USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA “Perbedaan Tingkat Parasit Taenia Solium Pada Daging Babi Ternak dan Daging Babi Hutan yang Dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya”
BIDANG KEGIATAN: PKM – Penelitian
Diusulkan oleh: Kukuh Suryawan
: 14.72.015856 Angkatan 2014
Depie Estiarini
: 14.72.015804 Angkatan 2014
Setyo Rini Haryanti
: 14.72.015808 Angkatan 2014
Yusuf Iqbal Setia
: 14. 31.015775 Angkatan 2014
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH PALANGKA RAYA PALANGKA RAYA 2015
ABSTRAK Daging babi merupakan inang yang baik untuk perkembang biakan parasit cestoda spesies Tanea solium dan menyebabkan Penyakit Sisterkosis. Pada Tahun 2011, WHO melaporkan lebih dari 50 juta orang menderita
sistiserkosis, namun jumlah
ini masih diyakini melebihi jumlah yang sebenarnya. Di Indonesia kasus sistiserkosis terutama ditemukan di tiga propinsi yaitu Bali, Papua (Irian Jaya) dan Sumatera Utara dengan prevalensi tertinggi ditemukan di Propinsi Papua (42,7%). Di Kota Palangka Raya permintaan masyarakat lokal (dayak non muslim) akan daging babi sangat tinggi. Babi yang diolah dan dijual bukan hanya berasal dari babi hutan namun juga berasal dari babi peternakan. Berdasarkan hasil observasi, mayoritas ternak babi di Kota Palangka Raya dilakukan di halaman rumah penduduk dengan kondisi sanitasi yang kurang baik dan tak jarang babi ternak diberi makanan yang berasal dari sampah-sampah penduduk. Rancangan penelitian ini adalah observasional study dengan pendekatan deskriptif. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat parasit Taenea solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di pasar Kahayan Kota Palangkaraya. Populasi adalah seluruh daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. Sedangkan sampel adalah daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual pada saat penelitian berlangsung. Metode yang digunakan adalah metode kompresi otot dan metode pencernaan otot yang diamati secara mikroskopik. tingkat parasit menggunakan 3 (tiga) parameter, yaitu tingkat parasit tinggi apabila ditemukan > 1 larva Taenea solium pada sampel, tingkat parasit rendah apabila ditemukan 1 larva Taenea solium pada sampel dan tidak mengandung parasit apabila tidak ditemukan larva Taenea solium pada sampel.
Kata Kunci : Daging babi ternak, daging babi hutan, Taenea solium
DAFTAR ISI
Lembar Pengesah Ringkasan Daftar Isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1 1.2 Tujuan .................................................................................................................................2 1.3 Luaran..................................................................................................................................2 1.4 Manfaat................................................................................................................................2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Babi......................................................................................................................................3 2.2 Taenea Solium......................................................................................................................3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian...........................................................................................................6 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................................................6 3.3 Populasi dan Sampel............................................................................................................6 3.4 Tehnik Pengumpulan Data...................................................................................................6 3.5 Alat dan Bahan.....................................................................................................................6 3.6 Variabel dan Definisi Operasional.......................................................................................7 3.7 Prosedur Kerja......................................................................................................................7 3.8 Manajemen Data..................................................................................................................8 3.9 Analisis Data........................................................................................................................8 BAB IV ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Penelitian.............................................................................................................9 4.2 Jadwal Penelitian..................................................................................................................9 Daftar Pustaka..........................................................................................................................10 Lampiran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daging babi merupakan salah satumakanan yang populer di kalangan mayarakat barat dan timur terutama di kalangan non muslim. Daging babi memiliki banyak manfaat, tidak berbeda dengan daging merah lainnya. Daging babi memiliki kandungan energi yang tinggi (457 kkal)
sehinggga dapat meningkatkan tenaga untuk beraktiivitas,
menjaga daya tahan tubuh, mencegah terjadinya kelelahan dan meningkatkan kosentrasi dalam melakukan akivitas. Meskipun daging babi sangat bermanfaat bagi kesehatan, namun babi juga merupakan inang yang baik untuk perkembang biakan parasit cestoda spesies Tanea solium.Infeksi T. solium pada manusia terjadi saat parasit tersebut berbentuk larva sistierkus. Jika manusia makan daging sapi atau babi yang dimasak tidak sempurna dan mengandung sistiserkus bovis atau sistiserkus sellulose, maka dalam usus manusia sistiserkus ini akantumbuh menjadi cacing T. solium dewasa dan menyebabkan penyakit sisterkosis. Sistiserkosis ditemukan diberbagai tempat di dunia dan diperkirakan merupakan parasit manusia yang penting terutama di mana daging babi mentah atau setengah matang dimakan. WHO melaporkanlebih dari 50 juta orang menderita pada Tahun 2010,
namun
jumlah
ini
masih
sebenarnya. Sekitar 50.000 ribu orang meninggal sistiserkosis
pada
jantung
dan
sistiserkosis
diyakini melebihi jumlah
yang
per tahun akibat komplikasi
otak (CFSPH, 2005; Tolan, 2011). Prevalensi
sistiserkosis akibat Taenia solium paling sering terjadi di Amerika Latin, Amerika Tengah dan Selatan, Asia Tenggara, dan Afrika Sub Sahara (CFSPH, 2005; Garcia et al., 1999; WHO, 2009). Di Indonesiakasus sistiserkosis terutama ditemukan di tiga propinsi yaitu Bali, Papua (Irian Jaya) dan Sumatera Utara.Pada Tahun 2010 prevalensi sistiserkosis berada pada rentang 1,0%-42,7%, dimana prevalensi tertinggi ditemukan di Propinsi Papua (42,7%) karena masyarakat papua mayoritas mengkonsumsi daging babi sebagai lauk pauk utama mereka. Di Kota Palangka Raya permintaan masyarakat lokal (dayak non muslim) akan daging babi sangat tinggi karena harganya yang relative terjangkau dibandingkan dengan daging merah lainnya (daging sapi, kambing dan kerbau). Daging babi banyak di jual di pasar-pasar tradisional maupun di pinggir jalan dalam bentukdaging mentah, olahan, masakan siap saji, bahkan babi yang masih hidup.Babi yang diolah dan dijual bukan hanya berasal dari babi hutan namun juga berasal dari babi peternakan.Besarnya
permintaan masyarakat lokal akan daging babi
kadang-kadang menyebabkan
ketersediaan daging babi di pasaran kian langka, apalagi hasil buruan akan babi semakin jarang. Keadaan tersebut mendorong masyarakat untuk menternak babi, selain untuk meningkatkan ekonomi, babi juga dapat dikonsumsi oleh keluarga yang berasangkutan. Berdasarkan hasil observasi, mayoritas ternak babi di Kota Palangka Raya dilakukan di halaman rumah penduduk dengan kondisi sanitasi yang kurang baik dan tak jarang babi ternak diberi makanan yang dipungut dari sampah-sampah penduduk. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang perbedaan tingkat parasit T.solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. Tujuan 1.1.1
Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membedakan tingkat parasit T.Solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya.
1.1.2
Tujuan Khusus a. Untuk mengidentifikasi larva T.Solium pada daging babi ternak yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. b. Untuk mengidentifikasi larva T.Solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya. c. Untuk membedakan tingkat parasit T. soliumpada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual di pasar Kahayan Kota Palangka Raya. 1.3. Luaran 1. Materi buku ajar pada Mata Kuliah Parasitologi Program Studi rumpun keilmuan Kesehatan dan Pertanian ; 2. Publikasi ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi
1.4 Manfaat 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dalam bidang kesehatan, pertanian dan peternakan;
2. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan instansi terkait dalam pengendalian Penyakit Sisteserkosis. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Babi Babi merupakan hewan unggul yang bermoncong panjang dan berhidung rata. Babi berasal dari Eurasia kadang juga dirujuk sebagai khinzir. babi merupakan omnivore yang berarti mereka mengkonsumsi dagging dan tumbuh-tumbuhan . Selain itu babi merupakan salah satu mamalia yang paling cerdas dan dilaporkan lebih pintar dan mudah dipelihara ketimbang anjing dan kucing (Hariyadi, 2012). 2.1.1 Babi Ternak Ternak babi merupakan salah satu penghasil daging selain ternak lain (seperti ternak kambing, domba, kerbau). Ternak babi ini umumnya yang dipelihara adalah babi tipe pedaging, yang tujuan utamnya untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan daging babi tersebut. daging babi yang mungkin memiliki kelebihan dari daging babi lainnya seperti dari rasa yang lebih gurih dan empuk. namun daging babi jarang ditemukn di daerah yang umumnya beragama muslim karena tidak ada konsumen, tetappi lain halnya pada daerah yang umumnya beragama lain seperti di Bali, Kalimantan Tengah, Kalbar, Papua dan lain-lain. Babi ternak ada 312 varietas dan 87 varietas yag resmi kini dikenal sebagai babi unggul merupakan hasil seleksi dan persilangan babi beberapa beberapa bangsa babi sehingga dihasilkan beberapa bangsa baru dan kemudian menyebar ke seluruh dunia, misalnya 60 % babi komersil di dunia adalah Yorkshiree (Large White) 2.1.2Babi Hutan Jenis babi yang lain adalah babi liar (babi hutan) mungil, Aili (Batak), Jani (Dayak), Babui (Kayan), Dahak (Kapuas) dimana spesies ini belum dijinakan, namun sering diburu sebagai sumber daging tergolong hewan besar tinggi ( 1 meter) dan panjang 1 meter dengan berat dewasa bisa mencapai 150 kg, makanannya tumbuh-tumbuhan, bijibijian, bbuah-buahan, rumput—rumputan, serangga, hewan melata dan liar.Babi Indonesia asli adalah babi hutan yang sekarang berkeliaran di hutan-hutan. Bangsa babi yang dikenal di Indonesia antara lain babi bali, babi jawa, babi kerrawang, babi sumba, babi nias, babi batak, babi tanah toraja, babi dayak, dan lain-lain.
2.2Taenea Solium Taenia solium merupakan spesies cacing dimana manusia merupakan hospes definitifnya sedangkan babi merupakan hospes perantara, infeksi pada manusia terjadi bila termakan larva cacing pita yang ada dalam daging babi yang tidak dimasak dengan baik atau dimakan mentah(Soedarto, 2003).Taenia soliumadalah bentuk dewasa dari cacing pita yang hidup pada hewan maupun manusia sebagai parasit dalam alat pencernaan. 2.2.1 Morfologi Cacing dewasa berukuran antara 2 sampai 3 meter dan dapat sampai 25 tahun lamanya. Skoleks bergaris tengah 1 milimeter, bulat dan mempunyai 4 buah alat hisap. Kepala juga dilengkapi dengan rostelum yang mempunyai dua deret kait yang melingkar. Leher pendek, berukuran panjang antara 5 sampai 10 milimeter. Jumlah segmen Taenia solium pada umumnya tidak lebih dari 1000 buah, segmen mature berukuran 12 milimeter. Lubang genetikal terletak didekat pertengahan segmen. Uterus gravid memiliki lima sampai sepuluh cabang lateral disetiap sisi. Segmen gravid dilepaskan tidak satu demi satu melaikan dalam bentuk rantai segmen yang terduri dari lima atau lebih segmen sekali dilepaskan. Telur berbentuk bulat, berwarna coklat, berdinding tebal dan bergaris radikal, ukurannya antara 30 sampai 45 mikron. 2.2.2Siklus Hidup Parasit cacing ini termasuk dalam kelompok parasit zoonosis. Siklus hidup Taenia solium berlangsung dalam tubuh dua jenis tuan rumah (hospes), yaitu manusia sebagai hospes definisi dan babi sebagai hospes perantara.Cacing dewasa yang terdapat dalam usus halus manusia melepaskan segmen yang paling ujung sehingga segmen atau telur cacing yang keluar dari segmen yang pecah akan dijumpai dalam tinja penderita.Apabila telur tersebut tertelan oleh babi, didalam usus telur akan pecah dan onkospfer akan terlepas. Dengan bantuan kait, onskosfer akan menembuas dinding usus lalu masuk dalam pembuluh darah portal atau saluran limfe didaerah usus, akhirnya mencapai sirkulasi sistemik dan organ-organ misalnya jantung, hati, paru serta otot. Otot-otot yang paling disukai adalah otot lidah, leher, bahu, dan otot gerak lainnya, termasuk otot jantung. Kemudian sel-sel dibagikan pertengahan dari onkosfer akan mencair dan membentuk rongga, sehingga dalam waktu 60-70 hari sesudah terinfeksi, masingmasing, sistiserkusberubah menjadi cacing pita dewasa.( Soedarto, 1992 ).
2.2.3 Gejala Klinis Adanya larva cacing pita pada daging babi dapat dikenal dengan melihat bentuk bercak-barcak putih seperti beras karena terjadi pengapuran pada daerah organ yang ditempati. Hewan yang terinfeksi oleh Sistiserkus yang ringan tidak menunjukan gejala apapun, barulah pada kasus yang berat gejala akan muncul yaitu perasaan tidak enak badan (malaise), mudah teruksi (irritabiliti), perubahan tingkah nafsu makan (capricius appetite), bulu kusut (shaggy coat), sedikit diare dan tubuh menjadi kurus (Soeharsono,2002). 2.2.4 Identifikasi Parasit Adanya larva cacing pita pada daging babi dapat dikenal dengan melihat bentuk bercak-barcak putih sepert beras karena terjadi pengapuran pada daerah organ yang ditempati. Hewan yang terinfeksi oleh Sistiserkus yang ringan tidak menunjukan gejala apapun, barulah pada kasus yang berat gejala akan muncul yaitu perasaan tidak enak badan (malaise), mudah teruksi (irritabiliti), perubahan tingkah nafsu makan (capricius appetite), bulu kusut (shaggy coat), sedikit diare dan tubuh menjadi kurus (Soeharsono,2002). 2.2.5 Pencegahan Taenia Solium Dengan mempelajari siklus hidup dan penularan cacing Taenia solium, maka infeksi cacing ini dapat dicegah dengan caramengobati penderita,
pengawasan atas daging
babi yang dijual, memasak dengan baik daging babi yang dimakan, menjaga kebersihan lingkungan. Mengobati penderita sistiserkosis selain akan mengurangi sumber infeksi, juga akan mencegah kemungkinan terjadinya penulan oleh larva Taenia. Pengawasan atas daging babi yang akan dijual akan banyak megurangi kasus taeniasis terutama didaerah yang penduduknya mempunyai kebiasaan memakan daging babi mentah atau setengah matang. Memasak daging babi dengan baik merupakan cara pencegahan yang baik, oleh karena sistiserkus akan mati jika dipanaskan sampai 50̊ celcius selama 30 menit. Pengasinan daging tidak akan selalu dapat membunuh sistiserkus. Selain itu dengan menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari ternak babi memakan tinja manusia merupakan cara syang sangat baik mengurangi taeniasis.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini adalah observasional Studydengan pendekatan deskriptif yaitu menggambarkan perbedaan tingkat parasit T. solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan yang dijual diPasar Kahayan Kota PalangkaRaya Tahun 2015. 3.2Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian
akan dilakukan diLaboratorium Klinik Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya yang akan dilaksanakan selama bulan setelah proposal penelitian disetujui. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daging babi yang di jual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya baik daging babi ternak maupun daging babi hutan. 3.3.2 Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah daging babi ternak mentah dan daging babi hutan mentah yang dijual di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya pada saat penelitian berlangsung. 3.4 Tehnik Pengumpulan Data Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1.
Observasi yaitu pengamatan langsung kondisi daging babi di Pasar Kahayan Kota Palangka Raya
2.
Identifikasi Larva T.Solium pada daging babi ternak mentah dan daging babi hutan mentah secara mikroskopik di Laboratorium. 3.5 Alat dan Bahan
3.5.1
Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kantong plastik, karet, corong, kawat kasa, mikroskop, pisau, gelas objek, penggiling dan klem standar.
3.5.2
Bahan
Bahan yang digunakan adalah 500 gram daging babi ternak mentah, 500 gram daging babi hutan mentah, HCL, larutan pencernah danscale pepsin. 3.6 Variabel dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu tingkat parasit T.solium, yang diidentifikasi melalui mikroskopik .Tingkat parasitT. solium adalah banyaknya jumlah larva T.solium pada daging babi ternak dan daging babi hutan, dengan kriteria objektif sebagai berikut : a. Tingkat parasit tinggi
: ditemukan lebih dari 1 larva pada sampel
b. Tingkat parasit rendah
: ditemukan 1 larva pada sampel
c. Tidak mengandung parasit : tidak ditemukan larva T.solium pada sampel 3.7 Prosedur Kerja 3.7.1
Pengambilan sampel Pengambilan sampel daging babi hutan mentah dan daging babi ternak mentah dilakukan secara bersamaan. Dipersiapkan kantong plastik dan karet untuk tempat sampel dan
alat tulis untuk mencatat data sumber daging babi sebelumdilakukan
pemeriksaan laboratorium.Daging babi yang diperoleh dari pasar kahayan dimasukan dalam kantong plastik diikat dengan karet gelang untuk mencegah kemungkinan terjadinya kontaminasi. 3.7.2 Pemeriksaan Laboratorium Daging babi hutan mentah dan daging babi ternak mentah diperiksa larva cacing pita dalam otot daging babi dengan metode sebagai berikut: 1. Metode kompresi otot a. Daging babi diiris setebal 2 milimeter b. Irisan tipis otot diletakan diatas gelas preparat c. Dilakukan pemeriksaan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 kali d. Apabila telah ditemukan aging yang mempunyai kista maka dilanjutkan ke metode pencernaan otot 2. Metode Pencernaan Otot a. Otot daging babi yang diduga mengandung larva cacing pita digiling/dilumatkan. b. Disiapkan larutan pencerna yaitu air 600 mili liter, scale pepsin 5 gram, Asam clorida (HCL) jenuh 10 mili liter. c. Dicampur setiap 50 gram daging giling dengan larutan pencerna.
d. Campuran daging dituangkan dalam corong, dimana bagian bawah corong terdapat kawat kasa yang ditutup 4 lapisan kain.. e. Diletakkan gilingan daging pada kain dan dilakukan pencernaan selama 48 jam pada suhu 35-37̊C. f. Diambil larva cacing dan dimasukkan dalam larutan faali pada suhu 30-35̊C. g. Diperiksa larva dibawah mikroskop dengan hati-hati. 3.8 Managemen Data Managemen data dalam penelitian ini menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0 dengan beberapa tahap yaitu mengkode data (coding), mengkode ulang (decoding), tabulasi (tabulating) dan analisis data. 3.9 Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis univariat untuk mengetahui karakteristik daging babi ternak dan daging babi hutan. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji T- Independent untuk mengetahui perbedaan tingkat parasite T.solium pada daging babi ternak dan dan daging babi hutan, dengan rumus sebagai berikut : t
( x1 x2 ) ( S1 / n1 ) ( S 2 / n2 ) 2
2
atau
Keterangan n = Jumlah populasi/ sampel s = standar deviasi x = rata-rata jumlah parasit pada sampel
t
( x1 x2 ) S p ( n11 n12 ) 2
BAB IV ANGGARAN DAN JADWAL PENELITIAN 4.1 Anggaran Penelitian Anggaran yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : Tabel 1 Anggaran Penelitian No 1 2 3 4
Jenis Pengeluaran Peralatan Penunjang (30%) Bahan Habis Pakai (40%) Perjalanan (15%) Lain-Lain (15%) Total
Biaya (Rp) 3.750.000,5.000.000,1.875.000,1.875.000,12.500.000,-
4.2 Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sellama 5 bulan dengan rincian jadwal sebagai berikut : Tabel 2 Jadwal Penelitian No
Kegiatan
1
Pengajuan Proposal PKM-P Observasi lapangan dan Pengambilan Sampel Penelitian
2 3 4 5
Bulan 1
2
3
4
Analisis Data dan pelaporan Publikasi
DAFTAR PUSTAKA
Lambert HP, Farrar WE: Infectious Diseases Illustrated.Philadelphia, W.B. Saunders,1982.
5
Markell EK, Voge M, John DT: Medical Parasitology, ed 6. Philadelphia, W.B. Saunders, 1986. Garcia S Lynne, 1996. Diagnostik Parasitologgi Kedokteran. Buku Kedokteran ECG : Jakarta Schmidt GD, Robert LS: Foundation of Parasitology. St Louis, C.V Mosby, 1977. Seri Malemna, 2005. Pemeriksaan Larva Cacing Pita pada Daging babi (porcina) Dirumah Makan babi pangang karo, USU Repository Soeparno, 1994.Ilmu dan Tehnologi Daging. Gadjah Mada Universitas Press. Yogyakarta Soedarto, 1992.Helmintologi Kedokteran. Airlangga University Press _______, 2003.Zoonosis kedokteran. Airllangga University Press Socharsono, 2002.Zoonosis, Penyakit Menular Dari Hewan Kemanusia.Penerbit kanisius Yogyakarta. Zaman V: Atlas of Medical Parasitology, Philadelphia, Lea & Febiger, 1979.
Lampiran 1 Identitas Mahasiswa Pengusul dan Pembimbing A. Identitas diri 1
Nama Lengkap
Depie Estiarini
2
Jenis kelamin
Perempuan
3
Bidang studi
Analis Kesehatan
4
NIM
14.72.015804
5
Tempat dan tanggal lahir
Kuala Kuayan, 5 Juni 1996
6
E-mail
[email protected]
7
Nomor telp/Hp
+6281346217864
B. RiwayatPendidikan
Nama Institusi Jurusan Tahun masuk - lulus
SD SDN-2 Sumber Makmur 2002-2008
SMP SMPN-1 Mentaya Hilir Utara 2008-2011
SMA SMAN-1 Mentaya Hilir Utara IPA 2011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) No
Nama pertemuan ilmiah/seminar
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan tempat
D.Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Jenis penghargaan
Institusi pemberi penghargaan
tahun
A. Identitas diri 1
Nama Lengkap (dengangelar)
Setyo Rini Haryanti
2
Jenis kelamin
Perempuan
3
Bidang studi
Analis Kesehatan
4
NIM
14.72.015808
5
Tempat dan tanggal lahir
Palembang, 27 November 1996
6
E-mail
[email protected]
7
Nomor telp/Hp
+6285654108274
B. RiwayatPendidikan
Nama Institusi
SD SDN-2 Sei Gohong
Jurusan Tahun masuk - lulus
2002-2008
SMP SMPN-5 Palangka Raya 2008-2011
SMA SMAN-6 Palangka Raya IPA 2011-2014
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan tempat
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) No
Nama pertemuan ilmiah/seminar
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Jenis penghargaan
Institusi pemberi penghargaan
Tahun
\
A. Identitas diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Yusuf Iqbal Setia
2
Jenis kelamin
Laki-Laki
3
Bidang studi
Agroteknologi
4
NIM
14.31.015775
5
Tempat dan tanggal lahir
Tumbang Samba, 31 Desember 1995
6
E-mail
[email protected]
7
Nomor telp/Hp
+6282251484949
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi Jurusan Tahun masuk - lulus
SD SDN-3 Samba Danum 2001-2008
SMP SMPN-1Katingan Tengah 2008-2011
SMA SAMN-1Katingan Tengah IPS 2011-2014
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan tempat
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) No
Nama pertemuan ilmiah/seminar
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Jenis penghargaan
Institusi pemberi penghargaan
Tahun
A. Identitas diri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Kukuh Suryawan
2
Jenis kelamin
L
3
Bidang studi
Analis Kesehatan
4
NIM
14.72.015856
5
Tempat dan tanggal lahir
Kuala Kapuas, 10 Desember 1996
6
E-mail
[email protected]
7
Nomor telp/Hp
08971014775
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi Jurusan Tahun masuk - lulus
SD SD Katolik Santo Paulus 2002-2008
SMP SMP Katolik Santo Paulus 2008-2011
SMA SMAN-2 Kuala Kapuas IPA 2011-2014
Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan tempat
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) No
Nama pertemuan ilmiah/seminar
D. Penghargaan dalam 10 tahun terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya) No
Jenis penghargaan
Institusi pemberi penghargaan
Tahun
IDENTITAS PEMBIMBING A. Identitasdiri 1
Nama Lengkap (dengan gelar)
Nurhalina
2
Jenis kelamin
Perempuan
3
Bidang studi
Epidemiologi
4
NIDN
1128058301
5
Tempat dan tanggal lahir
Raha, 28 Mei 1983
6
E-mail
[email protected]
7
Nomor telp/Hp
081314536125
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi Jurusan Tahun masuk - lulus
SD SDN No.16 Raha Umum 1989-1995
SMP SLTP No.1 Raha Umum 1995-1998
SMA SPK PemdaMuna Perawat 1998-2001
C. Perguruan Tinggi
Nama Institusi Jurusan Tahun masuk - lulus
S1 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Epidemiologi dan Biostatistik 2001-2006
S2 Universitas Indonesia Epidemiologi Komunitas 2010-2012
D. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) ( 3Tahun terakhir ) No Nama pertemuan ilmiah/seminar Judul Artikel Ilmiah 1
2 3
Dialog terbatas Revisi UU No.39 Tahun 2014 tentang Perlindungan TKI di luar negeri Seminar “Tantangan Generasi Muda Menghadapi MEA” Latihan Kader II Tingkat Nasional HMI Cabang Palangka Raya
Tantangan dan hambatan perlindungan TKI di luar negeri Tantangan Dunia Pendidikan dalam menghadapi MEA Pandangan Hukum terhadap hak-hak perempuan
Waktu dan tempat Jakarta, 2012
Palangka Raya, 2014 Palangka Raya, 2015
D
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan 1. Peralatan Penunjang Justifikasi Pemakaian 1 kali 1 kali 4 kali 1 kali 1 kali 2 kali 2 kali 1 kali
Material Mikroskop Termovigrometer Pisau Mortil dan Alu Penggiling Daging Gelas Objek Pinset Sewa Lab SUB TOTAL (Rp)
Harga Satuan (Rp) Rp. 444.000 Rp. 150.000 Rp. 60.000 Rp. 66.000 Rp. 1.200.000 Rp. 50.000 Rp. 5.000 Rp. 1.000.000
Kuantitas 2 unit 2 unit 1 paket 2 set 1 unit 1 paket 1 paket 1 unit
Jumlah (Rp) Rp. 888.000 Rp. 300.000 Rp. 120.000 Rp. 132.000 Rp. 1.200.000 Rp. 100.000 Rp. 10.000 Rp. 1.000.000 Rp. 3.750.000
2. Bahan Habis Pakai
HCl jenuh
Justifikasi Pemakaian secukupnya
1 botol
HargaSatuan (Rp) Rp. 1.000.000
Kasa Larutan Skalapepsin
Secukupnya Secukupnya
1 pak 1 botol
Rp. 60.000 Rp. 1.000.000
Larutan Faali
Secukupnya
1 botol
Rp. 1.000.000
Daging Babi Ternak Mentah Daging Babi Hutan Mentah Tissue Sarung Tangan Latex Masker
Secukupnya
1 kg
Rp. 100.000
Secukupnya Secukupnya Tiap kali di lab Tiap kali di lab
1 kg 1 roll 1 kotak 8 buah
Rp. 100.000 Rp. 15.000 Rp. 65.000 Rp. 170.000
Rp. 100.000 Rp. 15.000 Rp. 65.000 Rp. 1.360.000
Jas Lab
Tiap kali di lab
4 lembar
Rp. 150.000
Rp. 600.000 Rp. 5.000.000
Material
Kuantitas
SUB TOTAL (Rp)
Jumlah (Rp) Rp. 1.000.000 Rp. 60.000 Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000 Rp. 100.000
3. Perjalanan Material Transportasi
JustifikasiPerjalanan 4 kali
Konsumsi Perjalanan
2 kali
Kuantitas
Harga
4 orang
Rp. 325.000
4 orang
Rp.50.000
Jumlah (Rp) Rp. 1.350.000 Rp. 400.000
Rp. 1.850.000
SUB TOTAL (Rp)
4. Lain-lain Material Laporan Publikasi
Justifikasi Pemakaian 3 paket Jurnal terakreditasi nasional, koran dan seminar
SUB TOTAL (Rp)
Harga Satuan (Rp) Rp. 500.000 Rp. 1.375.000
Kuantitas 3 buah 1 paket
Jumlah (Rp) Rp. 500.000 Rp. 1.375.000
Rp. 1.875.000 Total (Keseluruhan) Rp. 1.875.000
REKAPITULASI ANGGARAN No 1 2 3 4
Jenis Pengeluaran Peralatan penunjang, ditulis sesuai kebututan (20-30%). Bahan habis pakai, ditulis sesuai dengan kebutuhan Perjalanan Lain-lain Total
Biaya ( Rp) 3.750.000,5.000.000,1.875.000,1.875.000,12.500.000,-