SKRIPSI
EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS L) SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI
NI LUH KOMANG SUMI ARCANI NIM 1302005017
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2016 i
Lembar Pengesahan
EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL SERAI WANGI (CYMBOPOGON NARDUS L) SEBAGAI LARVASIDA AEDES AEGYPTI
SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 3 NOVEMBER 2016
Pembimbing ,
DR. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes NIP. 19660824 199601 1001
Mengetahui, Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana,
Dr.dr. Dw. Pt. Gde. Purwa Samatra, SpS(K) NIP. 19550321 198303 1 004
ii
Skripsi ini telah diuji pada dan dinilai oleh panitia penguji pada Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tanggal ……………………….
Berdasarkan SK............................ No................................................. Tanggal.........................................
Panitia Penguji Skripsi adalah:
Ketua
: DR. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes
Anggota
:
1. dr. I Kadek Swastika, M.Kes
iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya tulis
yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain sebagai hasil pemikiran saya sendiri, maka gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Denpasar, 3 November 2016 Yang menyatakan
Materai Rp 6.000,Ni Luh Komang Sumi Arcani NIM. 1302005017
iv
ABSTRAK Efektifitas Ekstrak Etanol Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) sebagai Larvasida Aedes aegypti Demam berdarah ialah penyakit mematikan yang mengenai seluruh dunia dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran salah satu dengan menggunakan larvasida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L) sebagai larvasida Ae. aegypti. Penelitian ini dilakukan pada bulan Pebruari sampai Nopember 2016. Jenis penelitian ini adalah eksperimen dengan rancangan post test only with control group design dengan menggunakan larva Aedes aegypti instar III/IV sebagai hewan coba. Konsentrasi ekstrak yang digunakan yaitu 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,5%, 1% dan 2% dan kelompok kontrol dengan 4 kali pengulangan, masing-masing menggunakan 25 larva dan dilakukan pengamatan selama 24 jam. Jumlah kematian larva dinalisis menggunakan uji nonparametrik Kruskal Wallis. Hasil penelitian didapatkan semua konsentrasi pada kelompok perlakuan memiliki perbedaan yang bermakna terhadap kelompok kontrol dengan nilai p<0,05. Jumlah kematian larva tertinggi pada konsentrasi 2% yaitu 38% kematian larva dan terendah pada konsentrasi 0,05% dan konsentrasi 0,1% yaitu 8% kematian larva. Disimpulkan bahwa semua konsentrasi pada kelompok perlakuan efektif sebagai larvasida bila dibandingkan dengan kontrol dengan nilai p<0,05. Kata kunci: serai wangi, larvasida, Aedes aegypti
v
ABSTRACT Effectiveness of Ethanol Extract Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) as the Aedes aegypti Larvicidal Dengue fever is a deadly disease that affects the entire world and is transmitted by the mosquito Aedes aegypti. Much can be done to break the chain of one by using larvicides. The purpose of this study was to determine the effectiveness of the ethanol extract of serai wangi (Cymbopogon nardus L) as larvicidal Ae. aegypti. This study conducted in February until November 2016. This type of research is experimental with post test only control group design using the three/fourth instar larvae of Aedes aegypti as the experimental animals. The extract used is 0.05%, 0.1%, 0.2%, 0.5%, 1% and 2% and the control group with four replicates, each using 25 larvae and observation for 24 hours , Total mortality of larvae analyze using the nonparametric Kruskal Wallis test. The result showed all concentrations in the treatment group had a significant difference in the control group with a value of p <0.05. The highest number of larval mortality at a concentration of 2%, is 38% larval mortality and the lowest larval mortality is in concentration of 0.05% and 0.1% concentration of 8% . It was concluded that the concentrations in the treatment group effective as larvicides when compared with the control with p <0.05. Keywords: serai wangi, larvicides, Aedes aegypti
vi
RINGKASAN Efektifitas Ekstrak Etanol Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) sebagai Larvasida Aedes aegypti Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang diakibatkan oleh virus dengue yang terdapat dalam gigitan nyamuk Ae. aegypti. Insiden DBD semakin meningkat setiap tahunnya di setiap belahan dunia, diperkirakan tiga milyar penduduk dunia berisiko terinfeksi virus dengue serta Asia Tenggara merupakan negara dengan insiden DBD tertinggi berdasarkan data WHO. Di Indonesia sendiri, kasus DBD tersebar di 34 provinsi termasuk Bali. Kasus DBD semakin meningkat, pemerintah berusaha mengatasi dengan menggalakkan berbagai upaya salah satunya program pengasapan (fogging) dan 3M Plus. Akan tetapi, program-program tersebut menimbulkan berbagai efek samping yang merugikan masyarakat dan lingkungan serta akan menimbulkan resistensi terhadap vektor nyamuk dewasa ataupun jentiknya. Maka dari itu, diperlukan suatu upaya alternatif untuk meberantas vektor dengan cara menggunakan larvasida alami yang berasal dari tumbuhan. Manfaat yang didapat ketika menggunakan larvasida alami ialah berkurangnya risiko pencemaran dan resistensi terhadap vektor. Salah satu tumbuhan yang dapat digunakan sebagai larvasida alami ialah serai wangi (Cymbopogon nardus L), dimana kandungan utama dari serai wangi (Cymbopogon nardus L) ialah citronella dan geraniol. Kandungan citronella dalam serai wangi bersifat racun dehidrasi yang dapat mengakibatkan kematian karena kehilangan cairan terus-menerus. Berdasarkan uraian diatas tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L) dengan konsentrasi 0,05%, 0,1%, 0,2%, 0,5%, 1% dan 2% sebagai larvasida Ae. aegypti. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengendalian vektor DBD dengan menggunakan ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L) dan menambah wawasan dalam bidang medis dan tambahan literatur bagi peneliti. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen sungguhan (true experimental research) dengan rancangan post test only with control group design. Subyek dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan dengan pemberian ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L) dengan konsentrasi 0,05%, 0,1% , 0,2% , 0,5% , 1% , dan 2%, sedangkan pada kelompok kontrol diberikan dengan konsentrasi 0% (hanya air sumur). Percobaan dari penelitian dilakukan pengulangan sebanyak empat kali pada setiap perlakuan konsentrasi, dan dilakukan pengamatan selama 24 jam. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol serai wangi (Cymbopogon nardus L) dengan konsentrasi 0,05%, 0,1% , 0,2% , 0,5% , 1% , dan 2%. Sedangkan variabel terikatnya adalah jumlah kematian larva Ae. aegypti persatuan waktu, serta variabel kendalinya berupa suhu udara, kelembapan udara, kualitas air, dan sinar matahari. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan November di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan Laboratorium Pasca Sarjana Universitas Udayana dengan menggunakan hewan coba berupa larva Ae. aegypti instar III/IV. Data yang didapat berupa data primer kemudian data diolah
vii
menggunakan software statistik berupa Kruskal Wallis yang dilanjutkan dengan uji Mann Whitney. Hasil dari penelitian ini didapatkan persentase rerata kematian larva pada kontrol yaitu 0% (0 larva), pada konsentrasi 0,05% yaitu 8% (2 larva), pada konsentrasi 0,1% yaitu 8% (2 larva), pada konsentrasi 0,2% yaitu 10% (2,5 larva), pada konsentrasi 0,5% yaitu 12% (3 larva), pada konsentrasi 1% yaitu 16% (4 larva) dan pada konsentrasi 2% yaitu 38% (9,5 larva), dengan persentase kematian tertinggi pada konsentrasi 2% dan terendah pada konsentrasi 0,05% dan 0,1%. Selanjutnya pada uji Kruskal Wallis didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan nilai p<0,05 (p=0,001). Untuk mengetahui efektifitas pada masing-masing konsentrasi yang dibandingkan dengan kontrol maka akan dilakukan uji Mann Whitney. Dimana terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dengan konsentrasi 0,05% dan 0,1% didapatkan hasil nilai p<0,05 (p=0,008). Perbandingan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan dengan konsentrasi 0,2%, 0,5%, 1% dan 2% juga menunjukkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang bermakna yaitu dengan nilai p<0,05 (p=0,013). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Aulung tahun 2014 bahwa semakin banyak kematian larva sebagai akibat dari semakin banyak senyawa alami yang masuk ke dalam tubuh larva. Terjadinya kematian larva Ae. aegypti pada berbagai konsentrasi disebabkan oleh terdapatnya senyawa aktif yang kontak langsung dengan larva Ae. aegypti yaitu citronella, geraniol, dan citronellol, serta kandungan lainnya berupa geranil asetat, sitronelil asetat, dan komponen lain. Citronella pada serai wangi bekerja dengan cara membuat serangga akan kehilangan cairan terus-menerus sehingga tubuh serangga akan mengalami dehidrasi akibatnya akan menimbulkan kematian pada serangga. Mekanisme kerja dari dari citronella dengan cara menghambat enzim asetilkolinesterase sehingga akan menyebabkan akan menyebabkan terjadinya keracunan yang ditandai dengan gangguan sistem saraf pusat, kejang, kelumpuhan pernafasan, dan kematian pada serangga. Dapat disimpulkan bahwa semua konsentrasi semua konsentrasi pada kelompok perlakuan efektif sebagai larvasida bila dibandingkan dengan kontrol dengan nilai p<0,05. Adapun saran yang dianjurkan ialah karena penelitian serupa masih terbatas khusunya di daerah Bali, maka diperlukan uji fitokimia untuk mengetahui kandungan serai wangi (Cymbopogon nardus L) pada daerah Bali yang berperan dalam kematian larva Ae. aegypti.
viii
SUMMARY Effectiveness of Ethanol Extract Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) as the Aedes aegypti Larvicidal Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) isa a disease cause by dengue virus found in mosquitoes Ae. aegepti. The incidence of dengue is increasing every year in every part of the word, an estimated three billion people at risk for infection with dengue virus and Southeast asia is the country with the highest incidense of dengue fever based WHO data. In Bali alone, dengue cases are scatterd 34 province, inclluding Bali. Dengue case is increasing, the goverment try to cope eith variety of effort to promote one program cause variation side effect sre detrimental to society and the invironment and will lead to resistance to the vector. One of the plans that can be used as natural larvacidal is serai wangi (Cymbopogon nardus L), in which the main constituent of serai wangi in a toxic citronella dehydration which can lead to death due to loss continousnly. Based on the description above, the purpose of this study was to determine the effectiveness of the ethanol extract of serai wangi (Cymbopogon nardus L) at a concentration of 0.05%, 0.1%, 0.2%, 0.5%, 1% and 2% as larvicidal Ae. aegypti. The benefits of this research is to provide information to the public on dengue vector control using ethanol extract of serai wangi (Cymbopogon nardus L) and add insight into the medical field and additional literature for researchers. This type of research is experimental research real (true experimental research) with post test only control group design. The subjects were divided into two groups, namely the group treated with ethanol extract of serai wangi (Cymbopogon nardus L) at a concentration of 0.05%, 0.1%, 0.2%, 0.5%, 1% and 2%, while the control group was given with a concentration of 0% (only water wells). The experiment of the study be repeated four times in each treatment concentration and observation for 24 hours. The independent variables in this study is the ethanol extract of serai wangi (Cymbopogon nardus L) at a concentration of 0.05%, 0.1%, 0.2%, 0.5%, 1% and 2%. While the dependent variable is the number of larval mortality Ae. aegypti unity of time, as well as control variables such as air temperature, humidity, water quality, and sunlight. This study was conducted from February to November at the Laboratory of Parasitology, Faculty of Medicine Udayana University and the Laboratory of the Graduate University of Udayana using experimental animals in the form of larvae of Ae. aegypti instar III/IV. Data obtained in the form of primary data and then the data is processed Using statistical software in the form of Kruskal-Wallis followed by Mann Whitney test. The results of this study found the average percentage of larval mortality in controls of 0% (0 larvae), at a concentration of 0.05%, ie 8% (2 larvae), at a concentration of 0.1%, ie 8% (2 larvae), at concentrations of 0 , 2% ie 10% (2.5 larvae), at a concentration of 0.5% which is 12% (3 larvae), at a concentration of 1% 16% (4 larvae) and at a concentration of 2%, ie 38% (9.5 larvae), with the highest percentage of deaths at a concentration of 2% and the lowest at a concentration of 0.05% and 0.1%. Furthermore, the Kruskal Wallis test found significant differences between the control group and the treatment group
ix
with a value of p <0.05 (p = 0.001). To determine the effectiveness of each concentration compared to the control will be performed Mann Whitney test. Where there is a significant difference in the control group and the group treated with a concentration of 0.05% and 0.1% showed a value of p <0.05 (p = 0.008). Comparison between the control group to the treatment group with a concentration of 0.2%, 0.5%, 1% and 2% also showed that there is a significant difference with a value of p <0.05 (p = 0.013). The results are consistent with research Aulung 2014 that increased mortality of larvae as a result of the growing number of natural compounds into the body of the larvae. The occurrence of larval mortality Ae. aegypti at various concentrations caused by the presence of active compound in direct contact with the larvae of Ae. aegypti is citronella, geraniol and citronellol, as well as other content such as acetic geranil, sitronelil acetate, and other components. Citronella on serai wangi works by making the insects will lose fluid constantly so the insect's body will become dehydrated as a result will cause the death of insects. The working mechanism of of citronella the enzyme acetylcholinesterase inhibit way that would cause would cause toxicity characterized by central nervous system disorders, seizures, paralysis resporatory, and death in insects. It can be concluded that the concentrations of all concentrations in the treatment group effective as larvicides when compared with the control with p <0.05. As for suggestions that recommended is because a similar study was limited especially in the area of Bali, it is necessary phytochemical test to determine the content of serai wangi (Cymbopogon nardus L) in the area of Bali that play a role in the death of the larvae of Ae. aegypti.
x
KATA PENGATAR Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Dalam penyusunan skripsi ini yang berjudul “Efektifitas Ekstrak Etanol Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) sebagai Larvasida Aedes aegypti ” penulis dibantu oleh banyak pihak. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas dukungan moral dan material yang diberikan. 2. Dr. dr. I. W. P. Sutirta Yasa, M. Si selaku Ketua Block Elective Study Semester VII Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas bantuan moral dan material yang diberikan. 3. dr. Putu Ayu Asri Darmayanti, M. Kes, selaku Sekretaris Block Elective Study Semester VII yang telah memberikan petunjuk mengenai penulisan laporan ini. 4. DR. dr. I Made Sudarmaja, M.Kes selaku pembimbing dan dr. I Kadek Swastika, M.Kes selaku penguji yang telah memberikan arahan, kritik, dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini. 5. Keluarga besar Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana dan jajarannya yang telah membantu menyediakan sampel dan tempat Penelitian serta selalu setia menemani disaat penelitian. 6. Kepala Bagian Laboratorium Pertanian Pasca Sarjana Universitas Udayana dan jajarannya yang telah membantu dalam proses pembuatan ekstrak. 7. Kedua orang tua saya dan keluarga besar yang selalu mendukung dalam setiap langkah. 8. Rekan – rekan mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Udayana khususnya PSPD 2013 (coltrazius) yang selalu memberikan motivasi dan bantuan, dan semua pihak yang telah memberikan bantuan moral dan material dalam penyusunan skripsi ini.
xi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kemajuan penulis untuk kedepannya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
Denpasar, 3 November 2016
Penulis
xii
DAFTAR ISI Halaman SAMPUL DALAM .............................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................. ii PENETAPAN PANITIA PENGUJI .................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ...................................................... iv ABSTRAK ............................................................................................................ v ABSTRACT .......................................................................................................... vi RINGKASAN ....................................................................................................... vii SUMMARY .......................................................................................................... ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi DAFTAR ISI ........................................................................................................xiii DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................xvii DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH ..........................................................xviii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 5 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 5 1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 7 2.1 Nyamuk Ae. Aegypti............................................................................ 7 2.1.1 Klasifikasi nyamuk Ae. Aegypti................................................... 7 2.1. Morfologi nyamuk Ae. Aegypti ..................................................... 7
xiii
2.1.3 Siklus hidup Nyamuk Ae. Aegypti ............................................... 12 2.1.4 Habtitat nyamuk Ae. Aegypti ....................................................... 13 2.2 Larvasida ............................................................................................. 16 2.3 Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) ................................................ 17 2.3.1 Klasifikasi serai wangi (Cymbopogon nardus L) ........................ 17 2.3.2 Morfologi serai wangi (Cymbopogon nardus L) ......................... 17 2.3.3 Habitat dan perbanyakan serai wangi (Cymbopogon nardus L) ....................................................................... 19 2.3.4 Kandungan serai wangi (Cymbopogon nardus L) ....................... 20 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP &HIPOTESIS PENELITIAN ..... 22 3.1 Kerangka Berpikir ............................................................................... 22 3.2 Kerangka Konsep ................................................................................ 24 3.3 Hipotesis Penelitian............................................................................. 24 BAB IV METODE PENELITIAN ....................................................................... 26 4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................... 26 4.2 Subyek Penelitian ................................................................................ 26 4.2.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 26 4.2.2 Sampel penelitian ........................................................................ 26 4.3 Variabel Penelitian .............................................................................. 27 4.3.1 Klasifikasi variabel ...................................................................... 27 4.3.2 Definisi operasional variabel ....................................................... 28 4.4 Alat dan Bahan Penelitian ................................................................... 29 4.4.1 Alat Penelitian ............................................................................ 29 4.4.2 Bahan Penelitian ......................................................................... 30 4.5 Cara Kerja ........................................................................................... 30 4.5.1 Preparasi bahan uji....................................................................... 30 4.5.2 Pembuatan larutan uji .................................................................. 31 4.6 Uji Efektifitas ...................................................................................... 32 4.7 Paramater Efektifitas ........................................................................... 33 4.8 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 33 4.9 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 33 4.10 Teknik Analisis Data ......................................................................... 33 xiv
4.11 Alur Penelitian .................................................................................. 35 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................ 36 5.1 Hasil Penelitian ................................................................................... 36 5.2 Pembahasan ......................................................................................... 39 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN.................................................................... 45 6.1 Simpulan.............................................................................................. 45 6.2 Saran .................................................................................................... 46 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 47 LAMPIRAN .......................................................................................................... 50
xv
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1Jumlah Ekstrak Serai Wangi yang Diperlukan ................................... 32
xvi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Telur nyamuk Ae. aegypti ............................................................... 8 Gambar 2.2 Larva nyamuk Ae. aegypti .............................................................. 10 Gambar 2.3 Pupa nyamuk Ae. aegypti ............................................................... 11 Gambar 2.4 Nyamuk Ae. Aegypti ....................................................................... 12 Gambar 2.5 Siklus Hidup Nyamuk Ae. aegypti ................................................ 13 Gambar 2.6 Akar Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) .................................. 17 Gambar 2.7 Batang Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) ............................... 18 Gambar 2.8 Daun Serai Wangi (Cymbopogon nardus L) .................................. 19 Gambar 3.1 Kerangka Konsep ........................................................................... 24 Gambar 4.1 Alur Penelitian................................................................................. 35 Gambar 5.1 Persentase Rerata Kematian Larva dalam 24 Jam ..........................37
xvii
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH SINGKATAN DBD
: Demam Berdarah Dengue
DHF
: Dengue Haemorrhagic Fever
TPA
: Tempat Penampungan Air
WHO
: World Health Organization
LSD
: Least Significance Different
xviii
DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Jadwal Penelitian .............................................................................. 50 Lampiran 2. Uji Normalitas Data .......................................................................... 51 Lampiran 3. Uji Homogenitias Data ..................................................................... 52 Lampiran 4. Uji Kruskal Wallis ............................................................................ 53 Lampiran 5. Uji Mann Whitney............................................................................. 54 Lampiran 6. Gambar Proses Pembuatan Ekstrak dan Proses Uji.......................... 57 Lampiran 7. Kalibrasi Ekstrak .............................................................................. 59
xix