Tujuan: mendapatkan campuran agregat halus dan kasar yang optimal, sehingga menghasilkan beton yang murah dan workable Syaratnya: Tahu gradasi masing-masing agregat (kasar dan halus) Tahu spesifikasi gradasi gabungan Menghitung prosentase masing-masing agregat (grafis/matematis/numeris)berdasarkan pada poin 1 dan poin 2 di atas Menguji hasil poin 3 pada poin 2 (spesifikasi gradasi agregat gabungan) sampai didapatkan gradasi yang cocok dengan spesifikasi
Gradasi agregat halus
Pasir yang tertinggal pada setiap ayakan ditimbang beratnya
Hasilnya ditulis pada tabel analisis saringan pasir, dan tabel dilengkapi
Gradasi agregat halus
Tabel Analisis Saringan Pasir Saringan Tinggal pd % kumulatif saringan No mm gram % tinggal lolos 10,3 103 10,3 89,7 4 4,76 15,5 25,8 155 74,2 8 2,38 150 15,0 40,8 59,2 16 1,19 202 20,2 61 39 30 0,59 78,7 177 17,7 21,3 60 0,297 139 92,6 13,9 7,4 100 0,149 7,4 0 74 Pan 0,00 309 100 1000 Jumlah
Modulus Halus = 309/100 = 3,09
Gradasi agregat halus
Modulus halus butir/modulus kehalusan (fineness modulus) • Adalah suatu indek yang dipakai untuk menilai kehalusan atau kekasaran butir-butir agregat • Makin besar modulus halus >>> makin besar ukuran butir2- nya • Umumnya agregat halus, angka modulus halus = 1,5 – 3,8 • Agregat kasar, fm = 6 – 8 • Fm, didapatkan dengan cara menjumlahkan persen kumulatif tertinggal dibagi dengan 100 (berat pada pan tidak dihitung) Selanjutnya untuk mendapatkan gradasi dari pasir yang diuji, dengan cara: • Mem-plot angka-angka pada kolom % kumulatif lolos dari tabel analsis saringan pasir pada grafik-grafik zona pasir yang ada (ada 4 zona pasir) • Dari hasil langkah di atas akan dapat diketahui zona pasir yang diuji
Gradasi agregat halus Zona Pasir Pasir Zona 2
Pasir Zona 1 100 90
70
% lolos
% lolos
0.075
100
100
95 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
60 34 20
30
10 15 0
0.15
5
0.30
0.60
1.2
2.4
4.8
9.6
19
38
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
0.075
90
75
59 55 30 35 10 8 0
0.15
0.30
0.60
90
75 60
% lolos
% lolos
85
10 12
0.30
0.60
9.6
19
38
19
38
Benda Uji
100
100
79
0 0.15
4.8
Pasir Zona 4 100
40
2.4
Batas Gradasi
Benda Uji
Pasir Zona 3 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0.075
1.2
Ukuran mata ayakan (mm)
Ukuran mata ayakan (mm)
Batas Gradasi
100 90
1.2
2.4
4.8
Ukuran mata ayakan (mm)
Batas Gradasi
Benda Uji
9.6
19
38
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0.075
90
95
95
100
80 50
15 15 0 0.15
0.30
0.60
1.2
2.4
4.8
Ukuran mata ayakan (mm)
Batas Gradasi
Benda Uji
9.6
Gradasi agregat kasar
Kerikil yang tertinggal pada setiap ayakan ditimbang beratnya
Hasilnya ditulis pada tabel analisis saringan kerikil, dan tabel dilengkapi
Tabel Analisis Saringan Kerikil Saringan
Tinggal pd saringan
% kumulatif
No
mm
gram
%
tinggal
lolos
3”
76,2
0
0
0
100
3/2”
38,1
0
0
0
100
3/4”
19
2798
93,27
93,27
6,73
3/8’
9,5
189
6,30
99,57
0,43
4
4,76
6
0,2
99,77
0,23
8
2,38
0,5
0,02
99,78
0,22
16
1,19
1
0,03
99,83
0,18
30
0,59
0,5
0,02
99,83
0,17
60
0,297
1
0,03
99,87
0,13
100
0,149
0,5
0,02
99,88
0,12
Pan
0,00
3,5
0,12
-
-
3000
100
791,783
Jumlah
Zona Kerikil
Cara numeris
Analisis Gabungan Pasir+Kerikil
Dari perhitungan= 37,68; tetapi setelah dicoba-coba prosentase yg mendekati spesifikasi = 40%
Zona Gabungan
Setelah proses pengayakan selesai, maka dapat dihitung jumlah butiran di atas masing2 ayakan. • Apabila jumlah butiran pada ayakan paling atas (mis. ayakan no ¾”) lebih kecil 5 % dari jumlah berat total, maka diameter maksimum butiran adalah = ¾” • Apabila jumlah butiran pada ayakan paling atas lebih besar dari 5 % dari jumlah berat total, maka diameter maksimum butiran adalah = 3/2”
Cara grafis Tahapan untuk menggabungkan dua jenis agregat, misal pasir & batu pecah adalah sbb: 1. Buat sebuah diagram 4 persegi pjg dengan skala2 persen pada ketiga sisinya 2. Prosentase yg lolos dari agregat halus digbrkan pd sumbu sebelah kiri 3. Prosentase yg lolos dari agregat kasar digbrkan pd sebelah kanan 4. Sebagai contoh, hasil analisis saringan agregat halus dan kasar spt pada tabel K. K Pd tabel tsb prosentase agregat halus yg lewat saringan 1,5” (38 mm) adalah 100%, harga ini digambarkan pada sumbu kiri. Prosentase agregat kasar yang lewat saringan 1,5” = 96%, harga ini digbrkan pada sumbu kanan, hubungkan kedua titik dengan garis lurus yag diberi tanda 1,5”. Berdasarkan tabel K, batas gradasi ideal fraksi (0-1,5”) untuk agregat gabungan yg lewat saringan1,5” adalah 98 – 100, harga ini digbrkan pada garis miring lurus tadi dengan garis tebal.
5. Gbrkan sebuah garis miring yg menghubungkan titik 100% pd sumbu kiri dan 51% pd sumbu kanan yg menunjukkan prosentase agregat lewat ¾” dan garis miring itu diberi tanda ¾”. Dengan cara yg sama batas2 gradasi untuk agregat gabungan lewat saringan ¾” , yaitu 68 – 80 digbrkan dengan garis tebal pada garis miring tsb. Demikia seterusnya sampai pada saringan no. 100 6. Proporsi-proporsi agregat halus dan kasar, didapat dengan menarik suatu garis vertikal yg memotong bagian-bagian gbr yg dipotong tebal dari semua grs miring, yaitu menunjukkan batas2 gradasi yg lewat saringan2 yg bersangkutan. 7. Hasilnya adalah 40% agregat halus dan 60% agregat kasar. 8. Kemudian melengkapi tabel analisis saringan untuk bagian agregat gabungan berdasrkan proporsi yg didapat dari langkah 7 di atas. 9. Menggambar % lewat agregat gabungan dari hasil langkah 8 pada spesifikasi agregat gabungan yg ada.
Tabel K Analisis Saringan dan Perhitungan Modulus Kehalusan
Campur pembatasan
Ukuran Saringan
Pasir
Kerikil
Gabungan
Kumulatif %
Kumulatif %
Kumulatif %
Tertahan Lewat Tertahan
Lewat Tertahan
Lewat
98-100
1,5"(38)
-
100
4
96
2
98
68-80
3/4"(20)
-
100
49
51
29
71
47-57
3/8"(10)
0
100
81
19
49
51
35-45
No. 4
4
96
100
0
62
38
28-36
No. 8
15
85
100
0
66
34
18-27
No. 16
37
63
100
0
75
25
11-19
No. 30
62
38
100
0
85
15
2-8
No. 50
85
15
100
0
94
6
1-2
No. 100
98
2
100
0
99
1
Modulus halus
Grafik
3,01
7,34
5,61
(dari cara grafik didapatkan 40% ag. Halus dan 60% ag. Kasar, setelah itu melengkapi tabel pd kolom gabungan)
Tabel K
Tabel K