TINJAUAN PUSTAKA
Traktor Tangan Traktor tangan (hand tractor) atau lazim juga dikenal dengan traktor roda dua (two-wheel tractors) beserta implemennya merupakan salah satu jenis mesin pertanian yang telah dikenal dan digunakan secara luas oleh para petani. Alasan digunakamya traktor secara luas adalah karena harganya terjangkau dan pengoperasiannya mudah. Oleh karena itu, para petani terutama petani yang kebanyakan memiliki lahan kecil telah banyak beralih dari tenaga temak ke traktor tangan. Penggunaan traktor tangan dapat untuk melakukan berbagai macam pekerjaan di lapangan, tergantung kepentingan dan implemen yang digunakan. Walaupun pada umumnya produktivitas traktor tangan lebih rendah dari traktor roda empat, kemampuannya jauh melebihi tenaga temak sehingga dapat menghemat waktu tenaga dan biaya. Penggunaan traktor tangan terutama sangat bermanfaat bagi para petani dengan luas lahan 2 - 3 ha atau kurang (Sakai, 1998). Penggunaan. traktor tangan secara luas oleh para petani tentunya mendukung pertanian nasional dan juga memberikan andil besar tidak hanya terhadap peningkatan industri manufaktur mesin-mesin pertanian, dalam ha1 ini industri yang memproduksi traktor tangan, natnun juga dapat mentransfonnasikan corak pertanian yang bersifat sub-sisten ke pertanian komersial. Traktor tangan dikenal dengan berbagai nama yaitu : hand tractor, two-wheel tractor,, single axle tractor, garden tractor, walking tractor, pedestrian controlled
tracto,; dl]. Traktor jenis ini dapat melakukan berbagai macam kerja, tergantung kebutuhan dan implemen yang disambungkan ke traktor, namun terutama digunakan untuk mengolah tanah. Alat pengolah tanah atau bajak digandengkan atau dipasang pada bagian belakang traktor pada bagian yang disebut implemen. Traktor tangan dengan pengolah tanah rotari mempunyai efisiensi yang tinggi karena pemotongan dan pembalikan tanah dapat dikejakan pada waktu yang bersamaan (Sakai, 1998). Ditinjau dan segi implemennya, traktor tangan dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu : (a) tipe untuk lahan kering (upland field) dan (b) tipe untuk lahan sawah
(paddy field). Namun perlu ditambahkan bahwa sebagian besar traktor tangan dipemntukkan bagi lahan persawahan. Sedangkan berdasarkan ukuran mesin yang digunakan, traktor tangan dapat diklasifikasikan menjadi : a. ~ i t i i - t i f ftype e ~ (2-3 PS
=
1,5 - 2,2 kW) yang merupakan jenis traktor tangan
terkecil. Jenis ini disebut juga motor tiller atau wheel less cultivalor dan digunakan hanya untuk hobi dan tidak untuk kegiatan pertanian profesional karena getarannya terlalu tinggi. b. Traction type (4-6 PS
=
2,9
-
4,4 kW) yang digunakan untuk membajak dan
transportasi dengan trailer. Jenis ini dapat digunakan untuk niulti purpose dengan penyesuaian attachr,ient. Semua pekejaan yang sebelumnya dilakukan dengan tenaga ternak dapat dilakukan dengan menggunakan jenis ini. c. Dual ilye (5-7 PS
=
3,7
-
5,2 kW) yang inerupakan ukuran internlediat antara
traclion type dengan drive type. Peinbajakan dun tiarrow rotary tillage dapat dilakukan dengan tipe ini. Kemanlpuan pembajakan tipe ini lebih rendah dari
drive type, naillun kemanlpuan n~ulti-purposenyalebih baik.
d. Drii~e type (7
-
14 PS = 5,2 - 10,3 kW) yang lnengolah tanah dengan
menyalurkan tenaga mesin (er~gitiepolverjsecara mekanik ke alat pengolah tanah yang dipasang di belakang ke dua roda traktor. Tipe ini diperuntukkan khusus untuk mengolah tanah. e. Thai type (8 - 12 PS = 5,9 - 8,s kW) yang dikembangkan secara lokal di Thailand dan
mempunyai
struktur sederhana dengan menggunakan
mesin
diesel
berpendingin air. Jenis ini kuat untuk membajak dan menarik trailer, tetapi kemampuannya untuk multiguna rendah karena terialu berat (Sakai, 1998).
Pada tahun 1990, jumlah traktor tangan yang terdapat di beberapa negara
RNAM (Sakai, 1998) ditampilkan pada Tabel 1 Tabel 1. Jumlah traktor tangan yang ada di beberapa negara RNAM tahun 1990 (Sakai, 1998)
JUMLAH TRAKTOR TANGAN
NEGARA I
10.000 unit
Bangladesh I
90.000 unit
India
I
I
Indonesia
16.804 unit I
65.000 unit
Iran I
1.000 unit
Nepal 1
Pakistan
4.800 unit I
China
6.533.600 unit I
Philipina
32.226 unit
Korea Selatan
739.098 unit
Srilanka
24.000 unit
Thailand
528.753 unit
Jepang
2.1S5.000 unit
1
1
Jumlah traktor tangan yang ada di Indollesia sampai tahun 1997 adalah 74.893 unit. Padahal kebutuhan traktor tangan secara nasional dengan luas lahan sawah yang dikerjakan 8.490.042 ha adalah sekitar 531.538 unit. Ini berarti kebutuhan traktor tangan masill kurang sekitar 456.645 unit (Sugondo, 1999). Hal ini merupakan peluang dan tantangan bagi industri manufaktur, khususnya industri traktor tangan untuk lebih berperan aktif dalall~nleningkatkan kemampuan produksi sehingga kekurangan yang ada dapat terpenuhi. Refonnasi di bidang pertanian di negara-negara Eropa dan Amerika didukung dengan penggunaan traktor roda empat dan ada kecenderunga~lpada kedua region tersebut bahwa traktor tangan hanya digunakan sebagai hobi. Sedangkan di banyak llegara Asia, traktor tangan inulai digunakan pada tahun 1960-all dan junllah pelnakainya terus meningkat sampai saat ini (Sakai, 1998).
Konstruksi dan Penggunaan Traktor Tangan
Menurut Sakai (1998), traktor tangan terdiri dari komponen-komponen utalna sebagai berikut (Gambar 1) :
1. Motor Tralctor tangan tipe tarik biasanya nler~ggunakanmotor bakar bensin belpendingin udara sebagai sumber tenaganya, sedangkan traktor tangan tipe penggerak dan tipe kombinasi menggunakan motor bakar Diesel berpendingin air.
2. Dudukan motor dengan titik gandeng
U~nunnlyadudukan motor dibaut kencang dengall ruluah gigi dan selun~lulya didukung oleh standar depan tipe lipat yang ditempatkan di ujung depail dudukan motor. 3. Rumah gigi transmisi termasuk kopling master dan titik gandeng belakang 4. Alat-alat kendali traktor tangan yang terdiri dari (1) Tuas pengubah kecepatan yang berhngsi untuk mengatur kecepatan maju dan
lnundur traktor tangan. Pada traktor tangan yang diuji terdapat 6 variasi kecepatan maju dan 2 variasi kecepatan mundur yang masing-inasing kecepatan berguna untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.
(2) Tuas kopling master yang berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke gear box untuk selanjutnya diteruskan ke roda traktor tangan. (3) Tuas kopling belok yang berfungsi untuk membelokkan axah traktor ke kiri atau ke kanan, juga berfungsi untuk menghentikan traktor jika dilekan keduanya sekaligus. (4) Stang ke~nudi yang berfungsi sebagai bagian pengetldali jalannya traktor
tangan ole11 operator.
5. Roda Disamping menggunakan roda ban untuk pengoperasian di lahan atau untuk transportasi pada jalan umum, ada berbagai jenis roda bukan ban yang dapal dipergunakan untuk berbagai jenis pengoperasian di lahan anlara lain : pipe wheel, florrt ~vlreel, cage wl~eel, dan lain sebagainya. Cage wheel khusus
dipergunakan untuk lahan padi sawah karena mempunyai daya apung yang tiilggi pada Iahan berlumpur.
Gambar 1. Komponen-komponen utan~atraktor tangan
Ada dua lnetode pengolallan tanah sawah yang menggunakan traktor tangan uiltuk petakan yang luas (Sakai, 1998), yaitu : (a) metode pembajakan bolak-balik dan (b) metode pembajakan melingkar kontinu (Gamnbar 2)
Garnbar 2. Metode pengolahan tailah sawah untuk petakan yang luas
Sedangkan untuk petakan yang kecil digunakan metode pembajakan kontinu (Gan~bar3).
Gambar 3. Metode pengolahan tanah sawah untuk petakan yang sempit.
Pengukuran Gaya Dengan Prinsip Regangan (strai~zgages) Pengukur regangan tahanan listrik (electrical resistance strain gage) merupakan piranti yang paling banyak dipakai untuk pengukur regangan. Operasinya berdasarkan pada prinsip bahwa tahanan listrik suatu konduktor berubah bila mengalami deformasi mekanik. Biasanya pengantar listrik itu
disatukan dengan
spesimen dengan bantuan semen isolasi tanpa beban. Kemudian spesimen diberi beban (gaya), yang menyebabkan terjadinya defonnasi pada spesimen maupun pada unsur tahanan. Dengall adanya deformasi ini maka akan terjadi perubahan tahanan listrik pada strain gages, yang kemudian aka11 menimbulkan beda potensial pada rangkaian (Holman, 1984). Hubungan antara gaya dan beda potensial aka11 diperoleh setelah dilakukan kalibrasi.
Energi, Kerja, dan Tenaga Beberapa pengertiau dasar yang sangat penting dalam penelitian pengukuran tenaga (Fox, 19S1), adalah: 1. Energi yang dillyataka11 sebagai kapasitas uiltuk melakukan kerja. Satuail yang biasa digu~lakanadalah kilo kalori (kkal) dan kilo joule (kj). Bentuk energi secara umum terbagi dalam enam bentuk yaitu : energi mekanik, panas, cahaya, kimia, listiik dan ~nuklir.Yang paling penting dalam penelitian ini adalah bei~tukyang pertaiua yaitu euergi mekailik dan energi kimia. 2. Kerja yang didefiuisikail sebagai penggunaan gaya melalui jarak tertentu. Satuan
yang digunakan adalah kg-m. Secara ulllum dituliskan dalam bentuk persamaan sebagai berikut:
W = F D ......................................................................... (1) di tnana : IV = kerja
F = gaya ( catatan, gaya harus konstan) D
= adalah jarak
tempuh
3. Tenaga: Tenaga digunakall uiltuk me11jelaskan besamya kerja persatuall waktu, dapat ditulis dalain persanlaan sebagai berikut: P = kerja I walttu ............................................................. ...( 2)
atau
P = (FD) 1 r .................................................................... ( 3 )
Ergonomi Ergonomi adalah suatu illnu terapan (applied science) yang bertujuan untuk mencocokkan (to ittach) antara kebutuhan suatu produk, pekejaan, dan tempat kerja dengan orang yang menggunakannya. Atau dengan kata lain, ergonomi adalah suatu ilmu terapan yang mempelajari karakter manusia yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan dan penyusunan sesuatu (thing;) yang digunakan oleh manusia agar
manusia dan sesuatu dapat berinteraksi dengan efektif dan aman (Shanavas, 1987). Ergonomi bertujuan untuk mengoptimumkan "man-machine-enviro12mentaI-system " melalui penyesuaian kondisi k e j a dengan sifat-sifat dan psikis manusia. Jadi dengan ilmu ergonomi akan meningkatkan tidak hanya efisiensi dan produktifitas kerja tetapi 1,
i.(
juga meningkatkan keamanan, keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan kerja. Ergonomi atau yang sering juga dikenal dengan "human e~lgiiteering" merupakan konsep pencocokan (to match) antara mesin dengan manusia, perencanaan dan pengorganisasian k e j a agar sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan orang yang mengejakannya. Atau dengan kata lain, ergonomi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari performance manusia, perilaku, dan training dalam ~ttan-machine-system,perancangan dan pengembangan >,tan-machijze-system dan sifat-sifat biologi yang berhubungan, serta pengkajian aspek medis. Dari sudut pandang demikian, lzuinan science seperti anatomi, antropometri, fisiologi terapan dl1 seperti digambarkan pada Gambar 4, mempunyai kontribusi besar terhadap pengembangan ergonomi (Callimacho, 1987). Istilah ergonotni pertalna sekali diperkenalkan oleh psycologist K.F.H. Munel pada tahun 1949. Kata ergonomi berasal dari bahasa latin "ergoit" yang berarti kerja
dan
" I I O I ~ I O S "yang
berarti aturan; jadi ergonomi secara harfiah berarti aturan k e j a
atau keterkaitan antara orang dengan lingkungan kerjanya. Menurut Shanavas (1987), ergonomi adalah suatu ilmu terapan yang bertujuan untuk mencocokkan (to n~atch)kebutuhan suatu produk, pekejaan, dan tempat k e j a dengan orang yang menggunakannya. Tujuannya adalah mengoptimalkan mann~achilze-environnzeNtal-systenzmelalui penyesuaian kondisi k e j a dengan sifat fisik
dan psikis manusia. Melalui ilmu ergonomi, disamping meningkatkan efisiensi dan produktivitas keja, juga menciptakan kondisi k e j a yang sehat, aman, dan nyanlan dalan~lingkungan keja. Ergonomi melalukan ini melalui penelitian dan penerapan infonnasi dari disiplin hurna~lscience
Lingkungan ilmu kedokleran
Antropometri
Sosiologi Faktor manusia dalam keteknikan (ergonomi) Toksikologi
Anatomi
industri
Gambar 4. Kontribusi hurna11science terhadap ergollomi (Callimacho, 1987).
Fokus ergonomi adalah manusia dan kebutuhannya. Dalam ha1 ini yallg hams dipertimhangkan adalah (a) objek, fasilitas, sistem dan lingkungan yang digunakan manusia, (b) prosedur kerja dan aktivitas lain yang dilakukan, dan (c) objek, fasilitas, dll, yang terlihat dan mempengamhi manusia dalam melaksanakan kerja. Tujuan ergonomi adalah meningkatkan efisiensi kerja dan aktifitas-aktifitas lain yang dilakukan manusia dan mempertahankan serta meningkatkan kesehatan, keselamatan, kenyamanan dan kepuasan dalam proses kerja (Shanavas, 1987). Pendekatan yang dilakukan adalah penerapan secara sistematik dari informasi yang relevant mengenai kemampuan, sifat-sifat, perilah dan keinginan manusia.
Interaksi Manusia dengan Mesin Semua mesin bekeja atas koordinasi manusia. dalam sistem man-~~zaclzi~zeenvironnzental, manusia memegang empat peranan dasar yaitu : (a) selaku sumber tenaga (power sozirce), (b) selaku sensor (as sensor), (c) selaku pengendali (as controller), dan (d) sebagai pengguna lingkungan kerja (Ullman, 1992). Performansi suatu alat atau mesin, selain ditentukan ole11 alat (device) atau mesin (machine), juga ditentukan oleh orang yang mengendalikannya ( ~ p e ~ a t odan r) lingkungan ternpat alat, mesin dan operator bekeja. Lingkungan kerja dapat bempa lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Zander (1972) menggambarkan karakteristik multi disiplin sisteln nzun-lusk seperti ditampilkan pada Gambcr 5.
I'ERSEPSI
SELEKSI
I I ................
UMPAN BALIK
Gambar 5. Sistem nia~z-task(Zander, 1972).
Suatu aliran informasi secara terus-menems diperoleh oleh operator dari mesin dan lingkungan melalui panca indera atau sense (persepsi). Persepsi dilanjutkan dengan pengujian di memori yang ditindaklanjuti dengan pengambilan keputusan dari berbagai altematif yang menjadi arahan suatu pengoperasian tertentu (selectioii). Output dari manusia adalah kerja otot (action) dan melalui aksi inilah dihasilka~l performansi. Selama proses ini berlangsung, manusia secara terus-menerus mengamati pengaruh aksi yang dilakukan dan akan mengambil keputusan dan tindakan barn agar sistem mencapai tujuannya feedbackproces). Ullman (1992) menggambarkan model sistem proses informansi (inforniatior~ processing systenz) seperti ditampilka~lpada Gambar 6.
Lingku~~gan internal
Gambar 6. Proses pemecahan masalah oleh manusia (Ullman, 1992).
Proses infoxmasi berlangsung melalui interaksi dua lingkungan yaitu : lingkungan internal (informasi disimpan dan diproses dalam otak manusia) dan lingkungan ekstemal (dapat berupa apa saja yang digunakan manusia untuk membantu menyelesaikan masalah). Dewasa ini ergonomi merupakan bagian yang integral dari keselamatan dan kesehatan di tempat kerja, dan juga untuk meningkatkan kondisi kerja. Penerapan ergonomi dapat menghasilkan perbaikan k e j a dan menurunkan potensi kecelakaan kerja dan menumnkan resiko penyakit serta peningkatan kondisi dasar pekejaan. Oleh karena peranan ergonomi begitu besar dalam meningkatkan perbaikan
Iinkungan kerja, maka semestinya dalam proses perancangan suatu peralatall atau mesin faktor manusia harus dipertimbangltan dengan certnat. S e n ~ u amesin bekerja atas koordinasi manusia. Interaksi manusia dengan mesin atau suatu produk terdiri atas enlpat tipe yaitu : (a) selaku sumber tenaga (power
source), (b) selaku sensor (as sensor), (c) selaku pengendali (as controller), dan (d) as occopant of ivoi-k space. Keempat tipe interaksi tersebut merupakan aspek uta~na ltajian ergouomi atau ku~narz ei~gir~eering. Tanlpak dengan jelas bahwa faktor ma~lusiasangat penting dalam perancangan suatu peralatan, karena faktor rllanusia selalu berinteraksi dengan peralatan mulai dari tahap produksi olzailufacture), pengoperasian, pemeliharaan, sampai perbaikan (Ullman, 1992). Perhatian yang nlendalaln n~engenaifaktor manusia merupakan ha1 yang crusial dalam n~enentukankualitas dan keselamatan. Suatu produk dikatakan berkualitas tinggi jika produk tersebut "bekerja sebagaimana mestinya". Suatu produk dikatakan bekerja sebagaimana mestinya jika produk tersebut nyaman digunakan yang berarti kecocokan antara alat dan manusia dalarn work space (aspek antropometri), mudah digunakan yang berarti dibutuhkan daya minimal untuk menggunaltannya (aspek biomeka~~ik), mudah dioperasikan dan ra~naliterliadap pemakai (user fjieitdly). Disan~ping itu ha1 yang tak boleh terlupakan adalah keselamatan dalam penggunaan. Suatu PI-oduk dikatakan berkualitas jika aman digunakan. Pada saat ini mesin-mesin pertanian telah banyak digunakan untuk membantu proses produksi karena disamping tenaga k e j a di lapangan lnulai berkurang, dengan menggunaltan mesin-mesin maka produktifitas dan efisiensi kerja petani dapat
ditingkatkan. Akan tetapi disamping dampak positif tersebut, pada saat yang bersamaan dijumpai beberapa masalah baru seperti meningkatnya jumlah kecelakaan kerja dan timbulnya gangguan kesehatan akibat getaran, kebisingan, polusi, dll.
Biomekanik
Gaya yang dikeluarkan anggota tubuh manusia berkaitan erat dengan data antropometri. Biomekanik (mekanika tubuh manusia) mempelajari berbagai aspek pergerakan fisik dan anggota tubuh. Jadi biomekanik adalah suatu bidang ergonomi yang berhubungan dengan pengukuran dinamik anggota tubuh manusia, yang di antaranya menyangkut selang gerak anggota tubuh, kecepatan gerak, kekuatan, dan aspek anggota tubuh lainnya (Zander, 1972). Setiap ruas anggota tubuh dapat bergerak sesuai dengan jenis persendiannya dan besar selang gerak. Gerakan-gerakan tertentu anggota tubuh berkaitan dengan besamya tenaga yang dikeluarkan. Beberapa jenis gerak tubuh yaitu : 1. Fleksi siku (dengan tangan terbuka) terkuat pada sudut 90' (efek pengungkit).
2. Ekstensi siku (perentangan lengan terhadap siku) paling kuat jika dimulai dari fleksi posisi penuh. 3. Rotasi (perputaran) tangan ke arah dalaln paling kuat jika dimulai dengan telapak
tangan berada dalam rotas; ke luar secara penuh (supinasi penuh).
4. Rotasi tangan ke arah luar paling kuat jika dimulai dengan telapak tangan berada dalam keadaan rotasi ke dalanl secara penuh (pronasi penuh).
5. Pada pekerjaan mendorong dengan tangan sambil duduk, kekuatan terbesar didapat pada keadaan siku bersudut 150' - 160' dan dengan pegangan tangan pada jarak kira-kira 66 cm dari bidang sandaran pinggang. 6. Secara ungkitan, tenaga terbesar berada pada posisi duduk diperoleh jika pegangan tangan berada pada ketinggian di antara bahu dan siku. 7. Sambil duduk, kekuatan terhadap pedal terbesar, didapat pada fleksi lutut dan
fleksi sendi kaki 120°, sikap istirahat terbesar diperoleh dengan fleksi lutut 105' 135'.
Pada Gambar 7 diperlihatkan rata-rata kekuatan anggota tubuh manusia pada berbagai posisi.
(1) DERAJAT FLEKS1 'IKU (derajat)
KEKUATAN TANGAN (Lb) (3) (4) (5) DORONG ATAS BAWAH Ki Ka Ki Ka Ka Ki
(2) TARIK Ki Ka
(6) KE DALAM Ka Ki
(7) KE LUAR Ki Ka
I SO
50
52
42
50
9
14
13
17
13
20
S
14
150
42
56
30
42
15
IS
IS
20
15
20
S
15
120
34
42
26
36
17
24
21
26
20
22
10
15
90
32
37
22
36
17
20
21
26
16
18
10
16
60
26
24
22
34
15
20
18
20
17
20
12
17
KEKUATAN TANGAN DAN JAR1 (Lb) (8) GENGGAMAN TANGAN Ki
(9) GENGGAMAN JAR1 (TELAPAK)
Ka
I
I
TERUS MENERUS
(10) GENGGAMAN JAR1 (UJUNG)
I 8
I
S
Ki = Kiri ; K a = Kanan
Ganlbar 7. Rata-rata kekuatan anggota tubuh manusia untuk pekerjaan tertentu (Woodson, 1992).
I
Pengukuran Beban Kerja Fisik Pengukuran beban kerja fisik dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan memperhatikan parameter fisiologi sebagai berikut ( Zander, 1972):
I. Konsumsi Energi Perubahan karbohidrat, lemak dan protein menjadi energi memerlukan oksigen dengan demikian konsumsi oksigen dapat dijadikan parameter untuk pengukuran beban kerja. Dengan mengekivalenkan antara kebutuhan energi dan kebutuhan oksigen didapatkan hubungan yang nyata antara keduanya. Konsumsi energi bersih perkegiatan dapat diukur dengan jalan menguranginya dengan energi yang dibutuhkan untuk metabolisme basal. 2. Laju Ventilasi dan Frekuensi Pernafasan Laju pernafasan akan seirama dengan laju denyut pax-paru 'penghisap oksigen. Dengan mengetahui laju denyut dan frekuensi paru-paw dapat dihitung besamya konsumsi oksigen dan akhirnya dapat dihitung tingkat beban kerjanya. 3. Denyut Jantung Pengukuran beban kerja fisik dengan denyut jantung adalah cara yang termudah untuk dilakukan sehingga cocok untuk pengukuran kegiatan di lapang (Hayasi, Moriizumi dan Jin, 1997). Denyut jantung mempunyai korelasi yang tinggi dengan penggunaan energi (konsumsi oksigen). Tetapi denyut jantung tidak hanya dipengamhi oleh beban kerja fisik, melainkan dipengaruhi juga ole11 bcban kerja mental. Karena ha1 inilah maka banyak peneliti yang menganggap metode denyut jantung bukanlah metode
Untuk meilgkonversi denyut jantung meiijadi konsunisi oksigen dapat digunakan persanlaali hasil penelitian Oki (1994) sebagai berikut :
Y = -1,4259 + 0,0207X+ 0,0202A ............................................ (4) di maria :
Y = laju koilsumsi oksigen (liter/inenit) X = denyut jantung (pulsa/~nenit) A
= luas
penllukaan tubuh = W 0,444
$
0,663
* 88,83 *
(m2)
W= berat tubuh (kg)
H= tinggi badan (m) Untuk mengliitung daya dipergunakan persainaan (Oki, 1994) :
P = 4,75
" 1'
................................................................
(5)
di inana :
P
=
energi yang dikeluarkan (kkallmenit)
4,75 = asu~nsinilai konversi pada R Q (perbandingan kadar C02 dan O2 sisa pe~llafasan)0,76.
Y
= laju
konsumsi oltsigen (literlmenit).
4. Suliu Tubuh Efisiensi penggunaan tenaga manusia untuk tenaga ~nekanisnlaksimuin atlalali 20 %, sebagian besal- sisanya kelual- dalaln bentuk panas. Peningltalan beban k a j a altan mcnaikkan suhu tubuh, oleh Itarena sifal ini malta suliu
~ L I ~ L I ~
dapat dijadikan sebagai indikator pengukuran beban kerja fisik. Pada pelterja yang belterja pada suliu udara yang tinggi, peningkatan suhu tubuh tidak proporsional
dengan laju peningkatan konsumsi oksigen. Sifat ini dapat dijadikan indikasi pengukuran hen/ st~.e.ss. Berdasarkan pengujian dengan menggunakan parameter tersebut dibuat tabel untuk menentukan tingkat kerja yang dilakukan (Tabel 2) Tabel 2. Tingkat kerja fisik yang diukur yang diukur berdasarkan tingkat penggunaan energinya (untuk pria dewasa sehat)
1 berat Sumber: American Industrial Hygiene Association, dalam Sanders (1987)