THE EFFECT OF CHLOROFORM, ETHER AND WATER FRACTIONS OF TALI PUTRI (Cassytha fiiformis L.) STEM TO HAIR GROWTH ON MALE RABBIT Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Jumiatun
ABSTRACT Tali Putri (Cassytha filiformis) contains the alkaloid, phenol and saponin which is able to accelerate the growth of hair. This research aims to know the effect of the water fraction, the ether fraction and chloroform fraction of the Cassytha filiformis stem extract to the growth of the male rabbits’ hair as well as to know the fraction that has the highest effectiveness to the hair growth. This research is experimental research using 24 male rabbits. They are divided into 4 groups at random: a negative control group (Aquadest), treatment groups I, II and III which is the fraction of water, the fraction of ether, and chloroform fraction of the Cassytha filiformis stem extract for 15 days. Each group is given the treatment every morning and afternoon as much as 0.5 ml. Measurement of the length of hair on day 3, 6, 9, 12, and 15 by using a caliper. The obtained data were calculated in value of AGD (Average Growth Daily gain). The next calculation using the AUC (Area under the Curve). The Data were analyzed using only one way. The results showed inserting water, ether and chloroform fractions of the Cassytha filiformis stem has an effect on the growth of hair and the most effective fraction to the hair growth is the ether fraction which is contain alkaloid compounds with a signification value of p= 0,962.
Keywords: Alkaloid, Fenol, Saponin, Hair Growth, Cassytha filiformis
Efek Fraksi Kloroform, Fraksi Eter dan Fraksi Air Ekstrak Tali Putri (Cassytha filiformis L.) terhadap Pertumbuhan Rambut Kelinci Jantan
Jatmiko Susilo, Sikni Retno K, Jumiatun
INTISARI Tali Putri (Cassytha fiifromis L.) mengandung alkaloid, fenol dan saponin yang mampu mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek fraksi kloroform, fraksi eter dan fraksi air ekstrak batang tali putri terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan serta untuk mengetahui fraksi yang mempunyai efektifitas paling tinggi terhadap pertumbuhan rambut. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan menggunakan 24 ekor kelinci jantan dibagi menjadi 4 kelompok secara acak yaitu kelompok kontrol negatif (Aquadest), kelompok I, II dan III yaitu fraksi kloroform, fraksi eter, dan fraksi air ekstrak batang tali putri selama 15 hari. Masing-masing kelompok diberikan perlakuan setiap pagi dan sore sebanyak 0,5 ml. Pengukuran panjang rambut pada hari ke 3, 6, 9, 12, dan 15 dengan menggunakan jangka sorong. Data yang didapat dihitung nilai AGD (Average Growth Daily gain). Kemudian dilanjutkan perhitungan AUC (Area Under Curve). Data dianalisis menggunakan Uji Anava satu jalan. Hasil penelitian menunjukkan pemberian fraksi kloroform, fraksi eter dan fraksi air ekstrak batang tali putri mempunyai efek terhadap pertumbuhan rambut dan fraksi yang paling efektif terhadap pertumbuhan rambut adalah fraksi eter yang mengandung senyawa alkaloid dengan nilai signifikasi p= 0,962. Kata kunci : Alkaloid, Fenol, Saponin, Penumbuh Rambut, Tali Putri (Cassytha filiformis L.)
PENDAHULUAN Rambut membutuhkan penataan dan perawatan secara teratur supaya rambut tetap sehat, indah dan berkilau. Rambut yang kurang perawatan, akan mudah mengalami kerusakan. Jika rambut tidak dirawat dengan baik maka akan mengalami kerusakan seperti rambut kusam, patah dan jika dibiarkan terus menerus maka akan terjadi kerontokan. Kerontokan rambut ini adalah awal dari kebotakan (Djuanda dkk, 2010). Salah satu tanaman yang mempunyai efek sebagai penumbuh rambut adalah batang tali putri (Cassytha filifolrmis L.). Batang tali putri (Cassytha filiformis L.) mengandung senyawa alkaloid, fenol dan saponin yang dapat mempercepat pertumbuhan rambut. Belum adanya laporan ilmiah mengenai efek penumbuh rambut pada batang tali putri (Cassytha filiformis L.) sehingga perlu dilakukan penelitian senyawa dari batang tali putri yang mempunyai efek terhadap pertumbuhan rambut pada kelinci jantan. BAHAN DAN CARA A. Bahan dan Alat 1. Bahan Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah batang tali putrid (Cassytha filiformis L.) yang masih segar dan berwarna kuning. Semua bahan diambil di daerah Bergas, Ungaran. Bahan untuk membuat ekstrak, fraksi dan identifikasi batang tali putri (Cassytha filiformis L.) adalah etanol 70%, aquadest, eter, kloroform, kadmium iodide, kanji, HCl, reagen wagner dan FeCl3. Hewan Uji yang digunakan adalah kelinci jantan umur 4-5 bulan dengan berat badan 1,5-2 kg. 2. Alat Alat untuk pembuatan ekstrak batang tali putri (Cassytha filiformis L.) adalah blender, neraca analitik, kain flannel, ayakan 30 mesh, waterbath. Alat yang digunakan untuk pembuatan fraksi adalah corong pisah, beaker glass dan gelas ukur. Alat untuk uji pertumbuhan rambut terdiri dari gunting, pisau cukur, pinset, selotip, disposable injection tanpa jarum dan jangka sorong.
B. Prosedur Penelitian 1. Determinasi Tanaman Determinasi dilakukan di Laboratorium Diponegoro dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk mengetahui kebenaran dari batang tali putri (Cassytha filiformis L.). 2. Pembuatan Ekstrak Metode pembuatan ekstrak menggunakan metode maserasi yang merupakan metode ekstraksi dingin. Maserasi dibuat dengan cara serbuk batang tali putri sebanyak 500 gram ditambahkan dengan pelarut etanol 70% sebanyak 3750 ml. Simplisia direndam selama 5 hari terlindung dari cahaya dan sesekali diaduk. Setelah itu ekstrak diambil ampas dan diremaserasi dengan etanol 70% sebanyak 1250 ml selama 2 hari. Kemudian maserat yang telah dicampur tersebut langsung diuapkan dengan waterbath pada suhu 500C, sampai mendapat ekstrak kental. 3.
Pembuatan Fraksi Pembuatan fraksi ini untuk memisahkan senyawa alkaloid, fenol dan saponin dari batang tali putri (Cassytha filiformis L.) yang digunakan dalam penelitian. Pembuatan fraksi dimulai dengan melarutkan ekstrak dengan aquadest terlebih dahulu. Setelah itu ditambahkan kloroform, digojog sampai terbentuk dua lapisan dan diambil lapisan kloroform. Kemudian diulangi sampai 3 kali. Hasilnya dikumpulkan kemudian ditambah kadmium iodida dan kanji. Setelah itu dilanjutkan ke pelarut yang kedua yaitu eter dan hasil yang terakhir menjadi fraksi air.
4. Identifikasi Alkaloid, Fenol dan Saponin Sampel ditambah reagen wagner terdapat endapan coklat kemerahan. Menunjukkan adanya kandungan alkaloid. Sampel ditambah aquadest kemudian dipanaskan dan ditambah FeCl3 akan terbentuk endapan hitam. Menunjukkan adanya kandungan fenol. Sampel ditambah aquadest 5 ml dan dipanaskan selama 5 menit, ekstrak disaring dan filtratnya dikocok akan membentuk buih. Setelah ditambahkan HCl buih akan tetap stabil. Menunjukkan adanya kandungan saponin. 5. Uji Pertumbuhan Rambut Penelitian ini menggunakan kelinci jantan sebanyak 24 ekor yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok kontrol negatif, kelompok perlakuan I
(Fraksi Air), II (Fraksi Eter) dan III (Fraksi Kloroform). Uji pertumbuhan rambut dilakukan dengan cara kelinci diadaptasikan selama 7 hari. Setelah itu punggung kelinci dibersihkan dilakukan pencukuran membentuk kotak sebagai kotak pengolesan. Pengolesan dilakukan setiap pagi dan sore selama 15 hari sebanyak 0,5 ml. Dari data tersebut diperoleh hasil sebagai berikut: a. Kelompok I : sebagai kontrol negatif b. Kelompok II: fraksi air c. Kelompok III: fraksi eter d. Kelompok IV: fraksi kloroform Pengamatan rambut kelinci dilakukan dengan mengukur panjang rambutnya tiap 3 hari sekali, yaitu pada hari ke- 3, 6, 9, 12, dan 15. 6. Analisis Data Dengan menghitung harga AGD (Average Growth Daily gain) dari purata panjang rambut pada setiap perlakuan. Harga AGD didapat dari purata panjang rambut pada hari ke-15 dikurangi hari ke-n dibagi selisih hari dilakukannya pengamatan. Kemudian dilakukan perhitungan AUC (Area Under Curve) dari AGD kumulatif untuk dilanjutkan ke analisis statistik.
HASIL Hasil determinasi Hasil determinasi tanaman 1b − 2b − 3b − 4b − 6a – 34b − 37b − 38a (Famili 52. Lauraceae) 1b (Genus: Cassytha) (Species: Cassytha filiformis L.). Dari hasil determinasi diperoleh kepastian bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cassytha filiformis L. atau tanaman tali putri. Hasil rendemen ekstrak kental yang diperoleh sebanyak 131 gram dari 500 gram serbuk dengan rendemen 26,20% yang berarti kandungan zat aktif yang tersari bagus karena lebih dari 10%. Untuk mengetahui kandungan senyawa dari batang tali putri dilakukan identifikasi untuk menunjukkan senyawa alkaloid, fenol dan saponin.
Ekstrak ditambah dengan pereaksi wagner maka akan terbentuk endapan coklat.
+Fe (OH)3
+Fe3 Fenol
Warna hitam
Ekstrak dilarutkan dalam aquades lalu dipanaskan, dengan peambahan FeCl3 akan terbentuk endapan hitam. CH3
H3C
H3C
CH3 + Cl-
+ HCl CH3
CH3
buih stabil Saponin
HO
HO
Ekstrak dilarutkan dalam air panas kemudian dikocok akan menimbulkan buih. Dengan penambahan HCl buih akan tetap stabil. Rata-rata AUC panjang rambut dapat dilihat pada tabel I. Tabel I. Rata-rata AUC (Area Under Curve) Pertumbuhan Rambut masing-masing Kelompok
1.
Kontrol negatif
Rata-rata AUC pertumbuhan rambut ± SD (mm.hari) AUC AUC AUC AUC AUC 0-3 3-6 6-9 9-12 kum 0,35±0,03 0,77±0,04 0,86±0,04 0,90±0,06 2,87±0,17
2. 3.
Fraksi Air Fraksi Eter
0,70±0,02 1,18±0,02
No
Kelompok
1,42±0,03 2,39±0,03
1,45±0,04 2,44±0,03
1,48±0,04 2,48±0,03
5.04±0,12 8.50±0,11
Fraksi 1,06±0,02 2,13±0,03 2,17±0,03 Kloroform Keterangan: AUC: Rata-rata pertumbuhan rambut secara keseluruhan Mean: Rata-rata AUC SD: Penyimpangan data dari rata-rata
2,24±0,07
7.59±0,15
4.
Dari tabel I terlihat dengan jelas bahwa diantara pertumbuhan rambut untuk kontrol negatif, fraksi air, fraksi eter, dan fraksi kloroform, yang paling cepat adalah fraksi eter, dengan AUC kumulatif yang paling tinggi.
Tabel II. Hasil Uji LSD AUC kumulatif antar Kelompok Perlakuan Kelompok Perlakuan
Sig
Keterangan
Kontrol negatif vs Fraksi Air Kontrol negatif vs Fraksi Eter Kontrol negatif vs Fraksi Kloroform Fraksi Air vs Kontrol negatif Fraksi Air vs Fraksi Eter Fraksi Air vs Fraksi Kloroform Fraksi Eter vs Kontrol negatif Fraksi Eter vs Fraksi Air
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna
Fraksi Eter vs Fraksi Kloroform
0,000
Berbeda bermakna
Fraksi Kloroform vs Kontrol negatif Fraksi Kloroform vs Fraksi Air Fraksi Kloroform vs Fraksi Eter
0,000 0,000 0,000
Berbeda bermakna Berbeda bermakna Berbeda bermakna
Keterangan : Kontrol negatif: kontrol (-) dioleskan aquades Fraksi Air : Dioleskan fraksi air Fraksi Eter : Dioleskan fraksi eter Fraksi Kloroform: Dioleskan fraksi kloroform PEMBAHASAN Berdasarkan data AGD yang didapat dan dilakukan perhitungan AUC, menunjukkan bahwa AUC kumulatif fraksi eter yang mempunyai kemampuan lebih besar mempercepat pertumbuhan rambut dibandingkan dengan fraksi kloroform dan fraksi air. Hal ini disebabkan karena fraksi eter dapat menarik senyawa alkaloid. Hasil uji LSD pada tabel II menunjukkan berbagai perbandingan masing-masing perlakuan. Kelompok Kontrol negatif dibandingkan fraksi air, fraksi eter dan fraksi kloroform memiliki signifikansi 0,000 atau berbeda bermakna yang berarti diantara keempat kelompok memiliki perbedaan dalam mempercepat pertumbuhan rambut.
KESIMPULAN DAN SARAN A.
KESIMPULAN 1.
Fraksi kloroform, fraksi eter dan fraksi air dalam ekstrak batang Tali Putri (Cassytha filiformis L.) mempunyai efek terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan.
2. Fraksi Eter dalam ekstrak batang Tali Putri (Cassytha filiformis L.) mempunyai aktivitas paling tinggi terhadap pertumbuhan rambut kelinci jantan.
B.
SARAN 1.
Perlu dilakukan penelitian utuk menemukan formulasi yang tepat dari batang Tali Putri (Cassytha filiformis L.) dalam sediaan hair tonik.
2.
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bagian lain dari Tali Putri (Cassytha filiformis L.) yang dapat digunakan untuk penumbuh rambut.
UCAPAN TERIMAKASIH 1. H. Asaat Pitoyo, S.Kp., M.Kes., selaku ketua STIKES Ngudi Waluyo Ungaran. 2. Drs. Jatmiko Susilo, Apt., M.Kes., selaku Ketua Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran dan selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan dorongan, nasehat, petunjuk dan bimbingannya kepada penulis selama penelitian berlangsung. 3. Sikni Retno K., S.Farm., Apt., selaku Pembimbing Pendamping yang selalu memotivasi, memberikan bimbingan, kritik dan saran dalam penyusunan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA
Bariqina, E., dan Ideawati, Z., 2001, Perawatan & Penataan Rambut, Adi Cita Karya Nusa, Yogyakarta Harborne, JB., 2006, Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan, oleh Padmawinata, ITB, Bandung. Tranggono, R. I., & Latfah, F., 2007,Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik, In Joshita Djajadisastra, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.