EFEKTIFITAS IMPLEMENTASI LMS (LEARNING MANAGEMENT SYSTEM) EFRONT TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB DI SMK NEGERI 8 SEMARANG
SKRIPSI Diajukan dalam rangka penyelesaian Studi Strata 1 untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Abdul Hamid 1102410023
KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015 i
PERSETUJUAN PEMBIMBING Skripsi dengan judul “Efektifitas Implementasi LMS (Learning Management System) Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang” telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan kesidang panitia ujian skripsi jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Hari
: Jum’at
Tanggal : 19 Desember 2014
ii
PENGESAHAN Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada: Hari
: Senin
Tanggal : 26 Januari 2015
iii
PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang terlulis di dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dirujukan dalam skripsi ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 26 Januari 2015
Abdul Hamid NIM 1102410023
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto:
Tiga hal yang tidak bisa engkau gapai kembali yaitu waktu, kesempatan, dan kenangan. Maka dari itu, manfaatkan hidup untuk kebaikan dan hal-hal yang positif. (Abdul Hamid)
Success Never Come to The Idolance. (NN)
Persembahan:
Kedua orang tua, kakak-kakakku, dan saudara-saudaraku yang lain yang senantiasa memberikan dukungan, do’a, motivasi, dan bimbingannya sampai selesainya skripsi ini.
Saudara-saudara wisma 234 yang selalu ada untuk memberi dukungan dan do’a selama menjalani penyusunan skripsi ini.
SMK Negeri 8 Semarang yang telah membantu pelaksanaan penyelesaian skripsi ini.
Teman-teman
seperjuangan
jurusan
Kurikulum
Teknologi Pendidikan 2010 Unnes.
Almamaterku Universitas Negeri Semarang.
v
dan
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya yang telah memberikan kelancaran dalam penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Fathur Rohman, M. Hum. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi S1 di Universitas Negeri Semarang;
2.
Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan arahan dan do’a selama penyusunan skripsi ini.
3.
Dra. Nurussa’adah, M.Si selaku Ketua Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan kemudahan administrasi serta do’a dalam penyusunan skripsi ini;
4.
Drs. Suripto, M.Si selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing I yang telah sabar memberikan bimbingan, arahan, mengingatkan dan masukan terhadap penyususnan skripsi ini hingga selesai;
5.
Drs. Budiyono, MS selaku Pembantu Dekan II sekaligus Dosen Pembimbing II yang telah membimbing, mengarahkan, mengingatkan, dan menyemangati dalam penyususnan skripsi ini;
6.
Drs. Wardi selaku Dosen Penguji I yang telah bersedia menguji kelayakan skripsi yang penulis kerjakan, serta memberikan arahan, bimbingan, dan perbaikan. vi
7.
Agus Triarso, S. Kom; M.Pd selaku penguji media dari BPMP yang telah ikut andil dalam mengevaluasi media yang dikembangkan;
8.
Dra. Ummi Rosdyiana, M. Par. Selaku Kepala SMK Negeri 8 Semarang yang telah memberikan izin dan bantuan dalam penelitian ini;
9.
Ardan Sirodjuddin, S.Pd sebagai pengampu mata pelajaran pemrograman web di SMKN 8 Semarang yang telah memberikan izin, bantuan, dan arahan dalam pelaksanaan penelitian skripsi ini;
10. Bapak dan Ibu Dosen jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan yang telah memberikan bekal kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini; 11. Peserta didik kelas X Multimedia 1 dan 2 SMK Negeri 8 Semarang yang telah berpartisipasi dalam penelitian ini; 12. Rekan-rekan mahasiswa Teknologi Pendidikan 2010 atas dukungan, bantuan, dan kebersamaannya; 13. Saudara-saudaraku penghuni Wisma 234 Patemon yang telah memberikan do’a, dukungan, dan semangatnya; 14. Saudara Luthfi Azali Amrullah yang telah memberikan dukungan kepada penulis dalam suka maupun duka pada saat pengerjaan skripsi ini. 15. Serta semua pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi untuk kemajuan dan inovasi pendidikan dimasa yang akan datang. Semarang, 26 Januari 2015
Penulis vii
ABSTRAK Hamid, Abdul (2015). Efektifitas Implementasi LMS (Learning Management System) Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang. Dosen Pembimbing I: Drs. Suripto, M.Si. Dosen Pembimbing II: Drs. Budiyono, MS. Kata Kunci : Efektifitas, Hasil Belajar, Implementasi, Learning Management System Efront, Minat, Pemrograman Web Berdasarkan pengamatan pembelajaran mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang memerlukan sebuah inovasi media pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengimplementasikan pembelajaran di kelas pada media online tanpa mengurangi esensi dari materi yang disampaikan tatap muka. Sehingga pembelajaran yang dilakukan di sekolah bisa berjalan tanpa adanya guru yang mendampingi sehingga laju belajar peserta didik bisa meningkat dan bisa mendalami materi tanpa pembimbingan langsung di kelas serta mampu meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik secara maksimal. Oleh karena itu salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah mengembangkan dan mengimplementasikan Virtual Learning Environment dalam hal ini media yang dikembangkan adalah Learning Management System Efront dengan mengkombinasikan pembeajaran tatap muka dan online. Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pengimplementasian LMS Efront terhadap minat dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran pemrograman web kelas X Multimedia di SMK Negeri 8 Semarang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif menggunakan desain True Experimental Design dengan pola pretest-postest kontrol group design. Adapun populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas X produktif SMKN 8 Semarang. Sedangkan sampel penelitian adalah peserta didik kelas X Multimedia 1 dan X Multimedia 2 yang dipilih dengan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data berupa observasi, angket/kuisioner, dokumentasi, dan test. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi Learning Management System Efront pada mata pelajaran pemrograman web terbukti efektif meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik kelas X Multimedia semester 2 di SMK Negeri 8 Semarang. Ini membuktikan bahwa penerapan Learning Management System Efront mempunyai pengaruh positif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.
viii
ABSTRACT Hamid, Abdul (2015). Effectiveness of the Implementation LMS (Learning Management System) Efront to the Interest and Learning Outcomes on Subjects Web Programming in Vocational Schools Public 8 Semarang. 1st Supervisor: Drs. Suripto, M.Si. 2nd Supervisor: Drs. Budiyono, MS. Keyword: Effectiveness, Implementation, Interest, Learning Outcomes, Learning Management System Efront, Web Programming Based on observations learning subject’s web programming in Vocational Schools Public 8 Semarang need an innovations learning media that can be used to implement the classroom learning on the online media without prejudice to the material delivered directly. With the result of learning that conducted at school can walk in without teachers who accompany, so the learning progress of students can increase and can explore the material without guidance directly in class as well as able to increase interest and learning outcomes of students to the maximum. Therefore, one of the efforts that can be done is develop and implement Virtual Learning Environment in this media developed is Learning Management System Efront with combine of face to face learning and online. This study aims to test the effectiveness of the implementation Learning Management System Efront to the interest and learning outcomes of students on subject’s web programming the grade 10 of Multimedia in Vocational Schools Public 8 Semarang. The methods used in this research is quantitatively using True Experimental Design with the pattern of pretest-posttest control group design. As for the study population is students of the grade 10 from class productive in Vocational Schools Public 8 Semarang. While the example of this research is students of the grade 10 from 1st Multimedia and students of the grade 10 from 2nd Multimedia which selected with techniques simple random sampling. The methods of data collection in the form of observation, blankets/questionnaire, documentations, and test. The results of this research showed that the implementation of the Learning Management System Efront on subjects web programming proven effective increase the interest and result learning students of the grade 10 from Multimedia on the 2nd semester in Vocational Schools Public 8 Semarang. This proves that the application of the Learning Management System Efront have a positive influence in the learning and can increase interest and result learning students.
ix
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................
ii
PENGESAHAN ..............................................................................................
iii
PERNYATAAN ..............................................................................................
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
v
KATA PENGANTAR ....................................................................................
vi
ABSTRAK ......................................................................................................
viii
ABSTRACT .....................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................
x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
xx
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................
1
1.1
Latar Belakang ...................................................................................
1
1.2
Batasan dan Rumusan Masalah .........................................................
6
1.2.1
Batasan Masalah ................................................................................
6
1.2.2
Rumusan Masalah ..............................................................................
6
1.3
Tujuan Penelitian ...............................................................................
7
1.4
Manfaat Penelitian .............................................................................
7
1.4.1
Manfaat Teoretis ................................................................................
7
1.4.2
Manfaat Praktis ..................................................................................
7
1.5
Penegasan Istilah ................................................................................
8
1.5.1
Media Pendidikan ..............................................................................
8
x
1.5.2
Learning Management System (LMS) Efront ....................................
9
1.5.3
Minat dan Hasil Belajar .....................................................................
9
1.5.4
Manajemen .........................................................................................
10
1.5.5
Pembelajaran ......................................................................................
10
1.6
Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................
10
1.6.1
Bagian Muka ......................................................................................
11
1.6.2
Bagian Isi / Batang .............................................................................
11
1.6.3
Bagian Akhir ......................................................................................
11
BAB II LANDASAN TEORI .......................................................
12
2.1
Minat Belajar .....................................................................................
12
2.2.1
Minat ..................................................................................................
12
2.2.1.1 Macam-Macam Minat ........................................................................
14
2.2.1.2 Indikator-Indikator Minat ..................................................................
15
2.2.1.3 Aspek-Aspek Minat.............................................................................
16
2.2.2
Belajar ................................................................................................
17
2.2.2.1 Cara Menumbuhkan Minat Belajar ...................................................
18
2.2
Hasil Belajar.......................................................................................
20
2.3.1
Pengertian Hasil Belajar ....................................................................
20
2.3.2
Tipe-Tipe Hasil Belajar......................................................................
20
2.3
Efektifitas Implementasi Learning Management System Efront Dalam Pembelajaran Pemrograman Web ..........................................
24
2.4.1
Pengembangan Learning Management System (LMS) ......................
24
2.4.2
Learning Management System (LMS) Efront ....................................
27
xi
2.4.3
Model Pembelajaran ..........................................................................
28
2.4.4
E-Learning Untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak Jauh ....
30
2.4.5
Pengambangan Model Pembelajaran Melalui Internet ......................
32
2.4.5.1 Teknologi Informasi dalam Pembelajaran ........................................
32
2.4.5.2 Konep Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi ..........................
34
2.4.5.3 Faktor Pendukung Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi .......
35
2.4.5.4 Model-Model Pembelajaran Internet ................................................
39
2.4.5.5 Pengembangan Model Pembelajaran Melalui Internet .....................
41
2.4.5.6 Aplikasi Pembelajaran Melalui Teknologi Informasi ........................
43
2.4.6
Efektifitas
Virtual
Learning
Environment
sebagai
Media
Pembelajaran ...................................................................................... 2.4.7
Hubungan dan Keefektifan Implementasi Learning Management System Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar ..............................
2.4.8
46
Fungsi dan Manfaat Manajemen Pembelajaran Pada Aplikasi Learning Management System Efront ................................................
2.4
44
49
Implementasi Learning Management System Efront dan Kawasan Teknologi Pendidikan ........................................................................
51
2.4.1
Definisi Teknologi Pendidikan ..........................................................
51
2.4.2
Kawasan Teknologi Pendidikan ........................................................
52
2.5
Learning Management System Efront sebagai Inovasi Sumber Belajar dalam Kawasan Teknologi Pendidikan .................................
56
Sumber Belajar dalam Kawasan Teknologi Pendidikan ....................
56
2.6.1.1 Pengertian Pusat Sumber Belajar .....................................................
59
2.6.1
xii
2.6.1.2 Tujuan Pusat Sumber Belajar Pada Learning Management System Efront .................................................................................................
62
2.6.1.3 Fungsi dan Kegiatan Pusat Sumber Belajar Pada Learning Management System Efront ...............................................................
64
2.6.2
Pola Organisasi Efront sebagai Pusat Sumber Belajar ......................
67
2.6
Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Web ....................
70
2.6.1
Pengertian Pembelajaran ....................................................................
70
2.6.2
Pengertian Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Web ..
71
2.6.3
Tujuan Pembelajaran Pemrograman Web .........................................
71
2.7
Kerangka Berpikir ..............................................................................
72
2.8
Hipotesis ............................................................................................
76
BAB III METODE PENELITIAN ..............................................
78
3.1
Metode Penelitian ..............................................................................
78
3.2
Desain Penelitian ...............................................................................
78
3.3
Populasi dan Sampel Penelitian .........................................................
83
3.3.1
Populasi ..............................................................................................
83
3.3.2
Sampel................................................................................................
84
3.4
Variabel Penelitian .............................................................................
85
3.4.1
Identifikasi Variabel...........................................................................
85
3.4.2
Definisi Operasional Variabel............................................................
86
3.4.2.1 Implementasi Learning Management System Efront .........................
86
3.4.2.2 Minat Belajar .....................................................................................
89
3.4.2.3 Hasil Belajar ......................................................................................
90
xiii
3.5
Teknik dan Alat Pengumpulan Data ..................................................
91
3.6
Matching ............................................................................................
95
3.7
Instrumen Penelitian ..........................................................................
95
3.7.1
Penyusunan Instrumen .......................................................................
95
3.7.2
Uji Validitas dan Reliabelitas Instrumen ...........................................
97
3.7.2.1 Validitas .............................................................................................
98
3.7.2.2 Reliabelitas ........................................................................................
99
3.7.2.3 Tingkat Kesukaran .............................................................................
100
3.7.2.4 Daya Pembeda ...................................................................................
101
3.8
Pelaksanaan Penelitian .......................................................................
102
3.8.1
Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelompok Kontrol .........................
102
3.8.2
Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen ..................
103
3.9
Teknik Analisis Data..........................................................................
104
3.9.1
Analisis Deskriptif .............................................................................
105
3.9.1.1 Deskriptif Persentase .........................................................................
105
3.9.2
Anlisis Uji Syarat ...............................................................................
111
3.9.2.1 Uji Normalitas ...................................................................................
111
3.9.2.2 Uji Homogenitas ................................................................................
112
3.4.3
Analisis Uji Hipotesis ........................................................................
113
3.9.3.1 Hipotesis Minat Belajar .....................................................................
115
3.9.3.2 Hipotesis Hasil Belajar ......................................................................
115
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............ 117 xiv
4.1
Hasil Penelitian ..................................................................................
117
4.1.1
Matching ............................................................................................
117
4.1.1.1 Jenis Kelamin Peserta Didik ..............................................................
117
4.1.1.2 Umur Peserta Didik............................................................................
119
4.1.2
Analisis Deskriptif .............................................................................
120
4.1.2.1 Hasil Validasi Ahli Media Pembelajaran ..........................................
120
4.1.2.2 Hasil Analisis Angket Pengguna Media ............................................
125
4.1.3
Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ..................................
128
4.1.3.1 Uji Validitas Instrumen ......................................................................
128
4.1.3.2 Uji Reliabilitas Instrumen ..................................................................
129
4.1.3.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran .............................................................
129
4.1.3.4 Uji Daya Pembeda .............................................................................
130
4.1.4
Uji Syarat ...........................................................................................
131
4.1.4.1 Hasil Uji Normalitas ..........................................................................
131
4.1.4.2 Hasil Uji Homogenitas ......................................................................
131
4.1.5
Analisis Uji Hipotesis ........................................................................
132
4.1.5.1 Kondisi Data Awal .............................................................................
132
4.1.5.2 Hasil Uji Hipotesis.............................................................................
135
4.2
Pembahasan........................................................................................
147
4.2.1
Perbandingan Minat Belajar Peserta Didik ........................................
149
4.2.2
Perbandingan Hasil Belajar Peserta Didik .........................................
151
4.2.3
Hubungan dengan Kawasan Teknologi Pendidikan ..........................
152
4.3
Kendala dan Solusi ............................................................................
154
xv
BAB V PENUTUP ......................................................................... 155 5.1
Simpulan ............................................................................................
155
5.2
Implikasi ............................................................................................
156
5.3
Saran ..................................................................................................
157
............................................................................................. DAFTAR PUSTAKA .................................................................... 158 LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL Tabel
Halaman
2.1
Perbedaan E-Learning dengan Pembelajaran Konvensional .............
25
2.2
Tabel Komponen Sistem Instruksional ..............................................
56
3.1
Rumus Penelitian Pretest-Posttest Kontrol Group Design ...............
81
3.2
Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Media..................................................
88
3.3
Kisi-Kisi Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web ............................................................................
90
3.4
Range Persentase dan Kriteria Kualitatif Program ............................
107
3.5
Range Persentase dan Kriteria Minat Belajar ....................................
109
3.6
Range Persentase dan Kriteria Uji Soal .............................................
110
4.1
Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin ...................................................
118
4.2
Distribusi Frekuensi Umur Peserta Didik ..........................................
119
4.3
Hasil Validasi Ahli Media .................................................................
121
4.4
Hasil Analisis Angket Pengguna Media (Guru) ................................
125
4.5
Hasil Analisis Angket Pengguna Media (Peserta Didik)...................
127
4.6
Hasil Uji Validitas Butir Soal ...........................................................
128
4.7
Hasl Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal .......................................
129
4.8
Uji Tingkat Kesukaran Soal ..............................................................
129
4.9
Daya Pembeda Tiap Butir Soal..........................................................
130
4.10 Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Awal Penelitian ..................
133
4.11 Hasil Analisis Data Pretest ................................................................
135
4.12 Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Kelompok Kontrol .............
137
xvii
4.13 Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Kelompok Eksperimen .......
139
4.14 Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Akhir Penelitian .................
141
4.15 Hasil Analisis Data Pretest dan Postest Kelompok Kontrol ..............
143
4.16 Hasil Analisis Data Pretest dan Postest Kelompok Eksperimen .......
144
4.17 Hasil Analisis Data Postest ...............................................................
146
xviii
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1
Lima Kawasan Teknologi Pendidikan ...............................................
53
2.2
Hubungan Sistem Instruksional dengan Peserta Didik ......................
57
2.3
Pusat Sumber Belajar Perpustakaan ..................................................
59
2.4
Ruang Lingkup Pusat Multimedia .....................................................
60
2.5
Ruang Lingkup Belajar ......................................................................
61
2.6
Pengembangan Sistem Instruksional .................................................
61
2.7
Alur Berpikir Penelitian dan Pengembangan Program ......................
75
3.1
Macam-Macam Metode Eksperimen .................................................
80
3.2
Pola Pretest-Postest Kontrol Group Design ......................................
81
3.3
Teknik Simple Random Sampling......................................................
84
3.4
Hubungan Variabel Independen-Dependen .......................................
86
3.5
Alur Pembuatan Instrumen Penelitian ...............................................
96
3.6
Rumus Korelasi Product Moment .....................................................
98
3.7
Rumus Indeks Kesukaran ..................................................................
100
3.8
Rumus Daya Pembeda .......................................................................
101
4.1
Persentase Validasi Ahli Media .........................................................
121
4.2
Persentase Evaluasi Pengguna Media oleh Guru...............................
126
4.3
Persentase Evaluasi Pengguna Media oleh Peserta Didik .................
127
xix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Halaman
1.
Profil SMK Negeri 8 Semarang.........................................................
162
2.
Silabus Pemrograman Web Kelas X..................................................
169
3.
RPP Pemrograman Web Kelas X ......................................................
175
4.
Contoh Modul Pembelajaran Pemrograman Web .............................
199
5.
Kisi-Kisi Angket Evaluasi Media Pembelajaran ...............................
215
6.
Angket Evaluasi Ahli Media .............................................................
216
7.
Angket Evaluasi Media Oleh Pengguna (Guru) ................................
220
8.
Kisi-Kisi Angket Evaluasi Media Pembelajaran (Peserta Didik) ......
224
9.
Angket Evaluasi Media Oleh Pengguna (Peserta Didik) ...................
225
10.
Kisi-Kisi Minat Belajar......................................................................
230
11.
Angket Minat Belajar ........................................................................
231
12.
Kisi-Kisi Uji Soal ..............................................................................
235
13.
Soal Uji Instrumen .............................................................................
237
14.
Kunci Jawaban Soal Uji Instrumen ...................................................
244
15.
Lembar Jawaban Soal Uji Instrumen .................................................
245
16.
Kisi-Kisi Soal Pretest dan Postest......................................................
246
17.
Soal Pretest dan Postest .....................................................................
248
18.
Kunci Jawaban Soal Pretest dan Postest ............................................
254
19.
Lembar Jawaban Soal Pretest dan Postest .........................................
255
20.
Analisis Data Jenis Kelamin dan Umur Peserta Didik ......................
256
21.
Evaluasi Ahli Media ..........................................................................
257
xx
22.
Evaluasi Pengguna Media (Guru) ......................................................
261
23.
Hasil Uji Evaluasi Media Pembelajaran (Ahli Media) ......................
265
24.
Hasil Uji Evaluasi Media Pembelajaran (Guru) ................................
266
25.
Hasil Uji Evaluasi Media Pembelajaran (Peserta Didik)...................
267
26.
Analisis Angket Minat Belajar Kelompok Kontrol (Awal) ...............
268
27.
Analisis Angket Minat Belajar Kelompok Eksperimen (Awal) ........
269
28.
Analisis Angket Minat Belajar Kelompok Kontrol (Akhir) ..............
270
29.
Analisis Angket Minat Belajar Kelompok Eksperimen (Akhir) .......
271
30.
Uji Validitas Butir Soal .....................................................................
272
31.
Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal ................................................
273
32.
Uji Tingkat Kesukaran Soal...............................................................
274
33.
Daya Pembeda Soal ...........................................................................
275
34.
Hasil Pretest Kelompok Kontrol ........................................................
276
35.
Hasil Pretest Kelompok Eksperimen .................................................
277
36.
Hasil Postest Kelompok Kontrol .......................................................
278
37.
Hasil Postest Kelompok Eksperimen ................................................
279
38.
Uji Normalitas Data Minat Belajar dan Hasil Belajar .......................
280
39.
Uji Homogenitas Data Minat dan Hasil Belajar ................................
281
40.
Uji Banding Rataan Minat Belajar dan Hasil Belajar ........................
282
41.
Uji Beda Rataan Minat Belajar dan Hasil Belajar .............................
283
42.
Distribusi Frekuensi Data Minat Belajar dan Hasil Belajar ..............
284
43.
Presensi Kelas Multimedia Kelas X 2014-2015 ................................
286
44.
Surat Izin Penelitian Dinas Pendidikan Kota Semarang....................
288
xxi
45.
Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ............................
289
46.
Photo Kegiatan/Dokumentasi Gambar ..............................................
290
xxii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat, mulai dari perkembangan teknologi sederhana sampai dengan perkembangan teknologi modern. Teknologi sendiri digunakan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta produktifitas masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Bahkan beratus-ratus tahun yang lalu, masyarakat kuno sudah mengenal teknologi. Teknologi tidak hanya berkembang dalam satu bidang tertentu saja, ada bidang ekonomi, bidang sosial, bidang pendidikan, dan masih banyak lagi. Dalam bidang pendidikan sendiri, sejak dahulu masyarakat sudah menggunakan teknologi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pembelajaran, mulai dari penggunaan sabak, papan tulis, sampai dengan penggunaan laptop dan LCD Proyektor. Apabila kita perhatikan seksama, praktik pembelajaran sekarang tidak dilakukan secara penuh menggunakan model konvensional bahkan di dalam pembelajaran pun sudah menerapkan penggunaan teknologi sebagai media penyampaian materi. Untuk mengukur keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran, perlu diadakannya suatu evaluasi sebagai tolak ukur keberhasilan peserta didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Evaluasi yang diberikan biasa berupa tes tertulis, praktik, maupun lisan. Untuk memudahkan melakukan evaluasi,
1
2
seorang guru profesional dituntut untuk membuat suatu model atau sebuah cara evaluasi yang kreatif, selain berfungsi sebagai penguji kemampuan peserta didik juga harus mampu memberikan pengalaman belajar yang dapat membantu perkembangan peserta didik dalam memahami mata pelajaran terkait. Alternatif dari permasalahan tersebut adalah dengan bantuan teknologi pembelajaran. Salah satunya yaitu pemanfaatan media pembelajaran online, seperti social network, learning management system, dan content management system. Melihat kondisi dimasa sekarang, peserta didik lebih cenderung menggunakan layanan internet untuk berkomunikasi antara teman yang satu dengan teman yang lainnya. Contohnya: facebook, twitter, tumblr, linkedin, google+, skype, dan masih banyak lagi. Kebiasaan seperti itu dapat dijadikan peluang dalam mensukseskan pembelajaran selain di sekolah. Dengan adanya internet, pembelajaran pun dapat dilakukan tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Untuk menciptakan pembelajaran terpadu antara konvensional dan modern khususnya penggunaan media internet, tidak harus guru yang mengajarkan IT saja, bahkan semua guru dapat melakukannya. Dalam hal ini, seorang guru cukup diberi wawasan mengenai pengelolaan atau manajerialisasi pembelajaran menggunakan sistem pengelolaan pembelajaran modern, seperti penggunaan Efront dan atau Moodle. Learning Management System tersebut merupakan sebuah sistem pengelola pembelajaran yang sangat populer saat ini, dimana hampir setiap sekolah menggunakan media tersebut untuk menciptakan lingkungan belajar virtual mereka. Diera modern seperti ini, seorang guru dituntut untuk mampu memanfaatkan 2
3
teknologi semaksimal mungkin untuk mendukung proses pembelajaran, salah satunya adalah penguasaan teknologi informasi atau IT terutama sebagai media pendukung bahan ajar untuk menciptakan pembelajaran yang efektif, sehingga dapat memberikan kesempatan peserta didik untuk merasakan pengalaman pembelajaran yang sesungguhnya, selain itu juga mampu meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik. Salah satu bentuk pemanfaatan TI dalam proses pebelajaran adalah pemanfaatan Learning Management System Efront dalam proses pembelajaran sebagai salah satu model pebelajaran berbasis lingkungan maya (VLE – Virtual Learning Environment). Seperti yang diungkapkan O’Loughlin (1992) dalam sebuah artikel yang ditulis oleh Gabriele Piccoli (2001) mengatakan: Learning consist of the development of abstract models to represent reality. Dalam artikel yang sama, Hiltz (1993), Webster dan Hackley (1997) mengatakan bahwa: Technology quality and reliability, as well as easy access to appreciate hardware and software equipment, are important determinants of learning effectiveness, particularly student affective reaction to the learning experience. Berdasarkan kutipan di atas dapat diungkapkan bahwa untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang nyata atau memberikan pengalaman yang sesungguhnya sebuah pembelajaran dapat diciptakan dari sebuah model pembelajaran abstrak atau tidak nyata, dalam hal ini adalah pembelajaran berbasis lingkungan virtual. Untuk membuat model pembelajaran seperti yang telah dijelaskan di atas, seorang guru
4
dapat memanfaatkan kelas maya sebagai salah satu solusinya, yaitu dengan memanfaatkan Learning Management System Efront. Selain itu Leidner, Jarvenpaa (1995), Romiszowski dan Mason (1996) mengungkapkan bahwa: That some technologies are best suited to support specific theoretical model of learning (e.g., objectivist, constructivist). For example, self-place, individual CAI seems best suited to support an objectivist approach while classes based on computer-mediated discussion may be aligned with a constructivist philosophy. Dari kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa untuk mendukung pendekatan objektivis kelas sementara berdasarkan diskusi dapat diselaraskan dengan bantuan teknologi. Sehingga dalam filosofi konstruksivisme, model pembelajaran yang paling efektif dan efisien digunakan adalah memanfaatkan teknologi komputer atau dalam dunia pendidikan dikenal dengan sebutan pembelajaran berbasis komputer atau Computer Based Learning. Jadi berdasarkan penjelasan yang ada, dapat disimpulkan bahwa seorang guru dan peserta didik dapat memanfaatkan perkembangan teknologi seperti Komputer, perangkat cerdas (smartphone), jejaring sosial, media pembelajaran modern, dan lain-lain sebagai media penunjang dalam pembelajaran. Peserta didik dan guru sebagai pendidik dapat melakukan interaksi tanpa harus tatap muka di Sekolah. Bahkan dengan pembelajaran ini, peserta didik dan guru untuk melakukan interaksi tidak perlu khuatir terhadap batasan ruang dan waktu. Dengan pembuatan inovasi baru dalam dunia pendidikan, dalam hal ini implementasi Learning Management System Efront sebagai Virtual Learning Environment, disini Guru dapat dengan mudah membagi informasi dan hal-hal baru 4
5
terkait bahan ajar yang disampaikan dengan cara menerbitkan atau memperbarui berita/konten yang ada di Learning Management System Efront dan kemudian dengan sendirinya semua materi yang dibagikan guru di ruang maya tersebut akan masuk sesuai dengan kelas yang peserta didik ambil, dengan adanya notification atau pemberitahuan secara otomatis mengenai tugas dan atau sesuatu hal yang harus mereka kerjakan. Tujuan dari implementasi Learning Management Syetem Efront dalam pembelajaran pemrograman web adalah untuk mendukung pembelajaran peserta didik yang aktif dan mandiri yang diukur dari minat belajar dan hasil belajar peserta didik. Dalam pembelajaran ini guru berperan sebagai fasilitator dan guru bukan satu-satunya sumber belajar. Peserta didik dapat saling berinteraksi dan bertukar informasi serta mencari referensi/informasi dari sumber lain. Dalam pembelajaran ini, Efront berperan sebagai media berbagi, berdiskusi, dan belajar bersama dengan memanfaatkan berbagai fitur dan fasilitas pendukung yang ada. Dengan penerapan pembelajaran ini tentu melibatkan keaktifan dari kedua belah pihak, baik guru maupun peserta didik, yang diharapkan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik yang kemudian berpengaruh positif pada hasil belajar mereka. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis sebagai peneliti tertarik untuk menciptakan inovasi baru dan mengembangkan lebih lanjut tentang “Efektifitas Implementasi LMS (Learning Management System) Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang.”
1.2 Batasan dan Rumusan Masalah 1.2.1 Batasan Masalah
6
Pembatasan masalah dilakukan dengan pertimbangan keluasan masalah, kelayakan masalah, dan kekhasan bidang kajian. Untuk mendapatkan rumusan masalah penelitian yang baik, maka peneliti membatasi salah satu variabel dependen yang dianggap masih memiliki cakupan penelitian yang cukup luas, yaitu pada variabel hasil belajar. Dalam penelitian ini terdapat dua variable dependen yang akan diteliti, yaitu: minat belajar dan hasil belajar. Hasil belajar secara umum mencakup tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Disini peneliti membatasi penelitian pada variabel hasil belajar khususnya aspek kognitif saja, atau dengan kata lain peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya pengaruh implementasi Learning Management System Efront terhadap peningkatan minat belajar dan hasil belajar pada aspek kognitif. 1.2.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimanakah pengaruh penerapan Learning Management System Efront terhadap minat dan hasil belajar pada mata pelajaran pemrograman web yang meliputi: (1)
Bagaimana efektifitas implementasi Learning Management System Efront terhadap minat belajar peserta didik pada mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang?
(2)
Bagaimana efektifitas implementasi Learning Management System Efront terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang? 6
7
1.2 Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibahas di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1)
Mengetahui adakah perbedaan minat belajar peserta didik yang menggunakan dan yang tidak menggunakan Learning Management System Efront pada mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang.
(2)
Mengetahui adakah perbedaan hasil belajar peserta didik yang menggunakan dan yang tidak menggunakan Learning Management System Efront pada mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang.
1.3 Manfaat Penelitian Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa: 1.3.1
Manfaat Teoretis Apabila dilihat manfaatnya secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan resolusi dalam melakukan interaksi pembelajaran tanpa adanya pembatasan ruang dan waktu antara guru dan peserta didik serta dapat miningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang, Kota Semarang. 1.3.2
Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Peserta Didik Manfaat bagi peserta didik adalah memberikan resolusi baru dalam melakukan interaksi pembelajaran sesuai dengan kondisi mereka sekarang serta memberikan sebuah inovasi baru untuk meningkatkan minat dan hasil belajar
8
peserta didik pada mata pelajaran pemrograman web serta peserta didik dapat melakukan monitoring terhadap hasil belajar mereka secara langsung. 1.4.2.2 Bagi Guru Manfaat bagi guru adalah meningkatkan profesionalisme guru dalam melangsungkan proses belajar mengajar tanpa batasan ruang dan waktu serta monitoring perkembangan peserta didik terkini dengan efektif dan efisien. 1.4.2.3 Bagi Sekolah Bagi sekolahan yaitu memberikan sebuah resolusi baru dalam pengembangan media pembelajaran modern serta mampu meningkatkan produktifitas akademik maupun non-akademik.
1.4 Penegasan Istilah Untuk menghindari adanya kesalahan penafsiran dan pengertian dari judul skripsi ini, maka penulis memberikan batasan yang membahas dan mempertegas istilah yang digunakan tersebut, yaitu: 1.4.1
Media Pendidikan Kata media berasal dari Bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak adari
kata Medium yang secara harfiah berarti perentara atau pengantar. Media adalah perentara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan (AECT) di Amerika misalnya, membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi. Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. 8
9
Sementara itu Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat disik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar, buku, film, kaset, film bingkai adalah contoh-contohnya. 1.4.2
Learning Management System (LMS) Efront Learning Managemennt System adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat
digunakan
dalam
administrasi,
dokumentasi,
pelacakan,
pelaporan,
dan
penyampaian program pendidikan yang berbasis e-learning atau program pelatihan. Sedangkan Efront merupakan suatu bentuk antarmuka pelatihan dan pembelajaran modern untuk membantu membentuk komunitas pembelajaran online dengan keuntungan kaya akan interaksi sosialnya (Ensiklopedia Wikipedia: 2014). 1.4.3
Minat dan Hasil Belajar Dalam Sukardi (1987: 25) mengemukakan bahwa minat belajar adalah suatu
kerangka mental yang terdiri dari kombinasi gerak perpaduan dan campuran dari perasaan, perasangka, cemas, dan kecenderunan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan tertentu. Sedangkan Pengertian hasil belajar menurut Nawawi (1981: 100) adalah keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu.
1.4.4
Manajemen Manajemen dalam Bahasa inggris artinya to manage, yaitu mengatur atau
mengelola. Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan,
10
ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Mary Parker Follet dalam Hikmat (2009: 12) mengatakan bahwa “Manajemen adalah suatu seni karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus, terutama keterampilan mengarahkan, mempengaruhi, dan membina para pekerja agar melaksanaan keinginan pemimpin demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.” 1.4.5
Pembelajaran Menurut Sudarwan (1995) dalam Budiarso (2008: 8) pembelajaran adalah
perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan belajar. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara dua unsur manusia, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokonya.
1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Pada umumnya, penulisan skripsi ini mencakup 3 (tiga) bagian yang terdiri atas beberapa bab dan sub bab, yaitu: 1.5.1
Bagian Muka Pada bagian ini dimuat: halaman sampul, halaman judul, halaman
pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar lampiran, dan daftar isi. 10
11
1.5.2
Bagian Isi / Batang Isi BAB I
: PENDAHULUAN Dalam bab ini berisi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematikan penulisan.
BAB II
: LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang teori-teori yang mendukung dan mendasari dalam melaksanakan penelitian, kajian pustaka, dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang desain penelitian dan prosedur penelitian. BAB IV : PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai desain hasil penelitian, pembahasan, serta kendala dan solusi. BAB V
: PENUTUP Pada bab ini terdiri atas: simpulan, implikasi, dan saran-saran.
1.5.3
Bagian Akhir Pada halaman ini dimuat: daftar pustaka, lampiran-lampiran.
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Minat Belajar 2.1.1 Minat Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 1027) minat secara bahasa diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Sedangkan menurut Belly (2006: 4) minat adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan
setelah
melihat,
mengamati,
dan
membandingkan
serta
mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Selanjutnya menurut Bob dan Anik Anwar (1983:210) mengemukakan bahwa minat adalah keadaan emosi yang ditujukan kepada sesuatu. Minat merupakan faktor psikologis yang terbentuk dan berkembang oleh adanya pengaruh bawaan dan pengaruh lingkungan. Namun faktor lingkungan merupakan faktor paling dominan yang mempengaruhi minat. Pada awalnya minat berpusat pada individu, baru berpusat pada orang lain dan objek-objek lain yang ada dalam lingkungannya. Minat diartikan sebagai kehendak, keinginan, atau kesukaan (Kamisa, 1997: 370). Minat dapat menyebabkan seseorang giat melakukan hal-hal yang menuju ke suatu yang telah menarik minatnya (Gunarso, 1995:68). Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih (Hurlock, 1995: 144).
12
13
Minat menurut JP Chaplin dalam Dictionary of Psycology yang dikutip oleh Efriyani Djuwita (2003) minat (interest) merupakan sebuah perasaan yang menilai suatu aktivitas, atau objek berharga atau berarti bagi dirinya. Menurut Winkell (1984: 30), minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk berkecimpung dalam bidang tertentu. Super dan Crites (1965), Blum dan Balinsky, Surya (1979 dan 1985), menyimpulkan bahwa minat mendasari dan memegang peran penting dalam keberhasilan sebuat studi maupun bekerja. Super dan Crites (1965: 410-411) menyatakan bahwa minat merupakan produk antara pembawaan dengan lingkungan. Sejak anak-anak sampai masa remaja minat terbentuk terus-menerus melalui proses identifikasi dan proses belajar dari lingkungan sehingga pada akhir masa remaja pola-pola minat telah terwujud. Minat adalah rasa lebih suka rela dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu antara hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan dengan hubungan tersebut, semakin besar minta yang ada. Crow and Crow mengatakan bahwa minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang lain, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Menurut John Holland dalam Efriyani Djuwita (2003) minat adalah aktiviatas atau tugas-tugas yang membangkitkan perasaan ingin tahu, perhatian, dan memberikan kesenangan atau kenikmatan. Minat dapat menjadi indikator dari kekuatan seseorang di area tertentu di mana dia akan termotivasi untuk
14
mempelajarinya dan menunjukkan kinejra yang tinggi. Secara sederhana (interest) berarti “Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi/keinginana yang besar terhadap sesuatu” (Syah, 1995:136). Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu kondisi seseorang dimana hati memiliki kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu untuk diraihnya setelah melihat, mengamati, dan merasakan yang ditunjukan dalam bentuk emosi atau tindakan tertentu. 2.1.1.1 Macam-Macam Minat Menurut Suhartini dalam Siti (2001: 15) mengkategorikan minat menjadi beberapa bagian, antara lain: (1)
Minat Personal, yaitu minat yang permanen dan stabil yang mengarah pada minat khusus mata pelajaran tertentu. Yaitu suatu bentuk rasa senang atau tidak senang, tertarik atau tidak tertarik, terhadap mata pelajaran tertentu
(2)
Minat situasional, yaitu minat yang tidak permanen dan relitif berganti-ganti, tergantung rangsangan eksternal. Misalnya saja cara mengajar guru, bila bisa merangsang minat peserta didik dan terus bertahan pada diri siswa maka minat ini bisa menjadi minat personal. Hal ini terjadi karena minat individu dapat
dipengaruhi
oleh
pertumbuhan,
kematangan
belajar
dan
pengalamannya. (3)
Minat taraf tinggi, yaitu minat yang timbul denganadanya interaksi antara minat personal dan minat situasional. Jenis minat ini merupakan hasil pendidikan yang penting. Minta ini bergantung pada kesempatan belajar dan dapat dibentuk oleh lingkungan eksternal peserta didik, misalnya guru. 14
15
2.1.1.2 Indikator-Indikator Minat Indikator minat dapat dilihat dengan cara menganalisa kegiatan-kegiatan yang dilakukan individu, atau objek yang disenanginya, karena minat merupakan motif yang dipelajari yang mendorong individu untuk aktif dalam kegiatan tertentu. Suhartini dalam Siti (2005:16) menganalisa beberapa hal yang menjadi indikator minat, antara lain: (1)
Keinginan untuk mengetahui/memiliki sesuatu,
(2)
Objek-objek atau kegiatan yang disenangi,
(3)
Jenis kegiatan untuk mencapai hal yang disenangi,
(4)
Usaha untuk merealisasikan keinginan atau rasa senang terhadap sesuatu. Hal di atas sesuai dengan Slameto dalam Djamarah (2001: 157) yang
menyatakan bahwa “suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa anak didik lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanivestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Anak didik yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberi perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.” Kemudian Safari (2003:65) menjelaskan Indikator minat ada empat, yaitu: 1) Perasaan senang, 2) Ketertarikan Siswa, 3) Perhatian Siswa, dan 4) Keterlibatan Siswa. Berdasarkan penjabaran tersebut peneliti mengembangkan indikator tersebut untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih rinci. Indikator minat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, 2) Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran,
16
3) Kesiapan peserta didik dalam mengerjakan tugas dan menjawab pertanyaan, 4) Apresiasi peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran, 5) Ketertarikan peserta didik terhadap materi pembelajaran, 6) Interaksi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, 7) Reaksi peserta didik dalam menanggapi permasalahan yang ada dalam pembelajaran. 2.1.1.3 Aspek-Aspek Minat Evita (2006: 59) dalam Deni (2012: 20) menyebutkan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Kedua aspek tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: (1)
Aspek Kognitif Minat cenderung egosentris. Aspek kognitif ini berhubungan dengan apa saja keuntungan dan kepuasan pribadi yang dapat diperoleh dari minat itu. Sebagai contoh, anak ingin merasa yakin bahwa waktu dan usaha yang dihabiskannya dengan kegiatan yang berkaitan dengan minatnya akan memberi kepuasan dan keuntungan pribadi. Bila terbukti ada kepuasan dan keuntungan, minat mereka tidak saja menetap melainkan menjadi lebih kuat tatkala kepuasan dan keuntungan itu menjadi nyata. Hal sebaliknya akan terjadi bila kepuasan dan keuntungan pribadi yang diperoleh hanya sedikit.
(2)
Aspek Afektif Aspek afektif berkembang dari pengalaman pribadi, yaitu dari sikap orang yang dianggap penting, seperti orang tua, guru, teman-temannya di lingkungan sekolah terhadap keiatan yang berkaitan dengan minat tersebut, dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media 16
17
masa. Misalnya, peserta didik
yang mempunyai
hubungan
yang
menyenangkan dengan guru suatu mata pelajaran tertentu, biasanya mengembangkan sikap positif terhadap mata pelajarn tertentu. Minat mereka untuk mengikuti pelajaran tersebut diperkuat. Sebaliknya akan terjadi, jika pengalaman yang tidak menyenangkan dengan salah seseorang guru mata pelajaran, dapat mengarah ke sikap yang tidak positif terhadap mata pelajaran tersebut. Aspek afektif ini memiliki peran yang lebih besar dalam memotivasi tindakan. 2.1.2 Belajar Belajar menurut bahasa adalah “usaha (berlatih) dan sebagai upaya mendapatkan kepandaian”. Sedangkan menurut istilah yang dipaparkan oleh beberapa ahli, di antaranya oleh Ahmad Fauzi yang mengemukakan belajar adalah “Suatu proses di mana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau rangsang) yang terjadi”. Kemudian Slameto mengemukakan pendapat dari Gronback yang mengatakan “Learning is show by a behavior as a result of experience”. Selanjutnya Moh. Uzer Usman dan Lilis Setiawati mengartikan “belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Nana Sudjana (1989: 7) mengatakan “belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar
18
adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu.” Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan latihan. Perubahan tingkah laku tersebut, baik dalam aspek pengetahuannya (kognitif), keterampilannya (psikomotor), maupun sikapnya (afektif). Berdasarkan pengertian minat dan pengertian belajar seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. Selain itu juga dapat didefinisikan bahwa minat belajar secara sederhana yaitu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perubahan kearah yang lebih baik yang berdasarkan dorongan dalam hati untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 2.1.2.1 Cara Menumbuhkan Minat Belajar Pentingnya minat dalam kaitannya dengan belajar menurut Lianggie (2002: 28) adalah sebagai berikut: (1)
Minat dapat melahirkan perhatian yang lebih terhadap sesuatu,
(2)
Minat dapat memudahkan siswa untuk berkonsentrasi dalam belajar,
(3)
Minat dapat mencegah adanya gangguan perhatian dari luar,
(4)
Minat dapat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan,
(5)
Minat dapat memperkecil timbulnya rasa bosan dalam proses belajar. 18
19
Dengan demikian, minat belajar memiliki peranan dalam mempermudah dan memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan, serta dapat mengurangi rasa bosan dalam belajar. Oleh karena itu penting sekali untuk menumbuhkan minat belajar pada diri peserta didik. William Amstrong (Liang Gie, 1995:132) mengemukakan adanya 10 (sepuluh) cara untuk memperoleh minat belajar, yaitu: (1)
Siswa hendaknya berusaha menetapkan kegiatan dan tujuan belajarnya,
(2)
Menetapkan suatu alasan dan tujuan setiap akan melakukan pekerjaan dengan demikian membersihkan diri dari unsur pekerjaan yang membosankan,
(3)
Siswa hendaknya membangun sikap yang positif dengan mencari minatminat yang baik ketimbang alasan menghindar yang buruk,
(4)
Siswa hendaknya berusaha menentukan tujuan hidup, sehingga dapat menjadi motivasi dalam melaksanakan kegiatan belajar,
(5)
Berusaha sungguh-sungguh untuk menangkap keyakinan guru mengenal dan pengabdian diri pada mata pelajaran yang bersangkutan,
(6)
Siswa hendaknya berusaha sungguh-sungguh, menerapkan keaslian dan kecerdasannya dalam mata pelajaran sebagaimana dilakukan pada hal kegemarannya,
(7)
Berlaku jujur pada diri sendiri. Minat siswa akan meningkat sesuai dengan banyaknya studi yang sepenuh hati dilakukan,
(8)
Praktikkan kewajiban dari minat dalam ruang belajar, yaitu tampak berbuat seakan-akan sungguh berminat, ini bisa menjadi latihan hingga perlahanlahan akan terbiasa,
20
(9)
Siswa hendaknya menggunakan nauri untuk mengumpulkan keterangan. Hal ini dapat menolong perkembangan minat tapi juga konsentrasi,
(10) Hindari rasa takut untuk menggunakan rasa ingin tahu, peradaban, dan pendidikan merupakan hasil kerja dari orang-orang berani memberikan kekuasann memerintah kepada rasa ingin tahu mereka.
2.2 Hasil Belajar 2.2.1 Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar menurut Nawawi (1981: 100) adalah keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap pencapaian yang dilakukan oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar dapat dikatakan sebagai suatu hasil belajar, baik itu kognitif, afektif, maupun psikomotor. Dan keberhasilan dari suatu pencapaian yang dilakukan oleh peserta didik dapat dilihat melalui hasil evaluasi yang dilakukan disetiap pelajaran tertentu dalam bentuk nilai, skor, dan atau prosentase dari hasil tes mengenai sejumlah pelajaran tertentu. 2.2.2 Tipe – Tipe Hasil Belajar Tujuan pendidikan yang ingin dicapai dapat dikategorikan menjadi tiga bidang yakni bdiang kognitif (penguasaan intelektual), bidang afektif (berhubungan dengan sikap dan nilai), serta bidang psikomotori (kemampuan/keterampilan bertindak/berperilaku). Ketiganya tidak dapat berdiri sendiri, tapi memerlukan satu kesatuan yang tidak terpisahkan, bahkan membentuk hubungan hirarki. Sebagai
20
21
tujuan yang hendak dicapai, ketiganya harus nampak sebagai hasil belajar peserta didik di sekolah. Oleh sebab itu ketiga aspek tersebut harus dipandang sebagai hasil belajar peserta didik dari proses pengajaran. Hasil belajar tersebut Nampak dalam perubahan tingkah laku, secara teknik dirumuskan dalam sebuah pernyataan verbal melalui tujuan pengajaran (tujuan instruksional). Dengan kata lain rumusan tujuan pengajaran berisikan hasil belajar yang diharapkan dikuasai peserta didik yang mencakup ketiga aspek tersebut. Berikut ini penjabaran dari unsur-unsur yang terdapat dalam ketiga aspek hasil belajar tersebut: (1)
Tipe hasil belajar bidang kognitif Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedia aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Berikut ini penjabarannya: a.
Pengetahuan hafalan (knowledge) Cakupan dalam pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang sifatnya factual, di samping pengetahuan yang mengenai hal-hal yang perlu di ingat kembali seperti batasan, peristilahan, pasal, hukum, bab, ayat, rumus, dan lain-lain.
b.
Pemahaman (comperhantion) Kesanggupan memahami makna yang terkandung didalamnya.
22
c.
Penerapan (application) Kesanggupan menerapkan, dan mengabstraksi suatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi baru.
d.
Analisis Kesanggupan memecah, mengurai integritas (kesatuan yang utuh) menjadi unsur-unsur atau bagian-bagian yang mempunyai arti, atau mempunyai tingkatan/hirarki.
e.
Sintesis Kesanggupan menyatukan unsur atau bagian menjadi satu integritas.
f.
Evaluasi Kesanggupan memberikan keputusan tentang nilai suatu berdasarkan judgment yang dimiliki, dan kriteria yang dipakainya.
(2)
Tipe hasil belajar bidang afektif Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Beberapa ahli mengatakan bahwa sikap seseorang dapat diramalkan perubahannya bila seseorang telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Ada beberapa tingkatan bidang afektif sebagai tujuan dan tipe hasil belajar. Tingkatan tersebut dimulai tingkat yang dasar/sederhana sampai tingkatan yang kompleks. a.
Receiving/attending, yakni semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang dating kepada peserta didik dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, kontrol, dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. 22
23
b.
Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulasi dari luar yang datang kepada dirinya.
c.
Valuing (penilaian), berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang, atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut.
d.
Organisasi, yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantaban, dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi sistem nilai, dan lainlain.
e.
Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalam termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.
(3)
Tipe hasil belajar bidang psikomotor Hasil belajar psikomotoris tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni: a.
Gerak refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar),
b.
Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar,
24
c.
Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris, dan lain-lain,
d.
Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharminisan, dan ketepatan,
e.
Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai keterampilan yang kompleks,
f.
Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non-deursive seperti gerakan ekspresif dan interpretative.
2.3 Ekektifitas Implementasi Learning Management System Efront Dalam Pembelajaran Pemrograman Web 2.3.1 Pengembangan Learning Management System (LMS) LMS atau Learning Management System adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat digunakan dalam administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan, dan penyampaian program pendidikan yang berbasis e-learning atau program pelatihan. Jay Kumar C dalam (Suyanto: 2005), mendefinisikan E-Learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Berdasarkan penjabaran di atas, dapat disimpulkan bahwa LMS atau Learning Management System merupakan sistem manajemen pembelajaran yang tidak hanya dapat digunakan untuk pengelolaan sistem pembelajaran secara formal atau di sektor tertentu saja. Pengembangan lebih lanjut dalam dunia pendidikan dapat diterapkan dalam sistem pembelajaran di sekolah-sekolah, dimana 24
25
pengembangannya mengimplementasikan sistem pembelajaran konvensional kedalam bentuk pembelajaran dunia maya, hal ini pembelajaran yang menggunakan jaringan internet sebagai media penghubungnya dan Learning Management System sebagai kelas mayanya. Dalam praktiknya, pembelajaran yang menggunakan dua metode ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, berikut ini perbedaan dari metode pembelajaran antara kelas konvensional dan modern. Menurut Reza Syaeful (2007) dalam Budiarso (2008: 28), dijelaskan perbedaan pembelajaran ELearning dengan metode pengajaran konvensional, berikut perbedaannya: Tabel 2.1. Perbedaan E-Learning dengan Pembelajaran Konvensional E-Learning Bergantung pada motivasi diri pelajar. Tes dan ujian dilakukan sesuai dengan kecepatan daya tangkap peserta didik. Metode inovatif diperlukan untuk mengadakan tes dan eksperiment.
Kelas Konvensional Pengajar memainkan peran dalam memotivasi dan membimbing pelajar. Tes dan ujian dilakukan sesuai jadwal yang telah ditentukan secara umum.
Laboratorium tersedia daam melakukan kegiatan tes dan eksperimen praktik. Durasi pembelajaran ditentukan Institusi memiliki kalender dan durasi oleh pelajar tetap bagi tiap mata pelajaran. Lebih sukses dalam jumlah Kegiatan belajar dibatasi pada mereka pelajar yang mengikuti yang bersekolah di institsi tertentu. pembelajaran online. Berdasar tabel di atas, dapat dijabarkan lebih lanjut mengenai dampak pengembangan Learning Management System dalam hal ini dapat dikatakan sebagai e-learning terhadap peserta didik di Sekolah, yaitu 1) peserta didik memiliki kesempatan untuk belajar secara mandiri tanpa adanya batasan ruang dan
26
waktu; 2) sumber belajar peserta didik tidak terbatas pada satu sumber saja, melainkan bisa didapat dari berbagai sumber yang berbeda; 3) peserta didik melalui kelas maya dengan leluasa dapat mengulang materi yang belum dipahaminya di dalam pembelajaran konvensional secara berkala; 4) peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar karena banyak inovasi yang dapat dilakukan di dalam kelas maya, tergantung bagaimana guru membuat inovasi dalam pembelajaran yang mampu membuat peserta didik menjadi tertarik terhadap materi yang diajarkannya; 5) kejenuhan pada metode pembelajaran konvensional dapat diatasi dengan adanya inovasi pembelajaran di kelas maya, dimana peserta didik merasa tertantang untuk melakukan sebuah pengalaman baru; dan 6) kegiatan peserta didik tidak dibatasi pada jumlah mata pelajaran tertentu seperti di kelas konvensional, jadi peserta didik dapat memilih pelajaran mana yang ingin dipelajari secara random atau acak. Saat ini, banyak sekali Learning Management System yang berkembang dan beredar dipasaran, seperti: ATutor, Dokeos, dotLRN, Freestyle Learning, ILIAS, Moodle, OpenUSS, Sakai, Efront, dan masih banyak lagi. Dari kebanyakan Learning Management System yang ada, semuanya bersifat OpenSource artinya kode sumber pengembangannya dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai kebutuhan dari masing-masing instansi yang menggunakannya. Selain itu masing-masing Learning Management System memiliki kelebihan dan kekurangannya, kelengkapan sistem manajemen administrasi, besar file master Learning Management System, kemampuan manajemen, dan lain-lain. Karakteristik yang berbeda tersebut dapat dijadikan sebagai suatu pilihan dalam pengembangan Learning Management System disetiap institusi. Semisal, suatu 26
27
universitas tertentu cenderung menggunakan Moodle sebagai LMS-nya untuk mengelola
pembelajaran
di
kelasnya.
Sedangkan
sekolah,
kebanyakan
menggunakan Efront untuk memanajemen pembelajarannya dikarenakan Efront memiliki file size yang lebih kecil daripada Moodle dan tidak membutuhkan banyak resource server seperti bandwidth dan disk space. 2.3.2 Learning Management System (LSM) Efront Learning Management System adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat digunakan
dalam
administrasi,
dokumentasi,
pelacakan,
pelaporan,
dan
penyampaian program pendidikan yang berbasis e-learning atau program pelatihan. Jay Kumar C dalam (Suyanto: 2005), mendefinisikan E-Learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Rosenberg dalam (Suyanto: 2005) juga menekankan bahwa E-Learning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Bahkan Onno W. Purbo menjelaskan bahwa istilah “E” atau singkatan dari elektronik dalam ELearning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi elektronik internet (Suyanto: 2005). Efront merupakan suatu bentuk antarmuka pelatihan dan pembelajaran modern untuk membantu membentuk komunitas pembelajaran online dengan keuntungan kaya akan interaksi sosialnya. Efront dibuat dengan menu yang
28
menarik berupa ikon-ikon yang interaktif dan mudah untuk digunakan. Bentuk dari Learning Management System ini sudah mencakup banyak fitur seperti pembuatan konten pembelajaran, pembuatan form ujian, manajemen proyek, statistik penggunaan, dan banyak perangkat tambahan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, mendukung fitur pembayaran, ekstensi jejaring sosia, dan masih banyak lagi. Sistem manajemen pembelajaran ini sudah didukung SCORM 1.12 dan SCORM 2004. Efront juga didukun banyak bahasa yang dapat digunakan, bahkan menacapai 40 bahasa yang dapat dipilih. Efront pada umumnya merupakan perpaduan dari sistem pembelajaran berbasis Open Source yang artinya sistem ini boleh dan dapat digunakan dan dikembangkan lebih luas lagi, dan sistem ini merupakan sebuah alternatif sistem manajemen pembelajaran dari MOODLE dan LMS lainnya. 2.3.3 Model Pembelajaran Gunter et al (1990: 67) dalam Wayan (2007) mendefinisikan an instructional model is a step-by-step procedure that leads to specific learning outcomes. Joys & Weil (1980) mendefinisikan model pembelajaran sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan pembelajaran. Dengan demikian, model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar. Dalam Hamzah (2012) ada beberapa model pembelajaran yang digunakan dalam pendidikan, antara lain: (1)
Model Pembelajaran Sosial
28
29
Bermain peran sebagai suatu model pembelajaran bertujuan untuk membantu siswa menemukan makna diri (jati diri) didalam lingkungan sosial dan memecahkan dilemma dalam bantuan kelompok. Artinya, melalui bermain peran siswa belajar menggunakan konsep peran, menyadari adanya peranperan yang berbeda dan memikirkan prilaku dirinyadan prilaku orang lain. (2)
Model Pembelajaran Jarak Jauh Pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di mana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar.
(3)
Model Pembelajaran Orang Dewasa (POD) Strategi pembelajaran individu yang mengutamakan teknik menggali pengalaman para peserta didik melalui diskusi, simulasi, studi banding dan lain-lain.
(4)
Model Pembelajaran Elaborasi Model pembelajaran yang menambahkan ide tambahan berdasarkan apa yang seseorang sudah ketahui sebelumnya.
(5)
Model Pembelajaran Keterampilan Teori belajar praktik sebenarnya tidak berbeda dengan teori belajar pada umumnya. Namun teori belajar praktik memiliki kekhususan karena dapat diukur melalui observasi. Dan konotasi belajar praktik adalah keterampilan. Dalam skripsi ini, model pembelajaran yang dapat dikatikan dengan
efektifitas implementasi Learning Management System Efront adalah model pembelajaran jarak jauh. Dimana pembelajaran jarak jauh ini juga dikenal pula dengan istilah e-learning. E-learning juda dapat diartikan sebagai metode
30
penyapaian pembelajaran yang menggunakan komputer atau barang elektronik lainnya dan dapat pula memanfaatkan internet serta pemrograman yang memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi dengan bahan-bahan pelajaran melalui media yang ada, seperti Learning Management System Efront. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk menciptakan pembelajaran yang fleksibel termasuk pembelajaran jarak jauh. Untuk bertatap muka dengan peserta didik memerlukan lingkungan kelas virtual yang dikembangkan dari peralatan pengembangan teknologi komunikasi berbasis web. Pembelajaran jarak jauh berbasis web seperti Learning Management System Efront adalah suatu pertemuan antara tiga perkembangan teknologi, yaitu: distance learning, computer-conveyed education, dan teknologi internet. Dalam model pembalajaran ini peserta didik dan guru dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpat dibatasi ruang dan waktu, selain itu peserta didik dapat belajar kembali dari materi yang telah disampaikan di kelas konvensional setiap saat dan dimana saja saat diperlukan, serta peserta didik dapat belajar dari sumber yang berbeda-beda. 2.3.4 E-Learning Untuk Pendidikan Khususnya Pendidikan Jarak Jauh E-Learning terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari “electronic” dan “Learning” yang berarti “pembelajaran”. Jadi e-learning merupakan pembelajaran yang menggunakan benda elektronik, khususnya perangkat komputer. Karena itu, e-learning sering disebut dengan pembelajaran online. Dalam berbagai literatur, e-learning didefinisikan sebagai berikut: E-Learning is a generic term for all technologically supported learning using an array of teaching and learning tools as phone 30
31
bridging, audio, videotapes, teleconferencing, satellite transmissions, ant the more recognized web-based training or computer aided instruction also commonly referred to as online courses (Soekartawi, Haryono, dan Librero, 2002). Dari kutipan tersebut dapat dijabarkan bahwa pembelajaran online merupakan pembelajaran yang pelaksanannya didukung oleh jasa teknologi seperti telephone, suara, video, transmisi satelit, dan komputer. Dalam
perkembangannya,
komputer
dipakai
sebagai
alat
bantu
pembelajaran, karena itu dikenal dengan istilah computer-based learning (CBL) atau computer-asisted learning (CAL) (Siregar, 2004: 198). Maka setelah itu teknologi terus berkembang dan bisa dikelompokan menjadi dua, yaitu: 1) technology-based learning atau pembelajaran berbasis teknologi, pada TBL prinsipnya terdiri dari Audio Technology Information (radio, suara, pesan suara telephone) dan Video Technology Information (Rekaman video, video teks, pesan video). 2) Teknologi pembelajaran yang kedua yaitu Techonolgy web-based learning atau pembelajaran berbasis web, pada dasarnya Data Information Technlogies (misalnya: buletin, internet, telekonferen, email). Dalam pembelajaran sehari-hari, maka yang sering dijumpai adalah kombinasi dari teknologi yang dituliskan di atas (audio/data, video/data, audio/video). Teknologi ini juga sering dipakai di pendidikan jarak jauh, dimaksudkan agar komunikasi antara peserta didik dengan guru terjadi dengan pemanfaatan perkembangan teknologi ini. Sehinga pembelajaran tetap dapat berjalan meski terbentang antara ruang dan waktu, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dimana saja dan kapan saja bahkan dengan sumber yang lebih luas.
32
2.3.5
Pengembangan Model Pembelajaran melalui Internet
2.3.5.1 Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Menurut Rihard Weiner dalam Udin Syaifudin (2009: 183) menjelaskan bahwa teknologi informasi adalah pemroses, pengolah, dan penyebaran data oleh kombinasi komputer dan telekomunikasi. Teknologi informasi lebih kepada pengerjaan terhadap data. Teknologi informasi menitik beratkan perhatiannya kepada bagaimana data diolah dan diproses dengan menggunakan komputer dan telekomunikasi. Dalam konteks yang lebih luas, teknologi informasi merangkum semua aspek yang berhubungan dengan mesin komputer dan komunikasi serta teknik yang digunakan untuk menangkap, mengumpulkan, menyimpan, memanipulasi, menghantar, dan menyajikan suatu bentuk informasi yang besar. Komputer yang mengendalikan semua bentuk ide dan informasi memainkan peran yang sangat penting (Munir, 2004). Pada awalnya teknologi informasi hanya berupa perangkat keras dan perangkat lunak yang dikolaborasikan untuk melaksanakan sejumlah tugas pemrosesan data. Namun seiring berkembangnya jaman, teknologi informasi juga digunakan sebagai teknik komunikasi dalam menyampaikan informasi. Dengan demikian segala bentuk teknologi yang diimplemenasikan untuk memproses dan mengirim informasi dalam bentuk elektronik, software penyaji data, peralatan komunikasi serta jaringan juga termasuk pada wilayah teknologi informasi. Dalam pendidikan, teknologi informasi berkembang menjadi suatu inovasi pembelajaran
yang
disebut
e-learning.
Dimana
dalam
penggunaanya 32
33
memanfaatkan perangkat keras komputer dan jaringan untuk menyampaikan informasi serta digunakan untuk melakukan telekomunikasi dengan entitas lain. Sebut saja VLE atau Virtual Learning Environment, merupakan inovasi dalam pembelajaran dalam menciptakan kelas virtual sebagai sumplemen atau pelengkap praktik pembelajaran selain pembelajaran dalam kelas konvensional. Dalam Udin Syaifudin (2009: 184) terdapat beberapa pandangan yang mengarah kepada definisi e-learning diantaranya: (1)
E-Learning adalah konvergensi antara belajar dan internet (Bank of America Securities).
(2)
E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja, terutama dapat terjadi dalam teknologi internet, tetapi juga dapat terjadi dalam jalinan kerja satelit dan pemuasan digital untuk keperluan pembelajaran (Ellit Tronsen).
(3)
E-Learning adalah penggunaan jalinan kerja teknologi untuk mendsain, mengirim, memilih, mengorganisir pembelajaran (Elliut Masie).
(4)
E-Learning adalah pembelajaran yang dapat terjadi di Internet (Cisco System).
(5)
E-Learning adalah dinamika, beroperasi pada waktu yang nyata, kolaborasi, individu, komperhensif (Greg Priest).
(6)
E-Learning adalah pengiriman sesuatu melalui media elektronik termasuk internet, intranet, ekstranet, satelit broadcast, audio/video tape, televise interaktif, dan cd-rom (Cornelia Weagen).
(7)
E-Learning adalah keseluruhan variasi internet dan teknologi web untuk membuat, mengirim, dan memfasiltasi pembelajaran (Robert Peterson dan Piper Jafary).
34
(8)
E-Learning menggunakan kekuatan dan jalinan kerja untuk pembelajaran di manapun dan kapanpun (Arista Knowledge System). Pada akhirnya Electronic Learning dapat didefinisikan sebagai upaya
menghubungkan pembelajaran peserta didik dengan sumber belajar (database, pakar/guru, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau bahkan berjauhan. Interaktivitas dalam hubungan tersebut dapat dilakukan secara langsung (Syncronous) maupun tidak langsung (Asyncronous). 2.3.5.2 Konsep Pembelajaran melalui Teknologi Informasi Pemanfaatan internet sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran di sekolah tidaklah sesederhana dan semudah yang dibayangkan, karena banyak hal yang harus dipelajari, diperhatikan dan dilakukan dengan sungguh-sungguh sebelum menerapkan. Sebagai media yang diharapkan akan menjadi bagian dari suatu proses belajar mengajar di sekolah, internet harus mampu memberikan dukungan bagi terselenggaranya proses komunikasi interaktif antara guru dengan peserta didik sebagaimana yang dipersyaratkan dalam suatu kegiatan pembelajaran. Kondisi yang harus mampu didukung oleh internet tersebut terutama berkaitan dengan strategi pembelajaran yang akan dikembangkan, yang kalau dijabarkan secara sederhana dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk mengajak peserta didik mengerjakan tugas-tugas dan membantu peserta didik dalam memperoleh pengetahuan yang dibutuhkan dalam rangka mengerjakan tugas-tugas tersebut. Menurut Boettcher dalam Udin Syaefudin (2009: 188) Strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, membaca, penugasan, presentasi, 34
35
dan evaluasi, secara umum keterlaksanaannya tergantung dari satu atau lebih dari tiga model dasar dialog komunikasi, antara lain: (1)
Dialog/komunikasi antara guru dengan siswa.
(2)
Dialog/komunikasi antara siswa dengan sumber belajar.
(3)
Dialog/komunikasi diantara siswa. Apabila ketiga aspek tersebut bisa diselenggarakan dengan komposisi
yang serasi, maka diharapkan akan terjadi proses pembelajaran yang optimal. Sebagaimana ditegaskan oleh Bottcher (1995), bahwa perancangan suatu pembelajaran dengan mengutamakan keseimbangan antara ketiga dialog komunikasi tersebut sangat penting pada lingkungan pembelajaran berbasis web. Secara nyata internet memang bisa digunakan dalam pembelajaran di sekolah, karena memiliki karakteristik yang khas, yaitu: 1) sebagai media interpersonal dan juga sebagai media masa yang memungkinkan terjadinya komunikasi one-to-one maupun one-to-many, 2) memiliki sifat interaktif, dan 3) memungkinkan terjadinya komunikasi secara langsung maupun tidak langsung, sehingga memungkinkan terselenggaranya ketiga jenis dialog komunikasi yang merupakan syarat terselenggaranya suatu proses belajar mengajar. 2.3.5.3 Faktor Pendukung Pembelajaran melalui Teknologi Informasi Sebagai dasar untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran di sekolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan penanangan yang serius agar penyelenggaraan pemanfaatan internet terutama implementasi LMS Efront untuk pebelajaran bisa berhasil, yaitu:
36
(1)
Faktor lingkungan yang meliputi institusi penyelenggara pendidikan dan masyarakat. Peranan institusi yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan dan komitmen, sangat menentukan terselenggaranya pemanfaatan internet untuk pendidikan dalam lingkungan sekolah. Institusi yang paling pertama yang dituntut untuk memiliki komitmen dalam pendayagunaan internet untuk pembelajaran tertentu saja adalah sekolah. Hal ini terutama berkaitan dengan penggunaan teknologi tinggi yang menyangkut keharusan menyediakan sejumlah dana untuk penyediaan peralatan seperti komputer, jaringan internet, biaya langganan ISP, perawatan, dan lain-lain. Pernanan institusi yang tak kalah pentingnya adalah dalam memberikan kesadaran baik terhadap guru maupun peserta didik tentang teknologi informasi dan komunikasi terutama potensi internet sebagai media pebelajaran. Kemudian dilanjutkan pemberian pengetahuan mengenai prosedur dan tata cara memanfaatkan internet, melalui berbagai kegiatan dan pelatihan yang terus menerus, sehingga secara tidak langsung akan tercipta lingkungan yang akrab teknologi.
(2)
Peserta didik yang meliputi usia, latar belakang, budaya, penguasaan Bahasa, dan berbagai gaya belajarnya. Pemahaman tentang audiens bisa didapat melalui analisis dengan menggunakan data demografi maupun psikografi, antara lain dengan menguji perbedaan-perbedaan karakteristik, sikap dan perilaku audiens. Pemilahan atau pengelompokan diperlukan dalam kaitannya untuk bisa membuat suatu pendekatan atau strategi pendayagunaan internet lebih tepat sasaran, 36
37
mengingat bahwa sasaran didik tersegmen dalam kelompok sekolah-sekolah yang berbeda. Pemahaman tentang perbedaan-perbedaan motif penggunaan internet berdasarkan aspek demografi dan psikografi tersebut, menjadi penting agar pengembangan program pendidikan dengan mendayagunakan internet bisa lebih menyentuh kondisi riil sasaran. (3)
Guru yang meliputi latar belakang, usia, gaya mengajar, pengalaman, dan personalitinya. Peranan guru tak kalah menentukannya terhadap keberhasilan pemanfaatan internet di sekolah. Keberhasilan pembelajaran berbasis internet ini secara signifikan ditentukan oleh karakteristik guru-guru yang akan dilibatkan dalam pemanfaatan internet. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut. a.
Guru perlu diberikan pemahaman berbagai keuntungan, termasuk kelebihan dan kelemahan penggunaan internet untuk pembelajaran, sehingga mereka memiliki motivasi dan komitmen yang cukup tinggi.
b.
Guru, baik nantinya dia akan berperan sebagai pengembang dan pengguna maupun yang diproyeksikan sebagai pengelola sistem pembelajaran berbasis internet, harus dibekali dengan kesadaran, wawasan, pengetahuan, dan keterampilan tentang internet.
c.
Guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran hendaknya memeiliki pengalaman dan kemampuan mengajar yang cukup.
38
d.
Jumlah guru yang akan dilibatkan dalam pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran, hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan dan dilakukan secara bertahap.
e.
Guru harus memiliki komitmen dan keseriusan dalam menangani pengembangan dan pemanfaatan internet untuk pembelajaran.
f.
Tetap menjaga gaya mengajar tiap-tiap guru. Karena hal itu akan dicerminkan dalam cara pembelajaran mereka kelak di sistem pembelajaran dengan internet.
(4)
Faktor teknologi yang meliputi komputer, perangkat lunak, jaringan, koneksi internet, dan berbagai kemampuan yang dibutuhkan berkaitan dengan penerapan internet di lingkungan sekolah. Terselengaranya kegiatan pembelajaran dengan dukungan internet, maka setelah ketiga unsur didepan dipenuhi dengan kondisi sebagaimana telah diuraikan, maka faktor teknologi merupakan suatu hal yang juga mutlak harus tersedia dan harus memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan, baik yang berkaitan dengan peralatan, infrastruktur, pengoperasian, dan perawatannya. Idealnya dalam pemanfaatan internet untuk pembelajaran di sekolah, harus tersedia sejumlah komputer yang bisa mengakses internet untuk pembelajaran di sekolah, harus tersedia sejumlah komputer yang bisa mengakses internet akan lebih baik lagi kalau komputer-komputer yang tersambung ke internet tersebut diletakkan di ruang khusus seperti ruang laboratorium komputer ataupun ruangan-ruangan lain yang dianggap strategis. Hal tersebut
38
39
dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi guru dan peserta didik dalam mengakses internet. 2.3.5.4 Model-Model Pembelajaran Internet Menurut Haughey (1998) dalam Udin Syaifudin (2009: 201) ada tiga bentuk sistem pembelajaran melalui internet yang layak dipertimbangkan sebagai dasar pengebangan sistem pembelajaran dengan mendayagunakan internet, yaitu: 1) Web Course, 2) Web Centric Course, dan 3) Web Enhance Course. Pertama, Web Course. Adalah pembelajaran yang menggunakan internet untuk keperluan pembelajaran dikelas, dimana seluruh bagian dari bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet. Peserta didik dan guru sepenuhnya terpisah, namun bisa dilakukan setiap saat. Komunikasi lebih banyak dilakukan secara tidak langsung daripada secara langsung. Bentuk web course ini tidak memerlukan adanya kegiatan tatap muka baik untuk keperluan pembelajaran maupun evaluasi dan ujian, karena semua proses pembelajaran sepenuhnya menggunakan fasilitas internet seperti email, chat rooms, bulletin board, dan online conference. Selain itu, sistem ini biasanya dilengkapi dengan berbagai sumber belajar, baik yang dikembangkan sendiri, maupun dengan menggunakan berbagai sumber belajar dengan jalan membuat pranala (link) ke berbagai sumber belajar yang sudah tersedia pada internet, seperti database statistic berita dan informasi, e-book, perpustakaan elektronik, dan lainlain. Kedua, Web Centric Course. Sebagian bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, dan latihan disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan sebagian
40
konsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka, walaupun dalam proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa tutorial, tetapi prosentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan prosentase proses pembelajaran melalui internet. Bentuk ini memberikan makna bahwa kegiatan belahar bergesar dari kegiatan dikelas menjadi kegiatan pembelajaran yang dilakukan melalui internet sama dengan bentuk web course, peserta didik dan guru sepenuhnya terpisah tetapi pada waktu-waktu tertentu peserta didik dan guru melakukan tatap muka, baik di sekolah maupun di tempat lain yang telah ditentukan seperti ruang perpustakaan, taman baca, laboratorium, ataupun di balai pertemuan. Ketiga, Web Enhance Course. Internet digunakan dalam pembelajaran untuk menunjang peningkatan kualitas belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal dengan nama web lite course, karena kegiatan pembelajaran untama adalah tatap muka di kelas. Peranan internet di sini adalah untuk menyediakan sumbersumber belajar yang sangat kaya akan informasi dengan cara memberikan alamatalamat atau membuat link ke berbagai sumber belajar yang sesuai dan bisa diakses secara online, untuk meningkatkan kualitas dan memperluas kesempatan berkimunikasi antara pengajar dengan peserta didik secara timbal balik. Dialog atau komunikasi dua arah tersebut dimaksudkan untuk keperluan berdiskusi, bekonsultasi, maupun untuk bekerja secara kelompok. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model pembelajaran internet berbasis Web Centric Course dimana sistem pembelajaran yang dilakukan antara bertatap muka dengan menggunakan internet masih seimbang, hal ini untuk mengantisiapasi apabila terjadi missing link antara guru dengan peserta didik. 40
41
Sehingga, permasalah yang ditemui peserta didik saat belajar secara mandiri melalui sumber-sumber yang ada di internet bisa dikonsultasikan secara langsung dengan guru saat kegiatan pembalajaran tatap muka di kelas. 2.3.5.5 Pengambangan Model Pembelajaran melalui Internet Pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, terlebih dahulu perlu dilakukan pengkajian atas seluruh unsur dan aspe sebagaimana telah diuraikan di di atas, sehingga bisa didapat pegangan sebagai bahan pengambil keputusan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet. Disamping itu juga diperlukan pertimbangan dan penilaian atas beberaa hal yang tidak kalah pentingnya, antara lain: (1)
Keuntungan. Sejauhmana sistem pembelajaran berbasis internet akan memberikan keuntungan bagi institusi, staf pengajar, pengelola, dan erutama keuntungan yang akan diperoleh peserta didik dalam meningkatkan kualitas mereka apabila dibandingkan dengan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka secara konvensional.
(2)
Biaya pengembangan infrastruktu serta pengadaan peralatan software.
(3)
Biaya
yang diperlukan untuk
mengembangkan infrastruktur perlu
dipertimbangkan hal-hal seperti, apakah akan membangun suatu jaringan secara penuh ataukah secara bertahap, apakah akan mengadakan peralatan yang sama sekali baru atakah meng-upgrade yang sudah ada atau bekas. Perlu diperhatikan bahwa software yang asli bukan bajakan harganya relatif mahal. Untuk itu dipertimbangkan kemampuan menyediakan dana dalam setiap pengambilan keputusan.
42
(4)
Biaya operasional dan perawatan. Suatu sistem akan berjalan apabila dikelola secara baik. Dengan demikian, sistem pembelajaran berbasis internet ini, juga diperlukan biaya operasional dan perawatan yang tentunya tidak sedikit. Biaya operasional, honor pengelola, biaya langganan internet, serta biaya perawatan termasuk penggantian suku cadang yang mengalami kersakan karena umur maupun mengalami kesalahan prosedur pemakaian.
(5)
Sumber daya manusia. Untuk mengembangkan dan mengelola jaringan serta sistem pembelajaran, diperlukan sejumlah sumber daya manusia yang memiliki komptensi dan integritas yang tinggi. Dalam hal ini termasuk guruguru yang harus memahami prinsip-prinsip pembelajaran melalui internet.
(6)
Peserta didik. Yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah mengetahui sejauhmana kesiapan perserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan internet yang akan diselenggarakan. Kalau internet meupakan sesuatu yang baru bagi sebagian besar peserta didik, tentunya perlu dilakukan serangkaian upaya untuk mengkondisikan agar mereka siap berpartisipasi secara aktif dalam sistem pembelajaran yang baru tersebut. Berdasarkan kajian dan pertimbangan sebagaimana telah dibahas di atas,
kemudian sistem pembelajaran internet dikembangkan melalui tiga cara pengembangan, yaitu: (1)
Menggunakan sepenuhnya fasilitas internet yang telahada seperti e-mail, irc (internet relay chat), WWW (World Wide Web), search engine, milis, LMS (learning management system), dan FTP (file transfer protocol). 42
43
(2)
Menggunakan software pengembanga program pembelajaran dengan internet yang dikenal dengan Web-Course Tools, yang diantaranya bisa didapatkan secara gratis maupun berbayar.
(3)
Mengembangkan sendiri program pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dengan menggunakan bahasa pemrograman web, dan lain sebagainya.
2.3.5.6 Aplikasi Pembelajaran melalui Teknologi Informasi Dalam proses pembelajaran, aplikasi e-learning bisa mencakup aspek perencanaan, imlementasi, dan evaluasi. Perencanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan gambaran rencana yang memproyeksikan mengenai beberapa aktivitas dan tindakan yang akan dilakukan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan demikian aplikasi perencanaan pembelajaran berbasis e-learning pada dasarnya memuat rencana, perkiraan, dan gambaran umum kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan jaringan komputer, baik intranet maupun internet. Pada prinsipnya dalam perencanaan pembelajaran terdapat empat komponen utama yaitu: materi/bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi. Bahan ajar untuk e-learning, selain memanfaat sumber buku yang ada juga dapat secara langsung mengakses bahan ajar/informasi pada beberapa halaman web yang tersedia. Dengan demikian perolehan informasi pembelajaran akan bersifat lebih luas, mendalam, dan bervariasi. Dalam implementasi pembelajaran, terdapat beberapa model penerapan e-learning yang bisa digunakan, yaitu: 1) selective model, 2) sequential model, 3) static station model, dan 4) laboratory model.
44
Evaluasi dalam pembelajaran sebagai komponen terakhir yang berfungsi untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai dan tindakan apa yang harus dilakukan apabila tujuan tersebut belum tercapai. Melalui pendekatan pembelajaran berbasis e-learning, kegiatan evaluasi untuk mengetahui hasil dapat dilakukan secara bervariasi, setiap peserta didik dapat melihat dan mengikuti seluruh tantangan yang disediakan dalam e-learning. Bisa berupa pertanyaan, tugas-tugas, dan atau latihan-latihan yang harus dikerjakan oleh peserta didik. 2.3.6 Efektifitas Virtual Learning Environment sebagai Media Pembelajaran Penggunaan Learning Management Ssystem di era modern seperti sekarang ini merupakan suatu langkah yang tepat untuk mengatasi persaingan global yang semakin ketat. Dimana peserta didik selalu dituntut untuk mengikuti perkembangan perubahan lingkungan ilmu yang dipelajarinya sesuai dengan kebutuhan mereka. Dengan adanya Learning Management System, semua informasi yang terkait dengan materi baru dapat segera diperbarui oleh guru atau pengampu mata pelajaran di sistem manajemen pembelajaran ini. Dengan adanya pengelolaan yang Learning Management System yang tepat dan cermat oleh guru, maka akan didapatkan sistem pembelajaran modern yang berkualitas dan powerfull. Lingkungan belajar virtual yang digunakan oleh sekolah memungkinkan guru atau pengampu mata pelajaran dapat mengelola materi dan bertukar informasi dengan peserta didik untuk materi tertentu yang diajarkan disetiap minggunya, semisal dalam waktu tertentu seorang guru atau pengampu tidak dapat melakukan tatap muka secara langsung oleh kedua entitas.
44
45
Penggunaan Learning Management System pada peserta didik SMK Negeri 8 Semarang khususnya jurusan produktif akan membantu mereka dalam mengembangkan softkill dan pengalaman belajar mereka lebih dalam. Model ini hampir mirip dengan model yang diterapkan dalam model pembelajaran yang lebih dalam (Deep Learning), menurut Eric Jensen dan LeAnn Nickelsen (2011: 11) menyatakan bahwa Pembelajaran yang lebih dalam atau Deep Learning adalah perolehan konten atau keterampilan baru yang harus dipelajari dalam lebih dari satu langkah dan dengan multilevel analisis atau pengolahan, sehingga peserta didik bisa menerapkan konten/keterampilan dengan cara mengubah pemikiran, pengaruh, atau perilaku. Manfaat lainnya adalah banyak hal yang membawa paling banyak kepuasan dalam kehidupan ktia, berasal dari perangkat keterampilan dan pengetahuan yang kompleks; otak bisa lebih diaktivasikan bila pembelajaran yang lebih dalam (deeper learning) terjadi pertama kali; umumnya pemahaman, retensi, dan aplikasinya lebih besar. Namun dampaknya apabila penggunaan disamakan dengan metode pembelajaran yang lebih dalam mungkin pembelajaran yang dibutuhkan banyak memakan waktu dan membutuhkan pengetahuan dasar (foundational), dan menghabiskan banyak usaha menguasainya; proses dan produk akhir sering tunduk pada tinjauan kritis atau sudut pendang lain. Namun, dengan adanya usaha yang lebih dalam melakukan pembelajaran, bukan berarti itu dapat dijadikan sebagai suatu kecacatan namun dapati dibalikan menjadi nilai tambah bagi peserta didik untuk mengembangkan kemampuannya dalam memperoleh pengalaman yang sesungguhnya. Dengan pondasi yang kuat,
46
maka peserta didik dapat mengeksplorasi dirinya lebih jauh dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan mereka sesuai bakat dan jurusan mereka masingmasing. 2.3.7
Hubungan dan Keefektifan Implementasi Learning Management System Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar Minat menurut Super dan Crites (1965: 410-411) merupakan produk antara
pembawaan dengan lingkungan. Dimana minat terbentuk secara terus-menerus melalui identifikasi proses belajar dari lingkungan hingga terbentuknya pola-pola minat. Hal senada juga disampaikan oleh Drs. Dimyati Mahmud (1982: 163) bahwa minat adalah sebagai sebab yaitu kekuatan pendorong yang memaksa seseorang menaruh perhatian pada orang, situasi, atau aktifitas tertentu dan bukan pada yang lain atau minat sebagau akibat yaitu pengalaman efektif yang distimular oleh hadirnya seseorang atau suatu objek, atau karena berpartisipasi dalam suatu aktifitas. Kemudian Slameto dalam Djamarah (2002: 157) menyebutkan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antar diri sendiri dengan sesuatu diluar hubungan tersebu maka akan semakian besar minat. Berdasarkan penjabaran teori di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa minat terbentuk berdasarkan pengaruh dari lingkungan sekitar dimana orang itu berada, selain itu minat juga dipengaruhi oleh suatu hal atau suatu objek tertentu dimana hal-hal atau objek tersebut dapat mempengaruhi tingkat minat seseorang. Apabila dikaitkan dengan penelitian ini bahwa Learning Management System 46
47
merupakan salah satu faktor eksternal dalam lingkungan pendidikan yang dapat dijadikan sebagai penunjang atau stimular minat belajar peserta didik. Dalam hal ini, Learning Management System Efront digunakan sebagai media bantu dalam proses kegiatan belajar mengajar baik dilingkungan kelas konvensional maupun pembelajaran jarak jauh. Efront sendiri merupakan program khusus yang dirancang untuk mengelola kegiatan belajar-mengajar secara mandiri dimana system yang digunakan mengadopsi kelas konvensional. Sehingga meskipun kegiatan belajar dilakukan dalam jarak dan waktu yang berbeda, pengalaman yang didapat tidak jauh dengan kegiatan belajar di kelas konvensional. Bedanya sumber belajar dalam kelas maya ini memiliki jangkauan yang lebih luas, sehingga peserta didik tidak terpacu pada satu sumber saja yaitu guru atau buku. Jenkins dan Unwin dalam Uno (2011: 17) menyatakan bahwa hasil belajar adalah pernyataan yang menunjukan tentang apa yang mungkin dikerjakan siswa sebagai hasil dari kegiatan belajarnya. Jadi hasil belajar merupakan pengalamanpengalaman yang diperoleh peserta didik dalam bentuk kemampuan-kemampuan tertentu. Dimana pengalaman-pengalaman tersebut diperoleh dari lingkungan belajar peserta didik. Dalam hal ini lingkungan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang memberikan dampak secara langsung terhadap peserta didik dalam menyerap informasi selama proses belajar, baik itu lingkungan nyata maupun lingkungan maya. Definisi lain mengenai hasil belajar menurut Dimyati (2002: 3) merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar.
48
Dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa diantara kegiatan belajar mengajar terdapat sesuatu interaksi tertentu yang menimbulkan timbal balik peserta didik dengan sumber belajar, dimana dalam kegiatan belajar mengajar tersebut melibatkan beberapa faktor yang menunjang jalannya kegiatan belajar mengajar. Faktor-faktor yang dimaksud adalah guru sebagai fasilitator dan mediator, buku sebagai sumber belajar cetak, serta penggunaan media pendukung lainnya seperti LCD Projector maupun Learning Management System sebagai sumber belajar maya. Efront merupakan salah satu platform LMS yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran jarak jauh yang dapat mendukung jalannya proses pembelajaran. Bentuk dari LMS Efront ini sudah mencakup banyak fitur seperti pembuatan konten pembelajaran, pembuatan form ujian, manajemen proyek, statistik penggunaan, dan banyak perangkat tambahan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, mendukung fitur pembayaran, ekstensi jejaring sosial, dan masih banyak lagi. Sistem manajemen pembelajaran ini sudah didukung SCORM 1.12 dan SCORM 2004. Efront juga didukung banyak bahasa yang dapat digunakan, bahkan menacapai 40 bahasa yang dapat dipilih. Dan dengan dukungan berbagai fitur tersebut, pembelajaran tidak hanya terbatas pada pertemuan di kelas saja, tetapi dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran yang memanfaatkan Efront sebagai medianya merupakan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Dalam pemebalajaran ini guru berperan sebagai fasilitator dan guru bukan merupakan satu-satunya sumber belajar. Peserta didik dapat saling berdiskusi dan bertukar informasi dari sumber yang ada. 48
49
Dalam pembelajaran ini, Efront dapat dikatakan sebagai VLE singkatan dari Virtual Learning Environment atau lingkungan belajar maya. Di sini, peserta didik dapat belajar selayaknya dikelas nyata pada saat pembelajaran konvensional, selain itu Efront juga berperan sebagai media berbagi, berdiskusi, dan belajar bersama dengan memanfaatkan berbagai fitur dan fasilitas pendukung yang ada. Dengan penerapan pembelajaran ini tentu melibatkan keaktifan dari kedua belah pihak, baik guru maupun peserta didik itu sendiri yang diharapkan dapat meningkatkan minat belajar peserta didik serta memberikan dapak positif pada hasil belajar peserta didik. 2.3.8
Fungsi dan Manfaat Manajemen Pembelajaran Pada Aplikasi Learning Management System Efront Manajemen dalam Bahasa inggris artinya to manage, yaitu mengatur atau
mengelola. Istilah manajemen (management) telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, kepemimpinan, pemimpin, ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) secara efektif, yang didukung oleh sumber-sumber lainnya dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan tertentu. Mary Parker Follet dalam Hikmat (2009: 12) mengatakan bahwa: Manajemen adalah suatu seni karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus, terutama keterampilan mengarahkan, mempengaruhi, dan membina para pekerja agar melaksanaan keinginan pemimpin demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Horold Koontz dan Cyril O’Donnel mengatakan bahwa:
50
Manajemen adalah usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Sedangkan G. R. Terry mengatakan bahwa: Manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu kegiatan merencanakan dan mengorganisir suatu kegiatan tertentu dengan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan begitu, manajemen pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu perencanaan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik dalam suatu instansi/organisasi untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Dalam hal ini manajemen yang dilakukan dalam penerapan Virtual Learning Environment yang menggunakan LMS Efront sebagai media pembelajarannya adalah tentang bagaimana mengatur dan menentukan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran pemrograman web untuk meningkatkan minat belajar peserta didik supaya mampu tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan, selain itu untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Jadi inti dari penggunaan media ini adalah untuk mengelola arus infromasi yang berupa materi bahan ajar yang diolah sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan sumber belajar yang berkualitas tinggi, mudah digunakan, mudah diakses dan diminati peserta didik. 50
51
2.4 Implementasi Learning Management System Efront dan Kawasan Teknologi Pendidikan 2.4.1 Definisi Teknologi Pendidikan Dalam ranah ilmu teknologi pendidikan terdapat banyak definisi yang ada yaitu, Pertama, Definisi AECT 1963. Dalam definisi ini diterangkan bahwa komunikasi audio visual adalah cabang dari teori dan praktik pendidikan yang terutama berkepentingan dengan mendesain dan menggunakan pesan guna mengendalikan proses belajar. Kedua, Definisi Komisi Teknologi Pembelajaran 1970. Dalam pengertian yang lebih umum, teknologi pembelajaran/pendidikan berarti media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran disamping guru, buku teks, dan papan tulis. Ketiga, Definisi Silber tahun 1970. Teknologi pembelajaran adalah pengembangan (riset, desain, produksi, evaluasi, dukungan-pasokan, pemanfaatan) komponen system pembelajaran (pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar) serta pengelolaan usaha pengembangan (organisasi dan personil) secara sistematik dengan tujuan untuk memcahkan masalah belajar. (Barbara & Richey, 1994: 16-19). Sedangkan menurut definisi AECT tahun 2004, kawasan teknologi pendidikan dijabarkan sebagai berikut: Educational technology is the study and ethical practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and resources. Berdasarkan kutipan di atas dapat diartikan bahwa Teknologi Pembelajaran adalah studi dan etika praktik untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan kinerja melalui pembuatan, penggunaan, dan proses pengelolaan teknologi dan
52
sumber daya. Jadi kawasan teknologi pendidikan menurut AECT 2004 menerangkan bahwa kawasan teknologi pendidikan memiliki tiga kawasan yang didasarinya, yaitu kawasan pembuatan, kawasan penggunaan, dan kawasan pengelolaan teknologi dan sumber daya. Jadi dapat disumpulkan bahwa teknologi pendidikan atau pembelajaran merupakan teori dan praktik yang mencakup desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian untuk belajar. Pada penelitian ini peneliti mengacu pada domain using (menggunakan). Dalam arti menggunakan learning management system Efront dalam pembelajaran mata pelajaran pemrograman web di kelas X Multimedia 2 untuk meningkatkan minat belajar dan hasil belajar peserta didik. 2.4.2
Kawasan Teknologi Pendidikan Berbagai pendekatan dapat digunakan oleh seseorang perancang kemasan
bahan belajar, salah satunya adalah menggunakan kawasan teknologi pendidikan. Dalam kawasan teknologi pendidikan terdapat lima kawasan yang didasarinya, dimana dalam penelitian ini peneliti dapat berkonsentrasi pada satu bidang kawasan. Walaupun demikian karena hubungan ini bersifat sinergistik, maka peneliti dapat memfokuskan diri pada satu kawasan atau cakupan dalam kawasan tertentu dan menaarik manfaat teori dan praktik serta kawasan yang lainnya. (Seels, 1994). Berdasarkan uraian di atas, kawasan-kawasan teknologi pendidikan yang dimaksud adalah kawasan desain, kawasan pengembangan, kawasan pemanfaatan, kawasan pengelolaan, dan kawasan penilaian. Hubungan dari masing-masing kawasan dengan kawasan teknologi pendidikan sebagai kawasan utama dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut. 52
53
PENGEMBANGAN
DESAIN
Kawasan Bidang Garapan Teknologi Pendidikan
PENILAIAN
PEMANFAATAN
PENGELOLAAN
Gambar 2.1. Lima Kawasan Teknologi Pendidikan Pertama, kawasan desain. Kawasan ini sering kali membatasi pada fungsi perencanaan, baik pada tingkat makro maupun mikro. Dalam hal penggunaan teknologi, penelitian dan teori desain seringkali mengikuti eksplorasi praktis mengenai perkembangan teknologi baru. Secara umum desain dalam kawasan teknologi pendidikan adalah untuk menentukan kondisi belajar. Tujuannya untuk menciptakan strategi produk pada tingkat makro yakni program dan kurikulum serta mikro yang mencakup pelajaran dan modul/bahan aja. Kawasan desain setidaknya meliputi empat cakupan teori dan praktik, yaitu: 1) desain sistem pembelajaran, 2) desain pesan, 3) strategi pembelajaran, dan 4) karakteristik pembelajaran. Kedua, kawasan pengembanagn. Kawasan pengembangan berakar dari persoalan produksi media. Pengembangan yang dimaksud adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fusik. Kawasan ini mencakup berbagai variasi teknologi yang digunakan dalam pembelajaran dan tidak hanya terdiri dari perangkat keras pembelajaran melainkan juga perangkat lunaknya.
54
Kawasan pengembangan pada dasarnya dapat dijelaskan dengan adanya pesan yang didorong oleh isi, strategi pembelajaran yang didorong oleh teori dan manifest fisik dari teknologi (perangkat keras dan lunak serta bahan pembelajaran). Dengan demikian teknologi merupakan tenaga penggerak dari kawasan pengembangan yang dapat diorganisasikan dalam empat kategori, yaitu: 1) teknologi cetak, 2) teknologi audio-visual, 3) teknologi berdasarkan komputer, dan 4) teknologi terpadu. Ketiga, kawasan pemanfaatan. Kawasan pemanfaatan meruapakan kawasan tertua dari kawasan teknologi pendidikan. Fungsi kawasan ini sedemikian penting karena membicarakan kaitan antara pembelajar dengan bahan atau sistem pembelajaran. Fungsi ini sangat kritis karena pemanfaatan oleh pembelajar erupakan satu-satunya alasan daru bahan pembelajaran. Mengapa harus bersusah payah dengan pengadaan dan pembuatan bahan pembelajaran jika tidak digunakan atau tidak dapat dimanfaatkan. Empat kategori dalam kawasan pemanfaatan, yaitu: 1) pemanfaatan media, 2) difusi inovasi, 3) implementasi, dan 4) institusionalisasi serta kebijakan regulasi. Keempat, kawasan pengelolaan. Kawasan ini meliputi pengendalian teknologi pendidikan melalui perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan supervise. Kompleksitas pengelolaan berbagai macam sumber, personel, usaha desain maupun pengembangan akan semakin meningkat dengan membesarnya usaha daru sebuah institusi pendidikan. Secara singkat ada empat kategori dalam kawasan pengelolaan, yaitu: 1) pengelolaan proyek, 2) pengelolaan sumber, 3) pengelolaan sistem penyampauan, dan 4) pengelolaan informasi. 54
55
Kelima, kawasan penilaian. Kawasan ini adalah kawasan dimana terjadi proses penetuan memadai tidaknya pembelajaran dan pembelajar. Penilaian dimulai dengan analisis masalah sebagai langkah awal yang penting dalam pengembangan dan penilaian pembelajaran, akrena tujuan dari hambatan dijelaksan dalam langkah ini. Penilaian sebagai komponen terakhir dalam pembelajaran berfungsi untuk mengukur sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai dan tindakan apa yang hatus dilakukan apabila tujuan tersebut belum tercapai. Melalaui pendekatan pembelajaran e-learning, kegiatan evaluasi untuk mengetahui hasil dapat dilakukan secara bervariasi, setiap peserta didik dapat melihat dan mengikuti instruksi yang ada di situs yang disediakan. Bisa berupa pertanyaan-pertanyaan, tugas-tugas, dan latihan yang harus dikerjakan peserta didik. Berdasarkan uraian tersebut, maka penelitian ini termasuk dalam kawasan pengembangan dan pemanfaatan. pengembangan dan Pemanfaatan Learning Management System Efront sebagai media pendukung kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran pemrograman web, sebagai media bertukar informasi dan berdiskusi antara peserta didik dan guru didalam maupun diluar jam pelajaran. Proses pemanfaatan ini dilakukan dengan cara menjadikan LMS Efront sebagai media berbagi, berdiskusi, dan belajar bersama yang melibatkan keaktifan dari kedua belah pihak yaitu peserta didik dan guru didalam maupun diluar jam pelajaran untuk meningkatkan minat belajar yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
56
2.5 Learning Management System Efront sebagai Inovasi Sumber Belajar dalam Kawasan Teknologi Pendidikan 2.5.1
Sumber Belajar dalam Kawasan Teknologi Pendidikan Teknologi instruksional adalah suatu proses yang kompleks dan terpadu
meliputi manusia, prosedur, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah serta merancang, melaksanakan, menilai, dan mengelolausaha pemecahan masalah dalam situasi di mana belajar itu bertujuan dan terkontrol (AECT, 1977). Komponen sistem instruksional terdiri dari pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan. Pengertian dan contoh tiap unsur komponen tersebut adalah seperti tabel berikut: Tabel 2.2. Tabel Komponen Sistem Instruksional KOMPONEN PENGERTIAN Pelajaran/informasi yang Pesan diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data. Manusia yang bertindak sebagai Orang penyimpan, pengelola, dan penyaji pesan. Tidak termasuk mereka yang menajalankan fungsi, pengembangan dan pengelolaan sumber belajar. Bahan
Alat
Sesuatu (bisa pula disebut program atau software) yang mengandung pesan untuk disajikan, melalui penggunaan alat atau pun oleh diri sendiri. Sesuatu (bisa pula disebut hardware atau perangkat keras) yang digunakan untuk
CONTOH Semua bidang studi atau mata pelajaran seperti IPS, IPA, Bahasa, Ekonomi, Kesehatan, dan lain-lain. Guru, Peserta Didik, Pembicara. Tidak termasuk tim kurikulum, peneliti, prosedur, teknisi, dan lain-lain yang tidak langsung berinteraksi dengan peserta didik. Tansparasi, slide, film, audiotape, videotape, buku, modul, majalah, bahan pengajaran terprogram, dan lain-lain. Proyektor, komputer, OHP, Cassete recoreder,
56
57
menyampaikan pesan yang tersimpan di dalam bahan. Prosedur rutin atau acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan, orang, dan lingkungan untuk menyampaikan pesan.
Teknik
Lingkungan
Situasi sekitar dimana pesan diterima.
pesawat televise, radio, dan lain-lain. Pengajaran terprogram, belajar sendiri, mastery learning, discovery learning, simulasi, permainan, demonstrasi, kuliah,ceramah, Tanyajawab, dan lain-lain. Lingkungan fisik: gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, pusat sarana belajar, studio, auditorium, museum, taman, dan lainlain.
Tiap unsur komponen tersebut merupakan sumber belajar bagi peserta didik. Atau sebaliknya, komponen sistem instruksional atau sumber belajar tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Apabila digambarkan adalah sebagai berikut: KOMPONEN SISTEM INSTRUKSIONAL Pesan Orang Bahan Alat Teknik Lingkungan
Peserta Didik
Gambar 2.2. Hubungan Sistem Instruksional dengan Peserta Didik Komponen sistem instruksional yang merupakan sumber belajar tersebut sudah dirancang sedemikian rupa oleh fungsi pengembangan instruksional sesuai dengan fusngsinya dalam merancang, melaksanakan, dan menilai. Unsur-unsur
58
fungsi pengembangan instruksional tersebut adalah riset-teori, desain, produksi, evaluasi, seleksi, logistic, pemanfaatan, dan penyebaran. Pengembangan dan pemanfaatan Learning Management System Efront sebagai inovasi pusat sumber belajar modern sudah mencakup unsur-unsur yang ada dalam kawasan teknologi instruksional tersebut. Dalam kawasan teknologi instruksional sendiri, Efront masuk dalam unsur pesan dan bahan softcopy, hal ini dikarenakan Efront merupakan sumber belajar yang berbentuk software. Dalam pengembangannya, dibutuhkan beberapa orang yang benar-benar mampu mengelola atau dianggap ahli dibidang pengembangan sumber belajar berbasis lingkungan virtual. Efront merupakan salah satu dari beberapa jenis Learning Management System yang banyak dikembangkan di institusi pendidikan, terutama di sekolah dan beberapa institusi lainnya. Efront merupakan alternaif sumber belajar yang dianggap memiliki kriteria yang memadahi yang layak digunakan untuk membangun kelas modern atau kelas virtual. Alat yang digunakan dalam pengembangan software ini dapat dibilang cukup sederhana dan hemat biaya, alat yang digunakan yaitu elektronik berbasis komputer. Teknik
pembelajaran
yang
digunakan
dalam
sistem
manajemen
pembelajaran Efront dapat menggunakan beberapa teknik pembelajaran yang ada, yaitu: pengajaran terprogram, belajar sendiri, mastery learning, discovery learning, maupun simulasi serta demonstrasi. Dan Efront dapat digunakan didua lingkunga yang berbeda, antara lain lingkungan fisik seperti laboratorium, kelas, dan tempat lain yang dianggap nyaman digunakan untuk melakukan pemblajaran dengan syarat 58
59
mampu terhubung dengan jaringan internet. Lingkungan lain yang digunakan adalah lingkungan non-fisik seperti internet. 2.5.1.1 Pengertian Pusat Sumber Belajar Definisi pusat sumber belajar, seperti dikemukakan oleh Merill dan Drob dalam Mudhoffir (1992: 8), ialah: An organized activity consisting of a director, staff, and equipment housed in one or more specialized facilities for education, procurement and presentation of instructional materials and provision of development and planning services related to the curriculum and teaching on a general university, campus. Pertumbuhan pusat belajar merupakan suatu kemajuan bertahap dimulai dari perpusatkaan yang hanya terdiri dari media cetak.
Gambar 2.3. Pusat Sumber Belajar Perpustakaan Dalam
melaksanakan
kegiatannya
perpusatakaan
menanggapi
permintaan-permintaan dan memberikan pelayanan kepada para konsumen yang bervariasi secara luas. Dengan semakin meluasnya kemajuan dalam bidang komunikasi dan teknologi, dinamika proses belajar dan sumber belajar yang
60
bervariasi semakin diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar dengan penekanan pada bahan pengajar yang baru melalui produksi audiovisual digabung dengan perpustakaan yang melayani media cetak, maka timbul pusat multimedia.
Gambar 2.4. Ruang Lingkup Pusat Multimedia Timbulnya pusat sumber belajar dimungkinkan pula oleh pertumbuhan berikutnya yang berupa pengakuan akan semakin dibutuhkannya pelayanan dan kegiatan belajar nontradisional yang membutuhkan ruangan belajar tertentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya belajar mandiri dengan modul atau e-learning, simulasi, dan permainan.
60
61
Gambar 2.5. Ruang Lingkup Belajar Pengembangan sistem instruksional menurut peningkatan efektifitas kegiatan belajar-mengajar dengan memberikan penekanan pada aktivitas peserta didik dimana kegiatan belajar di kelas dan pada pusat sunber belajar merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terpadu. Dengan demikian fungsi pusat sumber belajar lebih luas lagi, sehingga apabila digambarkan menjadi seperti berikut:
Gambar 2.6. Pengembangan Sistem Instruksional
62
Pengembangan sistem instruksional adalah suatu proses yang sistematis dan terus-menerus, yang akan membantu pengajaran dalam mengembangankan pengalaman-pengalaman belajar yang memungkinkan partisipasi aktif peserta didik di dalam proses pembelajaran. Disinilah letak hubungan yang penting antara pusat sumber belajar dengan pengembangan sistem istruksional. Segala sumber dan bahan, segala macam peralatan audiovisual, segala jenis personel yang ada di dalam pusat sumber belajar dimaksudkan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan efisinsi interaksi peserta didik dan pengajar dalam proses beajar-mengajar. Apabila dikaitkan dengan Learning Management System Efront maka dapat diambil kesimpulan bahwa Efront merupakan contoh nyata perkembangan dari pusat sumber belajar di era modern ini, dimana semua jenis multimedia dapat dikompilasi atau digabungkan menjadi satu kesatuan sehingga menjadi suplemen atau pelengkap dalam proses pembelajaran peserta didik, bahan-bahan yang ada sebagai sumber belajar yang ada dalam LMS Efront antara lain berbentuk teks, audio, video, audio-video, animasi, dan gambar. Sehingga Efront dapat dikatakan sebagai sumber belajar yang efektif dan efisien dimana segala manfaat positif yang ada dalam media pembelajaran tersebut dapat diambil dalam pembelajaran. 2.5.1.2 Tujuan Pusat Sumber Belajar Pada Learning Management System Efront Berdasarkan penjabaran yang sudah diuraikan di atas, maka menjadikan Learning Management System Efront sebagai pusat sumber belajar mempunyai tujuan dan fungsi tersendiri, yaitu: (1)
Tujuan Umum 62
63
Menurut Mudhoffir (1992: 10) pusat sumber belajar bertujuan meningkatkan efektifitas
dan
engembangan
efisiensi sistem
kegiatan
instruksional.
proses Hal
belajar-mengajar ini
dilaksanakan
melalui dengan
menyediakan berbagai macam pilihan untuk menunjang kegiatan kelas tradisional dan mendorong penggunaan cara-cara yang baru (non-tradisional), yang paling sesuai untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajibankewajiban instruksional yang direncanakan lainnya. (2)
Tujuan Khusus Secara khusus pusat sumber belajar bertujuan untuk: a.
Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
b.
Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cicik untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban instruksional lainnya.
c.
Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindakan lanjut untuk pengembangan sistem instruksional.
d.
Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem instruksional dan integrasi teknologi dalam proses pembelajaran.
e.
Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
f.
Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efisien.
64
g.
Menyediakan pelayanan produksi bahan ajar.
h.
Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desain fasilitas sumber belajar.
i.
Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber-sumber belajar.
j.
Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan.
k.
Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu menentukan efektifitas berbagai cara pembelajaran. Dari uraian tentang tujuan khusus di atas, jelaslah bahwa LMS Efront
sebagai pusat sumber belajar memunyai peranan yang cukup menentukan di dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Sedangkan misi utama dari pusat sumber belajar adalah pengembangan sistem instruksional yang berupakan sarana umum untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran. Segala fungsi dan kegiatan yang dilaksanakan termasuk pengadaan dan pelayanan bahan pembelajaran, dimaksudkan untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan misi tersebut. 2.5.1.3 Fungsi dan Kegiatan Pusat Sumber Belajar Pada Learning Management System Efront Berdasarkan tujuan umum dan tujuan khusus yang sudah diuraikan di atas, learning management system Efront sebagai pusat sumber belajar mempunyai fungsi dan kegiatan sebagai berikut: (1)
Fungsi Pengembangan
64
65
Fungsi ini menolong entitas khususnya pengembang dan pengajar dalam membuat rancangan (desain) dan menentukan pilihan untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran. Hal ini meliputi sebagai berikuti:
(2)
a.
Perencanaan awal
b.
Identifikasi pilihan proram
c.
Seleksi peralatan dan bahan ajar
d.
Perkiraan biaya
e.
Penataran tentang pengembangan sistem bagi entitas
f.
Pengembangan program
g.
Prosedur evaluasi
h.
Revisi program
Fungsi Informasi Dalam pendidikan peserta didik memerlukan informasi yang aktual mengenai bahan ajar yang sedang dipelajarinya sebagai bahan pendukung dan atau pelengkap pembelajaran. Ada beberapa macam sumber informasi yang dapat diperoleh peserta didik, antara lain melalui: komputer/internet, bahan bacaan, radio, televisi, perorangan, lembaga, perpustakaan, dan sebagainya.
(3)
Fungsi Pelayanan Media Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh guru dan peserta didik yang meliputi: a.
Sistem penggunaan media untuk kelompok besar,
b.
Sistem penggunaan media untuk kelompok kecil,
66
(4)
c.
Fasilitas dan program belajar mandiri,
d.
Pelayanan media/bahan pembelajaran,
e.
Pelayanan pemeliharaan dan penyampaian,
f.
Pelayanan manajemen pembelajaran.
Fungsi Produksi Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan pembelajaran yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial. Hal ini meliputi: a.
Penyiapan karya seni asli (original artwork) dalam hal ini pembuatan media pembelajaran khusus entitas tertentu,
(5)
b.
Produksi media pembelajaran,
c.
Pelayanan reproduksi media pembelajaran/remodeling.
Fungsi Administrasi Fungsi berhubungan dengan cara-cara bagimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakn dan akan melibatkan semua entitas dengan cara yang sesuai. Hal ini meliputi beberapa kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: a.
Supervisi entitas untuk media,
b.
Pengembangan koleksi media untuk program pembelajaran,
c.
Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru,
d.
Pengembangan sistem penyampaian,
e.
Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pembelajaran,
f.
Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan fasilitas. 66
67
Keempat fungsi pusat sumber belajar dengan kegiatan-kegiatan di atas merupakan fungsi dan kegiatan yang ideal. Seberapa jauh kegiatan yang ideal tersebut dapat dilaksanakan oleh pusat sumber belajar, akan sangat bergantung pada tujuan entitas yang ada dalam pusat sumber belajar yang bersangkutan. Namun demikian dapatlah dipastikan bahwa keempat fungsi di atas akan selalui dijumpai dalam setiap pusat sumber belajar sebagai suatu lemabaga yang berusaha untuk memajukan efektifitas dan efisiensi kegiatan pembelajaran. Yang berbeda hanyalah kegiatan-kegiatan nyaata yang berhubungan dengan keempat fungsi di atas, sesuai dengan adanya batasan-batasan yang terdapat pada masingmasing pusat sumber belajar. 2.5.2
Pola Organisasi Efront sebagai Pusat Sumber Belajar Menurut Tucker (1979) dalam Mudhoffir (1992: 13) mendifinisikan pusat
sumber belajar dengan istilah media center, dengan pengertian suatu departemen yang memberikan fasilitas pendidikan, pelatihan, dan pengenalan melalui produksi bahan media dan pemberian pelayanan penunjang. Definisi tersebut mencerminkan fungsi dan isi dari pusat sumber belajar itu sendiri. Karena perkembangan teknologi komputer, maka pusat sumber belajar perlu ditambah pusat informasi dan komunikasi yang menggunakan komputer. Apabila pusat sumber belajar kita kaitkan dengan kawasan teknologi instruksional, maka tampak bahwa sebenarnya pusat sumber belajar itu dibentuk dan dipengaruhi oleh lingkungan yang erat hubungannya dengan kawasan tersebut. Lingkungan yang mempengaruhi tesebut dapat berupa klien, pengelolaan, staf, politik, fasilitas, peralatan, dan dana.
68
Yang dimaksud dengan klien adalah orang-orang yang menggunakan pusat sumber belajar tersebut atau biasa disebut dengan entitas. Bila pusat sumber belajar tersebut berada pada sekolah, maka klien utama adalah guru, peserta didik, dan pengelola. Yang dimaksud dengan pengelolaan adalah bagaimana pengelolaan pusat sumber belajar tersebut. Seorang pengelola bertanggungjawab terhadap semua entitas yang menggunakan pusat sumber belajar tersebut. Demikian juga sebaliknya, entitas juga harus bertanggungjawab kepada pengelola, dengan cara mematuhi peraturan-peraturan yang telah dibuat dalam sistem pembelajaran. Staf (petugas) atau pengelola sangat berpengaruh langsung terhadap pusat sumber belajar. Pengelola dalam sistem pengembangan pembelajaran ini sangat penting, hal ini dikarenakan betapa pun tinggi dan modern mutu peralatan dan media yang disediakan, apabila tidak dikelola oleh tenaga yang ahli dan terampil, maka tidak mungkin pusat sumber belajar akan dapat berfungsi dengan baik. Politik secara tidak kita sadari juga bepengaruh. Karena salah satu fungsi pusat sumber belajar memberikan infromasi, maka dapat dilihat siapa pemberi informasi dan kepada informasi tersebut disampikan. Pusat sumber belajar pada suatu sekolah akan berbeda pesan atau misi yang dibawanya bila dibandingkan dengan suatu pusat sumber belajar lembaga keuangan. Fasilitas untuk perpustakaan, peralatan, studio, laboratorium, dan staf yang memadai dengan pengaturan ruang yang baik sehingga entitas menjadi terbiasa dan nyaman adalah faktor yang menentukan keberhasilan pusat sumber belajar. Apalagi
68
69
didukung dengan pelayanan yang baik. Pengaruh fasilitas terhadap pusat sumber belajar yang lain adalah seperti penataan dan arsitektur yang menarik. Peralatan yang memadahi berpengaruh langsung dalam efektifitas pelayanan. Kemajuan dan perkembangan peralatan dan teknologi sangat cepat bahkan kadang-kadang lebih cepat daripada program kita. Oleh karena itu pengelolaan pusat sumber belajar harus selalu mengikuti perkembangan peralatan baru. Meskipun demikian, kita harus selalu berpedoman betapa pun baru dan modernnya peralatan dan kemajuan teknologi, kita harus mampu memilih peralatan yang tepat dan sesuai dengan maksud pesan yang ingin dicapai seefektif-efektifnya. Dana berpengaruh, terutama dalam kegiatan operasional. Walaupun engadaan peralatan cukup, bila tidak ditunjang dengan dana operasional, maka pengelolaan pusat sumber belajar tidak berdaya. Dana yang realistis dapat memungkinkan segala sesuatu berjalan dengan baik, pelayanan yang meningkat, dengan produk bermutu. Pola organisasi pada umumnya daat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu: (1)
Pola terpisah (independent and decentralized),
(2)
Pola terpusat (centralized),
(3)
Kombinasi dari kedua pola tersebut (Hybrid). Dalam pengembangan Learning Management System Efront menggunakan
pola terpusat, hal ini dikarenakan secara abstrak lokasi yang digunakan dalam proses pembelajaran berada pada satu tempat yang sama, yaitu lingkungan pembelajaran maya. Dalam virtual learning environment yang ada pada learning management system Efront entitas (pengelola, guru, dan peserta didik) dapat
70
bertemu secara tidak langsung pada satu tempat yang sama, begitu pula dengan sarana, peralatan, dan fasilitas dapat ditemukan dalam kelas maya tersebut. Demikian pula dengan denah Learning Resource Center dalam pola terpusat akan memudahkan peserta didik dalam mengerjakan tugas yang terpadu yang terdiri dari sumber literatur, kemudian mengatur peraatan dan playback secara individual. Karena letak bahan ajar sudah tersedia menjadi satu dalam sistem virtual tersebut, maka peserta didik secara nyata tidak perlu pergi dari tempat satu ke tempat lain yang letaknya jauh hanya untuk mencari sumber belajar lain.
2.6 Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Web 2.6.1
Pengertian Pembelajaran Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengelamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto: 2003: 2). Selain itu belajar juga dapat diartikan sebagai proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup dan adanya perubahan tingkah laku dalam diri orang tersebut yang menyangkut perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan ketrampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan belajar. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara dua unsur manusia, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokonya (Sudarwan: 1995) dalam Budiarso (2008: 8). Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara 70
71
peserta didik dan pendidik. Peserta didik atau anak didik adalah salah satu komponen manusiawi yang menempati posisi sentral dalam proses belajarmengajar, sedangkan pendidik adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar-mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dibidang pembangunan. 2.6.2
Pengertian Pembelajaran pada Mata Pelajaran Pemrograman Web Pembelajaran adalah perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar
dan belajar. Proses pembelajaran merupakan kegiatan interaksi antara dua unsur manusia, yaitu siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokonya (Sudarwan: 1995) dalam Budiarso (2008: 8). Sedangkan pemrograman web adalah suatu keahlian yang dapat dimiliki peserta didik dalam hal pembuatan program web berdasarkan koding html atau pengkodean yang berstandarkan kaedah pada pembuatan web, dimana dalam proses pembelajaran pemrograman web peserta didik dituntut untuk mampu dan cekatan dalam mendesain serta membuat website yang produktif dan interaktif. 2.6.3
Tujuan Pembelajaran Pemrograman Web Apabila dilihat dari tujuan program keahlian multimedia, bahwa program
keahlian ini memiliki tujuan yaitu: (1)
Menyiapkan tamatan professional yang memiliki ketrampilan dalam bidang multimedia bagi dunia kerja.
(2)
Menyiapkan tenaga kerja yang mampu mengembangkan diri dan mampu berkompetisi dalam dunia kerja multimedia.
72
(3)
Mengembangkan ketrampilan multimedia seiring perkembangan teknologi yang ada.
(4)
Menyiapkan tenaga kerja yang memiliki sikap berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, tanggung jawab, disiplin dan jujur.
(5)
Dapat menjadi tenaga terampil yang mampu berwiramandiri. Maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa Lulusan diharapkan dapat
menempati bidang pekerjaan multimedia dibeberapa jenis industri multimedia yang salah satunya yaitu industri pengembang website, memberikan peluang tamatan untuk berwirausaha dalam bidang jasa pembuatan website, jasa pemeliharaan website, jasa pembuatan elearning, jasa pembuatan multimedia berbasis online, jasa iklan, dan masih banyak lagi.
2.7 Kerangka Berpikir SMK Negeri 8 Semarang merupakan salah satu sekolah yang dapat dikategorikan memiliki sarana dan prasarana yang memadai. Hal ini memberikan peluang yang cukup tinggi untuk bisa memanfaatkan dan mengembangkan pembelajaran yang lebih optimal. Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi atau IT, media pendukung pembelajaran selalu mengalami perkembangan pula. Hal itu disebabkan karena setiap media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran mempunyai kelemahan. Oleh sebab itu, perlu diadakan inovasi baru dalam pembuatan media pembalajaran dan pemanfaatan media pembelajaran yang baru guna meningkatkan proses pebelajaran yang lebih efektif dan efisien.
72
73
Mata pelajaran pemrograman web merupakan pembelajaran berbasis komputasi, artinya dalam proses pembelajarannya cenderung lebih sering menggunakan komputer. Pemrograman web sendiri masuk dalam kategori pelajaran TIK dimana disetiap jurusan produktif wajib mempelajarinya. Pemrograman web merupakan pembelajaran coding dalam mendesain maupun membuat website. Sehingga salah satu upaya untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik agar lebih baik adalah dengan menggunakan media pendukung media pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, mudah dimanfaatkan baik oleh guru maupun peserta didik dalam pembelajaran. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan untuk mendukung dalam pembelajaran pemrograman web adalah Learning Management System Efront. Efront merupakan suatu bentuk antarmuka pelatihan dan pembelajaran modern untuk membantu membentuk komunitas pembelajaran online dengan keuntungan kaya akan interaksi sosialnya. Efront dibuat dengan menu yang menarik berupa ikon-ikon yang interaktif dan mudah untuk digunakan. Bentuk dari LMS ini sudah mencakup banyak fitur seperti pembuatan konten pembelajaran, pembuatan form ujian, manajemen proyek, statistik penggunaan, dan banyak perangkat tambahan yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, mendukung fitur pembayaran, ekstensi jejaring sosia, dan masih banyak lagi. Dengan penjabaran di atas, maka dengan implementasi Learning Management System Efront pada pembelajaran pemrograman web dapat meningkatkan minat belajar peserta didik dalam proses pembelajaran dan berdampak positif pada peningkatan hasil belajar peserta didik, dibanding dengan
74
pembelajaran yang tidak memanfaatkan Learning Management System Efront sebagai media pendukung pembelajaran konvensional. Serta memberikan kemudahan dalam memanajemen pembelajaran yang tidak sempat disampaikan di kelas. Dalam penelitian ini untuk memanfaatkan, mengembangkan, dan mengimlementasikan pembelajaran menggunakan Learning Management System Efront
ada
beberapa
tahapan:
perencanaan
pengembangan
program,
mengimplementasikan program, dan menguji keefektifan program Learning Management System Efront. Tahapan perencanaan pengembangan program Learning Management System Efront meliputi desain ulang tampilan program sampai dengan eksekusi program hingga siap digunakan, menyusun materi pembelajaran, validasi ahli media dan evaluasi pengguna. Hasil dari perencanaan yang sudah dipersiapkan digunakan untuk tahap selanjutnya, yaitu implementasi. Tahap implementasi adalah tahapan dimana dilakukannya uji coba program Learning Management System Efront pada kelompok eksperimen yang mana sebelum diberi perlakuan, kedua kelompok Antara kelompok control dan kelompok eksperimen diberikan soal pretest terlebih dahulu. Setelah kelompok eksperimen melaksanakan pembelajaran dengan diberi perlakuan, selanjutnya kedua kelompok kembali diuji dengan soal posttest untuk mendapatkan perbandingan hasil. Dalam tahap ini pula, program diuji oleh ahli media untuk dinilai kelayakannya serta penilaian dari beberapa pengguna. Tahap keefektifan merupakan tahap dimana penilaian dari seluruh proses kegiatan berlangsung dengan rujukan pada hasil yang sudah ditentukan sebelumnya, 74
75
yaitu keefektifan penggunaan Learning Managemen System Efront terhadap minat belajar dan hasil belajar peserta didik. Dalam tahap keefektifan ini ada beberapa kegiatan yang dilakukan untuk mendapat data yang benar-benar valid, yaitu: melakukan analisis hasil pretest dan posttest, uji hipotesis, analisis angket, dan menarik kesimpulan. Adapun kerangka berpikir dari penelitian dan pengembangan program Learning Management System Efront tergambar pada bagan berikut ini.
Perencanaan Pengembangan Program a. Mendesain ulang program dan eksekusi program hingga siap pakai b. Menyusun materi pembelajaran ke dalam program c. Validasi ahli media dan evaluasi pengguna
Implementasi Program a. Pelaksanaan pembelajaran b. Pemberian pretest dan posttest c. Pemberian angket minat belajar dan angket pengguna media untuk guru dan peserta didik
Keefektifan Implementasi Program a. Analisis hasil pretest dan posttest b. Analisis angket c. Uji hipotesis d. Menarik kesimpulan
Gambar 2.7. Alur Berpikir Penelitian dan Pengembangan Program
76
2.8 Hipotesis Untuk memecahkan permasalahan yang telah dirumuskan perlu diberi dugaan sementara. Dugaan itu lebih sering dikenal dengan istilah hipotesis. Arikunto (2002: 64) menyampaikan hipotesis sering diartikan sebagai satu jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbuktinya data. Berdasarkan permasalahan dan teori yang dikumpulkan maka hipotesis yang peneliti simpulkan sementara adalah sebagai berikut: (1)
Hipotesis Minat Belajar Hipotesis untuk minat belajar adalah sebagai berikut: H0: 𝜇1 = 𝜇2 =
Minat belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan sama.
H1: 𝜇1 ≠ 𝜇2 =
Minat belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan tidak sama.
Dengan menerapkan Learning Management System Efront pada mata pelajaran pemrograman web sebagai Virtual Learning Environment dapat meningkatkan minat belajar peserta didik kelas X jurusan Multimedia 2 dari pada yang tidak menggunakan Learning Management System Efront sebagai pendukung proses pembelajaran. (2)
Hipotesis Hasil Belajar Hipotesis untuk hasil belajar adalah sebagai berikut: H0: 𝜇1 = 𝜇2 =
Hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan sama.
76
77
H1: 𝜇1 ≠ 𝜇2 =
Hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan tidak sama.
Dengan menerapkan Learning Management System Efront pada mata pelajaran pemrograman web sebagai media pendukung pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas X jurusan Multimedia 2 dibanding dengan pembelajaran yang tidak memanfaatkan media tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian Untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi suatu masalah diperlukan suatu data yang tepat, oleh sebab itu manusia melakukan sebuah penelitian untuk mendapatkan data tersebut. Untuk memperoleh data yang akurat maka diperlukan suatu metode yang tepat untuk melakukan sebuah penelitian. Menurut Moleong (1998) dalam Budiarso (2008: 41) menyatakan bahwa metode penelitian adalah cara untuk melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan-tahapan yang disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun, dan menganalisis serta menyimpulkan data, sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.
3.2 Desain Penelitian Rancangan penelitian atau istilah populernya research design diartikan oleh Campbell dan Stanley (1966) dalam Bahari (2008) sebagai tahap perlakuan sebelum dan sesudah eksperimen. Dalam disertasinya Nancy Chism (1984: 52-53) memandang sebagai tahap-tahap pelaksanaan pengumpulan data. Rancangan
pada
dasarnya
merencanakan
suatu
kegiatan
sebelum
dilaksanakan. Kegiatan merencanakan itu mencakup komponen-komponen penelitian yang diperlukan. Sehubungan dengan hal itu Lincoln dan Guba (1985: 78
79
226) mendefinisikan rancangan penelitian sebagai
usaha merencanakan
kemungkinan-kemungkinan tertentu secara luas tanpa menunjukan secara pasti apa yang akan dikerjakan dalam hubungan dengan unsurnya masing-masing. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dimana penelitiannya menggunakan logika hepotetika verifikatif. Dimulai dengan befikir deduktif untuk menurunkan hipotesis, kemudian melakukan verifikasi data empiris dan menguji hipotesis berdasarkan data empiris serta menarik kesimpulan atas dasar hasil pengujian hipotesis. Untuk itu peran statistika sangat diperlukan (Sudjana, 1989: 195). Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Selain itu, jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk menyelidiki kemungkinan saling berhubungan sebab akibat (bersifat kasual) dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan (Nasir 1989: 16). Menurut Sugiyono (2012: 108) desain penelitian eksperimen dibagi menjadi ke dalam beberapa bentuk desain penelitian, yaitu: Pre-Experimental Design, True Experimental Design, Factorial Design, dan Quasi Experimental Design. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
80
One-shot Case Studi Pre-Experimental
One Group PretestPosttest Intec-Group Comparison
True Experimental Desain Eksperimen
Posttest Only Kontrol Design Pretest-Posttest Kontrol Group Design
Factorial Design
Quasi Experimental
Time-Series Design Nonequivalent Kontrol Group Design
Gambar 3.1. Macam-Macam Metode Eksperimen Dalam skripsi ini, peneliti menggunakan desain penelitian True Experimental Design. Menurut Sugiyono (2012: 112) dikatakan True Experimental (eksperimen yang betul-betul) karena dalam desain ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen, dengan demikian validitas tinggi. Ciri utama dari True Experimental adalah bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol (K) diambil secara random dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel dipilih secara random. Selain itu bentuk True Experimental Design dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: posttest-only kontrol design dan pretest-posttest kontrol group design.
80
81
Di sini peneliti menggunakan pola penelitian pretest-postest kontrol group design, dimana dalam desain ini sekelompok subyek yang diambil ditempatkan ke dalam kelompok eksperimen (E) dan kelompok kontrol (K). Kelompok eksperimen (E) dikenai variabel perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu, dan kelompok kontrol (K) variabel yang tidak dikenai perlakuan. Kemudian, kedua kelompok ini dikenai pengukuran yang sama dan dibandingkan hasilnya. Dalam Sugiyono (2012: 112) metode eksperimen dengan True Experimental Design Pola Pretest-Postest Kontrol Group Design dapat digambarkan sebagai berikut:
R O1 X O2 R O 3 O4 Gambar 3.2. Pola Pretest-Postest Kontrol Group Design Atau lebih jelasnya dari rumus di atas dapat dijabarkan dalam bentuk tabel berikut: Tabel 3.1. Rumus Penelitian Pretest-Posttest Kontrol Group Design
E
Teknik pengambilan R
K
R
Group
Pretest
Treatment
Postest
O1
X
O2
O3
O4
Keterangan: E
= Kelompok Eksperimen
K
= Kelompok Kontrol
R
= kelompok eksperimen dan kontrol peserta didik SMK Negeri 8 Semarang diambil secara random.
82
O1 & O3 = kedua kelompok tersebut diobservasi dengan pretest untuk mengetahui minat dan hasil belajar awalnya. O2
= minat dan hasil belajar peserta didik setelah mengikuti pembelajaran pemrograman web dengan LMS Efront.
O4
= minat dan hasil belajar kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran pemrograman web yang tidak menggunakan LMS Efront.
X
= treatment. Kelompok atas sebagai kelompok eksperiment diberi tereatment,
yaitu pembelajaran
sedangkan
kelompok
pembelajaran
tidak
bawah
menggunakan sebagai
menggunakan
LMS
LMS Efront,
kelompok Efront.
kontrol, Pengaruh
pembelajaran dengan LMS Efront adalah (O2 – O4) Langkah-langkah dalam peneitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Menentukan Populasi Menentukan populasi dari keseluruhan peserta didik kelas X Multimedia SMK Negeri 8 Semarang.
2.
Menentukan Sampel Menentukan sampel dengan pengambilan cluster sampling, dilakukan dengan cara menerapkan perlakuan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3.
Menyusul Instrumen Penelitian
82
83
4.
Menguji coba soal di kelas yang telah dipilih sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada penelitian ini dipilih kelas X Multimedia 1 dan X Multimedia 2.
5.
Menganalisis hasil tes uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
6.
Menentukan butir soal yang akan digunakan dalam tes akhir pada penelitian yang sesuai syarat berdasarkan analisis instrumen uji coba.
7.
Melakukan matching dan pretest untuk uji normalitas dan homogenitas. Setelah diketahui bahwa kedua kelas berasal dari kemampuan yang sama, kemudian dilakukan perlakuan pada kedua kelas tersebut.
8.
Mengimplementasikan Learning Management System Efront di pembelajaran aktif pada kelompok eksperimen dan pembelajaran tanpa interverensi pada kelompok kontrol.
9.
Melakukan kegiatan observasi selama jalannya pembelajaran, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol.
10.
Menganalisis hasil tes serta lembar observasi dan menyusun laporan penelitian.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 2012: 117). Dalam
84
penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik kelas X Jurusan Multimedia SMK Negeri 8 Semarang yang berjumlah 106 peserta didik. 3.3.2
Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono 2012: 118). Dan apabila populasi yang akan diteliti terlalu besar, maka diperlukan sebuah sampel untuk diteliti untuk memudahkan pelaksanaan penelitian. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili). Adapun teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperlihatkan status yang ada dalam populasi itu.
Populasi homogen /relatif homogen
Diambil Secara Random
Sampel yang representatif
Gambar 3.3. Teknik Simple Random Sampling Teknik ini memiliki kemungkinan yang tinggi dalam menentukan sampel yang representatif. Dalam penelitan dengan teknik simple random sampling ini, peneliti mengambil sampel peserta didik Kelas X Jurusan Multimedia 1 dan Multemedia 2. Kelas X Multimedia 1 dan Multimedia 2 dipilih secara random dari beberapa kelas yang ada di SMK Negeri 8 Semarang. Dalam penelitian ini, kelas X 84
85
Multimedia 1 digunakan sebagai kelompok kontrol sedangkan kelas X Multimedia 2 digunakan sebagai kelompok eksperimen. Untuk mengetahui homogenitas dari kelompok kontrol (K) dan kelompok eksperimen (E), maka keduanya diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok kontrol (K) dan kelompok eksperimen (E).
3.4 Variabel Penelitian Variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek lain (Hatch dan Ferhady, 1981) dalam Sugiyono (2012: 60). Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu. Dinamakan variabel karena adanya variasi. Misalnya minat belajar dapat dikatakan variabel, karena minat belajar sekelompok peserta didik itu bervariasi atau tidak sama. 3.4.1
Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu variabel
independen atau variabel bebas (X) dan variabel dependen atau variabel terikat (Y). Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah Implementasi Learning Management System Efront. Dan variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat dan hasil belajar peserta didik kelas X Jurusan Multimedia di SMK Negeri 8 Semarang.
86
Implementasi LMS Efront (Variabel Independen)
Minat Belajar (Variabel Dependen) Hasil Belajar (Variabel Dependen)
Gambar 3.4. Hubungan Variabel Independen-Dependen 3.4.2
Definisi Operasional Variabel Menurut Suryabrata (1994: 76), definisi operasional adalah definisi yang
didasarkan pada sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati (diobservasi). Pada konsep yang dapat diamati, terbuka kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti terbuka untuk diuji kembali orang lain. Dengan kata lain definisi operasional adalah pernyataan yang sangat jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman penafsiran karena dapat diobservasi dan dibuktikan perilakunya. Penelitian ini sendiri dibatasi pada pengaruh implementasi Virtual Learning Environment dalam hal ini menggunakan Learning Management System Efront terhadap minat dan hasil belajar peserta didik kelas X Multimedia. Learning Management System Efront sebagai variabel independen (variabel bebas) sedangkan minat dan hasil belajar sebagai variabel dependen (variabel terikat). 3.4.2.1 Implementasi Learning Management System Efront Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2014), implementasi diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan sedangkan Learning Management System dalam penelitian ini adalah aplikasi perangkat lunak yang dapat digunakan dalam
86
87
administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan, dan penyampaian program pendidikan yang berbasis e-learning atau program pelatihan. Jay Kumar C dalam (Suyanto: 2005), mendefinisikan e-learning sebagai sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan.Rosenberg (2001) dalam Suyanto (2005:1) juga menekankan bahwa elearning merujuk pada penggunaan teknologi internet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan Efront merupakan suatu bentuk antarmuka pelatihan dan pembelajaran modern untuk membantu membentuk komunitas pembelajaran online dengan keuntungan kaya akan interaksi sosialnya (Ensiklopedia Wikipedia: 2014). Dalam skripsi ini implementasi Learning Management System Efront yang dimaksudkan adalah pemanfaatan media pembelajaran efront dalam penerapan pembelajaran lingkungan kelas virtual sebagai salah satu alternatif pembelajaran modern, dimana model pembelajarannya memanfaatkan perkembangan teknologi komputer dan internet. Dimana Learning Management System Efront disini digunakan sebagai media atau sumber belajar peserta didik untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik. Dalam pengembangan Learning Management System Efront perlu memperhatikan aspek-aspek tertentu dalam pengembangannya. Menurut Wahono (2006) dalam Priyono (2012) kriteria penilaian media pembelajaran terdiri dari 3 (tiga) aspek, antara lain: (1) Aspek rekayasa perangkat lunak/aspek program; (2) Aspek desain pembelajaran/ Kualitas teknis dan keefektifan program; dan (3)
88
Aspek komunikasi visual/tampilan program. Dengan memperhatikan tiga kriteria tersebut dalam pengembangan media pembelajaran diharapkan dapat tercipta program yang benar-benar dapat dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya. Jadi berdasarkan penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komputasi harus memenuhi kriteria tertentu dalam pengembangannya agar program yang dikembangkan memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan target pengembangannya. Dari penjelasan kriteria di atas, berikut disajikan kisi-kisi penelian media yang digunakan dalam penelitian ini. Tabel 3.2. Kisi-Kisi Angket Untuk Ahli Media No
Variabel
1.
Aspek program
Sub Variabel
Q
Item
a.
Program maintainable
2
1,2
b.
Program useable
2
3,4
c.
Program kontabilitas
3
5,6,7
2
8,9
5
10,11,12,13,
(aplikasi dapat dijalankan diberbagai hardware dan software yang ada) d.
Program reusable (sebagian atau keseluruhan program dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan pembelajaran lain)
2.
Tampilan
a.
Kesesuaian program
program
14 b.
Ketepatan program
4
15,16,17,18
c.
Layouting
1
19 88
89
3.
Kualitas teknis
a.
Dukungan program
6
dan keefektifan
20,21,23,24,25 ,28
program
b.
Kejelasan navigasi
2
26,27
c.
Kreativitas dan
8
22,29,30,31,32
pemanfaatan
,33,34,35
3.4.2.2 Minat Belajar Minat menurut Belly (2006:4) adalah keinginan yang didorong oleh suatu keinginan
setelah
melihat,
mengamati,
dan
membandingkan
serta
mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkan. Ahmad Fauzi yang mengemukakan belajar adalah “Suatu proses di mana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentetan reaksi atas situasi (atau rangsang) yang terjadi”. Kemudian Slameto mengemukakan pendapat dari Gronback yang mengatakan “Learning is show by a behavior as a result of experience”. Minat dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai suatu keinginan atau suatu harapan unuk mewujudkan sesuatu yang timbul berdasarkan motivasi dalam diri seseorang. Jadi minat belajar dapat didefinisikan sebagai suatu keinginan peserta didik untuk belajar berdasarkan motivasi yang ada. Motivasi disini dapat meningkatkan keikutsertaan atau keterlibatan peserta didik didalam kelas dan secara aktif dalam pembelajaran dapat memberikan pengaruh terhadap peserta didik lain. Peningkatan minat belajar peserta didik dalam skripsi ini yang dimaksudkan adalah untuk memacu peserta didik secara individu untuk mampu belajar secara maksimal tanpa bantuan orang lain dengan sumber yang ada, sehingga dengan adanya minat yang tinggi dari peserta didik untuk aktif mengikuti
90
kegiatan pembelajaran di kelas mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik tersebut. Tabel 3.3. Kisi-Kisi Minat Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web VARIABEL 1
Minat Belajar
SUB VARIABEL 2 Keinginan (Motivasi) Atau Ketertarikan
Perasaan senang
INDIKATOR
ITEM 3
2
1, 4
Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
4
2, 7, 21, 22
Kesiapan peserta didik dalam mengerjakan tugas dan tanya-jawab
5
5, 6, 11, 25, 26
Apresiasi peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran Ketertarikan peserta didik terhadap materi pembelajaran
2
13, 15
8
9, 10, 14, 16, 23, 24, 29, 30
Interaksi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
5
3, 12, 17, 18, 20
Reaksi peserta didik dalam menanggapi permasalahan yang ada dalam pembelajaran
4
8, 19, 27, 28
Perhatian dan Keterlibatan Siswa
4 Antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
Q
Sumber: Safari (2003) dan Siti (2005) 3.4.2.3 Hasil Belajar Menurut Sudjana (2000: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah mereka menerima pengalaman belajar. Jadi
90
91
dalam hal ini, hasil belajar peserta didik dapat ditentukan dari pengalaman yang diterima selama proses pembelajaran. Hasil belajar dalam skripsi ini yang dimaksudkan adalah nilai atau skor yang diperoleh peserta didik dalam bentuk ulangan yang diberikan oleh guru pengampu mata pelajaran pada akhir pembahasan materi. Indikator hasil belajar yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar menurut Benjamin Bloom dalam (Nana Sudjana, 2009: 22-23), yaitu: 1) kognitif, 2) afektif, dan 3) psikomotorik. Namun, dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti hasil belajar khususnya pada aspek kognitif saja atau prestasi belajar. Kemudian pengembangan indikator yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) Kelengkapan ringkasan materi, 2) Kemampuan mengerjakan soal posttest, 3) Penyampaian materi sesuai rencana pembelajaran, 4) Meningkatnya prestasi belajar peserta didik, 5) Meningkatnya pemahaman peserta didik.
3.5 Teknik dan Alat Pengumpulan Data Subagyo (2004: 226) menyatakan data adalah dasar untuk memecahkan masalah penelitian. Data harus dikumpulkan dengan cara dan alat tertentu serta mengikuti prosedur tertentu. Metode pengumpulan data adalah suatu teknik atau langkah-langkah yang ditempuh untuk mengumpulkan suatu data atau bukti sebagai pendukung hipotesis dari penelitian yang selanjutnya diolah untuk menguji kebenaran dari teori yang ditentukan sebelumnya. Mengacu pada hal tersebut, maka metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
92
1.
Observasi dan Test Sutrisno (1986) dalam Sugiyono (2011: 203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah roses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Sebelum melakukan observasi, peneliti harus membuat acuannya terlebih dahulu yang selanjutnya disebut sebagai catatan atau pedoman observasi mengenai hal-hal yang perlu diamati sesuai dengan tujuan penelitian. Secara sederhana pedoman observasi harus paling tidak menentukan objek yang akan diobservasi, permasalahan yang akan digali, dan kebutuhan. Setelah rumusan tersusun berikutnya adalah bagaimana proses melaksanakan observasi dan pencatatan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan sebuah observasi dilapangan untuk mengumpulkan data awal yang berupa jadwal pembelajaran di kelas dan mengetahui kondisi peserta didik dilapangan, selain itu juga peneliti ingin mengetahui kegiatan pembelajaran yang dilakukan dikelas. Dalam kegiatan ini, peneliti sekaligus menentukan kelompok yang akan diteliti, dimana pada peserta didik kelas X Multimedia 1 ditentukan sebagai kelompok kontrol (K) dan kelas X Multimedia 2 sebagai kelompok eksperimen (E)
92
93
Sedangkan yang dimaksud dengan test menurut Arikunto (2002: 198) menjelaskan bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan
untuk
mengumpulkan
keterampilan,
pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam penelitian ini, peniliti akan mengadakan pretes dan postes yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan dari kedua kelompok tersebut, baik kelompok yang diberikan perlakuan maupun tidak diberi perlakuan. Pretest diberikan kepada kedua kelompok untuk mengetahui kemampuan awal objek yang akan diteliti, sedangkan postest dilakukan untuk mengetahui kemampuan kedua kelompok setelah adanya perlakuan. Metode pengumpulan data dengan menggunakan Test digunakan untuk mengetahui perbedaan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah diberikan pretest dan postest. Adapun tes yang digunakan berupa tes objektif berbentuk optional atau pilihan ganda, hal ini dikarenakan tes tersebut memiliki sifat cakupan yang luas dan terarah, memiliki sifat objektif, serta memudahkan dalam melakukan koreksi hasil test. 2.
Angket/Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono: 2011).
94
Dalam hal ini angket minat belajar diberikan sebanyak dua kali sebelum dan sesudah perlakuan kepada peserta didik untuk mengetahui seberapa besar pengaruh implementasi Learning Management System Efront pada minat belajar mata pelajaran pemrograman web kelas X Multimedia di SMK Negeri 8 Semarang. Angket minat yang diberikan diawal penelitian berguna untuk menggali data berupa minat awal sebelum diberi perlakuan kepada kedua kelompok. Sedangkan angket minat akhir diberikan untuk mengetahui seberapa besar minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran setelah diberi perlakuan. Selain itu angket evaluasi media juga diberikan kepada pengguna (guru dan peserta didik) serta ahli media untuk mengetahui karakteristik program aplikasi yang dibutuhkan agar sesuai dengan kebutuhan entitas dan untuk perbaikan pengembangan program lebih lanjut apabila dibutuhkan. 3.
Dokumentasi Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong (2004: 161) mendefinisikan dokumen ialah setiap bahan tertulis maupun film. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan. Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan sebagai bukti bahwa peneliti benar-benar
melakukan
penelitian
langsung
dilapangan.
Adapun
dokumentasi yang dikumpulan berupa data peserta didik dan guru, perangkat pembelajaran mata pelajaran pemrograman web kelas X Multimedia, materi 94
95
pembelajaran, gambaran ketika proses pemebalajaran di kelas, saat pembelajaran menggunakan Learning Management System Efront, dan screenshoot dari antarmuka (User Interface) Learning Management System Efront serta untuk memperoleh daftar nama peserta didik dan profil sekolah.
3.6 Matching Pada penelitian ini, peneliti memaparkan kondisi awal peserta didik dari umur peserta didik dan persentase jumlah jenis kelamin peserta. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bahwa sampel yang digunakan benar-benar representatif. Untuk itu maka dilakukan matching antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen melalui data umur peserta didik dan jumlah jenis kelamin peserta didik. Perhitungan penelitian menggunakan program SPSS 21 dengan Uji Pearson Chi Square.
3.7 Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2006: 146) Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya cermat sehingga lebih mudah diolah. 3.7.1 Penyusunan Instrumen Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengadaan instrumen penelitian melalui beberapa tahap. Prosedur yang ditempuh adalah perencanaan, penulisan butir soal, penyuntingan, uji-coba, penganalisaan hasil, dan mengadakan revisi (Arikunto, 2006: 166). Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam membuat instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti menyusun kisi-kisi instrumen, yang selanjutnya dari kisi-kisi dikembangkan menjadi sebuah instrumen awal berupa draft instrumen, kemudian kisi-kisi dan draft instrumen
96
dikonsultasikan terlebih dahulu untuk memeriksa kelayakannya, hasil konsultasi tersebut akan dilakukan pembenahan apabila diperlukan, dan tahap terakhir adalah melakukan uji coba pada subjek penelitian. Adapun alur pembuatan instrumen yang
TAHAP 1
peneliti lakukan sebagai berikut:
TEORI
DRAFT INSTRUMEN
INSTRUMEN
TAHAP 2
KISI-KISI INSTRUMEN
VALIDASI
TAHAP 3
UJI COBA
REVISI
INSTRUMEN JADI
INSTRUMEN AKHIR
Gambar 3.5. Alur Pembuatan Instrumen Penelitian Setelah mengetahui alur pembuatan instrumen, maka tahapan selanjutnya adalah mengimplementasikannya dalam bentuk penyusunan instrumen untuk penelitian yang akan dilakukan. Titik tolak dari penyusunan adalah variabelvariabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan dan
96
97
pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen” (Sugiyono, 2010: 149). Untuk bisa menetapkan indikator-indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka diperlukan wawasan yang luas dan mendalam tentang variabel yang diteliti, dan teori-teori yang mendukungnya. Penggunaan teori untuk menyusun instrumen harus secermat mungkin agar diperoleh indikator yang valid. 3.7.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tujuan utama dalam sebuah penelitian adalah untuk mendapatkan data yang valid atau benar-benar sesuai dengan kenyataan yang diharapan. Dengan menggunakan instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Selain itu kondisi objek yang diteliti dan kemampuan orang yang menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data juga mempengaruhi valid atau tidaknya hasil penelitian. Maka dari itu, peneliti harus mampu mengendalikan objek yang diteliti dan meningkatkan kemampuan dan menggunakan instrumen untuk mengukur variabel yang diteliti. Menurut Azwar (2005: 6) mengemukakan suatu alat ukur dapat dikatakan valid apabila alat ukur tersebut mempunyai ketepatan dan kecermatan dalam melakukan fungsi ukurnya dan memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.
98
3.7.2.1 Validitas Valid berarti instrumen tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 173). Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Apabila data yang didapatkan valid maka dapat dikatakan bahwa data tersebut memiliki validitas yang tinggi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan validitas butir soal, karena peneliti ingin mengetahui valid atau tidaknya instrumen berdasar pada kevalidan setiap butir soal sehingga instrumen tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien dalam bentuk pengujian tes belajar yang mengukur aspek-aspek kognitif yang berhubungan dengan minat dan hasil belajar peserta didik. Untuk menguji validitas dalam penelitian ini digunakan rumus korelasi product moment dengan bantuan aplikasi Microsoft Office Excel 2013.
𝑟𝑥𝑦 =
(𝑁Σ𝑋 2
𝑁Σ𝑋𝑌 − (Σ𝑋)(Σ𝑌) − (Σ𝑋)2 )(𝑁Σ𝑌 2 − (Σ𝑌)2 )
Gambar 3.6. Rumus Korelasi Product Moment Keterangan: 𝑟𝑋𝑌
= Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
𝑁
= Banyaknya subjek
∑ 𝑋 = Jumlah skor tiap butir soal ∑ 𝑌 = Jumlah skor total yang benar dari tiap subjek ∑ 𝑋 2 = Jumlah kuadrat skor tiap butir soal 98
99
∑ 𝑋𝑌 = Jumlah perkalian skor tiap butir soal dan skor total yang benar dari tiap subjek. Kemudian hasil rXY dibandingkan dengan rtabel product moment dengan =5%. Jika rXY > rTabel maka soal dikatakan valid (Arikunto, 2005:72). Kriteria valid tidaknya soal tes dapat dianalisis dengan cara membandingkan r xy dengan rtabel. Jika rxy > rTabel, maka butir soal dikatakan valid. 3.7.2.3 Reliabilitas Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi suatu instrumen, artinya apabila instrumen digunakan berkalikali untuk mengukur suatu objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan (Arikunto, 2006:178). Reliabilitas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu walaupun instrumen yang valid umumnya pasti reliabel, tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan (Sugiyono, 2012: 174). Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen butir soal menggunakan pengujian reliabilitas intrumen secara internal. Secara internal reliabilitas intrumen dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Dalam hal ini, peneliti menggunakan teknik internal consistency dimana pengujian dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali saja, kemudia data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu juga. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.
100
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Alpha (George and Mallery, 1995), dengan kriteria sebagai berikut: α ≤ 0,7
: Tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8 < α ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus α > 0,9
: Reliabilitas memuaskan
Menurut George dan Mallery (1995), nilai alpha melebihi 0.7 menunjukkan bahwa instrument kajian boleh diterima dan pakai serta tidak perlu diperbaiki. Setelah data terkumpul, maka peneliti menganalisis data tersebut dengan bantuan program SPSS 21 For Windows untuk kemudian dideskripsikan atau dipaparkan hasilnya. 3.7.2.4 Tingkat Kesukaran Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Besarnya indeks kesukaran antara 0.00 sampai dengan 1.0 (Arikunto, 2002: 208). Untuk mencari indeks kesukaran dalam penelitian ini digunakan rumus sebagai berikut: 𝐼𝐾 =
𝐽𝐵𝐴 + 𝐽𝐵𝐵 𝐽𝑆𝐴 + 𝐽𝑆𝐵
Gambar 3.7. Rumus Indeks Kesukaran
Keterangan: IK
= P (proporsi) = Indeks kesukaran. 100
101
JBA = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada butir soal kelompok atas. JBB = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada butir soal pada kelompok bawah. JSA = Banyaknya peserta didik pada kelompok atas. JSB
= Banyaknya peserta didik pada kelompok bawah.
Menurut Arikunto (2002: 210) indeks kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut: Soal dengan P = 0.00 – 0.30 adalah soal sukar. Soal dengan P = 0.31 – 0.70 adalah soal sedang. Soal dengan P = 0.71 – 1.00 adalah soal mudah. 3.7.2.4 Daya Pembeda Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan peserta didik kurang pandai (berkemampuan rendah) (Arikunto, 2002: 211). Indeks diskriminasi ini berkisar antara 0.00 sampai 1.00. Untuk menghitung daya pembeda dari alat yang diukur, maka digunakan rumus sebagai berikut:
𝐷𝑃 =
𝐽𝐵𝐴 − 𝐽𝐵𝐵 𝐽𝑆𝐴
Gambar 3.8. Rumus Daya Pembeda
Keterangan: DP
= Daya pembeda soal.
102
JBA = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada butir soal pada kelompok atas. JBB = Jumlah peserta didik yang menjawab benar pada butir soal pada kelompok bawah. JSA = Banyaknya peserta didik pada kelompok atas. Klasifikasi daya pembeda (Arikunto, 2002: 218) D
= 0.00 – 0.20 = Jelek
D
= 0.20 – 0.40 = Cukup
D
= 0.40 – 0.70 = Baik
D
= 0.70 – 1.00 = Baik sekali
D
= Negatif, semuanya tidak baik, jadi semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang.
3.8 Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian dibagi menjadi 2 (dua) kelompok; yaitu kelompok kontrol yang merupakan keseluruhan peserta didik yang tidak diberikan pengaruh dalam pembelajaran dan kelompok ekspermen yang merupakan keseluruhan peserta didik yang dikenakan pengaruh pembelajaran dengan menggunakan Learning Management System Efront. 3.8.1 Pelaksanaan Pemblajaran Pada Kelompok Kontrol Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok kontrol dilakukan seperti pada umumnya pelaksanaan proses belajar mengajar konvensional dimana kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik serta ada serangkaian kegiatan pembelajaran yang diterapkan, seperti pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. 102
103
Dalam kegiatan ini terdapat serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh guru dan peserta didik, yaitu eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. Sedangkan dalam kegiatan penutup terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan kegiatan evaluasi, resume, dan penugasan. Kegiatan yang dilakukan pada kelompok kontrol tidak dipengaruhi oleh media pendukung seperti yang diberlakukan pada kelompok eksperimen. 3.8.2 Pelaksanaan Pembelajaran Pada Kelompok Eksperimen Pelaksanaan pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan media pembelajaran
sebagai
pendukung
proses
penyampaian
materinya
yaitu
menggunakan Learning Management System Efront. Dalam penelitian ini, peneliti memulai penelitiannya pada akhir kegiatan musim pembelajaran, yaitu diakhir semester 2 (dua) dengan materi upload web pada mata pelajaran pemrograman web. Seperti pada umumnya, serangkaian kegiatan dilakukan seperti urutan pembelajaran yang dilakukan pada pelaksanaan pembelajaran pada kelompok kontrol yang telah dijelaskan sebelumnya. Sebelum pembelajaran dimulai guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran. Guru memberikan motivasi dan apresiasi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan peserta didik terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajarinya. Dalam pelakasanaan pembelajaran kelompok eksperimen baik kegiatan pembelajaran konvensional maupun jarak jauh menerapkan sistem pembelajaran VLE (Virtual Learning Environment) dalam hal ini menggunakan Learning Management System Efront. Materi yang disampaikan oleh guru sudah dirancang dalam bentuk materi maya atau sudah di integrasikan dengan sistem online. Jadi pembelajaran baik
104
dikelas konvensional maupun kelas virtual menggunakan media pembelajaran ini. Peserta didik akan dengan mudah mengulang kembali materi yang disampaikan oleh guru kapan saja dan dimana saja, tidak terbatas pada ruang dan waktu. Baik materi, tugas, maupun soal evaluasi diberikan secara online. Sehingga peserta didik dapat belajar tidak hanya pada satu sumber saja, melainkan sumber lain yang bisa didapatkan dengan mengakses internet tanpa adanya batasan kreasi. Dalam pembelajaran ini, peserta didik dapat berkreasi maupun berinisiatif untuk mampu mencari masalah dan mencari pemecahannya juga. Peran guru disini hanya sebagai mediator, fasilitator, dan konsultan. Selama proses pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat berperan aktif secara mandiri dan kelompok dan guru bertindak sebagai analisator dan yang memonitori dalam pelaksanaan pembelajaran tersebut.
3.9 Teknik Analisis Data Bogdan dalam Sugiyono (2012: 334) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Menurut Spradley (1980) menyatakan bahwa analisis dalam penelitian jenis apapun, adalah merupakan cara berpikir. Hal itu berkaitan dengan pengujian secara sistematis terhadap sesuatu untuk menentukan bagian, hubungan antar bagian, dan hubungannya dengan keseluruhan. Analisis adalah untuk mencari pola. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik analisis data adalah suatu cara mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil 104
105
wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dan bahan lainnya yang dapat digunakan sebagai pendukung, dengan cara mengorganisirkan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sitesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri mapun orang lain. Dari data yang terkumpul, selanjutnya dianalisis untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskrptif yang terdiri atas analisis uji syarat dan analisis uji hipotesis. 3.9.1
Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengolah dan mengetahui sejauh mana
efektifitas implementasi Learning Management System Efront terhadap minat dan hasil belajar pada mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang. Hasil dari statistik deskriptif berupa nilai minimal, nilai maksimal, mean, dan standar deviasi. Adapun teknik perhitungan analisis data ini menggunakan komputer dengan program SPSS (Statistical Program for Social Science) 21. 3.9.1.1 Deskriptif Persentase Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data tesebut. Penelitian ini lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan media pembelajaran sehingga data dianalisis dengan sistem deskriptif persentase. Dalam penelitian ini, peneliti dalam menentukan interval kriteria menggunakan skala Likert. Dalam Sugiyono (2012: 93) menjelaskan bahwa Skala Likert merupakan metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
106
seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk menganalisis data hasil checklist dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Mengkuantitatifkan hasil checking sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.
2.
Membuat tabulasi data.
3.
Menentukan skor maksimal (x) 𝑥 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 = 20𝑥5 𝑥 = 100 𝑥 (%) =
100 ∗ 100% 100
𝑥 (%) = 100% 4.
Menentukan skor minimal (y) 𝑦 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑥 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑦 = 20𝑥1 𝑦 = 20 𝑦 (%) =
20 ∗ 100% 100
𝑦 (%) = 20% 5.
Menentukan jangkauan/range (R) 𝑅 =𝑥−𝑦 𝑅 = 100% − 20% 𝑅 = 80% 106
107
6.
Kategori (K) = 5
7.
Menentukan kelas Interval (I) 𝐼=
𝑅 𝐾
𝐼=
80% 5
𝐼 = 16% 8.
Skor Standar (S) 𝑆 =𝑥−𝑖 𝑆 = 100% − 16% 𝑆 = 84% Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria
kualitatif kriteria program dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut. Tabel 3.4. Range Persentase dan Kriteria Kualitatif Program No
Interval
Kriteria
1
84% ≤ skor ≤ 100%
Sangat Baik
2
68% ≤ skor ≤ 83,9%
Baik
3
52% ≤ skor ≤ 67,9%
Cukup
4
36% ≤ skor ≤ 51,9%
Tidak Baik
5
20% ≤ skor ≤ 35,9%
Sangat Tidak Baik
Sedangkan untuk menganalisis data dari angket dilakukan langkahlangkah sebagai berikut: 1.
Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan jawabannya, kemudian disusun sesuai dengan kode responden.
108
2.
Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.
3.
Membuat tabulasi data.
4.
Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus yang digunakan dalam perhitungan persentase skor checklist. Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke
dalam tabel di atas. Untuk
menentukan
penyebaran
kriteria
interval
Minat
Belajar
menggunakan ketentuan sebagai berikut: 1.
Menentukan Skor Maksimal (x) X = Jumlah Pertanyaan x Skor Tertinggi X = 30 x 4 X = 120 𝑋 (%) =
120 𝑥100% 120
𝑋(%) = 100% 2.
Menentukan Skor Minimal (y) X = Jumlah Pertanyaan x Skor Terendah X = 30 x 1 X = 30 𝑋 (%) =
30 𝑥100% 120
𝑋(%) = 25% 3.
Range (R) / Jangkauan 108
109
R = 100% - 25% = 75% 4.
Kategori (K) = 4
5.
Panjang Kelas Interval (I) I = r/k I = 75%/4 I = 18,75%
6.
Skor Standar (S) S = x-i S = 100% – 18,75% S = 81,25% Berdasarkan perhitungan di atas, maka range dan kriteria kualitatif kriteria uji
soal dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut. Tabel 3.5. Range Persentase dan Kriteria Minat Belajar No
Interval
Kriteria
1
81,25% ≤ skor ≤ 100%
Sangat Tinggi
2
62,5% ≤ skor ≤ 81,24%
Tinggi
3
43,75% ≤ skor ≤ 62,4%
Sedang
4
25% ≤ skor ≤ 43,74%
Rendah
Untuk menentukan penyebaran kriteria interval Uji Soal menggunakan ketentuan sebagai berikut: 1.
Menentukan Skor Maksimal (x) X = 100
2.
Menentukan Skor Minimal (y) Y = 65
110
3.
Range (R) / Jangkauan R = 100-65 = 35
4.
Kategori (K) = 5
5.
Panjang Kelas Interval (I) I = r/k I = 35/5 I=7
6.
Skor Standar (S) S = x-i S = 100 – 7 S = 93 Berdasarkan perhitungan di atas, maka range dan kriteria kualitatif kriteria uji
soal dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut. Tabel 3.6. Range Persentase dan Kriteria Uji Soal No
Interval
Kriteria
1
93 ≤ skor ≤ 100
Sangat Baik
2
86 ≤ skor ≤ 92,9
Baik
3
79 ≤ skor ≤ 85,9
Cukup
4
72 ≤ skor ≤ 78,9
Kurang
5
0 ≤ skor ≤ 71,9
Sangat Kurang
110
111
3.9.2 Analisis Uji Syarat 3.9.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kenormalan data dan menentukan jenis statistic apa yang akan digunakan, yaitu statistic parametrik atau statistic non-parametrik. Perhitungan normalitas menggunakan SPSS dengan Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi 0,05 pada data minat belajar awal dan data pretest. 1.
Uji Normalitas Data Minat Belajar Awal
Pengujian normalitas pada data minat belajar awal diperlukan karena merupakan salah satu syarat uji parametric dan dikarenakan belum ada teori yang menyatakan variabel minat belajar normal. Hipotesisnya adalah sebagai berikut: H0
=
Data minat belajar awal kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol berdistribusi normal.
H1
=
Data minat belajar awal kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol tidak berdistribusi normal.
Uji normalitas data minat belajar awal dilakukan setelah responden mengisi angket minat belajar awal, apabila hasil antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh nilai signifikansi (α) > 5%, maka data tersebut berdistribusi normal. 2.
Uji Normalitas Data Pretest
112
Pengujian normalitas pada data pretest diperlukan karena merupakan salah satu syarat uji parametric dan dikarenakan belum ada teori yang menyatakan variabel hasil belajar normal. Hipotesisnya adalah sebagai berikut: H0
=
Populasi kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol berdustribusi normal apabila dihitung dengan data pretest.
H1
=
populasi kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol tidak berdistribusi normal apabila dihitung dengan data pretest.
Uji normalitas dilakukan setelah melakukan pre-test, apabila hasil antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh nilai signifikansi (α) > 5%, maka data tersebut berdistribusi normal. 3.9.2.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak dengan syarat data berdistribusi normal. Jika kedua kelompok tersebut mempunyai varians yang sama maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Perhitungan homogenitas menggunakan SPSS dengan Levene Statistic pada taraf signifikansi 0.05 dengan menggunakan data minat belajar awal dan data pretest. 1.
Uji Homogenitas Data Minat Belajar Awal Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0: 𝜎12 = 𝜎22 = Data minat belajar awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang sama.
112
113
H1: 𝜎12 ≠ 𝜎22 = Data minat belajar awal kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang berbeda. Uji homogenitas dilakukan setelah responden mengisi angket minat belajar awal, apabila hasil antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai nilai signifikansi (α) > 5%, maka data tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen. 2.
Uji Homogenitas Data Pretest Hipotesisnya adalah sebagai berikut:
H0: 𝜎12 = 𝜎22 = Data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang sama. H1: 𝜎12 ≠ 𝜎22 = Data pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang berbeda. Uji homogenitas dilakukan setelah melakukan pre-test, apabila hasil antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen mempunyai nilai signifikansi (α) > 5%, maka data tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen. 3.9.3 Analisis Uji Hipotesis Penelitian ini lebih menitikberatkan pada penerapan Learning Management Sytem Efront sehingga data analisis dilakukan dengan sistem deskriptif persentase. Untuk melakukan analisis uji hipotesis digunakan uji statistic parametric, hal ini dilakukan karena uji parametrik harus memenuhi beberapa syarat tertentu sehingga lebih unggul dari pada uji non-parametrik. Untuk melakukan uji hipotesis parametrik dengan menggunakan uji perbedaan (komparasi), pengujian harus memenuhi uji syarat analisis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
114
Jika kedua kelompok tersebut telah diketahui mempuanyai kemampuan awal yang sama, selanjutnya dilakukan eksperiman atau perlakuan. Perlakuan yang diberikan kepada kelompok eksperimen adalah pembelajaran pemrograman web dengan memanfaatkan Learning Management System Efront sebagai media pendukungnya, sedangkan pada kelompok kontrol adalah pembelajaran pemrograman web tanpa menggunakan media tersebut. Setelah semua perlakuan berakhir kemudian peserta didik diberi angket minat belajar tahap 2 (dua) dan tes hasil belajar. Data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh sesuai dengan hipotesis yang diharapkan. Untuk mengetahui seberapa besar keefektifan implementasi LMS (Learning Management System) Efront terhadap minat belajar dan hasil belajar, maka digunakan teknik statistik t-test. Adapun teknik perhitungan analisis data menggunakan komputer dengan program SPSS. Untuk menguji perbandingan hasil pretest dan/atau postest kelompok yang tidak berpasangan digunakan teknik analisis Independent Samples T Test dan untuk menguji perbedaan hasil belajar sebelum dan sesudah satu kelompok (berpasangan) menggunakan teknik analisis Paired Samples T Test. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai keefektifan implementasi LMS (Learning Management System) Efront terhadap minat belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang.
114
115
3.9.3.1 Hipotesis Minat Belajar Hipotesis untuk minat belajar adalah sebagai berikut: H0: 𝜇1 = 𝜇2
= Minat belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan sama.
H1: 𝜇1 ≠ 𝜇2
= Minat belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan tidak sama.
Kriteria Uji: Tolak hipotesis nol (H0) bila nilai p-value lebih kecil dari 0,05. Kriteria pengujian untuk uji hipotesis minat belajar menggunakan uji dua pihak yaitu terima H0 jika −𝑇1−1⁄
2𝛼
< t < 𝑇1−1⁄
2𝛼
dengan probabilitas α = 5%.
Dengan diterimanya H0, berarti rata-rata minat belajar kelompok eksperimen sama dengan rata-rata minat belajar kelompok kontrol. Untuk harga t lainnya H0 ditolak, berarti ada perbedaan rata-rata minat belajar antara kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan ketentuan Ho diterima apabila p value > α=5% dan Ho ditolak apabila p value < α=5%. 3.8.3.2 Hipotesis Hasil Belajar Hipotesis untuk hasil belajar adalah sebagai berikut: H0: 𝜇1 = 𝜇2
= Hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan sama.
H1: 𝜇1 ≠ 𝜇2
= Hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah perlakuan tidak sama.
Kriteria Uji: Tolak hipotesis nol (H0) bila nilai p-value lebih kecil dari 0,05.
116
Kriteria pengujian untuk uji hipotesis hasil belajar menggunakan uji dua pihak yaitu terima H0 jika −𝑇1−1⁄
2𝛼
< t < 𝑇1−1⁄
2𝛼
dengan probabilitas α = 5%.
Dengan diterimanya H0, berarti nilai rata-rata pretest dan postest kelompok eksperimen sama dengan nilai pretest dan postest kelompok kontrol. Untuk harga t lainnya H0 ditolak, berarti ada perbedaan nilai rata-rata pretest dan postest antara kedua kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan ketentuan H0 diterima apabila p value > α=5% dan H0 ditolak apabila p value < α=5%.
116
BAB V PENUTUP
4.4 Simpulan Sesuai dengan analisis deskriptif tentang minat dan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang, pada awal penelitian diketahui bahwa kelompok kontrol memiliki rataan minat belajar sebesar 76,1111, serta nilai rata-rata pretest sebesar 58,1481. Sedangkan pada kelompok eksperimen memiliki rataan minat belajar sebesar 76,1429 serta nilai rata-rata pretest sebesar 56,3810. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa minat belajar kelompok kontrol dan eksperimen dengan selisih rataah sebesar 0,03175 pada awal penelitian dapat dikatakan memiliki kondisi yang sama. Sedangkan hasil belajar diantara kelompok kontrol dan eksperimen tidak terpaut jauh dengan selisih ratarata atau mean sebesar 1,7671. Setelah diketahui bagaimana kondisi awal kedua kelompok tersebut kemudian diberikan perlakuan atau treatment yang berbeda pada kedua kelompok. Perlakuan tersebut adalah implementasi Learning Management System Efront pada pembelajaran pemrograman web pada kelompok eksperimen. Sedangkan pada kelompok kontrol diberikan perlakuan penerapan pembelajaran konvensional. Setelah pemberian perlakuan tersebut berakhir, kemudian dilanjutkan dengan pemberian postest untuk mengetahui hasil belajar peserta didik dan lembar observasi untuk mengetahui minat belajar peserta didik.
155
156
Berdasarkan hasil observasi dan postest setelah perlakuan, kelompok eksperimen memiliki rataan minat belajar sebesar 80,0238 serta rata-rata nilai postest sebesar 60,9259. Berdasarkan data tersebut terlihat adanya peningkatan pada kedua kelompok tersebut dan pada minat belajar terlihat adanya peningkatan pada kelompok eksperimen dengan selisih lebih besar 3,00992 dari kelompok kontrol serta dapat dilihat pula hasil belajar pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan yang signifikan dengan selisih rata-rata atau mean sebesar 11,93122. Jadi dapat dapat ditarik sebuah simpulan bahwa implementasi Learning Management System Efront terbukti efektif meningkatkan minat belajar dan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang. Meskipun pada penelitian ini yang mengalami perubahan secara signifikan kearah positif hanya pada hasil belajar kelompok eksperimen, sedangkan minat belajar pada kedua kelompok hanya mengalami perubahan dengan laju yang tidak begitu signifikan meskipun dengan atau tanpa perlakuan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya persentase minat belajar pada kelompok eksperimen. Dengan meningkatnya minat belajar, secara tidak langsung juga berdampak pada meningkatnya hasil belajar peserta didik pada kelompok eksperimen dengan peningkatan rata-rata atau mean sebesar 11,93122.
4.5 Implikasi Implementasi Learning Management System Efront pada mata pelajaran pemrograman web terbukti efektif meningkatkan minat belajar dan hasil belajar peserta didik kelas X Multimedia 2 semester 1 di SMK Negeri 8 Semarang. Ini membuktikan bahwa penerapan Learning Management System Efront mempunyai 156
157
pengaruh positif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan minat belajar serta hasil belajar peserta didik, oleh sebab itu maka perlu adanya penerapan Learning Management System Efront pada mata pelajaran pemrograman web untuk meningkatkan minat dan hasil belajar peserta didik.
4.6 Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka disarakan: (1)
Perlunya implementasi Learning Management System Efront pada pembelajaran pemrograman web di SMK Negeri 8 Semarang jurusan Multimedia, karena pembelajaran dengan program tersebut terbukti dapat meningkatkan minat belajar dan hasil belajar peserta didik.
(2)
Guru dan peserta didik harus menerapkan serta memanfaatkan internet dalam hal ini Learning Management System Efront sebagai media atau program diskusi dan saling bertukar informasi tanpa harus menunggu tatap muka di kelas, sehingga pembelajaran tidak lagi terbatas pada ruang dan waktu.
(3)
Guru dituntut menguasai berbagai strategi pembelajaran dan teknologi yang dapat mendukung proses belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil pembelelajaran. Jika guru belum menguasai hal tersebut maka perlu dilakukan berbagai pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi guru guna mendukung tercapainya tujuan pembelajaran.
(4)
Perlu diadakannya pelatihan kepada setiap guru dan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran Learning Management System Efront.
158
DAFTAR PUSTAKA AECT. 1963. The Definition of Educational Technology. Washington DC. AECT. AECT. 1970. The Definition of Educational Technology. Washington DC. AECT. AECT. 1977. The Definition of Educational Technology. Washington DC. AECT. AECT. (2004). AECT Definition and Terminology Committee Document: The Meanings of Educational Technology. Anonim___________http://wiki.efrontlearning.net/ diakses pada 15 Januari 2014 Pukul 17.30 WIB. Azwar, Saifuddin. 2005. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Belly, Ellya dkk. 2006. Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntasi. Simposium Nasional Akuntasi 9 Padang. Bob dan Anik Anwar. 1983. Pedoman Pelaksanaan Menuju Pra Seleksi Murni. Bandung : Ganesa Exact. Budiarso, D. E. Anies. 2008. Pengembangan E-Learning Berbasis Moodle (Modular Object Oriented Dynamic Learning Environment) Sebagai Alternatif Model Pembelajaran Dan Penunjang Perkuliahan Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Unnes. Skripsi, Semarang: Program Sarjana Unnes. Budisantoso, T. H, dan Budiarso, D. E. A. 2013. Pengembangan E-Learning. Yogyakarta: Deepublish. Departemen Pendidikan Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia PUSAT BAHASA (Edisi Ke-4). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Dimyati dan Moedjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, B. Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Djuwita, Efriyani. 2003. Memilih dan Mencari Kerja Sesuai Bakat dan Kepribadian. Jakarta: Kawan Pustaka. Elviana, Deni. 2012. Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Berbasis Microblogging Tumblr Terhadap Minat Belajar Dan Prestasi Belajar Siswa. Pada Mata Pelajaran Bahasa Perancis Kelas X di SMA Negeri 2 Pati. Skripsi, Semarang: Program Sarjana Unnes. 158
159
Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Hikmat. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia. Ilmumu.
2013. Pengertian Aplikasi. Http://www.ilmumu.com/pengetahuan/pengertian-aplikasi/ (diakses pada tanggal 20 Januari 2014 Pukul 12.30 WIB).
Jensen, Eric dan LeAnn Nickelsen, 2011. Deeper Learning, 7 Strategi Luar Biasa untuk Pembelajaran yang Mendalam dan Tak Terlupakan. Jakarta: Indeks. KBBI. 2015. http://kbbi.web.id/implementasi (diakses pada tanggal 6 Februari 2015 pukul 18.00 WIB) Kamisa. 1970. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kartika. Kusumah, Wihaya. 2013. Buku Prakarya Kelas 7 Pegangan Guru Kemendikbut 2013. Http://edukasi.kompasiana.com/2013/09/23/contoh-modelpembelajaran-di-kurikulum-2013-594247.html (diakses pada tanggal 4 Februari 2014 pukul 08.00 WIB). Lexy J., Moleong. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Mahmud, Dimyati. 1982. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Moleong, J. Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Mudhoffir. 1992. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Pusat Sumber Belajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 1981. Pengaruh Hubungan Manusiawi di Kalangan Murid Terhadap Prestasi Belajar di Sekolah. Yoyakarta: IKIP Yogyakarta. Piccoli, Gabriele; et al. 2001. Web-Based Virtual Learning Environment: A Research Framework and a Preliminary Assessment of Effectiveness in Basic IT Skills Training. New York: School of Hotel Administration Corneli University Priyono, Edy. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Edu-Game Adventure Pada Standar Kompetensi Menginstall PC di SMKN 1 Tuban. Skripsi. Program Sarjana: Universitas Negeri Surabaya. Sa’ud, Udin Syaefudin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
160
Samani, Muchlas dkk. 2009. Manajemen Sekolah, Panduan Praktis Pengelolaan Sekolah. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa. Santyasa, Wayan I. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif: Pelatihan Tindakan Kelas bagi Guru-Guru SMP dan SMA di Nusa Penida. Seels, Barbara B. dan Rita C. Richey. 1994.Teknologi Pembelajaran. Jakarta: Unit -Percetakan UNJ. Siddiqui H. Mujibun. 2004. Encyclopedia of Educational Technology. New Delhi: S.B. Nangia Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Subagyo, B. Andreas. 2004. PENGANTAR RISET KUANTITATIF & KUALITATIF: Termasuk Riset Teologi dan Keagamaan. Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Sudarwan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan: Pelayanan Profesi Pembelajaran Mutu Hasil Belajar. Jakarta: Erlangga. Jakarta: PT. Indeks. Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sudjana, Nana. 2009a. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algenindo. Sudjana, Nana. 2009b. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2012a. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: CV. ALFABETA Sugiyono. 2012b. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Cetakan ke12). Bandung: CV. ALFABETA. Sukardi. 1987. Bimbingan dan Penyuluhan. Surabaya: Usaha Nasional. Suryabrata , Sumadi. 1994. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
160
161
Syaodih, Nana. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. The Liang Gie. 1995. Cara Belajar Efisien Jilid II. Yogyakarta: PUBIB. The Liang Gie. 2002. Cara Belajar Efisien. Yogyakarta: PUBIB. Uno B. Hamzah. 2007. Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Yang Efektif dan Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara. Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Wikipedia. 2014. eFront (eLearning software). Http://en.wikipedia.org/wiki/EFront_(eLearning_software) (diakses pada tanggal 15 Januari 2014 Pukul 17.35 WIB).
Universitas Negeri Semarang
Lampiran-Lampiran Hasil Penelitian
Lampiran 1
162
PROFIL SMK NEGERI 8 SEMARANG
A.
Sejarah Pada mulanya di kota Semarang hanya ada satu Sekolah Pekerja Sosial Atas
(SPSA) yaitu SPSA Semarang yang berlokasi di Jl. Imam bonjol semarang yang berdiri tahun 1961. SPSA adalah sekolah khusus yang mempunya jenjang pendidikan 4 tahun. SMK Negeri 8 Semarang merupakan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia yang sejak tahun pelajaran 1994/1995 telah ditunjuk sebagai SMK yang melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG). PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional yang memadukan secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. Pelaksanaannya melalui Praktek Kerja Industri (Prakerin) yang mulai diberlakukan pada siswa tingkat I semester II sebagai masa orientasi kerja/pengenalan kerja dengan jangkawaktu 1 bulan dan tingkat II semester V selama 2 bulan sebagai masa pelatihan kerja dengan dibantu pembimbing di Dunia Usaha/Dunia Industri (DU/DI), masa kerja dengan bimbingan guru dan DU/DI, dengan persiapan tugas akhir sebagai syarat mengikuti Uji Kompetensi oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi).
163
Saat ini SMK Negeri 8 Semarang mempunyai dua jurusan yaitu Pekerjaan Sosial (Peksos) dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Untuk tahun ajaran 2007/2008, sekolah membuka satu jurusan lagi yaitu Multimedia. B.
Visi dan Misi Adapun visi dan misi dari SMK Negeri 8 Semarang sebagai berikut: Visi: 1.
Menjadikan Lembaga Pendidikan yang unggul dalam prestasi dan luhur dalam budi pekerti.
Misi: 1.
Melaksanakan sistem manajemen mutu (SMM) berbasis ICT .
2.
Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang menuhi kualifikasi dan kompetensi standar.
3.
Meningkatkan fasilitas dan lingkungan belajar yang nyaman memenuhi standar kualitas dan kuantitas.
4.
Mengembangkan kurikulum, metodologi pembelajaran dan sistem pernilaian berbasis kompetensi.
5.
Menyelenggarakan pembelajaran sistem CBT (Competency-Based Training) dan PBE (Production-Based Education).
6.
Membangun kemitraan dengan lembaga yang relevan baik dalam maupun luar negeri.
7.
Menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler agar peserta didik mampu mengembangkan kecakapan hidup (life skill) dan berakhlak mulia.
164
Selain Visi dan Misi, sekolah juga mempunya tujuan antara lain: 1.
Tahun 2014 siswa memiliki kompetensi penguasaan konsep untuk seluruh mata pelajaran secara komprehensif dan benar sehingga mampu berkompetisi ditingkat nasional dan tahun 2012 mampu berkompetisi di tingkat internasional.
2.
Tahun 2014 siswa mampu menggunakan Bahasa Inggris sebagai alat komunikasi untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih luas
3.
Tahun 2014 siswa mampu membangun kebiasaan yang aktif untuk mencari informasi menggunakan teknologi informasi.
4.
Tahun 2014 sekolah memiliki sarana dan prasarana penunjang PBM yang lengkap.
5.
Tahun 2014 sekolah memiliki guru dan tenaga pendukung yang handal untuk mendukung seluruh manajemen sekolah.
6.
Sekolah memiliki hubungan kemitraan yang baik dengan seluruh warga sekolah, stake holders dan instansi serta institusi pendukung pendidikan lainnya.
7.
Siswa memiliki, mengaplikasikan dan meningkatkan nilai-nilai ketuhanan serta nilai-nilai kehidupan yang bersifat universal dalam kehidupannya.
C.
Sarana dan Prasarana Untuk mendukung semua kegiatan belajar mengajar dan operasional sekolah, sekolah mempunyai fasilitas sebagai berikut ini:
164
165
Tabel 1. Sarana dan Prasarana SMK Negeri 8 Semarang No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. D.
Nama Ruang Kepala Sekolah Ruang TU Ruang Wakasek Ruang BK/BP Ruang Guru Ruang UKS Ruang Kelas Lab. IPA Laboratorium Komputer Laboratorium Multimedia Ruang Perpustakaan Lapangan Bola Volly/Upacara Kamar Mandi/WC Mushola
Jumlah 1 1 1 1 1 1 27 1 5 1 1 1 10 1
Lokasi Sekolah
Gambar 1. Lokasi Sekolah via Google Maps Alamat: Jln Pandanaran II NO.12 Semarang | Telp: 024-8312190 E.
Struktur Organisasi
166
Struktur Organisasi SMK Negeri 8 Semarang KOMITE SEKOLAH Kepala Sekolah Ka. TU Waka Kurikulum
KKK PS
Waka Ketenagaan dan Sarpras
KKK RPL
Waka Humas/HI
KKK MM
Waka Kesiswaan
KKK TKJ
Wl.Kl.X.PS Wl.Kl.X.RPL Wl.Kl.X.MM Wl.Kl.X.TKJ Wl.Kl.XI.PS Wl.Kl.XI.RPL Wl.Kl.XI.MM Wl.Kl.XI.TKJ Wl.Kl.XII.PS Wl.Kl.XII.RPL Wl.Kl.XII.MM Wl.Kl.XII.TKJ
Dewan Guru Siswa
Gambar 2. Struktur Organisasi SMK Negeri 8 Semarang
167
F.
Data Jumlah Pengampu dan Peserta Didik
Tabel 2.
No 1.
2.
3.
4.
DATA JUMLAH PENGAMPU PADA SEMESTER GASAL TAHUN 2014/2015 SMK NEGERI 8 SEMARANG
Kelompok Kelompok A (Wajib) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Matematika Sejarah Indonesia Bahasa Inggris Kelompok B (Wajib) Seni Budaya Prakarya dan Kewirausahaan Penjasorkes Bahasa Jawa (Muatan Lokal) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fisika Kimia Biologi KKPI Kelompok C (Peminatan) Keahlian Perawatan Sosial Keahlian RPL Keahlian Multimedia Keahlian TKJ BK Total Keseluruhan
Jumlah
Total
5 3 3 6 2 4
23
2 3 3 3 1
23
1 4 3 1 2 10 8 6 5 5 80
29 5 80
168
Tabel 3.
No
1.
2.
3.
DATA JUMLAH PENGAMPU PADA SEMESTER GASAL TAHUN 2014/2015 SMK NEGERI 8 SEMARANG Kelas
Jurusan RPL 1 RPL 2 RPL 3 Multimedia 1 Multimedia 2 Kelas X Multimedia 3 TKJ 1 TKJ 2 Perawatan Sosial 1 Perawatan Sosial 2 Perawatan Sosial 3 RPL 1 RPL 2 RPL 3 Multimedia 1 Multimedia 2 Kelas XI Multimedia 3 TKJ 1 TKJ 2 Perawatan Sosial 1 Perawatan Sosial 2 Perawatan Sosial 3 RPL 1 RPL 2 RPL 3 Multimedia 1 Multimedia 2 Kelas XII Multimedia 3 TKJ 1 TKJ 2 Perawatan Sosial 1 Perawatan Sosial 2 Perawatan Sosial 3 Total Keseluruhan
Jumlah 34 36 36 35 36 34 36 35 36 36 35 36 36 36 36 35 31 36 35 36 36 35 31 35 33 32 30 31 34 28 34 35 33 1133
Total
389
388
356
1133
168
Lampiran 2 SILABUS MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB DASAR SMK SMK NEGERI 8 SEMARANG
Satuan Pendidikan : SMK Kelas :X Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban, terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah,menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Pembelajaran
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
1.1. Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang mengatur karakteristik bunyi gelombang, gas, 169
170
fenomena optik, gelombang, listrik, dan magnet 2.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi 2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas seharihari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan 1. 2. 3.
Elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
Mengamati Mendengarkan penjelasan guru tentang Elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
Tugas Membuat laporan tertulis macam-
11 JP
Buku teks pelajaran Lembar Kerja Media cetak (majalah/Koran) 170
3.1. Mengenal elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web 4.1. Menerapkan elemenelemen dasar HTML untuk memformat halaman web
Pengenalan Website Dasar-dasar HTML Pemrograman Web Pewarnaan Format Paragraf Format Teks Menampilkan Gambar Hyperlink
Menanya Mendiskusikan tag-tag HTML Mengeksplorasi Mempraktekan tag-tag HTML dalam membuat web Mengasosiasi Menganalisis berbagai tag HTML Mengomunikasikan Mempresentasikan web menggunakan HTML
3.2. Mengenal Elemen HTML table untuk layout halaman web 4.2. Menerapkan Elemen HTML table untuk layout halaman web
Elemen HTML table untuk layout halaman web Mengenal Software Adobe Dreamweaver Pengaturan Site Pola Desain Header dan Footer Body Membuat Link ke Halaman Lain
Mengamati Mendengarkan penjelasan guru tentang mendesain web Menanya Mendiskusikan langkah-langkah mendesain web secara berkelompok Mengeksplorasi Mempraktekkan langkah membuat desain web Mengasosiasi Menganalisis langkah membuat desain web Mengomunikasikan
macam tag HTML beserta fungsinya Observasi Lembar pengamatan diskusi membuat website menggunakan HTML Portofolio Laporan tertulis Tes Tertulis Uraian dan/atau Pilihan Ganda Tugas Membuat website statis Observasi Lembar pengamatan kerja kelompok Portofolio Laporan tertulis Klipping Tes Tertulis
11 JP
Internet CD Tutorial
Buku teks pelajaran Lembar Kerja Media cetak (majalah/Koran) Internet CD Tutorial
171
172
3.3. Mengenal elemen HTML frame untuk layout halaman web 4.3. Menerapkan elemen HTML frame untuk layout halaman web
Elemen HTML frame untuk layout halaman web Menggunakan Frameset Membuat Halaman Utama Membuat Halaman Lain Navigasi dan Link
Presentasi mendesain web
Praktek
Mengamati Mendengarkan penjelasan guru tentang membuat desain web menggunakan frameset Menanya Mendiskusikan langkah mendesain web menggunakan frameset secara berkelompok Mengeksplorasi Mempraktekkan langkah membuat desain web menggunakan frameset Mengasosiasi Menganalisis langkah membuat desain web menggunakan frameset Mengomunikasikan Mempresentasikan hasil membuat desain web
Tugas Membuat website menggunakan frameset Observasi Lembar pengamatan Portofolio Laporan tertulis Tes Tertulis Uraian dan/atau Pilihan Ganda
11 JP
Buku teks pelajaran Lembar Kerja Media cetak (majalah/Koran) Internet CD Tutorial
172
3.4. Mengenal elemen HTML layer untuk layout halaman web 4.4. Menerapkan elemen HTML layer untuk layout halaman web
Elemen HTML layer untuk layout halaman web Mencari Template Pembuatan Web dengan Template Penambahan Halaman Pengeditan Template Mengganti Image
Mengamati Mendengarkan penjelasan guru cara mendesain web menggunakan template Menanya Mendiskusikan cara mendesain web menggunakan template dalam satu kelompok Mengeksplorasi Praktek cara mendesain web menggunakan template Mengasosiasi Menganalisis cara mendesain web menggunakan template Mengomunikasikan Mempresentasikan projek membuat web menggunakan template
Tugas Membuat website menggunakan template Observasi Lembar pengamatan Portofolio Laporan tertulis Tes Tes unjuk kerja
12 JP
Buku teks pelajaran Lembar Kerja Media cetak (majalah/Koran) Internet CD Tutorial
173
174
3.5. Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web 4.5. Menerapkan modifikasi berbagai fungsi pada halaman web
Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web Mendefinisikan Site Penambahan Background Edit dan Tambah Halaman Penambahan CSS Style Edit CSS Style
Mengamati Mengamati website yang sudah jadi Menanya Mendiskusikan modifikasi website menggunakan CSS Mengeksplorasi Mempraktekan modifikasi website menggunakan CSS Mengasosiasi Menganalisis modifikasi website menggunakan CSS Mengomunikasikan Membuat laporan tertulis
Tugas Memodifikasi web Observasi Lembar pengamatan praktek Portofolio Laporan tertulis Tes Tertulis Uraiandan/atau Pilihan Ganda Praktik memodifikasi website
13 JP
Buku teks pelajaran Lembar Kerja Media cetak (majalah/Koran) Internet CD Tutorial
Semarang, 14 Juli 2014 Mengetahui, Kepala SMKN 8 Semarang
Guru Mata Pelajaran
Dra. UMMI ROSYDIANA, M.Par. NIP. 19670628 199303 2 002
ARDAN SIRODJUDDIN, S.Pd NIP. 19731008 200501 1 004 174
175 Lampiran 3
PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) 8 Jl. Pandanaran II/12 Telp. 8312190 Fax. 8440321 Email :
[email protected] Website:www.smkn8semarang.sch.id Website:smkn8smg.com SEMARANG
PERANGKAT ADMINISTRASI GURU
Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Kelas/Semester Tahun Pelajaran
: Pemrograman Web Dasar : Multimedia : X/Gasal : 2014/2015
Nama Guru : Ardan Sirodjuddin, S.Pd
176
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN PERANGKAT ADMINISTRASI GURU Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Kelas/Semester Tahun Pelajaran Nama Guru NIP
: Pemrograman Web Dasar : Multimedia : X/Gasal : 2014/2015 : Ardan Sirodjuddin, S.Pd. : 197310082005011004
Dinyatakan sah dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Diperiksa tanggal : 14 Juli 2014 Pemeriksa WaKa Kurikurum
Ketua Kompetensi Keahlian
Drs. Purwono NIP 19580416 198603 1 011
Ardan Sirodjuddin, S.Pd NIP 197310082005011004
Disahkan di Pada tanggal
: Semarang : 14 Juli 2014
Kepala SMK Negeri 8 Semarang
Dra. Ummi Rosydiana, M.Par NIP. 19670628 199303 2 002
177
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG
LEMBAR PEMERIKSAAN
LEMBAR PEMERIKSAAN BUKU ADMINISTRASI GURU Nama Guru NIP
: :
Ardan Sirodjuddin, S.Pd 197310082005011004
Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian Kelas/Semester Tahun Pelajaran
: : : :
Pemrograman Web Dasar Multimedia X / Gasal 2014/2015
DAFTAR PERANGKAT TERSUSUN No.
Jenis perangkat
1. 2. 3. 4. 5.
Lembar Pengesahan Lembar Pemeriksaan Jadwal Mengajar Rincian Minggu Efektif dan Analisa Program Pelajaran Kisi-kisi Soal Evaluasi
6.
Format Evaluasi
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Rekapitulasi Nilai Evaluasi Analisis Hasil Evaluasi Tugas Pengayaan dan Remidiasi Daftar Catatan dan Hambatan Siswa Agenda Guru Presensi Kehadiran Siswa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Program Semester KKM Diskripsi kemajuan kelas Silabus
Semester Ada Tidak
Keterangan
F.KUR-01 F.KUR-02 F.KUR-03 F.KUR-04 PM.7.5.9/L1 F.KUR-05 F.KUR-06 F.KUR-07 F.KUR-08 F.KUR-09 F.KUR-10 F.KUR-11 F.KUR-12
CATATAN PEMERIKSAAN........................................................................................ Semarang, Juli 2014 WaKa Kurikurum Ketua Kompetensi Keahlian
Drs. Purwono NIP 19580416 198603 1 011
Ardan Sirodjuddin, S.Pd NIP 197310082005011004
178
F.KUR-01
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG
JADWAL MENGAJAR
Semester/Tahun Pel. : Gasal/2014-2015 Guru Mata Pelajaran : Ardan Sirodjuddin, S.Pd No. Mata Pelajaran 1 Pemrograman Web Dasar Jam Ke
Pukul
1
07.00-07.45
2
07.45-08.30
3
08.30-09.15
Senin
Selasa
Kelas X MM HARI Rabu Kamis
Jumat
Kode
Sabtu
09.15-09.30 4
09.30-10.15
5
10.15-11.00
6
11.00-11.45 11.45-12.00
7
12.00-12.45
8
12.45-13.30
9
13.30-14.15 Juml 12 jp
4
4
4
Semarang, Guru Mata Pelajaran
Ardan Sirodjuddin, S.Pd NIP. 197310082005011004
179
F.KUR-02
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG
RINCIAN MINGGU EFEKTIF DAN ANALISA PROGRAM
REKAPITULASI MINGGU EFEKTIF DAN DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester TahunPelajaran
: SMK Negeri 8 Semarang : Pemrograman Web Dasar : X Multimedia / 1 : 2014 / 2015
A. REKAPITULASI MINGGU EFEKTIF NO BULAN JUMLAH MINGGU 1. Juli 4 2. Agusutus 4 3. September 4 4. Oktober 5 5. November 4 6. Desember 4 Jumlah 25 Minggu Jumlah minggu efektif Jumlah jam pelajaran setiap minggu Jumlah jam efektif
MINGGU EFEKTIF 1 4 4 5 4 2 20 Minggu
KETERANGAN Libur Semester / Ramadhan
UAS / PembagianRaport
: 20 Minggu : 3 Jam Pelajaran : 20 x 3 jam pelajaran = 60 jam pelajaran.
B. DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU NO STANDAR KOMPETENSI/KOMPETENSI DASAR 3.1. Mengenal elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web 4.1. Menerapkan elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web 1. Ulangan Harian Remedial Praktek 3.2. Mengenal Elemen HTML table untuk layout halaman web 4.2. Menerapkan Elemen HTML table untuk layout halaman web 2. Ulangan Harian Remedial Praktek 3.3. Mengenal elemen HTML frame untuk layout halaman web 4.3. Menerapkan elemen HTML frame untuk layout halaman web 3. Ulangan Harian Remedial Praktek UJIAN TENGAH SEMESTER 3.4. Mengenal elemen HTML layer untuk layout halaman web 4. 4.4. Menerapkan elemen HTML layer untuk layout halaman web Ulangan Harian
ALOKASI WAKTU 6 JP 1 JP 1 JP 3 JP 6 JP 1 JP 1 JP 3 JP 6 JP 1 JP 1 JP 3 JP 3 JP 6 JP 1 JP
180
5.
Remedial Praktik 3.5. Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web 4.5. Menerapkan modifikasi berbagai fungsi pada halaman web Ulangan Harian Remedial Praktik Jumlah
1 JP 3 JP 6 JP 1 JP 3 JP 3 JP 60 JP
Semarang, 14 Juli 2014 Mengetahui, Kepala SMKN 8 Semarang
Guru Mata Pelajaran
Dra. UMMI ROSYDIANA, M.Par. NIP. 19670628 199303 2 002
ARDAN SIRODJUDDIN, S.Pd NIP. 19731008 200501 1 004
181
F-KUR.08
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG
No.
Nama
Kelas
DAFTAR CATATAN DAN HAMBATAN SISWA
Catatan/Hambatan Siswa
Pemecahan
Keterangan
Semarang, Guru Mata Pelajaran
Ardan Sirodjuddin, S.Pd NIP. 197310082005011004
182
F-KUR.09
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG
Hari Tgl.
Jam ke-
Kelas
AGENDA GURU
Kompetensi/Sub Kompetensi Uraian Kegiatan
Keterangan
Semarang, Guru Mata Pelajaran
Ardan Sirodjuddin, S.Pd NIP. 197310082005011004
183
F-KUR.10
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG
PRESENSI KEHADIRAN
PRESENSI KEHADIRAN Mata Pelajaran: Pemrograman Web Dasar Kelas/Komp. Keahlian : MM1 Kelas/Semester : X/Gasal No
Nama
Tanggal S
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Semarang, Guru Mata Pelajaran
Ardan Sirodjuddin, S.Pd NIP. 197310082005011004
JML I A
Ket
184
F-KUR.10
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG
PRESENSI KEHADIRAN
PRESENSI KEHADIRAN Mata Pelajaran: Pemrograman Web Dasar Kelas/Komp. Keahlian : MM2 Kelas/Semester : X/Gasal No
Nama
Tanggal S
JML I A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Semarang, Guru Mata Pelajaran
Ardan Sirodjuddin, S.Pd NIP. 197310082005011004
Ket
185
F-KUR.10
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG
PRESENSI KEHADIRAN
PRESENSI KEHADIRAN Mata Pelajaran: Pemrograman Web Dasar Kelas/Komp. Keahlian : MM3 Kelas/Semester : X/Gasal No
Nama
Tanggal S
JML I A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Semarang, Guru Mata Pelajaran
Ardan Sirodjuddin, S.Pd NIP.197310082005011004
Ket
186
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG Nama Sekolah Kompetensi Keahlian Mata Pelajaran Kelas Semester Guru Mata Pelajaran Standar Kompetensi
No
KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )
: SMK Negeri 8 Semarang : Multimedia : Pemrograman Web Dasar :X : 1 Tahun 2014/2015 : Ardan Sirodjuddin, S.Pd : Pemrograman Web Dasar
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian
Kriteria Ketuntasan Minimal Kreteria Penetapan Ketuntasan Daya Kompleksitas Intake dukung
Nilai KKM
1
Mengenal elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
2.67
2.67
2.67
2.67
2
Mengenal Elemen HTML table untuk layout halaman web
2.67
2.67
2.67
2.67
3
Mengenal elemen HTML frame untuk layout halaman web
2.67
2.67
2.67
2.67
4
Mengenal elemen HTML layer untuk layout halaman web
2.67
2.67
2.67
2.67
5
Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web
2.67
2.67
2.67
2.67
Semarang, Juli 2014 Guru Mata Pelajaran
Ardan Sirodjuddin, S.Pd NIP. 197310082005011004
187
SMK NEGERI 8 Jl. Pandanaran II/12 SEMARANG
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MULTIMEDIA KELAS X MATA PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KELAS/SEMETER ALOKASI WAKTU
: : : :
Kompetensi Kejuruan Multimedia Pemrograman Web Dasar X/1 60 x 45 Menit
A. Kompetensi Inti 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar: 1.
Memahami nilai-nilai keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya
188
2.
Mendeskripsikan kebesaran Tuhan yang menciptakan berbagai sumber energi di alam
3.
Mengamalkan nilai-nilai keimanan sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari
4.
Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan berdiskusi
5.
Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan.
6.
Mengenal elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
7.
Menerapkan elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
8.
Mengenal elemen HTML table untuk layout halaman web
9.
Menerapkan elemen HTML table untuk layout halaman web
10.
Mengenal elemen HTML frame untuk layout halaman web
11.
Menerapkan elemen HTML frame untuk layout halaman web
12.
Mengenal elemen HTML layer untuk layout halaman web
13.
Menerapkan elemen HTML layer untuk layout halaman web
14.
Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web
15.
Menerapkan modifikasi berbagai fungsi pada halaman web
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1.
Mampu menguasai elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
2.
Mampu menerapkan elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
3.
Mampu menguasai elemen HTML table untuk layout halaman web
4.
Mampu menerapkan elemen HTML table untuk layout halaman web
5.
Mampu menguasai elemen HTML frame untuk layout halaman web
6.
Mampu menerapkan elemen HTML frame untuk layout halaman web
7.
Mampu menguasai HTML layer untuk layout halaman web
8.
Mampu menerapkan elemen HTML layer untuk layout halaman web
9.
Mampu memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web
10.
Mampu menerapkan modifikasi berbagai fungsi pada halaman web
189
D. Tujuan Pembelajaran: Setelah proses pembelajaran peserta didik dapat membuat website statis. E. Materi Ajar 1. Elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web Pengenalan Website Dasar-dasar HTML Pemrograman Web Pewarnaan Format Paragraf Format Teks Menampilkan Gambar Hyperlink 2. Elemen HTML table untuk layout halaman webCPU Mengenal Software Adobe Dreamweaver Pengaturan Site Pola Desain Header dan Footer Body Membuat Link ke Halaman Lain 3. Elemen HTML frame untuk layout halaman web Menggunakan Frameset Membuat Halaman Utama Membuat Halaman Lain Navigasi dan Link Mengkonfigurasi BIOS 4. Elemen HTML layer untuk layout halaman web Mencari Template Pembuatan Web dengan Template Penambahan Halaman Pengeditan Template Mengganti Image 5. Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web
190
Mendefinisikan Site Penambahan Background Edit dan Tambah Halaman Penambahan CSS Style Edit CSS Style F. Metode Pembelajaran : 1. Metode Pembelajaran Saintifik 2. Metode Pembelajaran Simulasi/praktek 3. Metode Pembelajaran Berbasis Proyek G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke 1,2 3, 4 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan 1. 2. 3. 4.
Alokasi waktu
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit berhubungan dengan kondisi , absensi Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang website Guru memotivasi siswa dengan tayangan video tentang kesuksesan webmaster Siswa menerima informasi tentang kompetensi, ruang lingkup materi, tujuan, manfaat, dan langkah pembelajaran serta metode yang akan dilaksanakan.
191
Kegiatan Inti
Deskripsi Kegiatan Mengamati 1. Mengamati dan mencermati website yang ada di internet secara berkelompok (yang disiapkan) 2. Siswa memperhatikan karakteristik gambar yang disajikan. 3. Mendengarkan penjelasan guru tentang Elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web
Alokasi waktu 30 menit
Menanya Siswa mendiskusikan tentang tag HTML
30 menit
Menalar Mencari informasi berkaitan dengan tag HTML
30 menit
Mencoba Mempraktekan tag-tag HTML dalam membuat web 280 menit Mengasosiasi Menganalisis berbagai tag HTML 20 menit Mengomunikasikan Mempresentasikan web menggunakan HTML 120 menit Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 20 menit 2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi. 3. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan keterampilan 4. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya
Pertemuan ke ,5,6, 7, 8 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan 1. 2. 3. 4.
Alokasi waktu
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit berhubungan dengan kondisi , absensi Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang materi pertemuan sebelumnya. Guru memotivasi siswa untuk menjadi seorang webmaster Siswa menerima informasi tentang materi Elemen HTML table untuk layout halaman web
192
Kegiatan Inti
Alokasi waktu
Deskripsi Kegiatan Mengamati Mendengarkan penjelasan guru tentang mendesain web
30 menit
Menanya Mendiskusikan langkah-langkah mendesain web secara berkelompok
30 menit
Menalar Mencari informasi berkaitan dengan mendesain web secara berkelompok
30 menit
langkah-langkah
Mengeksplorasi Mempraktekkan langkah membuat desain web 280 menit Mengasosiasi Menganalisis langkah membuat desain web 20 menit Mengomunikasikan Presentasi mendesain web 120 menit Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 20 menit 2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi. 3. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan keterampilan 4. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya
Pertemuan ke 9, 10, 11, 12 Kegiatan Pendahuluan
Deskripsi Kegiatan 1. 2. 3. 4.
Alokasi waktu
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit berhubungan dengan kondisi , absensi Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang materi pertemuan sebelumnya. Guru memotivasi siswa bahwa membuat web itu gampang Siswa menerima informasi tentang materi elemen HTML frame untuk layout halaman web
193
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Mengamati Mendengarkan penjelasan guru tentang membuat desain web menggunakan frameset
30 menit
Menanya Mendiskusikan langkah mendesain web menggunakan frameset secara berkelompok
30 menit
Menalar Mencari informasi berkaitan dengan langkah-langkah mendesain web menggunakan frameset secara berkelompok
30 menit
Kegiatan Inti
Mengeksplorasi Mempraktekkan langkah membuat desain web menggunakan frameset
280 menit
Mengasosiasi Menganalisis langkah membuat desain web menggunakan frameset
20 menit
Mengomunikasikan Mempresentasikan hasil membuat desain web 120 menit Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari 20 menit 2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi. 3. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan keterampilan 4. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya
Pertemuan ke 13, 14, 15, 16 Kegiatan Pendahuluan
Inti
Deskripsi Kegiatan 1.
Alokasi waktu
Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit berhubungan dengan kondisi ,absensi 2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang materi pertemuan sebelumnya. 3. Guru memotivasi siswa bahwa membuat web itu gampang 4. Siswa menerima informasi tentang materi elemen HTML layer untuk layout halaman web Mengamati Mendengarkan penjelasan guru cara mendesain web 30 menit menggunakan template
194
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Menanya Mendiskusikan cara mendesain web menggunakan template dalam satu kelompok
30 menit
Menalar Mencari informasi berkaitan dengan mendesain web secara berkelompok
30 menit
Kegiatan
langkah-langkah
Mengeksplorasi Praktek cara mendesain web menggunakan template
280 menit
Mengasosiasi Menganalisis cara mendesain web menggunakan template
20 menit
Mengomunikasikan Mempresentasikan projek membuat web menggunakan template 120 menit Penutup
1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
20 menit
2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi. 3. Guru memberikan tugas mandiri sebagai pelatihan keterampilan 4. Siswa mendengarkan arahan guru untuk materi pada pertemuan berikutnya Pertemuan ke 17, 18, 19, 20 Kegiatan Pendahuluan
Inti
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
1. Siswa merespon salam dan pertanyaan dari guru 10 menit berhubungan dengan kondisi ,absensi 2. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, guru mengajukan pertanyaan tentang materi pertemuan sebelumnya. 3. Guru memotivasi siswa bahwa membuat web itu gampang 4. Siswa menerima informasi tentang materi Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web Mengamati Mengamati website yang sudah jadi
30 menit
Menanya Mendiskusikan modifikasi website menggunakan CSS
30 menit
Menalar Mencari informasi berkaitan dengan modifikasi website menggunakan CSS secara berkelompok
30 menit
195
Kegiatan
Penutup
Deskripsi Kegiatan
Alokasi waktu
Mengeksplorasi Mempraktekan modifikasi website menggunakan CSS
280 menit
Mengasosiasi Menganalisis modifikasi website menggunakan CSS
20 menit
Mengomunikasikan Membuat laporan tertulis
120 menit
1. Siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari
20 menit
2. Siswa merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat catatan penguasaan materi.
No 1.
Aspek Sikap
2.
Pengetahuan
3.
Ketrampilan
Penilaian Mekanisme dan Prosedur - Observasi Kerja Kelompok - Nilai Diri - Nilai Antar Teman - Nilai Jurnal - Tes Tertulis - Kinerja Praktek - Portofolio Proyek - Performa Presentasi -
Instrumen Lembar Observasi Angket Nilai Diri Angket Nilai Antar Teman Jurnal Soal Objektif Soal Pilihan Ganda Lembar Nilai Praktek Portofolio Proyek Rubrik Penilaian
Semarang, Juli 2014 Mengetahui, Kepala SMK Negeri 8 Semarang
Guru Mata Pelajaran
Dra. Ummi Rosydiana, M.Par NIP. 19531228 197802 1 004
Ardan Sirodjuddin, S.Pd NIP. 197310082005011004
Keterangan
196
Lampiran 1 Lembar Pengamatan LEMBAR PENGAMATAN SIKAP Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Ajaran Waktu Pengamatan
:................................................................... :................................................................... :................................................................... : ..................................................................
Indikator perkembangan sikap religius,tanggung jawab,peduli,responsif, dan santun 1. BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh menyelesaikan tugas 2. MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten 3. MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten 4. MK (membudaya) jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
dalam dalam dalam dalam
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. No
Nama Siswa
BT
Religius MT MB
MK
1. 2. 3. 4. 5. ...
Keterangan 1 BT= kurang 2 MT= sedang 3 MB= baik 4 MK= sangat baik
Tanggung jawab BT MT MB MK
BT
Peduli MT MB
MK
BT
Responsif MT MB MK
BT
Santun MT MB
197
Lampiran 2 Lembar Observasi dan kinerja presentasi mengenai sikap ilmiah saat diskusi dan presentasi LEMBAR PENGAMATAN OBSERVASI DAN KINERJA PRESENTASI Mata Pelajaran : PEMROGRAMAN WEB DASAR Kelas/Program : X/Multimedia Kompetensi : Pemrograman Web Dasar
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
Nama Siswa
jjr (1) 4
Dis l (2) 4
Keterangan pengisian skor 4. Sangat tinggi 3. Tinggi 2. Cukup tinggi 1. Kurang Presentasi Kelompok Aspek: 1. Penguasaan Isi 2. Teknik Bertanya/ Menjawab 3. Metode Penyajian
Observasi tgjw Pedu b li (3) (4) 4 4
Krjs m (5) 3
juml (6) 24
Kinerja Presentasi Prnsr Vis Isi t ual (7) (8) (9) 4 3 3
Jml Skor 10
198
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2 1. 2.
3.
4.
5.
Jujur a. Menyampaikan sesuatu berdasarkan keadaan yang sebenarnya b. Tidak menutupi kesalahan yang terjadi Disiplin a. Selalu hadir di kelas tepat waktu b. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktu c. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok Tanggung jawab a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh b. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalah c. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnya d. Partisipasi dalam kelompok Peduli a. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkan b. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di sekitarnya d. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya Kerja sama a. Mengerjakan proyek dengan sungguh-sungguh b. Menunjukkan sikap bersahabat c. Berusaha menemukan solusi permasalahan secara bersama dalam kelompoknya d. Menghargai pendapat lain PEDOMAN PENILAIAN:
a. b.
Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
199
Lampiran 4
PENGENALAN HTML Oleh : Ardan Sirodjuddin, S.Pd. Dewasa ini, hampir semua dokumen web dibuat dengan bahasa HTML (Hypertext Mark-up Language). Meskipun anda bisa saja membuat web page (halaman web) tanpa mengerti sedikitpun HTML, yakni dengan menggunakan editor HTML berjenis WYSIWYG seperti Microsoft FrontPage, Adobe PageMill atau Netscape Composer, namun sangat disarankan bahkan nyaris diharuskan, agar anda mengerti bahasa HTML. Terutama agar anda bisa memanfaatkan secara optimal berbagai fasilitas browser dan mengingat sejumlah kelemahan yang terdapat pada editor WYSIWYG seperti di atas. Untuk itu langkah pertama bagi Anda yang bercita-cita memiliki website sendiri adalah belajar HTML. HTML (Hypertext Markup Language) adalah bahasa program yang digunakan untuk menulis format dokumen yang dapat digunakan dalam Web. Dengan HTML, teks ASCII (file *.txt) dapat dipoles (di-mark-up) dengan kode-kode tertentu yang disebut tag untuk menjadi dokumen HTML (file *.htm atau *.html). Oleh karena itu, untuk membuat dokumen HTML, anda bisa menggunakan semua program teks editor biasa, mulai dari Notepad hingga MS Word. Untuk mudahnya, kita gunakan program Notepad. Bukalah program Notepad. Bila anda belum tahu caranya, klik Start > Programs > Accessories lalu Notepad. Sekarang ikutilah dengan seksama latihan-latihan berikut satu demi satu. PENGENALAN KODE HTML Dalam program Notepad anda, tulislah seperti ini:
Masing-masing baris di atas disebut tag. Tag adalah kode yang digunakan untuk me-mark-up (memoles) teks ASCII menjadi file HTML. Setiap tag diapit dengan tanda kurung runcing. Ada tag pembuka yaitu dan ada tag penutup yaitu yang ditandai dengan tanda slash (garis miring) di depan awal tulisannya. Tag di atas memberikan faidah bahwa yang akan ditulis diantara kedua tag tersebut adalah isi dari dokumen HTML. Perlu anda ketahui bahwa tag-tag html dapat ditulis dengan huruf besar ataupun huruf kecil. Artinya, penulisan atau atau sama saja hasilnya. Namun perlu selalu diingat bahwa penulisan tag yang salah meskipun hanya satu karakter akan berpengaruh terhadap dokumen HTML Ikuti langkah berikut :
200
1. Buka Notepad melalui Start – All programs – accessories – notepad
2. Ketik tulisan berikut : ‘ ‘ ‘
Belajar HTML ‘ ‘ Apa kabar teman-teman ? Marilah kita belajar HTML bersama Ardan Sirodjuddin ‘ ‘ Catatan : tanda petik didepan kode program jangan ditulis
3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html 4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
201
B. Membuat Warna Background Melanjutkan tulisan saya yang kemarin, kali ini kita akan belajar membuat warna background pada website kita. Ikuti langkah berikut : 1. Buka notepad melalui Start – All programs – Accesories – Notepad
2. Ketik tulisan berikut : ‘ ‘ ‘
Belajar Membuat Warna Background ‘ ‘ Sekarang warna latar belakang web adalah hijau ‘
202
‘ Catatan : tanda petik didepan kode program jangan ditulis
3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html 4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
C. Mengatur warna teks Melanjutkan tulisan saya belajar HTML, kali ini kita akan belajar mengatur warna teks pada website kita. Ikuti langkah berikut : 1. Buka notepad melalui Start – All programs – Accesories – Notepad
203
2. Ketik tulisan berikut :
Mengatur Warna Teks Warna teks web nya berubah
3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html 4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
204
Latihanlah warna teks di atas dengan warna yang lain. Untuk mengetahui kode warna, silahkan anda buka adobe Photosop. D. Mengatur Paragraf Sekarang kita akan belajar mengatur paragraf pada website kita. Ikuti langkah berikut : 1. Buka notepad melalui Start – All programs – Accesories – Notepad
2. Ketik tulisan berikut : ‘
Mengatur Paragraf Ini adalah paragraf pertama yang terdiri dari empat baris yaitu baris satu. Baris dua . baris tiga . baris empat
205
Ini adalah paragraf kedua yang terdiri dari dua baris yaitu baris satu. Baris dua
Ini adalah paragraf ketiga yang terdiri dari tiga baris yaitu baris satu. baris dua. baris tiga
Ini adalah paragraf keempat yang terdiri dari dua baris yaitu baris satu. baris dua.
Catatan : tanda petik didepan kode program jangan ditulis Keterangan : Left = rata kiri, right = rata kanan, center = rata tengah, justify = rata kanan dan kiri
3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html 4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
5. Jangan lupa dihafalkan kode html nya ya. Memisahkan Baris
206
Kesulitan mengetik dalam HTML adalah tidak otomatis tulisan akan berpindah ke bawah ketika batas kanan terlewati. Agar tulisan berganti baris, perlu belajar kode program tertentu, dalam hal ini adalah ‘
. Ikuti langkah berikut : 1. Buka notepad melalui Start – All programs – Accesories – Notepad
2. Ketik tulisan berikut : ‘ ‘ ‘
Memisahkan baris ‘ ‘ ‘
Pancasila terdiri dari lima sila yaitu :
Sila Kesatu Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila Kedua Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab .
Sila Ketiga Persatuan Indonesia.
Sila Keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan .
Sila Kelima Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. ‘
‘
Catatan : tanda petik didepan kode program jangan ditulis
207
3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html 4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
Membuat hyperlink. Hyperlink adalah salah satu cara di website untuk menghubungkan satu halaman web dengan halaman lain. Ketika kita melakukan klik terhadap suatu tulisan yang sudah diberi kode hyperlink maka halaman web akan berpindah menuju halaman yang dituju. Langkah membuat hyperlink adalah sebagai berikut : 1. Buka Notepad dengan cara klik start – all program – accesories – notepad 2. Ketik di notepad tulisan di bawah ini : ‘
membuat hyperlink
208
Ini adalah hyperlink ke blog Ardan Sirodjuddin :
Buka Blog Ardan Sirodjuddin Ini adalah hyperlink ke web Dinas P dan K Jawa Tengah :
Buka web Dinas P dan K Jawa Tengah seperti pada gambar :
3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html 4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
209
Melanjutkan tulisan saya, kali ini kita akan belajar membuat hyperlink ke file. Langkah-langkahnya sebagai berikut : 1. Buka Notepad melalui Start – All programs – accessories – notepad
2. Ketik tulisan berikut : ‘ ‘ ‘
membuat hyperlink ke file ‘ ‘ Ini adalah hyperlink ke file membuat hyperlink : ‘
Buka file membuat hyperlink ‘
‘ ‘ Catatan : tanda petik didepan kode program jangan ditulis.
210
3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html 4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
Setelah kita belajar membuat link, langkah belajarnya selanjutnya adalah kita belajar membuat list. Tag
digunakan untuk membuat sebuah Unordered List. Tag memiliki atribut TYPE yang dapat digunakan untuk menentukan bentuk bullet yang digunakan dalam list. Ada tiga macam bentuk yang dapat dipilih pada atribut TYPE yaitu dic, square dan circle. Setiap teks yang akan dimasukkan dalam list, ditandai dengan tag dibagian depan teks tersebut. Sekarang kita coba dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Buka Notepad melalui Start – All programs – accessories – notepad
211
2. Ketik di notepad tulisan di bawah ini : ‘ ‘ ‘membuat unorderlist ‘ ‘ Ibu Kota Indonesia adalah :
‘ ’- Jakarta
’- Medan
’- Semarang
’- Surabaya
’- Jambi
‘
Makanan khas daerah Palembang adalah :
‘ ’- Soto
’- Pempek
’- Tiwul
’- Sagu
’- Roti
‘
‘ ‘ seperti pada gambar :
212
3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html 4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
Pada postingan kali ini, kita akan belajar membuat numbering pada tulisan. Jika pada Unorder list kita menggunakan tag maka pada numbering kita gunakan tag . .Ikuti langkah berikut : 1. Buka Notepad melalui Start – All programs – accessories – notepad
213
2. Ketik di notepad tulisan di bawah ini : ‘ ‘ ‘membuat orderlist ‘ ‘ Ibu Kota Indonesia adalah :
‘ ’- Jakarta
’- Medan
’- Semarang
’- Surabaya
’- Jambi
‘
Makanan khas daerah Palembang adalah :
‘ ’- Soto
’- Pempek
’- Tiwul
’- Sagu
’- Roti
‘
‘ ‘ seperti pada gambar :
214
3. Simpan file notepad dengan mengklik file – save us – namafile.html 4. Coba buka nama tersebut dengan Internet Explorer atau Mozilla Firefox
5. Seperti terlihat pada tulisan di atas terdapat numbering. Kesulitan yang sering kita dapatkan adalah ketika kita menekan tanda numbering pada toolbar di atas maka penomoran bukan pada tempat yang kita inginkan. Untuk mengatasinya, silahkan anda buka HTML dan pindahkan tag - pada tempat yang diinginkan. Selamat mencoba.
215
Lampiran 5 KISI-KISI ANGKET EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN No
Variabel
1.
Aspek program
Sub Variabel
Q
Item
e.
Program maintainable
2
1,2
f.
Program useable
2
3,4
g.
Program kontabilitas
3
5,6,7
2
8,9
5
10,11,12,13,
(aplikasi dapat dijalankan diberbagai hardware dan software yang ada) h.
Program reusable (sebagian atau keseluruhan program dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan pembelajaran lain)
2.
Tampilan
d.
Kesesuaian program
program
3.
Kualitas teknis
14 e.
Ketepatan program
4
15,16,17,18
f.
Layouting
1
19
d.
Dukungan program
6
20,21,23,24,25
dan keefektifan program
,28 e.
Kejelasan navigasi
2
26,27
f.
Kreativitas dan
8
22,29,30,31,32
pemanfaatan
,33,34,35
216
Lampiran 6 LEMBAR EVALUASI UNTUK AHLI MEDIA Judul Penelitian : Efektifitas Implementasi Learning Management System Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang Peneliti
: Abdul Hamid
Evaluator
: ________________________________
Tanggal
: ________________________________
PETUNJUK: 1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu sebagai ahli media. 2. Pendapat, saran, kritik, penilaian, dan komentar Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penelitian ini. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Bapak/Ibu memberikan pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberi tanda centang (√) pada kolom penilaian. Contoh: No
Aspek Penilaian
1
Kombinasi warna
2
Penggunaan ikon
Penilaian SS
S
KS
TS
STS
√ √
Keterangan skala: 5 = Sangat setuju
3 = Kurang setuju
4 = Setuju
2 = Tidak setuju
1 = Sangat tidak setuju
3. Komentar atau saran Bapak/Ibu dimohon ditulis pada lembar yang telah disediakan. Apabila tempat yang disediakan tidak mencukupi, mohon ditulis pada kertas tambahan yang telah disediakan. 4. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima kasih.
217
TABEL PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN LMS EFRONT (ELIAS) DI SMK NEGERI 8 SEMARANG
No
Penilaian
Aspek Penilaian
SS
Aspek Program 1
Program dapat dipelihara dengan mudah
2
Program dapat dikelola dengan mudah
3
Program
mudah
digunakan
dalam
pengoperasiannya 4
Program sederhana dalam pengoperasiannya.
5
Program
LMS
Efront
dapat
dijalankan
diberbagai browser berbasis desktop. 6
Program
LMS
Efront
dapat
dijalankan
diberbagai perangkat PC 7
Program dapat dijalankan bersamaan media lain
8
Program
LMS
Efront
bisa
dimanfaatkan
kembali untuk mengembangkan pembelajaran lain 9
Program LMS Efront bisa digunakan kembali untuk pembelajaran di rumah oleh peserta didik
Tampilan Program 10
Komposisi dan kombinasi warna yang sesuai
11
Logo e-learning mencerminkan profesionalisme sekolah
12
Penggunaan ikon yang sesuai dengan tema modern school
13
Penggunaan jenis dan ukuran huruf yang nyaman untuk dibaca
14
Memiliki keserasian gambar dan tulisan
S
KS
TS
STS
218
15
Pengkombinasian widget yang sesuai dengan tema yang digunakan
16
Penempatan panel informasi yang nyaman untuk lihat dan dibaca
17
Desain/layout yang mudah diatur
18
Aksesbilitas menu yang disesuaikan dengan kebutuhan
19
Memiliki tata letak yang dinamis dan mudah diatur sesuai kebutuhan
Kualitas Teknis dan Keefektifan Program 20
Mendukung plugin tambahan untuk optimalisasi program LMS Efront
21
Mendukung program penyematan pihak ke-3 seperti video, flash, SCORM, computing cloud, dll.
22
Program mudah digunakan untuk evaluasi hasil belajar peserta didik
23
Dukungan aksesbiliti entitas yang melimpah
24
Program mudah digunakan untuk backup data internal
25
Management entitas yang mudah
26
Menu ditampilkan dapat disesuaikan
27
Penempatan menu yang mudah diakses
28
Kualitas akses media saat online yang handal
29
LMS yang menjawab kebutuhan belajar peserta didik
30
Membantu pemahaman materi
31
Dapat digunakan sebagai pemacu belajar peserta didik sekolah
219
32
Dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang realtime
33
Meningkatkan kreativitas belajar peserta didik dengan adanya proyek-proyek yang disajikan
34
Dapat dijadikan sebagai pusat diskusi online
35
Dapat dimanfaatkan sebagai media berbagipakai materi belajar Jumlah
Komentar dan Saran Umum ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· Semarang, Evaluator
____________________________
220
Lampiran 7 LEMBAR EVALUASI UNTUK PENGGUNA MEDIA (GURU) Judul Penelitian : Efektifitas Implementasi Learning Management System Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang Peneliti
: Abdul Hamid
Evaluator
: ________________________________
Tanggal
: ________________________________
PETUNJUK: 1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu sebagai pengguna media. 2. Pendapat, saran, kritik, penilaian, dan komentar Bapak/Ibu akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penelitian ini. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Bapak/Ibu memberikan pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberi tanda centang (√) pada kolom penilaian. Contoh: No
Aspek Penilaian
1
Kombinasi warna
2
Penggunaan ikon
Penilaian SS
S
KS
TS
STS
√ √
Keterangan skala: 5 = Sangat setuju
3 = Kurang setuju
4 = Setuju
2 = Tidak setuju
1 = Sangat tidak setuju
3. Komentar atau saran Bapak/Ibu dimohon ditulis pada lembar yang telah disediakan. Apabila tempat yang disediakan tidak mencukupi, mohon ditulis pada kertas tambahan yang telah disediakan. 4. Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima kasih.
221
TABEL PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN LMS EFRONT (ELIAS) DI SMK NEGERI 8 SEMARANG
No
Penilaian
Aspek Penilaian
SS
Aspek Program 1
Program dapat dipelihara dengan mudah
2
Program dapat dikelola dengan mudah
3
Program
mudah
digunakan
dalam
pengoperasiannya 4
Program sederhana dalam pengoperasiannya.
5
Program LMS Efront dapat dijalankan diberbagai browser berbasis desktop.
6
Program LMS Efront dapat dijalankan diberbagai perangkat PC
7
Program dapat dijalankan bersamaan media lain
8
Program LMS Efront bisa dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan pembelajaran lain
9
Program LMS Efront bisa digunakan kembali untuk pembelajaran di rumah oleh peserta didik
Tampilan Program 10
Komposisi dan kombinasi warna yang sesuai
11
Logo e-learning mencerminkan profesionalisme sekolah
12
Penggunaan ikon yang sesuai dengan tema modern school
13
Penggunaan jenis dan ukuran huruf yang nyaman untuk dibaca
14
Memiliki keserasian gambar dan tulisan
15
Pengkombinasian widget yang sesuai dengan tema yang digunakan
S
KS
TS
STS
222
16
Penempatan panel informasi yang nyaman untuk lihat dan dibaca
17
Desain/layout yang mudah diatur
18
Aksesbilitas menu yang disesuaikan dengan kebutuhan
19
Memiliki tata letak yang dinamis dan mudah diatur sesuai kebutuhan
Kualitas Teknis dan Keefektifan Program 20
Mendukung plugin tambahan untuk optimalisasi program LMS Efront
21
Mendukung program penyematan pihak ke-3 seperti video, flash, SCORM, computing cloud, dll.
22
Program mudah digunakan untuk evaluasi hasil belajar peserta didik
23
Dukungan aksesbiliti entitas yang melimpah
24
Program mudah digunakan untuk backup data internal
25
Management entitas yang mudah
26
Menu ditampilkan dapat disesuaikan
27
Penempatan menu yang mudah diakses
28
Kualitas akses media saat online yang handal
29
LMS yang menjawab kebutuhan belajar peserta didik
30
Membantu pemahaman materi
31
Dapat digunakan sebagai pemacu belajar peserta didik sekolah
32
Dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang realtime
223
33
Meningkatkan kreativitas belajar peserta didik dengan adanya proyek-proyek yang disajikan
34
Dapat dijadikan sebagai pusat diskusi online
35
Dapat dimanfaatkan sebagai media berbagi-pakai materi belajar Jumlah
Komentar dan Saran Umum ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· Semarang, Evaluator
____________________________
224
Lampiran 8 KISI-KISI ANGKET UNTUK PENGGUNA MEDIA (PESERTA DIDIK) No
Variabel
1.
Aspek Program
Sub Variabel
Q
Item
i.
Program useable
2
1,2
j.
Program kontabilitas
3
3,4,5
1
6
(aplikasi dapat dijalankan diberbagai hardware dan software yang ada) k.
Program reusable (sebagian atau keseluruhan program dapat dimanfaatkan kembali untuk mengembangkan pembelajaran lain)
2. 3.
Tampilan
g.
Kesesuaian program
4
7,8,9,10
program
h.
Ketepatan program
2
11,12
Kualitas teknis
g.
Dukungan program
1
14
dan keefektifan
h.
Kejelasan navigasi
1
13
program
i.
Kreativitas dan
6
15,16,17,18,19
pemanfaatan
,20
225
Lampiran 9 LEMBAR EVALUASI UNTUK PENGGUNA MEDIA (PESERTA DIDIK) Judul Penelitian : Efektifitas Implementasi Learning Management System Efront Terhadap Minat dan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pemrograman Web di SMK Negeri 8 Semarang Peneliti
: Abdul Hamid
Evaluator
: ________________________________
Tanggal
: ________________________________
PETUNJUK: 1. Lembar evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Saudara sebagai pengguna media. 2. Pendapat, saran, kritik, penilaian, dan komentar Saudara akan sangat bermanfaat untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas penelitian ini. Sehubungan dengan hal tersebut, dimohon Saudara memberikan pendapatnya pada setiap pernyataan yang tersedia dengan memberi tanda centang (√) pada kolom penilaian. Contoh: No
Aspek Penilaian
1
Kombinasi warna
2
Penggunaan ikon
Penilaian SS
S
KS
TS
STS
√ √
Keterangan skala: 5 = Sangat setuju
3 = Kurang setuju
4 = Setuju
2 = Tidak setuju
1 = Sangat tidak setuju
3. Komentar atau saran Saudara dimohon ditulis pada lembar yang telah disediakan. Apabila tempat yang disediakan tidak mencukupi, mohon ditulis pada kertas tambahan yang telah disediakan. 4. Atas kesediaan Saudara untuk mengisi lembar evaluasi ini, diucapkan terima kasih.
226
TABEL PENILAIAN MEDIA PEMBELAJARAN LMS EFRONT (ELIAS) DI SMK NEGERI 8 SEMARANG
No
Penilaian
Aspek Penilaian
SS
Aspek Program 1
Program
mudah
digunakan
dalam
pengoperasiannya 2
Program sederhana dalam pengoperasiannya.
3
Program
LMS
Efront
dapat
dijalankan
diberbagai browser berbasis desktop. 4
Program
LMS
Efront
dapat
dijalankan
diberbagai perangkat PC 5
Program dapat dijalankan bersamaan media lain
6
Program LMS Efront bisa digunakan kembali untuk pembelajaran di rumah
Tampilan Program 7
Komposisi dan kombinasi warna yang sesuai
8
Penggunaan ikon yang sesuai dengan tema modern school
9
Penggunaan jenis dan ukuran huruf yang nyaman untuk dibaca
10
Memiliki keserasian gambar dan tulisan
11
Pengkombinasian widget yang sesuai dengan tema yang digunakan
12
Penempatan panel informasi yang nyaman untuk lihat dan dibaca
Kualitas Teknis dan Keefektifan Program 13
Penempatan menu yang mudah diakses
14
Kualitas akses media saat online yang handal
S
KS
TS STS
227
15
LMS yang menjawab kebutuhan belajar peserta didik
16
Membantu pemahaman materi
17
Dapat digunakan sebagai pemacu belajar peserta didik sekolah
18
Dapat dijadikan sebagai sumber belajar yang realtime
19
Meningkatkan kreativitas belajar peserta didik dengan adanya proyek-proyek yang disajikan
20
Dapat dijadikan sebagai pusat diskusi online
Komentar dan Saran Umum ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· ··································································································· Semarang, Evaluator
____________________________
228
PEDOMAN PENILAIAN 1)
Mengkuantitatifkan hasil checking sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya.
2)
Membuat tabulasi data.
3)
Menentukan skor maksimal (x)
4)
Menentukan skor minimal (y)
5)
Menentukan jangkauan/range (R)
6)
Kategori (K) = 5
229
7)
Menentukan kelas Interval (I)
8)
Skor Standar (S)
Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut. No
Interval
Kriteria
1
84% ≤ skor ≤ 100%
Sangat Baik
2
68% ≤ skor ≤ 83,9%
Baik
3
52% ≤ skor ≤ 67,9%
Cukup
4
36% ≤ skor ≤ 51,9%
Tidak Baik
5
20% ≤ skor ≤ 35,9%
Sangat Tidak Baik
230
Lampiran 10 KISI-KISI MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB
VARIABEL
SUB VARIABEL
INDIKATOR
1
2
4
ITEM 3
Antusiasme peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
2
1, 4
Kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran
4
2, 7, 21, 22
Kesiapan peserta didik dalam mengerjakan tugas dan tanya-jawab
5
5, 6, 11, 25, 26
Perasaan senang
Apresiasi peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran
2
13, 15
Ketertarikan peserta didik terhadap materi pembelajaran
8
9, 10, 14, 16, 23, 24, 29, 30
Interaksi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran
5
3, 12, 17, 18, 20
Reaksi peserta didik dalam menanggapi permasalahan yang ada dalam pembelajaran
4
8, 19, 27, 28
Keinginan (Motivasi) Atau ketertarikan
Minat Belajar
Q
Perhatian dan Keterlibatan Siswa
231
Lampiran 11 ANGKET PENILAIAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN PEMROGRAMAN WEB
PETUNJUK 1.
Bacalah pertanyaan berikut dengan teliti.
2.
Tulislah nama dan kelas saudara.
3.
Pilihlah alternative jawaban sesuai dengan kondisi saudara.
4.
Jawablah dengan sejujur-jujurnya, karena tidak berpengaruh pada kondisi akademik saudara.
5.
Jawaban angket ini akan dirahasiakan.
6.
Atas partisipasi saudara diucapkan terima kasih.
PILIHAN Keterangan pemberian skor dari pilihan yang ada: 1.
Tidak Pernah
2.
Kadang-Kadang
3.
Sering
4.
Selalu
232
IDENTITAS Nama
: ____________________________
Kelas
: ____________________________
Skor diberikan dengan memberi tanda ( √ ) pada kolom pilihan: PILIHAN
NO
PERTANYAAN
1
2
1
Apakah saudara selalu datang tepat waktu pada saat pelajaran dimulai?
2
Apakah saudara selalu menyiapkan materi sebelum pelajaran dimulai?
3
Apakah saudara penjelasan guru?
4
Apakah saudara sungguh-sungguh mengikuti pembelajaran di kelas?
5
Apakah saudara selalu mengerjakan tugas tepat waktu?
6
Apakah saudara selalu bertanya jika ada materi yang belum dipahami?
7
Apakah saudara sering membaca buku-buku yang berkaitan dengan pemrograman web?
8
Apakah materi yang diajarkan guru pada mata pelajaran pemrograman web mudah bagi saudara?
9
Apakah saudara lebih tertarik dengan mata pelajaran pemrograman web daripada pelajaran lain?
10
Apakah pemrograman web pelajaran yang menyenangkan?
11
Apakah saudara selalu belajar meski orang tua tidak menyuruh?
selalu
1
2
3 3
memperhatikan
merupakan
4
233
12
Pernahkan saudara selalu memperhatikan keterangan guru jika dalam belajar ada yang tidak merespon?
13
Apakah materi pemrograman web yang saudara dapat membuat saudara menyukai dunia pemrograman web?
14
Dalam pelajaran pemrograman web apakah saudara senang jika pembelajaranannya hanya dilakukan di kelas?
15
Dalam pembelajarn pemrograman web apakah saudara senang apabila menggunakan media?
16
Apakah dalam pembelajaran pemrograman web, saudara sering menggunakan media online dalam belajar?
17
Apalah saudara sering berinteraksi dengan peserta didik lain di kelas apabila ada tugas dari guru?
18
Apalah saudara sering berinteraksi dengan peserta didik lain melalui media online apabila ada tugas dari guru?
19
Apakah bahan pelajaran sesuai pengalaman yang saudara miliki?
20
Apakah saudara sering menggunakan media web sebagai sumber belajar?
21
Apakah saudara dapat berkonsentrasi saat mengikuti pelajaran di sekolah?
22
Apakah saudara dapat berkonsentrasi saat belajar menggunakan internet/web?
23
Apakah saudara memanfaatkan waktu istirahat untuk membuka elearning / internet untuk belajar?
24
Apakah saudara tertarik menggunakan elearning / web sebagai sumber utama belajar?
25
Apakah saudara sering menyelesaikan tugas dengan bantuan internet?
dengan
234
26
Apakah saudara lebih cepat menyelesaikan tugas apabila materi dan tugas di unggah ke media online?
27
Apakah belajar di kelas dapat mempercepat penyerapan materi?
28
Apakah belajar menggunakan mempercepat penyerapan materi?
29
Apakah saudara senang apabila diajar menggunakan metode konvensional/ceramah dan praktik di kelas?
30
Apakah saudara senang apabila diajar menggunakan cara yang lebih modern/menggunakan internet sebagai sumber belajar?
Persentase = Kriteria: No 1 2 3 4
Interval 81,25% ≤ skor ≤ 100% 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% 25% ≤ skor ≤ 43,74%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah
internet
Lampiran 12 KISI-KISI SOAL PRETEST UJI KEMAMPUAN KEJURUAN MULTIMEDIA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran Semester/Tahun Kelas Alokasi
: Pemrograman Web Dasar : I / 2014 : X MM : 40 Menit Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran KD
No
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
C1 Md
1
2
1.
3.1 Mengenal elemenelemen dasar HTML untuk memformat halaman web
-
4.1 Menerapkan elemen-elemen dasar HTML untuk memformat halaman web 3.2 Mengenal Elemen HTML table untuk layout halaman web
-
Pemrograman Web
33
12, 14, 31.
-
Pola Desain Header dan Footer Body
1, 15, 16, 30
2, 13, 17
2.
3
Sd
-
-
4
C2 Sr
Md
Sd 5
C3 Sr
Md
Sd
Sr
JBS
%
10
11
9, 10
2
5
3, 8
6
15
13
32,5
Md
6
Pengenalan Website Dasar-dasar HTML
5, 6
C4
25
Sd
C5 Sr
Md
7
Sd 8
22
18
C6 Sr
Md
Sd 9
11
Sr
235
236
-
3.
4.2 Menerapkan Elemen HTML table untuk layout halaman web
-
3.4 Mengenal elemen HTML layer untuk layout halaman web
-
-
-
4.
3.5 Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web
5.
4.5 Menerapkan modifikasi berbagai fungsi pada halaman web
Pemformatan teks dan paragraph Pembuatan list minimal Pembuatan list kombinasi
4
19, 20
26
Pembuatan Web dengan Template Format tampilan gambar
24, 27, 28, 29
7, 21, 34
-
Mendefinisikan Site - Penambahan Background - Anatomi link - Format link antar isi pada satu halaman web - Format target link - Edit dan Tambah Halaman - Penambahan CSS Style - Edit CSS Style
23, 38, 39, 40
32
35
37
36
11
27,5
4
10
1
2,5
3
7,5
236
237
Lampiran 13 SOAL UJI INSTRUMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran Kelas Hari/Tanggal Alokasi Waktu
: Pemrograman Web Dasar : X MM :: 40 Menit
Petunjuk Umum: 1. 2. 3. 4.
Tulislah nama lengkap dan nomor absen anda di lembar jawaban. Tulislah NOMOR soal pada lembar jawaban anda. Kerjakan pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan pastikan naskah soal yang anda terima sudah lengkap dan tidak ada yang rusak. Butir soal sejumlah 40 soal tersedia. 5. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab. Jika ditemukan poin soal yang tidak jelas tenyakan terlebih dahulu. 6. Mintalah lembar jawaban jika belum mendapatkan. 7. Periksalah kembali jawaban anda jika sudah selesai. 8. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e sesuai dengan jawaban yang kamu anggap paling benar! 9. Setelah selesai mengerjakan kumpulkan lembaran soal dan jawaban sesuai NOMOR soal. 10. Selamat mengerjakan. Jawablah soal-soal berikut dengan cermat dan teliti ! 1.
HTML adalah kepanjangan dari... a. Hyper Text Multiple Language b. Hiper Text Multiple Language c. Hyper Text Markup Language d. Hiper Text Markup Language e. Hipo Text Markup Language
2.
Dibawah ini adalah bahasa untuk pemrograman web, kecuali... a. HTML
d. Javascript
b. XML
e. Visual Basic
c. CSS
238
3.
Software untuk menulis bahasa HTML yang paling sederhana adalah... a. Ms PowerPoint
d. Adobe Dreamweaver
b. Ms Excel
e. Notepad
c. Ms Word 4.
Kepanjangan dari WWW adalah... a. Word Wide Web
d. World Web Wide
b. World Wide Web
e. Wide World Web
c. Word Web Wide 5.
Yang dimaksud web dinamis adalah... a. Web yang kontennya dapat diubah b. Web yang kontenya tidak dapat diubah c. Web yang bentuknya dapat diubah d. Web yang memiliki CSS e. Web yang web yang bentuknya tidak dapat diubah
6.
Yang dimaksud web statis adalah... a. Web yang kontennya dapat diubah b. Web yang kontenya tidak dapat diubah c. Web yang bentuknya dapat diubah d. Web yang memiliki CSS e. Web yang web yang bentuknya tidak dapat diubah
7.
Konten berikut yang dapat di input langsung kedalam HTML tanpa bantuan software lain adalah... a. Gambar
d. Audio
b. Video
e. Flash
c. Word 8.
Setiap Sistem Operasi memiliki peramban bawaan sendiri, dibawah ini yang tidak termasuk peramban bawaan adalah... a. UCWeb Browser
d. Internet Explorer
b. Safari
e. Mozilla Firefox
c. Google Chrome 9.
Proses pengiriman berkas dari komputer client ke komputer server disebut...
239
a. Upload
d. Paste
b. Download
e. Put
c. Copy 10. Proses pengambilan berkas dari komputer server ke komputer client disebut... a. Upload
d. Paste
b. Download
e. Put
c. Copy 11. Dalam pemrograman web, sebuah situs yang baik harus mudah di proses oleh browser yaitu dengan memanipulasi ukuran situs itu sendiri. Semakin kecil ukuran situ, semakin cepat pula halaman itu ditampilkan. Apabila dikonversi dalam satuan bit, ukuran dari 1024 Byte adalah... a. 8 bit
d. 64 bit
b. 16 bit
e. 128 bit
c. 32 bit 12. Dibawah ini yang merupakan editor HTML Profesional adalah... a. Adobe Photoshop Extended b. Adobe Flash Professional c. Adobe Premier Pro d. Adobe Illustrator e. Adobe Dreamweaver 13. CSS dalam pemrograman web merupakan singkatan dari... a. Cascading Sheet Styles b. Cascading Style Sheets c. Cascada Style Sheets d. Cascada Sheet Styles e. Content Sheets Style 14. Dibawah ini yang termasuk software pendukung (3rd party) pemutar video dalam web modern selain flash player adalah.. a. Windows Media Player
d. CSS5
b. Klite Mega Codec
e. HTML5
c. Javascript
240
15. URL merupakan singkatan dari... a. Unit resource location b. Unreleated Link c. Uniform Resource Locator d. Uniform Resource Location e. United Resource Link 16. HTTP singkatan dari... a. Hypertext transfer protocol b. Hyper transfer text protocol c. Hipotext transfer protocol d. Hipo text transfer protocol e. Hiddentext transfer protocol 17. Dibawah ini yang tidak termasuk dalam ekstensi halaman web adalah... a. Html
d. CSS
b. Htm
e. PHP
c. Xml 18. Dalam membuat file html, tag awal yang harus ada adalah... a.
d. <judul>
b.
e.
c. 19. Untuk memberi warna latar belakang web diatur dengan mengubah nilai atribut... a. Head
d. Title
b. Fontcolor
e. Body
c. Bgcolor 20. Untuk memberi warna teks web diatur dengan mengubah nilai atribut... a. Head
d. Title
b. Fontcolor
e. Body
c. Bgcolor 21. Untuk memberi gambar pada belakang web diatur dengan mengubah nilai atribut...
241
a. Head
d. Body Background
b. Fontcolor
e. Body
c. Bgcolor 22. Untuk mengatur paragraf pada web dapat digunakan tag... a.
d.
b.
e.
c. 23. Untuk memisahkan baris pada web dapat digunakan tag... a.
d.
b.
e.
c. 24. Untuk membuat garis gorizontal didalam web dapat digunakan tag... a.
d.
b.
e.
c.
25. Untuk memformat teks dengan jenis tertentu seperti Verdana, atau Times New Roman digunakan tag HTML... a. Fontbackground
d. Fontface
b. Fontstrike
e. Fontstyle
c. Fontcolor 26. Manfaat atribute ALT dari tag IMG untuk... a. Menentukan heading b. Membuat hyperlink ke sebuah file c. Membuat teks alternatif bagi gambar yang ditampilkan d. Menampilkan teks alternatif bagi gambar yang tidak tampil e. Membuat sebuah definisi list 27. Untuk membuat order list, perintah HTML yang digunakan adalah... a.
d.
- ...
b.
...
e. ...
c. ...
28. Untuk membuat bulleting, perintah HTML yang digunakan adalah...
242
a.
d. - ...
b.
...
e. ...
c. ...
29. Tag HTML untuk membuat tulisan pangkat (contoh: ab) adalah... a.
d. <sup>...
b.
...
e. <sub>...
c. ...
30. Dalam pemrograman web, jumlah tag heading (H) ada... a. 2
d. 5
b. 3
e. 6
c. 4 31. Dibawah ini adalah format berkas yang tidak dapat dibuka melalui browser internet… a. Html
d. Asp
b. Htm
e. php
c. Psd 32. Fungsi tag facebook adalah… a.
Untuk memberikan teks www.facebook.com pada halaman web
b.
Untuk memberikan tombol menuju www.facebook.com
c.
Untuk memberikan tulisan http://www.facebook.com pada halaman web
d.
Untuk memberikan penomoran pada tulisan facebook
e.
Untuk memberikan format judul pada tulisan www.facebook.com
33. Halaman web yang dapat digunakan untuk menampung pertanyaan dan dapat saling bertukar informasi dikenal sebagai… a.
Hit Counter
d.
Site map
b.
Frontpage
e.
Login Form
c.
Forum
34. Atribut ini untuk membuat teks alternative jika seandainya gambar yang dimaksud tidak dapat ditampilkan. Atribut yang dimaksud adalah... a.
tab
c.
insert
b.
alt
d.
ctrl
243
e.
end
35. Selain membuat aturan style dengan nama selector persis dengan nama tag yang akan mempengaruhi, kita juga dapat membuat aturan style dengan nama bebas sesuai keinginan kita . Jika menggunakan selector bebas biasanya karakter yang digunakan adalah… a. “. “ atau “@”
d. “.” atau “#”
b. “.” atau “$”
e. “.” atau “&”
c. “.” atau “*” 36. Untuk menampilkan beberapa karakter misalnya “&” tidak dapat ditampilkan begitu saja ke dalam web. Karakter tersebut harus ditulis dalam kode tertentu agar dapat ditampilkan dengan baik dalam web. Kode untuk menampilkan adalah… a. Æ
d. æ
b. ±
e. &plasmn
c. é 37. Untuk mengatur perataan paragraf menggunakan perintah… a. align
d. center
b. right
e. left
c. bottom 38. Untuk membuat teks tercetak miring menggunakan perintah… a. …..
d. ….
b. ….
e. <strike>….
c. <sup>… 39. Untuk membuat teks tercetak tebal menggunakan perintah… a. …..
d. ….
b. ….
e. <strike>….
c. <sup>… 40. Untuk membuat teks tercetak bergaris bawah menggunakan perintah... a. …..
d. ….
b. ….
e. <strike>….
c. <sup>…
244
Lampiran 14 KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST 1.
C
11. E
21. D
31. C
2.
E
12. E
22. D
32. B
3.
E
13. B
23. E
33. C
4.
B
14. E
24. C
34. B
5.
A
15. C
25. D
35. D
6.
B
16. A
26. D
36. B
7.
A
17. D
27. C
37. A
8.
A
18. A
28. A
38. A
9.
A
19. C
29. D
39. D
10. B
20. B
30. E
40. B
245
Lampiran 15 LEMBAR JAWABAN SOAL TEST PEMROGRAMAN WEB DASAR JURUSAN MULTIMEDIA TAHUN 2014
Nama : Kelas : No. Presensi : No. Soal : Tanggal :
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
____________________ ____________________ ____________________ ____________________ ____________________
Jawaban
A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D
No
E E E E E E E E E E E E E E E
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Pre-test Post-test
Jawaban
A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D
No
E E E E E E E E E E E E E E E
31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Jawaban
A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D
E E E E E E E E E E
Lampiran 16 KISI-KISI SOAL PRETEST DAN POSTEST UJI KEMAMPUAN KEJURUAN MULTIMEDIA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran Semester/Tahun Kelas Alokasi
: Pemrograman Web Dasar : I / 2014 : X MM : 40 Menit Jenjang Kemampuan dan Tingkat Kesukaran KD
No
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
C1 Md
1 1.
2.
2
3
Sd 4
3.1 Mengenal elemenelemen dasar HTML untuk memformat halaman web
-
4.1 Menerapkan elemenelemen dasar HTML untuk memformat halaman web
-
Pemrograman Web
24
22
3.2 Mengenal Elemen HTML table untuk layout halaman web
-
Pola Desain Header dan Footer Body
1, 10, 21
2, 9, 11
-
-
C2 Sr
Md
Sd 5
C3 Sr
Md
Sd
Sr
JBS
%
10
11
7
1
3.33
6
3
10
12
40
Md
6
Pengenalan Website Dasar-dasar HTML
4, 5
C4
16
Sd
C5 Sr
Md
7
Sd 8
14
12
C6 Sr
Md
Sd 9
8
Sr
246
-
4.2 Menerapkan Elemen HTML table untuk layout halaman web
-
3.4 Mengenal elemen HTML layer untuk layout halaman web
-
4.
3.5 Memodifikasi berbagai fungsi pada halaman web
-
5.
4.5 Menerapkan modifikasi berbagai fungsi pada halaman web
3.
Keterangan: C1 = Pengetahuan C2 = Pemahaman
-
-
Pemformatan teks dan paragraph Pembuatan list minimal Pembuatan list kombinasi
3
13
17
Pembuatan Web dengan Template Format tampilan gambar
Mendefinisikan Site - Penambahan Background - Anatomi link - Format link antar isi pada satu halaman web - Format target link - Edit dan Tambah Halaman - Penambahan CSS Style - Edit CSS Style
C3 = Aplikasi C4 = Analisis C5 = Sintesis
29, 30
15, 18, 19, 20
25
23
26
28
27
C6 = Evaluasi Md = Soal kengan kesukaran Mudah Sd = Soal dengan kesukaran sedang
Sr
8
26.7
2
6.7
1
3.3
3
10
= Soal dengan kesukaran sukar
247
248
Lampiran 17 SOAL UJI KEJURUAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 LEMBARAN SOAL Mata Pelajaran Kelas Hari/Tanggal Alokasi Waktu
: Pemrograman Web Dasar : X MM :: 40 Menit
Petunjuk Umum: 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Tulislah nama lengkap dan nomor absen anda di lembar jawaban. Tulislah NOMOR soal pada lembar jawaban anda. Kerjakan pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan pastikan naskah soal yang anda terima sudah lengkap dan tidak ada yang rusak. Butir soal sejumlah 40 soal tersedia. Bacalah soal dengan teliti sebelum menjawab. Jika ditemukan poin soal yang tidak jelas tenyakan terlebih dahulu. Mintalah lembar jawaban jika belum mendapatkan. Periksalah kembali jawaban anda jika sudah selesai. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e sesuai dengan jawaban yang kamu anggap paling benar! Setelah selesai mengerjakan kumpulkan lembaran soal dan jawaban sesuai NOMOR soal. Selamat mengerjakan.
Jawablah soal-soal berikut dengan cermat dan teliti ! 36. HTML adalah kepanjangan dari... f. Hyper Text Multiple Language g. Hiper Text Multiple Language h. Hyper Text Markup Language i. Hiper Text Markup Language j. Hipo Text Markup Language 37. Dibawah ini adalah bahasa untuk pemrograman web, kecuali... a. HTML
d. Javascript
b. XML
e. Visual Basic
c. CSS
249
38. Kepanjangan dari WWW adalah... a. Word Wide Web
d. World Web Wide
b. World Wide Web
e. Wide World Web
c. Word Web Wide 39. Yang dimaksud web dinamis adalah... a. Web yang kontennya dapat diubah b. Web yang kontenya tidak dapat diubah c. Web yang bentuknya dapat diubah d. Web yang memiliki CSS e. Web yang web yang bentuknya tidak dapat diubah 40. Yang dimaksud web statis adalah... a. Web yang kontennya dapat diubah b. Web yang kontenya tidak dapat diubah c. Web yang bentuknya dapat diubah d. Web yang memiliki CSS e. Web yang web yang bentuknya tidak dapat diubah 41. Setiap Sistem Operasi memiliki peramban bawaan sendiri, dibawah ini yang tidak termasuk peramban bawaan adalah... a. UCWeb Browser
d. Internet Explorer
b. Safari
e. Mozilla Firefox
c. Google Chrome 42. Proses pengambilan berkas dari komputer server ke komputer client disebut... a. Upload
d. Paste
b. Download
e. Put
c. Copy 43. Dalam pemrograman web, sebuah situs yang baik harus mudah di proses oleh browser yaitu dengan memanipulasi ukuran situs itu sendiri. Semakin kecil ukuran situ, semakin cepat pula halaman itu ditampilkan. Apabila dikonversi dalam satuan bit, ukuran dari 1024 Byte adalah... a. 8 bit
b. 16 bit
250
c. 32 bit
e. 128 bit
d. 64 bit 44. CSS dalam pemrograman web merupakan singkatan dari... a. Cascading Sheet Styles b. Cascading Style Sheets c. Cascada Style Sheets d. Cascada Sheet Styles e. Content Sheets Style 45. URL merupakan singkatan dari... a. Unit resource location b. Unreleated Link c. Uniform Resource Locator d. Uniform Resource Location e. United Resource Link 46. Dibawah ini yang tidak termasuk dalam ekstensi halaman web adalah... a. Html
d. CSS
b. Htm
e. PHP
c. Xml 47. Dalam membuat file html, tag awal yang harus ada adalah... a.
d. <judul>
b.
e.
c. 48. Untuk memberi warna latar belakang web diatur dengan mengubah nilai atribut... a. Head
d. Title
b. Fontcolor
e. Body
c. Bgcolor 49. Untuk mengatur paragraf pada web dapat digunakan tag... a.
d.
b.
e.
c.
251
50. Untuk membuat garis gorizontal didalam web dapat digunakan tag... a.
d.
b.
e.
c.
51. Untuk memformat teks dengan jenis tertentu seperti Verdana, atau Times New Roman digunakan tag HTML... a. Fontbackground
d. Fontface
b. Fontstrike
e. Fontstyle
c. Fontcolor 52. Manfaat atribute ALT dari tag IMG untuk... a. Menentukan heading b. Membuat hyperlink ke sebuah file c. Membuat teks alternatif bagi gambar yang ditampilkan d. Menampilkan teks alternatif bagi gambar yang tidak tampil e. Membuat sebuah definisi list 53. Untuk membuat order list, perintah HTML yang digunakan adalah... a.
d.
- ...
b.
...
e. ...
c. ...
54. Untuk membuat bulleting, perintah HTML yang digunakan adalah... a.
d. - ...
b.
...
e. ...
c. ...
55. Tag HTML untuk membuat tulisan pangkat (contoh: ab) adalah... a.
d. <sup>...
b.
...
e. <sub>...
c. ...
56. Dalam pemrograman web, jumlah tag heading (H) ada... a. 2
d. 5
b. 3
e. 6
c. 4
252
57. Dibawah ini adalah format berkas yang tidak dapat dibuka melalui browser internet… a. Html
d. Asp
b. Htm
e. php
c. Psd 58. Fungsi tag facebook adalah… f.
Untuk memberikan teks www.facebook.com pada halaman web
g.
Untuk memberikan tombol menuju www.facebook.com
h.
Untuk memberikan tulisan http://www.facebook.com pada halaman web
i.
Untuk memberikan penomoran pada tulisan facebook
j.
Untuk memberikan format judul pada tulisan www.facebook.com
59. Halaman web yang dapat digunakan untuk menampung pertanyaan dan dapat saling bertukar informasi dikenal sebagai… f.
Hit Counter
i.
Site map
g.
Frontpage
j.
Login Form
h.
Forum
60. Atribut ini untuk membuat teks alternative jika seandainya gambar yang dimaksud tidak dapat ditampilkan. Atribut yang dimaksud adalah... f.
tab
i.
ctrl
g.
alt
j.
end
h.
insert
61. Selain membuat aturan style dengan nama selector persis dengan nama tag yang akan mempengaruhi, kita juga dapat membuat aturan style dengan nama bebas sesuai keinginan kita . Jika menggunakan selector bebas biasanya karakter yang digunakan adalah… f. “. “ atau “@”
i. “.” atau “#”
g. “.” atau “$”
j. “.” atau “&”
h. “.” atau “*” 27. Untuk menampilkan beberapa karakter misalnya “&” tidak dapat ditampilkan begitu saja ke dalam web. Karakter tersebut harus ditulis dalam kode tertentu
253
agar dapat ditampilkan dengan baik dalam web. Kode untuk menampilkan adalah… f. Æ
i. æ
g. ±
j. &plasmn
h. é 28. Untuk mengatur perataan paragraf menggunakan perintah… f. align
i. center
g. right
j. left
h. bottom 29. Untuk membuat teks tercetak miring menggunakan perintah… f. …..
i. ….
g. ….
j. <strike>….
h. <sup>… 30. Untuk membuat teks tercetak tebal menggunakan perintah… f. …..
i. ….
g. ….
j. <strike>….
h. <sup>…
254
Lampiran 18 KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST 1.
C
11. D
21. E
2.
E
12. A
22. C
3.
B
13. C
23. B
4.
A
14. D
24. C
5.
B
15. C
25. B
6.
A
16. D
26. D
7.
B
17. D
27. B
8.
E
18. C
28. A
9.
B
19. A
29. A
10. C
20. D
30. D
255
Lampiran 19 LEMBAR JAWABAN SOAL TEST PEMROGRAMAN WEB DASAR JURUSAN MULTIMEDIA TAHUN 2014
Nama : Kelas : No. Presensi : No. Soal : Tanggal :
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
____________________ ____________________ ____________________ ____________________ ____________________
Jawaban
A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D
Pre-test Post-test
No
E E E E E E E E E E E E E E E
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Jawaban
A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B B B B B B B B B B B B
C C C C C C C C C C C C C C C
D D D D D D D D D D D D D D D
E E E E E E E E E E E E E E E
256
Lampiran 20 A.
Analisis Data Jenis Kelamin Peserta Didik
B.
Analisis Data Umur Peserta Didik
256
Lampiran 21
257
258
258
259
260
260
Lampiran 22
261
262
262
263
264
264
Hasil Uji Kelayakan Media Pembelajaran oleh Ahli Media
Aspek Program 3 4 5 6 7 Skor 5 5 5 5 5 Agus Triarso, S. Kom; M.Pd 4 4 4 4 4 Jumlah 4 4 4 4 4 Skor Total 40 Presentase 100 100 80 80 80 80 80 88.88888889 Rata-Rata Sangat Baik Kriteria 1 5 5 5
2 5 5 5
8 5 5 5
9 10 11 5 5 5 5 4 3 5 4 3
100 100 80 60
Kualitas Teknis dan Keefektifan Program 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 66 100 100 80 80 80 80 80 80 60 80 80 80 100 80 82.5 Baik
Total 34 5 4 4
35 5 4 4
175 145 145
Lampiran 23
Nama Ahli Media
Variabel Tampilan Program 12 13 14 15 16 17 18 19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39 80 80 80 80 80 80 80 80 78 Baik
80 80 82.8571 83.1296 Baik
Persentase kriteria penilaian ahli media : No 1 2 3 4 5
84% ≤ 68% ≤ 52% ≤ 36% ≤ 20% ≤
Interval skor ≤ 100% skor ≤ 83,9% skor ≤ 67,9% skor ≤ 51,9% skor ≤ 35,9%
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik
265
Evaluasi Media Menurut Pengguna/Entitas (Guru)
Skor Ardan Sirodjuddin, S.Pd Jumlah Skor Total Presentase Rata-Rata Kriteria
1 5 5 5
2 5 5 5
100 100
Aspek Program 3 4 5 6 7 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 80 80 80 80 80 84.44444444 Sangat Baik
8 5 4 4
9 10 11 5 5 5 4 4 4 4 4 4
80 80 80 80
Variabel Tampilan Program 12 13 14 15 16 17 18 19 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 80 80 80 80 80 80 80 80 80 Baik
Kualitas Teknis dan Keefektifan Program 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 60 60 80 60 60 80 80 60 80 80 80 80 80 80 80 75 Baik
Total 34 5 4 4
35 5 4 4
175 138 138
Lampiran 24
Nama Ahli Media
80 80 78.85714286 79.81481481 Baik
Persentase kriteria penilaian ahli media : No 1 2 3 4 5
84% ≤ 68% ≤ 52% ≤ 36% ≤ 20% ≤
Interval skor ≤ 100% skor ≤ 83,9% skor ≤ 67,9% skor ≤ 51,9% skor ≤ 35,9%
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Baik Tidak Baik Sangat Tidak Baik
266
267
Lampiran 25 Evaluasi Media Menurut Pengguna/Entitas (Peserta Didik)
No
Responden
Skor 1 R-01 2 R-02 3 R-03 4 R-04 5 R-05 6 R-06 7 R-07 8 R-08 9 R-09 10 R-10 11 R-11 12 R-12 13 R-13 14 R-14 15 R-15 16 R-16 17 R-17 18 R-18 19 R-19 20 R-20 21 R-21 22 R-22 23 R-23 24 R-24 25 R-25 26 R-26 27 R-27 28 R-28 29 R-29 30 R-30 31 R-31 32 R-32 33 R-33 34 R-34 35 R-35 Jumlah Skor Total Presentase Rata-Rata Kriteria
Aspek Program 1 2 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 5 4 5 4 3 4 4 5 4 3 151 140 168 140 105 844 86.3 80 96 80 60 80.38095238 Baik
6 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 140 80
Variabel Tampilan Program 7 8 9 10 11 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 140 163 175 168 165 980 80 93 100 96 94 93.33333333 Sangat Baik
Total Kualitas Teknis dan Keefektifan 13 14 15 16 17 18 19 20 5 5 5 5 5 5 5 5 100 3 2 3 5 4 4 4 5 83 3 2 3 5 5 4 4 5 82 3 3 3 5 4 4 4 4 83 3 2 3 5 5 4 5 5 85 3 2 3 5 4 4 4 5 81 3 3 3 5 5 4 4 4 83 3 2 3 5 4 4 4 5 81 3 3 3 5 4 4 4 4 82 3 3 3 5 5 4 5 4 85 3 3 3 5 4 4 4 5 84 3 2 3 5 4 4 4 4 79 3 3 3 5 4 4 4 5 85 3 2 3 5 4 4 4 5 80 3 4 3 5 5 4 4 5 86 3 3 3 5 4 4 5 5 85 3 2 3 5 4 4 4 5 82 3 2 3 5 4 4 4 4 82 3 3 3 5 4 4 4 4 81 3 3 3 5 4 4 5 5 83 3 3 3 5 5 4 4 5 83 3 3 3 5 4 4 4 4 84 3 4 3 5 4 4 4 5 84 3 4 3 5 4 4 4 5 84 3 2 3 5 5 4 5 4 82 3 4 3 5 4 4 4 5 85 3 3 3 5 4 4 4 5 83 3 3 3 5 4 4 4 4 82 3 3 3 5 5 4 5 5 85 3 4 3 5 4 4 4 5 84 3 2 3 5 4 4 4 4 81 3 3 3 5 5 4 4 5 85 3 2 3 5 4 4 5 5 84 3 4 3 5 4 4 4 4 80 3 2 3 5 5 4 4 5 85 3 3 3 5 4 4 5 5 85 105 98 105 175 150 140 148 163 2908 1084 97 60 56 60 100 86 80 85 93 83.08571429 77.42857143 83.08571429 Baik Baik
12 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 169
Persentase kriteria penilaian ahli media : No 1 2 3 4 5
Kriteria Interval 84% ≤ skor ≤ 100%Sangat Baik 68% ≤ skor ≤ 83,9%Baik 52% ≤ skor ≤ 67,9%Cukup Baik 36% ≤ skor ≤ 51,9%Tidak Baik 20% ≤ skor ≤ 35,9%Sangat Tidak Baik
267
268
Analisis Lembar Observasi Minat Belajar Kelompok Kontrol (Awal Penelitian) Kode
1 A01 2 A02 3 A03 4 A04 5 A05 6 A06 7 A07 8 A08 9 A09 10 A10 11 A11 12 A12 13 A13 14 A14 15 A15 16 A16 17 A17 18 A18 19 A19 20 A20 21 A21 22 A22 23 A23 24 A24 25 A25 26 A26 27 A27 28 A28 29 A29 30 A30 31 A31 32 A32 33 A33 34 A34 35 A35 36 A36 Rata-Rata Minimal Maksimal
1 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 2 4 3 2 2 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4
3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4
5 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 2
6 2 4 3 4 2 2 2 2 2 4 3 2 2 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3
7 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 2
8 4 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 2 1 2 2 4 4 2 4 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 4 2 2 1 2 2 2 3 4 3 3 3 2
10 4 3 2 3 3 2 4 4 2 4 2 4 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3
11 2 2 2 2 2 2 4 4 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
12 2 3 3 4 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 1 3 3 4 4
13 3 2 2 4 2 2 3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 2 4 3 4 3 2 3
14 2 2 3 1 2 1 3 3 4 3 2 3 3 1 3 2 2 3 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2
No Item 15 16 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2
17 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
18 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 2 4 3 2 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4
19 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2
20 4 3 3 4 3 2 4 4 2 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3
21 3 2 4 2 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3
22 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 2 4 2 3 4 4 4 3 3 3
23 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 4 4 2 4 2 2 3 2 2 2 4 2
24 4 2 2 2 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 3 2 2 3 2 2 4 3 4 4 3 1 4 2 3 3 2 4 2 3 2
25 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 2 4 4
26 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4
27 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 2
28 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3
29 3 1 3 2 2 1 3 3 2 2 2 4 3 2 4 3 2 4 1 2 3 4 2 4 2 3 4 2 2 4 4 2 2 2 3 4
30 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 1 4 2 3 4 4 2 3 3 3
Jumlah
%
Ket
95 86 91 91 83 74 96 95 82 102 83 103 93 86 96 80 89 91 84 88 93 96 103 108 103 92 73 89 82 80 106 90 98 95 100 92
79.17 71.67 75.83 75.83 69.17 61.67 80 79.17 68.33 85 69.17 85.83 77.5 71.67 80 66.67 74.17 75.83 70 73.33 77.5 80 85.83 90 85.83 76.67 60.83 74.17 68.33 66.67 88.33 75 81.67 79.17 83.33 76.67 76.11 60.83 90
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
Lampiran 26
No
Persentase kriteria : No 1 2 3 4
Interval 81,25% ≤ skor ≤ 100% 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% 25% ≤ skor ≤ 43,74%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah
268
Analisis Lembar Observasi Minat Belajar Kelompok Eksperimen (Awal Penelitian) Kode
1 A01 2 A02 3 A03 4 A04 5 A05 6 A06 7 A07 8 A08 9 A09 10 A10 11 A11 12 A12 13 A13 14 A14 15 A15 16 A16 17 A17 18 A18 19 A19 20 A20 21 A21 22 A22 23 A23 24 A24 25 A25 26 A26 27 A27 28 A28 29 A29 30 A30 31 A31 32 A32 33 A33 34 A34 35 A35 36 A36 Rata-Rata Minimal Maksimal
1 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4
2 4 3 2 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 2 3 2 2 2 2 4 3 4 3 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 3
3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2
4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4
5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3
6 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4
7 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2
8 4 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 4 4 2 3 1 3 2 3 3 2 3 3 2
9 4 4 3 3 2 2 3 2 4 2 3 4 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 4 3 2 2 2 3 3
10 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 2 2 3 3 4
11 3 3 2 4 2 4 4 3 1 2 3 4 3 2 2 4 2 3 3 2 1 2 3 4 2 3 3 3 2 4 4 2 2 3 3
12 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 2 2 4 3 4
13 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 2
14 4 2 3 4 4 2 2 2 2 3 2 4 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 4 2 2 1 2 4 2 4 2 3 2 3
No Item 15 16 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 3
17 4 4 2 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4
18 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 2 4 3 3
19 3 4 2 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 1
20 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 2 4 2 3 2 2
21 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 3 4 2 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3
22 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4
23 4 2 2 2 4 2 3 3 4 2 2 4 3 2 2 1 2 2 4 3 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 4 3 2 2
24 4 3 3 2 4 2 2 2 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3
25 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 4 4 4
26 4 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 4 3 3 2 4 3 2 3 2 3 2 4 4 4 4 3 4
27 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 3 3 4 2 3 4 3 2 3
28 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 1 4 3 4 3 4 3 3 4
29 3 2 3 1 1 2 4 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 2 1 2 2 2 3 4 1 2 4 3 4 4 4 4 2 3 3
30 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4
Jumlah
%
Ket
112 93 87 86 87 88 97 83 98 86 92 114 98 93 83 91 75 74 93 81 94 83 111 113 82 96 79 90 92 89 99 82 96 87 94 0
93.33 77.5 72.5 71.67 72.5 73.33 80.83 69.17 81.67 71.67 76.67 95 81.67 77.5 69.17 75.83 62.5 61.67 77.5 67.5 78.33 69.17 92.5 94.17 68.33 80 65.83 75 76.67 74.17 82.5 68.33 80 72.5 78.33 0 76.14 61.67 95
Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Lampiran 27
No
Tinggi
Persentase kriteria : No 1 2 3 4
Interval 81,25% ≤ skor ≤ 100% 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% 25% ≤ skor ≤ 43,74%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah
269
270
Analisis Lembar Observasi Minat Belajar Kelompok Kontrol (Akhir Penelitian) Kode
1 A01 2 A02 3 A03 4 A04 5 A05 6 A06 7 A07 8 A08 9 A09 10 A10 11 A11 12 A12 13 A13 14 A14 15 A15 16 A16 17 A17 18 A18 19 A19 20 A20 21 A21 22 A22 23 A23 24 A24 25 A25 26 A26 27 A27 28 A28 29 A29 30 A30 31 A31 32 A32 33 A33 34 A34 35 A35 36 A36 Rata-Rata Minimal Maksimal
1 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 2 4 3 2 2 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 2 2 3 2 2 4 2 4 4 4 4
3 3 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4
5 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 4 2 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 2 2 3 4 2 4 4 4 4 4 2
6 2 4 3 4 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 3
7 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 4 3 2
8 4 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3
9 3 3 3 3 2 2 2 2 4 4 2 4 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 4 2 2 2 2 2 2 3 4 3 3 3 2
10 4 3 2 3 3 2 4 4 2 4 2 4 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 4 4 4 3 3 3
11 2 2 2 2 2 2 4 4 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 2 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
12 2 3 3 4 2 2 2 2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 4
13 3 2 2 4 2 2 3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 4 3 4 3 2 3
14 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2
No Item 15 16 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2
17 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4
18 3 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 4 2 4 3 2 4 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4
19 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2
20 4 3 3 4 3 2 4 4 2 4 3 4 2 2 3 2 3 2 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 2 3 2 3
21 3 2 4 2 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3
22 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3
23 3 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 4 4 2 4 2 2 3 2 2 2 4 2
24 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 4 3 3 2 3 2 2 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 2 4 2 3 3
25 3 4 3 3 3 4 4 3 2 4 2 3 2 4 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 4 2 4 4
26 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 3 3 4
27 2 2 3 2 2 2 3 4 2 3 2 4 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 2
28 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3
29 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 4 3 2 4 3 2 4 2 2 3 4 2 4 2 3 4 2 2 4 4 2 2 2 3 4
30 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 4 2 3 3 3
Jumlah
%
Ket
96 87 91 93 84 77 97 97 82 102 84 103 93 90 98 80 90 92 86 90 93 96 103 108 103 92 81 90 85 80 106 92 98 95 100 93
80 72.5 75.83 77.5 70 64.17 80.83 80.83 68.33 85 70 85.83 77.5 75 81.67 66.67 75 76.67 71.67 75 77.5 80 85.83 90 85.83 76.67 67.5 75 70.83 66.67 88.33 76.67 81.67 79.17 83.33 77.5 77.01 64.17 90
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
Lampiran 28
No
Persentase kriteria : No 1 2 3 4
Interval 81,25% ≤ skor ≤ 100% 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% 25% ≤ skor ≤ 43,74%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah
270
Analisis Lembar Observasi Minat Belajar Kelompok Eksperimen (Akhir Penelitian) Kode
1 A01 2 A02 3 A03 4 A04 5 A05 6 A06 7 A07 8 A08 9 A09 10 A10 11 A11 12 A12 13 A13 14 A14 15 A15 16 A16 17 A17 18 A18 19 A19 20 A20 21 A21 22 A22 23 A23 24 A24 25 A25 26 A26 27 A27 28 A28 29 A29 30 A30 31 A31 32 A32 33 A33 34 A34 35 A35 36 A36 Rata-Rata Minimal Maksimal
1 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4
2 4 3 2 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 2 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 4 2 3 2 2 4 2 2 2 3
3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 2
4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4
5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 4 2 3 3 3
6 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 4 2 4 2 4
7 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2
8 4 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2
9 4 4 3 3 2 2 3 2 4 2 3 4 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3
10 4 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4
11 3 3 2 4 2 4 4 3 2 2 3 4 3 2 2 4 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 2 4 4 3 2 3 3
12 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 2 2 4 3 4
13 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4
14 4 2 3 4 4 2 2 3 2 3 2 4 4 3 2 2 3 2 2 3 2 3 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2 3 2 3
No Item 15 16 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3
17 4 4 2 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 2 4 4 4 3 4
18 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3
19 3 4 2 2 2 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3
20 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 2 3
21 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3
22 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4
23 4 2 2 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 4 4 3 4 3 3 2 2 3 4 3 2 2
24 4 3 3 2 4 2 2 3 4 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3
25 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4
26 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4
27 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3
28 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4
29 3 2 3 2 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2 3 3
30 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
Jumlah
%
Ket
112 95 87 94 94 91 97 89 101 93 93 114 101 94 93 96 91 89 97 87 97 91 111 113 95 98 92 93 97 91 103 90 96 87 99 0
93.33 79.17 72.5 78.33 78.33 75.83 80.83 74.17 84.17 77.5 77.5 95 84.17 78.33 77.5 80 75.83 74.17 80.83 72.5 80.83 75.83 92.5 94.17 79.17 81.67 76.67 77.5 80.83 75.83 85.83 75 80 72.5 82.5 0 80.02 72.5 95
Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi
Lampiran 29
No
Tinggi
Persentase kriteria : No 1 2 3 4
Interval 81,25% ≤ skor ≤ 100% 62,5% ≤ skor ≤ 81,24% 43,75% ≤ skor ≤ 62,4% 25% ≤ skor ≤ 43,74%
Kriteria Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah
271
272
Uji Validitas Butir Soal Uji Instrumen
5 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 22 13
6 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 21 14
7 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 26 9
8 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 13 22
9 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 24 11
10 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 22 13
11 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 13 22
12 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 28 7
13 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 23 12
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 34
15 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 12 23
16 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 28 7
17 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 14 21
18 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 24 11
19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 31 4
ITEM 20 21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 26 2 9
22 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 26 9
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 33 2
24 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 17 18
25 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 27 8
26 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 26 9
27 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 28 7
28 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 15 20
29 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 21 14
30 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 25 10
31 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 19 16
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 31 4
33 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 23 12
34 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 28 7
35 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 15 20
36 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 9 26
37 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 22 13
38 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 25 10
39 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 25 10
40 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 27 8
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sedang
Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Tidak Valid Tidak Valid
Valid Sedang
Valid Rendah
Sgt Rendah Tidak Valid
Valid Rendah
Sgt Rendah Tidak Valid
Valid
Valid Sedang
Sedang
Tidak Valid Rendah
Sgt Rendah Tidak Valid
Valid Tinggi
Valid
Valid Rendah
Sedang
Tidak Valid Rendah
Sgt Rendah Tidak Valid
Valid Sedang
Tidak Valid Tidak Valid
Valid Tinggi
Valid Rendah
Valid
Valid
Kategori
Tinggi
Simpulan
Jmlh Valid Jmlh Tdk Valid
4 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 20 15
y
y^2
14 32 33 19 33 16 31 31 20 31 19 16 16 18 32 20 29 33 31 33 32 34 33 20 20 18 18 31 19 19 14 32 19 33 32
196 1024 1089 361 1089 256 961 961 400 961 361 256 256 324 1024 400 841 1089 961 1089 1024 1156 1089 400 400 324 324 961 361 361 196 1024 361 1089 1024
0.58 0.376 0.18 0.341 0.699 0.618 -0.09 0.417 0.264 0.347 0.638 0.24 0.468 0.186 0.593 0.18 0.442 0.375 0.358 0.057 0.059 0.486 -0.23 0.54 0.381 0.413 0.508 0.612 0.424 0.55 0.34 0.37 0.56 0.498 0.596 0.44 0.338 0.357 0.656 0.608 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334 0.334
Sedang
Uji Validitas rxy (hitung) r tabel
3 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 28 7
Valid
S-01 S-02 S-03 S-04 S-05 S-06 S-07 S-08 S-09 S-10 S-11 S-12 S-13 S-14 S-15 S-16 S-17 S-18 S-19 S-20 S-21 S-22 S-23 S-24 S-25 S-26 S-27 S-28 S-29 S-30 S-31 S-32 S-33 S-34 S-35 B S
2 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 16 19
Rendah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 14 21
Sgt Rendah Tidak Valid
Nama
Lampiran 30
No
31 9
272
273
Lampiran 31 Uji Reliabilitas Instrumen Butir Soal
274
Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal
26 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 20
27 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 26
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 22 13
29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 25 10
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 25 10
y
y^2
25 24 25 25 26 27 24 25 23 25 24 25 24 24 23 23 24 21 14 11 13 12 13 10 11 12 12 12 9 12 9 11 12 8 9
625 576 625 625 676 729 576 625 529 625 576 625 576 576 529 529 576 441 196 121 169 144 169 100 121 144 144 144 81 144 81 121 144 64 81
17 12 7 14 15 17 11 3 2 8 10 8 17 17 17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 0.8 0.429 0.257 0.629 0.714 0.714
Mudah
14 17 12 17 15 7 8 7 14 8 17 17 17 17 17 18 18 18 18 18 0.6 0.714 0.543 0.886 0.657
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 28 7
Mudah
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 23 12
Sedang
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 31 4
Sukar
22 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 19 16
Sedang
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 25 10
Mudah
17 12 11 3 17 17 18 18 0.8 0.429
20 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 21 14
Sedang
19 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 20
Mudah
10 15 17 16 13 17 16 4 9 14 10 4 10 10 17 17 17 17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 18 0.4 0.686 0.886 0.743 0.486 0.771 0.743
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 28 7
Sedang
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 26 9
Mudah
ITEM 15 16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 17 27 18 8
Sedang
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 26 9
Sedang
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 31 4
Mudah
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 24 11
Mudah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
15 9 13 11 15 11 6 4 9 2 8 1 17 17 17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 0.6 0.371 0.629 0.371 0.657 0.343
11 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 21
Mudah
10 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 12 23
Sedang
9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 23 12
Mudah
8 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 22
Mudah
7 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 22 13
Sedang
6 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 13 22
Sedang
5 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 21 14
Sedang
12 11 13 16 2 5 7 6 17 17 17 17 18 18 18 18 0.4 0.457 0.571 0.629
Sedang
Keterangan
4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 22 13
Sedang
Tingkat Kesukaran BA BB SA SB P
3 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 20 15
Sedang
S-22 S-03 S-05 S-18 S-20 S-23 S-34 S-02 S-15 S-21 S-32 S-35 S-07 S-08 S-10 S-19 S-28 S-17 S-09 S-16 S-24 S-25 S-04 S-11 S-29 S-30 S-33 S-14 S-26 S-27 S-06 S-12 S-13 S-01 S-31 B S
2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 16 19
Sedang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 14 21
Sedang
Nama
Lampiran 32
No
274
Uji Daya Pembeda
5 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 21 14
6 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 13 22
7 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 22 13
8 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13 22
9 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 23 12
10 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 12 23
11 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 21
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 24 11
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 31 4
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 26 9
ITEM 15 16 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 17 27 18 8
17 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 26 9
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 28 7
19 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 20
20 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 21 14
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 25 10
22 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 19 16
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 31 4
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 23 12
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 28 7
26 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 15 20
27 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 26
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 22 13
29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 25 10
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 25 10
y
y^2
25 24 25 25 26 27 24 25 23 25 24 25 24 24 23 23 24 21 14 11 13 12 13 10 11 12 12 12 9 12 9 11 12 8 9
625 576 625 625 676 729 576 625 529 625 576 625 576 576 529 529 576 441 196 121 169 144 169 100 121 144 144 144 81 144 81 121 144 64 81
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Baik
Jelek
Cukup
Baik
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Jelek
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Baik
Cukup
Cukup
12 11 13 16 15 9 13 11 15 11 10 15 17 16 13 17 16 17 12 14 17 12 17 15 17 12 7 14 15 17 2 5 7 6 6 4 9 2 8 1 4 9 14 10 4 10 10 11 3 7 8 7 14 8 11 3 2 8 10 8 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 17 0.588 0.353 0.353 0.588 0.529 0.294 0.235 0.529 0.412 0.588 0.353 0.353 0.176 0.353 0.529 0.412 0.353 0.353 0.529 0.412 0.529 0.294 0.176 0.412 0.353 0.529 0.294 0.353 0.294 0.529
Baik
Kategori
4 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 22 13
Baik
Daya Pembeda BA BB SA DP
3 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 20 15
Cukup
S-22 S-03 S-05 S-18 S-20 S-23 S-34 S-02 S-15 S-21 S-32 S-35 S-07 S-08 S-10 S-19 S-28 S-17 S-09 S-16 S-24 S-25 S-04 S-11 S-29 S-30 S-33 S-14 S-26 S-27 S-06 S-12 S-13 S-01 S-31 B S
2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 16 19
Cukup
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 14 21
Baik
Nama
Lampiran 33
No
275
276
Nilai Pre-Test Ke lompok Kontrol Nama
1 1 Adelia Christya Ayu 0 2 Adisty Putri Pradani 0 3 Albazia Dewi Mahoni 0 4 Annisa Nur Isnaeni 0 5 Arfiani Dewi Amalia 0 6 Aririus Desanta Dewa 0 7 Bagus Ahnafi Shofwan 0 8 Bintang Ivan Sasongko 0 9 Cinthia Novita 1 10 Dandy Ramana Putra 0 11 Daniel Yoga Pamungkas 0 12 Dian Ayu Wigasari 0 13 Dias Harti Pratika 0 14 Edo Maulana 0 15 Eva Agustyaningsih 0 16 Fauzi Rizaldi 0 17 Feronia Prada Yumna N 0 18 Herwinnanda Pratama 0 19 Irene Fiolina 0 20 Ivan Deka Mahendra 0 21 Ivan Yuliano 0 22 Karima 0 23 Maria Arinta Dwi C 1 24 Maulida Nurwahyuni 0 25 Muhammad Luthfi 0 26 Petra Evi Suryani 0 27 Pramudya Adeputra S 1 28 Ravena Nur Rizqa 0 29 Santi Bayu Astriawati 0 30 Slamet Rofiq 0 31 Sonia Zuraida Dwi D 0 32 Valentina Asih Dwi K 0 33 Vinsensia Herningtyas A.K 0 34 Vira Mahardika 0 35 Yosef Septian Andi D 0 36 Yuniar Rahma Listiyanti 0 Jumlah Rata-Rata Nilai Maksimal Nilai Minimal Varians
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1
4 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0
5 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0
7 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0
8 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
9 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ITEM 15 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0
17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0
23 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1
25 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0
26 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jml
Nilai
20 20 22 23 22 23 19 18 10 19 16 16 19 13 16 21 19 19 20 16 12 12 19 19 16 13 19 20 17 18 15 15 14 18 16 14
66.66667 66.66667 73.33333 76.66667 73.33333 76.66667 63.33333 60 33.33333 63.33333 53.33333 53.33333 63.33333 43.33333 53.33333 70 63.33333 63.33333 66.66667 53.33333 40 40 63.33333 63.33333 53.33333 43.33333 63.33333 66.66667 56.66667 60 50 50 46.66667 60 53.33333 46.66667 2093.333 58.14815 76.66667 33.33333 112.62
Lampiran 34
No
276
Nilai Pre-Test Kelompok Eksperimen Nama
1 Agita Marsindi 2 Alfian Nur Rahman 3 Almira Almas 4 Ana Nurlaili Ariyanti 5 Ananda Dian Asmara 6 Aprilia Indah Sorya Pratiwi 7 Arifa Dwi Cahya 8 Bayu Samudra Adi P 9 Budi Satriatama Wicaksono 10 Bunga Adelia Yuniar P 11 Destia Intan Nilasari 12 Dewi Puji Astuti 13 Dewi Yolanda Wulansari 14 Dian Purwita Sari 15 Dinda Nurul Qasanah 16 Egitama Nuhanisa Ashar 17 Eva Widyastuti 18 Farros Muhammad Aljabbar 19 Gian Alfiani Nur Syafira 20 Ikang Dewarta 21 Jibran Maulana R 22 Laili Swaraswati 23 M. Rizal Badawi 24 Maulana Rizky Rahmani 25 Mukhamad Dian Saputra 26 Nanda Aini Rahmatika 27 Putri Diah Widiastuti 28 Rahmat Adi Pradana 29 Riski Ramadhanti 30 Shafira Jasmine 31 Sinta Nuraini 32 Tabah Kusuma Supriatini 33 Teddy Prakosa Putra 34 Vika Septiyarini 35 Wisnu Septiaji Jumlah Rata-Rata Nilai Maksimal Nilai Minimal Varians
1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0
2 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1
3 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
4 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1
5 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1
6 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0
7 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1
8 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
9 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1
10 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
11 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
12 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
ITEM 15 16 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1
17 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1
18 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0
19 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0
20 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
21 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1
22 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
24 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0
25 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
27 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jml
Nilai
13 18 20 15 21 11 18 22 18 18 14 13 14 14 19 16 18 18 19 21 19 18 21 16 15 12 16 21 12 16 13 18 16 19 20
43.33333 60 66.66667 50 70 36.66667 60 73.33333 60 60 46.66667 43.33333 46.66667 46.66667 63.33333 53.33333 60 60 63.33333 70 63.33333 60 70 53.33333 50 40 53.33333 70 40 53.33333 43.33333 60 53.33333 63.33333 66.66667 1973.333 56.38095 73.33333 36.66667 96.74376
Lampiran 35
No
277
Nilai Post-Test Ke lompok Kontrol Nama
1 Adelia Christya Ayu 2 Adisty Putri Pradani 3 Albazia Dewi Mahoni 4 Annisa Nur Isnaeni 5 Arfiani Dewi Amalia 6 Aririus Desanta Dewa 7 Bagus Ahnafi Shofwan 8 Bintang Ivan Sasongko 9 Cinthia Novita 10 Dandy Ramana Putra 11 Daniel Yoga Pamungkas 12 Dian Ayu Wigasari 13 Dias Harti Pratika 14 Edo Maulana 15 Eva Agustyaningsih 16 Fauzi Rizaldi 17 Feronia Prada Yumna N 18 Herwinnanda Pratama 19 Irene Fiolina 20 Ivan Deka Mahendra 21 Ivan Yuliano 22 Karima 23 Maria Arinta Dwi C 24 Maulida Nurwahyuni 25 Muhammad Luthfi 26 Petra Evi Suryani 27 Pramudya Adeputra S 28 Ravena Nur Rizqa 29 Santi Bayu Astriawati 30 Slamet Rofiq 31 Sonia Zuraida Dwi D 32 Valentina Asih Dwi K 33 Vinsensia Herningtyas A.K 34 Vira Mahardika 35 Yosef Septian Andi D 36 Yuniar Rahma Listiyanti Jumlah Rata-Rata Nilai Maksimal Nilai Minimal Varians
1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1
2 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
3 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
4 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
5 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
6 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
7 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1
ITEM 15 16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1
17 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
18 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1
20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0
28 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jml
Nilai
17 20 18 26 17 17 20 17 19 20 17 21 19 17 20 22 13 18 22 17 13 17 19 21 16 22 14 16 16 20 19 15 16 20 15 22
56.66667 66.66667 60 86.66667 56.66667 56.66667 66.66667 56.66667 63.33333 66.66667 56.66667 70 63.33333 56.66667 66.66667 73.33333 43.33333 60 73.33333 56.66667 43.33333 56.66667 63.33333 70 53.33333 73.33333 46.66667 53.33333 53.33333 66.66667 63.33333 50 53.33333 66.66667 50 73.33333 2193.333 60.92593 86.66667 43.33333 86.1797
Lampiran 36
No
278
Nilai Post-Test Kelompok Eksperimen Nama
1 Agita Marsindi 2 Alfian Nur Rahman 3 Almira Almas 4 Ana Nurlaili Ariyanti 5 Ananda Dian Asmara 6 Aprilia Indah Sorya Pratiwi 7 Arifa Dwi Cahya 8 Bayu Samudra Adi P 9 Budi Satriatama Wicaksono 10 Bunga Adelia Yuniar P 11 Destia Intan Nilasari 12 Dewi Puji Astuti 13 Dewi Yolanda Wulansari 14 Dian Purwita Sari 15 Dinda Nurul Qasanah 16 Egitama Nuhanisa Ashar 17 Eva Widyastuti 18 Farros Muhammad Aljabbar 19 Gian Alfiani Nur Syafira 20 Ikang Dewarta 21 Jibran Maulana R 22 Laili Swaraswati 23 M. Rizal Badawi 24 Maulana Rizky Rahmani 25 Mukhamad Dian Saputra 26 Nanda Aini Rahmatika 27 Putri Diah Widiastuti 28 Rahmat Adi Pradana 29 Riski Ramadhanti 30 Shafira Jasmine 31 Sinta Nuraini 32 Tabah Kusuma Supriatini 33 Teddy Prakosa Putra 34 Vika Septiyarini 35 Wisnu Septiaji Jumlah Rata-Rata Nilai Maksimal Nilai Minimal Varians
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0
2 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1
3 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0
5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0
6 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0
7 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0
9 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1
10 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0
11 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
13 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1
14 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
ITEM 15 16 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
19 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0
20 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1
22 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
23 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0
25 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
26 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1
27 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0
28 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Jml
Nilai
24 20 24 19 24 19 20 26 24 22 18 24 19 19 24 24 27 24 19 18 19 19 24 25 20 18 18 26 21 20 25 25 24 25 18
80 66.66667 80 63.33333 80 63.33333 66.66667 86.66667 80 73.33333 60 80 63.33333 63.33333 80 80 90 80 63.33333 60 63.33333 63.33333 80 83.33333 66.66667 60 60 86.66667 70 66.66667 83.33333 83.33333 80 83.33333 60 2550 72.85714 90 60 92.78912
Lampiran 37
No
279
280
Lampiran 38 Uji Normalitas Data Minat Belajar dan Hasil Belajar (Pretest)
Berdasarkan hasil uji normalitas data minat belajar awal dan data pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan bantuan SPSS menggunakan metode One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test nilai sig. (2-tailed) menunjukan α > 0,05. Jadi Terima H0 dan tolak H1 artinya data kelompok kontrol dan kelompok eksperimen berdistribusi normal.
281
Lampiran 39 Uji Homogenitas Data Minat Belajar dan Hasil Belajar (Pretest)
Berdasarkan hasil uji Homogenitas dengan bantuan SPSS menggunakan Levene Statistic test, data minat belajar diperoleh Levene Statistic 0.293 dan sig. 0,590 sedangkan data hasil belajar (pretest) diperoleh Levene Statistic 0.100 dan sig. 0,753 . Dengan nilai α > 5% dapat diambil kesimpulan terima H0 dan tolak H1, maka dapat disimpulkan bahwa data minat belajar dan hasil belajar (pretest) kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai varians yang sama atau homogen.
Lampiran 40
Uji Banding Rataan Minat Belajar dan Hasil Belajar
282
Lampiran 41
Uji Beda Rataan Minat Belajar dan Hasil Belajar
283
284
Lampiran 42 Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Awal Kelp. Kontrol
Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Awal Kelp. Eksperimen
Hasil Analisis Pretest Kelp. Kontrol
Hasil Analisis Pretest Kelp. Eksperimen
285
Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Akhir Kelp. Kontrol
Hasil Analisis Observasi Minat Belajar Akhir Kelp. Eksperimen
Hasil Analisis Postest Kelp. Kontrol
Hasil Analisis Postest Kelp. Eksperimen
286
Lampiran 43
PRESENSI PESERTA DIDIK SMKN 8 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NO
KELAS
1
MM 1
2 3
NAMA PESERTA DIDIK
JK
UMUR
ADELIA CHRISTYA AYU
P
15
MM 1
ADISTY PUTRI PRADANI
P
15
MM 1
ALBAZIA DEWI MAHONI
P
15
4
MM 1
ANNISA NUR ISNAENI
P
15
5
MM 1
ARFIANI DEWI AMALIA
P
15
6
MM 1
ARIRIUS DESANTA DEWA
L
14
7
MM 1
BAGUS AHNAFI SHOFWAN
L
15
8
MM 1
BINTANG IVAN SASONGKO
L
15
9
MM 1
CINTHIA NOVITA
P
14
10
MM 1
DANIEL YOGA PAMUNGKAS
L
16
11
MM 1
DIAN AYU WIGASARI
P
15
12
MM 1
DIAS HARTI PRATIKA
P
15
13
MM 1
EDO MAULANA
L
15
14
MM 1
EVA AGUSTYANINGSIH
P
15
15
MM 1
IVAN YULIANO
L
15
16
MM 1
FAUZI RIZALDI
L
15
17
MM 1
FERONIA PRADA YUMNA NAILA
P
14
18
MM 1
HERWINNANDA PRATAMA
L
15
19
MM 1
IRENE FIOLINA
P
14
20
MM 1
IVAN DEKA MAHENDRA
L
15
21
MM 1
DANDY RAMANA PUTRA
L
14
22
MM 1
KARIMA
P
15
23
MM 1
MARIA ARINTA DWI CAHYANI
P
15
24
MM 1
MAULIDA NURWAHYUNI
P
15
25
MM 1
MUHAMMAD LUTHFI
L
15
26
MM 1
PETRA EVI SURYANI
P
15
27
MM 1
PRAMUDYA ADEPUTRA SEPTIAWAN
L
16
28
MM 1
RAVENA NUR RIZQA
P
15
29
MM 1
SANTI BAYU ASTRIAWATI
P
15
30
MM 1
SLAMET ROFIQ
L
15
31
MM 1
SONIA ZURAIDA DWI DIANINGRUM
P
15
32
MM 1
VALENTINA ASIH DWI KURNIANINGRUM
P
14
33
MM 1
VINSENSIA HERNINGTYAS ANANDYA KUSUMA
P
15
34
MM 1
VIRA MAHARDIKA
L
16
35
MM 1
YOSEF SEPTIAN ANDI DARMAWAN
L
14
36
MM 1
YUNIAR RAHMA LISTIYANTI
P
15
37
Laki-Laki Perempuan
15 21
TANDA TANGAN
287
PRESENSI PESERTA DIDIK SMKN 8 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
NO
KELAS
NAMA PESERTA DIDIK
JK
UMUR
1
MM 2 AGITA MARSINDI
P
15
2
MM 2 ALFIAN NUR RAHMAN
L
14
3
MM 2 ALMIRA ALMAS
P
14
4
MM 2 ANA NURLAILI ARIYANTI
P
15
5
MM 2 ANANDA DIAN ASMARA
P
15
6
MM 2 APRILIA INDAH SORYA PRATIWI
P
15
7
MM 2 ARIFA DWI CAHYA
P
15
8
MM 2 BAYU SAMUDRA ADI PANGESTU
L
15
9
MM 2 BUDI SATRIATAMA WICAKSONO
L
17
10
MM 2 BUNGA ADELIA YUNIAR PUTRI
P
15
11
MM 2 DESTIA INTAN NILASARI
P
15
12
MM 2 DEWI PUJI ASTUTI
P
15
13
MM 2 DEWI YOLANDA WULANSARI
P
15
14
MM 2 DIAN PURWITA SARI
P
16
15
MM 2 DINDA NURUL QASANAH
P
16
16
MM 2 EGITAMA NUHANISA ASHAR
L
15
17
MM 2 EVA WIDYASTUTI
P
15
18
MM 2 FARROS MUHAMMAD ALJABBAR
L
15
19
MM 2 GIAN ALFIANI NUR SYAFIRA
P
15
20
MM 2 IKANG DEWARTA
L
14
21
MM 2 JIBRAN MAULANA RAHMADYA
L
15
22
MM 2 LAILI SWARASWATI
P
15
23
MM 2 M. RIZAL BADAWI
L
15
24
MM 2 MAULANA RIZKY RAHMANI
L
16
25
MM 2 MUKHAMAD DIAN SAPUTRA
L
15
26
MM 2 NANDA AINI RAHMATIKA
P
15
27
MM 2 PUTRI DIAH WIDIASTUTI
P
16
28
MM 2 RAHMAT ADI PRADANA
L
15
29
MM 2 RISKI RAMADHANTI
P
15
30
MM 2 SHAFIRA JASMINE
P
15
31
MM 2 SINTA NURAINI
P
15
32
MM 2 TABAH KUSUMA SUPRIATINI
P
15
33
MM 2 TEDDY PRAKOSA PUTRA
L
14
34
MM 2 WISNU SEPTIAJI
L
17
35
MM 2 VIKA SEPTIYARINI
P
15
36 Laki-Laki Perempuan
13 22
TANDA TANGAN
Lampiran 44
288
289
Lampiran 45
290
Lampiran 46
Gambar 3. SMK Negeri 8 Semarang
Gambar 4. Peserta Didik Megerjakan Soal Postest
291
Gambar 5. Peserta Didik Mengisi Angket Minat Belajar
Gambar 6. Pembelajaran Konvensional/Tatap Muka di Kelas
292
Gambar 7. Pembelajaran Kombinasi Menggunakan LMS Efront
293
Gambar 8. Halaman Muka Learning Management System Efront
Gambar 9. Panel Admin Learning Management System Efront
Gambar 10. Panel Peserta Didik Learning Management System Efront
294
Gambar 11. Panel Guru Learning Management System Efront
Gambar 12. Contoh Kelas Virtual LMS Efront
Gambar 13. Contoh Laporan Proses KBM Learning Management System Efront
295
Gambar 14. Contoh Laporan Sistem Management System Efront
Gambar 15. Evaluasi Pembelajaran Tipe Opsional
Gambar 16. Halaman Muka Evaluasi Pembelajaran
296
Gambar 17. Pelajaran Yang Diikuti
Gambar 18. Menu Pemeliharaan LMS
297
Gambar 19. Pengguna Yang Terhubung
Gambar 20. Pementauan Proses KBM Mandiri