No. 17/ 2 /DSta
Jakarta, 27 Januari 2015
SURAT
EDARAN
Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/15/DPNP tanggal 12 Juli 2006 perihal Laporan Berkala Bank Umum. Sehubungan
dengan
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
8/12/PBI/2006 tentang Laporan Berkala Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4629) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/19/PBI/2011 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5240), dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 15/12/PBI/2013 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 223, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5469) maka perlu melakukan perubahan keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 8/15/DPNP tanggal 12 Juli 2006 perihal Laporan Berkala Bank Umum sebagaimana telah diubah beberapa kali dengan Surat Edaran Bank Indonesia: a. Nomor 10/26/DPNP tanggal 15 Juli 2008; b. Nomor 14/8/DPNP tanggal 6 Maret 2012; c. Nomor 15/14/DPNP tanggal 24 April 2013, sebagai berikut:
1. Ketentuan…
2
1. Ketentuan butir VI.2 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: 2.
LBBU yang disampaikan melewati periode penyampaian yang ditetapkan, disampaikan dalam bentuk compact disc atau media perekaman data elektronik lainnya dan hasil cetak komputer (hard copy) kepada: a. Departemen Pengelolaan dan Kepatuhan Laporan u.p. Divisi Pengelolaan dan Pengawasan 1, Jl. M.H. Thamrin No. 2, Jakarta 10350, bagi Bank yang berkantor pusat di wilayah kerja kantor pusat Bank Indonesia; atau b. Kantor Perwakilan Bank Indonesia bagi Bank yang berkantor pusat di luar wilayah kerja kantor pusat Bank Indonesia.
2. Mengubah Formulir 9.i – Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum dan Formulir 9.j – Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Secara Konsolidasi dalam Lampiran – Pedoman Laporan Berkala Bank Umum (LBBU), dengan: a. menghapus pos rincian sandi 29090; dan b. menambah pos rincian yaitu sandi 29100, sandi 29105, sandi 29110, sandi 29111, sandi 29112, sandi 29120, sandi 29200, sandi 29300, sandi 29400, sandi 29500, sandi 29510, sandi 29520, sandi 29530, sandi 29540, sandi 29550, sandi 29600, sandi 29700, sandi 29800, sandi 29810, sandi 29820, sandi 29830, dan sandi 29900, sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Surat Edaran Bank Indonesia ini. Formulir 9.i - Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum mulai berlaku untuk data posisi akhir bulan Januari 2015 yang disampaikan pada periode penyampaian I bulan Februari 2015. Formulir 9.j – Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Secara Konsolidasi mulai berlaku untuk data posisi akhir triwulan I 2015 yang disampaikan pada periode penyampaian III bulan April 2015.2014. Surat Edaran Bank Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal 27 Januari 2015 Agar …
3
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA,
HENDY SULISTIOWATY KEPALA DEPARTEMEN STATISTIK
LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 17/ 2 /DSta TANGGAL 27 JANUARI 2015 PERIHAL PERUBAHAN KEEMPAT ATAS SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 8/15/DPNP TANGGAL 12 JULI 2006 PERIHAL LAPORAN BERKALA BANK UMUM
PEDOMAN LAPORAN BERKALA BANK UMUM (LBBU)
1
Formulir 9.i Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Sandi 1
Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit (sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)
29010
2
MODAL INTI
29100
a. Modal Inti Utama (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)
29015
b. Modal Inti Tambahan (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)
29105
3
MODAL PELENGKAP (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)
29020
4
Faktor Pengurang Modal
29025
5
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk Risiko Kredit
29030
6
TOTAL ATMR RISIKO PASAR
29035
(Jutaan Rp)
a) Perhitungan Beban Modal Menggunakan Metode Standar Risiko Suku Bunga Risiko Spesifik
Risiko Umum
Risiko Nilai Tukar
12,5 x Total (Ekuivalen ATMR)
Risiko Perubahan Harga Option Risiko Suku Bunga
Total
Risiko Nilai Tukar
b) Perhitungan Beban Modal Menggunakan Model Internal Risiko Spesifik
Risiko Umum
Total
12,5 x Total (Ekuivalen ATMR)
7
Modal Inti yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (minimum 28.5% x total beban modal)
29040
8
Modal Pelengkap yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (yaitu yang dapat ditambahkan untuk Modal Pelengkap Tambahan)
29045
9
Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan
29050
a. Kelebihan Pinjaman Subordinasi yang tidak dapat diperhitungkan dalam Modal Pelengkap
29055
b. Pinjaman Subordinasi dengan maturitas awal minimum 2 tahun dan memenuhi kriteria Pinjaman Subordinasi yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal
29060
10 Modal Pelengkap Tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar
29065
11 TOTAL MODAL (Modal Inti + Modal Pelengkap + Modal Pelengkap Tambahan)
29070
12 ATMR untuk RISIKO KREDIT
29071
13 ATMR untuk RISIKO OPERASIONAL
29072
14 ATMR untuk RISIKO PASAR
29073
15 TOTAL ATMR (RISIKO KREDIT + RISIKO OPERASIONAL + RISIKO PASAR)
29080
16 RASIO KPMM (AKTUAL)
29085
a. Rasio Modal Inti
29110
i. Rasio Modal Inti Utama
29111
ii. Rasio Modal Inti Tambahan
29112
b. Rasio Modal Pelengkap
29120
2
Sandi 17 KEKURANGAN MODAL INTI UTAMA UNTUK MEMENUHI 4.5% MINIMUM
29200
18 KEKURANGAN MODAL INTI UNTUK MEMENUHI 6% MINIMUM
29300
19 RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
29400
20 ALOKASI RASIO KPMM AKTUAL UNTUK PEMENUHAN KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
29500
a. Rasio Modal Inti Utama (minimal 4,5%)
29510
b. Rasio Modal Inti Tambahan yang dialokasikan
29520
c. Tambahan Rasio Modal Inti Utama yang dialokasikan untuk memenuhi minimal 6% Modal Inti
29530
d. Rasio Modal Pelengkap yang Dialokasikan
29540
e. Tambahan Rasio Modal Inti Utama yang dialokasikan untuk memenuhi KPMM Profil Risiko
29550
21 KEKURANGAN MODAL UNTUK PEMENUHAN KPMM PROFIL RISIKO
29600
22 MODAL INTI UTAMA YANG TERSEDIA UNTUK PEMENUHAN BUFFER
29700
23 JUMLAH BUFFER YANG WAJIB DIBENTUK
29800
a. Capital Conservation Buffer
29810
b. Countercyclical Buffer
29820
c. Capital Surcharge untuk D-SIB
29830
24 KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN MODAL INTI UTAMA UNTUK PEMENUHAN BUFFER
29900
(Jutaan Rp)
3
Formulir 9.j Perhitungan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Konsolidasi) Sandi 1 Total Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit (sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)
29010
2 MODAL INTI (2a + 2b)
29100
a. Modal Inti Utama (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)
29015
b. Modal Inti Tambahan (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)
29105
3 MODAL PELENGKAP (setelah diperhitungkan faktor pengurang, sesuai ketentuan yang berlaku mengenai KPMM)
29020
4 Faktor Pengurang Modal
29025
5 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) untuk Risiko Kredit
29030
6 TOTAL ATMR RISIKO PASAR
29035
(Jutaan Rp)
a) Perhitungan Beban Modal Menggunakan Metode Standar Risiko Suku Bunga Risiko Spesifik
Risiko Umum
Risiko Perubahan Harga Option
Risiko Ekuitas Risiko Nilai Tukar
Risiko Risiko Spesifik Umum
Risiko Komoditas
Risiko Suku Bunga
Risiko Nilai Tukar
Risiko Ekuitas
Risiko Komoditas
Total
12,5 x Total (Ekuivalen ATMR)
b) Perhitungan Beban Modal Menggunakan Model Internal Risiko Spesifik
Risiko Umum
Total
12,5 x Total (Ekuivalen ATMR)
7 Modal Inti yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (minimum 28.5% x total beban modal)
29040
8 Modal Pelengkap yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar (yaitu yang dapat ditambahkan untuk Modal Pelengkap Tambahan)
29045
9 Modal Pelengkap Tambahan yang memenuhi persyaratan
29050
a. Kelebihan Pinjaman Subordinasi yang tidak dapat diperhitungkan dalam Modal Pelengkap
29055
b. Pinjaman Subordinasi dengan maturitas awal minimum 2 tahun dan memenuhi kriteria Pinjaman Subordinasi yang dapat diperhitungkan sebagai komponen modal
29060
10 Modal Pelengkap Tambahan yang dialokasikan untuk mengantisipasi Risiko Pasar
29065
11 TOTAL MODAL (Modal Inti + Modal Pelengkap + Modal Pelengkap Tambahan)
29070
12 ATMR untuk RISIKO KREDIT
29071
13 ATMR untuk RISIKO OPERASIONAL
29072
14 ATMR untuk RISIKO PASAR
29073
15 TOTAL ATMR (RISIKO KREDIT + RISIKO OPERASIONAL + RISIKO PASAR)
29080
16 RASIO KPMM (AKTUAL)
29085
a. Rasio Modal Inti
29110
i. Rasio Modal Inti Utama
29111
ii. Rasio Modal Inti Tambahan
29112
b. Rasio Modal Pelengkap
29120
17 KEKURANGAN MODAL INTI UTAMA UNTUK MEMENUHI 4.5% MINIMUM
29200
18 KEKURANGAN MODAL INTI UNTUK MEMENUHI 6% MINIMUM
29300
19 RASIO KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
29400
4
Sandi 20 ALOKASI RASIO KPMM AKTUAL UNTUK PEMENUHAN KPMM SESUAI PROFIL RISIKO
(Jutaan Rp)
29500
a. Rasio Modal Inti Utama (minimal 4,5%)
29510
b. Rasio Modal Inti Tambahan yang dialokasikan
29520
c. Tambahan Rasio Modal Inti Utama yang dialokasikan untuk memenuhi 29530 minimal 6% Modal Inti d. Rasio Modal Pelengkap yang Dialokasikan
29540
e. Tambahan Rasio Modal Inti Utama yang dialokasikan untuk memenuhi 29550 KPMM Profil Risiko 21 KEKURANGAN MODAL UNTUK PEMENUHAN KPMM PROFIL RISIKO
29600
22 MODAL INTI UTAMA YANG TERSEDIA UNTUK PEMENUHAN BUFFER
29700
23 JUMLAH BUFFER YANG WAJIB DIBENTUK
29800
a. Capital Conservation Buffer
29810
b. Countercyclical Buffer
29820
c. Capital Surcharge untuk D-SIB
29830
24 KELEBIHAN ATAU KEKURANGAN MODAL INTI UTAMA UNTUK PEMENUHAN BUFFER
29900
KEPALA DEPARTEMEN STATISTIK,
HENDY SULISTIOWATY