Disampaikan dalam Seminar “Kesiapan SDM dan Perbankan dalam rangka Menghadapi KEA 2015” - Indonesia Banking School, Jakarta, 19 Maret 2016 -
Dr. Halim Alamsyah Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan
Outline
2
Komunitas Ekonomi ASEAN
Posisi Indonesia dalam KEA
Integrasi Pasar Keuangan ASEAN
Persaingan Tenaga Kerja
Implikasi Kebijakan: How to be the Winner? Bank Indonesia
Latar Belakang KEA
Komunitas Ekonomi ASEAN
3
KEA dibentuk untuk mengimbangi kekuatan perekonomian dunia. Kebangkitan Tiongkok dan India membuat persaingan ekonomi di Asia semakin ketat.
USA
EURO UNI
GDP US$ 17.4T
GDP US$ 18.5T
2.9% 319 jt
1.3% 508 jt
JPN GDP US$ 4.6T
-0.1% 127 jt
CHN GDP US$ 10.4T
7.2% 1.4 M
ASEAN GDP US$ 2.5T
6.9% 628 jt
INDIA GDP US$ 2.05T
7.3% 1.3 M
WORLD
INA GDP US$ 888M
5.0% 254 jt
GDP US$ 77.8T
2.5% 7.3 M Sumber: World Economic Outlook, IMF & World Bank, IBRD-IDA per Desember 2014
Komunitas Ekonomi ASEAN
Sejarah Pembentukan KEA
4
Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) merupakan tujuan akhir integrasi ekonomi seperti dicanangkan dalam ASEAN Vision 2020
Merupakan realisasi dari tujuan akhir integrasi untuk menciptakan kawasan ekonomi ASEAN yang stabil, sejahtera dan kompetitif, dimana terdapat aliran bebas dari barang (free flow of goods), jasa (free flow of service), investasi dan modal, perkembangan ekonomi yang seimbang dan mengurangi kemiskinan serta kesenjangan sosial (Bali Concord II, Oktober 2003).
Implementasi KEA (AEC) dipercepat menjadi tahun 2015 untuk non-Keuangan dalam ‘Deklarasi Cebu’ pada Januari 2007
Komunitas Ekonomi ASEAN
Deepening dan Enlargement Kerjasama ASEAN
AEC 2015
Next: Currency Integration?
5
Komunitas Ekonomi ASEAN
6
KEA Blueprint
ASEAN Economic Community ≠ Economic Integration Type
KEA membidik pasar tunggal dan basis produksi. Karakteristik KEA: Aliran bebas barang, jasa, investasi, & tenaga kerja terlatih, serta aliran modal antarnegara ASEAN. Ditetapkan 12 sektor prioritas untuk memperoleh quick win integrasi di ASEAN: pertanian, kayu, karet, angkutan udara, otomotif, elektronik, tekstik dan produknya, perikanan, jasa kesehatan, logistik, turisme, dan e-ASEAN. Source : ASEAN Secretariat
Potensi ASEAN
7
Potensi ASEAN dalam Percaturan Dunia
KEA menguntungkan jika kapasitas perdagangan intra-ASEAN meningkat (trade creation) tanpa mengurangi perdagangan dengan non-ASEAN (trade diversion). Perkembangan Nilai Perdagangan ASEAN
Pertumbuhan Perdagangan ASEAN
(US$ milyar) 50%
3,000
Total Trade
2,500
Intra ASEAN 2,000
Extra ASEAN
1,500
40% 30% 20% 10%
1,000
-30%
Total Trade
Intra ASEAN
2014
2013
2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
2005
2004
-20%
2003
0
2002
-10%
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
500
2001
0%
Extra ASEAN
Pertumbuhan intra-ASEAN trade (2000-2014) mencapai 265% sementara extra-ASEAN trade mencapai 224% sehingga terbukti terjadi “Trade Creation”. Bank Indonesia
Potensi ASEAN
Potensi ASEAN dalam Percaturan Dunia
Sumber: Mc Kinsery Report Bank Indonesia
8
Outline
9
Komunitas Ekonomi ASEAN
Posisi Indonesia dalam KEA
Integrasi Pasar Keuangan ASEAN
Persaingan Tenaga Kerja
Implikasi Kebijakan: How to be the Winner? Bank Indonesia
Potensi Indonesia
10
The Leader di ASEAN
Indonesia merupakan perekonomian terbesar di ASEAN. Luas area Indonesia hampir meliputi 1/2 populasi dari luas area ASEAN. Mc Kinsey Global Institute: Indonesia diperkirakan menjadi salah satu dari 7 negara yang menjadi “mesin” ekonomi Asia di masa mendatang.
MYN, CAM, BRU, LAO GDP
ASEAN
$ 110.2 M avg 5.2%
GDP US$ 2.5T
6.9% 628 jt
VTM THA GDP $ 405 M 0.9% MLY
GDP $ 186 M 6.0%
Luas Negara
PHP 5.4% GDP $ 284 M 6.1%
GDP $ 338 M 6.0%
Indonesia Others
42.5%
57.5% SG GDP $ 308 T 2.9%
INA GDP $ 888 M 5.0%
Sumber: World Economic Outlook, IMF & World Bank, IBRD-IDA per Desember 2014, McKinsery Report & McKinsey Global Institute, “The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential, 2012
Potensi Indonesia
Pasar Potensial
11
Potensi Indonesia
Middle Income Class Meningkat
• Sekitar 5 dari 10 penduduk Indonesia berada dalam kategori kelas menengah. • Potensi pasar yang besar dan terus tumbuh menjadi daya tarik investasi.
12
Komunitas Ekonomi ASEAN
Dampak KEA Terhadap Perekonomian Indonesia
Konsumen diuntungkan: harga, pelayanan lebih kompetitif Mendorong peningkatan usaha jasa pelengkap (pengiriman, settlement, asuransi, surveyor, dsb). Potensi peningkatan wisatawan apabila pariwisata dikelola dgn baik
BARANG DAN JASA
+
DAMPAK POSITIF
Mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja melalui transfer teknologi, knowhow, dan keahlian manajemen. Kesempatan kerja di negara ASEAN dgn gaji lebih tinggi. Masuknya FDI membuka lapangan kerja.
TENAGA KERJA
Mendorong FDI ke Indonesia dgn pertimbangan kondisi makro stabil, mendekati pasar (jumlah middle class) dan SDA. Pasar modal semakin terintegrasi, likuid & memberikan alternatif risk diversification dan semakin terbuka bagi investor asing.
INVESTASI DAN MODAL
Konsumen diuntungkan: suku bunga lebih kompetitif dan pelayanan lebih baik. Mendorong jumlah variasi produk. Penyediaan infrastruktur yang lebih baik.
PERBANKAN
13
Komunitas Ekonomi ASEAN
Dampak KEA Terhadap Perekonomian Indonesia
Indonesia berpotensi menjadi pasar negara ASEAN / re-export negara non ASEAN melalui negara ASEAN lainnya. Pertambahan nilai dari produksi barang & jasa akan semakin terbatas apabila struktur ekspor & impor tidak diperbaiki.
BARANG DAN JASA
-
DAMPAK NEGATIF
Dengan kondisi upah dan produktivitas rendah, keunggulan komparatif tenaga kerja Indonesia tergolong rendah. Sektor dgn shortage tenaga terampil akan “diserbu” TKA. Ekspor unskilled worker terbatas nilainya
TENAGA KERJA
Keterbatasan infrastruktur, produktivitas dan iklim usaha yg rendah dapat menghambat FDI. FDI ke negara ASEAN lain akan terbatas karena keterbatasan jumlah perusahaan skala multinasional. Integrasi pasar modal meningkatkan volatilitas & potensi spillover shock.
INVESTASI DAN MODAL
Potensi bertambahnya kehadiran bank asing ke Indonesia dapat mengurangi market share bank-bank nasional.
PERBANKAN
14
15 Potensi Iklim Usaha Cukup Menjanjikan Indonesia Perekonomian yang besar, tingkat konsumsi yang tinggi dan kelas menengah yang tumbuh menjadikan Indonesia salah satu tujuan utama investasi sekaligus pasar yang menarik...
Raking Indonesia meningkat dari 4 ke 3 sebagai negara tujuan investasi 2014-2016 (UNCTAD) Indonesia menempati urutan pertama tujuan investasi di ASEAN (ASEAN Business Outlook Survey) Promising countries untuk investor dari Jepang (JBIC)
Sumber: UNCTAD, World Investment Report 2014
Sumber: ASEAN Business Outlook Survey 2015
Sumber: JBIC, December 2015
16
Perdagangan Intra-ASEAN
Potensi Indonesia
Peluang untuk meningkatkan perdagangan Indonesia dengan intra-ASEAN masih sangat terbuka mengingat saat ini porsinya baru 25,6% dari total nilai perdagangan Indonesia. Share to Intra-ASEAN's Trade (%)
64.9
70
Share to Country's Trade (%)
60 50
42.0
33.4
40 27.2
30
25.7
25.6
19.6
13.9 14.9
20 10
0.6
0.6
1.3
1.9
4.2
26.9 22.6 19.6 16.9
26.2
6.7
0
Sumber: ASEAN Trade Statistics Database, 2016
Total trade intra-ASEAN pada tahun 2014 mencapai USD 608 milyar atau 24,1% total nilai perdagangan ASEAN. Indonesia menyumbang USD 90,7 milyar atau 14,9% dari total perdagangan ASEAN atau 25,6% dari total perdagangan Indonesia.
17
Tantangan Inflasi dan suku bunga di Indonesia relatif tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya. Ketergantungan ekspor SDA yang tinggi di tengah penurunan demand komoditas dan impor BBM yang tinggi menyebabkan defisit transaksi berjalan. Suku Bunga - Yield Obligasi Pemerintah
Inflation Rate 12.00 10.00
10.00
Indonesia
8.00
6.38
4.00
Singapura
Malaysia
4.00
Filipina Thailand
0.00 -2.00
8.00 6.00
6.00
2.00
Indonesia
2.00
Malaysia
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
2010
2011
Balance of Payment 20.00
Filipina
Thailand
2012
2013
2014
2015
Trade Balance 9.00
USD Billion
USD Billion
6.00
10.00
3.00
0.00
0.00 -10.00 -20.00
Current Account Overall Balance
Capital & Financial Account
-6.00
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2012
-3.00
2013
2014
2015
Oil & Gas
Non Oil & Gas
Trade Balance
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2012
2013
2014
2015
Tantangan
18
19
Tantangan
Level kemudahan melakukan bisnis (Ease of Doing Business) masih menjadi masalah... Permasalahan utama terdapat pada saat memulai bisnis (starting a business), izin konstruksi (Dealing with Construction Permits), supply listrik (getting electricity), penegakkan penjanjian/kontrak (enforcing contracts), pendaftaran properti (registering property) dan penyelesaian masalah kepailitan (resolving insolvency) ... Countries
Starting a Business
Indonesia Malaysia Philippines Singapore Thailand
173 14 165 10 96
Source: World Bank Report, 2015
Dealing with Getting Construction Electricity Permits
107 15 99 1 39
46 13 19 6 11
Registering Property
131 38 112 17 57
Getting Protecting Enforcing Credit Investors Contracts
70 28 109 19 97
88 4 155 1 36
170 44 140 1 57
Resolving Insolvency
77 45 53 27 49
20
Tantangan
Daya saing Indonesia meningkat, namun masih di bawah Singapore, Malaysia dan Thailand. Permasalahan utama adalah pada: - Efisiensi Tenaga Kerja (peringkat 115) - Kesiapan Teknologi (peringkat 85), dan - Pendidikan dan Kesehatan (peringkat 80)
Source : World Economic Forum, The Global Competitiveness Index Report 2015-2016
Tantangan
21
Outline
22
Komunitas Ekonomi ASEAN
Posisi Indonesia dalam KEA
Integrasi Pasar Keuangan ASEAN
Persaingan Tenaga Kerja
Implikasi Kebijakan: How to be the Winner? Bank Indonesia
Integrasi Pasar Keuangan
23
Integrasi Pasar Keuangan
ASEAN meyakini bahwa dibutuhkan sistem keuangan regional yang terintegrasi dengan akses pelayanan yang lebih luas untuk jasa keuangan, investasi dan pasar modal untuk membiayai perdagangan dan investasi yang lebih berkembang. ASEAN Financial Integration Framework (AFIF) Financial sector liberalization
Payment systems integration
ASEAN Banking Integration Framework (ABIF) Capital account liberalization
Source : ASEAN Secretariat
Capital market development
Qualified ASEAN Bank 2020
Strong and well managed
Indigenous ASEAN banks
Greater operational flexibility
Supported by ASEAN countries
Integrasi Pasar Keuangan
24
Peta Perbankan di ASEAN Rezim Perizinan dan Pengaturan Operasional Bank di ASEAN License
Minimum Capital (USD juta)
Foreign Equity Participation
Hosting bank From ASEAN
Operational Restrictions
INDONESIA
Multiple
334
99%
7 bank
-
SINGAPURA
Multiple
1,200
>10% from MAS
9 bank
Branch, ATM
MALAYSIA
Multiple
600
30%
6 bank
Branch, ATM, products
THAILAND
Multiple
325
40%
6 bank
Branch, ATM
FILIPINA
Multiple
150
49%
4 bank
Branch, ATM
180
Rasio Kredit terhadap GDP (%)
160
Thailand
146.7
140
Singapore
120
126.3 Malaysia
100
120.5
80 60
Filipina
40
39.1
Indonesia
36.5
20 0 2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Rendahnya Rasio Kredit terhadap GDP menunjukkan pasar perbankan di Indonesia masih sangat potensial.
Tantangan
Perbankan Indonesia Lebih Terfragmentasi
25
Tantangan
26
Skala usaha bank2 kita terbatas ...
Perbankan domestik memiliki ketahanan modal yang lebih baik dibandingkan dengan perbankan negara lain di ASEAN. Kondisi membuka peluang untuk ekspansi yang lebih besar bagi perbankan domestik. Namun, dari skala usaha, perbankan domestik masih jauh di bawah peers-nya di ASEAN sehingga kurang menguntungkan dari segi economies of scale.
Total Aset (USD bio) 300 250
CAR (%) 25 20
200 15
150 100
10
50
5
-
-
Source : Bloomberg, data as of 3Q-15
Tantangan
Profitabilitas Perbankan Indonesia tinggi ...
Tingkat profitabilitas yang tinggi menjadi daya tarik bagi peers di ASEAN untuk melakukan ekspansi usaha ke Indonesia. Kemungkinan hal ini akibat persaingan yg belum tajam shg bank-bank mengenyam “super profits”. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri apabila perbankan domestik masuk dalam comfort zone shg tidak siap bersaing. Perlu penguatan spesialisasi skill & fokus usaha dalam memenangi kompetisi nantinya. Profitabilitas Perbankan di ASEAN (%) 8.00
BRI
7.00
BCA
6.00
Mandiri 5.00
Kasikornbank
NIM
4.00 3.00
Siam Commercial Bank
2.00 1.00
ROA
0.00 0.00
0.50
1.00
1.50
Source : Bloomberg , IMF data as of 3Q-15
2.00
2.50
3.00
3.50
ROA & ROE Industri Perbankan (%)
27
Tantangan
Sementara Kebutuhan Pembiayaan Indonesia tinggi ...
28
Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi dan berkesinambungan, dibutuhkan sumber pembiayaan yang tidak sedikit. Strategi Pembiayaan Infrastruktur RPJMN 2015-2019 - Skenario Prioritas
Source : Bappenas
Tantangan
29
Akses Keuangan masih tidak merata dan ada yg relatif rendah ...
Akses keuangan di luar wilayah pulau Jawa juga masih terbatas. Masuknya sumber dana baru diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi, inklusif, dan berkesinambungan. Poin Akses dan Tingkat Kemiskinan B: 23,2 A: 30,0 17,7
B: 31,6 A: 82,4 6,35
B: 26,4 A: 30,0 8,74
B: 36,8 A: 70,9 6,4
B: 17,2 A: 27,6 14,3
B: 22,4 A: 39,9 31,53 B: 18,1 A: 27,1 19,3
B: 13,8 A: 22,1 14,39
B: 79,0 A: 237,0 3,7 B: 34,7 A: 88,4 4,5
B: 17,7 A: 19,1 20,24
Outline
30
Komunitas Ekonomi ASEAN
Posisi Indonesia dalam KEA
Integrasi Pasar Keuangan ASEAN
Persaingan Tenaga Kerja
Implikasi Kebijakan: How to be the Winner? Bank Indonesia
Tenaga Kerja
Free Flow of Skilled Labor dalam KEA
31
Saat ini telah disepakati Mutual Recognition Arrangement (MRA) untuk tenaga terampil pada 8 jenis profesi
DAMPAK POSITIF LIBERALISASI SEKTOR JASA Mendorong ekspansi usaha & sharing idea di antara negara-negara ASEAN. Mendorong peningkatan investasi di sektor jasa (2011: FDI sektor jasa 58% dari total FDI ASEAN seb. USD 51,4 milyar). Mendorong pembangunan sektor lain: modernisasi keuangan, telekomunikasi, distribusi dan transportasi. Transfer teknologi, know-how, dan keahlian manajemen antar negara ASEAN.
Tenaga Kerja
32
Free Flow of Skilled Labor dalam KEA
Neraca Pembayaran dari Sektor Jasa dan Pendapatan Tenaga Kerja selalu menunjukkan defisit selama 6 tahun terakhir USD juta Komponen
2010
2011
2012
2013
2014
2015
Transaksi Berjalan a. Barang
5,144 31,003
1,685 33,825
(24,418) 8,680
(29,115) 5,833
(27,499) 6,983
(17,761) 13,281
b. Jasa-Jasa - Jasa Bisnis Lainnya*)
(9,791) (1,147)
(9,803) (704)
(10,564) (109)
(12,070) (1,031)
(10,010) (940)
(8,493) (2,656)
(29) (8,615)
(54) (9,045)
(71) (10,384)
(80) (10,960)
(94) (8,976)
49 (5,886)
c. Pendapatan Primer - Kompensasi Tenaga Kerja
(20,698) (781)
(26,547) (884)
(26,628) (1,037)
(27,050) (1,139)
(29,692) (1,200)
(28,028) (1,361)
- Pendapatan Investasi d. Pendapatan Sekunder
(19,917) 4,630
(25,663) 4,211
(25,590) 4,094
(25,912) 4,178
(28,492) 5,220
(26,666) 5,479
50
33
51
45
27
17
Transaksi Finansial
26,476
13,603
24,858
21,964
44,962
17,120
Selisih Perhitungan Bersih
(1,327)
(3,465)
(275)
Neraca Keseluruhan
30,343
11,857
215
- Jasa Personal, Kultural & Rekreasi*) - Jasa-Jasa Lainnya**)
Transaksi Modal
(220) (7,325)
(2,241) 15,249
(474) (1,098)
*) Jasa bisnis lainnya serta jasa personal, kultural, dan rekreasi mencakup jasa konsultan dan tenaga kerja. **) Mencakup jasa manufaktur, pemeliharaan dan perbaikan, transportasi, perjalanan, konstruksi, asuransi dan dana pensiun, keuangan, penggunaan kekayaan intelektual, teknologi informasi, dan jasa pemerintah.
Sektor Jasa dan Sektor Pendapatan Primer mencakup jasa bisnis lainnya dan jasa personal, kultural & rekreasi serta pendapatan tenaga kerja yang mencakup pembayaran atas jasa konsultan dan tenaga profesional (seluruhnya net defisit).
Tantangan
Masih banyak perkerjaan rumah untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia
33
34
Tantangan Penelitian Boston Consulting Group (BCG): 1. Perusahaan di Indonesia menghadapi permasalahan shortage tenaga kerja dengan skill dan bakat (talent) baik dari segi kuantitas maupun kualitas. 2. Permasalahan ini terjadi pd semua level manajemen, terburuk pada level middle. 3. Kondisi ini akan menjadi tantangan tersendiri sejalan dengan semakin tingginya porsi sektor jasa terhadap GDP (diperkirakan meningkat dari 36% saat ini menjadi 55% di 2020).
Mapping Permasalahan Manajemen SDM
Talent Gaps pada Setiap Level
Source : BCG and World Federation of People Management Association (WFPMA) proprietary Web survey
Tenaga Kerja
35
Komitmen Indonesia dalam Liberalisasi Tenaga Kerja
Jenis Komitmen Kepemilikan Asing
Perbankan
Asuransi
Pasar Modal
Max 51% of listed shares
Max 80%
Max 99%
Aktivitas Operasional
Foreign Banks and JV Banks only operate in province capital city
No limitation
No limitation
Jumlah Cabang
Foreign bank : 2 sub-branch and 2 cash offices JV bank : 2 branches and 2 sub-branches
No limitation
No limitation
Level : Director, Manager, Expert
Level : Director, Expert
Level : Director (only for specific position), Manager, Expert
Manager-level employees are required to teach at least two Indonesian employees during the tenure
All joint venture company is obliged to provide training to its employees
All joint venture company is obliged to provide training to its employees
Tenaga Kerja Ekspatriat
Source : OJK Report
Outline
36
Komunitas Ekonomi ASEAN
Posisi Indonesia dalam KEA
Integrasi Pasar Keuangan ASEAN
Persaingan Tenaga Kerja
Implikasi Kebijakan: How to be the Winner? Bank Indonesia
Strategi Menghadapi KEA
Implikasi Kebijakan
Perlu Strategi untuk Memperoleh Manfaat Sebesar-besarnya dari KEA 1
2
JANGKA PENDEK
3 4 5
JANGKA MENENGAH & PANJANG
Perlu penetapan strategi nasional menghadapi KEA, a.l. dengan memilih salah satu/beberapa sektor dari 12 sektor prioritas ASEAN sebagai sektor unggulan, yang dapat menjadi quick win dan menumbuhkan optimisme menghadapi KEA. Untuk mendorong sektor unggulan tersebut diperlukan koordinasi dan sinergi kebijakan antarinstansi dan sektor. Diperlukan upaya untuk mendorong peningkatan daya saing UMKM dan wirausaha nasional. Perlu upaya yang lebih intensif dan terarah dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat luas akan rencana kehadiran KEA. Peningkatan keterlibatan stakeholders daerah (pemda, dsb) dalam persiapan menghadapi KEA. Penggunaan standardisasi utk menjaga persaingan dan kualitas sekaligus sebagai kendali persaingan yg fair di sektor perdagangan, jasa dan tenaga kerja.
1
Perlunya peningkatan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk menciptakan daya saing SDM.
2
Perlu peningkatan nilai tambah dan efisiensi produksi dari produk ekspor, a.l. dengan menggalakkan industri hilir.
3
Perbaikan iklim usaha dan pengembangan infrastruktur.
37
38 Kebijakan di Bidang Perbankan: ABIF Note on Policy Dalam konteks meningkatkan peran perbankan di kawasan Asean, telah disepakati upaya percepatan integrasi melalui Asean Banking Integration Framework (ABIF). Tujuannya agar kemajuan di sisi produksi juga harus diimbangi oleh kesiapan di sisi keuangan/pembiayaan.
To provide market access and operational flexibility for qualified ASEAN Banks in the Host Country
Reciprocity
Criteria and characteristics of QAB • Strong and well managed banks • ASEAN-indigenous banks (majority shareholders and headquartered). • Supported by home contry • Approved by host country
Outcome driven
Comprehensive
Prudential regulation
• High level principle in line with Basel Core Principles for Effective Supervision (BCP)
Progressive based on country readiness
Inclusive and transparent
Infrastructure for financial stability
Capacity Building
• Bilateral arrangements consistent with international principles on homehost supervision and commensurate with size and complexity of QABs
• Program includes baseline courses and other topics identified by the newe ASEAN members. • Subject matter experts largely from ASEAN-5 and SEACEN as program adm and standing committee on capacity building (SCCB) to manage coordination Source : OJK Report