USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM PELO (Tempe Kaloco) Tempe Berbahan Dasar Biji Karet atau Kaloco Sebagai Alternatif Makanan Sehat Pengganti Tempe Kedelai
KEGIATAN: PKM-K
Diusulkan oleh : 1. Sartini Fefri Yuliana
D0110101/2010
2. Imtikhana Puput B
D0110063/2010
3. Rosie Fistia Aryantari
D0111074/2011
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013
i
LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul Kegiatan
: PELO (Tempe Kaloco) Tempe Berbahan Dasar Biji Karet atau Kaloco Sebagai Alternatif Makanan Sehat Pengganti Tempe Kedelai 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKM-P ( ) PKM-M ( ) PKM-KC
( √ ) PKM-K 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Universitas/Institut/Politeknik e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
4. 5.
6.
7.
( ) PKM-T : : : : :
Sartini Fefri Yuliana D0110101 Ilmu Administrasi Universitas Sebelas Maret Ngalasan RT.01/01 Brujul Jaten Karanganyar 085799113637 f. Alamat Email : anna_fefri@yahoo. co.id Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar : Drs.Sonhaji, M.Si b. NIDN : 195912061988031004 c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Perumahan Jetis Permai Gang VIII No.36 Gentan, Baki, Sukoharjo. Tel.(0271)7650954 HP.081329343900 Biaya Kegiatan Total a. Dipa : Rp 3.000.000,00 b. Sumber lain : Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan Surakarta, 25 Maret 2013 Menyetujui,
Ketua Jurusan Ilmu Administrasi
( Drs.Is Hadri Utomo, M.Si ) NIP . 195909071987021001
Ketua Pelaksana Kegiatan
( Sartini Fefri Yuliana ) NIM. D0110101
Pembantu Rektor III
Dosen Pembimbing
( Drs.Dwi Tiyanto,S.U. ) NIP . 195404141980031007
( Drs.Sonhaji, M.Si ) NIDN. 0006125905
ii
1 A.
Judul Program PELO (Tempe Kaloco) Tempe Berbahan Dasar Biji Karet atau Kaloco Sebagai Alternatif Makanan Sehat Pengganti Tempe Kedelai
B.
Latar Belakang Masalah Kaloco merupakan biji dari pohon karet. Pada umumnya, hasil yang diambil dari pohon karet hanyalah getah karetnya saja untuk diolah. Di daerah Kerjo Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu daerah penghasil karet. Di daerah ini, biji dari pohon karet (kaloco) tidak di manfaatkan karena yang diolah adalah getah karetnya saja tanpa memperhatikan biji dari pohon karet yang terbuang begitu saja. Di sisi lain, pengrajin tempe yang mulai gulung tikar dalam pembuatan tempe dengan alasan bahwa kedelai lokal memiliki kualitas yang tidak cukup baik untuk di jadikan tempe membuat pangsa pasar tempe menurun drastis. Tempe sulit ditemui dan memiliki harga yang melambung cukup tinggi. Selain itu, di Indonesia pada umumnya masih membutuhkan supplay kedelai import yang memiliki jumlah yang tidak sedikit. Para pengrajin mengeluh akan tingginya harga kedelai dan dengan harga jual yang masih tetap rendah. Itu salah satu faktor mengapa tempe kedelai menjadi sulit ditemui dan pengrajin tempe semakin berkurang. Kedelai adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar pembuatan tempe. Yang dimana pemenuhan kedelai di dalam negeri tidak bisa terpenuhi hanya dengan kedelai lokal. Dari beberapa sumber, di dapat bahwa total kebutuhan kedelai dalam negeri sekitar 70 persen masih import. Tempe berpotensi untuk digunakan melawan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dan mencegah terjadinya penyakit degeneratif (aterosklerosis, jantung koroner, diabetes melitus, kanker, dan lain-lain). Selain itu tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab diare, penurun kolesterol darah, pencegah penyakit jantung, hipertensi, dan lain-lain. Komposisi gizi tempe baik kadar protein, lemak, dan karbohidratnya tidak banyak berubah dibandingkan dengan kedelai. Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan yang terdapat dalam kedelai. Oleh karena itu, tempe sangat baik untuk diberikan kepada segala kelompok umur (dari bayi hingga lansia), sehingga bisa disebut sebagai makanan semua umur.
1
2 Dibandingkan dengan kedelai, terjadi beberapa hal yang menguntungkan pada tempe. Secara kimiawi hal ini bisa dilihat dari meningkatnya kadar padatan terlarut, nitrogen terlarut, asam amino bebas, asam lemak bebas, nilai cerna, nilai efisiensi protein, serta skor proteinnya. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang ada dalam kedelai. Ini telah dibuktikan pada bayi dan anak balita penderita gizi buruk dan diare kronis. Sepotong tempe goreng (50 gram) sudah cukup untuk meningkatkan mutu gizi 200 g nasi. Bahan makanan campuran beras-tempe, jagung-tempe, gaplek-tempe, dalam perbandingan 7:3, sudah cukup baik untuk diberikan kepada anak balita. Begitu juga dengan tempe kaloco, karena kandungan biji karet dari komposisi kimianya, biji karet memiliki protein yang tinggi. Dari hasil analisis diketahui kadar proteinnya sebesar 27%, lemak 32,3%, air 3,6%, thiamin 450µg, asam nikotinat 2,5µg, vitamin B karoten dan tekoferol 250µg, dan sianida sebanyak 330 mg dari setiap 100 g bahan. Selain kandungan proteinnya cukup tinggi, pola asam amino biji karet juga sangat baik. Semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh terkandung didalamnya. Oleh karena itu, kelompok kami ingin menjadikan tempe kaloco sebagai alternatif makanan pengganti tempe kedelai yang menghasilkan profit usaha.
C.
Perumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka permasalahan dalam kasus ini adalah 1. Bagaimana menjadikan biji karet sebagai alternatif bahan baku pangan pengganti kedelai yang harganya melonjak naik ? 2. Bagaimanakah proses pembuatan tempe dari kaloco atau biji karet? 3. Bagaimana memanfaatkan biji karet atau kaloco sebagai suatu usaha yang menghasilkan profit melalui usaha pembuatan Lope (kaloco tempe) ?
D.
Tujuan Adapun tujuan dari program kegiatan ini adalah: 1.
Pemanfaatan biji karet di daerah kecamatan kerjo, kabupaten karanganyar.
2.
Sebagai alternatif pengganti kedelai lokal yang memiliki kualitas kurang baik.
3.
Menjadikan tempe kaloco sebagai alternatif makanan pengganti tempe kedelai.
4.
Menjadikan Pelo (tempe kaloco) sebagai suatu usaha yang menghasilkan profit.
3 5.
E.
Meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan adanya lapangan pekerjaan baru.
Luaran yang Diharapkan Luaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dapat memanfaatkan biji dari pohon karet yang tidak termanfaatkan. Adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memanfaatkan sumber daya alam yang berpontensi namun belum di gali. Selain itu kegiatan ini di harapkan dapat memberikan efek positif kepada masyarakat agar mampu berpikir kritis tentang sumber daya alam disekitarnya. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, dimana dengan adanya tempe kaloco ini dapat menambah lapangan pekerjaan di daerah Kerjo Karanganyar pada khususnya. Serta menjadikan tempe kaloco sebagai suatu alternatif makanan pengganti tempe kedelai yang sekarang harganya mahal. Menjadikan tempe kaloco sebagai suatu makanan yang enak, sehat, bergizi serta murah.
F.
Kegunaan Dalam kegiatan ini, ada beberapa kegunaan yang dapat di peroleh masyarakat luas. Kegunaan dari kegiatan ini salah satunya adalah menemukan bahan baku pengganti kedelai lokal yang memiliki kualitas kurang bagus serta harga yang cukup tinggi. Biji pohon karet yang disebut kaloco ini dapat berguna sebagai pengganti kedelai dalam membuat tempe. Kegunaan lain dari kegiatan ini adalah memberi kesempatan bagi para pengangguran untuk belajar menjadi pengusaha tempe. Otomatis kegiatan ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi pengangguran di daerah sekitar. Selain itu, dari kegiatan ini dapat memberikan solusi cara pembuatan tempe tanpa menggunakan kedelai, dengan harga yang lebih murah dan bergizi tinggi. Kaloco yang dulunya di anggap tidak berguna pun akan menjadi lebih bermanfaat karena kegiatan ini. Serta akan mengurangi tumpukan kaloco yang tidak berdaya guna menjadi bahan guna makanan yang sehat dan menghasilkan profit.
G.
Gambaran Umum Rencana Usaha Proses Pembuatan Tempe dari Biji Karet (Kaloco), sebenarnya tidak berbeda jauh dengan proses pembuatan tempe dengan bahan baku kedelai, tapi ada beberapa proses yang membedakan pembuatan tempe ini. Yaitu, merendam kaloco selama 2 x 24 jam, kemudian membuang bagian kulit luarnya hingga bersih. Kaloco yang sudah bersih lalu
4 di kukus selama beberapa menit, dan setelah itu didinginkan kemudian diberi ragi tempe lalu membungkusnya dalam kemasan. Dibawah ini akan dijelaskan perincian pembuatan tempe kaloco 1. Disiapkan Kaloco 10 kg, setelah itu cuci Kaloco hingga bersih. Buang kulit luar Kaloco hingga menghasilkan biji yang berukuran lebih kecil. Setelah kaloco bersih dari kulit luarnya, buang bakal daun. Lalu rendam dengan air dingin selama 1 x 24 jam. 2. Setelah proses perendaman selesai, rebus biji kaloco selama 2-4 jam. Dinginkan biji kaloco dan buang air rebusan biji kaloco. Setelah air dibuang, rendam lagi biji kaloco dengan air baru selama 1 x 24 jam. 3. Setelah perendaman tahap kedua selesai, cuci biji kaloco hingga bersih, lalu kukus dengan air bersih selama 30 menit. Setelah di kukus buang air rebusan biji kaloco. Pindahkan biji kaloco yang sudah kering ketempat yang lebih lebar seperti tampah agar kaloco lebih kering. Biarkan biji kaloco pada tampah hingga dingin dan bersih dari sisa air. 4. Setelah dingin, taburkan ragi tempe sesuai dengan kebutuhan. Untuk pembuatan biji kaloco sebanyak 10 Kg, memerlukan kira-kira 5 bungkus ragi tempe. Aduk aduk ragi tempe dengan biji kaloco hingga merata. 5. Lalu bungkus biji kaloco yang sudah tercampur dengan ragi tempe ke dalam plastik seperti tempe plastik pada umumnya. Tutup rapat plastik yang berisi biji kaloco, lubangi plastik dengan jarum, beri lubang di sisi atas dan bawah plastik kira kira 6-8 lubang. 6. Tempe disimpan pada tempat yang tertutup, tetapi juga masih ada sirkulasi udaranya agar tempe tidak membusuk jika ditempatkan pada suhu panas dan tertutup. 7. Diamkan tempe selama 3 x 24 jam di ruang fermentasi tersebut. Setelah itu tempe sudah bisa di olah. Proses pembuatan tempe dari biji karet tidak terlalu rumit, sehingga kemungkinan untuk mengembangkannya sangatlah besar, apalagi didukung dengan ketersediaan bahan baku yang banyak di alam, kandungan protein tempe dari biji karet lebih tinggi dari tempe dari kedelai selain itu tanaman karet dapat dibudidayakan dengan baik di Indonesia, salah satunya di daerah Kerjo, Karanganyar . Kegiatan ini akan bermanfaat karena protein dari kaloco tidak kalah dengan protein dari kedelai. Berikut perbandingan tempe kedelai dengan tempe kaloco.
5
Tabel 3. Perbandingan Jenis Tempe No
Jenis Tempe
Kadar
1
Tempe Kaloco
30,15
2
Tempe Kedelai
22,41
Kandungan gizi pada tempe kaloco terutama protein mengalami peningkatan dibandingkan dengan biji karet yang murni, selain itu tempe dari biji karet memiliki kandungan protein yang lebih besar dari pada tempe yang berasal dari kacang kedelai Kelebihan tempe dari biji karet adalah tempe dari biji karet lebih lembut dari pada tempe dari kedelai. Tempe biji karet tidak cepat menjadi tempe busuk dan dapat disimpan selama 2 minggu di dalam lemari es. H.
Metode Pelaksanaan 1) Study Pustaka Mempelajari pokok permasalahan dan tujuan dari kegiatan yang akan di laksanakan. Masalah utama pada kegiatan ini adalah semakin mahalnya harga kedelai yang akan menjadi bahan baku pembuatan tempe. 2) Pengumpulan Alat dan Bahan Meliputi pengumpulan alat dan bahan yang akan di gunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini. Alat alat penunjang maupun bahan pokok dari kegiatan ini. Seperti biji kaloco, ragi, kompor gas, baskom, dan sebagainya. 3) Pelaksanaan Kegiatan Serangkaian pelaksanaan kegiatan yang akan di laksankan dari jadwal yang telah di buat. Mulai dari study pustaka sampai dengan pengumpulan laporan. 4) Evaluasi Mengevaluasi setiap kegiatan yang berlangsung, agar apabila terjadi kesalahan atau kekurangan dari setiap proses kegiatan dapat diperbaiki untuk mencapai hasil yang maksimal. 5) Pembuatan Laporan Melaporkan hasil dari kegiatan yang telah di jalani. Laporan berdasarkan data-data dan hasil akhir yang di dapat setelah kegiatan di laksanakan. 6) Pengumpulan Laporan
6 Laporan dikumpulkan kembali sebagai tinjauan pelaksanaan kegiatan yang sudah berlangsung. Mulai
Study Pustaka
Pengumpulan alat dan bahan
Pelaksanaan kegiatan
Evaluasi
Pembuatan laporan
Pengumpulan Laporan
Selesai
I.
Jadwal Kegiatan No
Nama Kegiatan
1.
Study pustaka
2.
Pengumpulan
alat
dan bahan 3.
Pelaksanaan kegiatan
4.
Evaluasi
5.
Pembuatan laporan
6.
Pengumpulan laporan
Bulan 1
Bulan 2
Bulan 3
Bulan 4
Bulan 5
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2 3 3 4
7 J.
Rancangan Biaya Nama Barang
Jumlah
Harga / Satuan
BiayaTotal
Peralatan Kompor Gas
Rp 200.000,00
Buah
1
Rp 200.000,00
Baskom
Rp 20.000,00
Buah
2
Rp 40.000,00
Panci Besar
Rp 50.000,00
Buah
2
Rp 100.000,00
Rp 4.500,00
Buah
2
Rp 9.000,00
Rp 900.000,00
Buah
1
Rp 900.000,00
Pengaduk Kayu
Rp. 10.000,00
Buah
2
Rp 20.000,00
Tampah Besar
Rp. 20.000,00
Buah
2
Rp 40.000,00
Tabung Gas
Rp. 125.000,00
Buah
1
Rp 125.000,00
Ember besar
Rp 25.000,00
Buah
2
Rp 50.000,00
Ember sedang
Rp 18.000,00
Buah
2
Rp 36.000,00
Nampan
Alat Press
Sub Total
Rp 1.520.000,00
Bahan Habis Pakai Kaloco
Rp 2.000,00
Kg
10
Rp 20.000,00
Ragi Tempe
Rp 5.000,00
Bungkus
5
Rp 25.000,00
Plastik bungkus
Rp 5.000,00
Lusin
7
Rp 35.000,00
Kantong Plastik besar
Rp 6.000,00
Bungkus
2
Rp 12.000,00
Rp 16.000,00
Tabung
1
Rp 16.000,00
Gas Isi Ulang
Rp 108.000,00
Sub Total
Rp 1.080.000,00
Untuk 10x produksi = 10 x Rp 108.000 Biaya Pembuatan Laporan Dokumentasi
Rp 50.000,00
Rp 50.000,00
Biaya Penjilidan dan
Rp 50.000,00
Rp 50.000,00
fotocopy laporan
Rp 100.000,00
Sub Total Biaya Lain-lain Transportasi
Rp 40.000,00
Bulan
5
Rp 200.000,00
Komunikasi
Rp 20.000,00
Bulan
5
Rp 100.000,00
Sub Total
Rp 300.000,00
BIAYA TOTAL
Rp 3.000.000,00
8 1. Perencanaan pemasaran Total biaya produksi 100 buah tempe bungkus BP = 108.000 Hasil Usaha (HU) HU = jumlah produksi x harga jual HU (PB) = 100 x 2000 = 200.000 2. Prediksi laba dan rugi Laporan laba dan rugi (L/R) L/R = HU – BP, Karena HU>BP, maka L(PB) =200.000 – 108.000 = 92.000 3. Break event point (BEP) BEP = BP : total produksi BEP (PB) = 108.000 : 100 = 1.080 Artinya titik balik modal tempe kaloco akan didapat apabila harga jual persatuannya Rp 1.080 a) Benefit cost (B/C) ratio B/C ratio = HU : BP B/C ratio (G) = 200.000 : 108.000 = 1,85 Artinya dari sebanyak 108.000 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh hasil usaha 1,85 kali lipat, sehingga layak untuk diusahakan. b) Return of investment (ROI) ROI
= (laba : BP) x 100%
ROI (G) = (92.000 : 108.000) x 100% = 85 % Artinya dari sebanyak 108.000 biaya yang dikeluarkan akan diperoleh peruntungan sebesar 85% untuk penggunaan modal usaha yang cukup efisien.
9 BIODATA PENULIS
Nama
: Sartini Fefri Yuliana
NIM
: D0110101
Fakultas/Jurusan
: FISIP/Ilmu Administrasi
Tempat, tanggal lahir : Karanganyar, 16 Juni 1992 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Ngalasan RT.01/RW.01 Brujul Jaten Karanganyar
No HP
: 085799113637
Alamat Email
:
[email protected]
Waktu untuk pkm
: 10 jam/minggu
Riwayat Pendidikan : o SD Negeri 1 Brujul
1998-2004
o SMP Negeri 1 Jaten
2004-2007
o SMA Negeri 1 Karanganyar
2007-2010
o Universitas Sebelas Maret Surakarta
2010-sekarang
Riwayat Organisasi
:
o OSIS SMA Negeri 1 Karanganyar
2008-2009
o BEM UNS
2010-2011
o Himagara FISIP UNS
2010-2011
o Center of Social and Politic Research FISIP UNS
2011-sekarang
o Himpunan Mahasiswa Islam
2012-sekarang
Surakarta, 25 Maret 2013
Sartini Fefri Yuliana NIM. D0110101
10 BIODATA PENULIS
Nama
: Imtikhana Puput Budianto
NIM
: D0110063
Fakultas/Jurusan
: FISIP/Ilmu Administrasi
Tempat, tanggal lahir : Surakarta, 1 November 1991 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jalan Gayam No.14 Karangasem Laweyan Surakarta
No HP
: 085725045544
Alamat Email
:
[email protected]
Waktu untuk pkm
: 10 jam/minggu
Riwayat Pendidikan : o TK Bakti II Laweyan Surakarta
1996-1998
o SD Ta’Mirul Islam Surakarta
1998-2004
o SMP N 1 Surakarta
2004-2007
o SMA N 1 Surakarta
2007-2010
o Universitas Sebelas Maret Surakarta
2010-sekarang
Riwayat Organisasi
:
o Paskibra SMA N 1 Surakarta
2007-2008
o FISIP Fotografi Club
2011-2012
o Himpunan Mahasiswa Islam
2011-2012
o Center of Social and Politic Research
2011-sekarang
o AIESEC exp UNS
2011-sekarang
Surakarta, 25 Maret 2013
Imtikhana Puput B NIM. D0110063
11 BIODATA PENULIS
Nama
: Rosie Fistia Aryantari
NIM
: D0111074
Fakultas/Jurusan
: FISIP Ilmu Administrasi Negara
Tempat, tanggal lahir : Karanganyar, 03 September 1993 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Tegalarum RT 01 RW 13 Cangakan Karanganyar
No HP
: 083865651787
Alamat Email
:
[email protected]
Waktu untuk pkm
: 8 jam/minggu
Riwayat Pendidikan : •
SD N 01 Papahan
1999 - 2005
•
SMP N 01 Karangayar
2005 - 2008
•
SMA N 01 Karanganyar
2008 - 2011
•
Universitas Sebelas Maret
2011– Sekarang
Surakarta, 25 Maret 2013
Rosie Fistia Aryantari NIM. D0111074
12 BIODATA DOSEN PEMBIMBING
1. Nama Lengkap
: Drs. Sonhaji, M.Si.
2. Tempat / Tanggal Lahir
: Purworejo, 6 Desember 1959
3. Pekerjaan
: Dosen FISIP-UNS
4. NIP
: 195912061988031004
5. Agama
: Islam
5. Alamat Rumah
: Perumahan Jetis Permai Gang VIII No. 36 Gentan, Baki, Sukoharjo. Telp.(0271) 7650954
6. Nomor handphone
: 081329343900
Jenjang pendidikan : o SD N 1 Purworejo
Lulus tahun 1972
o SMP N 2 Purworejo
Lulus tahun 1975
o SMA N Purworejo
Lulus tahun 1979
o FISIP UGM Yogyakarta Bidang Ilmu Pemerintahan
Lulus tahun 1986
o Pasca Sarjana UGM Yogyakarta Bidang Ilmu Politik
Lulus tahun 1994
Surakarta, 25 Maret 2013
Drs. Sonhaji, M.Si. NIDN. 0006125905