KELAS : B
TUGAS 4 ARSITEKTUR & ORGANISASI KOMPUTER I
Dosen Pembimbing : Hidayatulah Himawan Disusun oleh : Mariani (123100080) JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA 2012
1. Komponen-komponen pendukung pada system operasi : SISTEM OPERASI Peran Sistem Operasi mengatur fasilitas komputer, memberikan layanan untuk pemrogram, dan menjadwal eksekusi program lainnya. menjembatani perangkat keras dari pemrogram. memberikan interface yang bagus untuk menggunakan sistem mengontrol eksekusi program-program aplikasi yang memerlukan fasilitas dan pelayanan hardware komputer. Tujuan dan Fungsi Sistem Operasi Nyaman : Suatu sistem operasi akan membuat sistem komputer lebih mudah untuk digunakan. Efisien : Sistem operasi memungkinkan fasilitas sistem komputer dapat digunakan dengan cara yang efisien. Pengelompokan Sistem Operasi Sistem operasi dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu : 1. Sistem Operasi Stand-Alone (Stand-Alone Operating System). Yang termasuk sistem operasi jenis ini adalah sistem operasi yang bekerja di dalam komputer desktop dan notebook. Sistem operasi jenis ini dikhususkan untuk penggunaan sendiri tanpa terhubung dengan jaringan komputer. Meskipun demikian, ada banyak dari sistem operasi jenis ini yang juga dapat terhubung dengan jaringan komputer. Contoh sistem operasi jenis ini adalah DOS, Windows 98, Windows ME, Windows XP, MAC OS, UNIX dan LINUX.
2. Sistem Operasi Jaringan Komputer (Network Operating System). Sistem operasi jenis ini didesain dan dibuat khusus untuk mendukung dan mengelola jaringan komputer. Contoh dari sistem operasi jenis ini adalah Novell’s Netware, Windows Server 2003, UNIX, LINUX, dan Solaris.
3. Sistem Operasi Embedded (Embedded Operating System). Sistem operasi jenis ini biasanya tertanam langsung di dalam ROM pada berbagai peralatan kecil, contohnya pada telepon genggam (handphone) atau PDA. Yang termasuk sistem operasi jenis ini adalah Windows CE, Windows Mobile, Palm OS, dan Symbian OS.
Program Utilitas Program Utilitas adalah jenis perangkat lunak sistem yang lebih ditujukan untuk merawat komputer dan membantu sistem operasi. Ada dua macam program utilitas, yaitu program utilitas yang langsung tertanam dalam sistem operasi dan program utilitas yang berdiri sendiri dan dapat dibeli secara terpisah. Ada banyak sekali program utilitas, tergantung dari perawatan yang Anda inginkan serta sistem operasi yang Anda gunakan. Berikut ini akan dijelaskan beberapa program utilitas yang dapat digunakan pada sistem operasi Windows XP: Windows Explorer
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Windows Explorer termasuk ke dalam file manager yang digunakan untuk mengelola file dan direktori. Windows Picture and Fax Viewer Program utilitas ini digunakan untuk menampilkan gambar dan fax, serta dapat juga digunakan untuk meng-copy, memutar, atau mencetak gambar dan fax tersebut ke printer. Disk Cleanup Program utilitas ini dapat digunakan untuk menghapus beberapa file-file yang tidak penting dari komputer. Disk Defragmenter Disk defragmenter adalah program utilitas yang dapat digunakan untuk menyusun ulang file-file dan area kosong dalam hard disk, sehingga sistem operasi dapat mengakses data lebih cepat. Screen Saver Screen saver adalah program utilitas untuk menampilkan gambar bergerak atau layar kosong ke monitor jika tidak ada aktifitas penggunaan keyboard atau mouse. Program utilitas ini sangat baik untuk mencegah kerusakan pada layar monitor. Norton Antivirus Program utilitas ini digunakan untuk merawat serta menjaga komputer dari serangan virus. Program utilitas ini termasuk dapat dibeli terpisah dari sistem operasi. Winzip Winzip adalah contoh program utilitas untuk melakukan kompresi file, yaitu membuat ukuran satu atau lebih file menjadi jauh lebih kecil daripada sebelumnya. File-file hasil kompresi tersbut nantinya dapat di dekompresi kembali sehingga menjadi file aslinya. Winzip juga termasuk ke dalam program utilitas yang dapat dibeli secara terpisah dari sistem operasi.
2. Tingkatan layer pada sebuah computer terdiri dari beberapa layer software di atas beberapa layer hardware Tingkatan Layer Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiap-tiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data, termasuk jenis-jenis protokol jaringan dan metode transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Tiap Layer harus dapat berkomunikasi dengan layer di atasnya maupun di bawahnya secara langsung melalui serentetan protokol dan standard. Layer 7 (application layer) Menyediakan layanan untuk user dalam mengakses informasi pada network melalui suatu aplikasi. Layer ini merupakan interface untuk user dalam berinteraksi dengan aplikasi melalui sebuah jaringan. Layer ini adalah yang paling "cerdas", gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Sebutan untuk Application Layer adalah sebuah bit misleading, karena tidak mengggambarkan Actual program dimana seorang user mungkin menjalankan pada sistemnya. Layer ini bertanggung jawab pada saat kita perlu akses ke suatu network resources. Sebagai contoh, Microsoft word tidak berfungsi pada Application layer dari OSI Model. Jika seorang user mencoba untuk mengambil file/dokumen dari home direktorynya pada server, Application Layer networking software bertanggung jawab dalam mengirimkan permintaan ke suatu remote sistem. Layer 6 (The Presentation layer) Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal: translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini. Presentation layer memastikan bahwa format data yang diterima bisa digunakan oleh applikasiaplikasi yang berjalan pada sistem. Sebagai contoh, jika kita berkomunikasi melalui internet menggunakan komunikasi yang terenkripsi, Presentation layer akan bertanggung jawab untuk meng-enkripsi dan mendekripsi infomasi ini. Banyak web browser mampu melakukan fungsi ini untuk mendukung transaksi financial melalui internet, enkripsi dan translasi data akan terjadi pada layer ini. Layer 5 (The Session Layer) Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, Melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Session layer bertanggung jawab dalam membangun dan memelihara hubungan antara dua sistem atau lebih. Session layer memastikan bahwa sebuah request terhadap suatu layanan yang spesifik dibuat secara benar. Sebagai contoh, jika kita mencoba mengakses suatu system dengan web browser, session layer pada kedua system akan bekerja sama untuk memastikan bahwa kita akan menerima halaman HTML dan bukan email. Jika sebuah system menjalankan Multiple Network Applications, session
layer akan menjaga komunikasi ini dan memastikan bahwa data akan diterima oleh application yang benar. Layer 4 (The Transport Layer) Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya. Transport Layer melakukan manipulasi actual dari data dan mempersiapkannya untuk dikirim melalui network. Jika data terlalu besar untuk ukuran single frame, Transport Layer akan memecahnya ke bagian yang lebih kecil/segment-segment dan menerapkan sequence number (nomor urut) dari segment tersebut. Sequence number membuat Transport Layer pada system penerima menyusun lagi data ke bentuk aslinya. Dan Datalink layer akan menerapkan CRC untuk memeriksa ukuran tiap frame, Transport Layer bisa berlaku sebagai backup check untuk memastikan bahwa seluruh data telah terima dan bisa digunakan. Layer 3 (The Network Layer) Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. Network Layer menggambarkan bagaimana sistem pada network yang berlainan segment dapat saling berhubungan satu sama lain; Network Layer juga mendefinisikan alamat network. Seperti IP, IPX, dan AppleTalk Datagram Delivery Protocol (DDP), dimana mereka merupakan contoh dari spesifikasi Network Layer karena mereka mendefinisikan sebuah mekanisme dalam berhubungan dengan resources yang berbeda tempat dan berbeda segment network dengan metode system pengalamatan. Layer 2 (Data Link Layer) Layer ini sedikit lebih "cerdas" dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link. Layer 1 (Physical Layer) Lapisan terbawah ini mengatur sinkronisasi pengiriman dan penerimaan data, spesifikasi mekanik, elektrik, dan interface antar terminal, seperti tegangan, frekuensi, impedansi, koneksi pin dan jenis kabel. Layer ini berfungsi juga untuk mendefinisikan media transmisi jaringan,arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token Ring), topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau gelombang radio. Model OSI memiliki tujuh Layer. Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh Layer tersebut adalah : a. Sebuah Layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang berbeda. b. Setiap Layer harus memiliki fungsi-fungsi tertentu. c. Fungsi layer di bawahnya adalah sebagai pendukung fungsi layer di atasnya.
d. Fungsi setiap Layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan ketentuan standar protocol internasional. e. Batas-batas Layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface. f. Jumlah Layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi jumlah Layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur jaringan tidak menjadi sulit dipakai. Tujuan OSI: 1. Koordinasi berbagai kegiatan. 2. Penyimpanan data. 3. Manajemen sumber dan proses. 4. Keandalan dan keamanan sistem pendukung perangkat lunak. 5. Membuat kerangka agar sistem / jaringan yang mengikutinya dapat saling berkomunikasi/ saling bertukar informasi, sehingga tidak tergantung merk dan model peralatan. 6. Tiga layer pertama adalah interface antara terminal dan jaringan yang dipakai bersama, 4 layer selanjutnya adalah hubungan antara software. 7. Antar layer berlainan terdapat interface, layer yang sama terdapat protokol. Pengelompokan Layer OSI Model referensi OSI secara konsepsual terbagi ke dalam 7 lapisan dimana masing-masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, seperti yang dijelaskan dibawah ini : 1. Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit juga, dan bukan 0 bit. Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah lapisan fisik. 2. Tugas utama data link Layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke Network Layer, data link Layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link Layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan , dan memproses acknowled- gement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Masalah-masalah lainnya yang timbul pada data link Layer (dan juga sebagian besar Layer-Layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Secara umum tugas utama dari data link dalam proses komunikasi data adalah : 1. Framing : Membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame. 2. Physical Addressing : definisi identitas pengirim dan /atau penerima yang ditambahkan dalam header.
3. Flow Control : melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang. 4. Error Control : penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim. 5. Communication Control : menentukan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama. Network Layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas Network Layer. memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda seperti protocol yang berbeda, pengalamatan dan Arsitektur jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi. Secara umum tugas utama dari Network dalam proses komunikasi data adalah : 1. 2.
3.
4.
5.
6.
Logical Addressing : pengalamatan secara logis ditambahkan pada header lapisan network. Pada jaringan TCP/IP pengalamatan logis ini dikenal dengan sebutan IP Address. Routing : Hubungan antar jaringan yang membentuk internet-work membutuhkan metode jalur alamat agar paket dapat ditransfer dari satu device yang berasal dari jaringan satu menuju device lain pada jaringan yang lain. Fungsi routing didukung oleh routing protocol yaitu protocol yang bertujuan mencari jalan terbaik manuju tujuan dan tukar menukar informasi tentang topologi jaringan dengan router yang lainnya. Fungsi dasar transport Layer adalah menerima data dari session Layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke Network Layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara efisien, dan bertujuan dapat melindungi Layer-Layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari. Session Layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport Layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote time sharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya. Presentation Layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. presentation Layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan contoh layanan pressentation adalah encoding data. Application Layer memiliki fungsi untuk menentukan terminal virtual jaringan abstrak, serhingga editor dan program-program lainnya dapat ditulis agar saling bersesuaian. Untuk menangani setiap jenis terminal, satu bagian software harus ditulis untuk memetakan fungsi terminal virtual jaringan ke terminal sebenarnya.
Fungsi Application Layer lainnya adalah pemindahan file. Sistem file yang satu dengan yang lainnya memiliki konvensi penamaan yang berbeda, cara menyatakan baris-baris teks yang berbeda, dan sebagainya. Perpindahan file dari sebuah sistem ke sistem lainnya yang berbeda memerlukan penanganan untuk mengatasi adanya ketidak-kompatibelan ini. Tugas appication Layer, seperti pada surat elektronik, remote job entry, directory lookup, dan berbagai fasilitas bertujuan umum dan fasilitas bertujuan khusus lainnya. Protokol-protokol yang terdapat pada lapisan aplikasi diantaranya adalah FTP, SMTP, dan HTTP. Layer (dan juga sebagian besar Layer-Layer di atasnya) adalah mengusahakan kelancaran proses pengiriman data dari pengirim yang cepat ke penerima yang lambat. Mekanisme pengaturan lalu-lintas data harus memungkinkan pengirim mengetahui jumlah ruang buffer yang dimiliki penerima pada suatu saat tertentu. Secara umum tugas utama dari data link dalam proses komunikasi data adalah : 1. Framing : Membagi bit stream yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame. 2. Physical Addressing : definisi identitas pengirim dan /atau penerima yang ditambahkan dalam header. 3. Flow Control : melakukan tindakan untuk membuat stabil laju bit jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang. 4. Error Control : penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frameframe yang gagal terkirim. 5. Communication Control : menentukan device yang harus dikendalikan pada saat tertentu jika ada dua koneksi yang sama.
3. Jelaskan system pelayanan pada sebuah operasi computer! Layanan Sistem Operasi
Sebuah sistem operasi yang baik menurut Tanenbaum harus memiliki layanan sebagai berikut: pembuatan program, eksekusi program, pengaksesan I/O Device, pengaksesan terkendali terhadap berkas pengaksesan sistem, deteksi dan pemberian tanggapan pada kesalahan, serta akunting. Pembuatan program yaitu sistem operasi menyediakan fasilitas dan layanan untuk membantu para pemrogram untuk menulis program; Eksekusi Program yang berarti Instruksi-instruksi dan datadata harus dimuat ke memori utama, perangkat-parangkat masukan/ keluaran dan berkas harus diinisialisasi, serta sumber-daya yang ada harus disiapkan, semua itu harus di tangani oleh sistem operasi; Pengaksesan I/O Device, artinya Sistem Operasi harus mengambil alih sejumlah instruksi yang rumit dan sinyal kendali menjengkelkan agar pemrogram dapat berfikir sederhana dan perangkat pun dapat beroperasi; Pengaksesan terkendali terhadap berkas yang artinya disediakannya mekanisme proteksi terhadap berkas untuk mengendalikan pengaksesan terhadap berkas; Pengaksesan sistem artinya pada pengaksesan digunakan bersama (shared system); Fungsi pengaksesan harus menyediakan proteksi terhadap sejumlah sumber-daya dan data dari pemakai tak terdistorsi serta menyelesaikan konflik-konflik dalam perebutan sumber-daya; Deteksi dan Pemberian tanggapan pada kesalahan, yaitu jika muncul permasalahan muncul pada sistem komputer maka sistem operasi harus memberikan tanggapan yang menjelaskan kesalahan yang terjadi serta dampaknya terhadap aplikasi yang sedang berjalan; dan Akunting yang artinya Sistem Operasi yang bagus mengumpulkan data statistik penggunaan beragam sumber-daya dan memonitor parameter kinerja. a. Menginstalasi Font Untuk menginstalasi font, biasanya kita harus mengikuti langkah yang panjang: Start > Settings > Control Panel > Font. Dari situ kita harus klik File > Install New Fonts. Cara tersebut terlalu panjang sehingga kadang membuat kita menjadi jengkel. Ada cara yang lebih mudah, yaitu: 1. Buka Registry Editor. 2. Pindah ke key HKEY_CLASSES_ROOT\TTFFILE\SHELL. 3. Pilih perintah Edit > New > Key dan berikan nama Install Fonts pada key yang baru diletakkan tadi. 4. Klik ganda bagian jendela kanan pada entry (Default). Berikan nilai Value-nya Install Font dan konfirmasikan perubahan ini dengan mengklik OK. 5. Tandai sekali lagi subkey Install Font dan yang ada di dalamnya dengan menggunakan perintah Edit > New > Key. 6. Buatlah sebuah subkey baru yang dinamakan command. 7. Klik ganda (Default), berikan pada Value-nya perintah c:\Windows\command\xcopy32.exe %1 c:\Windows\fonts Sekarang jika Anda klik kanan file *.ttf maka akan muncul menu Install Fonts. Jika Anda memilih menu ini maka file font tersebut akan dikopi ke dalam folder Windows Anda.
Cara kedua:
1. Buat shortcut yang menunjuk ke direktori font pada Windows Anda (C:\Windows\Fonts). 2. Letakkan shortcut tersebut pada direktori Send To. Untuk menginstalasi font, klik kanan pada file *.ttf, pilih Send To > Fonts. Menyembunyikan Menu Taskbar Jika Anda meng-enable setting ini maka menu Taskbar yang terdapat pada Setting pada menu Start akan hilang. Ikutilah langkah berikut. Klik Start > Run, ketik regedit lalu tekan Enter. Key:HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer Value Name: No Set Taskbar Data Type:REG_DWORD Data: (0 = disabled, 1 = enabled/sembunyikan) Menyembunyikan Menu Folder Options Jika Anda meng-enable setting ini maka menu Folder Options yang terdapat pada Start Menu Setting akan hilang. Ikutilah langkah berikut. Klik Start > Run, ketik regedit lalu tekan Enter. Key:HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\ExplorerV alue Name: No Folder Options Data Type:REG_DWORD Data: (0 = disabled, 1 = enabled/sembunyikan) Menyembunyikan Menu Control Panel Jika Anda meng-enable setting ini maka menu Taskbar yang terdapat pada setting menu Startakan hilang. Ikutilah langkah berikut.Klik Start > Run, ketik regedit lalu tekan Enter.Key: HKEY_CURRENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\ExplorerValue Name:NoControlPanelDataType:REG_DWORDData: (0 = disabled, 1 = enabled/sembunyikan) Menyembunyikan Menu Find Anda dapat menyembunyikan menu Find agar bila ada orang lain menggunakan komputer Anda maka dia tidak akan dapat menggunakan menu tersebut untuk kepentingan yang tidak Anda inginkan, misalnya mencari dokumen yang tidak seharusnya dibacanya. Caranya, masuklah ke dalam, KEY_CURENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer. Pada halaman di sebelah kanan, klik kanan dan pilih New, DWord Value. Berikan nama NoFind. Setelah itu klik ganda pada DWord ‘NoFind’ dan berikan nilai 1. Menyembunyikan Recent Document Penyembunyian shortcut pada recent document akan menutup kemungkinan file terakses orang lain. Cara menyembunyikannya, buka HKEY_CURENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVers ion\Policies\Explorer. Setelah itu buat DWord baru seperti langkah di atas dan berikan nama NoRecentDocsMenu. Berikan nilai 1 pada DWord baru tersebut sehingga recent document Anda tidak muncul lagi. Menyembunyikan Menu Run Anda dapat menyembunyikan menu Run. Dengan menu ini seseorang dapat menjalankan berbagai aplikasi yang berbahaya bagi sistem, seperti regedit, msconfig, dan masih banyak lagi. Cara menyembunyikannya, masuk ke HKEY_CURENT_USER\Software\Microsoft\
Windows\CurrentVersion\PoliciesExplorer Buat DWord baru dan berikan nama NoRun dan kemudian berikan nilai 1 pada DWord baru tersebut. Menyembunyikan Log Off Log off perlu disembunyikan agar orang lain tidak dapat sembarangan menggunakan login ID yang lain selain yang diperbolehkan. Log off sangat berguna bagi usaha persewaan komputer. Untuk menyembunyikan pilihan ini, buka HKEY_CURENT_USER\Software\ Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\Explorer lalu klik kanan pada bagian sebelah kanan dan pilih New, Binary Value. Berikan nama NoLogOff padanya dan kemudian klik ganda pada binary yang baru dan masukkan nilai 01 00 00 00. Menyembunyikan Shutdown Selain pilihan Log off, Anda juga dapat menyembunyikan pilihan Shut-Down. Caranya, masuk ke folder HKEY_CURENT_USER\Software\Microsoft\Windows\CurrentVersion\Policies\b Explorer , lalu buatlah DWord baru. Berikan nama NoClose pada DWord baru tersebut dan kemudian berikan nilai 1 pada DWord tersebut. Cara ini efektif agar orang lain tidak dapat sembarangan mematikan komputer. Menon-aktifkan Display Property User kadang suka usil mengganti wallpaper atau screensaver, atau sekadar mengatur resolusinya. Keisengan ini tentu mengganggu Anda. Bila Anda menginginkan, Anda dapat menghilangkan pilihan tersebut. Caranya, masuk keHKEY_CURENT_USER\Software\Microsoft\Windows\ CurrentVersion\Policies. Pada folder, buatlah sub-folder baru dengan klik kanan dan pilih New > Key. Berikan nama System. Di halaman sebelah kanan System, buat DWord baru dengan nama NoDispCPL dan berikan nilai 1. d. cara akses file windows lebih cepat atau mempercepat akses windows dengan menambah kecepatan. NTFS adalah file sistemnya sistem operasi yang dibangun dengan fondasi NT. Karena Windows 7 menggunakan kernel atau inti dari OS Windows NT, maka sistem operasi ini juga mendukung NTFS. Nah, sebagai OS yang dapat menggunakan file sistem NTFS, ia membutuhkan sebuah cache yang berfungsi menampung informasi mengenai file yang terdapat di dalam sebuah folder. Seperti apa cara kerjanya? Ketika Anda membuka sebuah folder untuk pertama kalinya, Windows akan membaca dan menampung informasi detail mengenai folder yang Anda buka tersebut ke dalam sebuah cache. Informasi ini kemudian akan digunakan jika Anda membuka folder yang sama di lain waktu sehingga prosesnya akan lebih cepat. Dengan memperbesar cache ini, tentunya kecepatan Windows Anda dalam membaca sebuah folder akan meningkat pula. Untuk melakukannya, praktekkan langkah berikut. 1.Jalankan Registry Editor melalui menu “Start”, lalu ketik: regedt32. 2. Masuklah ke sub key HKEY_LOCAL_MACHINE-SYSTEM-CurrentControlSet-Control-
FileSystem. 3. Pada sub key “FileSystem”, klik kanan mouse di bagian kanan window, lalu klik “New > DWORD (32 bit) Value”. 4. Beri nama DWORD Value baru tersebut dengan nama “NtfsMftZone Reservation”. 5. Klik kanan DWORD Value NtfsMftZone Reservation ini, kemudian pilih “Modify”. 6. Isikan Value Data yang diminta dengan nilai 2. 7. Tekan “OK”, tutup jendela Registry Editor, lalu restart PC. c. 1. Proses Input Output Sebuah proses sistem operasi memerlukan Input dan Output termasuk pada sistem operasi linux. Instruksi (command) yang diberikan pada Linux melalui Shell disebut sebagai eksekusi program yang sela njutnya disebut proses. Setiap kali instruksi diberikan, maka Linux kernel akan menciptakan sebuah proses dengan memberikan nomor PID (Process Identity). Proses dalam Linux selalu membutuhkan Input dan menghasilkan suatu Output. Dalam konteks Linux input/o utput adalah : Keyboard (input) Layar (output) Files Struktur data kernel Peralatan I/O lainnya (misalnya Network) 2. FILE DESCRIPTOR Linux berkomunikasi dengan file melalui file descriptor yang direpresentasikan melalui angka yang dimulai dari 0, 1, 2 dan seterusnya. Tiga buah file descriptor standar yang lalu diciptakan oleh proses adalah : 0 = keyboard (standar input) 1 = layar (standar output) 2 = layar (standar error) Linux tidak membedakan antara peralatan hardware dan file, Linux memanipulasi peralatan hardware sama dengan file. 3. PEMBELOKAN (REDIRECTION) Pembelokan dilakukan untuk standard input, output dan error, yaitu untuk mengalihkan file descriptor dari 0, 1 dan 2. Simbol untuk pembelokan adalah : 0< atau < pengganti standard inp ut 1> atau > pengganti standard output 2> 4. PIPA (PIPELINE) Mekanisme pipa digunakan sebagai alat komunikasi antar proses. Input Þ Proses1 Þ Output = Input Þ Proses2 Þ Output Proses 1 menghasilkan output yang selanjutnya digunakan sebagai input oleh Proses 2. Hubungan output input ini dinamakan pipa, yang menghubngkan Proses 1 dengan Proses2 dan dinyatakan dengan symbol “|”. Proses1 | Proses2
5. FILTER Filter adalah utilitas Linux yang dapat memproses standard input (dari keyboard) dan menampilkan hasilnya pada standard output (layar). Contoh filter adalah cat, sort, grep, pr, head, tail, paste dan lainnya. Pada sebuah rangkaian pipa : P1 | P2 | P3 ……. | Pn-1 | Pn Maka P2 sampai dengan Pn-1 mutlak harus utilitas Linux yang berfungsi sebagai filter. P1 (awal) dan Pn (terakhir) boleh tidak filter. Utilitas yang bukan filter misalnya who, ls, ps, lp, lpr, mail dan lainnya. Beberapa perintah Linux yang digunakan untuk proses penyaringan antara lain : Perintah grep Digunakan untuk menyaring masukannya dan menampilkan baris-baris yang hanya mengandung pola yang ditentukan. Pola ini disebut regular expression. Perintah wc Digunakan untuk menghitung jumlah baris, kata dan karakter dari baris-baris masukan yang diberikan kepadanya. Untuk mengetahui berapa baris gunakan option –l, untuk mengetahui berapa kata, gunakan option –w dan untuk mengetahui berapa karakter, gunakan option –c. Jika salah satu option tidak digunakan, maka tampilannya adalah jumlah baris, jumlah kata dan jumlah karakter.
e. respon Pada kondisi standar (default), menu Windows tidak seketika merespon saat pointer mouse mengkliknya. Respon menu baru terjadi setelah beberapa saat atau ada terjadi delay beberapa saat setelah diklik. Agar menu Windows mere. spon lebih cepat, Anda perlu melakukan sedikit perubahan dalam registry. Pertamakali bukalah editor REGEDIT.EXE dan klik hingga sampai ke bagian"HKEY_CURRENT_USER\\Control Panel\\Desktop". Carilah di sana String Name "MenuShowDelay". Bila belum ada, buatlah String Name yang baru dengan mengklik tombol kanan mouse "New | String Value". Masukkan Nilai Data-nya yaitu waktu delay untuk menu dalam milidetik. Nilai maksimalnya "65000", sementara nilai "0" akan meniadakan delaymenu saat diklik.Khusus untuk Windows Me dan Windows 2000, klik kanan pada desktop dan pilih Properties. Pindahlah ke tab "Effects" dan nonaktifkan di sana checkboxdi depan option " Use transition effects formenu and tooltips
b. program eksekusi contoh : Eksekusi .jar pada linux
Untuk mengeksekusi file executable java (jar) di linux bisa dengan mengekseskusi langsung dengan command java -jar file.jar
Terkadang kita dihadapkan dengan situasi dimana file jar dengan classpath dan library dengan forlder terpisah yang membuat kita kesulitan untuk mengekseskusinya apabila kita tidak berada dalam direktori file jar itu sendiri(kadang 2 akan muncul error not found, karena working direktori berbeda dan menyebabkan library atau resource tidak ditemukan) hal ini dapat diatasi dengan membuat file .sh (executable) misalanya : pada direktori : /home/username/program/
ada beberapa direktori, misal bin lib res
dan file jar yang aka di eksekusi berada pada direktori “lib” (lib/file.jar) dan kita ingin mengeksekusinya pada direktori “/home/username/program/” maka kita bisa membuat file sh dengan : cd lib && java -jar file.jar
simpan dengan nama launcher.sh dan jangan lupa untuk merubah menjadi file executable dengan : chmod 755 launcher.sh
dan coba eksekusi launcher.sh kalau tahapan diatas benar maka aplikasi java akan berjalan a. Program creation Adalah Program Pelayanan yang digunakan untuk mengkreasi program agar tampak lebih menarik. b. Program excecution Tujuan dari sistem komputer adalah untuk memungkinkan pengguna untuk menjalankan program. Jadi sistem operasi menyediakan lingkungan di mana pengguna dapat dengan nyaman menjalankan program. Pengguna tidak perlu khawatir tentang alokasi memori atau multitasking atau apa pun. Hal-hal ini diasuh oleh sistem operasi. Menjalankan program melibatkan mengalokasikan dan deallocating memori, penjadwalan CPU dalam kasus multiproses. Fungsi-fungsi ini tidak dapat diberikan ke user-level
program. Jadi user-level program tidak dapat membantu pengguna untuk menjalankan program secara mandiri tanpa bantuan dari sistem operasi. c. Access to input/output device Setiap program memerlukan input dan menghasilkan output. Ini melibatkan penggunaan I / O. Sistem operasi menyembunyikan pengguna rincian hardware untuk I / O. Semua pengguna melihat adalah bahwa I / O telah dilakukan tanpa rincian. Jadi sistem operasi dengan menyediakan I / O membuat nyaman bagi pengguna untuk menjalankan program. Untuk efisien dan pengguna perlindungan tidak bisa mengontrol I / O maka layanan ini tidak dapat diberikan oleh user-level program. d. System access Pengaksesan terkendali terhadap berkas yang artinya disediakannya mekanisme proteksi terhadap berkas untuk mengendalikan pengaksesan terhadap berkas; Pengaksesan sistem artinya padan pengaksesan digunakan bersama (shared system); Fungsi pengaksesan harus menyediakan proteksi terhadap sejumlah sumber-daya dan data dari pemakai tak terdistorsi serta menyelesaikan konflik-konflik dalam perebutan sumber-daya. e. Deteksi kesalahan dan respon Kesalahan adalah salah satu bagian dari sistem dapat menyebabkan gangguan fungsi sistem yang lengkap. Untuk menghindari situasi seperti sistem operasi selalu memantau sistem untuk mendeteksi kesalahan. Hal ini mengurangi kekhawatiran pengguna dari kesalahan menyebarkan ke berbagai bagian dari sistem dan menyebabkan rusak. Layanan ini tidak dapat dibiarkan ditangani oleh program-program pengguna karena melibatkan pemantauan dan dalam kasus yang mengubah area memori atau dealokasi memori untuk sebuah proses yang salah. Atau mungkin melepaskan CPU dari proses yang masuk ke infinite loop. Tugas-tugas ini terlalu penting untuk diserahkan kepada programprogram pengguna. Sebuah program pengguna jika diberi hak istimewa ini dapat mengganggu pengoperasian (normal) yang benar dari sistem operasi.
4.Jelaskan tipe system informasi! Berbagai Jenis Sistem Operasi Sistem operasi yang membuat link antara pengguna dan aplikasi membentuk inti dari sistem komputer. Sebuah OS memisahkan program dari perangkat keras dan menyederhanakan manajemen sumber daya. Mari kita lihat berbagai jenis sistem operasi dan mengetahui bagaimana mereka berbeda satu sama lain. Sistem operasi adalah komponen perangkat lunak dari sebuah sistem komputer yang bertanggung jawab untuk pengelolaan berbagai kegiatan dari komputer dan berbagi sumber daya komputer. Ini host beberapa aplikasi yang berjalan pada komputer dan menangani operasi dari perangkat keras komputer. User dan program aplikasi mengakses layanan yang ditawarkan oleh sistem operasi, melalui panggilan sistem dan antarmuka pemrograman aplikasi. Pengguna berinteraksi dengan sistem operasi komputer melalui Antarmuka Command Line (CLIs) atau Graphical User Interface dikenal sebagai GUI. Singkatnya, sebuah sistem operasi memungkinkan interaksi pengguna dengan sistem komputer dengan bertindak sebagai antarmuka antara pengguna atau program aplikasi dan perangkat keras komputer. Berikut ini adalah gambaran dari berbagai jenis sistem operasi. 1.
Real-time Sistem Operasi (RTOS): Ini adalah sebuah sistem operasi multitasking yang bertujuan untuk mengeksekusi aplikasi real-time. Real-time sistem operasi sering menggunakan algoritma penjadwalan khusus sehingga mereka dapat mencapai sifat deterministik perilaku. Tujuan utama dari sistem real-time operasi adalah respon mereka cepat dan dapat diprediksi terhadap peristiwa. Mereka juga memiliki acara-driven atau desain timesharing. Sebuah switch sistem-event antara tugas-tugas berdasarkan prioritas mereka sementara time-sharing sistem operasi beralih tugas berdasarkan interupsi jam. sistem operasi real-time digunakan untuk mengendalikan mesin, instrumen ilmiah dan sistem industri. Sebuah RTOS biasanya memiliki kemampuan user-interface sangat sedikit, dan tidak ada utilitas pengguna akhir, karena sistem akan menjadi "kotak tertutup" saat dikirim untuk digunakan. Bagian yang sangat penting dari RTOS adalah mengelola sumber daya dari komputer sehingga suatu operasi tertentu mengeksekusi jumlah waktu yang sama persis, setiap saat hal tersebut bisa terjadi. Dalam mesin yang kompleks, memiliki bagian bergerak lebih cepat hanya karena sumber daya sistem yang tersedia mungkin hanya sebagai masalah seperti halnya mesin tersebut tidak bergerak sama sekali, karena sistem sedang sibuk. 2. Sistem Operasi multi-user dan Single-user: Sistem operasi Komputer jenis ini memungkinkan beberapa pengguna untuk mengakses sistem komputer secara bersamaan. Time-sharing sistem dapat diklasifikasikan sebagai sistem multi-user karena mereka memungkinkan akses beberapa pengguna ke komputer melalui pembagian waktu. Sistem operasi single-user, karena bertentangan dengan sistem operasi multi-user, dapat digunakan oleh satu pengguna pada suatu waktu. Mampu memiliki beberapa account pada sistem operasi Windows tidak membuatnya menjadi sistem multi-user. Sebaliknya,
hanya administrator jaringan adalah pengguna nyata. Tapi untuk sistem operasi mirip Unix, adalah mungkin untuk dua pengguna untuk login pada satu waktu dan kemampuan ini dari OS membuatnya menjadi sistem operasi multi-user. Palm OS untuk komputer genggam Palm adalah salah satu contoh yang baik untuk pengguna tunggal modern, satu-tugas sistem operasi. 3.
4.
5.
6.
7.
Multi-tasking dan Single-tasking Sistem Operasi: Ketika sebuah program tunggal yang diperbolehkan untuk berjalan pada satu waktu, sistem ini dikelompokkan di bawah kategori sistem single-tasking, sedangkan dalam kasus sistem operasi memungkinkan untuk pelaksanaan beberapa tugas pada satu waktu, itu diklasifikasikan sebagai sistem operasi multi-tasking. Multi-tasking dapat dari dua jenis yaitu, pre-emptive atau koperasi. Dalam pre-emptive multitasking, slot operasi irisan sistem waktu CPU dan mendedikasikan satu untuk setiap program. Mirip Unix sistem operasi seperti Solaris dan Linux mendukung preemptive multitasking. Jika Anda menyadari multi-threading terminologi, Anda dapat mempertimbangkan jenis multi-tasking sebagai mirip dengan interleaved multithreading. Koperasi multitasking dicapai dengan mengandalkan setiap proses untuk memberikan waktu ke proses lainnya dengan cara yang ditetapkan.Ini jenis multi-tasking mirip dengan gagasan blok multi-threading di mana satu thread berjalan sampai diblok oleh beberapa acara lainnya. MS Windows sebelum Windows 95 digunakan untuk mendukung koperasi multitasking. Microsoft Windows dan Apple MacOS platform keduanya adalah contoh dari sistem operasi yang akan membiarkan satu pengguna memiliki beberapa program dalam operasi pada saat yang sama. Sebagai contoh, sangat mungkin untuk pengguna Windows yang harus menulis catatan dalam pengolah kata saat men-download file dari Internet saat mencetak teks dari pesan e-mail. Distributed Sistem Operasi: Sistem operasi yang mengelola sekelompok komputer independen dan membuat mereka tampaknya satu komputer dikenal sebagai sistem operasi terdistribusi. Perkembangan jaringan komputer yang dapat dihubungkan dan dibuat untuk berkomunikasi satu sama lain, memunculkan komputasi terdistribusi. Perhitungan terdistribusi dilakukan pada lebih dari satu mesin. Ketika komputer dalam kerja kelompok dalam kerja sama, mereka membuat sebuah sistem terdistribusi. Embedded System: Sistem operasi dirancang untuk digunakan dalam sistem komputer embedded yang dikenal sebagai sistem operasi tertanam. Mereka dirancang untuk beroperasi pada mesin kecil seperti PDA dengan otonomi kurang. Mereka mampu beroperasi dengan jumlah terbatas sumber daya.Mereka sangat kompak dan sangat efisien dengan desain. Windows CE, FreeBSD dan Minix 3 adalah beberapa contoh dari sistem operasi tertanam. Sistem Operasi HP: Meskipun bukan jenis yang berbeda secara fungsional dari sistem operasi, OS mobile pasti sebuah menyebutkan penting dalam daftar jenis sistem operasi. Sebuah OS mobile mengontrol perangkat mobile dan desain yang mendukung komunikasi nirkabel dan aplikasi mobile. Hal ini telah built-in mendukung untuk format multimedia mobile. Tablet PC dan smartphone berjalan pada sistem operasi mobile. Batch Processing dan Sistem Interaktif: Batch pengolahan mengacu pada pelaksanaan program komputer dalam 'batch' tanpa intervensi manual. Dalam sistem batch processing, program dikumpulkan, dikelompokkan dan diproses pada kemudian hari. Tidak ada mendorong pengguna untuk masukan sebagai input data dikumpulkan di muka untuk proses selanjutnya. Input data dikumpulkan dan diproses dalam batch, maka batch processing
8.
nama. IBM z / OS memiliki kemampuan pemrosesan batch. Sebagai melawan ini, operasi interaktif memerlukan campur tangan pengguna. Proses ini tidak dapat dijalankan tanpa kehadiran pengguna. Pengolahan Online dan Offline: Dalam pengolahan online data, pengguna tetap berhubungan dengan komputer dan proses dijalankan di bawah kontrol unit pengolahan pusat komputer. Ketika proses ini tidak dijalankan di bawah kontrol langsung dari CPU, pengolahan ini disebut sebagai offline. Mari kita ambil contoh dari proses batch. Di sini, batching atau pengelompokan data dapat dilakukan tanpa pengguna dan intervensi CPU, bisa dilakukan secara offline.Namun eksekusi proses yang sebenarnya mungkin terjadi di bawah kontrol langsung dari prosesor, yaitu online.
Sistem operasi memberikan kontribusi untuk menyederhanakan interaksi manusia dengan perangkat keras komputer. Mereka bertanggung jawab untuk menghubungkan program aplikasi dengan perangkat keras, sehingga mencapai akses pengguna mudah untuk komputer. Pernah membayangkan komputer tanpa OS? Ini tidak akan begitu user-friendly kemudian! Sistem operasi telah berkembang melalui jalan yang panjang. Dari yang paling sederhana sampai yang paling modern dewasa ini. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan terutama sehubungan dengan fungsi-fungsi yang dimilikinya. Pada bagian berikut ini akan dibahas beberapa sistem operasi yang banyak digunakan dan familiar bagi pengguna komputer. 1. DOS DOS adalah singkatan dari Disk Operating System. DOS merujuk pada perangkat sistem operasi yang digunakan dibanyak komputer yang menyediakan abstraksi dan pengelolaan perangkat penyimpan sekunder dan informasinya. Misalnya penggunaan sistem file yang mengelola file-fileyangada pada perangkat penyimpan. DOS biasanya dijalankan dari satu atau dua disc.Hal ini karena pada masa DOS digunakan media penyimpan masih sangat terbatas kemampuannya (paling besar mungkin hanya 1,4 Megabyte). Ada banyak jenis DOS diantaranya Apple DOS, Commodore DOS, Atari DOS dan lain-lain. Jenis ini sangat bergantung dengan jenis perangkat komputernya. Jenis DOS yang paling terkenal adalah jenis DOS yang berjalan pada mesin-mesin yang compatible dengan IBM Personal Computer. Untuk menjalankan perintah-perintah sistem operasi, DOS menggunakan perintah berbasis teks atau CLI. Setiap kali selesai mengetikkan suatu perintah, kita harus menekan tombol ENTER untuk mengeksekusi perintah tersebut. 2. UNIX UNIX adalah sistem operasi yang mula-mula dikembangkan oleh suatu kelompok di AT&T pada laboatorium Bell. Unix banyak digunakan baik untuk serve rmaupun workstation. Lingkungan Unix dan model program client-server menunjukkan bahwa Unix lebih dikembangkan sebagai sistem operasi yang kuatdi jaringan komputer dari pada sistem operasi untuk computer personal. UNIX dirancang untuk portable, multi-tasking, dan multiuser.Konsep utama Unix antara lain banyak menggunakan file teks biasa untuk menyimpan data, menggunakan sistem file berjenjang, memperlakukan perangkat sebagai suatu file, dan menggunakan banyak program kecil yang eksekusinya pada CLI dapat digabung dengan tanda pipeline (|). Pada Gambar 5.2 di atas, tampak
beberapa perintah UNIX yang digabung dengan pipeline. Konsep yang sangat solid dan stabil membuat Unix banyak dijadikan dasar sistem operasi modern.
Sistem UNIX terdiri dari beberapa komponen yang bersama. Umumnya paket-paket tersebut adalah sebagai berikut: * Kernel dengan sub komponen seperti : - conf = file konfigurasi. - dev = driver perangkat keras sys = kernel sistem operasi, manajemen proses, sistem calls dan lain-lain. - h = header files, mendefinisikan struktur kunci di dalam sistem.
biasanya
memori,
dipaket
penjadwalan
* Development Environment: o cc —compiler untuk bahasa C o as — machine-language assembler o ld — linker, untuk menggabung file-file object o lib—object-code libraries (diinstall di folder /lib atau /usr/lib) libc, kumpulan pustaka untuk bahasa C o make – program untuk mengkompilasi kode program o include — file-file header untuk pengembangan perangkat lunak dan menentukan standar interface o Other languages — bahasa-bahasa pemrograman lain seperti Fortran-77, Free Pascal, dan lain-lain. * Commands: o sh —"Shell" untuk melakukan pemrograman berbasis CLI atau mengeksekusi perintah-perintah tertentu. o Utilities — Sekumpulan perintah CLI yang berguna untuk fungsifungsi yang bermacam-macam, meliputi: 1. System utilities — Program-program untuk pengelolaan sistem seperti mkfs, fsck, dan lain-lain. 2. User utilities — Program-program untuk pengelolan lingkungan kerja, seperti passwd, kill, dan lain-lain. o Document formatting — Program untuk penyiapan dokumen seperti nroff, troff, tbl, eqn, refer, dan pic. Beberapa sistem Unix modern juga memasukkan aplikasi seperti TeX dan Ghostscript. o Graphics — Sistem Unix modern menyediakan X11 sebagai sistem standard windowing dan GUI. 2. Microsoft Windows Micosoft Windows atau orang lebih sering menyebut Windows saja pada awalnya hanyalah add-on dari MS-DOS karena tingginya tuntutan pada sistem operasi yang berbasis GUI. Versi awal Windows berjalan di atas MS-DOS. Meski
demikian Windows versi awal telah menunjukkan beberapa fungsi-fungsi yang umum dijumpai dalam sistem operasi, antara lain: memiliki tipe file executable tersendiri, memiliki driver perangkat keras sendiri, dan lain-lain. Secara konsep sebenarnya Windows lebih banyak ditujukan bagi komputer personal. Pada awalnya Windows juga tidak mendukung konsep multi-tasking dan multi-user. Akomodasi terhadap jaringan atau fungsi-fungsi client-server juga tidak sekuat pada UNIX dan turunannya. Sehingga masalah yang sering muncul di sistem operasi Windows adalah masalah keamanan yang berhubungan dengan jaringan. Namun Windows memiliki kelebihan dari sisi kemudahan pemakaian. Pada versi yang terbaru (Windows Vista) konsep multiuser dan multi-tasking telah semakin matang. Selain itu tampilan GUI telah dirubah dengan banyak menggunakan efek tiga dimensi. 3. Apple Mac OS Seperti terlihat pada Gambar 5.10, Apple Mac OS merupakan turunan dari UNIX melalui jalur BSD (Berkeley Software Distribution). Oleh karena itu kekuatan dalam multi-tasking, multi-user, networking yang ada pada UNIX juga dimiliki oleh Mac OS. Mac OS adalah sistem operasi berbasis GUI. Apple merupakan pelopor dalam penggunaan GUI pada sistem operasi. Penggunaan icon, mouse dan beberapa komponen GUI merupakan sumbangan yang luar biasa bagi perkembangan sistem operasi berbasis GUI. Versi awal dari Mac OS hampir secara penuh mengandalkan pada kemampuan GUI-nya dan sangat membatasi penggunaan CLI (Gambar 5.15). Meskipun sangat memudahkan namun ada beberapa kelemahan, antar lain: multi-tasking yang tidak berjalan sempurna, pengelolaan memori yang terbatas, dan konflik pada beberapa program yang ditanamkan. Memperbaiki sistem Mac OS kadang-kadang menjadi suatu pekerjaan yang sangat melelahkan. Pada Mac OS X (versi terbaru), semua kelemahan pada versi lama telah coba dihilangkan. Multi-tasking telah berjalan dengan baik dan manajemen memori yang jauh lebih baik. Selain itu tampilan GUI-nya disebut-sebut sebagai yang terbaik di antara sistem operasi yang ada. 4. Linux Linux sangat mirip dengan sistem-sistem UNIX, hal ini dikarenakan kompatibilitas dengan UNIX merupakan tujuan utama desain dari proyek Linux. Perkembangan Linux dimulai pada tahun 1991, ketika mahasiswa Finlandia bernama Linus Torvalds menulis Linux, sebuah kernel untuk prosesor 80386, prosesor 32-bit pertama dalam kumpulan CPU intel yang cocok untuk PC. Dalam banyak hal, kernel Linux merupakan inti dari proyek Linux, tetapi komponen lainlah yang membentuk secara komplit sistem operasi Linux. Dimana kernel Linux terdiri dari kode-kode yang dibuat khusus untuk proyek Linux, kebanyakan perangkat lunak pendukungnya tidak eksklusif terhadap Linux, melainkan biasa dipakai dalam beberapa sistem operasi yang mirip UNIX. Contohnya, sistem operasi BSD dari Berkeley, X Window System dari MIT, dan proyek GNU dari Free Software Foundation. Pembagian (sharing) alat-alat telah bekerja dalam dua arah. Sistem
perpustakaan utama Linux awalnya dimulai oleh proyek GNU, tetapi perkembangan perpustakaannya diperbaiki melalui kerjasama dari komunitas Linux terutama pada pengalamatan, ketidak efisienan, dan bugs. Komponen lain seperti GNU C Compiler, gcc, kualitasnya sudah cukup tinggi untuk dipakai langsung dalam Linux. Alat-alat administrasi network dibawah Linux berasal dari kode yang dikembangkan untuk 4.3BSD, tetapi BSD yang lebih baru , salah satunya FreeBSD, sebaliknya meminjam kode dari Linux, contohnya adalah perpustakaan matematika Intel floating-point-emulation. Saat ini, Linux merupakan salah satu sistem operasi yang perkembangannya paling cepat. Kehadiran sejumlah kelompok pengembang, tersebar di seluruh dunia, yang selalu memperbaiki segala fiturnya, ikut membantu kemajuan sistem operasi Linux. Bersamaan dengan itu, banyak pengembang yang sedang bekerja untuk memindahkan berbagai aplikasi ke Linux (dapat berjalan di Linux). Masalah utama yang dihadapi Linux dahulu adalah interface yang berupa teks (text based interface). Ini membuat orang awam tidak tertarik menggunakan Linux karena harus dipelajari terlebih dahulu dengan seksama untuk dapat dimengerti cara penggunaannya (tidak user-friendly). Tetapi keadaan ini sudah mulai berubah dengan kehadiran KDE dan GNOME. Keduanya memiliki tampilan desktop yang menarik sehingga mengubah persepsi dunia tentang Linux.
5. Jelaskan yang dimaksud dengan : a) Time Sharing System Pengertian Time Sharing System Time sharing system adalah suatu teknik penggunaan online system oleh beberapa pemakai secara bergantian menurut waktu yang diperlukan pemakai. Disebabkan waktu perkembangan proses CPU semakin cepat, sedangkan alat Input/Output tidak dapat mengimbangi kecepatan dari CPU, maka kecepatan dari CPU dapat digunakan secara efisien dengan melayani beberapa alat I/O secara bergantian. Proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri- sendiri. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host computer.
Christopher Strachy pada tahun 1959 telah memberikan ide mengenai pembagian waktu yang dilakukan oleh CPU. Baru pada tahun 1961, pertama kali sistem yang benar-benar berbentuk time sharing system dilakukan di MIT (Massachusetts Institute of Technology) dan diberi nama CTSS (Compatible Time Sharing System) yang bisa melayani sebanyak 8 pemakai dengan menggunakan omputer IBM 7090. Pada TSS tiap-tiap User dilayani oleh komputer dengan bergiliran dalam waktu yang sangat cepat. Sehingga tiap pemakai komputer tidak merasa bahwa komputer melayani beberapa pemakai sekaligus secara bergiliran. Contoh Penggunaan TSS Salah satu penggunaan time sharing system ini dapat dilihat dalam pemakaian suatu teller terminal pada suatu bank. Bilamana seorang nasabah datang ke bank tersebut untuk menyimpan uang atau mengambil uang, maka buku tabungannya ditempatkan pada terminal. Dan oleh operator pada terminal tersebut dicatat melalui papan ketik (keyboard), kemudian data tersebut dikirim secara langsung ke pusat komputer, memprosesnya, menghitung jumlah uang seperti yang dikehendaki, dan mencetaknya pada buku tabungan tersebut untuk transaksi yang baru saja dilakukan. b) Schedulling Schedullling merupakan sebuah strategi untuk mengatur sejumlah resources (proses time, machines, cells, transports, delays dan lain sebagainya) dalam kurun waktu tertentu.
Resources perlu diatur untuk menghemat penggunaannya karena keterbatasan jumlah, biaya, dan waktu yang ada.
c) Swapping Swapping adalah suatu proses yang dapat dialihkan sementara dari memori ke suatu tempat penyimpanan, dan dipanggil kembali ke memori jika akan melanjutkan eksekusi. Sebuah proses harus berada di memori untuk dieksekusi. Proses juga dapat ditukar (swap) sementara keluar memori ke backing store dan kemudian dibawa kembali ke memori untuk melanjutkan eksekusi.
Gambar Proses Swapping Sebuah contoh untuk menggambarkan teknik swapping ini adalah sebagai berikut: Algoritma Round-Robin yang digunakan pada multiprogramming environment menggunakan waktu kuantum (satuan waktu CPU) dalam pengeksekusian proses-prosesnya. Ketika waktu kuantum berakhir, memory manager akan mengeluarkan (swap out) proses yang telah selesai menjalani waktu kuantumnya pada suatu saat serta memasukkan (swap in) proses lain ke dalam memori yang telah bebas tersebut. Pada saat yang bersamaan penjadwal CPU akan mengalokasikan waktu untuk proses lain dalam memori. Hal yang menjadi perhatian adalah, waktu kuantum harus cukup lama sehingga waktu penggunaan CPU dapat lebih optimal jika dibandingkan dengan proses penukaran yang terjadi antara memori dan disk. Teknik swapping roll out, roll in menggunakan algoritma berbasis prioritas dimana ketika proses dengan prioritas lebih tinggi tiba maka memory manager akan mengeluarkan proses dengan prioritas yang lebih rendah serta me-load proses dengan prioritas yang lebih tinggi tersebut. Saat
proses dengan prioritas yang lebih tinggi telah selesai dieksekusi maka proses yang memiliki prioritas lebih rendah dapat dimasukkan kembali ke dalam memori dan kembali dieksekusi. Sebagian besar waktu swapping adalah waktu transfer. Sebagai contoh kita lihat ilustrasi berikut ini: sebuah proses pengguna memiliki ukuran 5 MB, sedangkan tempat penyimpanan sementara yang berupa harddisk memiliki kecepatan transfer data sebesar 20 MB per detiknya. Maka waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer proses sebesar 5 MB tersebut dari atau ke dalam memori adalah sebesar 5000 KB / 20000 KBps = 250 ms Perhitungan di atas belum termasuk waktu latensi, sehingga jika kita asumsikan waktu latensi sebesar 2 ms maka waktu swap adalah sebesar 252 ms. Oleh karena terdapat dua kejadian dimana satu adalah proses pengeluaran sebuah proses dan satu lagi adalah proses pemasukan proses ke dalam memori, maka total waktu swap menjadi 252 + 252 = 504 ms. Agar teknik swapping dapat lebih efisien, sebaiknya proses-proses yang di- swap hanyalah prosesproses yang benar-benar dibutuhkan sehingga dapat mengurangi waktu swap. Oleh karena itulah, sistem harus selalu mengetahui perubahan apapun yang terjadi pada pemenuhan kebutuhan terhadap memori. Disinilah sebuah proses memerlukan fungsi system call, yaitu untuk memberitahukan sistem operasi kapan ia meminta memori dan kapan membebaskan ruang memori tersebut. Jika kita hendak melakukan swap, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Kita harus menghindari menukar proses dengan M/K yang ditunda (asumsinya operasi M/K tersebut juga sedang mengantri di antrian karena peralatan M/Knya sedang sibuk). Contohnya seperti ini, jika proses P1dikeluarkan dari memori dan kita hendak memasukkan proses P2, maka operasi M/K yang juga berada di antrian akan mengambil jatah ruang memori yang dibebaskan P1 tersebut. Masalah ini dapat diatasi jika kita tidak melakukan swap dengan operasi M/K yang ditunda. Selain itu, pengeksekusian operasi M/K hendaknya dilakukan pada buffer sistem operasi. Tiap sistem operasi memiliki versi masing-masing pada teknik swapping yang digunakannya. Sebagai contoh pada UNIX, swapping pada dasarnya tidak diaktifkan, namun akan dimulai jika banyak proses yang membutuhkan alokasi memori yang banyak. Swapping akan dinonaktifkan kembali jika jumlah proses yang dimasukkan berkurang. Pada sistem operasi Microsoft Windows 3.1, jika sebuah proses baru dimasukkan dan ternyata tidak ada cukup ruang di memori untuk menampungnya, proses yang lebih dulu ada di memori akan dipindahkan ke disk. Sistem operasi ini pada dasarnya tidak menerapkan teknik swapping secara penuh, hal ini disebabkan pengguna lebih berperan dalam menentukan proses mana yang akan ditukar daripada penjadwal CPU. Dengan ketentuan seperti ini proses-proses yang telah dikeluarkan tidak akan kembali lagi ke memori hingga pengguna memilih proses tersebut untuk dijalankan. Backing store berupa disk besar dengan kecepatan tinggi yang cukup untuk meletakkan copy dari semua memory image untuk semua user, sistem juga harus menyediakan akses langsung ke memory image tersebut. Jika proses mempunyai prioritas lebih tinggi datang dan meminta layanan, memori akan swap out proses dengan prioritas lebih rendah sehingga proses dengan prioritas lebih tinggi dapat di-load dan dieksekusi.
Umumnya sebuah proses yang di-swap out akan menukar kembali ke ruang memori yang sama dengan sebelumnya. Jika proses pengikatan dilakukan pada saat load-time, maka proses tidak dapat dipindah ke lokasi yang berbeda. Tetapi, jika pengikatan pada saat execution-time , maka kemungkinan proses ditukar ke ruang memori yang berbeda, karena alamat fisik dihitung selama waktu eksekusi. Bila CPU scheduler memutuskan untuk mengeksekusi proses, OS memanggil dispatcher. Dispatcher memeriksa untuk melihat apakah proses selanjutnya pada ready queue ada di memori. Jika tidak dan tidak terdapat cukup memori bebas, maka dispatcher swap out sebuah proses yang ada di memori dan swap in proses tersebut. Kemudian reload register ke keadaan normal. d) Partitioning Apakah Partitioning Partitioning adalah sebuah teknik untuk menempatkan data-data table atau index yang berbentuk page ke dalam partisi-partisi yang terpisah di dalam sebuah atau beberapa filegroup. Fitur table dan index partitioning mulai dikenal pada SQL Server 2005 dan hanya ada pada edisi Enterprise dan Developer. Fitur ini tidak ada pada edisi Standard dan Workgroup. Mengapa Partitioning Pada table yang berukuran sangat besar (jumlah barisnya sangat banyak) maka partitioning membantu untuk membagi sebuah data yang besar menjadi beberapa partisi yang lebih kecil sehingga mudah dikelola. Pembuatan partisi-partisi ini memungkinkan performa yang lebih baik melalui operasi parallel. Partitioning yang dimaksud pada uraian ini dikenal secara umum sebagai horizontal partitioning, yang maksudnya adalah pembagian partisi dilakukan pada baris-baris table. Hal ini berbeda dengan vertical partitioning yang pembagiannya dilakukan pada kolom-kolom table. Di masa lalu sebelum SQL Server 2005 dirilis, horizontal partitioning sebetulnya telah diimplementasikan dengan membuat beberapa table yang berfungsi sebagai partisi dimana masing-masing berisi data berdasarkan pemilahan kriteria tertentu misalnya periode, area, produk, dan sebagainya. Kemudian table-table itu digabungkan melalui perintah SELECT dan UNIION untuk membentuk sebuah view. Itulah sebabnya teknik ini dikenal dengan partitioned view. Cara ini menuntut pemeliharaan table-table secara cermat dan juga meningkatkan kerumitan di dalam pembuatan program aplikasinya karena data-data yang dimasukkan ke dalam masing-masing table harus dipastikan sesuai dengan kriteria penempatannya. Pada umumnya untuk memastikan data-data dimasukan ke dalam table yang tepat, perlu ditambahkan constraint CHECK yang akan memastikan terpenuhinya kriteria untuk setiap partisi.
Pada SQL Server 2005 dan 2008, partitioning dapat diaplikasikan dengan jauh lebih mudah pada sebuah table tanpa perlu memperhatikan proses penempatan datanya karena hal itu sudah ditangani oleh SQL Server secara otomatis.