BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA A. Deskriptif Teori 1. Pengertian Permainan Bolavoli Permainan bolavoli adalah permainan beregu yang menuntut adanya kerjasama dan saling pengertian dari masing-masing anggota regu. Tuntutan ini akan lebih nampak dalam permainan kelas tinggi. Taktik dan strategi yang digunakan untuk memenangkan permainan menuntut pemain dan regunya untuk saling kerjasama dan saling memahami akan kebutuhan dan kebiasaan masing-masing pemain (Toto Subroto, dkk, 2008: 1.33). Menurut Marta Dinata (2004: 3) permainan bolavoli dimainkan oleh dua tim dimana setiap tim beranggotakan dua sampai enam orang dalam suatu lapangan berukuran 9 meter persegi bagi setiap tim, dan kedua tim dipisahkan oleh sebuah net. Permainan bolavoli dapat dimainkan di lapangan tertutup ataupun di lapangan terbuka, di lapangan tertutup dinamakan bolavoli indoor yang setiap regunya berjumlah enam pemain serta lapangan berbentuk empat persegi panjang 18 x 9 meter dan di lapangan pasir dinamakan bolavoli pantai yang setiap regunya berjumlah dua pemain dengan panjang dan lebar lapangan 16 x 8 meter. Prinsip dasar permainan bolavoli adalah memantul-mantulkan bola agar jangan sampai bola menyentuh lantai, bola dimainkan sebanyakbanyaknya tiga sentuhan dalam lapangan sendiri dan mengusahakan bola hasil sentuhan itu diseberangkan ke lapangan lawan melewati jaring masuk sesulit mungkin (Amung Ma’Mun & Toto Subroto, 2001: 43). Sedangkan
55
menurut Suharno, H.P. (1974: 4), bermain bolavoli adalah memvoli bola di udara melewati jaring atau net agar dapat jauh di dalam lapangan lawan untuk mencari kemenangan bermain. Permainan bolavoli merupakan permainan dengan kombinasi pertahanan dan penyerangan, untuk itu agar pemain dapat bermain dengan baik, pemain harus menguasai teknik dan keterampilan dasar bermain bolavoli. Berdasarkan beberapa pengertian permainan bolavoli tersebut di atas, dapat disimpulan bahwa keterampilan bermain bolavoli adalah tingkat kemampuan seseorang dalam melakukan permainan bolavoli. Keterampilan bermain bolavoli tersebut didukung oleh adanya kemauan dari individu, adanya proses pembelajaran dengan kondisi dan lingkungan belajar yang baik, serta adanya latihan yang terus-menerus. Olahraga bolavoli telah dimanfaatkan sebagai alat pendidikan, sehingga menjadi salah satu materi dalam mata pelajaran pendidikan Jasmani. Menurut Waman S. Suherman (2004: 77) permainan bolavoli termasuk ke dalam Kurikulum Penjas di sekolah, karena diharapkan nilai-nilai yang terkandung di dalam permainan bolavoli terbawa kedalam perilaku seharihari siswa, nilai-nilai itu antara lain adalah pola hidup sehat, disiplin, kerjasama, percaya diri, ketekunan dan kebiasaan untuk selalu berfikir. Olahraga bolavoli merupakan bagian dari materi pendidikan jasmani yang bercirikan permainan yang mengandung unsur keterampilan gerak, yaitu berupa teknik-teknik memain-mainkan bola, nilai-nilai sosial seperti unsur kerjasama, nilai-nilai kompetitif seperti memaknai keberhasilan dan
6
ketidakberhasilan, kebugaran fisik, keterampilan berfikir untuk memecahkan persoalan berkaitan dengan taktik, pengendalian emosi dan tertib hukum pada aturan permainan (Amung Ma’mun dan Toto Subroto, 2001: 41). Permainan bolavoli adalah suatu cabang olahraga beregu yang dimainkan oleh dua regu yang dipisahkan oleh net. Tujuan dari permainan ini adalah melewatkan bola di atas net agar dapat jatuh menyentuh lantai daerah lapangan lawan dan untuk mencegah usaha yang sama dari lawan (PP. PBVSI, 2005: 1). Menurut Marta Dinata (2004: 8), pada dasarnya prinsip bermain bolavoli adalah memantul-mantulkan bola di udara agar jangan sampai bola menyentuh lantai, bola dimainkan sebanyak-banyaknya tiga sentuhan dalam lapangan sendiri dan mengusahakan bola hasil sentuhan itu diseberangkan ke lapangan lawan melewati jaring sesulit mungkin. Tujuan dari setiap tim bolavoli adalah memukul bola kearah lapangan tim lawan sedemikian rupa agar lawan tidak dapat mengembalikan bola. Hal ini biasanya dapat dicapai lewat tiga kombinasi pukulan yang terdiri dari operan lengan depan kepada pengumpan, yang selanjutnya diumpankan kepada penyerang, dan sebuah smes yang diarahkan ke bidang lapangan lawan (Barbera L. Viera & Bonnie Jill Ferguson, 2000: 11). Standar ukuran panjang lapangan bolavoli adalah 18 meter, sedangkan ukuran lebarnya adalah 9 meter. Panjang lapangan tersebut kemudian dibagi dua dan dipisahkan dengan sebuah net yang dipasang pada dua buah tiang. Net tersebut dipasang pada ketinggian 2.43 meter untuk putra dan 2.24 meter
7
untuk putri. Pada setiap ujung atas tiang biasanya akan dipasang sebuah antena. Antena ini akan menjadi pembatas gerakan bola yang menyamping atau melebar. Net yang memiliki lebar satu meter tersebut dipasang melebar di tengah lapangan (Brahma, 2008: 4). Cara-cara memainkan
bola,
memenangkan
reli,
memenangkan
pertandingan, sampai pada perlengkapan pertandingan diatur oleh peraturan permainan yang sudah disahkan oleh induk organisasi dan harus dipatuhi oleh seluruh pemain dan regu. Dalam pelaksanaannya permainan dipimpin oleh wasit yang keputusannya harus dipatuhi oleh seluruh pemain dan regu. Dengan demikian permainan bolavoli mengajarkan kepada para pelakunya untuk berperilaku jujur dan sportif untuk mengakui kesalahan, menerima kekalahan, atau mengakui dan menghargai kemenangan lawan secara nyata. Permainan bolavoli merupakan salah satu aktivitas fisik yang berada dalam kelompok aktivitas permainan dan olahraga. Kompetensi yang diharapkan tercapai oleh pembelajaran permainan bolavoli di Sekolah Menengah Pertama, secara spesifik diwujudkan dalam bentuk indikator keberhasilan belajar sebagai berikut: a. Melambungkan dan menangkap bola sambil bergerak b. Melemparkan dan menangkap bola sambil bergerak c. Memantul-mantulkan bola sambil bergerak d. Memvoli bola dengan satu dan dua tangan e. Melambungkan/memvoli bola dengan kontrol yang baik f. Melakukan passing (bawah, atas) dengan kontrol yang baik
8
g. Melakukan servis bawah dengan kontrol yang baik. h. Mengembangkan kerjasama tim dalam permainan i. Melakukan permainan bolavoli dengan peraturan yang dimodifikasi. 2. Hakikat Permainan Bolavoli Istilah permainan biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat kemampuan seseorang yang bervariasi. Menurut Hari Amirullah (2003: 17) istilah permainan diartikan sebagai suatu perbuatan atau tugas, dan sebagai indikator suatu tingkat kemahiran. Sedangkan menurut Singer (Amung M & Saputra, M.Y, 2000: 61) keterampilan adalah derajat keberhasilan yang konsisten dalam mencapai suatu tujuan dengan efektif dan efisien ditentukan oleh kecepatan, ketetapan, bentuk, dan kemampuan menyesuaikan diri. Arma Abbullah (1985: 3) juga menyatakan bahwa seseorang dikatakan mampu bermain bolavoli bila ia bergerak secara efisien dan efektif atau bila ia nampak mempunyai potensi yang baik untuk melaksanakan satu gerak khusus. Kemampuan seseorang yang tergambarkan dalam kemampuan menyelesaikan tugas gerak tertentu dapat terlihat mutunya dari seberapa jauh orang tersebut mampu menampilkan tugas yang diberikan dengan tingkat keberhasilan tertentu. Permainan bolavoli baru dapat dikuasai atau diperoleh, apabila dipelajari atau dilatihkan dan dilakukan secara terus menerus dalam periode waktu tertentu. Menurut Sage dalam Hari Amirullah (2003: 17) semakin tinggi tingkat keberhasilan dalam melaksanakan tugas gerak maka semakin baik permainannya.
9
Menurut Hottinger (Hari Amirullah, 2003: 18), keterampilan gerak berdasarkan faktor-faktor genetik dan lingkungan dapat dibagi dua yaitu: a. Keterampilan phylogenetic adalah keterampilan yang dibawa anak sejak lahir, yang dapat berkembang seiring dengan bertambahnya usia anak tersebut. b. Keterampilan ontogenetic, merupakan keterampilan yang dihasilkan dari latihan dan pengalaman sebagai hasil dari pengaruh lingkungan. Sedangkan menurut Amung M & Saputra MY. (2000: 63), ada tiga sistem yang dapat mewakili penggolongan keterampilan gerak, yaitu: a) stabilitas lingkungan, b) jelas tidaknya titik awal serta akhir dari gerakan, dan c) ketepatan gerakan yang dilakukan. Untuk mencapai tahap terampil perlu mempertimbangkan tiga variabel yang mempengaruhinya yaitu: a) faktor pribadi atau individu, b) faktor proses belajar mengajar, dan c) faktor situasional (Amung M & Saputra MY, 2000: 70). Variabel individu menunjuk kepada potensi seseorang yang menjadi warga belajar. Sedangkan proses belajar mengajar menunjuk kepada bagaimana kondisi belajar dapat disesuaikan dengan potensi individu. Sedangkan faktor situasional menunjuk kepada metode dan teknik dari latihan atau praktek yang dilakukan. Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
bahwa
untuk
mencapai
keterampilan yang baik memerlukan hal-hal sebagai berikut: Pertama, adanya kemampuan dari individu, berupa motivasi untuk dapat menguasai keterampilan yang diajarkan. Kedua, proses belajar mengajar menunjuk kepada bagaimana kondisi belajar dapat disesuaikan dengan potensi individu, lingkungan sangat berperan dalam penguasaan keterampilan. Ketiga, faktor
10
situasional menunjuk kepada metode dan teknik dari latihan atau praktek yang dilakukan. 3. Konsep dan Prinsip Bermain Bolavoli Prinsip permainan bolavoli, yaitu memantul-mantulkan bola agar jangan sampai bola menyentuh lantai, maka permainan bolavoli termasuk salah satu keterampilan dari kelompok keterampilan manipulsi. Keterampilan manipulasi adalah keterampilan mengontrol atau mengendalikan tubuh dengan suatu objek. Keterampilan memukul bola disebut striking dan keterampilan memantul-mantulkan atau memukul bola ke udara (atas) tanpa sebelumnya menyentuh lantai disebut dengan bump atau set. Agar keterampilan manipulasi dapat dipelajari dan dikembangkan secara efisien dan efektif, ada beberapa konsep yang harus diperhatikan dalam mempelajari keterampilan terbuka, yaitu: (1) Body concepts yang meliputi kesadaran akan bentuk aktivitasnya, kesadaran akan bentuk saat beraktivitas, dan kesadaran akan bagian-bagian tubuh yang digunakan untuk aktivitas, (2) Effort concepts, yang meliputi kesadaran akan variasi kekuatan yang digunakan untuk aktivitas itu, waktu gerak persendian lengan, (3) Spatial concepts, yaitu kesadaran untuk membuat keputusan tentang jarak, ketinggian, dan ukuran sasaran, (4) Relationship concepts, yaitu konsep yang berhubungan dengan kesadaran dalam hubungannya dengan pemain lain, anggota tim, atau dengan lawan, dengan alat-alat atau bola, dan dengan sasaran. Konsep-konsep tersebut dapat dihubungkan dengan permainan bolavoli dengan pengertian sebagai berikut: (1) Body concepts, yaitu para
11
pemain bolavoli harus memiliki kesasaran akan bentuk aktivitas dalam permainan bolavoli, yaitu permainan memantulkan atau memukul bola; kesadaran akan bentuk permainan selama bermain bolavoli, dan sadar akan bagian-bagian tubuh yang dapat digunakan untuk memainkan bola. (2) Effort concepts, yaitu para pemain bolavoli harus mengetahui dan menyadari bahwa bola yang akan dimainkan atau dipantulkan telah memiliki variasi kekuatan, untuk itu kekuatan yang akan digunakan untuk memantulkan atau memukul bola harus bervariasi pula sehingga sesuai dengan tujuan memantulkan bola saat itu, begitu juga kecepatan gerak anggota atau bagian badan yang digunakan untuk memainkan bola harus diatur sedemikian rupa agar bola yang dipantulkan jatuh pada jarak yang sesuai dengan yang dituju. (3) Spatial concepts, yaitu para pemain harus memiliki kesadaran bahwa ketinggian dan ukuran target atau sasaran dalam permainan bolavoli selalu bervariasi atau berubah, misalnya ketinggian bola yang akan dimainkan, tinggi rendahnya atau jauh dekatnya sasaran yang hendak dituju. Begitu juga arah bola yang datang dan arah target yang hendak dituju selalu berbeda dan berubah-ubah. (4) Relationship consepts, yaitu hubungan pemain bolavoli dengan pemain lain, anggota tim, atau pemain lawan yang memiliki karakteristik yang berbeda (Toto Subroto, dkk, 2008: 2.6). 4. Servis Aip Syarifudin (1992: 187), mengungkapkan servis adalah pukulan permulaan yang dilakukan oleh pihak yang berhak melakukan servis untuk memulai
menghidupkan
bola
ke
12
dalam
permainan
atau
tindakan
menghidupkan bola ke dalam permainn. Servis sendiri merupakan serangan awal yang diharapkan dapat langsung menghasilkan point atau setidaktidaknya membuat tekann terhadap lawan, agar lawan tidak dapat dengan mudah melakukan serangan. Servis menurut M.M. Faruq (2009: 64), servis adalah pukulan bola untuk memulai permainan bolavoli yang dilakukan dari garis belakang lapangan dan bola dipukul sampai melewati net dan jatuh di lapangan lawan. Servis dapat dilakukan dengan beberapa teknik. Teknik-teknik servis menurut Brahma (2008: 1-3) diantaranya adalah sebagai berikut: a. Underhand service Servis ini dilakukan dengan cara pemain berdiri menghadap net, kaki kiri di depan kaki kanan, lengan kiri dijulurkan ke depan dan memegang bola. Bola dilempar rendah ke atas, berat badan bertumpu pada kaki sebelah belakang, lengan yang bebas digerakkan ke belakang dan diayunkan ke depan dan memukul bola. Sementara badan dipindahkan ke kaki sebelah depan. Bola dipukul dengan telapak tangan terbuka, pergelangan tangan kaku dan kuat. Gerakan terakhir adalah memindahkan kaki yang di belakang ke depan. Jenis-jenis underhand service adalah sebagai berikut: (Brahma, 2008: 2) 1) Back spin underhand serve : Bola berputar ke belakang 2) Top spin (cutting) underhand serve : Bola berputar ke atas 3) Inside spin underhand serve : Bola berputar ke dalam. 4) Outside spin underhand serve : Bola berputar keluar.
13
b. Overhead service Pemain berdiri dengan kaki kiri berada lebih ke depan dan kedua lutut agak ditekuk. Tangan kiri dan kanan bersama-sama memegang bola, tangan kiri menyangga bola sedangkan yang kanan memegang bagian atas bola. Bola dilambungkan dengan tangan kiri ke atas sampai ketinggian ± 1 m di atas kepala di depan bahu, dan telapak menghadap ke depan, berat badan dipindahkan ke kaki sebelah belakang. Setelah tangan berada di belakang atas kepala dan bola berada sejangkauan tangan pukul, maka bola segera dipukul dengan telapak tangan, lengan harus tetap lurus dan seluruh tubuh ikut bergerak. Bola dipukul dan diarahkan dengan gerakan pergelangan tangan, berat badan dipindahkan ke kaki sebelah depan. Jenis-jenis overhead service menurut Brahma (2008: 3) adalah sebagai berikut: 1) Top spin overhead serve : bola berputar ke atas 2) Inside spin overhead serve : bola berputar ke dalam 3) Outside spin overhead serve : bola berputar ke luar 4) Drive overhead serve : bola berputar lambung ke atas. c. Floating service Floating service terdiri dari dua macam, yaitu (Brahma, 2008: 4) : 1) Frontal floating service. Bola mengapung ke kiri dan ke kanan 2) Side floating service : Bola mengapung ke arah vertical
14
d. Jump service Jump serve adalah servis dengan awalan lompat serta teknik pukulan layaknya melakukan semes di depan net dan merupakan salah satu senjata ampuh untuk mengacaukan serangan kombinasi lawan, sebuah tim memerlukan minimal 2 s/d 3 orang jump server yang dapat mengacaukan irama permainan lawan. Menurut Toto Subroto. dkk. (2008: 2.26), servis adalah pukulan pertama untuk mengawali permainan. Servis dilakukan dari daerah servis masuk ke bidang lapangan lawan melewati atas net. Servis terdiri atas 4 macam, yaitu: a. Servis bawah Servis ini merupakan servis yang paling sederhana, dan banyak dilakukan oleh pemain pemula. Ciri bola hasil pukulan servis adalah melambung, sehingga bagi pemain yang sudah memiliki keterampilan tinggi, menerima bola dari servis ini sangat mudah. Servis bawah dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 1. Servis Bawah Sumber: http/www.google.co.id/search?a=bolavoli
15
b. Servis atas Servis yang paling banyak dilakukan oleh para pemain bolavoli saat ini adalah servis atas. Bola hasil pukulan servis ini dapat berbentuk topspin atau jalan bola berputar ke depan dan floating atau jalan bola mengapung atau mengambang. Jalan bola topspin menukik dan akan cepat turun, sedangkan jalan bola floatingi akan berubah-ubah, tidak datar, sehingga penerima sulit memprediksi arah jatuhnya bola secara tepat. Servis atas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 2. Servis Atas Sumber: http/www.google.co.id/search?a=bolavoli c. Charge-up service Servis ini banyak juga digunakan oleh para pemain terutama pemain putra. Servis ini ditampilkan secara luar biasa oleh pemain putri tim Jepang saat Olimpiade Tokyo tahun 1964. d. Jumping service Servis ini banyak dilakukan oleh pemain putra, terutama pada voli pantai. Servis dilakukan dari daerah servis dengan cara melompat. Bola dipukul
16
oleh telapak tangan yang dibantu oleh gerak pols pergelangan tangan, sehingga bola hasil pukulan berjalan topspin, keras dan menukik tajam. 5. Umpan Umpan adalah dua istilah yang digunakan untuk memberikan label pada dua cara memainkan bola. Umpan adalah cara memainkan bola pertama setelah bola berada dalam permainan akibat dari serangan lawan, servis lawan, atau permainan net. Arah bola ditujukan kepada pengumpan atau langsung kepada spiker. Umpan adalah cara memainkan bola baik yang datang langsung dari lawan maupun yang datang dari teman seregu untuk diberikan kepada spiker agar dapat dilakukan spike atau smash ke bidang lapangan lawan. Teknik passing dan umpan adalah hampir sama, yaitu dapat menggunakan teknik passing bawah atau passing atas. Perbedaan keduanya adalah: 1) Tujuan dari masing-masing teknik tersebut, 2) Cara menyentuh bola saat passing dan umpan jika sama-sama menggunakan teknik passing atas; saat passing, bola disentuh pada saat sikut masih bengkok, sedangkan pada umpan, bola disentuh pada saat sikut hampir lurus, hal ini berkaitan erat dengan taktik umpan agar lawan sulit memprediksi ke arah mana bola akan diumpankan (Toto Subroto, dkk, 2008: 2.20-2.21). Passing terdiri atas dua macam, yaitu: a. Passing atas Passing atas atau umpan atas adalah cara memainkan bola di atas depan dahi dengan menggunakan kedua jari tangan. Passing atas biasanya digunakan untuk memainkan bola yang datang baik dari lawan maupun
17
dari kawan seregu, yang memiliki ciri melambung dan kecepatannya mudah diprediksi. Menurut Aip Syarifudin (1992: 190), passing atas adalah menyajikan bola (mengoper bola) dengan menggunakan jari-jari tangan, baik kepada kawan maupun langung ditujukan ke lapangan lawan melalui atas jaring. Pada dasarnya passing atas adalah bola tangkap di atas, sentuhan ke kening dan lontarkan kembali ke atas, tetapi karena proses gerakan tersebut dilakukan dengan sangat cepat, maka bola terlihat seperti dipantulkan. Teknik ini biasanya digunakan pemain dalam mengumpankan bola ke pengumpan dimana posisi datangnya bola di atas kepala. Oleh karena itu, untuk bola-bola atas lebih efektif bila menggunakan passing atas. Passing atas ini biasanya digunakan saat receive dan difensive bila bola berada di atas kepala. Jenis-jenis passing atas adalah sebagai berikut (Brahma, 2008: 7): 1) Passing atas normal 2) Passing atas setengah bergulir ke belakang 3) Passing atas bergulir ke samping 4) Passing atas meloncat Passing atas atau umpan atas dapat dilihat pada gambar berikut ini.
18
Gambar 3. Passing Atas Sumber: http/www.google.co.id/search?a=bolavoli b. Passing bawah Passing bawah dua tangan adalah cara memainkan bola yang datang lebih rendah dari bahu dengan menggunakan kedua pergelangan tangan yang dirapatkan. Passing ini biasanya digunakan untuk memainkan bola yang datang baik dari lawan maupun dari kawan seregu, yang memiliki ciri sulit, misalnya bola rendah, cepat, keras, atau yang datang tiba-tiba, namun masih dapat dijangkau oleh kedua tangan. Passing bawah adalah mengambil bola yang berada di bawah badan atau bola dari bawah dan biasanya dilakukan dengan kedua lengah bagian bawah (dari pergelangan lengan bagian bawah sampai ke pergelangan lengan bagian atas yang dirapatkan), baik untuk dioperkan ke kawan, maupun langsung ke lapangan lawan melalui atas jaring. (Aip Syarifudin, 1992: 189).
19
Passing bawah ini merupakan teknik dalam permainan bolavoli yang mempunyai fungsi sebagai pertahanan terhadap serangan smash dan untuk menerima servis dari lawan sehingga dengan memakai passing bawah, bola dapat diarahkan sesuai dengan arah yang dikehendaki. Jenis-jenis pasing bawah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: (Brahma, 2008: 6) 1) Passing bawah dua tangan 2) Passing bawah bergulir ke samping 3) Passing bawah bergulir ke belakang 4) Passing bawah bergulir ke depan Passing bawah mempunyai manfaat bila menguasai teknik dasar passing bawah dengan baik, yaitu pukulan atau servis sekeras apapun pemain tetap akan mampu mengembalikan bola dengan tenang (M.M. Faruq, 2009: 52). Passing bawah atau umpan bawah dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 4. Passing atau Umpan Bawah Sumber: http/www.google.co.id/search?a=bolavoli
20
6. Smash atau Spike Spike merupakan salah satu teknik serangan yang paling efektif selama permainan. Bola dipukul di atas depan dekat net yang mengakibatkan bola jatuh menukik tajam ke bidang lapangan lawan, sehingga lawan sulit mengembalikannya, bahkan sering langsung mematikan. Spike merupakan salah satu teknik serangan yang mempunyai rangkaian gerak yang kompleks, yaitu: (1) langkah persiapan atau awalan, (2) tolakan atau lompatan, (3) memukul bola saat melayang di udara, dan (4) mendarat. Smash adalah suatu pukulan yang dilakukan dengan keras dan tajam dengan jalannya bola menghujan ke lapangan lawan (Aip Syarifudin, 1992: 191). Dalam melakukan smash, pemain dapat melakukan dari posisi 2, posisi 3, posisi 4 maupun dari posisi belakang pertanahan. Smash bola bertujuan untuk memukul bola ke arah lawan sehingga bola bisa melewati dan tidak dapat dikembalikan oleh lawan dan tim pemukul mendapatkan nilai. Teknik dasar smash pening dalam permainan bolavoli, karena pukulan keras ini merupakan bagian permainan yang menarik dan menonjol, di mana seorang pemain harus melompat setinggi mungin untuk memukul bola yang sedang bergerak. Suharno H.P (1994: 22) menyebutkan macam-macam smash sebagai berikut: a. Normal smash Sikap persiapan, saat pukul dan saat akhir seperti smash yang telah dijelaskan diatas hanya disini ditambahkan kapan smasher harus
21
memukul bola di atas jaring. Pengambilan awalan ialah pada saat bola lepas dari tangan set-uper. Pada saat itu segeralah smasher bergerak ke arah bola dan sambil mengontrolnya. b. Semi smash Perbedaannya disini adalah pada saat pengambilan awalan oleh smasher dan penyajian bola dari set-uper. c. Push smash Disini perbedaannya adalah pada arah pengambilan awalannya proses pemukulan bola dan sajian bola. Langkah yang dilakukan untuk melakukan smash adalah : 1) mengambil ancang-ancang; 2) melakukan lompatan ke udara untuk memukul bola; 3) melakukan pukulan yang keras; 4) melakukan pendaratan yang baik (MM. Faruq, 2009: 56). Lebih jelasnya dapat dilihat gambar berikut ini.
Gambar 5. Teknik Melakukan Smash Sumber: http/www.google.co.id/search?a=bolavoli
22
B. Penelitian yang Relevan 1. Dhydiet Setya Budhy (2009), berjudul: “Pembelajaran Remidial Teknik Dasar Servis Atas Bola Voli Siswa Putra Kelas XI IP SMA Laboratorium Malang”. Penelitian ini bertujuan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar keterampilan teknik dasar servis atas bolavoli dengan menggunakan metode pembelajaran yang telah dimodivikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dengan menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan satu (1) siklus dan dua (2) kali pertemuan. Peneliti melakukan observasi terhadap subyek sebelum dilakukannya penelitian. Subyek diberikan pembelajaran remidial oleh guru dengan menggunakan rencana pembelajaran (RP) yang telah dibut sesuai dengan kendala yang dialami pada pembelajaran terdahulu, lalu dilakukan evaluasi pembelajaran pada akhir siklus. Hasil penelitian ini siswa mampu meningkatkan keterampilan melakukan teknik dasar servis atsa bola voli setelah mendapatkan proses pembelajaran remidial. 2. Salis Kurniawan (2006), penelitian yang dilakukan dengan judul: “Tingkat Ketrampilan Dasar Bermain Bolavoli pada Peserta Ekstrakurikuler Bolavoli di SMP Negeri 1 Pontianak”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan ketrampilan dasar bermain bolavoli pada peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Pontianak. Populasi dalam penelitian ini seluruh peserta ekstrakurikuler bolavoli SMP Negeri 1 Pontianak tahun pelajaran 2006/2007 yang berjumlah 27 siswa. Instrumen yang digunakan yaitu tes ketrampilan dasar bolavoli usia 13-15 tahun dari Nur Hasan. Untuk
23
mengetahui tingkat kemampuan ketrampilan dasar bermain bolavoli menggunakan enam (6) butir tes, yaitu: servis (atas dan bawah), passing (atas dan bawah), smash, dan blok. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata peserta ekstrakurikuler SMP Negeri 1 Pontianak memiliki ketrampilan dasar bermain bolavoli sedang, dengan rincian kategori baik sekali tidak ada, kategori baik 11 siswa (40,7%), kategori sedang 16 siswa (59,3%), untuk kategori kurang dan kategori kurang sekali tidak ada. C. Kerangka Pemikiran Dalam permainan bolavoli, terdapat tiga kemampuan teknik yang perlu dikuasai oleh pemula, seperti halnya pada peserta Ekstrakurikuler Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Karanggede, Boyolali. Ketiga kemampuan teknik bermain voli tersebut, antara lain: (1) servis, (2) passing atau umpan, dan (3) smash. Namun demikian peserta ekstrakurikuler di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Karanggede, masih banyak yang mengalami kesulitan dalam melakukan teknik dasar bermain bolavoli, terutama pada peserta ekstrakurikuler kelas VII. Kesulitan-kesulitan tersebut antara lain: 1) Dalam melakukan servis, bolanya banyak yang tidak bisa melewati net. Ada yang bisa namun masih sering menyentuh net bagian atas. 2) Dalam melakukan
passing, bolanya
masih
banyak yang tidak mengarah. 3) Masih kesulitan dalam mengoperkan bola pada temannya. Kemampuan teknik dasar bermain bolavoli sangat diperlukan bagi seorang pemain, tanpa penguasaan teknik dasar, seseorang tidak akan mampu
24
menjadi pemain yang baik, apalagi bagi pemain pemula, seperti: halnya para siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Karanggede Boyolali.
25