UNIVERSITAS INDONESIA
PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM: STUDI KASUS PT.ALITA PRAYA MITRA
KARYA AKHIR
MUHAMMAD ABDUL HADI 1206302661
FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JULI 2014
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
UNIVERSITAS INDONESIA
PERANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN TOGAF ADM: STUDI KASUS PT.ALITA PRAYA MITRA
KARYA AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi
MUHAMMAD ABDUL HADI 1206302661
FAKULTAS ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI JAKARTA JULI 2014
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama
: Muhammad Abdul Hadi
NPM
: 1206302661
Tanda tangan
:
Tanggal
: 10 Juli 2014
ii
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Akhir ini diajukan oleh: Nama NPM Program Studi Judul Karya Akhir
: Muhammad Abdul Hadi : 1206302661 : Magister Teknologi Informasi : Perancangan Arsitektur Enterprise Menggunakan TOGAF ADM: Studi Kasus PT.Alita Praya Mitra
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing I
: Bob Hardian, Ph.D.
(
)
Pembimbing II
: Setiadi Yazid, Ph.D.
(
)
Penguji I
: Rizal Fathoni Aji, M.Kom.
(
)
Penguji II
: Wahyu Catur Wibowo, Ph.D.
(
)
Ditetapkan di Tanggal
: Jakarta : 10 Juli 2014
iii
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmatNya saya dapat menyelesaikan Karya Akhir ini yang berjudul Perancangan Arsitektur Enterprise Menggunakan TOGAF ADM: Studi Kasus PT.Alita Praya Mitra. Penulisan Karya Akhir ini dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Magister Teknologi Informasi di Universitas Indonesia. Saya menyadari sangatlah sulit bagi saya menyelesaikan penelitian ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1.
Bapak Bob Hardian, Ph.D dan Bapak Setiadi Yazid, Ph.D, selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam penyusunan Karya Akhir ini.
2.
Bapak Rizal Fathoni Aji, S.Kom., M.Kom dan Bapak Ir. Wahyu Catur Wibowo, M.Sc., Ph.D, selaku dosen penguji yang telah memberikan arahan dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan Karya Akhir ini.
3.
Para dosen, pimpinan dan karyawan Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultasi Ilmu Komputer, Universitas Indonesia.
4.
Berkat doa dan dukungan yang tiada henti-hentinya dari kedua orang tuaku tercinta, istriku tersayang serta anak-anakku terkasih.
5.
Manajemen, General Manager dan Manager serta karyawan PT. Alita Praya Mitra yang terlibat dalam dukungan data dan informasi baik berupa observasi, wawancara ataupun kusioner.
6.
Teman-teman angkatan 2012SC dan 2012FA MTI UI.
Akhir kata, saya memohon kepada Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga karya akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu dikemudian hari.
Jakarta, 10 Juli 2014
Muhammad Abdul Hadi iv
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Muhammad Abdul Hadi
NPM
: 1206302661
Program Studi
: Magister Teknologi Informasi
Fakultas
: Ilmu Komputer
Jenis Karya
: Karya Akhir
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Perancangan Arsitektur Enterprise Menggunakan TOGAF ADM: Studi Kasus PT Alita Praya Mitra
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Nonekslusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola
dalam
bentuk
pangkalan
data
(database),
merawat,
dan
mempublikasikan karya saya tanpa meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Jakarta
Tanggal
: 10 Juli 2014
Yang menyatakan,
Muhammad Abdul Hadi
v
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
ABSTRAK Nama Program Studi Judul
: Muhammad Abdul Hadi : Magister Teknologi Informasi : Perancangan Arsitektur Enterprise Menggunakan TOGAF ADM: Studi Kasus PT.Alita Praya Mitra
Saat ini penggunaan teknologi informasi dalam menjalankan fungsi bisnis dan aktifitas bisnis perusahaan menjadi sebuah kebutuhan yang harus dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas bisnisnya. Serta peranan teknologi informasi dapat menjadikan perusahaan memiliki kemampuan dalam bersaing serta keunggulan dalam bersaing (competitive advantages). Untuk mendapatkan hasil penerapan teknologi informasi yang optimal diperlukan suatu framework pengembangan teknologi informasi. Pengembangan teknologi informasi diperoleh melalui perencanaan teknologi informasi yang bersifat menyeluruh dan terintegrasi dalam bentuk arsitektur enterprise. Dalam pengembangan arsitektur enterprise dibutuhkan alat bantu berupa enterprise architecture framework. TOGAF ADM merupakan enterprise architecture framework yang digunakan dalam penelitian ini. Metode TOGAF ADM memberikan hasil berupa arsitektur enterprise dalam bentuk arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data dan arsitektur teknologi. Rancangan arsitektur enterprise ini dapat dijadikan sebagai pedoman atau blue-print perusahaan untuk perancangan dan pengembangan teknologi informasi. Kata Kunci: Arsitektur Enterprise, Enterprise Architecture Framework, Arsitektur Bisnis, Arsitektur Aplikasi, Arsitektur Data, Arsitektur Teknologi, TOGAF ADM. ix + 125 halaman, 33 gambar, 32 tabel, 4 lampiran.
vi
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
ABSTRACT Name Study Program Title
: Muhammad Abdul Hadi : Master of Information Technology : Designing Enterprise Architecture Using TOGAF ADM: Case Study PT.Alita Praya Mitra
Nowadays, the use of information technology in running the business functions and activities of the company's business becomes a necessity that must be owned by the company to improve the efficiency and effectiveness of its business. And the role of information technology can make the company ability to compete as well as excellence in competitive (competitive advantages). To get the optimal application of information technology we need a framework of information technology development. The development of information technology acquired through information technology planning is comprehensive and integrated in the form of enterprise architecture. In the development of enterprise architecture takes the form of enterprise architecture tools framework. TOGAF ADM is an enterprise architecture framework used in this study. TOGAF ADM method gives results in the form of enterprise architecture in the form of business architecture, application architecture, data architecture and technology architecture. The design of the enterprise architecture can be used as a guide or blueprint for the company's design and development of information technology. Keywords: Enterprise Architecture, Enterprise Architecture Framework, Business Architecture, Application Architecture, Data Architecture, Technology Architecture, TOGAF ADM. xii + 125 pages, 33 figures, 32 tables, 4 attachments.
vii
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................... v ABSTRAK ............................................................................................................ vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2. Analisis Permasalahan .............................................................................. 1 1.3. Pertanyaan Penelitan .............................................................................. 10 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................................... 10 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 11 BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 12 2.1. Sistem Informasi..................................................................................... 12 2.1.1. Tipe Sistem Informasi ..................................................................... 13 2.2. Arsitektur ................................................................................................ 13 2.3. Enterprise................................................................................................ 13 2.4. Arsitektur Enterprise .............................................................................. 14 2.5. Kerangka Kerja Arsitektur Enterprise .................................................... 14 2.6. Zachman Framework ............................................................................. 14 2.7. Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) ........................... 15 2.8. Value Chain ............................................................................................ 16 2.9. The Open Group Architecture Enterprise (TOGAF) ADM .................... 18 2.10. Cloud Computing ................................................................................... 21 2.11. Service Oriented Architecture ................................................................ 23 2.12. Pemilihan Framework ............................................................................ 24 2.13. Penelitian Sebelumnya ........................................................................... 26 2.14. Kerangka Teori Penelitian (Theoritical Framework) ............................. 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 32 3.1. Alur Penelitian ........................................................................................ 32 BAB 4 PROFIL ORGANISASI ................................................................... 38 4.1. Sejarah Singkat ....................................................................................... 38 4.2. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................................... 40 4.3. Unit Bisnis .............................................................................................. 40 BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 43 5.1. Fase Preliminary: Framework and Principles ....................................... 43 5.1.1. Fase Preliminary: Komitmen dan dukungan manajemen ............... 43 5.1.2. Fase Preliminary: Penentuan kerangka kerja dan metodologi........ 44 5.1.3. Fase Preliminary: Ruang lingkup enterprise................................... 45 5.2. Fase Requirements Managements .......................................................... 46 5.2.1. Architecture Vision.......................................................................... 46 viii
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
5.2.2. Business Architecture ...................................................................... 46 5.2.3. Information System Architecture..................................................... 47 5.2.3.1. Application Architecture ............................................................. 47 5.2.3.2. Data Architecture ........................................................................ 48 5.2.4. Architecture Technology ................................................................. 48 5.2.5. Opportunities and Solutions............................................................ 49 5.3. Fase Architecture Vision (Tahapan A) ................................................... 49 5.3.1. Visi dan Misi ................................................................................... 50 5.3.2. Tujuan Bisnis (business goals) ....................................................... 51 5.3.3. Sasaran Bisnis (Business objective) ................................................ 51 5.3.3.1. Interaksi dengan konsumen ......................................................... 52 5.3.3.2. Interaksi dengan principal dan rekanan ...................................... 53 5.3.4. Ruang Lingkup (scope) ................................................................... 53 5.3.5. Struktur Organisasi ......................................................................... 54 5.3.6. Stakeholder ...................................................................................... 55 5.4. Fase Business Architecture (Tahapan B)................................................ 56 5.4.1. Kondisi Saat Ini ............................................................................... 57 5.4.1.1. Proses Bisnis Analisis Solusi & Layanan Terhadap Kebutuhan Konsumen .................................................................................... 58 5.4.1.2. Proses Bisnis Analisis Layanan Konsultasi................................. 58 5.4.1.3. Proses Bisnis Analisis Penyediaan Teknologi Terbaru ............... 59 5.4.1.4. Proses Bisnis Analisis Layanan Purna Jual ................................. 59 5.4.1.5. Proses Bisnis Analisis Bekerja Sama Dengan Principal dan Rekanan ....................................................................................... 60 5.4.1.6. Proses Bisnis Analisis Dukungan Sumber Daya Lokal............... 60 5.5. Fase Information System Architecture (Tahapan C) .............................. 61 5.5.1. Fase Application Architecture ......................................................... 61 5.5.1.1. Kondisi Saat Ini ........................................................................... 61 5.5.1.1.1. Aplikasi Dan Pengguna Aplikasi ............................................. 64 5.5.1.1.2. Relasi Aplikasi Saat Ini Dengan Fungsi Bisnis & Unit Perusahaan ............................................................................... 71 5.5.2. Fase Data Architecture ................................................................... 73 5.5.2.1. Kondisi Saat Ini ........................................................................... 73 5.6. Fase Technology Architecture (Tahapan D) ........................................... 75 5.6.1. Kondisi Saat Ini ............................................................................... 75 5.6.2. Relasi Aplikasi dan Platform Teknologi Saat Ini............................ 80 5.7. Opportunities and Solution (Tahapan E)................................................ 82 5.7.1. Evaluasi Kesenjangan Antara Kondisi Saat Ini Dengan Harapan .. 82 5.7.2. Perbandingan Aplikasi .................................................................... 83 5.7.3. Perbandingan Platform Teknologi .................................................. 84 BAB 6 RANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE ............................ 86 6.1. Arsitektur Bisnis ..................................................................................... 86 6.1.1. Unit organisasi ................................................................................ 86 6.1.2. Pemodelan Bisnis ............................................................................ 87 6.1.3. Identifikasi dan Definisi Fungsi Bisnis ........................................... 87 6.1.4. Identifikasi dan Definisi Area Fungsi Utama dan Pendukung ........ 88 6.1.5. Relasi Antara Fungsi Bisnis dan Unit Perusahaan .......................... 93 6.2. Arsitektur Aplikasi ................................................................................. 96 ix
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
6.2.1. Membuat Daftar Kandidat Modul Aplikasi .................................... 96 6.2.2. Mendefinisikan Modul Kandidat Aplikasi .................................... 100 6.2.3. Membuat Relasi Fungsi Bisnis Dengan Modul Aplikasi .............. 103 6.2.4. Relasi Aplikasi Saat Ini Dengan Modul Kandidat Aplikasi.......... 106 6.3. Arsitektur Data ..................................................................................... 110 6.3.1. Membuat Daftar Kandidat Entitas Data ........................................ 110 6.3.2. Membuat Relasi Fungsi Bisnis Dengan Entitas Data ................... 111 6.4. Arsitektur Teknologi ............................................................................ 112 6.4.1. Mengidentifikasikan Prinsip Teknologi ........................................ 113 6.4.2. Mendefinisikan Platform Teknologi ............................................. 113 6.4.3. Membuat Relasi Fungsi Bisnis Dengan Platform Teknologi ........ 118 6.4.4. Membuat Relasi Aplikasi Dengan Platform Teknologi ................ 120 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 122 7.1. Kesimpulan ........................................................................................... 122 7.2. Saran ..................................................................................................... 123 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 124 LAMPIRAN 1. Kuisioner. ................................................................................ 126 LAMPIRAN 2. Hasil Kuisioner. ...................................................................... 127 LAMPIRAN 3. ERD Kandidat Aplikasi ERP, SCM dan CRM. .................. 131 LAMPIRAN 4. ERD Kandidat Aplikasi ITSM System ................................ 132
x
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 Proses bisnis PT Alita Praya Mitra ........................................................ 2 Gambar 2 Proses bisnis PT Alita Praya Mitra (lanjutan) ........................................ 3 Gambar 3 Diagram analisis dengan tulang ikan ..................................................... 9 Gambar 4 Model arsitektur enterprise Zachman framework ................................ 14 Gambar 5 Struktur komponen Federal Enterprise Architecture Framework ....... 16 Gambar 6 Value Chain – Porter ........................................................................... 18 Gambar 7 Tahapan TOGAF ADM (2009) ............................................................ 19 Gambar 8 Jenjang penerapan cloud computing .................................................... 22 Gambar 9 Kerangka teori penelitian ..................................................................... 30 Gambar 10 Alur penelitian .................................................................................... 32 Gambar 11 Tahapan melakukan observasi ........................................................... 33 Gambar 12 Tahapan melakukan kuisioner ............................................................ 34 Gambar 13 Tahapan kerangka kerja TOGAF ADM ............................................. 35 Gambar 14 Perjalanan sejarah PT Alita Praya Mitra ............................................ 38 Gambar 15 PT Alita Praya Mitra dan anak perusahaan ........................................ 39 Gambar 16 Konsumen pengguna solusi dan layanan serta jasa Alita ................... 52 Gambar 17 Struktur organisasi PT Alita Praya Mitra ........................................... 54 Gambar 18 Proses bisnis solusi dan layanan terhadap kebutuhan konsumen....... 58 Gambar 19 Proses bisnis layanan konsultasi ........................................................ 59 Gambar 20 Proses bisnis penyediaan teknologi terbaru ....................................... 59 Gambar 21 Proses bisnis layanan purna jual ........................................................ 59 Gambar 22 Proses bisnis bekerja sama dengan principal dan rekanan ................ 60 Gambar 23 Proses bisnis dukungan sumber daya lokal ........................................ 60 Gambar 24 Flowchart aplikasi Pravina................................................................. 67 Gambar 25 Use case fungsi bisnis pada aplikasi Telco Resources Planning ....... 69 Gambar 26 Use case aplikasi pada aplikasi Telco Resource Planning ................. 70 Gambar 27 Topologi jaringan saat ini................................................................... 79 Gambar 28 Landscape aplikasi saat ini................................................................. 81 Gambar 29 Value chain fungsi bisnis PT Alita Praya Mitra................................. 89 Gambar 30 Kandidat aplikasi dipetakan kedalam value chain ........................... 106 Gambar 31 Landscape kandidat aplikasi............................................................. 109 Gambar 32 Usulan High Level kandidat aplikasi ................................................ 115 Gambar 33 Usulan topologi jaringan .................................................................. 116
xi
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
DAFTAR TABEL Tabel 1 Keterkaitan sistem informasi saat ini dengan unit kerja ............................ 5 Tabel 2 Pemilihan framework arsitektur enterprise (Setiawan 2009) ................... 25 Tabel 3 Perbandingan Penelitian Sebelumnya ...................................................... 28 Tabel 4 Divisi Network Infrastructure Solution.................................................... 40 Tabel 5 Divisi Network Infrastructure Services.................................................... 41 Tabel 6 Divisi IT and Application Services .......................................................... 41 Tabel 7 Divisi Broadcasting and IPTV ................................................................. 42 Tabel 8 Mekanisme hubungan antara sistem informasi dengan stakeholder ........ 55 Tabel 9 Hubungan penggunaan aplikasi yang ada dengan unit yang terlibat ....... 61 Tabel 10 Katalog aplikasi Pravina (PRVN) .......................................................... 64 Tabel 11 Katalog aplikasi Telco Resource Planning (TRP) ................................. 65 Tabel 12 Relasi unit organisasi dengan aplikasi saat ini ....................................... 71 Tabel 13 Relasi fungsi bisnis dengan aplikasi saat ini .......................................... 72 Tabel 14 Entitas data aplikasi Pravina dan Telco Resource Planning .................. 74 Tabel 15 Platform teknologi yang digunakan saat ini ........................................... 76 Tabel 16 Perangkat teknologi informasi saat ini ................................................... 77 Tabel 17 Perangkat jaringan yang dimiliki saat ini............................................... 78 Tabel 18 Relasi aplikasi dengan platform teknologi saat ini ................................ 80 Tabel 19 Perbandingan aplikasi saat ini dengan usulan ........................................ 83 Tabel 20 Perbandingan platform teknologi saat ini dengan usulan ...................... 85 Tabel 21 Pemetaan tujuan bisnis perusahaan dengan fungsi bisnis ...................... 91 Tabel 22 Matriks relasi fungsi bisnis terhadap unit perusahaan ........................... 94 Tabel 23 Pemetaan fungsi bisnis terhadap permasalahan dan sasaran solusi ....... 97 Tabel 24 Daftar kandidat aplikasi ....................................................................... 100 Tabel 25 Model arsitektur aplikasi (Application Portfolio) ................................ 101 Tabel 26 Relasi unit organisasi dengan kandidat aplikasi .................................. 104 Tabel 27 Relasi fungsi bisnis dengan Kandidat Aplikasi.................................... 105 Tabel 28 Relasi aplikasi saat ini dengan kandidat aplikasi ................................. 107 Tabel 29 Relasi fungsi bisnis dengan entitas data dari kandidat aplikasi ........... 111 Tabel 30 Teknologi open platform dan open standart ........................................ 114 Tabel 31 Relasi fungsi bisnis dengan platform teknologi ................................... 118 Tabel 32 Relasi platform teknologi dengan kandidat aplikasi ............................ 120
xii
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini akan membahas mengenai latar belakang, permasalahan, ruang lingkup, tujuan penelitian dan manfaat penelitian. 1.1. Latar Belakang Informasi sudah semakin mudah diperoleh, sudah semakin bervariasi bentuknya, dan semakin banyak pula kegunaannya. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan teknologi informasi. Teknologi informasi berperan sangat penting dalam penyebaran informasi dari infromasi yang sebelumnya berbentuk kertas menjadi informasi berbentuk digital. Hal ini kemudian berdampak pada bagaimana informasi tersebut dimanfaatkan dan diperoleh. Persaingan bisnis dalam era informasi telah mencapai tahapan kompetisi yang ketat, di mana sistem pengelolaan bisnis secara konvensional tidak lagi memadai (Marimin 2006). Oleh karena itu pentingnya suatu organisasi memiliki kemampuan dalam hal teknologi informasi dan pengelolaannya. Pentingnya data dan informasi yang dimiliki organisasi menjadikan organisasi lebih peduli dalam menjaga dan mengelolanya. Bahkan kehilangan data dan informasi organisasi atau pencurian data dan informasi organisasi dapat mengancam eksistensi organisasi tersebut (Applegate, Austin & Soule, 2009). 1.2. Analisis Permasalahan PT Alita Praya Mitra sebagai perusahaan swasta penyedia layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan mitra solusi telekomunikasi di Indonesia, khususnya di penyedia layanan kinerja jaringan (Network Performance), memungkinkan perusahaan penyedia layanan telekomunikasi selaku operator untuk terus menerus berinvestasi untuk memenuhi peningkatan permintaan layanan data yang tumbuh pesat saat ini. Berdasarkan hal tersebut, PT Alita Praya Mitra selaku pelaku bisnis di industri layanan teknologi informasi dan telekomunikasi melihat aspek kompetensi dan pemanfaatan teknologi informasi menjadi hal yang sangat penting dan sangat 1
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
2
dibutuhkan bahkan menjadi prioritas dalam keberlangsungan bisnis PT Alita Praya Mitra. Dalam menjalankan bisnisnya, PT Alita Praya Mitra memiliki sebuah bisnis proses yang dilakukan secara berkesinambungan antara satu divisi dengan divisi lainnya, dan keterkaitan satu unit kerja dengan unit kerja lainnya. Dalam hal pelaksanaan pekerjaan dari konsumen, PT Alita Praya Mitra menjalankan satu siklus penuh proses awalan dari costumer order sampai penyelesaian pekerjaan. Berikut adalah gambar proses bisnis yang ada di PT Alita Praya Mitra,
Gambar 1 Proses bisnis PT Alita Praya Mitra
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
3
Gambar 2 Proses bisnis PT Alita Praya Mitra (lanjutan) Gambar-gambar tersebut menjelaskan proses bisnis PT Alita Praya Mitra. Adapun penjelasan tiap-tiap proses bisnis serta tim/unit yang terlibat didalamnya, adalah: 1. Sales Tim/unit sales adalah tim terdepan yang berhubungan dengan konsumen. Mereka yang “mencari” proyek apa yang akan ditangani oleh PT Alita Praya Mitra, baik itu proyek baru atau lama seperti maintenance dan support. Tim ini juga yang membuat proposal dan kemudian dikirim ke konsumen, yang berisi solusi, sumber daya, waktu kerja dan anggaran. Adapun tugas tim sales adalah: • Penanganan terhadap proyek baru termasuk didalamnya inisiasi proyek terhadap konsumen sesuai dengan segmentasinya. • Melakukan proses pemasaran dan penjualan sesuai daftar target yang sudah ditentukan dan disepakati bersama dengan koordinator dan manajemen. • Menyiapkan materi, seperti slide presentasi dan dokumen lainnya yang berhubungan yang akan digunakan dalam proses pemasaran dan penjualan ke konsumen. • Melakukan proses pemasaran dan penjualan mulai dari awal perkenalan (inisiasi proyek), negosiasi sampai dengan pembuatan kontrak dengan konsumen sesuai dengan segmentasinya. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
4
• Membina hubungan dengan divisi-divisi terkait dibantu oleh koordinator yang sudah ditunjuk dan disepakati untuk proses-proses internal yang terkait proses pemasaran dan penjualan ke konsumen. • Secara terus-menerus dan berkelanjutan menambah pengetahuan terhadap produk atau layanan yang akan dijual dan dipasarkan dan selalu berusaha meningkatkan kemampuan pembinaan hubungan dan penjualan ke konsumen. • Mengikuti proses tender dari awal sejak pendaftaran, aanwijizing, submit penawaran dan jika menang maka harus melakukan proses monitoring aktivasi konsumen dan sampai dengan pembuatan kontrak dengan konsumen. • Memelihara konsumen yang sudah diperoleh dari menang tender dan mempersiapkan diri mengikuti tender berikutnya. 2. Planning Proyek yang akan menjadi pekerjaan PT Alita Praya Mitra, kemudian diverifikasi dari sisi solusi, sumber daya, waktu kerja dan anggaran. Tim planning bekerja sama secara intens dengan tim sales dan project manager. 3. Project manager Proyek yang telah diverifikasi oleh tim planning dan proposal yang disetujui oleh konsumen dari tim sales, kemudian ditindak lanjuti oleh project manager yang ditunjuk oleh manajemen PT Alita Praya Mitra. Project manager berkoordinasi dengan tim procurement, warehouse dan logistic, implementator dan finance agar proyek dalam berjalan sesuai dengan jadwal, anggaran dan kualitas yang sesuai dengan harapan konsumen. Adapun tugas project manager adalah: • Memimpin perencanaan dan pelaksanaan proyek. • Melakukan koordinasi mengenai jadwal proyek secara keseluruhan. • Memastikan bahwa semua rencana proyek telah selesai. • Memenuhi setiap persyaratan kualitas dan waktu sesuai dengan perencanaan bisnis sebelumnya. • Melakukan perencanaan dan penjadwalan dalam rangka pencapaian target proyek dengan sukses. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
5
• Memimpin, memberikan arahan dan dorongan kepada para anggota tim kerja. • Menjaga hubungan baik dengan konsumen. • Mengembangkan dan menyajikan laporan mengenai proyek kepada klien. • Melakukan pemantauan proyek secara terus-menerus. • Membuat laporan secara terperinci mengenai kemajuan proyek, jadwal, anggaran, risiko sampai solusi. • Melaporkan hasil kinerja mengenai pencapaian proyek. 4. Procurement Adapun tugas procurement adalah: • Melakukan proses pengadaan barang dan jasa. • Memastikan proses perencanaan pembelian dan proses pemilihan supplier memenuhi standar umum dan dilakukan secara transparan. • Berkoordinasi dengan project manager. 5. Warehouse dan logistic 6. Implementator 7. Finance Berikut adalah sistem informasi yang terlibat antar unit bisnis dari hasil observasi dan kuisioner yang dilakukan peneliti, adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Tabel 1 Keterkaitan sistem informasi saat ini dengan unit kerja Sistem informasi Pravina dan Excel
Unit yang terlibat Sales
Keterangan Sistem informasi ini memiliki informasi perihal konsumen, mitra kerja dan mitra bisnis dan prospek pekerjaan dan sistem informasi keuangan.
Microsoft project
Planning
Pembuatan perencanaan dan
Project manager
pengelolaan proyek.
Telco Resource
Procurement
Sistem informasi ini memiliki fitur
Planning, Pravina
Warehouse dan
pengadaan barang dan jasa proyek
dan Excel
logistic
serta implemantasi dan statusnya. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
6
Implementator Pravina dan Excel
Finance
Sistem informasi ini memiliki informasi perihal konsumen, mitra kerja dan mitra bisnis dan prospek pekerjaan dan sistem informasi keuangan.
Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa dalam menjalankan proses bisnis tersebut, PT Alita Praya Mitra memiliki sistem informasi yang terpisah-pisah antar unit 1 dengan unit lainnya. Sehingga pertukaran informasi dan data sebagai masukan dan keluaran dilakukan secara manual. Hal ini dapat berdampak pada lamanya proses yang terjadi pada satu siklus bisnis dan keakuratan data yang dapat dikonsumsi secara cepat dan real-time. Sedangkan dalam menjalankan bisnisnya PT Alita Praya Mitra membutuhkan informasi dan data secara cepat dan real-time yang terkoneksi dalam satu jaringan. Adanya penggunaan Sistem Informasi / Teknologi Informasi (SI/TI) yang terpisah dalam satu proses bisnis dapat menyebabkan adanya kemungkinan data masukkan dan keluaran menjadi tidak unik dan ganda. Hal ini akan berdampak pada data dan informasi yang tidak akurat dan tidak konsisten. Terlebih lagi kemungkinan terjadinya duplikasi data. Peranan SDM juga mempengaruhi proses bisnis yang ada dalam menggunakan sistem informasi serta pengetahuan aliran proses bisnis didalam masing-masing unit kerja menjadi syarat mutlak berjalannya proses bisnis yang ada menjadi lebih baik. Juga kuranganya dukungan manajemen dari masing-masing unit bisnis karena sistem informasi yang sendiri-sendiri menyebabkan permasalahan yang ditemukan dalam sistem informasi tidak cepat terselesaikan. Dalam pengelolaan data dan informasi, ketika ada kebutuhan pada spesifik data dan informasi tertentu, adanya ketidakjelasan tanggung jawab dari data dan informasi masukan dan keluarannya. Hal ini menyebabkan sulitnya kepada siapa data dan informasi tersebut dikelola dan siapa yang bertanggung jawab. Tidak
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
7
adanya integrasi dan sharing data antar unit kerja yang terlibat secara sistem menimbulkan permasalahan integritas data dan konsistensi data. Diperoleh kondisi yang menyatakan bahwa SI/TI yang ada saat ini masih minim dan hanya bersifat kebutuhan dasar sistem informasi yang ada serta saat ini dibangun secara sendiri-sendiri dengan standar yang dibuat oleh software developer masing-masing. Juga belum adanya penerapan arsitektur enterprise dalam perencanaan dan perancangan penerapan SI/TI secara menyeluruh dan terintegrasi. Padahal harapannya SI/TI dapat menyediakan data yang akurat terhadap kondisi bisnis perusahaan secara real-time dan dapat di cross-check dengan kondisi pasar dan persaingan usaha. Hal ini dapat membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat untuk jangka pendek dan dapat memperkirakan atau mengambil kebijakan jangka panjang yang akurat. Selain itu adanya kebutuhan SI/TI yang terintegrasi antar seluruh unit kerja / bagian seperti keuangan, operasi, dan perencanaan dan
juga
mampu
mengkoordinir integrasi atau interaksi dengan SI/TI publik seperti sosial media ataupun SI/TI ekternal lainnya sebagai sumber informasi atau bagian dari komponen SI/TI perusahaan secara keseluruhan. Juga peran SI/TI merupakan faktor penunjang yg mandatory yang mau tidak mau harus dipenuhi terutama dengan kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat dan bisa bersaing dalam industri ini. SI/TI yang tidak hanya memenuhi kebutuhan dasar tapi yang mampu mengakomodasi kebutuhan bisnis dengan adanya integrasi data, proses dan semua informasi yang diperlukan untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi dalam operasional bisnis. Selain kondisi tersebut, juga masih adanya beberapa unit organisasi yang melakukan aktifitas bisnisnya secara manual. Contoh di unit general affair (GA), dimana dalam melakukan pembelian ATK serta kebutuhan operasional dari manajemen dan inventaris barang-barang yang ada serta pengelolaannya masih dilakukan tanpa menggunakan sistem informasi. Hal ini berdampak pada proses permintaan barang ke GA menjadi lebih lama dan proses pencatatan yang tidak standar antara satu unit dengan unit lainnya. Ini kemudian berdampak pada Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
8
pelaporan dari penggunaan anggaran terhadap barang-barang yang dibelinya. Padahal dibutuhkan penanganan aktifitas yang efektif dan efisien serta terdapat pencatatan yang baik dan transparan terhadap pemakaian dan pembelian barangbarang ATK serta anggaran yang dibelanjakan. Dari penjelasan tersebut dapat dirangkum beberapa permasalahan yang dihadapi perusahaan, yaitu: 1.
Sistem informasi yang terpisah-pisah.
2.
Pertukaran data dan informasi dilakukan secara manual.
3.
Ketidakakuratan data yang dapat dikonsumsi secara cepat dan real-time.
4.
Data menjadi tidak unik dan terduplikasi.
5.
Ketidakjelasan tanggung jawab kepemilikan data dan informasi.
6.
Tidak adanya integrasi dan sharing data antar sistem informasi.
7.
Permasalahan integritas dan konsistensi data.
8.
Sistem informasi dibangun secara sendiri-sendiri.
9.
Adanya unit organisasi yang melakukan aktifitas bisnisnya secara manual.
10. Standar dibuat oleh software developer masing-masing. 11. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap software developer yang membuat aplikasi. Sedangkan yang menjadi kebutuhan bagi perusahaan adalah: 1.
Perusahaan membutuhkan data dan informasi secara cepat dan real-time yang terkoneksi dalam satu jaringan.
2.
Menyediakan data yang akurat terhadap kondisi bisnis perusahaan secara real-time
3.
Membantu manajemen untuk mengambil keputusan yang tepat untuk jangka pendek dan dapat memperkirakan atau mengambil kebijakan jangka panjang yang akurat.
4.
Sistem informasi yang terintegrasi antar seluruh unit kerja / bagian terhadap informasi yg diperlukan untuk mempercepat dan meningkatkan akurasi dalam operasional bisnis.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
9
Permasalahan yang dihadapi pada penjelasan diatas, dapat digambarkan pada gambar dibawah dengan menggunakan diagram analisis tulang ikan, seperti dibawah ini:
Gambar 3 Diagram analisis dengan tulang ikan Berdasarkan hasil analisis diatas, salah satu penyebab permasalahan SI/TI yang belum mengakomodasi kebutuhan bisnis PT Alita Praya Mitra secara menyeluruh adalah belum memadainya infrastruktur SI/TI yang disebabkan karena sistem yang terpisah-pisah dan tidak adanya integrasi antar sistem informasi unit kerja satu dengan lainnya. Serta pertukaran informasi masukan dan keluaran masih dilakukan secara manual. Hal ini kemudian berdampak pada data dan informasi yang tidak akurat serta tidak konsisten. Terlebih lagi besarnya kemungkinan terjadinya duplikasi data. Hal ini bermuara pada tidak adanya perencanaan dan perancangan arsitektur enterprise SI/TI. Sehingga dengan adanya metode arsitektur enterprise diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi serta mengelola sistem yang komplek dan dapat menyelaraskan bisnis dan SI/TI yang akan di investasikan. Dengan
demikian
maka
diperlukan
blueprint
sebagai
acuan
untuk
mengembangkan SI/TI yang mengacu pada kebutuhan bisnisnya. Untuk menghasilkan rancangan arsitektur enterprise SI/TI yang baik, maka perlu adanya suatu kerangka kerja (framework) yang digunakan. Penelitian ini membahas perancangan arsitektur enterprise untuk keselarasan antara kebutuhan bisnis dengan kebutuhan SI/TI PT Alita Praya Mitra dengan menggunakan The Open Group Architecture Framework (TOGAF) Architecture Development Method Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
10
(ADM). TOGAF ADM adalah metode yang detail dalam memodelkan, mengembangkan, serta menerapkan arsitektur enterprise (Land et al. 2009). 1.3. Pertanyaan Penelitan Berdasarkan permasalahan dari hasil analisa diatas maka dapat dirumuskan sebuah pertanyaan penelitian, yaitu : “Bagaimana rancangan arsitektur enterprise
yang
dibutuhkan
PT
Alita
Praya
Mitra
agar
mampu
mengakomodasi kebutuhan bisnis perusahaan secara menyeluruh dengan menggunakan metode TOGAF ADM?”. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian : 1. Memberikan petunjuk perancangan arsitektur enterprise dengan metode TOGAF ADM yang dapat diterapkan di PT Alita Praya Mitra. 2. Menghasilkan blueprint sebagai acuan untuk mengembangkan SI/TI yang mengacu pada kebutuhan bisnis PT Alita Praya Mitra. Manfaat Penelitian : 1. Memberikan masukan kepada PT Alita Praya Mitra terutama pada level manajemen dalam kaitannya dengan perancangan arsitektur enterprise pada pengembangan SI/TI. 2. Memberikan manfaat bagi diri sendiri, dengan bertambahnya pengalaman dan pengetahuan perihal perancangan arsitektur enterprise dengan metode TOGAF ADM dan keterlibatannya langsung dalam penelitian. 3. Memberikan manfaat bagi dunia akademik dengan bertambahnya literatur penelitian dibidang perancangan arsitektur enterprise.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
11
1.5. Ruang Lingkup Penelitian Adapun ruang lingkup dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Penelitian ini mengambil studi kasus pada PT Alita Praya Mitra pada cakupan perancangan arsitektur enterprise dengan metode TOGAF ADM. 2. Penyususan rancangan arsitektur enterprise mengikuti tahapan-tahapan yang ada pada metode TOGAF ADM. 3. Tahapan metode TOGAF ADM yang dilakukan adalah tahapan Preliminary Framework and Priciple, requirment Management, Architecture Vision, Business
Architecture,
Information
System
Architecture,
Technology
Architecture, Opportunities and Solution sedangkan tahapan Migration Planning,
Implementation
Governance
serta
Architecture
Change
Management tidak dilakukan. 4. Dalam perancangan arsitektur enterprise ini, penelitian ini tidak melibatkan website perusahaan dan email perusahaan. 5. Penelitian ini dilakukan di lingkungan pekerjaan PT Alita Praya Mitra.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab landasan teori ini berisi teori dan pustaka pendukung dalam penelitian ini dan informasi penelitian sebelumnya serta kerangka teori penelitian yang akan digunakan. 2.1. Sistem Informasi Sutedjo (2002) menyatakan bahwa, sistem adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan. Sedangkan Sutanta (2003) menyatakan bahwa, sistem adalah sekumpulan elemen atau subsistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan. Sutedjo (2002) menyatakan bahwa, informasi adalah hasil pemprosesan data yang diperoleh dari setiap elemen
sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah
dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutuhkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Sedangkan Sutanta (2003) menyatakan bahwa, informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Sutedjo (2002) menyatakan bahwa, sistem informasi adalah kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan,
serta mendistribusikan
informasi. Sedangkan Jogiyanto (2007) menyatakan bahwa, sistem Informasi adalah suatu tipe khusus dari sistem kerja yang fungsi internalnya terbatas pada pemprosesan informasi dengan enam tipe operasi: menangkap (capturing), mentransmisikan (transmitting), menyimpan (storing), mengambil (retrieving), memanipulasi (manipulating), dan menampilkan (displaying) informasi.
12
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
13
2.1.1. Tipe Sistem Informasi Berikut tipe sistem informasi berdasarkan Shelly (1999): 1. Office Information System (OIS), Sistem informasi yang menggunakan hardware, software dan networks untuk meningkatkan alur kerja dan menyediakan fasilitas komunikasi antara karyawan. 2. Transaction Processing System (TPS), Sistem informasi yang menangkap dan melakukan proses data yang dihasilkan selama kegiatan transaksi organisasi sehari-hari. Sebuah transaksi adalah kegiatan usaha seperti, perintah pembayaran deposito, atau reservasi. 3. Management Information Systems (MIS), Sistem informasi yang menghasilkan informasi akurat, tepat waktu dan terorganisir sehingga manajer dan pengguna lain dapat membuat keputusan, memecahkan masalah, mengawasi kegiatan, dan melacak kemajuan. 4. Decision Support Systems (DSS), Pemprosesan transaksi dan sistem informasi manajemen
menyediakan
informasi
secara
teratur.
DSS
membantu
memberikan informasi untuk mendukung keputusan. 5. Expert Systems (ES), Sistem informasi yang menangkap dan menyimpan pengetahuan pakar manusia dan kemudian meniru nalar manusia dan proses pengambilan keputusan bagi mereka yang memiliki keahlian kurang dalam bidang tertentu. 2.2. Arsitektur Menurut Open Group (2009), arsitektur adalah dasar sistem organisasi yang terdiri dari sekumpulan komponen yang memiliki hubungan satu sama lainnya serta memiliki kerterhubungan dengan lingkungan sistem, dan memiliki aturan untuk perancangan dan evaluasi. 2.3. Enterprise Enterprise adalah keberfungsian seluruh komponen organisasi yang dioperasikan di bawah kepemilikan atau kontrol dari organisasi tunggal. Enterprise dapat berupa bisnis, layanan (service) atau merupakan keanggotaan dari suatu organisasi, yang terdiri dari satu atau lebih usaha, dan dioperasikan pada satu atau lebih lokasi yang memiliki sekumpulan perintah guna mencapai tujuan. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
14
2.4. Arsitektur Enterprise Menurut Open Group (2009), arsitektur enterprise adalah pemahaman tentang semua perbedaan elemen yang mendukung pengembangan enterprise dan bagaimana elemen-elemen tersebut berhubungan satu sama lain. 2.5. Kerangka Kerja Arsitektur Enterprise Menurut Zachman (1996), kerangka kerja arsitektur enterprise adalah dasar berpikir untuk mengelompokkan dan mengorganisasikan representasi sebuah perusahaan yang penting bagi manajemen perusahaan dan pengembangan sistem selanjutnya. 2.6. Zachman Framework Gambar dibawah memperlihatkan gambar model arsitektur enterprise pada Zachman Framework.
Gambar 4 Model arsitektur enterprise Zachman framework Sumber: (Zachman, 1996)
Zachman framework merupakan salah satu kerangka kerja yang digunakan untuk mengembangkan arsitektur enterprise yang diperkenalkan oleh John Zachman sejak tahun 1987. Ia menemukan bahwa dokumen-dokumen enterprise itu bermacam-macam, ada yang berbentuk teks, diagram, gambar dan lain-lain. Dokumen-dokumen ini kadang menjelaskan hal yang sama namun dari sudut pandang yang berbeda. Agar dokumen tersebut dapat mudah dipahami dan Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
15
dikelola, maka Zachman mengusulkan agar dokumen tersebut dikelompokkelompokkan. Kerangka kerja Zachman merupakan suatu alat bantu yang dikembangkan untuk menggambarkan arsitektur organisasi dari berbagai sudut pandang dan aspek, sehingga didapatkan gambaran organisasi secara utuh. Secara rinci, setiap baris dalam kerangka kerja Zachman merepresentasikan perspektif berikut: • Perencana (planner) : menetapkan konteks, latar belakang, dan tujuan. • Pemilik (owner) : menetapkan model konseptual dari enterprise. • Perancang (designer) : menetapkan model sistem informasi sekaligus menjembatani hal yang diinginkan pemilik dan hal yang dapat direalisasikan secara teknis dan fisik. • Pengembang (builder) : menetapkan model teknis dan fisik yang digunakan dalam mengawasi penerapan teknis dan fisik. • Subkontraktor (sub-contractor) : menetapkan peran dan rujukan bagi pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan pembangunan sistem informasi. • Functioning Enterprise : merepresentasikan perspektif pengguna dan wujud nyata hasil penerapan.. 2.7. Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) Federal Enterprise Architecture Framework (FEAF) merupakan sebuah framework yang diperkenalkan pada tahun 1999 oleh Federal CIO Council. FEAF ini ditujukan untuk mengembangkan EA dalam Federal Agency atau sistem yang melewati batas
multiple inter-agency. FEAF menyediakan standar untuk
mengembangkan dan mendokumentasikan deskripsi arstitektur pada area yang menjadi prioritas utama. FEAF ini cocok untuk mendeskripsikan arsitektur bagi pemerintahan Federal. FEAF membagi arsitektur menjadi area bisnis, data, aplikasi dan teknologi, dimana sekarang FEAF juga mengadopsi tiga kolom pertama pada Zachman framework dan metodologi perencanaan EA oleh Spewak.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
16
Gambar 5 Struktur komponen Federal Enterprise Architecture Framework Sumber: (FEAF, 1999)
2.8. Value Chain Fungsi bisnis merupakan serangkaian aktifitas atau kegiatan yang dilakukan dalam bisnis dan diidentifikasi serta didefinisikan berdasarkan pada aktifitas atau kegiatan tersebut pada bagian-bagian yang terlibat, bukan pada organisasi atau orang yang bertanggung jawab atau memiliki wewenang. Fungsi bisnis penekanannya pada proses yang terjadi bukan kepada siapa yang melakukan atau siapa yang berperan. Untuk melakukan identifikasi dan definis fungsi bisnis, digunakan value chain Porter. Value chain memodelkan fungsi bisnis menjadi 2 bagian, yaitu fungsi bisnis yang berada pada aktifitas utama dan aktifitas pendukung. Aktivitas utama (primary activities) pada value chain ini adalah sebagai berikut: 1. Inbound logistic : Aktivitas yang berhubungan penerimaan, penyimpanan, dan penyebaran masukan ke produk. 2. Operations : Aktivitas yang berhubungan dengan pengubahan masukan menjadi produk jadi. 3. Outbound logistic : Aktivitas yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian produk secara fisik kepada pembeli. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
17
4. Marketing and sales : Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan sarana di mana pembeli dapat membeli produk dan membujuk mereka untuk melakukannya. 5. Service : Aktivitas yang berhubungan dengan penyediaan jasa untuk meningkatkan atau mempertahankan nilai produk. Aktivitas pendukung (support activities) adalah kegiatan yang mendukung aktivitas utama, tidak terlibat langsung dalam produksi, namun memiliki potensi meningkatkan efesiensi dan efektifitas. Kegiatan pendukung yang digambarkan Porter adalah sebagai berikut: 1. Firm Infrastructure : terdiri atas sistem dan fungsi pendukung, seperti: finance, planning, quality control, dan general senior management. 2. Human Resources Management : berhubungan dengan aktivitas pencarian, pengembangan, pelatihan, memotivasi, serta pemberian penghargaan kepada tenaga kerja. 3. Technology Development : aktivitas yang terkait produk, proses perbaikan, perancangan peralatan, pengembangan perangkat lunak komputer, sistem telekomunikasi, kapabilitas basis data baru, dan pengembangan dukungan sistem berbasis komputer. 4. Procurement : kegiatan yang berhubungan dengan bagaimana sumber daya diperoleh diantaranya fungsi pembelian input yang digunakan dalam value chain organisasi. Aktifitas utama dan aktifitas pendukung mengacu pada competitive advantages. definisi competitive advantages menyiratkan perusahaan mendapat suatu keuntungan melalui kinerja yang efektif dan efisien yang bergantung pada kemampuan untuk mengatur keterkaitan antar semua aktivitas didalam rantai nilai tersebut agar memiliki kemampuan dalam bersaing. Keterkaitan itu dapat berupa arus informasi, barang dan jasa, serta sisten dan prosedur untuk menjalankan aktivitas. Gambar dibawah mendeskripsikan value chain porter yang dijelaskan diatas.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
18
Gambar 6 Value Chain – Porter Sumber: (Porter, 1999)
2.9. The Open Group Architecture Enterprise (TOGAF) ADM TOGAF memberikan metode yang detil bagaimana membangun dan mengelola serta menerapkan arsitektur enterprise dan sistem informasi yang disebut dengan Architecture Development Method (ADM) (Open Group. 2009). ADM merupakan hasil dari kontribusi secara terus menerus dari banyak pelaksana arsitektur. ADM menggambarkan sebuah metode untuk membangun sebuah arsitektur enterprise, dan membentuk inti dari TOGAF. Metode ini menggabungkan elemen dari TOGAF dengan kebutuhan bisnis dan TI organisasi (Open Group. 2009).
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
19
Gambar 7 Tahapan TOGAF ADM (2009) Sumber: (Open Group, 2009)
Tahapan dari TOGAF ADM bisa dijelaskan sebagai berikut (Open Group 2009): • Preliminary Framework and Principle, Tahapan persiapan (Preliminary Stage) merupakan tahapan untuk menentukan ruang lingkup Enterprise Architecture (EA) yang akan dikembangkan serta menentukan komitmen dengan manajemen dalam pengembangan EA. • Fase Requirements Management, Tahapan persiapan (Fase Requirements Management), pada fase ini dilakukan penggalian kebutuhan (requirements) organisasi serta mendokumentasikan kebutuhan pemakai. Tujuan fase ini adalah menyediakan proses pengelolaan kebutuhan arsitektur sepanjang fase pada siklus ADM, mengidentifikasi kebutuhan enterprise, menyimpan lalu memberikannya kepada fase yang relevan. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
20
• Architecture Vision (Tahapan A), menciptakan keseragaman pandangan mengenai pentingnya arsitektur enterprise untuk mencapai tujuan organisasi yang dirumuskan dalam bentuk strategi serta menentukan lingkup dari arsitektur yang akan dikembangkan. Pada tahapan ini berisikan kebutuhankebutuhan berkenaan dengan perancangan arsitektur sistem informasi yaitu profil organisasi, pendefinisian visi dan misi, tujuan organisasi, sasaran organisasi, proses bisnis organisasi, unit organisasi dan kondisi arsitektur saat ini. • Business Architecture (Tahapan B), mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan model bisnis atau aktifitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada tahap ini tools dan metode umum untuk pemodelan seperti: Integration DEFinition (IDEF) dan
Unified Modeling
Language (UML) bisa digunakan untuk membangun model yang diperlukan. • Information System Architecture (Tahapan C), pada tahapan ini lebih menekankan
pada
aktivitas
bagaimana
arsitektur
sistem
informasi
dikembangkan. Pendefinisian arsitektur sistem informasi dalam tahapan ini meliputi arsitektur data dan arsitektur aplikasi yang akan digunakan oleh organisasi. Arsitektur data lebih memfokuskan pada bagaimana data digunakan untuk kebutuhan fungsi bisnis, proses dan layanan. Teknik yang bisa digunakan dengan yaitu: ER-Diagram, Class Diagram, dan Object Diagram. • Technology Architecture (Tahapan D), membangun arsitektur teknologi yang diinginkan, dimulai dari penentuan jenis kandidat teknologi yang diperlukan dengan menggunakan Technology Portfolio Catalog yang meliputi perangkat lunak dan perangkat keras. Dalam tahapan ini juga mempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknologi. • Opportunities and Solution (Tahapan E), pada tahapan ini lebih menekankan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diimplementasikan. • Migration Planning (Tahapan F), pada tahapan ini akan dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi. Biasanya pada Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
21
tahapan ini untuk pemodelannya menggunakaan matrik penilaian dan keputusan terhadap kebutuhan utama dan pendukung dalam organisasi terhadap implementasi sistem informasi. • Implementation Governance (Tahapan G), Menyusun rekomendasi untuk pelaksanaan tatakelola implementasi yang sudah dilakukan, tatakelola yang dilakukan meliputi tatakelola organisasi, tatakelola teknologi informasi, dan tatakelola arsitektur. • Architecture Change Management (Tahapan H), menetapkan rencana manajemen arsitektur dari sistem yang baru dengan cara melakukan pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi, baik internal
maupun eksternal serta menentukan apakah akan
dilakukan siklus pengembangan arsitektur enterprise berikutnya. 2.10. Cloud Computing Menurut jurnal yang dipublikasikan IEEE, Internet Computing/Cloud Computing adalah suatu paradigma dimana informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya adalah desktop, komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain. “Cloud Computing” secara sederhana adalah “layanan teknologi informasi yang bisa dimanfaatkan atau diakses oleh konsumennya melalui jaringan internet”. Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0, dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa ketergantungan terhadap Internet untuk memberikan kebutuhan komputasi pengguna. Sejarah cloud computing dimulai pada tahun1960-an, John McCarth seorang pakar komputer dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi infrastruktur publik layaknya seperti berlangganan listrik atau telepon. Kemudian pada akhir tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai munculnya perusahaan pengelola data center. Selanjutnya pada tahun1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi Microsoft Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada saat itu. Ide itu menyebutkan bahwa PC tidak perlu Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
22
dibenamkan software yang membuat berat kinerja dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal tahun 2000-an, Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi CRM berbentuk “software as a service” bernama salesforce.com sebagai penanda lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan Google App Engine, dan IBM yang melansir Blue Cloud Initiative. Adapun berbagai tipe dari penerapan cloud computing adalah sebagai berikut: • SaaS - Software as a Service, berbentuk sistem informasi / aplikasi. • PaaS - Platform as a Service, implementasi dari database, file system, web server, middleware. • IaaS - Infrastructure as a Service, berbentuk virtualisasi dari infrastruktur. Adapun implementasi ini semua adalah berjenjang, dimana tingkatan menciptakan piranti lunak sebagai layanan adalah yang terkompleks. Yang dapat dilihat pada diagram dibawah ini:
Gambar 8 Jenjang penerapan cloud computing Sumber: (Forrester Research, Inc., 2009)
Gambar diatas menjelaskan evolusi penyedia layanan internet yang kemudian saat ini menjadi penyedia layanan solusi cloud. Berawal dari penyedia layanan internet versi 1.0 (ISP v1.0), dimana industri ini hanya menyediakan layanan internet Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
23
dengan menggunakan teknologi seperti dial-up, ISDN dan lainnya. Berikut nya penyedia layanan internet berevolusi juga menyediakan layanan akses poin, yang kemudian dikenal dengan ISP v2.0. Penyediaan layanan penempatan perangkat keras berupa rak-rak server, menjadikan bentuk layanan tidak hanya sekedar penyedia layanan internet, tetapi juga penyewaan penempatan rak-rak dan sewa perangkat keras. Ini diistilahkan dengan ISP v3.0. Kemudian tren tersebut kemudian beralih ke penyedia layanan aplikasi dan yang saat ini menjadi teknologi terkini adalah penyedia layanan komputasi awan (cloud) dalam bentuk ISP v4.0. 2.11. Service Oriented Architecture Definisi Service Orientation Architecture (SOA) menurut Open Group adalah sebuah model arsitektur yang mendukung service orientation. Definisi tersebut terfokus pada model arsitektur, service orientation, service serta fitur – fitur yang menonjol pada SOA. Organization for Advancement of Structured Information Standards (OASIS) mendefinisikan SOA sebagai paradigma yang digunakan untuk mengatur dan memanfaatkan kemampuan terdistribusi yang mungkin berada di bawah kendali kepemilikan suatu domain yang berbeda. Definisi OASIS disebut sebagai "reference model" yang selanjutnya diperluas dan diformalkan. SOA didefinisikan oleh World Wide Web Consortium (W3C) sebagai suatu bentuk arsitektur sistem terdistribusi yang pada umumnya ditandai dengan logical view, message orientation, description orientation, granularity dan platform neutrality. XML.com pada tahun 2007 mendefinisikan SOA sebagai sebuah gaya arsitektur yang memiliki tujuan untuk mencapai loosely couple antara agen perangkat lunak yang berinteraksi. Service adalah satuan kerja yang dilakukan oleh penyedia service untuk mencapai hasil akhir yang diinginkan kepada consumer service.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
24
2.12. Pemilihan Framework Menurut Setiawan (2009), untuk memilih sebuah framework arsitektur enterprise terdapat kriteria yang berbeda yang bisa dijadikan sebagai acuan, yaitu: • Tujuan dari arsitektur enterprise dengan melihat bagaimana definisi arsitektur dan pemahamannya, proses arsitektur yang telah ditentukan sehingga mudah untuk diikuti, serta dukungan terhadap evolusi arsitektur. • Input untuk aktivitas arsitektur enterprise seperti pendorong bisnis dan input teknologi. • Output dari aktivitas arsitektur enterprise seperti model bisnis dan desain transisional untuk evolusi dan perubahan. Framework merupakan sebuah bagian penting dalam pendesainan arsitektur enterprise yang seharusnya memiliki kriteria: • Reasoned, Framework yang masuk akal yang dapat memungkinkan pembuatan arsitektur yang bersifat deterministik ketika terjadi perubahan batasan dan tetap menjaga integritasnya walaupun menghadapi perubahan bisnis dan teknologi serta permintaan yang tak terduga. • Cohesive, Framework yang kohesif memiliki sekumpulan perilaku yang akan seimbang dalam cara pandang dan ruang lingkupnya. • Adaptable, Framework haruslah bisa beradaptasi terhadap perubahan yang mungkin sangat sering terjadi dalam organisasi. • Vendor independent, Framework haruslah tidak tergantung pada vendor tertentu untuk benar benar memaksimalkan keuntungan bagi organisasi. • Technology independent, Framework haruslah tidak tergantung pada teknologi yang ada saat ini, tapi dapat menyesuaikan dengan teknologi baru. • Domain neutral, Adalah atribut penting bagi framework
agar memiliki
peranan dalam pemeliharaan tujuan organisasi. • Scalable, Framework haruslah beroperasi secara efektif pada level departemen, unit bisnis, pemerintahan dan level korporat tanpa kehilangan fokus dan kemampuan untuk dapat diaplikasikan.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
25
Tabel 2 Pemilihan framework arsitektur enterprise (Setiawan 2009) Kriteria
Zachman
FEAF
TOGAF
Definisi arsitektur dan pemahamannya
Parsial
Ya
Ya (fase preliminary)
Proses Arsitektur yang detil
Ya
Tidak
Ya (terdapat 9 tahapan detail)
Dukungan terhadap evolusi arsitektur
Tidak
Ya
Ya (fase migration planning)
Standarisasi
Tidak
Tidak
Ya (adanya Technical Reference Model)
Architecture Knowledge Base
Tidak
Ya
Ya
Pendorong bisnis
Parsial
Ya
Ya
Input teknologi
Tidak
Ya
Ya
Model bisnis
Ya
Ya
Ya
Desain transisional
Tidak
Ya
Ya (fase migration planning)
Neutrality
Ya
Tidak
Ya
Menyediakan prinsip arsitektur
Tidak
Ya
Ya
Untuk studi kasus enterprise dimana masih belum terdapat EA dan keperluan untuk pengembangan EA yang mudah dan jelas maka yang EA framework yang cocok adalah TOGAF (Setiawan 2009). Melihat kriteria pemilihan framework pada arsitektur enterprise diatas, maka TOGAF ADM lebih sesuai jika diterapkan pada PT Alita Praya Mitra dalam hal pembuatan arsitektur enterprise-nya dibandingkan dengan metode Zachman ataupun metode FEAF. TOGAF memiliki kelebihan bersifat fokus pada siklus penerapan Architecture Development Method (ADM), lebih detail, dan lengkap. Oleh karena itu, framework yang digunakan untuk penelitian ini adalah TOGAF ADM.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
26
2.13. Penelitian Sebelumnya Terdapat beberapa penelitian sebelumnya terkait dengan perancangan arsitektur enterprise pada suatu organisasi dengan menggunakan metode TOGAF ADM, yaitu: • Analisis dan Pengembangan Enterprise Arsitektur Menggunakan Framework TOGAF Pada Pengadilan Agama Bandung (Cecep Rachman Mardiansyah, 2009). • Perancangan Enterprise Architecture Menggunakan TOGAF ADM Untuk Penerapan Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus: SMA Plus PGRI Cibinong) (Iwan Cakrayana 2011). • Pemodelan Arsitektur Enterprise Dengan TOGAF ADM Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SDN Galunggung Kota Tasikmalaya (Kurnia Trisna Somantri, 2011). Cecep Rachman Mardiansyah pada penelitiannya tentang Analisis dan Pengembangan Enterprise Arsitektur Menggunakan Framework TOGAF Pada Pengadilan
Agama
Bandung
menyimpulkan
bahwa
perlunya
dilakukan
penggantian secara keseluruhan untuk menjamin integrasi SI yang akan dibangun disebabkan arsitektur saat ini menggunakan platform yang berbeda-beda. Sementara langkah atau ruang lingkup yang diambilnya hanya pada pemodelan bisnis, arsitektur data, aplikasi dan arsitektur teknologi. Sedangkan tahapan selanjutnya, yaitu kesempatan dan solusi dimana menekan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise tidak dilakukan. Juga perencanaan migrasi ke arsitektur yang baru dimana dilakukan penilaian dalam menentukan rencana migrasi dari suatu sistem informasi juga tidak dilakukan. Serta tahapan tata kelola penerapan arsitektur baru dimana meliputi tatakelola organisasi, tatakelola teknologi informasi, dan tatakelola arsitektur juga tidak dilakukan. Sehingga tahapan managemen perubahan arsitektur juga tidak dilakukan. Padahal tahapan ini juga penting dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi, baik internal maupun eksternal serta menentukan apakah akan dilakukan siklus pengembangan arsitektur enterprise berikutnya. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
27
Iwan
Cakrayana
pada
penelitian
Perancangan
Enterprise
Architecture
Menggunakan TOGAF ADM Untuk Penerapan Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Atas, menyarankan perlunya komitmen dari managemen dan unsur pimpinan dalam pengembangan TI dengan dibuatkannya surat keputusan dari managemen dan pimpinan pada organisasi tersebut. Hal ini dibutuhkan agar penerapan arsitektur yang telah direkomendasikan dapat diterapkan dan dijalankan dengan baik. Dari sisi platform yang digunakan saat ini telah mendukung rekomendasi arsitektur walaupun perlu penambahan dan peningkatan teknologi dengan optimalisasi teknologi yang ada. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Cecep Rachman Mardiansyah pada Pengadilan Agama Bandung, Iwan Cakrayana melakukan semua tahapan yang ada pada metode TOGAF ADM, sehingga rekomendasi arsitektur yang didapat pada analisis awalan dari organisasi dapat
diterapkan
dan
juga
dijalankannya
fungsi
pengawasan
terhadap
perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan organisasi. Sama halnya pada penelitian Cecep Rachman Mardiansyah, Kurnia Trisna Somantri
pada penelitian Pemodelan Arsitektur Enterprise Dengan TOGAF
ADM Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SDN Galunggung Kota Tasikmalaya, peneliti tidak melakukan tahapan kesempatan dan solusi, juga perencanaan migrasi ke arsitektur yang baru kemudian tata kelola penerapan arsitektur baru dan yang terakhir adalah managemen perubahan arsitektur juga tidak dilakukan. Tahapan yang dilakukan hanya sampai arsitektur teknologi. Adapun hal yang sama yang disarankan pada penelitian yang dilakukan oleh Iwan Cakrayana bahwa fokus dukungan utama adalah adanya dukungan dan komitmen bersama dilevel managemen dan pimpinan organisasi dalam pengembangan TIK. Adanya alat yang sama yang digunakan oleh ketiga peneliti tersebut dalam melakukan penelitian yaitu penggunaan Value Chain untuk menganalisa proses bisnis pada organisasi masing-masing. Serta dalam hal metode pengumpulan data ketiga peneliti menggunakan metode yang sama yaitu observasi dan kuisioner. Tabel berikut menggambarkan hasil perbandingan penelitian sebelumnya.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
28
Tabel 3 Perbandingan Penelitian Sebelumnya Penulis Judul
Ruang Lingkup
Landasan Teori
Perbandingan Penelitian Sebelumnya Cecep Rachman Mardiansyah, 2009 Iwan Cakrayana 2011 Analisis dan Pengembangan Enterprise Perancangan Enterprise Architecture Menggunakan Arsitektur Menggunakan Framework TOGAF ADM Untuk Penerapan Standar Nasional TOGAF Pada Pengadilan Agama Bandung Pendidikan di Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus: SMA Plus PGRI Cibinong) Fase yang dilakukan hanya fase A-F. Dilakukan semua fase TOGAF ADM Dikarenakan peneliti melakukan penekanan pada pengembangan arsitektur, bukan implementasinya 2.1 Konsep Sistem Informasi 2.1 Infrastruktur TI 2.1.1 Definisi infrastruktur TI 2.2 Standar Nasional Pendidikan (SNP) 2.1.2 Infrastruktur TI yang adaftif 2.3 Arsitektur Enterprise 2.4 Kerangka Kerja Arsitektur Enterprise 2.2 Enterprise 2.3 Arsitektur 2.5 Survei Terhadap Arsitektur Enterprise 2.6 Federal Enterprise Architecture Framework 2.4 Enterprise arsitektur 2.5 TOGAF (FEAF) 2.5.1 ADM 2.7 Zachman Framework 2.8 The Open Group Architecture Enterprise 2.6 Arsitektur terintegrasi (TOGAF) 2.7 SOA 2.7.1 Kategori layanan aplikasi platform 2.9 Pemilihan Architecture Enterprise Framework 2.8 Value chain 2.10 Rantai Nilai (Value Chain) 2.9 ERD 2.10 SWOT 2.11 UML 2.11.1 Use case diagram 2.12 Analisis RACI 2.13 Tata kelola TI 2.14 Architecture Maturity Model
Kurnia Trisna Somantri, 2011 Pemodelan Arsitektur Enterprise Dengan TOGAF ADM Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SDN Galunggung Kota Tasikmalaya Penekanan pada pengembangan integrasi sistem informasi
2.1 Sistem Informasi 2.2 Tipe Sistem Informasi 2.3 Unified Modeling Language (UML) 2.4 Enterprise 2.5 Architecture 2.6 Enterprise Architecture (EA) 2.7 TOGAF ADM 2.8 Value Chain 2.9 Pendidikan Dasar 2.10 Sekolah Bertaraf International (SBI) 2.11 Konsepsi dan Karakteristik SBI 2.12 Penjaminan Mutu SBI
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
29
Metodologi Penelitian
Tools Pengumpulan data Hasil/Output Sektor Kesimpulan
Langkah-langkah penelitian : 1.1. Tinjauan literatur 1.2. Pola pikir penelitian 1.3. Alur pikir penelitian
Langkah-langkah penelitian : 1.1. Kerangka Penelitian 1.2. Prosedur Penelitian 1.3. Studi Pustaka 1.4. Pengumpulan Data 1.5. Analisa dan perancangan Sistem Informasi
TOGAF ADM, Value Chain, ERD, SWOT, UML dan RACI Observasi dan kuisioner Pemodelan arsitektur enterprise Pengadilan Agama Bandung
TOGAF ADM dan Value Chain
• Fase-fase yang ada di TOGAF ADM, diperoleh 4 entitas data dari 4 fungsi bisnis dan 1 aplikasi.
Langkah-langkah Penelitian : 1. Tempat Penelitian 2. Kerangka Penelitian 3. Prosedur Penelitian a. Preliminary Phase b. Architecture Vision c. Business Architecture d. Information System Architecture e. Technology Architecture f. Opportunities and Solution g. Migration Planning h. Implementation Governance i. Change Management 4. Alat bantu TOGAF ADM, UML, Value Chain
Observasi, kuisioner, dan wawancara Pemodelan arsitektur enterprise SMA Plus PGRI Cibinong
Observasi, kuisioner, dan wawancara Pemodelan arsitektur enterprise Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SDN Galunggung Kota Tasikmalaya • Fase-fase yang ada di TOGAF ADM, diperoleh 7 • Arsitektur sistem informasi terdiri dari area fungsional, 45 fungsi bisnis, 36 entitas data, 46 entitas data dari 7 fungsi bisnis dan 21 dan 32 kandidat aplikasi yang akan dikembangkan aplikasi diimplementasikan dalam jangka untuk mendukung penerapan Standar Nasional waktu 3 tahun. Pendidikan. • Enterprise architectureyang terbentuk • Pemodelan arsitektur enterprise ini, memberikan bisa digunakan sebagai panduan panduan dalam membuat cetak biru untuk pengelolaan SI di RSBI SDN pengembangan sistem informasi Galunggung
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
30
2.14. Kerangka Teori Penelitian (Theoritical Framework) Adapun kerangka teori penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan pada gambar berikut:
Gambar 9 Kerangka teori penelitian Gambar diatas menjelaskan kerangka teori penelitian. Sebagai data dan informasi awalan dibutuhkan data dan informasi perusahaan saat ini. Adapun informasi yang dibutuhkan adalah profil perusahaan, visi dan misi serta struktur perusahaan. Informasi proses bisnis yang terjadi didalam PT Alita Praya Mitra juga dibutuhkan serta penjelasan langkah-langkah yang terjadi pada tiap-tiap proses bisnis didalamnya. Kondisi sistem informasi / teknologi informasi yang terlibat dalam tiap-tiap proses bisnis dibutuhkan untuk mengetahui sistem / teknologi apa saja yang ada saat ini. Perencanaan sistem informasi / teknologi informasi yang akan diterapkan harus disesuaikan dengan harapan dan kebutuhan dari managemen PT Alita Praya Mitra dalam menjalankan proses bisnisnya serta mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pada kondisi saat ini dan kemungkinan permasalahan yang akan dihadapi di masa yang akan datang. Selain 3 komponen masukan tersebut literatur arsitektur enterprise dan penelitian sebelumnya dibutuhkan sebagai masukan perancangan arsitektur enterprise. Adapun kerangka kerja yang digunakan adalah TOGAF ADM, terdapat 9 tahapan pada kerangka kerja TOGAF ADM, yaitu : Preliminary Framework and Priciple, Architecture Vision, Business Architecture, Information System Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solution, Migration Planning, Implementation Governance serta Architecture Change Management. Dengan Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
31
teknologi yang merujuk pada Gartner sebagai trend teknologi dalam perancangan arsitektur enterprise adalah teknologi cloud computing dan Service Oriented Architecture (SOA). Dalam penelitian ini dibatasi dan dilakukan pada tahapan Preliminary Framework and Priciple, Architecture Vision, Business Architecture, Information System Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solution sedangkan tahapan Migration Planning, Implementation Governance serta Architecture Change Management tidak dilakukan. Hal ini dilakukan karena keterbatasan waktu penelitian yang hanya dilakukan dalam kurang lebih 4-5 bulan.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
BAB 3 METODOLOGI PE2iNELITIAN
Bab ini menjelaskan metodologi penelitian yang akan digunakan, yaitu langkahlangkah penelitian yang akan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan pencapaian tujuan penelitian. 3.1. Alur Penelitian Berikut adalah gambar langkah-langkah penelitian dan penjelasannya yang akan dilakukan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan penelitian, yaitu:
Gambar 10 Alur penelitian Gambar diatas menjelaskan metodologi penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini. Perumusan masalah diperoleh dari permasalahan yang dihadapi perusahaan dengan melihat pada profil perusahaan, visi dan misi serta struktur perusahaan. Informasi proses bisnis yang terjadi didalam PT Alita Praya Mitra juga dibutuhkan serta kondisi SI/TI yang terlibat didalamnya pada tiap-tiap proses 32
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
33
bisnis. Adapun metode yang digunakan adalah observasi dan kuisioner. Keluaran dari perumusan masalah ini adalah pertanyaan penelitian. Studi literatur dan penelitian sebelumnya digunakan untuk menghasilkan dan menjelaskan pertanyaan penelitian yang ditemukan sehingga menjadi suatu kerangka berfikir yang akan digunakan dalam penelitian. Tahapan ini merujuk pada bab 2 dari penelitian ini. Adapun tahapan dalam melakukan pengambilan data melalui observasi adalah seperti gambar berikut:
Gambar 11 Tahapan melakukan observasi Dan tahapan dalam melakukan pengambilan data secara kuisioner adalah seperti gambar berikut:
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
34
Gambar 12 Tahapan melakukan kuisioner Dari pengumpulan data yang diperoleh dari hasil observasi dan kuisioner digunakan sebagai masukan analisis dan perancangan solusi yang akan terapkan untuk menjawab pertanyaan penelitian sebelumnya. Metode yang digunakan adalah kerangka kerja TOGAF ADM dengan tahapan seperti gambar berikut:
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
35
Gambar 13 Tahapan kerangka kerja TOGAF ADM Dari pengumpulan data yang diperoleh dari hasil observasi dan kuisioner digunakan sebagai masukan analisis dan perancangan solusi yang akan terapkan untuk menjawab pertanyaan penelitian sebelumnya. Metode yang digunakan adalah kerangka kerja TOGAF ADM dengan tahapan seperti gambar berikut: • Preliminary Framework and Priciple, penentuan ruang lingkup Enterprise Architecture (EA) yang akan dikembangkan serta menentukan komitmen dengan manajemen dalam pengembangan EA. Hasil dan pembahasan pada fase ini dijelaskan pada bagian 5.1. yaitu Fase Preliminary: Framework and Principles. • Requirements Management, melakukan penggalian kebutuhan (requirements) organisasi
serta
mendokumentasikan
kebutuhan
pemakai.
Hasil
dan
pembahasan pada fase ini dijelaskan pada bagian 5.2. yaitu Fase Requirements Managements. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
36
• Architecture Vision (Tahapan A), pada tahapan ini berisikan kebutuhankebutuhan berkenaan dengan perancangan arsitektur sistem informasi yaitu profil organisasi, pendefinisian visi dan misi, tujuan organisasi, sasaran organisasi, proses bisnis organisasi, unit organisasi dan kondisi arsitektur saat ini. Hasil dan pembahasan pada fase ini dijelaskan pada bagian 5.3. yaitu Fase Architecture Vision (Tahapan A). • Business Architecture (Tahapan B), mendefinisikan kondisi awal arsitektur bisnis, menentukan model bisnis atau aktivitas bisnis yang diinginkan berdasarkan skenario bisnis. Pada fase ini dilakukan pendefinisian kondisi awal arsitektur bisnis. Pada fase ini juga dilakukan pemodelan bisnis dengan memilih tool yang tepat untuk menggambarkan arsitektur bisnis. Pemodelan arsitektur bisnis dilakukan dengan mengidentifikasikan area fungsional utama dan fungsi pendukung, menetapkan fungsi bisnis, dan mengidentifikasi tugas dan tanggung jawab yang mengacu pada tujuan bisnis (bussiness goals). Hasil dan pembahasan pada fase ini dijelaskan pada bagian 5.4. yaitu Fase Business Architecture (Tahapan B). Sedangkan rancangan arsitektur bisnis dijelaskan pada bagian 6.1. Arsitektur Bisnis. • Information System Architecture (Tahapan C), pada tahapan ini lebih menekankan
pada
aktivitas
bagaimana
arsitektur
sistem
informasi
dikembangkan. Sistem arsitektur terdiri dari arsitektur aplikasi dan arsitektur data. Pada arsitektur aplikasi, dilakukan dengan mengidentifikasi kandidat aplikasi, menentukan jenis aplikasi yang dibutuhkan untuk memproses data dan mendukung bisnis, serta membuat pemodelan arsitektur aplikasi. Pada arsitektur data, dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh komponen data yang akan digunakan oleh aplikasi untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan organisasi berdasarkan kebutuhan area fungsional bisnis yang telah ditetapkan. Indentifikasi yang dilakukan adalah menentukan kandidat entitas data, mendefinisikan entitas data, dan membuat relasi antara fungsi bisnis dan entitas data. Hasil dan pembahasan pada fase ini dijelaskan pada bagian 5.5. yaitu Fase Information System Architecture (Tahapan C). Rancangan arsitektur sistem infromasi terbagi 2, yaitu rancangan arsitektur aplikasi dan arsitektur data. Rancangan arsitektur aplikasi dijelaskan pada bagian 6.2. Arsitektur Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
37
Aplikasi dan rancangan arsitektur data dijelaskan pada bagian 6.3. Arsitektur Data. • Technology
Architecture
(Tahapan
D),
dalam
tahapan
ini
juga
mempertimbangkan alternatif-alternatif yang diperlukan dalam pemilihan teknologi. Teknik yang digunakan adalah dengan mengidentifikasikan prinsip platform teknologi, yang terdiri atas tujuh area yang meliputi sistem operasi, manajemen data, aplikasi, perangkat keras, komunikasi, komputasi pemakai, dan keamanan. Teknik ini memberikan gambaran tentang jaringan yang terdapat pada suatu organisasi. Hasil dan pembahasan pada fase ini dijelaskan pada bagian 5.6. yaitu Fase Technology Architecture (Tahapan D). Sedangkan rancangan arsitektur teknologi dijelaskan pada bagian 6.4. Arsitektur Teknologi. • Opportunities and Solution (Tahapan E), pada tahapan ini lebih menekan pada manfaat yang diperoleh dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi, sehingga menjadi dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan diimplementasikan. Dilakukan evaluasi gap dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, data, aplikasi, dan teknologi untuk selanjutnya membuat strategi untuk solusi. Evaluasi dan strategi untuk solusi ini dapat dijadikan dasar bagi stakeholder untuk memilih dan menentukan arsitektur yang akan terapkan. Hasil dan pembahasan pada fase ini dijelaskan pada bagian 5.7. yaitu Fase Opportunities and Solution (Tahapan E). Semua tahapan ini merujuk pada bab 2 bagian 2.8 dari penelitian ini dan semua tahapan pada metodologi penelitian ini bermuara pada kesimpulan dan saran yang dihasilkan yang terdapat pada bab 7 kesimpulan dan saran.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
BAB 4 PROFIL ORGANISASI
4.1. Sejarah Singkat PT Alita Praya Mitra sebagai perusahaan penyedia layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan mitra solusi telekomunikasi di Indonesia, khususnya di penyedia layanan kinerja jaringan (Network Performance), memungkinkan operator untuk terus menerus berinvestasi untuk memenuhi peningkatan permintaan layanan data yang tumbuh pesat saat ini. Keterlibatan PT Alita Praya Mitra dengan XL Axiata selama lebih dari 15 (lime belas) tahun dalam berbagai proyek membuat PT Alita Praya Mitra memiliki banyak pengalaman dalam lingkungan dan bisnis telekomunikasi. Berawal dari berdirinya pada 16 Juni 1995, PT Alita Praya Mitra berkomitmen untuk menjadi “Total Solution Provider” di bidang penyedia layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Dengan proyek pertamanya sebagai Telco Service Provider di Kamboja pada tahun 1995, PT Alita Praya Mitra menjadi subkontraktor Indosat yang mendapatkan pekerjaan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Kamboja. Berawal dari proyek tersebut kemudian PT Alita Praya Mitra dikenal sebagai perusahaan penyedia layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia.
Gambar 14 Perjalanan sejarah PT Alita Praya Mitra Sumber: (PT.Alita Praya Mitra, 2014)
38
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
39
Sejak itu, PT Alita Praya Mitra mulai mengembangkan dan kemudian memasuki fase baru pengembangan bisnis dengan dengan meningkatkan kompetensi sumber daya
manusianya. Setiap kesempatan yang diberikan telah membuat PT Alita Praya Mitra menjadi solid dan matang, dan pada tahun 2008 PT Alita Praya Mitra telah menerima sertifikasi ISO 9001. Tonggak besar tersebut kemudian menempatkan PT Alita Praya Mitra ke tingkat yang lebih tinggi dalam menunjukkan kemampuan untuk menjadi mitra terpercaya dalam industri Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK). Setelah investasi awal dan pada tahapan pertumbuhan di tahuntahun-tahun awal, PT
Alita Praya Mitra telah berhasil merestrukturisasi konvergensi pada kegiatan bisnis operasional layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Sehingga
saat ini PT Alita Praya Mitra memiliki 7 (tujuh) anak perusahaan. Setiap anak perusahaan memiliki kompetensi dan keahlian tersendiri dan selalu memberikan solusi terbaik kepada konsumen. Nilai-nilai yang terintegrasi dari semua anak
perusahaan membuat PT Alita Praya Mitra memiliki kekuatan dan menunjuk pengakuan PT Alita Praya Mitra yang baik secara nasional maupun global.
Gambar 15 PT Alita Praya Mitra dan anak perusahaan Sumber: (PT.Alita Praya Mitra, 2014) Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
40
4.2. Visi dan Misi Perusahaan Adapun visi dan misi perusahaan adalah: Visi: Menjadi perusahaan penyedia jasa TIK yang menguasai pasar regional. Misi: 1. Memberdayakan setiap sumber daya manusia PT Alita Praya Mitra untuk bersaing di kancah internasional. 2. Bertransformasi menjadi perusahaan yang berfokus pada layanan. 3. Memperluas kemitraan strategis. 4. Mensinergikan nilai-nilai dalam grup 4.3. Unit Bisnis Saat ini PT Alita Praya Mitra memiliki 4 divisi bisnis dan layanannya, yaitu : 1. Divisi Network Infrastructure Solution Tabel 4 Divisi Network Infrastructure Solution Items
Info
Business Type
Solutions Network as Services
Competency
Installation System Integration Network as Services
Solutions and Products
Microwave Radio Transmission Fiber Optic Transmission FTTX In Building Solution Network Optimization BTS Hotel
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
41
2. Divisi Network Infrastructure Services Tabel 5 Divisi Network Infrastructure Services Items
Info
Business Type
Network as Infrastructure
Competency
Installation System Integration Network as Infrastructure
Solutions and Products
Microwave Radio Transmission Fiber Optic Transmission FTTX In Building Solution Network Optimization BTS Hotel
3. Divisi IT and Application Services Tabel 6 Divisi IT and Application Services Items
Info
Business Type
Solutions Solutions as Services
Competency
IT Datacomm Installation System Integration Software Development Managed Services Software as Services
Solutions and Products
IT Datacomm Network Hardware IT and Network Security Network Performance Network Monitoring IT Systems and Desktop Management IT Managed Services
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
42
4. Divisi Broadcasting and IPTV Tabel 7 Divisi Broadcasting and IPTV Items
Info
Business Type
Solutions
Competency
Broadcast Transmission Installation Broadcast & IPTV System Integration Optimization and Monitoring
Solutions and Products
Turnkey Broadcast Transmission Systems and Infrastructure IPTV & OTT Systems HeadEnd Systems Broadcast Network Optimization TV Studio Systems
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab analisis dan pembahasan ini berisi analisis dan pembahasan perancangan arsitektur enterprise serta proses-proses yang terlibat didalamnya, yaitu penggunaan TOGAF ADM sebagai kerangka kerja dalam perancangan arsitektur enterprise. Analisis dan pembahasan ini juga melihat aspek kondisi PT Alita Praya Mitra saat ini yang diperoleh dari hasil observasi dan kuisioner serta harapan dan rencana pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI) pada PT Alita Praya Mitra. Selain hal tersebut, juga melihat aspek perkembangan teknologi informasi terkini, yaitu penggunaan teknologi cloud computing dan teknologi informasi berbasis Service Oriented Architecture (SOA) sebagai aspek ekternal dari pengembangan sistem informasi dan teknologi informasi (SI/TI). Observasi dilakukan dari desember 2013 sampai mei 2014. Sedangkan untuk kusioner, disebarkan 10 buah kuisioner dengan kuisioner yang kembali sebanyak 10 buah juga. Bahan kuisioner terdapat pada lampiran serta hasil kuisionernya. 5.1. Fase Preliminary: Framework and Principles Fase preliminary dalam perancangan arsitektur enterprise dengan menggunakan kerangka kerja TOGAF ADM, merupakan fase awal dimana fase ini merupakan fase persiapan perancangan arsitektur enterprise. Fase ini dilakukan agar perancangan arsitektur enterprise menjadi terarah dan dapat menghasilkan rancangan arsitektur enterprise yang baik serta sesuai dengan kerangka kerja TOGAF ADM. Fase ini mendefinisikan bagaimana arsitektur enterprise akan dirancang dan dibuat. Adapun bagian dari fase ini adalah adanya kebutuhan pernyataan komitmen dari manajemen, penentuan kerangka kerja dan metodologi yang digunakan dalam perancangan dan pembuatan arsitektur enterprise serta ruang lingkup enterprise. 5.1.1. Fase Preliminary: Komitmen dan dukungan manajemen Komitmen dan dukungan dari manajemen dibutuhkan sebagai landasan legal dalam perancangan dan pembuatan arsitektur enterprise ini, karena tanpa dukungan dan komitmen dari manajemen maka rancangan arsitektur enterprise ini 43
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
44
hanya akan menjadi pernyataan diatas kertas tanpa adanya tindak lanjut dari hasil rancangan arsitektur enterprise ini. Komitmen dan dukungan manajemen, menyatakan bahwa pentingnya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi guna mendukung proses bisnis PT Alita Praya Mitra agar menjadi lebih efektif dan efisien. Selain itu penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan keuntungan PT Alita Praya Mitra serta memiliki kemampuan dalam bersaing dengan kompetitor agar memiliki keunggulan dalam bersaing (competitive advantages). Selain komitmen dan dukungan manajemen juga adanya dukungan dalam bentuk struktur organisasi, yaitu adanya divisi pengembangan bisnis (business development) dan divisi operasional teknologi informasi (IT Operation). Divisi pengembangan
bisnis
melakukan
pembuatan
strategi
dan
perencanaan
pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dan pencarian teknologi informasi dan komunikasi yang bagaimana dan seperti apa yang dapat menunjang proses bisnis PT Alita Praya Mitra dan juga produk serta layanan teknologi informasi dan kemudian dapat dijual kepada konsumen. Sedangkan penerjemahan dan realisasi dari strategi dan perencanaan teknologi informasi dan komunikasi tersebut dilakukan oleh divisi operasional teknologi informasi. Kedua divisi ini bekerja sama secara sinergi dan berkesinambungan. Ide bisnis berangkat dari divisi pengembangan bisnis sedangkan yang melaksanakan adalah divisi operasional teknologi informasi. 5.1.2. Fase Preliminary: Penentuan kerangka kerja dan metodologi Kerangka kerja yang digunakan dalam perancangan arsitektur enterprise ini adalah TOGAF dengan metodologi pengembangan arsitektur (Architecture Development Method, ADM). Dalam perancangan arsitektur enterprise, TOGAF ADM membagi arsitektur enterprise menjadi 4 kategori, yaitu: arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur teknologi. Arsitektur bisnis menggambarkan dan menjelaskan struktur organisasi, proses bisnis yang terjadi, aktifitas bisnis serta hubungan pelaku yang terlibat dalam proses bisnis dan aktifitas bisnis tersebut. Arsitektur aplikasi menggambarkan dan menjelaskan sistem aplikasi yang mendistribusikan dan memproses data serta Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
45
informasi pada proses bisnis dan aktifitas bisnis. Arsitektur data menggambarkan dan menjelaskan struktur dan entitas data secara logika dan fisik serta aliran data dan informasi dari proses bisnis dan aktifitas bisnis yang terlibat didalamnya. Sedangkan arsitektur teknologi menggambarkan dan menjelaskan perangkat keras dan perangkat lunak serta perangkat jaringan yang dibutuhkan dalam distribusi aplikasi, data dan informasi yang mendukung proses bisnis dan aktifitas bisnis. Termasuk didalamnya adalah infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk jaringan komputer. Metodologi perancangan arsitektur enterprise mengacu pada TOGAF ADM, yang terdiri dari 8 tahapan yang berkesinambungan, yaitu: architecture vision, business architecture,
information
system
architecture,
technology
architecture,
opportunities and solution, migration planning, implementation governance, and change management. Dalam penelitian ini, seperti yang sudah dinyatakan dalam batasan penelitian bahwa penelitian ini hanya melakukan tahapan-tahapan architecture vision, business architecture, information system architecture, technology architecture, opportunities and solution sedangkan tahapan-tahapan migration planning, implementation governance and change management tidak dilakukan. 5.1.3. Fase Preliminary: Ruang lingkup enterprise Perancangan arsitektur enterprise ini mengacu pada proses bisnis dan aktifitas bisnis PT Alita Praya Mitra, dimana secara umum terbagi 2, yaitu: proses dan aktifitas yang berhubungan dengan divisi bisnis serta proses dan aktifitas bukan pada divisi bisnis. Divisi bisnis merupakan divisi yang dapat langsung memberikan pendapatan bagi perusahaan atau dengan kata lain divisi bisnis adalah divisi yang menghasilkan keuntungan, sedangkan divisi yang bukan divisi bisnis adalah divisi yang membantu divisi bisnis dalam menghasilkan dan mendatangkan pendapatan bagi perusahaan. Adapun data input yang digunakan adalah visi dan misi PT Alita Praya Mitra, tugas pokok dan fungsi pada struktur PT Alita Praya Mitra, strategi bisnis dan strategi teknologi informasi, tujuan dan sasaran proses dan aktifitas bisnis serta kondisi sistem dan teknologi informasi saat ini. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
46
5.2. Fase Requirements Managements Sebelum masuk kedalam masing-masing tahapan dalam pengembangan arsitektur enterprise TOGAF ADM maka terlebih dahulu dilakukan fase persiapan (Fase Preliminary: Framework and Principles) dan fase manajemen kebutuhan (Fase Requirements Management). Fase manajemen kebutuhan dilakukan pada masingmasing tahapan TOGAF ADM dimana perlunya memperhatikan kebutuhan input dari masing-masing tahapan yang menghasilkan output agar dapat diberikan selanjutnya bagi masukan pada tahapan berikutnya. Tujuan fase manajemen kebutuhan (Fase Requirements Management) adalah menyediakan proses dan informasi serta pengelolaan kebutuhan arsitektur enterprise sepanjang tahapan-tahapan pada TOGAF ADM serta mengidentifikasi kebutuhan enterprise, menyimpannya dan kemudian memberikan kepada tahapan selanjutnya. 5.2.1. Architecture Vision Architecture Vision berangkat dari visi PT Alita Praya Mitra, yaitu “Menjadi perusahaan penyedia jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang menguasai pasar regional”. Serta misinya dengan cara: pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia, perusahaan yang berfokus pada layanan, membuat kemitraan yang strategi dan mensinergikan nilai – nilai dalam grup, yaitu melakukan aktifitas pekerjaan dengan bergairah dan bersemangat (Passionate), melakukan aktifitas pekerjaan dengan menyeluruh dan totalitas (Integrity) dan melakukan yang terbaik dengan upaya yang maksimal (Excellence). Selain visi dan misi serta profil perusahaan juga diidentifikasi tujuan bisnis (bussiness goals) dan sasaran bisnis (bussiness objectives). 5.2.2. Business Architecture Arsitektur bisnis menjelaskan gambaran aktifitas proses bisnis yang berjalan di perusahaan secara sistematis berdasarkan visi dan misi perusahaan. Aktifitas bisnis tersebut merujuk pada tujuan bisnis (business goals) dan sasaran bisnis (business objective) yang merupakan pencapaian dari perusahaan. Dengan diketahui dan diidentifikasinya proses bisnis perusahaan maka dapat dilakukan penetapan tugas dan peran serta kewenangan dan tanggung jawab dalam Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
47
pengembangan dan penggunaan sistem informasi yang sesuai dengan tujuan bisnis. Dengan demikian fungsi bisnis dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. 5.2.3. Information System Architecture Penekanan fase Information System Architecture adalah bagaimana arsitektur sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan arsitektur bisnis serta mendukung proses bisnis yang dihasilkan dari fase sebelumnya. Manajemen kebutuhan dari fase ini adalah dilihat dari 2 aspek, yaitu application architecture dan data architecture. Berikut adalah penjelasannya: 5.2.3.1. Application Architecture Kebutuhan manajemen terhadap arsitektur aplikasi yang mengacu pada tujuan bisnis (bussiness goals) perusahaan adalah: 1.
Kemudahan penggunaan (GUI yang nyaman, kemudahan akses ke sistem).
2.
Simple workflow dan minimal input (tidak kompleks).
3.
Sesuai dengan flow dan bahkan bisa mendrive simplifikasi existing flow bisnis dengan otomasi atau hal lain.
4.
100% paperless, mendukung online dan remote approval dan eskalasi berjenjang maupun parallel dengan tingkatan kewenangan.
5.
Keamanan sistem yang solid (high level security).
6.
Availability dan Reliability yang tinggi.
7.
Fleksibel untuk meniadakan kondisi-kondisi khusus manual (offline).
8.
Expandable dan Scalable.
9.
Sistem informasi yang mampu fleksibel terhadap perubahan bisnis.
10. Interoperable dengan sistem-sistem lain yang mungkin sudah digunakan dan nyaman digunakan oleh pengguna. 11. Pengembangan haruslah mengacu kepada open system, dan source code harus dimiliki dan dikuasai oleh internal perusahaan. 12. Modular dan bisa hybrid dikombinasi dengan sistem existing, memungkinkan terjadinya gradual migration dari sistem satu ke lainnya maupun dari versi awal ke versi berikutnya.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
48
13. Memiliki document / hardcopy library management, untuk mensinkronisasi antara sistem dengan hardcopy document yang biasanya diberikan oleh pihak ketiga. 5.2.3.2. Data Architecture Kebutuhan manajemen terhadap arsitektur data yang mengacu pada tujuan bisnis (bussiness goals) perusahaan adalah: 1. Data dan informasi yang terpusat dan terintegrasi antar sistem, sehingga kebutuhan akan permintaan data dan informasi menjadi lebih terpercaya, karena dikeluarkan dari satu sumber. Selain itu adanya kebutuhan data dan informasi yang dihasilkan dari divisi yang satu dapat digunakan oleh divisi lainnya. 2. Adanya ketersediaan data yang tinggi (high availability). 3. Adanya rekam jejak data dan informasi (historical data) sehingga ketika dilakukan audit, data tersedia dan audit trail dapat dilakukan. 4. Sistem keamanan data dan informasi, adanya wewenang dan tanggung jawab terhadap penggunaan data dan infomasi. 5.2.4. Architecture Technology Kebutuhan manajemen terhadap arsitektur teknologi yang mengacu pada tujuan bisnis (bussiness goals) perusahaan adalah: 1.
Menerapkan konsep sistem terbuka (open system).
2.
Menerapkan teknologi berorientasi layanan (service oriented).
3.
Menerapkan teknologi sistem terbuka (open source and open standart).
4.
Menerapkan Teknologi client/server.
5.
Menerapkan antarmuka (interface).
6.
Aplikasi berbasis Web (web enable) dan mobile system.
7.
Menerapkan manajemen basis data relasional yang terintegrasi.
8.
Perancangan aplikasi berorientasi objek dan bersifat modular.
9.
Pemilihan perangkat keras (hardware) dan perangkat jaringan (network devices) yang independen.
10. Standarisasi protokol jaringan dan otorisasi perangkat jaringan secara terpusat. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
49
11. Menerapkan prinsip-prinsip keamanan sistem informasi, penggunaan Single Sign On. 12. Perangkat komputasi pemakai (client side) terbuka dan terdaftar (legal). 5.2.5. Opportunities and Solutions Adanya kebutuhan pembuatan IT blueprint yang dapat digunakan dalam pengembangan sistem informasi dan pengadaan infrastruktur teknologi informasi yang sesuai dengan investasi yang dialokasikan dengan kebutuhan dan tujuan bisnis perusahaan. Dilakukan analisis kesenjangan antara kondisi saat ini dengan tujuan dan harapan yang mengacu pada tujuan bisnis dan sasaran bisnis perusahaan. Terdapat analisis kesenjangan yang dapat dilakukan pada arsitektur bisnis, aplikasi, data dan teknologi. Kesenjangan ini kemudian dapat dijadikan sebagai celah kesempatan dalam memberikan solusi yang mengacu pada tujuan dan sasaran bisnis perusahaan. Penggunaan sumber daya manusia lokal, merupakan bagian dari salah satu misi perusahaan, yaitu memberdayakan setiap sumber daya manusia PT Alita Praya Mitra untuk bersaing di kancah Internasional. Ini merupakan kesempatan yang dapat digunakan oleh sumber daya PT Alita Praya Mitra untuk meningkatkan kompetensi dalam pengembangan di industri TIK. 5.3. Fase Architecture Vision (Tahapan A) Fase pertama setelah fase preliminary adalah fase architecture vision, dimana sebelumnya telah dilakukan identifikasi manajemen kebutuhan untuk fase ini. Identifikasi pada fase ini kemudian dinyatakan dan direpresentasikan melalui aspek visi dan misi PT Alita Praya Mitra, tujuan bisnis (business goals), sasaran bisnis (business objectives) dan ruang lingkup arsitektur enterprise.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
50
5.3.1. Visi dan Misi Adapun visi PT Alita Praya Mitra adalah “Menjadi perusahaan penyedia jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang menguasai pasar regional”. Dengan misinya dengan cara: 1. Memberdayakan setiap sumber daya manusia PT Alita Praya Mitra untuk bersaing di kancah Internasional. 2. Bertransformasi menjadi perusahaan yang berfokus pada layanan. 3. Memperluas kemitraan strategis. 4. Mensinergikan nilai – nilai dalam grup. Adapun yang menjadi nilai-nilai dalam grup adalah melakukan aktifitas pekerjaan dengan bergairah dan bersemangat (Passionate), melakukan aktifitas pekerjaan dengan menyeluruh dan totalitas (Integrity) dan melakukan yang terbaik dengan upaya yang maksimal (Excellence). PT Alita Praya Mitra senantiasa menerapkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik (Good Corporate Governance - GCG), mencakup nilai passionate, integrity dan exellence secara seimbang dalam rumusan kode etik serta budaya perusahaan. Dalam implementasi operasional, PT Alita Praya Mitra senantiasa mengacu pada 8 poin berikut, yaitu: 1. Mengendalikan dan mengarahkan hubungan antara pemegang saham, dewan komisaris, direksi, karyawan, konsumen, mitra kerja, serta masyarakat dan lingkungan. 2. Mendorong dan mendukung pengembangan perusahaan. 3. Mengelola asset yang ada secara lebih amanah. 4. Mengelola risiko dan tantangan secara lebih baik. 5. Mempertanggungjawabkan kinerja kepada stakeholders. 6. Menghindari penyimpangan dalam pengelolaan perusahaan. 7. Mempertahankan budaya kerja perusahaan. 8. Menjaga citra baik perusahaan.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
51
5.3.2. Tujuan Bisnis (business goals) Tujuan bisnis PT Alita Praya Mitra merupakan perwujudan dari visi yang sebelumnya dinyatakan diatas dengan aktifitas yang dinyatakan pada misimisinya. Dengan demikian adapun yang menjadi tujuan bisnis PT Alita Praya Mitra adalah: 1. Memberikan solusi dan layanan serta jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. 2. Membantu menyelesaikan permasalahan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dihadapi oleh konsumen berupa layanan konsultasi. 3. Menyediakan teknologi terbaru dalam memberikan nilai tambah bagi konsumen,
agar
teknologi
informasi
menjadi
profit
center
bagi
keberlangsungan bisnis konsumen. 4. Menyediakan layanan purna jual berupa dukungan dan perawatan secara berkala dan berkesinambungan. 5. Bekerja sama dengan principal dan rekanan serta penyediaan layanan dan teknologi informasi dari pihak ketiga guna memberikan solusi end-to-end bagi konsumen. 6. Dukungan sumber daya lokal bagi konsumen, baik sumber daya manusia atau bahan baku yang dominan dibandingkan dengan sumber daya asing. 5.3.3. Sasaran Bisnis (Business objective) PT Alita Praya Mitra merupakan perusahaan lokal yang didukung oleh mayoritas sumber daya lokal, baik sumber daya manusia atau bahan baku yang dominan dibandingkan dengan sumber daya asing, akan senantiasi selalu memenuhi kebutuhan konsumen berupa solusi dan layanan serta jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi. Solusi yang diberikan tidak hanya berupa jasa dan layanan tetapi juga perangkat teknologi informasi. Mayoritas konsumen PT Alita Praya Mitra adalah perusahaan telekomunikasi. Berawal dari para pendiri PT Alita Praya Mitra yang merupakan orang-orang yang memiliki keahlian dan kompetensi di industri telekomunikasi dengan latar belakang pendidikan dibidang teknik telekomunikasi serta dengan pengalaman panjang di industri telekomunikasi, membuat PT Alita Praya Mitra masuk terlebih Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
52
dahulu ke dalam industri telekomunikasi dalam memberikan solusi dan layanan serta jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Berbekal dari pengalaman tersebut, kemudian PT Alita Praya Mitra memperluas industri konsumennya tidak hanya industri telekomunikasi, juga pemerintah dan BUMN serta industri TV broadcasting dan transportasi. Secara garis besar perusahaan pengguna layanan Alita dapat dikelompokkan menjadi 4 (empat), yaitu: 1. Penyedia layanan telekomunikasi. 2. Industri televisi dan penyiaran 3. Pemerintah dan BUMN 4. Layanan transportasi
Gambar 16 Konsumen pengguna solusi dan layanan serta jasa Alita Sumber: (PT.Alita Praya Mitra, 2014)
5.3.3.1. Interaksi dengan konsumen Sebagai perusahaan yang bergerak pada bisnis penyedia layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), PT Alita Praya Mitra selalu berusaha menjadikan konsumen sebagai tuan di rumah sendiri. Pelayanan dan penyedian solusi terbaik selalu menjadi nomor satu dalam melayani konsumen. Pemenuhan Service Level Agreement (SLA) yang diberikan oleh konsumen menjadikan PT Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
53
Alita Praya Mitra semakin lebih responsif dan agresif dalam memenuhi kewajibannya. Hal ini dilakukan PT Alita Praya Mitra semata-mata sebagai bagian dari tanggung jawab pekerjaan yang diberikan secara profesional sesuai dengan kualitas dan jadwal yang telah ditentukan. Satu hal yang tidak mudah dalam pemenuhan Service Level Agreement (SLA) yang diberikan oleh konsumen. Dalam hal ini ada kondisi dimana SLA tidak tercapai dan kemudian PT Alita Praya Mitra mendapatkan pinalti dalam pekerjaannya. Hal ini tidak terlepas dari keterkaitan interaksi antara konsumen, PT Alita Praya Mitra dan partner dalam penyediaan jasa dan layanannya. 5.3.3.2. Interaksi dengan principal dan rekanan Dengan perjalanan yang panjang, lebih dari 15 tahun, telah menjadikan PT Alita Praya Mitra sebagai perusahaan kontraktor umum di industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Hal ini tidak terlepas dari kerjasama yang baik antara principla, rekanan dan pihak ketiga. Pemahaman dan semangat yang sama dalam pemenuhan kewajiban kerja merupakan awalan dan syarat utama menjadi principal dan rekanan PT Alita Praya Mitra. Target pencapaian dan kesesuaian pada Service Level Agreement (SLA) yang diberikan oleh pelanggan PT Alita Praya Mitra juga menjadi perhatian utama oleh principal dan rekanan. Ukurannya adalah kualitas kerja yang baik dan waktu penyampaian pekerjaan yang tepat waktu. Pewujudan kualitas kerja yang baik dan waktu penyampaian pekerjaan yang tepat waktu merupakan 2 hal yang tidak mudah dipenuhi jika antara PT Alita Praya Mitra dan principal serta rekanan tidak sepaham dan tidak memiliki semangat yang sama dalam melakukan layanan dan kewajibannya. 5.3.4. Ruang Lingkup (scope) Adapun yang menjadi ruang lingkup dalam analisis dan pembahasan dalam perancangan model arsitektur entrprise ini adalah mengacu pada model bisnis perusahaan yang diterjemahkan dalam bentuk bisnis utama dan bisnis pendukung. Alat analisis untuk mengidentifikasi bisnis utama dan bisnis pendukung adalah menggunakan value chain analysis Porter serta memasukkan tujuan dan sasaran Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
54
bisnis. Pemodelan arsitektur ini mencakup arsitektur bisnis, arsitektur data, arsitektur aplikasi, dan arsitektur teknologi.
5.3.5. Struktur Organisasi Saat ini PT Alita Praya Mitra memiliki karyawan sekitar 500 lebih karyawan dengan 65% nya berada di lapangan dan di klien (on-site job) dengan sisanya berada di kantor. Berikut adalah struktur organisasi PT Alita Praya Mitra:
Gambar 17 Struktur organisasi PT Alita Praya Mitra Sumber: (PT.Alita Praya Mitra, 2014)
Saat ini, PT Alita Praya Mitra dipimpin oleh seorang presiden direktur yang juga pendiri dari perusahaan. Presiden direktur dalam menjalankan aktifitasnya dibantu oleh 4 direktur, yaitu direktur keuangan, direktur operasional, direktur penjualan dan pemasaran dan direktur direktur pengembangan bisnis. Dalam struktur tersebut juga terdapat tim internal yang selalu melakukan audit secara berkala serta divisi layanan perusahaan yang membawahi corporate affairs department. Direktur keuangan dibantu oleh divisi keuangan dengan beberapa beberapa staf terlibat didalamnya. Sedangkan direktur pengembangan bisnis dibantu oleh divisi bussiness &
engineering support dalam melakukan aktifitas pengembangan bisnis perusahaan. Divisi ini melakukan aktifitas penelitian dan pengembangan produk, baik berupa
hardware, software ataupun services. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
55
Model bisnis PT Alita Praya Mitra didukung oleh 4 unit bisnis yang langsung diawasi dan dikoordinasi oleh 4 direktur, yaitu direktur keuangan, direktur operasional, direktur penjualan dan pemasaran serta direktur pengembangan bisnis. Model bisnis tersebut membuat solusi dan layanan serta jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dihasilkan akan selalu menyesuaikan dengan kondisi dan perubahan bisnis yang terjadi, walaupun kadang terjadi ketidaksesuaian dan permasalahan yang dihadapi. Selain itu terdapat 7 divisi yang bukan merupakan divisi bisnis, yaitu divisi finance, divisi procurement, divisi legal, divisi human capital, divisi general affair, divisi warehouse dan logistik dan divisi building management. 5.3.6. Stakeholder Para stakeholder yang terlibat dan berhubungan dengan sistem informasi yang terjadi pada proses bisnis PT Alita Praya Mitra adalah: 1. Presiden direktur dan direktur lainnya (Board of Director - BOD). 2. General manager dan manager, termasuk didalamnya kepala divisi (Manajemen). 3. Seluruh karyawan, baik yang berada didalam kantor atau diluar kantor. 4. Konsumen dan pengguna solusi dan layanan serta jasa PT Alita Praya Mitra. 5. Principla teknologi informasi dan komunikasi. 6. Rekanan dan pihak ketiga. Adapun mekanisme hubungan antara sistem informasi yang akan dikembangkan dengan para stakeholder tersebut adalah seperti tabel berikut: Tabel 8 Mekanisme hubungan antara sistem informasi dengan stakeholder No 1
Stakeholder Board of Director
Hubungan Perencanaan strategi bisnis dan kebijakan serta aturan perusahaan terhadap sistem informasi. Pengambilan keputusan strategis.
2
3
GM dan Manager
Pengguna sistem informasi internal perusahaan
(Manajemen)
serta pembuat kebijakan dan aturan perusahaan.
Karyawan (Bukan
Pengguna sistem informasi internal perusahaan. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
56
BOD dan Manajemen) 4
Konsumen
Loyalitas konsumen.
5
Principal
Solusi teknologi informasi dan komunikasi dan sharing knowledge.
6
Rekanan
Penyedia layanan dan logistik dari pihak ketiga.
Tabel diatas menjelaskan mekanisme hubungan penggunaan sistem informasi yang akan dikembangkan dengan stakeholder. Board of director merupakan pimpinan tertinggi pada perusahaan memiliki peran yang sangat strategis dalam pengambilan keputusan terkait kondisi dan pemasalahan bisnis yang terjadi saat ini. Dibutuhkannya sistem informasi yang dapat menyediakan data dan informasi terkini seputar kondisi perusahaan saat ini dan tren perkembangan sebelumnya, baik berupa angka-angka keuangan atau informasi kondisi barang dan jasa yang terkait. General manager dan manager, termasuk didalamnya kepala divisi menggunakan sistem informasi untuk melakukan aktifitas-aktifitas yang berhubungan dengan manajerial dan operasional level manajerial. Sedangkan karyawan, baik yang berada didalam kantor atau diluar kantor, menggunakan sistem informasi dalam menjalankan aktifitas operasional perusahaan. Principla, selaku pemilik teknologi informasi dan komunikasi yang menjadi partner perusahaan, menjadikan sistem informasi sebagai bagian dari sharing knowledge solusi yang dimilikinya. Sedangkan konsumen adalah bagaimana PT Alita Praya Mitra mampu menjaga hubungan baik dengan konsumen berupa layanan purna jual yang memenuhi kebutuhan konsumen. Adanya kesepakatan tingkatan layanan (Services Level Agreement - SLA) menjadikan dukungan dan perawatan terhadap solusi dan layanan perusahaan yang digunakan oleh konsumen harus tetap dijaga. Rekanan dan pihak ketiga, yang membantu dan terlibat dalam proses bisnis perusahaan, menggunakan sistem informasi sebagai rantai distribusi jasa dan produk yang mereka sediakan dan berikan ke PT Alita Praya Mitra. 5.4. Fase Business Architecture (Tahapan B) Fase business architecture bertujuan untuk melihat kondisi saat ini terhadap proses bisnis yang berjalan, baik proses bisnis utama ataupun proses bisnis Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
57
pendukung. Setelah mendapatkan informasi kondisi saat ini kemudian dibuatkan usulan perbaikan dengan melakukan pemodelan arsitektur bisnis yang mengarah pada tujuan dan sasaran bisnis yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Adapun tahapan yang dilakukan pada fase ini adalah: 5.4.1. Kondisi Saat Ini Analisis dan pembahasan proses bisnis kondisi saat ini dilakukan dengan cara observasi / pengamatan langsung pada perusahaan baik pada divisi bisnis maupun bukan divisi bisnis. Terdapat 4 divisi bisnis, yaitu divisi bisnis Network Infrastructure Solution, Network Infrastructure Services, IT and Application Services dan Broadcasting and IPTV dan 7 bukan divisi bisnis tetapi merupakan divisi pendukung, yaitu divisi finance, divisi procurement, divisi legal, divisi human resources, divisi general affair, divisi warehouse and logistik dan divisi building management. Kesemua divisi tersebut kemudian diidentifikasi hubungan dan keterkaitannya dengan tujuan bisnis dan proses bisnis yang terjadi pada perusahaan. Terdapat 6 tujuan bisnis (business goals) yang menjadi tujuan utama dari model bisnis PT Alita Praya Mitra, yaitu: 1. Memberikan solusi dan layanan serta jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. 2. Membantu menyelesaikan permasalahan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dihadapi oleh konsumen berupa layanan konsultasi. 3. Menyediakan teknologi terbaru dalam memberikan nilai tambah bagi konsumen, juga agar teknologi informasi menjadi profit center bagi keberlangsungan bisnis konsumen. 4. Menyediakan layanan purna jual berupa dukungan dan perawatan secara berkala dan berkesinambungan. 5. Bekerja sama dengan principal dan rekanan serta penyediaan layanan dan teknologi informasi dari pihak ketiga guna memberikan solusi end-to-end bagi konsumen. 6. Dukungan sumber daya lokal bagi konsumen, baik sumber daya manusia atau bahan baku yang dominan dibandingkan dengan sumber daya asing. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
58
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tujuan bisnis perusaaan terhadap proses bisnis yang sudah berjalan saat ini, yaitu: 5.4.1.1. Proses Bisnis Analisis Solusi & Layanan Terhadap Kebutuhan Konsumen Memberikan solusi dan layanan serta jasa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang sesuai dengan kebutuhan konsumen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari tujuan utama dibentuknya PT Alita Praya Mitra, yaitu sebagai penyedia solusi dan layanan pada industri TIK. Solusi dan layanan ini terdiri dari solusi yang bersifat infrastruktur seperti pengadaan software, hardware dan network devices juga solusi yang bersifat layanan, seperti perencanaan dan perancangan solusi teknologi informasi. Solusi dan layanan TIK terhadap kebutuhan konsumen meliputi aspek perencanaan, analisis dan perancangan, pelaksanaan dan pengawasan serta dukungan dan perawatan solusi dan layanan TIK. Gambar dibawah menggambarkan proses yang terjadi.
Gambar 18 Proses bisnis solusi dan layanan terhadap kebutuhan konsumen 5.4.1.2. Proses Bisnis Analisis Layanan Konsultasi Membantu menyelesaikan permasalahan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang dihadapi oleh konsumen berupa layanan konsultasi merupakan tujuan bisnis yang tidak berbeda dengan solusi dan layanan terhadap kebutuhan konsumen yang bersifat pengadaan software, hardware dan network devices. Hanya saja layanan konsultasi penekanannya lebih kepada penyediaan layanan konsultasi yang bersifat rekomendasi terhadap perencanaan dan perancangan strategi teknologi informasi perusahaan kepada konsumen. Layanan konsultasi ini meliputi aspek perencanaan, analisis dan perancangan suatu rekomendasi solusi teknologi informasi. Gambar dibawah menggambarkan proses yang terjadi.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
59
Gambar 19 Proses bisnis layanan konsultasi 5.4.1.3. Proses Bisnis Analisis Penyediaan Teknologi Terbaru Menyediakan teknologi terbaru dalam memberikan nilai tambah bagi konsumen, agar teknologi informasi menjadi profit center bagi keberlangsungan bisnis konsumen bersifat penelitian dan pengembangan. Dimana dilakukan pencarian dan pengembangan terhadap teknologi terkini dan perkembangan teknologi yang akan datang. Penyediaan teknologi terbaru meliputi aspek pencarian dan pengembangan teknologi / Research and Development (RnD) yang bersifat trail and error. Output dari domain ini adalah tidak hanya produk demo atau prototype tetapi juga produk yang siap pakai. Gambar dibawah menggambarkan proses yang terjadi.
Gambar 20 Proses bisnis penyediaan teknologi terbaru 5.4.1.4. Proses Bisnis Analisis Layanan Purna Jual Menyediakan layanan purna jual berupa dukungan dan perawatan secara berkala dan berkesinambungan merupakan bagian dari model bisnis yang juga ditawarkan kepada konsumen yang bersifat layanan support and maintenance dari solusi dan layanan yang digunakan oleh konsumen. Layanan purna jual meliputi aspek garansi dan menjaga hubungan baik dengan konsumen dalam bentuk kesepakatan tingkatan layanan (Services Level Agreement - SLA) yang disetujui bersama. Gambar dibawah menggambarkan proses yang terjadi.
SLA
Support and Maintenance
Gambar 21 Proses bisnis layanan purna jual
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
60
5.4.1.5. Proses Bisnis Analisis Bekerja Sama Dengan Principal dan Rekanan Bekerja sama dengan principal dan rekanan serta penyediaan layanan dan teknologi informasi dari pihak ketiga guna memberikan solusi end-to-end bagi konsumen adalah tujuan bisnis PT Alita Praya Mitra untuk mempercepat bagaimana perusahaan dapat selalu memiliki pengetahuan teknologi informasi yang terbaru dan memperlebar kemampuan pada solusi teknologi informasi. Dengan demikian kesempatan untuk medapatkan kesempatan baru semakin lebar. Bekerja sama dengan principla dan rekanan meliputi aspek teknologi informasi terbaru dan kesepakatan antara principla serta rekanan dengan PT Alita Praya Mitra. Gambar dibawah menggambarkan proses yang terjadi.
Gambar 22 Proses bisnis bekerja sama dengan principal dan rekanan 5.4.1.6. Proses Bisnis Analisis Dukungan Sumber Daya Lokal Dukungan sumber daya lokal bagi konsumen, baik sumber daya manusia atau bahan baku yang dominan dibandingkan dengan sumber daya asing adalah penerapan dari misi perusahaan yaitu memberdayakan setiap sumber daya manusia PT Alita Praya Mitra untuk bersaing di kancah Internasional. Kompetensi lokal dan tingkat kandungan dalam negeri adalah bagian dari cita-cita PT Alita Praya Mitra dimana kompetensi lokal digunakan lebih banyak dibandingkan dengan kompetensi asing dan ini merupakan bagian dari sifat nasionalisme. Dukungan sumber daya lokal meliputi aspek SDM dan penguasaan terhadap pengetahuan dan kompetensi terbaru. Gambar dibawah menggambarkan proses yang terjadi. New Competencies
Trainning and Human Development
Gambar 23 Proses bisnis dukungan sumber daya lokal
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
61
5.5. Fase Information System Architecture (Tahapan C) Fase arsitektur sistem informasi memodelkan sistem informasi menjadi 2 arsitektur, yaitu arsitektur aplikasi dan arsitektur data. Tujuan dari arsitektur aplikasi adalah untuk mendefinisikan jenis-jenis kandidat aplikasi yang dibutuhkan untuk mengelola data serta informasi yang dibutuhkan serta mendukung fungsi bisnis enterprise. Sedangkan Tujuan dari perencanaan arsitektur data adalah untuk mengidentifikasikan dan mendefinisikan jenis-jenis kandidat data yang dibutuhkan serta mendukung fungsi-fungsi bisnis yang telah didefinisikan pada model bisnis. 5.5.1. Fase Application Architecture Fase ini bertujuan untuk memahami kondisi aplikasi yang ada saat ini dan membuat usulan dengan membuat pemodelan arsitektur aplikasi. Tahapan yang dilakukan pada fase ini adalah: 5.5.1.1. Kondisi Saat Ini Sistem informasi yang ada saat ini masih minim dan jauh dari tujuan bisnis dan harapan manajemen. Adanya tujuan bisnis menjadi target pencapaian perusahaan masih banyak dilakukan secara manual menggunakan aplikasi microsoft office. Berikut adalah tabel hubungan penggunaan aplikasi yang ada dengan unit yang terlibat. Tabel 9 Hubungan penggunaan aplikasi yang ada dengan unit yang terlibat Sistem informasi Pravina dan Excel
Unit yang terlibat Sales and marketing
Keterangan Sistem informasi ini memiliki informasi perihal konsumen, mitra kerja dan mitra bisnis dan prospek pekerjaan dan sistem informasi keuangan.
Microsoft project
Planning
Pembuatan perencanaan dan
Project manager
pengelolaan proyek.
Telco Resource
Procurement
Sistem informasi ini memiliki fitur
Planning, Pravina
Warehouse dan
pengadaan barang dan jasa proyek Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
62
dan Excel
logistic
serta implemantasi dan statusnya.
Implementator Pravina dan Excel
Finance
Sistem informasi ini memiliki informasi perihal konsumen, mitra kerja dan mitra bisnis dan prospek pekerjaan dan sistem informasi keuangan.
Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa dalam menjalankan proses bisnis tersebut, PT Alita Praya Mitra memiliki sistem informasi yang terpisah-pisah antar unit satu dengan unit lainnya. Sehingga pertukaran informasi dan data sebagai masukan dan keluaran dilakukan secara manual. Hal ini dapat berdampak pada lamanya proses yang terjadi pada satu siklus bisnis dan keakuratan data yang dapat dikonsumsi secara cepat dan real-time. Sedangkan dalam menjalankan bisnisnya PT Alita Praya Mitra membutuhkan informasi dan data secara cepat dan real-time yang terkoneksi dalam satu jaringan. Adanya penggunaan Sistem Informasi / Teknologi Informasi (SI/TI) yang terpisah dalam satu proses bisnis dapat menyebabkan adanya kemungkinan data masukkan dan keluaran menjadi tidak unik dan ganda. Hal ini akan berdampak pada data dan informasi yang tidak akurat dan tidak konsisten. Terlebih lagi kemungkinan terjadinya duplikasi data. Dalam pengelolaan data dan informasi, ketika ada kebutuhan pada spesifik data dan informasi tertentu, adanya ketidakjelasan tanggung jawab dari data dan informasi masukan dan keluarannya. Hal ini menyebabkan sulitnya kepada siapa data dan informasi tersebut dikelola dan siapa yang bertanggung jawab. Tidak adanya integrasi dan sharing data antar unit kerja yang terlibat secara sistem menimbulkan permasalahan integritas data dan konsistensi data. Diperoleh kondisi yang menyatakan bahwa SI/TI yang ada saat ini masih minim dan hanya bersifat kebutuhan dasar sistem informasi yang ada serta saat ini dibangun secara sendiri-sendiri dengan standar yang dibuat oleh software developer masing-masing. Juga belum adanya penerapan arsitektur enterprise
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
63
dalam perencanaan dan perancangan penerapan SI/TI secara menyeluruh dan terintegrasi. Pada bagian 1.2. analisis permasalahan, dinyatakan bahwa terdapat beberapa masalah yang ditemui pada sistem informasi yang digunakan saat ini. Jika dirangkum terdapat seperti permasalahan yang ditemui, yaitu: 1. Sistem informasi yang terpisah-pisah. 2. Tidak adanya integrasi dan sharing data antar sistem informasi. 3. Sistem informasi dibangun secara sendiri-sendiri. 4. Adanya unit organisasi yang melakukan aktifitas bisnisnya secara manual. 5. Ketergantungan yang sangat tinggi terhadap software developer yang membuat aplikasi. 6. Standar dibuat oleh software developer masing-masing. Disisi lain perusahaan selaku bagian pengguna sistem informasi tersebut memiliki prinsip-prinsip arsitektur aplikasi yang harus dipenuhi. Prinsip-prinsip arsitektur aplikasi dapat dilihat pada bagian 5.2.3.1. Application Architecture, dimana salah satunya adalah sistem informasi yang mampu fleksibel terhadap perubahan bisnis dan interoperable dengan sistem-sistem lain serta pengembangan haruslah mengacu kepada open system dan open standart. Permasalahan ini terjadi karena dalam pengembangan aplikasi ini tim divisi teknologi informasi perusahaan tidak dilibatkan dan pengembangan aplikasi ini juga tidak mengacu pada adanya kebutuhan data dan informasi yang juga dapat digunakan dan dibutuhkan divisi lainnya. Kondisi ini diperparah dengan pengembangan yang dilakukan pada sebuah sistem informasi ini bergantung pada satu orang developer yang dikontrak secara project based dimana source code dan dokumentasinya tidak terdokumentasi dengan baik dan tidak diberikan kepada perusahaan selaku pemilik aplikasi. Ini kemudian berdampak pada jika terjadi permasalahan dengan aplikasi ini maka perusahaan akan mengalami proses dan fungsi bisnis yang terganggu.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
64
5.5.1.1.1. Aplikasi Dan Pengguna Aplikasi Dari tabel diatas menunjukkan bahwa PT Alita Praya Mitra hanya memiliki dua aplikasi, yaitu aplikasi Pravina dan Telco Resource Planning. Kedua aplikasi ini digunakan oleh sebagian unit perusahaan sedangkan unit lainnya masih manual dalam melakukan fungsi bisnisnya. Dengan demikian, disatu sisi kedua aplikasi mendukung fungsi bisnis unit tertentu tetapi disisi lain tidak mendukung fungsi bisnis pada unit lainnya. Selain hal tersebut, kedua aplikasi berjalan sendiri-sendiri, tidak ada mekanisme dalam hal pertukaran data dan informasi keduanya, padahal ada irisan dimana data dari aplikasi yang satu digunakan oleh aplikasi lainnya. Dan data dari fungsi bisnis yang satu digunakan oleh fungsi bisnis lainnya. Dalam hal pengembangan, kedua aplikasi dikembangkan oleh pihak eksternal (out sourcing) dengan pihak eksternal yang berbeda. Aplikasi Pravina dikembangkan berdasarkan permintaan dan kebutuhan dari unit finance sedangkan aplikasi Telco Resource Planning dikembangkan berdasarkan kebutuhan dari unit Network infrastructure solution dan unit Network infrastructure services. Dengan demikian unit yang terlibat dalam pengembang kedua aplikasi sangat bergantung pada pihak pembuatnya ketika ada permintaan perubahan, baik penambahan atau perbaikan aplikasi. Dokumentasi kedua aplikasi tersebut didefinisikan secara lengkap dan menjadi katalog yang mendeskripsikan aplikasi, pengelola, dan pengguna aplikasi. Katalog Sumber Daya Informasi atau Information Resource Catalog (IRC) tidak menjabarkan sistem secara terperinci namun hanya rangkumannya saja. Sehingga dokumen IRC merupakan deskripsi atau penjelasan sistem informasi yang digunakan enterprise saat ini. Berikut ini adalah IRC dari aplikasi yang ada saat ini: Tabel 10 Katalog aplikasi Pravina (PRVN) Info
No
Deskripsi / keterangan
1
ID sistem informasi
PRVN
2
Nama sistem informasi
Pravina
3
Kategori
Finance and accounting
4
Penjelasan sistem
Aplikasi ini merupakan aplikasi desktop yang Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
65
bersifat client-server. Dalam penggunaanya aplikasi ini berhubungan dengan cash flow perusahaan berelasi dengan finance dan accounting. Didalamnya ada pelaporan penggunaan money-in dan money-out terhadap aktifitas unit perusahaan dan alokasi penggunaan. 5
Pemilik fungsi bisnis
Finance
6
Unit pengelola
Finance
7
Pengguna
Finance
8
Status saat ini
Aktif
9
Waktu penggunaan
Senin - Jumat 08.00 - 18.00 (jam kerja)
10
Mulai implementasi
Awal tahun 2009
11
Pengembang
Pihak ketiga – individu
12
Paltform teknologi
.Net dan SQL Server
13
Jaringan dan data
LAN
komunikasi 14
Permasalahan
• Aplikasi ini hanya digunakan oleh unit
finance, sedangkan unit lain juga membutuhkan informasi yang sama terkait dengan fungsi bisnisnya. • Adanya pengembangan dari fitur dan fungsi yang ada membutuhkan developer awal yang membangunnya, sehingga ketergantungan terhadap developer awal aplikasi tersebut sangat tinggi. Tabel 11 Katalog aplikasi Telco Resource Planning (TRP) No
Info
Deskripsi / keterangan
1
ID sistem informasi
TRP
2
Nama sistem informasi
Telco Resource Planning
3
Kategori
Warehouse and logistics
4
Penjelasan sistem
Aplikasi ini merupakan aplikasi web based yang Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
66
bersifat client-server. Dalam penggunaannya aplikasi ini berhubungan dengan penerimaan , penyimpanan, penataan dan pemeliharaan barang atau produk sehingga produk tersebut layak untuk dipakai atau dikonsumi oleh konsumen. 5
Pemilik fungsi bisnis
Warehouse and logistics
6
Unit pengelola
Warehouse and logistics
7
Pengguna
Warehouse and logistics Network infrastructure solution Network infrastructure services
8
Status saat ini
Aktif
9
Waktu penggunaan
Senin - Jumat 08.00 - 18.00 (jam kerja)
10
Mulai implementasi
Awal tahun 2011
11
Pengembang
Pihak ketiga – individu
12
Paltform teknologi
PHP dan MySQL
13
Jaringan dan data
LAN
komunikasi 14
Permasalahan
• Aplikasi ini hanya digunakan oleh unit
Warehouse and logistics dan Network infrastructure solution and services, sedangkan unit lain juga membutuhkan informasi yang sama terkait dengan fungsi bisnisnya. • Adanya pengembangan dari fitur dan fungsi yang ada membutuhkan developer yang membangunnya, sehingga ketergantungan terhadap developer aplikasi tersebut sangat tinggi.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
67
Berikut adalah flowchart yang terjadi pada aplikasi Pravina:
Gambar 24 Flowchart aplikasi Pravina Sumber: (PT.Alita Praya Mitra, 2014)
Data dan informasi berawal dari pengajuan proyek, baik proyek eksternal atau internal. Setelah data dan informasi proyek dimasukan kedalam aplikasi, maka dilakukan alokasi anggaran. Anggaran yang telah disetujui kemudian dapat diteruskan ke bagian pembuatan Surat Pembelian Material dan Barang (SPMB). Jika surat telah tersirkulasi dan ditandatangani oleh bagian yang berwenang maka selanjutnya dapat dilakukan permintaan pembelian material dan atau barang kepada supplier atau rekanan serta vendor. Kesemuanya kemudian bermuara pada laporan buku besar (general ledger). Dari proses bisnis tersebut, terdapat 4 divisi yang terlibat, yaitu finance, procurement, general affair dan warehouse and logictics. Sedangkan aplikasi ini merupakan aplikasi keuangan sehingga divisi selain divisi keuangan melakukan aktifitas bisnisnya secara manual dengan menggunakan microsoft excel. Dengan demikian sering kali ditemui data antara divisi finance berbeda dengan data divisi Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
68
lain. Hal ini memungkinkan terjadi dikarenakan adanya pemasukkan data dua kali. Sedangkan untuk aplikasi lainnya, yaitu Telco Resource Planning merupakan aplikasi yang digunakan oleh divisi Network Infrastructure Solution and Services merupakan aplikasi yang serupa dengan Pravina, hanya saja sudut pandangnya adalah aliran material dan barang dari proyek yang sebelumnya sudah dimasukkan ke dalam aplikasi Pravina. Pada use case tersebut terlihat beberapa aktor yang terlibat, yaitu sales, planning, project manager, procurement, logistics and warehouse, implementation dan finance. Pada aplikasi Telco Resource Planning terdapat 3 divisi yang irisan dengan aplikasi Pravina, yaitu procurement, logistics and warehouse dan finance. Dengan demikian kemungkinan terjadinya duplikasi data semakin besar serta terjadinya ketidakakuratan data, sehingga pada akhirnya data mana yang akan dipakai, apakah data dari Pravina atau Telco Resource Planning. Walaupun kedua aplikasi berbeda sudut pandang, Pravina berhubungan dengan cash flow terhadap proyek sedangkan Telco Resource Planning berhubungan dengan aliran material dan barang proyek. Sedangkan Pravina dan Telco Resource Planning menggunakan data proyek yang sama tetapi diinputkan pada 2 aplikasi yang berbeda. Berikut adalah use case bisnis dan aplikasi pada aplikasi Telco Resource Planning.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
69
Gambar 25 Use case fungsi bisnis pada aplikasi Telco Resources Planning
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
70
Gambar 26 Use case aplikasi pada aplikasi Telco Resource Planning Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
71
5.5.1.1.2. Relasi Aplikasi Saat Ini Dengan Fungsi Bisnis & Unit Perusahaan Kedua aplikasi (PRVN dan TRP) kemudian dipetakan hubungan aplikasi dengan fungsi bisnis dan unit perusahaan yang terlibat. Tabel dibawah memperlihatkan hubungan aplikasi dengan fungsi bisnis dan unit yang terlibat. Tabel 12 Relasi unit organisasi dengan aplikasi saat ini
Pravina
Unit Organisasi dan Aplikasi saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Presiden direktur Direktur keuangan Direktur operasional Direktur penjualan dan pemasaran Direktur pengembangan bisnis Corporate affairs Bussiness & engineering Sales and marketing Finance Procurement Legal Human resources General affair Warehouse dan logistik Building management. Network infrastructure solution Network infrastructure services IT and Application Services Broadcasting and IPTV
2
Telco Resource Planning
1
X X
X X
X X X
X X
X X X
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
72
Tabel 13 Relasi fungsi bisnis dengan aplikasi saat ini 1
Telco Resource Planning
2
Pravina
Fungsi Bisnis dan Aplikasi saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Product development Product design Software development Software design Sales dan marketing Instalasi (installation) Perbaikan (repairing) Pergudangan (warehousing) Perawatan (maintenance) Product customizations Pengendalian persediaan Penanganan material Parts supply Pengembalian ke pemasok Pengemasan Human Capital Management Pelatihan (Trainning) Legal Finance dan Accounting General Affair Building Management Procurement
X X X X X X X X X X
X X
X
X
X
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
73
Dari kedua tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: • Aplikasi Pravina (PRVN), mendukung fungsi bisnis finance dan accounting, general affair, procurement dan digunakan oleh direktur keuangan, finance, procurement, general affair, warehouse and logistics. • Aplikasi Telco Resource Planning (TRP), mendukung fungsi bisnis sales dan marketing,
instalasi
(warehousing),
(installation),
perawatan
perbaikan
(maintenance),
(repairing),
pergudangan
pengendalian
persediaan,
penanganan material, parts supply, pengembalian ke pemasok, pengemasan finance dan accounting, procurement dan digunakan oleh direktur operasional, sales and marketing, finance, procurement, warehouse and logistics, network infrastructure solution dan network infrastructure services. 5.5.2. Fase Data Architecture Fase ini bertujuan untuk memahami kondisi data yang ada saat ini dan membuat usulan dengan membuat pemodelan arsitektur data. Tahapan yang dilakukan pada fase ini adalah: 5.5.2.1. Kondisi Saat Ini Saat ini PT Alita Praya Mitra memiliki 2 aplikasi, yaitu Pravina (PRVN), Aplikasi ini merupakan aplikasi desktop yang bersifat client-server. Dalam penggunaanya aplikasi ini berhubungan dengan cash flow perusahaan berelasi dengan finance and accounting. Didalamnya ada pelaporan penggunaan money-in dan money-out terhadap aktifitas unit perusahaan dan alokasi penggunaan dalam bentuk buku besar (general ledger). Dan Telco Resource Planning (TRP), Aplikasi ini merupakan aplikasi web based yang bersifat client-server. Dalam penggunaannya aplikasi ini berhubungan dengan penerimaan, penyimpanan, penataan dan pemeliharaan barang atau produk sehingga produk tersebut layak untuk dipakai atau dikonsumi oleh konsumen.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
74
Pada bagian 1.2. analisis permasalahan, dinyatakan bahwa terdapat beberapa masalah yang ditemui pada data dan informasi yang digunakan saat ini. Jika dirangkum terdapat seperti permasalahan yang ditemui, yaitu: 1. Pertukaran data dan informasi dilakukan secara manual. 2. Ketidakakuratan data yang dapat dikonsumsi secara cepat dan real-time. 3. Data menjadi tidak unik dan terduplikasi. 4. Ketidakjelasan tanggung jawab kepemilikan data dan informasi. 5. Permasalahan integritas dan konsistensi data. Tabel berikut menyatakan entitas data yang terlibat pada kedua aplikasi tersebut. Tabel 14 Entitas data aplikasi Pravina dan Telco Resource Planning No
Pravina (PRVN)
1 2
Telco Resource Planning (TRP) Entitas produk_infrastruktur
Entitas layanan
3
Entitas layanan Entitas project_name
4
Entitas costumer_name
Entitas costumer_name
5
Entitas currency
Entitas currency
6
Entitas termin_pembayaran
Entitas termin_pembayaran
7
Entitas project_type
8
Entitas project_status
9
Entitas user
Entitas user
10
Entitas role
Entitas role
11 12
Entitas project_order Entitas materials
13 14
Entitas materials Entitas data_work_instruction
Entitas data_warehouse
15
Entitas data_warehouse Entitas data_installation
16
Entitas supplier
Entitas supplier
17
Entitas forwarder
Entitas forwarder
18
Entitas subcontractor
Entitas subcontractor
19
Entitas PO_IN Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
75
Aplikasi Pravina (PRVN) dan Telco Resource Planning (TRP) merupakan aplikasi yang serupa tetapi tidak sama. Aplikasi Pravina (PRVN) menggunakan data yang sama dengan aplikasi Telco Resource Planning (TRP), hanya saja sudut pandangnya adalah uang masuk dan uang keluar terhadap penerimaan PO dari konsumen dan penerimaan invoice dari rekanan yang dibayarkan (cash flow). Sedangkan Telco Resource Planning (TRP) sudut pandangnya adalah kepada aliran material dan produk, baik produk jadi atau spare part dari produk yang kemudian dirangkai. Kedua aplikasi ini menggunakan data dan informasi yang relatif sama. Sehingga semestinya kedua aplikasi ini dapat digabungkan, tetapi karena pengembangannya dilakukan oleh pengembang yang berbeda dan digunakan oleh unit yang berbeda maka dengan demikian terbentuk aplikasi yang berjalan sendiri-sendiri. Ditambah lagi tidak adanya perencanaan dan perancangan sistem informasi yang menyeluruh dengan melibatkan unit lain dan fungsi bisnis lainnya. 5.6. Fase Technology Architecture (Tahapan D) Fase arsitektur teknologi mendefinisikan penggunaan platform teknologi yang digunakan saat ini terhadap fungsi bisnis dan aplikasi dalam bentuk matrik. Kemudian dibuatkan usulan platform teknologi terkait fungsi bisnis perusahaan yang mengacu pada tujuan bisnis. Adapun langkah-lang yang dilakukan pada fase arsitektur informasi adalah: 5.6.1. Kondisi Saat Ini Menurut hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap kondisi sistem dan penggunaan platform teknologi saat ini terhadap fungsi bisnis adalah sebagai berikut: 1. Penggunaan sistem informasi hanya berada pada aplikasi Pravina (PRVN) dan Telco Resources Planning (TRP). Pravina hanya digunakan oleh unit finance and accounting sedangkan Telco Resources Planning hanya digunakan oleh unit telco solution. Sementara unit organisasi lainnya, masih menggunakan cara-cara manual, walaupun menggunakan microsoft word dan excel.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
76
2. Sistem operasi yang mayoritas menggunakan windows, walaupun padahal adanya kebutuhan penggunaan dan penerapan konsep sistem terbuka (open system) dan teknologi sistem terbuka (open standard). 3. Mayoritas karyawan PT Alita Praya Mitra menggunakan laptop. 4. Alat input yang digunakan berbentuk mouse dan keyboard. 5. Alat cetak yang banyak digunakan adalah printer laserjet. Adapun platform teknologi yang digunakan pada aplikasi saat ini adalah: Tabel 15 Platform teknologi yang digunakan saat ini Info
No
Deskripsi / keterangan
1
Nama sistem informasi
Pravina
2
Kategori
Finance and accounting
3
Pengembang
Pihak ketiga – individu
4
Paltform teknologi
.Net dan SQL Server
5
Jaringan dan data komunikasi
LAN dan VPN
6
Sistem operasi
Microsoft windows server 2003
No Info
Deskripsi / keterangan
1
Nama sistem informasi
Telco Resource Planning
2
Kategori
Warehouse and logistics
3
Pengembang
Pihak ketiga – individu
4
Paltform teknologi
PHP dan MySQL
5
Jaringan dan data komunikasi
LAN dan VPN
6
Sistem operasi
Linux CentOS
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
77
Berikut adalah rekap perangkat teknologi informasi ayng dimiliki oleh perusahaan saat ini: Tabel 16 Perangkat teknologi informasi saat ini No
Perangkat teknologi informasi
Jumlah
1
Notebook
254
2
Printer laser jet
51
3
PC Rakitan
8
4
Stabilizer
1
5
LCD / Monitor
45
6
Speaker aktive
5
7
Mesin Photocopy Xerox DC-II 3005 DC
1
8
Mesin Faximile
3
9
Scanner
4
10
Extenal hardisk
51
11
Infocus
10
12
PABX
11
13
Server
5
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
78
Sedangkan untuk perangkat jaringan (network devices), sebagai berikut: Tabel 17 Perangkat jaringan yang dimiliki saat ini No
Ruang
Network devices
Kode
1
Ruang Scurity
Cisco E500 24 Port
sw-sec-01
2
R.panel Lt.1
Extreme x460
sw1-lt-01
3
Ruang panel Lt.1
Cisco E500 24 Port
sw2-lt-01
4
Ruang panel Lt.2
Extreme x460
sw1-it-02
5
Ruang panel Lt.2
Extreme x460
sw2-lt-02
6
Ruang Panel Lt.2
Cisco E500 24 Port
sw3-lt-02
7
Ruang Panel Lt.2
Cisco E500 24 Port
sw4-lt-02
8
R.Kerja Bersama Lt.2
Cisco E500 24 Port
sw1-rk-01
9
R.Kerja Bersama Lt.2
Cisco E500 24 Port
sw2-rk-01
10
R.Kerja Bersama Lt.2
Cisco 2960 24 Port
sw3-rk-01
11
Ruang Panel Lt.3
Extreme x460
sw1-lt-03
12
Ruang Panel Lt.3
Cisco E500 24 Port
sw2-lt-03
13
Ruang Panel Lt.3
Cisco E500 24 Port
sw3-lt-03
14
Ruang Panel Lt.3
Cisco E500 24 Port
sw4-lt-03
15
R.kerja bersama lt.3
Cisco 2429 24 port
sw1-rk-03
16
R.kerja bersama lt.3
Cisco 2429 24 port
sw2-rk-03
17
Ruang Panel Lt.4
Cisco E500 24 Port
sw1-lt-04
18
Data Centre sfp port
Switch Core
19
Data Centre
Cisco 2429 24 port
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
79
Sedangkan topologi jaringan perusahaan saat ini adalah sebagi berikut:
Gambar 27 Topologi jaringan saat ini Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
80
5.6.2. Relasi Aplikasi dan Platform Teknologi Saat Ini Berikut adalah tabel relasi aplikasi dengan platform teknologi saat ini:
Perangkat jaringan
Perangkat Lunak
Perangkat Keras
2
Telco Resource Planning
Jenis
1
Pravina
Tabel 18 Relasi aplikasi dengan platform teknologi saat ini
Platform teknologi dan Aplikasi saat ini
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
PC Dual Core Server Keyboard Mouse Monitor Printer Scanner Harddisk Compact Disk Memori Linux Server Microsoft Windows Server Microsoft Office Internet Browser Java PHP .NET MySQL SQL Server LAN Internet PABX Faximili Switch Modem Router Access Point
X X X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X X X X
X X X X
X X
X
X
X X
X X
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
81
Hubungan atau relasi aplikasi dengan platform teknologi secara detail bertujuan untuk melihat penggunaan sumber daya teknologi oleh suatu aplikasi. Relasi tersebut digambarkan dalam bentuk matrik relasi. Berikut adalah landscape dari aplikasi dan teknologi saat ini: Desktop Client GUI
Web Client GUI
User & Role Management
User & Role Management
Pravina (PRVN)
Telco Resources Planning (TRP)
Database Server SQL Server 2000
.Net env
Operating System Windows Server 2003
Apache2
Database Server MySql Server
Operating System Linux CentOS
Gambar 28 Landscape aplikasi saat ini Pada gambar tersebut memperlihatkan bahwa aplikasi Pravina dan Telco Resource Planning menggunakan platform teknologi yang berbeda. Aplikasi Pravina menggunakan platform teknologi berbasis windows dan berbasis desktop. Sehingga ketika ada user yang ingin menggunakan aplikasi Pravina di divisinya, maka harus diinstal aplikasi client Pravina di komputernya. Sedangkan aplikasi Telco Resource Planning menggunakan platform teknologi open source dan open standart berbasis web based. Berbeda dengan Pravina, ketika ada user yang ingin menggunakan aplikasi Telco Resource Planning, user hanya perlu membuka internet browser tidak perlu menginstal aplikasi client. Kemudian setelah diberikan user dan hak akses, user tersebut dapat login kedalam aplikasi Telco Resource Planning sesuai dengan hak aksesnya.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
82
5.7. Opportunities and Solution (Tahapan E) Fase opportunities and solution melakukan definisi dan identifikasi variable strategis yang seperti apa dan bagaimana untuk membuat solusi dan rekomendasi dengan cara melakukan analisis dan evaluasi kesenjangan dari arsitektur enterprise yang meliputi arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data dan arsitektur teknologi. Solusi dan rekomendasi ini harus mengacu pada tujuan bisnis perusahaan. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada fase ini adalah: 5.7.1. Evaluasi Kesenjangan Antara Kondisi Saat Ini Dengan Harapan Tahapan ini bertujuan mengidentifikasi parameter strategis. Pada fase architecture vision dilakukan analisis terhadap kondisi saat ini (as-is). Dan pada fase information system architecture dan technology architecture dilakukan pemodelan kebutuhan sistem informasi yang akan datang (to-be). Dari hasil analisis yang telah dilakukan terdapat kesenjangan (gap) antara kondisi saat ini dengan usulan untuk mencapai kondisi yang akan datang. Analisis kesenjangan dilakukan untuk melihat perbandingan kondisi saat ini dengan setelah penerapan arsitektur yang akan datang. Setelah itu dari hasil evaluasi kesenjangan dapat dibuat strategi untuk penyelesaian permasalahan. Informasi detail terkait solusi terdapat pada Bab 6 Rancangan Arsitektur Enterprise. Rancangan arsitektur enterprise ini mencakup arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data dan arsitektur teknologi. Keempat rancangan arsitektur ini mengacu pada tujuan bisnis perusahaan dan solusi serta rekomendasi terhadap permasalahan yang dihadapi. Dengan rancangan arsitektur ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan terkait fungsi bisnis dan proses bisnis dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga perusahaan dalam menjalankan aktifitas bisnisnya menjadi semakin efektif dan efisien serta sesuai dengan harapan manajemen dan jajaran direksi PT Alita Praya Mitra.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
83
5.7.2. Perbandingan Aplikasi
1 2 3
5
6
7
Trouble and Ticketing System
IT Service Management System (ITSM)
Customer Relasionship Management (CRM)
Supply Chain Management System (SCM)
Pravina (PRVN) Telco Resource Planning (TRP) U New N N N N N N N : New; R : Replace; RT : Retain; U : Upgrade; M : Middleware
8
U U
9
10
Telco Resource Planning (TRP)
4
Pravina (PRVN)
3
Enterprise Resource Planning (ERP)
2
Call Center dan Help Desk
Unit Organisasi dan Kandidat Aplikasi
1
Integrated Development Environtment (IDE)
Existing
Future
Knowledge Management System (KMS)
Tabel 19 Perbandingan aplikasi saat ini dengan usulan
RT M M RT
Aplikasi Pravina (PRVN) dan Telco Resource Planning (TRP) tetap dipertahankan. Kedua aplikasi ini masih relevan digunakan dalam fungsi bisnis perusahaan. Hanya saja permasalahan terkait integrasi dan duplikasi data dapat dilakukan dengan pembuatan data interfacing dan service interfacing antara kedua aplikasi. Teknologi middleware digunakan untuk integrasi dan sharing data dari Pravina (PRVN) dan Telco Resource Planning (TRP). Kedua aplikasi tersebut memiliki data yang dapat saling melengkapi, dimana data Pravina dibutuhkan oleh Telco Resource Planning juga data Telco Resource Planning dibutuhkan oleh Pravina. Solusi middleware digunakan untuk menjembatani kedua aplikasi tersebut. Sedangkan informasi detail terkait solusi terdapat pada Bab 6 Rancangan Arsitektur Enterprise.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
84
5.7.3. Perbandingan Platform Teknologi Untuk mengetahui dampak dengan atas penerapan prinsip-prinsip dan platform teknologi yang diusulkan di masa datang, pada bagian ini akan diberikan tabel analisa kesenjangan (gap analysis) antara infrastruktur teknologi yang berjalan saat ini (existing) dengan teknologi yang digunakan dimasa datang (future). Sedangkan informasi detail terkait solusi terdapat pada Bab 6 Rancangan Arsitektur Enterprise. Berikut adalah perbandingannya:
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
85
Apache Tomcat
Java J2EE ( JDK 1.6 )
GWT ( Google Web Toolkit-Ajax )
Hibernate
Spring
Lucene Text Search Engine
POI File Format Conversion
Platform teknologi
Linux Server Microsoft Windows Server RT/N Microsoft Office Internet Browser Java PHP .NET MySQL SQL Server RT New N N : New; R : Replace; RT : Retain; U : Upgrade
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Cloud Services
9
Web services (WSDL 2.0)
8
Openrdf
7
Rdf2go
6
Aperture
5
Weka
4
KEA
3
OpenOffice
2
jBPM
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
MySQL
existing
future
GNU / Linux
Tabel 20 Perbandingan platform teknologi saat ini dengan usulan
N
N
N
N
N
N
N
N
RT/N N RT/N RT/N
N
N
N
N
N
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
BAB 6 RANCANGAN ARSITEKTUR ENTERPRISE
Pada bab ini akan membahas hasil perancangan arsitektur enterprise yang berupa rancangan arsitektur enterprise yang mengacu pada tujuan bisnis (bussiness goals) perusahaan dan solusi serta rekomendasi terhadap permasalahan yang dihadapi perusahaan saat ini dan harapan manajemen. Terdapat 4 rancangan arsitektur yang termasuk dalam arsitektur enterprise, yaitu: rancangan arsitektur bisnis, arsitektur aplikasi, arsitektur data dan arsitektur teknologi. 6.1. Arsitektur Bisnis Arsitektur bisnis menggambarkan dan menjelaskan struktur organisasi dan unit organisasi, proses bisnis yang terjadi, aktifitas bisnis serta hubungan pelaku yang terlibat dalam proses bisnis dan aktifitas bisnis tersebut. Usulan perbaikan merupakan bagian dari fase arsitektur bisnis yang mengacu pada tujuan bisnis (bussiness goals) PT Alita Praya Mitra dengan membuat model bisnis. Pemodelan bisnis menggambarkan fungsi bisnis dalam skala enterprise. 6.1.1. Unit organisasi Berdasarkan penjelasan pada bagian Bab 4 Profil Organisasi dan bagian 5.3.5. Struktur Organisasi, saat ini terdapat 19 unit organisasi yang melakukan fungsi bisnis, baik aktifitas utama maupun aktifitas pendukung, yaitu: 1.
Presiden direktur
2.
Direktur keuangan
3.
Direktur operasional
4.
Direktur penjualan dan pemasaran
5.
Direktur pengembangan bisnis
6.
Corporate affairs
7.
Bussiness & engineering
8.
Sales and marketing
9.
Finance
10. Procurement 11. Legal 86
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
87
12. Human resources 13. General affair 14. Warehouse and logistics 15. Building management. 16. Network infrastructure solution 17. Network infrastructure services 18. IT and Application Services 19. Broadcasting and IPTV 6.1.2. Pemodelan Bisnis Pemodelan bisnis dapat didefinisikan sebagai proses membuat model bisnis atau sebagai bentuk representasi yang menggambarkan dan mendefinisikan bisnis dalam skala enterprise. Model bisnis juga mengacu bagaimana perusahaan mendapatkan keuntungan dari bisnis yang dijalankan. Pemodelan bisnis juga dapat digunakan sebagai alat untuk meninjau, meningkatkan, dan membuat sebuah bisnis. Pemodelan bisnis dilakukan dengan cara mengidentifikasi fungsifungsi bisnis, penetapan bisnis, pendeskripsian fungsi serta mencari dan menggali data untuk mendapatkan informasi yang lengkap mengenai proses bisnis sebagai acuan model bisnis yang akan dibuat. Pemodelan bisnis dibuat sebagai referensi dan acuan dalam membuat serta merencanakan arsitektur bisnis. Adapun rangkaian yang dilakukan dalam pembuatan model bisnis adalah mengidentifikasikan area aktifitas bisnis utama dan aktifitas bisnis pendukung, menetapkan fungsi-fungsi bisnis, mengidentifikasi tugas, peran dan tanggung jawab. 6.1.3. Identifikasi dan Definisi Fungsi Bisnis Adapun
tahapan-tahapan
yang
dilakukan
untuk
mengidentifikasi
serta
mendefinisikan fungsi bisnis yang mengacu pada tujuan bisnis (bussiness goals) yaitu dengan menggunakan value chain Porter di PT Alita Praya Mitra adalah sebagai berikut:
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
88
6.1.4. Identifikasi dan Definisi Area Fungsi Utama dan Pendukung Adapun yang menjadi aktivitas utama (primary activities) di PT Alita Praya Mitra adalah sebagai berikut: 1. Inbound logistic: Penanganan material (perangkat lunak, perangkat keras dan perangkat jaringan serta radio komunikasi), pergudangan, pengendalian persediaan (material control), penjadwalan kendaraan, dan pengembalian ke pemasok (retur). 2. Operations: Pengemasan, pemasangan (installasi), perawatan perangkat keras dan perangkat jaringan serta radio komunikasi, pengujian (testing) dan operasi fasilitas. 3. Outbound logistic: Penggudangan barang jadi, penanganan material (perangkat lunak, perangkat keras dan perangkat jaringan serta radio komunikasi), operasi kendaraan pengiriman, pemrosesan pesanan, dan penjadwalan. 4. Marketing and sales: Periklanan, promosi, tenaga penjualan, quoting, seleksi channel, channel relation, dan penetapan harga. 5. Service: Instalasi, perbaikan, pelatihan, parts supply, dan penyesuaian produk (produk customizations). Sedangkan yang menjadi aktivitas pendukung (support activities) di PT Alita Praya Mitra adalah sebagai berikut: 1. Firm Infrastructure: Legal, Finance dan Accounting serta General Affair dan Building Management. 2. Human Resources Management: Human Capital Management. 3. Technology Development: Product development, Product design, Software development dan Software design. 4. Procurement: Procurement. Gambar dibawah merupakan hasil analisis fungsi bisnis perusahaan yang telah dijelaskan pada bagian diatas.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
89
Gambar 29 Value chain fungsi bisnis PT Alita Praya Mitra Fungsi bisnis yang telah dikategorikan dalam aktifitas utama dan aktifitas pendukung menurut value chain Porter kemudian akan dipetakan dengan tujuan bisnis (bussiness goal) PT Alita Praya Mitra. Dari hasil analisis menggunakan value chain didapat 22 fungsi bisnis, yaitu: 1.
Product development
2.
Product design
3.
Software development
4.
Software design
5.
Sales and marketing
6.
Instalasi (installation)
7.
Perbaikan (repairing)
8.
Pergudangan (warehousing)
9.
Perawatan (maintenance)
10. Product customizations 11. Pengendalian persediaan 12. Penanganan material 13. Parts supply 14. Pengembalian ke pemasok 15. Pengemasan 16. Human Capital Management Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
90
17. Pelatihan (Trainning) 18. Legal 19. Finance and Accounting 20. General Affair 21. Building Management 22. Procurement Dari penjelasan pada bagian 5.4. Fase Business Architecture (Tahapan B), terdapat 6 tujuan bisnis perusahaan, yaitu: 1.
Solusi dan layanan terhadap kebutuhan konsumen
2.
Layanan konsultasi
3.
Penyediaan teknologi terbaru
4.
Layanan purna jual
5.
Bekerja sama dengan principal dan rekanan
6.
Dukungan sumber daya lokal
Kemudian tujuan bisnis tersebut dipetakan dengan fungsi bisnis perusahaan. Tabel dibawah merupakan hasil pemetaan tujuan bisnis perusahaan dengan fungsi bisnis (aktifitas utama dan aktifitas pendukung):
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
91
Tabel 21 Pemetaan tujuan bisnis perusahaan dengan fungsi bisnis No 1
Tujuan bisnis
Fungsi bisnis
ID LS
Keterangan
Solusi dan layanan terhadap
• Product development
Memberikan solusi dan layanan serta jasa TIK yang sesuai
kebutuhan konsumen
• Product design
dengan kebutuhan konsumen. Solusi dan layanan ini terdiri
• Software development
dari solusi yang bersifat infrastruktur seperti pengadaan
• Software design
software, hardware dan network devices juga solusi yang
• Sales and marketing
bersifat layanan, seperti perencanaan dan perancangan solusi teknologi informasi.
2
3
4
Layanan konsultasi
Penyediaan teknologi terbaru
Layanan purna jual
• Product development
LK
Membantu menyelesaikan permasalahan TIK yang dihadapi
• Product design
oleh konsumen berupa layanan konsultasi. Layanan
• Software development
konsultasi penekanannya lebih kepada penyediaan layanan
• Software design
konsultasi yang bersifat rekomendasi terhadap perencanaan
• Sales and marketing
strategi teknologi informasi perusahaan kepada konsumen.
• Product development
TB
Menyediakan teknologi terbaru dalam memberikan nilai
• Product design
tambah bagi konsumen, agar teknologi informasi menjadi
• Software development
profit center bagi keberlangsungan bisnis konsumen bersifat
• Software design
penelitian dan pengembangan.
• Instalasi (installation)
PJ
Menyediakan layanan purna jual berupa dukungan dan Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
92
• Perbaikan (repairing)
perawatan secara berkala dan berkesinambungan
• Pergudangan (warehousing)
merupakan bagian dari model bisnis yang juga ditawarkan
• Perawatan (maintenance)
kepada konsumen yang bersifat penanganan support and
• Product customizations
maintenance dari solusi dan layanan yang digunakan oleh
• Pengendalian persediaan
konsumen.
• Penanganan material 5
Bekerja sama dengan
• Product customizations
principal dan rekanan
• Parts supply
penyediaan layanan dan teknologi informasi dari pihak
• Pengembalian ke pemasok
ketiga guna memberikan solusi end-to-end bagi konsumen
KS
Bekerja sama dengan principal dan rekanan serta
• Pengemasan • Procurement 6
Dukungan sumber daya lokal
• Human Capital Management
SL
Dukungan sumber daya lokal bagi konsumen, baik sumber
• Pelatihan (Trainning)
daya manusia atau bahan baku yang dominan dibandingkan
• Legal
dengan sumber daya asing adalah penerapan dari misi
• Finance dan Accounting
perusahaan yaitu memberdayakan setiap sumber daya
• General Affair dan Building
manusia PT Alita Praya Mitra untuk bersaing di kancah
Management
Internasional.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
93
6.1.5. Relasi Antara Fungsi Bisnis dan Unit Perusahaan Pemetaan fungsi bisnis (aktifitas utama dan aktifitas pendukung) dengan tujuan bisnis perusahaan kemudian direlasikan dengan unit perusahaan. Unit perusahaan ini yang kemudian akan melakukan aktifitas bisnis perusahaan. Terdapat 22 fungsi bisnis dengan 19 unit organisasi yang terlibat. Pemetaan ini membentuk suatu relasi dalam format matrik, didalamnya termasuk tugas, peran dan tanggung jawab terhadap aktifitasnya. Matriks relasi fungsi bisnis terhadap unit perusahaan ini bertujuan agar masing-masing unit perusahaan mengetahui tugas, peran dan tanggung jawab dalam melaksanakan fungsi bisnis enterprise. Setiap sel akan terisi dengan keterangan berikut: • Major Responsibility and Decision Maker (R), Menunjukkan unit perusahaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi bisnis serta sebagai pengambil keputusan. • Major Involvement in the Function (I), Menunjukkan keterlibatan suatu unit organisasi dalam melaksanakan fungsi bisnis tetapi tidak dengan tanggung jawab sebagai pengambil keputusan. • Some Involment in the process (P), Menunjukkan sebagian keterlibatan suatu unit organisasi dalam fungsi bisnis. Tabel dibawah menyatakan matrik relasi fungsi bisnis terhadap unit perusahaan ini dalam melaksanakan fungsi bisnis enterprise.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
94
1 2 3
Presiden direktur Direktur keuangan Direktur operasional Direktur penjualan dan 4 pemasaran Direktur pengembangan 5 bisnis 6 Corporate affairs 7 Bussiness & engineering 8 Sales and marketing 9 Finance 10 Procurement
Perbaikan (repairing)
Pergudangan (warehousing)
Perawatan (maintenance)
Product customizations
R
R
I
R
R
R R
R
R
R
I
R
R R I
R
I
I
R R
I
I
I
I
Procurement
Instalasi (installation)
R
Building Management
Sales dan marketing
R
R
General Affair
Software design
R
Finance dan Accounting
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Legal
9
Pelatihan (Trainning)
8
Human Capital Management
7
Pengemasan
6
Pengembalian ke pemasok
5
Parts supply
4
Penanganan material
3
Pengendalian persediaan
2
Software development
Unit Organisasi dan Fungsi Bisnis
1
Product design
Unit Organisasi
Fungsi Bisnis
Product development
Tabel 22 Matriks relasi fungsi bisnis terhadap unit perusahaan
R
I I I P
P
P
I Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
95
11 Legal 12 Human resources
I I
R/ I
13 General affair 14 Warehouse dan logistik 15 Building management. Network infrastructure 16 solution Network infrastructure 17 services 18 IT and Application Services 19 Broadcasting and IPTV
R
R
R
R
R
R
R
R I
I
I
I
I
I
R
I
I
I
I
I
I
I
R
I
I
I I
I I
I I
I I
I I
R R
I I
I I
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
96
6.2. Arsitektur Aplikasi Arsitektur aplikasi menggambarkan dan menjelaskan sistem aplikasi yang mendistribusikan dan memproses data dan informasi pada proses bisnis dan aktifitas bisnis perusahaan. Usulan perbaikan merupakan bagian dari bagaimana mendefinisikan dan mengidentifikasi aplikasi-aplikasi apa saja yang dibutuhkan perusahaan dalam menjalankan fungsi bisnisnya (aktifitas utama dan aktifitas pendukung). Aplikasi ini berfungsi untuk mengelola data dan informasi yang dibutuhkan perusahaan baik digunakan oleh suatu unit atau lintas unit. Adapun tahapan yang dilakukan untuk memodelkan arsitektur aplikasi guna mendukung fungsi bisnis perusahaan adalah: 6.2.1. Membuat Daftar Kandidat Modul Aplikasi Dalam membuat daftar kandidat aplikasi guna mendukung fungsi bisnis perusahaan harus mengacu pada tujuan bisnis perusahaan, dimana permasalahan yang
dihadapi
dapat
dicarikan
solusinya.
Tabel
dibawah
menjelaskan
permasalahan dan solusi yang dibutuhkan pada fungsi bisnis yang terdapat pada tujuan bisnis:
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
97
Tabel 23 Pemetaan fungsi bisnis terhadap permasalahan dan sasaran solusi No 1
2
Tujuan bisnis
Fungsi bisnis
Permasalahan yang dihadapi
Sasaran solusi
Solusi dan layanan
Product development
Tidak adanya big-picture dalam
Adanya sistem informasi yang dapat
terhadap kebutuhan
Product design
melakukan pengembangan dan
melakukan proses pengembangan dan
konsumen
Software development
perancangan produk dan software.
perancangan produk dan software.
Software design
Sehingga pengembangan satu unit
Adanya sistem informasi yang bersifat
Sales and marketing
bisnis terkadang tumpang tindih
pengelolaan knowledge dari masing-
Product development
dengan unit bisnis lainnya.
masing unit tentang apa yang
Product design
Tidak adanya sharing knowledge
dikembangkan dan dirancang, sehingga
Software development
perihal pengembangan dan
knowledge dari satu unit dapat saling
Software design
perancangan yang dilakukan
dipertukarkan.
Sales and marketing
terhadap senior kepada juniornya.
Dibutuhkannya sistem informasi yang
Tidak adanya rekam jejak
dapat saling berbagi knowledge dan
pengembangan dan perancangan
pencarian knowledge baru serta
produk dan software.
dilakukan pengembangan bersama.
Layanan konsultasi
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
98
3
Penyediaan
Product development
Penelitian dan pengembangan yang
Dibutuhkan penelitian dan
teknologi terbaru
Product design
hanya bersifat one time project.
pengembangan yang berkelanjutan dan
Software development
Sedangkan dibutuhkan penelitian &
berkesinambungan dengan target
Software design
pengembangan yang berkelanjutan
pencapaian jangka panjang.
dan berkesinambungan. 4
Layanan purna jual
Instalasi (installation)
Tidak adanya layanan call center.
Penggunaan sistem informasi untuk
Perbaikan (repairing)
Tidak adanya sistem informasi
pencatatan dan penanganan keluhan dan
Perawatan (maintenance)
dalam penanganan permasalahan
komplain dari konsumen berdasarkan
Product customizations
dan komplain yang diterima dari
SLA yang sudah disepakati sebelumnya
konsumen.
(call center and helpdesk). Adanya sistem informasi yang dapat mengelola hubungan dengan konsumen dan layanan dukungan lainnya.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
99
5
6
Tidak adanya sistem informasi
Penggunaan sistem informasi yang dapat
dengan principal dan Pergudangan (warehousing)
yang menghubungkan principal
melakukan manajemen suplai produk
rekanan
Pengendalian persediaan
dengan perusahaan dan rekanan
dan spare part dalam jaringan yang
Penanganan material
dengan perusahaan.
terbentuk antara supplier dengan
Bekerja sama
Product customizations
Parts supply
perusahaan dan principla dengan
Pengembalian ke pemasok
perusahaan. Distribusi produk dan spare
Pengemasan
part dalam satu hubungan rantai yang
Procurement
berjalan dari hulu dan hilir.
Dukungan sumber
Human Capital
Pengembangan sumber daya
Pengembangan sumber daya manusia
daya lokal
Management
manusia perusahaan masih bersifat
perusahaan yang berkelanjutan dan
Pelatihan (Trainning)
project based sehingga tidak adanya berkesinamabungan dengan target
Legal
pengembangan yang berkelanjutan
pencapaian kompetensi yang akan
Finance dan Accounting
dan pencapaian target kompetensi
dicapai terhadap tujuan bisnis dan fungsi
General Affair dan Building
yang terarah dan terencana dalam
bisnis.
Management
jangka panjang.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
100
6.2.2. Mendefinisikan Modul Kandidat Aplikasi Dengan mengacu pada tabel Pemetaan fungsi bisnis terhadap permasalahan dan sasaran solusi sebelumnya, maka didapat aplikasi sebagai berikut: Tabel 24 Daftar kandidat aplikasi No 1
2
Tujuan bisnis
Fungsi bisnis
Aplikasi
Solusi dan layanan
Product development
Knowledge
terhadap kebutuhan
Product design
Management System
konsumen
Software development
(KMS)
Software design
Integrated Development
Sales and marketing
Environtment (IDE)
Layanan konsultasi
Product development Product design Software development Software design Sales and marketing
3
Penyediaan teknologi
Product development
Knowledge
terbaru
Product design
Management System
Software development
(KMS)
Software design
Integrated Development Environtment (IDE)
4
Layanan purna jual
Instalasi (installation)
Call Center dan Help
Perbaikan (repairing)
Desk
Perawatan (maintenance)
Trouble and Ticketing
Product customizations
System IT Service Management System (ITSM) Customer Relasionship Management (CRM) Knowledge Management System (KMS) Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
101
5
Bekerja sama dengan
Product customizations
Supply Chain
principal dan rekanan
Pergudangan
Management System
(warehousing)
(SCM)
Pengendalian persediaan
Enterprise Resource
Penanganan material
Planning (ERP)
Parts supply
Knowledge
Pengembalian ke
Management System
pemasok
(KMS)
Pengemasan Procurement 6
Dukungan sumber
Human Capital
Enterprise Resource
daya lokal
Management
Planning (ERP)
Pelatihan (Trainning)
Knowledge
Legal
Management System
Finance dan Accounting
(KMS)
General Affair dan Building Management Adapun definisi dari masing-masing aplikasi adalah sebagai berikut: Tabel 25 Model arsitektur aplikasi (Application Portfolio) No
Aplikasi
1
Knowledge Management
Sistem informasi yang diaplikasikan untuk
System (KMS)
mengelola knowledge yang terdapat di dalam
Deskripsi/Fungsionalitas Aplikasi
perusahaan. KMS merupakan sistem yang berbasiskan teknologi informasi yang dikembangkan untuk mendukung proses-proses inti dari Knowledge Management yaitu, penciptaan knowledge (knowledge creation), penyimpanan knowledge (knowledge storage), pemindahan knowledge (knowledge transfer), dan pengaplikasian knowledge tersebut (knowledge application) dalam perusahaan. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
102
2
Integrated Development
Aplikasi perangkat lunak yang menyediakan
Environtment (IDE)
fasilitas lengkap untuk pemrograman komputer untuk pengembangan piranti lunak. IDE yang biasanya terdiri dari: Sumber editor kode, Kompilator, alat-alat otomatis yang di buat dan Debugger.
3
Call Center and Help
Suatu layanan informasi yang terpusat yang
Desk
digunakan untuk tujuan menerima dan mengirimkan sejumlah besar permintaan bantuan, keluhan dan komplai melalui berbagai media, seperti:telepon, sms dan email.
4
Trouble and Ticketing
Sistem informasi yang digunakan sebagai media
System
bagi User/konsumen untuk dapat menyampaikan Ticket yang berisi Complain/Request/ Objection/Inquiry (CROI) kepada perusahaan (Helpdesk), dan dapat diekskalasikan ke bagian yang berhubungan dan terkait.
5
IT Service Management
Manajemen Layanan Teknologi Informasi adalah
System (ITSM)
suatu metode pengelolaan sistem teknologi informasi (TI) yang secara filosofis terpusat pada perspektif konsumen layanan TI terhadap bisnis perusahaan. IT Service Management yang memiliki kemampuan untuk memberikan nilai kepada pelanggan dalam bentuk layanan; dan Kemampuan itu bertujuan untuk lebih meningkatkan ke-efektif-an dan efisiensi dalam pemberian layanan kepada pelanggan.
6
Customer Relasionship
CRM menyimpan informasi pelanggan dan
Management (CRM)
merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
103
tersebut. CRM mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan. 7
Supply Chain
Suatu sistem antar fungsi-fungsi bisnis dalam
Management System
suatu organisasi yang berperan dalam mengelola
(SCM)
tugas-tugas yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan pelanggan mulai dari penyediaan bahan mentah hingga pengiriman barang kepada pelanggan.
8
Enterprise Resource
Sistem informasi perusahaan yang dirancang
Planning (ERP)
untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap. Software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan.
6.2.3. Membuat Relasi Fungsi Bisnis Dengan Modul Aplikasi Kandidat aplikasi tersebut kemudian direlasikan dengan unit organisasi yang terlibat dan fungsi bisnis. Terdapat 8 kandidat aplikasi yang kemudian akan dipetakan kedalam 19 unit organisasi dan 22 fungsi bisnis perusahaan. Tabel dibawah memperlihatkan hubungan kandidat aplikasi dengan unit organisasi dan fungsi bisnis perusahaan.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
104
Trouble and Ticketing System
X
X
X
X X
X
6
7
X
X
X
X X X X
X X X
X
X
X
X
X X
X
X X X X X
X
X
8
Enterprise Resource Planning (ERP)
Call Center dan Help Desk
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
5
Supply Chain Management System (SCM)
4
Customer Relasionship Management (CRM)
Presiden direktur Direktur keuangan Direktur operasional Direktur penjualan dan pemasaran Direktur pengembangan bisnis Corporate affairs Bussiness & engineering Sales and marketing Finance Procurement Legal Human resources General affair Warehouse dan logistik Building management. Network infrastructure solution Network infrastructure services IT and Application Services Broadcasting and IPTV
3
IT Service Management System (ITSM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
2 Integrated Development Environtment (IDE)
Unit Organisasi dan Kandidat Aplikasi
1
Knowledge Management System (KMS)
Tabel 26 Relasi unit organisasi dengan kandidat aplikasi
X X X X X X X X X X X X X X X X X
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
105
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Product development Product design Software development Software design Sales dan marketing Instalasi (installation) Perbaikan (repairing) Pergudangan (warehousing) Perawatan (maintenance) Product customizations Pengendalian persediaan Penanganan material Parts supply Pengembalian ke pemasok Pengemasan Human Capital Management Pelatihan (Trainning) Legal Finance dan Accounting General Affair Building Management Procurement
X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X
3
4
5
6
7
Trouble and Ticketing System
IT Service Management System (ITSM)
Customer Relasionship Management (CRM)
Supply Chain Management System (SCM)
X X X X
8
Enterprise Resource Planning (ERP)
2
Call Center dan Help Desk
Fungsi Bisnis dan Kandidat Aplikasi
Knowledge Management System (KMS)
1
Integrated Development Environtment (IDE)
Tabel 27 Relasi fungsi bisnis dengan Kandidat Aplikasi
X X X X X X X X X
X
X X
X X X X X X X
X
X X X X X X X X X X X X X X X X X
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
106
Sehingga jika 8 kandidat aplikasi dipetakan kedalam value chain fungsi bisnis perusahaan maka akan terlihat seperti gambar berikut:
Gambar 30 Kandidat aplikasi dipetakan kedalam value chain Aplikasi KMS merupakan aplikasi yang digunakan oleh semua fungsi bisnis. Aplikasi ERP juga digunakan oleh semua fungsi bisnis kecuali marketing and sales dan services. Services merupakan fungsi bisnis yang menggunakan banyak aplikasi. Terdapat 5 aplikasi yang digunakan oleh services, yaitu: KMS, CRM, Call Center dan Help Desk, Trouble and Ticketing System dan IT Service Management System (ITSM). Pada penerapannya akan digunakan 8 kandidat aplikasi berbasis open source yang kemudian dideploy pada cloud environment, hal ini sesuai dengan kebutuhan manajemen pada arsitektur teknologi yang pada fase manajemen kebutuhan dimana menyatakan bahwa akan menerapkan konsep sistem terbuka (open system). 6.2.4. Relasi Aplikasi Saat Ini Dengan Modul Kandidat Aplikasi Saat ini PT Alita Praya Mitra memiliki 2 aplikasi, yaitu aplikasi Pravina dan Telco Resource Planning. Mengacu pada bagian 1.2. Analisis Permasalahan, bahwa terdapat 11 permasalahan yang dihadapi perusahaan dan terdapat 4 hal yang menjadi kebutuhan perusahaan terhadap aplikasi saat ini serta adanya prinsipprinsip arsitektur pada bagian 5.2. Fase Requirements Managements, yaitu 13 Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
107
prinsip aplikasi, 4 prinsip data dan 12 prinsip teknologi serta hasil dari pemetaan tujuan bisnis dan fungsi bisnis terhadap permasalahan yang dihadapi dan harapan manajemen pada tabel perihal pemetaan fungsi bisnis terhadap permasalahan dan sasaran solusi dan penjelasan pada bagian 6.2.2. Mendefinisikan Modul Kandidat Aplikasi yang kemudian dijelaskan pada tabel Daftar Kandidat Aplikasi dan tabel Model Arsitektur Aplikasi (Application Portfolio) maka dapat dibuatkan relasi antara aplikasi saat ini dengan kandidat aplikasi, seperti tabel berikut:
1 2 3
5
6
7
Trouble and Ticketing System
IT Service Management System (ITSM)
Customer Relasionship Management (CRM)
Supply Chain Management System (SCM)
Pravina (PRVN) Telco Resource Planning (TRP) U New N N N N N N N : New; R : Replace; RT : Retain; U : Upgrade; M : Middleware
8
U U
9
10
Telco Resource Planning (TRP)
4
Pravina (PRVN)
3
Enterprise Resource Planning (ERP)
2
Call Center dan Help Desk
Unit Organisasi dan Kandidat Aplikasi
1
Integrated Development Environtment (IDE)
Existing
Future
Knowledge Management System (KMS)
Tabel 28 Relasi aplikasi saat ini dengan kandidat aplikasi
RT M M RT
Untuk menyelesaikan permasalahan integrasi aplikasi dan data sharing aplikasi Pravina dan Telco Resource Planning maka akan diintegrasikan dengan dibuatkannya data interface dan application interface. Dibangunnya aplikasi middleware yang berbasis Service Orientation Architecture (SOA) menggunakan platform teknologi web services (WSDL 2.0) dimana pertukaran data yang digunakan adalah xml. Selain integrasi aplikasi Pravina dan Telco Resource Planning juga dibutuhkan upgrade kedua aplikasi tersebut mengarah ke aplikasi Enterprise Resource Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
108
Planning (ERP) dimana dibutuhkan fitur yang dapat mengakomodasi unit perusahaan yang masih melakukan fungsi bisnisnya secara manual menjadi terkomputerisasi. Terdapat 6 kandidat aplikasi, yaitu: 1.
Knowledge Management System (KMS)
2.
Integrated Development Environtment (IDE)
3.
Trouble and Ticketing System
4.
IT Service Management System (ITSM)
5.
Customer Relasionship Management (CRM)
6.
Supply Chain Management System (SCM)
Keenam kandidat aplikasi ini merupakan aplikasi yang berbasis layanan cloud. Sehingga perusahaan tidak memerlukan investasi infrastruktur. Sedangkan aplikasi Call Center dan Help Desk dideploy pada server perusahaan berbasis open source. Dengan demikian berikut adalah landscape kandidat aplikasi,
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
109
Gambar 31 Landscape kandidat aplikasi
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
110
6.3. Arsitektur Data Arsitektur data menggambarkan dan menjelaskan struktur dan entitas data secara logika dan fisik serta aliran data dan informasi dari proses bisnis dan aktifitas bisnis yang terlibat didalamnya. Fungsi bisnis yang sudah terdefinisi pada fase arsitektur bisnis kemudian diidentifikasikan data-data apa saja yang dibutuhkan guna mendukung fungsi bisnis tersebut. Pada fase arsitektur bisnis, dengan menggunakan pemodelan bisnis value chain, diperoleh aktifitas utama adalah Inbound Logistics: Penanganan material, Pergudangan (warehousing), Pengendalian persediaan dan Pengembalian ke pemasok; Operations: Pengemasan, Instalasi (installation) dan Perawatan (maintenance); Outbound Logistics: Penanganan material dan Pergudangan (warehousing); Marketing & Sales: Sales dan marketing; Services: Perbaikan (repairing), Product customizations dan Parts supply. Dan aktifitas pendukung adalah Firm Infrastructure: Legal, Finance dan Accounting, General Affair dan Building Management; Human Resources Management: Human Capital Management dan Pelatihan (Trainning); Technology Development: Product development, Product design, Software development dan Software design; Procurement: Procurement. Dengan demikian maka entitas data yang akan didefinisikan harud mengacu pada fungsi bisnis perusahaan (aktifitas utama dan aktifitas pendukung). Pendefinisian dan identifikasi pembangunan arsitektur data dilakukan dengan cara membuat daftar kandidat entitas data, mendefinisikan kandidat entitas data, atribut, membuat hubungan antar entitas data, dan menghubungkan entitas data dengan fungsi bisnis. 6.3.1. Membuat Daftar Kandidat Entitas Data Pada penerapannya akan digunakan 8 kandidat aplikasi berbasis open source, hal ini sesuai dengan manajemen kebutuhan pada arsitektur teknologi yang terdapat pada fase manajemen kebutuhan dimana menyatakan bahwa akan menerapkan konsep sistem terbuka (open system) dan menerapkan teknologi sistem terbuka (open standard). Dengan demikian entitas data yang digunakan mengacu pada kandidat aplikasi berbasis open source tersebut. Terlampir pada lampiran 3, Entity Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
111
Relational Diagram (ERD) data yang digunakan untuk kandidat aplikasi ERP, SCM dan CRM. Terlampir pada lampiran 4, Entity Relational Diagram (ERD) data yang digunakan untuk aplikasi ITSM system. 6.3.2. Membuat Relasi Fungsi Bisnis Dengan Entitas Data Berikut adalah hubungan fungsi bisnis dengan entitas data dari kandidat aplikasi yang mengacu pada arsitektur bisnis, Tabel 29 Relasi fungsi bisnis dengan entitas data dari kandidat aplikasi No
Tujuan bisnis
Fungsi bisnis
Entitas data (berbasis open source)
1
Solusi dan layanan
Product development
Entitas data KMS.
terhadap kebutuhan
Product design
Open Integrated
konsumen
Software development
Development
Software design
Environment (IDE).
Sales and marketing 2
Layanan konsultasi
Product development
Entitas data KMS .
Product design
Open Integrated
Software development
Development
Software design
Environment (IDE).
Sales and marketing 3
4
Penyediaan
Product development
Entitas data KMS.
teknologi terbaru
Product design
Open Integrated
Software development
Development
Software design
Environment (IDE).
Instalasi (installation)
Entitas data ERP.
Perbaikan (repairing)
Entitas data KMS.
Perawatan (maintenance)
Entitas data CRM.
Product customizations
Entitas data ITSM
Layanan purna jual
system.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
112
5
Bekerja sama dengan Product customizations
Entitas data ERP
principal dan
Pergudangan
Entitas data SCM.
rekanan
(warehousing)
Entitas data KMS.
Pengendalian persediaan Penanganan material Parts supply Pengembalian ke pemasok Pengemasan Procurement 6
Dukungan sumber
Human Capital
Entitas data ERP.
daya lokal
Management
Entitas data KMS.
Pelatihan (Trainning) Legal Finance dan Accounting General Affair dan Building Management 6.4. Arsitektur Teknologi Arsitektur teknologi menggambarkan dan menjelaskan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan dalam distribusi aplikasi, data dan informasi yang mendukung proses bisnis dan aktifitas bisnis. Termasuk didalamnya adalah infrastruktur teknologi informasi dan data komunikasi dalam bentuk jaringan komputer. Fase ini bertujuan untuk mendefinisikan dan mengidentifikasikan TI yang dibutuhkan untuk dapat menyediakan lingkungan bagi aplikasi. Pendefinisian dan identifikasi terhadap arsitektur teknologi meliputi pendefinisian platform teknologi, penentuan platform teknologi, menghubungkan fungsi bisnis dengan platform teknologi, dan menghubungkan aplikasi dengan platform teknologi. Tahapan-tahapan dalam pembentukan arsitektur teknologi antara lain:
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
113
6.4.1. Mengidentifikasikan Prinsip Teknologi Adapun yang menjadi prinsip dalam arsitektur teknologi ini adalah: 1.
Menerapkan konsep sistem terbuka (open system)
2.
Menerapkan teknologi berorientasi layanan (service orientation)
3.
Menerapkan teknologi sistem terbuka (open standard)
4.
Menerapkan Teknologi client/server
5.
Menerapkan antarmuka (interface)
6.
Aplikasi berbasis Web (Web enable) dan mobile system
7.
Menerapkan manajemen basis data relasional yang terintegrasi
8.
Perancangan Aplikasi berorientasi objek dan bersifat modular
9.
Pemilihan perangkat keras (hardware) dan perangkat jaringan (network devices) yang independen
10. Standarisasi protokol jaringan dan otorisasi perangkat jaringan secara terpusat 11. Menerapkan prinsip prinsip Keamanan Sistem Informasi, penggunaan Single Sign On 12. Perangkat Komputasi Pemakai (client side) terbuka dan terdaftar Dengan demikian digunakan aplikasi yang berbasis open source dan open standart. 6.4.2. Mendefinisikan Platform Teknologi Platform teknologi yang digunakan haruslah mengacu pada prinsisp arsitektur teknologi yang dinyatakan pada fase sebelumnya. Platform teknologi ini juga harus mendukung kandidat aplikasi yang berjalan diatasnya dengan pertukaran data dan informasi yang berjalan dengan baik. Adanya prinsip penggunaan open source dan open standart, maka aplikasi yang berjalan diatasnya juga harus mampu berjalan diatas platform open source dan open standart. Berikut adalah open source dan open standart yang digunakan, tabel dibawah menjelaskan penggunaan tersebut:
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
114
Tabel 30 Teknologi open platform dan open standart No
Open source dan open standart
Open interface
Open OS / DB
1
Apache Tomcat
Webdav
Unix
2
Java J2EE ( JDK 1.6 )
Webservices
GNU / Linux
3
GWT ( Google Web Toolkit-Ajax )
SOA dan XML
PostgreSQL
4
Hibernate
5
Spring
6
Lucene Text Search Engine
7
POI File Format Conversion
8
OpenOffice
9
jBPM
10
KEA
11
Weka
12
Aperture
13
Rdf2go
14
Openrdf
MySQL
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
115
Gambar 32 Usulan High Level kandidat aplikasi Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
116
Gambar 33 Usulan topologi jaringan Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
117
Dengan usulan High Level untuk kandidat aplikasi, maka topologi jaringan diusulkan untuk melakukan penambahan 3 buah firewall dan 1 buah server dan 1 buah layanan cloud yang mencakup aplikasi Knowledge Management System (KMS), Repository untuk Integrated Development Environtment (IDE), Trouble and Ticketing System, IT Service Management System (ITSM), Customer Relasionship Management (CRM), Supply Chain Management System (SCM). Firewall digunakan sebagai sistem keamanan suatu jaringan agar jaringan tersebut tidak disusupi oleh pihak-pihak yang tidak memiliki kewenangan. Dengan kata lain firewall adalah bagian dari sistem keamanan jaringan komputer yang digunakan untuk melindungi komputer dari beberapa jenis serangan dari komputer luar. Salah satu prinsip teknologi yang diusulkan untuk dapat memberikan kemampuan integrasi pada tingkat aplikasi yaitu dengan mengadopsi kerangka kerja aristektur aplikasi/sistem informasi berorientasi layanan atau Service Oriented Architecture (SOA). Terdapat satu teknologi yang merupakan suatu infrastruktur untuk menunjang implementasi SOA yaitu teknologi Enterprise Service Bus (ESB). Teknologi ESB memiliki pendekatan service bus yang menyediakan bus untuk integrasi antar aplikasi. Aplikasi-aplikasi yang berbeda tidak berkomunikasi satu sama lain secara langsung melainkan komunikasi melalui backbone middleware SOA. ESB merupakan infrastruktur SOA yang berperan sebagai jembatan untuk mentransformasikan service-service yang dikirim ataupun yang diterima dari aplikasi-aplikasi yang terintegrasi. ESB menyediakan service-service secara meluas sehingga dapat meningkatkan penggunaan ulang dan menggabungkan service secara lebih mudah.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
118
6.4.3. Membuat Relasi Fungsi Bisnis Dengan Platform Teknologi Beikut adalah relasi fungsi bisnis dengan platform teknologi yang digunakan:
X
X
X
X
X
X X X X X X X X
X X X X X X X
X X X X X X X X
21
X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
X X X X X X X X
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
22
Procurement
X
X X X X X X
20
Building Management
X
X X X X X X X X
19
General Affair
X
X X X X X X
18
Finance dan Accounting
X
X X X X X
17
Legal
X
X X X X X X
16
Pelatihan (Trainning)
X
X X X X X X X X
15
Pengemasan
X X X X X X
14
Pengembalian ke pemasok
X X X X X X
13
Parts supply
X X X X X X
12
Penanganan material
X X X X X
11
Pengendalian persediaan
X X X X X
10
Product customizations
X X X X X
9
Perawatan (maintenance)
X X X X X
8
Pergudangan (warehousing)
Perbaikan (repairing)
7
Instalasi (installation)
6
Sales dan marketing
5
Software design
PC Dual Core Server Keyboard Mouse Monitor Printer Scanner harddisk
4
Software development
1 2 3 4 5 6 7 8
3
Product design
Perangkat Keras
Platform teknologi dan fungsi bisnis
2
Product development
1
Human Capital Management
Tabel 31 Relasi fungsi bisnis dengan platform teknologi
119
9 10 11
Perangkat jaringan
Perangkat Lunak
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Compact Disk Memori Linux Server Microsoft Windows Server Microsoft Office Internet Browser Java PHP .NET MySQL SQL Server LAN Internet PABX Faximili Switch Modem Router Access Point
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X X
X X
X X
X X
X X X X X X X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X
X
X X
X X
X
X X
X
X X
X
X
X X
X X
X X
X X X X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X X
X
X
X
X
X X
X X
X X
X X
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
120
6.4.4. Membuat Relasi Aplikasi Dengan Platform Teknologi Berikut adalah relasi aplikasi dengan platform teknologi yang digunakan:
13 14 15 16 17 18 19
X X X X X X X X X X X
X X X
X
X X X X
X X
X
X
5
6
7
8
X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X
X X X X X X X X X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X X X
X
X
X
X
X
IT Service Management System (ITSM)
X X X X X X X X X X X
Trouble and Ticketing System
Call Center dan Help Desk
X X X X X
4
Enterprise Resource Planning (ERP)
Perangkat Lunak
12
PC Dual Core Server Keyboard Mouse Monitor Printer Scanner Harddisk Compact Disk Memori Linux Server Microsoft Windows Server Microsoft Office Internet Browser Java PHP .NET MySQL SQL Server
3
Supply Chain Management System (SCM)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
2
Customer Relasionship Management (CRM)
Perangkat Keras
Platform teknologi dan Kandidat Aplikasi
Knowledge Management System (KMS)
1
Integrated Development Environtment (IDE)
Tabel 32 Relasi platform teknologi dengan kandidat aplikasi
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
Perangkat jaringan
121
20 21 22 23 24 25 26 27
LAN Internet PABX Faximili Switch Modem Router Access Point
X X
X X
X
X
X X
X X
X X X X X X X
X X
X X
X X
X X
X X
X
X
X
X
X
X X
X X
X X
X X
X X
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini akan membahas kesimpulan dan saran dari penelitian. 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan serta rancangan didalam melakukan penelitian ini, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Mengacu pada bagian 5.3.2. Tujuan Bisnis dan 5.3.3. Sasaran Bisnis bahwa terdapat 6 tujuan bisnis PT Alita Praya Mitra yang kemudian menghasilkan 9 fungsi bisnis yang terdiri dari 5 aktifitas utama dan 4 aktifitas pendukung. Dari dekomposisi pemodelan bisnis ini teridentifikasikan 22 fungsi bisnis untuk mendukung tujuan bisnis PT Alita Praya Mitra. Dengan demikian tidak ada perubahan arsitektur bisnis perusahaan hanya memetakan fungsi bisnis kedalam aktifitas utama dan aktifitas pendukung. 2. Terdapat 13 prinsip arsitektur aplikasi, 4 prinsip arsitektur data dan 12 prinsip arsitektur teknologi yang mendukung tujuan bisnis dalam menjalankan aktifitas bisnis PT Alita Praya Mitra yang dijelaskan pada bagian 5.2. yaitu Fase Requirements Managements. 3. Pada bagian 6.1. Arsitektur bisnis yang menyatakan bahwa teridentifikasi 22 fungsi bisnis maka dari arsitektur aplikasi dapat dihasilkan 8 kandidat aplikasi serta arsitektur datanya yang dapat mendukung tujuan bisnis perusahaan. Adapun 8 kandidat aplikasi tersebut adalah: a. Knowledge Management System (KMS) b. Integrated Development Environtment (IDE) c. Call Center dan Help Desk d. Trouble and Ticketing System e. IT Service Management System (ITSM) f. Customer Relasionship Management (CRM) g. Supply Chain Management System (SCM) h. Enterprise Resource Planning (ERP)
122
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
123
Aplikasi Pravina dan Telco Resource Planning akan diintegrasikan dengan dibuatkannya data interface dan application interface. Untuk menjembatani kedua aplikasi tersebut dibangunnya aplikasi middleware yang berbasis Service Orientation Architecture (SOA) menggunakan platform teknologi web services (WSDL 2.0) dimana pertukaran data yang digunakan adalah xml. 4. Mengacu pada kesimpulan poin 3 serta permasalahan yang dihadapi maka integrasi aplikasi Pravina dan Telco Resource Planning dengan dibuatkannya data interface dan application interface akan menjadi prioritas dalam penerapan arsitektur enterprise ini. 5. Aplikasi Knowledge Management System (KMS), Repository untuk Integrated Development Environtment (IDE), Trouble and Ticketing System, IT Service Management System (ITSM), Customer Relasionship Management (CRM) dan Supply Chain Management System (SCM) menggunakan cloud environment. Keenam kandidat aplikasi ini merupakan aplikasi yang berbasis layanan cloud (Software as a Services - SaaS) sehingga perusahaan tidak memerlukan investasi infrastruktur. 6. Berdasarkan pada 12 prinsip arsitektur teknologi yang dijelaskan pada bagian 6.4. Arsitektur teknologi, maka kandidat aplikasi harus memiliki platform teknologi bersifat open source dan open standart serta aplikasi harus mendukung arsitektur berorientasi layanan / Service Oriented Architecture (SOA). 7.2. Saran Adapun saran yang dapat diberikan pada penelitian ini adalah: 1. Dukungan dan komitmen dari manajemen PT Alita Praya Mitra merupakan fokus utama dalam menerapkan rancangan arsitektur enterprise dari penelitian ini. 2. Perlunya penelitan lebih lanjut terhadap tahapan Migration Planning, Implementation Governance serta Architecture Change Management agar rancangan arsitektur enterprise yang dihasilkan dapat diterapkan dan memberi manfaat bagi perusahaan. Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
124
DAFTAR PUSTAKA
Applegate, L. M., Austin, R. D., & Soule, D. L. (2009). Corporate Information Strategy and Management. Singapore: McGraw-Hill. Cakrayana I.2011. Perancangan Enterprise Architecture Menggunakan TOGAF ADM Untuk Penerapan Standar Nasional Pendidikan Di Sekolah Menengah Atas (Studi Kasus: SMA Plus PGRI Cibinong). Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. http://bisom.uncc.edu/courses/info2130/Topics/istypes.htm [22 Desember 2013]. Jogiyanto. 2007. Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Land MO. Proper E, Waage M, Cloo J, Steghuis C. 2009, Enterprise Architecture: Creating value by Informed Goverance, Berlin: Spinger. Marimin, Tanjung H, Prabowo H. 2006, Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo. Mardiansyah C.R.2012. Analisis dan Pengembangan Enterprise Arsitekttur Menggunakan Framework TOGAF Pada Pengadilan Agama Bandung. Universitas Widyatama. Open Group. 2009, The Open Group Architecture Framework:Architecture Development Method. http://www.opengroup.org/architecture/togaf9-doc/arch/ [22 Desember 2013]. Proklamirsyah A.2013. Perencanaan Arsitektur Enterprise Perguruan Tinggi: Studi Kasus Pendirian Universitas Yayasan "X". Magister Teknologi Informasi. Universitas Indonesia. Setiawan EB. 2009. Pemilihan EA Framework. Didalam: Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi; Yogyakarta, 20 Juni 2009. Shelly, Cashman, Vermaat. 1999, Type of Information System. http://bisom.uncc.edu/courses/info2130/Topics/istypes.htm [22 Desember 2013]. Somantri K.T.2011. Pemodelan Arsitektur Enterprise Dengan TOGAF ADM Pada Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SDN Galunggung Kota Tasikmalaya. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Surendro K.2009. Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi. Bandung: Penerbit Informatika.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
125
Sutanta E.2003. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu. Sutedjo B, 2002, Perencanaan dan Pembangunan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset. Zachman JA. 1996. The Framework for Enterprise Architecture: background, description, and utility. Canada: Zachman International, Inc
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
126
LAMPIRAN 1. Kuisioner. Perancangan Arsitektur Enterprise Menggunakan TOGAF ADM: Studi Kasus PT.Alita Praya Mitra Nama
:
Jabatan
:
1. Apa yang anda ketahui tentang visi dan misi perusahaan ?, jelaskan dengan singkat, 2. Apa yang anda ketahui tentang profil perusahaan dan struktur organisasinya ?, jelaskan dengan singkat, 3. Bisnis dan proses bisnis apa saja yang berjalan diperusahaan dan bagaimana keterlibatan antar unit ? 4. Bagaimana
dukungan
dari
senior
manager
dan
managemen
dalam
pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) guna mendukung bisnis dan proses bisnis perusahaan ? 5. Prinsip-prinsip Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) apa saja yang dubutuhkan guna mendukung bisnis dan proses bisnis perusahaan ? 6. Sistem informasi dan infrastruktur teknologi informasi apa saja yang dimiliki perusahaan saat ini ? baik berupa software, hardware dan networking, 7. Bagaimana pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) dalam perusahaan guna mendukung bisnis dan proses bisnis perusahaan serta hambatan yang dihadapi ? 8. Bagaimana peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) dalam perusahaan dan bagaimana SI/TI membantu bisnis dan proses bisnis yang ada ? 9. Apakah di perusahaan anda sudah menerapkan model Arsitektur Enterprise (Konteks : integrasi bisnis, data, proses, organisasi, teknologi, dan menyelaraskan sumber daya enterprise dengan tujuan perusahaan) ?, jelaskan dengan singkat (jika sudah atau belum ada), 10. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) seperti apa yang dibutuhkan perusahaan saat ini dan masa akan datang (4-5 tahun mendatang) ? serta bagaimana harapannya bagi strategi bisnis dan keberlangsungan perusahaan anda 4-5 tahun mendatang ? Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
127
LAMPIRAN 2. Hasil Kuisioner. Perancangan Arsitektur Enterprise Menggunakan TOGAF ADM: Studi Kasus PT.Alita Praya Mitra Nama
: xxx
Jabatan
: xxx
1. Apa yang anda ketahui tentang visi dan misi perusahaan ?, jelaskan dengan singkat, Visi perusahaan adalah tujuan perusahaan yang sifatnya jangka panjang, lebih general dan mencakup semua hal dan aspek. Visi Alita adalah Menjadi pemimpin utama di industri jasa ICT Skala regional. Misi perusahaan adalah terjemahan atau pengkristalan visi ke bagian-bagian yang lebih spesifik namun yang dianggap paling penting menyangkut core business atau core value perusahaan. Misi sifatnya lebih definitif dan relatif lebih terukur dibanding visi. 2. Apa yang anda ketahui tentang profil perusahaan dan struktur organisasinya ?, jelaskan dengan singkat, Alita adalah perusahaan yang bergerak di bidang supply dan jasa, terutama jasa integrasi dan penyedia jaringan dan infrastruktur, struktur organisasi Alita organisasi silo semi konvensional dengan kompartementasi standar untuk bagian bagian support (overhead) seperti finance, procurement, legal dan lainnya, dan kompartementasi semi matrix untuk sales dan operation dengan sistem business unit dan sales group. 3. Bisnis dan proses bisnis apa saja yang berjalan diperusahaan dan bagaimana keterlibatan antar unit ? Bisnis yang terjadi pada dasarnya adalah supply barang dan jasa, lead awal pekerjaan adalah dari sales utk initiate project, kemudian dari sales masuk ke project manager yang akan memanage flow mulai dari initiate pembelian (mulai spmb) baik jasa maupun barang ke procurement via project administrator, barangbarang atau jasa yang pembeliannya dilakukan procurement pada pelaksanaannya dikoordinir oleh project manager utk matching antara kedatangan barang dan mulainya subkontratktor bekerja untuk pemasangan atau installasi. Per keselesaian installasi pihak sales melanjutkan flow dengan penagihan ke klien sementara Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
128
parallel project akan melakukan proses flow pembayaran dari invoice yang diajukan supplier dan penyedia jasa ke finance. Proses bisnis bisa dinyatakan done ketika invoicing alita ke customer selesai terbayar dan seluruh phak supplier barang maupun jasa invoice nya dibayarkan oleh alita dalam satu project. 4. Bagaimana
dukungan
dari
senior
manager
dan
managemen
dalam
pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) guna mendukung bisnis dan proses bisnis perusahaan ? Senior manager dan manager akan memberikan masukan terhadap proses flow pekerjaan berdasarkan kondisi real, dan mengevaluasi kembali kendala-kendala yang muncul untuk mencari solusi agar terjadi sinkronisasi antara penerapan dan pengembangan SI dengan kondisi real, supaya sistem yang dibuat dapat digunakan secara optimal menghilangkan pengecualian-pengecualian yang mengharuskan implementasi bekerja di jalur offline. 5. Prinsip-prinsip Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) apa saja yang dubutuhkan guna mendukung bisnis dan proses bisnis perusahaan ? -
Kemudahan Penggunaan (GUI yang nyaman, kemudahan akses ke sistem)
-
Simple workflow dan minimal input (tidak kompleks)
-
Sesuai dengan flow dan bahkan bisa mendrive simplifikasi existing flow bisnis dengan otomasi atau hal lain
-
100% paperless, mendukung online dan remote approval dan eskalasi berjenjang maupun parallel dengan gradasi kewenangan.
-
Keamanan Sistem yang solid
-
Availability dan Reliability yang tinggi
-
Fleksibel untuk meniadakan kondisi-kondisi khusus manual (offline)
-
Expandable dan Scalable
-
Interoperable dengan sistem-sistem lain yang mungkin sudah digunakan dan nyaman digunakan oleh pengguna
-
Modulor
dan
bisa
hybrid
dikombinasi
dengan
sistem
existing,
memungkinkan terjadinya gradual migration dari sistem satu ke lainnya maupun dari versi awal ke versi berikutnya
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
129
-
Memiliki document/hardcopy library management, untuk mensinkronisasi antara sistem dengan hardcopy document yang biasanya diberikan oleh pihak ketiga.
6. Sistem informasi dan infrastruktur teknologi informasi apa saja yang dimiliki perusahaan saat ini ? baik berupa software, hardware dan networking, -
Software Keuangan dan proses bisnis yang terbatas pada administrasi project (pravina)
-
Hardware server dan jaringan intranet yang terkoneksi ke luar via clear channel internet yang dimanage secara internal
7. Bagaimana pengembangan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) dalam perusahaan guna mendukung bisnis dan proses bisnis perusahaan serta hambatan yang dihadapi ? Prinsip : -
Pengembangan haruslah mengacu kepada open system, dan source code harus dimiliki dan dikuasai oleh internal.
-
Jika tidak bisa menggunakan software yang source code nya dikuasai sendiri haruslah menggunakan software yang memang sudah proven sangat bisa dicustomisasi secara relatif tidak terbatas baik oleh pihak external diluar vendor software (3rd party integrator) maupun internal resource perusahaan untuk mengantisipasi perubahan-perubahan bisnis dan flow perusahaan
Kendala -
Saat ini sistem yang digunakan dibuat oleh 3rd party yang sifatnya proprietary, sehingga jika terjadi sesuatu terhadap 3rd party developer tersebut (ybs meninggal dunia atau perusahaannya bangkrut) maka resiko besar sekali akan dihadapi oleh perusahaan yang sudah terlanjur menggunakan sistem tersebut secara luas
-
3rd party developer tidak terbuka dan kadang enggan untuk membuka sistem karena memang dari awal tidak ada perjanjian untuk source code dimiliki perusahaan, jika developer sedang full load dengan project lain maka perubahan-perubahan sistem yang dibutuhkan di perusahaan pun jadi terkendala Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
130
-
Seharusnya secara perlahan atau cepat harus segera dilakukan migrasi ke sistem yang lebih open sebelum penggunaannya menjadi lebih kompleks.
8. Bagaimana peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) dalam perusahaan dan bagaimana SI/TI membantu bisnis dan proses bisnis yang ada ? Karena SI yang ada bersifat proprietary dan sangat tergantung pada spesifik developer (yang membuat) maka walaupun secara umum membantu (utk proses bisnis existing), tetapi keterbatasan sistem yang ada sering menghambat jika ada kebutuhan untuk perubahan proses bisnis. 9. Apakah di perusahaan anda sudah menerapkan model Arsitektur Enterprise (Konteks : integrasi bisnis, data, proses, organisasi, teknologi, dan menyelaraskan sumber daya enterprise dengan tujuan perusahaan) ?, jelaskan dengan singkat (jika sudah atau belum ada), Belum, SI yang ada dari awal hanya ditujukan untuk akunting kemudian berkembang secara parsial tanpa perencanaan master blueprint 10. Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) seperti apa yang dibutuhkan perusahaan saat ini dan masa akan datang (4-5 tahun mendatang) ? serta bagaimana harapannya bagi strategi bisnis dan keberlangsungan perusahaan anda 4-5 tahun mendatang ? Sistem yang sesuai dengan point 5 diatas, yang bisa mengakomodir segala perubahan bisnis kedepan dan memungkinkan untuk sistem mengakomodir proses bisnis yang tetap terintegrasi dalam kondisi perusahaan yang memiliki banyak cabang, multi lokasi (sampai ke luar neger) dan multi bisnis untuk saling bisa mensinkronisasi dan saling bisa menggunakan atau memaksimalkan resource bersama secara maksimal.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
131
LAMPIRAN 3. ERD Kandidat Aplikasi ERP, SCM dan CRM.
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
132
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
133
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
134
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
135
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
136
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
137
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
138
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
139
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014
140
LAMPIRAN 4. ERD Kandidat Aplikasi ITSM System
Universitas Indonesia
Perancangan arsitektur…, Muhammad Abdul Hadi, Fasilkom UI, 2014