STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG SPMI-UMP
SM
03
01
PALEMBANG 2O13 Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 1
Standar Isi Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Muhammadiyah Palembang SPMI-UMP
SM
03
01
Revisi ke
:
-
Tanggal
:
Maret 2013
Dikaji ulang oleh
:
Pembantu Rektor Bidang Akademik
Dikendalikan oleh
:
LPM – Lembaga Penjaminan Mutu
Disetujui oleh
:
Rektor
UMP Revisi ke -
Standar ISI
Tanggal Maret 2013
STANDAR ISI - SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SPMI-UMP/SM/03/01
Disetujui oleh Rektor
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 2
STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL
Disetujui oleh: Rektor
Revisi ke -
1. 1.1.
Tanggal Maret 2013
SPMI-UMP/SM/03/01
VISI DAN MISI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG VISI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG Menjadi Universitas berstandar nasional dan menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi serta unggul dalam ipteks yang berbasis keislaman pada tahun 2022 menuju universitas berstandar internasional.
1.2.
MISI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG a. Melaksanakan Catur Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi akademik bertaraf nasional, menjunjung tinggi nilainilai keislaman dan kebangsaan; b. Melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui riset dan aplikasinya untuk kesejahteraan masyarakat; c. Mengembangkan iklim pembelajaran yang kondusif untuk menghasilkan sarjana yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual; d. Mengembangkan sistem pendidikan berbasis kompetensi (hard skills dan soft skills) yang terintegrasi dengan dunia usaha dan sektor publik; e. Menerapkan manajemen akademik, sumber daya manusia, keuangan, dan mutu berbasis perencanaan dan teknologi informasi supaya tercipta Good University Governance (GUG); f. Menjadikan sistem manajemen kinerja berbasis Balance Score Card (BSC) sebagai alat penjamin mutu dan alat penilai kinerja unit pelaksana di UM Palembang agar termotivasi untuk berprestasi.
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 3
2.
RASIONAL
Pada era globalisasi serta arus informasi maka dinamika berkehidupan bermasyarakat serta berbangsa yang terus berkembang (berubah) baik dalam skala lokal, regional maupun internasional, oleh karenanya diperlukan kualitas dalam sistem pendidikan tinggi secara berkesinambungan. Penyesuaian dalam sistem Pendidikan Tinggi di Universitas Muhammadiyah Palembang dimulai dari Visi, Misi serta Tujuan. Untuk mencapai Visi, Misi dan Tujuan tersebut, Universitas Muhammadiyah Palembang sebagai bagian dari bentuk pelayanan tri darma perguruan tinggi profesional serta kompetitif, diperlukan ketersediaan mengakomodasi stakeholders baik dari kalangan profesi, pengguna lulusan ataupun masyarakat umum. Untuk mengatasi dinamika kebutuhan dunia pendidikan, maka standar isi ini perlu dilakukan evaluasi dan pengembangan secara periodik guna peningkatan kualitas berdasarkan permintaan stakeholders. Akan tetapi, pengembangan standar isi tidak hanya bertujuan untuk mengatasi permintaan pasar kerja (market signal) saja akan tetapi harus mampu memenuhi visi ilmiah (scientific visions) agar dapat mempersiapkan lulusan dalam menciptakan lapangan kerja ataupun studi lanjut. Oleh karenanya, Universitas Muhammadiyah Palembang melalui LPM menetapkan standar isi yang akan menjadi tolok ukur bagi pimpinan fakultas, jurusan/program studi maupun dosen yang bertanggung jawab dalam perannya sebagai perancang, penilai, dan pembaharu atau pengembang standar isi. Standar isi dokumen mutu Universitas Muhammadiyah Palembang memuat: 1. kerangka dasar & struktur kurikulum 2. beban belajar 3. kurikulum 4. kalender akademik 5. evaluasi dan pengembangan kurikulum.
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 4
3.
SUBJEK/PIHAK YANG BERTANGGUNG JAWAB UNTUK MENCAPAI STANDAR 1. Dekan sebagai pimpinan Fakultas 2. Ketua Jurusan/Program Studi sebagai pimpinan Jurusan dan/atau Program Studi
4.
DEFINISI ISTILAH 1. Merancang standard adalah olah pikir untuk menghasilkan standard tentang
hal yang dibutuhkan dalam Sistem Penjaminan Mutu Internal Universitas Muhammadiyah Palembang (SPMI-UMP). 2. Menetapkan standar adalah tindakan berupa persetujuan dan pengesahan
standar sehingga standard dinyatakan berlaku. 3. Studi Pelacakan adalah studi untuk mendapatkan data yang diperlukan dari
pemangku kepentingan internal dan/atau eksternal sebagai bahan acuan untuk menentukan/ membuat draf standar. 4. Uji Publik merupakan proses pengujian atau sosialisasi kepada pemangku
kepentingan internal dan/atau eksternal dari draf standar sebelum ditetapkan sebagai standar. 5. Standar isi berdasarkan PP nomor 19 tahun 2005 bab I pasal 1 ayat (5)
adalah ruang lingkup dalam
kriteria
materi
dan tingkat
tentang kompetensi
kompetensi
yang
dituangkan
tamatan, kompetensi bahan kajian,
kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 6. Standar isi berdasarkan PP nomor 19 tahun 2005 bab III pasal 5 ayat (2)
memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender akademik. 7. Kerangka Dasar dan Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata
kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran. 8. Kurikulum sebagaimana tercantum pada PP nomor 17 tahun 2010 pasal 27
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 5
pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tinggi. 9. Kompetensi hasil didik suatu program studi berdasarkan PP nomor 17 tahun
2010 pasal 2 ayat (1) terdiri atas: Kompetensi utama; Kompetensi pendukung; Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama. 10. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. 11. Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi
terdiri atas (kepmendiknas 232/U/2000 pasal 7 ayat (1)): Kurikulum inti; Kurikulum institusional. 12. Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama (kepmendiknas
045/U/2002 pasal 3 ayat (1)). 13. Kurikulum
institusional
merupakan
sejumlah
bahan
kajian
dan
pelajaran yang merupakan bagian kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dari kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi. 14. Kurikulum institusional didalamnya terumuskan kompetensi pendukung dan
kompetensi lainnya, yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama suatu program studi dan ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi. 15. Kompetensi pendukung sebesar 30% sampai dengan 60% dari keseluruhan beban
studi. 16. Kompetensi lainnya sebesar 10% sampai dengan 30% dari keseluruhan beban
studi. 17. Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan
dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program.
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 6
18. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas minimal 16
(enam belas) minggu. 19. Semester
sisipan/pendek
adalah
satuan
kegiatan
akademik
yang
diselenggarakan antara semester genap dan semester gasal atau sebaliknya yang ekivalen dengan semester genap dan semester gasal sesuai dengan pengertian satuan kredit semester (sks). 20. Satu satuan kredit semester, selanjutnya disebut 1 (satu) sks adalah
takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama 1 (satu) semester melalui 3 (tiga) kegiatan per minggu meliputi 50 (lima puluh) menit tatap muka terjadwal (perkuliahan), 60 (enam puluh) menit kegiatan terstruktur dan 60 (enam puluh) menit kegiatan mandiri, atau 100 (seratus)menit praktikum, atau 240 (dua ratus empat puluh) menit kerja lapangan. 21. Student
Centered Learning (SCL) adalah sistem pembelajaran dengan
menempatkan mahasiswa sebagai pelaku utama dalam proses pembelajaran dan dosen berfungsi sebagai fasilitator.
5.
PERNYATAAN ISI STANDAR
1. Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kurikulum Jurusan/Program Studi dikembangkan dan dilaksanakan berbasis kompetensi sebagaimana yang diamanatkan pada PP Nomor 17 tahun 2010 pasal 97 ayat (1). 2. Kompetensi hasil didik suatu program studi (berdasarkan Kepmendiknas nomor 045 /U tahun 2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi pasal 2 ayat (1)) terdiri atas: a. Kompetensi utama; b. Kompetensi pendukung; c. Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama.
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 7
3. Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi dan tim kurikulum bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan menetapkan kurikulum inti Program
Studi
atau Jurusan sebagaimana amanat Kepmendiknas nomor
045/U/2002 pasal 6 ayat (2). 4. Kurikulum inti (kepmendiknas nomor 045/U/2002 pasal 3 ayat (2)) suatu program studi bersifat: a. dasar untuk mencapai kompetensi lulusan; b. acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi; c. berlaku secara nasional dan internasional; d. lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang; e. kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan. 5. Kompetensi berdasarkan pada SK Mendiknas nomor 045/U/2002 yang diperkuat pada PP nomor 17 tahun 2010 pasal 97 ayat (3) paling sedikit memenuhi elemen kurikulum sebagai berikut: a. Landasan kepribadian; b. Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan/ atau olah raga; c. Kemampuan dan ketrampilan berkarya; d. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; e. Penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilhan keahlian dalam berkarya. 6. Dekan, Ketua Jurusan/Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kompetensi utama atau kurikulum inti program sarjana berkisar antara 40% 80% dari jumlah sks kurikulum program sarjana; Sedangkan untuk program diploma
sekurang-kurangnya 40%
dari
kurikulum
program
diploma
(Kepmendiknas 232/U/2000 pasal 8 ayat (2) dan(3)).
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 8
7. Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun kerangka dasar dan struktur kurikulum sarjana strata 1 (S1) dan diploma
wajib
memuat
mata
kuliah
Pendidikan
Agama,
Pendidikan
Kewarganegaraan, dan Bahasa selama dalam periode pendidikan (UU no. 20 Sisdiknas 2003 pasal 37 ayat (2)). 8. Selain pada pernyataan ke satu, untuk kurikulum tingkat program sarjana strata
satu dan diploma, wajib memuat mata kuliah yang bermuatan kepribadian, kebudayaan, serta mata kuliah Statistika, dan/atau Matematika. 9. Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi dan tim kurikulum dalam menyusun beban studi kurikulum untuk program sarjana strata 1 (S1) minimal 144 (seratus empat puluh empat) sks dan maksimal 160 (seratus enam puluh) sks, dengan waktu tempuh studi yang dijadualkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan paling lama 14 (empat belas) semester. 10. Dekan, Ketua Jurusan/Program Studi dalam menyusun penyelenggaraan pendidikan setiap tahun akademik dibagi dalam dua semester yang masingmasing terdiri atas 16 (enam belas) minggu yang dilaksanakan sesuai dengan kalender akademik universitas. 11. Dekan, Ketua Jurusan/Program Studi dapat menyelenggarakan kegiatan semester sisipan/pendek di antara semester genap dan semester gasal atau sebaliknya yang kegiatannya ekivalen dengan satuan kredit semester (sks); Penanggung jawab semester sisipan/pendek adalah Dekan
dengan
membentuk panitia/tim yang melibatkan unsur administrasi fakultas. 12. Dosen dalam menyelenggarakan kegiatan proses pembelajaran diutamakan dengan sistem Student Centered Learning (SCL). 13. Dekan,
Ketua
Jurusan/Program
Studi
dan
tim
kurikulum
perlu
melaksanakan evaluasi dan pengembangan kurikulum agar tercapai tujuan kurikulum dalam kurun waktu maksimal 5 (lima) tahun; Unsur-unsur yang harus dievaluasi dalam kegiatan evaluasi kurikulum
minimal
adalah:
tujuan kurikulum (relevansi dengan stakeholders), isi kurikulum, proses
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 9
pembelajaran, dan cara evaluasi hasil pembelajaran.
6.
STRATEGI
1. Dekan dan Ketua Jurusan/Program Studi perlu membina hubungan dengan organisasi profesi, alumni, pemerintah, dan dunia usaha. 2. Menyelenggarakan pelatihan yang berkaitan dengan proses pembelajaran untuk dosen. 7.
INDIKATOR Tinggi keterserapan fresh graduate (lulusan)
8.
DOKUMEN TERKAIT Standar ini harus dilengkapi dengan Form penyusunan kurikulum berbasis kompetensi
9.
REFERENSI Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa Kepmendiknas Nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum inti Pendidikan Tinggi. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Tim Pengembangan SPMI-PT, “Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi”, Bahan Pelatihan, Dirjen Dikti , 2010.
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 10
10.
LAMPIRAN
STANDAR AKADEMIK : KURIKULUM PROGRAM STUDI A. Isi 1. Kurikulum harus merupakan seperangkat rencana dan pengaturan berdasarkan standar pendidikan tentang: a. Materi dan bahan kajian, b. Wahana dan pengalaman belajar untuk mencapai kompetensi, c. Penilaian yang berbasis pada potensi dan kondisi peserta didik. 2. Kurikulum harus mengandung: a. seperangkat mata kuliah sebagai materi (content). b. tujuan instruksional/kompetensi yang dirumuskan mengukur terjadinya perubahan perilaku mahasiswa. c. pengalaman belajar yang instruksional/kompetensi.
dirancang
untuk
secara
baik
mencapai
untuk
tujuan
d. pemanfaatan berbagai jenis dan cara mengajar yang mendukung terciptanya suasana akademik yang tinggi dengan memanfaatkan “student centered approach”. e. upaya tercapainya tingkat kompetensi yang paling tinggi (belajar mandiri dan sepanjang hayat), ketrampilan wirausaha, akses terhadap informasi dan derajat kesehatan yang tinggi.
B. Kompetensi 1. Kurikulum harus berfungsi sebagai pedoman untuk menjamin mutu/kompetensi sesuai dengan program studi yang ditempuh. Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Tindakan cerdas meliputi: a. kemampuan di bidang tertentu (doing), b. kemampuan memelihara kelangsungan hidup (earning),
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 11
c. kemampuan hidup bermasyarakat (living together), d. kemampuan belajar lanjut (learning). 2. Kurikulum harus dirancang secara efektif untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa, dengan menyediakan kesempatan untuk memilih mata kuliah keminatan dengan akses pada sumber-sumber yang tersedia di lingkungan Universitas Muhammadiyah Palembang 3. Kurikulum harus mengacu pada Sistem Kredit Semester (SKS). 4. Kurikulum harus berbasis kompetensi, yaitu program pendidikan dan atau pelatihan yang dirancang secara sistemik untuk memfasilitasi mahasiswa menguasai kompetensi yang dipersyaratkan untuk bidang dan jenjang tertentu. 5. Pembelajaran harus berbasis kompetensi, yaitu menekankan interaksi antara mahasiswa dengan lingkungan belajar yang dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dipersyaratkan. 6. Beberapa mata kuliah seharusnya memiliki keterkaitan dengan mata kuliah lain dalam bentuk prasyarat dan semi prasyarat. 7. Kurikulum harus memuat mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan dan praktikum. 8. Setiap mata kuliah dalam kurikulum harus dilengkapi dengan GBPP, silabus, SAP dan bahan ajar. 9. Rencana pelaksanaan kurikulum harus tertuang dalam kalender akademik.
C. Evaluasi Kurikulum 1. Evaluasi kurikulum seharusnya dilaksanakan untuk : a. merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi b. merespon perubahan sosial di luar sistem pendidikan c. memenuhi kebutuhan mahasiswa d. merespon perubahan sistem pendidikan 2. Evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak (stakeholders) seperti pemakai lulusan, alumni, pihak yang berminat dan masyarakat pada umumnya.
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 12
3. Evaluasi kurikulum seharusnya dapat dilaksanakan secara integratif maupun monolitik Integratif adalah perubahan/pengembangan materi tidak secara menyeluruh (parsial). Monolitik adalah perubahan pada tingkat mata kuliah.
Lampiran Tambahan pada halaman berikutnya:
Standar ISI
SPMI- UMP /SM / 03/ 01 13
NO. 1
2
SUB STANDAR Legalitas
Substansi Kurikulum
ASPEK
BUTIR STANDAR (INDIKATOR)
Rujukan peraturan 1.
Prosedur Pengesahan
2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2.
Muatan
3. 1. 2.
3.
Standar ISI
Rujukan peraturan perundangan yang terkait: a. Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas b. Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 tentang Perguruan Tinggi c. Peraturan Presiden No: 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) d. Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan e. Keputusan Mendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum. f. Keputusan Mendiknas No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi. g. Peraturan Menteri No. 24 Tahun 2012 tentang Pendidikan Jarak Jauh berbasis ICT. h. Pedoman Pimpinan Pusat Muhammadiyah No 12/PED/I.0/B/2012 tanggal 16 April 2012 tentang Perguruan Tinggi Muhammadiyah. i. Peraturan lain yang terkait. Ketentuan Majelis Dikti PP Muhammadiyah No :178/KET/I.3/D/2012 Statuta Universitas Muhammadiyah Palembang Rencana Strategi (Renstra) Renstra dan Rencana Operasional (Renop) Fakultas/Program Pascasarjana Panduan Akademik Pedoman akademik Kurikulum disusun oleh program studi dalam kegiatan lokakarya. Dalam lokakarya penyusunan kurikulum menghadirkan nara sumber yang berkaitan dengan program studi. Pemberlakuan Kurikulum operasional ditetapkan melalui SK Rektor. Kurikulum mengacu kepada standar pendidikan nasional, visi dan misi universitas, visi dan misi fakultas dan visi dan misi program studi. Kurikulum disusun berkaitan dengan perkembangan nilai-nilai Kemuhammadiyahan, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan pemangku kepentingan, persatuan nasional, nilai-nilai kebangsaan, kekayaan budaya lokal, dan dinamika global. Kurikulum inti dari suatu program studi disusun dengan mengacu kepada kurikulum yang disusun oleh konsorsium program studi sejenis atau asosiasi program studi (kecuali program studi itu belum memiliki konsorsium atau asosiasi).
SPMI- UMP /SM / 03/ 01
4.
5. Kompetensi
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Wujud
1. 2. 3.
Struktur
1.
2. 3.
4.
Standar ISI
Kurikulum institusional disusun mengacu kepada ketetapan Pimpinan Pusat Muhammadiyah atau kebijakan dari pimpinan universitas karena merupakan ciri khas dari perguruan tinggi Muhammadiyah. Kurikulum terdiri atas pencapaian kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya yang ditetapkan. Kurikulum yang dikembangkan adalah Kurikulum berorientasi pada KKNI Isi kurikulum harus mengarah kepada ketercapaian kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lainnya yang ditetapkan. Kompetensi utama adalah kompetensi yang wajib dimiliki lulusan program studi. Kompetensi pendukung adalah kompetensi yang dijadikan pendukung pencapaian kompetensi utama. Kompetensi lainnya adalah kompetensi yang ditetapkan oleh masing-masing program studi/juga menjadi ciri khas UMP yang harus dimiliki oleh peserta didik. Persentasi kompetensi: a. 40 – 80% sks untuk kompetensi utama b. 30 – 60% untuk kompetensi pendukung c. 10 – 30% untuk kompetensi lainnya (yang ditentukan oleh Program Studi) Kurikulum setiap program studi terdiri atas mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Jumlah sks mata kuliah pilihan minimal 9 sks dengan jumlah sks yang disediakan minimal 2 kali sks mata kuliah pilihan. Pengembangan instrumen kurikulum berisi naskah akademik, judul mata kuliah, jumlah sks, deskripsi mata kuliah, silabus, SAP, dan BAP. Program studi harus menentukan struktur kurikulum yang meliputi unsur, Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keahlian (MKK), Mata Kuliah PB (MPB) Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), dan Mata Kuliah BB (MBB). Sebaran kurikulum harus memenuhi 40 – 80% kompetensi utama, 30 – 60% kompetensi pendukung, dan 10 – 30% kompetensi lainnya. Distribusi mata kuliah semester satu diberikan dalam bentuk paket, untuk semester berikutnya berlaku sesuai aturan akademik yang ditetapkan dimuat dalam buku panduan akademik. Setiap program studi harus mempunyai mata kuliah wajib dan mata kuliah pilihan. Mata kuliah peminatan atau konsentrasi sama dengan mata kuliah pilihan. Setiap program studi harus memiliki mata kuliah praktikum (di laboratorium) dan mata
SPMI- UMP /SM / 03/ 01
Standar ISI
Jumlah sks
kuliah praktik (di lapangan). 5. Sebaran mata kuliah diletakkan dalam tiap semester sesuai dengan jenjang program studi: a. Jenjang D1 disebar pada semester 1 dan 2, maksimal 3 semester b. Jenjang D2 disebar pada semester 1 s.d 4, maksimal 5 semester c. Jenjang D3 disebar pada semester 1 s.d 6, maksimal 7 semester d. Jenjang S1 disebar pada semester 1 s.d 8 maksimal 14 semester e. Jenjang S2 disebar pada semester 1 s.d 4 maksimal 8 semester f. Jenjang S3 disebar pada semester 1 s.d 6 maksimal 12 semester, dan g. Program Pendidikan Profesi di setiap fakultas memiliki durasi satu tahun dengan ketentuan jumlah sks 30 s.d 40 sks. Beban sks yang ditempuh seorang mahasiswa untuk mencapai keberhasilan (lulus) :
Perubahan Kurikulum
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 1. 2.
Jenjang D.1 : 40 s.d 48 sks Jenjang D.2 : 60 s.d 84 sks Jenjang D.3 : 100 s.d 120 sks Jenjang S.1 : 144 s.d 160 sks Jenjang S.2 : 38 s.d 48 sks Jenjang S.3 : 40 s.d 54 sks Pendidikan profesi 30 s.d 40 sks Peninjauan kurikulum dilakukan antara 2 s.d 4 tahun sekali. Langkah-langkah peninjauan kurikulum: a. Dekan/Direktur Pascasarjana membentuk Tim pengembangan kurikulum yang diketuai oleh ketua Program Studi. b. Kaprogram studi beserta tim melakukan analisis kurikulum yang berlaku. c. Kurikulum yang telah dianalisis dapat disosialisasikan kepada pihak internal fakultas dan universitas. d. Kurikulum hasil analisis diworkshopkan dengan melibatkan para pemangku kepentingan program studi dan pakar, pengguna lulusan, dan alumni. e. Kaprogram studi beserta tim kembali mendokumentasi hasil workshop. f. Dekan mengajukan permohonan SK Kurikulum Kepada Rektor. g. Hasil perubahan kurikulum disahkan oleh Rektor dan diinformasikan kepada semua
SPMI- UMP /SM / 03/ 01
3
Pelaksanaan Kurikulum
Sistem Semester
Kredit 1. 2.
Perkuliahan
1. 2. 3. 4.
Standar ISI
pihak melalui buku panduan akademik UMP. Pelaksanaan kurikulum adalah Sistem Kredit Semester (SKS), yang dalam penyelenggaraannya dinyatakan dalam bobot sks (satuan kredit semester). Satuan kredit semester (sks) adalah satuan untuk menakar bobot perkuliahan, 1 sks meliputi: a. Kuliah tatap muka sebanyak 50 menit disertai 1 s.d 2 jam tugas terstruktur dan 1 s.d 2 jam tugas mandiri. b. Praktikum sebanyak 100 menit disertai 1 s.d 2 jam tugas terstrukur, dan 1 s.d 2 jam tugas mandiri. c. Praktik sebanyak 200 menit disertai 1 s.d 2 jam tugas terstruktur, dan 1 s.d 2 jam tugas mandiri. Perkuliahan dilaksanakan dalam semester gasal dan genap. Jumlah pertemuan dalam setiap semester 16 kali tatap muka termasuk Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester. masih diperkenankan menyelenggarakan perkuliahan semester pendek, dan program remedial. Jumlah sks yang disediakan setiap semester maksimal 24 sks.
SPMI- UMP /SM / 03/ 01