/
zq-
STRATEGI PEMASARAN WISATA KAMPUNG CENDAWASARl KECAMATAN LEUWILIANG, KABUPATEN BOGOR
OIeh ISWIDMRMAN ANGGA KEUSLIANTO H24052964
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMl DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANLGN BOGOR 2009
ABSTRAK Iswidiarman Angga Krislianto. H24052964. Strategi Pemasaran Wisata Kampung Cendawasari, Kec. Leuwiliang, Kab. Bogor. Dibawah bimbingin Mimin Aminah Wisata Kampung Cendawasari terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Wisata Kampung Cendawasari menawarkan wisata alam yang unik yang menawarkan perpaduan antara wisata alam dan wisata budaya yang berbasiskan masyarakat. Wisata Kampung Cendawasari merupakan objek wisata baru dimana masih rnenyilnpan potensi yang sangat besar sebagai alernatif wisata bagi wisatawan di tengah tren pertumbuhan kunjungan wisatawan di Kabupaten Bogor. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi pemasaran yang dapat mengembangkan kawasan Cendawasari menjadi salah satu alternatif pilihan wisata bagi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Mengetahui bentuk kegiatan pernasaran yang dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari saat ini. (2) Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyusun strategi pemasaran
yang ada pada Kampung Wisata Cendawasari. (3) Merumuskan strategi pemasaran yang sesuai untuk mengembangkan Kampung Wisata Cendawasari. Data yang digunakan dala~npenelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner, wawancara dan pengamatan secara iangsung/observasi. Pemilihan responden dalam wawancara dilakukan secara sengaja (purposive), responden merupakan para ahli yang mengetahui dan memahami tentang situasi yang sedang ditelaah. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur berupa buku-buku dan Website yang relevan dengan penelitian ini. Responden yang diambil adalah orang-orang yang ahli atau pakar dalam bidangnya. Responden dalam penelitian ini diambil dari pihak internal dan pihak eksternal. Jumlah responden terdiri dari lima orang pihak, yang terdiri dari Ketua Pengurus Cendawasari, Camat Leuwiliang, Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, P4W IPB, dan Kepala Desa Cendawasari. Pengisian kuesioner untuk melnberikan pembobotan dilakukan oleh responden dan akan dipandu oleh peneliti.
Pengolahan
data yang
digunakan
dalam
peneiitian
ini
adalah
menggunakan AHP, diawali dengan pengumpulan data dan infomasi yang digunakan untuk lnenyusun stmktur hirarki. Struktur hirarki disusun sesuai dengan kebutuhan dan didasarkan pada teori dalam literatur dan wawancara dengan pihak perusahaan yang inenguasai dan bertindak sebagai pengarnbilan keputusan. Kuesioner diberikan untuk memberikan pembobotan setiap elemen pada setiap tingkat. Data yang diperoleh kemudian di proses dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan sofware Expert Choice 2000. Hasil penelitian menunjukkan terdapat delapan faktor. Faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran yang menempati prioritas pertama adalah faktor SDM (0,255) keinudian faktor layanan konsumen (0,189), produk (0,140), lokasi (0,105), proses (0,105), promosi (0,078), bukti fisik (0,072), dan harga (0,057). Aktor yang memiliki pengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran adalah Ketua Wisata Kampung Cendawasari (0,326), P4W IPB (0,230), Kepala Desa (0,178), Kepala Dinas Pariwisata (0,150), Camat Leuwiliang (0,23O).terdapat dua tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan strategi pemasaran ini, yaitu : Meningkatkan kunjungan wisatawan (0,51), meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat (0,49). Alternatif yang meiniliki prioritas untuk dilakukan terlebih dahulu adalah menawarkan paket kampung wisata baa anak-anak sekolah dan untuk funzlly guthermng bagi perusahaan-perusahaan (0,259). Selanjutnya adalah menambah
sarana dan prasarana, menambah paket wisata serta pengaturan luyoul dan landskap agar kawasan wisata kampung menjadi lebih indah (0,238), bekejasama dengan AWAI (Asosiasi Wisata Agro Indonesia) dan biro perjalanan agar kegiatan kampung wisata dapat menjadi bagian dan pejalanan (0,222), melakukan kejasama dengan tempat-tempat wisata lain yang ada di Bogor untuk inelakukan paket wisata bersa~na(0,157), Penggunaan teknologi sebagai sarana promosi yang optimal (0,124).
STRATEGI PEMASARAN WISATA KAMPUNG CENDAWASARI KECAMATAN LEUWTLIANG, KABUPATEN BOGOR
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI
Pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi clan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh ISWIDIARMAN ANGGA KRISLIANTO 824052964
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANA3rEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009
INSTITUT PERTANIAN BOGOH FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN NlANAJEiMEN STRATEGI PEMASARAN WISATA KAMPUNC CENDAWASARI KECAMATAN LEUWILIANG, KABITPATEN BOGOH
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk lnelnperoleh gelar
SARJANA EKONOMI Pada Departemen Manajeinen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
Oleh ISWIDIARMAN ANGGA KRISLIANTO
W24052964
Menyetujui, September 2009
Ir. Mimin Aminah, MM Dosen Pembimbing
Penulis dilahirkan di Kota Pemalang, Jawa Tengah pada tanggal 13 September 1986 dari pasangan Andjar Koentjoro dan Ani Widiyati. Penulis adalah anak pertama dari dua bersaudara. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Polisi 1 Bogor pada tahun 1998, dan untuk pendidikan lanjutan pertama penulis tempuh di SLTP Negeri 4 Bogor yang selesai pada tahun 2001. Kemudian pendidikan menengah atas penulis selesaikan pada tahun 2004 di SMU Negeri 3 Bogor. Selama di SD, SMP dan SMA penulis aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler seperti pramuka, silat, dan sepak bola. Penulis melanjutkan ke perguruan tinggi melalui SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Barn) pada tahun 2005 dan diterima sebagai mahasiswa Institut pertanian Bogor. Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di kegiatan dan organisasi kemahasiswaan. Penulis pernah aktif di C o m a pada masa jabatan 2006-2007 sebagai staff marketing dan banyak mengikuti kegiatan-kegiatan kepanitian baik yang diselenggarakan oleh departernen inaupun oleh fakultas. Selain itu penulis pun mengikuti seminar-seminar yang diselenggarakan oleh departemen, fakultas atau Kampus.
KATA PENGANTAR Puji dan syukur atas segala rahmat dan hidayah Allah SWT yang senantiasa menyertai dan memberkati penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajeinen Institut Pertanian Bogor. Semakin banyaknya Ininat wisatawan yang ingin berwisata berkonsep agrowisata mendorong diperlukannya strategi pemasaran yang tepat. Skripsi ini berjudul "Strategi Peinasaran Wisata Kampung Cendawasari Kabupaten Bogor Kecamatan Leuwiliang". Penyusunan skripsi ini banyak dibantu oleh berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ir. Mimin Aminah, MM sebagai dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktunya untuk membimbing, member saran, mot~vasi dan pengarahan kepada penulis. 2. Hardiana Widyastuti, S. Hut.MM dan Wita Juwita Ermawati, STp.MM selaku dosen penguji yang bersedia meluangkan waktunya dan terimakasih atas kritik, saran dan masukan yang diberikan kepada penulis. 3. Pengurus Cendawasari Mandiri yang telah banyak membantu dalam
memberikan informasi dalam skripsi ini. 4. Staf P4W IPB, Kepala Divisi Perekonomian Kecamatan Leuwiliang, Kepala Desa, dan Staf DInas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. 5. Seluruh staf pengajar dan karyawanl wati di Departemen Manajemen, FEM
IPB. 6. Mamah, Papah dan adikku (Andi) yang telah mendukung dan ineinbantu
penulis dalam menggapai cita-citanya. 7. Sahabat-sahabat Bonek: Boy, Di2t, Dyo, Konde, Feri, Aji, Lutfan, Lonik,
Nceq, Ria Anggota, Irsam.
8. Rekan-rekan sebimbingan dan seperjuangan Ira, Ivan Cipit, Linda dan wulan. Terima kasih buat kebersamaannya.
9. Rekan-rekan di Departemen Manajemen Angkatan 42.
10. Terima kasih juga kepada Herlin Septarina dan keluarga yang telah
memberikan motivasi kepada penulis.
1 I . Sernua pihak yang telah banyak membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala atas kebaikannya. Penulis rnenyadari bahwa penelitian ini masih rnemiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya masukan yang membangun dan penelitian lanjutan mengenai agrowisata. Skripsi ini diharapkan dapat digunakan oleh berbagai pihak yang membutuhkannya. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang-orang dan bernilai ibadah dalam pandangan Allah SWT. Amen. Bogor, September 2009 Penulis
DAFTAR IS1
Halaman ABSTRAK ...
RlWAYAT HIDUP ........................................................,,.,..,..,.................,....ill KATA PENGANTAR ....................................................................................
iv
DAFTAR IS1 ................................................................................................... vi DAFTAR TABEL.........................................................................................
...
viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. I.
x
PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang ..................................................................................... 1 1.2Perumusan Masalah ........................................................................5 .. 1.3 Tujuan Penelihan ....................... ............................................ . ......6 .. 1.4Manfaat Penellaan ............................................. ............. . .. . .. . .6 .. 1.5Kegunaan Penehtran........................................................................... 6
lL TINJAUAN PUSTAKA . .
2.1 Wisata atau Pwiwsata .................................................................. 7 2.2 Desa Wisata ...............................................................................11 2.3 Pelnasaran ........................................ .. . . .. . ... . ,. .. .. .. .. . . .. .. 11 .. 2.4Definisi Jasa ....................................................................................... 12 . . 2.4.1 Karaktenshk Jasa ....................................................................... 12 2.4.2 Bauran Pemasaran Jasa ......................................................13 2.5 Manajemen Strategi ........................................ . ,. . .. . . .. .. 15 2.6 Analytical Hierarchy Process ............................................................ 16 2.6.1 Keuntungan AHP ....................................................................... 18 . . 2.6.2 Pmsip Kerja AHP ......................................... .. .. . ................... 19 2.7 Hasil Penelitian Terdahulu....................................... ..........................20
III. METODE PENELITIAN ..
3.1 Kerangka Peinikiran............................................................. 22 23 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................. %............................... 3.3 Jenis dan Sumber Data ..................................................................... 24 3.4 Metode Pengambilan Sarnpel .................................................. 24 3.5Pengolahan dan Analisis Data ............................................................25
N.HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 33 4.1.1 Sejarah Wisata Kampung Cendawasari ..................................33
. .
..
4.1.2 Visi dan Misi ........................................................................... 34 5 6 4.2 Analisis Fakto Wisata Kampung Cendawasari.......................................................... 39 4.2.1 Faktor 9 4.2.2 Aktor ........................................................................................ 45 4.2.3 Tujuan......................................................................................46 4.2.4 Altematif ................................................................................. 46 4.3 Analisis Pemilihan Strategi Pemasaran dengan AHP ........................46 4.3.1 Hasil pengolahan data secara horisontal ................................. 46 51 4.3.2 Hasil pengolahan data secara vertikal .................................. . . . . .......................................................................... 4.4 Implikas~Manajenal 60
1. Kesirnpulan ................................................................................................ 63 2. Saran .......................................................................................................... 64 D A F T A ~PUSTAKA ............................................................................... 65
vii
DAFTAR TABEL
No
Halaman Objek wisata yang terdapat di Kabupaten Bogor tahun 2007 ..............3 Jumlah wisatawan yang . .berkunjung . .ke Kabupaten Bogor tahun 2002-2007................................................................................... 4 Skala Perbandingan 19 Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan ...................................... 26 Contoh Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Kriteria 2 ...........26 Nilai Random Index (RI) pada berbagai n .........................................29 Susunan Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen pada tingkat elemen Aktor penyusun Strategi Pemasaran .... 47 Susunan Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen pada tingkat elemen Tujuan Strategi Pemasaran ..................49 Susunan Bobot dan prioritas hasil pengolahan horizontal antar elemen pada tingkat elemen Altematif Strategi Pemasaran ...............50 Bobot dan prioritas faktor-faktor penyusun strategi Pemasaran Wisata Kampung Cendawasari. ......................................................... 52 Bobot dan Prioritas aktor yang berperan dalam pengambilan keputusan strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari ... ..... 56 Bobot dan Prioritas tujuan strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari .............................................................................. ....... 57 Bobot dan Prioritas alternatif strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari ... ... ... ... . . . ... . . . ... ... . . . ... . . . ... . . . . . . ... . . . ... . . . . . . ......59
viii
DAFTAR GAMBAR
No 1. 2. 3.
Halaman Alur kerangka konseptual ............................................................... 23 Contoh struktur hierarki dalam AHP ............................................. 25 Struktur hierarki Straregi Pemasaran Wisata Kampung Cendawasari ...................................................................................... 30 Hasil pengolahan Vertikal struktur hierarki pemilihan Altematif Strategi Pemasaran .......................... . . ......................51 -7
4.
DAFTAR LAMPIRAN
No 1. 2.
3. 4.
Halaman
Struktur Organisasi Cendawasari Mandiri ........................................ 67 Hasil Pengolahan Data a. Secara Horisontal ...................................................................68 9 b. Secara Vertikal .................... .. Kuesioner Penelitlan .........................................................................71 .................................... Foto Kawasan Cendawasari .................... . 80
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan budaya yang beranekaragam yang masing-masing memiliki ciri khas dan karakteristiknya sendiri. Kekayaan alam yang melirnpah tersebut dapat dimanfaatkan sebagai areal wisata. Demikian pula dengan kondisi tanah yang subur dan iklim yang beragam, potensi untuk mengembangkan berbagai komoditas pertanian pun sangat besar dengan menerapkan sistem pengelolaan lahan yang sesuai dengan kondisi tanah dan iklim pada setiap daerah. Kekayaan alam dan kekayaan budaya Indonesia yang melimpah ini dapat memberikan kontribusi yang cukup besar bagi pendapatan negara Krisis ekonomi global telah inenekan perekonomian dan bisnis, termasuk pariwisata. Krisis ekonomi global memicu kekhawatiran akan pertumbuhan sektor pariwisata nasional, pelemahan daya beli masyarakat akan mendorong mereka untuk menunda atau membatalkan rencana benvisatanya. Namun, bukan berarti industri pariwisata nasional terancam meredup. Banyak keunggulan yang membuat sektor pariwisata terus bertahan, seperti naiknya investasi, kondusifnya iklim politik serta harga yang kompetitif. SeIain itu, harapan akan pulihnya perekonomian dalam waktu dekat ini akan mendorong optimisme pasar yang akan berujung ke tumbuhnya sektor pariwisata nasional (Kompas. Analisis danareksa. Pariwisata nasional masih elok. Senin 8 juni 2009). Agrowisata sebagai bagian dari wisata alam, menawarkan atraksiatraksi yang menarik dan bisa menjadi pilihan dalam melakukan kegiatan wisata. Pengembangan agrowisata sesuai dengan kapabilitas, tipologi, dan fungsi ekologis lahan akan berpengaruh langsung terhadap kelestarian sumber daya lahan dan pendapatan petani serta masyarakat sekitarnya Kegiatan ini secara tidak langsung akan meningkatkan persepsi positif petani serta masyarakat sekitarnya akan arti pentingnya pelestarian sumber daya iahan pertanian. Pengembangan agrowisata pada akhimya akan menciptakan
lapangan pekejaan bagi masyarakat, sehingga pada akhirnya akan inengurangi arus urbanisasi yang cenderung semakin meningkat. Manfaat yang dapat diperoleh dari agrowisata adalah melestarikan sumber daya alam, melestarikan teknologi lokal, dan meningkatkan pendapatan petani atau masyarakat sekitar lokasi xvisata. Agrowisata pada prinsipnya merupakan kegiatan industri yang mengharapkan kedatangan konsumen secara langsung ditempat wisata yang diselenggarakan. Aset yang penting untuk menarik kunjungan wisatawan adalah keaslian, keunikan, kenyamanan, dan keindahan alam. Oleh sebab itu, faktor kualitas lingkungan menjadi modal penting yang hams disediakan, terutama pada wilayah
-
wilayah yang dimanfaatkan untuk dijelajahi para
wisatawan. Menyadari pentingnya nilai kualitas lingkungan tersebut, masyarakat atau petani setempat perlu diajak untuk selalu menjaga keaslian, kenyamanan, dan kelestarian lingkungannya. Keunikan teknologi lokal yang merupakan hasil seleksi alam merupakan aset atraksi agrowisata yang patut dibanggakan. Bahkan teknologi lokal ini dapat dikemas dan ditawarkan untuk dijual kepada pihak lain. Dengan demikian, teknologi lokal yang merupakan indigenous knowleudge itu dapat dilestarikan. Selain memberikan nilai kenyamanan, keindahan ataupun pengetahuan, atraksi wisata juga dapat mendatangkan pendapatan bagi petani serta masyarakat di sekitarnya. Wisatawan yang berkunjung akan menjadi konsumen produk pertanian yang dihasilkan, sehingga pemasaran hasil menjadi lebih efisien. Selain itu, dengan adanya kesadaran petani akan arti pentingnya kelestarian sumber daya, maka kelanggengan produksi menjadi lebih terjaga yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan petani. Bagi masyarakat sekitar, dengan banyaknya kunjungan wisatawan, mereka dapat memperoleh kesempatan berusaha dengan menyediakan jasa dan menjual produk yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan'. Kabupaten Bogor merupakan salah satu daerah yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar. Jumlah penduduk Kabupaten Bogor pada tahun 1
Subowo.
2002.
Agrowisata
Meningkatkan
http://database.deptan.go.id/agrowisata
Pendapatan
Petani.
2006 menurut hasil Sensus Daerah (SUSDA) sebanyak 4.215.585 jiwa dan pada tahun 2007 telah mencapai 4.237.962 jiwa (penyempurnaan hasil SUSDA melalui coklit, 2007) atau 10,32 persen dari jumlah penduduk Propinsi Jawa Barat (40.737.594 jiwa). Juinlah penduduk tersebut meneinpati urutan kedua setelah Kabupaten Bandung (4.399.128 j i ~ a ) Dengan .~ jumlah penduduk yang sebesar itu maka terdapat potensi pasar untuk sektor pariwisata di Kabupaten Bogor.
Tabel 1. Objek Wisata yang terdapat di Kabupaten Bogor tahun 2007 Zona Wisata Bogor Barat
Zona Wisata Puncak No
II
No 1
2 3
Nama Obyak Wisata
No
Nama Obyek Wisata
No
Zona Wisata Bogor Utara Nama Obyak Wisata
Wisata Desa Kampung . Bambu Zona Wisata Bogor Timur -
Nama Obyak Wisata
Taman Wisata Mekarsari Penangkaran R u s f l W Giri Jaya Wana Wisata Cipamingkis
1
Museum Mobil dan Keramik Sentul Sirkuit Sentul
3 4
Kebun Wisata Pasar Mukti ' TWA Gunung Pancar Pemandangan Air Panas Gunung Pancar I Pemandangan Air Giri Tirta Kawah Hitam 1 Curug Luhur Perhutani
-
3
I U
( Sumber : Badan Pusat Statistik, 2007
7
Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa Kabupaten Bogor memiliki jumlah objek wisata yang cukup banyak, objek wisata yang terdapat di Kabupaten Bogor berjumlah 43 objek wisata yang terbagi kedalam empat zona wisata, yaitu : Zona Wisata Puncak, Zona Wisata Bogor Barat, Zona Wisata Bogor Timur dan Zona Wisata Bogor Utara. Berdasarkan data jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di Kabupaten Bogor (Tabel 2), dapat dilihat bahwa persentase pertumbuhan kunjungan wisatawan ke kabupaten Bogor dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2007, jumlah wisatawan yang telah berkunjung ke Kabupaten Bogor telah mencapai 2.179.461 orang dimana telah mengalami peningkatan dari tahun 2006 yang hanya berjumlah 1.851.680 orang. Wisata Kampung Cendawasari merupakan objek wisata baru dimana masih menyimpan potensi yang belum tergarap sebagai alternatif wisata bagi wisatawan di tengah trend pertumbuhan kunjungan wisatawan di Kabupaten Bogor. Wisata Kampung Cendawasari terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Cendawasari itu sendiri merupakan akronim dari enam kampung, yaitu : Cengal, Nariti, Darmabakti, Wanakava, Sumberjaya dan Rawasari. Tabel 2. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Bogor tahun 2003-2007
Sumber : Badan Pusat Statistik, Kabupaten Bogor, 2008
Cendawasari
dibentuk
menjadi
kawasan
Agropolitan dengan
difasilitasi oleh berbagai pihak termasuk oleh Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor serta Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Wisata Kampung Cendawasari sebagaimana unit wisata lainnya sangat memerlukan strategi pemasaran. Menutut Umar (2008), shategi di bidang pemasaran adalah penuntun agar aktivitas pemasaran konsisten bukan hanya terhadap strategi utama yang telah ditentukan, melainkan juga terhadap strategi berbagai bidang fungsional lainnya. 1.2 Perumusan Masalah Wisata Kampung Cendawasari merupakan wisata alam yang unik yang menawarkan perpaduan antara wisata alam dan wisata budaya yang berbasiskan masyarakat. Wisata Kampung Cendawasari menawarkan keunikan budaya lokal dan suasana desa yang masih asri dan alami dimana jauh dari hingar bingar kehidupan kota. Di Wisata Kampung Cendawasari juga terdapat rumah-rumah hadisional dan pemandangan alam seperti sawahsawah, bukit-bukit dan sungai-sungai. Akan tetapi dengan kondisi demikian Wisata Kampung Cendawasari belum tentu menjadi populer dan menjadi tujuan wisata warga Jakarta dan sekitamya. Wisata Kampung Cendawasari menghadapi persaingan dengan obyek wisata alam lainnya semisal Kebun Raya Bogor, Kawasan Puncak, wisata kampung cinangneng. Berdasarkan wawancara pendahuluan terungkap bahwa sejak berdirinya Wisata Kampung Cendawasari pada bulan November 2008, baru satu rombongan wisatawan yang datang ke tempat ini. Oleh karena itu diperlukan suatu strategi pemasaran yang dapat mengembangkan kawasan Cendawasari menjadi salah satu altematif pilihan wisata bagi masyarakat dan untuk memanfaatkan potensi Wisata Kampung Cendawasari. Berdasarkan ha1 di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah bentuk kegiatan pemasaran yang telah dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari saat ini? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran yang dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari ? 3. Strategi pemasaran apa yang sebaiknya diterapkan untuk pengembangan
Wisata Kampung Cendawasari ?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui bentuk kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Wisata
Kalnpung Cendawasari 2. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyusun strategi
pemasaran yang ada pada Wisata Kampung Cendawasari. 3. Merumuskan strategi pemasaran yang sesuai untuk mengembangkan
Wisata Kampung Cendawasari.
1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan akan memberikan rnasukan dan informasi bagi berbagai pihak yang berkepentingan, yaitu :
1. Bagi pengelola Wisata Kampung Cendawasari agar dapat ~nerumuskan strategi pemasaran Wisata Kampung untuk menarik wisatawan 2. Bagi Pemerintah yaitu Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya agar dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk merumuskan kebijakan strategis kepariwisataan dan perencanaan pengembangan daerah-daerah yang memiliki potensi wisata yang besar 3. Pihak investor yang tertarik untuk lnengernbangkan Wisata Kampung
Cendawasari
4. Untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang terkait dengan agrowisata. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah :
I . Penelitian ini difokuskan kepada analisis faktor, aktor, dan tujuan serta bagailnana alternatif strategi dalam Pemasaran Wisata Kampung Cendawasari di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. 2. Penelitian ini dilakukan salnpai pada tahap mengetahui dan menentukan
prioritas strategi yang akan dijalankan dalam Pemasaran Wisata Kampung Cendawasari di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Wisata atau pariwisata Pariwisata adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin, keluar dari tempat kediamamya. Aktivitas dilakukan selama mereka tinggal di tempat yang dituju dan fasilitas dibuat untuk memenuhi kebutuhan mereka (Marpaung, 2002). Menurut Wahab dala~nPendit (2006), pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu tnempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan keja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor y m g kompleks, ia juga merealisasi industri-industri klasik seperti kerajinan tangan dan cenderamata. Penginapan d m transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri. Jenis-jenis pariwisata menurut Pendit (2006), antara lain : a. Wisata budaya Ini drnaksudkan agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan, untuk memperluas pandangan hdup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka, cara hidup mereka, budaya dan seni mereka. b. Wisata kesehatan Hal ini dimaksudkan perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan tersebut untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal demi kepentingan berisitirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seprti mata air panas mengandung mineral
yang dapat menyembuhkan, tempat ymg
mempunyai iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitas kesehatan laimya.
c. Wisata olahraga Ini dimaksudkan wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olah raga di suatu teinpat atau negara. d. Wisata komersial Dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjung pameran-paineran dan pekan raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya. e. Wisata industri Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam ke suatu kompleks atau daerah perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan lnaksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian. f. Wisata politik Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti misalnya peringatan ulang tahun suatu negara. g. Wisata konvensi Yang dekat dengan wisata jenis politik ini adalah apa yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara dewasa ini inembangun wisata konvensi dengan inenyediakan fasilitas bangunan beserta ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional. h. Wisata Sosial Pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi (atau dengan kata lain tidak mampu membayar segala sesuatu yang bersifat luks) untuk mengadakan perjalanan. i. Wisata pertanian Pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan roinbongan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk tujuan
studi maupun inelihat-lihat keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur-mayur dan palawija di selutar perkebunan yang dikunjungi. j.
Wisata maritiin (marina) atau bahari Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan kegiatan olahraga air, lebih-lebih di danau, bengawan, pantai, teiuk atau laut lepas seperti memancing, berlayar, menyelam sambil melakukan pemotretan, kompetisi berselancar, balapan mendayung, berkeliling melihat-lihat taman laut dengan pemandangan indah di bawah permukaan air serta berbagai rekreasi perairan yang banyak dilakukan di daerah-daerah atau negara-negara maritim.
k. Wisata cagar alam Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usahanya dengan jalan mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan dan sebagainya yang kelestariannya dilindungi oleh undang-undang. 1. Wisata buru
Jenis ini banyak dilakukan di negeri-negeri yang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro pejalanan. Wisata herburu ini diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan yang telah ditetapkan pemerintah negara yang bersangkutan.
m. Wisata pilgrin Jenis wisata ini sedikit hanyak dikaitkan dengan agama, sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrin banyak dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempattempat suci, ke makam-makam orang besar atau peiniinpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau peinimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda.
n. Wisata bulan madu Suatu penyelenggaraan perjalanan bagi pasangan-pasangan merpati, pengantin baru, yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus dan tersendiri demi kenikrnatan perjalanan dan kunjungan mereka. o. Wisata petualangan Dikenal dengan istilah Adventure Tourism, seperti masuk hutan belantara yang tadinya belum pernah dijelajahi (off the beaten track) penuh binatang buas, mendaki tebing teramat terjal, terjun ke dalam sungai yang sangat curam, arung jeram (rafting) di sungai-sungai yang arusnya liar, masuk goa penuh misteri, dan seterusnya. Menurut Marpaung (2002), pengelola kegiatan pariwisata sangat diperlukan dalam rangka menahan wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah tujuan wisata dan bagaimana agar wisatawan membelanjakan uangnya sebanyak-banyaknya selama melakukan perjalanan wisata. Makin lama wisatawan berada di suatu tempat akan meningkatkan pengeluaran mereka dan kemungkinan menambah dorongan makin banyak orang akan ikut serta pada kunjungan berikutnya jika kesan yang dibawa adalah pengalaman wisata yang menarik, yang akan membangkitkan perusahaan jasa seperti hansportasi, hiburan, akomodasi dan jasa lainnya yang mendukung penyelanggaran perjalanan wisata. Definisi mengenai agrowisata menurut Gunawan dulum Machrodji (2004), agrowisata merupakan bagian dari obyek wisata yang memanfaatkan usaha pertanian (agro) sebagai obyek wisatanya. Pengembangan agrowisata yang menonjolkan budaya lokal dalarn memanfaatkan lahan, bisa meningkatkan pandapatan petani, sambil melestarikan sumber daya lahan serta memelihara budaya dan teknologi lokal (indigenous knowledge) yang umumnya telah sesuai dengan kondisi alaminya. Manfaat Agrowisata menurut Tirtawinata dulum Effendy (2004) antara lain :
1. Meningkatkan konsewasi lingkungan. Daerah agrowisata diharapkan memiliki existence effect (efek nyata) yang berguna bagi lingkungan karena keberadaannya mempengaruhi cuaca dan ikliin sekitarnya.
2. Meningkatkan nilai estetika dan keindahan alam. Keindahan visual dapat
diperoleh dari topografi, jenis flora dan fauna, warna dan arsitektur bangunan yang tersusun dalam tata ruang yang serasi dengan alam. Kondisi ini didukung pula oleh kebersihan lingkungan. 3. Memberikan nilai rekreasi. Rekreasi ditengab alam yang indah dan
nyaman perlu didukung oleh fasilitas-fasilitas pengunjung serta paket acara. 4. Meningkatkan kegiatan ilmiah dan pengembangan ilmu pengetahuan. Pengunjung
dapat
mempelajari
kegiatan
budidaya,
pemanenan,
pengolahan hingga menjadi produk yang dikonsumsi. 5. Mendapatkan keuntungan ekonomi, baik bagi pengelola, masyarakat, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Keuntungan bagi daerah dan masyarakat antara lain membuka lapangan keja,
meningkatkan
pendapatan
daerah
masyarakat,
meningkatkan
popularitas
serta
meningkatkan produksi.
2.2 Desa Wisata Menurut Marpaung (2002) pengembangan desa wisata sebagai objek dan daya tarik akan berhubungan dengan wisatawan atau pengunjung yang tinggal di suatu desa tradisional atau dekat dengan desa tradisional, atau hanya untuk kunjungan singgah dimana lokasi desa wisata ini biasanya terletak di daerah terpencil. Wisatawan atau pengunjung tidak hanya menyaksikan kebudayaan tradisional, tetapi biasanya ikut langsung berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat setempat.
2.3 Pemasaran Peinasaran adalah suatu proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dengan pihak lain (Kotler, 2005). David (2004), menyatakan pemasaran sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa.
Pemasaran (marketing) itu pertama-tama harus berhubungan dengan adanya pemindahan hak milik secara memuaskan. Adanya kepuasan yang dirasakan konsumen, menimbulkan respons positif berupa terjadinya peinbelian ulang, dan menganjurkan konsumen lain agar inembeli produk yang sama. Keuntungan berlipat ganda akan diperoleh produsen melalui penyebaran informasi positif dari konsumen ke konsumen (Alma, 2005). 2.4 Definisi Jasa Menurut Lovelock dan Wright (2005), jasa adalah tindakan atau kineja yang ditawarkan suatu pihak kepada pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik, kinejanya pada dasarnya tidak nyata dan biasanya tidak menghasilkan kepemilikan atas faktor-faktor produksi. Jasa adalah kegiatan ekonoini yang inenciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas naina penerima jasa tersebut. Pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya hukan berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan atau kesebatan) konsumen. Tampak bahwa didalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suatu barang, melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak benvujud (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006). 2.4.1 Karakteristik Jasa
Jasa memiliki empat karakteristik utama yang sangat mempengarui rancangan program pemasaran, yaitu terdiri dari intangible (tidak herwujud), inseparubzlity (tidak terpisahkan), variability (bewariasi), perislzability
(mudah lenyap). Keempat karakteristik tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut (Kotler, 2005) :
1 . Intungible (tidak berwujud)
Tidak seperti halnya roduk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, para pembeli akan mencari tanda atau bukti dari mutu jasa. Mereka akan menarik kesimpulan mengenai mutu jasa dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, simbol dan harga yang mereka lihat. 2. Inseparability (tidak terpisahkan) Umumnya jasa dihasilkan dan dkonsumsi secara bersamaan. Tidak seperti barang fisik yang diproduksi, disimpan dalam persediaan. Jika seseorang memberikan pelayanan, maka penyedianya merupakan bagian dari jasa itu. 3. Variubilizy (bervariasi)
Jasa tergantung pada siapa yang menyediakan serta kapan dan dimana jasa itu diberikan. Perusahaan dapat melakukan tiga langkah dalam pengendalian mutu. Pertama adalah inelakukan investasi untuk menciptakan prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik. Kedua adalah menstandarisasi proses pelaksanaan jasa diseluruh organisasi, ketiga adalah memantau kepuasan pelanggan melalui sistem saran dan keluhan, survei pelanggan dan melakukan belanja perbandingan. 4. Perillability (mudah lenyap)
Suatu jasa tidak dapat disimpan, sifat jasa yang mudah lenyap tidak akan jadi masalah apabila permintaan tetap, masalah akan timbul apabila permintaan akan jasa berfluktuatif 2.4.2 Bauran Pemasaran Jasa
Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran (Kotler, 2005). Bauran pemasaran jasa menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006). terdiri atas tujuh hal, yaitu :
1. Produk (Product) Produk merupakan keseluruhan konsep obyek atau proses yang memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya melnbeli fisik dari produk itu saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut the offe~'.Variabel-varibel pemasaran produk diantaranya adalah keragaman produk, kualitas desain, ciri, nama, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, garansi, dan imbalan.
2. Harga (Price) Adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan manfaat memiliki atau menggunakan produk yang nilainya ditetapkan oleh penjual untuk suatu barang yang sama terhadap semua pembeli. Selain itu, harga merupakan suatu elemen bauran pemasaran paling fleksibel dapat diubah dengan cepat. 3. Promosi (Promotion)
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat produknya dan untuk meyakinkan pelanggan agar membeli produk yang ditawarkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran promosi yang terdiri dari iMan, penjualan perorangan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, informasi dari mulut ke mulut, dan surat pemberitahuan langsung. 4. Tempat (Place)
Variabel-variabel pemasaran tempat antara lain saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan, lokasi, persediaan, dan hansportasi.
5. Orang (People) Orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Orang adalah semua partisipan yang memainkan penyajian jasa, yaitu peran selama proses dan kolnunikasi jasa berlangsung dalam waktu riil jasa, oleh karenanya dapat mempengaruhi persepsi pembeli.
6. Proses (Process) Proses merupakan gabungan semua ahvitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mnekanisme, aktivitas, dan hal-ha1 rutin, di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. 7. Layanan konsumen (CusforizerService)
Layanan konsumen pada peinasaran jasa lebih dilihat sebagai hasil dari kegiatan distribusi dan logistik, di mana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai kepuasan. Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan gagasan waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, transaksi, dan pascatransaksi. Menurut Kotler (2005) pendekatan pemasaran 4P tradisional (product, price, place, promotion) berhasil dengan baik untuk barang, tetapi elemenelemen tambahan perlu diperhatikan dalam bisnis jasa. 3P tambahan untuk pemasaran jasa : people, plzyslcal evidence, dan procces. Karena sebagian besar jasa diberikan oleh orang (people), pemilihan, pelatihan dan motivasi karyawan dapat menghasilkan perbedaan yang sangat besar dalam kepuasan pelanggan. Perusahaan-perusahaan juga mencoba memperlihatkan mutu jasanya melalui bukti fisik (physical evidence) dan layman. Perusahaanperusahaan jasa dapat memilib diantara berbagai proses yang berbeda untuk menyerahkan jasanya.
2.5 Manajemen Strategi Manajemen strategi adalah seni dan pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusm lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai tujuannya. (David, 2004). Marus dalam Umar (2008) menyebutkan bahwa strategi ialah proses penentuan rencma para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai. Menurut Hamel dan Prahald dalum Umar (2008), strategi merupakan tindakan yaang bersifat rncrelnental (senantiasa meningkat) dan terusmenerus, serta dilaukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi
hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang tejadi.te rjadinya kecepatan inovasi pasar yang barn dan pembahan pola konsumen memerlukan komptensi inti (core competition). Perusahaan perlu inencari koinpetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan. Menumt Umar (2008), manajemen strategis sama saja dengan manajeinen lainnya. la berfungsi untuk merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengendalikan hal-ha1 strategis. Strategi inempakan alat untuk mencapai tujuan. Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi
ancaman eksternal dan
merebut peluang yang ada. Proses analisis, perumusan dan evaluasi strategistrategi itu disebut perencanaan strategis. Tujuan utama perencanaan strategis adalah agar suatu pemsahaan dapat melihat secara objektif kondisi-kondisi internal dan ekstemal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi perubahan lingkungan eksternal. Dalam ha1 ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi manajemen, konsumen, distributor, clan pesaing. Jadi, perencanaan strategis penting untuk memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan konsumen dengan dukungan yang optima1 dari sumberdaya yang ada (Rangkuti, 2005). Dirgantoro (2001) mendefinisikan manajemen strategi sebagai suatu proses berkesinambungan yang meinbuat organisasi secara keseluruhan dapat matclz dengan lingkungannya, atau dengan kata lain, organisasi secara
keselumhan dapat selalu responsif terhadap pembahan-perubahan di dalam lingkungannya baik yang bersifat internal maupun eksternal 2.6 Aizalytical Hierarchy Process
Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process-AHP) dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, dari Wharton School of Business pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgenzent dalam memilih alternatif yang paling disukai (Saaty dalam Marimin, 2004) Dengan menggunakan AHP, suatu persoalan yang akan dipecahkan dapat dikategorikan dalam
suatu
kerangka berpikir
terorganisir sehingga
memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif
atas persoalan tersebut. AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk secara intuitif, yaitu dengan melakukan perbandingan berpasangan (Marimin, 2004). Proses Hierarki Analitik (AHP) adalah suatu model yang luwes yang memungkinkan kita mengambil keputusan dengan mengkombinasikan pertimbangan dan nilai-nilai pribadi secara logis (Saaty, 1991). Prinsip kerja AHP adalah penyederhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstmktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel lain Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan vaiabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. Secara grafis, persoalan keputusan AHP dapat dikonstmksikan sebagai diagram bertingkat, yang dimulai dengan goal atau sasaran, lalu kriteria level pertama, subkriteria dan akhirnya altematif. AHP memungkinkan pengguna untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk (atau altematif ~najemuk terhadap suatu kriteria) secara intuitif, yaitu dengan melakukan perbandingan berpasangan (painvise comparisons), kemudian menentukan cara yang konsisten untuk mengubah perbandingan berpasanganl pairwzse, menjadi suatu himpunan bilangan yang mempresentasikan prioritas
relatif dari setiap kriteria dan altematif (Marimin, 2004). Menurut Firdaus dan Afendy (2008), teknik AHP menyediakan prosedur yang sudah teruji efektif dalam mengidentifikasi dan menentukan prioritas dalam pengambilan keputusan yang kompleks. Pentingnya teknik ini diaplikasikan karena mencakup penilaian secara sekaligus baik yang bersifat halitatif kuantitatif. Teknik ini juga menyediakan prosedur untuk memeriksa kekonsistenan dalam penilaian oleh tim sehingga mengurangi bias dalam pengambilan keputusan. AHP digunakan pada kondisi dimana terdapat proses pengambilan keputusan secara kompleks melibatkan berbagai kriteria, seperti pilihan instrumen promosi; prioritas di antara berbagai altematif kebijakan dan sasaran. Untuk itu prasyarat dapat digunakannya analisis ini adalah pihak yang
akan memberikan penilaian terhadap tingkat kepentingan faktor yang dianalisis harus yang benar-benar memahami situasi yang sedang ditelaah.
2.6.1 Keuntungan AHP Menurut Saaty (1991), keuntungan menggunakan AHP adalah sebagai berikut :
1. Kesatuan : AHP memberi suatu model yang luwes terhadap segala permasalahan. 2. Kompleksitas : AHP memadukan ancangan deduktif dan ancangan
berdasarkan sistem dalam masalah yang kompleks. 3. Saling ketergantungan : AHP dapat menangani saling ketergantungan
antar faktor dalam suatu sistem.
4. Penyusunan Hierarki : AHP inencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilah-milah elemen-elemen suatu sistem dalam berbagai tingkat berlainan dan lnengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat. 5. Pengukuran : AHP meinberi suatu skala untuk mengukur hal-ha1 dan
tanwujud suatu metode untuk menetapkan prioritas.
6. Konsistensi : AHP melacak konsistensi logis dari berbagai pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan berbagai prioritas. 7. Sintesis : AHP menuntun ke arah taksiran menyeluruh terhadap kebaikan
setiap altematif. 8. Tawar menawar : AHP inempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari
berbagai faktor sistem dan memungkinkan orang memilih altematif terbaik berdasarkan tujuan-tujuan mereka.
9. Penilaian dan konsensus : AHP tak memaksakan konsensus tetapi inensintesis suatu basil yang representatif dari berbagai penilaian yang berbeda-beda. 10. Pengulangan proses : AHP memungkinkan orang memperhalus definisi
mereka pada suatu persoalan dan memperbaiki pertimbangan dan pengertian mereka melalui pengulangan
2.6.2 Prinsip Kerja AHP Marimin (2004) menyatakan bahwa ide dasar prinsip kerja AHP adalah: 1. Penyusunan Hierarki Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hierarki. Diagram berikut mempresentasikan keputusan untuk memilih alternatif dengan menggunakan AHP. Alternatif yang tersedia dalam membuat keputusan terlihat pada level yang paling bawah. Cara yang paling umum untuk menyusun sebuah hirarki adalah dengan mempelajari literatur mengenai sistem yang dipelajari atau melakukan diskusi dengan pihak atau orang yang berhubungan dengan sistem. Hirarki dalam metode ini terdiri dari fokus, faktor, aktor, tujuan dan alternatif (Saaty, 1991). 2. Penilaian laiteria dan alternatif Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Menurut Saaty dulu~nIvlarimin (2004), untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Skala perbandingan Keterangan
Nilai
Kriterid Alternatif A sama penting dengan kriterid alternatif B
A sedikit penting dari B
3
A jelas lebih penting dari B
5 I
7
9 2,4,6,8
1 A sangat jelas lebih penting dari B Mutlak lebih penting dari B Apabila ragu-ragu antara dua nilai yang berdekatan
Nilai perbandingan A dan B adalah 1 (satu) dibagi dengan nilai perbandingan B dengan A.
3. Perencanaan prioritas
Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukann perbandingan berpasangan (painvise comparison). Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian dilolah untuk menentukan peringkat relatif dari seluruh alternatif. Baik kriteria kualitatif, maupun kriteria kuantitatif, dapat dibandingkan sesuai dengan judgetnent yang telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematik. 4. Konsistensi logis
Semua elemen dikelompokkan scara logis dan diperingkatkan secara konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis. 2.7 Hasil Penelitian Terdahulu
Dari penelitian-penelltian terdahuiu mengenai kampung wisata yang dilakukan oleh Machrodji (2004) yang berjudul strategi pengembangan kampung wisata Cinangneng Desa Cihideung Udik, Ciampea, Kabupaten Bogor dapat dilihat bahwa yang sangat dibutuhkan oleh konsumen untuk bisa mengenal kampung wisata yaitu paket wisata yang ditawarkan, manfaat kunjungan, pelayanan informasi mengingat konsep agrowisata melalui kampung wisata masih sangat sedikit. Kenyamanan yang didapat, tingkat kebersihan dan keamanan yang ada sangat diinginkan oleh pengunjung. Sedangkan berdasarkan pemeringkatan kekuatan utama yang di~nilikioleh pemsahaan yaitu faktor kondisi udara yang sejuk, rekreasi yang ditawarkan bersifat mendidik (edukatif). Kekuatan utama lainnya adalah paket wisata yang unik, dan adanya pondokan yang tersedia bernuansa pedesaan. Berdasarkan pembobotan rnaka dapat diketahui bahwa keberadaan faktor udara yang sejuk dan alam yang indah merupakan faktor kekuatan terpenting dibandlngkan dengan kekuatan yang lainnya. Dari penelitian yang dilakukan oleh Effendy (2004) yang berjudul anallsis respon pengunjung kalnpoeng wisata cinangneng, ciampea, bogor didapat dari analisis Thurstone didapatkan atribut yang dipentingkan pengunjung secara berurutan adalah kelengkapan fasilitas, paket wisata,
manfaat, kenyamanan, keamanan dan kebersihan. Atribut yang cukup penting menurut pengunjung antara lain akses transportasi, harga, sikap karyawan/ pernandu wisata, jalan keluarl masuk, pelayanan informasi dan pengetahuan karyawd pemandu wisata. Sedangkan atribut yang kurang dtpentingkan adalah respon, kemampuan komunikasi karyawad pemandu wisata, promosi dan tanggapad penanganan terhadap keluhan. Analisis penilaian kualitas pelayanan dengan menggunakan analisis kuadran menghasilkan atribut kelengkapan fasilitas dan pengetahuan karyawad pemandu wisata sebagai prioritas utama untuk segera diperbaiki agar kepuasan pengunjung kampoeng wisata cinangneng meningkat. Karena atribut tersebut memiliki tingkat kepentingan yang tinggi tapi pelaksanaannya kurang baik. Untuk ahibut paket wisata, manfaat kunjungan, pelayanan informasi, kenyamanan, kebersihan dan keamanan merupakan atribut yang menjadi kekuatan bagi Kampoeng Wisata Cinangneng. Atribut-atribut ini harus dipertahankan bahkan lebih baik lagi jika dapat ditingkatkan. Sikap dan respon karyawanl peinandu wisata merupakan atribut yang memiliki tingkat kepentingan rendah tapi telah dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan. Selain itu diperoleh juga atribut yang melniliki tingkat pelaksanaan dan kepentingan yang rendah, yaitu atribut harga, akses transportasi, jalan masuW keluar menuju lokasi, promosi, tanggapad penanganan terhadap keluhan dan kemampuan komunikasi karyawad pemandu wisata.
III.METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran
Trend agrowisata yang semakin berkembang dapat dilihat dari semakin bertambahnya permintaan terhadap agrowisata tiap tahunnya mendorong semakin bermunculannya wisata-wisata yang berjenis agrowisata. Wisata Kampung Cendawasari sebagai kawasan wisata yang baru terbentuk menawarkan alternatif tujuan wisata baru dimana Wisata Kampung Cendawasari menerapkan konsep yang unik karena memadukan antara wisata budaya dengan agrowisata yang berbasiskan masyarakat. Dengan keunikan yang bersifat lokal ini maka konsurnen akan ditawarkan paket-paket wisata yang berbeda yang tidak ada di tempat lain. Selain itu melalui pengembangan kampung wisata ini akan memberikan nilai tarnbah terhadap produk pertanian dan budaya daerah. Langkah pertama yang dilakukan untuk merumuskan strategi pemasaran pada Wisata Kampung Cendawasari adalah dengan mengetahui secara rinci tentang gambaran Wisata Kampung Cendawasari di Kecamatan Leuwiliang. Visi dan misi perusahaan diidentifikasi untuk mencari tujuan jangka panjang dan jangka pendek perusahaan. Visi dan misi memegang peranan penting terhadap keberhasilan pengembangan strategi dan keberhasilan tujuan a h r perusahaan. Langkah selanjutnya setelah mengetahui Visi clan misi dari Kampung Wisata Cendawasari adalah mengidentifikasi faktor-faktor penyusunanan Strategi Pemasaran Permahaan, lalu setelah i t - dilakukan identiiikasi strategi perusahaan dengan mempertimbangkan faktor-faktor penyusunan strategi perusahaan. Setelah mengidentifikasi strategi perusahaan maka dilakukan analisis terhadap strategi perusahaan dengan menggunakan metode AHP sehingga diperoleh alternatif strategi perusahaan yang sesuai dengan kondisi perusahaan tersebut. Alur kerangka pemikiran konseptual penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.
Wisata Kampung Cendawasari
I
u h Visi dan Misi
Strategi Pemasaran Wisata Kampung Cendawasari
Identifikasi Strategi Pemasaran Wisata Kampung Cendawasari I
Identifikasi Faktorfaktor penyusunanan Strategi Pemasaran Wisata Kampung Cendawasari
Metode AHP
I Alternatif Strategi Pemasaran Rekomendasi Strategi Pemasaran bagi Wisata Kampung Cendawasari Gambur I. Alur Kerangka Pemikiran Konseptual 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Wisata Cendawasari yang terletak di Kawasan Cendawasari (Cengal, Nariti, Darmabakti, Wanakarya, Sumberjaya dan Rawasari) Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor. Penentuan lokasi ini dilakukan dengan pertimbangan Kampung Wisata Cendawasari merupakan wisata alam yang baru dibentuk dan baru dijalankan oleh warga di kawasan Cendawasari. Kawasan wisata Cendawasari ini merupakan wisata alam yang berbasiskan masyarakat karena kawasan wisata ini dibentuk dan dikelola oleh masyarakat sekitar cendawasari. Walaupun
begitu pengelolaan kawasan wisata ini sudah dilakukan dengan baik karena sudah terbentuk organisasi yang khusus menangani dan mengelola kawasan wisata tersebut. Masih banyak potensi-potensi di desa yang belum dikembangkan sebagai paket wisata yang menarik. Kawasan wisata yang masih asri dan alami lengkap dengan keunikan keunikan yang dimilikinya (rumah tradisional, makanan khas daerah) bisa dimungkinkan sebagai alternatif wisata yang memikat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga Mei 2009. 3.3 Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuesioner, wawancara dan pengamatan secara
langsung/observasi. Pemilihan responden
dalam
wawancara dilakukan secara sengaja (purposive), responden merupakan para ahli yang mengetahui dan memahami tentang situasi yang sedang ditelaah. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur berupa buku-buku dan Website yang relevan dengan penelitian ini. 3.4 Metode Pengambilan Sampel
Pemilihan responden pada penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) dengan mempertimbangkan responden tersebut paham mengenai shategi pemasaran dan besarnya peranan responden yang dipilih dalam melaksanakan kegiatan pemasaran tersebut. Responden yang diambil adalah orang-orang yang ahli atau pakar dalam bidangnya. Responden dalam penelitian ini diambil dari pihak internal dan pihak eksternal. Jumlah responden terdiri dari lima orang pihak, yang terdiri dafi Ketua Cendawasari, Kepala Divisi perekonomian Kecamatan Leuwiliang, Staf Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor, Staf P4W IPB, dan Kepala &sa Cendawasari. Dengan pertimbangan bahwa mereka cukup berkompeten dalam mewakili keseluruhan populasi. Pengisian kuesioner untuk memberikan pembobotan dilakukan oleh responden dan akan dipandu oleh peneliti.
3.5 Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan AHP. AHP akan memberikan perurnusan altematif strategi pemasaran dan prioritas strategi pemasaran yang sesuai b a a Wisata Kampung Cendawasari. Berdasarkan kerangka kej a AHP, penelitian ini diawali dengan pengumpulan data dan informasi yang digunakan untuk menyusun struktur hirarki. Struktur hirarki disusun sesuai dengan kebutuhan dan didasarkan pada teori dalam literatur dan wawancara dengan pihak perusahaan yang menguasai dan bertindak sehagai pengambilan keputusan. Kuesioner diherikan untuk memberikan pemhobotan setiap elemen pada setiap tingkat. Data yang diperoleh kemudian di proses dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 dan software Expert Choice 2000. Menurut Marimin (2004), langkah-langkah untuk melihat prinsip kerja AHP adalah :
1. Perumusan Masalah a. Penentuan sasaran yang ingin dicapai b. Penentuan kriteria pemilihan c. Penentuan altematif pilihan Informasi mengenai sasaran, kriteria dan alternatif tersebut kemudian disusun dalam bentuk diagram seperti terlihat pada gamhar 1.
/
I
KRITERIA 1
I
Gumhm 2. Contoh struktur hirurki dulum AHP 2. Pembohotan kriteria Dan ketiga kriteria tersebut, perlu ditentukan tingkat kepentingannya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya :
a. Menentukan bobot secara sembarang b. Melnbuat skala interval untuk menentukan ranking setiap kriteria c. Menggunakan prinsip kerja A m , yaitu perbandingan berpasangan (painvise comparison), tingkat kepentingan (importance) suatu kriteria relatif terhadap kriteria lain dapat dinyatakan dengan jelas. Misalnya hasil perbandingan berpasangan untuk contoh di atas adalah : Tabel 4. Contoh Matriks perbandingan berpasangan GOAL
KRITERIA 1
KRITERIA 2
KRITERIA 3
KRITERIA 1
111
%
3
KRITERIA 2
2
111
4
KRITEIRA 3
113
1/4
111
3. Penyelesaian dengan manipulasi data Matriks diatas akan diolah untuk menentukan bobot dari kriteria, yaltu dengan jalan menentukan nilai eigerz (eigenvector). Prosedur untuk mendapatkan nilai eigen adalah : a. Kuadratkan matriks tersebut b. Hitung jumlah dari setiap bans, kemudian lakukan normalisasi c. Hentikan proses ini bila perbedaan antara jumlah dari dua perhitungan berturut-turut lebih kecil dari suatu nilai batas tertentu. 4. Pembobotan altematif
Susunlah matriks berpasangan untuk altematif-altematif bagi setiap kriteria, misalnya untuk kriteria 2 adalah : Tabel 5. Contoh matriks perbandingan berpasangan untuk kriteria 2 1
2
3
4
ALTERNATIF 1
1
Y 4
4
1I6
ALTERNATIF 2
4
1
4
'/4
ALTERNATIF 3
'/4
1/4
1
115
ALTERNATIF 4
6
4
5
1
Cara menghitung nilai eigen alternatif dari kriteria di atas adalah dengan cara yang sama seperti menghitung nilai eigen kriteria. Jawaban dapat diperoleh dengan jalan mengalikan matriks nilai eigen dari alternatif dengan matriks bobot kriteria. 5. Penyelesaian dengan persamaan matematik
Ada 3 langkah untuk menentukan besarnya bobot : a. Langkah 1 : wi/ wj
= aij(i,j =
1,2,..., n)
Wi
= bobot
input dalam baris
Wj
= bobot
input dalam lajur
b. Langkah2 : wI- = a1,. . w . (Ji ' - 1 2 ,...,"
,
3
Untuk kasus-kasus umum yang mempunyai bentuk :
wi = rataan dari ailwl,...,ai,w, c. Langkah 3 : Bila perkiraan a, baik akan cenderung untuk dekat dengan nisbah wi/wj.Jika n juga berubah maka n diubah inenjadi hmaks sehingga diperoleh :
Pengolahan Horisontal Pengolahan horisontal dimaksudkan untuk lnenyusun prioritas elemen keputusan setiap tingkat hierarki keputusan. i. Perkalian baris (2) dengan mmus :
ii. Perhitungan vektor prioritas atau vektor eigen
eVpi adalah elemen vektor prioritas ke-i iii. Perhitungan nilai eigen ~naksimum VA = aij x VP dengan VA = (V,i)
...............................(5)
VB = VANP dengan VB = (Vbi)
............................... ( 6 )
VA = VB = Vektor antara iv. Perhitungan indeks konsistensi ratio Pengukuran ini untuk mengetahui konsistensi jawaban yang akan berpengaruh kepada kesahihan hasil.
Penrrolahan Vertikal Pengolahan ini digunakan untuk menyusun prioritas setiap elemen dalam hierarki terhadap sasaran utama. Jika NPpq didefinisikan sebagai nilai prioritas pengaruh elemen ke-p pada tingkat ke-q terhadap sasaran utama, maka :
W P ~
-
2
NPf@q(l,q - 1) x NPTt(q- 1) ................. ..(9)
1 4
Untuk p
=
1,2,.. . ,r
T
=
1,2,...,s
Dimana : *~q
= niiai
prioritas pengaruh elemen ke-p pada tingkat
ke-q terhadap sasaran utaina
*Hw NPTt
= nilai
prioritas elemen ke-p pada tingkat ke-q
= nilai
prioritas pengaruh elemen ke-t pada tingkat
(1- 1
6. Consistensi Ratio
Merupakan parameter yang digunakan untuk memeriksa apakah perbandingan berpasangan telah dilakukan dengan konsekuen atau tidak. Untuk mengetahui apakah CI dengan besaran tertentu cukup baik atau tidak, perlu diketahui rasio yang dianggap baik, yaitu apabila CR 5 0.1
CR = indeks konsistensi
CI
= consistency ratio
RI
= random
index
Tabel 6. Nilai Random Index (RI) pada berbagai n
RI
N (Jumlah
Faktor)
2
0
3
0.58
4
0.90
5
1.12
6
1.24
7
1.32
8
1.41
9
1.45
I
I
I
Sumber : Firdaus dan Afendi, 2008 7. Penggabungan pendapat responden
Pendapat yang konsisten kemudian digabungkan dengan menggunakan rata-rata geometrik.
-XG
= rata-rata geometrik
n
=jumlah
Xi
= penilaian oleh responden
responden ke-i
Hasil penilaian gabungan ini yang kemudian diolah dengan prosedur AHP.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi perulnusan strategi pemasaran, aktor yang berkepentingan clan tujuan yang ingin dicapai oleh Wisata Kampung Cendawasari maka dapat disusun struktur hierarki sebagai berikut.
HAR
PROD
I PROM
LOK PROM
SDM
I B FIs
PROS
I
1 KADES
KETCend
Kadin
-
I
I
P4W IPB
CAMAT
I
I MKW
MPKM
I
I
Ganzbar 3. Slruktur Hzerurki Strutegz Penzasa~un Wrsalu Kampung Cendawasarr. Tingkat 1 : Goal yang menjadi fokus permasalahan yang ingin dipecahkan dengan metode AHP. Tingkat 2 : Hal-ha1 yang menjadi faktor penyusun strategi pemasaran Keterangan : PRO
: Produk
HAR
: Harga
Prom
: Promosi
LOK
: Lokasi
SDM
: Sumber daya manusia
PROS
: Proses
L Kon
: Layanan Konsumen
B Fis
: Bukti Fisik
Tingkat 3 : Aktor yang berperan dalam pengambilan keputusan strategis Keterangan : KADES
: Kepala Desa kawasan wisata Cendawasari
KADIN
: Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor
KETCend
: Ketua Wisata Kampung Cendawasari
CAMAT
: Camat leuwiliang
P4W IPB
: Pusat pengkajian perencanaan dan pengembangan wilayah
Tingkat 4 : Tujuan yang ingin dicapai Kampung Wisata Cendawasari dalain pelaksanaan strategi pemasaran Keterangan :
MPKM
: Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat
MKW
: Meningkatkan kunjungan wisatawan
Tingkat 5 : Alternatif, yaitu hai-ha1 yang dirumuskan sebagai pilihan yang akan direkomendasikan sebagai hasil untuk mencapai tujuan penelitian Keterangan : A
: Penggunaan teknologi sebagai sarana promosi yang
optimal. : Menawarkan paket wisata kampung bagi anak-anak
sekolah dan untuk family gathering bagi perusahaanperusahaan. : Bekerjasama dengan AWAI (Asosiasi Wisata Agro
Indonesia) dan biro pejalanan agar kegiatan kampung wisata dapat inenjadi bagian dari pejalanan. : Menambah sarana, prasarana, paket wisata serta
pengaturan layout dan landskap agar kawasan wisata kampung menjadi lebih indah.
E
: Melakukan kerjasama dengan tempat-tempat wisata lain
yang ada di Bogor untuk melakukan paket wisata bersama
4.1 Gambaran Umum Lokasi PeneIitian 4.1.1 Sejarah Wisata Kampung Cendawasari Wisata Kampung Cendawasari dibentuk pada bulan November 2008 yang merupakan bagian dari Agropolitan Cendawasari yang terbentuk dengan difasilitasi oleh berbagai pihak termasuk oleh Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Institut Pertanian Bogor
serta Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Secara historis kawasan Cendawasari (Cengal, Nariti, Darmabakti, Wanakarya, Sumberjaya dan Rawasari) berada di Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor dan berada di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Proses panjang telah ditempuh oleh masyarakat sekitar, yakni dengan membuka kesadaran kolektif masyarakat, memotivasi dan mendorong masyarakat untuk bergerak memajukan
dan membangun kemandirian masyarakat, mendorong
terbentuknya lembaga lokal yang berdaya dan berbasiskan masyarakat. Agropolitan Cendawasari bertujuan untuk membangun Agro yang berupa Agrobisnis, Agrowisata dan Agroindustri. Wisata kampung Cendawasari merupakan bagian dari agrowisata dimana pengelolaan potensi wisatanya melalui paket wisata berbasiskan masyarakat Kampung Nariti sebagai model tahap awal, disini dilakukan pendokumentasian, penentuan konsep paket-paket wisata, membangun dan memperkuat basis masyarakat (tokoh lokal, pemuda, ibu-ibu dan anak-anak) serta mengadakan paket-paket pelatihan secara bertahap (Guide, Outdoor Activity, analisis usaha dan sebagainya). Kawasan Cendawasari selain berpotensi untuk menjadi kawasan Agropolitan memiliki potensi juga untuk dijadikan kawasan Agrowisata. Ini dikarenakan kawasan Cendawasari memiliki kondisi alarn yang masih asri dan alami. Melihat potensi wisata a g o tersebut maka terbentuklah kawasan Wisata Kampung Cendawasari Yang berbasiskan masyarakat dimana masyarakat sebagai pendiri dan pengelola Wisata Kampung Cendawasari tersebut.
Pada awal berdirinya, Wisata Kampung Cendawasari bekerjasama dengan
komunitas masyarakat tegal
gundil
yaitu Nectar
untuk
memperkenalkan Wisata Kampung Cendawasari kepada calon wisatawan. Pada tahap awal, Nectar membantu Wisata Kampung Cendawasari untuk mendapatkan wisatawan dengan membuatkan buklet dan brosur wisata dan memperkenalkan Wisata Karnpung Cendawasari kepada Komunitas Masyarakat Tegal Gundil tersebut. Wisatawan yang pertama kali datang ke Wisata Kampung Cendawasari adalah wisatawan dari Nectar tersebut. Wisaia Kampung Cendawasari bekerjasama dengan Nectar juga membuat paket-paket wisata dan menentukan harga yang sesuai dengan paket wisata tersebut, bekerjasama dalam pengadaan alat-alat outbound dan alat-alat catnping, memberikan masukan-masukan dan pembinaan awal bagaimana cara mempergunakan alat-alat outbound dan camping tersebut dan pembinaan bagaimana melayani wisatawan yang datang. Diharapkan kedepannya, Wisata Kampung Cendawasari mampu memasarkan sendiri kepada calon wisatawan. Ini dikarenakan Nectar hanya membantu dalam pembinaan awal saja. 4.1.2 Visi dan M i s i
Visi adalah cita-cita masa depan yang ada dalam benak pendiri yang kin-kira mewakili seluruh anggota perusahaan sedangkan misi adalah penjabaran secara tertulis mengenai visi agar visi menjadi lnudah dimengertj atau jelas bag^ seluruh staf perusahaa (Umar, 2008). Wisata Kampung Cendawasari memiliki visi yaitu masyarakat sejahtera melalui agribisnis berbasis masyarakat. Sedangkan misi yang dimilikinya yaitu penguatan kelembagaan dengan peningkatan kapasitas SDM, penguatan permodalan, fasilitas pemasaran dan jaringan pengembangan sarana- prasarana. Realisasi misi dari Wisata Kampung Cendawasari ini salah satunya dengan menekPkan strategi yang bersifat fungsional. Menurut Umar (2008), penerapdh sttategi yang bersifat fungsional salah satunya adalah strategi pemasaran. Oleh karena itu untuk merealisasikan misi yang ada pada wisata ini, salah satu caranya adalah dengan menerapkan strategi pemasaran bagi Wisata Kampung Cendawasari.
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur kepengurusan Wisata Kampung Cendawasari terdiri dari : 1. Dewan penasehat
Dewan penasehat di kepengurusan Cendawasari ini merupakan orang tua atau sesepuh kampong di kawasan Cendawasari. Dewan penasehat bertugas
meniberikan
masukan-masukan,
nasehat-nasehat
dan
mengawasi kegiatan pengelolaan Wisata Kampung Cendawasari. 2. Dewan pembina
Dewan Pembina bertugas membanty membina dan membimbing dewan pengurus dalam pegelolaan Wisata Kampung ini. Dewan Pembina juga membantu dalam penyusunan program kerja. 3. Dewan pengurus
Dewan pengurus bertugas untuk mengelola secara langsung operasional dari Wisata Kampung Cendawasari. Dewan pengurus memiliki beberapa divisi, yaitu : Divisi Permodalan, Divisi Produksi, Divisi Pemasaran, Divisi Pengelolaan Sumber Daya Manusia, Divisi Jaringan, Divisi Pemberdayaan Perempuan. Divisi permodalan bertugas untuk mencari, menggalang dana dan modal untuk kegiatan Wisata Kampung, Divisi Produksi bertugas untuk mengelola operasional dari Wisata Kampung Cendawasari, Divisi Pemasaran bertugas
untuk
memasarkan, mempromosikan,
memperkenalkan Wisata Kan~pung Cendawasari
dan
kepada calon
wisatawan, Divisi Pengelolaan Sumber Daya Manusia bertugas mengorganisasikan tenaga kerja atau masyarakat pengelola Wisata Kampung Cendawasari baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Divisi jaringan bertdgas untuk mencari, menjaga dan mempertahankan jaringan keja (network) dengan pihak ekstemal maupun internat Divisi Pemberdayaan Perempuan bertugas untuk mernberikan pelatihanpelatihan dan pembinaan-pembinaan untuk para wanita di kawasan Cendawasari. Hasil dari pembinaan wanita tersebut adalah pembuatan oleh-oleh khas daerah seperti makanan tradisional clan kerajinankerajinan tangan.
4.1.4 Strategi Pemasaran yang Dilakukan Wisata Kampung Cendawasari
Wisata Kampung Cendawasari telah melancarkan berbagai aktivitas pemasaran untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkannya. Aktivitas pemasaran yang telah dilaksanakan oleh Wisata Kampung Cendawasari antara lain : 1. Produk
Kegiatan strategi pemasaran Wisata Kampung pada faktor produk yang telah dilakukan saat ini adalah dengan membuat produk jasa berupa paket wisata kampung untuk wisatawan rombongan. Paket wisata kampung yang &tawarkan tersebut tidak hanya berjalan-jalan menelusuri kehidupan masyarakat tradisional saja, tetapi juga dikemas dengan menambahkan kegiatan-kegiatan lain yang mendidik dan bermanfaat, seperti bagaimana bercocok tanam, bagaimana membajak sawah, dan mengenal tumbuhan-tumbuhan yang berada di kawasan wisata tersebut. Selain itu wisatawan juga ditawarkan makanan-makanan tradisional daerah tersebut. Wisata Kampung Cendawasari juga menawarkan paket wisata dimana wisatawan sendiri yang memilih kegiatan-kegiatan yang akan diikuti disesuaikan dengan keinginan wisatawan (Nature Event Organizer). 2. Harga
Harga yang ditawarkan oleh Wisata Kampung Cendawasari berkisar antara 100.000-400.000 rupiahlorang tergantung dari paket wisata yang diambil oleh wisatawan. Strategi pemasaran harga yang ditetapkan oleh Wisata Kampung Cendawasari adalah dengan menerapkan harga yang tidak bersifat mutlak Wisatawan bisa melakukan negosiasi harga untuk mendapatkan harga yang relatif lebih mutah. 3. Tempatl lokasi
Tempatl lokasi dimana dalam ha1 ini mencakup eksterior dan interior serta tata letak atau layour. Wisata Kampung Cendawasari belum memperhatikan tata letak atau lyout serta eksterior dan interior dari wisatanya. Ini dapat dilihat dari belum adanya papan petunjuk wisata
serta belum adanya pengaturan-pengaturan hiasan yang dapat mempercantik kawasan tersebut. 4. Promosi Kegiatan promosi yang sudah dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari antara lain : a. Brosur Brosur adalah media iklan berupa selebaran cetak berbahan kertas dengan lay out yang menarik dan bermaterikan produk yang ingin di dipromosikan. Sebagai media iklan, brosur memiliki keunggulan dalam kemudahan menjangkau konsumen, karena brosur ini dibagdcan secara langsung kepada konsumen. Brosur Wisata Kampung Cendawasari menampilkan paket-paket wisata yang ditawarkan beserta dengan harganya. Foto-foto kegiatan wisata serta alamat clan contact person yang bisa dihubungi untuk memesan paket wisata tersebut. b. Spanduk Spanduk adalah media iklan yang terletak di luar ruangan. Pemasangan untuk spanduk ini diletakkan di daerah-daerah strategis di pinggir jalan yang dapat terjangkau dan dapat dilihat oleh calon wisatawan. Diharapkan spanduk menjadi media awal dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap keberadaan Wisata Kampung Cendawasari. c. Publisitas di Media Massa Media Massa merupakan salah satu sarana pemasaran yang dapat menjangkau secara luas. Keberadaan Wisata Kampung Cendawasari juga tidak lepas dari perhatian media masa. Liputan-liputan khusus mengenai Wisata Kampung Cendawasari ditampilkan dalam edisi perdana sebuah majalah, yaitu majalah Kronik. Selain itu Wisata
Kampung Cendawasari juga memasarkan wisatanya melalui radio sehingga diharapkan calon wisatawan dapat mengetahui dan mengenal lebih jauh mengenai wisata kampung cendawasari.
5. Orang (people)
Sebagian besar jasa diberikan oleh orang, maka pemilihan, pelatihan, dan motivasi karyawan dapat menghasilkan perbedaan yang sangat besar dalam kepuasan pelanggan (Kotler, 2005). Sebagai model tahap
awal,
di
Wisata
Kampung
Cendawasari
dilakukan
pendokumentasian, penentuan konsep paket-paket wisata, membangun dan memperkuat basis masyarakat (tokoh lokal, pemuda, ibu-ibu dan anak-anak) serta mengadakan paket-paket pelatihan secara bertahap (Guide, Outdoor Activity, analisis usaha dan sebagainya). 6. Proses
Wisata Kampung Cendawasari belum rnampu memenuhi kebutuhan peralatan dan fasilitas sendiri karena wisata ini masih b m berdiri. Wisata Kampung Cendawasari bekejasama dengan Nectar yang memiliki alat-alat oufboz~nd dan alat-alat carrrpirrg untuk kegiatan operasonal wisatanya Wisata Kampung Cendawasari juga bekerjasama dengan warga sekitar menyewa beberapa lahan sawah milik warga, kerbau dan kolam ikan serta lzomesfay. Sistem pembayaran swanya menerapkan sistem bagi hasil.
7. Layanan konsumen Wisata Kampung Cendawasai menerapkan keramahan dan kesantunan dari mrganya &lam melayani wisatawan yang berkunjung menjaga sikap dan perilaku pekeja, menjaga kecepatan dan kesigapan dalam menanggapi keluhan dari wisatawan 8. Bukti fisik
Wisata Kampung C e n d a d menawarkan bukti fisik yang berupa brosur, penampitan pekeja yang sopan, lahan parkir untuk kendaraah, fasilitas MCK clan lain-lain. Kegiatan STP (Segme~ttation, Targetting dan Positioning) yang dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari adalah : 1. Segmentation
Segmen pasar yang dilaksanakan oleh Wiata Kampung Cendawasari adalah berdasarkan geografisnya (lokasi). Lokasi yang
dilayani oleh Wisata Kampung Cendawasari mencakup wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor (temtama daerah Leuwiliang), dan Jakarta.
2. Targetting Target pasar yang dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari adalah wisatawan yang tinggal didaerah Kotd Kabupaten Bogor dan Jakarta dimana wisatawan yang dicari adalah wisatawan berombongan, khususnya anak-an& sekolah (SD, SMP, SMA). Wisata Kampung Cendawasari belum mampu melayani wisatawan individu dikarenakan keterbatasan sarana dan prasarana. 3. Positioning Posilionzng yang dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari adalah dengan menanamkan nilai kepada calon wisatawan bahwa Wisata Kampung Cendawasari merupakan wisata alam yang unik dan berbasiskan masyarakat.
4.2 Analisis Faktor, Aktor, Tujuan dan Alternatif Strategi Pemasaran Wisata Kampung AHP akan memberikan perumusan alternatif strategi pemasaran dan
prioritas strategi pemasaran yang sesuai bagi Wisata Kampung Cendawasari dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi, aktor yang memiliki peran dalam penyusunan strategi serta tujuan yang ingin dicapai.
Berdasarkan hasil wawancara dan studi literatur, terdapat 8 faktor yang menjadi pertimbangan dalam perumusan strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari, yaitu :
a
Produk Wisata Kampung Cendawasari menawarkan berbagai macam kegiatan wisata yang bermanfaat dan sangat mendidik Kegiatan wisata yang ditawarkan antara lain :
Cendawasari Village Tourism Paket wisata ini ditujukan untuk para wisatawan yang ingin menikrnati hidup dalam kesederhanaan di sebuah kampung dengan keindahan alam, kesejukan udara dan keramahan penduduk sekitar. Wisatawan dapat melihat kehidupan keseharian dari penduduk desa, menikmati makanan tradlsional, melihat kesenian tradisional.
Youth Ca~np Adventure Youtlz Camp Adventure adalah perkemahan yang diperuntukan bagi anak-anak sekolah (SD, SMP, SMA) yang ingin merasakan hidup di alam, berbaur dengan berbagai jenis tumbuhan liar, berpetualang malam, game malam, tidur di tenda, dan berpetualang di alam hebas.
Science, Fun and Creativity Paket wisata ini menawarkan metode Learn From Experience, yaitu belajar dari pengalaman Dengan metode ini maka pengetahuan bisa didapatkan dengan cara yang unik dan menyenangkan Program ini ditawarkan untuk anak-anak sekolah (SD, SMP, SMA). Wisatawan akan &perkenallcan dengan jenisjenis pohon dan tumbuhan yang ada disana seperti, manggis, melinjo, hingga sayuran-sayuran.
Outbound Program Program ini dirancang bagi wisatawan untuk memotivasi din, meningkatkan kerjasama dengan orang lain, dan meningkatkan jiwa kepemimpinan. Menggunakan alam sebagai media belajar, diliputi suasana yang menyenangkan akan membuat \visatawan semakin tertantang untuk mengikuti program ini. 0
Nature Event Organizer Program ini ditawarkan sesuai dengan keinginan dari wisatawan. Wisatawan memilih kegiatan-kegiatan wisata apa saja yang yang akan diikuti sesuai dengan keinginan wisatawan itu sendiri.
b.
Harga Harga yang ditawarkan untuk benvisata di wisata kampong cendawasari ini didasarkan atas paket wisata yang ada di Cendawasari. Harga dsusun berdasarkan paket wisata dan sasaran wisatawannya. Daftar harga untuk tiap paket wisatanya adalah sebagai berikut : Cendawasari Village Tourism Paket pelajar : 176.000 Rupiahlorang Paket mum : 200.000 Rupiah/ Orang Fasilitas peserta : makan tradisional 1 kali, makanan ringan tradisional 2 kali, transportasi lokal, petik manggis 1 kg1 orang, tangkap ikan di balong, bajak sawah, menanam padi, jZyzng fox, telusuri sungai, es kelapa dawegan, jalan-jalan ke kebun organik Keluarga : 698.000 Rupiah/ keluarga (4 orang) Fasilitas peserta : makan tradisional 1 kali, makanan ringan tradisional 2 kali, transportasi lokal, petik manggis 3 kg/ orang, tangkap ikan di balong, bajak sawah, menanam padi, flying fox, telusuri sungai, es kelapa dawegan, jalan-jalan ke kebun organik.
Youth Camp Adventure Untuk pelajar (SD) Paket 1 : 185.000 Rupiah1 orang Fasilitas peserta : Name tug, sertif~kat,menginap di tenda, game malam, api unggun, outboundprogram. Paket 2 : 335.000 Rupiahl orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, makan 1 kali, makanan ringan 1 kali, menginap di tenda, game malam, api unggun, ouf
boundprogram. Paket 3 : 370.000 rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, makan 1 kali, makanan ringan 1 M i , menginap di tenda, game malam, api unggun, out
boundprogram, T-shirt.
Untuk pelajar (SMP dan SMA) Paket 1 : 195.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, menginap di tenda, game malam, api unggun, outboundprogram. Paket 2 : 345.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, makan 1 kali, makanan ringan 1 kali, menginap di tenda, game malam, api unggun, out bound program. Paket 3 : 380.000 rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, makan 1 kali, makanan ringan 1 kali, menginap di tenda, game malam, api unggun, out boundprogram, T-shirt. Scie~tce,Fun and Creaiiviiy Untuk Pelajar (TK, SD, SMP) Paket 1 : 135.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, science progra~n,fingame, high rope. Paket 2 : 205.000 Rupiah1 orang Fasilitas peserta : Name tag, sertfiiat, makan 1 kali, makanan ringan 1 kali, scienceprogram,fun game, high rope. Paket 3 :240.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, makan 1 kali, makanan ringan 1 kali, sczenceprogratn,fun game, high rope, T-shirt. Out bound Program
o Out bound pelajar, team building dan leadership Untuk pelajar Paket 1 : 145.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta :Name tag, sertifikat, outboundprogram. Paket 2 : 215.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, makan 1 kali, makanan ringan 1 kali, outboundprogram. Paket 3 : 250.000 Rupiah/ orang
Fasilitas peserta : Name tug, sertifikat, makan 1 kali, makanan ringan 1 kali, outboundprogram, T-shirt. Untuk m u m Paket 1 : 180.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta :Name tag, sertifikat, outboundprogrum. Paket 2 : 255.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tug, sertifkat, makan I kali, makanan ringan 1 kali, oulboundprogram. Paket 3 : 295.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, makan 1 kali, makanan ringan 1 kali, outboundprogram, T-shirt.
o Out bondfun game Paket 1 : 125.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, outboundprogrum. Paket 2 : 195.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, makan 1 kali, makanan ringan 1 kali, outboundprogram. Paket 3 : 230.000 Rupiah/ orang Fasilitas peserta : Name tag, sertifikat, makan 1 kali, makanan ringan 1 kali, outboundprogram, T-shirt.
Nature Event Organizer Harga untuk program Nature Event organizer disesuaikan dengan permintaan dari wisatawaa Harga disesuaikan berdasarkan kegiatan-kegiatan wisata apa saja yang akan diikuti oleh wisatawan.
c.
Promosi Promosi yang sudah dilakukan adalah dengan membuat brosur, spanduk dan publisitas di media massa. Akan tetapi promosi yang sudah dilakukan oleh pihak Wisata Kampung Cendawasari memang masih belum maksimal. Konsumen sendiri kurang mendapatkan informasi mengenai Wisata Kampung Cendawasari, Hanya mengandalkan
keterangan dari mulut ke mulut rekan atau kerabat yang pernah berkunjung ke Wisata Kampung Cendawasari. d.
Lokasi Konsumen yang baru pertama kali berkunjung ke Wisata Kampung Cendawasari akan
kesulitan menemukan lokasi wisatanya, karena
letaknya yang relatif jauh dari jalan raya dan kurangnya petunjuk jalan yang menunjukkan lokasi Wisata Kampung Cendawasari. e.
SDM Wisata Kampung Cendawasari mempekejakan masyarakat sekitar dalam menjalankan kegiatan usahanya, ini dikarenakan Wisata Kampung
Cendawasari
pengelolaamya
berbasiskan
kepada
masyarakat. Langkah ini dilakukan mengingat masyarakat setempat lebih memahami seluk beluk tentang kampungnya serta memahami cara-cara bercocok tanarn yang telah dipahami secara turun temurun, selain itu Wisata Kampung Cendawasari juga memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
f.
Proses Untuk kegiatan wisatanya, Wisata Kampung Cendawasari bekerjasama dengan Nectar yang memiliki alat-alat outbound dan alat-alat camping , nectar juga membantu dalam menyusun paket wisata dan harganya. Selain itu Wisata Kampung Cendawasari juga bekerjasama dengan warga sekitar menyewa beberapa lahan sawah milik warga, kerbau dan kolam ikan Sistem pembayaran sewanya menerapkan sistem bagi hasil. Untuk paket menginap, Wisata Kampung Cendawasari bekejasama dengan warga untuk menyewa rumah warga tersebut untuk dijadikan homestay apabila ada wisatawan yang ingin mengambil paket
menginap.
g.
Layanan konsumen Wisata Kampung Cendawasai menerapkan keramahan dan kesantunan dari warganya dalam melayani wisatawan yang berkunjung, menjaga sikap dan perilaku pekerja, menjaga kecepatan dan kesigapan dalam menanggapi keluhan dari wisatawan.
h. Bukti fisik Wisata Kampung Cendawasari menawarkan bukti fisik yang berupa brosur, penarnpilan pekerja yang sopan, dekorasi fasilitas MCK, lahan parkir untuk kendaraan, dan lain-lain. 4.2.2 Aktor
Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa aktor yang berperan dalam strategi pemasaran
Wisata Kampung Cendawasari tidak hanya
dipengaruhi oleh pihak internal saja, namun juga dipengaruhi oleh pihak ekstemal. Aktor intemal adalah Ketua Wisata Kampung Cendawasari, sementara aktor ekstemal terdiri dari Camat Leuwiliang, P4W IPB, Kepala Dinas Pari~visata,Kepala Desa Cendawasari. Ketua Wisata Kampung Cendawasari bertanggung jawab atas seluruh kegiatan Wisata Kampung Cendawasari dan memegang kendali atas jalannya Wisata Kampung Cendawasari. Camat Leuwiliang mempunyai pengaruh karena lokasi wisata ini terletak di daerah leuwiliang dimana wiayah tersebut merupakan tanggung jawab dari Kecamatan Leuwiliang. P4W (Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah) IPB mempunyai pengaruh yang penting karena P4W P B telah banyak memberi masukan-masukan tentang bagaimana pengembangan wisata kampong dan juga memfasilitasi pembentukan Wisata Kampung Cendawasari ini. Aktor selanjutnya adalah Kepala Dinas Pariwisata yang memiliki tanggung j a m b dalam pembinaan dan memberikan arahan-arahan bagi pengelola wisata dan berkoordinasis dengan pihak terkait, mengawasi dan mengetldalikan terhadap penggunaan perkinan agar tidak dilakukan penyelewengan. Kepala Desa Cendawasari mempunyai pengaruh untuk mengkoordinasikan pelaku-pelaku wisata &lam ha1 ini warga, untuk terlibat langsung dengan kegiatan wisata dan melakukan pembinaan kepada warga serta mengkoordinasikan Wisata Kampung Cendawasari dengan instansiinstansi terkait.
4.2.3 Tujuan
Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak pengurus Wisata Kampung Cendawasari, maka didapatkan 2 tujuan yang ingin dicapai dengan strategi pemasaran Wisata Kampung, yaitu : meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan kunjungan wisatawan. 4.2.4 Alteruatif
Berdasarkan hasil wawancara dan studi literatur, didapatkan alternatif-alternatif strategi untuk strategi pernasaran wisata kampung cendawasari. Altematif strategi tersebut antara lain: Penggunaan teknologi sebagai sarana promosi yang optimal, Menawarkan paket kampung wisata bay anak-anak sekolah dan untuk family gathering bagi perusahaanperusahaan, Bekerjasama dengan AWAI (Asosiasi Wisata Agro Indonesia) dan biro perjalanan agar kegiatan kampung wisata dapat menjadi bagian dari perjalanan, Menambah w a n a dan prasarana, menambah paket wisata serta pengaturan layout dan landskap agar kawasan wisata kampung menjadi lebih indah, Serta melakukan kerjasama dengan tempat-tempt wisata lain yang ada di Bogor untuk melakukan paket wisata bersama.
Pengolahan data dilakukan pada setiap tingkat terhadap faktor pada tingkat diatasnya. Dari hasil pengolahan tersebut didapat dua sudut pandang, yaitu pengolahan data secara horizontal dan pengolahan data secara vertikal. 43.1 Hasil heLgolahan Data -ra
Horisontal
Pengolahan horisontal dimaksudkan untuk menyusun prioritas elemen keputusan setiap tingkat hierarlu keputusan Hasil pengolahan horizontal menunjukkan hubungan antara elemen-elemen dalam satu hirarki dengan elemen-elemen lainnya. A. Aktor Pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa Ketua Cendawasari memiliki kepentingan yang paling tinggi dalam menentukan produk pada Wisata
Kampung Cendawasari dengan bobot 0,380. Ketua Cendawasari mengetahui dengan lebih mendalam mengenai spesifikasi dan karakteristik produk pada wisata kampung ini.Ketua Cendawasari memiliki kapabilitas mengenai produk Wisata Kampung Cendawasari. Tabel 7. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horizontal antar Elemen pada tingkat Elemen Aktor Penyusun Strategi Pemasaran. FaMorIAktor Kades Kadin KetCend Camat P4W
IPB
& 0,118 0,183 Produk Harga 10,182 1 0,115 1 0,392 1 0,101 10,209 I
I
I
I
I
Promosi
0,133
0,183
0,391
0,075
0,218
Lokasi
0,136
0,238
0,193
0,163
0,270
SDM
0,171
0,151
0,282
0,128
0,268
0,094
0,323
0,157
Proses Layanan
/
0,202
0,275
0,152 I
I
1
I
0,138
1
I
0,354
1
0,088
1
0,156
Konsumen
Bukti Fisik
0,245
0,092
0,449
0,156
0,058
Pihak yang paling berpengaruh pada faktor harga dengan bobot 0,392 adalah Ketua Cendawasari. Ketua Cendawasari mengetahui lebih
baik daripada pihak lain karena Ketua Cendawasari lebih mengatahui mengenai alokasi anggaran dan biaya serta mempunyai kepentingan langsung dalam mengarahkan clan mengkoordinasikan alokasi anggaran dan biaya yang dibutuhkan untuk stmtegi pemasaran Wisata Kampung CendawaWi. Dalam ha1 promosi, pihak yang memiliki kepentingan yang terbesar masih dipegang oleh Ketua Cendawasari dengan bobot sebesar 0,391. Ketua Cendawasari memiliki wewenang langsung dalam promosi
wisatanya. Ketua Cendawasari memiliki pengetahuan mengenai promosi apa yang paling tepat dan sesuai dengan keadaan wisata kampungnya.
Pada faktor lokasi, pihak yang memiliki kepentingan yang paling besar adalah P4W IPB dengan bobot sebesar 0,270. Ini dikarenakan sebelumnya telah dilakukan pengkajian mengenai potensi-potensi apa saja yang dapat dikembangkan dikawasan Cendawasari ini oleh P4W IPB. Salah satu potensi yang telah dikaji oleh P4W JPB dan dapat dikembangkan adalah Wisata Kampung ini. Pada faktor SDM dapat diketahui bahwa pihak yang memiliki kepentingan yang paling besar adalah Ketua Cendawasari dengan bobot 0,282. Ketua Cendawasari memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk mengatur selutuh sumber daya manusia yang ada di Wisata Kampung Cendawasari. Oleh karenanya, Ketua Cendawasari diharapkan mampu mengatur SDM yang ada di Wisata ampung Cendawasari dengan baik. Dalam ha1 W o r proses, pihak yang memiliki kepentingan dalam penentuan proses adalah P4W IPB (0,323). Ini dikarenakan P4W IPB selain mengkaji dan menganalisis potensi yang ada di kawasan Cendawasari juga ikut mengembangkan potensi tersebut dengan memberikan
penyuluhan,
pelatihan
mengenai
bagaimana
cara
menyampaikan potensi-potensi tersebut agar dapat diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat. Pada faktor layanan konsumen, aktor yang paling memiliki kepentingan terbesar adalah Ketua Cendawasari (0,354).
Ketua
Cendawasari mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk
membimbing dan mengorganisasikan seluruh sumber daya manusianya
untuk menjaga pelayanan terhadap konsumennya. Pelayananan terhadap konsumen akan berdampak kepada persepsi wisatawan tersebut. Apabila pelayandn konsumennya baik maka wisatawan akan merasa dihargai dan dihormdti sehingga akan membuat wisatawan tersebut datang kembali ke Wisata Kampung Cendawasari. Pada faktor bukti fisik, aktor yang memiliki kepentingan ymg paling tinggi adalah Ketua Cendawasari (0,449). Dalam ha1 ini Ketua Cendawasari perlu memperhatikan bukti fisik yang dapat dimakan dan dilihat langsung oleh wisatawan. Bukti fisik tersebut antara lain
penampilan karyawan, brosur, dekorasi, layout, ruang tunggu yang nyaman, sarana dan prasarana.
B. Tujuan Berdasarkan Tabel 8 dapat dilihat bahwa bagi Kepala Desa, tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat (0,50) memiliki bobot yang sama dengan tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan (0,50). Hal ini dikarenakan apabila kedua tujuan tersebut dapat terlaksana maka akan memberikan dampak yang sangat baik bagi masyarakat yang tinggal di kawasan Cendawasari yang salah satunya adalah terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat Cendawasari. Tabel 8. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan Horizontal antar Elemen pada tingkat Elemen Tujuan Strategi Pemasaran.
I Aktor/ Tujuan Kades
I
0,50 I
I
1
KetCend
I
0,SO I
Camat
I
P4W IPB
0,SO I
0,746
1
0,254 I
0,50 I
0,s 0,746
0,254
Kadin
I
MKW
MPKM I
030 I
I
Bagi seorang Kepala Dinas Pariwisata, tujuan yang paling penting adalah meningkatkan kunjungan wisatawan dengan bobot 0,746. Sebagai Kepala Dinas Patiwisata Kabupaten Bogor maka apabila kunjungan wisatawan meningkat maka pemasukan untuk pemerintah Kabupaten Bogor &lam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) akan meningkat pula. Bagi Ketua Cendawasari, tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta memngkatkan kunjungan wisatawan samasama mempunyai kepentingan yang sama. Dalam ha1 ini apabila kedua tujuan teisebut dapat dijalankan dan dicapai maka akan meningkatkan pendapatan bagi usaha wisata ini dan juga bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Camat Leuwiliang menjadikan tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat sebagai tujuan yang paling utama dengan
bobot 0,746. Hal ini diiarenakan Camat Leuwiliang bertanggung jawab dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang berada di kawasan Leuwiliang yang pada akhimya apabila kesejahteraan dan pendapatan masyarakat semakin meningkat maka akan meningkatkan pula pendapatan asli daerah (PAD). Bagi P4W P B , tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat serta meningkatkan kunjungan wisatawan sama-sama memiliki prioritas yang penting dengan bobot sama-sama 0,50. dikarenakan keberhasilan &lam
Hal ini
pencapaian tujuan tersebut akan
menentukan keberhasilan P4W P B dalam mengkaji dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di kawasan Cendawasari tersebut. C. Alternatif
Pada Tabel 9 dapat dilihat bahwa untuk mencapai tujuan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat, altematif dengan prioritas paling tinggi adalah altematif B, Menawarkan paket kampung wisata bagi anak-anak sekolah dan untuk far?tily galhering bagi perusahaan-perusahaan (0, 274). Ini berkaitan dengan paket-paket wisata yang ditawarkan yang berupa paket wisata berkelompok dimana sesuai untuk family gathering perusahaan ataupun untuk sekolah-sekolah yang akan mengadakan acara outbound atau acara wisata alam. *abk1 9. Susunan Bobot dan Prioritas Hasil Pengolahan horizontal a d h r Elemen pada Tingkat Elemen Alternatif Strategi Peltiasslran.
I
I
I
I
Dalam rangka mencapai
I
tujuan
meningkatkan kunjungan
wisatawan, altematif dengan prioritas yang paling tinggi adalah altematif B, menawarkan paket kampung wisata bagi anak-anak sekolah dan untuk family
gathering
bagi
perusahaan-perusahaan
(0,245).
Dengan
menawarkan ke sekolah-sekolah dan perusahaan maka diharapkan Wisata
Kampung Cendawasari mendapatkan wisatawan kelompok dalam jmlah besar dimana sesuai dengan target pasar yang ingin dibidik oleh Wisata Kampung Cendawasari ini.
4.3.2 Hasil Pengolahan Data secara Vertikal Pengolahan ini digunakan untuk menyusun prioritas setiap elemen dalam hierarki terhadap sasaran utama. Hirarki pemilihan altematif strategi pemasaran Wisata Kampung Cendatvasari disertai dengan hasil dari pengolahan secara vertikal &pat dilihat pa& gambar 4.
(
STRATEGI PEMASARAN
I
I
PROD 0,140
HAR 0,057
I
PROM 0,078
LOK 0,105
SDM 0,255
L Kon
B Fls
0,189
0,072
I
I KADES 0,178
1
Kadin 0,150
KETCend 0,326
CAMAT 0,116
P4W IPB 0,230
J
I
Gambar 4. Hasil pengolahan vertikal struklur hirarki pemilihan alternatf
A. Faktor
Pada Tabel 10 dapat dilihat bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari adalah faktor Sumber Daya Manusia dengan bobot 0,255. Kurangnya pemandu wisata bagi para wisatawan menyebabkan wisatawan kurang mendapat informasi yang memadai mengenai wisata ini. Pemandu wisata tetap yang ada di wisata kampung ini hanya berjumlah 2 orang. Apabila jurnlah wisatawan yang berkunjung banyak dan tidak bisa dipandu oleh hanya 2 orang saja maka pengurus Cendawasari akan menambah pemandu wisatanya dengan mengajak warga sekitar untuk berpartisipasi. Dalam jangka panjang diharapkan seluruh masyarakat yang berada dikawasan Cendawasari dapat terlibat aktif dalam kegiatan Wisata Cendawasari. Perlu dilakukan sosialisasi kepada penduduk di kawasan wisata ini mengenai pentingnya keberadaan wisata ini bagi masyarakat serta manfaatnya bagi masyarakat sekitar. Perlu juga dilakukan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat (Guide, Outdoor Activity, analisis usaha dan sebagainya) untuk meningkatkan kapabilitas SDM. Diharapkan dengan berbagai upaya ini dapat meningkatkan kompetensi dari sumber daya manusia di Wisata Kampung Cendawasari. Tabel 10. kobot dan prioritas faktor-faktor peyusun strategi
0,189 sebagai faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pernasaran
Wisata Kampung Cendawasari. Layanan konsumen merupakan kegiatan interaksi langsung antara karyawan atau pekeja di Wisata Kampung Cendawasari dengan wisatawannya. Kegiatan layanan konsumen ini merupakan kualitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan, ini dapat berupa interaksi antara pekeja Wisata Kampung Cendawasari dengan wisatawan, seperti : keramahan dengan wisatawan, sikap dan perilaku pekerja, kecepatan dan kesigapan dalam menanggapi keluban, dll. Dengan pelayanan konsumen yang baik maka wisatawan akan merasa dihargai clan akan memberikan kesan yang baik kepada wisatawan yang telah berkunjung ke Wisata Kampung Cendawasarai. Wisatawan yang telah berkunjung ke Wisata Kampung Cendawasari akan kembali datang di lain waktu atau memberi rekomendasi kepada kerabat mereka mengenai Wisata Karnpung Cendawasari. Saat ini, masyarakat sangat ramah dan terhuka kepada pengunjung dan wisatawan.
Perlu
diperhatikan
uniuk
mempertahankan
atau
meningkatkan layanan konsumen yang ada saat ini. Produk menjadi faktor dengan prioritas ketiga dalam penyusunan strategi pemasan dengan bobot 0,140. Produk dalam Wisata Kampung Cendawasari merupakan produk jasa yang berupa atraksi-atraksi wisata dan paket-paket wisata yang ditawarkan oleh wisata kampung tersebut. Atraksi-atraksi wisata dan paket-paket wisata sebaiknya diiemas unik dan menarik sehingga menimbulkan ketertarikan calon wisatawan untuk berkunjung ke Wisata Kampung Cendawasari. Perlu diperhatikan mengenai keberadaan peralatan penunjang bagi paket-paket wisata tersebut. Peralatan penunjang tesebut misalnya perlatan outbound, peralatan memsincing, peralatan membajak sawah, fasilitas MCK dan tempat sampah. Fdktor yang menjadi prioritas keempat adalah lokasi dengan bobot 0,105. Lokasi wisata ini relatif jauh dari jalan utama, akan tetapi mengenai akses jalan itu sendiri cukup mudah untuk dijangkau oleh kendaraan pribadi maupun kendaraan mum. Jalan menuju kawasan wisata ini pun relatif baik dan sudah diaspal. Perlu diperhatikan untuk
memberikan papan petunjuk jalan Wisata Kampung Cendawasari agar wisatawan dapat dengan mudah berkunjung kesana. Prioritas kelima adalah faktor proses dengan bobot 0,105. Faktor proses akan menentukan apakah suatu usaha berjalan dengan baik atau buruk. Proses yang baik akan menjadikan suatu usaha akan bejalan dengan baik dan mempunyai kinerja yang baik juga. Proses itu sendiri merupakan segala kegiatan atau cara yang dilakukan perusahaan untuk menyerahkan jasanya kepada konsurnen. Kegiatan proses yang telah dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari adalah bekerjasama dengan Nectar dan warga sekitar untuk menjalankan kegiatan wisatanya, misalnya penyusunan paket wisata beserta harganya, penyusunan jadwal acara, peminjaman alat-alat outbond, camping, homestay. Untuk jangka panjang, diharapkan Wisata Kampung ini dapat memenuhi kebutuhan operasional dan peralatannya sendiri. Prioritas keenam adalah faktor promosi dengan bobot 0,078. Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikaslkan dan menyampaikan produknya kepada pasar sasaran dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut. Kegiatan promosi yang telah dilakukan sampai saat ini barn berupa pernbuatan brosur, spanduk, dan puhlisitas melalui radio. Promosi dapat berupa promosi penjualan, promosi perilclanan, tenaga penjualan, humas, surat langsung. Menurut Rakhmawati (2009), obyek wisata yang ingin dikunjungi oleh calon wisatawan adalah kawasan outbound. Kawasan
outbound yang ada di Wisata Kampung Cendawasari dapat & promosikan kepada wisatawan dan dapat dijadikan sebagai nilai jual kepada wisatawan. Contoh promosi yang perlu dipertimbangkan adalah dengiin memberikan potongan harga khusus pada hari tertenty memasang iklan, memasang petunjuk lokasi wisata, direct selling. Prioritas ketujuh adalah bukti fisik dengan bobot 0,072. Bukti fisik akan berpengaruh terhadap pemberian kesan kepada wisatawan yang telah berkunjung ke wisata kampung ini. Ini dikarenakan sifat jasa yang intangible yang membuat konsumen tidak dapat menilai sebelum
mengkonsumsi jasa tersebut. Untuk mengurangi tingkat resiko tersebut perusahaan menawarkan buktr fisik dari karakteristik jasa. Bukti fisik yang dapat dirasakan oleh wvisatawvan berupa brosur, penampilan pekerja yang sopan, dekorasi internal dan ekstemal bangunan yang atraktif, lahan parkir untuk kendaraan, dan lain-lain. Faktor bukti fisik yang sudah ada ini sebaiknya ditingkatkan lagi dengan meningkatkan pelayanan, penambahan fasilitas penunjang (fasilitas MCK, lahan parkir, dekorasi-dekorasi) sehingga memberikan kesan yang baik bagi wnsatawvan. Prioritas yang terakhir adalah harga dengan bobot 0,057. Wisata Kampung Cendawasari perlu mempertimbangkan faktor harga dalam penyusunan strategi pemasarannya. Ini dikarenakan harga berkaitan dengan biaya operasional, pasar sasaran yang ingin dibidik. Penetapan harga mempunyai pengamh terhadap tujuan pemasaran suatu perusahaan ini dikarenakan setiap tingkat harga akan menghasilkan tingkat pemintaan yang berbeda pula. Harga yang ditetapkan oleh Wisata Kampung Cendawasari pada saat ini relatif mahal, berkisar antara 150.000-400.000 rupiah. Perlu dipertimbangkan untuk menurunkan harga paket wvisata, karena menurut Rakhmawvati (2009), besarnya biaya yang ingin dikeluarkan oleh calon konsumen untuk mengikuti wisata kampung adalah kurang dari 100.000 rupiah.
Apabila harga yang
ditawarkan dapat diturunkan maka akan mendorong wisatawan untuk berkunjung ke wisata ini. A. Aktor
Berdasarkan Tabel 11, aktor yang memiliki pengaruh yang paling besar
dalam penysusunan
strategi pemasaran Wisata Kampung
Cendawasdri adalah Ketua Wisata Kampung Cendawasari dengan bobot 0, 326. Ketua Wisata Kampung Cendawasari memiliki kepentingan yang sangat tinggi, karena Ketua Wisata Kampung Cendawasari merupakan manajemen tertinggi dalam Wisata Kampung Cendawasari. Ketua Wisata Kampung Cendawasari mempunyai kepentingan langsung dalam
mengkoordinasikan, mengalokasikan sumber daya yang ada untuk kegiatan pemasaran Wisata Kampung Cendawasari. Tabel 11. Bobot dan Prioritas aktor yang berperan dalam pengambilan keputusan strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari Aktor
Bobot
Prioritas
Kepala Desa Cendawasari
0,178
3
Kepala Dinas Pariwisata
0,150
4
Ketua Wisata Kampung Cendawasari
0,326
1
Camat Leuwiliang
0,116
5
P4W IPB
0,230
2
Aktor yang memiliki pengaruh terbesar kedua adalah P4W (Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah) IPB dengan bobot 0,230, ini dikarenakan P4W IPB telah banyak memberi masukan-masukan
tentang bagaimana pengembangan wisata kampung. P4W IPB juga telah memfasilitasi pembentukan wisata kampung cendawasari dengan sebelumnya telah melihat dan mengkaji potensi-potensi yang ada di kawasan Cendawasari tersebut. Oleh karena itu P4W IPB mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap kehijakan strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari. Selanjutnya aktor yang memiliki pengaruh ketiga terbesar adalah Kepala Desa Cendawasari dengan bobot 0,178. Kepala Desa Cendawasari mempunyai pengaruh untuk mengkoordinasikan pelaku-pelaku wisata
dalam ha1 ini warga, untuk terlihat langsung dengan kegiatan wisata dan melakukan pembinaan kepada warga serta mengkoordinasikan Wisata Kampung Cendawasari dengan instansi-instansi terkait. Aktor selanjutnya yang memiliki pengaruh dalam pengambilan kebijakan strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari adalah Kepala Dinas Pariwkata dengan bobot 0,150. Kepala Dinas Pariwkata memiliki tanggung jawab dalam pembinaan dan memberikan arahanarahan bagi pengelola wisata dan berkoordiisi dengan pihak terkait,
mengawasi dan mengendalikan terhadap penggunaan perizinan agar tidak dilakukan penyelewengan.. Kepala Dinas Pariwisata bersama Dinas Pariwisata Seni dan Budaya juga melakukan promosi secara keseluruhan terhadap tempat-tempat wisata yang berada di wilayahnya dengan melakukan pameran-pamesan. Aktor selanjutnya yang inemiliki pengaruh dalam pengambilan kebijakan strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari adalah Camat Leuwiliang (0,116). Camat leuwiliang mempunyai pengaruh karena lokasi wisata ini terletak di daerah leuwiliang dimana wiayah tersebut merupakan tanggung jawab dari Kecamatan Leuwiliang. Sebagai kepala wilayah, Camat akan memberikan perhatian terhadap keberadaan Wisata Kampung Cendawasari ini. Karena apabila wisata ini semakin berkembang maka
akan meningkatkan kesejahteraan dan meningkatkan pendapatan masyarakat yang tinggal di daerah Leuwiliang.
B. Tujuan Tujuan utama yang ingin dicapai dalam pelaksanaan strategi pemasasan Wisata Kampung Cendawasari adalah meningkatkan kunjungan wisatawan dengan bobot 0,51. Tujuan ini menjadi prioritas pertama dikarenakan Wisata Kampung Cendawasari merupakan kawasan wisata yang masih barn berdiri dan perlu untuk memperkenalkan secara lebih luas kepada calon wisatawan mengenai keberadaan wisata ini. Tujuan ini terkait dengan upaya untuk memperluas pangsa pasar jangka panjang sehingga prioritas untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ini perlu untuk keberlangsungan dari wisata kampung ini. Tujuan ini juga terkait dengan membangun awareness dari calon wisatawan agar mereka berkunjung ke Wisata Kampung ini. Tabel 12. Bobot dan Prioritas tujuan strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari Bobot
Tujuan I
Meningkatkan
pendapatan
dan
/
Prioritrs
I
0,49
2
0,5 1
1
kesejahteraan masyarakat Meningkatkan kunjungan wisatawan
Tujuan yang menjadi prioritas terakhir adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat dengan bobot 0,49. Tujuan ini menjadi prioritas terakhir dikarenakan Wisata Kampung Cendawasari ini baru berdiri maka masyarakat sekitar pada awal berdirinya tidak langsung menetapkan prioritas untuk mengambil keuntungan secara besar. Masyarakat ingin memperkenalkan terlebih dahulu wisata ini kepada calon wisatawan dan apabila semakin banyak wisatawan yang berkunjung maka dengan sendirinya roda perekonomian masyarakat sekitar akan bejalan dan berimplikasi kepada meningkatnya pndapatan dan kesejahteraan masyarakat.
C. Alternatif Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa hasil akhir dari altematif strategi peinasaran yang memiliki prioritas paling tinggi adalah alternatif strategi B dengan bobot 0,259 yang merupakan strategi untuk rnenawarkan paket kampung wisata bagi anak-anak sekolah dan untuk family gathering bagi perusahaan-perusaham Strategi ini menjadi prioritas pertama karena Wisata Kampung Cendawasari dari awal membidik calon wisatawan berkelompok dengan jumlah minimal empat orang (1 keluarga). Wisata Kampung Cendawasari bisa bekejasama dengan
sekolah-sekolah dan
perusahaan-perusahaan
serta
lebih
memperkenalkan mengenai keunikan-keunikan dari kawasan wisata ini. Sehingga diharapkan sekolah-sekolah maupun perusahaan-perusahaan dapat berkunjung ke kawasan wisata ini pada saat liburan sekolah ataupun untuk family gatlzering. Penyampaian produk kepada sekolahsekolah dan perusahaan dapat dilakukan dengan direct selling atau pnjualan langsung dengan mendatangi secara langsung ke calon konsumen yaitu ke sekolah-sekolah dan perusahaan. Sehingga calon konsumen dapat secara lebih detii mendapatkan informasi mengenai tempat wisata ini. Altematif strategi pemasaran yang menjadi prioritas kedua adalah alternatif D dengan bobot 0,238. AItematif D adalah menarnbah sarana
dan prasarana, menambah paket wisata serta pengaturan layout dan lanskap agar kawasan wisata kampung menjadi lebih indah. Penambahan sarana dan prasarana dapat berupa penambahan dan perbaikan sarana toilet untuk wisatawan, mushola, tempat parkir kendaraan atau pembuatan play ground untuk anak-anak. Pengaturan layout dan lanskap dapat berupa penataan taman, penataan hiasan-hiasan pemanis agar kawasan wisata ilu tidak terkesan kumuh. Tabel 13. Bobot dan Prioritas alternatif strategi pemasaran Wisata Kampung Cendawasari Alternatif
Prioritas
Bobot
p p
Penggunaan
teknologi
sebagai
sarana
0,124
5
Menawarkan paket kampung wisata bagi
0,259
1
promosi yang optimal (A) anak-anak
sekolah
dan
I
untuk family
guthering bagi perusahaan-perusahaan (B)
Bekejasama
dengan
AWN
(Asosiasi
Wisata Agro Indonesia) dan biro perjalanan agar
kegiatan kampung wisata
I
0,222
I
I
menjadi bagian dari pejalanan (C) paket wisata serta pengaturan layout dan
3
I
dapat
Menambah sarana dan prasarana, menambah
I
1
I 2
0,238
I
I
landskap agar kawasan wisata kampung menjadi lebih indah (D) Melakukan
kerjasama dengan
tempat-
tempat wisata lain yang ada di Bogor untuk melakukan paket wisata bersama (E)
/ I
4
0,157
I I
Prioritas selanjutnya adalah bekerjasama dengan AWAI (Asosiasi Wisata Agro Indonesia) dan biro perjalanan agar kegiabn kampung wisata dapat menjadi bagian dari perjalanan (altematif D) dengan bobot 0,222. Bekerjasama dengan AWAI akan memberikan kesempatan yang sangat luas kepada Wisata Kampung Cendawasari untuk lebih dikenal
I I
luas oleh wisatawan. Kerjasama dengan biro perjalanan memberikan dampak pada pemasaran wisata kampung ini, karena calon wisatawan yang menggunakan biro perjalanan akan mengetahui keberadaan Wisata Kampung Cendawasari dan mengikuti paket wisata dari biro perjalanan tersebut dimana dalam paket wisata tersebut sudah termasuk didalamnya paket wisata ke Wisata Kampung Cendawasari. Alternatif strategi yang menjadi prioritas keempat adalah altematif E dengan bobot 0,157, yaitu melakukan kerjasama dengan tempat-tempat wisata lain yang a& di Bogor untuk melakukan paket wisata bersama Dalam ha1 ini Wisata Kampung Cendawasari dapat bekejasama dengan tempat-tempat wisata lain yang berada pada satu lokasi, seperti bekerjasama dengan tempat wisata Gunung Salah Endah atau lokasi wisata lain yang lokasinya masih berada pada satu lokasi yaitu di daerah leuwiliang. Kejasama ini dapat bempa pengadaan kegiatan paket wisata bersama atau pengadaan pameran-pameran wisata bersama. Alternatif strategi yang mendapat prioritas terakhir adalah alternatif A dengan bobot 0,124 yaitu penggunaan teknologi sebagi sarana promosi yang optimal. Penggunaan teknologi ini dapat bempa pembuatan situs
khusus tentang Wisata Kampung Cendawasari mengingat sudah banyak masyarakat yang mengenal internet. Penggunaan teknologi ini dapat juga dengan menggunakan sarana media massa seperti, televisi, radio, ataupun menggunakan surat kabar untuk memperkenalkan dan mempromosikan Wisata Kampung Cendawasari ini. 4.4 Implikasi mrinajekial Wisata Kampung Cendawasari memiliki potensi untuk menjadi kawasan altematif wisata bagi masyarakat Leuwiliang ataupun bagi masyarakat di luar daerah Leuwiliang. Untuk lebih meningkatkan kualitas tempat wisatanya agar lebih dikenal oleh masyarakat maka diharapkan Wisata Kampung Cendawasari lebih memperhatikan hal-ha1 sebagai berikut: 1. Menambah sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung Menambah sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung dimaksudkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi wisatawan yang
berkunjung. Selain itu dengan bertambahnya sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung akan meningkatkan kepuasan dari wisatawan yang berkunjung ke Wisata Kampung Cendawasari ini.
2. Menjaga keindahan dan kelestarian sumber daya alam Menjaga keindahan dan kelestarian sumber daya alam menjadi ha1 yang penting karena Wisata Kampung Cendawasari merupakan bagian dari agrowisata yang menawarkan wisata alam sebagai daya tariknya. Menjaga keaslian, keindahan dan kelestarian alam merupakan aset yang sangat berharga bagi keberlangsungan wisata ini.
3. Meningkatkan kegiatan promosi Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Wisata Kampung Cendawasari dirasakan belurn efektif Calon wisatawan masih banyak yang belum mengetahui keberadaan Wisata Kampung Cendawasari ini. Informasi mengenai wisata kampung sedikit banyak berasal dari keterangan dari wisatawan yang pernah berkunjung ke wisata kampung ini. Meningkatkan kegiatan promosi dapat membantu meningkatkan awareness dari wisatawan tentang keberadaan wisata ini.
4. Memasang petunjuk lokasi wisata Lokasi Wisata Kampung Cendawasari yang relatif jauh dari keramaian dan jalan raya utama merupakan kendala tersendiri. Hal ini memerlukan penanganan yang khusus dibanding tempat wisata lain yang berada dekat dengan jalan raya utama. Pemasangan petunjuk lokasi wisata merupakan salah satu cara untuk memudahkan calon wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata ini. Dengan adanya petunjuk lokasi wisata dibarapkan calon wisatawan dapat terbantu untuk mengetahui lokasi Wisata Kampung Cendawasari ini. 5. Penggunaan guide atau pemandu wisata
Wisata Kampung Cendawasari dalam menjalankan wisatanya masih menggunakan panduan seadanya Untuk meningkatkan pelayanan kepada wisatawan maka salah satu caranya adalah dengan menggunakan pemandu wisata. Pemandu wisata akan membantu wisatawan dalam memenuhi kebutuhan informasi mengenai tempat wisatanya. Dengan
menggunakan pemandu tvisata maka diharapkan akan meningkatkan citra pelayanan dari wisata kampung ini. 6. Mengadakan pelatihan SDM Pelatihan-pelatihan yang dapat dilakukan adalah dalam bentuk pelatihan guide, Outdoor Aclivily, analisis usaha dan sebagainya. Pelatihanpelatihan ini berguna untuk meningkatkan kapabilitas dari pengelola wisata ini. Diharapkan dengan semakin teraturnya pengadaan-pengadaan pelatihan ini akan membuat SDM yang ada semakin mahir dalam berkomunikasi dengan wisatawan, semakin mahir dalam memakai peralatan outdoor dan ozrtbound. Bisa melakukan analisis usaha dan pegelolaan keuangan dari wisatanya.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis terhadap Wisata Kampung Cendawasari ini maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Strategi pemasaran yang sudah dilakukan oleh Wisata Kampung
Cendawasari saat ini adalah : dengan membuat produk jasa berupa paket wisata kampung untuk wisatawan rombongan, menawarkan paket wisata dimana wisatwan sendiri yang memilih kegiatan-kegiatan yang akan diikuti hsesuaikan dengan keinginan wisatawan (Nature Event Organizer), menerapkan harga yang tidak bersifat mutlak, pembuatan brosur, pemasangan spanduk, publisitas di Media Massa ,mengadakan paket-paket pelatihan bagi masyarakat, bekerjasama dengan Nectar yang memiliki alat-alat outbound dan alat-alat camping untuk kegiatan operasonal wisatanya, menerapkan keramahan dan kesantunan dari warganya dalam melayani wisatawan yang berkunjung segrnen pasar
yang dilayani oleh Wisata Kampung
Cendawasari yang mencakup wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor (terutama daerah Leuwiliang), dan Jakarta, target pasar adalah wisatawan romhongan khususnya anak -anak sekolah (SD, SMP, SMA), serta pemosisian pasar oleh Wisata Kampung Cendawasari dimana objek wisata ini adalah wisata alam yang unik dan berbasiskan masyarakat. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran yang menempati prioritas pertama adalah faktor SDM (0,255), kemudian prioritas kedua adalah faktor layanan konsumen (0,189), prioritas ketiga adalah faktor produk (0,140), kemudian faktor iokasi (0,105), proses (0,105), promosi (0,078), bukti fisik (0,072), dan harga (0,057). 3. Berdasarkan metode proses hirarki analisis, faktor yang menempati
prioritas pertama dalam mempengaruhi penyusunan strategi pemasaran adalah faktor SDM (0,255). Di level aktor, aktor yang menempati
prioritas pertama untuk mempengaruhi dan mempunyai peran dalam pengambilan
kebijakan
strategi
pemasaran
Wisata
Kampung
Cendawasari adalah Ketua Wisata Kampung Cendawasari (0,326). Pada level tujuan, tujuan meningkatkan kunjungan wisatawan (0,51) menempati prioritas pertama yang ingin dicapai dari penyusunan strateg pemasaran. Pada level altematif, altematif yang memilib prioritas untuk dilakukan terlebih dahulu adalah menawarkan paket kampung wisata bagi anak-anak sekolah dan untuk family gathering bagi perusahaan-perusahaan (0,259). 2. Saran 1. Wisata Kampung Cendawasari perlu mempertimbangkan untuk lebih
memperhatikan penambahan sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung, menjaga keindaban clan kelestarian alatq rneningkatkan kegiatan promosi, memasang petunjuk lokasi wisata, penggunaan pemandu wisata, mengadakan pelatihan SDM
2. Bagi P4W IPB, sebagai penvakilan dari institusi pendidikan perlu tetap menjaga kerjasama dengan Wisata Kampung Cendawasari dan daerah lain untuk membantu mengembangkan potensi-potensi yang ada di masing-masing daerah.
3. Bagi Kepala Desa Cendawasari perlu memberikan pengertian kepada masyarakatnya bahwa keaslian dan kesederhanaan dari desa mempakan asset wisata yang sangat berharga.
4. Bagi Camat Leuwiliang dan Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya diharapkan melakukan pembinaan baik kepada pengelola maupun masyarakat. 5. Perit1 penelitian lebih lanjut tentang agrowisata dan wisata kampung agar keberadaan wisata ini semakin diminati oleh masyarakat
DAFTAR PUSTAKA Alma, B. 2005. Manajemen pemasaran dan pemasaranjasa. Alafabeta, Bandung. BPS Kabupaten Bogor. 2008. Banyaknya Wisatawan Yang Berkunjung ke Objek Wisata dirinci menurut Objek Wisata di Kabupaten Bogor. BPS Kabupaten Bogor. David, R. F. 2004. Manajemen Strategi : Konsepkonsep. Edisi ketujuh. Indeks, Jakarta. Dirgantoro, C. 2001. Manajemen Stratejik Gramedia, Jakarta. Effendy, V.T. 2004. Analisis Respon Pengunjung Kampung Wisata Cinangneng Ciampea Bogor. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Firdaus, M dan, F.M. Afendi. 2008.Aplikasi Metode Kuantitatif terpilih untuk Manajemen dan Bisnis. IPB Press, Bogor. Subowo. 2002. Agrowisata ~neningkatan pendapatan petani. h t t p : l l d a t a b a s e . d e ~ t a 1 1 . g o . i d ~ a m o w i s a t ~ u r a s ? i d =mei 3 1 320091.
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran. Jilid satu. PT Indeks, Jakarta. ,2005. Manajemen Pemasaran. Jilid dua. PT Indeks, Jakarta. Kompas. Analisis danareksa. Pariwisata nasional masih elok.( Senin 8juni 2009). Lovelock, C.H dan L.K. Wright. 2005. Manajemen pemasaran Jasa=Principles of service marketing and management. PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta. Lupiyoadi, R dan A. Hamdani.200S.Manajeinen Pemasaran Jasa. Salernba Empat, Jakarta. bhhrodji, A.M.2004.Strategi Pengembangan Kampung Wisata Cinangneng Desa Cihideung U&k Ciampea kabupaten Bogor. Skripsi pada Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk Grasindo. Jakarta. Marpaung, H. 2002. Pengetahuan Kepariwisataan. Alfabeta. Bandung. Pendit, N.S. 2006. Ilmu Pariwisata. Pradnya Paramita. Jakarta. Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Rakhmawati, U. 2009. Analisis Proses Pengambilan Keputusan dan persepsi calon konsumen terhadap Wisata Kampung Cendawasari (Studi Kasus SD, SMP, dan SMA di Kota Bogor). Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Saaty, T. L. 1991. Pengambilan Keputusan - Bagi Para Pemimpin. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Umar, H. 2008. Strategic Management in Action. PT. SUN, Jakarta. Yoeti, O.A. 2006.Tours and Travel Marketing. Pradnya Paramita, Jakarta.
-
~~~
DEWAN PENGURUS
(Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara)
DMSl lDERMOD.4LAN
............................................................
I
D M S I PSDM
I
DEWAN PEMBINA
DIWSI JARINGAN
DIVISI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
I Aktor/ Tujuan I MPKM I Kades 1 0,50 1 Kadin 1 0,254 1
A
B
C
D
E
Ml'KM
0,140
0,274
0,198
0,243
0,145
MICW
0,109
0,245
0,244
0,233
0,168
Tujuanl Alternatif
I
I
I
I
MKW 450 0,746
1
BOBOT AKTOR Bobot
0.057
0.255 0.105
BOBOT TUJUAN TUJUAN\AKTOR MPKW MKW
0.5 0.5
Camat Leuwiliang
Ketua Cendawasari
Kepala Dinas
Kepala Desa
0.254 0.746
0.5 0.5
P4W IPB 0.746 0.254
0.5 0.5
Bobot Aktor (vp) 0.178516 0.14993 0.326326 0.115616 0.23052
Bobot Tujuan 0.492012756 0.508895244
!i 5 $
$
EL
AlternatifiTujuan Penggunaan Teknologi Menawarkan ke Sekolah Bekerjasarna dengan AWAl Menambah sarana n prasarana kerjasama dengan wisata lain
/
MPKW 0.14 0.274
I MKW
I Bobot Tujuan I Bobot Alternatif / 0.492012756 1 0.124351367
0.198
0.109 0.245 0.244
0.243
0.233
0.145
0.168 .
0.508895244
0.25949083 0.221588965 0.238131692 0.156836251
KUESIONER PENELITIAN STRATEGI PEMASARAN WISATA KAMPUNG CENDAWASARI KEC. LEUWILIANG KAB. BOGOR
Oleh : Iswidiannan Angga Krislianto
I324052964
DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009
STRATEGI PEMASARAN WSATA KAMPUNG CENDAWASARI KEC. LEUWILIANG KAB. BOGOR
t'
g z. w
Kepada Bapak/ibu/saudara yang terhormat, Dalam rangka menyelesaikan studiltugas akhir di Fakultas Ekonomi dan manajemen, Departemen Manajemen, Institut Pertanian Bogor, peneliti memngharapkan dukungan dan bantuan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dibuat untuk mendukung proses pengolahan data dalam ran&a penyelesaian masalah. Pengisian kuesioner ini melniliki tujuan untuk menentukan sejauhmana pengaruh dan tingkat faktor, aktor, tujuan dan komponen lain dalam me~nperolehaltematif strategi pengembangan perusahaan. Landasan utatna pengisian kuesiones ini adalah sebuah hirarki (AHP) dengan komponen-komponen lengkap yang disusun sesuai literatur, hasil observasi dan pendapat pihak yang terkait. Penyusunan hierarki dsesuaikan dengan keadaan perusahaan. Untuk itu, saya sangat ~nengbarapkankesediaan Bapak/Ibu/Saudara meluangkan waktu untuk inengisi kuesioner ini. Kejujuran Bapak/Ibu/Saudara dalam mengisi kuesioner ini sangat berarti bagi penelitian ini. Terima kasih atas bantuan dan kesediaannya dalam inengisi kuesioner ini.
2w
Mei 2009 Iswidiarman Angga K 824052964
4
Contoh : Anda diminta membandingkan tingkat kepentingan antara SDM dengan Anggaran : 1. Jika anda menganggap Produk sama penting dengan Harga, malta : A Nilni s h l a banding B
DATA RESPONDEN 1. Nama 2. JenisICelamin 3. Usia 4 . Pendidikan terakhir
...................................... ...................................... ...................................... : a. SMA atau sederajat
b. DiplomaISarjana Muda c. Sarjana S1 d. S2 atau lebih
I
PETUNJUK PENGISIAN : 1. Pada bagian ini Anda diminta untuk membandingkan antarn elemen A dan elemen B, lalu membai tanda X atau v nilai perbandingannya. 2. Jawaban dari pertanyaan tsb. Diberi nilai oleh responden berdasarkan tingkat kepentingan dari eleinen-elemen yang dibandingkan secaa bersarnaan. 3. Nilai perbandingan yang diberikao mempunyai sknla 1 - 9. Definisi dari skala yang digunakan untuk nilai komparasi ditentukan sebagai berikut : Keterangan Nilai I Kriterid Alternatif A sama penting dengan kriterid alternatif B 1 3
A sedikit penting dari B
5
A jelas lebih penting dari B
7
A sangat jelas lebih penting dari B
9
A Mutlak lebi11penting dari B
2,4,6,8
Apabila ray-ragu antara dua nilai yang berdekatan
I
I
987654x2123456789 Harga Produk 3. Jika anda menganggap Produk sangat jelss lebih penting dari Harga, maka : A Nilni sknln banding B
1
I
Produk
I
98x65432123456789
5-
w
I
Produk 98765432x23456789 Hnrga 2. Jika anda menganggap Produk sedikit lebih penting dari Harga, maka : Nilni skala banding A B
5. Jabatan ...................................... 6. Tugas dan Wewenang : ..................................... 7 . Tanggal Pengisim : .................. ...... ..........
r E
e.
Harga
2' w
PEMTLIEIAN ALTERNATIF STRATEGI PEMASARAN WISATA KAMPUNG CENDAWASARI KEC. LEUWEJANG KAB. BOGOR A. Faktor B. Product (Produk) Produk adalah penawaran jasa petusahaan kepada pasar dalam bentuk nyata wujud ciri-ciri dan wujud produk, kemasan, merek dan kebijaksanaan pelayanan C. Price (Harga) Harga adalah jtunlah uang yang hruus dibayar konsumen untuk inemperoleh produk tersebut. D. Promotion (Promosi) Promosi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan pemsahaan untuk mengkomunikasikan dan menyampaikan produknya ltepada pasar sasaran dan membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut E. Place (LokasifDistribusi) Lokasi adalah berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produknya tejangkau dan tersedia bagi pasar sasarannya, sehingga konsumen dapat meinperolehnya F. People (Smber Daya Manusia) SDM beifungsi sebagai penyedia jasa, setiap orang mempakan part-timer marketer, artinya tindakan dan perilaku setiap orang dalam pemahaan tersebut memiliii drunpak langsung pada output yang diterima pelanggan. G. Process (Proses) Proses produksi atau operasi maupakan faktor penting bagi konsumen high-contacfservice H . Customer Senlice (Layman konsunen) Layanan konsumen dapat diartikan sebagai halitas total jasa yang dipersepsikan oleh pelanggan.
J.
K.
L. 1. 2.
3.
4. 5.
I. Physical evidence (Bukti fisik) Bukti fisik ini bisa d a l m berbagai bentuk, misalnya brosur, penrunpilan staff, seragam karyawan, dekorasi internal dan eksternal bangunan yang at~aktif,mang tunggu yang nyaman, dan lain-lain. Aktor 1. Kepala Dinas Pariwisata kab. Bogor 2. Ketua Sekretariat Cendawasari 3. Camat Leuwiliang 4. P4W (Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah) IPB 5. Kepala Desa Cendawasari Tujuan 1. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan Masyarakat Cendawasai 2. Meningkatkan kunjuugan wisatawan ke kawasan wisata Cendawasai Alternatif Penggunaan teknologi sebagai sarana promosi yang optimal Menawarkan paket kampung wisata bagi anak-anak sekolah dan untukfanilily gathering bagi pemsahaan-pemsahaan Bekerjasama dengan AWAI (Asosiasi Wisata Agro Indonesia) dan biro perjalanan agar kegiatan kampung wisata dapat menjadi bagian dari pejalanan Menambah sarana dan prasarana serta pengaturan layout dan landskap agar kawasan wisata kampung menjadi lebih indah Melakukan kerjasruna dengan tempat-tempat wisata lain yang ada di Bogor untuk inelakukan paket wisata bersruna
F w
9.
i!
6
'9.
s
w
PENGISIAN m S I O N E R Dalam menentukan bobot prioritas alternatif strategi pengembangan terdapat delapan faktor yang perlu dipertimbangkan, yaitu : Produk, harga, promosi, lokasi, SDM, proses, layanan
Proses Proses Layanan konsumen
Layanan konsumen Bukti fisik Bukti fisik
98765432123456789 98765432123456789 98765432123456789
c
2.
?i
H
Aktor yang terlibat dalam inenentukan bobot prioritas adalah : Kepala Dinas Pmiwisata Kab. Bogor, Kehla Sekretariat Cendawasari, Crunat Leuwiliang, P4W (Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah) IPB, Kepala Desa Cendawasari 1. Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara akior
-
denaan aktor vana lainnva dalam lonteks .venrraruh Pro>uk untukpkt~ilihanstritegi pemasaran.
A
Kepala Desa Cendawasari Kepala Desa b l 7
Nilai skala banding
B
98765432123456789
KepalaDinas Parwisata Ketua Sekretariat Cendawasari Camat Leuwiliang
9876 54 3 2 1 234 5 6789 6 54 3 2 1 2 1 4 1 67 8 9
-t
2. Bandingkan lingkat kepentingan relatif antara akfor
-
denaan akfor -vann - lainnya dalam konteks pengaruh Harga untukpemilihan strategi pemasaran B NiIai skala banding A Kepala Desa Cendawasari Kepala Desa Cendawasari Kepala Desa
-
98765432123456789 9 8 7 6 5 4 3 2 12 3 4 5 6 7 8 9 98765432123456789
-
KepalaDinas Panvisata Ketua Sekretariat Cendawasari CarnatLeuwiliang
3. Bandingkan ringkat kepentingan relalif antara aktor dengan akfor yang lainnya dalam konteks pengaruh Promosi untuk pemilihan strafegipenlasaran A Kepala Desa Cendawasari Kepala Desa Cendawasari
Nilai skda banding 98765432123456789 98765432123456789
B KepalaDinas Parwisata KetuaSekretariat Cendawasari
4. Bandingkan tingkat kepentingan relalif antara aklor
dengan aklor yang lainnya dalam konteks pengaruh Lokasi unluk pemilihan stralegi pemasaran. B Nilai skala banding A Kepala Desa Cendawasari Kepala Desa ~endawasari Kepala Desa
KepalaDinas Panvisata 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ketua Sekretariat I Cendawasari 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 CamatLeuwiliang 98765432123456789
5. Bar~dingkan lrngkal kepenfingan relatif antara aktor dengan aktor yang iainnya dalanz konteks pengarr~hSDM untukpe?nilihanstrategi peniasaran. B Nilai skala banding A Kepala Desa Cendawasari Kepala Desa Cendawasari
98765432123456789 98765432123456789
KepalaDinas Panvisata KetuaSekretariat Cendawasari
6 . Bandingkan tingkat kepentingan relatif antara aktor dengan akror yang Iainnya dalam lionteks pengaruk Proses unruk pemilihan st~ategipentasaran. A
Niiai skala banding
B
7. Bandingkan tingkat kepentingan relatif anrara aktor dengan
I
aktor yang Iainnya dalam konteks pengaruh Layanan konsurtten untuk pemilihan strategi peniasaran. A
Kepala Desa Cendawasari Kepata Desa Cendawasari
Niini skala banding
98765432123456789 98765432123456789
B KepalaDinas Parwisata KetuaSekretariat Cendawasari
Kepala Desa Cendawasari Kepala Desa ~endawasari Kepala Dinas Parwisata Kepala Dinas Parwisata Kepala Dinas Patwisata Ketua Cendawasari Ketua Cendawasari Camat Leuwiliang
98765432123456789 198765432123456789
CarnatLeuwiliang
/ P4WIPB
F
e,
2.
5 . D,
1
98765432123456789 98765432123456789
KetuaSekretariat Cendawasari CarnatLeuwiiiang
98765432123456789
P4WIPB
98765432123456789
CamatLeuwiliang
98765432123456789
P4WIPB
98765432123456789
P4WIPB
c8
-2
%. W
A
8. Bandingkun tingkut kepentingan relatif antara akror dengan
aktor yang lainnya dalanz konteks penguruh Buktipsik untuk pemilihan strafegi pemasaran. B Nilai skala banding A I
1
I
Kepala Desa ~endawasari Kepala Desa cendawasari Keualn Desa cendawasari Kenala Desa Cendawasari Keoala Dinas r Parwisnta Kepala Dinas Parwisata Kepala Dinas Parwisata Ketua Cendawasari Ketua Cendawasari Camat Leuwiliang
I
1 KepalaDinas
198765432123456789
1 KetuaSekretariat
(98765432123456789
1 Parwisata
I
1
Cendawasari
1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1P4WIPB I 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 IKetuaSekretariat Cendawasari 1 9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 CamatLeuwiliang
/
98765432123456789
P4WIPB
98765432123456789
CamatLeuwiliang
98765432123456789
P4WIPB
98765432123456789
P4WIPB
Terdapat dua tujuan yang ingin dicapai melalui seategi pengembangan yaitu, meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan inasyarakat (MPKM) dan meningkatkan kunjungan wisatawan (MKW)
Bandingkan tingkat kepentingan relatif anfara salah satu lujuan dengan tujuan lainnya untuk para aktor dalam menentukan bobot prioritaspemilihan alternatifstrategipengentbangan. 1. Terhadap kepentingan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bogor
B
I
MPKM 98765432123456789 MKW 2. Terhadap kepentingan Kett~aSekretariat Cendmvasari A Nilai skala banding B I
I
198765432123456789
Nilai sknla banding
M
I
9 8 7 6 P5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 K
MKW
3. Terhadap kepentingan Cantat Kabupaten Bopor A Nilai skala banding I MPKM 98765432123456789 4. Terhadap kepentingan P4WIPB A Niini sknla banding
B MKW B
I
I
MPKM
I
/98765432123456789
1 MKw
3. Terhadap kepentingan Kepala Desa A I
MPKM
/
Nilai sknla banding 98765432123456789
I
1
B
MKW
M
Terdapat lima altematif strategi pemasaran yang akan dinilai bobot prioritasnya yaitu : Penggunaan teknologi sebagai sarana promosi yang optimal (A), menawarkan paket kampung wisata bagi an&-anak sekolah dan untuk family gathering bagi perusahaan-perusahaan (B), bekerjasama dengan AWAI (Asosiasi Wisata Agro Indonesia) dan biro perjalanan agar kegiatan kampung wisata dapat menjadi bagian dari pejalanan (C), menambah sarana dan prasarana, inenambah paket wisata serta pengaturan layout dan landskap agar kawasan wisata kanpung menjadi lebih indah @), melakukan kejasama dengan tempat-tempat wisata lain yang ada di Bogor untuk melakukan paket wisata bersama (E). Bandingkan lingkat kepentingan relatf antara alternaif salu dengan alternatiflainnya untuk mencapai tujuan tujuan dibmvah ini. i. .lika tujuannya untuk meningkatkan pendapatan don kesejahteraan masyarahzt B Nilni shln bnnding A
A
2 . Jika iujuannya untuk meningkatkan kunjungan wisarmvan. Nilai sknln banding B
SARAN DAN KOMENTAR Saran dan komentar pengembangan wisata
anda untuk kam~ung
pernilillan seategi cendawasari
..Terima Kasih Atas Partisipasi Anda.
F e,
2. C
Lampiran 4. Foto Wisata Kampung Cendawasari