EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA Sri Hudia Rohmatin dan Shahibul Ahyan Pendidikan Matematika STKIP Hamzanwadi Selong
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan metode TPS berbasis Open-Ended-Problem efektif terhadap kreativitas belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan disain One group pre test post test. Sampel penelitian ini adalah 33 siswa. Instrumen berbentuk 4 soal essay yang sudah valid dan reliabel. Uji normalitas data dengan Chikuadrat dan uji homogenitas data dengan uji Barlett sedangkan uji hipotesis digunakan analisis statistik parametrik uji t-test. Berdasarkan hasil analisis data nilai rata-rata kelompok pre test adalah 44 kelompok post test adalah 64. Hasil uji normalitas kelompok pre test diperoleh X2hitung < X2tabel atau 4,452 < 11,070 dan kelompok post test diperoleh X2hitung < X2tabel atau 6,665 < 11,070. Hasil uji homogenitas data diperoleh X2 hitung < X2tabel 2,047 < 3,841. Hasil uji hipotesis data diperoleh thitung > ttabel atau 49,66 > 2,001. Berdasarkan hasil uji hipotesis disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Ini menunjukkan bahwa penggunaan metode TPS berbasis OpenEnded-Problem efektif terhadap kreativitas belajar siswa. Kata kunci : efektivitas, metode TPS, open-ended-problem, kreativitas siswa. ABSTRACT This study was aimed at finding out whether or not Open-Ended-Problem Based TPS Method was effective on student’s mathematics learning creativity. The type of this research was quasi-eksperimental with one-group pretet posttest desaign. The sample of this research was 33 students. Instrument in form of 4 essay that was valid and reliable. Normality testing with Chi-kuadrat and homogeneity testing with Barlett-test while hypotesis testing with paramteric statistical analysis t-test. Based on the data analysis average pre test was 44 and post test was 64. The results of the normality testing pre-test group obtained x2count < x2tabel or 4.452 < 11.070 and post test group obtained x2count < x2tabel or 5,946 < 11.070. Data homogeneity testing results obtained x2count < x2tabel 2,484 < 3,841. The results of hypothesis testing data was obtained tcount > ttabel or 12,317 > 2,001. Based on the test results concluded that the hypothesis Ho was rejected and Ha accepted. To sum up, Open-Ended-Problem-Based TPS was significantly effective on student’s mathematics learning creativity. Key words: effectiveness, TPS method, open-ended-problem, students creativity.
Pendidikan
merupakan salah satu
kebutuhan pokok yang wajib dimiliki
pada tahun 2012 lalu, lebih buruk dari peringkat tahun 2009 yaitu 61.
oleh setiap manusia, baik untuk masa sekarang
maupun
nanti.
Di
indonesia, anak anak diwajibkan untuk menjalani wajib belajar selama 12 tahun. Hal ini menunjukkan sikap pemerintah
yang
peduli
pentingnya
pendidikan.
pada Namun,
sikap peduli yang ditunjukkan ini tidak didukung dengan langkahlangkah perbaikan yang tepat yang ternyata sering mendapat predikat buruk di dunia internasional.
internasional yang dilakukan setiap tahun
International (PISA)
oleh Student
telah
Assesment kali
mencatatkan nama Indonesia dalam kelompok peringkat terendah sejak tahun 2000. Penilaian dilakukan melalui
tiga rangkaian tes yaitu,
yaitu tes membaca, matematika, dan ilmu alam terhadap sejumlah siswa sekolah
berusia
15
tahun
Indonesia
cenderung dimanjakan oleh kegiatan pembelajaran yang didominasi oleh pengajar,
apapun
kurikulumnya.
Mereka selalu menerima apa yang diberikan oleh gurunya. Hal itu dikarenakan
kebanyakan
pembelajaran yang diberikan selalu berpusat pada hasil maksimal yang harus dicapai. Sedikit sekali yang memperhatikan bahwa pembelajaran
proses yang dilakukan untuk sampai pada suatu jawaban yang ditemukan.
Programme
berulang
di
itu seharusnya dilihat juga dari
Survei penilaian pendidikan
tiga
Murid
dari
berbagai penjuru dunia. Ketiga tes tersebut terlihat sederhana, tetapi kenyataannya Indonesia menempati peringkat kedua terendah dari 65 negara yang mengikuti survei PISA
Dari
hasil observasi awal
yang telah dilakukan di kelas X MA NW Kabar, tingkat kreativitas siswa dalam
mengerjakan
diberikan
oleh
soal
gurunya
yang masih
kurang. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran matematika di sana masih
menggunakan
pembelajaran
yang
metode
konvensional
(ceramah). Hal ini yang membuat siswa
menjadi
kurang
diberi
kesempatan untuk mengembangkan ide kreatifnya dalam mengerjakan soal matematika
sesuai dengan
kemampuannya
masing-masing.
Keadaan
tersebut
mengakibatkan
beranggapan hanya ada satu cara
kemampuan berpikir kreatif siswa
untuk menyelesaikan permasalahan
kurang
matematika, dan variasi penggunaan
berkembang
dengan
maksimal.
metode
Salah
pembelajaran
matematika
siswa masih kurang.
satu
alternatif
yang
mampu
Adapun tujuan artikel ini
dan
untuk melihat keefektifan metode
kreativitas belajar matematika siswa
pembelajaran TPS berbasis Open-
adalah dengan menggunakan metode
Ended-Problem terhadap kreativitas
Think-Pair-Share
belajar siswa kelas X MA NW Kabar
pendekatan mengembangkan
aktifitas
(TPS)
berbasis
Open-Ended Problem. Penggunaan metode TPS berbasis Open-Ended Problem tersebut diharapkan proses pembelajaran
yang
ada
dapat
mendorong siswa untuk memperoleh pengetahuan
atau
pengalaman
menemukan,
mengenali,
memecahkan
masalah
dan dengan
beberapa cara sesuai dengan caranya masing-masing agar menjadi aktif dan
kreatif
pembelajaran
sehingga
tujuan
matematika
dapat
tercapai dengan maksimal.
Tahun Pembelajaran 2014/2015. METODE Penelitian
pra-eksperimental designs. Karena penelitian
ini
bertujuan
suatu perlakuan secara sengaja, maka penelitian ini menggunakan One Group Pre Test Post Test Design dimana maksud penelitian ini adalah disain
yang
menggunakan
subjek
dalam penelitian ini diidentifikasikan
dilakukan post test.
mengembangkan
untuk kemmapuan
berpikir kreatif matematika dalam pemecahan masalah yang ditemukan siswa masih kurang, siswa masih
yang
satu
terlebih
dahulu diberikan soal pre test, lalu diberikan
kepedulian
untuk
mengetahui efektif atau tidaknya
masalah di atas, maka permasalahan
pada
merupakan
penelitian eksperimen dengan jenis
kelompok
Berdasarkan latar belakang
ini
perlakuan,
kemudian
Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tiga tahapan yaitu memberikan tes awal (pre test), menerapkan metode TPS berbasis
Open-Ended-Problem,
dan
memberikan tes akhir (post test). Teknik
analisis
Open-Ended-Problem diperoleh skor data
meliputi uji normalitas data dengan menggunakan chi-kuadrat dan uji homogenitas data menggunakan uji barlett
sedangkan
menggunakan
menggunakan metode TPS berbasis
uji
hipotesis
analisis
statistik
parametrik uji t-test. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple
tertinggi untuk kreativitas belajar siswa adalah 53 dan skor terendah adalah 36 dengan nilai rata-ratanya adalah 44 dan standar deviasinya adalah
4,17.
tertinggi
menggunakan
metode TPS berbasis Open-EndedProblem
adalah
73
dan
skor
rata-ratanya adalah 64 dan standar
HASIL DAN PEMBAHASAN
deviasinya adalah 6,63.
Berdasarkan hasil penelitian dan pengumpulan data yang telah dilakukan berupa pemberian soal essay sebanyak 4 buah soal dengan materi sistem persamaan linier dua tiga
setelah
skor
terendahnya adalah 53 dengan nilai
random sampling.
dan
Sedangkan
variabel
sebelum
Sesuai dengan kriteria yang ada
pada
terhadap
pedoman kreativitas
penskoran belajar
matematika siswa didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 1. Perolehan skor untuk kreativitas belajar matematika siswa Kelompok Statistik Kriteria Skor maksimal Skor minimal Mean 53 36 44 Tidak Kreatif Pre Test 73 52 64 Cukup Kreatif Post Test
80 70 60 50 40 30 20 10 0
nilai maksimum nilai minimum mean
Pre Test
Post Test
Gambar 1. Perubahan tingkat kreativitas belajar siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran dengan metode TPS berbasis Open-Ended-Problem Tahap-tahap dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode TPS (Think-Pair-Share)
a
b
c Gambar 2: a. Tahap Think (berpikir sendiri) b. Pair (berdiskusi dengan teman sebangku) c. Share (berdiskusi dengan teman sekelompok)
Gambar 3. Melakukan presentasi dan menyanggah jawaban yang diberikan dan teman yang lain memperhatikan
Contoh perubahan jawaban siswa dari soal pre test dan post test
a
b Gambar 4: a. Soal pre test b. Soal post test
Pedoman Penskoran Kreativitas Belajar Siswa Pokok Bahasan SPLDV Dan SPLTV Masalah
Soal 1,2,3,4
Aspek Deskripsi jawaban siswa Skor Kemampuan Berpikir Kelancaran Siswa tidak tepat dalam strategi/langkah 2 penyelesaian soal dan siswa tidak dapat memperoleh jawaban yang tepat Siswa tepat dalam strategi/penyelesaian soal 3 dan siswa tidak dapat memperoleh jawaban yang tepat Siswa tepat dalam strategi.langkah 4 penyelesaian dan siswa dapat memperoleh jawaban yang tepat Keluwesan Siswa menuliskan satu macam cara 2 penyelesaian atau dua macam penyelesaian soal yang keduanya tidak tepat/benar dan siswa tidak dapat memberikan penjelasan terhadap pekerjaannya Siswa menuliskan dua macam cara 3 penyelesaian soal dan tidak tepat dalam memberi penyelesaian Siswa menuliskan dua macam cara 4 penyelesaian soal dan memberikan penjelasan yang sesuai terhadap pekerjaannya Keaslian/ Siswa menyelesaiakan satu soal dengan satu 2 kebaruan cara penyelesaian atau dua cara yang sejenis(missal keduanya dengan eliminasisubstitusi, hanya berbeda variabel yang didahulukan) Siswa menyelesaikan soal dengan dua cara 3 yang berbeda tetapi biasa/lazim digunakan Siswa menyelesaikan soal dengan dua cara 4 yang berbeda dan tidak lazim (misalnya mengalikan dengan bilangan pecahan/negative;substitusi yang tidak biasa) Kemampuan Siswa tidak memberikan langkah yang tepat 2 elaborasi dalam penyelesaian soal (memperinci) Siswa kurang lengkap dalam memberikan 3 langkah penyelesaian soal Siswa lengkap dalam memberikan langkah 4 penyelesaian soal Kemampuan Siswa tidak memberi kesimpulan pada 1
evaluasi (menilai)
Kriteria : 0 – 45 46 – 59 60 – 69 70 – 79 80 – 92
bagian terakhir pekerjaannya Siswa tidak tepat dalam memberi kesimpulan pada bagian terakhir pekerjaannya Siswa tepat dalam memberi kesimpulan pada bagian akhir pekerjaannya
2
3
= Tidak kreatif = Kurang kreatif = Cukup kreatif = Kreatif = Sangat kreatif
Uji
normalitas
data
Pembuktian
normalitas
digunakan untuk mengetahui apakah
menggunakan
rumus
data
dan diperoleh hasil sebagai berikut:
yang
telah
kita
teliti
berdistribusi
normal
atau
tidak.
Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data 𝟐 𝟐 𝒙𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 𝒙𝒕𝒂𝒃𝒆𝒍 4,808 11,070 6,665 11,070
Ubahan Pre Test Post Test Uji
homogenitas
data
data
Chi-kuadrat
Keterangan Normal Normal
homogenitas tersebut menggunakan
dimaksudkan untuk menguji apakah
uji
Barlett
dan
data yang dikumpulkan berbentuk
sebagai berikut:
diperoleh
hasil
homogen atau tidak. Pembuktian Tabel 3. Hasil Uji Homogenitas Data Sampel
dk(n-1)
Pre Test Post Test 𝚺
32 27 59
𝟏
𝒅𝒌 0,031 0,037 0,068
𝑺𝒊
𝑺𝒊𝟐
log 𝑺𝒊𝟐
dk. 𝑺𝒊𝟐
dk. log𝑺𝒊𝟐
5,17 6,74 11,9
26,7289 45,4276 72,1525
1,426 1,657 3,083
855,3248 1226,5452 2081,87
45,632 44,739 90,371
Jika taraf signifikansi 5% pada daftar Chi-kuadrat pada dk = 2
dapat
disimpulkan
bahwa
data
menyebar secara homogen.
2 – 1 = 1 diperoleh 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 3,841 dan
Uji hipotesis dimaksudkan
2 2 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,484 dimana 𝑋ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 <
untuk
2 𝑋𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 2,484 < 3,841 sehingga
metode TPS berbasis Open-Ended-
keefektifan
penggunaan
Problem terhadap kreativitas belajar
siswa. Uji hipotesis menggunakan uji Sampel Pre Test Post Test 𝚺
t dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Hipotesis Data 𝒙𝟏 𝒙𝟐 𝑺𝟏𝟐 𝑺𝟐𝟐 44,27 26,7289 45,4276 63,07 45,4276 44,27 63,07 26,7289 TPS berbasis Open-Ended Problem
N 33 28 61
Dari perhitungan di atas didapatkan thitung = 12,317 dan ttabel = 2,001 pada taraf signifikansi 5% dan dk = n1 + n2 – 2. Jadi, thitung > ttabel atau 12,317 > 2,001 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya penggunaan metode TPS berbasis Open-Ended-Problem efektif secara signifikan terhadap kreativitas
dapat terus dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas bukan hanya pada pokok bahasan sistem persamaan
linier
dua
dan
tiga
variabel tetapi pada pokok bahasan yang
lainnya,
dan
diharapkan
penggunaan metode TPS berbasis Open-Ended Problem dapat terus digunakan
dalam
proses
belajar
mengajar di kelas bukan hanya pada mata pelajaran matematika tetapi
belajar matematika siswa. Hal ini berarti
hipotesis
yang
diajukan
pada mata pelajaran yang lainnya juga. Melalui
diterima.
diharapkan SIMPULAN
dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa” Penggunaan metode
TPS
(Think-Pair-Share) berbasis Open Problem
meningkatkan
efektif
dalam
kreativitas
belajar
matematika siswa kelas X MA NW Kabar Kecamatan Sakra Kabupaten Lombok Timur Tahun Pembelajaran 2014/2015”.
para
guru
ini dapat
menggunakan metode yang tepat dan
Berdasarkan hasil penelitian
Ended
penelitian
Penggunaan
metode
kreatif dalam kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah sehingga tidak hanya
prestasi
belajar
yang
meningkat tetapi kreativitas yang dimiliki
siswa
juga
meningkat,
diharapkan metode TPS berbasis Open-Ended Problem dapat terus digunakan
dalam
proses
belajar
mengajar di kelas bukan hanya pada mata pelajaran matematika tetapi
pada mata pelajaran yang lainnya juga.
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Emzir.
(2009). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono. (2010). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.