www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
PENGENALAN
;1;
A. PENGANTAR Bahasa Jawa adalah merupakan salah satu bahasa daerah yang ada di Indonesia, bahasa Jawa adalah bahasa ibu bagi etnis Jawa, daerah asal bahasa Jawa meliputi wilayah tiga propinsi yaitu ; Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain digunakan di tiga propinsi tersebut bahasa Jawa yang memiliki jumlah penutur sekitar sebelas juta penutur ini juga digunakan di wilayah Suriname serta Kaledonia Baru. Bahasa Jawa adalah salah satu bahasa yang menerapkan sistem undha – usuk atau tingkat tutur, setidaknya ada dua macam tingkat tutur bahasa Jawa yang digunakan orang Jawa sekarang ini yaitu ; ragam ngoko (kasar,biasa), dan ragam krama (halus). Kedua ragam ini digunakan pada suasana yang berbeda satu sama lain. Bahasa Jawa memiliki sistem alpabetik sendiri yang dikenal sebagai aksara Jawa (carakan), pada sesi ini pengenalan aksara Jawa dibahas seperlunya. Pedoman umum penulisan bahasa Jawa aksara latin pada sesi pembelajaran ini didasarkan pada buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Jawa Huruf Latin yang Disempurnakan, yang dikeluarkan oleh Balai Bahasa Yogyakarta, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Nah sekarang mari kita cermati beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan ragam ngoko maupun ragam krama dalam keseharian ; 1. Ragam ngoko digunakan dalam situasi ; a. Suasana santai, tidak resmi. b. Dua orang atau lebih yang telah akrab. c. Orang yang lebih tua kepada yang muda (Kakak – Adik, Bapak – Anak, Atasan – Bawahan) Setya Amrih Prasaja,S.S. | 1
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
d. Penggunaan bahasa jurnalis. e. Penggunaan bahasa dalam pengumuman yang sifatnya tidak resmi. 2. Ragam krama digunakan dalam situasi ; a. Suasana serius, resmi. b. Dua orang atau lebih yang baru kenal (orang asing) baik di atas maupun di bawah kita. c. Orang yang lebih muda kepada yang tua (Adik – Kakak, Anak – Bapak, Bawahan – Atasan). d. Penggunaan bahasa dalam teks – teks pidato atau mata acara. Penggunaan undha – usuk atau tingkatan bahasa dalam bahasa Jawa, ditekankan untuk menciptakan rasa saling hormat menghormati, karena pada dasarnya kebudayaan Jawa dilandaskan pada hal tersebut. Di bawah ini beberapa hal yang terkait dengan tata bahasa Jawa, yaitu istilah – istilah yang digunakan dalam paramabasa maupun paramasastra ; 1. Aksara, kata ini merujuk pada pengertian huruf dalam bahasa Indonesia. 2. Aksara urip / gesang, kata ini merujuk pada pengertian vokal dalam bahasa Indonesia. 3. Aksara Sigeg, kata ini merujuk pada pengertian konsonan dalam bahasa Indonesia. 4. Wanda, kata ini merujuk pada pengertian suku kata dalam bahasa Indonesia. 5. Tembung, kata ini merujuk pada pengertian kata dalam bahasa Indonesia. 6. Ukara, kata ini merujuk pada pengertian kalimat dalam bahasa Indonesia. 7. Wacana, kata ini merujuk pada pengertian alinea, paragraf dalam bahasa Indonesia. 8. Pada, kata ini merujuk pada pengertian bait dalam bahasa Indonesia. B. PEMAKAIAN HURUF JAWA Huruf
atau aksara Jawa yang digunakan
di dalam ejaan bahasa Jawa dalam
pembelajaran ini antara lain ;
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 2
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
1. Huruf atau aksara Jawa (wyanjana), beserta pasangannya ; Huruf
Nama
Pasangan
Huruf
Nama
pasangan
a
ha
H
n
Na
N
c
ca
C
r
Ra
R
k
ka
K
f
Da
F
t
ta
T
s
Sa
S
w
wa
W
l
La
L
p
pa
P
d
Dha
D
j
ja
J
y
Ya
Y
v
nya
V
m
Ma
M
g
ga
G
b
Ba
B
q
tha
Q
z
Nga
Z
x
re
>
X
Le
<
Aksara wyanjana atau dikenal juga sebagai aksara nglegena, merupakan aksara baku dalam sistem alpabetik aksara Jawa, aksara Jawa pada dasarnya dihadirkan dalam bentuk hidup – ha, na, ca, ra, ka...dan seterusnya bukan h, n, c, r, k. Contoh ; sp
Sapa
Siapa
ap
Apa
Apa
an
Kana
Sana
rg
Raga
Raga / Badan
Ada beberapa pengecualian untuk penulisan aksara dan pasangan dalam aksara Jawa seperti contoh di bawah ini ; Setya Amrih Prasaja,S.S. | 3
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Ada tiga (3) aksara yang tidak boleh dipasangi maupun disandangi pangkon. •
Aksara ha, aksara ini tidak boleh dipasangi maupun disandangi pangkon, sebagai gantinya digunakan sandhangan wigyan. Contoh ;
•
Sawah
swa\
harusnya
swh
Sawahku
swaK|
harusnya
swhku
Aksara ra, aksara ini tidak boleh dipasangi maupun disandangi pangkon, sebagai gantinya digunakan sandhangan layar. Contoh ;
•
Pasar
psr\
harusnya
ps/
Pasarna
psrN
harusnya
ps/n
Aksara nga, aksara ini tidak boleh dipasangi maupun disandangi pangkon, sebagai gantinya digunakan sandhangan cecak. Contoh ;
•
Pasang
psz\
harusnya
ps=
Pasangna
pszN
harusnya
ps=n
Pasangan ka, ta, la berubah kebentuk asal atau utuh seperti huruf aslinya apabila mendapat sandangan suku, cakra, ceret, dan péngkal. Contoh ; Sikilku
sikilÑ|
tidak
sikilK|
Wis trep
wisp Ò~ \
tidak
wisp `eT \
Wis krama
wism Ñ`
tidak
wism K`
Pantya
pnÒÃ
tidak
pnTÃ
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 4
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Aksara ra dan la tidak boleh disandangi pepet. Apabila ada penulisan huruf dengan unsur bunyi re maupun le, maka penulisan re ditulis dengan pa cerek, le ditulis dengan nga leled. Contoh ; Seret
sext\
tidak
sert e \
Pelem
peXm\
tidak
pelm e \
2. Huruf atau aksara Jawa (Murda) Huruf
Nama
Pasangan
Huruf
Nama
Pasangan
!
Na
®
@
Ka
¯
#
Ta
±
$
Sa
°
%
Pa
²
^
Ja
³
&
Ga
´
*
Ba
µ
Aksara Murda ini awalnya merupakan aksara yang digunakan pada masa Jawa kuna untuk menulis kata – kata yang berasal dari bahasa Sansekerta, namun pada perkembangannya aksara Murda ini kadang dianggap sebagai aksara kapital dalam penulisan aksara Jawa khususnya pada penulisan nama orang, tempat. Contoh ; fi%negr
Dipanegara
$urk/t
Surakarta
3. Huruf atau aksara (Rékan) Huruf
Nama
k+
Pasangan
Huruf
Nama
Kha/Qa
p+
Fa/Va
f+
Dza
j+
Za
g+
Gha
Pasangan
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 5
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
Aksara rékan ini merupakan pelengkap aksara Jawa untuk menuliskan kata – kata yang diambil dari bahasa selain Jawa yang aksaranya tidak tersedia dalam susunan aksara Jawa. Contoh : k+lil\
Khalil
p+tW
Fatwa
f+t\
Dzat
j+bu/
Zabur
g+Ib\
Ghaib
4. Huruf atau aksara (Swara) Huruf
Nama
A
Pasangan
Huruf
Nama
a
I
i
U
u
E
e
O
o
pasangan
Aksara Swara ini juga merupakan pelengkap aksara Jawa, digunakan untuk menulis lambang bunyi, maupun kata – kata yang berasal dari bahasa selain Jawa. Contoh ; Ahmf\
Ahmad
Irk\
Irak
5. Angka Huruf
Nama
Huruf
Nama
1
1
2
2
3
3
4
4
5
5
6
6 Setya Amrih Prasaja,S.S. | 6
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
7
7
8
8
9
9
10
10
Penulisan angka dalam aksara Jawa wajib atau harus menggunakan pada pangkat , seperti contoh di bawah ini. Contoh ; ;1994;
1994
an;5;
ana 5
ada 5
6. Sandhangan Swara Sandhangan
Nama
i
wulu
Merubah aksara yang disandanginya berbunyi i
u
suku
Merubah aksara yang disandanginya berbunyi u
[
taling
Merubah aksara yang disandanginya berbunyi è / é
e
pepet
Merubah aksara yang disandanginya berbunyi e
[
o
Fungsi
Taling tarung Merubah aksara yang disandanginya berbunyi o
Sandhangan swara, merupakan kelengkapan dalam aksara Jawa yang berfungsi merubah bunyi aksara yang disandanginya berbunyi vokal a, i, u, e, è, é, dan o ; Contoh ; sp
sapa
spi
sapi
spu
sapu
peri
peri
s[t
saté
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 7
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
[gor
gora
7. Sandhangan Sesigeg Sandhangan
Nama
\
Pangkon
h
Wignyan
/
Layar
=
Cecak
Fungsi Menjadikan aksara yang disandanginya menjadi konsonan utuh atau dalam istilah Jawa mati. Menjadikan aksara yang disandanginya berakhir aspiran h. Menjadikan aksara yang disandanginya berakhir bunyi r. Menjadikan aksara yang disandanginya berakhir bunyi ng.
Sandhangan sesigeg, merupakan kelengkapan dalam aksara Jawa yang berfungsi merubah bunyi aksara yang disandanginya berakhiran konsonan tertentu ; Contoh ; bpk\
bapak
swh
sawah
ps/
pasar
ps=
pasang
8. Sandhangan Wyanjana Sandhangan
Nama
]
Cakra }
Ceret
-
Péngkal
Fungsi Menjadikan aksara yang disandanginya mendapat sisipan r. Menjadikan aksara yang disandanginya mendapat sisipan re. Menjadikan aksara yang disandanginya mendapat sisipan y.
Sandhangan swara, merupakan kelengkapan dalam aksara Jawa yang berfungsi merubah bunyi aksara yang disandanginya berbunyi vokal a, i, u, e, è, é, dan o ; Contoh ;
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 8
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
k]m
krama
k}sek\
kresek
set-
setya
9. Tanda baca Huruf
Nama
?
Adeg – adeg
.
Pada lungsi
,
Pada lingsa
; ;
Pada pangkat
¥
Pada luhur
Fungsi Untuk mengawali alinea atau sebuah kalimat baru. Menutup kalimat, atau sama dengan fungsi simbol titik. Sama dengan fungsi simbol titik. Untuk mengapit kata atau pengapit pada penulisan angka. Untuk mengawali penulisan surat.
Tanda Baca atau dalam istilah Jawa disebut pada merupakan tanda baca yang digunakan dalam penulisan aksara Jawa, contoh penggunaannya antara lain seperti di bawah ini ; ?akuluzmev=ps/.
aku pergi ke pasar
sapinya ada 30 ekor
Aku lunga menyang pasar ?spi[nNan;30;aiji. Sapiné ana 30 iji C. PEMAKAIAN HURUF LATIN Huruf
atau aksara Latin yang digunakan
di dalam ejaan bahasa Jawa dalam
pembelajaran ini antara lain ; 1. Huruf atau aksara Latin Huruf
Nama
Huruf
Nama
Huruf
Nama
A a
a
J j
jé
S s
ès
B
bé
K k
ka
T
té
b
t
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 9
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
C
c
cé
èl
U u
u
D
d
dé
M
m
èm
V v
vé
E
e
é
N n
èn
W w
wé
F f
èf
O o
o
X x
èks
G
g
gé
P p
pé
Y
y
yé
H
h
ha
Q q
ki
Z z
zèt
R
èr
I i
L l
i
r
2. Huruf atau aksara vokal huruf
Jenis
lambang
Keterangan
Pengucapan
Penulisan
Jejeg
å
a pada kata draw
[Påså]
Pasa
Miring
a
a pada kata art
[Pasar]
Pasar
Jejeg
i
i pada kata pipi
[Pipi]
Pipi
Miring
Ɛ
i pada kata brain
[SikƐl]
Sikil
Jejeg
u
u pada kata you
[Suku]
Suku
Miring
ø
u pada kata doubt
[Tumøt]
Tumut
e
Pepet
e
e pada kata earth
[Pelem]
Pelem
é
Jejeg
Ɛ
e pada kata enak
[SatƐ]
Saté
è
Miring
3
e pada kata end
[Y3n]
Yèn
Jejeg
o
o pada kata old
[Coro]
Coro
Miring
å
o pada kata own
[Gålång]
Golong
a i u
o
Pemakaian huruf konsonan tidak dibahas secara terperinci karena pada dasarnya hampir sama dengan pemakaian konsonan dalam bahasa Indonesia, pada pembelajaran ini sedikit banyak akan dikupas tentang pemakaian serta penggunaan aksara vokal dalam bahasa Jawa, hal ini untuk meminimalisasi terjadinya kesalahan tulis serta baca seperti yang selama ini banyak berserak bahkan dalam komunitas masyarakat Jawa yang notabene-nya pemilik dan pengguna bahasa Jawa. Penggunaan lambang bunyi dalam pembelajaran ini mungkin tidal seideal lambang fonetis sesuai kajian ilmu kebahasan, penggunaan lambang bunyi di sini untuk memudahkan
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 10
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
dalam membedakan pengucapan kata pada setiap vokal yang terdistribusi dalam contoh – contoh kata bahasa Jawanya. 1. Vokal a, meskipun pada kenyataannya ditulis sama, namun dalam pengucapannya berbeda antara vokal a jejeg dan vokal miring ; a. Bunyi vokal a jejeg, ditulis a bukan o, meskipun pengucapan vokal ini berada pada bunyi a dan o, bunyi vokal a jejeg ini diucapkan seperti vokal a pada kata draw. Contoh ; ap Apa
[åpå]
tidak ditulis
Opo
“apa”
[såpå]
tidak ditulis
Sopo
“siapa”
[åjå]
tidak ditulis
Ojo
“jangan”
sp Sapa aj Aja
b. Bunyi vokal a miring, ditulis a, pengucapan vokal ini diucapkan seperti vokal a pada kata art. Contoh ; ppt\ Papat
[papat]
“empat”
[sarap]
“makan pagi”
[bapak]
“ayah”
srp\ Sarap bpk\ Bapak
2. Vokal i, meskipun pada kenyataannya ditulis sama, namun dalam pengucapannya berbeda antara vokal a jejeg dan vokal miring ; a. Bunyi vokal i jejeg, ditulis i, bunyi vokal i jejeg ini diucapkan seperti vokal i pada kata pipi. Contoh ;
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 11
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
siji Siji
[siji]
“satu”
[driji]
“jari”
[kali]
“sungai”
f]iji Driji kli Kali
b. Bunyi vokal i miring, ditulis i bukan e/é, meskipun pengucapan vokal ini berbunyi é, bunyi vokal i jejeg ini diucapkan seperti vokal i pada kata brain. Contoh ; miri= Miring miki/ Mikir pitik\ Pitik
[mirƐng]
“miring”
[mikƐr]
“berpikir”
[pitƐk]
“ayam”
3. Vokal u, meskipun pada kenyataannya ditulis sama, namun dalam pengucapannya berbeda antara vokal u jejeg dan vokal u miring ; a. Bunyi vokal u jejeg, ditulis u, bunyi vokal u jejeg ini diucapkan seperti vokal u pada kata you. Contoh ; tuku Tuku
[tuku]
“membeli”
[buru]
“memburu”
[turu]
“tidur”
buru Buru turu Turu
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 12
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
b. Bunyi vokal u miring, ditulis u bukan o, meskipun pengucapan vokal ini berbunyi o, bunyi vokal u jejeg ini diucapkan seperti vokal u pada kata doubt. Contoh ; rubuh Rubuh
[rubøh]
“runtuh”
[adøs]
“mandi”
[sarøng]
“kain sarung”
afus\ Adus sru= Sarung
4. Vokal e, meskipun pada kenyataannya ditulis sama, namun dalam pengucapannya berbeda antara vokal e pepet, e jejeg dan vokal e miring ; a. Bunyi vokal e pepet, ditulis e, bunyi vokal e jejeg ini diucapkan seperti vokal e pada kata earth. Contoh ; peXm\ Pelem sext\ Seret kesel\ Kesel
[pelem]
“mangga”
[seret]
“kesat”
[kesel]
“capek”
b. Bunyi vokal e jejeg, ditulis é bukan e, meskipun pengucapan vokal ini berbunyi é, bunyi vokal e jejeg ini diucapkan seperti vokal e pada kata enak. Contoh ; [m][n Mréné
[mrƐnƐ]
“kesini”
[kƐrƐ]
“miskin”
[k[r Kéré
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 13
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
gu[l Gulé
[gulƐ]
“gulai”
c. Bunyi vokal e miring, ditulis è bukan e, meskipun pengucapan vokal ini berbunyi è, bunyi vokal e miring ini diucapkan seperti vokal e pada kata end. Contoh ; [l[rn\ Lèrèn
[l3r3n]
“istirahat”
[man3h]
“lagi”
[kab3h]
“semua”
m[nh Manèh k[bh Kabèh
5. Vokal o, meskipun pada kenyataannya ditulis sama, namun dalam pengucapannya berbeda antara vokal o jejeg dan vokal o miring ; a. Bunyi vokal o jejeg, ditulis o, bunyi vokal o jejeg ini diucapkan seperti vokal o pada kata old. Contoh ; [lo[ro Loro
[loro]
“dua”
[coro]
“kecoa”
[nglokro]
“tidak bersemangat”
[co[ro Coro [zLo[k]o Nglokro
b. Bunyi vokal o miring, ditulis o bukan a, meskipun pengucapan vokal ini berbunyi o, bunyi vokal o jejeg ini diucapkan seperti vokal o pada kata own. Contoh ;
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 14
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
a[lon\ Alon
[alån]
“pelan”
[pawån]
“dapur”
[tawån]
“lebah”
p[won\ Pawon t[won\ Tawon
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 15
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
KATA GANTI ORANG (TEMBUNG TRI PURUSA)
;2;
Kata Ganti
Jenis
Arti
kul
Krama inggil
Aku
Krama inggil
Kamu
Krama inggil
Dia / mereka
Krama inggil
Kita / kami
Krama inggil
Kita / kami
Ngoko
Aku
Ngoko
Kamu
Ngoko
Dia / mereka
Kula [kulå] pvJen_zn\ Panjenengan [panjenengan] pvJen_znNipun\ Panjenenganipun [panjenenganipøn] awkHipunPiymBk\ Awakipun piyambak [awakipøn piyambak] kullnPvJen_zn\ Kula lan panjenengan [kulå lan panjenengan] aku Aku [aku] [ko[w Kowé [kowƐ] [d[w[k Dhèwèké [dh3w3kƐ]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 16
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
aw[k[d[w Awaké dhéwé [awakƐ dhƐwƐ] akul[nKo[w Aku lan kowé [aku lan kowƐ]
Ngoko
Kita / kami
Ngoko
Kita / kami
Contoh penggunaan dalam kalimat ; 1. Nama saya setya Amrih Prasaja. •
Ragam krama inggil ; ?nmkulset-am]ihp]sj. Nama kula Setya Amrih Prasaja. [Nåmå kulå Setyå AmrƐh Prasåjå]
•
Ragam ngoko ; ?jen_kuset-am]ihp]sj. Jenengku Setya Amrih Prasaja. [Jenengku Setyå AmrƐh Prasåjå]
2. Nama kamu siapa ?. •
Ragam krama inggil ; ?asMnNipunPvJen_znSinTen\ ? Asmanipun panjenengan sinten ?. [Asmanipøn panjenengan sinten]
•
Ragam ngoko ; ?jen_musp. Jenengmu sapa ?. [Jenengmu såpå]
3. Apakah dia sudah tidur ?. •
Ragam krama inggil ; ?punNppvJen_znNipunSmPunS[r ? Punapa panjenenganipun sampun saré ?. [Punåpå panjenenganipøn sampøn sarƐ] Setya Amrih Prasaja,S.S. | 17
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Ragam ngoko ; ?ap[d[w[kwisÒ|ru ? Apa dhèwèké wis turu ?. [Åpå dh3w3kƐ wƐs turu]
4. Rumahmu dimana ?. •
Ragam krama inggil ; ?pvJen_znPifX[mwonTenPunFi ? Panjenengan pidalem wonten pundi ?. [Panjenengan pidalem wonten pundi]
•
Ragam ngoko ; ?[aomhmun=zenFi ? Omahmu nangndi ?. [Omahmu nangndi]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 18
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
KATA TANYA, KATA TUNJUK, KATA SAMBUNG (TEMBUNG SABAWA)
;3; NGOKO
KRAMA
ARTI
ap
punNp
Apa [åpå]
Punapa [punåpå]
Apa
sp
sinTen\
Sapa [såpå]
Sinten [sinten]
pir
pinTen\
Pira [pirå]
Pinten [pinten]
aenFi
punFi
Endi [endi]
Pundi [pundi]
ken=zp
[kzi=punNp
Kenangapa [kenangåpå]
Kénging punapa [kƐngƐng punåpå]
kpn\
[bvJ=punNp
Kapan [kapan]
Bénjang punapa [bƐnjang punåpå]
kepi[y
k[fosPunFi
Kepiyé [kepiyƐ]
Kados pundi [kadøs pundi]
ln\
ln\
Lan [lan]
Lan [lan]
autw
autwi
Utawa [utåwå]
Utawi [utawi]
Siapa
Berapa
Dimana
Kenapa
Kapan
Bagaimana
Dan
Atau
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 19
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
k[ro
kliyn\
Karo [karo]
Kaliyan [kaliyan]
Dengan
Contoh penggunaan dalam kalimat ; 1. Apakah kamu sakit ?. •
Ragam krama inggil ; ?punNppvJen_znGerh, Punapa panjenengan gerah ? [Punåpå panjenengan gerah]
•
Ragam ngoko ; ?ap[ko[wlr. Apa kowé lara ?. [Åpå kowƐ lårå]
2. Siapa yang beli ?. •
Ragam krama inggil ; ?sinTenHi=k=munD|t\. Sinten ingkang mundhut ?. [Sinten Ɛngkang mundhøt]
•
Ragam ngoko ; ?spsi=tuku. Sapa sing tuku ?. [Såpå sƐng tuku]
3. Tas ini harganya berapa ?. •
Ragam krama inggil ; ?tsPunNikxginNipunPinTen\, Tas punika reginipun pinten ?. [Tas punikå reginipøn pinten]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 20
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Ragam ngoko ; ?tsHikixg[nNpir. Tas iki regané pira ?. [Tas iki reganƐ pirå]
4. Mana uangmu ?. •
Ragam krama inggil ; ?punFia/tpvJen_zn\, Pundi arta panjenengan. [Pundi artå panjenengan]
•
Ragam ngoko ; ?aenFiduwitM|. Endi dhuwitmu ? [Endi dhuwƐtmu]
5. Kenapa kok tidak jadi makan ?. •
Ragam krama inggil ; ?[kzi=punNp[ko[kBotenSi[yosDa/. Kénging punapa kok boten siyos dhahar ?. [Kɛnging punåpå kåk boten siyås dhahar]
•
Ragam ngoko ; ?ken=zp[ko[kHorsifmzn\, Kenangapa kok ora sida mangan ?. [Kenangåpå kåk ora sidå mangan]
6. Kapan ibu akan pergi ke Jogja ?. •
Ragam krama inggil ; ?[bvJ=punNpaibub[dtinFkDt_[jogJ. Bénjang punapa ibu badhé tindak dhateng Jogja. [Bɛnjang punåpå ibu badhƐ tindak dhateng Jogja]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 21
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Ragam ngoko ; ?kpnHibuaxpÓ|zmev=[jogJ. Kapan ibu arep lunga menyang Jogja. [Kapan ibu arep lungå menyang Jogja]
7. Bagaimana apa ibumu sudah sehat ?. •
Ragam krama inggil ; ?k[fosPunFipunNpaibupvJen_znSmPunD=zn\, Kadospundi punapa ibu panjenengan sampun dhangan. [Kadåspundi punåpå ibu panjenengan sampøn dhangan]
•
Ragam ngoko ; ?kepi[yapaibumuwi[sSat\, Kepiyé apa ibumu wis séhat. [KepiyƐ åpå ibumu wƐs sƐhat]
8. Aku dan kamu sama – sama dari Bantul ?. •
Ragam krama inggil ; ?kullnPvJen_znSmMismMiski=bnÒ|l\, Kula lan panjenengan sami – sami saking Bantul. [Kulå lan panjenengan sami – sami sakƐng Bantøl]
•
Ragam ngoko ; ?akul[nKo[wpdpdskbnÒ|l\, Aku lan kowé padha – padha saka Bantul. [Aku lan kowƐ pådhå – pådhå såkå Bantøl]
9. Bapak jadi pergi dengan siapa ?. •
Ragam krama inggil ; ?bpkSi[yosTinFkKliynSinTen\, Bapak siyos tindak kaliyan sinten. [Bapak siyås tindak kaliyan sinten]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 22
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Ragam ngoko ; ?bpkSifluzk[rosp. Bapak sida lunga karo sapa. [Bapak sidå lungå karo såpå]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 23
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
BAGIAN TUBUH (PÉRANGANING AWAK)
;4; NGOKO
KRAMA
ARTI
aenDs\
sirh
Endhas [endhas]
Sirah [sirah]
Kepala
rmB|t\
rikM
Rambut [rambøt]
Rikma [rƐkmå]
mt
pni=zl\
Mata [måtå]
Paningal [paningal]
kupi=
tlizn\
Kuping [kupƐng]
Talingan [talingan]
airu=
g]n
Irung [irøng]
Grana [grånå]
l[mB
lqi
Lambé [lambƐ]
Lathi [lathi]
tzn\
asT
Tangan [tangan]
Asta [astå]
sikil\
smP/rn\
Sikil [sikƐl]
Samparan [samparan]
Rambut
Mata
Telinga
Hidung
Bibir
Tangan
Kaki
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 24
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
Contoh penggunaan dalam kalimat ; 1. Kepala saya pusing. •
Ragam krama inggil ; ?sirhkulmumet\, Sirah kula mumet. [Sirah kulå mumet]
•
Ragam ngoko ; ?aenFsÑ|mumet\, Endhasku mumet. [Endhasku mumet]
2. Rambut saya sudah panjang. •
Ragam krama inggil ; ?rmB|tÑ|lpvJ=. Rambut kula sampun panjang. [Rambøt kulå sampøn panjang]
•
Ragam ngoko ; ?rmB|tÑ|wisFw. Rambutku wis dawa. [Rambøtku wƐs dåwå]
3. Tangannya baru saja sembuh. •
Ragam krama inggil ; ?asTnipunNe[mB[km[wonDzn\, Astanipun nembé kémawon dhangan. [Astanipøn nembƐ kƐmawån dhangan]
•
Ragam ngoko ; ?tz[nNne[mBb[amri. Tangané nembé baé mari. [TanganƐ nembƐ baƐ mari]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 25
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
4. Kakimu kenapa ?. •
Ragam krama inggil ; ?smPrnNipunPvJen_z[nKzi=punNp ? Samparanipun panjenengan kénging punapa ? [Samparanipøn panjenengan kƐngƐng punåpå]
•
Ragam ngoko ; ?sikilM|ken=zp ? Sikilmu kenangapa ?. [SikƐlmu kenangåpå]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 26
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
JENIS WARNA (JINISING WARNA)
;5; NGOKO
KRAMA
ARTI
putih
peqk\
Putih [putƐh]
Pethak [pethak]
Putih
aix=
cem_
Ireng [ireng]
Cemeng [cemeng]
ab=
ab]it\
Abang [abang]
Abrit [abrƐt]
biru
nil
Biru [biru]
Nila [nilå]
ai[jo
ajem\
Ijo [ijo]
Ijem [ijem]
kuni=
je[n
Kuning [kunƐng]
Jené [jenƐ]
Hitam
Merah
Biru
Hijau
Kuning
Contoh penggunaan dalam kalimat ; 1. Bajunya kelihatan putih bersih ?. •
Ragam krama inggil ; ?agemMnNipunKeti=zlPeqk>sik\, Agemanipun ketingal pethak resik. [Agemanipøn ketingal pethak resƐk]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 27
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Ragam ngoko ; ?kLmBi[nNk[qonPutihxsik\, Klambiné katon putih resik. [KlambinƐ katån putƐh resƐk]
2. Anak perempuan itu berkulit hitam. •
Ragam krama inggil ; ?l[r[asÒ`ipunNikpkulitnNipuvCem_. Laré èstri punika pakulitanipun cemeng. [LarƐ 3stri punikå pakulitanipøn cemeng]
•
Ragam ngoko ; ?[bochw[fonÑ|wipkulit[nNaix=. Bocah wadon kuwi pakulitané ireng. [Bocah wadån kuwi pakulitanƐ ireng]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 28
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
UNGKAPAN KESEHARIAN (TEMBUNG PADINAN)
;6; NGOKO
KRAMA
ARTI
mtu/nuwun\
mtu/nuwun\
Maturnuwun [matørnuwøn]
Maturnuwun [matørnuwøn]
Terimakasih
nuwu[nSwu
nuwu[nSwu
Nuwun sèwu [nuwun s3wu]
Nuwun sèwu [nuwun s3wu]
sug_[avJi=
sug_[avJi=
Sugeng ènjing [sugeng 3njƐng]
Sugeng ènjing [sugeng 3njƐng]
sug_siy=
sug_siy=
Sugeng siyang [sugeng siyang]
Sugeng siyang [sugeng siyang]
sug_[sonTen\
sug_[sonTen\
Sugeng sonten [sugeng sånten]
Sugeng sonten [sugeng sånten]
sug_flu
sug_flu
Sugeng dalu [sugeng dalu]
Sugeng dalu [sugeng dalu]
sug_rwuh
sug_rwuh
Sugeng rawuh [sugeng rawøh]
Sugeng rawuh [sugeng rawøh]
[m=og
[m=og
Mangga [månggå]
Mangga [månggå]
Maaf, permisi
Selamat Pagi
Selamat Siang
Selamat Sore
Selamat Malam
Selamat Datang
Silahkan
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 29
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
Contoh penggunaan dalam kalimat ; 1. Terimakasih banyak. •
Ragam krama inggil ; ?mtu/nuwunSzet\, Maturnuwun sanget. [Maturnuwøn sanget]
•
Ragam ngoko ; ?mtu/nuwunSzet\, Maturnuwun sanget. [Maturnuwøn sanget]
2. Permisi, apa benar ini rumahnya pak Setya. •
Ragam krama inggil ; ?nuwu[nSwu,punNplexsPunNikfXmMipunPkSet-. Nuwunsèwu, punapa leres punika dalemipun pak Setya. [Nuwøns3wu, punåpå leres punikå dalemipøn pak Setyå]
•
Ragam ngoko ; ?nuwu[nSwu,apaikibene/[aomh[apkSet-. Nuwunsèwu, apa iki bener omahé pak Setya. [Nuwøns3wu, åpå iki bener omahƐ pak Setyå]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 30
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
KATA KERJA (TEMBUNG KRIYA)
;7; NGOKO
KRAMA
ARTI
turu
s[r
Turu [turu]
Saré [sarƐ]
Tidur
tzi
wuzu
Tangi [tangi]
Wungu [wungu]
zfeg\
jumen_
Ngadeg [ngadeg]
Jumeneng [jumeneng]
lu=guh
X=gh
Lungguh [lunggøh]
Lenggah [lenggah]
afus\
sirm\
Adus [adøs]
Siram [siram]
mzn\
da/
Mangan [mangan]
Dhahar [dhahar]
[zo[mB
zuvJ|k\
Ngombé [ngombƐ]
Ngunjuk [ngunjøk]
luz
tinFk\
Lunga [lungå]
Tindak [tindak]
mulih,bli
[konF|/
Mulih, bali [mulƐh],[bali]
Kondur [kåndør]
Bangun tidur
Berdiri
Duduk
Mandi
Makan
Minum
Pergi
Pulang
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 31
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
nulis\
vert\
Nulis [nulƐs]
Nyerat [nyerat]
Menulis
Contoh penggunaan dalam kalimat ; 1. Semalam tidur dimana. •
Ragam krama inggil ; ?klwuflus[r[wonTenPunFi. Kalawau dalu saré wonten pundi. [Kålåwau dalu sarƐ wonten pundi]
•
Ragam ngoko ; ?maub_ziturun=zenFi. Mau bengi turu nang ngendi. [Mau bengi turu nang ngendi]
2. Kamu tadi bangun jam berapa. •
Ragam krama inggil ; ?pvJen_znKlwauwuzujmPinTen\, Panjenengan kalawau wungu jam pinten. [Panjenengan kålåwau dalu wungu jam pinten]
•
Ragam ngoko ; ?[ko[wmaut=zijmPir. Kowé mau tangi jam pira. [KowƐ mau tangi jam pirå]
3. Sekarang sudah bisa berdiri sendiri. •
Ragam krama inggil ; ?skPunNiksmPunSgefJ|men_piymBk\, Sakpunika sampun saged jumeneng piyambak. [Sakpunikå sampøn saged jumeneng piyambak]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 32
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Ragam ngoko ; ?saikiwisBiszfe[gD[w. Saiki wis bisa ngadeg dhéwé. [Saiki wƐs bisa ngadeg dhƐwƐ]
4. Yang duduk disana itu siapa. •
Ragam krama inggil ; ?ai=k=X=gh[wonTenZ`iksinTen\, Ingkang lenggah wonten ngrika sinten. [Ingkang lenggah wonten ngrikå sinten]
•
Ragam ngoko ; ?si=lu=guhn=knk[asp. Sing lungguh nang kana kaé sapa. [SƐng lungguh nang kånå kaƐ såpå]
5. Karena baru sakit bapak belum boleh mandi dulu. •
Ragam krama inggil ; ?am/giswegGerhbp[kF[r=px=sirmR|miyin\, Amargi saweg gerah bapak dèrèng pareng siram rumiyin. [Amargi saweg gerah bapak d3r3ng pareng siram rumiyƐn]
•
Ragam ngoko ; ?am/gne[mBlrbpkF|ru=[ao[lhafusDisik\, Amarga nembé gerah bapak durung olèh adus dhisik. [Amargå nembƐ gerah bapak durung ol3h adus dhisƐk]
6. Sudah makan belum. •
Ragam krama inggil ; ?smPunDa/[f[r=. Sampun dhahar dèrèng.
•
Ragam ngoko ; ?wisMznF|ru=. Wis mangan durung. [WƐs mangan durøng] Setya Amrih Prasaja,S.S. | 33
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
KATA SIFAT (TEMBUNG KAHANAN)
;8; NGOKO
KRAMA
ARTI
ae[nom\
ae[nm\
Enom [enåm]
Enèm [en3m]
Muda
tuw
sepuh
Tuwa [tuwå]
Sepuh [sepøh]
cilik\
alit\
Cilik [cilƐk]
Alit [alƐt]
ge[d
ag_
Gedhé [gedhƐ]
Ageng [ageng]
fw
pvJ=
Dawa [dåwå]
Panjang [panjang]
[aomB
wiy/
Amba [ambå]
Wiyar [wiyar]
a[foh
tebih
Adoh [adåh]
Tebih [tebƐh]
cerk\
cket\
Cerak [cerak]
Caket [caket]
nesu
fuk
Nesu [nesu]
Duka [dukå]
Tua
Kecil
Besar
Panjang
Lebar
Jauh
Dekat
Marah
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 34
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
guyu
gemuj_
Guyu [guyu]
Gemujeng [gemujeng]
zi[s/o
znDp\
Ngisor [ngisår]
Ngandhap [ngandhap]
duwu/
ai=gil\
Dhuwur [dhuwør]
Inggil [inggƐl]
lr
gerh
Lara [lårå]
Gerah [gerah]
Tertawa
Bawah
Tinggi, Atas
Sakit
Contoh penggunaan dalam kalimat ; 1. Anaknya masih muda sekali. •
Ragam krama inggil ; ?l[rnNipunTkSIhae[nmSzet\, Larénipun taksih enèm sanget. [LarƐnipøn taksƐh en3m sanget]
•
Ragam ngoko ; ?akumumet\, Bocahé isih enom banget. [BocahƐ isih enåm banget]
2. Kakek sudah tua. •
Ragam krama inggil ; ?[ay=smPunSepuh, Éyang sampun sepuh. [Ɛyang sampøn sepøh]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 35
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Ragam ngoko ; ?simBhwisÒ|w. Simbah wis tuwa. [Simbah wƐs tuwå]
3. Anak kecil tidak boleh nakal. •
Ragam krama inggil ; ?l[rali[tBote[nPx=nkl\, Laré alit boten pareng nakal. [LarƐ alit boten pareng nakal]
•
Ragam ngoko ; ?[bochcili[kHor[ao[lhnkl\, Bocah cilik ora olèh nakal. [Bocah cilik ora ol3h nakal]
4. Yang besar sendiri itu kakaknya (laki-laki). •
Ragam krama inggil ; ?ai=k=ag_piymBkPunNikk=msSipun\, Ingkang ageng piyambak punika kangmasipun. [Ɛngkang ageng piyambak punikå kangmasipøn]
•
Ragam ngoko ; ?si=ge[d[d[wk[ak=m[sS. Sing gedhé dhéwé kaé kangmasé. [SƐng gedhƐ dhƐwƐ kaƐ kangmasƐ]
5. Sungainya panjang sekali. •
Ragam krama inggil ; ?[l[pnNipunPvJ=szet\, Lèpènipun panjang sanget. [L3p3nipøn panjang sanget]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 36
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Ragam ngoko ; ?kli[nNfwbzet\, Kaliné dawa banget. [KalinƐ dåwå banget]
6. Tanahnya lebar sekali. •
Ragam krama inggil ; ?sitinNipunWiy/szet\, Sitinipun wiyar sanget. [Sitinipøn wiyar sanget]
•
Ragam ngoko ; ?Xmh[a[aomBbzet\, Lemahé amba banget. [LemahƐ åmbå banget]
7. Rumah sakitnya jauh dari sini. •
Ragam krama inggil ; ?pnTiausfnNipunTebihski=z]iki. Panti usadanipun tebih saking ngriki. [Panti usadanipøn tebƐh sakƐng ngriki]
•
Ragam ngoko ; ?pnTiausf[nNa[fohsk[k[n. Panti usadané adoh saka kéné. [Panti usadanƐ adåh såkå kƐnƐ]
8. Rumahnya dekat pasar Beringharja. •
Ragam krama inggil ; ?fXmMipunCketPekenBeri=a/j. Dalemipun caket peken Beringharja. [Dalemipøn caket peken BerƐngharjå]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 37
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
•
Ragam ngoko ; ?[aomh[acerkPs/beri=a/j. Omahé cerak pasar Beringharja. [OmahƐ cerak pasar BerƐngharjå]
9. Kenapa bapak marah ?. •
Ragam krama inggil ; ?[kzi=punNpbpkF|k. Kénging punapa bapak duka ? [KƐngƐng punåpå bapak dukå]
•
Ragam ngoko ; ?ken=zpbpkF|k. Kenangapa bapak nesu ?. [Kenangåpå bapak nesu]
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 38
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
ANGKA NGOKO
KRAMA
KAWI
INDONESIA
siji
setu=gl\
[ak
Siji [siji]
Setunggal [setunggal]
Eka [Ɛkå]
Satu
[lo[ro
klih
fWi
Loro [loro]
Kalih [kalƐh]
Dwi [dwi]
telu
tig
t]i
Telu [telu]
Tiga [tigå]
Tri [tri]
ppt\
sekwn\
ctu/
Papat [papat]
Sekawan [sekawan]
Catur [catør]
lim
g=sl\
pvC
Lima [limå]
Gangsal [gangsal]
Panca [påncå]
aenem\
aenem\
sf\
Enem [enem]
Enem [enem]
Sad [sad]
pitu
pitu
spT
Pitu [pitu]
Pitu [pitu]
Sapta [saptå]
[wolu
[wolu
asQ
Wolu [wolu]
Wolu [wolu]
Astha [asthå]
s=z
s=z
nw
Sanga [sångå]
Sanga [sångå]
Nawa [nåwå]
sepuluh
sefs
fs
Sepuluh [sepuløh]
Sedasa [sedåså]
Dasa [dåså]
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 39
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
DAFTAR KATA JAWA YANG LAIN
NGOKO
KRAMA
KRAMA INGGIL
ARTI
adi
adi
ryi
Adhi [adhi]
Adhi [adhi]
Rayi [rayi]
Adik
a=[go
a=[g
agem\
Anggo [anggo]
Anggé [anggƐ]
Agem [agem]
anTr
anTwis\
anTwis\
Antara [antårå]
Antawis [antawis]
Adhi [antawis]
a[zl\
a[zl\
a[zl\
Angèl [ang3l]
Angèl [ang3l]
Angèl [ang3l]
aku
kul
kul
Aku [aku]
Kula [kulå]
Kula [kulå]
jen_
nm
asM
Jeneng [aku]
Nama [nåmå]
Asma [asmå]
axp\
b[d
b[d
Arep [arep]
Badhé [badhƐ]
Badhé [badhƐ]
[bf
[bnTen\
[bnTen\
Béda [bƐdå]
Bènten [b3nten]
Bènten [b3nten]
bvJi/
ben
ben
Banjir [banjƐr]
Bena [benå]
Bena [benå]
Pakai
Kira – kira
Sulit
Saya
Nama
Akan
Beda
Banjir
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 40
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
[aomh
g]iy
fXm\
Omah [omah]
Griya [griyå]
Dalem [dalem]
afus\
afus\
sirm\
Adus [adøs]
Adus [adøs]
Siram [siram]
m=zn\
ned
da/
Mangan [mangan]
Nedha [nedhå]
Dhahar [dhahar]
luz
[ksh
tinFk\
Lunga [lungå]
Késah [kƐsah]
Tindak [tindak]
turu
tiXm\
s[r
Turu [turu]
Tilem [tilem]
Saré [sarƐ]
k[bh
sefy
sefy
Kabèh [kab3h]
Sedaya [sedåyå]
Sedaya [sedåyå]
mulih
w=sul\
[konF|/
Mulih [mulƐh]
Wangsul [wangsøl]
Kondur [kåndør]
tuw
sepuh
sepuh
Tuwa [tuwå]
Sepuh [sepøh]
Sepuh [sepøh]
tib
dwh
dwh
Tiba [tibå]
Dhawah [dhawah]
Dhawah [dhawah]
fin
finTen\
finTen\
Dina [dinå]
Dinten [dinten]
Dinten [dinten]
tuku
tumBs\
munD|t\
Tuku [tuku]
Tumbas [tumbas]
Mundhut [mundhut]
Rumah
Mandi
Makan
Pergi
Tidur
Semua
Pulang
Tua
Jatuh
Hari
Beli
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 41
www.setyawara.webnode.com E – Learning Bahasa Jawa SMA N 1 Sanden, Bantul – Daerah Istimewa Yogyakarta
mLku
mLmPh
tinFk\
Mlaku [mlaku]
Mlampah [mlampah]
Tindak [tindak]
Jalan
Ngayogyakarta Hadiningrat, Jemuwah Kliwon, 25 Besar 1943 Dal – Kuntara Santri Catur Wiwaraning Jagad
Setya Amrih Prasaja,S.S. | 42