TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS AFFILIATE MARKETING AMAZON
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Ekonomi Syariah (S.Sy)
Oleh: Irfan Ansori NIM: I000110022 NIRM: 11/X/02.2.1/0249
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Irfan Ansori
NIM
: I000110022
NIRM
: 11/X/02.2.1/0249
Fakultas
: Agama Islam
Program Studi
: Hukum Ekonomi Syariah
Menyatakan bahwa naskah publikasi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian tertentu yang telah dirujuk sumbernya.
Surakarta, 02 November 2015 Saya yang menyatakan;
Irfan Ansori NIM: I000110022 NIRM: 11/X/02.2.1/0249
TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP BISNIS AFFILIATE MARKETING AMAZON Oleh: Irfan Ansori NIM: I000110022 NIRM: 11/X/02.2.1/0249 Hukum Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Kehadiran toko online menjadi alternatif belanja yang semakin diminati masyarakat. Toko online menyediakan pelbagai kebutuhan masyarakat, meliputi kebutuhan sehari-hari, alat elektronik, sampai perlatan olahraga. Semua transaksi dilakukan dengan berbasis e-commerce. Sampai saat ini, Amazon merupakan toko online berbasis e-commerce pertama dan terbesar di dunia, melalui domain amazon.com. Sejak tahun 2008, Amazon melucurkan affiliate program untuk memberi kesempatan bagi masyarakat pengguna internet, menjual produk Amazon sehingga mendapatkan upah atau komisi dari penjualan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hukum dan kedudukan akad bisnis affiliate marketing Amazon dalam tinjauan hukum Islam, serta meliputi mekanisme kerja, aplikasi, serta cara pembayarannya. Penelitian ini berbasis pada library research, yakni mempelajari mekanisme akad serta perjanjian yang dilakukan antara Amazon dan affilate marketer. Setelah data terkumpul maka digunakan analisa kualitatif, yakni menyusun data untuk melakukan analisa serta interpretasi. Hasil dari penelitian ini memberi kesimpulan, bahwa program affiliate marketing Amazon tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam. Affiliate marketing Amazon termasuk kepada pembahasan ujrah (upah) dalam Islam, kepada kategori akad ju’ālah, yaitu mekanisme upah kerja berdasarkan pada keberhasilan pekerjaan. Pertimbangan tersebut pula yang menyebabkan akad ini tidak termasuk kepada akad ijārah. Adapun mekanisme kerja, aplikasi, serta cara pembayaran tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, karena barang yang dijual tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan syara’ serta pada mekanisme kerja dan cara pembayaran tidak mengandung unsur-unsur yang dapat membatalkan akad. Sebagai saran, program affiliasi Amazon bisa dikembangkan oleh umat Islam sebagai salah satu model bisnis yang menguntungkan serta memberi manfaat yang luas bagi sesama.
Kata kunci: ju’ālah, Affilate Marketing, Ujrah, Upah.
ii
maupun konten sehingga mendapatkan
PENDAHULUAN
penghasilan dari penyediaan iklan
Latar Belakang Masalah
tersebut. Pada era globalisasi saat ini, Dalam kehadiran
internet
internet
marketing,
menawarkan terdapat beberapa program monetisasi
alternatif bisnis yang memiliki prospek yang ditawarkan, di antaranya adalah besar. Adapun tawaran penghasilan pay per sale (PPS), pay per click melalui
bisnis
online
sangat (PPC), pay per bid (PPB), serta pay
menggiurkan dengan hanya dengan modal
sedikit
bahkan
per miles (PPM).1 Adapun, salah satu
tidak program pay per sale terkenal adalah
membutuhkan modal sama sekali. program
affliate
marketing
dari
Bisnis tersebut dikenal dengan internet Amazon. Program affiliasi tersebut marketing. Program bisnis internet menjadikan marketing
Amazon
(selanjutnya
mengharuskan seseorang disebut sebagai merchant) memberikan
pandai membangun sebuah situs online peluang bagi para affiliate marketer tertentu
yang
dapat
dioptimasi (sebutan bagi pemasar produk affiliasi
sehingga dapat menghasilkan uang Amazon), untuk mendapatkan komisi (monetisasi). dari penjualan (sale) produk Amazon Adapun, beberapa sistem yang yang dipasarkannya. digunakan dalam internet marketing Adapun, sistem komisi yang adalah mengharuskan para internet digunakan Amazon adalah pay per sale marketer (pelaku internet marketing) untuk
menyediakan
1 Anne Ahira. “Dasar-Dasar Internet Marketing” diakses melalui https://asianbrain.com/video-tutorial pada 15 Maret 2015 pukul 20.00 WIB
ruang (space)
iklan, baik berupa link (penyambung)
1
2
melalui pemberian persentase komisi
seringkali disamakan dengan praktek
dari total harga penjualan barang yang
makelar pada model konvensional.4
dibeli konsumen, melalui iklan atau
Adapun,
affiliate link yang dipasang oleh
konvensional menurut Ahmad Zain
affiliate marketer tersebut pada blog
An-Najah memberi kesimpulan, bahwa
mereka. Dari pengalaman beberapa
para
affiliate marketer persentase komisi
berdasarkan perbedaan mereka dalam
yang diberikan Amazon adalah sekitar
memandang status makelar, apakah
4%-10%.2
termasuk
kajian
ulama
tentang
berbeda
dalam
akad
makelar
pendapat
ju‘ālah
Islam merupakan agama yang
(semacam sayembara berhadiah), atau
mengatur segala dimensi kehidupan,
akad ijārah (sewa-menyewa) dalam
termasuk hubungan manusia dengan
hal ini menyewa tenaga calo, atau akad
manusia. Konsep ini dikenal dengan
wakālah (perwakilan). 5
muamalah.
Kaidah
yang
Terlebih lagi, akad pada internet
digunakan untuk muamalah adalah
marketing terutama affiliate marketing
‘asal
secara kajian utama belum banyak
dari
segala
umum
sesuatu
adalah
boleh’.3
diteliti sehingga belum memperoleh
Adapun affiliate
sejauh
marketing
ini,
program
Amazon
kepastian
dalam
tinjauan
ini “ukarto “udjo o. Apa Itu Affiliate marketing diakses dari http://belajarbisnisinternet.com/apa-ituaffiliate-marketing/ Diakses pada 27 Juli 2015. Pukul 14.09 WIB 5 Ahmad Dzain An-Najah, Huku Calo dala Isla http://www.ahmadzain.com/read/karyatulis/413/hukum-calo-dalam-islam/. Diakses pada 26 Oktober 2015. Pukul 10.34 WIB. 4
Manroe, “Kelebihan dan Keuntungan Affiliate Amazon”, diakses dari https://www.maxmanroe.com/kelebihan-dankeuntungan-affiliate-amazon-com.html.pada 20 April Pukul 14.53 WIB. 3 Yazid Afandi: Urgensi kaidah Fiqhiyyah bagi Dunia Bisnis, (Yogyakarta: Jurnal Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, 2012), volume 4, hlm. 303. 2
hukum
3
hukum Islam. Oleh karena itu, penulis
tentang
tertarik untuk mengkaji sistem affiliate
marketing.
marketing Amazon melalui tinjauan
2. Manfaat Praktis
hukum Islam.
persoalan
a. Penelitian
ini
internet
dapat
menjadi
rujukan tentang konsep Islam
Rumusan Masalah
dalam merespon perkembangan Apa hukum dan kedudukan akad bisnis dalam internet marketing, antara
Amazon
dengan
affiliate terutama dalam Pay Per Sale.
marketer dalam tinjauan hukum Islam? b. Penelitian Tujuan Penelitian
kepastian
Mengetahui hukum dan kedudukan
pelaku
akad yang dilakukan oleh Amazon
Amazon.
dengan
affiliate
marketer
dalam
ini hukum affiliate
bagi
para
marketing
c. Penelitian ini dapat menjadi rujukan
tinjauan hukum Islam.
memberikan
bagi
penelitian
selanjutnya. Manfaat Penelitian Adapun, dihasilkan
manfaat melalui
yang penelitian
dapat ini
Tinjauan Pustaka 1. Ahmad Zaki Alawi, (Skripsi UIN
adalah:
Sunan Kalijaga, 2009) membahas
1. Manfaat Teoritik
tentang Tinjauan Hukum Islam
Penelitian ini dapat menjadi
terhadap Sistem Advertising Paid
sumbangsih pengetahuan dalam
to Click (PTC) dan Paid to Read
bidang hukum Islam, terutama
(PTR).
Dalam
skripsi
ini
menyimpulkan bahwa sistem akad
4
melalui PTC dan PTR merupakan
dengan syarat bahwa komoditi
lemah sehingga ditakutkan terjadi
yang dijual tidak bertentangan
berbagai kecurangan dari kedua
dengan
belah pihak. Meski begitu, skripsi
Islam. Haris juga menjelaskan
ini belum menyinggung sistem
tentang kebolehan transaksi as-
Pay Per Sale terutama Affiliate
salām dalam pembayaran yang
Program dari Amazon.
dilakukan
2. Muhammad
Husen
Asyhari
prinsip-prinsip
dalam
dalam
transaksi
commerce.
e-
Amazon.com
(Skripsi Fakultas Syariah UIN
(mutinasional),
Sunan Kalijaga, 2009). Skripsi
olx.com
(nasional)
juga
yang berjudul Tinjauan Hukum
merupakan
contoh
toko
Islam terhadap
berbasis e-commerce.
Sistem Bisnis
tokobagus.com,
Google Adsense bahwa sistem Pay
Tinjauan Teoritik
Per Click dalam Google Adsense
1. Akad dalam Islam
tidak bertentangan dengan hukum Islam.
buku
a. Pengertian Akad Secara
3. Haris Faulidi
Asnawi melalui
“Transaksi
Commerece
Bisnis
transaksi
e-commerce
akad
bahasa
memiliki
pengertian
arti
“ikatan”.
E-
Sementara menurut istilah, akad
Islam”
adalah keterikatan keinginan diri
kebolehan
dengan sesuatu yang lain dengan
menurut
cara yang memunculkan adanya
Perspektif
menjelaskan tentang
dari
Islam, karena tidak bertentangan dengan nilai-nilai dalam Islam,
komitmen
tertentu
yang
5
disyariatkan.6
Hasbi
2) Objek Transaksi
Ash-Shidiqy, kata ‘akad, berasal
Beberapa
Menurut
persyaratan
dari kata ‘aqdu, dalam bentuk
sehingga suatu barang dianggap
jamak disebut al-‘uqūd yang
sah dalam akad adalah sebagai
berarti ikatan atau simpul tali.7.
berikut: (a) Suci. (b) Barang
Seperti QS. Al-māidah (5): 1.
dapat digunakan secara syariat.
ِ ۞ يا أَي ها ال ِذين آمنوا أَوفُوا بِالْع ُق ۚ ود ُ َ َ ْ َُ َ Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu.”8
(c) Objek akad harus dapat diserahterimakan.
Objek
akad merupakan kepemilikan sempurna. (e) Objek harus
b. Rukun Akad Adapun beberapa rukun yang harus dipenuhi dalam akad antara
diketahui oleh pihak lain agar tidak terjadi kesalahpahaman. 3) Lafadz ( igat Akad)
lain:
igat
1) Dua pihak atau lebih yang
Dua orang atau lebih melakukan
akad
adalah
dengan cara bagaimana ījāb
melakukan akad.
yang
(d)
akad
ini
adalah dua orang yang secara langsung terlibat dalam akad.
dan
qabūl
dinyatakan.
akad
tersebut
igat akad dapat
dilakukan secara lisan, tulisan, atau isyarat
yang memberi
pengertian dengan jelas tentang 6
Shalah Assawi, Fikih Ekonomi Islam, terjemahan Abu Umar Basyir (Jakarta: Darul Haq, 2013), Cet. IV. hlm. 26 7 TM. Hasby Ash-Shidiqy, Pengantar Fiqh Muamalah (Jakarta: Ikatan Penerbit Indonesia, 1975 , hlm. 8 8 Departemen Agama, Alquran dan Terjemahannya (Jakarta: CV Penerbit J-Art, 2005), hlm. 107
adanya ījāb dan qabūl, serta dapat juga berupa perbuatan
6
yang telah menjadi kebiasaan
dalam QS. Albaqarah (2): 282,
dalam ījāb qabūl.9
tentang
saksi
dalam berbagai transaksi akad.
c. Syarat Syarat Akad
d. Cacat dalam Akad
1) Syarat Umum Adapun
dianjurkannya
beberapa
syarat
Adapun hal-hal yang dipandang
yang harus dipenuhi adalah, (a)
merusak terjadinya akad, antara
memenuhi rukun-rukun akad,
lain:
sebagaimana disebutkan pada
1) Paksaan
poin sebelumnya. (b) bukan
2) Kekeliruan
termasuk akad yang terlarang,
3) Penipuan atau Pemalsuan
seperti akad dengan paksaan,
4) Tipu Muslihat
penipuan, dan penyamaran. (c)
2. Ujrah dalam Islam
akad harus bermanfaat. Objek
a. Pengertian Ujrah
akad
adalah
barang-barang
atas suatu pekerjaan atau jasa
yang bermanfaat.
daripadanyalah kemudian menjadi
2) Syarat Khusus Adapun khsususnya
Pengertian al-ajr adalah imbalan
dalam
syarat hal
ini
bagian dari asal kata al-ijārah, sementara ijārah lebih digunakan makna
al-kira’=sewa.10
adalah, syarat tambahan yang
untuk
harus dipenuhi dalam suatu
Dalam akad ijārah selalu disertai
akad, dalam hal ini adalah
kata imbalan ataupun upah yang
saksi. Sebagaimana disebutkan
9
Ahmad Azhar, Asas-Asas, hlm. 71
10 Muhyi al-Din ‘Athiyyah dalam Muhammad Amin Summa. al-Kasysyaf alIqtishadi li-Ayat al-Qur’an al-Karim, (Singapura: Dewan Syariah, 2013). hlm. 27.
7
bermakna ujrah. Di dalam istilah perbankan, ujrah biasa digunakan sebagai
istilah
lain
dari
fee
(imbalan). Istilah ujrah selain merupakan bagian dari ijārah, juga menjadi bagian dari ju‘ālah. Akan tetapi, ujrah dalam ju‘ālah
sedang hamil, Maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, Kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak) mu untukmu Maka berikanlah kepada mereka upahnya, dan musyawarahkanlah di antara kamu (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui kesulitan Maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” (QS. Aṭ-ṭalaq: 6) 11
sering diartikan seperti dalam c. Syarat Ujrah bentuk pemberian hadiah, atau Untuk sahnya ujrah, sesuatu upah dalam bentuk jasa dalam yang dijadikan sebagai upah atau pekerjaan. imbalan harus memenuhi syarat. b. Landasan Hukum Ujrah Para
ulama
telah
menetapakan
1.) Ujrah dalam Al-Qur’an syarat ujrah, yaitu: a) Firman Allah dalam QS. Aṭṭalaq (65): 6
ِ أ ََث َس َكْنتُ ْم ِم ْن ُو ْج ِد ُك ْم َو ُ وهن ِم ْن َحْي ُ َُسكن ْ ِ ِ ُوَِ ََْ ٍل َ ضيِ ُقوا َعلَْي ِهن َوِ ْْ ُكن أ َ ُوهن لت َ ُت ُ ضار ِ ض ْع َن َ ض ْع َن ََْلَ ُهن فَِإ ْْ أ َْر َ َفَأَنْف ُقوا َعلَْي ِهن َحَ ي ٍ لَ ُكم فَآتُوهن أُجورهن وأَِْروا ب ي ن ُكم ِِعر وف ُ ْ َ ْ َ َْ ُ َ ُ َ ُ ُ ْ ِ ۚ اس ْرُُْ فَ َستُ ْر ِض ُع لَهُ أُ َْْر َ َو ْْ تَ َع “Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. dan jika mereka (isteriisteri yang sudah ditalaq) itu
1) Ujrah
atau
imbalan
adalah
sesuatu yang dianggap harta dalam pandangan syari'ah dan diketahui. 2) Sesuatu yang berharga atau dapat dihargai dangan uang sesuai dengan adat kebiasaan setempat.
11
Departemen Agama, Alquran dan Terjemahan, hlm. 560.
8
ِ ِۚ قَالُوا نَ ْف ِق ُد صواع الْمل ك َولِ َم ْن َجاءَ بِِه َِْ ُل بَعِ ٍر َ َ َُ َوأَنَا بِِه َز ِعيم
3. Ju‘ālah a. Pengertian Ju‘ālah Ju‘ālah
“Penyeru-penyeru itu berkata: "Kami kehilangan piala raja, dan siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya".”13
merupakan
pemberian upah atas suatu jasa (manfaat) yang sudah diduga akan terwujud. Menurut Sayyid Sabiq ju‘ālah merupakan akad untuk mendapatkan materi (upah) yang
c. Rukun dan Syarat Ju‘ālah memiliki empat rukun,
diduga kuat dapat diperoleh”.12 Pengertian ju‘ālah yang lainnya adalah kontrak (akad) dimana
1) Dua orang yang berakad.
salah satu pihak (jā‘il) akan
2)
memberikan (juā’l)
imbalan
kepada
spesifik
siapapun
yang
mampu memenuhi hasil spesifik atau
tidak
menemukan
pasti,
misalnya,
kendaraan
yang
dicuri. b.
diantarnya:
Landasan Hukum Adapun dalil yang mendukung hukum ju‘ālah adalah QS. Yusuf
igah (lafal), mengandung arti izin
bekerja
dan
tidak
ditentukan waktunya. 3) Pekerjaan, yaitu perbuatan yang diharapkan
hasilnya
mengandung
harus
manfaat
jelas
menurut pandangan syara’. 4) Upah. Imbalan yang diberikan setelah
pekerjaan
yang
dilakukan tersebut selesai. 14
(12): 72, yakni: 12
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah. Terj : Nur Hasanuddin, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007), hlm. 315
13 14
Departemen, Alquran dan, hlm. 245 Mardani, Fiqh Ekonomi, hlm. 314
9
Adapun
syarat-syarat
ju‘ālah, sebagai berikut: 1) Kalimat
atau
ju‘ālah tidak boleh dibatasi dengan jangka waktu.15
lafẓ
yang
7) Jenis
menunjukkan izin pekerjaan,
haruslah
yang merupakan syarat atau
terbilang.
tuntunan
dengan
takaran
ju‘ālah
spesifik,
walaupun
d. Pembatalan Ju‘ālah Ju‘ālah termasuk kepada jenis
tertentu. 2) Keadaan ju‘ālah (upah yang akan
pekerjaan
diberikan)
akad jā‘iz dimana kedua belah
ditentukan
pihak boleh membatalkan. Jika
seseorang
pembatalan datang dari orang yang
sebelum
mengerjakan pekerjaan itu.
bekerja mencari barang, maka ia
3) Orang yang terlibat dalam akad
tidak mendapatkan upah sekalipun
ju‘ālah
harus
memiliki
ahliyyah. 4) Hadiah,
upah
yang
ia telah bekerja. Tetapi, jika yang membatalkan
itu
pihak
yang
menjanjikan
upah
maka
yang
diperjanjikan harus disebutkan
bekerja berhak menuntut upah
secara jelas jumlahnya.
sebanyak pekerjaan yang telah
5) Manfaat yang akan dikerjakan pelaku (‘āmil) haruslah jelas dan
diperbolehkan
secara
dilakukan.16 4. Perbedaan Antara Akad ju‘ālah dengan Akad ijārah
syar’i. 6) Mazhab
Malikiyah
menambahkan satu syarat, akad
15
Ibid, hlm. 265 Abdul Rahman Ghazaly, dkk, Fiqh Muamlah, hlm. 143 16
10
a) Pemilik pekerjaan (jā‘il) baru
d) Pada
ju‘ālah
terdapat
unsur
akan merasakan manfaat, ketika
garar. Sedangkan pada ijārah,
pekerjaan
dilaksanakan.
batas waktu penyelesaian bentuk
Berbeda dengan ijārah, penyewa
pekerjaan atau cara kerjanya
(must‘ajīr)
disebutkan secara tegas.
telah
bisa
menerima
manfaat, ketika telah melakukan
e) Tindakan
sebagian pekerjaannya.
dilakukan
b) Akad ju‘ālah bersifat jā‘iz gair
hukum
yang ju‘ālah
dalam
bersifat sukarela, sehingga apa
lāzim (diperbolehkan dan tidak
yang
mengikat), sehingga boleh untuk
dibatalkan, selama pekerjaan
dibatalkan. Berbeda dengan akad
belum
ijārah
menimbulkan akibat hukum.
yang
(mengikat),
bersifat dan
lāzim
tidak
bisa
f) Objek
boleh
dimulai,
ijārah
saja
tanpa
lebih
umum
daripada objek ju‘ālah.
dibatalkan sepihak. c) Pada ju‘ālah, upah atau hadiah yang
dijanjikan
dijanjikan,
METODE PENELITIAN
hanyalah Jenis dan Pendekatan Penelitian
diterima orang yang menyatakan sanggup. orang pekerjaan
ijārah,
Adapun jenis penelitian yang akan
melaksanakan
digunakan dalam skripsi ini adalah
Sedangkan yang
tersebut
berhak
library
research
(penelitian
menerima upah sesuai kadar
kepustakaan),17 yaitu penelitian yang
prestasi yang diberikannya.
dilakukan 17
menggunakan
literature
Arikunto, Suharsimi dalam Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek. (Jakarta: Rineka Cipta, 1992) hlm. 131
11
(kepustakaan), website,
baik
maupun
berupa
buku,
laporan
dari
penelitian terdahulu. Sifat Penelitian Penelitian
ini
evaluatif,18
yaitu
diawali
bersifat
deskriptif
pemaparan
dengan
yang
menggambarkan
konsep affiliate marketing Amazon meliputi kegiatan transaksi, seperti cara kerja, mekanisme afiliasi, serta pembayaran. kemudian
Kegiatan
tersebut
dievaluasi
(nilai)
Sumber Data Adapun sumber data dibedakan menjadi dua: data primer dan data sekunder. Data primer dari penelitian ini
bersumber
dari
website
amazon.com. Sedangkan data sekunder terdiri dari buku-buku serta literatur yang
mengkaji
marketing
dan
tentang prinsip
affiliate kerjasama
perdagangan dalam Islam. Metode Pengumpulan Data
berdasarkan hukum Islam. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini
Adapun, pengumpulan data yang
adalah pendekatan normatif, yaitu
dipakai dalam penelitian ini adalah
pendekatan
metode
hukum
melalui
Islam
norma-norma
dengan
menilai
dokumentasi.
Proses
dari
berjalannya metode tersebut adalah
dan
melalui telaah pustaka berupa catatan
mekanisme kerja affiliate marketing
dalam bentuk buku-buku dan data
Amazon, berdasarkan teori-teori serta
tertulis lain termasuk situs online atau
konsep muamalat dalam Islam.
website
keabsahan
akad
kerjasama
mengenai
hal-hal
yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti.19
18
Ibid, hlm. 143.
19
Ibid, hlm. 132.
12
Bahkan pada 2008, program afiliasi
Metode Analisa Data Analisa data yang digunakan dalam pembahasan ini menggunakan analisa
kualitatif,
melalui
metode
deskriptif yaitu usaha mengumpulkan dan menyusun suatu data, kemudian dilakukan analisis dan interpretasi
mencetak rekor 40% penjualan produk Amazon. Melalui program ini, pelaku affiliasi akan memasang iklan produk Amazon
pada
website
blog
mereka, sehingga diharapkan dapat mempertemukan calon pembeli untuk memperoleh
terhadap data tersebut.20
atau
produk
yang
dibutuhkannya pada toko Amazon. HASIL PENELITIAN DAN Jika
transaksi
berhasil
dilakukan,
PEMBAHASAN pelaku affiliasi tersebut memperoleh Analisa terhadap Kedudukan Akad antara
Merchant
dan
penghasilan berupa komisi.
Affliate Adapun sistem yang diterapkan oleh
Marketer Amazon tersebut menggunakan pay Amazon merupakan sebuah toko online
(e-commerce)
multinasional
per sale. Melalui mekanisme tersebut disebutkan
bahwa
Amazon
hanya
yang memiliki pasar pada hampir 50
memiliki kewajiban untuk memberikan
negara di dunia. Demi memperluaskan
upah kepada affiliate marketer, jika
pemasarannya, Amazon membuka pula
berhasil melakukan penjualan. Maka
penjualan melalui pihak ketiga, atau
dari
disebut
karaktekteristik yang telah disebutkan,
sebagai
program
affiliasi.
itu,
menurut
pelbagai
akad yang mengatur antara affiliate 20 Surakhmad, Winarto dalam Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar Petodik Teknik). (Bandung, Tarsito, 1990), hlm. 139.
marketer dengan merchant (Amazon)
13
termasuk kepada mekanisme upah
Amazon
memberikan
upah
(ujrah) dalam Islam, yang termasuk
kepada affiliate marketer hanya
kepada akad ju‘ālah. Adapun beberapa
jika terjadi penjualan melalui iklan
indikasi
pada blog yang dimilikinya. Maka
yang
mendasarkan
hal
akad ini termasuk kepada ju‘ālah
tersebut, di antaranya adalah: 1) Terjadinya peristiwa pengambilan suatu manfaat dari suatu aktivitas
manfaat
dalam
pemasaran dimiliki
marketer
memiliki
bentuk
jasa
produk-produk
yang
oleh
Amazon
melalui
websitenya. Jika penjualan berhasil dilakukan, maka merchant Amazon wajib memberikan komisi atau upah kepada affiliate marketer sesuai dengan kesepakatan. Upah tersebut sebagai
jalan
tidak
sebagaimana
terikat
waktu,
ijārah
yang
diwajibkan membayar upah meski
jasa yang digantikan upah. Affiliate
karena
penggantian
dari
manfaat yang telah dilakukan oleh affiliate marketer.21 2) Upah hanya dibayarkan hanya jika penjualan berhasil dilakukan.
manfaat
belum
dilaksanakan
seluruhnya, namun telah selesai waktu yang disepakati. Dengan kata lain, akad pada affiliate marketing
Amazon
yang
diutamakan adalah keberhasilan penjualan, bukan pada cara dan waktu untuk menjualnya. Dijelaskan pula secara lebih detail dalam kaitannya affiliate marketing Amazon dengan rukun dan syarat ju‘ālah sebagai berikut: 1) Adanya orang yang berakad. Dalam hal ini, merchant dan calon affiliate marketer merupakan
21
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, hlm. 7.
14
dua pihak yang akan melakukan akad
ju‘ālah.
Adapun
untuk
persyaratan baligh, berakal dan memiliki
akses yang dilakukan oleh penjual
kecakapan
tersebut. 3) Pekerjaan
dalam
Dalam
memelihara dapat terpenuhi secara
affiliate
implisit,
memiliki
untuk
pada
saat
menjadi
pendaftaran
calon
affiliate
identitas resmi negara, seperti kartu
ini,
marketer
para
Amazon
pekerjaan
memasarkan
marketer tersebut. Saat pengisian formulir harus disesuaikan dengan
program
produk
untuk sehingga
terjadi penjualan. 4)
igah Akad Pada saat meng-klik “create an account”, maka secara hukum hal
tanda penduduk (KTP). 2) Upah
tersebut dapat dikatakan telah berhak
terjadi ījāb dan qabūl antara kedua
memberikan upah jika penjualan
pihak tersebut. Adapun igah akad
berhasil dilakukan melalui blog
pada dasarnya dalam ju‘ālah tidak
miliki affiliate marketer. Maka
memerlukan
setiap
terjadi
Amazon
hanya
harinya,
Amazon
akan
qabūl
jika
permintaan
telah
pekerjaan
merilis laporan kalkulasi komisi
sesuatu, kareana pertimbangannya
yang
adalah keberhasilan.
akan
didapatkan
affiliate
marketer,
berdasarkan
volume
maupun didapatkan,
tipe
baik penjualan
barang
serta
oleh
yang
berdasarkan
Adapun,
jika
analisa
tersebut
ditinjau dari segi syarat-syarat ju‘ālah adalah sebagai berikut:
15
1) Kalimat
yang
pemilik program affiliasi) Amazon
menunjukkan izin pekerjaan, yang
telah memiliki kemutlakan dalam
merupakan syarat atau tuntunan
transaksi (bālig dan berakal) serta
dengan takaran tertentu. Dalam hal
tidak memiliki unsur-unsur yang
ini, sejak tahun 2008 Amazon
membatalkan akad. Untuk ‘āmil
telah
(affiliate
affiliate
atau
lafẓ
meluncurkan marketing
program yang
merketer)
merupakan
pada
orang-orang yang berkompetensi
intinya memberikan pengumuman
dalam pekerjaan sehingga pada
tentang izin pekerjaan, bagi siapa
saat pendaftaran menjadi affiliate
saja yang dapat menjual produk
marketer
dari Amazon akan mendapatkan
untuk melakukan penjualan.
upah beradasarkan hasil penjualan. 2) Keadaan upah yang diberikan ditentukan
sebelum
seseorang
memiliki kemampuan
4) Hadiah, upah yang diperjanjikan harus
disebutkan
jumlahnya.
secara
jelas
Sebagaimana
mengerjakan pekerjaan itu. Telah
dijelaskan pada tabel 1 dan 2,
disebutkan pada tabel 1 dan tabel
secara spesifik telah dijelaskan
2 tentang berapa persentase yang
terkait
bisa didapatkan oleh para affiliate
pendapatan yang akan didapatkan,
marketer
meski sebagian ulama berpendapat
adalah
berupa
uang
tunai. 3) Orang yang terlibat dalam akad
harus
dengan
dalam
persentase
bentuk
nominal,
namun secara spesifik upah dalam
ju‘ālah harus memiliki ahliyyah.
bentuk
Dalam hal ini, jā‘il (merchant
dilakukan
persentase kareana
juga
dapat
memiliki
16
tingkat kepastian sehingga tidak
dilakukan selama tidak melanggar
dapat merusak akad.
ketentuan yang berlaku.
5) Manfaat yang akan dikerjakan
7) Jenis pekerjaan ju‘ālah haruslah
pelaku (‘āmil) haruslah jelas dan
spesifik,
diperbolehkan
Pekerjaan dari affiliate marketing
secara
syar‘ī.
walaupun
terbilang.
Pemasaran yang dilakukan oleh
ini
affiliate marketer untuk menjaring
yakni terkait dengan keberhasilan
konsumen di Amazon merupakan
dari praktek jual-beli barang yang
praktek jual-beli yang dibenarkan
dimiliki oleh Amazon.
oleh syarā‘. Hal ini tentunya jika menilik pada term of service (TOS)
yang
digunakan,
tidak
memuat alat atau barang yang mengandung
unsur
dikatakan
sangat
spesifik,
Adapun ditinjau dari segi unsur kecacatan akad tidak ada unsur yang dapat
menyebabkan
akad
tersebut
menjadi cacat.
seksualitas, Analisis
Terhadap
Aplikasi,
kekerasan, serta pelanggaran hak Mekanisme Kerja, dan Pembayaran cipta lainnya. 6) Akad ju‘ālah tidak boleh dibatasi dengan jangka waktu. Program affiliate marketing dari Amazon
di Program Affiliasi Amazon 1. Aplikasi Tinjauan
memberikan kebebasan bagi para
affiliate
affiliate marketer
memenuhi
untuk dapat
pada
marketing
aplikasi Amazon
persyaratan
dari ini
transaksi
memasarkan produknya dan tidak
akad. Adapun beberapa indikasi
terikat dengan waktu. Tentu hal ini
yang memperlihatkan hal tersebut,
17
yakni: (a) Mekanisme dijalankan
marketing adalah pay per sale
secara jelas, baik dari pihak-pihak
(PPS). Maksud dari mekanisme
yang akan bertransaksi maupun dari
kerja ini adalah, setiap pelaku
segi
affiliasi
objek
akad
yang
dilangsungkan.
Karena
terlebih
dahulu
harus
melakukan
bertugas
menjualkan
agar
produk
memendapatkan
kita dan
komisi
setiap
pendaftaran serta membaca berbagai
terjadi penjualan. Sistem PPS akan
ketentuan
membayar
disepakati
oleh
tersebut.
(b)
penjualan melalui link yang kita
Mekanisme ini tidak mengandung
sediakan pada website. Sebagai
unsur-unsur yang akan melemahkan
affiliate marketer
dari Amazon
akad, seperti paksaan, penipuan,
dijanjikan
komisi
tipu muslihat, serta berbagai cara-
bervariasi. Misalkan harga produk
cara yang tidak bertanggung jawab
affiliate
lainnya.
elektronik
jika kita berhasil menjual 1 kali
sangat mudah untuk dilacak dan
produk affiliate tersebut dengan
transparansi. Namun tentunya, jika
komisi 4%, maka komisi yang akan
terjadi kejahatan berupa hacker dan
kita dapatkan adalah Rp. 4.000,-.
kedua
yang pihak
Mekanisme
sebagainya merupakan pembahasan lain.
dapat
jika
Rp.100.000,-,
terjadi
yang
kemudian
3. Term of Service Pada dasarnya term of service
2. Mekanisme Kerja
(TOS) menjadi rujukan perjanjian
Adapun, mekanisme kerja yang diaplikasikan
upah,
pada
affiliate
yang dilakukan oleh para affiliate marketer beserta pihak Amazon.
18
Adapun berkaitan
beberapa
poin
dengan
yang
pluralitas dan keadilan sehingga
perjanjian
tidak menunjukan aspek yang
tersebut.
diskriminatif.
a) Persyaratan Situs
b) Larangan pada program affiliasi
Poin-poin persyaratan yang
Beberapa
larangan
yang
disajikan pada TOS tersebut
dimaksudkan
meliputi,
larangan
tersebut meliputi, pelanggaran
mempromosikan
seksual,
terhadap perjanjian yang telah
kekerasan,
disetujui seperti produk iklan.
memfitnah, mencemarkan nama
Hal ini dibenarkan dalam konsep
baik, diskriminasi kepada ras,
akad selama bertujuan untuk
jenis
mencegah hal-hal yang merusak
mengandung
kelamin,
agama,
kebangsaan, dan usia, larangan
akad,
melakukan kegiatan ilegal serta
kecurangan.
konten
diarahkan
kepada
segmentasi di atas 13 tahun. Jika dilihat tersebut,
dari
beberapa
maka sudah
dalam
seperti
Amazon
penipuan
serta
c) Kewajiban Amazon Amazon
akan
memberikan
poin
tindakan agar perjanjian yang
sangat
dilakukan tetap terjaga, yakni
sesuai dengan dengan prinsip-
dengan
prinsip Islam. Islam melarang
konfirmasi, memontoring, serta
pemublikasian
memantai
seksual
secara
mengirimkan
situs
yang
email
kita
luas dan fitnah. Islam pun agama
gunakan dalam program affiliasi
yang
tersebut.
menjunjung
tinggi
Tindakan
ini
19
dimaksudkan agar tidak terjadi
affiliate
kecurangan yang dilakukan oleh
undang-undang yang berlaku di
pihak affiliate marketer terhadap
negaranya, maka Amazon akan
perjanjian
mematuhi
yang
disepakati.
Langkah ini bisa dpandangan sebagai
cara
melanggar
untuk
akad
tidak
yang
telah
marketer
Pada setiap transaksi biasanya
pihak tersebut.
disebabkan
langkah
mematuhi
timbul
sengketa
oleh
beberapa
yang hal.
Amazon bersedia untuk menerima ini
semua
undang-undang,
hukum
e) Penyelesaian sengketa
akan
Pada
kewajiban
tersebut sebagai langkah sah.
disepakati oleh masing-masing
d) Kewajiban Hukum
terhadap
Amazon
komplain yang dilakukan oleh para
perangkat
affillate marketer, dengan syarat
aturan,
lisensi,
melalui arbitrase. Hal ini tentu akan
izin, penilaian yang dilakukan oleh
menjaga
pemerintah setempat. Indonesia
dasarnya sidang arbitrase tersebut
memiliki Undang-Undang No. 11
seluruh
perangkatnya
akan
tahun 2008 tentang Informasi dan
disepakati
terlebih
oleh
Transaksi
kedua pihak tersebut.
Elektronik
yang
mengatur segala hal berkaitan dengan
karena
dahulu
pada
4. Cara Pembayaran
seperti
Untuk mekanisme pembayaran
transsksi Amazon. Oleh karena
pada Amazon ini dapat dibenarkan
itu,
terdapat
dalam akad ju‘ālah karena affiliate
pelanggaran yang dilakukan oleh
marketer akan mendapatkan jumlah
jika
e-commerce,
netralitas
kemudian
20
komisi sesuai dengan apa yang
secara spesifik termasuk pada kategori
didapatkannya, tidak terdapat unsur
akad ju‘ālah, yakni komitmen untuk
penipuan karena sudah terdapat
memberikan
transparansi laporan sebelumnya.
pencapaian hasil yang telah ditentukan.
Adapun untuk biaya administrasi
Program affiliasi Amazon ini menekan
yang digunakan adalah hal yang
pada keberhasilan pekerjaan, bukan
wajar
yang lain seperti waktu dan cara.
karena
itu
merupakan
imbalan
atas
suatu
mekanisme pembayaran yang sudah
Dengan
semestinya, terutama bagi affiliate
bertentangan pula dengan prinsip-
marketer yang berada di negara
prinsip mualamat syariah, baik dari
selain Amerika.
segi
demikian
akad
maupun
transaksinya,
PENUTUP
Amazon
akad
kecuali
melakukan
ini
tidak
mekanisme jika
pihak
kecurangan
Kesimpulan dengan memanipulasi data penjualan. Pembahasan
mengenai
bisnis Aplikasi, produk, mekanisme kerja
affiliate marketing Amazon beserta serta pembayaran affiliate marketing analisis
hukum
Islam
telah tidak bertentangan dengan hukum
dikemukakan
pada
bab-bab Islam, karena barang yang dipasarkan
sebelumnya, dengan demikian skripsi melalui
program
dipasang
pada
affiliasi
tidak
web/blog
yang
ini dapat disimpulkan bahwa: Program affiliasi yang dimiliki oleh Amazon mengandung unsur pornografi, judi, termasuk
kepada
klasifikasi serta hal-hal lain yang bertentangan
pengupahan
(ujrah)
dalam
Islam, dengan
hukum
Islam.
Kemudian,
21
mekanisme kerja dilakukan secara
berprofesi
transparan serta akuntabel sehingga
affiliate marketer.
sebagai
blogger
dan
menghindarkan dari hal-hal yang dapat merusak akad keduanya. DAFTAR PUSTAKA Saran Ali 1. Bagi Amazon Amazon bisa merambah pasar di
Hasan, Muhammad. 2003. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam Fiqh Muamalat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
negara-negara berkembang seperti di Indonesia karena sejauh ini belum ada perwakilan Amazon di
Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Peneltian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Ash-Shidiqy, TM. Hasby. 1975. Pengantar Fiqh Muamalah. Jakarta: Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI)
Indonesia. 2. Bagi Affiliate marketer Memberikan content yang baik dalam blog mereka, dan tidak terlalu
memaksanakan
Assawi, Shalah. 2013. Fikih Ekonomi Islam, terjemahan Abu Umar Basyir. Jakarta: Darul Haq.
hanya Ayub,
mematuhi kriteria teknik search engine optimization (SEO) supaya pengungjungnya banyak.
Azhar Basyir, Ahmad. 2000. AsasAsas Hukum Muamalat Islam. Yogyakarta: UII Press.
3. Bagi masyarakat Masyarakat memanfaatkan marketing membantu
ini
dapat program
Muhammad. 2009. Understanding Islamic Finance. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
affiliate
supaya
saudara-saudara
bisa yang
Departemen Agama RI. 1998. Alquran dan Terjemahnya. Surabaya: Mekar Surabaya. Dewan Syariah Nasional MUI dan Bank Indonesia. 2010. Himpunan Fatwa Dewan
22
Djazuli,
Syariah Nasional MUI, 2010 M/1432 H, jil. 2. Jakarta: Majelis Ulama Indonesia.
Zuhdi,
A. 2007. Kaidah-Kaidah Fikih: Kaidah-Kaidah Hukum Islam dalam Menyelesaikan Masalah-Masalah yang Praktis. Jakarta: Prenada Media Group
Kitab Shahih Bukhari, Bab: Penjelasan tentang Tukang Bekam, Hadits .1960
Djuwaini, Dimyauddin. 2008. Pengantar Fiqh Muamalah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Hasan, M. Ali. 2004. Berbagai Macam Transaksi Dalam Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Mardani. 2012. Fiqih Syariah. Jakarta: Media Group
Ekonomi Kencana
Amin Summa, Muhammad. 2003. Ujrah dalam Bentuk Bayaran Insentif Prestasi Kerja (Performance Fee) Dalam Islam. Singapura: Mudzakarah Cendekiawan Nusantara
Jurnal Yazid
Afandi. Desember 2012. “Urgensi kaidah Fiqhiyyah bagi Dunia Bisnis”, Jurnal Az-zarqa, Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga. Vol. 4. hlm. 303
Internet Ahmad Baidhowi., 2013, “Habibie Afsyah, dari Kursi Roda jadi Suhu Internet Marketing” Diakses dari http://www.jpnn.com/read/2 011/09/07/102158/HabibieAfsyah,-dari-Kursi-RodaJadi-Suhu-Bisnis-InternetMarketing pada 20 April 2015 pukul 14.40 WIB. Ahmad
Rahman Ghazaly, Abdul, dkk. 2010. Fiqh Muamalat. Jakarta: Kencana. Sabiq, Sayyid. 2007. Fiqih Sunnah Jilid 3. Terj. Nor Hasanuddin. Jakarta: Pena Pundi Aksara Surakhmad, Winarto. 1990. Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar Petodik Teknik). Bandung: Tarsito
Masjfuk. 1993. Masailul Fiqhiyah. Jakarta: CV. Haji Masagung
Ali
Dzain An-Najah, 2012, “Hukum Calo dalam Islam” http://www.ahmadzain.com /read/karyatulis/413/hukum-calodalam-islam/. Diakses pada 26 Oktober 2015. Pukul 10.34 WIB.
Mustajab, 2013, “Sukses di Affiliate marketing” http://bisnissuksesgratis.blogs pot.com/2012/11/normal-0false-false-false.html diakses
23
pada 06 Juli 2015 pukul 10:58 WIB. Anne
Ahira, 2009, “Dasar-Dasar Internet Marketing” diakses melalui https://asianbrain.com/vide o-tutorial pada 15 Maret 2015 pukul 20.00 WIB
Anonim, 2008, “Affiliate marketing. Diakses dari https://en.wikipedia.org/wi ki/Affiliate_Marketing,pada 04 Juni 2015 pukul 15.30 Anonim, 2009. “Amazon”, diakses dari https://en.wikipedia.org/wiki /Amazon.com, pada 01 Juli 2015 pukul 12.04 WIB Beny Aditya, 2013, “Apa itu Affiliate marketing”, diakses dari http://belajarbisnisinternet. com/apa-itu-affiliatemarketing/, pada Kamis 02 Juli 2015 pukul 11.30 WIB. GM
Susanto, 2013, “Keuntungan Affiliate marketing”, diakses dari https://kayadaribisnisinternet .com/2012/keuntunganaffiliate-marketing.html, pada Kamis 02 Juli 2015 pukul 15.02 WIB.
Manroe,
2014, “Kelebihan dan Keuntungan Affiliate Amazon”, diakses dari https://www.maxmanroe.co m/kelebihan-dankeuntungan-affiliateamazon-com.html.pada 20 April Pukul 14.53 WIB.
Sukarto Sudjono, 2012, “Apa Itu Affiliate marketing” diakses dari http://belajarbisnisinternet. com/apa-itu-affiliatemarketing/ Diakses pada 27 Juli 2015. Pukul 14.09 WIB