UNIVERSITAS INDONESIA
PENGARUH KEBIJAKAN PERTANIAN BERSAMA PADA KESEJAHTERAAN PETANI PRANCIS
ADRIAN KHALIF AKBAR THAMRIN 0906642595
UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI SASTRA PRANCIS DEPOK MARET 201
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
PENGARUH KEBIJAKAN PERTANIAN BERSAMA PADA KESEJAHTERAAN PETANI PRANCIS Adrian Khalif Akbar Thamrin dan Rahayu Surtiati Hidayat
Program Studi Prancis, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Indonesia
[email protected] Abstrak Penelitian ini membahas bagaimana Kebijakan Pertanian Bersama berpengaruh pada kesejahteraan petani Prancis. Kesejahteraan para petani Eropa dilihat dari statistik pendapatan tahunan pada periode 2009-2012. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sumber data adalah regulasi yang diimplementasikan oleh Uni Eropa. Penelitian ini berkesimpulan bahwa dengan penerapan Kebijakan Pertanian Bersama, suatu kebijakan yang mengambil 45% dari pengeluaran tahunan Uni Eropa, para petani Prancis berada di dalam kesejahteraan finansial.
Kata kunci: Kebijakan Pertanian Bersama, Uni Eropa, petani Prancis, petani Eropa
Abstract This study discusses how the Common Agricultural Policy affects the welfare of French farmers seen from the annual income statistic in the period of 2009-2012. This study uses qualitative methods where the data source is the regulations published and implemented by the European Union. The conclusion of this study is that the implementation of the Common Agricultural Policy, a policy that takes up 45% of the EU budget (annual expenditure), gives financial well-being to the French farmers.
Keywords: Common Agricultural Policy, European Union, French Farmers, European Farmers
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
Pendahuluan Setelah Perang Dunia II (yang mengakibatkan angka kematian sebesar 55 juta manusia), Prancis dan sebagian negara Eropa berada dalam kondisi yang terpuruk karena telah diduduki dan dijadikan wilayah perang oleh Nazi Jerman yang menghancurkan sawah sebagai lahan penghasil bahan pangan. Negara-negara selain Prancis yang letak geografisnya berada di tengah benua Eropa termasuk Belanda, Luksembourg, Belgia, dan Italia. Pasca Perang Dunia II, hancurnya wilayahwilayah pertanian di Prancis dan Eropa menghambat pasokan makanan dan makanan menjadi tidak terjamin untuk semua masyarakat. Itu merupakan salah satu alasan di balik persatuan beberapa negara Eropa untuk menciptakan sebuah organisasi kesatuan yang dinamakan Communauté Économique Éuropéenne yang setelah 1992 berkembang dan berubah nama menjadi L’Union Éuropéenne. Salah satu langkah untuk mengantisipasi perdamaian, negara-negara anggota sepakat untuk merangkul Jerman dan membantu mereka seusai kalah perang. Tindakan itu dilakukan karena mereka takut akan terulang perang dunia di masa depan, mereka pun merasa Jerman merupakan negara yang berbahaya dan dapat berkembang menjadi negara yang kuat di masa depan, dan langkah itu adalah untuk menenangkan konflik nasionalis dan rivalitas antara Prancis dan Jerman yang merupakan salah satu akibat pemicu perang dunia pertama dan kedua. Pada 1957, Communauté Économique Éuropéenne sepakat untuk membuat Traité sur le fonctionnement de l’Union Européenne, sebuah perjanjian yang salah satunya mencakup sektor pertanian. Perjanjian itu ditandatangani setelah diciptakannya CEE, dan penandatanganan perjanjian itu adalah upaya untuk merekonstruksi benua Eropa, sebelas tahun setelah Perang Dunia II. Salah satu titik awal dari CEE adalah upaya menciptakan sebuah organisasi international yang tujuannya untuk menerapkan sistem pasar bebas di Eropa yaitu, Communauté Européenne du Charbon et de l’Acier). Traité sur le fonctionnement de l’Union Européenne mempunyai tujuan untuk mengurangi hambatan perdagangan dan investasi yang sudah ada sejak tahun 1930-an agar ekonomi Eropa tumbuh lebih besar dan kembali menjadi benua dengan negaranegara yang mampu berkompetisi dengan negaranegara besar di luar Eropa. Perjanjian itu diciptakan untuk membuat negara-negara Eropa bersatu dan menciptakan integritas. Itu adalah langkah antisipasi agar negara-negara Eropa tidak terlibat perang seperti Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Misi dari Communauté Économique Éuropéenne dengan perjanjian Traité sur le fonctionnement de l’Union
Européenne adalah, jika bersatu, negara-negara Eropa tidak akan mengulangi perang yang begitu traumatis mereka. Di dalam Traité sur le fonctionnement de l’Union Européene, CEE menciptakan kebijakan dalam bidang pertanian Eropa yaitu, La politique agricole commune, yang direncanakan sejak 1957 tetapi baru mulai beroperasi sejak 1962. Kebijakan itu diciptakan agar negara-negara anggota mempunyai tingkat produktivitas tinggi, menjadi negara kuat di dalam bidang agrikultur pada masa depan, dan agar mereka dapat memberi pasokan makanan yang cukup dengan harga yang terjangkau kepada rakyat.
Prancis sebagai Negara Agraris Menurut stastistik CIA World Factbook, Prancis merupakan salah satu negara modern di dunia dan disebut salah satu pemimpin besar di Uni Eropa dan integrasinya. Sebagai negara yang berpopulasi 65,630,692 manusia (April 2012), Prancis merupakan negara agrikutltur yang terkemuka dan salah satu negara dengan jumlah ekspor terbesar di Uni Eropa. Keadaan itu menempatkan Prancis di urutan kedua setelah Amerika Serikat dengan jumlah ekspor terbesar. Bahan pangan yang diekspor oleh Prancis adalah gandum, sereal, gula bit, anggur, daging sapi, produk susu, dan ikan-ikanan. Itu membuktikan bahwa Prancis unggul di dalam bidang pertaniannya. Kemudian, pernyataan bahwa Prancis unggul dalam agrikultur dikuatkan oleh AGRESTE (la statistique agricole) yang membuktikan bahwa Prancis terdiri dari 27,8 juta hektare area dan 51% digunakan untuk pertanian. Prancis mempunyai 600.000 peternakanberukuran rata-rata 42 hektare. Melalui dua statistik CIA World Factbook, dan AGRESTE, dapat disimpulkan bahwa Prancis mempunyai sektor pertanian yang besar dan merupakan negara agraris.
CAP dan Produksi Makanan, Daerah Rural, serta Lingkungan Menurut Dacian Ciolo, Komisaris Eropa untuk Pertanian dan Pembangunan Daerah Rural, Kebijakan Pertanian Bersama yang diluncurkan pada 1962 adalah sebuah persekutuan antara sektor pertanian dan masyarakat; antara petani dan Eropa. Misi utama kebijakan itu adalah untuk meningkatkan produktivitas agar konsumen mempunyai pasokan makanan yang stabil dan memastikan petani Eropa mendapat keuntungan yang cukup. Dalam laporan European Commission yang di terbitkan pada 2012, Uni Eropa mempunyai lebih kurang 500 juta konsumen makanan yang membutuhkan makanan yang sehat dan bergizi dalam jangka harga yang terjangkau. Neraca perekonomian saat ini tidak menentu. Ditambah lagi
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
dengan masalah kompetisi global, krisis finansial, krisis ekonomi, perubahan iklim, dan peningkatan biaya input, seperti bahan bakar serta pupuk, menjadi tantangan besar bagi Uni Eropa. Dalam menghadapi tantangan itu, Uni Eropa menciptakan dan mengimplementasikan Kebijakan Pertanian Bersama (CAP) yang tujuannya adalah untuk mengatur kondisi yang memberikan petani Eropa keuntungan finansial yang cukup agar mereka dapat memenuhi fungsi mereka dalam masyarakat yang salah satunya untuk memproduksi makanan. Implementasi kebijakan itu memberikan masyarakat Eropa food security, dan dapat dipastikan bahwa petani Eropa akan memproduksi makanan yang dibutuhkan masyarakat. Petani Eropa menyediakan produk yang berkualitas, terjangkau, aman, dan mempunyai kualitas yang baik. Uni Eropa saat ini dikenal dunia dengan tradisi makanan dan kulinernya karena mempunyai sumber daya pertanian yang luar biasa, Uni Eropa berharap memainkan peran dalam penyediaan food security untuk masyarakat dunia. Pertanian tidak hanya mencakup bahan pangan dan makanan, tetapi juga mencakup penanganan daerah rural dan sumber daya alam di sekitarnya. Semua negara anggota Uni Eropa menjaga daerah ruralnya dan mempertahankan cara hidup masyarakat rural. Mereka mempunyai teori umum yaitu jika Uni Eropa tidak mempunyai sawah untuk bertani atau pun petani, desa, dan kota, pasar tidak akan terjaga dan terlestarikan. Banyak pekerjaan di perdesaan Eropa yang diasosiasikan dengan pertanian sehingga petani daerah membutuhkan mesin pertanian, bahan bakar, bangunan, pupuk dan jaminan kesehatan untuk hewan. Di daerah rural Eropa, banyak petani memilih untuk mencari pekerjaan di sektor hulu, dan operasi hilir seperti menyiapkan, mengolah bahan pangan dan di kemas. Ada juga petani yang terlibat dalam penyimpanan makanan, transportasi, dan ritel. Dapat dilihat bahwa pertanian dan produksi makanan merupakan elemen penting dalam perekonomian dan masyarakat Eropa. Dari 27 negara anggotanya, Uni Eropa mempunyai 14 juta petani dan 4 juta orang yang bekerja di sektor pangan. Sektor itu menghasilkan 6% dari GDP Eropa. Selain penanganan produksi makanan dan pelestarian daerah rural serta masyarakatnya, Kebijakan Pertanian Bersama bertujuan untuk menjaga lingkungan. Dalam hal ini, Uni Eropa ingin menjaga warisan perdesaan yang telah dibentuk oleh sektor pertanian terdahulu. Sektor pertanian terdahulu telah menciptakan lingkungan yang beragam dan lanskap yang bervariasi. Perdesaan Uni Eropa menyediakan habitat bagi keragaman flora dan fauna.
Keanekaragaman itu sangat penting untuk pembangunan perdesaan yang berkesinambungan. Para petani Uni Eropa yang mengelola daerah rural memberi manfaat yang baik bagi Uni Eropa. Mereka menyediakan barang publik dan juga menjaga tanah, lanskap, dan keanekaragaman hayati. Masyarakat tidak membayar barang publik. Untuk menggaji petani atas layanan itu kepada seluruh masyarakat, Uni Eropa menyediakan petani dengan dukungan pendapatan. Petani dapat terpengaruh oleh perubahan iklim. Kebijakan Pertanian Bersama menyediakan bantuan keuangan untuk menyesuaikan metode pertanian dan sistem untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim. Petani adalah yang pertama menyadari kebutuhan akan merawat sumber daya alam Uni Eropa (semua petani bergantung pada sumber daya alam itu karena merupakan tempat penghasilan mereka). Untuk menghindari efek samping negatif dari beberapa praktik pertanian, CAP memberi insentif kepada petani untuk bekerja secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Akibatnya, petani memiliki tantangan ganda yaitu untuk menghasilkan makanan dan sekaligus melindungi alam dan menjaga keanekaragaman hayati. Maka dari itu, pertanian ramah lingkungan yang menggunakan sumber daya alam secara bijaksana sangat penting untuk produksi makanan Uni Eropa dan untuk kualitas hidup masyarakat Eropa.
Upaya Meningkatkan Kredibilitas dan Kesejahteraan Petani Uni Eropa Dengan masuknya 10 negara anggota ke dalam Uni Eropa pada 2004 dan 2 negara anggota lain pada 2007, jumlah petani Uni Eropa mencapai 14 juta, perkembangan pesat dibandingkan jumlah petani pada 1992. Sebagai kebijakan penting yang menggunakkan kurang lebih 45% dari pengeluaran tahunan Uni Eropa, Kebijakan Pertanian Bersama merupakan upaya peningkatan kualitas sektor pertanian Uni Eropa. Upaya CAP adalah sebagai berikut. A.
Kebijakan Pertanian Bersama Dalam Memastikan Keberlanjutan Pertanian
Petani adalah aspek penting dalam perkembangan perekonomian Uni Eropa di daerah rural. Kita dapat melihat bahwa keterampilan dalam sektor pertanian tidak dapat dipelajari hanya dari buku, tetapi dibutuhkan keterampilan naluriah yang diturunkan dari generasi ke generasi. Di Eropa, banyak -pelajar muda melihat bahwa profesi petani tidak atraktif sehingga jumlah petani menurun pada masa depan.
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
Berbeda halnya pada tahun 1960-an, 6 negara anggota Uni Eropa memiliki 6 juta petani, tetapi kini jumlah petani menurun. Di sini, Kebijakan Pertanian Bersama memberikan bantuan kepada masyarakat muda untuk memulai bisnis di bidang pertanian dengan dana bantuan untuk membeli tanah, mesin agrikultur, dan peralatan. Ditambah lagi, CAP memberikan pelatihan khusus mengenai teknik baru dan metode produksi dalam bertani. Uni Eropa mencoba untuk memberikan bantuan agar daerah rural terjaga dalam jangka panjang. Itulah salah satu tantangan terbesar bagi Eropa dan dunia. Di beberapa daerah di Eropa, bertani sangat sulit karena gunung, bukit, dan daerah terpencil menjadi hambatan bertani. Di sini, CAP mempunyai misi menghidupkan komunitas di daerah itu. CAP memberikan bantuan keuangan di daerah itu agar mereka dalam kondisi keuangan yang sehat dan mempunyai daerah rural yang hidup. B.
Produksi Bahan Pangan Uni Eropa berkualitas Tinggi dan Terjangkau
Dalam Eurostat Data, pada kurun waktu 2008-2010, rata-rata produksi bahan pangan yang dihasilkan terbanyak adalah sereal (300 juta ton), gula (16 juta ton), minyak sayur (21 juta ton), minyak zaitun (2 juta ton), buah apel (10 juta ton), buah per (3 juta ton), buah jeruk (10 juta ton), minuman anggur (170 juta hektoliter), daging sapi dan daging sapi muda (8 juta ton), daging babi (20 juta ton), daging unggas (12 juta ton), telur (7 juta ton), dan susu (140 juta ton). Masyarakat Uni Eropa adalah penerima manfaat utama dari Kebijakan Pertanian Bersama karena tersedia cukup banyak bahan makanan yang dapat mereka beli dengan harga terjangkau. Di sebagian besar negara anggota Uni Eropa, saat ini rata-rata per keluarga mengeluarkan 15% dari pemasukan bulanan mereka untuk pembelian bahan makanan. Jika dilihat dari awal terbentuk CAP, persentase itu meningkat. Di dunia, Eropa dianggap sebagai pemimpin dunia dalam produksi sereal, produk susu, dagingdagingan, minyak zaitun, minuman anggur, dan minuman keras. Uni Eropa juga memberikan aturan untuk label dan ketertelusuran dalam kandungan makanan untuk masyarakat yang membelinya. Tujuannya agar masyarakat Eropa mendapat informasi lebih sebelum membeli. Ditambah lagi, konsumen-konsumen Eropa lebih memilih untuk membeli produk-produk bahan pangan lokal dan juga olah-olahan khas tradisional.Di sini, para petani juga menjual
langsung ke masyarakat melalui pasar-pasar petani dan memproses makanan khas mereka sendiri agar menambah nilai lokal. C.
Kebijakan Pertanian Bersama dalam Peningkatan Produktivitas dan Inovasi
CAP membantu petani untuk menjadi lebih produktif dan mengembangkan ketrampilan tehnik dalam bidang pertanian. Pada tahun-tahun awal, CAP menyarankan para petani untuk mulai menggunakan peralatan pertanian modern, pupuk kimia, dan produk pelindungan tanaman. Hal itu sangat penting karena pada masa itu, Eropa harus menumbuhkan tanaman pangan untuk masyarakatnya. Kebijakan itu sangat efektif dan produktivitas berkembang pesat. Hasil panen meningkat secara cepat, tetapi sejak 2000, hasil itu menjadi lebih stabil.Setelah reformasi kebijakan pada 2013, CAP menjunjung tinggi keharusan Uni Eropa untuk menjadi lebih organik dan ramah lingkungan dalam mengembangkan bahan pangannya. Salah satu sebabnya adalah surplus bahan pangan yang mengakibatkan “food mountain” karena bahan pangan yang tidak dibeli oleh para konsumen dan karena CAP menjanjikan subsidi kepada para petani. Akhirnya, Uni Eropa membelinya dan membuangnya. Uni Eropa tidak dapat menjualnya kembali pasarnya karena akan menghancurkan siklus pasar pertanian. D.
Pengembangan Modernisasi Dalam Pertanian Ramah Lingkungan
Modernisasi pertanian penting dalam perkembangan sektor pertanian Kebijakan Pertanian Bersama. Banyak petani Eropa yang sudah memperoleh manfaat dari subsidi Kebijakan itu dalam memodernisasikan bangunan pertanian mereka dan mesin pertanian yang canggih. Petani Eropa lain juga memanfaatkan dalam meningkatkan kualitas ternak mereka dengan berbagai peralatan dan teknik khusus. Bagi Uni Eropa, tantangannya adalah memastikan modernisasi yang akan membantu para petani untuk menjadi kompetitif secara ekonomis dan menerapkan teknik ramah lingkungan yang berkelanjutan. E.
Kebijakan Pertanian Bersama: Solusi Masalah Petani
Di Uni Eropa, sebagian besar lahan pertanian atau peternakan relatif kecil. Rata-rata petani Uni Eropa hanya memiliki 12 hektare lahan dan 70% dari peternakan kurang dari 5 hektare. Ukuran yang relatif kecil bagi petani menghambat untuk mendapat harga terbaik untuk produk mereka di pasar. Upaya mereka dalam meningkatkan kualitas
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
dan nilai tambah bisa mengakibatkan produk mereka tidak dihargai oleh harga pasar. Di sini, Kebijakan Pertanian Bersama membantu petani untuk memperkuat posisi tawar mereka jika dihadapkan dengan pemain lain dalam rantai pasar makanan. Menurut Eurostat dalam data “Struktur Bisnis dan Struktur Kepemilikan Pertanian” mereka pada tahun 2007-2009, masalahnya adalah banyak gerai ritel seperti toko dan supermarket dimiliki oleh perusahaan yang memiliki daya tawar sangat kuat. Maka, dalam menghadapi masalah itu, Kebijakan Pertanian Bersama membentuk organisasi produsen yang memungkinkan petani untuk membentuk kelompok sehingga mereka dapat menjual produk secara kolektif, mengadakan hubungan kontrak di seluruh rantai makanan, dan membentuk reksa dana dan skem asuransi untuk memungkinkan petani merespon lebih baik ketidakstabilan pasar atau harga yang cepat jatuh.
Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode itu dipilih karena sesuai dengan masalah penelitian ini, yaitu masalah sosial budaya. Pengumpulan data dilakukan melalui telaah pustaka. Sumber data primer adalah peraturan kebijakan pertanian bersama tentang petani Eropa dan statistik pemasukan net asset para petani Prancis per peternakan pada tahun 2012.
Implementasi Peraturan CAP di Uni Eropa Kebijakan Pertanian Bersama merupakan kebijakan yang implementasinya menuai banyak kritik positif dan negatif. Kebijakan itu kerap dipertanyakan oleh banyak kalangan Eropa, maka masyarakat Eropa menyebutnya sebagai kebijakan yang kontroversial. Kebijakan itu telah dikritik karena anggarannya yang besar dan mendukung praktek pertanian yang tidak efisien. Banyak yang menganggap reformasi pada 1990 telah gagal dalam pengurangan biaya. Walaupun dianggap kontroversial oleh beberapa kalangan masyarakat Eropa, Kebijakan Pertanian Bersama mempunyai tujuan yang baik untuk Eropa.
Untuk meningkatkan produktivitas dengan mempromosikan kemajuan teknis dan memastikan penggunaan optimal lahan produksi pertanian dan tenaga kerja. Untuk memastikkan standar kehidupan yang baik bagi masyarakat di bidang pertanian. Untuk menstabilkan pasar pertanian. Untuk mengamankan ketersediaan pasokan bahan pangan.
Untuk memberikan konsumen makanan yang berkualitas tinggi dan harga yang terjangkau.
Tujuan itu ditetapkan sejak 1958 sampai sekarang. Walaupun dianggap sebagai mahal, Kebijakan Pertanian Bersama adalah salah satu faktor yang telah mengembangkan perekonomian Uni Eropa. Berikut adalah regulasi penting yang telah diimplementasikan. A. Single Farm Payment (SFP) Council Regulation (EC) No. 1782/2003 of 29 September 2003 Single Farm Payment (SFP) adalah skema subsidi pertanian yang utama bagi petani Uni Eropa.Jika seorang petani Eropa memenuhi peraturan SFP, mereka dapat mengajukan permohonan kepada Rural Payment Agency (RPA) untuk mendapat SFP. Pendapatan itu merupakan skema yang tidak terkait dengan jumlah produksi, tetapi hanya memberikan subsidi untuk meningkatkan fleksibilitas bagi petani Eropa dalam menjalani bisnisnya. Agar memenuhi syarat untuk pendapatan SFP, para petani harus mempunyai lisensi petani seperti yang tertera dalam regulasi Uni Eropa, memiliki lahan yang memenuhi syarat SFP, memegang hak pendapatan SFP, dan memenuhi ukuran klaim minimum. Pengisian formulir itu merupakan kewajiban bagi seluruh petani Uni Eropa yang ingin mendapat subsidi dari Kebijakan Pertanian Bersama.Untuk mendapat skema SFP itu, para petani harus mempunyai minimal 1 hektare tanah untuk melakukan produksi bahan pertanian. B. Direct Payments Untuk kategori Direct Payments, ada beberapa istilah yaitu Cross Compliance, Farm Advisory System, dan Integrated Administration and Control Systems (IACS). Untuk mendapat subsidi Cross Compliance, para petani harus mempertahankan tanah mereka dalam kondisi pertanian yang baik dan memenuhi standard kesehatan masyarakat, hewan, kesehatan tanaman, lingkungan, dan kesejahteraan hewan. Jika petani tidak mematuhi aturan-aturan karena kelalaian, pendapatan Cross Complaince dapat dikurangi minimal 5%. Dalam hal-hal yang merupakan suatu kesengajaan, pendapatan akan dikurangi minimal 20%. Dalam pengembangan lahan pertaniannya, para petani dianjurkan untuk mengikuti Farm Advisory System, suatu sistem yang tujuannya adalah untuk memberikan petani bimbingan dalam mengatur lahan pertaniannya. Di sini para petani akan diajarkan mengenai teknik pengembangan lahan pertanian mereka. Kemudian, IACS adalahsistem yang
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
digunakan oleh negara-negara anggota Uni Eropa untuk mengontrol pembayaran langsung ke petani yang berhak. Secara khusus, IACS memastikan bahwa pembayaran dilakukan dengan benar, bahwa jika penyimpangan ditemukan maka mereka ditindaklanjuti, dan bahwa setiap jumlah yang dibayar diberikan kepada petani. Di sini, kita dapat melihat bahwa setiap negara anggota harus memberikan sepenuhnya uang subsidi kepada para petani di negara mereka. Para petani akan selalu menerima jumlah uang subsidi yang sudah ditentukan.
Luxembourg
37
37
Netherlands
853
853
Austria
746
745
Portugal
610
609
Single Payment terdiri dari bantuan yang dialokasikan untuk petani terlepas dari produksi mereka. Sistem dukungan telah diperkenalkan untuk memastikan bahwa pendapatan petani tetap stabil dan juga meningkatkan daya saing dan keberlanjutan pertanian Uni Eropa. Istilah national ceiling dalam Single Payment merupakan nilai maksimal semua hak pembayaran yang dapat dialokasikan oleh negara anggota. Konsep national ceiling diperkenalkan pada reformasi Kebijakan Pertanian Bersama tahun 2003. Dapat dikatakan bahwa national ceiling adalah jumlah dana yang diberikan dan dialokasikan kepada para petani di setiap negara anggota Uni Eropa. Berikut statistik alokasi untuk setiap negara anggota di Uni Eropa.
Finland
567
566
Sweden
763
763
United Kingdom
3 986
3 976
Bulgaria
287
328
Czech Republic
560
645
Estonia
61
71
Tabel 1. Jumlah National Ceiling yang Diberikan kepada 27 Negara Anggota Uni Eropa
Cyprus
32
36
Latvia
90
104
Lithuania
230
267
Hungary
807
934
Malta
3
4
Romania
623
712
Poland
1 877
2 162
Slovenia
88
102
Slovakia
240
277
C. Single Payment
Member State
2009
2010
Belgium
614
612
Denmark
1 030
1 030
Germany
5 770
5 774
Greece
2 368
2 178
Spain
4 839
4 840
France
8 408
8 416
Ireland
1 342
1 341
Italy
4 163
4 185
Dapat kita lihat bahwa pembagian jumlah subsidi untuk setiap negara anggota sudah ditentukan. Dengan diberlakukannya National Ceiling, para petani Eropa mengerti jelas mengenai pembagian subsidi itu.
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
Dari dana itu, para petani juga dapat manfaat untuk pengembangan lahan pertanian dan produk bahan pangan.
1990
86,2
80,6
1995
98,2
96,5
Statistik Pemasukan Petani Prancis
2000
100,0
101,0
2005 (r)
92,7
97,9
2010 (r)
114,0
106,8
2011 (r)
123,1
122,3
2012
129,8
///
Menurut Michel Masson, kepala daerah pusat Fédération nationale des syndicats d’exploitants agricolesyang di wawancara oleh Agence FrancePresse TV (AFPTV), salah satu kantor berita yang terkemuka di Prancis, mengatakan bahwa petani Prancis secara umum mendapat banyak keuntungan dari Kebijakan Pertani Bersama. Sebabnya adalah petani Prancis dapat membeli peralatan pertanian seperti traktor, crop seeder, dan lain-lain dalam harga yang telah diberi subsidi oleh pemerintahan Uni Eropa. Pembelian itu tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas para petani, tetapi juga untuk investasi jangka panjang yang hanya bisa dilakukan dengan bantuan dari Uni Eropa. Kemudian, Michel Masson menambahkan perihal pendapatan para petani Prancis dan petani Eropa, jika panen sedang baik atau buruk mereka tetap mendapat subsidi tahunan (pendapatan) sebesar 40.000 euro. Subsidi yang diberikan bahkan melebihi penjualan bahan pangan tanamannya, yang jumlahnya setengah dari pendapatan tahunan. Meskipun para petani harus berinvestasi dalam mesin yang lebih baru dan modern yang sesuai dengan regulasi Uni Eropa jika diterbitkan mesin yang baru, para petani Prancis menganggap kebijakan itu sebagai tambang emas yang menjamin penghasilan yang tetap untuk mereka. Menurutnya, ketika setengah dari pengeluaran tahunan Uni Eropa dikerahkan kepada Kebijakan Pertanian Bersama, petani Prancis adalah yang mendapat manfaat terbanyak. Fakta bahwa pada 2013 diadakan reformasi kebijakan membuat petani Prancis mengharapkan Uni Eropa dapat mempertimbangkan kembali dan mempertahankan kebijakan sebelum reformasi. Di Prancis, pada 2012, laba bersih dari industri pertanian mengalami peningkatan berturut untuk ketiga kalinya sejak 2009. Nilai produksi industri pertanian (termasuk subsidi pada produk) menanjak 6,5% untuk 2011. Tabel 2. Net Assets Bersih Per Peternakan di Prancis Tahun 2012 Année Résultat agricole net par actif
Moyenne mobile sur trois ans
1980
64,7
67,0
1985
67,0
67,3
en indice base 100 en 2000 r: données révisées. ///: absence de donnée due à la nature des choses. Note: données en termes réels. Champ: France. Source: Insee, compte provisoire de l'agriculture arrêté fin mai 2013 - base 2005.
CAP, Kebijakan yang Kontroversial Menurut artikel BBC (yang datanya berasal dari European Commision dalam bidang agrikultur dan pembangunan daerah rural) Reform of Farm Policy (Question and Answer) mengenai La politique agricole commune, pertanian merupakan salah satu bidang yang unggul di Eropa sejak didirikan Communauté Économique Éuropéenne). Dalam negosiasi pada penciptaan pasar bersama, Prancis bersikeras pada sistem subsidi pertanian sebagai harga untuk menyetujui perdagangan bebas dalam barang industri. La politique agricole commune mulai beroperasi pada 1962, dengan komunitas intervensi untuk membeli hasil pertanian ketika harga pasar turun di bawah tingkat yang ditargetkan oleh CEE. Hal itu membantu mengurangi ketergantungan Eropa pada makanan impor. Kemudian, Jacques Loyat dan Yves Petit dalam buku La politique agricole commune (la documentation française) yang terbit pada 1999, berpendapat bahwa kebijakan PAC dianggap sebagai salah satu kebijakan umum yang penting di Eropa, khususnya Uni Eropa dan dikenal sebagai kebijakan yang telah melakukan perubahan besar sejak terbentuk dan diresmikan pada kurun waktu 1957-1962. Kebijakan itu dianggap mementingkan kesejahteraan para petani Uni Eropa. Namun, la PAC itu ditanggapi
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
secara negatif oleh negara-negara besar di luar Eropa karena tidak menyukai cara Uni Eropa menjaga kesejahteraan sosial para petani Uni Eropa (termasuk petani Prancis), dan dianggap sebagai perilaku proteksionnisme (Kebijakan ekonomi intervensionis yang dilakukan oleh satu atau sekelompok negara, untuk melindungi produsen dalam negeri terhadap persaingan dari produsen di negara lain) bagi petani mereka. Hal seperti itu dapat memberikan efek buruk pada hubungan antarnegara. Negara di luar Uni Eropa merasa dirugikan oleh perilaku itu karena mereka dikenakan pajak sangat besar jika ingin mengimpor bahan pangan mereka. Melalui kebijakan itu, Uni Eropa mementingkan kesejahteraan social petani, keamanan pekerjaan mereka (bahan pangan yang tidak berhasil terjual akan dijamin pembeliannya oleh pemerintahan Uni Eropa), ataupun finansial. Oleh karena itu, Uni Eropa berharap berbagai tujuan itu akan meningkatkan kesejahteraan para petani Uni Eropa (termasuk petani Prancis). Namun, Berkeley Hill (2000) mempunyai pendapat yang bertentangan. Tujuan utama kebijakan La politique agricole commune adalah untuk memastikkan dan mendukung pendapatan para petani Uni Eropa, tetapi ia berpendapat bahwa informasi mengenai pendapatan finansial para petani Uni Eropa sangat langka untuk ditemukan. Hill mengatakan bahwa secara umum, petani Uni Eropa bukan pekerja dari sektor pekerjaan yan berpenghasilan rendah atau merupakan masyarakat miskin, dan sebagian besar bantuan La politique agricole commune diberikan kepada petani yang relatif mampu sehingga kebijakan itu dianggap telah gagal dalam pembagian bantuan La PAC. Melainkan Uni Eropa telah gagal dalam mencapai tujuan-tujuan pokok dari kebijakan La PAC. Hal itu pun menguatkan argumentasi Christopher Haskins, mantan ketua Northern Food, dan anggota dewan penasihat CER (Center for European Reform), bahwa Uni Eropa harus mengurangi bantuan finansial kepada petani melalui kebijakan La PAC (dianggap terlalu mahal). Jumlah anggaran yang diberikan kepada kebijakan La politique agricole commune adalah 40 persen dari anggaran tahunan Uni Eropa. Christopher Haskins juga berpendapat bahwa, jika harga pangan di dunia tetap kuat, subsidi produksi pertanian menjadi tidak relevan. Kemudian, anggaran yang diberikan kepada kebijakan La PAC dapat digunakan sebagai bantuan keuangan yang diberikan kepada masyarakat rural, dan peningkatan dalam penelitian dampak pertanian pada perubahan iklim.
fonctionnement de l’Union Européenne yang ditandatangani pada tahun 1957 dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kredibilitas produksi bahan pangan para petani, untuk menjaga daerahdaerah rural di Eropa, dan untuk menjaga kestabilan sektor pertanian di masa depan. Dengan diberlakukannya pemberian insentif, subsidi, dan bantuan kepada petani-petani Uni Eropa seperti Single Farm Payment (SFP), Direct Payment, Cross Compliance, Farm Advisory System, IACS, dan Single Payment, memudahkan para petani untuk memberikan kualitas bahan pangan yang baik kepada masyarakat Eropa dengan kesehatan finansial mereka yang stabil. Uni Eropa akan menjamin terbelinya semua bahan pangan yang dijual di pasar bebas agar mereka mendapatkan keuntungan yang cukup untuk menjalankan bisnis mereka dalam bidang pertanian. Di tambah lagi, dengan diberlakukannya kebijakan seperti Single Farm Payment, para petani telah diberikan uang subsidi untuk menjaga lahan pertanian mereka dan akan menjaga daerah-daerah rural Uni Eropa menjadi lebih hijau. Maka dari itu dengan Kebijakan Pertanian Bersama, petani-petani Uni Eropa akan mendapatkan keuntungan dalam menjalani bisnisnya seperti yang di dapati oleh Michel Masson, kepala daerah pusat Fédération nationale des syndicats d’exploitants agricoles. Di dalam kutipannya di AFPTV, Michel Masson mengatakan bahwa secara umum Prancis merupakan penerima manfaat terbesar Kebijakan Pertanian Bersama. Hal tampak pada daftar statistik National Ceiling yang menerakan bahwa dari 27 negara anggota Uni Eropa, Prancis adalah negara yang mendapat subsidi tertinggi untuk para petaninya (kedua tertinggi adalah Jerman dan ketiga Spanyol). Di dalam statistik AGRESTE, pendapatan para petani Prancis terus meningkat secara stabil sejak 2009 sampai 2012. Dari angka statistik itu, terlihat bahwa petani Prancis mendapat keuntungan dengan Kebijakan Pertanian Bersama Uni Eropa. Selain kurun waktu 2009-2012 dalam statistik AGRESTE, sejak 1980 petani Prancis mendapat kesehatan finansial yang cukup baik dan stabil. Itu membuktikan bahwa secara umum, sejak 1980 sampai reformasi Kebijakan Pertanian Bersama tahun 2013-2014, kesejahteraan para petani Prancis terus meningkat dan stabil.
Penutup La politique agricole commune atau Kebijakan Pertanian Bersama adalah sebuah skema Uni Eropa yang diciptakan untuk negara-negara anggota UE berdasarkan perjanjian Traité sur le
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014
Daftar Refrensi Wiarda, Howard J (2001). European Politics in the Age of Globalization. Massachusetts: Harcourt College Publishers
http://www.youtube.com/watch?v=tN4Xw6lUFzQ (AFP News Agency, 10 Maret 2010)
Loyat, Jacques dan Yves Petit (1999). La politique agricole commune (PAC). Paris: Réflexe Europe, La documentation Française Hill, Berkeley (2000). Farm Incomes, Wealth, and Agricultural Policy. (ed. Ke-3). New York: Ashgate Pub Ltd European Commission (2012). The Common Agricultural Policy: A Partnership Between Europe And Farmers. Luxembourg: Publications Office of the European Union
CIA World Factbook : https://www.cia.gov/library/publications/the-worldfactbook/geos/fr.html (diakses pada tanggal 29 Januari 2013, pukul 13:52) AGRESTE: http://www.agreste.agriculture.gouv.fr (diakses pada tanggal 29 Januari 2013, pukul 14:10) CER: http://www.cer.org.uk/publications/archive/policybrief/2011/chance-further-cap-reform (diakses pada tanggal 29 Januari 2013, pukul 22:31) European Corp Protection: http://www.ecpa.eu/information-page/agriculturetoday/common-agricultural-policy-cap (diakses pada tanggal 29 Januari 2013, pukul 22:40) Europa Summaries Of EU Legislation: http://europa.eu/legislation_summaries/other/l11089_e n.htm (diakses pada tanggal 29 Januari, pukul 23:30) European Law Monitor: http://www.europeanlawmonitor.org/eu-policyareas/the-eu-common-agricultural-policy.html (diakses pada tanggal 2 Februari 2013, pukul 16:40) Agence France-Presse TV (AFPTV) Wawancara Michel Masson, kepala daerah pusat Fédération nationale des syndicats d’exploitants agricoles:
Pengaruh kebijakan ..., Adrian Khalif Akbar, FIB UI, 2014