ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI PENGENALAN ALAT-ALAT LABORATORIUM KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUALISASI 3D BERBASIS AUGMENTED REALITY
Nur Khatimah Hasibuan1, M. Irwan P. Nasution2,Dedy Irwan3 Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan 1
[email protected],
1,2,3
ABSTRAK Objek alat-alat laboratorium adalah, monitor, cpu, harddisk, memory, mouse dan lain-lain. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan melalui berbagai penelitian atau percobaan di laboratorium sudah sedemikian pesat. Augmented Reality atau sering disingkat dengan AR adalah teknologi yang menggabungkan benda maya ke dalam lingkungan nyata secara real time. Selama ini metode pengenalan objek alat-alat laboratorium hanya dapat dilihat secara langsung dan tidak memiliki variasi sehingga pengenalan alat-alat laboratorium dianggap masih monoton dan sehingga pengguna membutuhkan informasi objek alat-alat laboratorium dan menambah ketertarikan bagi yang ingin mengetahuinya lebih lanjut, seperti mengetahui nama objek alat-alat laboratorium dan fungsinya masing-masing. Dalam pengenalan objek alat-alat laboratorium seperti itu masih sangat monoton namun dengan menggunakan AR (Augmented Reality) pengenalan alat-alat laboratorium menjadi lebih bervariasi. AR (Augmented Reality) mampu mengaplikasikan dunia virtual ke dalam dunia nyata secara real time, dapat mengubah objek-objek tersebut menjadi objek 3D. Berbeda dengan AR yang masih mengizinkan penggunanya untuk melihat dunia nyata dengan objek maya yang dihasilkan dengan komputer ditumpankan pada dunia nyata. Objek yang ditampillkan secara visual sangat membantu dalam menciptakan objek 3 Dimensi walaupun menggunakan media handphone. Adapun hasil penelitian menerapkan objek alat-alat laboratorium komputer 2D ke dunia nyata dan dapat mengubah obyek-obyek alat-alat laboratorium menjadi objek 3D. Kata Kunci : alat-alat laboratorium komputer, Augmented Reality, objek 3D, monitor, memori, mouse, komputer.
ABSTRACT Objects of laboratory equipment is, monitor, computer, memory, mouse and others. Nowadays, the development of science through various studies or experiments in the laboratory has been so rapid. Augmented Reality or often abbreviated as AR is a technology that combines virtual objects into the real environment in real time. During this method of object recognition laboratory equipment can only be seen directly and do not have the variation that the introduction of the laboratory equipment were deemed to be monotonous and so users need information objects laboratory equipment and add interest for those who want to know more, like to know the name object of laboratory instruments and their respective functions. In the object recognition laboratory equipment as it was still very monotonous but using AR (Augmented Reality) introduction of laboratory equipment becomes more varied. AR (Augmented Reality) is able to apply the virtual world into the real world in real time, can transform these objects into a 3D object. Unlike the AR which still allows users to see the real world with virtual objects generated by computer ditumpankan in the real world. Object that is visually very helpful in creating a 3D object while utilizing mobile media. The results of the research object to apply the tools of 2D computer lab to the real world and can transform objects laboratory equipment into 3D objects. Keywords : tools computer labs, Augmented Reality, 3D objects, monitor, memory, mouse, computer .
1. PENDAHULUAN Objek alat-alat laboratorium komputer adalah, monitor, cpu, harddisk, memory, mouse dan lain-lain. Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan melalui berbagai penelitian atau percobaan di laboratorium sudah sedemikian pesat. Sebagai salah satu wadah tempat berkembangnya ilmu pengetahuan tersebut adalah di instansi perguruan tinggi. Laboratorium merupakan salah satu sarana yang disediakan oleh pihak perguruan tinggi untuk mengembangkan suatu ilmu pengetahuan terutama dalam melakukan suatu penelitian [1]. Selama ini metode pengenalan objek alat-alat laboratorium komputer hanya dapat dilihat secara langsung dan tidak memiliki variasi sehingga
pengenalan alat-alat laboratorium dianggap masih monoton dan sehingga pengguna membutuhkan informasi objek alat-alat laboratorium dan menambah ketertarikan bagi yang ingin mengetahuinya lebih lanjut, seperti mengetahui nama objek alat-alat laboratorium dan fungsinya masing-masing. Augmented Reality atau sering disingkat dengan AR adalah teknologi yang menggabungkan benda maya ke dalam lingkungan nyata secara real time. Dalam pengenalan objek alat-alat laboratorium seperti itu masih sangat monoton namun dengan menggunakan AR (Augmented Reality) pengenalan alat-alat laboratorium menjadi lebih bervariasi. AR (Augmented Reality) mampu mengaplikasikan dunia
virtual ke dalam dunia nyata secara real time, dapat mengubah objek-objek tersebut menjadi objek 3D. Menurut Banks dan Carson simulasi adalah tiruan dari sistem nyata yang dikerjakan secara manual atau komputer yang kemudian di obeservasi dan disimpulkan untuk mempelajari karakteristik sistem [7]. VR benar-benar menggantikan lingkungan nyata, jadi ketika pengguna berada dalam lingkungan VR pengguna tidak dapat melihat dunia disekitarnya secara nyata. Berbeda dengan AR yang masih mengizinkan penggunanya untuk melihat dunia nyata dengan objek maya yang dihasilkan dengan komputer ditumpankan pada dunia nyata (Mustofa, 2010). Objek yang ditampillkan secara visual sangat membantu dalam menciptakan objek 3 Dimensi walaupun menggunakan media handphone. Visualisasi adalah suatu proses mengingat, membayangkan dengan penghayatan terhadap apa yang pernah dilihat, didengar, dan dirasakan untuk dimunculkan kembali kedalam aktivitas sesuai dengan kejadian sebelumnya [8]. 2. METODE PENELITIAN A. Metode Marker Dengan Augmented Reality Metode marker dengan Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi kedalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun Augmented Reality hanya menambahkan atau melengkapi kenyataan. Bendabenda yang maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri hal ini membuat Augmented Reality sesuai dengan alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata [2]. Augmented Reality atau sering disingkat dengan AR adalah teknologi yang menggabungkan benda maya ke dalam lingkungan nyata secara real time. VR benarbenar menggantikan lingkungan nyata, jadi ketika pengguna berada dalam lingkungan VR pengguna tidak dapat melihat dunia disekitarnya secara nyata. Berbeda dengan AR yang masih mengizinkan penggunanya untuk melihat dunia nyata dengan objek maya yang dihasilkan dengan komputer ditumpankan pada dunia nyata[3]. Augmented Reality mencoba memberikan elemen - elemen virtual kedalam dunia nyata tanpa memblok dunia real itu sendiri. Tujuan utama dari AR adalah menggabungkan semuanya secara bersamaan sehingga pengguna akan yakin bahwa semua environtment yang ada hanyalah nyata. Dengan kata lain tidak boleh ada perbedaan antara environment nyata dengan augmented environment, sehingga pengguna akan bias merasakan seperti didunia nyata [4]. Augmented reality (AR) atau dikenal sebagai ‘realitas tertambah’ merupakan salah satu teknologi
baru di bidang multimedia[5]. AR didefinisikan sebagai teknologi yang dapat menggabungkan dunia nyata dengan dunia maya, bersifat interaktif menurut waktu nyata (real time), serta berbentuk animasi 3D. Dengan kata lain, AR merupakan teknologi yang mampu menggabungkan objek maya dalam dua dimensi (2D) atau tiga dimensi (3D) ke dalam sebuah lingkungan nyata, kemudian memproyeksikan objekobjek tersebut secara real time. Adapun proses AR digambarkan dalam bentuk skema sebagai berikut :
Inisialisasi
Cari Marker
Cari pattern marker
Simpan jumlah marker
Pilih dan Set State
Cek state seluruh objek terdaftar
Render objek 3D dalam frame Gambar 1. Diagram Alir Augmented Reality (sumber: Sahroni 2010) B. Metode Marker Dalam AR Menghasilkan Gambar 3D Berikut gambar 5. AR dengan menggunakan metode marker sehingga menghasilkan gambar 3D : Faktor pencahayaan dan kemiringan marker di sekitar webcam juga mempengaruhi pengenalan marker. Pencahayaan yang kurang atau gelap, terlalu terang atau sangat terang dan adanya pantulan cahaya yang berlebihan terhadap marker menyebabkan webcam tidak dapat mengenali marker, sehingga objek maya tidak tertampil. Posisi marker yang terlalu miring atau terlalu dekat juga mengakibatkan pelacakan marker sulit dijangkau oleh penglihatan webcam. Dengan demikian, ketika pelacakan marker gagal, maka layar komputer tidak
akan menampilkan informasi atau objek tertambah. Pembuatan marker tersebut dihasilkan oleh marker generator. Terdapat enam buah marker yang digunakan untuk pengujian. Marker-marker tersebut jika diarahkan ke webcam akan menghasilkan objek alat-alat komputer yang ada didalam ruangan laboratorium komputer dalam model 3D.
B. Perancangan Struktur Menu Pengguna Main Menu
Menu Utama/Home
Pengenalan Monitor
Menu Profil
Pengenalan Harddisk
Menu Kategori Pengenalan
Pengenalan Memori
Menu Petunjuk
Pengenalan Mouse
Gambar 3 Struktur Menu Pengguna Gambar 4 merupakan struktur menu pengguna pada aplikasi alat - alat laboratorium komputer menggunakan teknologi AR menghasilkan tampilan gambar 3D. Tampil image dalam gambar 3 D
C. Perancangan Menu Utama (PMU) Selesai
Analisis Dan Perancangan Aplikasi Pengenalan Alat – Alat Laboratorium Komputer Menggunakan Visualisasi 3D Berbasis Augmented Reality
Gambar 2. Flowchart Sistem Metode Marker Dalam AR Menghasilkan Gambar 3D 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menu
Menu
Menu Kategori
Menu
Utama
Profil
Pengenalan
Petunjuk
Monitor AR 3D Memori AR 3D
A. Cara Kerja Augmented Reality
Harddisk AR 3D
Sistem dalam augmented reality bekerja dengan menganalisa secara real-time obyek yang ditangkap dalam kamera. Berkat perkembangan pesat teknologi handphone, augmented reality tersebut bisa diimplementasikan pada aplikasi menggunakan kamera. Kamera tersebut dapat digunakan untuk menambahkan informasi dari obyek yang ditangkap kamera. Adapun yang digunakan dalam pembuatan aplikasi menggunakan kamera. Berikut merupakan cara kerja augmented Reality, yaitu penggunaan augmented reality pada pengenalan alatalat laboratorium komputer menggunakan perangkat yang memiliki kamera. Tahap pertama, webcam mengambil input gambar di sekitarnya secara berulang-ulang (video stream). Webcam mencari dimana posisi yang akan ditempati oleh objek 3D, kemudian ditandai dengan border warna merah. Dilanjutkan dengan mengidentifikasi marker yang berada di dalam border warna merah yang telah dikenali sebelumnya oleh sistem. Kemudian objek 3D dimunculkan sesuai dengan letak marker [10].
Mouse AR 3D
Analisis Dan Perancangan Aplikasi Pengenalan Alat – Alat Laboratorium Komputer Menggunakan Visualisasi 3D Berbasis Augmented Reality
Gambar 4 Perancangan Menu Utama Gambar 4 perancangan menu utama pada aplikasi pengenalan alat - alat laboratorium komputer menggunakan teknologi AR 3D. Adapun informasi yang ditampilkan pada menu utama adalah pengenalan aplikasi, tujuan dan manfaat dalam penggunaan AR untuk menghasilkan gambar 3D.
C. Perancangan Menu Profil Analisis Dan Perancangan Aplikasi Pengenalan Alat – Alat Laboratorium Komputer Menggunakan Visualisasi 3D Berbasis Augmented Reality Menu
Menu
Menu Kategori
Menu
Utama
Profil
Pengenalan
Petunjuk
Monitor AR 3D Memori AR 3D Harddisk AR 3D Mouse AR 3D
ditampilkan secara 3D. Faktor pencahayaan dan kemiringan marker disekitar webcam juga dipengaruhi pengenalan marker. Pencahayaan yang kurang atau gelap, terlalu terang atau sangat terang dan adanya pantulan cahaya yang berlebihan terhadap marker menyebabkan webcam tidak dapat mengenali marker, sehingga objek maya tidak tertampil. Posisi marker yang terlalu miring atau terlalu dekat juga mengakibatkan pelacakan marker sulit dijangkau oleh penglihatan webcam. Dengan demikian, ketika pelacakan marker gagal, maka layar komputer tidak akan menampilkan informasi atau objek tertambah. Pembuatan marker tersebut dihasilkan oleh marker generator. Terdapat enam buah marker yang digunakan untuk pengujian.
Profil : Augmented Reality atau sering disingkat dengan AR adalah teknologi yang menggabungkan benda maya ke dalam lingkungan nyata secara real time. Dalam pengenalan objek alat-alat laboratorium
E. Perancangan Menu Administrator
dengan menggunakan AR (Augmented Reality) pengenalan alat-alat laboratorium menjadi lebih bervariasi. AR (Augmented Reality) mampu mengaplikasikan dunia virtual ke dalam dunia nyata secara real time, dapat mengubah objek-objek tersebut menjadi objek 3D,
Main menu
Login Admin
Gambar 5 Perancangan Menu Profil Gambar 5 merupakan perancangan menu profil pada aplikasi pengenalan alat - alat laboratorium komputer menggunakan teknologi 3D AR. Adapun informasi yang ditampilkan pada menu profil adalah pengenalan AR 3D dan pengenalan alat - alat laboratorium komputer.
Menu Utama/Home
Menu Input Data
Menu Edit/Hapus Data
Pengenalan Monitor
Pengenalan Harddisk
Pengenalan Memori
Keluar
D. Perancangan Menu Pengenalan Monitor AR 3D Analisis Dan Perancangan Aplikasi Pengenalan Alat – alat Laboratorium
Pengenalan Mouse
Komputer Menggunakan Visualisasi 3D Berbasis Augmented Reality
Menu Utama
Menu Profil
Menu Edit/Hapus Kategori Pengenalan
Menu
Gambar 7 Menu Administrator
Petunjuk
Monitor AR 3D Memori AR 3D Harddisk AR 3D
Mouse AR 3D
INFORMASI MONITOR Monitor
Gambar 6 Perancangan Menu Pengenalan Monitor AR 3D Berdasarkan gambar 6 merupakan tampilan simulasi AR alat-alat laboratorium komputer model 3(tiga) dimensi. Berdasarkan gambar 3.3 menampilkan informasi pengenalan monitor menggunakan AR yang
Gambar 7 merupakan menu administrator aplikasi pengenalan alat - alat laboratorium komputer. Adapun informasi menu yang ditampilkan adalah menu utama atau home, menu input data, menu edit atau hapus data. Selain itu terdapat juga sub menu diantarannya, sub menu pengenalan monitor, pengenalan harddisk, sub menu pengenalan memori, sub menu pengenalan mouse.
F.
Perancangan Menu Ouput / Hasil Analisis Dan Perancangan Aplikasi Pengenalan Alat – alat Laboratorium Komputer Menggunakan Visualisasi 3D Berbasis Augmented Reality
Menu Utama
Input Data
Menu Edit/Hapus Kategori Pengenalan
Monitor
AR
Monitor AR 3D
3D Memori
AR
Memori AR 3D
3D Harddisk AR
Menu Petunjuk
Harddisk AR 3D
3D Mouse AR 3D
obyek sehingga dapat membentuk suatu poligon, kemudian bagaimana poligon yang terbentuk disusun untuk membuat obyek (polihedron) yang dimaksud, sehingga diperlukan sistem koordinat untuk membentuk model obyek.
Mouse AR 3D
Tampilan Output
B..
Cara Kerja Marker Dengan Mendeteksi Titik Sudut Simulasi AR Dekstop Pada Alat-Alat Laboratorium Komputer
Proses ini akan memotongkan semua segmen yang terbentuk dari hasil proses sebelumnya. Apabila segmen yang terbentuk berjumlah delapan buah, maka titik potong yang terjadi adalah 16 buah. Syarat berpotongannya dua segmen harus sesuai dengan threshold yang diberikan dan tidak boleh memotongkan dua garis yang sejajar. C.
Gambar 8 Perancangan Menu Hasil Gambar 8 merupakan perncangan menu hasil aplikasi pengenalan alat - alat laboratorium komputer. Adapun informasi yang disampaikan adalah ucapan sukses login administrator dan dapat mengolah data seperti melakukan edit data, hapus data dan input data. A.
Cara Kerja Visualisasi 3 (Tiga) Dimensi
Bentuk dari benda yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi sering digambarkan sebagai bentuk 3 (tiga) Dimensi. Grafik 3D pada pemodelan 3D memiliki 3 titik kordinat yakni titik x, y, dan z. Representasi dari data geometrik 3 dimensi sebagai hasil dari pemrosesan dan pemberian efek cahaya terhadap grafika komputer 3D.
Deteksi Marker Proses deteksi marker pada pustaka AR yang digunakan dijelaskan sebagai berikut : a. Mengambil Video dari Kamera b. Binerisasi citra masukan (Thresholding) c. Deteksi Area Segi Empat d. Pencocokan Pola e. Menghitung Transformasi Matriks f. Me-render Objek 3 dimensi D. Hasil Tampilan AR Dekstop Berdasarkan gambar 4. alur kerja AR desktop diatas menjelaskan biasanya brosur pameran digunakan sebagai marker. Marker yang digunakan adalah marker 2D yang merupakan dua sisi brosur. Kedua marker tersebut masing-masing bergambar alat komputer ketika marker alat-alat laboratorium komputer diarahkan, muncul sebuah gambar yang berisi informasi tentang masing-masing alat-alat laboratorium komputer tersebut.
Gambar 10. Hasil Tampilan AR Dekstop. Gambar 9. Geometri Objek 3 Dimensi Berdasarkan gambar 9. menjelaskan geometri obyek 3 dimensi berhubungan dengan ukuran, misalnya lokasi titik atau ukuran obyek, topologi digunakan untuk menghubungkan titik-titik koordinat
Informasi tersebut disampaikan dalam bentuk gambar yang berisi tulisan berlatar belakang (background) transparan. Latar belakang transparan berfungsi sebagai overlay, yang berfungsi agar objek nyata yang ada dibelakangnya masih terlihat oleh pandangan mata manusia. Ketika marker bergambar ruangan laboratorium komputer diarahkan,
informasi yang muncul berupa video singkat tentang alat-alat komputer yang biasa digunakan didalam laboratorium dan berdurasi 30 detik. Apabila pembacaan marker oleh webcam kurang sempurna, maka video akan terlihat putus-putus. Namun, saat pembacaan gagal, video tidak dimulai dari awal lagi, tetapi melanjutkan video dari waktu terakhir saat video berhenti. AR Desktop untuk menampilkan alat-alat komputer yang ada didalam ruangan laboratorium komputer hanya dapat melacak satu marker ketika marker diarahkan ke arah webcam. Jarak optimal antara marker dan webcam agar dapat saling mengenali yaitu sekitar 30 cm.
laboratorium komputer menggunakan teknologi AR 3D ditampilkan informasi aplikasi yang nantinya menghasilkan gambar 3D. 2. Menu Tampilan Monitor 3D Dengan Teknologi AR Menu pengenalan monitor tiga dimensi dengan augmented reality dapat ditampilkan pada gambar 13. dan gambar 14 dibawah ini :
A. Tampilan Menu Aplikasi Tampilan menu aplikasi pada aplikasi analisis dan perancangan aplikasi pengenalan alat-alat laboratorium menggunakan visualisasi 3D berbasis augmented reality dapat ditampilkan sebagai berikut : 1. Menu Utama Menu utama yang digambarkan dalam aplikasi ditampilkan pada gambar 9 dibawah ini :
Gambar 13. Tampilan 3D Dengan AR
Gambar 11. Tampilan Visual Studio 2015 Gambar 14.Tampilan 3D Dengan AR Gambar 11 merupakan perangkat lunak yang digunakan. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah aplikasi visual studio 2015. Pada aplikasi pengenalan alat - alat laboratorium komputer menggunakan teknologi AR 3D ditampilkan informasi aplikasi yang nantinya menghasilkan gambar 3D.
Gambar 10. Halaman Aplikasi
Gambar 12 Halaman Aplikasi Gambar 12 merupakan halaman aplikasi. Perangkat lunak yang digunakan adalah aplikasi visual studio 2015. Pada aplikasi pengenalan alat-alat
Berdasarkan gambar 11. dan gambar 12. merupakan tampilan simulasi AR alat-alat laboratorium komputer model 3 (tiga) dimensi. Berdasarkan gambar 7. dan gambar 8. menampilkan informasi pengenalan monitor menggunakan AR yang ditampilkan secara 3D. Faktor pencahayaan dan kemiringan marker di sekitar webcam juga dipengaruhi pengenalan marker. Pencahayaan yang kurang atau gelap, terlalu terang atau sangat terang dan adanya pantulan cahaya yang berlebihan terhadap marker menyebabkan webcam tidak dapat mengenali marker, sehingga objek maya tidak tertampil. Posisi marker yang terlalu miring atau terlalu dekat juga mengakibatkan pelacakan marker sulit dijangkau oleh penglihatan webcam. Dengan demikian, ketika pelacakan marker gagal, maka layar komputer tidak akan menampilkan informasi atau objek tertambah. Pembuatan marker tersebut dihasilkan oleh marker generator. Terdapat enam buah marker yang digunakan untuk pengujian.
3. Tampilan Harddisk 3D Dengan Teknologi AR Menu pengenalan harddisk tiga dimensi dengan teknologi augmented reality ditampilkan pada gambar 15. dan gambar 16. dibawah ini :
Gambar 17. Tampilan Mouse 3D Dengan AR
Gambar 15.Tampilan Harddisk 3D Dengan AR
Gambar 16.Tampilan Harddisk 3D Dengan AR Berdasarkan gambar 15. dan gambar 16. merupakan tampilan simulasi AR alat-alat laboratorium komputer model 3 (tiga) dimensi. Berdasarkan gambar 9. dan gambar 10. menampilkan informasi pengenalan harddisk menggunakan AR yang ditampilkan secara 3D. Faktor pencahayaan dan kemiringan marker di sekitar webcam juga dipengaruhi pengenalan marker. Pencahayaan yang kurang atau gelap, terlalu terang atau sangat terang dan adanya pantulan cahaya yang berlebihan terhadap marker menyebabkan webcam tidak dapat mengenali marker, sehingga objek maya tidak tertampil. Posisi marker yang terlalu miring atau terlalu dekat juga mengakibatkan pelacakan marker sulit dijangkau oleh penglihatan webcam. Dengan demikian, ketika pelacakan marker gagal, maka layar komputer tidak akan menampilkan informasi atau objek tertambah. Pembuatan marker tersebut dihasilkan oleh marker generator. Terdapat enam buah marker yang digunakan untuk pengujian. 4. Menu Pengenalan Mouse 3D Dengan Teknologi AR Menu pengenalan mouse 3D dengan teknologi augmented reality ditampilkan pada gambar 17. dan 18. dibawah ini :
Berdasarkan gambar 17. dan gambar 18. merupakan tampilan simulasi AR alat-alat laboratorium komputer model 3 (tiga) dimensi. Berdasarkan gambar 11. dan gambar 12. menampilkan informasi pengenalan mouse menggunakan AR yang ditampilkan secara 3D. Faktor pencahayaan dan kemiringan marker di sekitar webcam juga dipengaruhi pengenalan marker. Pencahayaan yang kurang atau gelap, terlalu terang atau sangat terang dan adanya pantulan cahaya yang berlebihan terhadap marker menyebabkan webcam tidak dapat mengenali marker, sehingga objek maya tidak tertampil. Posisi marker yang terlalu miring atau terlalu dekat juga mengakibatkan pelacakan marker sulit dijangkau oleh penglihatan webcam. Dengan demikian, ketika pelacakan marker gagal, maka layar komputer tidak akan menampilkan informasi atau objek tertambah. Pembuatan marker tersebut dihasilkan oleh marker generator. Terdapat enam buah marker yang digunakan untuk pengujian. 4. PENUTUP 4.1
Kesimpulan Adapun kesimpulan hasil penelitian pengenalan alat-alat laboratorium komputer menggunakan visualisasi 3D berbasis augmented reality adalah : 1. Pengenalan alat-alat laboratorium komputer dan dapat mengatasai terbatasnya alat bantu peraga dengan cara menggabungkan objek 3D yang bersifat virtual dengan dunia nyata sehingga memudahkan pengguna untuk melihat alat-alat laboratorium komputer secara virtual pada aplikasi yang disediakan sebelum memulai pengenalan alat-alat laboratorium komputer. 2. Aplikasi pendukung visual studio 2015, Vuforia – Unity 505 menerapkan AR (Augmented Reality) dapat mengaplikasikan dunia virtual ke dalam dunia nyata dan dapat mengubah objekobjek tersebut menjadi objek 3D. 3. Objek yang ditampillkan secara visual sangat membantu dalam menciptakan objek 3 dimensi walaupun menggunakan media handphone.
5. DAFTAR PUSTAKA [1]
Aditya, Rizki, Yudiantika. 2013. Implementasi Augmented Reality Di Museum: Studi Awal Perancangan Aplikasi Edukasi Untuk Pengunjung Museum. Universitas Gajah Mada
[2]
Alessandro, Del, Sole. 2015. Visual Studio 2015 Succintly. Syncfusion, Technology Resource Portal, USA
[3]
Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak. MediaKita, Jakarta Selatan
[4]
Ari, I., Ketut, Wiwekananda. 2009. Perancangan dan Implementasi Sistem Interaktif Jurnal Pada Sistem Akuntansi (AISO) PT. Dimata Sora Jayate. Bali, Universitas Udayana
[5]
Cahyono, Edy, Dkk. 2012. Diklat Laboratorium IPA. UNESS, Jakarta
[6]
Dwi, Budi, Satoto, dkk. 2013. Integrasi Augmented Reality Pada Mobile Virtual Tour Berbasis Android Untuk Pencarian Lokasi Dan Rute Terdekat. Universitas Trunojoyo Madura
[7]
Efendi, Ruslan, Nasution. 2012. Implementation Sms Gateway In The Development Web Based Information System Schedule Seminar Thesis. Lampung, UNILA
[8]
Haviluddin. 2011. Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language). Samarinda, Universitas Mulawarman
[9]
Hasnul, Arifin. 2010. Panduan Membeli Komputer Murah Dan Berkualitas. MediaKom, Jakarta.
[10]
Kroenke, David, M. 2009. Database Processing Dasar-Dasar, Desain & Implementasi. Jakarta, Erlangga