PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG PROSES PEMBELAJARANNYA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DAN TIPE COURSE REVIEW HORAY PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MANUSIA (Studi Eksperimen di Kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya) (Differences of Student Result Learning That Process Using Cooperative Learning Model Numbered Heads Together Type and Course Review Horay Type on Excretion System Concepts) Deuis Sri Rahayu, Purwati Kuswarini Suprapto, Suharsono
[email protected] Biology Education Department, Faculty of Educational Sciences and Teachers’ Training,Siliwangi University, Tasikmalaya ABSTRACT This study aims to determine the differences in student’s result learning using cooperative learning model numbered heads together type and course review horay type of the concepts Excretion System. The experiment was conducted from January to May 2015 in 8th grade Public Junior High School 16 Tasikmalaya. The method used is pre experiment. The population in this study are all of clasess at 8th grade Public Junior High School 16 Tasikmalaya year 2014/2015 a total of 7 classes. The sampling technique used was cluster random samplingas many as two classes. The research instrument used in this research is students test on excretion system, in form of multiple choice with four options. Data were analyzed using t test with significance level
α = 0.05. Based on the result of the research, process, and analyse the data shows that there was difference in student’s result learning of the learning process using cooperative learning model numbered heads together type and course review horay type of the Excretion system at 8th grade Public Junior High School 16 Tasikmalaya. Cooperative learning model numbered heads together type better used on the concepts in the Excretion system at 8th grade Public Junior High School 16 Tasikmalaya. Keywords: Results of Student Learning, Cooperative Learning Model, Numbered Heads Together Type and Course review horay type.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered hedas together dan tipe course review horay pada konsep sistem ekskresi manusia. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Mei 2015 di SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya.Metode penelitian yang digunakan adalah pre experiment. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 7 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik cluster random sampling sebanyak dua kelas. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia, berbentuk soal pilihan ganda dengan empat option. Teknik analisis data menggunakan uji
t dengan taraf nyata α = 0,05. Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan, dan analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan tipe course review horay pada konsep sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya. Model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together lebih baik digunakan pada konsep sistem ekskresi manusia di kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya. Kata Kunci : Hasil Belajar Siswa, Model Pembelajaran Kooperatif, Tipe Numbered Heads Together dan Tipe Course review Horay PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu usaha pengembangan sumber daya manusia. Semakin cepatnya perubahan masyarakat, baik dalam hal sosial, budaya maupun teknologi, menjadi tantangan yang harus dijawab oleh dunia pendidikan. Perkembangan jaman dan kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Keberhasilan
siswa
merupakan
harapan
semua
pihak,
tetapi
pada
kenyataannya pencapaian hasil belajar siswa belum sesuai dengan harapan. Terlihat dari hasil belajar yang masih rendah dan belum mencapai kriteria ketuntasan minimal
(KKM).Hal initerlihatdari rata-rata hasilbelajarsiswatahun 2013/2014 pada konsep sistem ekskresi manusia adalah 65,sedangkan nilai KKM yang diterapkan yaitu75. Hal ini disebabkan karena peserta didik kurang memahami konsep yang mereka pelajari. Guru dalam hal ini memiliki peranan penting untuk mengatasi permasalahan tersebut, karena pada umumnya fakta dilapangan guru mengajar masih menggunakan model pembelajaran langsung dan belum menggunakan model pembelajaran secara maksimal.
Pelaksanaan
dalam
model
pembelajaran
langsung,
guru
lebih
mendominasi kegiatan pembelajaran sehingga siswa cenderung cepat bosan padahal banyak berbagai jenis model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas. Selain itu, rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang akan diajarkan merupakan salah satu hal yang perlu diperbaharui.Untuk memperbaiki rendahnya pemahaman siswa terhadap IPA adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang dapatmendukung aktifitas siswa dalam memahami suatu materi. Terdapat banyak model pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa belajar. Pada penelitian ini penulis memilih model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan tipe course review horay untuk meningkatkan keaktifan dan melihat bagaimana perbedaan dari penerapan kedua model pembelajaran tersebut dalam meningkatkan hasil belajar siswa . Kedua model pembelajaran kooperatif tersebut secara umum memiliki persamaan diantaranya siswa belajar secara berkelompok untuk mendiskusikan jawaban yang tepat dari pertanyaan yang diberikaan guru, dapat meningkatkan keaktifan, motivasi dan tanggungjawab siswa untuk belajar. Adapun perbedaan dari kedua model tersebut diataranya dalam proses menguji pemahaman siswa, pada model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together pemahaman siswa diuji melalui pemanggilan nomor yang dilakukan guru dalam memilih siswa yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok, sedangkan dalam pembelajaran kooperatif tipe course review horay pemahaman siswa diuji dengan menjawab pertanyaan yang dibacakan guru secara berkelompok
dan menuliskan jawaban tersebut dalam kotak-kotak yang telah diberi nomor secara acak dan jika kelompok dapat menjawab pertanyaan dengan benar secara horizontal, vertikal, diagonal maka kelompok tersebut harus serempak menyoraki kata hore. Berdasarkan identifikasi dan latar belakang tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dan Tipe Course Review Horay Pada Konsep Sistem Ekskresi Manusia di Kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya”. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan tipe course review horay pada konsep sistem ekskresi manusia dikelas VIII SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode pre eksperimental, karena eksperimen yang dilakukan belum memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat dikatakan ilmiah mengikuti peraturan-peraturan tertentu. tetapi peneliti langsung mengadakan kegiatan belajar mengajar dengan menguji cobakan dua model pembelajaran yaitu model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan tipe course review horay terhadap dua kelas yang dipilih secara acak, dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan akibat suatu perlakuan tertentu dengan jenis perlakuan yang berbeda. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIIISMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya sebanyak 7 kelas, dengan jumlah siswa 218 orang. Populasi dianggap homogen berdasarkan nilai rata-rata ulangan harian mata pelajaran IPA di kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya tahun pelajaran. Dalam penelitian ini sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yaitu mendaftar semua anggota populasi sasaran dan kemudian sampel diantaranya, dengan pemilihan sampel secara acak, memilih dua kelas yang dipakai dari keseluruhan populasi dan perlakuan yang
diberikan.Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah one shot case study, penulis hanya mengadakan treatment satu kali yang diperkirakan sudah memiliki pengaruh dan selanjutnya diakhiri dengan post test Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa dalam bentuk pilihan ganda dengan empat option sebanyak 40 butir soal yang diberikan setelah proses belajar mengajar. Tes ini digunakan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan siswa dalam memahami suatu konsep yang telah diberikan. Tes ini diberikan kepada objek penelitian yaitu siswa, terhadap materi yang disampaikan mengenai konsep sistem ekskresi manusia setelah dilakukan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan tipe course review horay. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi manusia. Tes tersebut bentuk pilihan ganda dengan empat option dengan jumlah soal sebanyak 50 butir soal. Aspek yang diukur yaitu ranah kognitif yang dibatasi pada jenjang mengingat (C1), memahami (C2), dan memakai (C3). Selanjutnya setiap jawaban benar diberi skor 1 (satu) dan apabila salah diberi skor 0 (nol). Kemudian instrument diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas soal. HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN 1. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Berdasarkan data hasil penelitian yang penulis telah lakukan yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads togetherdiperoleh x = 32,05 dengan s2 = 9,79 dari s = 3,13 dan nilai χ2hitung 6,75< χ2tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam
proses
pembelajaran
menggunakan
model
pembelajaran
kooperatif tipe numbered heads together, siswa belajar secara berkelompok
dengan anggota kelompok yang heterogen yang terdiri dari lima orang, dan setiap anggota dalam kelompoknya diberi nomor.Dalam proses pembelajarnya siswa menjadi lebih aktif memberikan pendapat, ide untuk bekerjasama mencari jawaban dari pertanyaan yang ada pada lembar kerja siswa, kelompok yang terdiri dari anggota yang heterogen menjadikan siswa yang pandai dapat membantu siswa yang kurang pandai dalam memahami materi yang sedang dipelajari.Setelah diskusi mengerjakan lembar kerja siswa selesai dilanjut dengan menguji pemahaman siswa dengan menunjuk beberapa orang siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi berdasarkan nomor yang ditunjuk guru. Ini menjadikan siswa lebih siap untuk memahami materi yang sedang dipelajari secara bersama-sama. 2. Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay. Berdasarkan data hasil penelitian yang telah penulis lakukan, yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay diperoleh x = 30,30 dengan s2 = 8,72 dari s = 2,95 dan nilai χ2hitung 1,42 <
χ2tabel 7,81 dengan kesimpulan sampel berasal dari populasi yang
berdistribusi normal. Dalam proses pembelajaran siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay, guru menyampaikan materi pokok kepada siswa setelah itu siswa duduk secara berkelompok dan diberi kesempatan mendiskusikan lembar kerja siswa, selama diskusi berlangsung siswa aktif saling membantu untuk mengerjakan lembar kerja siswa. Setelah itu guru menguji pemahaman siswa dengan membacakan soal kemudian siswa menuliskan jawabannya pada kotak. Selama proses pengujian pemahaman siswa terlihat sangat antusias untuk menjawab pertanyaan yang dibacakan guru dan suasana pembelajaran dikelas sedikit gaduh sehingga dapat mengganggu kelas
lainnya, terutama saat kelompok yang dapat menjawab pertanyaan benar paling banyak berteriak hore. 3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Proses Pembelajarannya Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together dan Tipe Course Review Horay Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh t hitung= 2,24 dan ttabel = 2,00. Maka kesimpulan analisis yang diperoleh adalah tolak Ho, artinya terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan tipe course review horay di kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya pada konsep sistem ekskresi manusia. Dari dua perlakuan tersebut, proses belajar yang menggunakan model pembelajaran
kooperatif
tipe
numbered
heads
together
dinilai
dapat
meningkatkan hasil belajar dibandingkan yang proses belajarnya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay. Berikut diagram ratarata hasil post test siswa kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Tasikmalaya: 32.5 32 31.5 31 30.5 30 29.5 29 28.5
32.05
30.3
30
KKM
KKM
Kelas VIII C
Kelas VIII F
Course Review Horay
Kelas VIII F
Kelas VIII C Numbered Heads Together
Sumber: Hasil pengolahan data Gambar 4.11 Diagram Rata-rata Posttest Siswa Kelas VIII SMP Negeri 16 Kota Tasikamalaya
Hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi karena dalam proses pembelajarannya siswa diskusi bekerja sama dalam kelompok yang heterogen untuk memecahkan masalah atau pertanyaan dari guru. Semua siswa berpikir bersama dengan berbagi ide dan gagasan untuk mencari jawaban dari pertanyaan yang diberikan guru dan saling meyakinkan jawaban agar tiap anggota dalam kelompok dapat memahami jawaban yang telah didiskusikan. Kelompok yang heterogen, akan berpengaruh terhadap kepercayaan diri siswa, karena siswa yang pintar dapat saling berbagi dan mengajarkan siswa yang kurang pandai dalam memahami konsep yang dipelajari. Adanya pegujian pemahaman siswa yang dilakukan melalui pemanggilan nomor oleh guru dan siswa yang dipanggil nomornya harus mempresentasikan hasil diskusinya sehingga dapat memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk berperan aktif berinteraksi dengan guru maupun dengan sesama temannya selama proses pembelajaran. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay tidak terlalu maksimal dalam pembelajarannya karena pada saat proses pengujian pemahaman suasana pembelajaran kurang kondusif serta gaduh, siswa aktif dan siswa pasif nilainya disamakan, sehingga siswa yang kurang aktif tidak termotivasi serta adanya dominasi siswa pintar yang sering menjawab pertanyaan yang dibacakan guru menyebabkan siswa yang kurang pandai tidak dapat berpartisifasi aktif selama proses pembelajaran. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, dan pengujian hipotesis, maka penulis berkesimpulan bahwa: 1. terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan tipe course review horay pada konsep Sistem Ekskresi Manusia; dan
2. model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together memiliki nilai ratarata yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang proses pembelajarannya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe course review horay. Saran Dari hasil penelitian, maka beberapa saran perlu dikemukakan sebagai berikut: 1. dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan tipe course review horay, sebaiknya guru melakukan persiapan yang matang, sehingga guru dapat melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang maksimal untuk mencapai hasil belajar sesuai yang diharapkan; 2. guru harus dapat mengatur waktu pada kegiatan belajar mengajar sehingga tidak banyak waktu yang terbuang; dan 3. bagi peneliti selanjutnya, hendaknya mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dan tipe course review horay pada konsep atau materi yang lain. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Rineka Cipta. Huda, Miftahul. 2014. Model-Model Pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Belajar. Komalasari, Kokom. (2013). Pembelajaran Konstektual Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama. Shoimin, Aris. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Suhana, Cucu. (2014). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: Refika Aditama. RIWAYAT HIDUP Deuis Sri Rahayu, Mahasiswa angkatan 2011 Program Studi Pendidikan Biologi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi yang sedang melaksanakan penyusunan skripsi untuk memperoeh gelar sarjana pendidikan ( lulus tahun 2015)