E-NARCISM Penulis: Pitra Satvika Penerbit: Pustaka Bina Swadaya Jl. Gunung Sahari III/7 Jakarta Pusat 10610 Telp: (021) 4204402, 4255354 Fax: (021) 4208412 Email:
[email protected] Pemasaran: Niaga Swadaya Jl. Gunung Sahari III/7 Jakarta Pusat 10610 Telp: (021) 4204402, 4255354 Fax: (021) 4214821 Cetakan: I. Jakarta, Mei 2009 Editor: Hendracaroko Marpaung Lay Out: Albert Handriyanto Desain Sampul: Albert Handriyanto
ISBN 978-602-8496-14-8
DAFTAR ISI Daftar Isi
1
Kata Pengantar
3 7
Masyarakat Digital Saat Ini • Perkembangannya Hingga Kini ...
8
• Berkembangnya Situs Jejaring Sosial ...
17
• Forum Berbagi Pengetahuan dan Pengalaman ...
29
Membuka diri di Ranah Maya • Menciptakan Eksistensi Diri ...
30
• Menjadi Seorang Narsis yang Baik ... • Menjaga Kerahasiaan Pribadi ...
39
47
• Narsisme Versus Kerahasiaan Pribadi ...
54
59
Sosialita Dunia Digital • Interaksi Sosial Diri Kita ...
23
60
Gaul dan Eksis di Internet
• Blog dan Pesta Blogger ...
12
1
• Keaktifan Diri dalam Media Sosial ...
67
• Setiap Situs Komunitas Punya Pemirsanya Sendiri ... • Unjuk Diri Melalui Facebook ...
70
82 91 ... 98
• Berbagi Cerita dengan Microblog Plurk ... • Mengarang Bersama dengan Cerpenista • Mengecek Popularitas Diri ...
100
Membangun Konten yang Positif
107
108 Membangun Blog itu Sulit-sulit Mudah ... 114 Rujukan Blog dengan Konten Berkualitas ... 121 Kampanye Sosial Melalui Blog ... 127 Kontribusi Konten Melalui Audio dan Video ... 133 Perlindungan Hak Cipta Konten di Ranah Maya ... 138
• Pemanfaatan Blog untuk Ekspresi Diri ... • • • • •
e-narcism
2
Future Narcism
147
Seberapa Narsiskah Kita?
151
Profil Penulis
158
KATA PENGANTAR Jutaan orang Indonesia menjelajah internet setiap harinya, mengunjungi ratusan ribu situs dan blog. Pipa-pipa jaringan dipenuhi oleh denyut-denyut data yang bergerak cepat kesanakemari. Pengiriman data dari beragam server yang tersebar di dunia diterima oleh para pengguna yang mengaksesnya melalui warnet, kantor, rumah, hingga ponsel. Berdasarkan survei yang dilakukan majalah Mobile Guide, sebanyak 36% memanfaatkan internet untuk melakukan aktivitas browsing, dan 29% memanfaatkannya untuk beraktivitas di jejaring sosial. Aktivitas terbesar memang dipakai untuk lokal dan luar negeri. Menurut versi Alexa, di awal Mei 2009 urutan situs favorit yang paling banyak dikunjungi pengguna internet di Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Google.co.id 2. Facebook.com 3. Yahoo.com 4. Google.com
Gaul dan Eksis di Internet
menjelajah ranah maya, dengan mengunjungi beragam situs
3
5. Blogger.com 6. Friendster.com 7. YouTube.com 8. Wordpress.com 9. Detik.com 10. Kaskus.us Situs Google dan Yahoo! jelas menjadi tujuan utama, karena melalui 2 gerbang itulah, kita mulai memulai penjelajahan kita di ranah maya. Kita memanfaatkan 2 situs itu untuk mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhan kita. Wajar pula jika situs Facebook, Friendster, YouTube, dan Kaskus pun termasuk situs populer, karena melalui 4 situs inilah, kita berhubungan sosial dengan para pengguna internet lainnya. Bisa dibilang, 4 situs ini merupakan situs media sosial yang paling populer di negeri ini. Hal yang menarik pula adalah banyaknya pengguna internet Indonesia yang mengakses situs layanan blog gratis Blogger dan Wordpress. Ini artinya, banyak dari kita yang minimal membaca tulisan-tulisan blog yang ditempatkan di sana. Kunjungan ke banyak blog bisa menunjukkan kalau konten blog memberikan informasi bermanfaat bagi para pembacanya. Hal ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh konsultan IndoPacific Edelman dan komunitas Blogfam yang dirilis Mei 2009. Dikatakan bahwa blog merupakan sumber informasi terpercaya kedua di ranah maya, setelah portal berita. Hal ini disebabkan karena konten blog merupakan pengalaman seseorang yang bebas dari pengaruh/tekanan dari siapapun.
e-narcism
4
Begitu beragamnya situs tersebar di ranah maya bisa jadi malah membuat kita bingung, situs mana yang sebenarnya tepat untuk kebutuhan kita. Tentunya bukan sekedar menjadikan situs
itu sebagai bahan bacaan belaka, tapi juga menjadikannya sebagai tempat kita bisa berinteraksi aktif di dalamnya. Tak berbeda dengan kita berhubungan dengan teman-teman di lingkungan sekolah, kampus, atau kantor. Kita ingin memiliki banyak teman. Kita juga ingin agar orang lain memahami kapabilitas dan kompetensi yang kita miliki. Begitu pula di ranah maya, kita ingin eksis dan mendapat pengakuan dari banyak orang. Kita harus terlebih dahulu memahami apa saja sebenarnya kelebihan diri kita. Selanjutnya, baru kita memanfaatkan situs yang tepat yang bisa menonjolkan kelebihan diri kita itu. Kita bisa memanfaatkan kekuatan blog untuk menunjukkan kemampuan kita menulis. Kita bisa memanfaatkan situs Politikana (politikana.com) untuk menunjukkan pemikiran kritis kita terhadap dunia politik. Kita juga bisa memanfaatkan situs YouTube (youtube.com) untuk memamerkan karya video kita. Kita bisa memanfaatkan Facebook (facebook.com) untuk menjalin hubungan interpersonal dengan teman hingga klien kita. Setiap situs memiliki komunitasnya sendiri-sendiri. Jangan sampai terjadi, upaya yang kita bangun untuk menunjukkan eksistensi diri, malah terbuang percuma karena kita berada di tempat yang salah. internet di Indonesia belakangan ini dan bagaimana hal ini berpengaruh terhadap pertumbuhan beragam situs jejaring sosial, forum, dan blog. Selanjutnya kita akan melihat cara-cara membangun eksistensi diri, hingga menjadi seorang yang narsis secara positif di ranah maya, dengan melibatkan diri secara aktif di beragam media sosial. Beberapa contoh situs dan blog dengan konten berbobot ikut disuguhkan sebagai contohnya. Tidak perlu
Gaul dan Eksis di Internet
Melalui buku ini, kita akan melihat perkembangan dunia
5
lagi kita merasa ragu atau takut untuk berinteraksi aktif secara positif di ranah maya. Buku ini akan menjadi panduannya, agar kita bisa lebih eksis dan gaul di internet. Mari kita buka halaman pertama...
Pitra Satvika
Referensi:
e-narcism
6
•
Majalah Mobile Guide edisi no 23, 2009.
•
http://alexa.org/topsites/countries/ID.
•
Survey Blogger Indonesia, IndoPacific Edelman dan Blogfam, 2009.
Masyarakat Digital Saat Ini Bersosialisasi tidak berarti melulu harus berhubungan secara fisik.
Perkembangannya Hingga Kini Siapa
yang
menyangka
saat
ini
akses
internet
di
Indonesia semakin mudah dan murah. Memang kalau kita membandingkannya dengan kondisi negara tetangga, masih jauh dari kata ’baik.’ Namun, kalau membandingkannya dengan kondisi 10 tahun lalu sungguh sangat berbeda. Saya ingat ketika lulus kuliah satu dekade lalu, saya masih menggunakan koneksi internet dial-up dimana untuk berkoneksi dengan internet masih dibutuhkan jaringan telepon. Kecepatannya pun sungguh lambat. Dengan modem 33.6 Kbps yang saya punya saat itu, maksimal kecepatan yang saya dapat hanya 6 Kbps. Seandainya seekor kura-kura bisa dimasukkan ke dalam jaringan telepon, ia pasti akan bergerak jauh lebih cepat daripada kecepatan data. Boro-boro menonton video, untuk melihat gambar berukuran 100 Kb saja, membukanya sudah setengah mati. Saat itu biaya koneksi masih dihitung berdasarkan hitungan waktu, mengakibatkan biaya tinggi yang harus dibayar setiap bulannya. Belum lagi biaya pemakaian telepon yang harus saya bayar terpisah. Saat itu, saya hanya bisa membatasi diri berkoneksi dengan internet selama maksimal 2 jam sehari. Takut dompet saya jebol di akhir bulan. Kini kondisinya sudah jauh berbeda (setidaknya untuk mereka yang tinggal di kota besar). Koneksi internet melalui kabel, HSDPA, dan 3G semakin populer. Meski belum bisa dikatakan berkoneksi broadband dengan kecepatan data yang super cepat, setidaknya koneksi saat ini sudah sangat memadai untuk kebutuhan
e-narcism
8
browsing, ngeblog, dan mengunggah foto. Sayangnya, masih agak berat bagi sebagian besar dari kita untuk menyaksikan video streaming (video yang ditayangkan secara langsung, dan tidak
diunduh), atau bahkan menggunggah berkas video berukuran besar. Itulah sebabnya, belum banyak pelaku vidblogging (video blogging) di Indonesia. Selain berat mengunggahnya, juga jarang ada yang nanti menyaksikannya. Namun untungnya, kini harga internet menjadi relatif lebih murah. Beberapa penyelenggara jasa internet hanya membebankan biaya pemakaian sebesar bandwidth yang dipakai, dan tidak berdasar waktu pemakaian lagi. Harga yang ditawarkan menjadi lebih adil bagi konsumen. Seiring dengan semakin mudah dan murahnya pemakaian internet, memicu pula peningkatan pertumbuhan pengguna internet Indonesia. Berdasarkan data APJII (Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) pada bulan Mei 2008 kemarin ada sekitar 25 juta pengguna internet, dengan penetrasi pertumbuhannya 10.5%. Hal ini meningkat dari survei yang dilakukan di tahun sebelumnya, dimana pada bulan Mei 2007 hanya ada 20 juta pengguna internet, dengan penetrasi pertumbuhannya masih 8,9%. Sebanyak 25 juta pengguna internet ini memang hanya 10% dari jumlah populasi rakyat Indonesia. Namun jangan salah, jumlah ini menjadi sangat luar biasa bila dibandingkan dengan populasi rakyat Singapura yang hanya 4,6 juta jiwa. Atau, jumlah ini jelas bukan jumlah yang main-main. Kita di Indonesia punya potensi menjadi penyumbang konten terbesar sekaligus pengkonsumsi bandwidth terbesar se-Asia Tenggara. Akses yang dipakai pengguna internet ini bervariasi. Yang umum dilakukan adalah melalui komputer pribadi, warnet, kampus, dan kantor. Data yang dikeluarkan oleh Synovate Indonesia bahkan
Gaul dan Eksis di Internet
ini sama dengan populasi rakyat Malaysia, 25 juta jiwa. Tentunya
9
mengatakan kalau 6% pengguna internet Indonesia mengaksesnya dengan telepon mobile. Lebih mengejutkan lagi, ternyata Indonesia menduduki peringkat kedua tertinggi yang mengunduh peramban Opera Mini. Internet semakin banyak yang diakses melalui telepon genggam, dan umumnya dipakai untuk chat dan instant messaging. Saya sendiri memanfaatkan Opera Mini untuk mengecek email di Gmail, dan memantau aktivitas microblog Plurk. Terkadang saya juga mengecek situs versi mobile Detik (m.detik.com) dan 21 Cineplex (21cineplex.com) untuk membaca berita terkini dan jadwal pemutaran film bioskop. Saya juga sering melakukan instant messaging untuk berhubungan dengan rekan-rekan saya di Yahoo! Messenger, dengan menggunakan aplikasi eBuddy di telepon genggam saya. Bila kita melihat daftar blog-blog aktif di Wordpress (wordpress. com) dan Blogspot (blogspot.com), ditambah blog-blog yang disediakan oleh penyedia lokal seperti Dagdigdug (dagdigdug. com) dan Blogdetik (blogdetik.com), hingga pertengahan 2008 kemarin jumlahnya terus mengalami peningkatan. Meski bisa jadi banyak blog dimiliki oleh orang yang sama, dan tidak semua blog itu aktif diisi oleh pemiliknya, namun kita bisa mendapatkan gambaran kasar kalau kini semakin banyak pengguna internet Indonesia yang aktif melakukan kontribusi konten. Banyaknya kompetisi blog diikuti dengan ramainya peserta Pesta Blogger yang terselenggara pada Oktober 2007 dan November 2008
e-narcism
10
kemarin akan semakin memicu pertumbuhan pengguna blog yang semakin meningkat. Keaktifan pengguna internet Indonesia memang tidak
melulu ngeblog. Mayoritas aktivitas mereka saat ini adalah berhubungan sosial dengan teman-teman mereka melalui situs jejaring sosial seperti Friendster (friendster.com) dan Facebook (facebook.com). Selanjutnya mereka juga membaca berita di portal-portal Indonesia ternama, mengunduh lagu dan film (baik legal maupun ilegal), bermain online game, menonton video di YouTube (youtube.com), dan memajang karya mereka di situs Flickr (flickr.com) dan Deviant Art (deviantart.com). Seiring dengan semakin akrabnya internet di kalangan anak muda, kebiasaan mereka pun ikut berubah. Komputer dan internet sudah menjadi makanan anak muda sehari-hari, khususnya mereka yang tinggal di kota. Bersosialisasi tidak berarti melulu harus berhubungan secara fisik. Mereka banyak memanfaatkan instant messaging, sistem komentar di Friendster, dan situs microblog seperti Plurk (plurk.com) untuk menceritakan keadaan mereka, ngobrol-ngobrol dari yang sekedar kenalan, bercanda, hingga serius. Aktivitas yang tidak menuntut mereka untuk beranjak dari bangku kamarnya. Sudah menjadi hal yang biasa bila seseorang menjadi eksis gara-gara melakukan kegiatan online. Beberapa orang menjadi terkenal di komunitasnya karena ia aktif ngeblog dan aktif di hanya karena ia memanfaatkan media online yang kini ada untuk melakukan transaksi jual beli. Mulai pula banyak pedagang mainan, perhiasan, atau buku yang lebih eksis di online daripada mereka menjualnya melalui lapak-lapak toko. Kebiasaan-kebiasaan inilah yang akan menjadi pembahasan buku ini selanjutnya. Kita akan melihat alasan-alasan apa yang mendasari
Gaul dan Eksis di Internet
forum. Beberapa bahkan sempat mendapatkan sejumlah uang
11
mereka untuk aktif melakukan kontribusi melalui blog, jejaring sosial, dan situs-situs sosial lainnya. Kita juga akan melihat bagaimana situs-situs tersebut bisa menjadi ajang kenarsisan para anggotanya.
Berkembangnya Situs Jejaring Sosial Kebutuhan untuk kumpul-kumpul dan bersosialisasi sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Apalagi di negeri ini, kalau nggak kumpul bersama teman-teman kok rasanya nggak afdol. Di awal internet mulai menunjukkan tanda-tanda kehidupannya di Indonesia, sekitar tahun 2000, beberapa situs menjadi tujuan untuk penyaluran hasrat kumpul melalui internet forum. Jumlahnya masih sedikit, sehingga para pengguna yang juga masih sedikit, cenderung berkumpul di tempat yang sama. Dari beberapa forum yang sempat ada, yang masih bertahan hanyalah Kaskus (kaskus.us) dan Kafegaul (kafegaul.com). Melalui internet forum, kita bisa saling berkomentar menyampaikan pendapat di dalam topik yang sudah ditentukan sebelumnya. Internet forum ini bisa dikatakan sebagai cikal bakal perkembangan variasi media sosial yang kemudian bermunculan.
e-narcism
12
Forum tempat berbagi pendapat di Kafe Gaul (kafegaul.com)
Media sosial ini kemudian berkembang menjadi populer dengan munculnya konsep jejaring sosial, yang memiliki interaktivitas lebih besar. Kita bisa melengkapi profil kita serinci mungkin, lengkap dengan galeri foto yang kita punya. Kita lalu bisa mencari dan melihat rekan-rekan kita lainnya, lalu kita bisa menjadikannya sebagai seorang teman. Melalui jejaring sosial, kita bisa melihat urutan rantai pertemanan seseorang. Kita bisa menemukan teman-teman baru yang kita kenal karena mereka kenal dengan teman kita. Situs jejaring sosial yang masih banyak digunakan orang Indonesia hingga saat ini adalah Friendster (friendster.com). Didirikan tahun 2002, salah satu situs jejaring tertua ini boleh beranggotakan siapa saja asalkan di atas 18 tahun. Saat ini anggotanya mencapai lebih dari 50 juta orang, dengan aktivitas terbesarnya kini dilakukan oleh anggota yang berasal dari negara-negara Asia. Anggota yang berasal dari Indonesia sendiri mencapai 2 juta orang, kedua terbanyak di Asia setelah Filipina yang mencapai 3,5 juta orang. Lebih dari 80% orang Indonesia yang bergabung dalam Friendster berusia 18-34 tahun. Saat ini situs jejaring Friendster ini masih aktif penggunaannya, terutama
Gaul dan Eksis di Internet
mereka yang duduk di bangku SMA dan awal-awal kuliah.
13
Situs jejaring sosial Friendster (friendster.com)
Kemudian muncul pula MySpace (myspace.com) yang punya konsep pertemanan serupa dengan Friendster pada tahun 2004. Yang membedakannya dengan Friendster, bahkan membuatnya lebih populer daripada Friendster di Amerika Serikat adalah fitur video dan musik. Situs MySpace lalu dipenuhi oleh banyak anggota yang menyukai musik, suka membuat musik, dan lalu memamerkannya ke anggota lain. Kunggulan lainnya adalah setiap anggota bisa mendesain halaman profilnya sendiri. Hal ini memberikan keunikan tersendiri, karena kita bisa menampilkan desain yang sesuai dengan citra kita sendiri. Pola kesuksesan ini pun lalu diadaptasi pula oleh Friendster di situsnya. Yang kini fenomenal adalah situs jejaring Facebook (facebook. com). Situs yang didirikan tahun 2004 ini awalnya hanyalah terbatas untuk para anggota kampus Harvard. Semakin lama,
e-narcism
14
popularitasnya berkembang, hingga kampus-kampus lain ingin ikut bergabung dengan jaringan Facebook. Sejak keanggotaan Facebook dibuka untuk umum, anggotanya terus meningkat.
Hingga tahun 2007 situs jejaring sosial ini beranggotakan lebih dari 50 juta orang aktif, dengan pertambahan 1 juta orang baru setiap minggunya. Anggota yang berasal dari Indonesia di awal Mei 2009 ini mencapai hampir 3.300.000 orang, dengan mayoritasnya berusia 18-24 tahun yang mencapai 1.300.000 orang dan 25-34 tahun yang mencapai 1.000.000 orang. Pertumbuhannya sempat mencapai yang tertinggi di dunia pada akhir April 2009 kemarin, hingga mencapai 159.000 anggota baru dalam seminggunya. Kebanyakan pengguna Facebook adalah mereka yang sudah bosan dengan Friendster yang tidak punya inovasi baru. Melalui Facebook, para anggotanya bisa saling beradu permainan atau kuis. Semakin banyak orang Indonesia yang beralih menggunakan Facebook, semakin meningkat cepat jumlahnya. Mereka yang ahli dalam hal pengembangan aplikasi, bisa membuat beragam jenis permainan atau kuis yang terintegrasi dengan sistem yang sudah disediakan oleh Facebook. Hal lain yang menarik dari Facebook adalah foto galeri. Setiap anggota bisa melakukan tag (penandaan) wajah anggota lainnya di foto. Anggota yang di-tag lalu bisa menyimpan foto dan memasukkannya ke galeri foto pribadinya.
laki-laki perempuan
Anggota Facebook hingga Mei 2009 (sumber: CheckFacebook.com)
Gaul dan Eksis di Internet
Rentang Usia
Jenis Kelamin
15
Baik Friendster, MySpace, maupun Facebook adalah buatan luar. Indonesia pun memiliki situs jejaring sosial, yang memang tidak semuanya populer. Salah satu situs jejaring sosial lokal pertama adalah LiveConnector (liveconnector.com). Pembangunan situs ini tidak lama setelah Friendster, dan hingga awal 2009 beranggotakan 700.000 orang. Yang membuat situs ini dikenal di kalangan para ABG adalah fasilitas chat-nya (saat itu Friendster belum punya fasilitas chat). Meski saat ini tidak seramai dulu, situs ini masih menarik perhatian para ABG baru. Situs-situs jejaring sosial buatan lokal lainnya kini semakin banyak. Kini kebanyakan mereka berfokus pada segmen tertentu. Dengan membatasi pada segmen tertentu, kita akan lebih mudah menemukan teman-teman baru yang punya hobi atau kebiasaan serupa. Ada Bunda Gaul (bundagaul.com), Kafe Balita (kafebalita.com), dan Ibu dan Anak (ibudananak.com) untuk ibu-ibu muda, terutama mereka yang baru punya anak. Ada Aku Cinta Sekolah (akucintasekolah.com) yang beranggotakan remaja-remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Ada pula Kongkoow (kongkoow. com), Digli (digli.com), Fupei (fupei.com), Kombes (kombes.com), Friend Play (friendplay.com), Take Friend (takefriend.com), Otofriends (otofriends.com), dan Temanster (temanster.com), yang isinya tidak berbeda jauh dengan Friendster. Semua situs jejaring sosial ini mendasari kebutuhan yang sama,
e-narcism
16
yakni kumpul-kumpul. Kita bisa melihat rinci profil seseorang, berkenalan dengan mengirimkannya pesan, lalu menjadikannya sebagai teman. Beberapa orang bahkan menjadikan situs jejaring
sosial ini sebagai alat untuk mencari pacar. Perkenalan di ranah maya ini lalu berlanjut melalui telepon dan SMS, hingga akhirnya mereka pergi kencan. Bahkan percaya atau tidak, ada seorang teman saya, yang karena Friendster, berhasil menemukan jodoh dan menikahinya.
Blog dan Pesta Blogger Setiap bulannya jumlah blog selalu bertambah, seiring dengan bertambahnya pula jumlah blogger. Di seluruh dunia, tercatat ada 7,8 juta blogger pada bulan Maret 2005. BBC memperkirakan setiap satu detik lahir satu blog baru, dan mengestimasi ada sekitar 88 juta blog saat ini. Lalu berapa populasi blog Indonesia saat ini? Matt Mullenweg, pendiri aplikasi blog Wordpress, pada kegiatan perdana Wordcamp Indonesia di bulan Januari 2009, mengatakan bahwa pengguna jasa blog gratis Wordpress (wordpress.com) yang berasal dari Indonesia mencapai 143.000 selama 6 bulan terakhir. Bahkan, bahasa Indonesia adalah bahasa ketiga terbanyak yang digunakan di situs itu, setelah bahasa Inggris dan bahasa Spanyol. Situs pengguna jasa blog gratis Blogspot (blogspot.com) menyatakan bahwa hingga Januari 2009 ini ada 587.000 blog yang berasal dari Indonesia. Penyedia jasa ini mencapai 9.000 blog, dan Blogdetik (blogdetik.com) mencapai 23.000 blog. Hal ini belum menghitung para blogger di Multiply (multiply.com) dan yang memasangnya di server sendiri, yang entah berapa besar jumlahnya. Jumlah blog ini mengalami peningkatan yang tajam, apalagi sejak munculnya kegiatan tahunan Pesta Blogger (pestablogger. com). Pertama kali Pesta Blogger diselenggarakan pada tanggal
Gaul dan Eksis di Internet
blog gratis lokal Dagdigdug (dagdigdug.com) hingga Januari 2009
17
PROFIL PENULIS Pitra Satvika Lulusan di
sarjana
Institut
dan
magister
Teknologi
Bandung
ini, bersama beberapa rekannya, semenjak Stratego
lulus
membangun
(www.strategocorp.com)
yang bergerak di bidang interactive communications. Bersama timnya di Stratego, ia telah membantu banyak brand dalam penyusunan konsep kreatif interaktif dan eksekusinya di ranah online dan offline, yang di antaranya mencakup online strategy & development, social media marketing, dan event’s technology support.
beberapa
rekan
penggila
dunia
internet
lainnya,
setiap
bulannya juga menyelenggarakan event forum berbagi FreSh! (freshyourmind.com) yang didatangi 50-100 orang di setiap acaranya. Ia juga bisa ditemukan aktif di media sosial Facebook, Plurk, dan Twitter. Untuk info lebih lengkap tentang dirinya, silakan cari di Google ya!
Gaul dan Eksis di Internet
Penulis aktif di blog Media Ide (media-ide.com) ini bersama
158