Wonogiri, 11 Pebruari 2014
luas wilayah 182.236,02 Hektar atau 5.59% dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah, dan secara geogarafis terletak antara 7032 ’ dan 8015 ’ Lintang Selatan (LS) dan 110041 ’ dan 111018 ’ Bujur Timur (BT) Kabupaten ini berada 32 km di sebelah selatan Kota Solo, 17 km Kab. Sukoharjo, 67 km Kabupaten Klaten dan berjarak 133 km Kota Semarang serta berbatasan dengan Provinsi Jawa Timur di sebelah timur dan Samudera Indonesia di sebelah barat dengan batas sebagai berikut : Sebalah Utara :Berbatasan dengan Kab. Sukoharjo dan Kab. Karanganyar. Sebalah Timur :Berbatasan dengan Kab magetan dan Kab Ponorogo Prov Jawa Timur. Sebalah Selatan :Berbatasan dengan Kab. Pacitan Prov. Jatim dan Samudra Indonesia. Sebelah Barat :Berbatasan dengan Kab. Gunungkidul Prov DIY Secara administrasi, terbagi dalam 25 kecamatan, 251 desa dan 43 kelurahan serta 2.306 dusun/lingkungan. Topografi Kab Wonogiri sebagian tanahnya berupa perbukitan, dengan ± 20% bagian wilayah merupakan perbukitan kapur, terutama yang berada di wilayah selatan Wonogiri. Sebagian besar topografi tidak rata dengan kemiringan ratarata 300, sehingga terdapat perbedaan antara kawasan yang satu dengan kawasan lainnya yang membuat kondisi sumberdaya alam yang saling berbeda
PETA KABUPATEN WONOGIRI
Kualitas lingkungan rendah, cakupan sanitasi dasar seperti cakupan air bersih, cakupan jamban keluarga, cakupan sarana pembuangan air limbah rendah, serta proporsi rumah tangga sehat rendah. Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat masih rendah, kebiasaan cuci tangan dengan sabun, sebelum makan dan sesudah Buang Air Besar (BAB) belum membudaya dan kebiasaan merokok di masyarakat masih tinggi.
Dibentuk POKJA AMPL / SANITASI dengan SK Bupati Dilaksanakannya Keg. Koordinasi Program AMPL BM mulai 2008 Sosialisasi terkait Program AMPL kepada stake holder Menyusun RAD AMPL 2011-2015 dengan Perbub No 44 tahun 2011 Menyusun BPS, SSK dan MPS (dalam proses) Advokasi kepada legislatif
Penyelarasan program AMPL dengan Target MDGs dan program program SKPD pada setiap tahun. Pembentukan PAKEM untuk pelaksanaan PAMSIMNAS
Meningkatkan cakupan akses air minum yang layak dan berkelanjutan Meningkatkan cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan Meningkatkan kinerja teknis dan pengelolaan PDAM Menjamin ketersediaan sumber pasokan air yang sustainable dan dapat diandalkan Meningkatkan cakupan penduduk yang memahami dan menerapkan PHBS
Tujuan dan Sasaran Pelayanan AMPL Jangka Menengah Kabupaten Wonogiri Tahun 2011 - 2015 N O. (1) 1.
TUJUAN
(2)
SASARAN
(3)
INDIKATOR KINERJA (4)
Meningkatkan Meningkatnya Cakupan penduduk yang cakupan akses air cakupan akses air mengakses air minum yang minum yang minum yang layak dan layak dan berkelanjutan layak dan berkelanjutan dari 61% berkelanjutan menjadi 80%
Tambahan cakupan di perkotaan Tambahan cakupan di perdesaan Meningkatkan cakupan akses sanitasi yang layak dan berkelanjutan
Meningkatnya Cakupan penduduk yang cakupan akses sanitasi mengakses sanitasi yang yang layak dan layak dan berkelanjutan berkelanjutan dari 71% menjadi 85%
Meningkatnya kualitas lingkungan & sanitasi dasar di tk. Keluarga & masyarakat
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE1
2
3
4
5
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
62.19% 799,686 (jiwa) 188,616 (jiwa)
66.39% 876,862 (jiwa) 198,838 (jiwa)
70.60% 954,037 (jiwa) 209,061 (jiwa)
74.80% 1,031,213 (jiwa) 219,283 (jiwa)
79.00% 1,108,388 (jiwa) 229,506 (jiwa)
611,034 (jiwa)
677,991 (jiwa)
744,947 (jiwa)
811,904 (jiwa)
878,860 (jiwa)
69.80%
73.15%
76.51%
79.86%
83.22%
718,614 (jiwa)
830,878 (jiwa)
943,142 (jiwa)
1,055,406 (jiwa)
1,167,670 (jiwa)
192,288 (jiwa)
202,159 (jiwa)
212,030 (jiwa)
221,901 (jiwa)
231,772 (jiwa)
701,849 (jiwa)
760,110 (jiwa)
818,371 (jiwa)
876,631 (jiwa)
934,892 (jiwa)
78
81
84
87
90
Cakupan SPAL (%)
22
28
31
35
40
Cakupan rumah sehat memenuhi syarat kesehatan(%)
65
67
70
72
75
Tambahan cakupan di perkotaan (jiwa) Tambahan cakupan di perdesaan Cakupan keluarga dengan jamban sehat (%)
Desa ODF (% desa) Kecamatan ODF( %kec) Rumah dengan tempat sampah (% rumah) yang sehat Penerapan CTPS di Masyarakat (% penduduk)
Meningkatnya Cakupan TTU memenuhi kualitas lingkungan syarat (TTU, TPM, industri/ institusi) Hotel Sehat (% hotel) Restoran/RM sehat (% Restoran) IRT-P Sehat (% IRT-P) Pasar Sehat (% Pasar) Tempat Ibadah Sehat (%TI) 3.
Meningkat kan kinerja teknis dan pengelolaan PDAM
Pasokan air meningkat dari 365.93 ltr/detik menjadi 547.55 ltr/detik
Debit pasokan air
20 5
30 15
50 25
70 35
90 50
78
82
85
87
90
30
40
60
80
90
Cakupan rumah sehat memenuhi syarat kesehatan (%)
65
67
70
100 67
100 70
100 75
100 82
100 90
60 48 50
65 55 55
72 65 70
80 72 80
85 80 90
400.60 436.09 ltr/detik ltr/detik
472.40 ltr/detik
509.55 ltr/detik
547.55 ltr/detik
Memprioritaskan perluasan cakupan pelayanan PDAM pada kawasan perkotaan dan kawasan pengembangan pelayanan PDAM (kawasan potensial PDAM) Menerapkan pendekatan berbasis masyarakat untuk perluasan cakupan akses air minum yang layak dan berkelanjutan di kawasan perdesaan dan kawasan yang tidak terjangkau pelayanan PDAM. Menggalang kerjasama pendanaan dengan dunia usaha bagi perluasan akses air minum dan sanitasi pada kawasan-kawasan komersil
Menggalakkan program STBM bagi desa/kawasan dengan tingkat cakupan akses sanitasi rendah/di bawah rata-rata kabupaten/kota Menggalakkan kampanye PHBS melalui mobilisasi tenaga promosi kesehatan, tokoh masyarakat, kelompok masyarakat, dan media massa
Meningkatkan pengelolaan dan pengawasan sumber daya air untuk menjamin kuantitas, kualitas, dan kontinuitas pasokan air baku Meningkatkan koordinasi lintas program dan lintas pelaku pembangunan air minum dan sanitasi melalui penguatan peran Bappeda Meningkatkan alokasi APBD untuk memenuhi minimal 40% kebutuhan investasi AMPL Kabupaten Wonogiri dalam rangka pencapaian target 7C MDGs. Adapun sisanya (60%) diupayakan melalui pendanaan APBD provinsi, APBN, CSR, dunia usaha, dan lembaga keuangan/perbankan
.
Permasalahan mendesak dan Issue Strategis
TANTANGAN PEMBANGUNAN AMPL Permasalahan di Sektor Air Minum 1. 2.
3.
Masih banyak penduduk yang belum terlayani air bersih (21%). Sumber – sumber air di daerah atas belum dimanfaatkan secara optimal. Keberlanjutan sarana prasarana air minum yang telah terbangun
Permasalahan di Sektor Penyehatan Lingkungan 1.
2.
Masih banyak masyarakat yang belum terakses terhadap sanitasi dasar (48%) seperti: jamban, saluran limbah, CTPS Masih relatif rendahnya PHBS masyarakat dan belum terwujudnya Stop BABS di semua wilayah
.
Terwujudnya Kabupaten Wonogiri yang bersih dan sehat melalui pembangunan dan peningkatan layanan sanitasi yang berkualitas dan ramah lingkungan pada tahun 2018
Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pengelolaan air limbah Misi ini bertujuan : Membuat peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sektor air limbah Menyusun master plan pengelolaan air limbah; Meningkatkan peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan Air Limbah Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah;; Meningkatan dan mengembangkan sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah permukiman; Menyiapkan kerangka regulasi dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan air limbah
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana pengelolaan persampahan. Menyelenggarakan pengelolaan persampahan melalui system 3R (Reuse, Reduce, Recycle) yang berbasis masyarakat; Misi ini bertujuan : Meningkatkan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan; Menyediakan Lokasi TPA lengkap dengan sarana dan prasarana pendukung; Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM di Bidang Persampahan. Meningkatkan peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan persampahan; Meningkatkan jangkauan dan kualitas pelayanan sistem pengelolaan persampahan. Mengurangi timbulan sampah dalam rangka Pengelolaan sampah berkelanjutan Membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengelolaan sektor Persampahan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas prasarana dan sarana drainase lingkungan
Misi ini bertujuan : Menyusun Master plan pembangunan drainase lingkungan; Meningkatkan peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan Drainase; Meningkatkan sumberdaya lokal dalam pengelolaan Drainase Mendorong peningkatan kemampuan pembiayaan bagi pembangunan drainase menuju kearah kemandirian daerah; Mendorong peningkatan peran dunia usaha melalui penciptaan iklim yang kondusif bagi pengembangan sarana dan prasarana penyehatan Lingkungan Permukiman; Mendorong terciptanya pengaturan berdasarkan hukum yang dapat diterapkan Pemerintah Daerah dan Masyarakat dalam pembangunan penyehatan lingkungan Permukiman; Membuat Peraturan Daerah (Perda) yang terkait dengan pengelolaan drainase.
Meningkatkan promosi kesehatan. Meningkatkan pembinaan masyarakat dalam rangka perilaku hidup bersih dan sehat,
Misi ini bertujuan :: Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berprilaku Hidup Bersih dan Sehat melalui promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; Mendorong peningkatan peran masyarakat dan swasta dalam peningkatan PHBS; Mendorong peningkatan kemampuan pembiayaan untuk peningkatan kegiatan PHBS; Membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
:
Peningkatan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Promosi Higiene di masyarakat Peningkatan Pengelolaan Air Limbah domestik Peningkatan kualitas pengelolaan persampahan Peningkatan pengelolaan drainase lingkungan Penyusunan dokumen perencanaan dan penganggaran Sanitasi Peningkatan peran CSR pada Program Sanitasi Peningkatan peran masyarakat dalam investasi sanitasi
PPSP PNPM MP /Perkotaan Pamsimas Sanimas SAB SLBM STBM Sanitasi Swadaya Masyarakat PROHISAN CSR air minum dan Sanitasi
DATA SANITASI PERKOTAAN (SANIMAS DAN SLBM) NO
TH
JML LOKASI
KEGIATA N
JML KK TERLAYANI
JUMLAH DANA ( Rp )
1
2009
2
SANIMAS
81
672.506.000
2
2010
2
SLBM
118
726.437.800
3
2011
7
SLBM
271
2.349.710.000
4
2012
5
SLBM
308
1.551.055.000
5
2013
3
SANIMAS
58
1.231.956.000
KETERANGAN IPAL KOMUNAL &PERPIPAAN IPAL KOMUNAL &PERPIPAAN IPAL KOMUNAL &PERPIPAAN IPAL KOMUNAL &PERPIPAAN IPAL KOMUNAL
(PROSENTASE DESA DENGAN SAM YANG LAYAK YANG DIKELOLA DAN DIBIAYAI SECARA EFEKTIF ) KABUPATEN WONOGIRI (PROGRAM PAMSIMAS) BP SPMAS
MEKANISME IURAN
TAHUN ADA
TIDAK
ADA
TIDAK
1
2
3
4
5
2008
100%
0%
78%
22%
2009
100%
0%
88%
13%
2010
100%
0%
100%
0%
2011
100%
0%
100%
0%
2012
100%
0%
100%
0%
.
APBN
DAK TP
APBD Kab.
DDUB Bantuan Keuangan kepada Desa/Perorangan ADD Keg. di SKPD terkait Swadaya Masyarakat (in cash, in kind)
CSR
-
PT Deltomed PKBL Pertamina
1. Organisasi masyarakat pengelola sarana air bersih dan sanitasi telah dibentuk di hampir semua desa penerima bantuan sarana & prasarana air bersih maupun sanitasi dan telah menjalankan fungsinya dengan baik. 2. Untuk sinergisitas diperlukan koordinasi intern antar tim pengelola Kabupaten, fasilitator serta pengelola dan warga masyarakat dan dilakukan secara berkesinambungan. 3. Warga masyarakat telah merasakan manfaat yang diterima melalui program di bidang AMPL, yaitu tersedianya air bersih dan sanitasi yang layak 4. Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam pengelolaan dan penyediaan air bersih dan sanitasi 5. Meningkatnya pemahaman sanitasi yang bersih dan layak pada siswa
Dengan adanya regulasi akan memudahkan mengarahkan pimpinan daerah dalam memprioritaskan Pembangunan sektor air bersih dan sanitasi. Keterlibatan POKJA AMPL dalam berbagai kegiatan akan mempermudah koordinasi antar anggota POKJA AMPL. Audiensi POKJA AMPL kepada Legislatif dan Pimpinan daerah juga memegang peran penting. Dukungan dari pihak luar (donor dll) dalam ikut menginisiasi Pimpinan daerah dan Legislatif juga memegang peran penting dalam peningkatan kebijakan sanitasi.
Perlunya dukungan Pemerintah Pusat Untuk membantu Advokasi Kepala Daerah dan Legislatif agar memprioritaskan kegiatan AMPL Pokja AMPL merupakan lembaga koordinasi satu satunya terkait AMPL sehingga tidak terjadi dualisme informasi yang dituangkan dalam PP atau Permen. Perlunya dukungan penetapan anggaran pada 4 SKPD terkait seperti BAPPEDA, PU, DINKES dan BAPPERMAS untuk memperkuat kegiatan AMPL sesuai tupoksi Masing-masing seperti yang telah dilakukan dalam Program PAMSIMAS, SANIMAS dll Perlunya pengaktifan kembali Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) dalam membantu Program Memorandum dan Pelaksanaan Program. Perlunya Komitmen alokasi anggaran APBD sebesar minimal 2 % untuk sektor AMPL. Perlunya capaian Sesuai Target MDGs Tahun 2015 Kota sektor AMPL dengan dukungan Pemerintah Provinsi dan Pusat.
POKJA AMPL MERUPAKAN WADAH YANG SANGAT EFEKTIF MENGKOORDINASIKAN PELAKSANAAN PROGRAM AMPL KEARIFAN LOKAL MERUPAKAN ASET UTAMA UNTUK MENGATASI MASALAH/KENDALA DI LAPANGAN KOMITMEN DARI KEPEMIMPINAN DAERAH YG KAPABEL DAN DEMOKRATIS DLM PENGELOLAAN AMPL KONSISTENSI DLM KEBIJAKAN DAERAH PERAN SERTA AKTIF SELURUH STAKEHOLDERS DLM PENGELOLAAN AMPL, DG MENGGUGAH PERAN MASYARAKAT BERKESINAMBUNGAN (BERORIENTASI PROGRAM JANGKA PANJANG) DLM MENCAPAI TUJUAN PENGELOLAAN AMPL