Bidang Ilmu: Peodidikan Kimia
LA?ORAN IIIBAH PENGEMBANGAN BAIIAN AJAR IGLAS INTERNASIONAT FMIPA UNESA TAIIUN ANGGARAN 2011
PENGEMBANGAN BAIIAN AJAR KIMIA ANORGANIK I I]NTTiK PRODI PENDIDIKAN KIMIA KELAS INTERNASIONAL
Oleh:
.
Dr. Sari Edi Cahyaningrum, *LSi Drs, Bambang SugiarterM,Pd Dra. Amaria, NLSi
Program Hibaha Pengembangan Pendidikar Guru Mipa Bertaraf Internasional GPGnflPA BI)Batch I Tahur 2011
PROGRAM STUDI PEND1DIKAN KIMIA .N]RIISAN KIMIA T'MIPA UMVERSITAS NEGERI SURABAYA NOPEMBER 2OI I
...-rl-ll,-ll
1;tl
rn)ct/21t,'1
Bidang Ilmu: Pendidikao Kimia
1ir.r"Llf(^q/( LA?ORAN HIBAH PENGEMBANGAN BAIIAN AJAR KELAS INTf,RNASIONAL FMIPA UNESA TAHUN ANGGARAN 2O1T
UNESA PENGEMBANGATI BAIIAN AJAR KIMIA ANORGANIK I UNTUK PRODI PENDIDIKAN KIMIA KELAS INTERNASIONAL
Oleh:
Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si DIs. Bambrng Sugiarto, M.pd Dra. Amari., M.Si Program Eibaha Pengcmbangan Pendidikrn Guru Mipa Bertaraf Internasiotral @PGMIPA BI)Batch I Tahun 201 I
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JI-IRUSAN KIIIIIA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA NOPEMBER 2011
IIALAMAN PENGESAIIAN LAPORAN HIBAII PENGEMBAI{CAN BAI.IAA AJAR lengemban ga.o
:lolel1f I
-TG--lar--G' uotuk prodi pendidikan
Kimia Kelas lotemasioml a.
Nama Lengkap daa Getar
b. Paagkat
col., NIp
Mata Kuliah yang d.ikaii d. Mata Kuliah yang diamDu FakultayJuusan Perguruao Tirygi s. Alamar ( surat)
f
Nomor Hp E-mail
Dr. Sarj Edi Cabyaninmrm.M.Si Lekror Kepah/Wa,/l 9 iO tZZs t gsl tumra AnoBanik I Kimia Atorganik I MIPA./Kimia
LNESA
Perum Pondok Ridho Sidodadi. TamarL Sidoado 08123290484
[email protected]
se 3
Drs. BaabanESGffi.M.Fd. Dra- Amaria, M.Si
Lama Petelitian Biaya yang
aiperlu6n
Rp. 10.000.0000
i Surabaya
M.Pd 1985031003
OZZOT)t
Dr.Sad Edi C M.si. NIP 197 0 t229 t997 o22oot
N6
1.1
Judul Pengembangan Bahan Ajar Kimia Anorganik
I
untuk Prodi Pendidikan Kimia
Kelas Intemasional.
Bidang Ilrnu Pendidikan Kimia-
C.
Bidang kajian Pengembangan Bahan
Ajar cetak meliputi Garis-gads Besar Program
Perkuliahan(Sy//alas), Satuan Acara Perkuliahan (Lesson Plan), buku ajar, Worktheet, Assessmenr daa Media Pembelajaran
D.
Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara
mahasiswa dengan dosen dalam kegiatan pendidikan. Kegiatan proses belajar mengajar
tidak terbatas pada i[telektualitas atau terbatas pada pengenalan bahan pelajaran saj4 tetapi dipelrgaruhi oleh beberapa faktor antaia lairt dosen dao model pembetajaran (Ibrahim, dklq 2000). Pembelajaran Kimia &etekaokan pada pemberian pengalaman langsung tmtuk mengembalgkan kompeteosi agar mahasiswa mampu menjelajahi dan
memahami alam sekitar secara ilmiab- Oleh karena itu pedekatan yang ditempkan
dalam meryajikan pembelajaran Kimia adalal memadukan aotara pemahaman ilmu Kimia dan pemahaman produk Kimia dalam bentuk pengalaman langsung. Hal ini juga sesuai dengan tingkat perkembangan mental mahasiswa yang bemda pada fase formal.
Dengan demikian, pembelajamn Kimia diarahkan pada kegiatatr-kegiatan yang mahasiswa belqjar secara
aktif
merumuskan konsep secara induktif
berdasarkaq falla-fakta empiris di lapangan.
Pendidikan Kimia merupakan salah satu pogram studi di juusan kimi4 FMIPA Unesa, yang notabene merupakan lembaga pencetak guru. Di Jwusan
Kimi4 Salah satu
Elata kuliah dalarn Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Suabaya adalah Kimia
Anorganik
l.
Kompetensi dasar yang dituntut dalam mata L:utiah Kimia A]aorganik
I
adalah mernahami sifarsifat periodik unsur, memahami perbedaan jenis-jenis ikatan
kimia dao memahami pembenhrkan selyawa ionik dan kovalen, memahami prinsip prinsip dasar reaksi kimi4 teori asam basA kekuatao asam, proses pelarutai, reaksi
Bidang Ilmu: Pendidikan Kimia
LAPORAN HIBAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KELAS INTERNASIONAL FMIPA UNESA TAHUN ANGGARAN 2011
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KIMIA ANORGANIK I UNTUK PRODI PENDIDIKAN KIMIA KELAS INTERNASIONAL
Oleh: Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si Drs. Bambang Sugiarto, M.Pd Dra. Amaria, M.Si Program Hibaha Pengembangan Pendidikan Guru Mipa Bertaraf Internasional (PPGMIPA BI)Batch I Tahun 2011
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN KIMIA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA NOPEMBER 2011
1
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN HIBAH PENGEMBANGAN BAHAN AJAR 1.
Judul:
2.
Ketua Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar b. Pangkat Gol., NIP c. Mata Kuliah yang dikaji d. Mata Kuliah yang diampu e. Fakultas/Jurusan f. Perguruan Tinggi g. Alamat (surat) Nomor Hp E-mail
Pengembangan Bahan Ajar Kimia Anorganik I untuk Prodi Pendidikan Kimia Kelas Internasional Dr. Sari Edi Cahyaningrum,M.Si Lektor Kepala/IVa/197012291997022001 Kimia Anorganik I Kimia Anorganik I MIPA/Kimia UNESA Perum Pondok Ridho gg 3. No.33, Sidodadi, Taman, Sidoarjo 08123290484
[email protected]
3.
Nama anggota
a. Drs. Bambang Sugiarto, M.Pd. b. Dra. Amaria, M.Si
4.
Lama Penelitian
6 bulan
5.
Biaya yang diperlukan
Rp. 10.000.0000
Mengetahui, Dekan FMIPA Universitas Negeri Surabaya Prof.Dr. Suyono, M.Pd NIP 196006201985031003
Surabaya, 20 Nopember 2011 Ketua peneliti
Dr.Sari Edi C M.Si. NIP 197012291997022001
2
A. Judul Pengembangan Bahan Ajar Kimia Anorganik I untuk Prodi Pendidikan Kimia Kelas Internasional. B. Bidang Ilmu Pendidikan Kimia. C. Bidang kajian Pengembangan
Bahan
Ajar
cetak
meliputi
Garis-garis
Besar
Program
Perkuliahan(Syllabus), Satuan Acara Perkuliahan (Lesson Plan), buku ajar, Worksheet, Assessment dan Media Pembelajaran. D. Latar Belakang Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara mahasiswa dengan dosen dalam kegiatan pendidikan. Kegiatan proses belajar mengajar tidak terbatas pada intelektualitas atau terbatas pada pengenalan bahan pelajaran saja, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain dosen dan model pembelajaran (Ibrahim, dkk, 2000). Pembelajaran Kimia menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar mahasiswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Oleh karena itu pendekatan yang diterapkan dalam menyajikan pembelajaran Kimia adalah memadukan antara pemahaman ilmu Kimia dan pemahaman produk Kimia dalam bentuk pengalaman langsung. Hal ini juga sesuai dengan tingkat perkembangan mental mahasiswa yang berada pada fase formal. Dengan demikian, pembelajaran Kimia diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendorong mahasiswa belajar secara aktif merumuskan konsep secara induktif berdasarkan fakta-fakta empiris di lapangan. Pendidikan Kimia merupakan salah satu program studi di jurusan kimia, FMIPA Unesa, yang notabene merupakan lembaga pencetak guru. Di Jurusan Kimia, Salah satu mata kuliah dalam Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya adalah Kimia Anorganik 1. Kompetensi dasar yang dituntut dalam mata kuliah Kimia Anorganik 1 adalah memahami sifat-sifat periodik unsur, memahami perbedaan jenis-jenis ikatan
3
kimia dan memahami pembentukan senyawa ionik dan kovalen, memahami prinsipprinsip dasar reaksi kimia, teori asam basa, kekuatan asam, proses pelarutan, reaksi dalam pelarut air dan non air, memahami prinsip-prinsip dasar reaksi kimia, teori asam basa, kekuatan asam, proses pelarutan, reaksi dalam pelarut air dan non air, memahami reaksi oksidasi reduksi senyawa-senyawa anorganik dan memprediksi besar reaksi dari harga-harga potensial elektroda, dan memahami fenomena sistem padatan yang meliputi padatan ionik dan kovalen
serta sifat konduktivitasnya. Dalam perkuliahan Kimia
Anorganik I, umumnya selama ini mahasiswa kurang aktif, termotivasi, merasa kesulitan untuk memahami bahan kuliah. Selain itu, penyajian bahan ajar kurang lengkap dan kurang menarik sehingga dosen kesulitan dalam membuat soal yang menggambarkan ketercapaian
indikator
pembelajaran
pada
pembuatan
evaluasi
hal
tersebut
mengakibatkan rendahnya nilai mahasiswa pada akhir pembelajaran. Permasalahan ini menjadi semakin urgen seiring dengan dibukanya program studi pendidikan kimia kelas internasional pada tahun akademik 2009-2010, dimana sangat diperlukan bahan ajar yang dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa kelas internasional yaitu bahan ajar yang berbahasa inggris. Analisis proses dan hasil perkuliahan Kimia Anorganik I dari beberapa tahun akademik terakhir menunjukkan pola yang hampir sama sehingga pola ini juga kemungkinan besar akan terjadi pada kelas internasional angkatan 2009. Prediksi ini didasarkan atas pola penerimaan mahasiswa yang sama pada empat tahun akademik terakhir, termasuk tahun akademik 2009-2010 dan 2010-2011. Kesamaan pola penerimaan mahasiswa ini memberikan asumsi bahwa karakter dan/atau kemampuan akademik mahasiswa pada empat tahun akademik terakhir adalah hampir sama. Pada tahun akademik 2010-2011 semester 4 ini, mahasiswa kelas internasional harus memprogram mata kuliah Kimia Anorganik I. Oleh karena itu sangat penting kiranya untuk mengembangkan bahan ajar cetak meliputi Garis-garis Besar Program Perkuliahan (Syllabus), Satuan Acara Perkuliahan (Lesson Plan), buku ajar, Worksheet, Assessment dan Media Pembelajaran yang berbahasa Inggris Pengalaman peneliti selama mengajar mata kuliah Kimia Anorganik I, ditemukan bahwa sebagian mahasiswa mengalami kesulitan di dalam memahami makna aturan, konsep, dan teori: konfigurasi elektron, jari-jari atom/ion, potensial ionisasi, muatan inti, muatan inti efektif, aturan nomor atom efektif (efective atomic number), teori tolakan pasan elektron kulit valensi (atau valence sheel electron pair repulsion, VSEPR), konsep hibridisasi, konsep asam basa, karakter senyawa kovalen, ionic, polaritas molekul dan
4
kelarutan molekul-molekul. Padahal aturan, konsep, dan teori tadi sangat diperlukan dalam mempelajari materi mata kuliah Kimia Anorganik I . Ketidakpahaman mahasiswa tadi diduga akibat terjadinya interferensi di dalam mempelajari aturan, konsep, dan teori. Hal ini tidak saja berakibat fatal dalam menyelesaikan mata kuliah Kimia Anorganik I, tetapi juga dapat mengakibatkan ketidakmampuan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah selanjutnya. Sebagai misal, bila mahasiswa diminta menyelesaikan suatu permasalahan terkait dengan bentuk molekul suatu spesies ionik dengan konsep hibridisasi. Langkah pertama mereka harus dapat menuliskan konfigurasi elektron terluar atom pusatnya. Jika spesies tersebut bermuatan negatif mahasiswa agak bingung, konfigurasi elektron terluar atom pusatnya ada mahasiswa yang menulis dikurangi elektronnya, padahal mestinya ditambahkan elektronnya. Kemudian pada proses hibridisasi orbital-orbital atom pusat sebagian besar mahasiswa tidak membedakan antara tahap hibridisasi dan pembentukan molekul atau ikatan dengan masuknya elektron dari atom substituennya. Demikian juga permasalahan dalam menentukan geometri suatu molekul yang seharusnya diselesaikan dengan menerapkan
teori VSEPR, tetapi mahasiswa
menyelesaikan dengan menggunakan teori Hibridisasi, demikian sebaliknya. Di samping itu didapatkan juga mahasiswa mengalami kerancuan dalam penerapan bentuk molekul untuk menentukan sifat polar atau non polarnya, mereka masih rancu dalam menentukan polar atau non polarnya, bila ada pasangan elektron bebas pada atom pusatnya. Mahasiswa masih kesulitan menerapkan sifat kelektronegatifan atom-atom pada bentuk molekulnya untuk menentukan kepolaran molekul. Pada pokok bahasan teori asam basa, mahasiswa juga mengalami kerancuan, misalnya jika diminta menjelaskan kecenderungan keasaman beberapa senyawa dengan teori asam basa Lewis, sebagian mahasiswa masih menjawab dengan menggunakan teori asam basa Bronsted Lowry. Dalam hal ini mahasiswa tidak dapat menerapkan teori yang sesuai untuk memecahkan suatu permasalahan yang diajukan karena terjadinya interferensi dalam mempelajari aturan, konsep, dan teori. Hal ini sering terulang kali, padahal mahasiswa telah memiliki bahan ajar sebagai bahan bacaan. Kekurang-pahaman mahasiswa tersebut berakibat pada nilai akhir yang diperoleh kurang memuaskan. Data nilai Kimia Anorganik I mahasiswa program studi kimia A 2009 pada semester gasal 2010/2011 menunjukkan nilai A diperoleh sebanyak 25 %, nilai
5
B = 60. %, nilai C = 15 %, nilai D = 10 %, sedang pada mahasiswa program studi kimia B diperoleh nilai A sebanyak = 20%, nilai B = 65 %, nilai C = 10%, nilai D = 5%. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan untuk memberikan solusi alternatif terhadap permasalahan, mahasiwa
perlu dibantu supaya dapat menggunakan dan
mengembangkan keterampilan proses dan sikap ilmiah dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan masalah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan keterampilan proses dan kegiatan belajar mengajar yang lebih terarah adalah dengan mengembangkan syllabus, lesson plan, worksheet, assessment, media pembelajaran dan buku ajar yang memenuhi standar kualitas pembelajaran di kelasnya. Buku ajar memiliki peran sebagai petunjuk bagi siswa dalam melaksanakan keterampilan proses, dimana keterampilan proses tersebut melalui berbagai metode ilmiah yang telah diuraikan di atas. Dalam suatu eksperimen penting untuk mengikuti petunjukpetunjuk tertentu untuk mengurangi peluang mendapatkan kesimpulan yang salah (Nur, 2000:13). Buku ajar merupakan suatu buku yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mempermudah pemahaman terhadap materi yang didapat. Buku ajar yang beredar di pasaran telah mengalami berbagai perkembangan dalam menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Pada buku kimia dari suatu penerbit telah melengkapi materinya dengan berbagai contoh soal dan gambar yang menarik sudah dilengkapinya, catatan tepi dengan istilah-istilah penting yang harus diketahui oleh mahasiswa, adanya kimia interaktif dan suatu analogi pada materi yang dirasa sulit oleh mahasiswa untuk mempelajarinya. Buku kimia tersebut belum sepenuhnya cukup untuk menunjang pembelajaran mahasiswa. Semua komponen buku kimia tersebut masih disajikan secara sederhana, sehingga peneliti ingin mengembangkan buku ajar kimia yang materinya disajikan secara lengkap dan jelas, bahasanya mudah dipahami mahasiswa, istilah-istilah yang digunakan mudah dipahami oleh siswa, tiap materi diberi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, disajikan dengan tulisan dan warna yang menarik, adanya lab mini dan penelitian kecil yang berisi kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong mahasiswa untuk menemukan konsep secara mandiri dan merangsang perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa.
6
Berdasarkan fenomena diatas, peneliti ingin mengembangkan bahan ajar kimia Anorganik I sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar, maka peneliti memilih judul Pengembangan Bahan Ajar Kimia Anorganik I untuk Prodi Pendidikan Kimia Kelas Internasional E. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimana isi Garis-garis Besar Program Perkuliahan (Syllabus) mata kuliah Kimia Anorganik I yang memenuhi standar pembelajaran di Prodi Pendidikan Kimia kelas Internasional?
2. Bagaimana Isi Satuan Acara Perkuliahan (Lesson Plan) mata kuliah Kimia Anorganik I yang memenuhi standar pembelajaran di Prodi Pendidikan Kimia kelas Internasional? 3. Bagaimana Worksheet mata kuliah Kimia Anorganik I yang memenuhi standar pembelajaran di Prodi Pendidikan Kimia kelas Internasional? 4. Bagaimana Assessment mata kuliah Kimia Anorganik I yang memenuhi standar pembelajaran di Prodi Pendidikan Kimia kelas Internasional? 5. Bagaimana Media Pembelajaran mata kuliah Kimia Anorganik I yang memenuhi standar pembelajaran di Prodi Pendidikan
Kimia kelas
Internasional? F. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Menyusun GBRP mata kuliah Kimia Anorganik I yang memenuhi standar pembelajaran di Prodi Pendidikan Kimia kelas Internasional? 2. Menyusun Satuan Acara Perkuliahan untuk 16 kali pertemuan pada mata kuliah Kimia Anorganik I yang memenuhi standar pembelajaran di Prodi Pendidikan Kimia kelas Internasional?
7
3. Menyusun worksheet untuk 16 kali pertemuan pada mata kuliah Kimia Anorganik I yang memenuhi standar pembelajaran di Prodi Pendidikan Kimia kelas Internasional? 4. Menyusun assessment
untuk 16 kali pertemuan pada mata kuliah Kimia
Anorganik I yang memenuhi standar pembelajaran di Prodi Pendidikan Kimia kelas Internasional? 5. Membuat media pembelajaran untuk 16 kali pertemuan pada mata kuliah Kimia Anorganik I yang memenuhi standar pembelajaran di Prodi Pendidikan Kimia kelas Internasional? . G. Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : bagi mahasiswa: meningkatkan keaktifan mahasiswa pada mata kuliah Kimia Anorganik dan memudahkan pemahaman mahasiswa sehingga nilainya meningkat bagi dosen
:
1. memudahkan dosen dalam melakukan proses pembelajaran sekaligus evaluasinya 2. meningkatkan produktifitas penelitian dosen 3. meningkatkan keterlibatan kerjasama antar dosen dalam pembelajaran bagi program studi: 1. menambah bahan ajar yang berkualitas 2. peningkatan kualitas pembelajaran dosen 3. peningkatan kualitas lulusan H. Kajian Pustaka 1.Hakekat Pembelajaran Kimia Dalam proses pembelajaran, selalu diupayakan adanya interaksi edukatif antara dosen, mahasiswa, indikator pembelajaran, materi, metode, model dan media, serta evaluasi. Ini sesuai dengan pendapat Soedjadi (1991) bahwa mutu pendidikan hanya mungkin dicapai melalui peningkatan mutu proses pendidikan yang bermuara kepada mutu produk pendidikan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran adalah perubahan tingkah laku yang mencakup ranah kognitif, afektif dan
8
psikomotor. Pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam pembelajaran dapat dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dalam proses IPA yang didapat melalui aktivitas belajar (Arifin, 1995). Kegiatan pembelajaran kimia diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendorong mahasiswa belajar aktif (student centered), yaitu keterlibatan aktif mahasiswa dalam menemukan sendiri pengetahuan melalui interaksinya dengan lingkungan. Untuk itu dosen harus menyediakan situasi dan kondisi yang dibutuhkan mahasiswa, yaitu keterlibatan intelektual dan emosional dala memperoleh produk, disamping keterlibatan fisik dalam kegiatan pembelajaran. 2.
Kelas Internasional
Pada tahun akademik 2009-2010 Jurusan Kimia FMIPA Unesa membuka kelas internasional untuk prodi pendidikan kimia sebagai jawaban atas dibukanya rintisan sekolah bertaraf internasional. Struktur kurikulum sama dengan kelas reguler, namun dalam proses belajar mengajar digunakan bahasa inggris. Kelas internasional sebagai kelas baru terus berbenah untuk memenuhi standar kelas internasional pada level perguruan tinggi. Pembenahan ini antara lain mencakup tersedianya bahan ajar berbahasa Inggris. Out put dari kelas internasional ini diharapkan mahasiswa mampu mengajar di sekolah bertaraf internasional. 3.
Bahan Ajar
Bahan ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam proses pembelajaran baik bahan cetak, non cetak maupun display (Pannen, 1995). Dari sudut pengajaran, bahan ajar cetak lebih unggul dibanding bahan ajar jenis lain. Hal ini karena bahan ajar cetak merupakan media yang sangat canggih dalam hal mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk mampu belajar tentang fakta dan mampu mengerti prinsip-prinsip umum dan abstrak dengan menggunakan argumentasi yang logis. Beberapa kelebihan dari bahan ajar cetak adalah dapat dilengkapi ilustrasi yang berwarna, mudah dibawa kemana-mana (portable), dan informasi di dalamnya mudah diakses. Yang termasuk kategori bahan ajar cetak (Belawati, 2003) adalah: (1) modul: terdiri dari bermacam-macam bahan tertulis yang digunakan untuk belajar mandiri; (2) handout: merupakan macam-macam bahan cetak yang dapat memberikan informasi
9
kepada mahasiswa, berupa materi lengkap, tabel, diagram, peta dan materi tambahan lainnya; (3) lembar kerja mahasiswa (LKM): termasuk didalamnya lembar kasus, lembar praktikum, lembar kerja dan sebagainya. Faktor-faktor
yang
perlu
dipertimbangkan
dalam
pengembangan
bahan
pembelajaran adalah (Belawati: 2003): (1) kecermatan isi berkaitan dengan validitas isi, (2) ketepatan cakupan berkaitan dengan keluasan dan kedalaman materi, (3) ketercernaan bahan ajar berkaitan dengan kemudahan bahan ajar dipahami oleh pengguna , (4) penggunaan bahasa, (5) perwajahan/pengemasan berkaitan dengan tata letak dalam halaman cetak, (6) ilustrasi, dan (7) kelengkapan komponen. Dengan memperhatikan tujuh faktor tersebut, diharapkan bahan ajar yang dikembangkan menjadi lebih efektif. Ada beberapa model pengembangan perangkat, namun model pengembangan perangkat seperti yang disarankan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (Ibrahim, 2001) adalah 4-D (four D Models) memiliki langkah-langkah lebih sederhana dan lebih jelas memulainya dari langkah mana. Bahan ajar termasuk perangkat sehingga pengembangannya juga cocok menggunakan model ini. Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate.
10
Analisis siswa Define Analisis Tugas
Analisis Konsep
Perumusan Tujuan Pembelajaran
Penyusunan Tes
Desain Awal Perangkat Pembelajaran
Design Draf I
Telaah I Revisi I
Telaah II Revisi II
Refleksi
Draf II
Uji coba terbatas Develope
Draf III Analisis Data
Telaah III Revisi III & Editing
Master
Laporan
Penulisan Laporan
Penggunaan Perangkat Pembelajaran dalam Skala Luas (kelas)
Disseminate
Gambar 1. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4-D (Thiagarajan, Semmel dan Semmel dalam Ibrahim, 2001)
11
Dari Gambar 1, tahap-tahap pada model pengembangan perangkat pembelajaran menurut Thiagarajan dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Tahap Pendefinisian (define) Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap ini dilakukan dengan menganalisis tujuan dalam batasan materi pelajaran yang akan dikembangkan perangkatnya. Ada 5 langkah pokok di dalam tahap ini, yaitu analisis ujung depan, analisis siswa, analisis tugas, analisis konsep, dan perumusan tujuan pembelajaran. b. Tahap Perancangan (design) Pada tahap ini dilakukan penyusunan tes, pemilihan media yang sesuai tujuan, dan pemilihan format. Hasil tahap ini biasanya berupa rancangan awal perangkat yang bergantung kepada kebutuhan dan komponen perangkat yang beragam, antara lain: Buku Siswa, Lembar Kegiatan Siswa, Media Pembelajaran, dan Rencana Pelajaran. c. Tahap Pengembangan (develop) Tahap pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran yang sudah direvisi berdasarkan masukan para pakar. Tahap ini biasanya meliputi: penilaian perangkat oleh pakar diikuti dengan revisi, simulasi, dan uji coba terbatas dengan siswa sesungguhnya. d. Tahap Penyebaran (disseminate) Tahap ini merupakan tahapan penggunaan perangkat yang telah dikembangkan pada skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, di sekolah lain, dan sebagainya. Tujuan tahap ini juga untuk menguji efektivitas penggunaan perangkat di dalam kegiatan belajar mengajar.
12
4.
Tinjauan Tentang Kimia Anorganik 1 Kimia Anorganik 1 adalah salah satu mata kuliah wajib pada kurikulum jurusan
kimia Unesa, baik itu untuk program studi kimia maupun program studi pendidikan kimia. Mata kuliah ini terdiri dari 3 sks di tempauh pada semester 3 untuk mahasiswa prodi kimia dan semester 4 untuk mahasiswa prodi pendidikan kimia. Kompetensi dasar yang harus dimiliki setelah mahasiswa memprogram mata kuliah ini adalah memahami teori-teori dasar tentang konsep atom sebagai partikel dasar dan sifat-sifat periodik unsur, Memahami perbedaan jenis-jenis ikatan kimia dan memahami pembentukan senyawa ionic dan kovalen, Memahami prinsip-prinsip dasar reaksi kimia, teori asam basa, kekuatan asam,
proses pelarutan, reaksi dalam pelarut air dan non air. Memahami
prinsip-prinsip dasar reaksi kimia, teori asam basa, kekuatan asam, proses pelarutan, reaksi dalam pelarut air dan non air, Memahami reaksi oksidasi reduksi senyawa-senyawa anorganik dan memprediksi besar reaksi
dari harga-harga potensial elektroda, dan
Memahami fenomena sistem padatan yang meliputi padatan ionik dan kovalen serta sifat konduktivitasnya. Untuk mencapai kompetensi dasar tersebut maka pada mata kuliah kimia Anorganik I diberikan materi-materi: teori-teori dasar tentang sifat-sifat periodik unsur; jenis-jenis ikatan kimia dan perbedaannya serta memahami pembentukan senyawa ionik dan kovalen; prinsip-prinsip dasar reaksi kimia, teori asam basa, kekuatan asam, proses pelarutan, reaksi dalam pelarut air dan non air; reaksi oksidasi reduksi senyawasenyawa anorganik, memprediksi besar reaksi dari harga-harga potensial elektroda; serta fenomena sistem padatan yang meliputi padatan ionik dan kovalen
serta sifat
konduktivitasnya. I.
Metode Penelitian 1. Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa prodi pendidikan kimia kelas internasional angkatan 2009 yang memprogram mata kuliah Kimia Anorganik I pada semester genap tahun akademik 2010-201. 2. Obyek Obyek dalam penelitian ini adalah bahan ajar (Syllabus, Lesson Plan, buku ajar, assessment , media pembelajaran dan Worksheet) 3. Waktu
13
Waktu pelaksanaan penelitian adalah selama 6 bulan mulai April 2011 hingga September 2011. 4. Lokasi Lokasi penelitian di Jurusan Kimia FMIPA Unesa. 5. Rancangan Pengembangan bahan ajar ini mengikuti alur model pengembangan yang disarankan oleh Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (Ibrahim, 2001) yaitu 4-D (four D Models). Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design, Develop, dan Disseminate, namun dalam penelitian ini hanya dibatasi sampai tahap develop. a. Tahap Pendefinisian (Define) Tahap ini bertujuan untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Penetapan tahap ini dilakukan dengan menganalisis tujuan dan batasan materi yang akan dikembangkan bahan ajarnya. Langkah pokok dalam tahap ini yaitu: 1) Analisis Ujung Depan Tujuan analisis ujung depan adalah memunculkan masalah dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan bahan ajar. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam analisis ujung depan adalah tantangan dan tuntutan masa depan yang harus bisa dihadapi oleh mahasiswa yang bisa dikembangkan dari kompetensi yang telah diperoleh setelah perkuliahan asesmen. 2). Analisis mahasiswa Analisis ini bertujuan untuk mengetahui karakter peserta didik yaitu mahasiswa sesuai dengan tingkat perkembangannya. Karakteristik tersebut meliputi usia, pengetahuan awal, tingkat perkembangan kognitif, dan keterampilan psikomotorik. 3) Analisis Tugas Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi tahap-tahap penyelesaian tugas sesuai dengan materi pokok Mata kuliah asesmen. Untuk tugas dalam materi
14
pokok ini selain mahasiswa diberikan tugas berupa tugas-tugas yang diberikan di kelas, mahasiswa juga diberikan tugas ke sekolah. 4) Analisis Konsep Analisis Konsep bertujuan untuk mengidentifikasi konsep-konsep utama yang akan dibahas, menyusun secara sistematis dan merinci konsep-konsep yang relevan. Hasil dari analisis konsep ini adalah berupa peta konsep materi perkuliahan asesmen serta materi-materi terpilih yang dapat mewakili materi yang sedang dipelajari. 5) Perumusan Indikator Indikator hasil belajar akan menjadi dasar untuk penyusunan bahan ajar yaitu Syllabus, Lesson Plan, Worksheet, Asessment, dan Presentation Media. b. Tahap Desain (Design) Tujuan pada tahap ini untuk merancang pengembangan bahan ajar. Bahan ajar ini meliputi Syllabus, Lesson Plan, Worksheet, Asessment, dan Presentation Media. Hasilnya berupa draf 1. Langkah-langkah pada tahap ini adalah inventarisasi bahan ajar yang dibutuhkan dalam penyelanggaraan perkuliahan asesmen disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, alokasi waktu, isi materi dan teknik pelaksanaannya. c. Tahap Pengembangan (Develop) Berdasarkan tahap-tahap terdahulu disusun bahan ajar. Masing-masing bahan ajar disusun sesuai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang terdapat pada kurikulum mata kuliah asesmen. Bahan ajar yang disusun meliputi Syllabus, Lesson Plan, Worksheet, buku ajar, assessment dan media pembelajaran. Setelah bahan ajar disusun, selanjutnya ditelaah oleh dosen ahli. Kriteria isi dan kriteria konstruk oleh dosen ahli mata kuliah kimia Anorganik. Kriteria bahasa oleh dosen ahli bahasa. Semua dosen ahli berasal dari dosen jurusan kimia. Hasil telaah ini akan menjadi bahan perbaikan bahan ajar. Hasil revisi berupa draf 2. Draf 2 ini selanjutnya dinilai oleh dosen ahli untuk menentukan kelayakan bahan ajar yang dikembangkan. Draf 2 juga diujicobakan kepada mahasiswa pendidikan kimia kelas internasional angkatan 2009 untuk mendapatkan respon mahasiswa berkaitan
15
dengan bahan ajar yang dikembangkan. Data ujicoba ini hanya unruk data pendukung, bukan untuk menentukan kelayakan bahan ajar. Secara skematis langkah pengembangan digambarkan sebagai berikut:
16
Analisis mahasiswa
Define Analisis tugas
Analisis konsep
Perumusan indikator
Design
Desain awal bahan ajar
Telaah
Revisi
Penilaian
Desain I I Desain II Ujicoba Terbatas
Develop Analisis Data
Laporan
Penulisan laporan
Gambar 2. Bagan pengembangan bahan ajar untuk mata kuliah asesmen (di adaptasi dari model pengembangan perangkat pembelajaran model 4-D menurut Thiagarajan, Semmel, dan Semmel (dalam Ibrahim, 2001))
17
6. Instrumen Penelitian Kelayakan bahan ajar yang dikembangkan ditinjau dari hasil penilaian: 1) satu dosen ahli kriteria isi, 2) satu dosen ahli kriteria konstruk dan 3) satu dosen ahli kriteria bahasa. Sebelum media yang dikembangkan ini dinilai, terlebih dahulu ditelaah oleh satu dosen ahli kriteria isi, 2) satu dosen ahli kriteria konstruk dan 3) satu dosen ahli kriteria bahasa. Bahan ajar ini juga diujicobakan kepada mahasiswa untuk memperoleh respon mahasiswa sebagai data tambahan. Oleh karena itu instrumen penelitian ini terdiri atas: a. Lembar Telaah Lembar telaah ini terdiri atas empat macam yaitu telaah yang berkaitan dengan 1) kriteria isi, 2) kriteria konstruk, dan 3) kriteria bahasa b. Lembar Penilaian Lembar penilaian ini terdiri atas empat macam yaitu penilaian yang berkaitan dengan 1) kriteria isi, 2) kriteria konstruk, dan 3) kriteria bahasa. c. Angket Respon Angket respon ini berguna untuk mendapatkan tanggapan mahasiswa terhadap bahan ajar. Data ini merupakan data pendukung untuk memperkuat data penelitian.
7. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu mendokumentasikan berbagai masukan dari kegiatan penelaahan untuk kemudian dilakukan revisi bahan ajar, selanjutnya bahan ajar yang telah direvisi dinilai oleh penilai. Hasil penilaian didokumentasikan untuk dianalisis untuk menentukan kelayakannya. Hasil penilaian diperkuat dengan data respon mahasiswa.
8.
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif. Bahan ajar dikatakan
layak bila persentase lebih dari 61% (Riduwan. 2005). Ada tiga macam instrumen dan satu jenis angket yang dilakukan analisis secara deskriptif kuantitatif yaitu sebagai berikut:
18
a. Lembar Telaah Hasil telaah dari ketiga penelaah dianalisis secara kualitatif menjadi bahan masukan untuk perbaikan bahan ajar. Data ini bukan sebagai data penelitian. b. Lembar Penilaian Dosen Ahli Data penilaian dosen ahli ini diberikan pada proses penilaian bahan ajar dan hasilnya akan dianalisis secara deskriptif kuantitatif, yaitu dengan memberikan gambaran dan paparan tentang bahan ajar dalam bentuk persentase. Persentase diperoleh
dari
data
angket
berdasarkan perhitungan skor skala Likert pada Tabel berikut: Tabel 1. Skor skala Likert Kriteria
Nilai/Skor
Sangat baik (SB)
5
Baik (B)
4
Cukup baik (CB)
3
Tidak Baik (TB)
2
Sangat Tidak Baik (STB)
1
(Riduwan, 2005) Untuk menghitung persentase penilaian dari tiap aspek, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: F K = -------------- x 100% NXIXR Keterangan : K = Persentase penilaian F = Jumlah jawaban responden N = Skor tertinggi dalam angket I = Jumlah pertanyaan dalam angket R = Jumlah responden (Riduwan, 2005)
19
Dikatakan layak jika dari semua aspek dalam angket mendapatkan persentase sebesar > 61% dengan kriteria layak dan sangat layak. Kriteria kelayakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Kriteria Skor Kelayakan Penilaian (%)
Kriteria Respon
0-20
Sangat tidak layak
21-40
Tidak layak
41-60
Cukup layak
61-80
Layak
81-100
Sangat layak (Riduwan : 2005)
c. Lembar Observasi Data respon mahasiswa dianalisis secara kualitatif menjadi penguat data penilaian.
20
HASIL DAN PEMBAHASAN Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi komunikasi aktif antara mahasiswa dengan dosen dalam kegiatan pendidikan. Kegiatan proses belajar mengajar tidak terbatas pada intelektualitas atau terbatas pada pengenalan bahan pelajaran saja, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain dosen dan model pembelajaran (Ibrahim, dkk, 2000). Pembelajaran Kimia menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar mahasiswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Oleh karena itu pendekatan yang diterapkan dalam menyajikan pembelajaran Kimia adalah memadukan antara pemahaman ilmu Kimia dan pemahaman produk Kimia dalam bentuk pengalaman langsung. Hal ini juga sesuai dengan tingkat perkembangan mental mahasiswa yang berada pada fase formal. Dengan demikian, pembelajaran Kimia diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang mendorong mahasiswa belajar secara aktif merumuskan konsep secara induktif berdasarkan fakta-fakta empiris di lapangan. Pendidikan Kimia merupakan salah satu program studi di jurusan kimia, FMIPA Unesa, yang notabene merupakan lembaga pencetak guru. Di Jurusan Kimia, salah satu mata kuliah dalam Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya adalah Kimia Anorganik 1. Kompetensi dasar yang dituntut dalam mata kuliah Kimia Anorganik 1 adalah memahami sifat-sifat periodik unsur, memahami perbedaan jenis-jenis ikatan kimia dan memahami pembentukan senyawa ionik dan kovalen, memahami prinsipprinsip dasar reaksi kimia, teori asam basa, kekuatan asam, proses pelarutan, reaksi dalam pelarut air dan non air, memahami prinsip-prinsip dasar reaksi kimia, teori asam basa, kekuatan asam, proses pelarutan, reaksi dalam pelarut air dan non air, memahami reaksi oksidasi reduksi senyawa-senyawa anorganik dan memprediksi besar reaksi dari harga-harga potensial elektroda, dan memahami fenomena sistem padatan yang meliputi padatan ionik dan kovalen
serta sifat konduktivitasnya. Dalam perkuliahan Kimia
Anorganik I, umumnya selama ini mahasiswa kurang aktif, termotivasi, merasa kesulitan untuk memahami bahan kuliah. Selain itu, penyajian bahan ajar kurang lengkap dan kurang menarik sehingga dosen kesulitan dalam membuat soal yang menggambarkan ketercapaian
indikator
pembelajaran
pada
pembuatan
evaluasi
hal
tersebut
mengakibatkan rendahnya nilai mahasiswa pada akhir pembelajaran. Permasalahan ini menjadi semakin urgen seiring dengan dibukanya program studi pendidikan kimia kelas internasional pada tahun akademik 2009-2010, dimana sangat diperlukan bahan ajar yang
21
dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa kelas internasional yaitu bahan ajar yang berbahasa inggris. Analisis proses dan hasil perkuliahan Kimia Anorganik I dari beberapa tahun akademik terakhir menunjukkan pola yang hampir sama sehingga pola ini juga kemungkinan besar akan terjadi pada kelas internasional angkatan 2009. Prediksi ini didasarkan atas pola penerimaan mahasiswa yang sama pada empat tahun akademik terakhir, termasuk tahun akademik 2009-2010 dan 2010-2011. Kesamaan pola penerimaan mahasiswa ini memberikan asumsi bahwa karakter dan/atau kemampuan akademik mahasiswa pada empat tahun akademik terakhir adalah hampir sama. Pada tahun akademik 2010-2011 semester 4 ini, mahasiswa kelas internasional harus memprogram mata kuliah Kimia Anorganik I. Oleh karena itu sangat penting kiranya untuk mengembangkan bahan ajar cetak meliputi Garis-garis Besar Program Perkuliahan (Syllabus), Satuan Acara Perkuliahan (Lesson Plan), buku ajar, Worksheet, Assessment dan Media Pembelajaran yang berbahasa Inggris. Pengalaman peneliti selama mengajar mata kuliah Kimia Anorganik I, ditemukan bahwa sebagian mahasiswa mengalami kesulitan di dalam memahami makna aturan, konsep, dan teori: konfigurasi elektron, jari-jari atom/ion, potensial ionisasi, muatan inti, muatan inti efektif, aturan nomor atom efektif (efective atomic number), teori tolakan pasan elektron kulit valensi (atau valence sheel electron pair repulsion, VSEPR), konsep hibridisasi, konsep asam basa, karakter senyawa kovalen, ionic, polaritas molekul dan kelarutan molekul-molekul. Padahal aturan, konsep, dan teori tadi sangat diperlukan dalam mempelajari materi mata kuliah Kimia Anorganik I. Ketidakpahaman mahasiswa tadi diduga akibat terjadinya interferensi di dalam mempelajari aturan, konsep, dan teori. Hal ini tidak saja berakibat fatal dalam menyelesaikan mata kuliah Kimia Anorganik I, tetapi juga dapat mengakibatkan ketidakmampuan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah selanjutnya. Sebagai misal, bila mahasiswa diminta menyelesaikan suatu permasalahan terkait dengan bentuk molekul suatu spesies ionik dengan konsep hibridisasi. Langkah pertama mereka harus dapat menuliskan konfigurasi elektron terluar atom pusatnya. Jika spesies tersebut bermuatan negatif mahasiswa agak bingung, konfigurasi elektron terluar atom pusatnya ada mahasiswa yang menulis dikurangi elektronnya, padahal mestinya ditambahkan elektronnya. Kemudian pada proses hibridisasi orbital-orbital atom pusat sebagian besar mahasiswa tidak membedakan antara tahap hibridisasi dan pembentukan molekul atau ikatan dengan masuknya elektron dari atom substituennya.
22
Demikian juga permasalahan dalam menentukan geometri suatu molekul yang seharusnya diselesaikan dengan menerapkan
teori VSEPR, tetapi mahasiswa
menyelesaikan dengan menggunakan teori Hibridisasi, demikian sebaliknya. Di samping itu didapatkan juga mahasiswa mengalami kerancuan dalam penerapan bentuk molekul untuk menentukan sifat polar atau non polarnya, mereka masih rancu dalam menentukan polar atau non polarnya, bila ada pasangan elektron bebas pada atom pusatnya. Mahasiswa masih kesulitan menerapkan sifat kelektronegatifan atom-atom pada bentuk molekulnya untuk menentukan kepolaran molekul. Pada pokok bahasan teori asam basa, mahasiswa juga mengalami kerancuan, misalnya jika diminta menjelaskan kecenderungan keasaman beberapa senyawa dengan teori asam basa Lewis, sebagian mahasiswa masih menjawab dengan menggunakan teori asam basa Bronsted Lowry. Dalam hal ini mahasiswa tidak dapat menerapkan teori yang sesuai untuk memecahkan suatu permasalahan yang diajukan karena terjadinya interferensi dalam mempelajari aturan, konsep, dan teori. Hal ini sering terulang kali, padahal mahasiswa telah memiliki bahan ajar sebagai bahan bacaan. Kekurang-pahaman mahasiswa tersebut berakibat pada nilai akhir yang diperoleh kurang memuaskan. Data nilai Kimia Anorganik I mahasiswa program studi kimia A 2009 pada semester gasal 2010/2011 menunjukkan nilai A diperoleh sebanyak 25 %, nilai B = 60. %, nilai C = 15 %, nilai D = 10 %, sedang pada mahasiswa program studi kimia B diperoleh nilai A sebanyak = 20%, nilai B = 65 %, nilai C = 10%, nilai D = 5%. Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan untuk memberikan solusi alternatif terhadap permasalahan, mahasiwa
perlu dibantu supaya dapat menggunakan dan
mengembangkan keterampilan proses dan sikap ilmiah dengan tujuan untuk memahami konsep-konsep dan mampu memecahkan masalah. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan keterampilan proses dan kegiatan belajar mengajar yang lebih terarah adalah dengan mengembangkan syllabus, lesson plan, worksheet, assessment, media pembelajaran dan buku ajar yang memenuhi standar kualitas pembelajaran di kelasnya. Buku ajar memiliki peran sebagai petunjuk bagi siswa dalam melaksanakan keterampilan proses, dimana keterampilan proses tersebut melalui berbagai metode ilmiah yang telah diuraikan di atas. Dalam suatu eksperimen penting untuk mengikuti petunjukpetunjuk tertentu untuk mengurangi peluang mendapatkan kesimpulan yang salah (Nur, 2000:13). Buku ajar merupakan suatu buku yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mempermudah pemahaman terhadap materi yang didapat.
23
Buku ajar yang beredar di pasaran telah mengalami berbagai perkembangan dalam menunjang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM). Pada buku kimia dari suatu penerbit telah melengkapi materinya dengan berbagai contoh soal dan gambar yang menarik sudah dilengkapinya, catatan tepi dengan istilah-istilah penting yang harus diketahui oleh mahasiswa, adanya kimia interaktif dan suatu analogi pada materi yang dirasa sulit oleh mahasiswa untuk mempelajarinya. Buku kimia tersebut belum sepenuhnya cukup untuk menunjang pembelajaran mahasiswa. Semua komponen buku kimia tersebut masih disajikan secara sederhana, sehingga peneliti ingin mengembangkan buku ajar kimia yang materinya disajikan secara lengkap dan jelas, bahasanya mudah dipahami mahasiswa, istilah-istilah yang digunakan mudah dipahami oleh siswa, tiap materi diberi contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari, disajikan dengan tulisan dan warna yang menarik, adanya lab mini dan penelitian kecil yang berisi kegiatan-kegiatan yang dapat mendorong mahasiswa untuk menemukan konsep secara mandiri dan merangsang perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor mahasiswa. Program hibah pembuatan bahan ajar untuk mata kuliah kimia Anorganik I bagi mahasiswa kelas internasional telah berhasil membuat beberapa bahan ajar yang diperlukan yaitu mengembangkan syllabus, lesson plan, worksheet, assessment, media pembelajaran dan buku ajar yang memenuhi standar kualitas pembelajaran di kelas internasional. Berdasarkan hasil uji coba diperoleh data bahwa mahasiswa merasakan kemudahan dalam proses pembelajaran. Aktivitas mahasiswa selama proses pembelajaran meningkat, hal tersebut terlihat dari antuasias mahasiswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan dosen. Selain itu, hasil pekerjaan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen juga dapat diselesaikan dengan benar dan dikumpulkan tepat waktu. Hasil ujian tengah semester juga lebih baik dibandingkan mahasiswa angkatan sebelumnya. Melihat hal tersebut membuktikan bahwa
24
J.
Jadwal Penelitian Penelitian pengembangan ini dijadwalkan sebagai berikut: No.
Bulan ke-
Kegiatan
1
2
3
1.
Penyusunan proposal
X
2.
Define
X
3.
Design
X
3.
Telaah
X
4.
Revisi
X
5.
Penilaian
X
6.
Uji coba terbatas
X
7.
Analisis data dan penyusunan draft
4
5
6
X X
laporan 8.
Penggandaan dan pelaporan
X
X
K. Personalia No. 1.
NAMA DAN GELAR AKADEMIK Dr. Sari Edi C, M.Si
PERAN
2.
Drs. Bambang Sugiarto. M.Pd
3.
Dra. Amaria, M.Si
ALOKASI WAKTU Jam/Minggu 10 Menyusun Syllabus, lesson plan untuk mata kuliah kimia anorganik I Menyusun buku ajar, worksheet, assessment dan media pembelajaran untuk materi reaksi redoks dan system padatan Menyusun laporan 8 Menyusun buku ajar, worksheet, assessment dan media pembelajaran untuk materi system keperiodikan dan ikatan kimia. Menyusun buku ajar, worksheet, assessment dan media pembelajaran untuk materi
8
25
prinsip-prinsip dasar reaksi kimia, teori asam basa Menyusun laporan
L. Biaya Penelitian Rekapitulasi biaya penelitian yang diperlukan dalam kegiatan penelitian ini: Jenis Pengeluaran
Rincian biaya yang diusulkan
Biaya Operasional Kegiatan Penelitian
6.000.000,-
Pembiayaan untuk bahan habis pakai
2.500.000,-
Pembiayaan lain-lain: pembuatan laporan,
1.500.000,-
seminar dan publikasi Total keseluruhan biaya: Rp. 10.000.000,-
26
M. Daftar Pustaka Achmad, Arief. 2007. Memahami Berpikir Kritis. Http://www.pendidikannetwork.com. Diunduh tanggal 12 Agustus 2010. Belawati, Tian. 2003. Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Hasan, Hamid S., 2002 . Kurikulum Berbasis Kompetensi Berdasarkan SK Mendiknas 232/U/2000 dan Alternatif Pemecahannya. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jurusan Kimia FMIPA UNY 11 Mei 2002. Yogyakarta. Ibrahim, 2001. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Menurut Jerold E. Kemp & Thiagarajan. Faculty of Mathematic and sciene State University of Surabaya-Indonesia. Jacobsen,David.A, Eggen, Paul dan Kauchak, Donald. 2009. Methods for teaching. Alaih bahasa oleh Achmad Fawaid dan Khoirul anam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jatmiko, Budi, 2008, Buku Pedoman. Universitas Negeri Surabaya. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Teknik. 2005-2006. Mardapi, 2003. Pola Induk Pengembangan Sistem Penilaian. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Riduwan. 2005. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sadiman, Arif, dkk. 2003. Media Pendidikan:Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
27
LAMPIRAN 1: JUSTIFIKASI ANGGARAN Nama Peneliti: Muchlis, S.Pd., M.Pd. Perguruan Tinggi: Universitas Negeri Surabaya 1. Biaya Operasional Kegiatan Penelitian No
Nama bahan
Volum
1.
Penyusunan syllabus dan Lesson Plan Penyusunan worksheet Penyusunan Asesmen Penyusunan Presentation Media Penyusunan buku ajar Penyusunan instrument penelitian Penggandaan instrument dan perangkat
2. 3. 4. 5. 5. 6. 7. 8. 9.
Sewa Handycam dan operator Analisis data Penyusunan draf laporan
3 set
Biaya satuan (Rp) 100.000,-
Biaya (Rp) 300.000,-
3 set 3 set 3 set
100.000,100.000,100.000,-
300.000,300.000,300.000,-
3 set 3 set
200.000 100.000,-
600.000,300.000,-
20 orang x 3 set 10 hari 3 set 3 set
25.000,-
1.500.000,-
150.000,100.000,200.000,Total
1.500.000,300.000,600.000,6.000.000,-
Biaya satuan (Rp) 30.000,550.000,300.000,300.000,Total
Biaya (Rp) 450.000,550.000,600.000,900.000,2.500.000,-
Volum
Biaya satuan (Rp) 300.000,-
Biaya (Rp) 300.000,-
2 judul 3 set 4 set
300.000,100.000,100.000,Total
600.000,300.000,300.000,1.500.000,-
2. Pembiayaan untuk bahan habis pakai No
Nama bahan
Volum
1. 2. 3. 4.
Kertas HVS A4, 70 gr Tinta printer laser jet Catridge BC 03 Flash disk
15 rim 1 botol 2 buah 3 buah
4. Pembiayaan untuk seleksi, seminar dan publikasi No 1. 2. 3. 4.
Uraian Kegiatan Biaya usulan penelitian (pembuatan, penggandaan, dll) Publikasi ke Jurnal Pembuatan laporan Fotocopy dan jilid laporan
28
Lampiran BIODATA/DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI 1.Identitas diri 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8
Nama Lengkap (dengan gelar) Jabatan Fungsional/ golongan NIP Tempat dan Tanggal Lahir Alamat Rumah Nomor Telepon/Faks Nomor HP Alamat Kantor
1.9 Nomor Telepon/Faks 1.10 Alamat e-mail 1.11 Lulusan yg telah dihasilkan 1.12 Mata Kuliah yg diampu
Dr. Sari Edi Cahyaningrum, M.Si P Lektor Kepala/ IVa 197012291997022001 Kediri, 29 Desember 1970 Pondok Ridho III, Sidodadi Taman , Sidoarjo 0317870861 08123290484 Jurusan Kimia FMIPA Unesa, Jl. Ketintang Surabaya 0318298761
[email protected] S-1= 12 orang ; 1. Kimia dasar I & 2 2. Bioanorganik 3. Material Anorganik 4. Senyawa Organologam 5. Kimia Anorganik I 6. Kimia Anorganik IV
Tahun Lulus 1994 2001 2009 Tahun 2008 2008 2009
2.Riwayat Pendidikan Perguruan Tinggi Program Pendidikan(diploma, sarjana, Jurusan/ Perguruan Tinggi magister, spesialis, dan doktor) Program Studi S1 ITS Kimia S2 UGM Kimia Anorganik S3 UGM Kimia Anorganik 3.Pelatihan Profesional Jenis Pelatihan( Dalam/ Luar Negeri) Penyelenggara Pelatihan bahasa Inggris Fak. Ekonomi UGM Pelatihan Toefl Pusat Bahasa UGM Pelatihan Penulisan artikel ilmiah DP2M, Dikti pada jurnal Internasional
Mata Kuliah Kimia Dasar I
4.Pengalaman Mengajar Program Pendidikan Institusi/Jurusan/Progra m Studi Kimia/ Pendk Kimia Jurusan Kimia-Unesa
Jangka waktu 30 hari 45 hari 2 hari
Sem/Tahun Akademik. 2001-sekarang
29
Kimia Dasar II Kimia Anorganik I Kimia Anorganik II Kimia Anorganik III Kimia Anorganik IV Senyawa organologam Material Anorganik Bioanorganik
Tahun 2004 2005
2006
2006
2006
2007
2007
2007 2008
2008
Kimia/ Pendk Kimia Kimia/ Pendk Kimia Kimia/ Pendk Kimia Kimia/ Pendk Kimia Kimia Kimia
Jurusan Kimia-Unesa Jurusan Kimia-Unesa Jurusan Kimia-Unesa Jurusan Kimia-Unesa JurusanKimia-Unesa Jurusan Kimia-Unesa
2001-sekarang 2001-sekarang 2001-sekarang 2009-sekarang 20102001- sekarang
Kimia Kimia
Jurusan Kimia-Unesa Jurusan Kimia-Unesa
2009- sekarang 2010-
Judul Penelitian
5.Pengalaman Penelitian Ketua/anggota Tim
Pemanfaatan kitosan sebagai adsorben Cd(II) dalam Medium Air Imobilisasi S. cereviceae Limbah Fermentasi industri bir melalui pembentukan sol gel silica dan aplikasinya untuk adsorben kation logam berat Imobilisasi S. cereviceae Limbah Fermentasi industri bir melalui pembentukan sol gel silica dan aplikasinya untuk adsorben kation logam berat. Pemanfaatan kitosan limbah udang windu sebagai matriks pendukung imobilisasi papain melalui metode carier crossling Peningkatan Produktivitas dan kualitas produk serat tanaman di kecamatan Meganti Kabupaten Gresik melalui teknologi enzimologi Pemanfaatan kitosan limbah udang windu sebagai matriks pendukung imobilisasi papain melalui metode carier crossling Peningkatan Produktivitas dan kualitas produk serat tanaman di kecamatan Meganti Kabupaten Gresik melalui teknologi enzimologi Penghilangan Aroma langu pada susu kedelai dengan enzim papain Peningkatan Produktivitas dan kualitas produk serat tanaman di kecamatan Meganti Kabupaten Gresik melalui teknologi enzimologi Isolasi dan karakterisasi bakteri
Ketua Anggota
Sumber Dana Penelitian Dosen Muda, DP2M Dikti Hibah Pekerti tahun I, DP2M, Dikti
Anggota
Hibah Pekerti tahun II, DP2M, Dikti
Ketua
Hibah Bersaing Tahun I, DP2M
Anggota
Penelitian Hibah Hilink Tahun I, DP2M,Dikti
Ketua
Hibah Bersaing Tahun II, DP2M, Dikti
Anggota
Penelitian Hibah Hilink Tahun II, DP2M,Dikti
Anggota Anggota
Penelitian Terapan, DIPA, UNESA Penelitian Hibah Hilink Tahun III, DP2M,Dikti
Anggota
Hibah Bersaing Tahun
30
2009 2009
2009 2010
kitinolitik dan produksi glukosamin Peranan Jembatan kation logam dalam imobilisasi papain pada kitosan Pembuatan siruf Fruktosa (HFCS) menggunakan enzim glukosa isomerase yang terimobilisasi pada matriks kitosan bead. Isolasi dan karakterisasi bakteri kitinolitik dan produksi glukosamin Sintesis dan karakterisasi membran nanofibrous kitosan-alginat dan aplikasinya sebagai matriks imobilisasi enzim pepsin
Ketua Ketua
Anggota ketua
I, DP2M BPPS (Disertasi S3, UGM) Hibah Kompetitif sesuai Prioritas Nasional Batch II, DP2M, Dikti. Hibah Bersaing Tahun II, DP2M Hibah kompetensi, DP2M, Dikti
6.Publikasi Pada Jurnal Ilmiah Tahun 2004 2005 2006 2007 2007
Judul
Penerbit/Jurnal
Isolasi dan karakterisasi kitosan limbah udang windu Pemanfaatan kitosan limbah udang sebagai adsorben Cd(II) dari limbah industri
Jurnal Hayati,Vol.2 No.4, 2004, Author, terakreditasi Indonesian Journal Of Chemistry, Vol.5. No. 2 ,2005, Author, Terakreditasi Pemanfaatan kitosan sebagai matriks Acta Kimia Indonesia, Vol 4, imobilisasi pepsin No.3, 2006 Adsorpsi Cu(II) pada kitosan bead dalam Jurnal Kimia Lingkungan , medium air Vol.9 No.1,2007, Author, terakreditasi Pengaruh proses penggembungan pada kitosan Jurnal Penelitian Matematika terhadap adsorpsi Mg(II) dalam medium air dan Sains, Vol.14. No.2, 2007. Author
2008
Karakteristik adsorpsi Ca(II) pada kitosan bead
Jurnal Kimia Lingkungan, vol.10.No.1,2008. Author, Terakreditasi
2008
Immobilization of papain on chitosan with Indonesian Journal of carrier croslink methode Chemistry, vol.8. no.3, 2008, Author, terakreditasi
2008
Adsorpsi Zn(II) pada kitosan yang termodifikasi secara swelling
2010
Adsorption Mg(II) on Chitosan nanobeads
2010
Adsorpstion Cu(II) on Chitosan nanobeads
Jurnal Manusia dan Lingkungan , vol.10, No.2, 2008, Author, terakreditasi Journal Coastal of Development, Vol.3, No.2, 2009, Author. American Institute Of physic Proceeding, No. 1284, Vo. 1, 2010, Author
31
2011
Tahun 2004 2007 2007 2007 2008 2008 2009
2010 2010 2010 2011
Adsorption Mg(II) and Ca(II) on membrane chitosan-alginate
Journal of material Science and Engineering, Vo. 5, No. 6, 2011, Author
7. Makalah pada Seminar/ simposium Judul Adsorpsi kation Cd(II) dari limbah industri menggunakan kitosan serbuk (seminar nasional Kimia) Perubahan karakteristik papain yang terimobilisasi pada kitosan (seminar nasional Kimia) Pengaruh proses swelling terhadap adsorpsi Mg(II) pada kitosan (seminar nasional Kimia) Pengaruh anion counter pada adsorpsi Ni(II) pada kitosan (seminar nasional Kimia) Karakteristik adsorpsi Ca(II) dengan kitosan beads pada medium air (seminar nasional Kimia Lingkungan) Use modified Chitosan for immobilized papain (International Conference on natual and material Science) Pemanfaatan kitosan sebagai matriks dalam imobilisasi papain melalui kation logam Mg(II) sebagai crosslink agent (seminar nasional KimiaSains) Pengaruh anion counter pada adsorpsi Ni(II) oleh kitosan (Seminar Nsional Kimia) Penentuan mekanisme adsorpsi Ni(II) pada proses adsorpsi Ni(II) oleh kitosan (Seminar Nasional kimia) Adsorpstion Cu(II) on chitosan nanobeads (International Symposium of nanomaterial and nanotechnology) Adsorpsi Zn(II) dan Cu(II) pada kitosan beads limbah cangkang udang windu (penaus monodon) (seminar nasional Kimia Unesa) 8. Pelatihan/ Workshop
Tahun 2008 2008 2009
Judul Kegiatan
Penyelenggara
Penyelenggara Jurusan kimia- Unesa Jurusan kimia-ITS Jurusan Kimia-Unesa Jurusan kimia-UNY Jurusan Kimia-Unair Jurusan KimiaFMIPA Unlam Pasca Sarjana -Unesa
Jurusan Kimia-Unesa Jurusan Kimia-Unesa Jurusan Fisika, MIPA, ITB Jurusan Kimia-Unesa
Panitia/ peserta/pembicara
Pelatihan bahasa Inggris
Fak. Ekonomi peserta UGM Pelatihan Toefl Pusat Bahasa UGM peserta Workshop on International Univ. Kristen Petra peserta Scientific paper Writing Surabaya
32
Tahun 2007 2007 2007
2008
2008
2009
2009 2009
2010 2010 2010
9.Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Jenis/Nama Kegiatan Tempat Pelatihan metode bleching untuk Kecamatan Menganti, Gresik meningkatkan kualitas bahan baku serat tanaman pada UKM Modul Pelatihan Cara Pencegahan Hama Kecamatan Menganti, Gresik Serangga Bubuk (Rayap) pada Rotan dan Kayu Pelatihan penerapan iptek berbasis SMA Negeri di Gresik pemanfaatan potensi alam Indonesia untuk menambah wawasan guru dalam membimbing KIR SMA Pembinaan Industri Kecil Menengah Dalam Menganti- gresik memperkuat Jaringan Klaster di Sentra Industri Rotan di Desa Beton Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik (Tahun II) Pembinaan Industri Kecil Menengah Dalam Kepuh klagen, Wringin anom, memperkuat Jaringan Klaster di Sentra Gresik Industri Pelepah pisang di Desa Kepuh Klagen Kecamatan Wringin Anom Kabupaten Gresik (Tahun II) Sebagai narasumber pada Pelatihan Balai Pelatihan Air Bersih dan Pengelolaan Lindi Sampah Rumah Tangga PLP Wiyung Surabaya. menjadi pupuk cair menggunakan membran kitosan untuk pegawai di Lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Dinas , LH dan Instansi terkait lainnya se-Indonesia Wilayah Timur Sosialisasi arti kode plastik dan dampak kelurahan Ketintang Baru penyalahgunaannya Pemanfaatan ekstrak bahan alam untuk Desa Beton Kecamatan mencegah hama rayap bubuk rotan dalam Menganti Gresik rangka meningkatkan kualitas dan kuantitas produk furnitur di IKM Pelatihan pembuatan sabun cair, sampo SMA Budi Mulya, Canggu, mobil dan pembersih lantai Jombang Pembuatan Jamu kesehatan pria dan wanita Perumahan Taman Pondok Indah Wiyung Surabaya Pembuatan krem malam dan sabun Kelurahan rungkut asri, transparan surabaya
Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam daftar riwayat hidup ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya. Yang menyatakan, Sari Edi Cahyaningrum
33
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI Nama Lengkap NIP Tempat, tanggal lahir Jenis Kelamin Agama Pangkat dan Golongan Jabatan Riwayat Pendidikan Sarjana (S1) Magister (S2) Bidang Keahlian
: Drs. Bambang Sugiarto, M.Pd. : 131 253 293 : Surabaya. 6 Mei 1952 : Laki-laki : Islam : Pembina Utama Muda, IV/c : Lektor Kepala : Pendidikan Kimia FKIE-IKIP Surabaya, Lulus tahun 1981 : Pendidikan Kimia FPS IKIP Malang, Lulus tahun 1989 : Kimia Anorganik & Pendidikan Kimia
Karya Ilmiah/Penelitian 1) Pengembangan Bahan Ajar Tematik Kelas I Sekolah Dasar Untuk Pemberdayaan Kemampuan Berpikir, Kecakapan Hidup, Psikomotor, Dan Hasil Belajar Kognitif Siswa. 2009. (Ketua) 2) Karakterisasi Karbon aktif dari serbuk kayu sengon sebagai adsorben fenol.2007. Anggota Penelitian yang dipublikasikan/Artikel/ Makalah Seminar 1) Sumbangan Metacognitive Self-Regulation dan Self-Efficacy Mahasiswa Terhadap Hasil Belajar Konsep Kimia Dasar. Disajikan pada Seminar Nasional Kimia 2011 dengan tema “Pemberdayaan Hasil-hasil Penelitian Bidang Kimia dan Pendidikan Kimia dalam rangka menuju green chemistry” 2) Penerapan Strategi Reciprocal Teaching (Pengajaran Timbal Balik) Pada Materi Pokok Hidrokarbon Kelas X-I Di SMA Negeri I Gedeg Mojokerto. Prosiding Seminar Nasional Sains 2011. 3) Pembelajaran Konsiderasi pada materi pokok Bahan Tambahan Makanan sebagai salah satu upaya pendidikan karakter bagi siswa SMP. Prosiding Seminar Nasional Sains 2010 dengan Tema Optimalisasi Sains untuk Memberdayakan Manusia. 4) Pengembangan Buku Ajar IPA-Kimia SMP Kelas VIII pada meteri pokok “Atom, Ion, dan Molekul” sebagai penunjang KTSP. Prosiding Seminar Nasional Kimia dengan tema “Pemberdayaan Hasil-hasil Penelitian Bidang Kimia dan Pendidikan Kimia dalam upaya Meningkatkan Daya Saing Bangsa” 5) The Improvement Quality Of Reading Comprehension Strategy Through Reciprocal Teaching. A Note Implementation of Lesson Study on Elementary Chemistry II Lesson. Makalah disajikan pada Seminar Internasional dan Workshop Lesson Study FMIPA Universitas Negeri Surabaya, August, 18 -19 2009.
34
6) Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI-IPA. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Kimia Di Jurusan Kimia FMIPA UNESA Surabaya, tanggal 21 Pebruari 2009. 7) Pengembangan Perangkat Penilaian Kinerja (Performance Assessment) Siswa Dalam Kegiatan Praktikum Pada Materi Pokok Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Kelas X . Makalah disajikan pada Seminar Nasional Kimia Di Jurusan Kimia FMIPA UNESA Surabaya, tanggal 21 Pebruari 2009. 8) Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Tingkat Propinsi Jawa Timur di Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya pada Tanggal 23 Maret 2008. Pengabdian Kepada Masyarakat 1. Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Bagi Guru Kimia SMK Kota Surabaya, 2008. (Ketua) 2. Pelatihan Manajemen Laboratorium Bagi Laboran /Guru Kimia untuk meningkatkan Pengelolaan Laboratorium di SMA Negeri Kabupaten Sidoarjo. 2006. Penulisan Buku Ajar 1. Kimia Dasar II. Penerbit Unesa Univesity Press, 2011. ISBN: 2. Mengajar Siswa Belajar. Implementasi Guru Di Dalam Kelas. Surabaya: Penerbit Unesa Univesity Press, 2009. ISBN: 978-979-028-085-4 3. Buku Pelajaran Tematik Kelas I Sekolah Dasar. Surabaya: Penerbit Unesa Univesity Press, 2009. ISBN: 978-979-028-201-8 4. Buku Kerja Siswa Tematik Kelas I Sekolah Dasar. Surabaya: Penerbit Unesa Univesity Press, 2009. ISBN: 978-979-028-200-1 5. Sistem Periodik Unsur-Unsur Kimia, Surabaya: Penerbit Unesa Univesity Press, Edisi Revisi 2009 6. Kimia Dasar I. Penerbit Unesa Univesity Press, 2008. ISBN: 7. Sistem Periodik Unsur, Surabaya: Penerbit Unesa Univesity Press, 2007. ISBN: 979-445-075-8. Penataran/Pelatihan 1. Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Tingkat Propinsi Jawa Timur di Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Negeri Surabaya pada Tanggal 23 Maret 2008. (Nara Sumber) Saya menyatakan bahwa semua keterangan dalam Curriculum Vitae ini adalah benar dan apabila terdapat kesalahan, saya bersedia mempertanggungjawabkannya. Surabaya, 21 Maret 2011 Drs. Bambang Sugiarto, M.Pd
35
36
37
KESIMPIJI,AN Hibah pengajaran pengembangan Bahan Ajar Kimia Anorganik
I
untuk
kodi
Peldidikan Kimia Ketas Internasional telah meoghasilkan peraagkat pembelajaran yang meliputi sflabus, lesson plan, worksheet, shrdent book, dan assessmeDt
serta media pembelajaran yaitu power poiilt, terbulli telah mampu
meninggka&an aktivitas mahasiswa dalam proses pembelajaran kimia Anorganik
I khususnya mahasiswa kelas intenasional. Hal ini terbukti
dengan meningkatkan
nilai mahasiswa pada mata kulih kimia Anorganik I.
Sarrn Pemngkat yang dihasilkan belum sempuma secara keseluruhaany4 untuk itu
pe u
dilakukau validasi oteh pakar demi kesempumaan perangkat pembelajaran iai.
23
I
DAF'TAR PUSTAKA Achma4 Arief. 2007. Memahami Berpikir Kritis. I lltp:,t Diunduh ranegal l2 Agushrs 2010.
\ \rlr
penclirlikunetwork.com.
Belawati, Tian. 2003. pengembsngan Baha[ Aj8r. Jakarta: Universitas Terbuka.
Hasan, Hamid S., 2002 KurikuluDr Berbasis Kompetensi Berdas&rkao SK Meadiknas XzruD\OO dan Atternatif peme""hJ;y;. M;;d-ii"urpuit_ pada Seminar Nasional Kurikulum Berbasis Kompeten"si.'f,r*"-?;i,iu fl,fpa LD{Y l l Mei 2002. yogyakarta. Ibrahim..200l. Modd pergembangan perangkrt pembelajaratr Menurut Jerold E. NeEp at I hrrgarajtt. Faculty of Mathematic ahd sciene State LlniwrsiO] of SurabayaJndonesia.
Jacobser4David.A, Eggeq paul dan Kaucfrak, Donald. 2009. Methods for Alaih bahasa oleh Achmad Fawaid dan f.hol"ut unu_. -Vi-gluk.Jrl,teachitrg. rr.taku Pelajar.
Jahriko, Budi, 2008, Buku
UtriyeBilas Negeri Surabaya. Fakultas
Matematika dan Ilnu -Pedol}ran. Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Sosial dan Fakultas Teknik. 2005-2006. Mardapi, 2003. Pola Induk pengembangan Sistem penilaiarr. progam pasca Sarjana Uoiversitas Negeri yogyakarta
Riduwan. 2005. Skrla peugukmatr Variabel-vrriabel penelifian. Bandung: Alfabeta.
Sadiman, Aril dkl. 2003. Media p_eDdidikatr:pengertian, pengembangan dan Pemanfratarl Jakarta: pT Raja Gmfiodo.
24