perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEHNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGUNG 9 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh: SITI IRIANI X4711160
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit user JULI to 2012
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Siti Iriani
Nim
: X4711160
Jurusan/Program Studi
: Penjasorkes/Penjaskesrek
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEHNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGUNG 9 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya..
Surakarta, Juli 2012 Yang membuat pernyataan
Siti Iriani
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEHNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGUNG 9 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Oleh: SITI IRIANI X4711160
Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user JULI 2012 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta.
Juli 2012
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes
Hendrig Joko P, S.Pd. M.Or
NIP. 196001191985031007
NIP. 198008052008011001
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Pada hari
: Senin
Tanggal
: 30 Juli 2012
Tim Penguji Skripsi Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua
: Fadilah Umar, M.Or
Sekretaris
: Haris Nugroho, S.Pd.M.Or
Anggota I
: Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes
Anggota II : Hendrig Joko P, S.Pd.M.Or
Disahkan oleh : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof.Dr.H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 196007271987021001
ABSTRAK commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Siti Iriani . UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN TEHNIK DASAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE BERMAIN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PANGGUNG 9 KECAMATAN TEGAL TIMUR KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012 Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan teknik dasar lompat jauh pada siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 16 siswa putra dan 14 siswa putri. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data dengan tes pengukuran dan observasi proses kegiatan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok melalui metode pendekatan bermain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang didasarkan pada analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode pendekatan bermain dapat meningkatkan kemampuan tehnik dasar lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan kemampuan tehnik dasar lompat jauh ini terlihat pada peningkatan hasil belajar siswa, dari kondisi awal, siklus I hingga siklus II. Nilai rata-rata hasil belajar lompat jauh gaya jongkok pada kondisi awal (69.86), siklus I (76.00) dan siklus II (84,00), sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar (14.14) atau bisa dikatakan meningkat 20.24%. Sedangkan jumlah siswa yang dinyatakan tuntas pada kondisi awal 13 siswa (43.33%), siklus I 22 siswa (70,00%) dan siklus II 26 siswa (85%). Simpulan penelitian ini, bahwa upaya meningkatkan kemampuan tehnik dasar lompat jauh gaya jongkok melalui pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri Panggung 9Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 berhasil. Kata kunci : meningkatkan, tehnik dasar, lompat jauh gaya jongkok, metode pendekatan bermain.
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Sukses untuk mencapai puncak tertinggi berawal dari sebuah keinginan kuat untuk meraihnya dan disertai kesungguhan hati dalam setiap langkah untuk menjadikannya sebuah kenyataan.
Satu kali tindakan lebih baik Daripada seribukali berbicara
Sukses tidak akan pernah datang kepada orang yang malas Belajar tanpa berbifikir merupakan pemborosan tenaga
Kesehatan bukanlah segalanya Tetapi segalanya tanpa kesehatan tidak akan berarti.
commit to user
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Teriiring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :
“ Suamiku tercinta” Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan semangat dan selalu ada di sampingku baik disaat kutegar berdiri maupun saat kujatuh dan terluka
“Anak-anaku” kaulah inspirasiku semangatku, terimakasih atas semangat dan kerjasamanya
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehigga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat: 1.
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unuversitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3.
Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4.
Drs. Sarjoko Lelono, M.Kes., sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
5.
Hendrig Joko P, S.Pd, M.Or., sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
6.
Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.
7.
Bambang Sugiarto,S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.
8.
Siti Aisyah., guru Penjasorkes SD Negeri Mintaragen 7 yang telah bersedia menjadi mitra kolaborator.
9.
Siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012 yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik saran yag membangun penulis harapkan. Penulis berharap commit to user semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Surakarta, Juli 2012 Penulis
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................. ii HALAMAN PENGAJUAN ...................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................. iv HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v HALAMAN ABSTRAK .......................................................................................... vi HALAMAN MOTTO ............................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................... viii KATA PENGANTAR .............................................................................................. ix DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xv BAB I.
PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2 C. Tujuan Penelitian .............................................................................. 2 D. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3
BAB II. KAJIAN PUSTAKA................................................................................. 4 A. Pengerian Atletik ............................................................................... 4 B. Lompat Jauh....................................................................................... 5 1. Lompat Jauh Gaya Jongkok ......................................................... 5 2. Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok ............................................. 6 C. Pengertian Metode Pembelajaran ..................................................... 8 D. Teori Permainan................................................................................. 9 1. Teori Permainan Sebagai alat Pendidikan ................................... 9 2. Fungsi Permainan ......................................................................... 10 E. Pendidikan Bermain Dalam Pembelajaran Atletik ........................... 11 commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
F. Kerangka Berfikir .............................................................................. 11 BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 13 A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 13 B. Subjek Penelitian .............................................................................. 14 C. Sumber Data ..................................................................................... 14 D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 15 E. Analisis Data ..................................................................................... 15 F. Indikator Keberhasilan …………………………………..
17
G. Prosedur Penelitian ........................................................................... 18 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
21
A. Survei Awal ……………………………………………….. 21 B. Deskripsi Hasil Penelitian……………………………………..22 1. Deskripsi Data…………………………………………… 22 2. Deskripsi Kondisi Awal ………………………….......
22
C. Siklus I ................................................................................. 24 D. Siklus II ................................................................................ 30 E. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………..
37
BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN…………………….
46
A. Simpulan …………………………………………………
46
B. Implikasi ………………………………………………….
47
C. Saran ……………………………………………………… 47 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 49 LAMPIRAN ……………………………………………………………… 50
commit to user
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
3.1
Rincian Waktu dan Jadwal Kegiatan Penelitian ....................................................... 13
3.2
Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa ............................................................ 17
3.3
Prosentase Target Keberhasilan ................................................................................. 18
4.1
Kondisi Awal Hasil Belajar Lompat Jauh ................................................................ 22
4.2
Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dan Nilai Ketuntasan Minimal dari Kondisi Awal ke Siklus I .................................................................... 27
4.3
Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dan Nilai Ketuntasan Minimal dari Siklus I ke Siklus I ............................................................................. 33 .
4.4
Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dan Nilai Ketuntasan Minimal dari Kondisi Awal ke Siklus II ................................................................... 35
4.5
Perbandingan Peningkatan rata-rata Hasil Belajar Dari Kondisi Awal ke siklus I ...........................................................................
4.6
Perbandingan Peningkatan rata-rata Hasil Belajar Dari Kondisi Siklus I ke Siklus II.....................................................................
4.7
37
38
Perbandingan Peningkatan rata-rata Hasil Belajar Dari Kondisi Awal ke Siklus II..........................................................................
39
4.8
Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Jauh ..............
40
4.9
Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Jauh pada Siklus I.................
41
4.10
Ketuntasan Hasil Belajar Lompat Jauh pada Siklus II...............
42
4.11
Rekapitulasi Ketuntasan Belajar Lompat Jauh Pada Kondisi Awal, siklus I dan Siklus II.........................................................
commit to user
13
44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar
Halaman
2.1
Rangkaian Gerak Lompat Jauh ................................................................................. 8
3.1
Siklus Penelitian Tindakan Kelas............................................................................... 20
4.1
Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus I...................................................................................
4.2
Grafik Peningkatan Rata-rata Belajar Lompat Jauh dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II................................................
4.3
34
Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari Siklus I ke Siklus II.......................................................................................
4.4
28
36
Grafik Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II..................................................................................
39
4.5
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal..................
40
4.6
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ...........................
42
4.7
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II..........................
43
4.8
Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II ..................................................................
commit to user
14
45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ............................................................ 51
2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ........................................................... 66
3
Data Nilai Kondisi Awal ........................................................................................... 81
4
Data Nilai Siklus I ..................................................................................................... 83
5
Data Nilai Siklus II .................................................................................................... 85
6
Dokumentasi Penelitian ............................................................................................. 87
7
Surat Ijin Penelitian ................................................................................................... 97
8
Surat Keterangan dari Sekolah …..............................................
commit to user
15
98
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Jasmani adalah usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian yang integral
dari
proses
pendidikan
keseluruhan
yang
bertujuan
untuk
mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler, intelektual dan sosial. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yang salah satunya kurang kreatifnya guru Penjas dalam mengembangkan media pembelajaran yang sederhana, sehingga tercipta suasana yang membosankan. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran yang dapat digunakan dalam hal ini adalah pendekatan bermaian. Ini adalah pendekatan suatu pembelajaran yang dapat membantu siswa mempelajari ketrampilan dasar dalam pelajaran tehnik dasar lompat jauh gaya jongkok. Pendekatan bermain dalam sebuah pembelajaran akan membuat siswa lebih mudah menangkap materi ajar yang diberikan oleh guru. Pendekatan bermain merupakan solusi untuk mengatasi kendala atau kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh. Pendekatan bermain ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam mengikuti pendidikan jasmani lompat jauh. Namun penerapan metode ini belum diketahui seberapa besar pengaruhnya untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.Untuk membuktikan apakah penerapan metode pendekatan bermain dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh, maka perlu dibuktikan melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penerapan metode pendekatan bermain ini diberikan kepada siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.Ditinjau dari pelaksanaan to user Pendidikan Jasmani di SD Negericommit Panggung 9 ini belum maksimal, masih terdapat
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
siswa yang malas mengikuti bahkan tidak mengikuti dengan berbagai alasan.Hal ini dikarenakan materi terutama lompat jauh yang disampaikan guru berdasarkan pada keterampilan yang sebenarnya, sehingga siswa merasa kesulitan dalam mengikutinya. Selain itu dalam penyampaian materi masih monoton,
tidak
menarik, membosankan dan melelahkan. Banyak siswa yang mengeluh capek dan malas mengikuti pembelajaran, sehingga partisipasi Pendidikan Jasmani dalam lompat jauh siswa masih rendah begitu juga dengan nilai ketuntasan hasil belajar masih dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 75. Penerapanmetode pendekatan bermain sangat penting agar kendala atau kesulitan siswa dapat teratasi. Selain itu melalui pendekatan bermain, siswa akan lebih tertarik dan senang dalam mengikuti pembelajaran, sehingga siswa aktif bergerak. Dengan siswa aktif bergerak maka akan meningkatkan kemampuan lompat jauh. Maka perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Upaya
Meningkatkan
Kemampuan
Gera
Dasar
Lompat
Jauh
Gaya
JongkokMelaluiMetode Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/ 2012”
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka dirumuskan suatu masalah sebagai berikut : Bagaimanakah penerapanmetode pendekatan bermaindapat meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok pada siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal tahun pelajaran 2011/ 2012?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah disampaikan diatas, penelitian ini bertujuan untuk : commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
1. Mengetahui peningkatan Kemampuan tehnik dasar lompat jauh gaya jongkok bagi siswa setelah ditetapkan melalui metode pendekatan bermain. 2. Mengetahui peningkatan hasil belajar tehnik dasar lompat jauh gaya jongkok melalui metode pendekatan bermain pada Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kec. Tegal Timur Kota Tegal.
D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain: 1. Manfaat Teoritis a. Bagi siswa Dengan pennerapan metode pendekatan bermain, kemampuan lompat jauh siswa meningkat. b. Bagi Guru Sebagai wawasan dan menumbuhkan kreatifitas guru untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh pada siswa Sekolah Dasar. c. Bagi Peneliti Peneliti mendapatkan fakta bahwa penerapan metode pendekatan bermain dapat meningkatkan kemampuan lompat jauh.
2. Manfaat Praktis a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi penlitian selanjutnya yang berhubungan dengan hal yang sama. b. Dapat digunakan sebagai media alternatif bagi guru sekolah lain untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh pada siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Atletik Pendidikanjasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, noeromuskuler, intelektual, dan emosional melalui aktivitas fisik.Secara eksplisit istilah pendidikan jasmani di bedakan dengan olahraga.Dalam arti sempit olahraga dapat diartikan sebagai segala kegiatan atau usaha untuk mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina kekuatan-kekuatan jasmaniah maupun rohaniah pada setiap manusia. Dalam dunia olahraga, dikenal banyak sekali cabang olahraga, antara lain adalah atletik, permainan, senam dan beladiri. Dari keempat cabang olahraga tersebut, atletik mempunyai peranan
penting, karena gerakan-gerakannya
merupakan gerakan dasar bagi cabang olahraga lainnya. Atletik menurut Aip Syarifuddin (1992 :2) berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon yang artinya pertandingan, perlombaan, pergulatan atau perjuangan, sedangkan orang yang melakukannya
dinamakan Athleta
(Atlet).
Dengan
demikian
dapatlah
dikemukakan, bahwa atetik adalah salah satu cabang yang dipertandingkan atau diperlombakan yang meliputi atas nomor-nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Atletik
merupakan
dasar
untuk
melakukan
bentuk-
bentuk gerakan yang terdapat didalam cabang olahraga yang lainnya. Dengan mengikuti kegiatan latihan atletik, akan dapat diperoleh berbagai pengalaman yang sangat berguna dan bermanfaat bagi kehidupan, karena didalam melakukan kegiatan atletik akan dilatih kekuatan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, ketepatan, daya tekan, koordinasi gerak, keuletan, kedisiplinan dan percaya diri serta bertanggung jawab (Aip Syarifuddin dan Muhadi, 1992/1993 : 60). Dalam cabang olahraga atletik ada beberapa nomor lompat, secara umum nomor lompat ada empat yaitu nomor lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi,dan lompat galah.Lompat jauh merupakan salah satu nomor atletik yang commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
wajib diajarkan di SD, SMP dan SMA. Dalam penelitian ini atletik yang akan dibahas adalah nomor lompat jauh gaya jongkok.
B. Lompat Jauh Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat dalam cabang olahraga atletik.Lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan melompat, melayang dan mendarat sejauh-jauhnya.Gerakan-gerakan dalam lompat jauh tersebut harus dilakukan secara baik dan harmonis tidak diputus-putus pelaksanaannya agar diperoleh lompatan sejauh-jauhnya. Aip Syarifuddin (1992: 90) menyatakan, “Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melompat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan jalan melalui tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya”. Sedangkan Yudha M. Saputra (2001: 47) berpendapat, “Lompat jauh adalah keterampilan gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kali tolakan ke depan sejauh mungkin”. Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, lompat jauh merupakan suatu bentuk keterampilan gerak berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain yang diawali dengan lari cepat, menumpu untuk menolak membawa titik berat badan selama mungkin di udara untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya. 1.
Lompat Jauh Gaya Jongkok Lompat jauh merupakan suatu keterampilan yang mempunyai berapaunsur gerak yang harus dirangkaikan secara baik dan harmonis, luwes dan lancar agar diperoleh lompatan yang sejauh-jauhnya. Berkaitan dengan lompat jauh Aip Syarifuddin (1992: 90) bahwa, "Lompat jauh adalah suatu bentuk gerakan melornpat mengangkat kaki ke atas ke depan dalam upaya membawa titik berat badan selama mungkin di udara (melayang di udara) yang dilakukan dengan cepat dan dengan melalui tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya". Sedangkan Yudha M. Saputra commit to user (2001: 47) berpendapat, "Lompat jauh adalah keterampilan gerak berpindah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan satu kali tolakan ke depan sejauh mungkin. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, pelompat dapat melakukannya dengan berbagai gaya salah satunya gaya jongkok". Lompat jauh gaya jongkok disebut juga gaya duduk di udara (sit down in the air). Dikatakan gaya jongkok karena gerakan yang dilakukan pada saat melayang di udara membentuk sikap seperti orang jongkok atau duduk. Gerakan jongkok atau duduk ini terlihat saat membungkukkan badan dan kedua lutut ditekuk, kedua tangan ke depan. Pada saat mendarat kedua kaki dijulurkan ke depan, mendarat dengan bagian tumit lebih dahulu dan kedua tangan ke depan. Untuk menghindari kesalahan saat mendarat, maka diikuti dengan menjatuhkan badan ke depan. Lompat jauh gaya jongkok merupakan gaya yang paling mudah dilakukan terutama bagi anak-anak sekolah dan gaya yang paling mudah untuk dipelajari. Lompat jauh gaya jongkok dianggap mudah karena tidak banyak gerakan yang harus dilakukan pada saat melayang di udara, jika dibandingkan dengan gaya lainnya. 2.
Teknik Lompat Jauh Gaya Jongkok Lompat jauh merupakan suatu keterampilan yang memiliki beberapa unsur gerakan yang harus dirangkaikan secara baik dan harmonis untuk mencapai jarak lompatan sejauh-jauhnya.Gerakan lompat jauh diawali dengan lari cepat, menumpu untuk rnenolak, melayang di udara dan mendarat.Serangkaian gerakan dalam lompat jauh tersebut terangkum dalam teknik lompat jauh. Tamsir Riyadi (1985: 95) menyatakan, "Tinjauan secara teknis pada lompat jauh melipuli 4 masalah yaitu, cara melakukan awalan, tumpuan, melayang di udara dan cara melakukan pendaratan". Hal senada dikemukakan Yoyo Bahagia dkk., (2000: 160) bahwa, ''Untuk tujuan analisis gerak pada lompat jauh harus memperimbangkan secara konsisten empat fase yaitu awalan (run up), tolakan kaki (take off), melayang di udara (flight) dan pendaratan (landing)". Teknik lompat jauh terdiri empat tahapan yaitu awalan, tumpuan, commit to user melayang dan mendarat.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
a. Awalan Awalan pada lompat jauh bertujuan untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya sebelum mencapai balok tolakan. Panjang awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter.Untuk memperoleh hasil lompatan yang maksimal, setiap melakukan awalan haru selalu bertumpu pada balok. b. Tolakan / Tumpuan Tolakan harus menggunakan kaki terkuat supaya tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa mengubah kecepatan. Kaki ayun digerakkan secara aktif agar membantu menaikkan badan dan menjaga keseimbangan berat badan sedikit di depan titik tumpuan. Gerakan tangan membantu menambah ketinggian, pandangan mata yang naik ke depan sebagai kemudi. c. Melayang di udara Sikap badan melayang di udara, yaitu sikap menolakan kaki pada balok tumpuan, badan terangkat melayang di udara, bersamaan dengan ayunan kedua lengan kedepan atas.Tinggi dan jauhnya hasil lompatan tergantung pada besarnya kekuatan tolakan dan pelompat harus meluruskan kaki tumpu selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya. d. Mendarat Saat mendarat boleh dipindahkan kedepan, untuk menghindari pedaratan yang merugikan.Kepala ditundukan dan lengan diayunkan kedepan sewaktu kaki menyentuh pasir.Sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat.Gerakan ini memerlukang timing (waktu) yang tepat.
Penguasaan teknik melompat yang baik dan benar merupakan kunci sukses untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya. Untuk mencapai prestasi lompat jauh yang maksimal, maka teknik-teknik lompat jauh tersebut harus dikuasai dengan baik dan benar. Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi gambar teknik lompat jauh gayajongkok sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
Gambar 2.1 Rangkaian Gerakan Lompat Jauh Gaya Jongkok
3.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam lompat jauh gaya jongkok a.
Pada waktu melakukan awalan harus selalu dapat bertumpu pada balok
b.
Pada waktu melakukan tolakan menggunakan kaki yang terbuat supaya tercapai lompatan yang cukup tanpa merubah kecepatan
c.
Pada waktu melayang pelompat harus meluruskan kaki tumpu seluruslurusnya dengan cepat
d.
Pada waktu mendarat sendi lutus harus siap menekuk pada saat yang tepat dan mendarat dengan kedua kaki rapat.
C. Pengertian Metode Pembelajaran Pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.Oleh karena itu, pendidikan hendaknya dikelola, baik secara kualitas maupun kuantitas.Hal tersebut bisa tercapai apabila siswa dapat menyelesaikan pendidikan tepat pada waktunya dengan hasil belajar yang baik.Hasil
belajar
seseorang
ditentukan
oleh
beberapa
factor
yang
mempengaruhinya.Salah satu factor yang dapat mempengaruhi hasil belajar sesorang yaitu, Profesionalisme guru dalam mengelola pembelajaran dengan metode-metode yang tepat, yang memberi kemudahan bagi siswa untuk mempelajari materi pelajaran, sehingga menghasilkan belajar yang baik. Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor penting dalm kegiatan pembelajaran. Berkaitan dengan commit metode to pembelajaran Nana Sudjana (2005: 76) user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
bahwa, “ metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran”. Sedangkan M. Sobry Sutikno (2009:88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”. Berdasarkan pengertian metode pembelajaran yang dikemukaan dua ahli tersebut dapat disimpulkan, metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi suatu proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan. Adapun tujuan proses pembelajaran menurut Benny A. Pribadi (2009:11) adalah, “agar siswa dapat mencapai kompetensi seperti yang diharapkan. Untuk mencapai tujuan proses pembelajaran perlu dirancang secara sitematik dan sistemik”.
D. Teori Permaianan 1. Teori permaianan sebagai alat pendidikan Permainan dalam dunia anak dapat memberikan suatu kesenangan ataupun kegembiraan, dalam bermain anak dapat bebas meluapkan emosi dan tenaga yang berlebih dalam diri anak.Adanya unsur senang, gembira dalam diri anak maka permainan dapat dijadikan alat pendidikan. Dalam (Sukintaka, 1979:90-91): a) Bigot dkk, mengatakan bahwa permainan memberikan kepuasan, kegembiraan dan kebahagiaan dalam kehidupan anak dan akan menjadi alat pendidikan yang bernilai, b) W.Rob, mengatakan bahwa permainan mempunyai nilai pendidikan praktis, c) Bucher, berpendapat permainan yang telah lama dikenal oleh anak-anak dan orang tua, laki-laki maupun wanita, mampu menggerakkan untuk berlatih, gembira dan reflex. Permainan merupakan komponen pokok pada progrsm pendidikan jasmani, d) Drijarkarta, mengatakan bahwa dorongan untuk bermain itu ada pada setiap manusia, lebih-lebih pada anak-anak atau remaja, oleh sebab itu permainan dipergunakan untuk pendidikan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
Berdasarkan teori permainan diatas, bermain dapat digunakan sebagai alat pendidikan.Bermain menumbuhkan rasa senang, perasaan senang yang timbul pada peserta didik merupakan suasana pendidikan yang baik, sehingga pembelajaran bisa berlangsung dengan baik dan tujuan dari pembelajaran bisa tercapai.
2. Fungsi Permainan Permainan secara umum mempunyai fungsi tertentu, fungsi permainan ini berhubungan dengan fisik dan psikis.Kedua unsur ini dapat berkembang selaras
melalui
aktivitas
berupa
permainan.Fisik
berkaitan
dengan
pertumbuhan dan perkembangan, psikis berkaitan dengan emosional. Berikut ini fungsi permianan menurut Sukintaka(1979:3-17) menggolongkan fungsi perminan sebagai berikut: a. Fungsi permainan terhadap perkembangan jasmaniahdimaksudkan untuk meningkatkan kondisi fisik, b. Fungsi permainan terhadap perkembangan kejiwaan.Dalam hal ini maksudnya adalah pengaruh permainan terhadap terbentuknya sikap mental seperti : percaya diri, sportivitas, keseimbangan mental dan kepemimpinan, c. Fungsi permainan terhadap perkembangan social. Manusia adalah makhluk social, melalui permainan interaksi antar teman, masyarakat akan lebih terbina. Aktivitas permainan dapat berfungsi sebagai alat untuk bersosialisasi dengan sesama atau interaksi dengan sekitarnya, dapat berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kebugaran atau kesehatan melalui permainan sikap mental akan terbentuk. Aktivitas permainan yang didasarkan pada rasa senang akan lebih bermanfaat bagi yang melakukan Pendekatan bermain dalam permainan atletik mempunyai fungsi tidak jauh berbeda dengan fungsi permaianan secara umum, secara jasmaniah dapat meningkatkan kekuatan, keterampilan dan sebagainya, sedangkan dalam rokhaniah atau dalam hal ini sikap mental dapat menimbulkan rasa percaya diri, rasa keberanian, rasa kebersamaan dan sebagainya. Gerakan gerakan dalam permainan ini merupakan gerakan commit to user dasar dari pembelajaran atletik
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
khususnya dalam lari jarak pendek dengan demikian dalam bermain siswa sudah belajar apa yang akan dilakukan selanjutnya kaitannya dengan materi pembelajaran, dengan demikian siswa diharapkan lebih semangat dan termotivasi dalam proses pembelajaran.
E. Pendidikan Bermain dalam Pemebelajaran Atletik Pembelajaran atletik terkesan pada para siswa bahwa pembelajaran atletik kurang bervariatif, materinya meliputi lari, lompat, lempar yang melelahkan dan membosankan.Keadan semacam ini menyebabkan pembelajaran atletik dalam pendidikan jasmani kurang mendapat perhatian para siswa. Pendidikan bermain dalam pembelajaran atlatik maksudnya adalah penambahan unsur bermain dalam pembelajaran atletik. Bermain dalam hal ini sebagai pendekatan ke teknik yang akan dilaksanakan atau permainannya disesuaikan dengan materi yang akan dilaksanakan. Disini peneliti mengambil permainan yang mengandung unsur lari salah satu contohnya adalah permainan memindahkan benda dan sebagainya. Pendekatan bermain ini dapat dilakukan dalam nomor-nomor atletik yang lain. Secara filosofis manusia mempunyai ciri yang hakiki manusia sebagai makhluk bermain (Homo Ludens), sehingga diharapkan siswa menjadi termotivasi dalam mengikuti pembelajaran atletik melalui pendekatan bermain.
F. Kerangka Berfikir Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan keaktifan atau partisipasi siswa dalam proses pendidikan jasmani. Permasalahan yang sering dihadapi dalam pendidikan jasmani khususnya cara penyampaian materi kepada siswa. Sering kali materi yang disampaikan masih monoton, berdasarkan pada keterampilan yang sebenarnya. Khususnya dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok. Siswa kesulitan melakukan gerakan keterampilan lompat jauh gaya jongkok yang diajarkan oleh guru karena berdasarkan pada kterampilan yang sebenarnya. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
Permasalahan umum dalam pembelajaran pendidikan jasmani adalah kurangnya sarana pendidikan jasmani serta peran aktif atau partisipasi siswa dalam kegiatan pendidikan jasmai. Proses pembelajaran pendidikan jasmani yang berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Proses pendidikan jasmani kurang menoptimalkan penggunaan alat bantu yang dapat memancing peran aktif siswa. Metode pembelajaran yang digunakan sangat berpengaruh pada jalannya suatu proses belajar mengajar, seorang pendidik harus cermat dalam memilah metode pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan dengan baik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik Pendekatan bermain adalah salah satu bentuk dari sebuah pembelajaran jasmani yang dapat diberikan di segala jenjang pendidikan. Hanya saja porsi dalam bentuk pendekatan bermain yang akan di berikan harus disesuaikan dengan aspek yang ada di kurikulum. Kreatif guru dalam membuat dan mengembangakan model atau pembelajaran pendidikan jasmani yang kurang dapat mempengaruhi motifasi dan keaktifan siswa. Pemanfaatan permainan sederhana, sebagai sarana yang dapat membantu guru dalam menyampaikan pembelajaran khususnya lompat jauh gaya jongkok. Melalui bermain diharapkan siswa dapat lebih mudah mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Selain itu permainan dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat membangkitkan motivasi serta partispasi aktif siswa dalam mengikuti pendidikan jasmani khususnya lompat jauh gaya jongkok. Jika siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran maka kemampuan lompat jauhnya akan meningkat.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) bertempat di SD Negeri Panggung 5Kecamatan Tegal Timur Kota Tegal. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dari bulan April - Juli 2012. Tabel. 3.1: Rincian Waktu dan Jadwal Kegiatan Penelitian Tahun 2012 No. 1.
2.
Jenis Kegiatan
April
Mei
Persiapan a. Observasi
b. Identifikasi Masalah
c. Penentuan Tindakan
d. Pengajuan Judul
e. Penyusunan Proposal
f. Pengajuan Ijin Penelitian
Pelaksanaan Siklus I a. Pembuatan RPP
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengumpulan Data
d. Analisis dan Refleksi
commit to user
13
Juni
Juli
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
3.
4.
Pelaksanaan Siklus II a. Pembuatan RPP
b. Pelaksanaan Tindakan
c. Pengumpulan Data
d. Analisis dan Refleksi
Penyusunan Laporan
a. Penulisan Laporan
b. Seminar
B. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 30 Siswa dengan rincian 16 berjenis kelamin laki-laki, 14 berjenis kelamin Perempuan. Dengan mengambil objek penelitian yaitu lompat jauh gaya jongkok yang akan dilakukan suatu tindakan kelas dengan metode pembelajaran pendekatan bermain sebagai upaya untuk meningkatkannya. Dengan demikian subjek penelitian dalam penelitian ini adalah merupakan populasi dan sekaligus menjadi sampel penelitian.
C. Sumber Data Tujuan yang mendasar dalam PTK adalah perbaikan dalam kualitas pembelajaran di kelas, dengan demikian sumber data PTK yang akurat berasal dari kelas subjek penelitian (Rachmadi Widdiharto dan Yudom Rudianto, 2010: 42). Dengan demikian sumber data penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu data primer dan data sekunder.
1.
Data Primer Data primer penelitian adalah data yang langsung berasal dari subjek penelitian, yaitu proses pembelajaran, hasil tes siswa, daftar kelas, dan daftar commit to user nilai, serta dokumen-dokumen hasil belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
2.
Data Sekunder Data sekunder penelitian ini adalah data pendukung penelitian dan tidak secara langsung berasal dari subjek penelitian. Data sekunder dalam penelitian ini adalah berupa hasil wawancara dari guru-guru, Kepala SD Negeri Panggung 9 Kota Tegal, dan dokumen-dokumen administrasi umum SD Negeri Panggung 9 Kota Tegal.
D. Teknik Pengumpulan Data Dalam pengolahan data peneliti memerlukan sebuah instrument untuk mengukur keakuratan data yang akan diolah. Contoh instrumennya adalah mempraktekkan gerak dasar lompat jauh dengan teknik yang benar dalam permainan. Peneliti
mrengambil
teknik
ini
karena
dapat
mempermudah
menyampaikan pembelajaran lompat jauh melalui metode pembelajaran pendekatan bermain, selain itu alat ukur yang digunakan dapat mempermudah menspesifikasikan kesalahan yang dilakukan siswa atau anak didik tersebut
E. Analisis Data Metode analisis data yang digunakan adalah deskripsi persentase. Angka yang diperhitungkan adalah pencapaian nilai dari tes yang diberikan kepada siswa.Untuk menganalisis hasil tes digunakan metode deskriptif kuantitatif, sedangkan untuk membandingkan tingkat ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran di siklus 1 dengan tingkat ketuntasan belajar siswa pada pembelajaran siklus 2 digunakan analisis deskriptif kualitatif komparatif.
1.
Penilaian Tes Nilai yang diperoleh siswa dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah siswa sehingga diperoleh rata-ratanya. Nila rata-rata diperoleh dengan rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40): commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
x
X N
Keterangan: x = nilai rata-rata
X = jumlah semua nilai siswa N = jumlah siswa
2.
Penilaian Ketuntasan Belajar Ada dua kategori ketuntaasan belajar, yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Pada penelitian ini digunakan deskripsi persentase dengan rumus sebagai berikut (Zainal Aqib, 2009: 40):
ketuntasan belajar
siswa yang tuntas belajar x100% siswa
Analisis ini dilakukan pada saat tahapan refleksi.Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut pada siklus selanjutnya.
Adapun hasil dari perhitungan rumus tersebut masih harus dikonsultasikan dengan tabel kriteria tingkat keberhasilan siswa untuk mengetahui kualitas keberhasilan yang diperoleh. Tingkat keberhasilan ini mengacu pada lima skala likert.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
Tabel 3.2: Kriteria Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa Tingkat Keberhasilan(%)
Tingkat Keberhasilan
> 80%
Sangat Baik
60% – 79%
Baik
40% – 59%
Cukup atau Sedang
20% – 39%
Buruk
< 20%
Sangat Buruk
(Zainal Aqib, 2009: 40)
Peneliti
mengambil
tehnik
ini
karena
dapat
mempermudah
menyampaikan pembelajaran lompat jauh melalui pendekatan permainan yang dimodifikasi, selain itu alat ukur yang digunakan dapat mempermudah dalam menspesifikasi kesalahan yang dilakukan siswa atau anak didik tersebut.
F. Indikator Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas memiliki tujuan memperbaiki situasi dan hasil belajar, maka keberhasilan dari sebuah Penelitian Tindakan Kelas mengacu kepada keberhasilan pembelajaran kelas tersebut.Keberhasilan kelas diukur dari perolehan nilai siswa yang dibandingkan dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan demikian indikator kinerja penelitian ini dapat dinyatakan sebagai berikut: 1. Rata-rata nilai tes hasil pembelajaran lompat jauh gaya jongkok adalah diatas nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 75. 2. Siswa yang mendapat nilai di atas KKM minimal sebanyak 85 %.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
Tabel.3.3: Persentase Target Keberhasilan Persentase Target Keberhasilan Aspek yang Diukur
Kondisi
Siklus
Siklus
Awal
I
II
Cara Mengukur
Hasil pembelajaran
Diamati saat guru
lompat jauh gaya
memberikan materi
jongkok dengan metode pendekatan
50%
70%
85%
bermain
pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan
metode
pendekatan bermain
G. Prosedur Penelitian Penelitian ini terdiri dari 2 (dua) siklus, yang setiap siklus terdiri atas 4 (empat) tahap, yaitu: 1) planning (perencanaan); 2) Acting (tindakan); dan 3) observing (observasi); dan 4) reflection (refleksi). Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas. Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan dilakukan dalam siklus. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti
akan
melakukan
tindakan-tindakanyang
dalam
pelaksanaannya
berlangsug secara terus menerus da tindakan-tindakan akan dilaksanakan dalam siklus yang peneliti berikan pada siswa yang dijadikan subjek penelitian. Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, kepala sekolah) bekerja sama, mulai dari orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam sklus pertama. Diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan pada langkah reflektif-evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana alat batu, koreksi atau bembetulan atau penyempurnaan pada siklus ke dua dan seterusnya. Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur penelitian ini meliputi tahap –tahap sebagai berikut: commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
1.
Tahap Persiapan Survey Awal Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas. Meninjau sejauh mana pendidikan jasmani lompat jauh diterapkan dalam sekolah tersebut.
2.
Tahap Seleksi Informan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. Menentukan subjek penelitian b. Menyiapkan instrumen penelitian serta evaluasi c. Menetapkan indikator ketercapaian partisipasi dan ketuntasan hasil belajar siswa dengan nilai KKM 75 sebesar 80% dari keseluruhan jumlah siswa. Menyusun rencana tindakan yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari: 1) Planning (merencanakan alat bantu pembelajaran lompat jauh). 2) Acting (memberi perlakukan dengan beberapa macam bentuk alat bantu pembelajaran lompat jauh, untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa sebelum dan sesudah diberi alat bantu). 3) Observasi (melakukan tes dan observasi partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran lompat jauh, apakah kemampuan siswa meningkat setelah menggunakan alat bantu pendidikan jasmani). 4) Reflecting (menyimpulkan kemampuan lompat jauh siswa setelah mendapat perlakuan penggunaan alat bantu pendidikan jasmani dengan membandingkan kondisi awal sebelum diberi alat bantu dan sesudah diberi alat bantu pendidikan jasmani).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
Gambar 3.1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (PTK UNS: 2009) 3.
Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasi penelitian yang terdiri atas: a. Kemampuaan siswa terhadap proses pembelajaran pendidikan jasmani b. Pelaksanaan pendidikan jasmani c. Partisipasi dan keaktifan siswa d. Tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok siswa
4.
Tahap Analisis Data Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskritif kualitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian deskriptif tentang partisipasi siswa dalam mengikuti pembelajaran serta hasil tes kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang dideskritifkan melalui hasil kualitatif
5.
Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Survei Awal Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan.
Hasil dari kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Terbatasnya sarana dan prasarana penjas. Terbatasnya sarana dan prasarana yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran penjas. Hal itu terbukti dengansedikitnya alat-alat olah raga yang dimiliki sekolah untuk pembelajaran Penjas.
2.
Guru kurang kreatif dan inovatif dalam memodifikasi alat-alat untuk pembelajaran penjas. Hal tersebut dapat dilihat bahwa selama ini pembelajaran penjas dilakukan guru hanya dengan alat seadanya, padahal sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah sangat sedikit sehingga pada waktu pembelajaran banyak siswa yang menganggur.
3.
Guru kesulitan dalam menemukan modifikasi alat yang tepat untuk meningkatkan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. Dalam setiap pembelajaran penjas, siswa menunjukkan sikap yang kurang berminat dan antusias. Siswa terlihat bosan dan tidak dan tidak menaruh perhatian sepenuhnya pada pelajaran karena model permainan yang dilakukan monoton. Guru sudah mencoba membangkitkan minat siswa dengan memberi pendekatan secara langsung dan menegur siswa yang tidak memperhatikan pelajaran. Namun cara ini belum mampu membangkitkan minat siswa. commit to user
21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 B. Deskripsi Hasil Penelitian Proses penelitian dilaksanakan dalam 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri 4 tahapan, yakni : (1) Perencanaan (2) Pelaksanaan (3) Observasi dan interpretasi (4) Analisis dan refleksi. 1.
Deskripsi Data Berikut deskripsi data yang diperoleh dari gambaran kondisi awal, dan hasil belajar lompat
jauh melalui
modifikasi
media
pembelajaran yang
dilaksanakan pada pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2.
2.
Deskripsi Data Kondisi Awal Hasil Belajar Lompat Jauh Observasi dan tes awal dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui data kondisi awal mengenai hasil belajar lompat jauh yang dimiliki siswa dan yang membantu peneliti mengetahui ada tidaknya peningkatan hasil belajar lompat jauh dari kondisi awal, siklus 1 hingga siklus 2. Berikut hasil data hasil kondisi awal hasil belajar lompat jauh siswa Kelas 5 SD N Pangung 9 Kota Tegal tahun Pelajaran 2011/2012.
Tabel 4.1: Kondisi awal Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Kelas V SD N Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 No
Nama
Hasil Belajar
Nilai Ketuntasan
Lompat Jauh
Minimal (75,00)
1
Leny Gita
61
Belum Tuntas
2
Ragil
76
Tuntas
3
Satrio
73
Belum Tuntas
4
Wahyudi
70
Belum Tuntas
5
Zur Amrilah
60
Belum Tuntas
6
Linda Aprilia
66
Belum Tuntas
7
Juwita Riski
62
Belum Tuntas
8
Andrea
76
Tuntas
9
Hamzah
70
Belum Tuntas
10
Nur Riski
75
Tuntas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 11
Oktaviani
65
Belum Tuntas
12
Sholly Amalia
62
Belum Tuntas
13
Triana Panjang Sari
76
Tuntas
14
Windiyanto
76
Tuntas
15
Dodi Maulana
60
Belum Tuntas
16
Adella Tanasya
78
Tuntas
17
Andin P.
60
Belum Tuntas
18
Bagus
76
Tuntas
19
Bayu
78
Tuntas
20
Deni
75
Tuntas
21
Dewi Larasati
70
Belum Tuntas
22
Dimas
71
Belum Tuntas
23
Eriza
60
Belum Tuntas
24
Erliana
77
Tuntas
25
Ikhda Miftahul
61
Belum Tuntas
26
Indi Guruh
76
Tuntas
27
Inayah
75
Tuntas
28
Inggit
75
Tuntas
29
Mayang sari
67
Belum Tuntas
30
Maulida
63
Belum Tuntas
Rata-rata
69.86
Dari tabel 4 diketahui rata-rata hasil belajar lompat jauh pada kondisi awal 69.86. dan jika dilihat dari jumlah siswa Kelas V SD N Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 yaitu dari 30 siswa memiliki hasil belajar awal yang berada dibawah nilai ketuntasan belajar minimal yaitu 75.00 sehingga dapat diketahui bahwa hasil belajar lompat jauh pada siswa SD N Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 tergolong dalam kriteria keberhasilannya kurang optimal, karena kurang dari 85% masih belum tuntas.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 C. Siklus I
1.
Perencanaan Tindakan Siklus 1 Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Selasa, 15 Mei 2012 di SD Negeri Panggung 9. Peneliti dan guru penjas (kolaborator) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini. Kemudian disepakati bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus I akan dilaksanakan selama satu kali pertemuan yakni pada hari Selasa, 15 Mei. Peneliti bersama kolaborator mengukur kemampuan teknik dasar OR lompat jauh gaya jongkok sebagai tes awal. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut guru bersama peneliti merencanakan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut : a.
Peneliti bersama guru merancang skenario pembelajaran bermain untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok, yakni dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1) Peneliti menjelaskan mengenai materi tehnik dasar lompat jauh gaya jongkok yang akan diajarkan. 2) Peneliti memberikan contoh teknik dasar lompat jauh gaya jongkok dalam bentuk metode bermain. 3) Peneliti dan siswa melakukan refleksi terhadap proses belajar mengajar yang telah dilakukan.
b.
Peneliti dan guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk materi lompat jauh gaya jongkok
c.
Guru bersama peneliti menyiapkan media yang diperlukan dalam pembelajaran tehnik dasar olah raga lompat jauh gaya jongkok.
d.
Peneliti dan kolaborator menyusun instrument peneliti yakni berupa tes dan non tes. Instrument tes dinilai dari hasil tes teknik dasar lompat jauh gaya jongkok. Sedangkan instrument non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 2.
Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama satu kali pertemuan yakni Selasa, 15 Mei 2012 dilapangan SD Panggung 9 Tegal. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Sesuai dengan skenario pembelajaran pada siklus I ini pembelajaran dilkaukan oleh peneliti dan peneliti sekaligus melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir. Materi Pelaksanaan tindakan 1, pada Siklus 1 Selasa 15 Mei 2012 ini adalah penggunaan media sederhana untuk meningkatkan hasil belajar teknik dasar lompat jauh gaya jongkok. 1) Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi lompat jauh gaya jongkok 2) Peneliti menjelaskan materi teknik dasar lompat jauh gaya jongkok 3) Siswa mendapatkan penjelasan dari guru 4) Melompat-lompat dengan tumpuan dua kaki kedepan 5) Pembelajaran melakukan teknik dasar awalan lompat jauh 6) Pembelajaran melakukan teknik dasar tolakan lompat jauh dengan salah satu kaki yang terkuat. 7) Pembelajaran melakukan teknik dasar melayang di udara pada olahraga lompat jauh. 8) Pembelajaran melakukan teknik dasar mendarat pada olahraga lompat jauh 9) Pembelajaran melakukan lompat gaya jongkok yang sesungguhnya di bak pasir 10) Peneliti memotivasi siswa agar mempunyai semangat dalam melakukan model pembelajaran tersebut. 11) Diakhir pembelajaran siswa oleh peneliti. Dalam tahap ini peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran, sedangkan guru hanya bertindak sebagai partisipasi pasif. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 3.
Observasi dan Interpretasi Siklus 1 Peneliti mengamati proses pembelajaran bermain untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Pada pertemuan 1 (Selasa, 15 Mei 2012 selama 2 x 35 menit) peneliti mengajarkan materi teknik dasar lompat jauh gaya jongkok dalam bentuk metode bermain. Setelah itu siswa diminta untuk melkaukan permainan tersebut, pada pertemuan satu (15 Mei 2012) peneliti menggunakan media yang berbeda untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok dengan memodifikasi dua bekas dan bilah yang berbeda dengan sebelumnya disertai kompetisi untuk lebih memotivasi siswa. Dari kegiatan tersebut, diperoleh deskripsi tentang jalannya proses. Belajar mengajar lompat jauh gaya jongkok dengan modifikasi dus dan bilah sebagai berikut : 1) Sebelum
mengajar, peneliti
dan guru telah membuat
rencana
pembelajaran yang akan dijadikan sebagai pedoman dalam mengajar 2) Peneliti sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan benar, yaitu dengan cara mengajar sesuai, jelas dan terencana. Pada awalannya pembelajaran, peneliti dengan sangat jelas mengemukakan bagaimana menggunakan media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok. Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi kemampuan teknik dasar lompat jauh gaya jongkok. Pada pertemuan pertama (2 x 35 menit). Peneliti menjelaskan materi kemampuan teknik dasar lompat jauh dalam bentuk gerakan-gerakan, awalan, tolakan, melayang di udara dan mendarat. Siswa melakukan gerakan lompat jauh yang sesungguhnya di bak pasir dilakukan berulang-ulang. 3) Melakukan gerakan lompat jauh gaya jongkok perorangan, denganbaik dan benar. 4) Peneliti memotivasi siswa agar melakukan teknik dasar lompat jauh dengan modifikasi dus atau bilah untuk meningkatkan kemampuan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 lompat jauh gaya jongkok. Sebelumnya guru memberikan contoh dan siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintah oleh guru.
4.
Deskripsi Data dari hasil pembelajaran Siklus 1 Berikut tabel data hasil belajar lompat jauh dan kriteria ketuntasan minimal hasil belajar Siklus 1 pada siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012. Tabel 4.2 : Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh danNilai Ketuntasan Minimal Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dari Kondisi Awal ke Siklus I Kondisi Awal (Pre-Test) No
Nama
Hasil Belajar Lompat Jauh
KKM
Kondisi Siklus I Hasil Belajar Lompat Jauh
1
Leny Gita
61
74
2
Ragil
76
77
3
Satrio
73
76
4
Wahyudi
70
73
5
Zur Amrilah
60
76
6
Linda Aprilia
66
82
7
Juwita Riski
62
71
8
Andrea
76
79
9
Hamzah
70
71
10
Nur Riski
75
11
Oktaviani
65
76
12
Sholly Amalia
62
72
13
Triana Panjang Sari
76
76
14
Windiyanto
76
85
15
Dodi Maulana
60
70
16
Adella Tanasya
78
76
17
Andin P.
60
86
18
Bagus
76 to user commit
75,00
76
82
KKM
75,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 19
Bayu
78
20
Deni
72
86
21
Dewi Larasati
70
77
22
Dimas
71
81
23
Eriza
60
73
24
Erliana
77
81
25
Ikhda Miftahul
61
81
26
Indi Guruh
76
81
27
Inayah
75
73
28
Inggit
75
77
29
Mayang sari
67
74
30
Maulida
63
71
69,86
76,00
Rata-rata
75,00
80
Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa hasil belajar lompat jauh siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke siklus I rata-ratanya meningkat menjadi 76,00. Grafik perbandingan hasil belajar lompat jauh siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal ke Siklus I. Peningkatan rata-rata hasil belajar lompat jauh Kondisi awal ke siklus 1 Peningkatan Kondisi awal Siklus 1
6,14
Siklus 1
76,00
Kondisi awal
69,86 0
10 20
30
40 50
60
70
80
Gambar 4.1: Peningkatan Rata-rata belajar lompat jauh dari kondisi commitHasil to user awal ke siklus I.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 Dari grafik I dapat ditarik kesimpulan bahwa setelah diberi pembelajaran dengan modifikasi media pembelajaran menggunakan Dus / Bilah, dengan melakukan tehnik dasar lompat jauh menggunakan Dus / Bilah dan melakukan permainan lari dengan melewat rintangan dus / bilah secara berpasangan. Rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa kelas V SDN Panggung Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 meningkat 6,14 dari kondisi awal. Jumlah siswa yang memiliki nilai diatas KKM pada Siklus I juga mengalami peningkatan. Yaitu 22 siswa (70%) dari jumlah total 30 siswa memiliki nilai yang berada diatas KKM (75,00) kondisi awal hanya 8 siswa (26%) dari jumlah total 30 siswa yang nilainya berada di bawah KKM. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar pada siswa dalam pembelajaran lompat jauh pada siklus I. akan tetapi peningkatan tersebut belum optimal karena belum memenuhi target yang diharapkan oleh peneliti yaitu lebih dari 70% siswa tuntas diatas KKM. Oleh karena itu keberhasilan yang tertunda akan ditingkatkan di siklus 2.
5.
Analisis dan Tindakan Siklus I Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: 1) Agar siswa tidak cepat bosan maka siswa sebaiknya diberi permainan yang berbeda dengan permainan sebelumnya 2) Agar siswa tidak merasa asing dengan permainan tersebut maka peneliti memberi
penjelasan
permainan
tersebut
dengan
benar
dalam
pembelajaran bermain untuk meningkatkan kemampuan tehnik dasar lompat jauh. 3) Peneliti tidak hanya berada didepan saat memberi penjelasan kepada siswa. Peneliti juga harus memonitor siswa yang berada di belakang agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan belajar mengajar. 4) Peneliti sebaiknya memberi materi permainan kompetisi antar kelompok commit to user dalam dan lebih semangat. lebih banyak agar siswa menjadi antusias
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 5) Peneliti harus lebih banyak lagi menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk permainan sehingga siswa tidak bosan karena terlalu lama menunggu giliran. 6) Peneliti perlu untuk memberikan pemahaman dan motivasi system pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan bermain. 7) Suara peneliti sebaiknya lebih diperkeras agar siswa dapat mendengar memahami penjelasan dari peneliti 8) Untuk mendorong siswa agar lebih aktif dalam melakukan permainan, sebaiknya peneliti memberi hadiah kepada siswa, misalnya berupa pujian atau memberikan nilai tambahan kepada siswa tersebut.
D. Siklus 2 Tahapan yang dilakukan pada siklus 2 dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi:
1.
Perencanaan Siklus 2 Dari hasil refleksi siklus 1 diketahui bahwa siswa masih kesulitan menerapkan tehnik dasar lompat jauh dengan benar dan baik secara perorangan, didalam permainan siswa masih tidak serius dalam melaksanakan pembelajaran, siswa masih kurang kompak dalam melaksanakan permainan sehingga tujuan pelaksanaan pembelajaran lompat jauh dengan modifikasi media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar tehnik lompat jauh belum secara optimal terpenuhi. Oleh karena itu pada siklus 2 ini lebih ditekankan pada hal tersebut supaya penerapan modifikasi media pembelajaran yang dilaksanakan lebih bermanfaat di siklus 2 ini, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai target dengan hasil pembelajaran yang optimal. Peneliti dan guru kolaborator mendiskusikan perencanaan siklus 2 meliputi materi yang akan dilaksanakan. Untuk meningkatkan hasil belajar lompat jauh siswa, peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran dan juga peneliti commit kelas to userdengan benar, atau menyajikan lebih terampil dalam menguasai
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 informasi tahap demi tahap. Peneliti dan kolaborator juga mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, serta memberi umpan balik kepada siswa yang mampu memiliki hasil belajar lompat jauh dengan baik.
2.
Pelaksanaan Siklus 2 Pelaksanaan siklus 2 ini dilaksanakan selama 1 kali pertemuan, yakni hari Selasa, 29 Mei 2012 di SDN Panggung 9 Kota Tegal. Masing-masing pembelajaran dilaksanakan selama 2 x 35 menit. Dalam kegiatan ini peneliti menerapkan solusi yang telah disepakati dengan guru untuk mengatasi kekurangan pada proses pembelajaran bermain pada siklus 1. Sesuai dengan scenario pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti.
Peneliti
sekaligus
melakukan
observasi
terhadap
proses
pembelajaran dan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir. Materi pelaksanaan tindakan II pada pertemuan pertama Selasa, 29 Mei 2012 ini adalah menggunakan media sederhana untuk meningkatkan tehnik lompat jauh gaya jongkok: 1) Peneliti memberikan gerakan pemanasan yang berkaitan dengan materi tehnik dasar lompat jauh. 2) Peneliti menjelaskan materi tehnik dasar lompat jauh dalam bentuk permainan lari dengan melewati dus yang sudah tertata dengan jarak 1 m dengan gerakan langkah panjang di lakukan berulang-ulang. 3) Melakukan gerakan tehnik dasar lompat jauh yang dilakukan perorangan dengan baik dan benar 4) Siswa mendapat penjelasan dari guru 5) Peneliti memberi contoh bagaimana cara melakukan tehnik dasar lompat jauh 6) Siswa melakukan dengan modifikasi dus/bilah yang disampaikan dan dicontohkan oleh peneliti commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 7) Peneliti memotivasi siswa agar mempunyai semangat dalam melakukan model pembelajaran tersebut. Dalam tahap ini peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan pembelajaran.
3.
Observasi dan Interpretasi Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interprestasi pada siklus 2 yakni: 1) Peneliti melakukan proses pembelajaran lompat jauh yang mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) dan pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi, unjuk kerja, contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh siswa. 2) Peneliti mengamati proses pembelajaran hasil belajar lompat jauh dengan lebih focus dan melakukan observasi lebih luas agar dapat segera membantu siswa yang sedang kesulitan melakukan tehnik lompat jauh gaya jongkok. 3) Peneliti dan kolaborator memberi semangat kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran tehnik lompat jauh gaya jongkok dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran, siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintahkan guru, siswa merasa senang, bersemangat dan tidak cepat bosan.
4.
Deskripsi Data Hasil Pembelajaran Siklus 2 Berikut deskripsi data peningkatan hasil belajar lompat jauh dan nilai ketuntasan minimal hasil belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33 Tabel 4.3: Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dan Nilai Ketuntasan Minimal Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2. Kondisi Siklus 1 No
Nama
Hasil Belajar
KKM
Lompat Jauh
Kondisi Siklus 2 Hasil Belajar Lompat Jauh
1
Leny Gita
74
74
2
Ragil
77
79
3
Satrio
76
82
4
Wahyudi
73
82
5
Zur Amrilah
76
87
6
Linda Aprilia
82
87
7
Juwita Riski
76
85
8
Andrea
79
81
9
Hamzah
71
87
10
Nur Riski
76
11
Oktaviani
76
82
12
Sholly Amalia
72
74
13
Triana Panjang Sari
76
82
14
Windiyanto
85
85
15
Dodi Maulana
70
85
16
Adella Tanasya
76
89
17
Andin P.
86
88
18
Bagus
82
82
19
Bayu
80
83
20
Deni
86
91
21
Dewi Larasati
77
84
22
Dimas
81
89
23
Eriza
76
92
24
Erliana
81
85
25
Ikhda Miftahul
75,00
81 to user commit
91
85
KKM
75,00
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 26
Indi Guruh
81
85
27
Inayah
73
80
28
Inggit
77
85
29
Mayang sari
74
74
30
Maulidia
78
74
76,00
84,00
Rata-rata
Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dalam pembelajaran lompat jauh melalui modifikasi media pembelajaran naik menjadi 84,00 yang semula siklus 1 rata-rata hanya 76,00. Peningkatan yang terjadi sebesar 8,00. Jika dilihat dari banyaknya siswa yang tuntas (nilai diatas KKM) sebesar 85,00% (26 siswa) dari jumlah keseluruhan 30 siswa memiliki nilai diatas nilai ketuntasan minimal (75,00). Berikut ini grafik peningkatan rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari siklus 1 ke siklus 2 : 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Series 1
Siklus 1
Siklus 2
Peningkatan
76,00
84,00
8,00
Gambar 4.2. Peningkatan Rata-rata belajar lompat jauh dari kondisi awal, siklus 1 ke siklus 2 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 Adapun peningkatan rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa dari kondisi awal, siklus 1 & siklus 2 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4 :Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 2 Peningkatan dari kondisi awal ke No
Nama
siklus 1 & 2 Kondisi Awal
Nilai
Siklus 1
Siklus 2
1
Leny Gita
61
74
74
2
Ragil
76
77
79
3
Satrio
73
76
82
4
Wahyudi
70
73
82
5
Zur Amrilah
60
76
87
6
Linda Aprilia
66
82
87
7
Juwita Riski
62
76
85
8
Andrea
76
79
81
9
Hamzah
70
71
87
10
Nur Riski
75
76
91
11
Oktaviani
65
76
82
12
Sholly Amalia
62
72
74
13
Triana Panjang Sari
76
76
82
14
Windiyanto
76
85
85
15
Dodi Maulana
60
70
85
16
Adella Tanasya
78
76
80
17
Andin P.
60
86
88
18
Bagus
76
82
82
19
Bayu
78
80
81
20
Deni
75
86
91
21
Dewi Larasati
77
84
commit70 to user
KKM
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 22
Dimas
71
81
89
23
Eriza
60
76
92
24
Erliana
77
81
85
25
Ikhda Miftahul
61
81
85
26
Indi Guruh
76
81
85
27
Inayah
75
73
80
28
Inggit
75
77
85
29
Mayang sari
67
74
74
30
Maulidia
63
78
74
69.86
74.00
84.00
Rata-rata
75,00
Dari tabel tersebut diatas dapat diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dari kondisi awal sampai dengan Siklus 2 mengalami pen I ngkatan sebesar 6,14. Dimana pada kondisi awal rata-rata nya 69.86, sedangkan setelah diberi pembelajaran dengan pendekatan modifikasi media pembelajaran lompat jauh pada siklus 1 dan 2 rata-rata siswa pada siklus 2 meningkat menjadi 84.00. Dari data hasil pembelajaran, diketahui bahwa hanya 3 siswa yang memiliki nilai dibawah KKM. Sedangkan 85% siswa memiliki peningkatan di dalam hasil belajar lompat jauh. Berikut ini grafik perbandingan peningkatan hasil belajar lompat jauh siswa Kelas V SD N Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dari awal ke siklus 1 dan siklus 2. Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Jauh dari Kondisi Awal, Siklus 1 & Siklus 2 Siklus 2
84,00
Siklus 1 Kondisi Awal 64
76,00 69,84 64 66 68 70 72 74 76
78
80
82 84
Gambar 4.3 : Peningkatan rata-rata hasil belajar lompat jauh dari kondisi awal commit to user Siklus 1 dan Siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus 2 berlangsung, hasil pekerjaan siswa telah memenuhi target dengan tercapainya keberhasilan / tuntas sesuai dengan target pencapaian yang diharapkan yaitu : 85,00% pencapaian siswa memiliki nilai diatas KKM.
5.
Analisis dan Refleksi Pembelajaran Siklus 2 Berdasarkan observasi pada Siklus 2, berikut analisis dan refleksi Siklus 2 1) Pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Siklus 2. Jumlah dan refleksi pertemuan pada Siklus 2 telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni 1 x pertemuan dan dengan melakukan pengambilan data akhir siklus 2, sebab materi yang diberikan merupakan penguatan pada sebagian siswa sedangkan sebagian yang lain adalah penyempurnaan hasil belajar yang bervariasi. 2) Dari hasil belajar siswa yang diperoleh pada Siklus 2, dapat disimpulkan bahwa Peneliti Tindakan Kelas telah memenuhi target dan rencana yang telah ditentukan, dan sudah optimal sesuai dengan yang diharapkan.
E. Pembahasan Hasil Penelitian Dibawah ini merupakan hasil penelitian pelaksanaan pada siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Ajaran 2011/2012. 1.
Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Awal ke Siklus 1 Berikut tabel perbandingan peningkatan hasil belajar lompat jauh pada siswa SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012. Tabel 4.5. Perbandindan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 1 Rata-rata kondisi awal Rata-rata hasil belajar Peningkatan belajar
hasil belajar lompat jauh
lompat jauh Siklus 1
lompat jauh
69.86
76.00 commit to user
6.14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa, rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa kelas V SD N Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 mengalami peningkatan dari kondisi awal ke Siklus 1 sebesar 6.14.
2.
Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dari Siklus 1 ke Siklus 2 Berikut tabel perbandingan peningkatan hasil belajar lompat jauh siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2. Tabel 4.6: Perbandingan Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Siklus 1 ke Siklus 2 Rata-rata Hasil Belajar
Rata-rata Hasil Belajar
Peningkatan Hasil
Lompat Jauh Siklus 1
Lompat Jauh Siklus 2
Belajar Lompat Jauh
76,00
84,00
8,00
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 meningkat dari Siklus 1 ke Siklus 2 sebesar 8,00
3.
Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh dan Kondisi Awal ke Siklus 2 Berikut tabel perbandingan peningkatan hasil belajar lompat jauh siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dari kondisi awal ke Siklus 2
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 Tabel 4.7: Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lompat Jauh Siswa Kelas 5 SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari Kondisi Awal ke Siklus 2 Rata-rata Hasil Belajar
Rata-rata Hasil Belajar
Peningkatan Hasil
Lompat Kondisi Awal
Lompat Jauh Siklus 2
Belajar Lompat Jauh
69,86
84,00
16,14
Berikut ini disajikan grafik rekapitulasi peningkatan hasil belajar lompat jauh siswa Kelas 5 SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2014 dari kondisi awal ke Siklus 2.
Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar Lompat Jauh dari Kondisi Awal ke Siklus 2 Peningkatan kondisi awal Siklus 2
16,14 84,00
Siklus 2 Kondisi awal
69,86 0
Gambar 4.4:
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Peningkatan hasil belajar lompat jauh dari kondisi awal ke Siklus 2
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa rata-rata hasil belajar lompat jauh siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 meningkat dari kondisi awal ke Siklus 2 sebesar 16.14.
4.
Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada Kondisi Awal Berikut tabel prosentase ketuntasan hasil belajar lompat jauh siswa Kelas
V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada kondisi awal. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 Tabel 4.8: Kondisi Awal Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 Rentang
Jumlah
Keterangan
Kriteria
90 – 94
Baik sekali
Tuntas
-
85 – 89
Baik
Tuntas
-
80 – 84
Cukup baik
Tuntas
-
75 – 79
Cukup
Tuntas
13
43,34
70 – 74
Kurang
Tidak tuntas
17
56,66
30
100%
Nilai
Anak
Jumlah
Prosentase
Berdasarkan tabel tersebut diatas diketahui bahwa kondisi awal ketuntasan hasil belajar siswa Kelas V SDN Panggung 9 Tahun Pelajaran 2011 / 2012 dengan kategori cukup (tuntas) 13 orang (43.34) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 17 orang (56.66).
Berikut
grafik prosentase
ketuntasan hasil
belajar siswa
dalam
pembelajaran lompat jauh pada kondisi awal. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal
k k
Tuntas
i
se
k
Bai
<
:
kal
Bai
bai
ng p
ku
Cu
84
ra
Tuntas
Ku
74
Tuntas
89
80
Tidak tuntas
94
-
85
-
90
-
75
> Gambar 4.5
Jumlah anak
79
Prosentase
Tuntas
56.66 43.34
commit to user Ketuntasan hasil belajar siswa pada kondisi awal
17 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 5.
Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus I Berikut prosentase ketuntasan hasil belajar lompat jauh siswa Kelas V
SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 pada Siklus 1 Tabel 4.9 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa pada Kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011 / 2012 pada Siklus 1 Rentang
Jumlah
Keterangan
Kriteria
90 – 94
Baik sekali
Tuntas
-
85 – 89
Baik
Tuntas
-
80 – 84
Cukup baik
Tuntas
6
20.00%
75 – 79
Cukup
Tuntas
15
50.00%
70 – 74
kurang
Tuntas
9
30.00%
30
100%
Nilai
Jumlah
Anak
Prosentase
Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa, pada siklus 1 ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan kategori cukup baik sebanyak 6 orang (20,00%) kategori cukup tuntas sebanyak 15 orang (50,00%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 9 orang (30,00%).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 Berikut grafik prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran lompat jauh pada siklus 1
Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Prosentase
k
Tuntas
50.00%
9
20.00%
15
6
Tuntas i
k
Tuntas al
bai Bai
k
e
s
k
89
Tuntas
ng p
ra ku
Cu
Ku
74 79 84
30.00%
Tidak tuntas
9 B 4 ai
<
0
-
85
-
80
-
75
>
9
Jumlah anak
Gambar 4.6 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1
6.
Prosentase Ketuntasan Hasil Belajar Pada Siklus 2 Berikut tabel prosentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada siklus 2 Tabel 4.10: Ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada siklus 2 Rentang Nilai
Keterangan
Kriteria
Jumlah anak
Prosentase
90 – 94
Baik sekali
Tuntas
3
10,00 %
85 – 89
Baik
Tuntas
13
43,34 %
80 – 84
Cukup Baik
Tuntas
9
30,00 %
75 – 79
Baik
Tuntas
1
3,33 %
70 – 74
Kurang
Tidak Tuntas
4
13,33 %
30
100 %
Jumlah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 Tabel tersebut menunjukkan bahwa pada siklus 2 ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan kategori baik sekali (tuntas) sebanyak 3 orang (10,00%), baik (tuntas) sebanyak 13 orang (43,34) kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 9 orang (30,00) kategori cukup sebanyak 1 orang (3,33) tidak tuntas 4 (13,33). Berikut prosentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
ng k
k
p
ra
Tidak tuntas
Tuntas
kali
k
Bai
<
se
Bai
bai
Ku ku
Cu
p
Cuku
74 79 84 89
-
94
75 80
-
85
-
90
>
-
lompat jauh pada siklus 2 jika dilihat dalam bentuk grafik.
Tuntas
Tuntas
Tuntas
13.33%
4
3.33%
1
30.00%
9
43.34% 13
10.00%
3
Gambar 4.7 : Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus 1
7.
Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Dari Kondisi Awal, Siklus 1 dan Siklus 2 Berikut tabel rekapitulasi ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN
Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada pembelajaran lompat jauh dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 :
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 Tabel 4.11 :Rekapitulasi ketuntasan belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 pada kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Kondisi
AWAL
SIKLUS 1
SIKLUS 2
Rentang
Jumlah
Keterangan
Kriteria
90 – 94
Baik sekali
Tuntas
-
-
85 – 89
Baik
Tuntas
-
-
80 – 84
Cukup Baik
Tuntas
-
-
75 – 79
Cukup
Tuntas
13
43,34 %
70 – 74
Kurang
Tidak Tuntas
17
56,66 %
90 – 94
Baik sekali
Tuntas
-
-
85 – 89
Baik
Tuntas
-
-
80 – 84
Cukup Baik
Tuntas
6
20,00 %
75 – 79
Cukup
Tuntas
15
50,00 %
70 – 74
Kurang
Tidak Tuntas
9
30,00 %
90 – 94
Baik sekali
Tuntas
6
20,00 %
85 – 89
Baik
Tuntas
13
43,34 %
80 – 84
Cukup Baik
Tuntas
6
20,00 %
75 – 79
Cukup
Tuntas
1
3,33 %
70 – 74
Kurang
Tidak Tuntas
4
13,33 %
Nilai
commit to user
anak
Prosentase
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45 Berikut Grafik peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 pembelajaran Lompat jauh : Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dan Kondisi Awal Siklus 1, dan Siklus 2
50.00 % 45.00 % 40.00 % 35.00 % 30.00 % 25.00 % 20.00 % 15.00 % 10.00 % 5.0 % 0.00 % Kondisi awal Siklus 1 Siklus 2
Kurang
Cukup
Cukup Baik
Baik
Baik Sekali
56.66% 30.00%
43.34% 50.00% 3.33%
20.00% 20.00%
43.34%
20.00%
13.33%
Gambar 4.8 : Peningkatan ketuntasan hasil belajar dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2. Berdasarkan Grafik 8, dapat diperoleh informasi bahwa ketuntasan hasil belajar siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 memiliki peningkatan dari kondisi awal sampai dengan siklus 2. Peningkatan ketuntasan hasil belajar tersebut sebesar 20,00% untuk kategori baik sekali (tuntas) dan sebesar 43,34% untuk kategori baik (tuntas) Untuk kategori lainnya mengalami penurunan akan tetapi besarnya penurunan prosentase ketuntasan belajar yang terjadi pada beberapa kategori tersebut tidak berarti bahwa ada penurunan hasil belajar siswa pada pembelajaran lompat jauh yang telah dilakukan pada siklus 1commit dan 2 peneliti to user kali ini, melainkan sebaliknya.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil kesimpulan pembahasan pada BAB sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu melalui modifikasi media pembelajaran pada pembelajaran lompat jauh pada siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal pada Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat meningkat antusias dan pemahaman siswa terhadap pembelajaran lompat jauh, suasana kelas juga menjadi lebih menyenangkan, siswa lebih aktif, komunikasi arah dalam penyampaian materi pembelajaran lebih terlaksana dengan baik dan siswa menjadi tidak terlalu bosan dengan pembelajaran lompat jauh, sehingga hasil belajar siswa dalam pembelajaran lompat jauh meningkat dan lebih baik dari pada kondisi semula. Dari hasil analisa yang diperoleh, terdapat peningkatan pada hasil belajar siswa dari kondisi awal ke siklus 1 dan siklus 2, baik dari penilaian rata-rata pembelajaran lompat jauh siswa maupun nilai ketuntasan hasil belajar. Nilai ratarata pembelajaran lompat jauh pada rata-rata kondisi awal (69,86), rata-rata siklus I (76,00) dan rata-rata siklus 1 (84,00), sehingga peningkatan dari awal ke siklus 2 sebesar (60%)? Peningkatan kemampuan gerak pada pembelajaran lompat jauh siswa kelas V SDN Panggung 9 Kota Tegal Tahun Pelajaran 2011/2012 juga dapat dilihat dari ketentuan nilai ketuntasan minimal (75,00 %) adalah nilai rata-rata kondisi awal siswa hanya 43,33 siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 13 siswa dari 30 siswa. Nilai rata-rata peningkatan hasil pembelajaran dari kondisi awal siswa dengan pembelajaran siklus 1 sebanyak 22 siswa dari 30 siswa atau tuntas sebesar (70,00 %) siswa yang memiliki nilai diatas KKM (75,00), nilai rata-rata pada peningkatan siklus 2 sebanyak 26 dari 30 siswa atau tuntas sebesar (85,00 %) siswa yang memiliki nilai diatas KKM (75,00)
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 B. IMPLIKASI Penelitian ini memberikan deskripsi yang jelas bahwa, penerapan pendekatan yang sesuai dengan latar belakang masalah yang terjadi serta sesuai dengan karakteristik siswa, maka dapat meningkatkan minat belajar siswa (baik proses maupun hasil), sehingga peneliti ini dapat digunakan sebagai suatu pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan pendekatan yang serupa dalam pembelajaran lompat jauh. Bagi guru bidang studi pendidikan jasmani olahraga kesehatan dan rekreasi, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternative dan menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai pembelajaran lompat jauh yang pada awalnya membosankan menjadi pembelajaran yang menyenangkan. Guru pendidikan jasmani dapat menerapkan pembelajaran lompat jauh melalui modifikasi media pembelajaran. Pendekatan pembelajaran melalui modifikasi media pembelajaran juga dapat digunakan untuk pembelajaran cabang atletik dan nomor yang lainnya, sebagai variasi dari pembelajaran dan daya tarik terhadap materi pembelajaran sehingga siswa tidak jenuh atau malas dengan pembelajaran atletik.
C. SARAN Berikut saran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pembelajaran pendidikan jasmani, antara lain :
1.
Bagi Guru Guru hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode untuk
menyampaikan materi pembelajaran, dalam pembelajaran atletik, sebaiknya dalam penyampaian materinya ditambah dengan modifikasi media pembelajaran yang mengarah pada atletik atau materi yang akan dilaksanakan agar meningkatkan kelestarian pada pendidik. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 2.
Bagi Siswa Bersikap aktif dan bersungguh-sungguh, serta memiliki motivasi dalam
mengikuti pembelajaran, sehingga pembelajaran yang diikuti akan lebih bermanfaat. 3.
Bagi Sekolah Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau
dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan siswa dapat menerima materi dengan optimal.
commit to user