Mesjid Basharat Dibangun: 1982 Kapasitas: 500 Lokasi : Pedro Abad, Spanyol Mesjid pertama yang dibangun oleh Jemaat Muslim Ahmadi‐ yah di Spanyol setelah 700 ta‐ hun Islam tidak lagi berkem‐ bang di sana.
Mesjid Baitur Rahman Dibangun : 2013 Kapasitas : 600 Lokasi : Valencia, Spanyol
Mesjid ini adalah mesjid kedua yang dibangun oleh Je‐ maat Muslim Ahmadiyah di Spanyol, setelah yang per tama dibangun di Pedro Abad. Khalifah Islam Ahmadi‐ yah ke‐5 Hadhrat Mirza Masroor Ahmad (atba) meres‐ mikan mesjid ini pada tanggal 29 Maret 2013. Red [][]
Sumber Photo: www.ahmadiyyamosques.info
Susunan Redaksi SINAR ISLAM Penasehat H. Abdul Basit Pemimpin Umum Mahmud Mubarik Ahmad
Pemimpin Redaksi Fazal Muhammad
Redaktur Pelaksana Sukma Fadhal Ahmad
Muhammad Robiul Hakim Distribusi Amiruddin Nouval
Penerbit
Jln. Tawakal Ujung Raya No. 7 Jakarta Barat 11440
[email protected]
Daftar Isi: Dari Redaksi Muslim yang Tercerai-Berai Tafsir Quran Kutipan Hadits Sajian Utama ‘Israelisasi’ Palestina Terjemah Buku Masih Mau’ud a.s. Alaamatul Muqarrabiin Bagian-7 Sabda-sabda Masih Mau’ud a.s. Malfuzat Menjawab Tuduhan Jawaban Atas Keberatan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. Sebagai Nabi dan Rasul Artikel Bencana Nuklir Kecintaan Kepada Allah dan Sarana Mencapainya
5 6 9 10 27 33
40 42 54
ISSN 2355-1135
Bagi para pembaca SINAR ISLAM yang ingin mengirimkan naskah essai, opini, tinjauan buku, ataupun surat pembaca dapat dikirim melalui surat ke alamat redaksi di
Jln. Tawakal Ujung Raya No.7 Jakarta Barat 11440 atau ke alamat Email:
[email protected] Cover depan: Bom di Gaza (sumber: www.nbcnews.com ) Cover halaman 2: Mesjid Basharat di Pedro Abad dan Baitur Rahman di Valencia, Spanyol (sumber: www.ahmadiyyamosque.info.com)
DARI REDAKSI
Muslim yang Tercerai‐Berai Agresi Militer Israel ke jalur Gaza menuai berbagai reaksi dari belahan dunia, termasuk dari Khalifah Islam Ahmadiyah yang ke‐5 Hadhrat Mirza Masroor Ahmad a.t.b.a. Dalam Khutbah Jum’at yang disampaikan pada tanggal 25 Juli 2014 di mesjid Baitul Futuh, Mor‐ den. London, Inggris, Hadhrat Khali‐ fah menyimpulkan bahwa yang se‐ sungguhnya terjadi di Palestina dan negara‐negara Muslim lainnya saat ini adalah telah hilangnya per‐ satuan. Hilangnya persatuan itu berdam‐ pak pada perang saudara dan pem‐ berontakan rakyat melawan pemer‐ intah. Sementara pemerintah Ne‐ gara Islam telah melakukan kekeja‐ man pada rakyat mereka sendiri. Oleh karena itu, tidak hanya per‐ satuan yang telah hilang, tapi keke‐ jaman dan ketidakadilan yang luar biasa sedang berlangsung, yang mengakibatkan wibawa negara Is‐ lam hilang dan negara‐negara non‐ Muslim berani untuk melakukan apa pun terhadap negara Muslim. Sabda Khalifah Islam itu sangat benar. Ketidakpuasan rakyat terha‐ dap pemerintahan berkuasa yang
4
tidak menjalankan amanat secara adil, melegalkan korupsi, dan men‐ junjung nepotisme telah melahirkan berbagai angkara. Apa yang terjadi di Libya, Mesir, Iraq, Tunisia, Suriah dan lainnya menjadi bukti betapa hilangnya per‐ satuan dan sikap aniaya pemerintah berkuasa itu berdampak pada tra‐ gedi kemanusiaan yang sangat mengerikan. Dalam konflik internal di negara‐ negara yang mengklaim sebagai ne‐ gara Islam, kita disuguhi pemandan‐ gan biadab dan tidak berprikemanu‐ siaan terhadap para korban yang notabene beragama Islam, yang jus‐ tru menjadi korban dari keganasan orang‐orang yang mengklaim diri sebagai Islam juga. Di Suriah, pemerintah berkuasa dibawah kepemimpinan Presiden Bashar Al‐Assad dari Partai Ba’ath , yang kebetulan beraliran Syiah, dinilai oleh kaum Sunni telah mela‐ kukan berbagai pelanggaran terha‐ dap rakyatnya sendiri. Pilihan politik warga beraliran Syiah telah disikapi sebagai bentuk dominasi kelompok itu terhadap kelompok Islam lain‐ nya. Fatalnya, perbedaan itu lalu
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
disikapi dengan jalan kekerasaan. Berawal dari demonstrasi publik yang dimulai pada tanggal 26 Januari 2011, kemudian berkembang menjadi pemberontakan nasional, menuntut pengunduran diri Presiden Bashar Al‐ Assad, yang berasal dari Syiah Alawit. Upaya penggulingan pemerin‐ tahan Presiden Bashar al‐Assad lalu dibungkus dengan isu penegakkan sistem Islam yang kaffah di bawah naungan Khilafah, yang tentu saja sangat menarik bagi kelompok garis keras yang selama ini memang men‐ cita‐citakan memiliki Khilafah. Para pemberontak bersatu di bawah bendera Tentara Pembebasan Suriah namun dalam prakteknya pemberontakan itu lebih memiliki nuansa sektarian. Ribuan orang dari suku‐suku tradisional Suriah telah dibantai dengan cara‐cara tidak ber‐ moral dengan atas nama ‘Islam Kaf‐ fah’ atau ‘masa depan yang baik bagi negara’. Kekuatan militer Suriah sangat tangguh sehingga sampai hari ini Ba‐ shar Al‐Assad masih menjadi Presiden resmi Suriah. Namun biar begitu mereka tidak mampu memadamkan api pemberontakan, malah sebali‐ knya melahirkan kelompok garis keras baru yang lebih berbahaya ber‐ nama ISIS (Islam State of Iraq and Sham) atau sekarang lebih familiar dengan sebutan Islam State (Darrul Islamiyah). Di Palestina sendiri, selain menda‐ pat serangan dari Israel, konflik sesama warga Palestina masih terus terjadi. Yang paling menguras tenaga
dan pikiran adalah perseteruan antara kelompok Fatah dan Hamas yang memperebutkan pengaruhnya masing‐masing di antara warga Pales‐ tina. Perang sesama saudara ini telah melemahkan Palestina dan membuat‐ nya tak berdaya saat berhadapan dengan Israel. Kita terkecoh dengan persepsi bahwa Palestina adalah bangsa tera‐ niaya, lemah, dan tak berdaya. Sudah puluhan tahun mereka tersingkir atau disingkirkan oleh kaum Bani Israel yang beragama Yahudi, tanpa mampu memberikan perlawanan yang ber‐ arti. Padahal yang sesungguhnya ter‐ jadi, lemahnya Palestina disebabkan perselisihan sesama saudara Muslim Palestina karena rebutan kekuasaan. Maraknya tindakan kejahatan ke‐ manusiaan di negara‐negara Islam menunjukan bahwa mereka saat ini sedang berada sangat jauh dari ajaran Islam. Keimanan mereka telah terbang ke bintang Tsuraya. Klaim diri sebagai negara Islam ter ‐nyata sama sekali tidak menjamin bahwa mereka berada dalam ling‐ karan Islam yang benar. Maka satu‐ satunya cara agar mereka kembali kepada Islam yang benar adalah den‐ gan mengikuti petunjuk dari Nabi Mu‐ hammad s.a.w. yaitu dengan beriman kepada seorang manusia yang berasal dari keturunan Parsi, yang terpenuhi dalam pribadi suci bernama Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. Red [][]
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
5
Tafsir Quran
Surah Al-Fatihah Ringkasan Isi Surah Al-Fatihah Surah Fatihah Pengantar bagi Al-Quran Karim Kandungan surah Fatihah sebagai mana jelas dari namanya, adalah sebagai “Pendahuluan” bagi Al-Quran Karim. Kandungan Al-Quran Karim dijelaskan di dalamnya secara ringkas. Supaya orang yang membacanya sejak dari awal dapat memahami maksud-maksud Quran secara keseluruhan. Ada 17 Isyarah di dalam Fatihah Pertama-tama dimulai dengan Bismillah yang dengan ini nyata bahwa seorang Muslim: 1. Yakin akan adanya Allah Ta’ala (diisyaratkan dengan bismillah). 2. Dia pun yakin pula bahwa Allah Ta’ala itu bukan hanya sebagai “Penyebab pertama” dari terciptanya dunia ini seperti kepercayaannya para filosof. Bahkan bekerjanya dunia berputar menurut perintah dan isyarah-Nya. Karena bantuan dan pertolongan-Nya sangat diperlukan oleh manusia (diisyarahkan oleh bismillah). 3. Allah Ta’ala bukan hanya suatu kekuatan yang tersembunyi, bahkan Dia mempunyai wujud tertentu dan mempunyai nama tertentu serta mempunyai bermacam-macam sifat (diisyarah kan oleh Allahu Rahmanu Rahimu). 4. Allah Ta’ala adalah sumber segala kemajuan. Semua bahanbahan yang digunakan untuk mencapai kemajuan dunia ini ada di dalam genggaman-Nya (diisyarahkan oleh ar-Rahman) 5. Diciptakan-Nya manusia adalah untuk kemajuan-kemajuan luhur. Bila manusia memanfaatkannya secara jujur dan wajar bahan-bahan yang diciptakan oleh Allah Ta’ala maka pekerjaan itu akan memberi hasil yang sangat memuaskan yang menyebabkan ia berhak menerima tambahan sebagai hadiah yang tiada putus-putusnya (diisyarahkan oleh ar-Rahim). 6. Dalam semua perbuatan-Nya nampak adanya kesempurnaan dan keharmonisan. Segala kesempurnaan adalah sifat-Nya. Dia memiliki semua pujian. Karena selain Zat-Nya semua yang ada adalah ciptaan-Nya (diisyarahkan oleh alhamdu lillahi rabbil’aalamin). 7. Tidak ada suatu bendapun selain dari Allah Ta’ala yang
6
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Tafsir Quran
8.
9.
10.
11.
permulaan dan kesudahannya sama. Bahkan selain Dia semua benda yang ada ini pasti dimulai dari keadaan lemah, hina, dan rendah. Setelah itu barulah mencapai kesempurnaannya melalui evolusi perkembangan secara berangsur-angsur, sedikit demi sedikit. Jadi, Allah Ta’ala adalah Khalik (Pencipta) semua benda. Tidak ada suatu bendapun yang terjadi dengan sendirinya (diisyarahkan oleh Rabbil ’aalamin). Dunia ini beraneka warna dan beragam coraknya. Yakni, mempunyai beribu-ribu macam cabang dan tabi’at serta bakat. Karena itu untuk memahami suatu objek haruslah diperhatikan dan diselidiki jenis objeknya. Perlakuan Allah Ta’ala terhadap sesuatu barang menurut keadaan barang itu sendiri. Jadi, kalau di dunia ini nampak ada perbedaan atau kelainan, itu adalah karena keadaan benda itu sendiri, bukan karena aniaya dan bukan pula kurang diperhatikan (diisyarahkan oleh Rabbul’aalamin). Sebagaimana nampak nyata Allah adalah Khaliq(SangPencipta) wujud-wujud pemakai. Dia-pun nampak nyata Khaliq (Sang Pencipta) benda-benda yang digunakan. Karena itu setiap benda memerlukan pertolongan-Nya (diisyarahkan oleh ar-Rahman). Kemudian sebagaimana Allah Ta’ala adalah Khaliq semua wujud dan benda yang akan digunakan oleh wujud-wujud itu, maka Dia berkuasa dan berpengaruh atas hasil penggunaan bahan-bahan yang diciptakan-Nya itu. Contohnya, Dia menciptakan manusia dan Dia juga yang menyediakan bahan makanan yang diperlukan bagi kehidupan manusia itu. Kemudian buruk dan baiknya darah yang dihasilkan dari makanan tersebut itupun terjadi atas hukum dan perintah-Nya juga (diisyarahkan oleh ar-Rahim). Kemudian Allah Ta’ala menetapkan suatu aturan mengenai ganjaran atau hukuman. Yakni, tiap-tiap wujud menurut keadaannya masing-masing tentu pada suatu hari akan menyaksikan hasil perbuatannya secara keseluruhan baik dan buruknya suatu perbuatan. Artinya, hasil dari perbuatan itu ada 2 macam. Pertama, hasil sementara tiap perbuatan sedikitbanyaknya pada waktu itu akan nampak. Kedua, hasil terahir yaitu hasil yang nampak dari akibat keseluruhan perbuatanperbuatan itu. Ringkasnya, Allah Ta’ala bukan saja menciptakan suatu aturan; yaitu tiap-tiap perbuatan ada akibatnya yang diisyarahkan dalam kata Rahim, bahkan Dia juga menciptakan suatu aturan yang lain yaitu; keseluruhan perbuatan itu akan SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
7
Tafsir Quran
12. 13.
14.
15.
16.
8
mengakibatkan suatu hasil keseluruhan pula, yang karenanya Allah Ta’ala disebut Maalikiyaumid-diin. Ringkasnya, Wujud yang seperti inilah yang berhak dipuja-puji, dan berhak dijalin hubungan cinta kepadanya (diisyarahkan oleh iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin). kemudian diberitahukan bahwa, kemajuan manusia tergantung pada dua hal. Pertama amal jasad, kedua amal hati. (Yang dimaksud hati adalah pikiran, ciptaan, kepercayaan, kemauan dan sebagainya). Perbaikan kedua-duanya adalah penting. Dan perbaikan ini tanpa bimbingan dari Allah tidak mungkin bisa terjadi. (diisyarahkan oleh iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in). Kemudian diterangkan bahwa, Dia sendiri menginginkan adanya pertemuan dengan hamba-hamba-Nya untuk kebahagiaan mereka. Yang diperlukan hanyalah manusia hendaknya memperlihatkan minatnya terhadap Allah Ta’ala, dan harus memohon pertolongan kepada-Nya untuk pertemuan itu (diisyarahkan oleh ihdinash-shirootol mustaqiim). Kemudian dijelaskan bahwa, menurut lahirnya banyak sekali nampaknya jalan-jalan yang dapat menyampaikan manusia kepada Allah Ta’ala. Akan tetapi hanya dengan mengetahui jalan saja tidaklah cukup. Yang penting adalah : a.) Hendaknya jalan itu dekat, supaya manusia tidak binasa di jalan sebelum sampai kepada tujuan (diisyarahkan oleh siraathal mustaqiim) b.) Jalan itu hendaknya terkenal dan sudah banyak orang yang dapat bertemu dengan Tuhan. Dengan menempuhnya supaya segala macam rintangan di tengah perjalanan dan cara mengatasinya terlebih dahulu dapat diketahui. Manfaatnya adalah hati akan merasa tentram dan tidak timbul putus asa serta selamanya mendapat bantuan dari teman-teman seperjalanan yang baik. Jalan yang seperti inilah yang harus diminta kepada Allah Ta’ala (diisyarahkan oleh siraattal ladziina an’amta‘alaihim). Kadang kala karena sudah mendapat kemajuan, di dalam hati timbul perasaan takabbur dan congkak, hal ini menyebabkan binasanya manusia. Kita harus berhati-hati dari keadaan yang demikian. Kemajuan itu jangan hendaknya dijadikan penyebab untuk menganiaya atau untuk mengadakan huru-hara. Bahkan sebaliknya harus dijadikan alat untuk keamanan dan alat untuk pengkhidmatan. Untuk maksud seperti itu harus senantiasa memanjatkan do’a kepada Allah Ta’ala ُوب َعلَي ِْھ ْم ِ َغي ِْر ْال َم ْغض
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Tafsir Quran 17. Sebagaimana manusia kadang-kadang menjadikan kemajuan itu sebagai sebab dan alat untuk menganiaya. Demikian pula ia kadang-kala salah menempatkan benda-benda yang rendah itu ke suatu tempat yang amat luhur, terdorong oleh rasa belas kasih atau rasa cinta yang bukan pada tempatnya. Hal inipun harus dihindari. Untuk mencapai maksud baik ini hendaknya selalu memanjatkan doa kepada Allah Ta’ala ضالين َ َوالَ الFazal M [][]
Kutipan Hadits
Hadits Tentang Allah Ta’ala Maha Pemberi Ampunan ُ ْ َس ِمع: س َرضِ َي ﷲُ َع ْن ُه َقا َل ِ ت َرس ُْو َل َ ﷲ ُ َقا َل ﷲ: صلَّى ﷲ عليه وسلم َيقُ ْو ُل ٍ َعنْ أَ َن ُ ْك َما َد َع ْو َتنِي َو َر َج ْو َتنِي َغ َفر َيا،ك َوالَ أ ُ َبالِي َ ان ِم ْن َ ك َعلَى َما َك َ ت َل َ إِ َّن، َيا اب َْن آ َد َم: َت َعالَى َ ُ ْ اب َْن آ َد َم لَ ْو َبلَ َغ ُ ْان السَّما َ ِء ث َّم اسْ َت ْغ َفرْ َتنِي َغ َفر ك لَ ْو أ َت ْي َتنِي َ إِ َّن، َيا اب َْن آ َد َم،ك َ َت ل َ ك َع َن َ ت ُذ ُن ْو ُب َ َ ُ ك ِبقُ َر ِاب َھا َم ْغف َِر ًة ِ ِبقُ َرا َ ض َخطاَيا َ ث َّم لَقِ ْي َتنِي الَ ُت ْش ِركْ ِبي َشيْئا ً أل َت ْي ُت ِ ْب ْاألر [ ]رواه الترمذي وقال حديث حسن صحيح Dari Anas Radhiallahuanhu dia berkata, Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: Allah Ta’ala berfirman; “Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu). Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak) awan di langit kemudian engkau minta ampun kepada-Ku niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiku dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan.” (Riwayat Turmuzi dan beliau berkata, “Haditsnya Hasan Shahih).
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
9
Penulis: Abina Tsanie
Gaza
Kutipan Hadits
kembali bergejolak. Kali ini Israel dengan kekuatan tempur darat, laut, dan udara memborbardir Kota Gaza yang menjadi basis pertahanan dan perjuangan kelompok Hamas. Akibatnya, hingga pertengahan bulan Agustus saja lebih dari 2.000 orang tewas, yang sebagian besarnya adalah kaum wanita dan anak-anak. Sementara ribuan orang lainnya mengalami luka ringan dan kritis, serta kehilangan tempat tinggal. Serangan Gaza ini menambah daftar panjang konflik IsraelPalestina yang sudah berjalan puluhan tahun. Memang pernah terjadi gencatan senjata dan dialog damai, namun hal itu seolah tidak berarti sama sekali karena satu sama lain, secara bergantian, melakukan pengkhianatan terhadap perjanjian yang dibuat dan memulai keonaran lagi. Akar sejarah konflik IsraelPalestina di era modern ini dimulai dengan pembentukan gerakan
10
politik Zionisme pada akhir abad ke-18, berdirinya negara Israel, hingga beberapa kali serangan Israel ke Jalur Gaza. Tidak dipungkiri, konflik IsraelPalestina itu melibatkan peperangan antara militer Israel yang didominasi kaum Yahudi dan rakyat Palestina yang beragama Islam, tapi hal itu tidak menjadi alasan masuk akal dan dalil shahih untuk menyebut konflik tersebut merupakan konflik agama. Satu-satunya alasan yang paling kuat dari konflik tersebut adalah upaya kaum Yahudi untuk menguasai tanah Palestina dengan segala macam cara, serta upaya dari warga Palestina keturunan Arab untuk mempertahankan tanahnya. Tulisan ini bermaksud untuk mengajak para pembaca memahami persoalan tersebut secara objektif tanpa harus ‘menggusur’ agama Islam ke dalam konflik dua negara itu.
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Photo: www.nbcnews.com
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
11
Sajian | utama Zionisme, Akar Konflik Berkepanjangan Akar dari konflik berkepanjangan Israel dan Palestina adalah gerakan politik Zionisme yang tujuan utamanya yaitu untuk mengembalikan orang-orang Yahudi yang terdiaspora di seluruh dunia ke tanah yang dijanjikan, yaitu Tanah Israel (Eretz Yisrael). Alur sejarah gerakan Zionisme, yang di kemudian hari berhasil mendirikan negara Israel, banyak dilatarbelakangi oleh peristiwaperistiwa besar yang terjadi di Eropa, seperti Perang Dunia (PD) I, gerakan Nazi, PD II dan lain-lain. Berikut uraian singkat dari beberapa faktor yang kemudian memicu kaum Yahudi untuk kembali ke tanah leluhur, yang mereka percayai sebagai Tanah yang Dijanjikan Tuhan namun harus mengusir paksa orang Arab-Palestina. 1. Zionis Orang-orang Yahudi yang berdiaspora telah lama bercita-cita untuk kembali ke Zion dan Tanah Israel. Harapan dan kerinduan tersebut tercatat pada Alkitab dan merupakan tema pusat pada buku doa Yahudi. Pada permulaan abad ke-12, penindasan Yahudi oleh Katolik mendorong perpindahan orang -orang Yahudi Eropa ke Tanah Suci dan meningkatkan jumlah populasi Yahudi setelah pengusiran orang Yahudi dari Spanyol pada tahun 1492. Selama abad ke-16, komunitaskomunitas besar Yahudi kebanyakan berpusat pada Empat Kota Suci 12
Yahudi, yaitu Yerusalem, Hebron, Tiberias, dan Safed. Pada pertengahan kedua abad ke-18, keseluruhan komunitas Hasidut yang berasal dari Eropa Timur telah berpindah ke Tanah Suci. Imigrasi dalam skala besar, dikenal sebagai Aliyah Pertama (Bahasa Ibrani: ,(עלייהdimulai pada tahun 1881, yakni pada saat orang-orang Yahudi melarikan diri dari pogrom (pemusnahan etnis atau genosida) di Kekaisaran Rusia dan Eropa Timur. Semangat dari gerakan Zionisme telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, semenjak mereka mengalami dua kali pengusiran dari Tanah Israel. Pertama, selepas runtuhnya dua kerajaan Bani Israel, yaitu Kerajaan Israel (disebut juga Kera-
Theodor Herzl pencetuskan gerakan politik Zionisme (Photo: Istimewa)
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Sajian | utama jaan Israel Utara) yang ditaklukan oleh bangsa Assiria yang bekerjasama dengan Filistin (Yunani), dan Kerajaan Yehuda (Israel Selatan) yang ditaklukan oleh Kerajaan Babilonia dibawah kepimpinan Nebukandezar II. Kedua mereka terusir saat berada di bawah kekuasaan bangsa Romawi. Dalam perkembangan selanjutnya, pada akhir abad ke-18, Theodor Herzl merupakan orang Yahudi pertama yang mendirikan gerakan Zionisme secara politis, yakni gerakan yang bertujuan mendirikan Negara Yahudi di Tanah Israel. Theodor Herzl (alias Benyamin Ze-ev bahasa Ibrani:( ,(בנימין זאב bahasa Hungaria :Herzl Tivadar; lahir di Pest, Hungaria, 2 Mei 1860 – meninggal di Edlach, AustriaHungaria, 3 Juli 1904 pada umur 44 tahun) yang mencetuskan ide gerakan politik Zionisme. Latar belakang munculnya ide gerakan Zionisme Herzl adalah terjadinya berbagai tidakan kekerasaan terhadap orang-orang Yahudi di seantero kawasan Eropa, terutama di Perancis dan di Kekaisaran Rusia, yang dikenal dengan gerakan AntiSemitisme. Di Perancis, gerakan anti Yahudi ini terjadi setelah ada skandal ditubuh militer Perancis yang melibatkan seorang Yahudi-Perancis bernama Kapten Alfred Dreyfus (1859-1935). Dreyfus dihukum karena dituduh berkhianat memberi rahasia militer Perancis kepada Jerman. Walaupun dikemudian hari ter-
bukti bahwa Dreyfus adalah korban dari skandal politik para elit Perancis namun gerakan Anti-Semitisme sudah kadung meluas di Perancis yang disebabkan campur tangan pihak militer Perancis. Saat itu banyak kaum Yahudi yang menjadi korban pembantaian dan pengusiran. Beredarnya kabar tentang penindasan terhadap kaum Yahudi di wilayah kekaisaran Russia dan sebagian Eropa Timur, membuat Theodor Herzl berkeinginan untuk mendirikan negara berdasarkan ras Yahudi sendiri. Menurut Herzl, satu-satunya obat mujarab untuk menanggulangi Anti-Semitisme adalah dengan menciptakan suatu tanah air bagi bangsa Yahudi. Melalui pamfletnya yang berjudul “Der Yuden Staat”, Herzl mulai mempropagandakan cita-citanya tersebut. Awalnya Herzl belum menegaskan di mana letak tanah air bangsa Yahudi akan dibangun. Mula-mula disebut Argentina atau Tanah Israel. Tetapi dalam kongres kaum Zionis pertama di Basel, Swiss tahun 1897, mereka menetapkan Tanah Israel sebagai pilihannya. Alasan pemilihan Tanah Israel adalah latar belakang historis untuk mengembalikan ”Haikal Sulaiman” yang merupakan lambang puncak kejayaan Kerajaan Yahudi di tanah Israel (sekitar 975 – 935 SM). Usaha keras Herzl untuk merealisasikan negara Yahudi dan kondisi kaum Yahudi yang terus tertindas di Eropa melahirkan gera-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
13
Pasukan tank Jerman di PD I (Photo: Istimewa)
kan Aliyah Kedua (1904–1914). Gerakan ini dimulai setelah terjadinya pogrom Kishinev. Sekitar 40.000 orang Yahudi kemudian berpindah ke Palestina. Baik gelombang pertama dan kedua migrasi tersebut utamanya adalah Yahudi Ortodoks, namun pada Aliyah Kedua ini juga meliputi peloporpelopor gerakan kibbutz. 2. Perang Dunia I Perang Dunia I adalah sebuah perang global terpusat di Eropa yang dimulai pada tanggal 28 Juli 1914 sampai 11 November 1918. Perang ini sering disebut Perang Dunia atau Perang Besar. PD I melibatkan semua kekuatan besar dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi bertentangan, yaitu Sekutu (berdasarkan Entente Tiga yang terdiri dari Britania Raya, Perancis, dan Rusia) dan Kekuatan Sentral (terpusat pada Aliansi Tiga yang terdiri dari Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia). Saat itu Jerman menjadi negara yang sangat ditakuti karena terkenal memiliki persenjataan dan pasukan yang kuat. Kunci dari itu semua ternyata adalah monopoli Jerman terhadap ramuan dasar aseton, yaitu kalsium asetat. Aseton diperlukan dalam menghasilkan cordite, bahan pembakar yang diperlukan untuk mendorong peluru-peluru. Adalah Dr. Chaim Azriel Weizmann, seorang kimiawan keturunan Yahudi yang berhasil mensintesiskan aseton melalui fermentasi. Dengan temuannya itu, produksi 14
cordite bisa diproduksi secara masal dengan cara yang lebih efisien. Aseton sintetis temuan Weizmann digunakan oleh militer Inggris dalam PD I dan berhasil menandingi bahkan mengalahkan pasukan Jerman. Sebagai imbalan untuk jasa Weizmann, Inggris bersedia membayar berapa pun jumlah uang yang diminta. Namun Weizmann tidak meminta imbalan uang, malahan ia meminta agar Inggris menyediakan tanah air untuk bangsa Yahudi. Permintaan Weizmann ini cukup beralasan, karena dia merupakan salah satu tokoh terkemuka gerakan Zionis, bahkan atas jasanya itu, dikemudian hari, kaum Yahudi mengangkat Weizmann sebagai Presiden Organisasi Zionis Dunia (16 Mei 1948) dan diangkat menjadi Presiden Israel pertama periode 1949 -1952. Ungakapan terima kasih Inggris dan upaya memenuhi permintaan Weizman untuk mendirikan tanah air bangsa Yahudi tertuang dalam Deklarasi Balfour, yaitu deklarasi yang mendukung pendirian negara Yahudi di tanah Palestina.
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Sajian | utama 3. Perjanjian Versailes Perjanjian Versailles (1919) adalah suatu perjanjian damai yang secara resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Jerman. Setelah enam bulan negosiasi melalui Konferensi Perdamaian Paris, perjanjian ini akhirnya ditandatangani sebagai tindak lanjut dari perlucutan senjata yang ditandatangani pada bulan November 1918 di Compiègne Forest, yang mengakhiri perseturuan sesungguhnya. Salah satu hal paling penting yang dihasilkan oleh perjanjian ini adalah bahwa Jerman menerima tanggung jawab penuh sebagai penyebab peperangan dan, melalui aturan dari pasal 231247, harus melakukan perbaikanperbaikan pada negara-negara tertentu yang tergabung dalam Sekutu. Namun bagi rakyat Jerman sendiri, Perjanjian Versailles dianggap sebagai hukuman tidak fair yang lebih banyak dipengaruhi oleh kebencian dan dendam dari negaranegara yang pernah di perangi Jerman. Mereka pun percaya bahwa dibalik lahirnya perjanjian itu adalah Yahudi dan komunis, maka semenjak saat itu, di Jerman gerakan Anti-Semitisme mulai berkembang. 4. Mandat Britania Pada tahun 1923, setelah Perang Dunia I selesai dan negara Kekhalifahan Utsmaniyah Turki runtuh, berdirilah negara baru Republik Turki. Inggris yang merupakan pemenang PD I, sesuai keputusan dari Liga Bangsa-Bangsa mendapat
daerah baru di sebelah selatan Turki, yang meliputi Libanon; Suriah; dan Transjordania untuk jangka waktu dari tahun 1920-1948. Sementara Republik Turki menguasai kawasan yang seperti sekarang ini. Penguasaan daerah baru bekas wilayah kekuasaan Kekhalifahan Turki ini dituangkan dalam sebuah resolusi yang dikenal dengan nama Mandat Britania atas Palestina (British Mandate of Palestine). Dalam Mandat Britania itu kawasan yang sekarang dikuasai Israel, Yordania, dan Palestina masih masuk ke wilayah Transjordania. Populasi wilayah ini pada saat itu secara dominan merupakan Arab Muslim, sedangkan pada wilayah perkotaan seperti Yerusalem, secara dominan merupakan Yahudi. Mandat Britania ini memicu Aliyah Ketiga (1919–1923) dan Aliyah Keempat (1924–1929), yang secara keseluruhan membawa 100.000 orang Yahudi ke Palestina. Setelah terjadinya kerusuhan Jaffa, Britania membatasi imigrasi Yahudi, dan wilayah yang ditujukan sebagai negara Yahudi dialokasikan di Transyordania. 5. Nazi Di Jerman tahun 1924, Adolf Hitler, setelah bebas dari pejara karena melakukan kudeta di Munich pada tahun 1923, memulai lagi karier politiknya sebagai pemimpin partai Nazi. Dalam sebuah pidato politik yang penuh propaganda, Hitler mengkampanyekan gerakan PanJermanisme, Anti-Semitisme, Anti-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
15
Militer SA‐Nazi yang dijuluki Pasukan Gurun melakukan aksi segel terhadap toko‐toko milik kaum Yahudi di Ber‐ lin, pada tahun 1933. (Photo: NIOD Collection, Amster‐ dam)
Komunis dan mengecam Perjanjian Versailles. Pidato propaganda Nazi itu mendapat dukungan penuh dari publik dan nama Hitler semakin popular di masyarakat Jerman. Pidato Hitler itu melahirkan babak baru yang hitam bagi kaum Yahudi. Meningkatnya gerakan Nazi pada tahun 1930 menyebabkan Aliyah kelima (1929-1939), dengan masuknya seperempat juta orang Yahudi ke Palestina. Gelombang masuknya Yahudi secara besar-besaran ini menimbulkan Pemberontakan Arab di Palestina 1936-1939, memaksa Inggris membatasi imigrasi dengan mengeluarkan Buku Putih 1939. 6. Holocoust Tahun 1933, Adolf Hitler terpilih sebagai Kanselir Jerman. Di bawah kepemimpinan Hitler pembantaian besar-besaran terhadap kaum Yahudi terjadi, yang dikenal dengan istilah Holocoust. Holocoust adalah genosida terhadap lebih dari enam juta penganut 16
Yahudi selama Perang Dunia II. Suatu program pembunuhan sistematis yang didukung oleh negara Jerman Nazi, dipimpin oleh Adolf Hitler, dan berlangsung di seluruh wilayah yang dikuasai oleh Nazi. Dari sembilan juta Yahudi yang tinggal di Eropa sebelum Holocaust, sekitar dua pertiganya tewas. Secara khusus, lebih dari satu juta anak Yahudi tewas dalam Holocaust, serta kira-kira dua juta wanita Yahudi dan tiga juta pria Yahudi. Penyiksaan dan genosida dilakukan dalam beberapa tahap. Sejumlah hukum untuk menghapuskan keberadaan orang Yahudi dari masyarakat sipil diberlakukan di Jerman bertahun-tahun sebelum dimulainya Perang Dunia II. Kamp konsentrasi didirikan yang di dalamnya para tahanan diharuskan melakukan kerja paksa hingga mereka mati akibat kelelahan atau penyakit. Ketika Jerman menaklukan wilayah baru di Eropa Timur, satuan khusus yang disebut Einsatzgruppen membantai musuhmusuh politik melalui penembakan massal. Nazi memerintahkan orang Yahudi untuk dikurung di ghetto sebelum dipindahkan dengan kereta barang ke kamp pemusnahan. Di sana, jika mereka selamat dalam perjalanan, sebagian besar dari mereka secara sistematis dibunuh di dalam kamar gas. Peristiwa Holocoust itu memunculkan migrasi besar-besaran Yahudi Jerman ke berbagai negara di Eropa. Namun disebabkan gerakan
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Sajian | utama Anti-Semitisme di benua Eropa sudah sangat meluas, hampir sebagian besar negara Eropa menolak pengungsi kaum Yahudi. Sebagai reaksi atas penolakan negara-negara di dunia yang menolak menerima pengungsi Yahudi yang melarikan diri dari Holocaust, dibentuklah gerakan bawah tanah yang dikenal sebagai Aliyah Bet yang bertujuan untuk membawa orang-orang Yahudi ke Palestina. Al hasil, pada akhir Perang Dunia II jumlah populasi orang Yahudi telah mencapai 33% populasi Palestina, meningkat drastis dari sebelumnya yang hanya 11% pada tahun 1922. 7. Terbentuknya Negara Baru ‘Israel’ Setelah 1945, Inggris Raya malah terlibat dalam konflik kekerasan dengan Yahudi. Pada tahun 1947, pemerintah Inggris menarik diri dari Mandat Britania atas Palestina, dan menyatakan bahwa Inggris tidak dapat mencapai solusi yang diterima baik oleh orang Arab maupun Yahudi. Badan PBB yang baru saja dibentuk, kemudian menyetujui Rencana Pembagian PBB (Resolusi Majelis Umum PBB 18) pada 29 November 1947. Rencana pembagian ini membagi Palestina menjadi dua negara, satu negara Arab, dan satu negara Yahudi. Yerusalem ditujukan sebagai kota Internasional – corpus separatum – yang diadministrasi oleh PBB untuk menghindari konflik
status kota tersebut. Komunitas Yahudi menerima rencana tersebut, tetapi Liga Arab dan Komite Tinggi Arab menolaknya atas alasan kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Pada 1 Desember 1947, Komite Tinggi Arab mendeklarasikan pemogokan selama 3 hari, dan kelompok-kelompok Arab mulai menyerang target-target Yahudi. Perang saudara dimulai ketika kaum Yahudi yang mula-mulanya bersifat defensif perlahan-lahan menjadi ofensif. Ekonomi warga Arab-Palestina runtuh dan sekitar 250.000 warga Arab-Palestina diusir ataupun melarikan diri. Pada 14 Mei 1948, sehari sebelum akhir Mandat Britania, Agensi Yahudi memproklamasikan kemerdekaan dan menamakan negara yang didirikan tersebut sebagai ‘Israel’. Sehari kemudian, gabungan lima negara Arab, yaitu ; Mesir, Suriah, Yordania, Lebanon dan Irak, menyerang Israel, dan menimbulkan Perang Arab-Israel 1948. Maroko, Sudan, Yaman dan Arab Saudi juga membantu mengirimkan pasukan untuk bergabung dengan gabungan militer dari negara anggota Liga Arab. Setelah satu tahun pertempuran, genjatan senjata dideklarasikan dan batas wilayah sementara yang dikenal sebagai Garis Hijau ditentukan. Yordania kemudian menganeksasi wilayah yang dikenal sebagai Tepi Barat dan Yerusalem Timur, se-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
17
Sajian | utama dangkan Mesir mengontrol Jalur Gaza. Israel kemudian diterima sebagai anggota PBB pada tanggal 11 Mei 1949. Selama konflik ini, sekitar 711.000 orang Arab Palestina (80% populasi Arab) mengungsi keluar Palestina. Pada masa-masa awal kemerdekannya, ditandai dengan imigrasi massal para korban yang selamat dari Holocaust dan orang-orang Yahudi yang diusir dari tanah Arab. Populasi Israel meningkat dari 800.000 menjadi 2.000.000 dalam jangka waktu sepuluh tahun antara 1948 sampai dengan 1958. Kebanyakan pengungsi tersebut ditempatkan di perkemahan-perkemahan yang dikenal sebagai Ma'abarot. Sampai tahun 1952, 200.000 imigran bertempat tingal di kota kemah ini. Semenjak berdirinya negara Isreal, negara itu sudah tidak diterima oleh negara-negara tetangganya. Di dalam negeri sendiri, mereka harus berhadapan dengan keturunan Arab -Israel yang merasa terjajah dan terusir dari tanahnya. Bahkan perlawanan itu terus terjadi hingga sekarang. Perang Arab-Israel Perang Arab-Israel 1948, atau orang Israel menyebutnya sebagai "Perang Kemerdekaan" adalah konflik bersenjata pertama dari serangkaian konflik yang terjadi antara Israel dan tetangga-tetangga Arabnya dalam konflik Arab-Israel. Bagi orang-orang Palestina, perang ini menandai awal dari rangkaian ke18
jadian yang disebut sebagai "Bencana" (Bahasa Inggris: "The Catastrophe", Bahasa Arab: .(النكبة Pada tahun 1947, Perserikatan Bangsa-Bangsa memutuskan untuk membagi wilayah Mandat Britania atas Palestina. Tetapi hal ini ditentang keras oleh negara-negara Timur Tengah lainnya dan juga banyak negeri-negeri Muslim. Kaum Yahudi mendapat 55% dari seluruh wilayah tanah meskipun hanya merupakan 30% dari seluruh penduduk di daerah ini. Sedangkan kota Yerusalem yang dianggap suci, tidak hanya oleh orang Yahudi tetapi juga orang Muslim dan Kristen, akan dijadikan kota internasional. Israel diproklamasikan pada tanggal 14 Mei 1948 dan sehari kemudian langsung diserbu oleh tentara dari Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, Irak dan negara Arab lainnya. Tetapi Israel bisa memenangkan peperangan ini dan malah merebut kurang lebih 70% dari luas total wilayah daerah mandat PBB Britania Raya, Palestina. Perang ini menyebabkan banyak kaum Palestina mengungsi dari daerah Israel. Tetapi di sisi lain tidak kurang pula kaum Yahudi yang diusir dari negara-negara Arab lainnya. Perang Enam Hari Perang Enam Hari (bahasa Ibrani: מלחמת ששת הימיםMilkhemet Sheshet HaYamim, bahasa Arab: حرب األيام الستةħarb al-'ayyam as-sittah), juga dikenali sebagai Perang Arab-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
SEBELUM
SESUDAH
Peta kawasan Israel –Palestina sebelum dan sesuadah terjadi Perang Enam Hari pada tahun 1967
Israel 1967, merupakan peperangan antara Israel menghadapi gabungan tiga negara Arab, yaitu Mesir, Yordania, dan Suriah, dan ketiganya juga mendapatkan bantuan aktif dari Irak, Kuwait, Arab Saudi, Sudan dan Aljazair. Perang tersebut berlangsung selama 132 jam 30 menit (kurang dari enam hari), hanya di front Suriah saja perang berlangsung enam hari penuh. Pada bulan Mei tahun 1967, Mesir mengusir United Nations Emergency Force (UNEF) dari Semenanjung Sinai; ketika itu UNEF
telah berpatroli di sana sejak tahun 1957 (yang disebabkan oleh invasi atas Semenanjung Sinai oleh Israel tahun 1956). Mesir mempersiapkan 1.000 tank dan 100.000 pasukan di perbatasan dan memblokade Selat Tiran (pintu masuk menuju Teluk Aqaba) terhadap kapal Israel dan memanggil negara-negara Arab lainnya untuk bersatu melawan Israel. Pada tanggal 5 Juni 1967, Israel melancarkan serangan terhadap pangkalan angkatan udara Mesir karena takut akan terjadinya invasi oleh Mesir. Yordania lalu menyer-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
19
Sajian | utama ang Yerusalem Barat dan Netanya. Pada akhir perang, Israel merebut Yerusalem Timur, Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Tepi Barat, dan Dataran Tinggi Golan. Hasil dari perang ini memengaruhi geopolitik kawasan Timur Tengah sampai hari ini. Intifadah Intifadah (dari bahasa Arab: انتفاضةintifāḍah "melepaskan diri") adalah sebuah istilah Islam yang berarti perlawanan. Dalam konflik Israel-Palestina, Intifadah mencakup seluruh gerakan perlawanan untuk merebut kembali tanah Palestina pra-Israel, aksi ini didorong oleh rasa tertindas dan kehilangan yang dirasakan oleh para penduduk Palestina sejak peristiwa pengusiran paksa oleh tentara Yahudi setelah perang 6 hari. Intifadah Palestina pertama dimulai pada 1987 dan berakhir pada 1993 dengan ditandatanganinya Persetujuan Oslo dan pembentukan Otoritas Nasional Palestina. Serangan Israel ke Gaza JuniAgustus 2014 Serangan Israel ke Gaza kali ini dilatarbelakangi oleh aksi penculikan terhadap 3 orang remaja Israel yang diculik pada hari Kamis, 12 Juni 2014. Tiga remaja dan pelajar seminari Israel, 2 orang berusia 16 tahun dan seorang berusia 19 tahun, diculik pada malam hari ketika dalam perjalanan pulang ke rumah dari sekolah di Tepi Barat. Salah 20
satu remaja yang diculik diketahui bernama Naftali Frankel (16), ia memiliki kewarganegaraan ganda, yaitu Israel dan Amerika Serikat. Dalam aksi penculikan itu, menurut pihak kepolisian Israel, salah satu remaja yang bernama Gil -Ad Shaer, sempat menelepon polisi selama beberapa detik dan mengatakan, “mereka menculik kami.” Polisi menduga ketiganya diculik dan dimasukkan ke dalam mobil yang dikemudikan seorang militan Hamas yang menyamar menjadi pria religi Yahudi ditemani seorang pria yang menggunakan senjata api. Dua hari setalah aksi penculikan itu, yaitu Sabtu tanggal 14 Juni 2014, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh kelompok Hamas melakukan penculikan pada tiga remaja Israel di Tepi Barat. Netanyahu menyatakan terdapat 80 tersangka dalam penculikan tiga remaja ini. Seluruh tersangka yang disebut Israel berasal dari Palestina, yang puluhan diantaranya adalah anggota Hamas. Namun, Netanyahu tidak mengatakan bagaimana Israel menentukan tersangka yang berada di balik insiden penculikan itu. Israel meminta Pemerintah Bersatu Palestina harus bertanggung jawab atas keselamatan remaja yang diculik dalam teritori wilayah pemerintahan itu. Netanyahu menekankan, keterlibatan Hamas dalam penculikan akan memiliki implikasi serius jika hal itu terbukti. Pada hari itu pula Netanyahu memerintahkan pasukan militer dan polisi Israel
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Sajian | utama agar mencari dan menangkap para pelaku. Senin, 16 Juni 2014, Israel melakukan penangkapan besar-besaran terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang dicurigai masuk dalam komplotan penculik. Diberitakan CNN, sejak ketiga pemuda hilang antara Kamis atau Jumat pekan lalu di permukiman Yahudi dekat Tepi Barat, tentara Israel telah menangkap lebih dari 150 warga Palestina. Tidak pandang bulu, di antara yang tertangkap adalah anggota parlemen Palestina maupun para pemimpin Hamas. Menurut juru bicara Angkatan Bersenjata Israel, Peter Lerner, cara ini dilakukan untuk menekan pelaku agar membebaskan ketiga pemuda tersebut. “Hamas ada di balik ini, dan kami akan melakukan apa pun untuk menggoyang pertahanan mereka agar anak-anak itu bisa dipulangkan secepatnya,” kata Lerner. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyalahkan Pemerintahan Fatah di bawah kepemimpinan Mahmoud Abbas yang pada April 2014 menendatangani perjanjian rekonsiliasi dengan Hamas. Menurutnya, persatuan Fatah dan Hamas telah merugikan Israel. Tudingan Netanyahu mendapat bantahan dari Hamas, biar demikian beberapa anggota kelompok itu menyambut baik penculikan ketiga remaja tersebut. Di tengah situasi yang semakin tegang di Tepi Barat, militer Israel membanjiri Hebron dengan ribuan tentara tambahan, mengerahkan unit-unit anti-
roket di dua kota wilayah selatan dan memanggil ratusan pasukan cadangan. Pasukan Israel menyisir desadesa di sekitar Hebron dan secara efektif telah menutup kota tersebut. Pasukan payung diperintahkan untuk mendirikan perkemahan di sekeliling Hebron dan balon pengintai diluncurkan. Di desa Beit Einoun, prajurit Israel memeriksa balkon dan kamar-kamar kediaman penduduk, sementara warga hanya bisa melihat tanpa bisa berbuat apaapa. Masuknya pasukan Israel ke Tepi Barat tidak lepas dari ‘restu’ yang diberikan Mahmoud Abbas. Mengetahui hal itu, Hamas mengecam tindakan yang dilakukan oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas atas tindakannya yang bekerjasama dengan Israel untuk mencari tiga pemuda Israel yang diculik di Tepi Barat. “Koordinasi keamanan dengan Israel adalah sebuah bentuk pelanggaran terhadap perjanjian Kairo,” ungkap Juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri. Seperti dilansir Maan News, Jumat tanggal 20 Juni 2014. Dalam perjanjian rekonsiliasi antara Fatah dan Hamas disebutkan, bahwa kerjasama dengan Israel adalah sebuah pelanggaran yang dapat dibawa ke ranah hukum. Kecaman itu datang setelah operasi pencarian yang dilakukan oleh pemerintah Israel telah memakan dua korban jiwa dari pihak Palestina, dan dalam prosesnya pasukan Israel sendiri telah menahan lebih dari 250 warga Palestina.
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
21
Sajian | utama Kemarahan Hamas ini direalisasikan dalam bentuk serangan massif dengan meluncurkan rudalrudalnya dari gedung-gedung di Kota Gaza yang diarahkan ke wilayah Israel, terutama ke kota Tel Aviv yang memiliki sistem pertahanan Iron Dome. Israel yang memiliki sistem pertahanan paling cangih di antara negara-negara yang ada di Timur Tengah membalas serangan rudal Hamas. Lokasi-lokasi peluncuran rudal Hamas yang mampu terdeteksi oleh radar Israel ternyata lokasi-lokasi yang sesungguhnya terlarang untuk diserang, seperti rumah sakit, gedung-gedung pendidikan, dan sarana-sarana kemanusiaan lainnya. Akibatnya gedunggedung itu menjadi sasaran roketroket Israel dan menewaskan begitu banyak warga sipil, terutama wanita dan anak-anak tanpa dosa. Israel semakin gelap mata ketika pada tanggal 30 Juni 2014, militer Israel akhirnya menemukan tiga remaja Yahudi yang hilang lebih dari dua pekan lalu. Namun, ketiganya ditemukan dalam kondisi sudah tewas. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu marah dan bersumpah akan memberikan balasan setimpal kepada pihak Hamas yang dia tuduh sebagai pelakunya. Tidak jelas bagaimana kondisi ketiga remaja itu tewas. Media setempat melaporkan, ketiga jenazah remaja Israel itu ditemukan di sebuah lapangan dekat Halhul, sebuah kota di Hebron utara, tidak jauh dari Tepi Barat bagian selatan. 22
Ketiganya sudah dicari sejak hilang 12 Juni 2014. Dua anggota militan Hamas sudah ditetapkan militer Israel sebagai tersangka penculikan tiga remaja Israel berusia 16 hingga 19 tahun itu. Pejabat Israel menduga tiga remaja itu tewas ditembak setelah diculik. Netanyahu mengatakan, Hamas akan menerima ganjaran atas tewasnya tiga remaja Israel. Selasa, 1 Juli 2014, Pesawat Israel menjatuhkan lusinan bom di Jalur Gaza. Tentara mengatakan bahwa pesawatnya membom 34 lokasi di Gaza, kebanyakan dari lokasi itu milik Hamas, sebagai reaksi terhadap 18 roket yang ditembakkan ke Israel sejak hari Minggu. Dua orang luka ringan, kata pejabat kesehatan Gaza. Di Tepi Barat, juru bicara militer Israel mengatakan, pasukan menembaki seorang pria, yang diidentifikasi oleh para pejabat Palestina sebagai Yusuf Ibrahim Abu Zagha, 19, yang melemparkan peledak pada para prajurit yang berusaha untuk menangkap seorang anggota Hamas di kamp pengungsi Jenin. Militer menambahkan bahwa tiga warga Palestina ditahan di Tepi Barat, sementara pejabat Palestina mengatakan lima orang telah ditangkap. Sehari kemudian, Selasa, 2 Juli 2014, seorang remaja Palestina bernama Mohammed Abu Khudair yang berusia 16 tahun diculik dan dibakar hingga tewas di luar rumahnya di Yerusalem Timur. Mayatnya ditemukan di sebuah hutan di Yerusalem tak lama kemudian. Palestina
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Photo serangan pesa‐ wat‐pesawat Israel ke Jalur Gaza (Photo: www.Indymedia.com)
langsung menuduh ekstrimis Yahudi sebagai pelaku pembunuhan Abu Khudair, sebagai pembalasan atas pembunuhan tiga remaja Israel sebelumnya. Namun Israel tetap menyalahkan Hamas sebagai pihak yang memicu aksi penculikan dan pembunuhan balasan itu. Pembunuhan Abu Khudair memicu aksi kekerasan di Jerusalem Timur, yang kemudian mengakibatkan protes besar-besaran dan berujung pada penghancuran stasiunstasiun kereta api, bentrok dengan polisi, dan aksi-aksi kekerasan lainnya. Kerusuhan itu meluas hingga ke Israel Utara. Pada Minggu, 6 Juli 2014, kerusuhan mulai mereda setelah Polisi Israel berhasil menangkap enam tersangka Yahudi dalam kasus pencu-
likan dan pembunuhan seorang remaja Palestina yang dibakar hiduphidup itu. Penangkapan ini merupakan terobosan baru dalam kasus yang telah memicu demonstrasi dan aksi kekerasan di Yerusalem dan Israel Utara. Dalam sebuah pernyataan, kepolisian Israel dan badan keamanan Shin Bet mengatakan keenam tersangka sedang diinterogasi. Penangkapan ini terjadi setelah polisi mengetahui lokasi mobil yang digunakan oleh keenam tersangka dan beberapa petikan gambar kamera keamanan yang menunjukkan lokasi penculikan. Hasil penyelidikan polisi mengungkapkan upaya penculikan seorang remaja lain beberapa hari sebelumnya di kawasan pemukiman yang sama di Jerusalem
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
23
Sajian | utama Timur dan menyimpulkan bahwa kedua kasus itu saling terkait. Kerusuhan di Tepi Barat tidak lagi berkembang, namun di Gaza, pasukan Israel terus membombardir kawasan-kawasan dan bangunanbangunan yang dicurigai sebagai basis Hamas. Netanyahu menyebut aksi itu belum akan berakhir hingga Hamas menghentikan aksinya ‘meroket’ kota-kota Israel. Pada tanggal 8 Juli 2014, di bawah payung Operasi Perisai Perlindungan, Israel menggempur Gaza dengan serangan udara, yang dibalas serangan roket oleh Hamas. Setelah 10 hari serangan itu gagal menghentikan serangan roket Hamas, Israel melancarkan serbuan darat dengan dukungan udara dan angkatan laut. Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengatakan tujuan serang itu adalah menghancurkan terowongan dari Gaza ke Israel yang biasa dipakai Hamas. Perdana Menteri yang berasal dari partai Likud itu pun mengklaim bahwa operasi tersebut telah mendapat dukungan dari parlemen Israel. Klaim sepihak inilah yang kemudian membongkar motivasi sebenarnya dari serangan Israel ke Gaza. Memasuki bulan Agustus, intervensi internasional dan gejolak politik berhasil meredam agresi militer Israel, dan mereka sepakat untuk melakukan gencatan senjata sementara. Latar Belakang Politis Dibalik Serangan ke Gaza 24
Ternyata aksi serangan Israel ke Gaza tidak sepenuhnya didukung oleh anggota parlemen, Knesset. Adalah Jamal Zahalka, seorang anggota parlemen dari partai oposisi Balad, yang secara keras menolak aksi militer Israel ke Gaza. Penolakan itu disampaikan saat Inspektur Jenderal Polisi Yohanon Danino memberikan penjelasan di hadapan komite dalam negeri Knesset sehubungan dengan tindakan polisi terhadap pengunjuk rasa keturunan Arab Israel. Dalam forum itu Jamal Zahalka menuding polisi dan militer Israel sebagai kelompok pembunuh. Akibat protes kerasnya Jamal diseret petugas keamanan gedung parlemen. Setelah aksi protes Jamal Zahalka, tiga partai sayap kiri yang beroposisi, yaitu Partai Meretz, United Arab List Ta’al, dan Balad, melontarkan mosi tidak percaya kepada pemerintah. Partai Meretz menolak keras serangan militer ke Gaza dan minta dilakukan pembaruan negosiasi diplomatik dengan Otoritas Palestina. Tujuannya agar tercapai solusi nyata yang dapat membawa negara pada keamanan dan stabilitas. Selain partai oposisi ternyata partai koalisi pemerintahan, yaitu Partai Yisrael Beiteinu juga melakukan protes keras dengan cara memutuskan hubungan koalisi dengan Partai Likud. Pemimpin Partai Yisrael Beiteinu, yang juga menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Israel,
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Sajian | utama Avigdor Lieberman mengatakan partainya telah mengakhiri aliansi dengan Partai Likud (kubu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu). Keputusan itu diumumkan dalam konferensi pers setelah terjadi perselisihan sengit antara Lieberman dan Netanyahu dalam berbagai masalah. Lieberman, yang memimpin sayap kanan nasionalis Yisrael Beiteinu, telah menjalin aliansi dengan Netanyahu sekitar 20 bulan yang lalu. Lieberman mengaku bahwa perbedaan pendapat dengan Netanyahu merupakan alasan utama mengakhiri hubungan dengan Partai Likud. Lieberman mengecam keras rencana Netanyahu dalam menangani kasus Palestina dan seruannya melakukan operasi militer besarbesaran di Jalur Gaza yang terkepung. Aksi-aksi penolakan agresi militer Israel ke Gaza dari dalam negeri itu berhasil membuka tabir rahasia dibelakang serangan Israel. Sedikitnya ada dua skenario politis yang tercium dari agresi militer Israel itu yang ternyata sangat menguntungkan Partai Likud dan Benyamin Netanyahu. Skenario Pertama; serangan ke Gaza menjadi pertarungan penting bagi karier politik Netanyahu dan Partai Likud yang dalam beberapa tahun ke depan akan bertarung dalam pemilu Israel. Di kalangan politisi Israel percaya bahwa perjuangan melawan kelompok-kelompok Intifada Palestina selalu akan menjadi amunisi ampuh untuk kemenangan politik
di masa depan. Dalam hal ini, publik Israel telah mengasosiasikan ‘menegakkan perdamaian’ yaitu dengan menumpas kelompokkelompok perlawanan Palestina. Mereka meyakini, keberlangsungan perdamaian di Israel akan tercipta jika Palestina tidak melakukan perlawanan dan mau mengakui Israel sebagai sebuah negara. Sikap inilah telah terbukti di masa-masa kepemimpinan sebelumnya. Beberapa pemimpin Israel sebelumnya, seperti Simon Perez dan Yitzhak Rabin yang menggagas perdamaian dengan Palestina malah mendapat mosi tidak percaya dari publik dan popularitas mereka berdua dengan partai pengusungnya terus menurun. Oleh karenanya, jika Netanyahu berhasil menghalau roket-roket Hamas dan menumpas gerakan itu di Jalur Gaza maka ia akan dianggap sukses menghancurkan teroris yang menjadi ancaman nasional bagi Israel, dan tentu saja hal itu akan mengharumkan nama Partai Likud yang mengusungnya dan memiliki potensi besar untuk memenangi pemilu. Dalam pemilihan umum mendatang Netanyahu akan mendapat lawan yang sangat berat, diantaranya ada Moshe Feiglin, Gideon Sa’ar (saat ini menjabat Menteri Dalam Negeri), dan Menteri Kesejahteraan Moshe Kahlon, untuk itu dia sangat membutuhkan ‘prestasi’ untuk kemenangan di pemilu tersebut. Kedua; serangan ke Gaza itu bertujuan untuk menghancurkan per-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
25
Sajian | utama janjian rekonsiliasi antara Hamas dan Fatah yang sudah terbentuk pada April 2014 yang lalu. Selain itu juga untuk menghambat perkembangan Palestina yang semakin hari semakin mendapat dukungan dari negara-negara di dunia untuk menjadi sebuah negara meredeka. Jika Palestina merdeka, tidak ada halangan bagi mereka untuk mengajukan Israel ke Mahkamah Internasional atas kejahatan kemanusiaan terhadap warga Arab-Israel yang telah diusir dari tanahnya. Naiknya peringkat Palestina di PBB menjadi status non-member observer state alias negara peninjau, memang bukan berarti Palestina lantas menjadi anggota penuh PBB, namun setidaknya PBB mengakui Palestina sebagai negara. Prestasi penting bagi Palestina ini terjadi pada tanggal 29 November 2012, di Sidang Umum PBB. Saat itu, melalui voting untuk menentukan nasib Palestina, tanpa diduga Palestina mendapat dukungan dari 139 negara, 9 negara menolak dan 41 negara lainnya abstain. Dari sejumlah negara yang mendukung Palestina, terdapat tiga negara anggota tetap PBB yaitu Rusia, Perancis dan Tiongkok. Disamping itu negara-negara yang tergabung dalam Gerakan Non Blok, OKI, sebagian negara-negara Uni Eropa seperti Italia; Spanyol; dan juga negara Skandinavia sepakat mendukung Palestina. Sedangkan negara-negara yang mendukung Israel hanya 9 negara, 26
selain Israel dan AS sendiri, yaitu K an ad a, N au r u , K e p u l a u an Marchell, Panama, Republik Ceko, dan Palau. Kemenangan Palestina di sidang umum PBB itu membuatnya bisa bergabung dengan organisasi internasional manapun. Dalam statusnya sekarang ini Palestina bisa terlibat dalam berbagai perjanjian internasional. Bagi Israel sendiri kemajuan Palestina itu dianggap sebagai ancaman berbahaya karena bangsa Yahudi akan kembali kehilangan Tanah Israel seperti yang telah mereka alamai 4000 tahun yang lalu. [][] Referensi: 1. Majalah Tempo, Edisi 4-10 Agustus 2014 2. Liputan6.com 3. Kompas.com 4. www.republika.co.id/berita/ internasional/palestinaisrael/12/03/11/m0qb74-inilahkronologis-serangan-israel-ke-gaza 5. JPNN 6. wikipedia.org/wiki/ Chaim_Weizmann 7. britannica.com/EBchecked/ topic/648813/World-War-II 8. www.history.com/topics/worldwar-I 9. wikipedia.org/wiki/Nazisme 10. wikipedia.org/wiki/Aseton 11. wikipedia.org/wiki/Israel 12. wikipedia.org/wiki/Intifada 13. wikipedia.org/wiki/ Palestine_Liberation_Organization 14. britannica.com/EBchecked/ topic/264012/Theodor-Herzl
Penulis: Abina Tsanie Pemerhati Sosial tinggal di Bogor
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
27
Buku ini merupakan salah satu bagian dari buku karya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. yang berjudul Tadzkiratusy Syahadatain yang diterbitkan di Qadian pada tanggal 14 Desember 1903 M
Bagian Ke‐7 (Terakhir) Dari antara tanda-tandanya itu adalah bahwa mereka itu mencari surga menghendaki pertemuan dengan Tuhan, bukan daging burung, bukan pula anggur hitam. Engkau akan dapati yang nampak pada mereka itu adalah kemurahan tangan untuk bergegas melaksanakan perintah-perintah Tuhan alam semesta.
Penterjemah: Abdul Karim Mun’im ular. Mereka memasuki taman dan wajah mereka bercahaya seperti kilat apabila ia berkilau. Mereka mendapati muka para ahli dunia adalah muka yang hitam, maka segera mereka melakukan pemutihan. Mereka bangkit untuk mengadakan perbaikan pada mereka sebagaimana seekor ayam betina mengeluarkan
“Dari antara tanda-tandanya itu adalah bahwa mereka itu mencari surga menghendaki pertemuan dengan Tuhan, bukan daging burung, bukan pula anggur hitam. Engkau akan dapati yang nampak pada mereka itu adalah kemurahan tangan untuk bergegas melaksanakan perintah-perintah Tuhan alam semesta.” Mereka mengeluarkan sumbatan yang menudungi tabiat manusia. Dengan kebenaran mereka, mereka telah membuka sumbatan mengenai keyakinan kepada Tuhan. Itu karena Allah telah mencabut atas mereka kuda Tajalliyat, maka mereka merobohkan bangunan yang ada pada mereka dan tidak tertinggal lagi ular nafsu, mereka masuk pada perlindungan Allah dari ular28
tahi atas telurnya. Mereka akan menolong setiap orang yang meminta pertolongan sekalipun dia bersin, tapi tidak kepada mereka yang setan bertelur dan menetaskan telurnya pada mereka. Kaum arif billah tidak akan mendustakan mereka kecuali yang bersumpah palsu, menyingkirkan dan mencukur habis perhiasan takwa. Yang memusuhi mereka itu tiada
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Terjemah Buku Masih Mau’ud as.: Alaamaatul Muqarabiin lain hanyalah seperti seorang perempuan yang tidak dapat menutup rapat mulutnya. Serangan wanita yang dari mulutnya keluar katakata keji dan kotor tidak akan mendatangkan kerugian kepada mereka. Kedua tangan mereka pecah-pecah ketika menghadapinya. Mereka akan berlari dari medan pertarungan seperti musang-musang. Akan engkau dapati keterangan sayidsayid ini seperti minuman susu kental lagi dingin yang mengikat hati, menjauhkan dari dosa-dosa. Allah akan menyingkirkan dari mereka yang busuk dan yang palsu pada perkara mereka dan akan menjadikan mereka seperti hadiah kepada orang-orang tercinta dan saudara-saudara mereka. Gelapnya penglihatan, sakitnya orang yang takabur dan orang yang setia kepada bisikan-bisikan setan akan dijauhkan dari mereka. Yang akan berpaling dari mereka adalah orang yang kurang akal dan yang akan menerima mereka hanyalah orang yang bertakwa yang sulit dimengerti. Rumah mereka diharamkan terhadap orang-orang fasik yang dengan sengaja berupaya melakukan kejahatan, mereka suka dengan lumut di air dan mereka menjauh dari mata air yang mengalir. Dari antara tanda-tanda mereka adalah mereka akan memotong dunia seperti tali anyaman dan untuk urusan agama mereka akan mengambilnya sekuat-kuatnya. Mereka akan mengambil manfaat dari kesenangan-kesenangan dunia
seperti apa-apa yang dibawa seekor semut dengan menggunakan mulutnya, dan dari takwa mereka akan menyapu bersih. Mereka akan membuat dirinya lurus seperti seorang pembuat panah yang sedang meluruskan panahnya. Segala keinginan yang ada pada mereka akan dimusnahkan dan yang tersisa adalah keinginan Tuhan sebagai pangkalnya, dan kepada pangkal atau pokok itu mereka berpegang teguh. Mereka akan mengutamakan Tuhan pada setiap jalan dan tidak akan memperdulikan hiruk pikuk orang-orang bodoh dan tidak akan memperhatikan ‘mereka itu termasuk manusia macam apa?’ dan mereka menyangka nasib mereka seperti tanaman yang dicabut tapi mereka tidak akan takut. Segala yang diajarkan dari Tuhan yang Maha Cinta dan bukan karena jerih payahnya akan mereka ajarkan. Mereka akan diberi minum dari yang Ghaib, mereka akan minum dengan puas. Mereka akan memotong ghairullah dengan mata pisau yang tajam, dan karena Allah mereka masuk ke dalam kelompok yang kesusahan. Iblis tidak bisa menempatkan mereka dalam kesulitan dan dengan nur-nur mereka itu, mereka akan melawannya, maka setan tidak akan mengurangi dari tempat air mereka yang mereka minum dan yang bengis di antara mereka yang akan mereka panggang merasa takut. Tidak akan engkau lihat pada mereka banyak bicara dan cepat juga tidak baik, tapi yang akan eng-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
29
kau lihat adalah ruh dan makrifat. Mereka memerangi keinginankeinginan nafsu mereka dan terjun dalam peperangan itu. Mereka itu adalah kaum yang cerdik bijaksana dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapatkan petunjuk. Mereka meminum minuman apa saja yang ada pada bejana perjalanan, karena mereka telah bersujud di hadapan Tuhan seperti seorang fakir dan juga karena mereka seperti seseorang yang tamak serta mereka tidak akan merasa puas. Mereka lebih memilih yang paling utama dan yang paling lezat. Allah mengeluarkan dan memotong keinginan-keinginan lainnya. Dan Allah memberi taufik kepada mereka dengan menolak yang selainnya dan memperbaiki jalan mereka menuju Allah supaya yang buruk cara jalannya mengetahui bahwa mereka itu adalah orangorang benar. Dari antara keistimewaan mereka adalah mereka akan disucikan dari keburukan-keburukan seperti seorang wanita yang kembali suci dari haidnya. Allah menerima taubat mereka dan mereka ditarik ke arah-Nya. Mereka merobohkan bangunaan nafsu dengan tangan mereka sendiri juga dengan tangan Allah. Mereka melihat Allah dengan mata ruh mereka yang indah dan mereka mensucikan diri mereka dari segala keraguan dan dalam hal ilmu mereka itu sempurna. Bagi mereka ada kedudukan yang sangat dekat dengan para Malaikat 30
“Api kecintaan mereka bersinar, sengatan kalajengking nafsu mereka hilang dan mata pedang mereka bertambah tajam, maka mereka potong segala penghalang. Mereka fana dalam pengkhidmatan kepada Tuhan, maka satu waktu pun tidak akan berlalu kecuali mereka sedang beribadah.
“
”
di sisi Allah karena mereka telah mengadakan perubahan pada diri mereka, mereka berdiri siap membawa beban dan mereka tetap kokoh seperti Hibthun, sebuah gunung. Api kecintaan mereka bersinar, sengatan kalajengking nafsu mereka hilang dan mata pedang mereka bertambah tajam, maka mereka potong segala penghalang. Mereka fana dalam pengkhidmatan kepada Tuhan, maka satu waktu pun tidak akan berlalu kecuali mereka sedang beribadah. Allah mencegah hati mereka dari selain Allah dan meluapkan rasa cinta kepada mereka. Semua bagian terkecil sekali pun yang ada pada mereka tunduk kepada Tuhannya dan kecintaan kepada Tuhan menjadi makanan mereka yang akan diberikan kepada mereka. Mereka meletakkan tangannya di atas makanan mereka su-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Terjemah Buku Masih Mau’ud as.: Alaamaatul Muqarabiin paya tidak diambil oleh selain mereka dan mereka adalah kaum yang dicemburui. Mereka menangis demi Kekasihnya dengan luruhan bulu matanya dan kesedihan-Nya menyakiti hati mereka. Mereka membuat penuh seperti tempat minum yang dipenuhi air karena mengingat-Nya dan demi untukNya sepanjang masa mereka dirundung kegelisahan. Hati mereka menjadi panas seperti batu yang dipanaskan dengan kecintaan Allah, rasa haus mereka kian bertambah karenanya. Bagi mereka ada kedudukan di sisi Allah yang tidak diketahui oleh makhluk, karena itu mereka memandang hina dan mencemarkan mereka. Dari antara tanda-tanda mereka itu adalah bahwa mereka tidak takut terhadap pukulan-pukulan fitnah, mereka akan menyeberangi lautan-lautan bala seperti kapalkapal yang membelah air. Mereka tidak akan mencampur-baurkan antara yang haq dengan yang batil dan mereka akan memperbaiki sesuatu yang sudah bercampur itu. Mereka akan mencari takwa dan tulus murni [melakukannya] tidak ada satu titik pun [bercampur kepadanya]. Mereka tidak menginginkan satu warna yang merata, mereka mempunyai tanah [yang warnanya hitam] yang tidak akan berpisah dengan hujan derasnya, karena hujan itu mereka menjadikannya hijau. Mereka memiliki tombak yang akan membunuh serigala. Fitrah mereka yang luhur lagi mulia menyerupai pembangkit-
pembangkit kobar nyala api, maka kualinya mendidih dengan kecintaan mereka menjadi matang. Dan orang yang datang dan duduk bersama-sama dengan mereka walaupun unta besar dan gemuk yang merasa terbebani dengan kecintaaan terhadap dunia, ia akan masuk kepada lubang jarum dengan berkat kaum yang bertakwa. Dan siapa saja yang termasuk penyembah Thaghut dan ia datang kepada mereka, maka tiba-tiba ia termasuk dari antara mereka yang saleh, tidak berbuat kefasikan. Dan siapa yang takabbur seperti setan dan dengan tiba-tiba mendatangi mereka untuk beriman, lalu ia tunduk dan patuh terhadap perintah Allah dan ia termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa. Maka jangan heran, Hai orang yang mendengar! Mereka itu mempunyai kedudukan yang lebih mulia dari itu, dan bagaimana aku menjelaskannya sedangkan kalian tidak memahaminya. Mereka itu adalah kaum yang menangis, air mata mereka tercurah lebih banyak dari air yang kamu minum. Dari antara tanda-tanda mereka itu adalah mereka mengeluarkan sumsum sumber kebaikan dari timbunan amal. Mereka meninggalkan kelebihan air hujan untuk ahli kesesatan, mereka mengambil yang murni dan tidak menyertakan kebakhilan dan mengenai kebenaran mereka akan menyelidikinya. Mereka akan menggerakkan segala sesuatu sehingga apa yang ada di
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
31
Terjemah Buku Masih Mau’ud as.: Alaamaatul Muqarabiin
“Dari antara tanda-tanda mereka itu adalah bahwa mereka tidak takut terhadap pukulanpukulan fitnah, mereka akan menyeberangi lautan-lautan bala seperti kapal-kapal yang membelah air.” bawahnya akan muncul dan apa yang mereka cari keluar di hadapan mereka. Mereka tidak akan mengingkari satu perkara pun yang diingkari oleh orang-orang bodoh malahan mereka akan membenarkannya. Mereka tidak hidup seperti orang-orang yang bisnis tapi tak bermodal, tapi mereka mengumpulkan kebaikan pasar akhirat dan tidak akan lengah. Mereka tidak akan mendengarkan kegelisahan dan keluh kesah hatinya seperti suara kuali yang mendidih dan dengan tongkat itu akan memukul iblis dan mereka akan menjauh dari segala kotoran, demi Sang Kekasih mereka memperuntukkan itu. Mereka mematahkan gigi geraham ular yang menyesatkan Adam dan memukulnya sampai roboh dengan cemeti yang melukai. Ular itu tidak dapat menghindari mereka dan ia akan lari dari kaum yang melemparinya. Mereka telah menyergapnya seperti seekor singa dan mereka mengharuskan dirinya supaya dapat memusnahkan sumbernya dan menyelamatkan manusia dari kejahatannya dan mereka pun tulus mengerjakan itu. Mereka akan mencabuti bulunya sebagaimana domba 32
jantan yang dibersihkan bulunya supaya dapat dilihat dalam keadaan tak berbulu, lalu dengan mata lembing mereka akan dilempar. Leher mereka tunduk kepada Tuhan mereka dan kepadaNya mereka berserah diri. Mereka adalah kaum yang pandangan mata manusia dibuat kabur dan mereka membuat takjub para Malaikat dengan perbuatan yang mereka lakukan. Mereka menaruh daging-daging mereka dalam pola Tuhan, dan Allah memakan habis apa yang terdapat di atas meja. Mereka dimakan dengan semut-semut kecintaan dan mereka fana karena kecintaan yang mereka pilih. Selesai [][] Penulis Mirza Ghulam Ahmad Qadiani Tanggal 14 Desember 1903 M
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Persiapan untuk Akhirat Hendaknya Dilakukan di Dunia ini Maksudnya adalah, bahwa untuk menyaksikan alam akhirat itu kita harus membawa mata dari dunia ini. Untuk merasakan alam [akhirat] itu harus diadakan persiapan di dunia ini juga. Nah, apakah dapat dianggap bahwa Allah Ta’ala membuat janji kemudian Dia tidak akan memenuhinya? Yang dimaksud dengan buta adalah orang yang kosong dari makrifat ruhaniah serta kelezatan ruhaniah. Seseorang dengan taqlid buta dikatakan Muslim (orang Islam) karena dia telah dilahirkan di dalam keluarga Islam (Muslim). Demikian juga seorang Kristen telah lahir di kalangan orang Kristen maka dia menjadi Kristen. Inilah yang menyebabkan orang seperti itu tidak menghormati Tuhan,
Rasul dan Al-Quran. Kecintaannya terhadap agamapun diragukan. Dia melewati waktu-waktunya di kalangan orang-orang yang mencela Tuhan dan Rasul-Nya. Sebabnya hany-
Malfuzat adalah kompilasi dari sabda‐sabda Imam Mahdi dan Al Masih Yang Dijanjikan, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. dari tahun 1891 sampai 1908. Sabda‐sabda itu dikumpulkan oleh tiga orang Ahmadi, yaitu Maulana Abdul Karim, Mufti Muhammad Shadiq dan Syekh Yaqub Ali Irfani. Mereka mengumpulkan sabda‐sabda itu, baik bersumber dari diri mereka sendiri atau pun dari para Ahmadi lainnya yang pernah bergaul dengan Hadhrat Imam Mahdi a.s. Pada tahun 1940 hingga 1947, Maulana Jalaluddin Syam melakukan penjilidan terhadap sabda‐sabda tersebut. Hasilnya terkumpullah sebanyak 10 jilid buku. Di masa kekhalifahan Khalifah ke IV, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad r.h. Malfuzat dijilid ulang dan dirampingkan menjadi 5 jilid. Kutipan‐kutipan Malfuzat yang diterbitkan SINAR ISLAM adalah Malfuzat yang telah dijilid menjadi 5 jilid. SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
33
Malfuzat alah bahwa orang seperti itu tidak memiliki mata ruhani. Di dalam dirinya tidak terdapat kecintaan terhadap agama. Dan selain itu, apakah seorang pencinta setia melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kekasihnya? Ringkasnya, Allah Ta'ala telah mengajarkan bahwa, “Aku siap untuk memberi, seandainya Engkau siap untuk mengambilnya." Jadi, memanjatkan doa pun sudah merupakan persiapan untuk mengambil hidayat (petunjuk) tersebut” (Malfuzat, jilid I, hal. 20 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897)
Tafsir Ayat ‘Huda-lil-muttaqiin’ ”Setelah doa [Al-Fatihah] tersebut, di permulaan Surah Al-Baqarah ada dikatakan, “Huda-lilmuttaqiin” (petunjuk bagi orangorang yang bertakwa), seolah-olah Allah Ta’ala sudah siap untuk memberi. Yakni, Kitab ini menjanjikan untuk menyampaikan orang mutaki (bertakwa) kepada kesempurnaannya. Jadi, artinya adalah bahwa Kitab [Al-Quran] ini bermanfaat bagi mereka yang bersedia untuk bertakwa dan mendengarkan nasihat. Orang mutaki pada derajat ini adalah dia yang secara alami siap untuk mendengarkan kebenaran. Misalnya, ketika seseorang menjadi Muslim (orang Islam) maka dia akan menjadi mutaki (orang yang bertakwa). Ketika datang hari-hari yang 34
baik bagi agama lain maka di dalam dirinya timbul ketakwaan, sedangkan keangkuhan, kesombongan serta takabur akan lenyap. Ini semua adalah penghalang-penghalang yang telah punah, dan dengan kepunahan semua itu maka jendela rumah yang gelap menjadi terbuka, dan sinarsinar pun telah masuk ke dalamnya. Ada pun yang difirmankan, bahwa Kitab ini adalah petunjuk bagi orang-orang mutaki (bertakwa) yakni “Huda- lil-muttaqīn” – kata ittiqa’ yang berasal dari bab if’al (perbuatan), bab ini digunakan untuk menyatakan suatu hal yang dilakukan dengan usaha (kerja-keras atau kegigihan). Yakni di dalamnya terdapat isyarat bahwa, “Ketakwaan yang Kami (Tuhan) inginkan tidak kosong dari usaha gigih (kerja keras), yang untuk menjaga ketakwaan itulah terdapat petunjukpetunjuk di dalam Kitab ini.” – seakan-akan orang mutaki (bertakwa) terpaksa harus menanggung derita susah-payah dalam melakukan kebaikan.” (Malfuzat, jilid I, hal. 21 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
Hamba yang Shalih “Ketika tahap ini telah dilalui, maka orang yang mengambil jalan tersebut menjadi hamba yang shalih, seakan -akan corak derita (susahpayah) tersebut telah sirna, dan orang shalih tersebut secara alami dan fitrati mulai melakukan kebaikan. Dia akan berada di dalam se-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Malfuzat jenis dārul aman (rumah yang aman), yang di dalamya tidak ada bahaya apa pun. Kini, segala peperangan melawan gejolak-gejolak nafsunya telah berakhir, dan dia telah berada di dalam suatu kondisi yang aman, dia terhindar dari segala macam bahaya. Ke arah inilah Pemberi petunjuk kita yang sempurna [Nabi Muhammad s.a.w.] telah mengisyaratkan, beliau s.a.w. bersabda, bahwa, “Pada setiap orang terdapat setan, tetapi setanku telah masuk Islam.” Jadi, orang mutaki (bertakwa) senantiasa berperang melawan setan, namun tatkala ia menjadi orang yang shalih maka segenap peperangan pun akan berakhir. Salah satu contohnya adalah sifat riya (pamer) harus ia perangi selama 24 jam. Orang mutaki berada di suatu arena yang senantiasa terjadi pertempuran. Jika Tangan karunia Allah besertanya maka dia akan menang. Misalnya sikap riya (pamer) yang keadaannya seperti semut, kadang-kadang manusia tanpa disadari melakukannya, namun pada saat-saat tertentu manusia memberikan kesempatan bagi sifat riya (pamer) itu untuk timbul di dalam hati. Contohnya, seseorang kehilangan pisau miliknya, lalu ia menanyakan kepada orang lain, maka pada kesempatan itu mulai timbul peperangan antara orang mutaki dengan setan, yang mengajarkan [kepadanya], bahwa cara bertanya seperti itu dari seorang pemilik merupakan suatu penghinaan, yang me-
mungkinkan akan timbul perasaan terbakar pada diri orang yang ditanya tersebut, sehingga mungkin saja dapat timbul perkelahian Pada saat itu seorang mutaki berperang dengan keinginan buruk nafsunya. Seandainya pada diri orang itu terdapat kejujuran yang hanya demi Allah, maka apa perlunya ia marah.” (Malfuzat, jilid I, hal. 21-22 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
Sejauh Mana Kejujuran Ditutupi, Sejauh itu Pula Baiknya Sebab sejauh mana kejujuran itu ditutupi maka sejauh itu pulalah baiknya. Misalnya, seorang pemilik batu permata bertemu dengan para pencuri di tengah jalan, dan para pencuri itu berembuk mengenai dirinya. Sebagian mengatakan bahwa dia adalah seorang kaya, dan sebagian lagi menebaknya sebagai orang miskin. Kini, sebagai perbandingan, pemilik permata tersebut akan lebih menyukai kelompok yang menyatakannya sebagai orang miskin. Demikian pula apa sebenarnya dunia ini, yaitu semacam dārul ibtila (tempat ujian dan cobaan). Yang baik adalah orang yang menutupi segala sesuatunya dan menghindarkan diri dari sikap riya (pamer). Orang-orang yang segala amal perbuatan mereka hanya demi Allah, mereka tidak menginginkan amalamal mereka diketahui oleh siapa pun. Inilah orang-orang yang mutaki
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
35
Malfuzat (bertakwa). Saya membaca di dalam buku Tadzkiratul Awliyā, bahwa seorang tua memohon di hadapan khalayak ramai bahwa dia memerlukan sejumlah uang dan semoga ada yang memberikan kepadanya. Kemudian seseorang, dengan menganggapnya sebagai amal shalih, memberikan uang sebanyak seribu rupees kepada orang tua itu. Setelah menerima uang tersebut orang tua itu memujimuji kebaikan hati dan kedermawanannya. Atas hal itu orang tersebut merasa sedih, sebab kalau di situ dia telah memperoleh pujian maka mungkin dia akan luput dan ganjaran di akhirat. Tidak beberapa lama berselang orang itu maju dan mengatakan bahwa uang tadi adalah milik ibunya, yang tidak ingin memberikannya kepada peminta tersebut. Akhirnya uang itu pun dikembalikan, dan setiap orang mengutuk orang tersebut serta dikatakan penipu, bahwa sebenarnya dia tidak berkeinginan untuk memberi. Ketika senja tiba orang tua itu pun kembali ke rumahnya, dan orang tadi pun datang kepadanya sambil membawa uang seribu rupees, lalu dia mengatakan, “Tadi Tuan telah membuat saya luput dari ganjaran akhirat dengan memberikan pujian kepada saya di hadapan umum. Itulah sebabnya saya membuat dalih itu. Sekarang uang ini adalah milik Tuan, tetapi janganlah Tuan memberitahukan nama saya kepada siapa pun.” (Malfuzat, jilid I, hal. 22-23 / Pidato Per-
36
tama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
Seorang Mutaqi Sejati Menginginkan Keterselubungan Seorang mutaki menyembunyikan dan merasahasiakan pemikirannya setelah ia memerangi nafs ammarahnya. Akan tetapi Allah Ta’ala senantiasa menzahirkan pemikirannya yang terselubung itu. Seperti halnya seorang manusia bejat ingin hidup bersembunyi dikarenakan perbuatan buruknya, maka seperti itu pula orang yang mutaki (bertakwa) dengan sembunyisembunyi mendirikan shalat serta risau kalau-kalau ada orang yang melihatnya. Seorang mutaki yang sejati menginginkan suatu keterselubungan. Tingkat ketakwaan itu sangat banyak. Namun memang untuk ketakwaan itu diperlukan usaha-gigih (susah-payah). Dan orang mutaki itu berada dalam kondisi perang, sedangkan orang shalih sudah berada di luar peperangan tersebut. Seperti yang telah saya terangkan di atas mengenai sifat riya (pamer) sebagai contoh, dimana seorang mutaki memeranginya selama 24 jam. Kadang-kadang terjadi peperangan antara sifat riya dengan sifat lembuthati. Adakalanya amarah manusia menentang Kitab Allah. Mendengar cacian maka nafsunya bergolak. Takwa itu mengajarkan kepadanya supaya dia menahan diri dari amarah, sebagaimana Al-Quran mengatakan: “Dan apabila mereka bertemu
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Malfuzat dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan sikap mulia” (Al-Furqān: 73). Demikian pula halnya dia harus sering berperang dengan ketidaksabaran. Ketidak−sabaran maksudnya adalah bahwa dia akan menghadapi kesulitan sedemikian rupa di jalan ketakwaan, sehingga dia deng an sulit baru dapat mencapai tujuannya. Oleh karena itu manusia menjadi tidak sabar. Misalnya [seseorang] harus menggali sumur sampai 25 meter [barulah akan keluar air jernih]. Seandainya setelah 2 atau 4 meter dia menghentikan penggalian maka itu hanya merupakan persangkaan buruknya saja. Jadi, syarat dari takwa itu adalah, terapkanlah sampai akhir segala perintah (hukum) yang telah diberikan Allah Ta’ala, dan janganlah berlaku tidak sabar. (Malfuzat, jilid I, hal. 23-24 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
Tugas Seorang Mujahid Adapun yang difirmankan: “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, niscaya akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami” (Al-Ankabūt : 70). Yakni, “Orang yang berusaha gigih di jalan Kami, dia akan menemukan jalan,” artinya adalah bahwa dia berusaha keras (berjuang) bersama Rasul. Apabila setelah dua tiga jam lalu melarikan diri, itu bu-
kanlah pekerjaan seorang mujahid, melainkan siap mengorbankan jiwa adalah pekerjaannya. Jadi, tanda orang yang mutaki (bertakwa) itu adalah istiqamah, sebagaimana difirmankan “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan Kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka” (Hā Mīm As-Sajdah : 31). Yakni, mereka yang telah mengatakan bahwa "Rabb (Tuhan) kami adalah Allah" serta yang telah memperlihatkan istiqamah (keteguhan), dan mereka telah mencari Allah kesana-kemari. Artinya adalah, bahwa keberhasilan itu terletak pada istiqamah, dan hal itu berupa tindakan mengenali Allah serta tidak takut terhadap ujian, goncangan dan cobaan. Sudah pasti hasilnya adalah bahwa mereka akan memperoleh karunia berbicara dan bercakap-cakap dengan Tuhan, seperti halnya para nabi.” (Malfuzat, jilid I, hal. 23-24 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
Istiqamah “Nah, orang-orang yang tidak sabar akan berada di dalam belenggu setan. Jadi, orang mutaki pun harus berperang melawan ketidak-sabaran. Di dalam kitab Bustan ada diterangkan perihal seorang ‘ābid (orang yang senantiasa menyibukkan diri dalam beribadah – pent.), bahwa setiap kali dia beribadah maka Hatif (malaikat yang menyampaikan
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
37
Malfuzat suara gaib – pent,) selalu menyeru bahwa, “Engkau tidak diterima dan ditolak.” Suatu kali seorang muridnya mendengar suara tersebut lalu ia mengatakan, “Kini kan sudah diputuskan demikian, apa gunanya lagi bersikeras?” Sang ‘abid menangis tersedu-sedu dan berkata, “Ke mana lagi aku harus pergi meninggalkan Wujud Yang Mulia itu? Jika aku ini terkutuk, biarlah terkutuk. Ini suatu hal yang berharga bahwa aku dikatakan terkutuk.” Belum lagi pembicaraan dengan murid itu berakhir, datanglah suara yang mengatakan, “Engkau sudah dikabulkan.” Jadi, ini semua adalah ketulusan dan kesabaran, yang merupakan syarat untuk menjadi mutaki (orang yang bertakwa).
capai maksud tujuan. Tetapi kelompok yang gagal adalah mereka yang melangkahkan kaki pada masalah-masalah pokok keagamaan (dīnul ajaiz), tetapi mereka tidak mengarungi jalan suluk, mereka pasti akan menjadi tidak ber-Tuhan. Misalnya sebagian orang mengatakan, “Kami pun selalu mengerjakan shalat dan juga bersemedi, akan tetapi tidak ada faedahnya.” Sama seperti yang diterangkan oleh seseorang bernama Mansur Masih, bahwa yang menyebabkan dia masuk Kristen adalah, bahwa dia pergi kepada orang-orang suci, senantiasa bersemedi, akan tetapi tidak memperoleh manfaat apa-apa, maka dia menjadi Kristen setelah menyimpan prasangka buruk.
(Malfuzat, jilid I, hal. 24 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
(Malfuzat, jilid I, hal. 24 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897)
Dua Kelompok yang Memiliki Langkah-langkah Beberkat pada Jalan Suluk Di dalam jalan suluk (jalan mencari kebenaran) terdapat dua kelompok yang memiliki langkah-langkah yang beberkat. Pertama, adalah kelompok dīnul ajaiz, yang mengayunkan langkah pada masalahmasalah besar. Misalnya mereka disiplin mengenai hukum-hukum syariat dan mereka memperoleh najāt (keselamatan). Kedua, adalah mereka yang melangkah ke depan tanpa merasa letih, dan terus berjalan sampai akhirnya mereka men-
Untuk Menjadi Wali Perlu Adanya Cobaan Banyak sekali orang datang ke sini dan menginginkan supaya di semburkan mantra-mantra kepada mereka, sehingga [seketika itu juga] mereka dapat mencapai ‘Arasy serta termasuk di antara orang-orang yang berhasil memperoleh maksud (tujuan). Mereka harus melihat bagaimana keadaan para nabi. Tidak benar mengatakan bahwa dengan mengunjungi seorang wali maka seketika itu juga dapat lahir ribuan wali lainnya. Allah Ta’ala berfirman:
38
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Malfuzat “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) meng atakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Al -Ankabūt : 3) Yakni, selama manusia belum diberi cobaan, dimasukkan ke dalam fitnah (ujian) maka kapan pula dia akan dapat menjadi wali? Di dalam suatu pertemuan, Bayazid [salah seorang Sultan Turki – pent.] sedang memberikan ceramah keagamaan. Di tempat itu pun hadir juga seorang anak keluarga Syekh, yang memiliki suatu silsilah panjang. Dia menyimpan kecemburuan terhadap beliau. Adalah kebiasaan Allah Ta’ala untuk meninggalkan keluargakeluarga lama lalu memilih yang baru, sebagaimana Dia telah meninggalkan Bani Israil dan memilih Bani Ismail, sebab orang-orang itu orang-orang itu telah tenggelam dalam kesenangan dan kebahagiaan [duniawi], sehingga mereka melupakan Tuhan “Dan hari-hari itu Kami pergilirkan di antara manusia” - Āli ‘Imrān, 141). Maka terpikir oleh anak syekh tersebut bahwa beliau (Bayazid) adalah dari kalangan keluarga biasa, bagaimana pula beliau bisa menjadi orang istimewa, sehingga orangorang tunduk kepada beliau sedangkan kepadanya tidak? Hal itu dizahirkan Allah Ta’ala kepada Hadhrat Bayazid, maka beliau pun mulai memberikan ceramah dalam bentuk dongeng, bahwa di suatu tempat, di dalam sebuah pertemuan di malam hari
menyela sebuah pelita yang berisikan minyak dan air. Maka terjadilah perdebatan antara minyak dengan air. Si air berkata kepada minyak, "Engkau keruh dan kotor, akan tetapi walaupun engkau keruh dan kotor engkau berada di atasku. Aku adalah barang yang bersih dan aku dipergunakan untuk bersuci, namun aku berada di bawah. Apa sebenarnya yang menyebabkan ini?” Si minyak mengatakan, “Sekian banyak penderitaan yang telah kualami, mana pula engkau menanggungnya – yaitu penderitaan yang karenanya aku memperoleh kedudukan tinggi ini. Ada suatu masa ketika aku disemaikan, hidup terselubung di dalam tanah, menjadi hina. Kemudian atas kehendak Tuhan aku tidak mendapat kesempatan untuk berkembang, aku dikekang. Lalu setelah menjalani berbagai macam jerih-payah aku pun dibersihkan. Aku diperas di tempat penyaringan (penyulingan) minyak, barulah aku menjadi minyak, lalu aku dibakar dengan api. Apakah setelah menjalani setelah menjalani sekian banyak kesengsaraan tersebut aku tidak harus memperoleh ketinggian ini? (Malfuzat, jilid I, hal. 25-26 / Pidato Pertama Hadhrat Masih Mau’ud a.s. pada Jalsah Salanah, 25 Desember 1897).
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
39
Jawaban Atas Keberatan Klaim Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. Sebagai Nabi dan Rasul KLARIFIKASI TERHADAP ‘KESESATAN AHMADIYAH’ DAN PLAGIATOR Karya: Ahmad Sulaeman dan Ekky “(Arab) Yaa Ahmadu ju’ilta mursala” Artinya: “Hai Ahmad, engkau dijadikan utusan.” (Tadzkirah, edisi 1969, hal. 493; Tadzkirah, 2nd English Edition, hal. 632)
Menjawab keberatan para anti Ahmadiyah terhadap klaim Hadhrat Ahmad a.s. sebagai Nabi dan Rasul Tahun 1901 Hadhrat Ahmad a.s. mengaku sebagai Nabi dan Rasul Jawaban: 1. Wahyu yang diterima Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. terjadi pada tahun 1903, yang berbunyi: 40
2. Wahyu ini dijelaskan oleh beliau sebagai berikut: “(Urdu) O Ahmad, tu mursalbanaya giya, ya’ni jaise keh tu muruzi rang me Ahmad ka nam mustahak hua halangkeh tera nam Ghulam Ahmad tha. So isitarah buruzi rang me nabi ke nam ka mustahak he. Kiyungke Ahmad nabi he nubuwat is se munfak nehi ho sakti.” Artinya “Wahai Ahmad, engkau dijadikan utusan; sebagaimana layaknya nabi Ahmad dalam status Buruzi (bayangan). Padahal sejak dahulu namaku Ghulam Ahmad. Demikian pula aku layak untuk disebut Nabi Buruzi (Nabi Bayangan). Karena Ahmad (Muhammad s.a.w.) adalah Nabi. Oleh karena itu, kenabian bayangan ini tidak dapat dipisahkan dariku.” (Tadhkiratus Syahadatain, hal. 43; Review of Religion, vol.2, no. 11-12, Nov-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Menjawab | Tuduhan Des 1903, hal. 441)
3. Sebagai perbandingan, kami cuplik hasil Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) tahun 1926 M yakni: Nomor 46. Nabi Isa akan Turun Kembali ke Dunia Sebagai Nabi dan Rasul Soal: “Bagaimana pendapat Muktamar tentang Nabi Isa a.s. setelah turun kembali ke dunia. Apakah tetap sebagai Nabi dan Rasul? Padahal Nabi Muhammad s.a.w. adalah Nabi Terakhir. Dan apakah mazhab yang empat itu akan tetap ada pada waktu itu?”
4. Dalam konteks inilah fungsi dan kedudukan kenabian Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. Beliau mendakwakan sebagai Al-Masih ibnu Maryam yang dijanjikan (Masih Mau’ud) sekaligus Al-Mahdi yang dijanjikan (Mahdi Mau’ud). Dan merupakan bayangan kenabian (Nabi Buruzi) dari Rasulullah s.a.w. [] []
Jawab: “Kita wajib berkeyakinan bahwa Nabi Isa a.s. itu akan diturunkan kembali pada akhir zaman nanti sebagai Nabi dan Rasul yang melaksanakan syariat Nabi Muhammad s.a.w. Dan hal itu tidak berarti menghalangi Nabi Muhammad s.a.w. sebagai Nabi Terakhir, sebab, Nabi Isa a.s. hanya akan melaksanakan syariat Nabi Muhammad s.a.w. sedangkan mazhab empat pada waktu itu hapus (tidak berlaku).” (Solusi Problematika Aktual Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas dan Konbes Nahdlatul Ulama, tahun 1926-2004 M, LTN-NU, 2004, hal. 47)
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
41
Penulis: Mirza Tahir Ahmad
42
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
BENCANA NUKLIR Tulisan ini adalah salah satu bagian dari sebuah buku fenomenal karya Khalifah Islam Ahmadiyah ke-4, Hadhrat Mirza Tahir Ahmad r.h. berjudul Revelation, Rationality, Know ledge and Truth. Dalam versi bahasa Indonesia Wahyu, Akal, Ilmu dan Kebenaran yang diterjemahkan oleh A.Q Khalid
Dari antara nubuatan-nubuatan Al-Quran yang berkaitan dengan kejadian dan temuan-temuan di zaman ini, ada beberapa yang sangat penting dan mempunyai implikasi global. Salah satu nubuatan itu berkenaan dengan bahaya kemusnahan oleh ledakan nuklir. Nubuatan demikian dibuat ketika manusia sama sekali tidak mempunyai bayangan apa yang dimaksud dengan ledakan atom. Namun sebagaimana akan kami kemukakan, ada beberapa ayat dalam Al-Quran yang jelas berbicara tentang partikel-partikel kecil tidak berarti yang dikatakan merupakan sumber energi luar biasa, seolah-oleh mengandung api neraka di dalamnya. Ajaib terdengarnya tetapi memang itulah yang dikemukakan secara harfiah dalam ayat: “Celaka bagi setiap pengumpat, pemitnah, yang menimbun harta dan selalu menghitung-hitungnya. Ia menyangka bahwa hartanya akan menjadikannya tetap abadi. Sekali-
kali tidak! Tentulah ia akan dicampakkan ke dalam ‘huthamah’. Dan apakah yang membuat engkau tahu apa ‘huthamah’ itu? Itulah api Allah dari bahan bakar yang diawetkan, yang naik sampai ke jantung. Sesungguhnya api itu ditutup rapat pada tiang-tiang yang panjang untuk digunakan terhadap mereka.” (QS. Al-Humazah:2-10) Surah Al-Quran yang pendek ini sangat padat dengan banyak pernyataan mencengangkan yang jauh berada di luar jangkauan pemahaman manusia di zaman turunnya. Apakah tidak aneh orang -orang berdosa dengan deskripsi tertentu itu akan dilemparkan ke dalam ‘huthamah’ yang berarti partikel atau zarah terkecil seperti yang biasa kita lihat melayang beterbangan pada seberkas sinar terang yang menembus ke sebuah ruangan gelap.
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
43
Pusat Reaktor Nuklir
Leksikon bahasa Arab menjelaskan bahwa ‘huthamah’ mengandung dua akar kata, yaitu pertama: Hathamah yang berarti ‘menumbuk’ atau ‘menjadikannya sebagai bubuk yang amat halus’ dan kedua: adalah hitmah yang berarti ‘partikel paling kecil yang tidak berarti’. Yang dimaksud hitmah adalah hasil yang diperoleh jika menumbuk sesuatu sampai ke unsurnya yang paling kecil. Kedua pengertian tersebut bisa diterapkan pada setiap partikel yang sedemikian kecil sehingga telah mencapai status tidak bisa dibagi lagi. Mengingat konsep atom belum lagi lahir 14 abad yang lalu maka subtitusi terdekat untuk itu adalah ‘huthamah’ yang deskripsinya dekat sekali dengan atom. Belum lagi kita pulih dari goncangan bahwa akan datang saatnya manusia dilemparkan ke dalam ‘huthamah’ lalu datang lagi pernyataan berikutnya yang lebih ajaib lagi. Menjelaskan tentang kata ‘huthamah’, Al-Quran berbicara tentang api menyala yang terdapat di dalamnya yang terkungkung dalam tiang-tiang panjang. Surah ini selanjutnya menyatakan kalau manusia akan dilemparkan ke dalamnya di mana api itu akan 44
langsung naik sampai ke jantung seolah-olah tidak ada tulang rusuk yang melindunginya lagi. Berarti api ini berasal dari jenis lain yang bisa langsung membunuh jantung sebelum membakar tubuh. Jelas bahwa tidak ada api seperti itu yang dikenal manusia di zaman tersebut. Bukan hanya itu saja yang merupakan elemen kejutan tentang deskripsi tersebut, yang berikutnya malah lebih mencengangkan lagi. Api dimaksud dikatakan ditutup rapat terkunci pada tiang-tiang p an j a n g m e n u n g g u s a a t n y a menerkam manusia ketika tiba waktunya api ini dilepaskan kekangannya. Alangkah banyaknya keajaiban dalam satu uraian singkat dari beberapa pernyataan sederhana. Pertama, adalah pernyataan akan datang waktunya manusia dilemparkan ke dalam suatu partikel yang paling kecil beserta isinya. Partikel ini mengandung sejenis api yang disimpan terkurung dalam wadah-wadah kecil yang bisa nampak sebagai tiang-tiang terhampar panjang. Melemparkan manusia ke dalam partikel kecil itu tidak berarti orang per-orang akan dilemparkan ke sana. Manusia dalam hal ini adalah dalam pengertian generiknya, sedangkan maksud dari dilemparkan adalah dikenakannya kepada yang bersangkutan penderitaan yang menjadi azab baginya. Semua ini baru bisa dipahami pada masa kontemporer saat ini ketika manusia sudah
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
BENCANA NUKLIR menemukan rahasia atom dan sediaan energi yang terkandung di dalamnya. Sekarang inilah zamannya ketika api yang terdapat dalam partikel-partikel yang paling kecil melompat keluar dan memusnahkan luas daerah sampai beribu-ribu hektar. Segala benda yang berada dalam jangkauannya akan terlibas, termasuk manusia dan segalanya. Dengan demikian, apa yang nampak tidak realistis 14 abad yang lalu, sekarang ini merupakan realitas sehari-hari di mana anak-anak kecil pun mengetahuinya. Ekspresi ketercengangan yang paling besar pun belum bisa menggambarkan keakbaran nubuatan ini. Yang juga tidak kurang ajaibnya adalah kenyataan kalau manusia di zaman tersebut tidak berhasil mengenali pentingnya surah pendek AlHumazah ini, karena kalau tidak pasti hal ini sudah mewarnai kepercayaan dan keimanan mereka dan bukan hanya semata hati mereka. Bagaimana pernyataanpernyataan mencengangkan ini bisa luput dari perhatian mereka dan selama ini tidak ada yang mempermasalahkan, sesungguhnya tidak bisa dijelaskan secara logis. Bisa jadi mereka berlindung pada keyakinan bahwa ayat-ayat ini tidak berkaitan dengan kejadiankejadian di dunia tetapi merupakan bagian dari misteri ghaib yang bernama akhirat. Banyak para penafsir bahkan tidak berusaha menjelaskan ayat-ayat tersebut.
Kalau pun ada maka mereka menyatakan bahwa ayat-ayat tersebut berkenaan dengan masa kebangkitan kembali manusia nanti. Karena tidak memahami makna dan maksudnya maka mereka
mengkategorikan keseluruhan surah sebagai suatu hal yang tidak atau belum diketahui. Di antara para orientalis Barat seperti George Sale juga mengahadapi dilema yang sama t e n t a n g b a g a i m a n a menterjemahkan kata ‘huthamah’ secara harfiah. Ia hanya mengutarakan bahwa banyak orang akan dijejalkan je dalam ‘huthamah’ tanpa menterjemahkan arti kata itu sendiri. Karena itu para pembaca berbahasa Inggris bebas saja mengemukakan celaan mereka karena dianggap mustahil memasukkan sedemikian banyak manusia ke dalam suatu partikel yang kecil. Karena mereka tidak memiliki bayangan apa itu ‘huthamah’ maka mereka bebas mengkhayalkan adanya suatu ruangan besar yang berisi api menyala yang disebut sebagai ‘huthamah’ (partikel kecil). Dengan
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
45
BENCANA NUKLIR cara ini George Sale luput dari harus menanggung malu atas terjemahannya. Sayangnya ia juga luput mengenali nubuatan ajaib yang dikandungnya. Api yang dideskripsikan dalam ayat-ayat ini, apakah berbentuk nyala besar di dunia mau pun amukan dahsyat di akhirat, tidak mungkin dikatakan bisa dipadatkan ke dalam ruang kecil dari suatu partikel yang paling halus. Namun bukan itu saja dilema yang dihadapi oleh Sale dan para penafsir pada masa lalu. Bagaimana lagi menjelaskan tentang api yang dikemas dalam tiang-tiang kecil yang terhampar panjang, yang sebenarnya merupakan suatu skenario yang mustahil bisa dibayangkan sebelum tibanya era atom? Sekarang ini sepertinya masalah teka-teki ini sudah berada di tempat yang benar.
Seseorang yang kurang memahami deskripsi ilmiah tentang bentuk dari suatu letusan atomik dan perubahan apa saja yang ditimbulkan dalam massa nuklir, ia belum akan bisa memahami sepenuhnnya makna ekspresi AlQuran tentang ‘tiang-tiang yang terhampar panjang’. Para ahli nuklir menggambarkan status disebut sebagai logam berat. Bagian kecil dari berat atom yang hilang dalam proses itulah yang berubah menjadi energi. Sebenarnya bukan hanya ini saja model dari sebuah bom nuklir, tetapi kami memilih uraian sederhana ini guna menjelaskan tentang proses tiang-tiang yang memanjang. K e m b al i k e p ad a m as al a h bagaimana api tersebut bisa melompat langsung ke jantung, deskrips i ilmi ahn y a ad al ah sebagaimana berikut ini:
Kronologis rambatan gelombang elektromagnetik dalam proses ledakan nuklir
46
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
BENCANA NUKLIR Pada saat terjadi letusan, sejumlah besar dari sinar gamma, neutron dan sinar-x dilepaskan langsung. Sinar-x akan langsung menaikkan suhu ke tingkat panas meteorik sambil menciptakan bola api raksasa yang naik secara cepat terbawa oleh letusan atomik yang amat sangat panas. Inilah yang menjadi bentuk payung api berbentuk cendawan yang bisa dilihat dari jarak yang amat jauh. Sinar-x itu juga ergerak ke samping ke segala arah bersamaan dengan neutron yang menimulkan hawa yang amat panas yang akan membakar segala sesuatu yang dilewatinya. Kecepatan gerak dari paparan panas ini beberapa kali lipat leih cepat dari kecepatan suara sambil juga menimbulkan rejatan atau gelomang kejut. Namun yang lebih cepat lagi dan jauh lebih mampu berpenetrasi adalah sinar gamma yang mendahului paparan panas tersebut maju kemuka dengan kecepatan sinar. Sinar ini bervibrasi demikian kencangnya sehingga hanya dengan vibrasi itu saja jantung langsung mati berhenti bekerja. Dengan demikian kematian bukan diakibatkan oleh panas tinggi yang dihasilkan sinar-x tetapi karena enegi luar biasa dari sinar gamma yang langsung menimbulkan kematian. Demikian itulah justru deskripsi Al-Quran. Begitu juga dalam surah AdDukhan (Asap) dikemukakan adanya awan mematikan yang mengandung asap yang menyala: “Maka tunggulah engkau hari
itu, ketika langit akan mengepulkan asap yang jelas kentara, yang akan meliputi segenap manusia. Ini akan merupakan azab yang pedih.” (QS. Ad-Dukhan:11-12) Fitrat awan ini lebih diperjelas lagi oleh ayat: “Mereka akan diperintahkan, ‘Pergilah kamu kini kepada apa yang selalu kamu dustakan, ya pergilah kepada bayang-bayang bercabang tiga, yang tidak memberi teduh dan tidak pula melindungi dari nyala api. Sesungguhnya ia melontarkan nyala api laksana puripuri berukuran raksasa, seakan-akan puri-puri itu unta-unta berwarna kuning’.” (QS. Al-Murshalat:30-34) Kata-kata ‘pergilah kepada’ mengindikasikan kalau manusia secara gradual akan dibawa kepada suatu era di mana mereka akan berhadapan dengan bencana awan yang menyiksa yang tidak memberi keteduhan dan tidak juga perlindungan. Keteduhan bayangbayang memberikan kenyamanan dan perlindungan karena berada di antara kita dengan matahari yang panas membara. Dalam ayat di atas t i d ak d i s e b u t k an m at ah a r i , melainkan nyala api di mana bayang-bayang ini tidak memberikan perlindungan terhadapnya. Bahkan bayangbayang awan ini justru menjadi sarana penyaluran siksaan api yang dikeluarkannya. Tidak ada suatu pun di bawah bayang-bayangnya yang akan aman. Semua itu jelas merupakan deskripsi tentang awan radioaktif. Kejadian tersebut
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
47
BENCANA NUKLIR digambarkan sebagai semburan api raksasa berwarna kekuningan dan diibaratkan sebesar istana dengan tampakan seperti unta. Bisa jadi di sini tidak saja diserupakan dengan warnanya tetapi juga dengan bentuk punuk unta. Manusia di abad ke-7 tentunya tidak mempunyai bayangan atau pengertian mengenai signifikasi awan atau asap yang mematikan demikian. Jelas semuanya berada di luar kemampuan pemahaman mereka. Sekarang ini kita telah mengetahui atau melihat bentuk letusan atomik dan bisa membayangkan bentuk awan radioaktif yang dihasilkan. Deskripsi mengerikan demikian juga diungkapkan di ayat lain dalam surah Al-Quran tersebut yaitu: “Celakalah pada hari itu orangorang mendustakan kebenaran.” (QS. Al-Murshalat:16) ‘Hari itu’ juga bisa berarti Hari Kiamat, tetapi juga bisa berkaitan dengan suatu saat di bumi ini ketika mereka yang menolak mempercayai tanda-tanda akan disiksa oleh asap yang melantunkan bayang-bayang mematikan atas segala sesuatu yang berada di bawahnya. Bentuknya sebagai bayangan yang akan bergerak dari daerah ke daerah, sebagai bayangan penuh penderitaan dan tidak membawa keteduhan sama sekali. Masa seperti itulah setelah menyaksikan hukuman Ilahi dalam dimensi yang demikian kolosal maka manusia akan berpaling kepada Tuhan memohon rahmat-Nya untuk 48
menyelamatkan dirinya dari hukuman yang tak seperti demikian. Hanya saja ketika kemurkaan Allah Ta’ala sudah turun ke atas manusia maka saat memperoleh keampunan dan keselamatan sudah lewat. Demikian juga yang dijelaskan Al-Quran: “Betapa mereka dapat memperoleh faedah dari peringatan itu ketika telah datang kepada mereka seorang rasul yang menerangkan segala sesuatu dengan jelas. Namun demikian mereka berpaling daripadanya dan berkata, ‘Ia telah diajari, ia orang gila’.” (QS. Ad-Dukhan: 14-15) Peringatan-peringatan berupa nubuatan diberikan agar manusia sadar akan bahaya bencana yang sebenarnya merupakan konsekuensi dari kelakuan buruk mereka sendiri. Nubuatan-nubutan di atas jelas berkenaan dengan zaman kita sekarang ini. Semua kejadian itu merujuk pada hal-hal yang tidak dikenal sama sekali oleh manusia pada masa lalu. Kita jadinya bertanya-tanya apakah mungkin Tuhan telah memaparkan perwujudan semua nubuatan tersebut secara ditail kepada Rasulullah s.a.w. Yang pasti kejelasan cara beliau mengungkapkan kejadian-kejadian pada masa mendatang memberikan kesan ibarat beliau sedang menonton kejadian tersebut berupa sebuah pertunjukan sandiwara di panggung takdir. Namun umat manusia harus menunggu lebih dari 1000 tahun sebelum nubuatan-
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Kendaraan militer yang ditinggalkan setelah terpapar radiasi dari ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir di Chernobyl (Photo: www.dinadis.ua)
nubuatan itu menjadi kenyataan. Karena itu pengalihan nyata kejadian-kejadian dimaksud dari alam ghaib ke alam nyata hanya dimungkinkan terjadi dalam zaman nuklir ini. Kedahsyatan bencana atom sungguh sangat menyeramkan tetapi sedikit sekali perhatian manusia untuk mau mengidentifikasi dan meneliti akar yang mendasari keurukan tersebut. Kemampuan penglihatan manusia jarang mampu menembus permukaan suatu permasalahan. Hanya sedikit sekali dari antara mereka yang mau melakukan introspeksi guna menemukan wajah tersembunyi maksud buruk mereka. Hal ini merupakan ciri kebutaan yang khususnya bertalian dengan
sifat curang manusia. Jika ia nyatanya memang bertanggungjawab sebagai penyebab penderitaan dan penyebaran kejahatan di sekelilingnya, ia tidak akan menunjuk dirinya sendiri sebagai dalangnya. Begitu itulah rangkaian bencana yang berdampak gloal yang sednag kita bahas ini. Seorang ilmuwan menjelaskan fenomena mendasar tentang letusan nuklir hanya sampai tentang penyabab material dan fisiknya saja. Namun jika sara destruktif dahsyat seperti itu dimainkan dengan akibat rusaknya kedamaian manusia, bukan para ilmuwan yang menciptakannya yang harus disalahkan. Akar kausanya sendiri berada di tempat lain. Adalah negara-negara adidaya
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
49
BENCANA NUKLIR dunia inilah yang bertanggungjawab atas keputusan kejam dan tidak berprikemanusiaan yang mengancam dunia. Namun betapa besarnya mereka pun, mereka tidak lebih dari pion-pion di tangan massa dengan kemampuan kolektifnya yang hanya memetingkan diri sendiri. Kitab suci Al-Quran meski berbicara tentang kejadian-kejadian ilmiah dengan demikian akurat, tetapi tidak mengambil peran sebagai instruktur ilmiah. Kitab ini justru menarik perhatian manusia kepada kausa-kausa tidak bermoral akibat prilaku manusia yang menyimpang. Kitab ini memang menjelaskan tentang fenomena sebuah pemicu, namun memfokuskan perhatian kita bukan pada pemicu itu melainkan kepada jari yang menariknya. Inilah yang menjadi tujuan peringatan AlQuran. Dengan demikian kita ini selalu mengingatkan bahwa semua keburukan yang menimpa manusia adalah karena hasil perbuatan mereka sendiri. karena itu yang bisa menjadi penangkal menurut AlQuran adalah reformasi akhlak manusia. Kitab ini menyatakan kalau manusia merubah prilaku dan mengubah diri mereka sejalan dengan bimbingan Tuhan maka semua itu akan menciptakan iklim yang sehat guna kelangsungan prikeadilan dan kejujuran. Mercu suar berupa nubuatannubuatan Al-Quran jelas memperlihatkan batu karang apa saja yang harus dihindari dan 50
saluran mana yang harus diikuti. Nyatanya betapa mustahilnya bagi mereka yang menahkodai bahtera umat manusia untuk memperhatikan peringatanpering atan demik ian dalam usahanya mengemudikan bahtera itu melewati rintangan mara bahaya menuju pelabuhan yang aman sejahtera. Di sini inilah letaknya kausa utama dari mala petaka. Tanpa suatu analisis yang kritis dan realitis atas prilaku manusia di setiap tingkat kegiatannya, tidak akan bisa dihasilkan solusi sehat atas problem yang dihadapi manusia zaman sekarang. Dengan istilah sederhana, semua itu hanya mungkin melalui rehabilitasi nilainilai dasar kemanusiaan seperti kebenaran, kejujuran, integritas, keadilan, ketidak-berpihakan, perh atian terh adap sesama, kepekaan terhadap penderitaan orang lain meski bukan keluarga sendiri serta komitmen total terhadap kebaikan. Jika semua itu luput dari hubungan antar manusia maka nantikanlah bencana yang akan menimpa kalian. Semua itu hanya merupakan konklusi yang logis saja. Surah Al-Qamar menjelaskan hal ini bertalian dengan sejarah dari umat manusia terdahulu yang mengabaikan peringatan yang diberikan oleh para Rasul Ilahi pada masa mereka. Sebagai konsekuensinya maka mereka semua menjadi saksi atas akhir tragis bangsanya sebagaimana dijanjikan kepada mereka di mana
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
BENCANA NUKLIR pertobatan mereka tidak lagi berarti. Tujuan utama dari suatu peringatan adalah agar generasi di masa depan mau memperhatikannya. Dengan demikian Al-Quran menunjuk kepada tragedi mereka agar generasi -generasi yang datang kemudian mau mempelajari ilmu kehidupan dari kematian mereka yang telah
mendahuluinya. “Telah datang kepada mereka kisah-kisah kejadian yang mengandung peringatan. Hikmah yang sempurna tetapi peringatanperingatan itu tidak berfaedah agi mereka.” (QS. Al-Qamar:5-6) Kalau manusia tidak bisa menarik pelajaran dari petunjuk
Ilustrasi rambatan api pada proses ledakan nuklir (Photo: Istimewa)
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
51
BENCANA NUKLIR demikian, maka mereka hanya bisa menyalahkan dirinya sendiri jika kemudian harus ditimpa berbagai konsekuensi yang membawa bencana. Bencana nuklir yang dikemukakan ini juga diungkapkan dalam surah Tha Ha berkaitan dengan konsekuensi akhirnya. Berkenaan dengan implikasinya itu, surah ini juga menjelaskan betapa keangkuhan dan keangkaraan dari negara-negara adidaya pada masa tersebut akan dipatahkan namun umat manusia tidak musnah seluruhnya. Ayat berkaitan secara jelas menubuatkan bahwa peristiwa tersebut tidak menjadi titik terminasi umat manusia. Hanya kekuasaan dari kekuatan-kekuatan politik yang takabur saja yang akan dicerai-beraikan dan direndahkan. Dari kuburan mereka akan muncul tatanan dunia baru. Superpower yang seperti gunung tersebut akan dilumatkan dan diratakan seperti halnya padang pasir. Dalam kontur demikian tidak lagi terlihat siapa yang tinggi dan siapa yang rendah, siapa yang di atas atau siapa yang di bawah. “Mereka bertanya kepada engkau mengenai gunung-gunung. Maka katakanlah,’Tuhan-ku akan menghancurkannya hingga berkeping-keping dan menghamburkannya bagaikan debu. Maka Dia akan meninggalkannya sebagai tanah datar yang gersang, rata. Tidak akan kau lihat di dalamnya landaian dan tidak pula 52
tanjakan’. Pada hari itu mereka akan langsung mengikuti sang Penyeru, tiada kebengkokan dalam ajarannya dan semua suara akan merendah di hadapan Tuhan yang Maha Pemurah dan tidaklah engkau akan mendengar kecuali bisikanbisikan langkah kaki yang sangat lemah.” (QS. Tha Ha:106-109) Adalah Tuhan, Pemerata Yang Maha Sempurna, yang tangan-Nya akan membawa transformasi ajaib tersebut. Yang dimaksud dengan gunung-gunung adalah tamsil dari negara-negara atau bangsa yang kuat. Al-Quran menubuatkan bahwa begitu keangkuhan mereka dihancurkan dan mereka direndahkan serta diluruskan kembali pandangan hidupnya, barulah saat itu mereka akan mampu menanggapi penyeru ke jalan Tuhan yang tidak ada kebengkokan dalam ajarannya. Kehancuran sebagaimana diuraikan hanya bisa akibat dari bencana dengan skala ratusan ledakan nuklir, yang menyiratkan bahwa manusia tidak belajar dari pengalamannya sehingga kepalanya yang demikian angkuh harus ditundukkan dengan kedahsyatan yang luar biasa. Bersamaan dengan pesan suram itu terdapat juga pesan cemerlang berupa harapan bahwa umat manusia akhirnya tetap bisa bertahan dengan digiring masuk ke era pencerahan. Manusia akan mulai belajar memperaiki kelakuannya, jika karena tidak berhasil sebelumnya, sekurangkurangnya telah mencicipi buah
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
BENCANA NUKLIR karya kegilaan dan pengingkarannya kepada Tuhan. Di surah lain, Al-Quran juga mengungkapkan perubahan besar geografis dan iklim sedemikian rupa sehingga banyak negeri dan benua yang menjadi tandus dan gersang. Kemungkinan besar hal itu akibat dari bencana yang kami jelaskan di atas. Sebelumnya, tanah-tanah tersebut termasuk bagian dunia yang tercantik dan berpanorama indah, sangat mencolok dalam keindahannya yang cemerlang. Betapa kami sebenarnya mengharapkan bahwa dari semua nubuatan Al-Quran, sekurangkurangnya bagian ini janganlah menjadi kenyataan. Keinginan demikian bukanlah karena rasa kurang hormat kami kepada peringatan dalam nubuatan AlQuran tersebut. Hal ini terbesit dari keyakinan kami yang tidak pernah goyah akan sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Semua peringatan, betapa pun keras nadanya, tetap saja bersyarat tergantung pada tanggapan dari manusia. Contoh dari umat pada masa Nai Yunus a.s. yang telah diselamatkan dari kemurkaan Tuhan yang telah dijanjikan setelah mereka bertobat dengan sepenuh hati, menimbulkan sebersit harapan bagi kita sekarang ini. Walaupun realitasnya belum ada pembenaran bagi optimisme kita melihat terus merosotnya akhlak manusia umunya, hanya tinggal harapan itu sajalah yang masih tersisa. Di luar itu adalah kegelapan malam dari
keputus-asaan semata. Penawar dari penyakit yang berakar sangat dalam ini tidak berada di tangan para messias yang tak bertuhan. Semuanya ada di tangan Tuhan semata, namun ini pun kalau kita mau menengadahkan tangan dalam doa kepada-Nya. Bisa jadi kami berbicara dalam bahasa yang tidak dimengerti manusia kontemporer. Semua ini terdengar bertentangan dengan apa yang biasa mereka dengar. Hanya Tuhan saja yang tahu kiranya. [][] Referensi: 1. Tafsir surah 104:2-10 oleh penulis 2. Tafsir surah 44:11-12 oleh penulis 3. Tafsir surah 77:30-34 oleh penulis 4. Tafsir surah 77:16 oleh penulis 5. Tafsir surah 44:14-15 oleh penulis 6. Al-Quran dengan terjemahan dan tafsir singkat (1987), Jemaat Ahmadiyah, ed.2.
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
53
Kecintaan Kepada Allah dan Sarana Mencapainya Mencintai Allah dalam dunia agama pada umumnya dipahami sebatas dzikir atau beramal. Kecintaan Allah Ta’ala pada hambahamba-Nya yang shalih adalah satu hal yang tidak pernah surut. Demikian pula hamba-hamba Allah yang beriman setiap saat jiwanya penuh dengan rasa cinta pada Allah. Hal itu sesuai dengan firman-Nya dalam surah Al-Baqarah ayat 166 (166:َوالَذي َْن ا َم ُن ْوا اَ َش ُد ُحبًا )بقرة Sesuai dengan itu Rasulullah s.a.w. menjelaskan bahwa syarat utama untuk mencapai kesempurnaan iman adalah cinta pada Allah dan Rasul-Nya melebihi cinta pada setiap benda lainnya. (Shahih Bukhori kitabul iman bab halaawatul iman) Rasa cinta ada di dalam fitrat setiap manusia. Jika ia tumbuh dalam mengingat Allah maka ia akan tampil berbinar-binar. Kemudian terjadilah satu hubungan ruhani antara Tuhan dengan hamba-Nya yang menyinari setiap perkataan dan perbuatan manusia. Seolah-olah manusia menjadi penjelmaan Tuhan dan mazhar-Nya. Tanda Cinta pada Allah Ta’ala Jika seorang Mukmin mencintai Allah, maka Allah-pun mencintai hamba-Nya. Bagaimana dapat diketahui bahwa ia meraih cinta Ilahi, apakah ada tanda-tanda atau
54
ciri-cirinya? Bagi orang-orang yang dekat dengan Allah tidak perlu pembuktian bahwa mereka memiliki kecintaan dan hubungan dengan Allah. Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda : “Bila Allah mencintai seorang hamba maka Dia memberitahukan Jibril, ‘Aku mencintai si fulan maka cintailah dia’. Lalu Jibril berseru kepada para Malaikat lainnya, ‘Allah mencintai si fulan maka kalian pun cintailah dia’. Kemudian para Malaikat mencintai hamba itu, maka di bumi pun ia dicintai.“ (Shahih Bukhori kitab bada-ul kholq bab dzikril malaikah). Demikianlah cinta dan kasih Tuhan menjadi nyata. Sarana Meraih Cinta kepada Allah Ta’ala Banyak sarana untuk meraih cinta Ilahi yang melaluinya orang bisa berhasil. Untuk hal ini diperlukan kedawaman. Pengamalan atas semua itu dapat menjadi tanda-tanda kecintaan pada Ilahi. Berikut di antaranya adalah ; 1. Doa. Rasulullah s.a.w. adalah wujud yang sangat fana dalam mencintai Allah Ta’ala bahkan beliau s.a.w adalah kekasih Allah. Namun demikian untuk hal ini, beliau s.a.w. selalu berdoa. Terhadap doa Nabi
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Kecintaan Kepada Allah dan Sarana Mencapainya Daud a.s., beliau s.a.w. tidak hanya sekadar mencintainya bahkan menjadikannya sebagai bacaan doa bagi ummatnya. ك َوال َع َم َل َ ُب َمنْ يُح ُب َ ك َوح َ ك ُح َب َ ُ أَلل ُھ َم انى أَسْ َئل َ ْب ال َى م ن َ ك اَ َح َ ك الل ُھ َم اجْ َع ْل ُح َب َ الَذى ُي َبل ُغنى ُح َب َن ْف س ى َوأھْ ل ى َوم َن ال َم اء ال َب ارد )ج ام ع ت رم ذى (ابواب الدعوات باب دعاء داود “Yaa Allah aku memohon kecintaan-Mu dan kecintaan orangorang yang mencintai-Mu, dan amalan yang mendatangkan kecintaan-Mu kepadaku. Ya Allah! jadikanlah kecintaan-Mu menjadi kecintaanku yang melebihi kecintaan terhadap diriku, keluargaku dan air yang sejuk.” 2. Usaha yang gigih. Untuk meraih kecintaan Allah Ta’ala perlu usaha gigih yang serius hingga berhasil. Sebagimana Allah َوالَذي َْن َجا َھ ُد ْوا ف ْي َنا Ta’ala berfirman: ً (70 : لَ َنھْد َي َن ُھ ْم ُسبُل َنا )العنكبوت “Orang yang berusaha bertemu dengan kami, pasti kami bukakan jalan baginya.” 3. Dimulai oleh diri sendiri. ع نْ أن س ع ن ال َن ب ى ف ي م ا ي روى ع ن رب ه ُ ُب ال َع ْب ُد الَ َى ش ْب رً ا َت َق ُر ْب ت الَ ْي ه َ عزوج َل َقا َل ا َذا َت َقر َْت الَ ْي ه َب ا ًع ا َواذا ُ ذرعًا َت َق ُرب َ ُب الَ َى َ ذرعًا َوا َذا َت َقر َ ً أَ َتنى َيمْ ش ى ات ْي ُت ه َھ رْ َولَ ة –)ص ح ي ح مس ل م ك ت اب (الذكر ودعا باب فضل الذكر Hadhrat Anas r.a. menerangkan bahwa Rasulullah s.a.w. menjelaskan Hadits Qudsi dari Allah; “Bila seorang hamba mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Bila seorang hamba mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Bila seorang hamba mendekat kepada-Ku berjalan maka Aku
mendekat kepadanya berlari.” Nyatalah bahwa untuk meraih cinta pada Allah selalu yang memulai usaha itu adalah manusia. Kemudian Allah akan mengganjarnya sesuai qadar yang diusahakan oleh hamba itu. 4. Dawam menunaikan Fardhu dan Nafal. Hadhrat Abu Hurairah r.a. meriwayatkan, Rasulullah s.a.w. menjelaskan Hadits Qudsi bahwa Allah Ta’ala berfirman, “Sarana untuk mencapai kedekatan kepadaKu yang paling Aku sukai adalah dawam menunaikan fardhu. HambaKu selalu melalui nafal mencapai kedekatan dengan-Ku, hingga Aku mencintainya. Bila Aku mencintainya maka Aku menjadi telinganya yang dengannya ia mendengar, Aku menjadi matanya yang dengannya ia melihat, Aku menjadi tangannya yang dengannya ia memegang, Aku menjadi kakinya yang dengannya ia berjalan. Bila ia memohon kepada-Ku maka Aku qabulkan, dan bila ia memohon perlindungan maka Aku melindunginya.” (Shahih Bukhori kitabur-riqaq babut-tawaadhih). 5. Ta’at pada Rasul Saw secara sempurna. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. bersabda, “Tuhan Islam tidak menutup pintu karunia-Nya atas siapapun. Bahkan kedua tangan-Nya selalu terbuka; ‘datanglah kepada-Ku’. Orang-orang yang cepat berlari kepada-Nya bagi mereka pintu selalu terbuka. Semata-mata karena karunia Allah
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
55
Kecintaan Kepada Allah dan Sarana Mencapainya bukan karena suatu kemahiranku, aku dapat meraih bagian dari nikmat yang telah diberikan kepada para nabi, rasul dan orang-orang suci sebelum aku. Dan bagiku tidaklah mungkin dapat meraih nikmat ini jika aku tidak mengikuti jalan junjunganku fahrul anbiya (kebanggaan para nabi) khairul wara (insan termulia) Hadhrat Muhammad Mustafa shalallahu’alaihi wasallam. Apa yang telah aku dapat adalah berkat dari mengikutinya. Dengan ilmu yang benar dan sempurna aku mengerti bahwa walaupun mengikuti Nabi s.a.w. seseorang tidak akan bisa sampai kepada Allah Ta’ala dan tidak pula dapat meraih bagian ma’rifat sempurna. Di sini perlu saya beritahukan apa penghalang itu padahal telah mengikuti Rasulullah Saw secara benar dan sempurna. Penghalang itu adalah semua hal-hal yang sebelumnya tumbuh di dalam hati. Maka ingatlah selalu itu adalah kebersihan hati. Yakni, cinta pada dunia hilang dari hati. Dan hati cendrung mencari kelezatan abadi yang tidak pernah berkurang. Kemudian setelah itu disebabkan hati yang bersih diperolehlah satu kecintaan Ilahi yang murni dan sempurna. Semua nikmat ini di dapat sebagai warisan karena mengikuti Hadhrat Rasulullah Saw. Sebagaimana Allah Ta’ala sendiri berfirman : ﷲ َفا َتبع ُْونى َ قُ ْل ا ْن ُك ْن ُت ْم ُتحب ُْو َن (32:يُحْ بب ُك ُم ﷲ )العمرانyakni, katakanlah kepada mereka jika sungguh kalian mencintai Allah mari ikuti aku maka A l l ah - p u n m e n c in t a i k al ia n. Menyatakan cinta sebelah pihak
56
sungguh satu kedustaan dan bualan belaka. Jika manusia benar-benar mencintai Allah maka Allah-pun mencintainya. Hingga di atas bumi terhampar satu pengabulan untuknya, dan tertanam satu kecintaan murni di dalam ribuan hati manusia. Ia dikaruniai satu daya tarik dan nur yang selalu menyertainya. Ketika seorang manusia dengan hati yang benar mencintai Allah dan seluruh dunia siap menerimanya serta hatinya bersih dari kekuatan pengaruh ghairullah bahkan semua dipandangnya lebih buruk daripada seekor cacing. Barulah Allah yang melihat hatinya turun dengan satu pe nampakan pe nuh padanya. Sebagaimana sebuah kaca bening yang diletakkan langsung menghadap matahari , maka matahari itu nampak sempurna pada kaca tsb sehingga secara istilah bisa dikatakan itulah matahari yang ada di langit ada juga di kaca itu. Demikianlah Allah turun pada hati yang seperti itu. Dan hati orang itu dijadikan sebagai arasyNya”. (Hakikatul Wahyi –Ruhani Khazain jilid 22 halaman 64-65). 6. Berbuat Ihsan. Melakukan kebaikan, berlaku baik dan berbuat ihsan kepada orang lain bisa menyebabkan orang menjadi kekasih Allah. Sebagaimana Allah sendiri berfirman ان َ ْنوأَحْ س ُنوا َ يُحبُ المُحسني )َﷲal-Baqoroh : 196). Yakni berbuatlah ihsan,sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berbuat ihsan. 7. Bertaubat sungguh.
yang
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
sungguh-
Kecintaan Kepada Allah dan Sarana Mencapainya Taubat yang sungguh-sungguh mensucikan manusia. Dan ia hadir diharibaan Allah dengan kelahiran ruhani baru. Inilah keadaan yang sangat disenangi Allah. Sebagaimana Dia berfirman : )ان ﷲَ يُحبُ ال َت َوبي َْن َ alBaqoroh : 223)Yakni - sungguh Allah mencintai orang-orang yang kembali dan benar-benar bertaubah kepadaNya. 8. Bersih zahir bathin. Allah Ta’ala Zat yang Maha Suci dan Halus. Karena itu Dia mencintai orang-orang yang selalu menjaga kebersihan dalam segala hal. Sebagaimana Dia berfirman : ُيُحب ال ُم َت َطھريْنyakni- Dia mencintai orangorang yang selalu menjaga kebersihan lahir maupun batin. (al-Baqoroh:223). 9. Selalu bertaqwa. Taqwa adalah satu syarat penting untuk kebaikan dan kebenaran. Sebagaimana Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda,” ہر اک نيکی کی جڑ يہ اتقا گر يہ جڑ رہی تو سب کچھ رہا ہے-ہے (har ik neki ki jarh yeh itiqa hai – gar yeh jarh rahi to sab kuch raha hai). Yakni, akar setiap kebaikan adalah taqwa, jika akar ini tetap ada maka segalanya akan tetap ada. Jelaslah sudah bahwa untuk meraih kecintaan pada Allah Taqwapun merupakan syarat pokok. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : فان ﷲ َ بلى َمن ْاوفى بعھده واتقى يُحبُ ال ُم َتقيْنyaa benar orang yang memenuhi janjinya dan bertaqwa sungguh Allah mencintai orangorang muttaqi. (al-Imran : 77)
10. Bersabar atas musibah. Adanya cobaan dan musibah di dalam kehidupan orang mu’min perlu untuk meningkatkan kwalitas. Bersabar atas suatu musibah-pun merupakan satu sarana penting untuk meraih kecintaan pada Allah Ta’ala. allah Ta’ala berfirman : َف َما َو َھ ُن ْوا ل َما َ صا َب ُھ ْم فى َسبيْل ﷲ َو َما َ َأ ُ ض ُعفُ ْوا َو َما اسْ َت َكا ُن ْوا َوﷲ –(147 : صابريْن )ال عمران َ يُحبُ الyakni, mereka tidak malas dan tidak memperlihatkan kelemahan serta tidak pula merunduk (di hadapan musuh) disebabkan oleh kesusahan yang menimpa mereka di jalan Allah. Allah mencintai orang-orang yang bersabar. 11. Tawakkal pada Allah. Di dalam kehidupan manusia tinggi-rendah, naik-turun datang silih berganti. Pasrah dan tawakkal pada zat Allah dalam setiap keadaan menjadikan manusia kekasih Allah. َ َفا َذا َع َزم Sebagaimana berfirman : ْت : ان ﷲ يُحبُ ال ُم َت َوكليْن )ال عمران َ َف َت َو َك ْل َعلى ﷲ (160bila engkau telah bertekad bulat atas sesuatu perkara maka bertawakkalah pada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang -orang yang bertawakkal. 12. Berlaku adil / inshaf. Berlaku adil adalah kebaikan yang sangat terpuji yang dapat menciptakan keamanan dan kedamaian di dunia. Karena itu adil mempunyai kedudukan sebagai sarana meraih kecintaan pada Allah. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman : ْﷲ يُحبُ ال ُم ْقسطي َْن َوان َ بالقسْ ط َ ان ُ َ َح َكمjika engkau ْت َفا حْ ك ْم َب ْي َن ُھ ْم menghakimi maka hakimilah di
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
57
Kecintaan Kepada Allah dan Sarana Mencapainya antara mereka secara adil sesungguhnya Allah mencintai orang -orang yang berbuat adil. (al Maidah : 43 Aqidah yang Benar, Pergaulan Baik, Ma’rifat, Sabar, Husnuz-zan, dan Doa. Sayyidina Hadhrat Masih Mau’ud as bersabda,”Pertama-tama hal yang penting adalah meluruskan aqidah. Tuhan-nya ummat Islam adalah Tuhan yang melalui Qur’an mereka perkenalkan kepada dunia. Selama Dia belum dikenal, tidak bisa terjalin suatu hubungan dan kecintaan, hanya dengan teriakan takbir tidak bisa menjadi apa-apa. Namun bila aqidah sudah benar maka segala urusan lainnya akan menjadi baik. Seperti di dalam lingkungan pergaulan masyarakat yang baik maka ilmu ma’rifat akan bertambah maju melalui do’a-do’a yang dipanjatkan. Seberapa qadar ma’rifat dan ketajaman hati bertambah sedemikian pula kecintaan pada Ilahi terus bertambah. Hendaknya diingat, bahwa kwalitaspun perlu diperhatikan. Lihatlah, orang tidak seberapa menyukai besi sebagaimana mereka menyukai tembaga. Kemudian, orang tidak tertarik dengan tembaga sebagaimana mereka tertarik perak. Dan emas lebih dicintainya ketimbang benda-benda itu. Demikian pula berlian lebih didambakan ketimbang semua itu. Mengapa?, karena orang tahu qadar dan kwalitas masing-masing benda tsb yang membuat rasa cintanya bertambah. Pokok masalahnya adalah karena rasa cinta itu berkembang.
58
Bertambahnya qadar kecintaan dan penghargaan dikarenakan adanya ma’rifat yakni pengetahuan. Sebelum orang mencicipi rasa manis dan lezat ia perlu tahu dulu ma’rifatnya. Akan tetapi hal terpenting yang di atasnya semua pokok masalah diletakan adalah sabar dan husnuz-zon. Selama yang merasa heran tidak memiliki kesabaran maka sedikitpun tidak bisa menjadi apa-apa. Ketika manusiaberjuang sekuat tenaga di jalan Allah disertai oleh kesabaran yang melelahkan semata-mata demi kebenaran, maka dengan rahmat dan karunia-Nya sesuai janji-Nya Allah Ta’ala membukakan jalan hidayah baginya. َوالذي َْن َجا َھ ُد ْوا ف ْي َنا لَ َنھْد َي َنھُم ُس ُبلَ َنا (70 : )العنكبوتyakni, orang-orang yang berjuang di jalan kami pasti kami bukakan jalan petunjuk kami baginya. Pintu terbuka untuk mereka. Sungguh benar, barang siapa mau mencari ia akan mendapatkannya. Seseorang sungguh bijak berkata ; ) اے خواجہ درد نيست د گر نہ طبيب ہست ay khwajah dardnist digar nah tabib hast )- (Malfuzhat jilid 1 halaman 461, Ziaul-Islam press, Rabwah). Semoga Allah Ta’ala dengan karunia-Nya menganugerahi kecintaan dan rahmat-Nya kepada kita. Aamiin. Penterjemah-fazal m [][] Judul asli “Mahabbat-e-Ilahi aor uske Hushul ke Zaraih” ditulis oleh Muzafar Ahmad DuraniMuballigh Ahmadiyah bertugas di Tanzania-Afrika
SINAR ISLAM | Volume 1, Edisi 7, Tabuk 1393 / September 2014
Wahyu, Rasionalitas, Ilmu Pengetahuan, dan Kebenaran
Mirza Tahir Ahmad Khalifatul Masih IV Jemaat Ahmadiyah Judul Asli: Revelation, Rationality, Knowledge, and Truth Islam International Publications Limited, United Kingdom, 1998. Isi: 800 halaman Penterjemah: 1.R. Ahmad Anwar 2.A.Q. Khalid Editor: 1.Drs. Mahmud Mubarik Ahmad, MM 2.DR. Eng. Didit Hadi Barianto, MSc 3.Ahmad Mukhlis Firdaus ST, MT 4.Farzand Abdullatif, ST, Msi Cetakan Pertama, 2014 Penerbit: Neratja Press Email:
[email protected] ISBN: 978‐602‐14539‐2‐6 Harga Rp. 100.000,‐ *Buku dapat dibeli di Jemaat-jemaat Lokal. Sistem pembayaran dengan menyetorkan uang ke Maal PB (via Kwitansi M1)
JEMAAT AHMADIYAH
Jemaat Ahmadiyah adalah gerakan dalam Islam yang didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. pada tahun 1889 (1306 H). Jemaat Ahmadiyah bukanlah agama baru. Jemaat Ahmadiyah adalah jamaah Muslim. Syahadat Ahmadiyah adalah: ْ َش َھ ُد أَن الَ إِلَهَ إِالﱠ ﷲُ َوأ ْ َأ ُ ش َھ ُد أَنﱠ ُم َح ﱠمدًا َر ِسو ُل ﷲ Pendiri Jemaat Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. lahir pada tahun 1835 di Qadian, India dan wafat pada tahun 1908. Berdasarkan wahyu dan perintah dari Allah Ta’ala, beliau a.s. adalah Al-Masih Yang Dijanjikan dan Imam Mahdi, yang telah dikabarkan oleh Nabi Besar Muhammad s.a.w. akan datang di Akhir Zaman. Beliau a.s. berpangkat Nabi dan Rasul tetapi tidak membawa syariat baru. Tugas beliau a.s. adalah untuk menghidupkan agama dan menegakan Syariat Islam. Setelah Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. wafat, kepemimpinan dalam Jemaat Ahmadiyah dilanjutkan dengan berdirinya khilafat, sesuai dengan Sunnah Islam. Khalifah pertama dalam Jemaat Muslim Ahmadiyah adalah Hadhrat Hafiz Al-Hajj Hakim Nuruddin r.a. (1908-1914). Kedua Hadhrat Al-Hajj Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad (1914-1965). Mengenai Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad r.a. ini Hadhrat Imam Mahdi a.s. sering menerima wahyu yang mengabarkan bahwa beliau akan memegang peranan penting dalam perkembangan Islam. Dan terbukti, Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad r.a. memegang jabatan Khalifah Muslim Ahmadiyah selama 51 tahun. Dalam masa jabatan kekhalifahan beliau inilah Jemaat Muslim Ahmadiyah menyebar ke seluruh pelosok dunia. Khalifah ketiga adalah Hadhrat Hafiz Mirza Nasir Ahmad r.a. (1965-1982). Khalifah keempat adalah Hadhrat Mirza Tahir Ahmad r.h. (1982-2003) dan Khalifah kelima adalah Hadhrat Mirza Masroor Ahmad a.t.b.a. (2003– sampai sekarang). Jemaat Ahmadiyah Indonesia adalah bagian dari Jemaat Muslim Ahmadiyah Internasional yang berpusat di Qadian, India, lalu pada tahun 1947 pindah ke Rabwah, Pakistan, dan sejak tahun 1984 hingga kini berpusat sementara di London, Inggris. Jemaat Ahmadiyah Indonesia didirikan pada tahun 1925 dan telah diakui sebagai badan hukum dengan ketetapan Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 13 Maret 1953 No. J.A. 5/23/13. Kebenaran pendakwaan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. sebagai Imam Mahdi dan Al-Masih Yang Dijanjikan dapat diuji dengan ajaran Al-Quran dan Hadits-hadits Nabi Besar Muhammad s.a.w. Jika penyelidikan demikian tidak memberikan kepuasan batin, maka dapat diminta petunjuk langsung dari Allah Ta’ala dengan jalan shalat Istikharah yang dilakukan dengan hati yang khusu dan Ikhlas. [][]