Pertemuan VI - 18 Maret 2009 Kelompok 317: Asa Ramdhani [1205007023] Siti Fuaida Fithri [1205000843]
Understanding the Impact of Collaboration Software on Product Design and Development Rajiv D. Banker, Fox School of Business, Temple University Indranil Bardhan, School of Management, University of Texas at Dallas Ozer Asdemir, College of Business, University of St. Thomas
Penulis:
Sumber:
Information Systems Research, Vol. 17 No. 4, December 2006, pp. 352-373
Paper ini membahas suatu penelitian yang menguji sebuah kelas collaboration software untuk perencanaan dan pengembangan produk yang disebut collaborative product commerce (CPC). Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah theoretical framework yang digunakan untuk mempelajari dampak dari CPC terhadap pengembangan produk. Metodologi yang digunakan pada penelitian ini adalah cross-sectional survey, dengan mengumpulkan data dari 71 perusahaan. Selanjutnya, dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang telah dibentuk mengenai dampak dari CPC terhadap product design quality, design cycle time, dan development cost. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa implementasi dari CPC berdampak pada kualitas yang lebih baik, serta mengurangi cycle time dan biaya pengembangan produk.
1. Introduction CPC merupakan sebuah teknologi berbasis web yang digunakan untuk mempersingkat proses perencanaan dan pengembangan produk yang belum memiliki struktur yang baik atau yang memerlukan intervensi manual yang berarti. Software CPC memfasilitasi penggunaan bersama terhadap data produk yang digunakan dalam perencanaan, pengembangan, dan manajemen produk tersebut. Bisnis proses spesifik yang juga dapat difasilitasi mencakup product data management, product design, product development-cycle management, product introduction, change request management, engineering change implementation, dan strategic sourcing. Adapun kontribusi utama dari penelitian ini terhadap literature yang masih ada adalah untuk: (a) Mengembangkan sebuah pemahaman yang lebih baik mengenai peran IT terhadap pengembangan produk. (b) Mengetahui dampak dari collaboration software terhadap pengembangan produk dengan data yang diperoleh dari cross section pada beberapa perusahaan.
1 © 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.
2. Conceptual Foundations Pada literature review, disebutkan beberapa penelitian terdahulu yang kebanyakannya tidak memfokuskan penelitiannya pada peran IT. Karenanya, penelitian ini mengangkat CPC sebagai kelas spesifik dari IT yang menyediakan tool dengan kemampuan untuk komunikasi, visualisasi, kalkulasi, dan simulasi yang membantu pembuatan sebuah produk baru serta mendukung kemampuan kolaborasi antar sistem yang luas dalam pemrosesan data product design yang terstruktur dan tidak terstruktur. Adapun berikut ini merupakan framework yang menggambarkan hubungan antara CPC dengan dampak pengembangan produk.
Gambar 1 Conceptual Research Model (disadur dari paper)
3. Research Hypotheses HIPOTESIS 1 (CPC and Collaboration). Implementasi CPC berakibat pada peningkatan level kolaborasi. HIPOTESIS 2 (CPC and Design Quality). Implementasi CPC berakibat pada peningkatan kualitas product design. HIPOTESIS 3 (CPC and Design Cycle Time). Implementasi CPC berakibat pada berkurangnya product design cycle time. HIPOTESIS 4 (CPC and Product Development Cost). Implementasi CPC berakibat pada berkurangnya product development costs. Untuk collaboration, terdapat empat tipe proses yang terlibat dalam effective knowledge creation: socialization, externalization, internalization, dan combination. Collaboration juga mencakup dua bentuk knowledge, explicit dan tacit. Adapun product design cycle time didefinisikan sebagai waktu yang berlalu sejak konseptualisasi produk hingga final user acceptance dari product design. 2 © 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.
4. Research Data Survey awal yang terdiri dari 18 halaman dilakukan terhadap responden dari 36 perusahaan untuk
menguji
kelayakan
questionnaire.
Survey
tersebut
juga
dilakukan
untuk
mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif terkait penggunaan software CPC, tipe bisnis proses yang didukung CPC, dan keuntungan yang diperoleh dari implementasi CPC. Selanjutnya, survey dengan questionnaire final dikirimkan kepada manajer dan eksekutif pada 121 perusahaan yang diketahui sedang dalam pengembangan dan perencanaan produk baru. Perusahaan yang merespon dengan data yang lengkap untuk questionnaire tersebut berjumlah 71 buah, dengan response rate 59%. Sebanyak 56 perusahaan telah mengimplementasikan CPC, sedangkan 15 perusahaan lainnya belum mengimplementasikan CPC. Untuk perusahaan yang telah mengimplementasikan CPC, data dikumpulkan sebelum dan sesudah implementasi. Responden diminta untuk merespon berdasarkan seven-point Likert scale. Selain itu, dikumpulkan juga data tambahan seperti jumlah biaya yang dapat dihemat dalam lingkup tertentu pada perusahaan karena penggunaan CPC. Dari data tersebut, diketahui bahwa penghematan biaya berkorelasi dengan dampak implementasi CPC. Tabel 1 Data Survey (disadur dari paper)
Panel A (Study sample) Kategori industri
Jumlah responden
Persentase responden (%)
Industrial products Automotive Aerospace and defense High technology/electronics Other (medical, retail) Total
28 20 7 9 7 71
39.4 28.2 9.8 12.7 9.8
Panel B (Characteristics of publicly traded firms dalam sampel yang digunakan) Variabel
N
Mean
Std dev
Median
Sales ($, jutaan dollar) Margin ($, jutaan dollar) Assets ($, jutaan dollar) R & D expenditure ($, jutaan dollar)
57 56 57 52
19.482 28.72 43.516 804
31.960 17.06 116.523 1.007
6.099 29.37 5.860 306
5. Analyses and Results Pada bagian ini, dijelaskan mengenai perhitungan differences score (∆) yang menandakan perbedaan antara sebelum implementasi CPC dengan sesudah implementasi CPC pada model indicator (construct), seperti collaboration, quality, cost, cycle time, design maturity, dan process maturity. Penelitian ini menggunakan Wilcoxon rank sum test dan analisis covariance (ANCOVA). Selanjutnya, dijelaskan mengenai model estimasi yang digunakan dalam perhitungan tersebut. Kemudian, terdapat juga perhitungan dengan 3 © 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.
multiple analysis of covariance (MANCOVA) dan perhitungan estimasi persamaan sistem dengan seemingly unrelated regressions (SUR). Paper ini juga menggunakan estimasi partial least squares (PLS) dengan hasilnya seperti pada Gambar 2. Hasil PLS tersebut konsisten dengan estimasi SUR, yang ditunjukkan oleh arah dari regression coefficient yang diestimasikan.
Gambar 2 PLS Estimation Results (disadur dari paper)
6. Discussion Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu: (1) Implementasi CPC diukur sebagai variabel binary. (2) Sampel perusahaan diidentifikasi dengan bantuan dari sebuah perusahaan consulting. (3) Hasil yang diperoleh terbatas pada ukuran sampel data yang kecil. (4) Belum ditelitinya karakteristik perusahaan lain yang bukan responden pada penelitian ini secara lebih lanjut. Selain itu, belum dipelajari juga mengenai peran CPC pada tipetipe product design environment yang berbeda. (5) Tidak dibedakannya kolaborasi design interteam dan intrateam. Penelitian yang akan datang sebaiknya:
Mempelajari proyek pengembangan produk per waktu tertentu.
Mengukur penggunaan sistem CPC secara luas berdasarkan log sistem atau data record lainnya.
4 © 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.
Mengidentifikasikan critical success factors untuk implementasi CPC dan peran karakteristik organisasi dalam menengahi dampak implementasi CPC terhadap pengembangan produk.
Mengembangkan pengertian yang lebih mendalam terkait peran software kolaborasi pada fase pengembangan produk yang berbeda, dan mempelajari pengaruh kolaborasi CPC pada fase yang lebih dahulu terhadap kinerja produk pada fase berikutnya.
Penelitian ini memiliki beberapa implikasi manajerial seperti berikut. (1) Mengetahui apakah implementasi CPC diikuti dengan peningkatan kualitas, frekuensi, dan keterbukaan dalam pertukaran informasi antara tim product design. (2) Mengukur apakah nilai penghematan yang diperoleh (seiring peningkatan kolaborasi) cukup berarti. (3) Mengetahui apakah pendekatan pengembangan produk yang berbasis kolaborasi memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam pengambilan keputusan (dan mengurangi latency), hal ini terkait kemungkinan terdapatnya pengetahuan yang lebih baik mengenai data design yang mencakup keseluruhan product development life cycle. 7. Conslusion Penelitian ini mengembangkan sebuah model yang menggambarkan dampak dari sebuah tipe teknologi kolaborasi yang spesifik (CPC) terhadap pengembangan dan perencanaan produk. Dengan data survey yang didapatkan dari 71 perusahaan, diperoleh hasil bahwa implementasi CPC berkaitan dengan pengurangan product design cycle time dan development cost, serta perbaikan product design quality. Komentar pribadi: Paper ini menjelaskan hasil dan analisis penelitiannya secara rinci. Namun untuk dapat memahami artikel ini dengan baik (terutama bagian hasil dan analisis tersebut), pembaca perlu mengerti terlebih dahulu mengenai statistika. Untuk topik penelitian yang digunakan pada paper ini, yaitu CPC, contoh dari software CPC tersebut sepertinya tidak disebutkan. Penjelasan mengenai CPC kurang lengkap. Referensi yang digunakan pada paper:
Thomke, S. 2006. Capturing the real value of innovation tools. Sloan Management Rev. 47(2) 24-32.
Welty, B., I. Becerra-Fernandez. 2001. Managing trust and commitment in collaborative supply chain relationships. Comm. ACM 44(6) 67-73.
Yassine, A., K. C. Tim, T. Roemer, M. Holweg. 2004. Investigating the role of IT in customized product design. Production Planning and Control 15(4) 422-434.
5 © 2009 Asa Ramdhani & Siti Fuaida Fithri GNU Free Document License – Silakan secara bebas menggandakan dokumen ini.