PublikA: Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2011
EFEKTIFITAS PENGELOLAAN AIR MINUM OLEH PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM UNIT ALALAK KABUPATEN BARITO KUALA Afrida Royati* , Gaghan Kristian B *(Dosen PS. Administrasi Negara Fisip Unlam) ABSTRACT This research intent to know (1) How fresh water service at corporate Unit Drinking Water Region Alalak’s district Capital, (2) faced whatever constrains by side corporate Unit Dringking Water Regions Alalak’s district Capital. Method observationaling to utilize kualitatif’s approaching. Gathered data utilize observation tech, interview and documentation. Datas and multiple diverse information which are found at the site analysed by source triangulation alae and technics triangulation. Result observationaling to point out that fresh water service that given by Drinking Water Region firm district Capital Unit Alalak walks effective, it was performed its standard ministering public namely procedure service, working out time, ministering giving officer interest. But is still there are some constraint in ministering effectivenees that is given as facility in cashiers ministering counter which insufficiently, network the limited distribution and fund pipe that prop operation for ministering, often its happening damage on distribution pipe network. Keyword : effectiveness, PDAM’S service A. Latar Belakang Masalah Agar pengelolaan air minum dapat terlaksana dengan baik, maka PDAM unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala harus dikelola secara profesional, baik dari segi perencanaan, kapasitas produksi, sistem pendistribusian, Pengelolaan keuangan, serta pengawasan dengan yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan dalam sebuah organisasi. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan dan pencapaian tujuan untuk penyediaan air bersih, ditentukan oleh sistem manajemen yang baik dan profesional. Pelayanan merupakan kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau kegiatan yang bersifat jasa. Peranan pelayanan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah dan melibatkan seluruh pegawainya makin terasa dengan adanya peningkatan kesadaran
bernegara dan bermasyarakat Maka, pelayanan telah meningkat kedudukannya di mata masyarakat menjadi suatu hak, yaitu hak atas pelayanan. Pelayanan masyarakat menurut Thoha dalam sedarmayanti (2009) adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang dan atau kelompok orang atau instansi tertentu untuk memberi bantuan dan kemudahan kepada masyarakat dalam mencapai tujuan. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dan banyaknya dibangun perumahanperumahan yang tersebar di Kelurahan Handil Bakti setiap tahunnya, ini menimbulkan kurangnya pasokan sumber air bersih , yang sebabkan oleh masalah yang dihadapi oleh PDAM unit Ibukota Kecamatan Alalak seperti peningkatan jumlah pelanggan yang berdampak peningkatan kapasitas produksi, keterbatasan
21
PublikA: Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2011 PDAM dalam pendanaan program kegiatan, terbatasnya daya PLN berdasarkan surat dari PT PLN NO. 317/102/CBJM/CBJM Tanggal 5 September 2008 perihal tidak menggunakan listrik PLN pada waktu jam puncak sampai batas waktu yang tidak ditentukan bagi pelanggan tarif industri, bisnis, perhotelan dan perkantoran pada waktu beban puncak jam 17.00-23.00 Wita, pemasangan daya PLN sebesar 8,5 KVA baru dipasang pada tanggal 23 Juni 2010 dengan sistem multiguna hanya 8 jam per hari dan mulai operasi dengan menggunakan daya PLN tersebut tanggal 24 Juni 2010 untuk intake alternative (Intake II) dalam hal ini pengambilan air baku di Sungai Tabuk. Dengan kondisi yang demikian sangat berpengaruh pendistribusian air bersih kepada pelanggan yang ada saat ini, terbatasnya jaringan pipa transmisi dan distribusi yang melintas di jalan Trans Kalimantan tidak memungkinkan untuk di tapping (pemasangan baru), mengingat keterbatasan debit yang tersedia di dalam pipa distribusi tersebut tidak mencukupi. (Wawancara, 24 Mei 2011). Berdasarkan uraian tersebut, dalam tulisan ini peneliti tertarik memilih masalah dengan judul Efektivitas Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dibuat perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana efektivitas pelayanan PDAM unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala dalam penyediaan sumber air bersih kepada masyarakat Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. ? 2. Apa saja kendala-kendala PDAM unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. ?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut :
Untuk mengetahui efektivitas pelayanan PDAM unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala dalam penyediaan sumber air bersih kepada masyarakat Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala dan apa saja kendala-kendala PDAM unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Pelayanan Publik atau pelayanan umum dapat didefinisikan menurut Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63 tahun 2003 dalam Ratminto & Atik Septi Winarsih (2008) yaitu segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah dan dilingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya (Moenir, 2008) Transparansi dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagaimana dimaksudkan dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor KEP/26/M.PAN/2/2004 tanggal 24 Pebuari 2004 tentang petunjuk Teknis Transparansi dan Akuntabilitas dalam penyelenggaraan Pelayanan Publik utamanya (Suryadi 2009) meliputi : 1). Manajemen dan Penyelenggaraan Pelayanan Publik, 2). Prosedur Pelayanan, 3). Persyaratan Teknis dan Administratif Pelayanan, 4). Rincian Biaya Pelayanan, 5). Waktu Penyelesaian Pelayanan, 6). Pejabat yang berwenang dan Bertanggung Jawab, 7). Lokasi Pelayanan, 8). Janji Pelayanan, 9). Standar Pelayanan Publik, 10). Informasi Pelayanan.
22
PublikA: Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2011 Sehingga dapat disimpulkan dari pendapat diatas, bahwa pelayanan publik adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilaksanakan Kantor PDAM unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala dalam memenuhi sumber air bersih yang tujuannya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Barito Kuala khususnya wilayah kecamatan Alalak yang ingin menikmati air bersih. Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004, standar pelayanan publik, sekurangkurangnya meliputi (Ratminto & Atik Septi Winarsih, 2008) :, 1). Prosedur Pelayanan, 2). Waktu Penyelesaian, 3). Biaya Pelayanan, 4). Produk Pelayanan, 5). Sarana Prasarana, 6). Kompetensi Petugas pemberi pelayanan. Dalam menyusun standar pelayanan publik disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Dalam hubungan ini MENPAN menerbitkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/20.M.PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan Standar Pelayanan Publik. Standar pelayanan ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan memperhatikan masukan dari masyarakat serta aspek-aspek lain yang mendorong peningkatan kualitas pelayanan. Pada dasarnya efektivitas yang umum ditunjukkan pada taraf tercapainya hasil dan tidak dapat terlepas dari pembahasan tujuan organisasi itu sendiri dan cara pencapaiannya, efektivitas mempunyai arti yang berbeda-beda pada setiap organisasi karena bergantung pada acuan yang dipakai pada suatu organisasi tersebut, pengertian efektivitas antara lain, pendapat Peter F Drucker (Moenir, 2008) arti efektivitas yaitu melakukan atau mengerjakan tepat pada sasaran. Menurut Ratminto & Atik Septi Winarsih (2008) efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun organisasi maupun misi organisasi, akan tetapi pencapaian tujuan ini harus juga mengacu pada visi organisasi. Kesimpulannya, efektivitas
adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauhmana seseorang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan dan dapat diartikan, apabila sesuatu pekerjaan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan, dapat dikatakan efektif tanpa memperhatikan waktu, tenaga dan yang lainnya. Kajian terhadap efektivitas suatu usaha yang panjang dan berkesinambungan terdapat indikator efektivitas menurut Mulyasa dalam Sneza Ayu Febriani (2010) kendala-kendala efektivitas dapat dijelaskan sebagai berikut : 1).Ketepatan Penyusunan, 2). Motivasi, 3). Keluwesan dan adaptasi 4). Keterampilan, 5). Kepuasan, 6). Ketepatan waktu. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif menurut Sarman (2004) penelitian deskriptif kualitatif menggunakan metode-metode kualitatif untuk mengeksplorasi makna-makna, beragam variasi dan pemahaman perceptual yang kemudian dianalisis secara kualitatif, saat dilangsungkan penelitian dilapangan, yang berkaitan dengan pelayanan yang diberikan Perusahaan Air Minum Unit Ibukota Kecamatan Alalak terutama dalam hal pelayanan penyediaan sumber air bersih kepada masyarakat atau pelanggan dikecamatan Alalak Kebupaten Barito Kuala. B. Sumber Data Untuk memperoleh data dalam penelitian Pelayanan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kebupaten Batola, Peneliti menggunakan data yang berasal dari : Data primer yang diperoleh dari sumber pertama langsung dari obyek yang diteliti yaitu wawancara dengan pejabat-pejabat dan petugaspetugas serta masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan dan data sekunder yang diperoleh melalui pengumpulan dokumen yang berupa undang-undang Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah, buku-buku, buletin-buletin, makalah-makalah dan surat kabar yang berkaitan dengan pelayanan pada Perusahaan Daerah Air
23
PublikA: Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2011 Minum Unit Ibukota Kabupaten Barito Kuala.
Kecamatan
Alalak
C. Teknik Pengumpulan Data. Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga teknik sebagai berikut : a. Observasi, Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung yaitu melihat situasi atau kondisi dilokasi penelitian. Beberapa hal yang peneliti lakukan yaitu mengamati prosedur pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan kepada penerima pelayanan dan mengamati daerah mana yang terlayani dan yang belum terlayani oleh PDAM unit Alalak pada lokasi penelitian di Kecamatan Alalak. b. Wawancara, Dilakukan dengan tidak berstruktur tetapi berfokus pada masalah yang diteliti yang dilakukan secara langsung dengan informan kunci, dengan wawancara tatap muka terhadap pejabat-pejabat dan petugas-petugas serta dengan masyarakat yang berkaitan dengan pelayanan. Yang menjadi informan penelitian ini yaitu : - Kepala Unit Perusahaan Daerah Air Minum Unit Alalak 1(satu) orang. - Pegawai Bagian Pelayanan Pelanggan 1(satu) orang. - Pegawai Pelayanan Kasir 2 (dua) orang. - Pegawai Operator Lapangan 1(satu) orang. -. Pelanggan/masyarakat 12 (dua belas) orang c. Dokumentasi, berupa foto-foto dan dokumen-dokumen maupun laporan-laporan yang relevan dengan penelitian yang didapat dari instansi terkait serta data-data untuk mendukung penelitian ini seperti rekapitulasi koleksi bahan pustaka 2009-2011, jumlah pegawai, jumlah pelanggan, buku pengaduan pelanggan serta inventaris yang dimiliki PDAM, atau berasal dari surat kabar yang berhubungan dengan objek yang diteliti.
D. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Perusahaan Air Minum Unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala yang beralamat di Jalan Trans Kalimantan Komplek Pertokoan Pasar Handil Bakti Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. E. Analisa Data Pada penelitian ini untuk menganalisa data menggunakan teknik triangulasi yaitu : Menurut Sugiyono (2007) triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada, sehingga triangulasi dapat dikelompokkan dalam dua jenis sebagai berikut : a). Triangulasi Teknik, berarti peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. b). Triangulasi sumber, berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan menggunakan teknik yang sama, setelah diuji kemudian peneliti menganalisa data yang didapat selanjutnya mengambil kesimpulan mengenai data yang sudah diuji tadi. HASIL DAN PEMBAHASAN Efektivitas Pelayanan Perusahaan Air Minum Unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa, PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak tentu sangat menginginkan yang terbaik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, khususnya pelanggan karena tanpa pelanggan, perusahaan manapun tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya. Keberadaaan Perusahaan Air Minum diartikan sebagai pemenuhan kebutuhan untuk sehari-hari bagi masyarakat baik untuk mandi,
24
PublikA: Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2011 mencuci, minum dan lain-lain. Dalam hal ini pelayanan yang dilakukan Perusahaan Daerah Air Minum Unit Ibukota Kacematan Alalak dilakukan dengan selalu berorientasi pada masyarakat khususnya pelanggan. Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara Nomor KEP/26/M/PAN/2/2004 tanggal 24 Pebruari 2004, menjelaskan prosedur pelayanan merupakan rangkaian proses atau tata kerja yang berkaitan satu sama lain, sehingga menunjukkan adanya tahapan secara jelas dan pasti serta cara-cara yang harus ditempuh dalam rangka penyelesaian sesuatu pelayanan. Hasil Wawancara dengan pegawai pelayanan pelanggan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak yaitu Bapak Hariadie, mengatakan bahwa : “ Prosedur pelayanan pada PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak tidak berbelit-belit dan mudah. Bagi calon pelanggan yang ingin melakukan pemasangan baru air ledeng terlebih dahulu mengisi formulir permohonan pemasangan air ledeng dan syarat-syarat yang harus dilengkapi adalah fotocopy KTP, Surat Izin Bangunan, dan kartu keluarga”. (wawancara, 13 Juli 2011) Hal ini dibenarkan oleh Ibu Ruslin (pelanggan) bahwa : “ Pada saat saya ingin mengajukan permohonan pemasangan sambungan baru langsung dilayani dengan ramah dan baik sekali dan tidak ada masalah.”. (wawancara, 22 Juni 2011). Menurut Moenir (2008) pelayanan umum adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor material melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Dengan demikian pelayanan yang baik dan berkualitas adalah pelayanan yang cepat, menyenangkan, tidak mengandung kesalahan, mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Jadi, dapat dikatakan bahwa pelayanan yang diberikan oleh PDAM Unit Ibukota Kecamatan
Alalak sudah baik, karena berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan salah satu pelanggan mengatakan pelayanannya mudah, cepat dan tidak berbelit-belit. Tentu hal ini harus selalu dipertahankan agar calon pelanggan yang melakukan pemasangan ledeng baru merasa puas. Waktu Penyelesaian diartikan sebagai jangka waktu atau tenggang waktu penyelesaian urusan pemasangan ledeng baru oleh pegawai PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak dan pelayanan pengaduan dari pelanggan serta pelayanan pembayaran rekening air. Berikut hasil wawancara dengan pegawai pelayanan pelanggan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak yaitu Bapak Hariadie, mengatakan bahwa : “ Penyelesaian pemasangan ledeng baru setelah persyaratan dilengkapi untuk pemasangan paling lama selesainya selama 15 hari, untuk mengatasi pengaduan dari pelanggan seperti gangguan pada keadaan meter air waktu penanganan yang diperlukan paling lama 7 hari dan kebocoran pipa waktu penanganan selama 1 hari serta gangguan pada suplai dan kualitas air waktu penanganan selama 2 hari (wawancara, 22 Juni 2011). Ha ini dibenarkan oleh Suhardi (pelanggan), mengatakan bahwa : “ Waktu penyelesaian pemasangan ledeng baru relative singkat yakni lama waktu pemasangan selama 3 hari sudah selesai apabila syarat-syarat yang ditentukan telah dilengkapi semuanya”. (wawancara 13 Juli 2011). Untuk penyelesaian pengaduan dari pelanggan peneliti membaca dari buku pengaduan pelanggan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak bahwa waktu yang diperlukan untuk mengatasi masalah atau pengaduan dari pelanggan mengenai gangguan pada keadaan meter air paling lama 9 hari, sedangkan untuk kebocoran pipa waktu penyelesaian 1 hari dan waktu yang diperlukan untuk mengatasi suplai air dan kualitas air paling lama 6 hari.
25
PublikA: Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2011 Hal ini ditanggapi oleh Kepala unit PDAM unit Ibukota Kecamatan Alalak Yaitu Bapak Sarwiji, mengatakan bahwa : “Agar pelanggan merasa puas dalam pelayanan khususnya gangguan dan pemasangan baru PDAM akan berusaha melaksanakan secepat mungkin semua yang diadukan oleh pelanggan 1 hari selesai dan paling lambat 2 hari semua masalah sudah tertangani”. (Wawancara 08 Juli 2011). Ini sesuai dengan teori kasmir dalam Pasolong (2007) bahwa pelayanan yang baik adalah kemampuan seseorang dalam memberikan pelayanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan standar yang ditentukan. Hasil wawancara dengan Kepala Unit Ibukota Kecamatan Alalak yaitu Bapak Sarwiji, mengatakan bahwa : “Biaya pelayanan dalam pemasangan ledeng baru untuk calon pelanggan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak dikenakan biaya sebesar Rp. 804.867,00 beserta uang pendaftaran Rp. 2.500,00 dan uang jaminan Rp. 30.000,00. Untuk pelayanannya pun cepat dalam waktu 3 hari pemasangan ledeng baru telah selesai jika syarat-syarat yang ada telah dilengkapi. Sedangkan untuk pembayaran rekening air oleh pelanggan tiap bulannya ditentukan oeh berapa besar pemakaiannya dan apabila terlambat pembayaran dalam 1 bulan tersebut dikenakan biaya sebesar Rp. 3.000,00. (wawancara , 08 Juli 2011) Dari hasil observasi dan wawancara peneliti dengan salah satu pelanggan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak yaitu Gusti Ramayana (pelanggan), mengatakan bahwa : “ Untuk melakukan pemasangan ledeng baru pada PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak saya dikenakan tarif sebesar Rp. 1.016.000,00 sehingga saya merasa keberatan karena terlalu mahal, kalau dalam penyelesaian pemasangannya cepat hanya dalam waktu 1 minggu sudah terpasang dan terlayani”. (wawancara, 15 Juli 2011)
Setelah peneliti melakukan observasi dengan mewawancarai dan melakukan pengamatan bahwa yang menjadi perbedaan dalam pembayaran biaya pemasangan sambungan baru adalah tergantung dari jarak tempuh jauh tidaknya pipa distribusi dengan tempat tinggal pelanggan, kondisi jalan yang beraspal, perlu di crossing (memasukkan pipa lewat bawah jalan) untuk menghindari perusakan pada jalan. Menurut Surjadi (2009) rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran harus jelas, sehingga untuk PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak harus memberikan informasi yang jelas mengenai rincian biaya pemasangan ledeng baru dan memberikan penjelasan biaya pelayanan yang ditetapkan untuk pelanggan dari biaya yang sudah ditetapkan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak. Keterbukaan dan kejelasan pelayanan yang diberikan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak sangat penting untuk memupuk rasa kepercayaan dari pelanggan. Produk pelayanan merupakan hasil dari sebuah pelayanan yang diberikan oleh PDAM kepada pelanggan atau masyarakat khususnya yang berada di Kecamatan Alalak. Hasil Wawancara dengan Sukarmini (pelanggan) : “Apabila hari menjelang maghrib airnya enggak naik, airnya keluar kecil, serta kualitas airnya rasanya asam untuk itu saya mendambakan agar airnya enak dan bersih dan pada saat pembayaran rekening air pada tanggal 5 banyak yang ngantri sehingga ruang tunggu di loket pembayaran tidak bisa menampung “ (wawancara, 15 Juli 2011). Untuk kualitas air yang kadang-kadang keruh dan rasanya asam serta kadang-kadang tidak mengalir, hal ini ditanggapi oleh pegawai transmisi dan distribusi yaitu Muhammad Ilmi, mengatakan : “ Diakibatkan oleh beban puncak dari PLN sehingga pada jam tertentu yaitu mulai jam 06.00 sore-jam 10.00 malam ada pemadaman listrik, sehingg pihak PLN memakai genset untuk mengalirkan air dan pengambilan airnya tidak di sungai Pinang, melainkan di sungai awang, hal ini yang menyebabkan kualitas air yang keruh dan
26
PublikA: Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2011 asam dan suplai air kepada pelanggan yang kadang macet. (27 Juli 2011) Menurut Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004 (Ratminto & Atik Septi Winarsih 2008) Produk pelayanan merupakan hasil dari pelayanan yang akan diterima harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan agar pelanggan sebagai penerima pelayanan merasa puas akan pelayanan yang diberikan oleh pihak PDAM. Untuk sarana dan prasarana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hal yang mendukung dan membantu dalam melaksanakan kepentingan pekerjaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak, sehingga proses pelaksanaan pekerjaan menjadi cepat dan menimbulkan perasaan puas pelanggan. Berdasarkan hasil observasi, bahwa sarana dan prasarana pelayanan yang ada pada PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak cukup lengkap dan memadai dalam mendukung pelayanan seperti tersedianya ruang tunggu, ruang tamu, loket kasir untuk pembayaran rekening air, ruag pelayanan pelanggan. Untuk fasilitas memiliki 4 buah komputer, 2 buah kipas angin, 2 buah kursi panjang, 16 buah kursi, 9 buah meja, 1 buah TV, 2 buah genset dan 2 buah truck untuk mendistribusikan air bersih kepelosok-pelosok desa yang belum terlayani air bersih. Dengan adanya sarana dan prasarana yang mendukung akan memudahkan pemberian pelayanan di PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak dan akan menimbulkan kesan nyaman oleh pengunjung. Hal ini sesuai dengan Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004 (Ratminto & Atik Septi Winarsih 2008) bahwa sarana dan Prasarana pelayanan publik ditetapka sesuai standar penyediaan sarana dan prasarana pelayanan yang memadai oleh penyelenggara pelayanan publik, yang menyebabkan pelayanan dapat berjalan lancar antara pemberi layanan (pihak PDAM) dengan penerima layanan (pelanggan).
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, efektivitas pelayanan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak Kebupaten Barito Kuala yang diukur dari Kompetensi petugas pemberi layanan, menunjukkan bahwa petugas pelayanan pada PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala sudah mampu dalam memberikan pelayanan, ini dapat dilihat dari kecakapan petugas serta sikap ramah tamah yang diberikan petugas kepada pelanggan juga keahlian dan keterampilan dalam mengatasi permasalahan seperti adanya kerusakan meter air dan mesin pengolahan air dapat ditangani sendiri tanpa bantuan orang luar. Hal ini sesuai dengan Keputusan MENPAN Nomor 63 Tahun 2004 (Ratminto & Atik Septi Winarsih 2008) bahwa kompetensi petugas pemberi pelayanan ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan, keahlian, keterampilan, sikap dan prilaku yang dibutuhkan. Sehingga dalam memberikan pelayanan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak cukup baik dan efektif dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Mampu dalam memberikan pelayanan, dapat dilihat dari keramahan, kesigapan dan kemampuan dalam memberikan informasi pelayanan. Ini sesuai dengan teori Moenir (2008) dengan kemampuan dan keterampilan yang memadai maka pelaksanaan tugas/pekerjaan dapat dilakukan dengan baik, cepat dan memenuhi keinginan semua pihak, baik manajemen yaitu petugas pemberi layanan maupun masyarakat khususnya pelanggan. Kendala-kendala Dalam Efektivitas Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. 1. Kurangnya Fasilitas pada loket kasir. Hasil observasi yang dilakukan peneliti memang dalam melayani pelanggan pegawai pelayanan kasir melakukannya dengan manual ini terbukti tidak ada sistem online pada pelayanan pembayaran rekening air. 2. Permasalahan yang lain, terbatasnya jaringan pipa distribusi yang diakibatkan oleh keterbatasan dana yang tersedia dan keterbatasan kapasitas air yang tersedia.
27
PublikA: Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2011 3. Sering terjadinya kerusakan pada jaringan pipa distribusi. Seringnya kebocoran di wilayah Alalak dikarenakan banyak mobil-mobil berat yang masuk ke gang-gang untuk membawa material sehingga beban yang berat tersebut sering mengganggu pipa-pipa yang ada dibawahnya karena sifat tanah Alalak labil. KESIMPULAN DAN SARAN Memperhatikan tujuan penelitian tentang efektivitas pelayanan Perusahaan Daerah Minum Unit Ibukota Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala serta hasil analisis, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1 Efektivitas pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Unit Ibukota Kecamatan Alalak telah berjalan efektif, dengan indikasinya adalah dilihat dari standar pelayanan publik yakni prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit, waktu penyelesaian yang tidak membutuhkan waktu yang lama dari waktu yang sudah ditentukan serta kompetensi petugas yang pemberi layanan yang sudah mampu dalam memberikan pelayanan seperti sikap ramah dan kesigapan petugas dalam memberikan informasi. 2. Yang menjadi kendala dalam pelayanan ini yang masih dirasakan kurang baik adalah dalam hal sarana utama seperti fasilitas dalam loket pelayanan kasir yang tidak mempunyai sistem online untuk pembayaran rekening air ledeng, sehingga pembayaran hanya bisa dilakukan di kantor PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak, biaya pelayanan yang tidak dirinci dengan jelas, produk pelayanan dalam hal kualitas air bersih yang kadang-kadang keruh dan rasanya asam dan suplai air bersih yang belum merata. Berdasarkan hasil pembahasan serta kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini, ada beberapa hal yang bisa peneliti sarankan sebagai masukan bagi PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak, yaitu : 1. Agar pelanggan bisa mengetahui program seperti adanya penambahan kapasitas air untuk kelurahan yang belum dapat terlayani agar dapat menikmati air bersih serta
mengetahui permasalahan yang sedang dihadapi PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak diharapkan dapat bisa lebih aktif dalam mensosialisasikan semua program dan kegiatan tersebut, baik melalui media cetak maupun elektronik. 2. Untuk dapat melayani terhadap 13 desa yang terlayani, disarankan untuk pembuatan IPAS (Instalasi Pengolahan Air Sungai) ditempat desa yang tidak mungkin terjangkau dengan perpipaan dari PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak, sedangkan untuk desa/kelurahan yang dapat dijangkau dari perpipaan PDAM Unit Ibukota Kecamatan Alalak agar menambah kapasitas air untuk dapat melayani masyarakat yang sangat mengharapkan air bersih. 3. Ruang tunggu lebih diperluas agar tempat duduk yang tersedia dapat menampung jumlah pemohon dalam jumlah banyak, karena kenyamanan masyarakat merupakan bagian dari pelayanan yang efektif. 4. Untuk mengantisipasi adanya pemadaman listrik dianjurkan untuk wilayah Sungai Tabuk, sediakan mesin genset, sehingga apabila ada pemadaman listrik, pengambilan air untuk pelanggan dapat dilakukan di wilayah Sungai Tabuk atau dibuat penampungan air yang airnya berasal dari Sungai Tabuk. DAFTAR PUSTAKA Moenir, H. A .S .(2008). Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia, Jakarta : Bumi Aksara. Pasolong, Harbain. (2007), Teori Administrasi Publik, Bandung : Alfabeta. Ratminto & Atik septi Winarsih. Manajemen Pelayanan (Pengembangan Modal Konseptual, Penerapan Citizen’s dan Standar Pelayanan Minimal). Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sarman, Mukhtar. (2004) Pengantar Metodologi Penelitian Sosial, Pustaka FISIP UNLAM : Banjarmasin. Sedarmayanti, 2009. Reformasi Administrasi Publik, Reformasi Birokrasi, dan Kepemimpinan Masa Depan (Mewujudkan
28
PublikA: Volume 4 Nomor 1, Januari - Juni 2011 Pelayanan Prima dan kepemerintahan yang baik). Bandung : Refika Aditama. Sugiono, (2009). Metode Peneltian Kuantitatif Kualitatif dan R & D Bandung : Alfabeta. Surjadi, H, 2009. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik, Bandung :Refika Aditama. Badan Pusat Statistik Kabupaten Barito Kuala, 2010. Kecamatan Alalak Dalam Angka. Badan Statistik : Kabupaten Barito Kuala.
29