JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011
EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN DIRRECT INSTRUCTION DENGAN STRATEGI MOTIVASI ARCS PADA MATERI GRAPH THE EFFECTIVENESS OF DIRRECT INSTRUCTION MODEL BY MOTIVATION STRATEGY ARCS IN GRAPH LEARNING Yemi Kuswardi, Ira Kurniawati, Sutopo Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNS ABSTRAK Materi Graph berisikan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural. Pada materi ini yang termasuk pengetahuan deklaratif adalah terminologi graph sedangkan yang termasuk pengetahuan prosedural adalah bagaimana menentukan penyelesaian permasalahan-permasalahan dengan menggunakan algoritma yang terkait dengan Graph. Dirrect instruction yang bertumpu pada prinsipprinsip perilaku dan teori belajar sosial, telah dirancang khusus untuk menunjang proses belajar mahasiswa yang berkaitan dengan pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Strategi motivasi ARSC (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) merupakan strategi yang dapat meningkatkan motivasi terhadap materi pembelajaran dan aktifitas belajar mahasiswa. Penerapan model pembelajaran Dirrect instruction dengan strategi motivasi ARCS merupakan salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam penerapan model pembelajaran dirrect instruction dengan strategi motivasi ARCS pada materi graph: (1) ketuntasan belajar mahasiswa tercapai, (2) aktifitas belajar mahasiswa efektif , (3) respon mahasiswa positif, dan (4) keefektifitas model pembelajaran tercapai. Sejalan dengan tujuan penelitian maka penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang menempuh mata kuliah Matematika Diskrit. Hasil penelitian adalah dalam penerapan model pembelajaran dirrect instruction dengan strategi motivasi ARCS pada materi graph (1) Ketuntasan belajar mahasiswa tercapai, (2) aktifitas belajar mahasiswa efektif , (3) respon mahasiswa tergolong positif, dan (4) efektifitas model pembelajaran tercapai Kata Kunci: Model Pembelajaran Dirrect Instruction, Strategi Motivasi ARCS, Matematika Diskrit, Graph ABSTRACT Graph materials contains declarative knowledge and procedural knowledge. In Graph subject included declarative knowledge is the graph terminology while those included procedural knowledge is how to determine the settlement of problems by using the algorithm methods associated with Graph. Dirrect instruction that relies on principles of behavioral and social learning theory, has been specifically designed to support students' learning processes associated with procedural knowledge and declarative knowledge is well structured and can be taught with the pattern of activity that gradually, step by step. ARSC motivation strategies (Attention, Relevance, Confidence, Satisfaction) is a strategy that can increase the motivation on learning materials and learning activities of students. Application of direct instruction model with ARCS motivational strategies is one solution to resolve the issue. The purpose of this study was to determine whether the aplication of direct istruction model using ARCS strategy on graph materials subject (1) the mastery learning is achieved, (2) students' learning activities are effective, (3) students' responses are positive, and (4) the effectiveness of model is reached. This research is a qualitative descriptive research. The subjects of this research are students who take Discrete Mathematics course in Educational Mathematics Program, Department of Educational Mathematics and Science, FKIP, Sebelas Maret University Surakarta. The results is (1) mastery learning achieved, (2) learning activities are effective, (3) students' response considered positive, (4) the effectiveness of interactive learning on graph is achieved. Keywords: Dirrect Instruction Model, Motivation Strategies ARCS, Discrete Mathematics, Graph
1
JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011
ini akan berdampak positif dalam menciptakan
PENDAHULUAN Masalah pendidikan di Indonesia dari
sumber
tahun ke tahun terus mengalami perubahan. Hal
Sehubungan
ini dapat kita lihat dengan adaanya perubahan
adalah
perkembangan
untuk
mutu
dengan
tidak
matematika yang belum mampu memberikan motivasi
hanya
sesuatu
rendahnya
hasil
yang
Untuk dapat memecahkan masalah di
belajar
atas, diharapkan pendidik berusaha untuk dapat memotivasi
berat, metode pembelajaran yang tidak tepat,
siswa bahwa pelajaran matematika dapat
Dalam pembelajaran matematika tugas
meningkatkan
seorang pendidik adalah menciptakan kondisi
sehingga
semangat
siswa
Penekanan
yang
dapat
belajar
siswa,
mencintai
pembelajaran
kehidupan
supaya
pelajaran
matematika
siswa
dapat
sehari-hari.
Jadi
diharapkan
memadai dalam bidang matematika, dan cara
di
mengajar serta cara memotivasi siswa untuk belajar. Menurut Arends (dalam Kardi, 1997)
yang
mengemukakan bahwa: ”salah satu syarat guru
diperoleh akan terasa manfaatnya. Dengan demikian
membentuk
pendidik harus memiliki kemampuan yang
matematika.
matematika
penalaran,
kepribadian serta dapat dimanfaatkan dalam
sekolah harus relevan dengan kehidupan seharihari,
mempelajari
pendidik harus berusaha menanamkan kepada
proses pembelajaran berjalan normal.
membangkitkan
dalam
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa, dan
lingkungan sekolah yang tidak memungkinkan
pembelajaran
siswa
matematika, memilih model pembelajaran yang
sarana belajarnya yang tidak mendukung atau
situasi
matematika.
diminati oleh siswa.
dikarenakan materi kurikulum yang terlalu
dan
dalam pembelajaran
Akibatnya, mata pelajaran ini tidak begitu
dipengaruhi satu faktor saja. Soedjadi (1992) bukan
menunjukkan
penyebabnya adalah masih banyak pendidik
atau sendiri-sendiri mempengaruhinya, artinya rendah
dilapangan
ditinjau dari faktor pendidik kemungkinan
beberapa faktor tersebut dapat bersama-sama
bahwa
lebih
dapat dikatakan belum memenuhi harapan. Jika
kurikulum, evaluasi, dan lingkungan. Dari
mustahil
ditangani
bahwa hasil pendidikan matematika saat ini
terdapat interaksi antara siswa, guru, sarana,
bahwa
matematika
Kenyataan
mutu proses pendidikan yang didalamnya
menyatakan
peranan
yang baik.
hanya mungkin dicapai dengan meningkatkan
yang
pentingnya
peserta didik memperoleh pengalaman belajar
Dalam meningkatkan mutu pendidikan
belajar
bermutu.
model pembelajaran yang terprogram agar
perkembangan zaman.
hasil
yang
serius. Pendidik perlu mempersiapkan suatu
menyesuikan
pendidikan
dengan
pembelajaran
pada tingkat perguruan tinggi, yang tujuannya lain
manusia
matematika, maka sudah seharusnya proses
kurikulum baik pada tingkat dasar maupun
tidak
daya
yang berhasil adalah guru yang menguasai
mengaplikasikan
sejumlah keterampilan mengajar, sehingga
matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hal
dapat memotivasi siswa untuk berpikir reflektif 2
JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011
dan
mampu
memecahkan
masalah”.
digunakan untuk meningkatkan motivasi, dan
Selanjutnya Nur (1998) mengemukakan bahwa:
aktivitas siswa dalam belajar.
“tugas penting bagi guru adalah merencanakan
Dalam strategi motivasi ARCS terdapat
bagaimana guru akan mendukung motivasi
kiat-kiat
sebagai
berikut.
(1)
Untuk
siswa”.
meningkatkan perhatian siswa terhadap materi
Jadi untuk dapat mengajar lebih efektif,
pelajaran; (2) menghubungkan materi dengan
dan membuat anak didik merasa senang dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari; (3)
tidak bosan dalam belajar, pendidik harus
untuk
selalu berusaha untuk memvariasikan proses
terhadap materi yang diberikan guru; dan (4)
pembelajaran sehingga dapat membangkitkan
untuk mewujudkan kepuasan siswa dalam
motivasi belajar siswa. Motivasi tidak hanya
proses
penting untuk menjadikan siswa terlibat dalam
dipelajarinya.
meningkatkan
kepercayaan
pembelajaran
dan
materi
siswa
yang
kegiatan akademik, namun motivasi juga
Materi yang terdapat didalam mata kuliah
sangat berperan dalam menentukan seberapa
Matematika Diskrit adalah materi tentang
jauh siswa akan belajar dari suatu kegiatan
Graph.
pembelajaran atau seberapa banyak siswa dapat
deklaratif
menyerap informasi yang disajikan. Gardner,
Pengetahuan deklaratif adalah pengetahuan
dkk (dalam Nur, 1998) mengemukakan bahwa:
tentang sesuatu. Pengetahuan prosedural adalah
“siswa termotivasi untuk belajar sesuatu akan
pengetahuan tentang bagaimana melakukan
menggunakan proses kognitif yang lebih tinggi
sesuatu. Dalam materi Graph pada mata kuliah
dalam mempelajari materi itu, sehingga siswa
Matematika Diskrit yang termasuk pengetahuan
itu akan menyerap dan mengendapkan materi
deklaratif adalah terminologi graph
itu dengan lebih baik.”
membahas mengenai definisi tentang graph dan
Materi dan
ini
berisikan
pengetahuan
pengetahuan
prosedural.
yang
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut
hal-hal yang terkait dengan Graph sedangkan
diperlukan suatu strategi untuk meningkatkan
yang termasuk pengetahuan prosedural adalah
motivasi siswa terhadap materi pembelajaran.
bagaimana
Keller (1987: 2) memperkenalkan suatu strategi
permasalahan-permasalahan
motivasi
Relevance,
menggunakan algoritma metode-metode yang
Confidence, Satisfaction). Selanjutnya Keller
terkait dengan Graph. Pengetahuan deklaratif
(1987: 3) mengemukakan bahwa: “strategi
dan pengetahuan prosedural dapat diajarkan
motivasi model ARCS adalah suatu metode
secara bertahap. Menurut Arends (2001: 264)
untuk meningkatkan motivasi terhadap materi
Dirrect instruction yang bertumpu pada prinsip-
pembelajaran”. Dalam hal ini strategi motivasi
prinsip perilaku dan teori belajar sosial, telah
ARCS
dirancang khusus untuk menunjang proses
ARSC
(Attention,
(Attention,
Relevance,
Confidence,
Satisfaction) memiliki strategi yang dapat
belajar
siswa
pengetahuan 3
menentukan
yang
prosedural
penyelesaian dengan
berkaitan dan
dengan
pengetahuan
JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011
deklaratif yang tersetruktur dengan baik dan
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang
Sebelas Maret Surakarta yang menempuh mata
bertahap, selangkah demi selangkah.”
kuliah Matematika Diskrit pada tahun ajaran
Menurut
Carin
(1993:
82)
dirrect
2010/2011
instruction secara sistematis menuntun dan membantu siswa untuk melalui tahap-tahap
Metode Pengumpulan Data
pembelajaran tertentu, yang bermaksud untuk
Dalam penelitian ini diperlukan data hasil
melihat hasil belajar dari masing-masing tahap.
belajar siswa, data aktivitas siswa dan data
Sintaks model dirrect instruction menurut
tentang respon siswa. Untuk memperoleh data
Arends (2001: 264) terdiri dari 5 tahap yang
hasil belajar siswa pada materi graph, kepada
harus dilalui; (1) menyampaikan tujuan dan
siswa
mempersiapkan siswa, (2) mendemonstrasikan
pembelajaran. Untuk memperoleh data aktivitas
pengetahuan,
siswa selama kegiatan pembelajaran dilakukan
(3)
pemberian
pelatihan
diberikan
tes
sesudah
kegiatan
terbimbing, (4) mengecek pemahaman dan
observasi oleh 3 orang observator
memberikan umpan balik, dan (5) memberikan
kegiatan pembelajaran berlangsung. Untuk
latihan mandiri.
memperoleh data tentang respon siswa, kepada
Model
dirrect
instruction
selama
secara
siswa diberikan angket respon siswa setelah
sistematis menuntun dan membantu siswa
kegiatan pembelajaran dengan menerapkan
melalui langkah-langkah atau tahapan-tahapan
model pembelajaran dirrect instruction dengan
tertentu, dan selanjutnya siswa akan aktif
strategi motivasi ARCS pada materi graph.
bekerja sendiri dengan adanya kegiatan latihan terbimbing dan latihan mandiri. Ini berarti
Analisis Data
siswa akan mendapat informasi yang jelas
a. Data Hasil Belajar
dalam mempelajari suatu materi pelajaran.
Analisis
data hasil belajar siswa secara
deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan METODE PENELITIAN
ketuntasan hasil belajar siswa. Ketuntasan
Lokasi Penelitian
belajar yang dimaksud dalam penelitian ini
Penelitian dilaksanakan di Program Studi
adalah taraf penguasaan sebagai nilai batas
Pendidikan Matematika Jurusan Pendidikan
lulus (NBL) berdasarkan Peraturan Rektor
Matematika dan IPA Fakultas Keguruan dan
Universitas Sebelas Maret tahun 2008.
Ilmu Pendidikan Universitas sebelas Maret Surakarta.
b. Data Aktivitas Siswa Analisis
Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah mahasiswa
data
menggunakan
aktivitas percentase
siswa bertujuan
dengan untuk
Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan
mengetahui keefektifan aktivitas siswa selama
Pendidikan Matematika dan IPA Fakultas
kegiatan pembelajaran. Presentase waktu ideal 4
JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011
untuk setiap kategori aktivitas siswa dan
persentase setiap indikator berada dalam
kriteria pencapaian efektifitas aktivitas siswa
kategori senang, tidak ada kesulitan, ada
dalam pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 1.
kemajuan, tertarik, berminat , paham,
Aktivitas siswa dikatakan efektif jika enam dari
jelas, dan baik.
delapan indikator tersebut memenuhi kriteria batasan
efektivitas
siswa
dengan
syarat
d.
indikator 4, 5, dan 6 terpenuhi.
Kriteria Keefektifan Model Dirrect In-
struction dengan Strategi Motivasi ARCS Keefektifan model dirrect instruction dengan
c. Data Respon Siswa
strategi
motivasi
ARCS
dalam
Untuk menentukan kriteria efektivitas
pembelajaran materi graph pada mata kuliah
respon siswa terhadap komponen dan kegiatan
matematika diskrit tercapai jika Ketuntasan
pembelajaran dilakukan sebagai berikut.
belajar tercapai, keefektifan aktivitas siswa
i) Dari hasil angket respon siswa dianalisis
tercapai
secara diskriptif dalam bentuk persentase
dan
respon
siswa
terhadap
pembelajaran positif.
dan dikelompokkan untuk setiap indikator ii) Respon siswa dikatakan positif apabila
HASIL DAN PEMBAHASAN
persentase yang terbesar dari rata-rata
Analisis
deskriptif
dilakukan
Tabel 1. Kriteria Pencapaian Efektifitas Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Aktivitas Siswa 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Waktu Ideal 20% 10% 5% 33% 27% 5% 0%
Memperhatikan/mendengarkan penjelasan pengajar Membaca (buku ajar/lembar kerja kelompok) Mencatat (yang relevan dengan KBM) Mengerjakan/menyelesaikan masalah Berdiskusi/bertanya antar siswa,antar siswa dan pengajar Mengkomunikasikan hasil kerja kelompok Perilaku yang tidak relevan dengan KBM
Kriteria batasan efektifitas (%) 15 – 25 5 – 15 0 – 10 28 – 38 22 – 32 0 – 10 0–5
Tabel 2. Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa selama Pembelajaran dengan Model Direct Instruction Kategori Pengamatan 1. Memperhatikan penjelasan guru dan siswa 2. Membaca (Modul, Lembar Kerja) 3. Menulis (yang relevan dengan KBM) 4. Mengerjakan/menyelesaikan masalah 5. Berdiskusi/bertanya antar siswa dan antar siswa dan pengajar 6. mengkomunikasikan hasil kerja kelompok 7. perilaku yang tidak relevan dengan KBM
Persentase Aktivitas Siswa Pertemuan KeRata1 2 3 4 Rata
Batas waktu toleran si (%)
Keefek Tivan
31.86
17.57
15.93
14.6
19.4
15-25
Efektif
5.24 16.83 19.86 21.79
9.41 13.83 28.12 22.79
5.31 8.02 32.66 30,51
8.53 9.65 32 25.9
7.2 11.85 28.6 25.4
5-15 0-10 28-38 22-32
Efektif Efektif Efektif Efektif
0
3.29
4.86
5.39
3.5
0-10
Efektif
4.41
4.99
2.71
3.9
4
0-5
Efektif
5
untuk
JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011
menganalisa kegiatan
data
aktivitas
pembelajaran
siswa model
selama
Komponen Mengajar Materi Pelajaran Lembar Kerja Modul Suasana kelas Rata-Rata
dirrect
instruction dengan strategi motivasi ARCS, respon siswa terhadap pembelajaran model
Senang (%) 100 100 100 96 99
Tidak Senang (%) 0 0 0 4 1
dirrect instruction dengan strategi motivasi ARCS,
dan
hasil
belajar
siswa
b) Pendapat siswa tentang ada atau tidanya
selama
mengikuti kegiatan pembelajaran model dirrect
kesulitan
dalam
mempelajari
materi
instruction dengan strategi motivasi ARCS.
pelajaran, mengerjakan lembar kegiatan, dan berdiskusi dalam kelompok. Keterangan
Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil pengamatan dari para
Apa Anda mengalami kesulitan mempelajari materi pelajaran, mengerjakan lembar kerja, dan berdiskusi dalam kelompok Anda?
pengamat mengenai aktivitas siswa selama pembelajaran dengan model dirrect instruction
Ya (%)
KadangKadang (%)
Tidak (%)
19.2
15.4
65.4
dengan strategi motivasi ARCS dapat dilihat pada Tabel 2.
c) Pendapat siswa tentang ada atau tidanya
Dari Tabel 2 tampak bahwa jika dilihat
kesulitan pada kegiatan diskusi kelas
secara keseluruhan terdapat semua kategori
Keterangan
pengamatan efektif karena rata-rata pada semua
toleransi keefektifan. Karena semua kategori pengamatan efektif maka dapat disimpulkan aktivitas
siswa
selama
8
92
kegiatan
pembelajaran
dengan
menerapkan
model
pembelajaran
dirrect
instruction
dengan
d) Pendapat siswa tentang lebih menarik dan bermanfaat mana antara KBM dengan model pembelajaran dirrect instruction dengan
strategi motivasi ARCS pada mata kuliah matematika diskrit materi
Tidak (%)
Apakah Anda mengalami kesulitan pada kegiatan diskusi kelas, misalnya pada saat menyajikan hasil kerja kelompok, menanggapi hasil kerja kelompok lain, dsb?
kategori pengamatan terletak pada batasan
bahwa
Ya (%)
strategi motivasi ARCS atau KBM seperti
graph tergolong
yang dilakukan selama ini.
efektif.
Keterangan
dirrect instruction
konvensional (%)
(%)
Respon siswa
Menurut Anda manakah yang lebih menarik dan bermanfaat bagi Anda, KBM dengan menggunakan model
Berdasarkan data hasil angket respon siswa yang terkumpul dari 27 orang siswa
pembelajaran dirrect instruction dengan strategi motivasi ARCS
diperoleh rincian sebagai berikut
92
8
ataukah KBM seperti yang selama ini Anda ikuti
a) Pendapat siswa tentang komponen mengajar kategori senang/tidak senang
e) Pendapat siswa tentang setuju atau tidak jika dalam KBM selanjutnya digunakan model 6
JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011
pembelajaran dirrect instruction dengan
respon siswa terhadap komponen pembelajaran
motivasi ARCS
dirrect instruction dengan strategi motivasi
Keterangan
Ya (%)
ARCS adalah positif dan siswa berminat untuk
Tidak (%)
mengikuti pembelajaran selanjutnya dengan
Apakah Anda setuju jika dalam KBM selanjutnya digunakan model
96.2
pembelajaran dirrect instruction dengan motivasi ARCS?
3.8
menggunakan model pembelajaran tersebut.
Hasil Belajar Siswa
f) Pendapat siswa tentang keterbacaan modul
Pelaksanaan
(bahasanya) Keterangan Apakah komentar Anda tentang modul yang Anda gunakan. Apakah bahasanya mudah dimengerti?
Ya (%) 92.3
7.7
Keterangan Rata-Rata Nilai Banyaknya siswa Banyak siswa yang mencapai nilai Banyak siswa yang mencapai nilai
kejelasan urutan
kerjanya, dan variasi soalnya Keterangan
Dari Ya (%)
Apa Komentar Anda terhadap lembar kerja yang Anda gunakan 1. Apakah bahasanya mudah dimengerti? 2. Apakah Urutan Kerjanya jelas?
Tidak (%)
penerapan
model
tersebut
60 60 (%)
tampak
pembelajaran
bahwa dirrect
0
untuk mengajarkan materi graph pada mata
100 Baik (%)
0 Kurang Baik (%)
kuliah Matematika Diskrit bisa dianggap efektif, karena banyaknya siswa yang mencapai nilai di atas 60 sebanyak 25 dari 27 anak atau
7.7
92,59 %. Karena banyaknya siswa yang mencapai
Dari hasil angket respon siswa tersebut
nilai kelulusan sebesar 92.59 % atau diatas 70
dapat dibuat rangkuman respon siswa terhadap
%
pembelajaran dengan menggunakan model instruction
berdasarkan Sebelas
Peraturan Maret
Rektor Nomor:
475/J27/PP/2005 Bab IX tentang Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa pada pasal 14 (3) a,
Dari data pada Tabel 3 menunjukkan
ketuntasan belajar tercapai.
bahwa persentase yang terbesar dari rata-rata berada
maka
Universitas
dengan
strategi motivasi ARCS seperti pada Tabel 3.
indikator
hasil
Data Hasil Tes 80.75 27 25 92.59
100
92.3
setiap
subyek
instruction dengan strategi motivasi ARCS
3. Bagaimana variasi dan tingkat kesulitannya
persentase
pada
hasil tes adalah sebagai berikut.
kegiatan (bahasanya),
dirrect
dilakukan
penelitian sebanyak 27 mahasiswa. Ringkasan
Tidak (%)
g) Pendapat siswa tentang keterbacaan lembar
pembelajaran
tes
dalam Keefektifan Pembelajaran Dengan Model
kategori senang, tidak ada kesulitan, tertarik,
Pembelajaran Dirrect Instruction Dengan
berminat, paham, jelas, dan baik sehingga
Strategi Motivasi ARCS
7
JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011
Tabel 3. Rangkuman Respon Siswa terhadap Pembelajaran dengan Menggunakan Model Pembelajaran Dirrect Instruction dengan Strategi Motivasi ARCS No.
Keterangan
1 2 3 4 5 6
Kegiatan mengajar Melakukan kegiatan Melakukan diskusi kelas Ketertarikan dan kemanfaatan model pembelajaran
RataRata(%) 99 65.4 92 92
Respon Senang Tidak kesulitan Tidak kesulitan Tertarik & manfaat
92
Berminat
92.3 100 100 92.3
Paham Paham Jelas Baik
dirrect instruction dengan motivasi ARCS
Minat KBM berikutnya dengan model pembelajaran dirrect instruction dengan motivasi ARCS
7 8 9 10
Bahasa yang digunakan pada modul Bahasa yang digunakan pada lembar kegiatan Kejelasan urutan kerja lembar kegiatan Variasi dan tingkat kesulitan soal pada lembar kegiatan
Berdasarkan kriteria keefektifan yang telah
ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret.
ditetapkan
dengan
Hal ini disebabkan pada penerapan model
dirrect
pembelajaran tersebut:
maka
menerapkan
pembelajaran
model
pembelajaran
instruction dengan strategi motivasi ARCS
1. Aktivitas siswa efektif selama kegiatan
efektif untuk mengajarkan materi graph pada
pembelajaran dengan Model pembelajaran
mata kuliah Matematika Diskrit. Keefektifan
dirrect instruction dengan strategi motivasi
ini tercapai karena (1) ketuntasan belajar
ARCS,
tercapai
kategori pengamatan terletak pada batasan
karena
banyaknya
siswa
yang
memperoleh nilai di atas 60 sebanyak 92.59 %, (2)
aktivitas
siswa
selama
karena
rata-rata
pada
semua
toleransi keefektifan.
mengikuti
2. Respon
siswa
terhadap
komponen
pembelajaran tergolong efektif karena dari 7
pembelajaran dirrect instruction dengan
kategori pengamatan, kategori pengamatan 4,
strategi motivasi ARCS adalah positif
5, dan 6 tergolong efektif, dan (3) respon siswa
karena persentase yang terbesar dari rata-
terhadap pembelajaran tergolong positif karena
rata persentase setiap indikator pada angket
persentase
yang
terbesar
dari
rata-rata
respon siswa berada dalam kategori senang,
persentase
setiap
indikator
berada
dalam
tidak ada kesulitan, tertarik, berminat ,
kategori senang, tidak ada kesulitan, tertarik,
paham, jelas, dan baik.
berminat , paham, jelas, dan baik.
3. Ketuntasan banyaknya
Model pembelajaran dirrect instruction strategi
siswa
tercapai yang
tuntas
karena belajar
sebanyak 25 siswa dari 27 siswa atau
PENUTUP
dengan
siswa
motivasi
ARCS
sebesar 92.59% (lebih dari 70%).
efektif
diterapkan pada matakuliah matemátika diskrit
DAFTAR PUSTAKA
materi graph pada mahasiswa program studi
Arends, R. I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York: Mcraw-Hill.
pendidikan matemátika Fakultas Keguruan dan 8
JMEE Volume I Nomor 1, Juli 2011
_________ . 2001. Learning to Teach. Fourth Edition. New York: Mcraw-Hill Higher Education. Carrin, arthur. A. 1993. Teaching Modern Science. Sixth Edition. New York: Macmillan Publishing Company. Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Dirjen Dikti P2LPTK. Kardi, Soeparman. 1997. Direct Instruction, Penemuan Terbimbing dan Investigasi Kelompok. IKIP Surabaya. Kardi, S dan Nur, M. 2000. Pengajaran Langsung. Surabaya: University Press Surabaya. Keller, Jhon. ARCS Model, P.5, 2007 (http://www.arcsmodel.com/home.htm ). Nur, Muhammad. 1998. Teori Pembelajaran Sosial. IKIP Surabaya. Soedjadi, R. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka Cipta. __________.1992. Pokok-Pokok Pikiran tentang
Orientasi
Masa
Depan
Matematika Sekolah di indonesia. Media
Pendidikan
Matematika
Nasional No. 2 Th 1.
9