TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013
PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, UKURAN PERUSAHAAN DAN BEBAN PAJAK TANGGUAHAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) 2010-2012 Nadia Dhaneswari dan Retnaningtyas Widuri Program Akuntansi Pajak Program Studi Akuntansi Universitas Kristen Petra Email:
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah asimetri informasi, ukuran perusahaan dan beban (manfaat) pajak tangguhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Praktik Manajemen Laba di Perusahaan Manufaktur baik secara parsial maupun simultan. Data diperoleh dari Annual Report dan Laporan Keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia yang kemudian dapat diolah. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan menghitung Discretionary Accruals model Friedlan. Asimetri informasi diukur menggunakan bid-ask spread, ukuran perusahaan diukur dengan total aktiva dan beban (manfaat) pajak tangguhan diukur dengan selisih kewajiban pajak tangguhan dan aktiva pajak tangguhan. Populasi penelitian terdiri dari 50 perusahaan manufaktur dan periode pengamatan mulai tahun 2010 – 2012. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder dan pemilihan sampel dengan metode purposive sampling yang memenuhi kriteria sampel. Metode analisis yang digunakan adalah metode analis linier berganda untuk menguji pengaruh asimetri informasi, ukuran perusahaan dan beban (manfaat) pajak tangguhan terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan metode analisis linier berganda dalam penelitian ini, maka didapat kesimpulan secara parsial bahwa asimetri informasi dan beban pajak tanguhan berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Kata kunci : Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Beban Pajak Tangguhan, Manajemen Laba. .
ABSTRACT The purpose of this study was to know whether information asymmetry, size of the company and deferred tax (benefit) expense have significant influence on Earnings Management Practices in Manufacturing Company either partially or simultaneously. Data were obtained from the Annual Report and Financial Statements published in the Indonesia Stock Exchange which then can be processed. In this research, earnings management measured by calculating Discretionary Accruals Friedlander models. Information asymmetry measured by bid-ask spread, corporate size measured by using total assets and deferred tax (benefit) expense measured by the difference in deferred tax liabilities and deferred tax assets. The
TAX & ACCOUNTING REVIEW, Vol. 1, No. 2, 2014
population consisted of 50 manufacturing companies and the observation period began in 2010 to 2012. Data used in the study were secondary data and the samples selected by purposive sampling method that met the criteria of the sample. The analytical method used was the method of multiple linear analysts to examine the effect of information asymmetry, the size of the company and the deferred tax (benefit) expense on earnings management. Based on the results of hypothesis testing by using multiple linear analysis method in this study, it could be concluded that the partial asymmetry of information and the deferred tax (benefit) expense had significant positive influence on earnings management, while the negative effect of firm size on earnings management. Keywords: Information Asymmetry, Company Size, Deferred Tax Expense, Earnings Management.
2
TAX & ACCOUNTING REVIEW, Vol. 1, No. 2, 2014
PENDAHULUAN Seorang investor yang ingin mengambil
masa lalu dan saat ini yang melibatkan penerimaan
keputusan bisnis, maka salah satu pertimbangannya
dan pengeluaran kas, tetapi juga kewajiban
adalah dengan melihat dan menganalisis laporan
pembayaran dan penerimaan kas dimasa depan.
keuangan perusahaan. Laporan keuangan adalah
Namun penyusunan laporan keuangan dengan
salah satu media utama yang dapat digunakan oleh
dasar akrual memberikan keleluasaan kepada
perusahaan untuk mengomunikasikan informasi
manajemen dalam memilih metoda akuntansi.
keuangan kepada pihak luar. Informasi dalam
Keleluasan ini akan menguntungkan manajemen
laporan keuangan merupakan salah satu tolak ukur
bila tidak tercapainya target laba yang diinginkan,
kinerja suatu perusahaan. Informasi yang berada
manajemen akan menggunakan metode akuntansi
didalamnya, bagi pihak internal maupun pihak
tertentu yang akan membantu untuk mencapai
eksternal, digunakan sebagai dasar pengambilan
target
keputusan. Laporan keuangan juga merekam
akuntansi yang tidak menyimpang dari standar
peristiwa kejadian bisnis dalam bentuk unit
akuntansi yang berlaku. Keleluasaan manajemen
moneter. Dengan disediakannya laporan keuangan
dalam
maka keadaan ekonomi perusahaa tercermin dalam
menguntungkan
laporan keuangan tersebut. Unsur yang menjadi
manajemen laba.
laba
tentunya
memilih
menggunakan
metode
akuntansi
membawa
pada
metode
yang praktik
perhatian pihak diluar korporasi dalam laporan
Badruzaman (2010) dalam Restuwulan
keuangan adalah unsur laba, terlebih bagi para
(2013) mendefinisikan manajemen laba sebagai
investor dan calon investor potensial yang akan
suatu cara yang ditempuh manajemen dalam
menanamkan modalnya. Melihat pentingnya unsur
mengelola perushaan melalui pemilihan kebijakan
laba dalam laporan keuangan,
akuntansi
tindakan
oportunitis
memaksimalkan menguntungkan seringkali
manajemen
utilitasnya. bagi
merugikan
memunculkan
para
dengan
tujuan
untuk
untuk
meningkatkan laba bersih dan nilai perusahaan
yang
sesuai dengan harapan manajemen. Manajemen
perusahaan
laba dilakukan karena bagi manajer dan para
Tindakan
manajemen
tertentu
pemegang
saham
penyusun laporan keuangan mengharapkan sesuatu
maupun calon investor potensial.
yang memaksimalkan utilitasnya, sementara para
Menurut Muliati (2011), dasar akrual
investor cenderung memusatkan perhatiannya pada
digunakan dalam menyusun laporan keuangan,
laba karena kestabilan laba akan berpengaruh pada
karena dinilai lebih rasional dan adil. Selain itu
kestabilan dividen.
informasi
laba
perusahaan
dan
pengukuran
Dengan adanya perbedaan kepentingan
komponen berdasarkan akuntansi akrual secara
maka
umum memberikan indikasi lebih baik tentang
mendorong
kinerja ekonomi perusahaan daripada informasi
manajemen. Adanya asimetri informasi akan
yang dihasilkan dari aspek penerimaan dan
mendorong
pengeluaran kas terkini. Laporan keuangan yang
informasi yang tidak sebenarnya terutama jika
disusun atas dasar akrual memberikan informasi
informasi tersebut berkaitan dengan pengukuran
kepada pengguna informasi tidak hanya transaksi
kinerja manajer.
3
jelas
bahwa terjadinya
asimetri
informasi
manajemen
manajemen
untuk
laba
akan oleh
menyajikan
TAX & ACCOUNTING REVIEW, Vol. 1, No. 2, 2014
Pada penelitian terdahulu menemukan
ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap
bahwa dengan adanya asimetri informasi yang
manajemen laba. Menurutnya, jika pengelolaan
dilakukan
akan
laba yang dilakukan oportunitis maka semakin
mempengaruhi praktik manajemen laba. Asimetri
besar perusahaan maka akan semakin kecil
informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui
pengelolaan laba karena untuk menghasilkan laba
informasi internal dan prospek perusahaan dimasa
yang tidak fluktuatif.
oleh
manajemen
perusahaan
yang akan datang dibandingkan pemegang saham
Selain asimetri informasi dan ukuran
dan stakeholder lainnya. Desai dan Dharmapala
perusahaan, terdapat faktor lain yang dapat
(2006), ketika ada asimetri informasi maka akan
mempengaruhi manajemen laba yaitu dengan
memudahkan manajer bertindak untuk kepentingan
beban (manfaat) pajak tangguhan. Menurut Philips,
mereka sendiri sehingga akan mempengaruhi nilai
Pincus dan Rego (2003) dalam Eka dan Carmel
perusahaan. Adanya perilaku manajer bertindak
(2010) beban (manfaat) pajak tangguhan (deferred
untuk kepentingan mereka sendiri karena manajer
tax
harus memikul tugas berat yang harus dilakukan
perusahaan
guna meningkatkan kepuasan para pemegang
Sedangkan penelitian oleh Jayanto dan Kiswanto
saham.
(2009) mengatakan bahwa beban (manfaat) pajak
Informasi
cenderung
lebih
yang
dimiliki
lengkap
dan
perusahaan tidak
dapat
expense)
berpengaruh melakukan
terhadap
upaya
manajemen
laba.
tangguhan tidak mempengaruhi manajemen laba.
memberikan informasi yang penting dan rahasia pada pihak eksternal. Informasi yang dapat dibagikan oleh manajer hanya berupa laporan
Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap
keuangan, sedangkan untuk para stakeholder,
Manajemen Laba
mereka menginginkan informasi yang lebih dan transparan
untuk
Informasi
yang
memenuhi investor.
pengambilan
lebih
kebutuhan
dan
transparan
informasi
Ketidakseimbangan
Restuwulan
keputusan.
calon
informasi
yang
Ketut
Muliati
pada perusahaan manufaktur ataupun perusahaan perbankan.
Keberadaan
asimetri
informasi
dianggap sebagai penyebab manajemen laba.
informasi.
Menurut
Selain asimetri informasi, terdapat faktor yang
menyebabkan
suatu
depan dibandingkan dengan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Informasi yang lebih banyak
melakukan manajemen laba, karena salah satu
dimiliki manajer dapat memicu untuk melakukan
alasan utamanya adalah perusahaan besar harus
tindakan-tindakan sesuai dengan keinginan manajer
mampu untuk memenuhi ekspektasi dari investor
dan kepentingan untuk memaksimalkan utilitynya.
pada
Adanya
penelitian lainnya, yaitu pada penelitian yang dilakukan Muliati (2011)
(1998)
informasi internal dan prospek perusahaan di masa
mempunyai insentif yang cukup besar untuk
Sedangkan
Richardson
informasi timbul ketika manajer lebih mengetahui
positif terhadap manajemen laba. Perusahaan besar
sahamnya.
penelitian
informasi dan tingkat manajemen laba. Asimetri
mengatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
pemegang
hasil
terdapat hubungan yang sistematis antara asimetri
perusahaan
melakukan manajemen laba. Desmiyawati (2009)
atau
Ni
asimetri informasi dengan manajemen laba baik
dimiliki kedua pihak akan memunculkan asimetri
lain
dan
menjelaskan bahwa ada hubungan positif antara
akan
para
(2011)
asimetri
informasi
akan
mendorong
manajer untuk menyajikan informasi yang tidak
mengatakan bahwa
sebenarnya,
4
terutama
jika
informasi
tersebut
TAX & ACCOUNTING REVIEW, Vol. 1, No. 2, 2014
berkaitan dengan pengukuran kinerja manajer.
Pengaruh
Teori keagenan mengimplikasikan adnaya asimetri
Tangguhan Terhadap Manajemen Laba
informasi
antara
manajer
untuk
Beban
(manfaat)
Pajak
melakukan
manajemen laba yang bertujuan untuk bertindak
Sumomba
(2010)
menjelaskan
bahwa
ada
opportunistic yaitu memaksumalkan keuntngan
hubungan yang positif antara beban (manfaat)
pribadi. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis
pajak tangguhan dengan manajemen laba. Namun
yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
beban (manfaat) pajak tangguhan berpengaruh positif pada tahun penelitian 2008 sedangkan pada
Ho1
: Asimetri Informasi tidak berpengaruh
tahun penelitian 2009 beban (manfaat) pajak
terhadap Manajemen Laba Ha1
tangguhan berpengaruh sebaliknya. Sedangkan penelitian
: Asimetri Informasi berpengaruh terhadap
dilakukan
Jayanto
(2009)
menjelaskan bahwa tidak ada hubungan antara
Manajemen Laba.
beban
Pengaruh
yang
Ukuran
Perusahaan
(manfaat)
pajak
tangguhan
dengan
manajemen laba. Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah sebagai
Terhadap Manajemen Laba
berikut: Restuwulan
(2011)
dan
Ni
Ketut
Muliati
menjelaskan bahwa ada hubungan negatif antara
Ho1
ukuran perusahaan dengan manajemen laba baik
berpengaruh terhadap Manajemen Laba
pada perusahaan manufaktur ataupun perusahaan
: Beban (manfaat) Pajak Tangguhan tidak
Ha3
perbankan. Sedangkan penelitian yang dilakukan
: Beban (manfaat) Pajak Tangguhan
berpengaruh terhadap Manajemen Laba
oleh Halim menjelaskan bahwa ada hubungan positif
antara
manajemen
laba.
ukuran
perusahaan
dengan
Ukuran
perusahaan
diduga
METODE PENELITIAN
mampu mempengaruhi besaran pengelolaan laba perusahaan, dimana jika pengelolaan laba tersebut
Desain penelitian ini adalah analisa data sekunder,
oportunistik maka semakin besar perusahaan,
yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk
semakin kecil pengelolaan laba (berhubungan
mengetahui pengaruh asimetri informasi, ukuran
negatif) tapi jika pengelolaan laba efisien maka
perusahaan dan beban (manfaat) pajak tangguhand
semakin besar ukuran peusahaan semakin tinggi
terhadap
pengelolaan labanya (berhubungan positif) (silvia
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
manajemen
laba
di
perusahaan
dan siddharta, 2005). Berdasarkan hal tersebut Varibel yang digunakan dalam penelitian ini
maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah
adalah tiga variabel independen yaitu asimetri
sebagai berikut:
informasi, ukuran perusahaan dan beban (manfaat) Ho1
: Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh
pajak tangguhan dan satu variabel dependen yaitu
terhadap Manajemen Laba Ha2
:
Ukuran
Perusahaan
manajemen laba. Jenis dan sumber data yang digunakan adalah
berpengaruh
data sekunder dengan mengunduh Annual Report
terhadap Manajemen Laba
di website Bursa Efek Indonesia.
5
TAX & ACCOUNTING REVIEW, Vol. 1, No. 2, 2014
Populasi pada penelitian ini adalah
multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji
seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di
autokorelasi. Coefficientsa
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2010 hingga 2012 dan tidak delisting selama
Standardi
periode penelitian. Penggunaan periode 2010
zed
hingga
2012
dikarenakan
untuk
meneliti
perusahaan manufaktur tahun penerbitan laporan keuangan
yang
baru.
Penggunaan
Model
sampel
Coefficie
Coefficients
nts
B
1 (Constant)
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
Unstandardized
Std. Error
26,844
12,673
Beta
t
Sig.
2,118
,036
dikarenakan perusahaan manufaktur mempunyai
AI
,367
,187
,160
1,963
,045
ruang
UP
-10,400
3,849
-,219
-2,702
,008
-,145
,072
-,163
-2,032
,044
lingkup
yang
besar,
50
perusahaan
manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
DTE
Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda untuk memprediksi atas
Berdasarkan tabel diatas maka model regresi
pengaruh antara variabel independen dengan
yang diperoleh adalah sebagai berikut:
variabel dependen. Pada penelitian ini asimetri
Y = 26,84 + 0,367 AI - 10,40 UP – 0,145 DTE + e
informasi melalui proksi atas bid-ask spread
konstanta sebesar 26,84, artinya
terhadap manajemen pajak mengaju pada model
apabila variabel independen yaitu asimetri
yang
dikembangkan
oleh
Richardson
(2000)
informasi, ukuran perusahaan dan beban
melalui persamaan berikut ini:
(manfaat) Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 ε
konstan
pajak (bernilai
tangguhan 0),
maka
dianggap variabel
dependen yaitu manajemen laba akan
Keterangan: Y
: Manajemen Laba
α
: Konstanta
β1,β2
: Koefisien regresi
mengalami kenaikan sebesar 26,84 satuan Asimetri informasi sebesar 0,367 artinya apabila variabel asimetri informasi mengalami
X1,X2 : Variabel Bebas
kenaikan sebesar 1 (satu) satuan sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka variabel dependen yaitu manajemen laba akan mengalami
HASIL PENELITIAN DAN
kenaikan sebesar 0,367
PEMBAHASAN
Ukuran perusahaan sebesar -10,40, artinya apabila variabel ukuran perusahaan mengalami
Pada penelitian ini, data dikumpulkan melalui
penurunan 1 (satu) satuan sedangkan variabel
website Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari 50
lainnya dianggap konstan, maka variabel dependen
perusahaan manufaktur.
yaitu manajemen laba akan mengalami penurunan sebesar -10,40
Penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik sebagai syarat sebelum masuk ke dalam
Beban (manfaat) pajak tangguhan sebesar
tahap analisis regresi berganda. Uji asumsi klasik
-0,145, artinya apabila variabel ukuran beban
yang
(manfaat) (manfaat) pajak tangguhan mengalami
telah
dilakukan
meliputi
ujinormalitas,
penurunan 1 (satu) satuan sedangkan variabel
6
TAX & ACCOUNTING REVIEW, Vol. 1, No. 2, 2014
Coefficientsa
lainnya dianggap konstan, maka variabel dependen yaitu manajemen laba akan mengalami penurunan
Standardi zed
sebesar -0,145 Model Summary Mode l
R
1
,538a
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
R Square ,284
,261
Model
Berdasarkan hasil pengujian koefisien determinasi pada tabel diatas, menunjukkan nilai
Coefficie
Coefficients
nts
B
1 (Constant)
2,22720
Unstandardized
Std. Error
Beta
,367
,187
,160
1,963
,045
UP
-10,400
3,849
-,219
-2,702
,008
-,145
,072
-,163
-2,032
,044
DTE
penelitian ini adalah 29%. Sedangkan sisanya
model regresi, diperoleh nilai signifikansi variabel
sebesar 71% dijelaskan oleh variabel-variabel lain
asimetri informasi sebesar 0,045 < 0,05 (taraf
diluar model penelitian.
signifikansi). Selain itu dapat dilihat juga dari hasil perbandingan
antara
thitung
dan
ttabel
yang
menunjukkan thitung sebesar 1,963, sedangkan ttabel
Squares
1 Regressio
69,579
df
b
sebesar 1,65529. Dari hasil tersebut terlihat bahwa
Mean
thitung>ttabel yaitu 1,963 > 1,655, maka dapat
Square 3
23,193
F 4,676
Sig. ,004
disimpulkan bahwa Ha1 diterima artinya secara a
n
parsial variabel asimetri informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap manajemen laba
Residual
724,222
146
Total
793,802
149
4,960
Berdasarkan hasil uji t (parsial) pada model regresi, diperoleh nilai signifikansi variabel ukuran perusahaan
sebesar 0,008 < 0,05 (taraf
signifikansi). Selain itu dapat dilihat juga dari hasil Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
perbandingan
antara
thitung
dan
ttabel
yang
(uji F) pada tabel diatas, didapat nilai signifikansi
menunjukkan thitung sebesar 0,016, sedangkan ttabel
model regresi secara simultan sebesar 0,004. Nilai
sebesar -2,702. Dari hasil tersebut terlihat bahwa
ini lebih kecil dari significance level 0,05 (5%),
thitung
yaitu 0,004 < 0,05. Selain itu dapat dilihat juga dari
disimpulkan bahwa Ha2 diterima artinya secara
hasil perbandingan antara fhitung dan ftabel yang
parsial variabel ukuran perusahaan berpengaruh
menunjukkan nilai fhitung 4,676, sedangkan ftabel
negatif dan signifikan terhadap manajemen laba
2,67. Dari hasil tersebut terlihat bahwa fhitung > ftabel yaitu 4,67 < 2,67, maka dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan hasil uji t (parsial) pada
secara simultan atau variabel independen asimetri
model regresi, diperoleh nilai signifikansi variabel
informasi, ukuran perusahaa dan beban (manfaat)
beban (manfaat) pajak tangguhan sebesar 0,044 <
pajak tangguhan berpengaruh positif dan signifikan
0,05 (taraf signifikansi). Selain itu dapat dilihat
terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba.
juga dari hasil perbandingan antara thitung dan ttabel yang menunjukkan thitung sebesar -2,032, sedangkan
7
,036
AI
Berdasarkan hasil uji t (parsial) pada
Model
2,118
12,673
variabel dependen yang dapat dijelaskan dalam
Sum of
Sig.
26,844
Adjusted R2 sebesar 0,284 berarti variabilitas
ANOVA
t
TAX & ACCOUNTING REVIEW, Vol. 1, No. 2, 2014
ttabel sebesar 1,65529. Dari hasil tersebut terlihat
Berdasarkan hasil uji t (parsial) pada
bahwa thitung
model regresi, diperoleh nilai signifikansi variabel
disimpulkan bahwa Ha3 diterima artinya secara
beban (manfaat) pajak tangguhan sebesar 0,044 <
parsial variabel ukuran perusahaan berpengaruh
0,05 (taraf signifikansi). Selain itu dapat dilihat
secara negatif dan signifikan terhadap manajemen
juga dari hasil perbandingan antara thitung dan ttabel
laba.
yang menunjukkan thitung sebesar
-2,032,
sedangkan ttabel sebesar 1,65529. Dari hasil tersebut
KESIMPULAN DAN SARAN
terlihat bahwa thitung
Berdasarkan hasil uji t (parsial) pada
dapat disimpulkan bahwa Ha3 diterima artinya
model regresi, diperoleh nilai signifikansi variabel
secara
asimetri informasi sebesar 0,045 < 0,05 (taraf
berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap
signifikansi). Selain itu dapat dilihat juga dari hasil
manajemen laba dikarenakan pada pengelolaan data
perbandingan
terdapat
antara
thitung
dan
ttabel
yang
menunjukkan thitung sebesar 1,963, sedangkan ttabel
parsial
variabel
manfaat
pajak
ukuran
perusahaan
tangguhan
sehingga
memungkinkan menghasilkan hasil yang negatif
sebesar 1,65529. Dari hasil tersebut terlihat bahwa thitung>ttabel yaitu 1,963 > 1,655, maka dapat
Dapat diartikan bahwa jika semakin kecil
disimpulkan bahwa Ha1 diterima artinya secara
beban (manfaat) pajak tangguhan atau semakin
parsial variabel asimetri informasi berpengaruh
besar manfaat pajak tangguhan yang dimiliki
positif dan signifikan terhadap manajemen laba.
perusahaan maka pengaruh terhadap peningkatan laba dalam manajemen laba akan semakin rendah.
Dapat diartikan bahwa jika terdapat akan
Berdasarkan pengujian parsial dapat
mempengaruhi adanya peningkatan laba dalam
disimpulkan bahwa variabel asimetri informasi dan
manajemen laba.
beban pajak tangguhan berpengaruh positif dan
asimetri
informasi
yang
tinggi
maka
signifikan
terhadap
peningkatan
laba
pada
Berdasarkan hasil uji t (parsial) pada
manajemen laba, sedangkan ukuran perusahaan dan
model regresi, diperoleh nilai signifikansi variabel
manfaat pajak tangguhan berpengaruh negatif dan
ukuran perusahaan
signifikan
sebesar 0,008 < 0,05 (taraf
signifikansi). Selain itu dapat dilihat juga dari hasil perbandingan
antara
thitung
dan
ttabel
terhadap
peningkatan
laba
pada
manajemen laba.
yang
Berdasarkan
hasil
pengujian
menunjukkan thitung sebesar 0,016, sedangkan ttabel
hipotesis (uji F) pada tabel diatas, didapat nilai
sebesar -2,702. Dari hasil tersebut terlihat bahwa
signifikansi model regresi secara simultan sebesar
thitung
0,004. Nilai ini lebih kecil dari significance level
disimpulkan bahwa Ha2 diterima artinya secara
0,05 (5%), yaitu 0,004 < 0,05. Selain itu dapat
parsial variabel ukuran perusahaan berpengaruh
dilihat juga dari hasil perbandingan antara fhitung dan
negatif dan signifikan terhadap manajemen laba.
ftabel yang menunjukkan nilai fhitung 4,676, sedangkan ftabel 2,67. Dari hasil tersebut terlihat
Dapat diartikan bahwa jika semakin besar ukuran
perusahaan
maka
pengaruh
bahwa fhitung > ftabel yaitu 4,67 < 2,67, maka dapat
terhadap
disimpulkan bahwa secara simultan atau variabel
peningkatan laba dalam manajemen laba semakin
independen asimetri informasi, ukuran perusahaa
rendah dibandingkan dengan perusahaan berskala
dan beban (manfaat) pajak tangguhan berpengaruh
kecil.
8
TAX & ACCOUNTING REVIEW, Vol. 1, No. 2, 2014
positif dan signifikan terhadap variabel dependen
Desmiyawasti, Nasrizal dan Yessy. 2009. Pengaruh Asimetri
yaitu manajemen laba.
Informasi
dan
Ukuran
Perusahan terhadap Praktik Manajemen
Saran
Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Penelitian
keterbatasan
ini
dan
memiliki
beberapa
untuk
penelitian
saran
Terdaftar di Bursa Efek Indonesai. Pekbis Jurnal Vol.1 No.3
selanjutnya, yaitu: 1
Djamaludin, Rahmawati dan Handayani. 2007.
Dalam penelitian ini data yang diolah
Analisis
pada beban (manfaat) pajak tangguhan
Tangguhan
tidak sepenuhnya terdiri dari beban
Tangguhan
(manfaat) pajak tangguhan. Terdapat
Manajemen Laba. Universitas Sebelas
manfaat pajak tangguhan dalam data
Maret Surakarta
Perubahan Dan
Aktiva
Pajak
Kewajiban
Pajak
Untuk
Mendeteksi
diolah, sehingga hasil menunjukkan Fitriyani.
hasilnya yang negatif. Pada penelitian selanjutnya,
untuk
mengelolah
untuk
menguji
langsung
Ghozali,
menggunakan
Modal
Laba
Ekuitas.
Imam.
2005.
Aplikasi
Analisis
Multivariate dengan Program SPSS.
Dalam menghitung manajemen laba sebaiknya
Biaya
Manajemen
Universitas Widyatama Bandung.
pengaruhnya terhadap manajemen laba 2
Pengaruh
Terhadap
data
sebaiknya mengeluarkan manfaat pajak tangguhan
2014.
Semarang: Badan Penerbitan Universitas
model
Diponegoro.
perhitungan lain selain menggunakan menguji
Kieso, D.E., J.J. Weigandt, dan T.D. Warfield.
keakuratan nilai discretionary accrual,
20110. Intermediate Accounting IFRS
dengan
Edition. Hoboken Willey
model
Friedlan
untuk
menggunakan
proksi-proksi
perhitungan lain selain penjualan dan Kiswanto, Prabowo Yud Jayanto. 2009. Deferred
operating cash flow. 3
Tax Expense and Accruals Dalam
Dalam menghitung ukuran perusahaan
Memprediksi
sebaiknya dapat menggunakan proksi
sehingga
dilihat
Mardiyah, Aida Ainul. 2001. Pengaruh Asimetri
pengaruhnya terhadap manajemen laba
Informasi dan Disclosure Terhadap Cost
dalam
of
peningkatan
dapat
Management.
Simposium Nasional Perpajakan 2
lain seperti kepemilikan saham oleh publik,
Earning
laba
untuk
kepentingan pemegang saham.
Capital.
Simposium
Nasional
Akuntansi V (2); 787 – 819. Meiden, Carmel dan Ni Putu Eka. 2012. Moderasi
DAFTAR PUSTAKA
Deferred Tax Expense atas Relevansi Nilai Laba dan Buku Ekuitas pada
Asyik,
Nur
Fadjrin
dan
Soelistyo.
2000.
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
Kemampuan Rasio Keuangan dalam
di BEI Tahun 2008 – 2010.
Memprediksi Laba. Jurnal Ekonomi dan Bisni Indonesia Vol. 15 no.3
9
TAX & ACCOUNTING REVIEW, Vol. 1, No. 2, 2014
Muliati, Ni Ketut. 2011. Pengaruh Asimetri Informasi
dan
Terhadap
Ukuran
Manajemen
Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luar
Perusahaan
Voluntary Disclosure Laporan Keuangan
Laba
Tahunan. Proceeding PESAT, Volume 2.
di
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa
Efek
Indonesia.
Wasilah. 2005. Hubungan Asimetri Informasi dan
Universitas
Praktik Perataan Laba di Indoenesia.
Udayana Denpasar.
Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 2, Rahmawati,
dkk.
2006.
Pengaruh
no 1. Hal 1 – 23.
Asimetri
Informasi Terhadap Ptaktik Manajemen Wibisono,
Laba Pada Perusahaan Publik yang Terdaftar
di
Simposium
Bursa Nasional
Efek
9:
Yushita,
Padang.
Bisnis.
Amanita
Novi.
2010.
Earning
Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia
Ukuran
Perusahaan
Vol. VIII No. 1 Tahun 2010: 53 – 62.
Terhadap
Manajemne Laba di Perusahaan Sector Food
Riset
Management dalam hubungan keagenan.
Restuwulan. 2013. Pengaruh Asimetri Informasi dan
2003.
Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Jakarta.
Akuntansi
Dermawan.
and
Beverage.
www.idx.co.id
Universitas
Widyatama Bandung. Scott, William R. 2009. Financial Accounting Theory. Fourth Edition. USA Prentice Hall, Inc. Sudarmadji, Ardi Murdoki dan Lana Sulatro. 2007. Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Leverage
Perusahaan, dan
Tipe
10