Jurnal Teknik Informatika Vol. 1 September 2012 1
VISUALISASI PANDUAN FITNESS MENGGUNAKAN AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID Rizky Aulia1,Dini Nurmalasari2 & Yusapril Eka Putra3 1
Program Studi Sistem Informasi Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265, email:
[email protected] 2 Program Studi Teknik Komputer Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265, email:
[email protected] 3 Program Studi Teknik Komputer Politeknik Caltex Riau, Pekanbaru 28265, email:
[email protected]
Abstrak Di zaman sekarang ini peminat olahraga fitness semakin meningkat dikarenakan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat semakin tinggi. Olahraga fitness itu sendiri sangat memerlukan panduan instruktur agar benar dalam melakukan gerakan fitness. Salah satu teknologi yang dapat membantu dalam memvisualisasikan gerakan fitness adalah Augmented Reality (AR). Untuk mensupport visualisasi yang baik diperlukan sebuah animasi dalam bentuk 3 dimensi. Berkat perkembangan pesat teknologi Smartphone, Augmented Reality tersebut bisa diimplementasikan pada perangkat mobile yang berbasis Android. Konsep menghubungkan objek tiga dimensi terhadap objek nyata, AR dapat membantu menampilkan objek dengan cara yang berbeda, sehingga dapat menjadi solusi alternatif multimedia visualisasi panduan pergerakan fitness. Pada augmented reality yang telah dibangun mendapatkan penilaian 81% tergolong baik dalam membantu masyarakat memahami gerakan fitness. Penilaian ini di dapat berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada masyarakat. Kata kunci: fitness1, augmented reality2, smartphone3, android4.
Abstract Nowadays, people that are interested in world of fitness is increasing due to public awareness of the importance of healthy living. Fitness sport itself is need an instructor guide in order to correct the fitness movement. One technology that can help in visualizing the fitness movement is Augmented Reality (AR). For a better visualization, a 3-dimensional animation is needed by this application. With the rapid development of smartphone technology, Augmented Reality can be implemented on mobile devices such as Android operating system. The concept of threedimensional objects is how to connect to the real object. AR can visualize the object in a different way, so it could be an alternative solution to the multimedia visualization of our fitness movement aplication. This concept has been built are obtain ratings of 81% that classified this application is good in helping people to understand the fitness movement. Questioner is was given to the public to obtain the public application of the research result. Keywords: fitness1, augmented reality2, smartphone3, android4.
1
Pendahuluan
Di zaman yang semakin berkembang sekarang ini kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor penting yang diperlukan oleh seluruh masyarakat. Kebutuhan akan alat-alat olahraga juga merupakan kebutuhan yang banyak diminati oleh masyarakat. Meningkatnya peminat olahraga fitness dikarenakan semakin meningkat kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Dan juga banyaknya anak muda sekarang mulai berminat mengikuti body kontes seperti L-Men dan lainnya. Terbukti dengan sudah berjalannya kontes L-Men mulai dari tahun 2004 – 2012 setiap tahun semakin meningkat. Pekanbaru menjadi kota dengan peserta pre-audisi
2
terbanyak dengan 209 peserta dari 6 kota yang sudah dijalani pada tahun 2012 ini. ( LMen.com, 2012) Olahraga fitness sangat memerlukan panduan instruktur agar bisa menggunakan alatalat fitness dengan baik dan benar. Akan tetapi tidak dapat dipastikan apakah instruktur tersebut bisa terus standby dalam membantu pengunjung area fitness dalam penggunaan alat fitness yang baik dan benar. Karena terbatasnya jumlah tempat fitness dan mahalnya alat-alat fitness menyebabkan kurangnya minat masyarakat untuk olahraga fitness. Belakangan ini telah banyak berkembang media pembelajaran berbasis multimedia termasuk dalam dunia fitness. Metode pembelajaran fitness menggunakan media multimedia sangat membantu dalam melakukan beberapa latihan pada fitness. Salah satu metode multimedia yang mendukung dalam pembelajaran fitness adalah animasi gerakan. Animasi adalah suatu teknik menampilkan gambar berurut sedemikian rupa sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan (motion) pada gambar yang ditampilkan. Secara umum ilusi gerakan merupakan perubahan yang dideteksi secara visual oleh mata penonton sehingga tidak harus perubahan yang terjadi merupakan posisi sebagai makna dari istilah gerakan. Perubahan seperti perubahan warna pun dapat dikatakan sebuah animasi. Animasi dapat terlihat nyata gerakannya jika diimplementasikan dengan Augmented Reality. Augmented Reality (AR) adalah bidang penelitian komputer yang menggabungkan data komputer grafis 3D dengan dunia nyata. Sehingga objek-objek virtual dua dimensi atau tiga dimensi seolah-olah terlihat nyata dan menyatu dengan dunia nyata. Augmented Reality itu sendiri dapat divisualisasikan dengan media mobile seperti smartphone. Salah satu smartphone yang mendukung visualisasi AR adalah smartphone Android. Android merupakan salah satu perkembangan teknologi dibidang sistem operasi. Sekarang ini tidak sedikit handphone yang menggunakan android sebagai sistem operasinya untuk menarik pembeli yang membutuhkan teknologi lebih pada handphone mereka. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengembangkan suatu aplikasi untuk menampilkan model 3D virtual pada smartphone yang saat ini tidak lagi menjadi kebutuhan komunikasi, tetapi telah menjadi alat penunjang kegiatan sehari-hari. Pengembangan aplikasi ini dibuat menjadi tugas akhir dan diberi judul “Visualisasi Panduan Fitness Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android”..
2
Tinjauan Pustaka
2.1
Fitness
Fitness adalah kebugaran. Fitness untuk siapa saja dan fitness memberikan banyak manfaat dalam kehidupan kita. Selain menjadi modal awal untuk bisa berkarya di bidang kita masing-masing, keberhasilan dalam menjalani gaya hidup sehat melalui fitness menarik karena aspek visual yang ditawarkan. Fitness adalah gaya hidup yang memiliki 3 elemen dasar, yakni olahraga teratur, nutrisi teratur, dan istirahat teratur [10]. 2.2
Bugar Dengan Latihan Beban
Latihan beban dilakukan oleh para penggemar kebugaran , bahkan menjadi menarik bagi beribu-ribu orang yang pernah menyebut diri sebagai manusia loyo. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam waktu singkat, tetapi membuat perubahan dramatis dalam tubuh. Latihan beban dapat menjaga kekuatan dan ketahanan otot, meningkatkan koordinasi otot saraf dan densitas tulang (menghidarkan rapuh tulang) [2]. 2.3
Nutrisi
Tubuh atletis ideal tidak hanya ditentukan dari berapa lama melakukan fitnes atau seberapa berat angkatan bicepcurl yang dilakukan. Makanan yang dikonsumsi, terutama snack,
3
juga mempengaruhi apakah dan seberapa lama tubuh bagian perut bisa memunculkan guratan sixpack idaman di perut [3]. 2.4
Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka [6]. 2.5
Augmented Reality
Augmented Reality merupakan upaya menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual yang dibuat melalui computer. Augmented Reality atau biasa disebut dengan AR bukan merupakan teknologi baru. Teknologi ini telah ada selama hampir 40 tahun, setelah diperkenalkan aplikasi Virtual Reality (VR) untuk pertama kalinya [5].
2.6
Qualcomm Augmented Reality (QCAR) SDK
Platform Qualcomm Augmented Reality dapat berjalan pada perangkat Android, dan SDK-nya tersedia secara gratis. Hasil penelitian Qualcomm mengenai aplikasi ini melalui proses membangun, hingga menjalankan Augmented Reality pada Android phone, mendapatkan hasil bahwa QCAR memiliki fitur yang lebih menarik, menghasilkan performa yang sangat baik, dibandingkan dengan aplikasi Augmented Reality pada Android lainnya seperti AndAR. Selain itu dari hasil pengamatan Qualcomm, aplikasi ini juga mendukung untuk dipergunakan pada platform IOS [4].
2.7
Unity 3 D
Unity itu adalah sebuah sebuah tool yang terintegrasi untuk membuat game, arsitektur bangunan dan simulasi. Unity tidak hanya merupakan sebuah game engine, tapi juga merupakan sebuah editor Android Kelebihan unity 3D yaitu multiple platform, maksudnya banyak platform yang diisupport oleh unity 3D, misal Windows, Mac, iPhone, iPad, Android, Nintendo Wii, dan juga browser. Untuk browser, kita memerlukan sebuah plugin, yaitu Unity Web Player, sama halnya dengan Flash Player pada Browser. Pada unity 3D, kita tidak bisa melakukan desain / modelling, dikarenakan unity bukan tool untuk mendesain, Jadi jika kita ingin mendesain, kita memerlukan 3D editor lain seperti 3dsmax atau Blender, kemudian kita export menjadi format .fbx [9]. 2.8
Animasi 3 D
Animasi pada dasarnya adalah menggerakkan objek agar tampak lebih dinamis. Sebelum era komputerisasi seperti sekarang, animasi merupakan proses yang rumit dan menyita banyak waktu dan tenaga. Film-film animasi terdahulu menggunakan ratusan sampai ribuan gambar sketsa tangan untuk membuat sebuah animasi pergerakan satu-persatu. Tiap gambar bergerak tersebut dikenal dengan frame. Untuk membuat animasi yang halus pergerakannya maka dibutuhkan makin banyak gambar [7]. 2.9
Blender
Blender adalah free open source 3D konten penciptaan suite tersedia untuk sistem operasi termasuk Linux. Ini digunakan untuk dikembangkan secara komersial, tetapi sekarang dirilis di bawah GPL. Target di profesional media dan seniman, blender dapat digunakan untuk membuat visualisasi 3D serta siaran dan video berkualitas bioskop, sedangkan penggabungan mesin 3D real-time memungkinkan penciptaan konten 3D interaktif untuk pemutaran yang
4
berdiri sendiri. Blender memiliki berbagai macam kegunaan termasuk pemodelan, rendering, animasi, texturing, rigging, editing non-linear, scripting, composite dan banyak lagi [1]. 2.10
Marker
Marker adalah pola yang dibuat dalam bentuk gambar yang telah dicetak yang digunakan untuk menginisialisasikan sebuah objek pada saat streaming kamera. Marker merupakan gambar yang terdiri atas border outline dan pattern image. Marker dapat dibuat dengan berbagai cara, salah satunya dengan mk_patt.exe yang ada pada ToolKit. Marker harus persegi. Marker memiliki bentuk yang tetap (umumnya hitam atau putih) dan biasanya berada dengan latar belakang warna yang kontras (biasanya kebalikan dari perbatasan warna) [8]. 3.
Perancangan
3.1
Perancangan Hardware ( Perangkat Keras ) Dalam pembangunan pembelajaran organ pernapasan pada manusia ini dibutuhkan beberapa perangkat keras seperti : 1. Unit visualisasi (smartphone android) 2. Unit pemrosesan (komputer) 3. Unit interaksi (marker) 3.2
Perancangan Software ( Perangkar Lunak ) Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam membangun pembelajaran organ pernapasan pada manusia ini adalah : 1. Sistem operasi (windows) 2. Software library (Qualcomm Augmented Reality) 3. Compiler (Unity 3d) 4. Software pembuat animasi dan modeling (Blender) 3.3
Perancangan Sistem Dalam pembangunan aplikasi visualisasi panduan fitness menggunakan augemented reality berbasis android ini ada beberapa perancangan system, yaitu perancangan flowchart. Adapun perancangan flowchart dalam menyelesaikan proyek akhir ini antara lain :
Gambar 1 Flowchart pembuatan objek
5
3.4
Pembuatan Objek dan Animasi
Pada proses ini, penulis selanjutnya melakukan pembuatan objek. Di sini objek yang akan di buat ada dua objek, yaitu objek orang dan barbell. Setelah pembuatan objek selesai lalu objek di animasikan. Berikut tahap-tahap yang dilakukan oleh penulis. 3.4.1
Pembuatan Objek pada Blender
Adapun pembuatan objek-objek seperti manusia dan barbel dibuat pada blender. Proses pembuatan objek pada Blender hampir semuanya melalui proses yang sama. Setelah objek selesai dibuat, objek dieksport ke format .fbx. 3.4.2
Pembuatan Objek Orang
Proses pembuatan objek orang dimulai dengan mengambil background orang, lalu sesuaikan dengan kebutuhan objek yang akan di pakai. Kemudian masukkan objek orang yang telah ada ke blender seperti yang terlihat pada gambar 2.
Gambar 2 Objek orang dalam Blender
3.4.3
Pembuatan Objek Barbel
Proses pembuatan objek barbel dimulai dengan memasukkan objek cylinder. Untuk memudahkan tekan Ctrl+R agar garis-garis pada cylinder bertambah. Setelah tarik kembali titiktitik pada cylinder agar menyerupai bentuk dari barbel seperti yang terlihat pada gambar 3.
Gambar 3 Objek dumbbell
6
3.4.3
Pembuatan Animasi Konsep animasi dari aplikasi Augmented Reality panduan fitness ini antara lain : 1. Untuk lebih mudah dalam pembuatan animasi, barbel akan di joinkan terlebih dahulu dengan tangan pada objek orang. 2. Objek orang akan dianimasikan bergerak berdasarkan permainan dari fitness yang ada ( bahu, biceps, abdomen).
3.4.4
Pembuatan Animasi pada blender Pada gambar 4 di bawah ini adalah contoh dari pembuatan animasi pada blender.
Gambar 4 Pembuatan animasi
Pada gambar di atas menerangkan bagaimana cara pembuatan animasi pada blender. Setelah semua objek jadi, selanjutnya proses menganimasikan objek tersebut. Ambil posisi awal bagaimana objek orang saat ingin dianimasikan, lalu pastikan frame yang dilingkari warna merah dalam posisi nol. Ketika sudah dapat posisi dan frame pada posisi nol, arahkan ke objek lalu tekan a untuk select semua objek, kemudian tekan I dan pilih LocRotScale untuk menetapkan posisi animasi pada frame yang telah di tentukan. Selanjutnya lakukan hal yang serupa saat ingin melnjutkan animasi lainnya. 4.
Pengujian dan Analisa Berikut ini adalah hasil pengujian dari pembuatan sistem yang telah dibangun.
Gambar 5 Tampilan fitness bagian bahu samping
7
Pada Gambar 6 merupakan diagram batang dari hasil kuisioner sistem terhadap masyarakat yang terdiri dari 29 responden.
JUMLAH RESPONDEN
ANALISA KUISIONER MASYARAKAT 16 14 12 10 8 6 4 2 0
Buruk
Sedang
Baik
Pertanyaan 1
Sangat Buruk 0
1
5
14
Sangat Baik 9
Pertanyaan 2
0
0
9
13
7
Pertanyaan 3
0
1
8
15
5
Pertanyaan 4
0
0
4
15
10
Gambar 6 Hasil kuesioner
Berdasarkan hasil pengujian sistem dengan kuesioner yang diberikan kepada 29 responden didapatkan hasil bahwa sebanyak 48% responden menyatakan membantu masyarakat dalam memahami panduan fitness. Sebanyak 45% responden menyatakan visualisasi AR fitness mudah di pahami. Sebanyak 52% responden menyatakan bahwa visualisasi AR fitness meningkatkan peminat masyarakat dalam olahraga fitness. Sebanyak 52% responden menyatakan bahwa visualisasi AR fitness membuat olahraga fitness menjadi menyenangkan/menarik. 5.
Kesimpulan dan Saran
1. 2.
Adapun kesimpulan dari proyek akhir ini adalah: Dari 29 responden merasa bahwa visualisasi AR ini membantu masyarakat dalam memahami panduan fitness adalah sangat baik. Dengan nilai penskalaan sebesar 81 %. Dari 29 responden masyarakat untuk hasil kuesioner, bahwa visualisasi AR ini mudah di pahami dalam fitnees adalah sangat baik. Dengan nilai peskalaan sebesar 78 %.
1.
Adapun saran dari proyek akhir ini adalah : Memperbanyak lagi gerakan fitness yang ada pada aplikasi AR fitness.
2.
Aplikasi masih sensitif karena menggunakan virtual button diperangkat android.
3.
Tambahkan tombol help di aplikasi.
8
Daftar Pustaka [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7]
[8] [9] [10]
Apa itu Blender. (2012) Diambil pada 07 Juli 2012 http://www.blender.org/ Baechle, Thomas R & Earle Roger W (1996). Bugar Dengan Latihan Beban. Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada Boyle, M.A. & Long, S. (2007). Personal Nutrition, 7th Ed. CA: Wadsworth Cengage Training. Downloads QCAR SDK and Release Note.(2011) Diakses November 20, 2011, dari http://ar.qualcomm.at/qdevnet/ Guntara, Rangga Gelar, dkk. (2010). Brosur Interaktif Menggunakan Augmented Reality dan Website Multimedia. Bandung : Teknik Informatika. H, Nazrudin Safaat. (2011). Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung:Informatika. Kurniawan, Budi. (2008). Konsep Dasar Animasi. Diambil pada 06 Januari 2012 http://budi.akmi-baturaja.ac.id/konsep-dasar-animasi.html
Shumaker, Randall. (2011). Virtual and Mixed Reality New Trends. Orlando : Springer. Unity 3D. (2012). Diambil pada tanggal 06 Januari 2012 dari http://unity3d.com Rai, Ade. (2009). Tingkatkan Fitnes IQ Anda. Jakarta : Libri.