Edukasi Kesehatan Mental Intensif
15
Lampiran A. Informed consent (Persetujuan dalam keadaan sadar) yang digunakan dalam studi ini PERSETUJUAN DALAM KEADAAN SADAR UNTUK BERPARTISIPASI SEBAGAI SUBJEK RISET “EFEK EDUKASI KESEHATAN MENTAL TERHADAP STIGMA PADA PENERIMA JASA KESEHATAN MENTAL” Saya setuju untuk ikut serta dalam studi ini dengan cara mengisi survei yang disediakan. Saya mengerti bahwa keikutsertaan saya dalam studi ini atas dasar sukarela dan saya dapat menolak untuk melanjutkan kepesertaan saya dalam studi ini tanpa kesulitan apapun. Saya mengerti bahwa saya harus setidak – tidaknya berusia 18 tahun, sudah bekerja, dan memiliki penghasilan untuk ikut serta dan mengerti studi ini hanya untuk keperluan eksperimen semata. Saya juga menyatakan bahwa saya belum pernah berkonsultasi dan bertemu dengan psikolog, dokter jiwa, dan konselor sebelumnya untuk ikut serta dalam studi ini. Eksperimen tersebut bertujuan untuk memajukan ketersediaan ilmu psikologi Indonesia. Eksperimen ini akan dipublikasikan pada Konferensi Psikologi di Universitas Airlangga, Surabaya. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki efek dari penyuluhan kesehatan jiwa/mental terhadap stigma/kesan negatif yang dikenakan kepada penerima jasa kesehatan mental (misal: orang yang stres mencari konselor). Studi ini hanya mengandung resiko ringan berupa gangguan ringan terhadap emosi karena mempertanyakan paham anda terhadap kesehatan mental dalam diri anda sendiri. Semua informasi ini telah dijelaskan oleh Jonathan Soebiantoro. Saya mengerti bahwa dalam setiap saat, Jonathan bersedia menjawab semua pertanyaan terkait studi ini. Saya mengerti kerahasiaan saya terjaga karena nama saya tidak dikaitkan dalam studi ini dan file studi akan dihancurkan dalam waktu setahun setelah studi selesai. Pertanyaan mengenai studi ini dapat diajukan kepada Jonathan Soebiantoro melalui email (
[email protected]). ( ) Cawanglah di kiri ( ✓ ) jika anda terpilih dalam grup intervensi dan bersedia mengikuti 5 (LIMA) kali sesi studi atau jika anda terpilih dalam grup kontrol dan bersedia mengikuti 2 (DUA) kali sesi studi. Jika tidak, jangan menandatangani form ini.
_______________________ Tanda tangan subyek
________________________ Tanggal NOMOR ID YANG DIALOKASIKAN (TANYA PENELITI)
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental 2017, Vol. 2(1), 1-21 doi: 10.20473/jpkm.v2i12017.1-21
Edukasi Kesehatan Mental Intensif
16
Lampiran B. Artikel Edukasi Kesehatan Mental Yang Digunakan Dalam Studi Ini BACALAH ARTIKEL DI BAWAH INI DENGAN PENUH PERHATIAN! EDUKASI KESEHATAN MENTAL Banyak dari kita yang masih mengira bahwa masalah dengan kesehatan mental itu akan membaik dengan sendirinya dan tidak mencari bantuan dari ahlinya (misal: psikolog) jika terkena masalah itu. Hal ini masih sering terjadi karena banyak orang masih kurang memahami atau salah pengertiannya jika berpikir tentang fasilitas dan perawatan kesehatan mental. Banyak masalah kesehatan mental yang akhirnya menjadi parah dan berujung pada penyakit fisik parah atau bahkan kematian karena kita sering salah paham terhadap perawatan kesehatan mental kita. Kesalahpahaman tersebut dapat diubah dengan mempertimbangkan cara berpikir kita tentang apa itu kesehatan mental dan apakah peran ahlinya dalam menangani naik turunnya kondisi kesehatan mental kita. Apakah kesehatan mental itu? Kesehatan mental mencakup pengaruh pikiran – pikiran, perasaan, dan perilaku terhadap kehidupan kita semua. Misalnya, kondisi kesehatan mental kita yang baik tercermin dari hubungan kita yang baik dengan orang lain dan pandangan kita mengenai diri kita yang sehat. Kesehatan fisik dan mental seseorang itu saling berhubungan satu sama lain dan sama pentingnya. Seperti halnya tidak ada yang disalahkan jika seseorang terkena penyakit fisik seperti kencing manis, maka itu juga bukan salah seseorang tertentu jika mempunyai kondisi penyakit mental seperti depresi. Tidak ada yang harus disalahkan. Apa saja contoh kondisi kesehatan mental? Masalah pada kesehatan mental dapat mencakup kondisi seperti panik berlebihan, depresi, dan kesulitan dalam hubungan dan masih banyak lagi. Kondisi kesehatan mental tersebut bervariasi dalam diri tiap orang, ada yang tidak parah dan ada yang parah. Akibat dari mengabaikan perlunya bantuan untuk menangani masalah kesehatan mental itu serius. Masalah kesehatan mental yang terabaikan dapat berlanjut, bertambah parah, dan mengakibatkan masalah lain. Misalnya, orang – orang yang terkena serangan panik parah akan mulai meminum alkohol secara berlebihan karena percaya ini dapat membuat ia lupa akan beban emosinya. Apa saja solusinya? Ahli kesehatan yang ahli dalam menangani masalah kejiwaan dapat menolong, ini termasuk psikiater, psikolog, konselor, tenaga sosial, dan perawat psikiater. Banyak dari kita beranggapan bahwa perawatan kesehatan mental itu melibatkan cara – cara yang ekstrim, seperti mengikat orang di kursi untuk menghalangi gerak tubuhnya. Namun, tiap masalah gangguan mental dengan tingkat keparahan yang berbeda memerlukan penanganan yang berbeda. Untuk kebanyakan masalah/kondisi penyakit mental dapat ditangani dengan konseling yang melibatkan tukar pikiran antara ahli dan klien yang bertujuan untuk mengubah pola pikir klien yang berbeda. INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental 2017, Vol. 2(1), 1-21 doi: 10.20473/jpkm.v2i12017.1-21
Edukasi Kesehatan Mental Intensif
17
Dalam situasi tertentu dan mendesak, obat – obatan mungkin digunakan untuk mendampingi perawatan kesehatan mental klien. Dalam situasi tertentu juga, dokter akan merekomendasikan perawatan ke ahli kesehatan mental. Pada orang – orang yang sedang mengalami masalah kesehatan mental; anggota keluarga, teman dan masyarakat sekitar dapat memberikan dukungan yang baik untuk penderita. Apa itu konseling dan kenapa pergi? Konseling, seperti ditulis di atas, adalah perawatan yang melibatkan hubungan dan tukar pikiran antara ahli yang memiliki izin, seperti psikolog dan konselor perkawinan; dan klien. Konseling itu melibatkan ahli dan klien dalam rasa saling percaya. Ahli juga menghargai klien layaknya individu biasa lainnya di masyarakat. Misalnya, ahli sudah dilatih untuk mengerti perasaan klien dan membantu mereka dalam mengubah perilaku mereka untuk berfungsi lebih baik dalam hidup. Konseling biasanya bermaksud untuk meningkatkan pikiran positif dan mengurangi perasaan yang membuat hidup kita tidak nyaman. Konseling banyak membawa hasil baik untuk banyak dari kita. Apa yang ditemukan dari hasil penelitian mengenai hasil terapi/konseling? Penelitian menemukan bahwa gejala yang mengganggu (depresi, panik, atau masalah hubungan) dari kondisi kesehatan mental dapat dikurangi secara efektif oleh terapi psikologis atau konseling. Daya tahan tubuh juga dapat menerima efek positif dari hal ini. Semakin banyak penemuan ilmuah yang memperkuat bukti hubungan yang kuat antara kesehatan fisik dan emosi; serta konseling dapat meningkatkan kualitas kesehatan secara keseluruhan dari seseorang.
SUMBER: a. APA HEALTH CENTER, American Psychological Association (apa.org) b. Hobson (2008)
TUNGGU SEJENAK SEBELUM MULAI MENGISI SURVEI Lampiran C. Survei Yang Digunakan Dalam Studi Ini JAWABLAH PERTANYAAN SURVEI DIBAWAH DENGAN JUJUR! (TUNGGU PENJELASAN PENELITI SEBELUM KE BAGIAN SELANJUTNYA) A. Info Demografis: Instruksi : Pilih dengan mencawang (✓) salah satu opsi dibawah Jenis kelamin : _____ Laki – Laki _____ Perempuan Tingkat penghasilan : O < Rp 1.000.000,00 O Rp 1.000.000,00 – Rp 2.000.000,00 INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental 2017, Vol. 2(1), 1-21 doi: 10.20473/jpkm.v2i12017.1-21
Edukasi Kesehatan Mental Intensif O
18
> Rp 2.000.000,00
Skala penghasilan menurut : dr. Suparyanto, M.Kes (http://dr-suparyanto.blogspot.co.id/2010/07/konsep-dasar-status-ekonomi.html) Umur
: …………… tahun
B. Sikap Terhadap Mencari Bantuan Psikologis Profesional Diterjemahkan dari : (Attitudes Toward Seeking Psychological Professional Help) Oleh : Fischer & Turner (1970) Disempurnakan : Fischer & Farina (1995) Instruksi : a. Bacalah pernyataan – pernyataan dibawah dengan hati – hati dan berikan persetujuan anda terhadap pernyataan tersebut dengan menggunakan skala dari 0 (nol) hingga 3 (tiga) di bawah ini. b. Tolong berikan respon anda yang sesuai dengan keadaan anda dan jujur! 0 = Tidak Setuju 1 = Agak Tidak Setuju 2 = Agak Setuju 3 = Setuju _____ 1. Saya merasa perlu untuk segera mendapatkan bantuan dari seorang yang ahli ketika saya merasa mengalami masalah stres yang berat. _____ 2. Saya merasa sebuah keinginan untuk konsultasi dengan seorang psikolog untuk memecahkan masalah yang berhubungan dengan emosi saya itu kurang tepat. _____ 3. Saya merasa konseling dapat memberikan rasa lega jika saya sedang mengalami masalah emosional yang berat dalam hidup saya. _____ 4. Seseorang yang mau bertahan dalam masalah konflik psikologis dan ketakutannya tanpa meminta bantuan seorang ahli patut dibanggakan. _____ 5. Ketika saya merasa khawatir atau panik untuk saat yang sangat lama, saya akan merasa mau untuk mendapatkan bantuan dari ahli psikologi. _____ 6. Di masa depan, saya mungkin mau mendapatkan bantuan konseling psikologi. _____ 7. Dalam mengalami masalah emosional, seseorang mungkin kurang mampu memecahkan masalah itu sendiri tanpa bantuan profesional. _____ 8. Saya merasa keuntungan yang didapat dari konseling tidak seimbang / tidak jelas jika dibandingkan biaya dan waktu yang saya harus berikan. _____ 9. Mendapatkan bantuan konseling adalah cara terakhir bagi seseorang untuk memecahkan masalah; sebab seseorang harus mencari solusi sendiri untuk masalahnya. _____ 10. Seperti hal – hal biasanya, masalah pribadi dan emosi cenderung terpecahkan sendiri.
C. Daftar Komprehensif Intensi Untuk Mencari Konseling Diterjemahkan dari : INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental 2017, Vol. 2(1), 1-21 doi: 10.20473/jpkm.v2i12017.1-21
Edukasi Kesehatan Mental Intensif
19
(Intentions to Seek Counseling Inventory) Oleh : Cash, Begley, McCown, & Weise (1975) Instruksi: Di bawah ini adalah daftar permasalahan yang orang – orang bawa untuk konseling. Jika anda mengalami masalah di bawah ini, berapa besar kemungkinannya anda akan mencari konseling. Lingkari jawaban yang tepat dan sesuai dengan anda.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Pengendalian berat badan Konsumsi alkohol berlebih Perbedaan dalam hubungan Masalah Seksual Depresi Konflik Dengan Orang tua Masalah wicara Masalah cinta Memilih Pekerjaan Susah tidur Masalah narkotika Masalah Kepercayaan diri Panik Tugas kerja Masalah pertemanan Menunda Pekerjaan Memahami Diri sendiri Merasa kesepian
Sangat Tidak Mungkin 1
Tidak Mungkin
Mungkin
Sangat Mungkin
2
3
4
1
2
3
4
1
2
3
4
1 1 1
2 2 2
3 3 3
4 4 4
1 1 1 1 1 1
2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4
1 1 1 1 1
2 2 2 2 2
3 3 3 3 3
4 4 4 4 4
D. Skala Stigma Pribadi Dalam Mencari Bantuan Psikolog Diterjemahkan dari : (Self Stigma of Seeking Help Scale) Oleh : Vogel, Wade, & Haake (2006) Instruksi: Terkadang, orang – orang merasa perlu bantuan untuk memecahkan bahwa problem yang mereka alami. Usaha untuk mencari bantuan ini akan membawa reaksi dari dalam diri orang itu sendiri. Gunakan skala 1 sampai 5 dibawah ini untuk menerangkan bagaimana anda akan bereaksi dalam situasi di bawah ini. INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental 2017, Vol. 2(1), 1-21 doi: 10.20473/jpkm.v2i12017.1-21
Edukasi Kesehatan Mental Intensif
20
1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Antara setuju dan tidak setuju 4 = Setuju 5 = Sangat setuju Lingkari angka yang sesuai dengan respon anda kepada setiap pernyataan dibawah ini. 1. Jika saya pergi ke konselor untuk mendapatkan bantuan psikologis, saya akan merasa tidak mampu. 1 2 3 4 5 2. Jika saya mencari bantuan profesional, rasa percaya diri saya TIDAK akan terganggu. 1 2 3 4 5 3. Saya merasa tidak pandai ketika saya mencari bantuan psikolog. 1 2 3 4 5 4. Jika saya berkonsultasi ke konselor, rasa percaya diri saya akan meningkat. 1 2 3 4 5 5. Jika saya memilih untuk pergi ke konselor, pandangan saya terhadap diri sendiri tidak akan berubah. 1 2 3 4 5 6. Jika saya pergi ke konselor untuk membantu masalah saya, saya akan merasa rendah diri. 1 2 3 4 5 7. Jika saya memilih untuk mencari bantuan profesional, saya akan memandang diri saya dengan baik. 1 2 3 4 5 8. Saya akan merasa kurang puas dengan diri saya, jika saya konsultasi dengan seorang psikolog. 1 2 3 4 5 9. Jika saya meminta bantuan dari seseorang yang ahli untuk memecahkan masalah yang sulit, rasa percaya diri saya akan tetap sama. 1 2 3 4 5 10. Jika saya tidak dapat memecahkan masalah saya sendiri, saya akan merasa lebih buruk terhadap diri saya. 1 2 3 4 5
E. Skala Stigma Sosial dalam Menerima Bantuan Psikolog Diterjemahkan dari: (Social Stigma for Receiving Psychological Help Scale) Oleh : Komiya, Good, & Sherrod (2000) Instruksi: Lingkari angka yang sesuai dengan respon anda kepada setiap pernyataan dibawah ini, Skala (1) berarti sangat tidak setuju dan skala (4) berarti sangat setuju. 1: Sangat Tidak Setuju, 2: Tidak Setuju, 3: Setuju, 4: Sangat Setuju 1. Mengunjungi psikolog untuk masalah emosional atau interpersonal membawa stigma/pandangan buruk secara sosial 1 2 3 4 2. Mengunjungi psikolog untuk masalah emosional atau interpersonal (hubungan dengan orang lain) menunjukkan kelemahan pribadi. 1 2 3 4 INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental 2017, Vol. 2(1), 1-21 doi: 10.20473/jpkm.v2i12017.1-21
Edukasi Kesehatan Mental Intensif
21
3. Jika orang – orang telah tahu bahwa seseorang telah berkonsultasi dengan seorang psikolog, orang yang bertemu psikolog itu akan dianggap lebih buruk. 1 2 3 4 4. Jika seseorang telah berkonsultasi dengan psikolog, sangat disarankan agar hal ini disembunyikan dari orang di sekelilingnya. 1 2 3 4 5. Orang yang mendapatkan bantuan psikolog profesional cenderung kurang disukai orang di sekelilingnya. 1 2 3 4
INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental 2017, Vol. 2(1), 1-21 doi: 10.20473/jpkm.v2i12017.1-21