tenaga kerja, penawaran adalah hubmgan antara tingkat upah dan sejumlah tenaga kerja yang siap wtuk dipekejakan.
Dalam analisis mikro, mahtangga dilihat sebagai unit pengambil keputusan dengan tujuan rnemaksimalkan tingkat kepuasan futility) mahtangga.
Kepumsan yang diambil &an dipengaruhi oleh berbagaj f a h r . Terddapat dua
pilihan untuk setiap anggata mmahtmgga ymg berada dalm usia kerja, yaititu bekerja untuk: memperoleh pendapatan atau tidak; bekerja. Seseorang mempunyai
dua pilihan &lam membagi
untuk rnemaicsimalkan kepuasannya, yaitu : ( 1)
kepuasan dari bekerja dan memperuleh pendapakm fincum earning), dan (2) k e p u m dari menilmati waktu lumg (leisure). Kambinasi dua pilihan tersebut
&an menghasilkm tingkat kepuasan tnaksimd. Unmk lebih j elas dapat di iihat pada Gambar 1. Darang Konsumsi (Rupiah)
Gmbar 1. Kurva Kepuasan Anggota R u m a h g g a
dm R1,maIra tin@$ kepuwan yang &an dipruleh adaIah El (kurva It). Semakin banyak C dm R y m g dikonsumsi (CzR2), m h kepuasan yang akan dicapai jugs semaIrin tinggi (E2).
Adapun karakteristik pnting dwi kurva indiferens (indifrence curve) di atas adalah kemiringan
(slope) dm benhrknya. Kemiringan yang negatif
memberih arti bahwa terdapat kesempatan untuk memperaleh tingkat kepuasan yang tetap dengm mensubtitusikstn C dm R, midnya dalam ha£ ini waktu dan
barang. Kerniringan ini disebut Daya Substitusi Marjinal sttzru Marginal Rate uf S u b s t i ~ i u n(MRS). Bentuk k w a indiferens yang cembmg terhadctp titik =a1
rnenggambwkm substitusi yang ti&
konstan mtara konsumsi waktu dm barmg,
dimana semakin besar proporsi barang yang dikonsumsi semakin ksar proporsi w&tu yang dikarbankan, demikian sebaliknya. dika terjadi substitusi konstan,
yaitu pada sastt MRS antma w&tu dm barang adalah tetctp brapapun keduanya
di konsumsi,m&a kurva indiferens &an berbentuk garis lurus. Untuk mencapai tingkat: kepuasan ymg 1ebih tinggi seseorang men gl~adapi beberap kendda. Dalam rnengkonsumsi dua komoditas di atas (bwmg konsumsi dan waktu luang) pding sedikit terdapat dua kendala. Perfama, waktu yang terbatas ketersediaannya pada priode textentu dm kedua, kansumen sebagai
tenaga kerja di passtr kerja ymg sempurna tidak mampu mempengztruhi tingkat upah yang berlaku. Pada dasarnya dua kendala tersebut merupdm kendala anggwan (besdget constraint). Secarst grafik, kendala angga~msekdigus peranannya daiam pnentuan
tin&at kepmsan individu dapat dilihat pada Gambsu 2.
Kenaikan upah berarti bertambahnya pndapatan seseorang. Pada saat status ekonomi
seseurang meningkat, biasanya dia juga akan meningkatkan
kunsumsi barang d m menikmati waktu luang lebih banyak, sehingga dia akan
mengurangi jam kerjanya. Dalam ha1 ini berlaku income @cut.
Di sisi lain,
kenaikan upah berarti juga harga w&tu menjadi lebih rnahal yang &an mendorung nrmahtangga mensubstitusi wakm luang dengan lebih banyak waktu kerja. Penambahan w&tu untuk. bekerja disebut subsriruiion @ecr dari kenai kan
ugah (Bellante dm Jackson, 1990 ). M i d k a n tingkat upah naik sedemikian rupa sehingga kendda anggarm berubah dari BICl menjadi BIC3, dimma tingkat upah yang berubah tersebut meningkatkan pendapatan (garis B2C2 yang sejajar dengan B tCI).Akibat dari peningkatan pendapatan tersebut mendorang nunahtangga untuk rnengurangi j am
kerja dari HFI ke HF2 (income *ct).
Sedmgkm perubahstn hxga waktu
rnengakibatkan substitution e-ecr, yiiitu menggantikan waktu iuang dengan r n e m b a h waktu kerja. Pa& gmbar di atas substitution e&ct digambarkan aleh
4
peningkatan jam kerja d a i HF2 ke HF3 (dari titik E2 ke E3). TOM efek dari
perubahan tingkat upah tersebut adalah selisih dari efek pendapatan dm efek substitmi.
Jika efek substitusi lebih besar daripada efek pendqam, maka tingkat upah yang rneningkat &an mengakibaticstn peningkahn jam kwja, Wntuk Iebih jelas dapat dilihat pa& Gambar 3.
Surnber : Simanjuntak (1 998)
Gambar 3. Penawaran Tenaga Kerja
Pada Gambar 3 kenaikan upah yang menyetrabkm efek substitusi lebih besx daripada efek pendapatan dapat ddihat dari pergcserm posisi El ke El ke
E3, sehingga waktu kerja berttunbah dari HFt ke RF2 ke I,lF3. Sebaliknya,
kenaikan upah akm berakibat pada pengurangan waktu kerja apabila efck substitusi lebih kecil daripada efek pendstpatm, yaitu penrbahm upah dari BC3 ke BCs y m g berakibat pengwangan waktu kerja dstri HF3 kke HF4. Besmya penyediam waktu kerja sehubungan dengan penrbahan tingkat upah seperti ditunjukkan aleb grafik BE I E2E3Endinamakan fungsi penawai-an
tenaga kerja. Grafik h g s i penawaran tersebut dapat dilihat pada Gambar 4.
Upah (Rupiah)
H
D
Jam Kerja (Jam)
Sumber : Simanjuntak (1998)
4, Kurva Penawarm Tenaga Kerja
-bar
Pada Gambar 4 dapat dijelaskan bahwa sampai dengan jumlah jam kerja
HD, wahu
ymg disediakm m ~ k bekeja : bertambak sehubungan dengan
pertmbahm tingkat upah, Setelah mencapai jumlah w&tu kerjrt HD jam,tenaga kerja &an mengurangi jam kerjmya bila tingkat up& naik, Penumnan jam kerja
ini (penggal grafik S2S3)diraamakan backward-bending. 3.2, Teori Alokasl Waktu dan Pendapatan
Bentuk paling sederhana dari fungsi maksimisasi kepuasan rumah tangga adalzth (Becker, 1976) :
u
=
v (Z,, Zz, ...,Z),
..................................................... (1)
Untuk rnemaksirndkm kepuasrtn yang diperuleh, mrnahtangga dibatasi
oleh kendala produksi, wahu dm pendapatm. Fungsi praduksi dapat dirurnuskan sebagai berikut : Zi
-
z (Xi, Ti)
.................................................................
dimma : Zj
=
komoditas yang dihasilkm aleh nrrnahtxagga
(21
Xi
Ti
=
-
vektor dari barmg dm jasa ke-i yang dibeti di pasar (faktar
praduksi)
vektur masukan w&tu yang digunstkm untuk memproduksi
barang Z ke-i
Ti
-
vektar w&tu yang digunakm untuk memproduksi barang X ke-i yang dapat dikonsurnsi
Tc
=
vektor jumlah w&tu konsumtif
T
=
vektor jumlah w&tu yang tersedia
T,
=
vektor wstktu yang digunkan untuk: bekeja
Adapun kendata pendstpatan yang digunakan untuk membeli barang dan jasa di pasar addah :
W
=
vektur upah per unit Tw
Beberapa penelitim mengenai penggunaan walctu (time use) membuktikan bahwa waktctu kkerja di rumah dm waktu hang mempunyai reaksi yang berbeda terhadap lingkungan sosial ekonami, Grunau f 1977) mernpexoleh kesimpulan bahwa penrbahan lingkungan sosial ekunomi (tingkat upah, pendapatan,
p e n d i d i b dm jumlah an&)
memberi pengmh yang berbeda terhadap waktu
kerja di wmihtangga dm w&u luang se:rta Jakasi w&kr suami dm istri. Oleh
h e n a itu ddam mdisisnya Gronau tel& mernisahkan secara eksplisit waktu kerja di d t a n g g a dan wakk tmg sehingga fimgsi utilitas sesearang terfiadap komoditas 2 merupakm kombinasi dari, barang dm jm (X) dm konsunsi sejumlah waktu (L).
z
-:
z
...............................................................
(XL)
(5)
Barang dm jasa dapat dibeii di pas= atau diproduksi di nrrnahtangga, tetapi komposisi X tidak rnempmgaruhi komposisi 2. Nilai h a n g dm jasa
rurnahtangga (Xh) diukw m a dengan yang ada di pasar. X, rnenunjukkan
pengelurnan p a r , sehingga total konsumsi terdiri dari barang dan jasa yang
dibeli di pasar dm yang diprduksi di xurnahtangga.
x
=
xm-+ xh
....,.......,,..............,.....,..........,.........-.... ( 6 )
dimana barang-barang yang diproduksi di nunahtangga (Xh) adalah fungsi dari walrtu yang diguriakan unkrk kegiatan rumahtangga (howehuld work). Dapat
ditulis sebagai berikut :
Xh
=
f(H)
..................................................................(7)
dengm kendda tinght produktivitas majind yang semakin m e n m (f '
0 dan
f " < 0). Penurunan nilai produktivitas rnarjinal di nrrnahtangga disebabkan h k a n hanya karem faktor fisik tetapi juga kwena penrbahm komposisi Xh, yaitu
peningkatan H pada aktivitas yang rnerniiiki rmbstitusi pasar yang lebih rnurah .
Mahimimi Z dibatasi oleh dua kedda, yaitu : I . KendaIa budget atau anggaran (the endogeneous budget constraint)
X,
= WN+v
.......................................................... (8)
W
N
-
tingkat gaji perorangan
lamtitas kmja di pasar
V = s d e r pndapatan fain 2. Kendala w&tu (the time comtraint)
T
-
L +H
-t
N
...........................................................
(9)
Kondisi seharusnya produktivitas marjind di nrrnahtmgga adalah sama dengan eingkat substitusi marjinal antara w a h dm konsumsi yang diturunkan
dari pmamaan hargm bayangan waktu (W*). J i b sesmrang bekerja di pas= (N> O), m&a harga baymgan sama dengan tingkat gaji riil, yaitu:
Peningkatm pendapatan karena kenaikan upah akan rnenyebabkan harga barang per saturn w
h rnenjstdi lebik rntrrah. Akibatnya produksi rurnahtringga
a k a kurang menguntungkan. Dengan demikim alcan terjadi pengaliban waktu untuk produksi menjadi wakhl luang.
Pendapatan yang diperoleh dari korbanm waktu anggota mmahtangga
akan menghasilkan gctris anggaran baru yang akan berpengaruh terhadap tingkat
kansurnsi rumahtangga tersebut. Hubungan ini dapat dijeiaskan dengan kurva ICC (Income Consumpdion Curve), atau dinmakan juga Kurva Engel, untuk rnengingatkan pada Emst Engel sebagai orang pertama yang rneneliti hubungstn
penrbahm pendapatan dcnganjwnlsth b m g yang diminta (Kelana, 1994). Lebih jelarmya dapat ditihat pada Gambar 5 .
Sumber :Kelana (1994)
Gmbar 5. Kurvst Hubungan Pembahan Pendapatm dengan Konsumsi
Pada Gambar 5 dijdaskan b&wa peningkatan pendapatan ditandai dengan
pmbahm il ke Iz (dimma Iz lebih tinggi dari. It), maka diperoleh garis anggaran barn dari B1 ke BZ(kduanya pwalel) dengan ekuilibrium A dan B. Lebih jauh Engel menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara
pemintaan terhadap barmg pertanian atau bslrang yang bersifat mudah rusak
(perishable goo&) dm permintam terhadap barstng industri sehubungan dengan perubatnan pendapatan. Perubhan (kenaikan) pndapatm tid& menyebabkan pmintaan tmhadap barmg pertmian meningkat secara pragresif.
MisaInya
pndapatan meraingkat dua kali, maka permintam terhadap beras tidak akan
rneningkat setranyak dua k l i juga, sehingga dapat dikatakan elastisitas
pendapatan terhadap pemintastn beras
tendah.
Sebaliknya, peningkatan
pendapatan akan menyebabkan permintaan terhadap barang industri lebih
progresif. Dapat dimaklumi jika pendapatan konsumen naik maka permintaan
brhadap b m g etektronik dm kebutuhan akan bwang mewah juga akan rneningkat sangat seiring dengm peninbatan pndapatannya.
Miller dm Meinem (1997) mengemukakan bckrapa sebab terjadinya ketimpmgan pendapatan riil. Perfama, perkdaan usia. Sampai batas tertentu pendapatan meningkat seiring dengm bertambahnya usia dm masa kerja
seseormg; Iewat dari batas tersebut, pertambrthan usia akan diiringi dengan penunxnan penclapatan, Kedun, kebermian mengambil risika. Seseorang yang bekerja di lingkungan kerja berbahaya, ceteris pdribus, biasanya mernperuleh
penciapatan ymg lebih tinggi. Ketiga, ketidakpastian dm vmians pendapatan. Bidztng-bidang kej a ymg hasilnya serba tidak pasti, misalnya bidang pernasaran, mengandung risiko yang lebih besar. Seseorang yang menekuni bidang tersebut &an
menuntut dm rnenerima pendapatan ymg lebih tinggi, Keemput, bobat
pendidikctn dm la1ttihan. Pendidikan dan lati kan sangat erat kaitann ya dengan
peningkatan keterarnpilan seseorang sehingga ia mampu menghasi 1kan produ k fisik mctrjinal yang lebih tinggi. Kelima, kekayaan warisan. Seseorang yang rnemang beraaI dari rurnahtangga kaya mempunyai kesempatan yang lebih baik
dibmdingkm dengan mereka yang tidak mempunyai kekayaan warism, sekafipun kemampuan dm pendidikm mereka setara. Hal ini akan sangat terasa di negaranegarct berkembang yang prsentase pendapatan nasianal untuk kaum pekerja
lebih kecil.
Keenam,
ketidaksempurnaan pass.
Monopol i, manopsoni,
kebijnkan sepihak serikat buruh, penetapan tingkat upah minimum oleh pemerintah, ketentuan syarat-symt Iisensi, sertifikasi, dm sebagainya turut
mengdcibatkan perbedaan-perbedm pendapatan di kdmgan kelas-kelas pekerja. Ketujuh, diskriminasi. Berbagai penelitian yang mencoba menguwksi perbedran
praduktivitsts fisik mstrjinaf kelas-lrelas pkkerja yang dikelompukkm atas dasar ras atau jenis kelmin umumnya menciapati admyst faktar "residual" ymg tidak bisa
dijelmkan yang diakibatkm oleh diskriminmi tersebut.
Dengan kata lain,
meskipun semua faktor kwntitas dm kualitas pendidikan dm berbagai bentuk lati han kerja, usia, masa kerja, dm sebagainya, mtara tenagst kerja perernpuan dm
laki-laki ma, tapi tingkat pendapatan mereka dari bidang pekerjaan yang
sama
tetap saja berbeda. 3.3. Dasar Pemikiran Konseptual
J m l & penduduk perempuan yang cenderung lebih banyak daripada
penduduk laki-lak-i m m p w wet bangsa ymg tid& dapat diabaikan. Jurnfah
penduduk menggmbxkm ketersediw tenaga kerja dan tingkat parti sipasi tenaga kerja. Perempuan diharapkm ikut bqmtisipctsi akif di sernua bidang
kchidupan. Partisipasi perernpuan dalam p e m h g u n a n berarti pem bangun an dapstt memkrj. kemudahan bagi percrnpum untuk berupaya meni tlgkatkan kesejahterstan (weyare) diri dm keiuargmya. Diharapkan hasil yang dicapai
nantinya akan berpengaruh terhadap masyadat d m kernajuan bangsa. Perm perempuan d a b pembangunm dapat dikelampukkan atas peran
domestik dm perm publik. P m n darnestik erat kaitmnya dengm tugas dan fungsi perempuan sebagai ibu nrrnahtangga, sedangkan perm publik dirnaksudkax~ bahwa perempuan juga twut serta rnencari nafkah dalm memkntuk pendapatan nrmahtangga. Alternatif akhalisasi model peran perempuan dapat dil ihat patfa Gambar 6.
J I
Model P e m
Alternatif Berperan
Beragam Perm
Penerus Generasi
Damestik (PD)
Manusia Pernbangunan Perm Publik
Sumber : Wubeis (1 993)
Gambar 6. Aiternatttif Aktctualisasi Model Perm Perempuan
Pada Gambar 6 dapat dilihat aleernatif peran perempuan apakah hanya peran dornestik (PD)atau perm publik (PP) yang dominan, atau keduanya saling melengkapi (PD -t- PP). Pergeseran dari pekerjaan domestik ke pekerjaan pubiik bagi perempuan
berzlrti pergeseran pub dalam alakasi waktu perempuan untuk hekerja dltn rnemanfaaakan walcru luarig.
Terdapat beberapa faktor yang rnernpengarulri
tenaga kerja pcrempuan d a l m pekerjaan produktif yang mernpunyai nifai
ekonamis, antara lain : (1) t e h a n yang ada terhadap pekerjaan praduktif ofek pelcerjaan rwnahtangga karena perempuan berperan gmda, (2) Rambatan yang pasti ada pada setiap pekerjaan, b i k produktif ataupun tidak, mengingat norma-
noma masyarakat dimana status perempuan adaisth sebagai istri, (3) adanya
perbedam pnilaian rerhadap pekerjaan perempuan ymg &an rnenyulitkan dalarn
menilai pMisipasi perempm ddam proses bekerja, dan (4) ada ahu tidaknya anggata rumahtangga yang &an rnenggantikan tugas searang ibu (Sajogyo, 1983).
Selain itu, tuntutan bialogis pempuan menyebabkm keterkaitan mereka dengan pasar kerja menjadi h a n g solid. Temga kerja prempuan sering disebut
angkatan kerja sekunder atau msujind, Dikatakan sekunder mengingat konteks kebudayaan ymg menganggap tenaga kerja laki-Iaki sebagai angkatan kerja primer dan disebut, maxjinat k n a apabila terjadi prubahan sedikit saja di pasar
kerja maka pempuan &an mas& atau keluar dad pasa kerja f Sudarsono, 198 8). Prudukivitas kaja pemmpuan ditentukm oleh kemmpuan dm a l o h i wakm dari si perempuan, Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi alakasi waktu seorang perernpan unWk bekerja di sektor publik, diantiumya urnur,
tingkat pendidikan, tingkat upah yang diterima atau pendapatm, pendapatan
suami, jumlah anggota nunahtmgga, jumlah an&
balita, budaya masyardcat
setempat, persepsi rnasyarkat terhadap perernpuan yang bekerjst dan sebagstinya. Umur &an berpengaruh terhadap kemampuan fisik perempuan dalam
mengums rumahtangga sekaligus bekerja di sektor publilc. Selain itu, semakin bertnunbah umur bissmya sernakin besar umur mak: sekingga sernakin sedikit: w&u
yang dibuhihkan untuk mengums an& dengan dernikian jumlah anak
balita jugs &an beqenganrh terhadap waictu untuk bekerja di sektor publik. Besamya nunahtangga Ifamil'y size) juga &an berpengaruh karma sernalcin besar nrmahtangga semakin banyak. kebutufian ymg
h a s dipenuhi sehinggrt
mendorang pmempuan untuk: ikut rnencari nafkah. Tingkat upah atau pendapatan juga &an
berpengaruh, dapat berupa
income effect atstu substiation e@cf yang dipengamhi oleh keadaan masy arakat
setempat. Pendapatan suami juga krperan dalam menentukan iamanya waktu yang digunakan dalam bekerja di sektur publik yang bernilai elcanomis.
berpengaruh terhadap kesejahtem rumahhgga dan masyarakat. Kesejahteram xumahtangga dapat dicaprti dengan &ya
perbaikan ekunorni dari hasil kerja
mencari nafkh
3.4. ferumusan Model Alokasi Waktu Tenaga Kerja, Pendapatan dan
Pengeluamn Rumlrhtangga Swam umum model mempakan suatu penjelasan dari fenornena aktual
sebagai suatu proses atau sistem.
Model ekunurnetrika rnenggambarkan
hubungm masing-masing variakl bebas (explanaioty vuriubles) dengan variabel
terikat (edogenous variables), Mrususnya mengenai besaran dm tanda dari
koefisien-koefisien dugaan parameter persamstan yang diduga s e c m a priori berdwsarkan twri-teori ekonorni (Koutsoyiannis, 1977). Ditambahkan oleh fntriligator (197X), model ekonametrika adalah suam pula Ichusus dari model
djabar, yaitu suatu msur y m g bersifat stakastik ymg mencakup satu atau lebih variabel pengganggu.
Dalm perurnusan model ekonon~etrikaalokasi waktu tenaga kerja dalam rumahtangga terlebih dahralu dijeiaskm pernbagian penggunaan waktu dalarn nrmahtangga. Penggunaan waktu dalam rumahtmgga terbagi atas waktu kerjrt dan waktu pribadi, Waktu kerja rneliputi waktu untuk mencari nafkah dm waktu untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjmn rurnahtangga. Waktu untuk mencari
nafkab adalak setiap kegsttan yang rnempunyai Rarga pwar.
Sedangkm
pekerjaan-pekerjaan mahtangga adalah kegiatan yang tidak dapat ditentukan harga pasarnya meliputi antam lain pekerjaan mengurus ntmahtangga, mengasuh
anair, memelihara kekrsihm rumah dm lain-lain. Waktu pribadi adalah waktu
untuk: memenuhi kebutuhan sasial, beribadah, liburan dm kebutuhm ftsiolagis seperti rnakm, mmdi dm tictur (Halide, 1979). Dalam penelitian ini waktu yang digunakan tlfltuk sekolah ternas& waktu pribadi. Adapun w&tu hang adaiah w&u
yang berm-benar tid& dirnanfasttkan atau sebagai waktu tersisa. Dapat
dituliskan sebagai brikut :
T
Tm + Th + Tp "t- TI
=
.......................................... (12)
dimma :
T
total w&tu yang tersedia
=.
T, = w&u kerja di pstsar Th
-
w&tu kerja di ruwahtangga
Tp
= W&U
pribadi
TI
= w&u hang
Hukngan antara variabel endagen ( w h yang digunakan) dengan variabef penjjelas (tingkat upah, pendapatan, umur, pendidikan, trkuran rumahtangga,jumlah mak balita) dapat ditufis &lam bentuk aljabar beri ku t :
...................................(13)
=
f (Wu, Yij,Aj, Ej,FS,JAB, U)
-
penggunam waktu untuk kegiatan r' oleh angguta nrrnahtangga ke-j
dimma :
Tij
i j
-
T,, Th,T, dm TI m i , i h , anggota rumahtangga yang lainnya
Wij = tingkat upah dari kegiatm i aleh anggota nxmahtangga ke-j
YQ
=
Aj =
Ej
=
gendapatan dari kegiatan i oleh anggota nrmahtangga key' ~ ~ g grumahtrtngga ~ t a kej
pendidih anggota rumahtangga ke-j
FS
= ukuran rumahtangga
JAB = jumlah mak balita
u
=
error ferm
Pendapatan rumahtmgga berkaitan era*dengm dtlokasi waktu tenaga kerja, pengetuaran dafm mmhtangga, taburigan dm permintam kredit. Adapun pengelman rumhtangga yang dianalisis ddam penetitim ini terdiri atas
pngeluaran untuk. kegiatan konsumsi dm kegiatan investasi.
Konsumsi terbagi atas konsumsi pangan dm nan pangan, Kecendentngan konsumsi pada suatu m a s y d a t dinyatdan dalam Hukum Engel (Engel ',I. tuw), dimana semakin rendah prsentctse pengelwan untuk kebutrahan pangan dari
keseluruhan pengeluaran nunahtangga, maka semikin tinggi tingkat kesejahteraan rumahtmgga tersebut. Hal ini dapat dipahami karena pangan sebagai kebu tu ha11 pakok mempakan kebutuhm fisik rnmusia yang sifatnya relatif konstan. dika
kebuiuhan pmgm s u d d tepnuhi maka pendapatan yang diperoleh &an digwakan untuk: memenuhi kebutuhan-kebutuhm Iainnya.
Investasi terbagi atas investasi unhk pendidikan dan investasi untuk kesehatan. Kedua investasi ini rnerupakan kegiatan dalam pembentukan human capital yang cukup penting.
Dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan
kesehatm yang baik diharapkctn tenaga kerja dapat memperoieh pendapatan yang
lebih mernadai unhrk mencapai tingkat konsumsi yang lebih b i k sebagai indikasi adanya peningkah kesejaheraan (Sirnanjuntak, 1 998).
Kerangka keterkaitan mtara variabel-variabet di atas dapac dijelaskan pada Gambar 7.
Gambar 7, Kerangka Keterkaitan Variakl-variabel dnlam Model Aiokasi W&tu Tenaga Kerja, Pendapatctn dm Pengelman Rumahtangga