TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT SABUT KELAPA Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil
diajukan oleh : ANGGUN WORO ARIYANI NIM : D 100 110 051 NIRM : 11.6.106.03010.5.00051
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
TINJAUAN KUALITAS GENTENG BETON SEBAGAI PENUTUP ATAP DENGAN BAHAN TAMBAH SERAT SABUT KELAPA Anggun Woro Ariyani Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jl. A.Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos 1. Surakarta, Kode Pos 57102 Telp (0271) 717417 e-mail :
[email protected] ABSTRAKSI Semakin pesatnya pembangunan yang dilakukan maka sangat dibutuhkan bahan penutup atap yang baik dan memenuhi persyaratan kuat, ringan, dan kedap air. Genteng beton merupakan salah satu penutup atap yang baik, namun harganya mahal jika dibandingkan genteng lain dan termasuk penutup atap yang cukup berat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat sabut kelapa terhadap besar beban lentur, ketahanan terhadap rembesan air, penyerapan air, keseragaman ukuran, dan kualitas genteng beton tanpa bahan tambah dan dengan bahan tambah serat sabut kelapa. Perbandingan antara semen portland, kapur mill, dan pasir pada komposisi campuran genteng beton yaitu 1 PC : 2 KM : 2,5 PS. Sedangkan persentase penambahan serat sabut kelapa 0%; 1%; 1,5%; 2%; 2,5% dari berat pasir. Analisis data dilakukan dengan menghitung rata-rata hasil pengujian kemudian dibandingkan dengan persyaratan SNI 0096-2007. Hasil pengujian sifat tampak luar genteng beton permukaan atasnya mulus, siku, tidak terdapat retak, atau cacat lainnya. Hasil uji ukuran genteng beton P = 420 mm, L = 329 mm, tebal bagian yang rata = 9,56 mm, tebal penumpangan = 9,86 mm, panjang kaitan = 50,8 mm, lebar kaitan = 12 mm, tinggi kaitan = 11,5 mm, lebar penumpangan = 80,2 mm, kedalaman alur penumpangan = 29,6 mm, jumlah alur penumpangan 2. Hasil pengujian ketahanan terhadap rembesan (impermeabilitas) genteng beton dengan penambahan serat sabut kelapa 0%; 1% ; 1,5%; 2%; 2,5% semuanya tidak terjadi rembesan, hasil pengujian penyerapan air (porositas) rata-rata genteng beton pada penambahan serat sabut kelapa 0% = 9,046%; 1% = 9,667%; 1,5% = 10,202%; 2% = 9,741%; 2,5% = 11,317%. Hasil pengujian penyerapan panas rata-rata pada persentase penambahan serat sabut kelapa 0% = 82,54%; 1% = 80,88%; 1,5% = 77,98%; 2% = 78,60%; 2,5% = 80,18%. Hasil pengujian beban lentur rata-rata pada persentase penambahan serat sabut kelap 0% = 103,23 kg; 1% = 107,59 kg; 1,5% = 116,32 kg; 2% = 119,22 kg; 2,5% = 126,49 kg. Dari hasil pengujian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin banyak persentase serat yang ditambahkan dalam genteng beton maka semakin besar beban lentur yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa genteng beton dengan penambahan serat sabut kelapa sudah memenuhi SNI 0096-2007 dari segi ketahanan terhadap rembesan (impermeabilitas), sebagian porositas, sifat tampak, dan ukuran. Sedangkan dari segi karakteristik beban lentur, penyerapan panas, dan sebagian porositas belum memenuhi.
Kata kunci : bahan tambah, genteng beton, sabut kelapa
PENDAHULUAN
Dalam penelitian ini dapat diambil
Latar Belakang Masalah
rumusan masalah sebagai berikut :
Pembangunan pesat
maka
yang
sangat
semakin
1.
Berapa besar beban lentur rata-
dibutuhkan
rata genteng beton dari setiap
penutup atap yang baik. Penutup atap
variasi penambahan serat sabut
yang
kelapa 0%;
baik
dapat
memenuhi
persyaratan SNI, antara lain harus kuat, ringan, dan kedap air. Genteng
1%; 1,5%; 2%;
dan 2,5% dari berat pasir ? 2.
Bagaimana
rembesan
air
beton merupakan salah satu penutup
(impermeabilitas) genteng beton
atap yang baik dan cukup berat,
dari setiap variasi penambahan
sehingga membutuhkan konstruksi
serat sabut kelapa 0%;
rangka atap yang kuat.
1,5%; 2%; dan 2,5% dari berat
Salah
satu
usaha
untuk
memperbaiki sifat kurang baik dari genteng
3.
Berapa persentase penyerapan air (porositas) genteng beton dari
menambahkan serat ke dalam adukan
setiap variasi penambahan serat
beton agar beton lebih ringan.
sabut kelapa 0%; 1%;
sabut
adalah
pasir ?
dengan
Serat
beton
1%;
kelapa
dipilih
sebagai bahan tambah dalam adukan beton,
karena
serabut
1,5%;
2%; dan 2,5% dari berat pasir ? 4.
Bagaimana sifat tampak genteng
kelapa
beton genteng beton dari setiap
merupakan serat yang cukup kuat,
variasi penambahan serat sabut
bersifat ringan, dan mempunyai kuat
kelapa 0%;
tarik yang baik. Dengan sifat tersebut
dan 2,5% dari berat pasir ?
maka penambahan serat sabut kelapa
5.
1%; 1,5%; 2%;
Bagaimana keseragaman ukuran
diharapkan mampu meningkatkan
genteng
kualitas genteng dan memberikan
variasi penambahan serat sabut
nilai tambah baik secara ekonomi
kelapa 0%;
maupun
dan 2,5% dari berat pasir ?
pemecahan
masalah
pencemaran lingkungan oleh serat
6.
beton
1%;
untuk
setiap
1,5%; 2%;
Berapa nilai penyerapan panas
alam sabut kelapa.
rata-rata
genteng beton dari
Rumusan Masalah
setiap variasi penambahan serat
sabut kelapa 0%;
1%; 1,5%;
dari setiap variasi penambahan
2%; dan 2,5% dari berat pasir ? 7.
Bagaimana
kualitas
genteng
serat sabut kelapa 7.
genteng
genteng
beton
dengan
5.
penambahan serat sabut kelapa
Manfaat yang dapat diambil dalam
Mengetahui beban lentur rata-
penelitian ini adalah :
rata genteng beton dari setiap
1.
Menjadi
informasi
tentang
variasi penambahan serat sabut
pemanfaatan serat sabut kelapa
kelapa
sebagai bahan tambah genteng
Mengetahui
rembesan
air
beton. 2.
Hasil
penelitian
ini
dapat
dari setiap variasi penambahan
dijadikan bahan referensi untuk
serat sabut kelapa
penelitian lebih lanjut.
Mengetahui
persentase air
Batasan Masalah
(porositas)
Batasan
masalah
dalam
genteng beton dari setiap variasi
penelitian ini sebagai berikut :
penambahan serat sabut kelapa
1.
Mengetahui
sifat
tampak
Sabut kelapa dipotong-potong dengan panjang ±1-2 cm dengan
genteng beton genteng beton
persentase
dari setiap variasi penambahan
1%; 1,5%; 2%; dan 2,5% dari
serat sabut kelapa
berat pasir.
Mengetahui keseragaman ukuran genteng
beton
untuk
2.
setiap
variasi penambahan serat sabut
Mengetahui
penambahan
0%;
Semen yang digunakan adalah semen merk Gresik.
3.
kelapa 6.
dengan
Penelitian ini bertujuan untuk :
penyerapan
4.
beton
Manfaat Penelitian
(impermeabilitas) genteng beton
3.
genteng
beton tanpa bahan tambah dan
Tujuan Penelitian
2.
kualitas
beton tanpa bahan tambah dan
penambahan serat sabut kelapa ?
1.
Mengetahui
Pasir berasal dari dari Kaliworo Klaten.
nilai
penyerapan
panas rata-rata genteng beton
4.
Kapur
mill
dibeli
di
bangunan daerah Tasikmadu
toko
5.
6.
Air yang digunakan adalah air
1.
Genteng Tanah Liat
dari
2.
Genteng Keramik
Tasikmadu-Karanganyar
3.
Genteng Beton
Faktor air semen (FAS) yang
Kualitas Genteng
pabrik
genteng
daerah
digunakan 0,47 7.
8.
Syarat Mutu Genteng Menurut
Besar tekanan hidrolis pada alat
SNI 0096-2007 adalah :
press 75-100
a. Permukaan atas genteng mulus,
Genteng
beton
yang
diuji
berumur 28 hari dengan jumlah benda uji masing-masing 3 buah. 9.
Jenis
genteng
beton
yang
digunakan adalah Garuda besar
tidak ada retak ataupun cacat lainnya b. Ukuran bagian genteng beton Persyaratan (mm)
Bagian yang diuji
berasal dari tiga produksi pabrik,
- Tebal : Bagian yang rata Min. 8 Penumpangan Min. 6 - Kaitan : Panjang Min. 30 Lebar Min. 12 Tinggi Min. 9 - Penumpangan: Lebar Min. 25 Kedalaman alur Min. 3 Jumlah alur Min. 1 c. Beban lentur minimal yang haris
yaitu Restu Adi (RA), Marwani
ditahan genteng beton
Indah (MI) dan Mutiara (MU)
Tinggi profil (mm) Lebar
10. Pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian beban lentur, rembesan air, penyerapan air, sifat tampak, ukuran genteng, dan penyerapan panas genteng beton. 11. Perbandingan kualitas genteng
TINJAUAN PUSTAKA Genteng Genteng dibuat dengan cara
penutup
mencampur pasir, semen dan air,
(mm)
diaduk sampai homogen lalu dicetak.
Beban
Sebagai bahan susun genteng beton
lentur
dapat ditambahkan kapur. Berikut
(N)
macam-macam genteng atau penutup atap yang sering digunakan :
Genteng Interlok Profil t > 20 20 ≥ t ≥ 5 ≥
≤
≥
≤
300
200
300
200
2000 1400 1400 1000
d. Daya serap air tidak boleh lebih dari 10%
kelapa adalah bahan berserat dengan ketebalan sekitar 5 cm. Buah kelapa
e. Tidak boleh terjadi rembesan pada
terdiri atas serabut 35%, tempurung
genteng selama 20 jam ± 5menit
12%, daging buah 28%, dan air buah
f. Mencantumkan merk atau logo
25%. Adapun sabut kelapa terdiri
dagang pabrik
atas 78% dinding sel dan 22,2%
LANDASAN TEORI
rongga.
Bahan Pembuat Genteng Beton
mengandung serat 75% dari sabut
1.
Semen Portland
dan gabus 25% dari sabut.
Semen Portland adalah semen
METODE PENELITIAN
hidrolis yang didapat dengan cara
penelitian
Pasir adalah butiran halus yang
eksperimen
adalah
metode
Pembuatan benda uji genteng di Tasikmadu-Karanganyar. Pengujian
Kapur mill Kapur
ini
Tempat Penelitian
alam (Tjokrodimuljo, 1996). 3.
kelapa
Metode yang digunakan dalam
Pasir
dihasilkan dari desintregrasi batuan
butir
Metode Penelitian
menggiling klinker (PUBI, 1982). 2.
Setiap
Mill
adalah
bahan
genteng
beton
di
Laboratorium
bangunan yang dihasilkan dari batu
Bahan Bangunan Program Studi
kapur yang dibakar sampai menjadi
Teknik
klinker
Muhammadiyah Surakarta.
dan
digiling
sehingga
Sipil
menjadi bubuk halus (PUBI, 1982).
A. Variabel Kajian
4.
a.
Air
Persyaratan air menurut PUBI (1982) adalah
air
harus
mengandung
bersih,
lumpur,
tidak
minyak,
garam-garam yang dapat larut dan merusak beton. 5.
Sabut Kelapa (Suhardiyono dalam Wahyudi,
2013) menyebutkan bahwa serabut
Universitas
Variabel bebas. 1) 1 PC : 2 KM : 2,5 PS +0% dari berat pasir 2) 1 PC : 2 KM : 2,5 PS + 1% dari berat pasir 3) 1 PC : 2 KM : 2,5 PS + 1,5% dari berat pasir 4) 1 PC : 2 KM : 2,5 PS + 2% dari berat pasir
5) 1 PC : 2 KM : 2,5 PS + 2,5% dari berat pasir b.
3.
Pencampuran dan Pengadukan
4.
Pencetakan Atau Pengepresan
Variabel terikat
Genteng Beton
Beban lentur, Rembesan air
5.
Pengeringan
(impermeabilitas),
6.
Perawatan Benda Uji Genteng
Penyerapan
air (porositas), Sifat tampak,
c.
Beton
Ukuran dan Penyerapan panas.
Pengujian
Variabel pengendali
Beton
1) Proses pencampuran bahan
1.
menggunakan cara manual.
Pengujian
Uji
Genteng
Beban
Lentur
Genteng Beton
2) Perendaman genteng beton selama 14 hari.
Benda
Alat penguji terdiri dari sebuah alat
uji
lentur
yang
dapat
memberikan beban secara teratur dan
Benda Uji Pada penelitian bentuk benda uji
merata. Tatakan dan papan penekan
genteng beton yaitu jenis garuda
terbuat dari kayu dengan lebar 20
besar
mm yang salah satu sisinya dibuat
Alat Pengujian
lekukan
Peralatan yang digunakan dalam
sesuai
dengan
bentuk
genteng beton dan dilekatkan pada
penelitian ini antara lain sebagai
genteng beton.
berikut : timbangan, jangka sorong,
2.
Pengujian Rembesan Air
meteran, oven, ayakan dan mesin
(impermeabilitas)
vibrator,
mistar,
Pengujian rembesan dengan cara
picknometer, gelas ukur, alumunium
meletakkan mal berbentuk persegi
foil, Mesin kuat lentur, cetok, bak
panjang yang terbuat dari seng pada
perendam, cetakan genteng, dsb.
permukaan genteng, kemudian diisi
Proses Pembuatan Genteng Beton
air setinggi 5 cm dan ditunggu ± 20
1.
Tahap persiapan
jam.
Penyiapan bahan dan alat
3.
2.
gunting,
Pengujian
Penyerapan
air
Pengujian Karakteristik Bahan
(Porositas)
Susun Genteng Beton (pasir,
Genteng beton di oven 24 jam
kapur, semen, sabut kelapa)
dan ditimbang, lalu direndam dalam
air 24 jam. Kemudian di lap dengan
Genteng kotak
4.
Pengujian Sifat Tampak Beton
alumunium foil. kemudian sisi atas
Di uji sifat tampaknya, ada
dan sisi bawah diberi termometer,
retakan atau tidak.
sedangkan penutupnya diberi 2 buah
6.
Pengujian
Ukuran
Genteng
yang
telah
dalam
kain dan ditimbang
5.
kayu
dimasukkan
dilapisi
lampu masing-masing 60 watt.
Beton
Tahap Pelaksanaan Pengujian
Pengujian ini meliputi tebal,
Pelaksanaan pengujian dibagi
kaitan dan penumpang.
menjadi lima tahap sebagai berikut :
Pengujian
Penyerapan
Genteng Beton
Panas
Analisis Data
yang mampu ditahan oleh genteng
1. Karakteristik Pasir, Kapur Mill,
beton.
Semen dan Serat
b. Rembesan air (impermeabilitas)
a. Berat jenis
genteng beton tidak boleh ada tetesan
ρ pasir, kapur mill, semen, serabut
air dari bawah genteng dalam waktu 20 jam ± 5 menit.
kelapa =
c. Penyerapan air (porositas) dapat b. Berat satuan
dihitung dengan rumus :
γ sat pasir, kapur mill, semen, d.Sifat tampak genteng beton apakah serabut kelapa =
terdapat retak-retak, tidak mulus
c. Kadar air W
e.Ukuran merupakan persentase tebal
pasir,
kapur,
serabut
=
100%
serta panjang, lebar, dan tinggi. f. Penyerapan panas dihitung dengan
2. Karakteristik Genteng Beton a.
Beban
lentur
genteng, tebal penumpang genteng,
genteng
menggunakan rumus :
beton 100%
diperoleh dari beban maksimal
HASIL PENGUJIAN Pengujian bahan yang dilakukan menghasilkan data sebagai berikut : 1.
b. Hasil
pemeriksaan
berat
satuan pasir diperoleh berat satuan pasir 1,422 gr/cm3.
Karakteristik Semen Portland
c. Hasil pemeriksaan kadar air
a. Hasil pengujian berat jenis
pasir diperoleh kadar air pasir
semen diperoleh hasil 3,15
2.
′
4,357%.
b. Hasil pengujian berat satuan
d. Hasil pemeriksaan distribusi
semen diperoleh hasil 1,073
ukuran butir (gradasi pasir),
gram/cm3
diperoleh nilai modulus halus
Karakteristik Pasir a. Hasil pemeriksaan berat jenis pasir diperoleh berat jenis pasir 2,68
butir (mhb) pasir 3,40
Tabel 5.1 Pengujian Gradasi Pasir Ukuran Berat Tertinggal Berat Persen Ayakan (gram) Tertinggal (%) (mm) 9,5 0 0
3.
4,75
3
0,66
0,66
99,34
2,36
42
9,21
9,87
90,13
1,18
66
14,47
24,34
75,66
0,60
124
27,19
51,54
48,46
0,30
88
19,30
70,83
29,17
0,15
54
11,84
82,68
17,32
Pan
79
17,32
100
-
456
100
339,91
Karakteristik Kapur Mill
b. Hasil
a. Hasil pemeriksaan berat jenis
kapur 1,93 b. Hasil
pemeriksaan
pemeriksaan
berat
satuan sabut kelapa diperoleh berat satuan 0,285 gram/cm3
kapur, diperoleh berat jenis
c. Dari hasil pemeriksaan kadar berat
air sabut kelapa diperoleh
satuan kapur diperoleh berat satuan kapur 1,183 gram/cm3 c. Hasil pemeriksaan kadar air
4.
Persen Kumulatif Berat Tertinggal Lolos (%) (%) 0 100
kadar air yaitu 5,02% 5. Karakteristik Genteng Beton Pemeriksaan
karakteristik
kapur, diperoleh kadar air
genteng beton yang dilakukan dalam
0,85 %
pengujian ini adalah pemeriksaan
Karakteristik Sabut Kelapa
sifat tampak genteng beton, ukuran,
a. Hasil pemeriksaan berat jenis
beban
lentur,
penyerapan
air
sabut kelapa diperoleh berat
(porositas),
rembesan
jenis 0,487
(impermeabilitas), dan penyerapan panas. Diuraikan sebagai berikut :
1. Pengujian Sifat Tampak Genteng Beton
Pengujian serapan panas pada genteng beton belum memenuhi
Tidak terdapat perbedaan antara
persyaratan koefisiensi serapan kalor
sifat tampak genteng beton dengan
yaitu antara 70-75%.
bahan tambah, genteng beton tanpa
6. Pengujian Beban Lentur Genteng
bahan tambah dan genteng beton
Beton
produksi pabrik RA, MI dan MU
Dari
hasil
pengujian
beban
telah memenuhi persyaratan SNI
lentur genteng beton dengan bahan
0096-2007.
tambah maupun tanpa bahan tambah
2. Pengujian Ukuran Genteng Beton
menunjukkan
genteng
beton
Dari hasil pengujian ukuran
produksi pabrik Mutiara memenuhi
genteng beton tidak menunjukkan
SNI 0096-2007 karena memiliki
ukuran
karakteristik beban lentur minimum
yang kurang dari batas
minimum. 3. Pengujian
2000 N. Rembesan
Genteng
Beton (impermeabilitas) Dari
perhitungan
standar
deviasi (Sd), jumlah benda uji (n) pengujian
tidak dikurangi 1 karena penelitian
menunjukkan bahwa tidak terdapat
ini hanya menggunakan tiga buah
tetesan air akibat rembesan sehingga
sampel genteng beton. Dimana jika
memenuhi SNI 0096-2007
n-1 digunakan jika jumlah sampel
4. Pengujian
hasil
Dalam
Porositas
Genteng
Beton Hasil pengujian penyerapan air (porositas), genteng dengan bahan tambah sabut kelapa variasi 1,5% dan 2,5% memiliki daya serap air lebih
dari
10%
sehingga
tidak
memenuhi persyaratan SNI 00962007. 5. Pengujian Serapan Panas Genteng Beton
genteng beton minimal 10 buah.
Beban Rata-rata (kg)
Grafik Rata-Rata Beban Lentur
130 120 110 100 90 80 0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
Persentase sabut kelapa (%)
Perhitungan karakteristik genteng beton menggunakan rumus : Fc = F-1,64 x Sd
Sd =
Σ( - )
dengan :
Sd : Standar deviasi Fc : Karakteristik beban lentur (N) Fi : Beban lentur masing-masing benda uji (N) F : Beban lentur rata-rata (N) n : jumlah benda uji
1. Karakteristik beban lentur (Fc) 0% =
(
,
Fc = F-1,64 x Sd
, )
(
,
, )
(
,
, )
= 20,55 N
= 1032,3 – 1,64 x 20,5 = 998,59 N
2. Karakteristik beban lentur (Fc) 1% =
(
,
Fc = F-1,64 x Sd
, )
(
,
, )
(
,
= 1075,9 – 1,64 x 54,42= 986,65 N
3. Karakteristik beban lentur (Fc) 1,5%
, )
= 54,42 N
=
(
,
, )
Fc = F-1,64 x Sd
(
,
, )
(
,
, )
= 108,79 N
= 1163,2 – 1,64 x 108,79= 984,78 N
4. Karakteristik beban lentur (Fc) 2% =
(
,
, )
Fc = F-1,64 x Sd
(
,
, )
(
,
, )
= 108,80N
= 1192,2 – 1,64 x 108,80= 1013,76 N
5. Karakteristik beban lentur (Fc) 2,5% =
(
,
, )
Fc = F-1,64 x Sd
(
,
, )
(
,
, )
= 94,23 N
= 1264,9 – 1,64 x 94,23= 1110,36 N
6. Karakteristik beban lentur (Fc) RA =
(
,
, )
Fc = F-1,64 x Sd
(
,
, )
(
,
, )
= 148,26 N
= 1541,2 – 1,64 x 148,26= 1298,06 N
7. Karakteristik beban lentur (Fc) MI =
(
,
Fc = F-1,64 x Sd
, )
(
,
, )
(
,
, )
= 20,55N
= 1163,2 – 1,64 x 20,55= 1129,49 N
8. Karakteristik beban lentur (Fc) Mutiara =
(
,
Fc = F-1,64 x Sd
, )
(
,
, )
(
,
, )
= 3722,1 – 1,64 x 474,23= 2944,36 N
= 474,23 N
KESIMPULAN DAN SARAN
keempat variasi penambahan sabut
Kesimpulan
kelapa dan genteng beton produksi
1. Genteng beton dengan bahan
pabrik, hanya variasi 1,5% dan 2,5%
tambah sabut kelapa maupun genteng
yang tidak memenuhi persyaratan
beton tanpa bahan tambah dan
SNI 0096 : 2007
genteng
beton
produksi
pabrik
5. Pengujian
terhadap
menghasilkan kualitas genteng beton
penyerapan panas genteng beton
yang baik, tidak terjadi perbedaan
untuk keempat variasi penambahan
sifat tampaknya. Dari segi ukuran
sabut kelapa dan genteng beton
juga tidak terjadi perbedaan yang
produksi pabrik, semuanya tidak
cukup signifikan. ditinjau dari sifat
memenuhi
tampak dan ukuran genteng maka
fisika bahan.
sudah memenuhi persyaratan sesuai SNI 0096 : 2007.
6. Genteng beton dengan bahan
genteng beton yang lebih tipis dan
genteng beton untuk keempat variasi
ringan.
penambahan sabut kelapa dan untuk
Saran-saran
pabrik
genteng
beton
tersebut
hanya
1. Untuk penelitian selanjutnya
produksi
pabrik
sebaiknya dicoba menggunakan fly
Mutiara yang memenuhi persyaratan SNI 0096 : 2007.
air
(impermeabilitas)
genteng beton untuk keempat variasi penambahan produksi
sabut
pabrik
kelapa tidak
dan terjadi
rembesan di bawah genteng sehingga sudah memenuhi persyaratan SNI 0096: 2007 4. Pengujian (porositas)
ash dalam campuran genteng beton. 2. Untuk penelitian selanjutnya
3. Pengujian terhadap ketahanan rembesan
pengujian
tambah sabut kelapa menghasilkan
2. Karakteristik beban lentur
produksi
persyaratan
penyerapan
genteng
beton
air
untuk
perlu dilakukan pengujian kekuatan dari sabut kelapa DAFTAR PUSTAKA Cahyani, S. 2011. Analisis Kualitas Genteng Beton Dengan Penambahan Serat Agel Dan Pengurangan Pasir, Jurusan Fakultas
Teknik
Sipil Teknik
Universitas
Negeri
Yogyakarta.
Dengan Bahan Tambah Serbuk
Departemen Pekerjaan Umum. 1982.
Gergaji
Akasia, Jurusan Teknik
Peraturan Umum untuk
Sipil
Bahan
Universitas
Bangunan
di
Indonesia (PUBI 1982), Direktorat
Penyelidikan
Masalah
Bangunan,
Bandung.
Kayu
Fakultas
Teknik
Muhammadiyah Surakarta. Mulyono, 2003. Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi Pambudi, Warih. (2005). Pengaruh
Departemen Pekerjaan Umum, 2007.
Penambahan Serat Ijuk
Genteng Beton, SNI 0096-2007,
dan Pengurangan Pasir
Jakarta.
Terhadap Beban Lentur
Dwiyono. (2000). Perbedaan Mutu
dan Berat Jenis Genteng
Genteng
Beton
Dihasilkan
Dengan
Beton. Semarang : Skripsi, Jurusan
Teknik
Penambahan Serat Sabut
Universitas
Kelapa dan Pengurangan
Semarang.
Sipil, Negeri
Prosentase
Supatmi. 2011. Analisis Kualitas
Serat yang Ditambahkan.
Genteng Beton Dengan
Yogyakarta:
Skripsi,
Penambahan Serat Ijuk
Jurusan Pendidikan Teknik
Dan Pengurangan Pasir,
Bangunan,
Jurusan
Pasir Sesuai
Irawan,
yang
Fakultas
Teknik
Teknik, Universitas Negeri
FakultasTeknik
Yogyakarta.
Universitas
Dedi.
2012.
Tinjauan
Kualitas Genteng Beton Sebagai
Penutup
Atap
Sipil
Negeri
Yogyakarta. Tjokrodimuljo, K. 1996. Teknologi Beton, Yogyakarta.