Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Seni 2016
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
IDENTIFIKASI KESULITAN MAHASISWA DALAM MENGEMBANGKAN LANGKAH-LANGKAH PENULISAN ESAI PADA SALAH SATU UNIVERSITAS DI JAMBI Drs Makmur, S.E., M.Hum., M.A. Universitas Jambi Abstract. This survey research aimed to investigate how students identify the difficulties of developing the steps of writing Essay at one university in Jambi. The population of the research consists of the students who studied at fourth semester of academic year 2014/2015 when this research was conducted. The researcher took samples by using total sampling technique. There were 40 students of the fourth semester who were studiying essay writing. The data were collected by giving questionaire which has 25 items to participants. The questionair has five levels of difficulties such as very difficult, difficult, neither difficult nor easy, easy, and very easy. After the questionaires were answered by participants, they returned the questionaires to researcher to be analized by using desriptive statistical ananlysis with percentage formula. The results of data analysis showed that the category of very difficult got score = 4.8 %. The category of difficult got score = 26.6 %. The categori of neither difficult nor easy got score = 42.8 %. The category of easy got score = 23.5 %. The category of very easy got score = 1.9 %. Based on findings of this study the researchers conclude that the result of this study indicates that the students identified “neither difficult nor easy” to develop the stages of essay writing. In other words, the respondents determine the level of difficulties in developing the steps in writing deskriptif esai is good or high enough. It is proved by the skor that is = 42,8 % which describes their beleif in developing the stages of witing essei. Furthermore, research team suggests that this study still has restriction, thus, it is a good opportunity for the next researcher to conduct the research on the similar aspect deeply. Keywords: Identification, Difficulty, Development, Steps, Essay Writing Abstrak. Penelitian survei ini bertujuan untuk menyelidiki bagaimana mahaiswa semester empat tahun ajaran 2014/12015 pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi mengindentifikasikan tingkat kesulitan dalam mengembangkan langkah-langkah penulisan deskriptif esai. Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa semester empat Program Reguler Mandiri yang sekaligus diambil sebagai sampel semuanya atau total sampling. Jumlah mereka ada 40 orang. Data dikumpulkan dari peserta melalui pengisian angket (questionaire) yang terdiri dari 25 item. Didalam angket tersebut terdapat lima macam pilihan yang menggambarkan lima macam spesifikasi tingkat kesulitan yang biasa dialami oleh mahasiswa dalam belajar penulisan esai. Pertama adalah pilihan yang menyatakan “sangat sulit”. Kedua yaitu pilihan yang menyatakan “sulit”. Ketiga ialah pilihan yang mengatakan “tidak begitu sulit dan tidak begitu mudah” . Keempat adalah pilihan yang menyatakan “mudah”. Kelima ialah tingkat kesulitan yang mengatakan “sangat mudah”. Setelah data terkumpul, data tersebut dianalisa dengan menggunakan deskriptif statistik (menggunakan formula persentase). Hasil analisa data untuk setiap kategori adalah sebagai berikut. Untuk pilihan tingkat kesulitan “sangat sulit” mendapatkan angka = 4,8 %. Untuk pilihan tingkat kesulitan “sulit” memperoleh angka = 26,6 %. Untuk pilihan tingkat kesulitan “ tidak begitu sulit dan tidak begitu mudah” mendapatkan angka = 42,8 %. Untuk pilihan tingkat kesulitan yang menyatakan “mudah” mendapatkan angka = 23,5 %. Untuk 20
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Seni 2016
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
pilihan tingkat kesulitan sangat mudah memperoleh angka = 1,9 %. Berdasarkan hasil analisis data tersebut tim peneliti menyimpulkan bahwa responden mengidentifikasi tingkat sesukaran dengan kategori “tidak begitu sulit dan tidak begitu mudah yang dibuktikan oleh perolehan angka persentase yaitu = 42,8 % . Dengan kata lain, angka ini menggambarkan bahwa tingkat keyakinan dan tingkat kemampuan mahasiswa berada pada posisi cukup baik atau baik. Selanjutnya tim peneliti mengharapkan bahwa penelitian ini masih punya kelemahan, karena itu tim peneliti menyarankan bahwa terbuka jalan yang lebar untuk menalakukan penelitian selanjutnya yang lebih mendalam. Kata Kunci: Identifikasi Kesulitan, Pengembangan, Langkah-langkah, Penulisan Esai Pendahuluan Kemampuan menulis menurut tata cara akademik sangat ddiperlukan oleh para mahasiswa terutama dalam penulisan karya ilmiah atau makalah, apalagi dalam penulisan skripsi. Untuk melakukan semua tugas perkuliahan dengan baik, mahasiswa memerlukan kemampuan menulis secara akademikyang baik. Dengan mengerjakan tugas-tugas tersebut mahasiswa diharapkan tidak hanya memperlihatkan kemampuan menulis yang baik, tetapi juga memilih fakta-fakta secara kritirs dari data yang harus diolah kembali agar menjadi sebuah bentuk tulisan yang dapat dipahami atau diterima. Dari keempat macam keterampilan bahasa yang ada dalam Bahasa Inggris, kemampuan menulis (writing skill) merupakan keterampilan yang tergolong lebih sulit dibanding dengan keterampilan yang lainnya seperti “listening, speaking, dan reading”. Keterampilan menulis ini dikatakan sulit karena melibatkan beberapa aspek seperti penyusunan (organization), tata bahasa (grammar), kosa kata (vocabulary), teknis penulisan serta pemakaian tanda baca (mechanic), dan ide atau gagasan yang mau dipaparkan. Untuk membuat para mahasiswa lebih mudah memahami teori dan mampu menulis esai dan karya ilmiah yang dituntut sebagai tugas menulis, Program Studi Bahasa Inggris Universitas Jambi menyusun kurikulum mata kuliah menulis (writing) dengan tiga level. Pertama, Menulis Paragraf (Paragraph Writing). Kedua, Penulisan Esai (Essay Writing). Ketiga, Penulisan Karya Ilmiah atau penulisan secara akademik (Academic Writing). Pada mata kuliah Penulisan Paragraph (Paragraph Writing), mahasiswa diajarkan bagaimana menulis paragraf secara baik. Pada mata kuliah Penulisan Esai (Essay Writing), mahasiswa diajarkan bagaimana cara dan langkah-langkah penulisan sebuah esai. Selanjutnya pada mata kuliah Penulisan secara akademik (Academic Writing), mahasiswa diajarkan bagaimana menulis karya ilmiah dan tata cara menggunakan referensi. Pengalaman tim peneliti dan beberapa dosen pengampu mata kuliah seperti penulisan paragraf, penulisan esai, dan penulisan secara akademik, menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa masih mengalami kesulitan berarti dalam menulis esai. Umumnya mereka kurang memahami komponenkomponen penulisan esai dengan baik. Para mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah penulisan esai kurang mencermati apa isi dan arti dari setiap komponen penulisan sebuah esai. Sebagai contoh komponen penulisan sebuah esai diskriptif terdiri dari paragraf pembuka yang sering disebut “Introductory Paragraph”. Paragraf ini berisi informasi umum tentang topik, dan memuat ide –ide yang akan dikembangkan dalam paragraf bodi (Paragraph body) Dalam paragraf bodi ini si penulis harus mengembangkannya yang dimulai dengan kalimat topik atau kalimat utama yang mengandung ide pokok untuk dikembangkan dalam paragraf tersebut. Kemudian sipenulis harus mengembangkan ide utama tersebut dalam bentuk informasi terperinci dari ide utama dalam kalimat pokok. Komponen berikutnya adalah paragraf kesimpulan. Paragraf ini merupakan kesimpulan dari keseluruhan isi dai esai yang dimaksud. 21
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Seni 2016
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
Apa yang dipaparkan tentang komponen-komponen penulisan esai beserta maksud dari setiap komponen itu masih kurang dipahami oleh kebanyakan mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Kemampuan memahami isi dan arti dari setiap komponen penulisan esai tersebut sangat membantu untuk menulis sebuah esai. Pemaparan langkah –langkah penulisan esai dapat menjadikan panduan yang sangat menolong untuk menulis sebuah esai. Berdasarkan permasalahan di atas, tim peneliti tertarik untuk mengetahui dan menjelaskan permasalahan yang sebenarnya dialami mahasiswa tentang pemahaman dan kemampuan mengidentifikasi kesulitan yang mereka rasakan pada setiap komponen dan langkah-langkah penulisan sebuah esai deskriptif secara teoritis. Untuk melakukan penelitian, tim peneliti akan memberikan dan menganalisa jawaban angket dari para mahasiswa yang diambil sebagai sampel penelitian ini. 1.2 Batasan dan Rumusan Masalah Dalam penelitian ini tim peneliti ingin mengetahui dan menjelaskan permasalahan mahasiswa dalam penulisan deskriptif esai. Permasalahan tersebut menyangkut identifikasi kesulitan dalam mengembangkan langkah-langkah penulisan esai deskriptif sesuai dengan komponen esai yang standar. Adapun rumusan masalah yang dicantumkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Berapakah persentase setiap level spesifikasi tingkat kesulitan mahasiswa dalam mengembangkan langkah-langkah penulisan deskriptif esai ?. Untuk mendapatkan jawaban pertanyaan ini tim peneliti memberikan angket untuk diisi oleh para responden. Kemudian jawaban angket tersebut dianalisa secara deskriptif statistik. Keterampilan Menulis Banyak cara yang bisa ditempuh untuk melakukan komunikasi dengan orang lain. Menulis merupakan salah satu cara efektif untuk menyampaikan ide dan gagasan untuk dipahami oleh orang yang dimaksud dalam berkomunikasi. Kita memerlukan tulisan yang efektif untuk berkomunikasi dengan orang lain. Nunan (2003 : 88) menjelaskan bahwa penulisan itu merupakan aksi fisik dan mental. Maksudnya adalah bahwa menulis itu merupakan kegiatan fisik karena melibatkan tangan. Menulis juga disebut kegiatan mental karena dengan menulis orang langsung melibatkan pikirinnya untuk bekerja degan melibatkan kemampuan kognitifnya. pemahaman atas unsur-unsur yang terlibat dalam menulis seperti ingat akan tata bahasa, kosa kata, tanda baca, wawasan keilmuan, dan termasuk tata tulis. Bermacam-macam bentuk tulisan tergantung pada tujuan penulisan itu sendiri. Pada prinsipnya tujuan penulisan adalah untuk mengepriksan pendapat-pendapat juga menyampaikan pesan-pesan dari penulis ke pembaca. Kepada calon pembacanya secara jelas sebagaimana yang dkatakan oleh O’Malley dan Pierce (1995:136) “Writting is a personal act in wich writer takes ideas or prompst and transporms them into “self-iniated” topic”. Ini berarti bahwa keberhasilan penyampaian pendapat dari penuliske pembaca melalui bacaan. Senada dengan Ur (1991:163) bahwa tujuan sebuah tulisanadalah untuk mengepresikan ideide dan pesan-pesan kepada pembaca. Selanjutnya keterampilan menulis adalah kegiatankegiatan kognitif yang komplek karena ini melibatkan pikiran tentang apa yang akan ditulis,keterkaitan, kepaduan pada sebuah bacaan, bentuk dan sifat setiap isi, pengelompokan dan pilihan pada kesesuaian isi pada pendengar pada saat yang bersamaan. Menurut Hughes (1992) ada lima komponen dalam menulis. (1) .Isi/substansi karangan yang berisi ide atau gagasan. (2). Pengorganisasian tulisan yang jelas dan runtut. (3). Kosa kata yang berkaitan dengan topik dapat disusun sesuai dengan ide atau topik karangan. (4). Penggunaan kaidah dalam bahasa tulis. 22
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Seni 2016
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
Dalam aspek-aspek menulis juga harus memperhatikan kaidah bahasa tulis yang benar. (5). Penggunaan ejaan dan tanda baca secara benar agar supaya karangan yang ditulis menjadi bagus dan benar. Esai Esai didefenisikan sebagai suatu hasil tulisan yang terdiri atas beberapa paragraf seperti paragraph pembuka, paragraph bodi, dan paragraph kesimpulan (Oshima dan Hogue, 2008:56). Melalui esai, penulis mengekspresikan opini dan sudut pandangnya yang bertujuan untuk menggambarkan, mengnganalisa, atau mendiskusikan suatu topik. Berdasarkan tujuan ini, suatu esai dibedakan kedalam jenis (genre) yang berbeda. Sebagaimana Smalley, dkk (2001) menyatakan bahwa essay adalah tulisan formal yang mempunyai satu ide sentral dan terdiri dari introductory paragraph, developmental paragraphs, dan conclusion paragraph. Selanjutnya smalley menyatakan bahwa fungsi Introductory paragraph adalah mengemukakan thesis statement (kalimat topik) dan memaparkan topik yang akan didiskusikan; developmental paragraph adalah paragrafparagraf penjelas dari topik mungkin akan terdiri dari causes, effects, reasons, examples, processes, clasifications, ataupun poin –poin dari comparison and contrast; Sedangkan Conclusion paragraph adalah paragraf yang menyimpulkan uraian tedahulu. Memperhatikan bahwa menulis essay membutuhkan langkah-langkah penulisan, diperlukan sebuah strategi yang disebut dengan process approach. Steele (2008) menyatakan bahwa process approach adalah merupakan sebuah strategi pembelajaran yang memfokuskan mahasiswa kepada beberapa kegiatan yang dilaksanakan dikelas yang terdiri atas delapan tahapan : memunculkan ide dengan melakukan brainstorming dan diskusi, mahasiswa memperluas ide atau gagasan tersebut dalam bentuk draft,serta mendiskusikan kualitas dan manfaat ide yang terdapat dalam draft, draft tersebut dipertukarkan agar mahsiswa lain membaca draft dan memberikan komentar kedapa draft temannya; mahasiswa mengorganisasikan ide tersebut kedalam bentuk mind map, spidergram, atau linear form; mahasiswa menulis draft pertama; draft diperiksa oleh dosen dan dikemablikan untuk diperbaiki oleh mahasiswa; mahasiswa menulis darft akhir; sekali lagi, mahasiswa mempertukarkan draftnya, dan memberi komentar terhadap draft tersebut. Begitu pentingnya penyampaian ide yang baik yang harus dituangkan kedalambentuk tulisan, sehingga dosen mempunyai peran penting dalam keberhasilan menulis mahasiswa. Selanjutnya Oshima dan Houge (1991:101) menjelaskan bahwa ada tiga bagian utama dari penulisan Esai. (1). Paragraf pembuka yang berfungsi memperkenalkan topikkajian. Paragraf ini hanya terdiri dari 1 paragraf dan memuat pernyataan inti ( thesis statement) tentang isi esai secara keseluruhan. (2). Paragraf isi yang terdiri dari satu atau lebih paragraf. Setiap paragraph mengandung ide utama dari setiap subtopik dimana setiap paragraf menjabarkan tentang argumentasi penulis terhadap topik esai. (3) Paragraf kesimpulan. Hanya terdiri atas suatu paragraf yang memiliki tiga tujuan, yakni (1) menandakan akhir dari esai; (2) menegaskan posisi/sudut pandang penulis terhadap topik esai; dan (3) menyimpulkan argumentasi penulis. Metode Penelitian Jenis dan Tujuan Penelitian Penelitian ini diklarifikasikan sebagai penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Data dikumpulkan melalui penyebaran angket tentang kesulitan-kesulitan dalam menulis esai deskriptif kepada mahasiswa mandiri semester IV Prodi Bahasa Inggris di Universitas Jambi. Fraenkel & Wallen (2008 : 393) menjabarkan bahwa didalam penelitian survey instrumen diberikan langsung kepada peserta untuk diisi atau dijawab pada waktu yang sama dan 23
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Seni 2016
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
tempat yang sama. Keunggulan penelitian seperti ini adalah bahwa sipeneliti bisa memperoleh tanggapan atau respon yang lebih tinggi. Selain dari pada itu penelitian survei dengan menggunakan pendekatan seperti ini tidak membutuhkan biaya yang terlalu tinggi. Tidak banyak jenis penelitian survei yang bisa menggunakan sampel yang terdiri dari individu dan dikelompokkan menjadi satu grup. Objek Peneltian Yang menjadi obyek penelitian adalah mahasiswa mandiri semester IV tahun ajaran 2014/2015. Alasan mengikutsertakan mereka adalah mereka sedang mengambil mata kuliah Writing IV dimana esai diperkenalkan. Tim peneliti membatasi obyek penelitian hanya pada dua kelas, kelas H dan I mata kuliah Writing saja, yang berjumlah lebih kurang sebanyak 40 mahasiswa. Mereka dalam satu kelas berjumlah 20 orang, dengan pertimbangan agar mereka dapat belajar lebih efektif dala kelas yang cukup ideal. Mereka dapat belajar lebih konsentrasi atau terfokus secara baik. Instrumen Peneltian dan Teknik Pengumpulan Data Instrumen pada penelitian ini adalah angket. Angket tersebut terdiri dari 25 item. Adapun spesifikasinya yaitu ada 5 macam. Pertama adalah sangat sulit. Kedua yaitu sulit. Ketiga ialah tidak sulit dan tidak mudah atau disebut sedang. Keempat ialah mudah. Kelima yaitu sangat mudah. Adapun teknik pengumpulan data yaitu responden dikumpulkan di suatu ruangan kelas. Mereka diminta untuk mengisi atau menjawab pertanyaan yang ada dalam angket tersebut sesuai dengan pilihan level kesulitan yang ditentukan. Setelah angket dijawab, tim peneliti mengumpulkan angket tersebut untuk dianalisa. Teknik Analisa Data Data yang terkumpul akan dianalisa melalui beberapa tahap berikut ini: 1. Tabulasi Data. Data yang diperoleh dari mahasiswa berdasarkan angket dikelompokkan dan dihitung jumalah nilai/skor dari masing-masing spesifikasi level kesulitannya. Selanjutnya semua spesifikasi tersebut dianalisa dengan menggunakan statistik diskriptif ( rumus persentase / %) yang dikutip dari Sugiyono (2008). 2. Analisa Data Dalam tahap ini, data yang sudah ditabulasi dianalisa berdasarkan rumus persentase tersebut di atas. Peneliti memperoleh gambaran tentang kesulitan-kesulitan mahasiswa dalam mengembangkan langkah-langkah penulisan esai berdasarkan temuan atau hasil analisa data. Selanjutnya tim peneliti mengambil kesimpulan berdasarkan hasil penelitian tersebut. Hasil dan Pembahasan Deskripsi Data Data diperoleh dari hasil jawaban terhadap angket yang diberikan kepada responden atau sampel penelitian. Angket terdiri dari 25 item dan responden sebanyak 40 orang. Keriteria pilihan pada angket terdiri dari: (1).Very easy (sangat mudah) dengan skor nilai = 1. (2) Easy (mudah) dengan skor nilai =2. (3) Neither Difficult nor Easy (sedang) dengan skor nilai = 3. (4) Difficult (sulit) dengan skor nilai = 4. (5) Very Difficult (Sangat Sulit) dengan skor nilai =5. Nilai yang dicari dalam penelitian ini adalah nilai persentase (%) dari setiap keriteria pilihan jawaban pada angket tersebut. Tujuannya adalah supaya dapat mengetahui secara jelas berdasarkan hasil penelitian yang terkait dengan keriteria tingkat kemudahan dan tingkat kesulitan dari nomor satu sampai dengan nomor lima di atas. 24
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Seni 2016
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
Analisis Data dan Hasil Analisis data dilakukan dengan cara mencari nilai persentase (%) dari setiap kriteria pilihan jawaban. Jumlah responden atau sampel = 40 orang. Jumlah item angket = 25 item. Total skor untuk kategori sangat sulit = 48. Total skor untuk kategori sulit = 266. Total skor untuk kategori sedang = 428 Total jawaban untuk kategori mudah = 235. Total jawaban untuk kategori sangat mudah = 19. Sebelum mencari persentase untuk kategori sangat sulit, terlebih dulu ditentukan pembilangnya yaitu : jumlah item x jumlah sampel = 25x40 = 1000 (sebagai pembilang untuk mencari persentase semua kategori). Jadi persentase untuk kategori sangat sulit ialah : 48 : 1000 x100 = 4,8 %. Persentase untuk kategori sulit ialah : 266:1000 x 100 = 26,6 %. Persentase untuk kategori sedang ialah : 428 : 1000 x 100 = 42,8 %. Persentase untuk kategori mudah ialah : 235 : 1000 x 100 = 23,5 %. Persentase untuk kategori sangat mudah ialah : 19 : 1000 x 100 = 1,9 %. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data, maka peneliti mencoba membahas atau menginterpretasikan masing-masing temuan dari setiap kategori kesulitan dan kemudahan yang diidentifikasi oleh responden sesuai dengan spesifikasinya dalam angket yang dijawab responden. Setiap kategori dari spesifikasi tingkat kesulitan pada angket dibahas satu persatu sesuai dengan skor yang diperoleh oleh setiap spesifikasi yang telah ditentukan. Kategori Sangat Sulit Hasil analisis data untuk “kategori sangat sulit” menunjukkan angka persentase = 4,8 %. Angka ini bisa diinterpretasi sebagai berikut. Pertama, memang kebanyakan mahasiswa sudah paham dengan cara dan langkah pengembangan penulisan deskriptip esai. Kedua, penelitian ini hanya meminta para responden untuk menilai langkah langkah mana yang sangat sulit sampai ke langkah yang sangat mudah menurut mereka. Dengan kata lain, bukan meminta mereka menuliskan sebuah deskriptif esai. Kategori Sulit Pada kategori sulit, hasil analis data menunjukkan angka persentase = 26,6 %. Angka ini bisa di interpretasikan sebagai berikut. Pertama, masih banyak mereka yang menganggap bahwa langkah langkah pengembangan esai itu sulit. Artinya bahwa setiap langkah atau tahap penulisan deskriptif esai itu ada yang sulit mengembangkannya. Kedua, memang kenyataannya setiap langkah pengembangan esai itu berbeda tingkat kesulitannya. Hal itu dapat dirasakan ketika menulis sebuah esai yang lengkap atau utuh. Angka 26,6 % untuk kategori sulit ini menunjukkan tidak banyak selisih dengan angka 23,5 % untuk kategori mudah. Artinya adalah bahwa angka kategori sulit hanya berselish = 3,1 %. (sedikit sekali perbedaannya) Kategori Sedang Pada kategori sedang, hasil analisis data menujukkan bahwa angka persentasenya adalah = 42,2 %. Artinya adalah bahwa persentase terbesar terdapat pada kategori sedang yaitu responden pada kategori ini merasa tidak merasa terlalu sulit dan tidak pula merasa terlalu mudah. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa responden sudah melalui perkuliahan tentang Essay Writing. Jadi langkah-langkah menyusun kerangka kerja penulisan esai tersebut sudah diajarkan. Namun secara praktis, sangat tergantung pada keterlatihan atau kebiasaan seseorang dalam berlatih menulis esai. Jika kembali meninjau angka presentase di atas, maka dapat pula diinterpretasikan bahwa kategori sedang merupakan kategori yang paling tinggi angka presentasenya dari ke lima kategori lainnya. Angka 42,2 % ini juga menunjukkan bahwa angka yang paling 25
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Bahasa dan Seni 2016
Jurusan PBS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi Mendalo Darat, 5 Agustus 2016
tinggi dari semua kategori kesulitan yang ada pada angket penelitian ini. Secara umum angka ini menggambarkan tingkat kemampuan mahaiswa secara rata-rata. Kategori Mudah Berdasarkan hasil analisis data, angka persentase untuk kategori mudah adalah = 23,5 %. Memang diakui bahwa menulis itu bukan perkara mudah apalagi sudah masuk ke ranah ilmiah. Jadi walaupun sudah belajar melalui mata kuliah Esay Writing tersebut, namun masih tinggi angka persentasekategori sulit (26,6 %). Perbandingan angka tersebut ialah 3,1 %, artinya lebih tinggi angka untuk kategori suli dari pada kategori mudah. Kategori Sangat Mudah Hasil analisis data untuk kategori sangat mudah menunjukkan angka persentase = 1,9 %. Artinya adalah bahwa angka ini bisa diinterpretasikan bahwa . Pertama, responden yang menjawab dengan skor terendah pada angket yang disebarkan sedikit sekali. Kedua, kategori sangat mudah ini memang tidak banyak responden memberikan jawaban sangat mudah, walaupun. mereka sudah mendapatkan mata kuliah Essay Writing dan sudah mengalami beberapa kali menulis deskriptif esai. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Berdasarkan penemuan dalam penelitian ini, maka tim peneliti menyimpulkan sebagai berikut ini. 1. Hasil penelitian ini menggambarkan bagaimana tingkat kemampuan mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP Universitas Jambi dalam hal mengindentifikasikan tingkat kesulitan mengembangkan langkah langkah penulisan deskriptif esai masih sedikit yang berada pada posisi kategori di atas sedang. 2. Angka presentase tertinggi dalam kategori penentuan level mudah dan sulitnya pengembangan langkah langkah penulisan deskiptif esai adalah 42,8 %. Angka ini dapat pula diartikan bahwa responden masih tergolong berkemampuan sedang. Dengan kata lain, belum banyak yang berkemampuan tinggi. Saran Setelah mengetahui hasil penelitian ini, tim peneliti membuat kesimpulan dan juga menyampaikan saran –saran berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas sebagai berikut. Tim peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangannya, karena itu disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih mendalam lagi terkait dengan penulisan esai. Daftar Pustaka Fraenkel, Jack. R & Wallen, Norman E. (2008). How to Design and Evaluate Research in Education. (7th Ed.). New York: Mc Graw-Hill Higher Education. Hughes, A. (1992). Testing For Language Teachers. New York: Cambridge University Press. Nunan, David. (2003). A practical Language Teaching. Singapore. McGraw-Hill Education. Oshima, A. dan Hogue, A. (1991). Writing Academic English. (4th ed.). New York: Addison. Wesley Publishing Company. Oshima, A. dan Hogue, A. (2008). Writing Academic English. (4th ed.). New York: Addison Wesley Publishing Company. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. Ur, Penny. (1991). A Course in Language Teaching. Cambridge. Cambridge University Press.
26