EFEKTIVITAS MANAJEMEN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN PANGKEP Welimas Kristina Parinsi1
ABSTRAK Perusahaan Daerah Air Minum merupakan badan usaha yang didasarkan pada prinsip ekonomi perusahaan dan tidak hanya berorientasi keuntungan saja, namun lebih menekankan pada fungsi sosialnya yaitu memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya manajemen yang profesional agar kesinambungan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik. Dengan pelayanan ini, PDAM akan mendapatkan keuntungan sebagai umpan balik dari pelanggan yang merupakan indikator keberhasilan sebuah perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang efektivitas manajemen PDAM melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di kabupaten Pangkep. Populasi penelitian yaitu pegawai dan pelanggan. Teknik penentuan sampelnya digunakan Accidental Sampling. Sampel pegawai 23 orang, dan pelanggan 29 orang. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif di bantu dengan tabulasi data untuk mencari persentase yang kemudian ditentukan dalam sebuah predikat. Hasil analisis menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan Manajemen PDAM kabupaten Pangkep melalui penerapan fungsi-fungsi Manajemen termasuk kategori Efektif. (2) Tingkat keberhasilan PDAM kabupaten Pangkep termasuk dalam kategori efektif, (3) Kontribusi PDAM dalam meningkatkan PDA kabupaten Pangkep belum efektif. Kata Kunci: Efektivitas Manajemen, PAD PENDAHULUAN PDAM merupakan badan usaha yang didasarkan pada prinsip ekonomi perusahaan dan tidak hanya berorientasi keuntungan saja namun lebih menekankan pada fungsi sosialnya yaitu memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Untuk itu diperlukan adanya manajemen yang profesional agar kesinambungan pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik. Dengan pelayanan ini, PDAM akan mendapatkan keuntungan sebagai umpan balik dari pelanggan yang merupakan indikator keberhasilan sebuah perusahaan. Masalah pelayanan merupakan bagian terpenting dari organisasi PDAM, dimana pelayanan yang diberikan yaitu: “(1) pelayanan administrasi dalam bentuk pencatatan, pengaduan pelanggan, pembayaran, sambungan baru, dan lain-lain; (2) pelayanan teknis dalam bentuk penanganan lanjutan dari proses administrasi seperti, perbaikan pipa, pemasangan sambungan baru, dan lain-lain”. Masalah pengelolaan PDAM sampai sekarang masih dikeluhkan oleh pelanggan khususnya pelayanan yang diberikan masih sangat kurang diantaranya produk yang belum memenuhi standar kualitas air minum, distribusi air yang tidak merata dan tidak lancar serta pencatatan angka meteran yang tidak akurat. Menurut hasil penelitian Marcelina (2000:59) yang dilakukan pada kantor PDAM Gowa diperoleh data bahwa: Pelayanan yang diberikan masih relatif kurang, keterbatasan pembayaran, pemasangan meter yang tidak merata atau perlu perbaikan, sumber air masih kurang serta
1
STIE Pembangunan Indonesia Makassar
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 94]
rendahnya kesadaran pelanggan untuk memanfaatkan air bersih secara efisien. Kendala tersebut diatas bahkan dikeluhkan oleh pelanggan air manapun. Mencermati kenyataan pada kantor PDAM di kabupaten Pangkep yang menunjukkan bahwa masih banyak keluhan masyarakat atas pelayanan seperti; lambatnya pemasangan baru, kebocoran pipa, air yang kurang lancar dan tidak jernih, kesalahan pencatatan meteran serta sistem informasi yang masih relatif kurang. Kelihatannya dikarenakan kesalahan manajemen PDAM yang mengakibatkan kegagalan perusahaan tersebut. Sejumlah kegagalan perusahaan terletak di dalam perusahaan itu sendiri dan pada hal-hal yang dapat diatasi oleh manajemen perusahaan seperti; pengembangan pelanggan dan sumber daya manusia, melengkapi sarana dan prasarana kerja, mendisiplinkan dan memotivasi pegawai atau pegawai untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan, baik dalam diri manajer atau pimpinan maupun pegawai, pengawasan kinerja pegawai dan bukti kegagalan yang nyata pada kantor PDAM kabupaten Pangkep yaitu minimnya kontribusi PDAM terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). METODOLOGI A. Variabel dan Disain Penelitian 1. Variabel Penelitian Gambaran variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu efektivitas pengelolaan PDAM melalui penerapan fungsi-fungsi manajeemen dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah di kabupaten Pangkep. Variabel penelitian ini menggunakan variabel tunggal/mandiri. Dalam arti tidak mengkaji keterkaitan ataupun hubungan antar variabel. 2. Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan memberikan gambaran tentang efektivitas manajemen PDAM melalui penerapan fungsi –fungsi manajemen dalam rangka meningkatkan pendapatan asli daerah di kabupaten Pangkep. B. Tehnik Analisis Data Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan diolah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui gambaran tentang efektivitas manajemen PDAM dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah di kabupaten Pangkep, dibantu dengan tabulasi data untuk mencari persentase jawaban respnden pada setiap item dalam angket kuesioner. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang diajukan, maka data yang berhasil dikumpulkan, selanjutnya diolah dengan teknik pengolahan distribusi untuk kepentingan analisis persentase (persen) ini menggunakan rumus sebagaimana yang dikemukakan oleh Ali (1985:184) sebagai berikut: n % x100% N Keterangan: % = Persentase N = Jumlah seluruh nilai n = Nilai yang diperoleh
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Tanggapan responden pelanggan berdasarkan rekapitulasi tabel keberhasilan PDAM diperoleh nilai rata-rata adalah 78,77 persen sesuai dasar predikat yang telah ditentukan yaitu Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 95]
berada pada (76 persen – 100 persen) maka, dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan PDAM di kabupaten Pangkep termasuk dalam kategori efektif. Hasil analisis menunjukkan bahwa efektifitas manajemen PDAM melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen diperoleh nilai rata-rata 85,1 persen sesuai dasar predikat yang telah ditentukan yaitu (76 persen – 100 persen) maka, dapat disimpulkan bahwa efektifitas manajemen PDAM melalui program fungsi-fungsi manajemen pada kantor PDAM kabupaten Pangkep berjalan efektif. A. Pembahasan Pada dasarnya efektivitas merupakan suatu konsep utama dalam teori organisasi konsep ini lazimnya digunakan untuk mengukur prestasi manajemen. Untuk mencapai efektivitas organisasi seorang manajer harus memiliki kemampuan manajemen yang profesional di mana mampu untuk merencanakan dan memenuhi segala sesuatunya untuk masa depan demi tercapainya tujuan yang diinginkan untuk sebuah organisasi. Seorang manajer di tuntut untuk mengelola organisasi dengan efektif agar keputusan yang telah direncanakan dan dilaksanakan sesuai target dan sarana organisasi. Seperti pada PDAM di Pangkep manajer dan para karyawan lain sudah berusaha memberikan pelayanan, pengawasan terhadap kinerja PDAM pada pelanggan, namun dalam pelaksanaannya mendapat berbagai kendala dalam melaksanakan program kerja yang ada di dalam program kerja yang sudah direncanakan dalam PDAM di Pangkep kendala yang biasa dialami seperti pelayanan air yang terkadang tidak lancar, kebocoran dan kerusakan pipa serta fasilitas yang masih terbatas dan masih banyaknya kendala lain yang jadi faktor penghambat bagi pelayanan PDAM kepada pelanggan Efektivitas manajemen Perusahaan Daerah Air Minum melalui penerapan fungsifungsi manajemen diperoleh nilai rata-rata untuk pegawai adalah 85,1 persen sesuai dasar predikat yang telah ditentukan yaitu (76 persen – 100 persen) maka, dapat disimpulkan bahwa efektivitas manajemen PDAM melalui program fungsi-fungsi manajemen pada kantor PDAM di Kabupaten Pangkep berjalan efektif. Dengan demikian, efektivitas Manajemen Perusahaan Daerah Air Minum melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen secara profesional merupakan salah satu syarat yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum guna meningkatkan kinerja PDAM sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Sejalan dengan itu tanggapan responden (pelanggan) berdasarkan rekapitulasi tabel keberhasilan PDAM diperoleh nilai rata-rata adalah 78 ,8 persen sesuai dasar predikat yang telah ditentukan yaitu berada pada (76 persen – 100 persen) maka, dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan PDAM di Kabupaten Pangkep termasuk dalam kategori efektif. Hal ini berarti, bahwa PDAM di Pangkep sudah mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat pelanggan. Meskipun di sisi lain kontribusinya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) belum efektif. Dengan demikian untuk mencapai efektivitas manajemennya masih perlu meningkatkan kualitas pelayanan yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan hasil wawancara pada responden maka diperoleh, Kendala dan upaya pemecahan masalah pada PDAM kabupaten Pangkep. PDAM kabupaten Pangkep hingga saat ini masih tetap bertahan dan menunjukkan keberhasilan seperti meningkatnya kualitas pelanggan dan selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya. Namun, masih juga menghadapi berbagai kendala yang sangat menentukan/mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas pelayanan yang diberikan kepada masyarakat khususnya pelanggan PDAM, menurut (Kabag teknik PDAM kabupaten Pangkep H. Sukri Ibrahim, SE. Wawancara tanggal 12 November 2016) menyatakan bahwa: Kendala yang dirasakan oleh PDAM dalam pemberian pelayanan yaitu air yang terkandung tidak lancar, kebocoran dan kerusakan pipa yang disebabkan karena sudah tua, kapasitas mesin yang terbatas. Kurangnya fasilitas kerja seperti
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 96]
: pipa, alat pendeteksi kebocoran dan armada/kendaraan untuk mendistribusikan air ke tempat yang belum terjangkau saluran pipa PDAM serta lambatnya penangan keluhan pelanggan Kendala lain yang di hadapi PDAM di kabupaten Pangkep menuruti (Kasi Umum (PDAM Kabupaten Pangkep Muh. Ali Siri : wawancara tanggal 12 November 2016), menyatakan bahwa : Masih banyaknya keluhan pelanggan seperti; air yang kurang lancar, rusaknya meteran air dan masalah lainnya seperti keterlambatan pembayaran. Dengan demikian, kendala yang dihadapi dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat khususnya pelanggan yaitu menyangkut : sebagian besar pelanggan masih kurang menyadari pemakaian air bersih secara efisien. Hal ini sering terjadi dalam masyarakat yang menggunakan air dengan boros. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan air bersih kepada masyarakat pelanggan belum optimal dan lagi pula terbatasnya kapasitas mesin yang dimiliki oleh PDAM. Terkadang pula pelanggan cenderung menunggak yang cenderung mempengaruhi kelancaran pelayanan. Dari berbagai masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka, langkah-langkah yang dilakukan oleh PDAM guna memecahkan berbagai persoalan dan masalah tersebut. Menurut (Kasi Umum Kabupaten. Pangkep, Muh. Ali Siri, wawancara Tgl 12 November 2016) menyatakan : Meningkatkan kapasitas mesin dan mengoptimalkan sistem penyaringan air, melakukan pendeteksian kebocoran dan kerusakan pipa, menekan biaya operasional dengan selalu melalukan upaya peningkatan jumlah pelanggan baru dan melakukan upaya peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan dan pengembangan yang diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan kepada masyarakat. Masalah kontribusi PDAM terhadap Pendapatan Asli Daerah sampai saat ini masih menjadi problem, meskipun manajemen PDAM sudah cukup bagus, namun yang menjadi rancu ketika PDAM tak mampu memberikan kontribusinya untuk PAD. PDAM sampai saat ini belum mampu memberikan kontribusi kepada pemda yang disebabkan karena keuntungan atau laba yang diperoleh belum maksimal. Menurut (Kaur PDAM kabupaten Pangkep Muh Ali Siri, wawancara tanggal 12 November 2016), menyatakan bahwa : PDAM tidak memberikan kontribusi kepada PAD karena keuntungan yang diperoleh PDAM belum maksimal di mana dalam hal ini PDAM tidak hanya mengejar keuntungan tetapi mengutamakan aspek sosial dengan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memberikan pelayanan umum/jasa. Adapun keuntungan yang diperoleh tersebut hanya digunakan untuk biaya operasional. Karena belum ada kontribusi maka PDAM hanya dapat memberikan sumbangan bukan dalam bentuk bagi hasil. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan 1. Efektivitas manajemen PDAM melalui penerapan fungsi-fungsi manajemen secara profesional sudah berjalan efektif sehingga dapat memberikan pelayanan yang optimal pada masyarakat. 2. Kontribusi PDAM kepada Pemda dalam hal ini Pendapatan Asli Daerah belum mampu terwujud secara optimal. Hal ini disebabkan oleh biaya operasional yang semakin meningkat, serta kendala lain yang mempengaruhi kontribusi PDAM ke pemda. 3. PDAM kabupaten Pangkep sudah mampu memberikan pelayanan secara optimal dan dapat memberikan kepercayaan pada masyarkat pelanggan, yang dapat meningkatkan pelanggan baru dan meningkatkan perolehan keuntungan. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dikemukakan, berikut ini akan diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi pertimbangan sehubungan
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 97]
dengan upaya peningkatan keberhasilan PDAM, sekaligus peningkatan mutu PDAM di kabupaten Pangkep. Sehubungan dengan itu, diajukan saran-saran sebagai berikut : 1. Kepada pihak perusahaan daerah air minum di kabupaten Pangkep diharapkan menerapkan fungsi-fungsi manajemen secara profesional, dengan : a. Mengupayakan untuk menambah jumlah pelanggan baru b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalu pengembangan pengetahuan staf administrasi dan teknis melalui jenjang pendidikan, pelatihan, seminar, studi banding dan lain-lain c. Perlunya meningkatkan disiplin dan motivasi kerja secara intensif sehingga diharapkan pegawai dapat melaksanakan tugas secara efektif d. Mengadakan sosialisasi pemberian penyuluhan kepada masyarakat tentang perlunya pemanfaatan air secara efisien e. Melakukan penambahan kapasitas mesin, penambahan pipa jaringan pada daerah tertentu sehingga masyarakat dapat terjangkau air bersih, menyediakan sarana dan prasaran kerja yang memadai serta memperbaiki kualitas pelayanan baik pelayanan administrasi maupun pelayanan teknis 2. Kepada masyarakat yang menikmati pelayanan PDAM diharapkan dapat memberikan partisipasinya terhadap pengelolaan PDAM dengan membayar rekening air tepat waktu dan menjaga keamanan milik perusahaan daerah air minum di kabupaten Pangkep itu. 3. Kepada Pemda kabupaten Pangkep diharapkan dapat memberikan peluang kepada pihak PDAM untuk mengembangkan usaha perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Abdullah, R. 2002. Pelaksanaan Otonomi Luas dan Isu federallisme Sebagai Suatu Alternatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ali, Muhammad. 1985. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung. Aksara. Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Arsyad Azhar. 1996. Pokok-pokok Manajemen Pencetakan Praktis Bagi Pimpinan dan Eksekutif. Executif Institute Faculty Of Management Mc Gili University. Montreal. Gibson, Ivancecivh dan Donelly. 1996. Organisasi dan Manajemen Perilaku Struktur Proses. Terjemahan oleh Nunuk Adiarni. 1996. Jakarta: Bina Rupa Aksara. Handoko, T.H. 1998. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, H. Malayu SP. 2001. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: Bumi Aksara. Marcelina, Nonce. 2000. Pelaksanaan Fungsi-fungsi Manajemen Pendapatan Asli PDAM di Kecamatan Tinggi Moncong kabupaten Gowa. Skripsi tidak diterbitkan. Universitas Negeri Makassar.
Jurnal Ilmiah Pena Volume 11 Nomor 1 Mei 2017 [Halaman 98]