Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015
TEKNOLOGI AUGMENTED REALITY BERBASIS ANDROID DALAM PEMBUATAN BROSUR INTERAKTIF Handri Sunjaya,S.Si.,M.Cs Politeknik Negeri Medan
[email protected] ABSTRAK Bisnis properti merupakan bisnis yang saat ini menunjukkan perkembangan yang pesat, namun media promosi yang digunakan masih seragam dengan menggunakan brosur yang hanya menampilkan objek 2D dan kurang adanya diferensiasi dalam melakukan promosi, oleh karena itu peneliti berinisiatif untuk merancang dan membuat aplikasi Augmented Reality yang dapat mempermudah pengguna melihat detail rumah dan sebagai media promosi bagi developer dengan menggunakan teknologi yang berbasis Android. Pembuatan aplikasi ini dibuat menggunakan software Unity3D dengan bahasa pemrograman C# dan SketchUp 2015 untuk pengeditan objek 3D. Aplikasi yang dibangun akan menggunakan salah satu metode Augmented Reality yaitu Markerless Augmented Reality dimana pengembang tidak perlu lagi menggunakan marker hitam putih, melainkan bisa diaplikasikan pada citra yang bervariasi dalam bentuk dan warnanya. Hasil yang diperoleh adalah aplikasi Augmented Reality perumahan berbasis Android yang dapat dijadikan sebagai media yang interaktif. Dengan dibuatnya aplikasi ini peneliti berharap dapat mempermudah pengguna untuk mendapatkan semua informasi dan gambaran yang diinginkan terkait dengan brosur yang menjadi media promosi dalam waktu yang singkat. Kata Kunci:Augmented Reality, brosur, Android, Unity3D, SketchUp 2015, Markerless Augmented Reality. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang pesat dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini menuntut para pengembang teknologi untuk membuat aplikasiaplikasi baru yang bertujuan untuk lebih memudahkan dan menarik minat pemakai. Augmented Reality (sering disingkat menjadi AR), atau diterjemahkan bebas menjadi realitas tertambah adalah sebuah istilah teknologi untuk lingkungan yang menggabungkan objek maya dua dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi, lalu memproyeksikan objek maya tersebut dalam waktu nyata, serta dibuat oleh komputer sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis. Augmented Reality bukan merupakan teknologi baru. Teknologi ini telah ada selama hampir 40 tahun, setelah
diperkenalkan aplikasi Virtual Reality (VR) untuk pertama kalinya. Pada saat itu, penelitian-penelitian teknologi yang dilakukan ditujukan untuk aspek hardware. Head-Mounted Display (HMD) merupakan contoh hasil dari penelitian tentang Augmented Reality pada saat itu dan merupakan satusatunya peralatan dasar dalam teknologi-teknologi terbaru. Kelebihan dari Augmented Reality yaitu dapat diimplementasikan secara luas dalam berbagai media sebagai aplikasi dalam sebuah smartphone dengan teknologi sistem operasi Android, yang secara bebas (opensource) dapat dikembangkan aplikasinya. Dengan kelebihannya tersebut dan seiring berjalannya waktu, Augmented Reality berkembang sangat pesat sehingga memungkinkan pengembangan aplikasi ini di berbagai bidang termasuk media promosi berjenis brosur.
110
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015
Brosur adalah salah satu media penyampaian informasi yang berfungsi untuk memberikan suatu penjelasan tentang suatu produk, layanan, fasilitas umum, profil perusahaan, sekolah atau dimaksudkan sebagai sarana untuk beriklan. Pada perkembangan teknologi saat ini, suatu perusahaan yang bergerak di bidang produk atau jasa tentu membutuhkan media iklan atau brosur untuk memaparkan jenis produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut namun dengan biaya yang relatif cukup banyak dan iklan atau brosur yang ditawarkan kurang menarik minat calon pembeli untuk melihat produk tersebut. Maka berdasarkan permasalahan tersebut, muncul ide untuk mengkombinasikan media brosur markerless Augmented Reality yang akan ditampilkan pada smartphone dengan sistem operasi Android. Diharapkan dengan dibuatnya media promosi dalam bentuk brosur menggunakan teknologi Augmented Reality ini, dapat digunakan oleh suatu perusahaan properti sebagai sarana promosi untuk memperkenalkan produk hunian rumah yang ditawarkan dengan media yang lebih kreatif dan interaktif. DASAR TEORI Brosur Brosur merupakan salah satu media informatif yang terdiri dari satu atau beberapa halaman yang digunakan oleh banyak orang untuk promosi dan pengenalan, baik itu produk ataupun jasa. Brosur bersifat tidak berkala, dan terbitannya selesai dalam sekali terbit. Sering terlihat orang membagikan brosur di jalan, pertokoan, ataupun ketika berkunjung ke suatu perusahaan atau institusi, bisa dengan mudah di dapatkan brosurnya. Dalam brosur biasanya dimuat informasi atau penjelasan tentang produk, jasa, atau profil yang jelas tapi ringkas dan menarik untuk membangun citra yang baik dari perusahaan atau institusi tersebut. Walaupun kelihatannya bersifat tradisional, namun kenyataannya menggunakan brosur
sebagai media promosi dan pengenalan juga cukup efektif dalam menarik perhatian masyarakat umum. Augmented Reality Augmented Reality merupakan sebuah teknologi yang melibatkan overlay grafis komputer pada dunia nyata, dimana dunia maya tiga dimensi bisa dibawa ke lingkungan dunia nyata secara real-time. Tidak seperti realitas maya (VirtualReality) yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan. Augmented Reality merupakan upaya untuk menggabungkan dunia nyata dan dunia maya yang dibuat melalui komputer sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis dan memproyeksikannya secara real-time serta bersifat interaktif.Augmented Reality atau yang biasa disebut dengan AR bukan merupakan teknologi baru. Teknologi ini telah ada selama hampir 40 tahun, setelah diperkenalkan aplikasi Virtual Reality untuk pertama kalinya. Pada saat itu, penelitian-penelitian teknologi yang dilakukan ditujukan untuk aspek hardware. Head-Mounted Display (HMD) merupakan contoh hasil dari penelitian tentang Augmented Reality pada saat itu dan merupakan satusatunya peralatan dasar dalam teknologi-teknologi terbaru. Teknik display Augmented Reality merupakan sistem manipulasi citra yang menggunakan seperangkat optik, elektronik, dan komponen mekanik untuk membentuk citra dalam jalur optik antara mata pengamat dan objek fisik yang akan digabungkan dengan teknik Augmented Reality. Bergantung kepada optik yang digunakan, citra bisa dibentuk pada sebuah benda datar atau suatu bentuk permukaan yang kompleks (tidak datar). Seiring berjalannya waktu, Augmented Reality berkembang sangat pesat sehingga memungkinkan pengembangan aplikasi ini di berbagai bidang termasuk media promosi. Saat ini, banyak literatur-literatur yang menunjukkan kemungkinan penggunaan Augmented Reality di
111
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015
bidang media promosi. Augmented Reality dapat diterapkan dalam promosi produk hunian rumah dengan berbagai tipe rumah. Dalam konteks yang lebih umum, AR juga disebut Mixed Reality (MR), mengacu pada spektrum multi sumbu daerah yang mencakup Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan teknologi terkait lainnya. Bendabenda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat Augmented Reality sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata. Tujuan utama dari Augmented Reality adalah menciptakan lingkungan baru dengan menggabungkan interaktivitas lingkungan nyata dan maya sehingga pengguna merasa bahwa lingkungan yang diciptakan adalah nyata. Dengan kata lain, pengguna merasa tidak ada perbedaan yang dirasakan antara AR dengan apa yang mereka lihat atau rasakan di lingkungan nyata. Dengan bantuan teknologi AR (seperti visi komputasi dan pengenalan objek) lingkungan nyata disekitar akan dapat berintegrasi dalam bentuk digital (virtual). Informasi tentang objek dan lingkungan disekitar kita dapat ditambahkan kedalam sistem AR yang kemudian informasi tersebut ditampilkan diatas layar dunia nyata secara real-time seolah-olah informasi tersebut adalah nyata agar pemahaman penggunanya menjadi jelas. Prinsip dan Komponen Augmented Reality Prinsipnya secara umum masih sama dengan Virtual Reality, yaitu bersifatinteraktif, immersion (membenamkan atau memasukkan), real-time, dan objek maya biasanyaberbentuk tiga dimensi. Namun kebalikan dari VirtualReality yang menggabungkan objek nyata kedalam lingkungan maya, Augmented Reality
menggabungkan objek maya pada lingkungan nyata. Kelebihan utama dari Augmented Reality dibandingkan Virtual Reality adalah pengembangannya yang lebih mudah dan murah. Dalam teknologi Augmented Reality ada tiga karakteristik yang menjadi dasar diantaranya adalah kombinasi pada dunia nyata dan maya, interaksi yang berjalan secara real-time, dan karakteristik terakhir adalah bentuk objek yang berupa model tiga dimensi atau 3D. Bentuk data kontekstual dalam sistem AugmentedReality ini dapat berupa data lokasi, audio, video ataupun dalam bentuk data model 3D. Dalam penerapannya teknologi Augmented reality memiliki beberapa komponen yang harus ada untuk mendukung kinerja dari proses pengolahan citra digital. Adapun komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut: a. Scene Generator Scene Generator adalah komponen yang bertugas untuk melakukan rendering citra yang ditangkap oleh kamera. Objek virtual akan ditangkap kemudian diolah sehingga kemudian objek tersebut dapat ditampilkan. b. Tracking System Tracking system merupakan komponen yang terpenting dalam Augmented Reality. Dalam proses tracking dilakukan sebuah pendeteksian pola objek virtual dengan objek nyata sehingga sinkron diantara keduanya dalam artian proyeksi virtual dengan proyeksi nyata harus sama atau mendekati sama sehingga mempengaruhi validitas hasil yang akan didapatkan. c. Display Dalam pembangunan sebuah sistem yang berbasis AR dimana sistem tersebut menggabungkan antara dunia virtual dan dunia nyata ada beberapa parameter mendasar yang perlu diperhatikan yaitu optik dan teknologi video. Keduanya
112
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015
mempunyai keterkaitan yang tergantung pada faktor resolusi, fleksibilitas, titik pandang, tracking area. Ada batasan-batasan dalam pengembangan teknologi Augmented reality dalam hal proses menampilkan objek. Diantaranya adalah harus ada batasan pencahayaan, resolusi layar, dan perbedaan pencahayaan citra antara citra virtual dan nyata. d. AR Devices Ada beberapa tipe media yang dapat digunakan untuk menampilkan objek berbasis Augmented reality yaitu dengan menggunakan optic, sistem retina virtual, video penampil, monitor berbasis AR dan proyektor berbasis AR. Markerless Augmented Reality Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah metode markerless Augmented Reality. Dengan metode ini pengguna tidak perlu lagi menggunakan sebuah marker yang berbentuk kotak dan berwarna hitam putih untuk menampilkan elemen-elemen digital. Seperti yang saat ini dikembangkan oleh perusahaan Augmented Reality terbesar di dunia Total Immersion, mereka telah membuat berbagai macam teknik Markerless Tracking sebagai teknologi andalan mereka, seperti Face Tracking, 3D ObjectTracking, dan Motion Tracking, serta GPS Based Tracking. HASIL DAN PEMBAHASAN Menampilkan Menu Utama Setelah splash screen layar akan secara otomatis menampilkan Menu Utama.
Gambar Halaman Menu Utama Gambar di atas merupakan tampilan Menu Utama yang terdiri dari enam tombol yaitu Unduh Marker, Mulai, Denah Lokasi, Bantuan, Tentang dan Keluar. Menampilkan Halaman Unduh Marker Tombol Unduh Marker berfungsi untuk membuka halaman web dari browsersmartphone dimana pada halaman tersebut terdapat URL https://tusfiles.net/a4vn6aj99fss.
Gambar Halaman Web Unduh Marker Gambar di atas merupakan tampilan Menu Unduh Marker yang membuka halaman web dimana pada halaman tersebut terdapat tombol untuk mendownloadmarker yang akan digunakan sebagai image target. Memunculkan Objek 3D pada Marker Memunculkan objek 3D pada marker berada di Menu Mulai. Pengujian pengenalan objek, pada bagian ini akan diuji keberhasilan sistem setelah mengenali marker kemudian akan memunculkan objek sesuai dengan yang telah ditentukan.
Gambar Menampilkan Objek 3D pada Marker
113
Jurnal ilmiah “INTEGRITAS” Vol.1 No. 4 Desember 2015
Gambar di atas menunjukkan bahwa marker yang telah diregistrasi dapat dikenali oleh sistem sehingga dapat memunculkan objek 3D Rumah yang telah dibuat. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisa dan pengujian pada penelitian AR Komplek ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pendeteksian marker pada aplikasi telah berjalan dengan baik. Objek 3D Rumah dapat muncul pada marker tersebut. 2. Pemanfaatan teknologi Augmented Reality pada aplikasi ini dapat berjalan sesuai dengan perancangan, yaitu dapat menggabungkan objek virtual dengan lingkungan nyata secara real-time. 3. Dalam penggunaan aplikasi harus diperhatikan jarak dan fokus kamera dengan marker serta terdapat cahaya yang cukup terang. Semakin dekat jaraknya semakin baik mendeteksi marker namun semakin jauh akan mengganggu performa aplikasi. 4. Kuantitas dan pola penyebaran fitur sudut dari target yang digunakan merupakan penentu utama keberhasilan pelacakan markerless AR. DAFTAR PUSTAKA Chafied, Muchammad, et al. 2010. Brosur Interaktif Berbasis Augmented Reality. Seminar Tugas Akhir, Jurusan Teknik Informatika, Politeknik Negeri Surabaya, Surabaya, Juli. Lengkey, D.M., et al. 2014. Brosur Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado dengan Teknologi Markerless Augmented Reality. Jurnal Teknik Elektro dan Komputer, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Sam Ratulangi, Manado. Nugraha, I.S., Satoto, K.I., dan Martono, K.T. 2013.
Pemanfaatan Augmented Reality untuk Pembelajaran Pengenalan Alat Musik Piano. Makalah Seminar Tugas Akhir, Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang. Nugroho, F.W. 2013. Markerless Augmented Reality sebagai Media Promosi dengan Platform Android. Skripsi. Semarang: Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro. Relase Notes. 12 Juli 2015. http://help.SketchUp.com/en/art icle/141303. Safaat, Nazruddin. Desember 2014. Rancang Bangun Aplikasi Pembelajaran Berbasis Teknologi Augmented Reality pada Smartphone Android. Jurnal Sains. Volume 12, No. 1. Setiadi, Wisnu. Perancangan Sistem Berbasis Objek. 15 Juli 2015. http://psboamikbsibogor.blogsp ot.com/2013/06/apa-ituuml.html. Sihite, Berta, Samopa, Febriliyan, dan Sani, N.A. 2013. Pembuatan Aplikasi 3D Viewer Mobile dengan Menggunakan Teknologi Virtual Reality. Jurnal Teknik POMITS. Volume 2, No. 2.
114