BAB
III
METODELOGI PENELITIAN
A.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif.
Pemilihan
penggunaan metode tersebut berdasarkan pada sifat
penelitian
yang tertuju
adanya se-
pada masalah
dan data
sebagaimana
karang yaitu pada saat penelitian ini dilakukan. Data yang di kumpulkan (dideskripsikan) berkenaan dengan variabel-variabel yang menjadi fokus penelitian ini.
Kemudian
untuk
data
ataupun
hasil
pengolahannya
dianalisis
mendapatkan kesimpulan-kesimpulan, sehingga
merupakan
suatu hasil penelitian yang sistimatis.
B.
Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi
dalam
studi ini
adalah
adekuasi
penyesuaian
sosial di sekolah, dilihat dari kecerdasan dan kebutuhan ber
prestasi. sejumlah Banda
Penelaahan populasi studi ini dilakukan sampel
Aceh,
yaitu siswa-siswa SMA Negeri
yang
dilakukan
dengan
terhadap
sekota
proporsional
Madya random
sampling. Jumlah SMA Negeri yang dijadikan populasi peneliti
an ini adalah: SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3,
SMA
Negeri 4, SMA Negeri 5 dan, SMA Negeri Darussalam.
Adapun alasan dipilihnya SMA Negeri untuk menjadi anggota populasi dalam penelitian ini adalah: (a) kualitas sudah
anggap baik menurut penilaian Kanwil Depdikbud, (b)
sekolah
tersebut
telah melaksanakan layanan
4 7
sekolah-
bimbingan
konseling walaupun dengan kualitas yang beragam, (c)
di
dan
sekolah
tersebut
kota
barada di Kotamadya Banda Aceh, sebagai salah
Propinsi
pengaruh
begitu
yang
kemajuan
cepat.
ada di Indonesia
iptek dan adanya
tidak
satu
terlepas
dari
sosial
yang
perubahan
Hal ini banyak sedikitnya mempengaruhi
dan perilaku para siswa dalam penyesuaian diri di
sikap
lingkungan
sekolah, keluarga dan masyarakat, (d) para siswa yang dipilih sebagai subjek sampel adalah (kelas III) yang dianggap
telah
memiliki
dalam
pengalaman hidup dan berintegrasi di sekolah
waktu yang relatif lama, di samping itu juga dalam penelitian
ini
menggunakan
tes inteligensi yang
mensyaratkan
subjek
memiliki usia yang relatif sama.
Berdasarkan
hasil
studi
pendahuluan
setelah
dihitung
melalui pendekatan statistik dengan rumus:
(Z2)PQ no
b2
no n
1
+
no
N
pada
p < 0,05, diperoleh
digunakan sebanyak
Di
(Sodjana : 1975)
ukuran sampel minimal
yang
harus
298 orang siswa.
dalam studi ini digunakan ukuran sampel sebanyak
300
orang siswa SMA dari ke enam sekolah dengan penyebaran sampel seperti tertuang pada tabel berikut:
-
48
Tabel
1.
Penyebaran Ukuran Sampel Menurut Sekolah dan Jurusan /!
!
Jumlah S iswa
Sekolah
! SMA Negeri 1
-\ ', Jumlah ! Jumlah ! [Keseluruhan ', Sampe 1 J
!
Al
!
A2
!
A3
1
49
:
91
\
80
220
40
J
! SMA Negeri 2
81
148
90
319
58
j
! SMA Negeri 3
178
142
114
434
79
!
! SMA Negeri 4
47
100
78
225
41
•
! SMA Negeri 5
42
132
72
246
45
!
206
!
37
!
1650
j
300
! SMA Negeri 6
!
70
79
57
! J u m 1 a h
J 467
! 692
! 491
j
:
V
C. Alat
yang digunakan untuk mengukur
Penyesuaian
sosial,
Kecerdasan dan Kebutuhan berprestasi
Berkenaan dengan penggunaan alat ukur
tes, agar
pengukurannya dapat dipercaya, antara lain perlu
kan:
tujuan pengukuran, kualitas tes,
tester
hasil
diperhati-
dan
testee,
serta pemilihan tes yang akan digunakan.
Tujuan pengukuran harus jelas, misalnya untuk penempatan,
hal
diagnostik, atau konseling.
seleksi,
Sehubungan
tersebut diperlukan tes inteligensi, tes
bakat,
atau kepribadian, mengukur secara individual atau
dengan
minat
kelompok.
Dalam penelitian ini bertujuan mengukur penyesuaiaan
sosial
siswa di sekolah yang ditelaah dari kecerdasan dan kebutuhan berprestasi mereka.
-
49
(a)
Kualitas tes,
minimal
realibilitas,
Cronbach
reliabity always refers
memenuhi dua
persyaratan
(1970:126) menulis
to consistency
yaitu
bahwa
throughout a
"...
series
of measurement", dan (b) validitas, dikemukakan oleh Guilford (1956:461) presumed
dan
"
test is valid when it measures what
to measure",
Semakin tinggi
tingkat
it
reliabilitas
validitas suatu tes, semakin tinggi pula kualitas
pengukurannya. Akan tetapi lebih baik lagi jika tes
memiliki
kemudahan dan kepraktisan di
(usabilitas),
sung
norma
yang
yang telah baku.
dan testee, adalah individu yang terlibat
profesional,
yaitu
yang telah memiliki
hasil
dapat
pengukuran. Sedangkan testee
lang
individu
ketrampilan
dan benar di dalam pelaksanaan tes,
pretasikan
tersebut
waktu
di dalam proses pengetesan. Tester seharusnya
tepat
hasil
pelaksanaannya
dapat digunakan pada tempat dan
berbeda, serta memiliki
Tester
dalam
is
secara
menginterharus
dalam
kondisi sehat, dan dapat mengikuti instruksi-instruksi tester sesuai dengan peraturan yang telah diatur.
Pemilihan
alat
ukur yang digunakan,
berkenaan
dengan
latar belakang teori atau konsep mengenai jenis tes yang
di
gunakan, maka pemilihan alat ukur penyesuaian sosial, kebutuh
an
berprestasi dan tes inteligensi berkenaan
dengan konsep-
konsep dan teori dari setiap aspek tersebut.
Selanjutnya yang
dipilih
akan diuraikan jenis alat
berkenaan
angket penyesuaian
dengan
sosial
(3) kebutuhan berprestasi
penelitian
pengumpul ini
yakni
data (1)
(format A), (2) tes inteligensi , (format C) dan . -
50
-
Item-item
alat
Pengukur data terhadap instrumen (format 4dan c) berbentuk
forced-choice subjek dimohon untuk memberikan piiihan -y.atau -tidak" pada setiap pertanyaan. Jawaban -„- menunjukkan bahwa pernyataan tersebut coco* atau seSuai dengan peraSaan. Persepsi atau pengalaman subjek; Jawaban "tidak' berarti per
nyataan tersebut tidak atau k„ra„B sesuai dengan perasaan, Persepsi atau pengalaman subjek. Jtem-item kedua alat pengumpu! data tersebut diskor secara dikoto.us. sesuai dengan jenis
pernyataan,
positif atau «bttu
neffatit* negatif.
t Jawaban "ya" pada
item positif diberi skor 1(satu) dan Jawaban -tidak- diberi skor 0<„ol>, Jawaban -tidak" untuk pernyataan „eBatif diberi =kor 1 (satu) dan Jawaban "ya" diberi skor 0(nol). Seeara rinci, pengembangan masing-masing alat
ukur
tersebut dijelaskan berikut ini:
1. Format A: Alat Ukur Penyesuaian Sosia! siswa di sekolah Salah satu a!at ukur Penyesuaian sosial siswa di sekolah dikembangkan oleh Sofyan ,illlB a9g2:110). Penyusun_ an alat ini oibuat dalam bentuk angket. Siswa diminta untuk
memberikan tanda oek (V, pada nomor yang sesuai dengan pengamatan dan pengalamannya. Penyusunan a!at ini didasari Pada konsepsi A. Schneiders (1964:454), Sofyan Willis (1992. 87). Penyesuaian sosial meliputi empat aspek yaitu: a) keterlibatan siswa dalam kegiatan sekolah,
b) kemampuan siswa mengadakan hubungan interpersona! dengan teman, guru, dan karyawan,
51
c) memiliki tanggung jawab sosial, d) komitmen terhadap tujuan sekolah.
Alat ini terbagi menjadi 11 aspek dan memiliki 55
Setelah melalui uji-coba, diperoleh rtt = 0,7706,
pada tingkat penyesuaian
kepercayaan 0.995.
1).
karena
signifikan
itu
angket
sosial yang dikembangkan oleh Sofyan Willis
dapat digunakan sekolah
Oleh
item.
untuk mengukur
penyesuaian
ini
sosial siswa di
dengan alasan:
sesuai dengan latar belakang teori; 2)
memiliki
aspek
yang dipandang cukup untuk mengukur penyesuaian sosial
siswa
yang tersebar dalam 55 item, dan memiliki keterandalan sangat tinggi.
Namun
karena perbedaan
rentangan
waktu
dan
tempat
penelitian, maka ada beberapa item yang disederhanakan item nomor; 10, 20, 29, 34, 41, 42, dan 55. Dengan
yaitu
demikian
alat ini perlu dijudgement dan diuji-cobakan kembali.
Sebaran item alat ukur penyesuaian sosial disajikan pada tabel berikut:
-
52
-
Tabel 2
Kisi-kisi Alat Pengumpulan Data
Penyesuaian Sosial Siswa di Sekolah
/-
\ No
I
Aspek Yang diungkap Nomor
t
e
Positif JNegatif 1
Partisipasi siswa dalam ke giatan sekolah.
a. Kegiatan kurikuler
1-13 1,2,3,4,
5,6,8,9,
b. Kegiatan ekstra kurikuler
7,10,12, 13
11
14 -
19 16,17,18 14,15,19
Kemampuan mengadakan hubung an Interpersonal
a. Hubungan siswa-siswa
20
b. Hubungan siswa - Guru
24
25
c. Hubungan siswa - karyawan
30
29 31
32 35
34 40
20,22 21,23,24 25,27,29 26,28 31
30
Disiplin
a. Taat pada tata tertib b. Ikut terlibat dalamc
memelihara keamanan Kegiatan sosial
32
35,37,39
33,34 36,38
40
41 - 43 41,42,43
Komitmen terhadap tujuan sekolah
a. Menjalin hubungan sekolah dengan keluarga b. Berprestasi untuk nama
44
baik sekolah
48
c. Ikut terlibat dalam memajukan sekolah di masya rakat
51
-
47
44,47
50
48,49
55
51,52,54
45,46 50 53
55
V
/
Selanjutnya format A di atas dikembangkan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
a. Merumuskan Pernyataan
Berdasarkan kisi-kisi yang dikemukakan di atas, di rumuskan pernyataan sebanyak 55 butir.
Sebagai contoh
Pernyataan adalah "Berilah tanda chek (V) jika pernyataan -
53
-
di
bawah ini cocok dengan perasaan atau
pada
kolom
"ya" dan
pengalaman
berilah tanda chek (V)
pada
anda kolom
tidak jika pernyataan tersebut tidak cocok dengan perasaan atau pengalaman anda.
/-
\ Pernyataan
No.
Tidak
Ya
Ketepatan waktu dalam mengikuti pelajaran di kelas adalah prinsip
1.
yang saya taati V
b.
-/
Menimbang Pernyataan
Penimbangan dilakukan oleh tiga orang penimbang melihat
kecocokan antara isi pernyataan dengan
yang diukur oleh butir pernyataan tersebut. bangan ini ialah untuk mencapai validitas variabel
untuk
indikator
Tujuan penim constract dari
ini.
Untuk
mengetahui realibilitas
(keandalan)
penimbang
(interrater realibility) digunakan rumus:
VTl 11
-
V Te
Vi+ck-nVg
dimana 11
Koefisien realibilitas antar penimbang Varian pernyataan Varian galat
k n
Jumlah penimbang Jumlah pernyataan
Selanjutnya diadakan uji segnifikansi dengan uji t yaitu:
54
Tabel
:
3
Koefisien Realibilitas Antar Penimbang (Format A) /-
\ Koefisien
realibilitas
Signifikan
Nilai
0,678
0,999
7,28
V
-/
Mengenai
perhitungan realibilitas antar
penimbang
yang
dikemukakan di atas, dapat dilihat dalam lampiran.... 3.
Uji Coba Alat
Uji
coba alat bertujuan untuk menguji secara
validitas
sosial
butir-butir
pernyataan
siswa di sekolah.
pernyataan
tentang
empirik
penyesuaian
Kriteria pemberian skor
tergantung apakah pernyataan itu positif
setiap atau
negatif. Dikatakan pernyataan positif ialah jika mendekati atau
sesuai dengan counstruct atau teori
yang
mendasari
variabel.
Pengujian validitas setiap butir pernyataan dilaksana kan
terhadap 35 siswa,
sampel.
siswa ini tidak di masukkan
dalam
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan tehnik
statistik point biserial,
rp bis =
rumusnya adalah:
_^_:_5t_ S<_
55
dimana
:__
X
= rata-rata skor dari responden yang memperoleh P
X
skor 1 pada item yang bersangkutan = rata-rata seluruh sampel (berlaku untuk
t
S
seluruh item)
= simpangan baku seluruh sampel (responden) t
N
= jumlah responden yang memperoleh skor 1 pada P
N
item yang bersangkutan
= jumlah responden yang memperoleh skor 0 pada q
item yang bersangkutan
Untuk menguji derajat signifikasi tiap butir pernyata an dilakukan uji
t
dengan rumus :
rV n - 2 t = —
(Sudjana,
M
1975)
- r^
Dari uji coba yang dilakukan ternyata 23 butir pernyataan
tidak
valid yaitu pernyataan nomor: 1, 2, 5, 6, 8,
10,
12,
14, 16, 17, 23, 29, 32, 34, 35, 41, 42, 48, 49, 51,
dan
55,
sedangkan sebanyak 32 butir
pernyataan
valid dan signifikan pada tingkat kepercayaan
11, 52
dinyatakan
0,90.
Mengenai perhitungan lebih lengkap tentang uji
validitas
setiap pernyataan format A ini di sajikan pada lampiran ...., uji
validitas
korelasi
butir-butir
point biserial,
kesesuaian
pernyataan
yaitu untuk
dengan
menggunakan
mengukur sejauh
mana
butir-butir pernyataan tertentu mengukur apa yang
diukur dari keseluruhan instrumen.
Selanjutnya diadakan uji reliabilitas alat pengumpul data format
A
Richardson pada
ini dengan menggunakan
teknik
20 (K - ^20^ maka didapat
tingkat kepercayaan
0,995.
statistik
r= 0,780
Kuder-
signifikan
Untuk lebih jelasnya
per-
hii.iingnn uji reliabilitas ini dapat dilihat pada lampiran.... -
56
-
2.
Alat Ukur Inteligensi
Pengukuran
gambaran
inteligensi
yang
individu.
jelas
Alat
dimaksudkan
dan
ukur
objektif
yang
tepat
untuk
memperoleh
tentang
inteligensi
digunakan
adalah
tes
inteligensi.
Banyak
jenis tes inteligensi yang
telah
dikembangkan
oleh beberapa ahli psikologi, dalam penelitian ini alat digunakan untuk mengukur kecerdasan siswa
yang
SMA adalah "Ravens
Standard Progressive Matrices, disingkat Test SPM Raven. Test ini merupakan salah satu Test
Progresif Matriks dari
Berikut ini akan diuraikan mengenai: (1) (2)
Realiabilitas
milihan
a.
Deskripsi
dan Validitas Tes SPM,
Raven.
tes SPM,
(3) Rasional
pe
tes SPM.
Deskripsi Tes SPM Tes
SPM
untuk
pertama
Sejak
saat
revisi,
itu
tahun
sebagai berikut:
dengan
hingga sekarang
norma
(1)
diterbitkan
Lewis,
mengalami
1952
tes SPM
dan
K.
sudah
1947, 1950,
perkembangan
diterbitkan,
sejak tahun 1936
kali tahun 1938 oleh H.
yaitu
keseluruhan
disusun
dan
hingga
sekarang
adalah
tahun 1936 dipersiapkan,
direvisi
dan
dan
dicetak
dicetak ulang,
(6)
ulang, tahun
(2)
(5) 1952
dicetak
daftar
kepustakaan,
(8)
tahun
1956
57
-
dilengkapi
tahun direvisi
1950 dan
dilengkapi
direvisi
ulang, (9) tahun 1958 dicetak ulang dan -
tahun 1938
1947 direvisi,
dicetak ulang , (7) tahun 1954 dicetak ulang dan dengan
kali Secara
untuk orang dewasa, (4) tahun
diperluas
4
1956.
(3) tahun 1940 dicetak ulang serta
normanya
London.
dan
dilengkapi
dengan daftar kepustakaan, (11) tahun 1963 dicetak ulang dan dilengkapi dengan daftar kepustakaan yang mutakhir, dan (12) tahun 1965 dicetak ulang.
kat
Penerbit Tes SPM di Amirika
adalah
"Psychological
Materi
Tes SPM
Corporation"
Seri-
(Raven 1980:ii).
terdiri atas 5 perangkat (set),
yaitu
perangkat-perangkat, A, B, C, D, dan E; tiap-tiap
perangkat
terdiri
tersukar.
dari 12 soal, dari yang termudah
Keseluruhan
80
itu terdiri atas 5x12
soal =
soal. Soal-soal perangkat E ( 1 sampai 12 ) lebih
sulit
dari
soal-soal Tes SPM
hingga
soal-soal
perangkat D ( 1 sampai 12
);
soal-soal
D
lebih sulit dari soal-soal perangkat C; demikian seterusnya. Dengan
kata
meningkat
lain,
secara
taraf kesulitan
soal-soal tes
bertahap,"progress",
dan
SPM
penentuan
jawabannya didasarkan atas pola matriks yaitu menurut dan
kolom
tersedia.
dari
Karena itulah
matriks progresif. intelektual)
merifi-tapkari
maka
tes
SPM
jawaban
itu
yang
dinamakan
tes
yang
diungkapkan
oleh
memahami.
hubungan-hubungan
tes
SPM
menganalisa.
di
antara
itu
adalah
mencari
dan
objek-objek
yang
itu berdasarkan pola berpikir matriks.
Proses
ini
sejalan dengan konsep bahwa
berpikir
merupakan kemampuan psikis mencari dan menetapkan
hubungan
lajur
Aspek-aspek kemampuan berpikir (kapasitas
kemampuan-kemampuan
diamati
kemungkinan-kemungkinan
itu
itu
hubungan-
di antara objek-objek yang satu dengan objek
yang
lainnya hubungan-hubungan tersebut merupakan hasil abstraksi.
Hal
ini
sesuai dengan konsep inteligensi
58
lewis
M.
Teman
bahwa
inteligensi
itu adalah
(Hukhkiar Suradinata,
Setiap
figur
soal
tertentu
sudutnya,
kemampuan
berpikir
1983:218).
tes SPM berupa
serangkaian
bentuk
atau
berukuran dua dimensi yang pada salah
satu
(sudut kanan bawah) terdapat bagian
atau dikosongkan.
yang
yang
pola
itu adalah: ketepatan
perroutasi
dan
discrimination, logical
hubungan
analogies
relation)
perbedaan, logis
permutation
(Anastasi,
dari
disedia-
Pola berpikir yang dipergunakan dalam mencari
alternatif
kurang
Bagian yang kosong tadi harus dicari
kemungkinan-kemungkinan (alternatif) jawaban kan.
abstrak
jawaban
penganalogian (accuracy
of
of
pattern
1976:291).
dan
Alternatif-
alternatif jawaban untuk perangkat soal A dan B, setiap soal ada 6 buah; untuk perangkat C, dan E setiap soal ada 8 buah. Tiap-tiap sistein
soal
berpikir
ditegaskan
name
oleh
Raven:
matriks
dapat
"Each problem in
lingkungan
satu
Ditegaskan
pula
each
karena
oleh
Court
(1983:219)
tes
SPM
dapat
penelitian
dan
diagnosis dalam
bimbingan dan konseling,
dalam
-
59
SPM
1976
untuk
bidang bidang
psikologis,
is
tes individual
Muchkiar
dipergunakan
seperti
scales
untuk
tes
"tes bebas budaya" (Anastasi, pula
pokok
1960:2).
dipergunakan
kebudayaan;
masalah
progresif,
SPM ini dapat dipergunakan sebagai
kelompok,
situasi
salah
menurut pola
' The Progressive Matrices" ( Raven, Tes
atau
tes SPM itu berisikan suatu
psikiatri,
berbagai merupakan
:287-289). Suradinata
keperluan pendidikan,
seleksi
dan
penempatan siswa atau mahasiswa, dan penelitian dalam bidang antropologi. b.Realiabilitas dan Validitas Test SPM
Studi
tentang
Realibilitas dan
Validitas
Tes
sebagai tes inteligensi telah banyak dilakukan orang
berbagai
cara dan dalam berbagai kondisi. Hasil
studi-studi validitas
itu menunjukkan, bahwa taraf
dengan
dari
pada
realibilitas
tes SPM itu sebagai tes intelegensi
SPM
untuk
dan anak-
anak, remaja dan orang dewasa memadai. Koefesien
metode
realibilitas tes SPM, yang didapat
tes-retes,
koefisien
korelasi
berkisar
antara
o,83
tes
dengan
Mill-Hill
SPM
Scales
antara 0,44 sampai 0,60;
dengan
Terman
dengan
sampai
0,93;
Vocabulary
koefisien korelasi Tes
Merrill sekitar 0.86 dan Tes
SPM
SPM
bermuatan
faktor "g" sebesar 0,82 (Raven, 1960:62). Hal yang
terakhir
ini
Muchkiar
sesuai
dengan yang dikatakan
Suradinata
faktor
Freeman
dalam
(1983:223) bahwa tes SPM lebih banyak
"g" (faktor umum inteligensi) dari pada
(faktot
khusus
dengan
inteligensi). Koefisien
bermuatan
faktor
korelasi
tes
(1) Stanfod Binetsimon Scale sebesar 0,60, (2)
(Wechsler Adult Intelligence Scale) Skala performan
0,70,
(3)
WAIS skala verbal sebesar 0,58, (4)
penuh
sebesar
0,67 dan dengan (5)
korelasinya tertinggi (Cronbach,
Blok
I960:
Design
"s" SPM
WAIS
sebesar
WAIS
skala
koefisien
217).
Lebih lanjut Cronbach menjelaskan angka-angka koefisien
korelasi merupakan:
di
atas
itu
merupakan
bukti,
bahwa
tes
(1) tes inteligensi pelengkap yang baik bagi -
60
-
SPM tes
inteligensi verbal. (2) tes inteligensi yang secara
relatif
bebas dari peranan hasil pendidikan, dibandingkan dengan tes inteligensi Binet-Simon dan tes-tes verbal lainnya.
Dilihat dari segi keterandalannya, SPM memiliki derajad
keterandalan (realiability) yang cukup tinggi telah
seperti
diperlihatkan oleh Raven sendiri. Penelitian
menunjukkan
yang
lainnya
angka 0,70 sampai dengan 0,90-an, seperti
yang
dikutip oleh Subino (1984:94). Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Masrun untuk
melihat validitas SPM
dengan
menggunakan Sampel para siswa
SD, SMP, dan SMA Jokyakarta. Hasil nunjukkan : pada
tingkat
penelitian
tersebut me
sekolah Dasar; anak usia 6
tahun
koefisien realibilitasnya sebesaar 0,60 dan untuk usia
9-11
tahun
soal
sebesar
0,80;
validitas
internalnya
setiap
berkisar antara 0,28 sampai 0,60 dan validitas dengan
menggunakan
didapat
koefisien
Pada
tingkat
SLP;
prestasi
belajar
korelasi yang
validitas berkisar antara 0,30
korelasinya
sebesar 0,519.
1.021 orang,
didapatkan
sebagai
tertinggi
dengan sampel
1382
sampai
ekternalnya, kriteria,
sebesar
orang,
0,58
0,26.
didapatkan
dan didapatkan
Pada tingkat SLA; dengan sampel validitas
berkisar
antara
0,29
sampai 0,58 (Masrun,1976).
Berdasarkan
sebagaimana
bahwa
data-data
realibilitas
dikemukakan di atas, dapat
tes SPM sebagai tes nonverbal yang
dan
validitas
diambil
kesimpulan
bebas
kebudayaan
merupakan alat yang efektif untuk mengukur taraf inteligensi
-
61
individu, baik yang normal maupun yang mendapatkan perawatan psikiater.
c.
Rasional Pemilihan Tes SPM
Rasional pengumpu'J
pemilihan
data
dalam
tes SPM sebagai penelitian
ini
salah
satu
alat
didasarkan
atas
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
(1) efektif
Tes SPM merupakan salah satu tes inteligensi
yang
untuk
dalam
arti
yang
telah
mengukur
taraf
Inteligensi,
kapasitas Intelektual, para siswa.
(2)
Tes
SPM
merupakan
salah
satu
tes
memiliki syarat kebaikan suatu tes yang reliabel, valid,
samping mudah
syarat lainnya yaitu objektif, baku, digunakan
Moh.Surya,
dan
murah
(Sumadi
di
komprehensif,
Suryabrata,
dalam
1979).
(3) Tes SPM merupakan salah satu tes yang bebas budaya,
karena
semua
soal dan jawaban terdiri
atas
gambar-gambar
yang bersifat universal, kecuali instruksinya. Sedangkan
alat
ukur kebutuhan
berprestasi,
peneliti
merumuskan sendiri berdasarkan kisi-kisi.
3. Format C: Alat Ukur Need For Achievement Siswa
Format ini bertujuan untuk mengukur kebutuhan berprestasi
siswa sesuai dengan konsep teori tentang ciri-ciri anak mempunyai Sadli:1986:
terdapat
kebutuhan Mc
berprestasi (Eysenck,
Clelland, dll), di
dalam
1976:
Saparinah
rumusan
6 komponen yaitu: (1) keinginan untuk
yang
tersebut
berprestasi
sebaik-baiknya, (2) malakukan antisipasi yang berencana,
(3)
melakukan
kegiatan dan kreasi untuk mencapai cita-cita,
memiliki perasaan yang kuat dalam mencapai tujuan, (5) takut
gagal
dan berani mengambil resiko, dan
(6)
(4) tidak
memiliki
rasa tanggung jawab.
Dari ke enam komponen ini, kemudian
turunkan
sebanyak
item-item
disajlkan dalam tabel berikut:
iVA
55
butir,
untuk
di
jelasnya
Tabel 4
Kisi-kisi alat pengumpulan data Kebutuhan Berprestasi /-
\
No.
Item
Aspek Yang diungkap Nomor
Positif
1-9
4,
5, 6,
7,
8
Negatif
Kebutuhan berprestasi
(Need for a chievement) a. Melakukan kegiatan untuk berprestasi sebaik-baik nya
1,2,3,9
b. Mengadakan antisipasi yang berencana
10 -
c. Melakukan kegiatan dan kreasi untuk mencapai
18 -
17
27
cita-cita
13,
14,
10,
11,
15,
16
12,
17
18,21,23 19,20,22 24,26
25,27
d. Berusaha untuk menye lesaikan sesuatu yang
28 -
sulit
37 28,30,32 29,31,34,
33,36,37 35
e. Tidak takut gagal dan berani mengambil resiko
38
47 43,45
f. Bertanggung jawab
48
55
39,40,42 38,41,44, 46,47
48,49,51 50,52,54 53,55
V
7
Selanjutnya format C di atas dikembangkan dengan langkahlangkah sebagai berikut:
a.
Merumuskan Pernyataan
Berdasarkan kisi-kisi yang dikemukakan di atas dirumuskan
pernyataan sebanyak 55 butir, contoh pernyataannya
sebagai
berikut:
"Berilah tanda chek (V) pada kolom "ya", jika pernyataan di bawah ini cocok dengan perasaan atau pengalaman anda, dan
berilah tanda chek (V) pada kolom tidak, jika pernyataan di bawah ini tidak cocok dengan perasaan atau pengalaman anda" -
64
-
/-
A No
Pernyataan
1.
Ya
Tidak
Jika saya mengalami kesulitan meme
cahkan suatu persoalan pelajaran yang pelik, biasanya hal itu saya tinggalkan saja f
V
b.
Menimbang Pernyataan
Penimbangan
dilakukan
oleh tiga orang
penimbang
untuk
melihat kecocokan antar isi pernyataan dengan indikator nilai
yang diukur oleh butir pernyataan tersebut. Tujuan penimbang an
ini
ialah
variabel
untuk
mencapai
validitas
dari
ini.
Untuk
mengetahui
realibilitas
(keandalan)
nimbang (interrater realibility) dengan
V- 1
rll
dimana
Counstruct
antara pe
menggunakan rumus :
V ve
Vi+(k-l)Ve
:
rll = koefisien realibilitas antar penimbang
Vi
= Varian pernyataan
Ve
= Varian galat
k
= Jumlah penimbang
n
= Jumlah pernyataan
Selanjutnya diadakan uji segnifikansi dengan uji t yaitu Vb - 2
11
vT
11
65
-
Tabel
5
Koefisien Realibilitas Antar Penimbang (Format C) /-
A
Koefisien realibilitas !
Nilai
J
t
! Signifikan -JL-
3,072!
0,999 /
Mengenai
perhitungan
realibilitas antar
penimbang yang
dikemukakan di atas, dapat dilihat dalam lampiran c. Uji Coba Alat
Uji
coba alat bertujuan untuk menguji secara
validitas sosial
butir-butir
pernyataan
siswa di sekolah.
pernyataan
tentang
empirik
penyesuaian
Kriteria pemberian skor
setiap
tergantung apakah pernyataan itu positif
atau
negatif. Dikatakan pernyataan positif ialah jika mendekati atau
sesuai dengan counstruct atau teori
yang
mendasari
variabel.
Pengujian validitas setiap butir pernyataan dilaksana kan
terhadap 35 siswa, siswa ini tidak di masukkan
sampel.
dalam
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan tehnik
statistik point biserial, rumusnya adalah:
rp bis =
Xp - xt
\/-Np-
St imana
:
X
= rata-rata skor dari responden yang memperoleh
__p X
skor 1 pada item yang bersangkutan = rata-rata seluruh sampel (berlaku untuk
t
seluruh item) -
66
-
S
- simpangan baku seluruh sampel (responden)
N
= jumlah responden yang memperoleh skor 1 pada
P
N
item yang bersangkutan
= jumlah responden yang memperoleh skor 0 pada
q
Item yang bersangkutan
Untuk menguji derajat signifikasl tiap butir pernyata an dilakukan uji
t
dengan rumus :
r Vn - 2 t -
_--
(Sudjana, 1975)
Dari uji coba yang dilakukan ternyata 19 butir pernyataan
tidak valid yaitu pernyataan nomor: 1, 3, 6, 10, 11, 13,
143
16, 21, 24, 28, 29, 32, 37, 40, 43, 45, 49, dan 55, sedangkan sebanyak 36 butir pernyataan pada tingkat kepercayaan
dinyatakan valid dan signifikan
0,90.
Mengenai perhitungan lebih lengkap tentang uji
validitas
terhadap pernyataan format C ini di sajikan pada lampiran .., uji
validitas
korelasi
butir-butir
point
kesesuaian
biserial
pernyataan
yaitu untuk
dengan
menggunakan
mengukur sejauh
mana
butir-butir pernyataan tertentu mengukur apa yang
diukur dari keseluruhan instrumen.
Selanjutnya diadakan uji realibilitas alat pengumpul data
format gunakan r= 0,510
C
ini sama halnya dengan format A yaitu dengan meng teknik
statistik
signifikan pada
Kuder-Richardson tingkat kepercayaan
20, dan didapat 0,995.
Untuk
lebih jelasnya perhitungan uji realibilitas ini dapat dilihat pada lampiran....
07