perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
STADION SEPAK BOLA DI SOLO DENGAN ASPEK STRUKTUR SEBAGAI PEMBENTUK ESTETIKA BANGUNAN
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh : TAUFIQ PRADIPTA EKA SUSANTO I020791
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET commit to user 2012
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR PROGRAM STUDI ARSITEKTUR KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
STADION SEPAK BOLA DI SOLO DENGAN ASPEK STRUKTUR SEBAGAI PEMBENTUK ESTETIKA BANGUNAN PENYUSUN NIM JURUSAN TAHUN
: TAUFIQ PRADIPTA EKA SUSANTO : I 0207091 : ARSITEKTUR : 2012
Surakarta,
Oktober 2012
Menyetujui,
Pembimbing I Tugas Akhir
Pembimbing II Tugas Akhir
Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT. NIP. 19620610 199103 1 001
Ummul Mustaqimah, ST, MT. NIP. 19730510 200003 2 001
Mengesahkan, Ketua Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik UNS
Ketua Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik UNS
Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT. Kahar Sunoko, ST, MT. commit to user NIP. 19620610 199103 1 001 NIP. 19690320 199503 1 002
TUGAS AKHIR ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil‟alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah membukakan jalan bagi hamba untuk mengenal dunia arsitektur, melalui kampus Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan banyak pelajaran dalam berarsitektur. Mulai dari awal masa perkuliahan sampai pada saat dimana penulis mampu menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “STADION SEPAK BOLA DI SOLO DENGAN ASPEK STRUKTUR SEBAGAI PEMBENTUK ESTETIKA BANGUNAN” sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Teknik di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak yang telah memberikan sumbangan baik materiil maupun spiritual. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1. Dr. Ir. M. Muqoffa, MT., selaku Ketua Jurusan Arsitektur FT-UNS serta selaku Dosen Pembimbing I Tugas Akhir 2. Ir. Kahar Sunoko, MT., selaku Ketua Prodi Arsitektur FT-UNS 3. Ir. Hari Yuliarso, MT., selaku Dosen Pembimbing II Tugas Akhir 4. Yosafat Winarto, ST, MT., selaku Ketua Panitia Tugas Akhir Jurusan Arsitektur FT-UNS 5. Tri Yuni Iswati, ST, MT., selaku Dosen Pembimbing Akademik 6. Rekan–rekan angkatan 2007 Prodi Arsitektur Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tahap Tugas Akhir bukan akhir dari segalanya. Melainkan sebuah perjalanan hidup penulis dalam mempelajari dunia arsitektur di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi masyarakat umum. Terimakasih.
Surakarta,
commit to user
Oktober 2012
Penulis
TUGAS AKHIR iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
UCAPAN TERIMA KASIH
Allah SWT, Sang Khalik yang menciptakan segala sesuatunya dengan sangat sempurna dan telah mengabulkan doa-doa hamba-Mu ini.
Bapak dan Ibu yang senantiasa tak kenal lelah memberi doa dan dukungannya.
io, adik yang selalu mau menjadi bulan-bulanan di rumah.
Shasa, meskipun dirimu jauh di sana, tapi kuucapkan banyak terima kasih atas curahan pikiran jiwa dan raganya untuk membantu menyelesaikan TA ini….
ABC CREW, apa jadinya maketku tanpa kalian dan terima kasih atas kebersamaanya selama 5 tahun yang berkesan ini.
Teman-teman Studio 127, dan akhirnya kita lulus semua……….!
Mas Arfin dan Mas Andang, terima kasih sudah membantu rendering eksterior dan interior bangunan, sehingga terkesan lebih nyata.
Keluarga Besar Kos Bledex, Panji, Aris, Azis, terima kasih atas pertolongan tanpa pamrihnya. Teman – teman seperjuangan Angkatan ’07. Terima kasih atas bantuan, dukungan, dan semua kenangan indahnya, semoga kita menjadi orang-orang yang sukses… Amin, Amin, Amin ya robbal alamin.
dan Semua Pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu...
commit to user
TUGAS AKHIR iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK STADION SEPAK BOLA DI SOLO DENGAN ASPEK STRUKTUR SEBAGAI PEMBENTUK ESTETIKA BANGUNAN Disusun Oleh: Taufiq Pradipta Eka Susanto / I0207091
Saat ini sepak bola telah berkembang menjadi olahraga yang populer serta menjadi sebuah hiburan/entertainment yang bisa dinikmati oleh siapa saja di dunia. Perkembangan sepak bola di dunia tak lepas dari dukungan klub–klub yang ada, melalui kompetisi yang selalu diselenggarakan tiap tahunnya. Melalui kompetisi inilah klub–klub tersebut terus mengasah kemampuan timnya agar dapat terus berprestasi. Tidak hanya melalui pertandingan kompetisi saja yang diperlukan dalam peningkatan mutu tim, namun juga keberadaan sebuah fasilitas sepak bola dalam hal ini adalah stadion menjadi mutlak diperlukan. Keberadaan sebuah stadion sebagai wadah berkegiatan sepak bola semestinya didukung dengan fasilitas yang layak sesuai standar yang disyaratkan sebuah bangunan stadion baik nasional bahkan internasional. Stadion ini nantinya diharapkan mampu memenuhi tuntutan sepak bola modern yang memerlukan fasilitas penunjang yang sesuai standar kelayakan dan keberadaan fasilitas pelengkap, juga sebagai daya tarik lain bagi stadion nantinya. Desain arsitektur terhadap perencanaan dan perancangan stadion sepak bola yang menarik didasari pada penekanan aspek strukturnya. Dalam perancangan stadion sepak bola yang terpenting adalah aspek struktur yang digunakan, perkembangan sistem struktur terutama dalam perancangan stadion di dunia telah mengalami kemajuan dari segi teknologi bahan, kini telah berkembang seperti sistem kabel, membran, busur lengkung ataupun space frame. Stadion ini diharapkan mampu memunculkan unsur keindahan bangunan melalui ekspose aspek struktur yang ada, sehingga stadion ini memiliki tampilan bangunan yang estetis selain tetap memiliki konstruksi yang kokoh.
Kata Kunci : Stadion Sepak Bola, Aspek Struktur, Estetika Bangunan commit to user
TUGAS AKHIR v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT FOOTBALL STADIUM IN SOLO WITH STRUCTURAL ASPECTS AS FORMING BUILDING AESTHETIC
Made By : Taufiq Pradipta Eka Susanto / I0207091
Nowadays football has evolved into a popular sport as well as being an entertainment that can be enjoyed by anyone in the world. Football development in the world can not be separated from the support of existing clubs, through competition is always held each year. Through this competition the clubs continued to hone his team's ability to continue their achievement. Not only competitive action is required in improving the quality of the team, but also the existence of a football facility in this regard is the stadium becomes absolutely necessary. The existence of a football stadium as container activities should be supported with decent facilities according to the standards required by a stadiums building, both nationally and even internationally. This stadium will be expected to meet the demands of modern football that requires appropriate facilities to support industry standards and the existence of complementary facilities, as well as another attraction for the stadium later. The architectural design of the football stadium planning and design is based on the suppression of interesting aspects of the structure. In football stadium design the most important aspect of the structure is used. The structure system development especially in the design of the stadium in the world has made progress in terms of materials technology has now developed such as cable systems, membranes, bow or space frame. The stadium is expected to bring an element of building beauty by exposes of the building with the existing structure aspect, so that the stadium has the aesthetic appearance of the building while still having sturdy construction.
Key Words: Football Stadium, Structural Aspects, Aesthetics Building
commit to user
TUGAS AKHIR vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ................................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................................. iv ABSTRAK .............................................................................................................. v ABSTRACT ........................................................................................................... vi DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii DAFTAR SKEMA ............................................................................................... xiv DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi BAB I ...................................................................................................................... 1 PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 I.1. Judul .......................................................................................................... 1 I.2. Satuan Pengertian Judul ............................................................................ 1 I.2.1. Stadion Sepak bola..............................................................................1 I.2.2. Aspek Struktur ....................................................................................1 I.2.3. Estetika Bangunan ..............................................................................2 I.2.4. Pemahaman Judul ...............................................................................3 I.3. Latar belakang........................................................................................... 3 I.4. Permasalahan dan Persoalan ..................................................................... 6 I.4.1. Permasalahan ......................................................................................6 I.4.2. Persoalan .............................................................................................6 commit to user I.5. Tujuan dan Sasaran ................................................................................... 6
TUGAS AKHIR vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
I.5.1. Tujuan .................................................................................................6 I.5.2. Sasaran ................................................................................................6 I.6. Lingkup Bahasan dan Batasan Masalah ................................................... 7 I.6.1. Lingkup Bahasan: ...............................................................................7 I.6.2. Batasan Masalah: ................................................................................7 I.7. Metoda Perancangan ................................................................................. 8 I.7.1.Macam dan Teknik Pengumpulan Data ...............................................8 I.7.2. Analisa Perencanaan dan Perancangan ...............................................9 I.8. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 10 Kerangka Pola Pikir ...................................................................................... 13 BAB II ............................................................................................................... 14 TINJAUAN STADION SEPAK BOLA ........................................................... 14 II.1. Tinjauan Stadion Sepak Bola ................................................................ 14 II.1.1. Stadion Bola ..................................................................................15 II.1.1.a.
Pelaku kegiatan ..................................................................... 15
II.1.1.b.
Aktivitas yang diwadahi ....................................................... 16
II.2.Standar Stadion Menurut FIFA .............................................................. 17 II.2.1. Syarat Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia ......................................17 II.2.2. Syarat Stadion Berstandar Internasional ........................................18 II.2.3. Klasifikasi Stadion..........................................................................19 II.2.4. Jenis Stadion ...................................................................................19 II.3.Prinsip-Prinsip Desain Stadion ............................................................... 20 II.4. Studi Kasus Tentang Stadion Manahan ................................................. 22 II.4.1. Aspek Teknis ...................................................................................22 commit to user
TUGAS AKHIR viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II.4.2. Aspek Fungsional ............................................................................24 II.4.3. Aspek Perilaku.................................................................................24 II.4.4. Aspek Historis .................................................................................24 II.5. Tinjauan Stadion Manahan Solo (sumber :www.pasoepati.net) ........... 25 II.5.1. Stadion Manahan Menjadi Pusat Olah Raga Terlengkap di Kota Solo ............................................................................................................25 II.5.2. Stadion Manahan Menjadi Tempat Penyelenggara Event Olah Raga Berskala Nasional dan Internasional ..........................................................27 II.5.3. Event Olahraga Di Solo ...................................................................30 II.5.4. Tim-tim yang Pernah Ber-home Base di Stadion Manahan ............31 II.6. Preseden Stadion Bola yang Telah Memiliki Sertifikat Berstandar Internasional .................................................................................................. 31 BAB III ................................................................................................................. 36 TINJAUAN STRUKTUR ................................................................................. 36 III.1. Tinjauan Struktur ................................................................................. 36 III.1.1. Pengertian Struktur.........................................................................36 III.1.2. Penggolongan Struktur ...................................................................37 III.1.3. Contoh Pengembangan Struktur Dasar ..........................................37 III.1.4. Jenis beban struktur ........................................................................45 III.1.5. Kriteria sistem struktur ...................................................................46 III.2.Hubungan Antaran Struktur dengan Estetika Arsitektural ................... 47 III.3. Kesimpulan .......................................................................................... 53 BAB IV ................................................................................................................. 55 PROYEK YANG DIRENCANAKAN ............................................................. 55 commit to user
TUGAS AKHIR ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IV.1.Pengertian Stadion Sepak Bola ............................................................. 55 IV.2. Tujuan danManfaat .............................................................................. 55 IV.2.1. Tujuan ............................................................................................55 IV.2.2. Manfaat ..........................................................................................56 IV.3. Sasaran dan Lingkup Pelayanan ......................................................... 57 IV.3.1. Sasaran ...........................................................................................57 IV.3.2. Linkup Pelayanan...........................................................................57 IV.4. Status Bangunan ................................................................................. 58 IV.5. Struktur Organisasi .............................................................................. 58 IV.6. Lingkup Kegiatan................................................................................. 59 IV.6.1. Pengguna Stadion Sepak Bola .......................................................59 IV.6.2. Macam Kegiatan yang Diwadahi ...................................................60 IV.6.3. Penyediaan ruang ...........................................................................60 IV.7. Pertimbangan Lokasi ........................................................................... 60 IV.8. Performansi Bangunan ......................................................................... 61 IV.8.1. Tata Massa .....................................................................................61 IV.8.2. Tata Ruang .....................................................................................62 IV.8.3. Tampilan Bangunan .......................................................................64 IV.9. Penerapan Struktur pada Stadion ......................................................... 64 BAB V................................................................................................................... 67 ANALISA DAN PENDEKATAN .................................................................... 67 V.1. Analisa Konsep Peruangan ................................................................... 67 V.1.1. Proses penentuan pola kegiatan.......................................................67 V.1.2 Pengelompokan Kegiatan dan Kebutuhan Ruang ............................72 commit to user
TUGAS AKHIR x
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
V.2. Analisa Konsep Pemilihan Lokasi Dan Tapak ...................................... 86 V.2.1. Penentuan Lokasi ............................................................................86 V.2.2. Penentuan Tapak .............................................................................87 V.3. Analisa Konsep Pengolahan Tapak ....................................................... 89 V.3.1. Analisa Pencapaian .........................................................................89 V.3.2 Analisa Orientasi ..............................................................................91 V.3.3. Analisa Penzoningan .......................................................................92 V.3.4. Analisa Tata Ruang Luar.................................................................95 V.4. Analisa Konsep Bentuk Dan Tampilan Bangunan .............................. 98 V.4.1. Bentuk Dasar Bangunan ..................................................................99 V.4.2. Analisa Atap Stadion.....................................................................101 V.4.3. Analisa Penampilan dan Karakteristik Bangunan .........................103 V.5. Analisa Konsep Struktur ..................................................................... 105 V.5.1. Sub Struktur ..................................................................................105 V.5.2. Super Struktur ...............................................................................106 V.5.3. Upper Struktur ...............................................................................109 V.5.4. Rencana Struktur yang digunakan.................................................113 V.6. Analisa Konsep Utilitas Bangunan ..................................................... 114 V.6.1 Analisis Jaringan Air Bersih ..........................................................114 V.6.2 Analisis Jaringan Air Kotor ...........................................................115 V.6.3 Analisis Pembuangan Sampah .......................................................118 V.6.4 Analisis Penanggulangan Kebakaran .............................................119 V.6.5 Analisis Jaringan Listrik ................................................................121 V.6.6 Analisis Telekomunikasi ................................................................122 commit to user
TUGAS AKHIR xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
V.6.7 Analisis Penangkal Petir ................................................................123 V.6.8 Analisis Transportasi Vertikal ........................................................123 V.6.9 Analisis Pencahayaan .....................................................................124 BAB VI ............................................................................................................... 129 KESIMPULAN ............................................................................................... 129 VI.1.Konsep Peruangan .............................................................................. 129 VI.1.1.
Pelaku dan Kelompok Kegiatan .............................................129
VI.1.2. Besaran Ruang ............................................................................129 VI.1.2.a. Kelompok Ruang Pelayanan ................................................ 129 VI.1.2.b.Kelompok Ruang Pengelolaan .............................................. 130 VI.1.2.c.Kelompok Ruang Penunjang................................................. 130 VI.1.2.d.Kelompok Ruang Servis ....................................................... 131 VI.1.2.e. Area Parkir ........................................................................... 132 VI.1.2.f. Luas Minimal Site Yang Dibutuhkan ................................... 132 VI.2. KonsepPemilihan Lokasi Dan Tapak ............................................... 133 VI.2.1.
Konsep Penentuan Lokasi.......................................................133
VI.3. KonsepPengolahanTapak .................................................................. 133 VI.3.1.
Konsep Pencapaian .................................................................133
VI.3.3.
Konsep Penzoningan...............................................................134
VI.3.4.
Konsep Tata Ruang Luar ........................................................135
VI.4. Konsep Bentuk Dan Tampilan Bangunan ........................................ 136 VI.4.1.
Konsep Bentuk Dasar Bangunan ............................................136
VI.4.2.
Konsep Bentuk Atap Stadion..................................................137
VI.4.3.
Konsep Penampilan dan Karakteristik Bangunan ..................138 commit to user
TUGAS AKHIR xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
VI.5. Konsep Struktur ................................................................................ 139 VI.5.1.
Konsep Sub Struktur ...............................................................139
VI.5.2.
Konsep Sub Struktur ...............................................................140
VI.5.3.
Konsep Upper Struktur ...........................................................141
VI.5.4.
Konsep Struktur Yang Digunakan ..........................................143
VI.6. Konsep Utilitas Bangunan............................................................... 144 VI.6.1 Konsep Jaringan Air Bersih ..........................................................144 VI.6.2 Konsep Jaringan Air Kotor ...........................................................145 VI.6.3 Konsep Pembuangan Sampah .......................................................147 VI.6.4 Konsep Penanggulangan Kebakaran.............................................147 VI.6.5 Konsep Jaringan Listrik ................................................................148 VI.6.6 Konsep Telekomunikasi ...............................................................149 VI.6.7 Konsep Penangkal Petir ................................................................149 VI.6.8 Konsep Pencahayaan ....................................................................150 DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 151 LAMPIRAN .................................................................................................... 154
commit to user
TUGAS AKHIR xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR SKEMA Skema 1 1 Kerangka pola pikir ............................................................................. 13
Skema IV 1. Struktur Organisasi Pengelola Stadion Di Solo ............................... 59
Skema V 1. Sistem Sanitasi Air Hujan ............................................................... 116 Skema V 2. Sistem Pengolahan Sampah ............................................................ 118
commit to user
TUGAS AKHIR xiv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 1 1. Macam dan Teknik Pengumpulan Data ................................................. 8
Tabel II 1. Kebutuhan Fasilitas Olahraga ............................................................. 22 Tabel II 2. Perbandingan Antara Stadion Manahan dengan Stadion Standar FIFA ............................................................................................................................... 23 Tabel II 3. Aspek Fungsional Stadion Manahan Solo........................................... 24 Tabel II 4. Event yang Pernah Digelar di Stadion Manahan Solo ........................ 30
Tabel III 1. Jenis Beban Struktur. ......................................................................... 46 Tabel III 2 Kriteria Sistem Struktur ...................................................................... 47
Tabel V 1. Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pelayanan ............................. 73 Tabel V 2. Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pengelolaan .......................... 74 Tabel V 3. Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pengelolaan .......................... 75 Tabel V 4. Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Servis ................................... 75 Tabel V 5. Besaran Ruang Pelayanan ................................................................... 79 Tabel V 6. Besaran Ruang Pengelolaan ................................................................ 80 Tabel V 7 Besaran Ruang Penunjang.................................................................... 80 Tabel V 8. Besaran Ruang Servis ......................................................................... 81 Tabel V 9. Organisasi Ruang ................................................................................ 86 Tabel V 10. Persyaratan Ruang ............................................................................. 93 Tabel V 11. Korelasi Teori Stadion dan Struktur ................................................. 98
Tabel VI 1. Pelaku dan Kelompok Kegiatan ...................................................... 129 Tabel VI 2. Kebutuhan dan Besaran Ruang Pelayanan ...................................... 130 Tabel VI 3 Kebutuhan dan Besaran Ruang Pengelolaan .................................... 130 Tabel VI 4 Kebutuhan dan Besaran Ruang Penunjang ....................................... 131 Tabel VI 5Kebutuhan dan Besaran Ruang Servis ............................................... 131
commit to user
TUGAS AKHIR xv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR Gambar II 1. Patung Ksatria Panahan Menjadi Simbol Kekokohan Stadion Manahan di kota Solo............................................................................................ 26 Gambar II 2. Kompleks Gelora Manahan MerupakanKompleks Fasilitas Olah Raga Yang Cukup Besar Dan Terlengkap Di Kota Solo ...................................... 26 Gambar II 3. Tribun Barat VIP Stadion Manahandilengkapi dengan kursi duduk yang memberikan kenyamanan tersendiri bagi para penikmat olah raga sepak bola di kota Solo ........................................................................................................... 26 Gambar II 4. Stadion Manahan Solo ..................................................................... 27 Gambar II 5. Sebelum menjuarai Liga Champions Asia 2007, tim Urawa Reds Diamond dari Jepang terlebih dahulu harus menantang wakil dari Indonesia, Persik Kediri, di stadion Manahan Solo ................................................................ 28 Gambar II 6. Stadion Manahan Solo, dua kali menggelar babak 8 besar kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia, termasuk kesiapannya menggelar pertandingan di malam hari ............................................................................................................. 29 Gambar II 7. Stadion Bird Nest............................................................................. 32 Gambar II 8. Interior Stadion Bird Nest................................................................ 33 Gambar II 9. Pra Konstruksi Pembangunan Stadion Bird Nest ............................ 33 Gambar II 10. Stadion Wembley .......................................................................... 33 Gambar II 11. Pra Konstruksi Pembangunan Stadion Wembley .......................... 35
Gambar III 1 Contoh Aplikasi Struktur Membran Pada Bangunan ...................... 37 Gambar III 2. Contoh Aplikasi Struktur Kabel Pada Jembatan ............................ 40 Gambar III 3. Contoh Aplikasi Struktur Lipat Pada Bangunan ............................ 41 Gambar III 4. Detail Penyambung Pada Space Frame .......................................... 44 Gambar III 5 Contoh Aplikasi Struktur Space Frame Pada Bangunan ................. 44 Gambar III 6. Contoh Aplikasi Space Frame Sederhana Segi Delapan Pada Rangka Atap .......................................................................................................... 45 Gambar III 7. Kuil Parthenon di Athena Sadium. ................................................. 48 Gambar III 8. Pilar Dan Kolom Bangunan Palladio's Palazzo Valmarana ........... 48 Gambar III 9. Kanopi Llyods Headquarters 50 commit to.......................................................... user
TUGAS AKHIR xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar III 10. Ekspose struktur pada Wembley stadium, Inggris, serta Bird Nest Stadium ................................................................................................................. 50 Gambar III 11. 'Floating castle', Ukraina .............................................................. 51 Gambar III 12. Atap Bandar Udara Orly, Paris .................................................... 51 Gambar III 13.Atap Stadion Mosses Mabhida, Afrika ......................................... 51 Gambar III 14. Unite d'habitation, Perancis .......................................................... 52 Gambar III 15. Gereja / Kapel Notre Dame, Paris ................................................ 52 Gambar III 16 Museum Guggenheim, Spanyol .................................................... 52
Gambar V 1.Pola Kegiatan Penonton ................................................................... 68 Gambar V 2. Pola Kegiatan Pemain ..................................................................... 69 Gambar V 3. Pola Kegiatan Pelatih ...................................................................... 69 Gambar V 4. Pola Kegiatan Official .................................................................... 70 Gambar V 5. Pola Kegiatan Panitia Lapangan...................................................... 70 Gambar V 6. Pola Kegiatan Pers .......................................................................... 71 Gambar V 7 Pola Kegiatan Pengelola ................................................................... 71 Gambar V 8. Pola Kegiatan Servis ....................................................................... 72 Gambar V 9. Analisa Ukuran Stadion................................................................... 83 Gambar V 10. Analisa Tribun Stadion.................................................................. 83 Gambar V 11. Analisa Seating Penonton .............................................................. 84 Gambar V 12. Analisa Dimensi Seating. .............................................................. 84 Gambar V 13. Analisa Ukuran toilet pemain. ....................................................... 85 Gambar V 14, Analisa Ukuran loker pemain. ....................................................... 85 Gambar V 15. Analisa Ukuran R. Pemanasan ...................................................... 85 Gambar V 16. Rencana Site Terpilih. ................................................................... 88 Gambar V 17. Hasil analisis site terpilih .............................................................. 89 Gambar V 18. Hasil analisis pengolahan tapak .................................................... 90 Gambar V 19. Arah orientasi lapangan sepak bola ............................................... 91 Gambar V 20. Rencana orientasi site .................................................................... 92 Gambar V 21. Hasil analisis orientasi site ............................................................ 92 Gambar V 22. Hasil analisis penzoningan ............................................................ 94 Gambar V 23. Hasil analisis tata ruang luar 96 commit to ......................................................... user
TUGAS AKHIR xvii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar V 24. Hasil analisis plaza ........................................................................ 97 Gambar V 25. Bentuk Stadion Persegi Panjang ................................................. 100 Gambar V 26. Bentuk Stadion Elips.Sumber : Dokumen Pribadi100 Gambar V 27. Bentuk Stadion Lingkaran. .......................................................... 100 Gambar V 28. Analisa Atap Stadion. .................................................................. 101 Gambar V 29. Hasil analisis atap stadion ........................................................... 102 Gambar V 30. Hasil Analisis Penampilan dan Karakteristik Bangunan ............. 104 Gambar V 31. Pondasi Foot Plat ......................................................................... 106 Gambar V 32. Pondasi Tiang Pancang ............................................................... 106 Gambar V 33. Analisa Super Struktur ................................................................ 107 Gambar V 34. asil analisis super struktur ........................................................... 108 Gambar V 35. Contoh penerapan super struktur ................................................. 108 Gambar V 36. Contoh aplikasi super struktur ..................................................... 109 Gambar V 37. Analisa Super Struktur ................................................................ 109 Gambar V 38. Struktur Atap Kabel..................................................................... 110 Gambar V 39. Struktur Space Frame .................................................................. 110 Gambar V 40. Hasil analisis upper struktur ........................................................ 111 Gambar V 41. Contoh aplikasi upper struktur pada bangunan ........................... 112 Gambar V 42. Penerapan aplikasi upper struktur ............................................... 112 Gambar V 43. Rencana struktur yang digunakan ............................................... 113 Gambar V 44. Sistem Down Feed Dirtribution .................................................. 114 Gambar V 45. Potongan Vertikal Pendistribusian Air Bersih. ........................... 115 Gambar V 46. Sistem Sanitasi Air Kotor ............................................................ 115 Gambar V 47. Sistem Sanitasi Air Kotor ............................................................ 116 Gambar V 48. Potongan Vertikal Sanitasi Air Hujan ......................................... 117 Gambar V 49. Potongan Vertikal Pipa Sanitasi Air Hujan di Lapangan. ........... 117 Gambar V 50. Potongan Vertikal Pengolahan Sampah. ..................................... 118 Gambar V 51. Sistem Penyediaan Listrik ........................................................... 121 Gambar V 52. Potongan Vertikal Jaringan Listrik.............................................. 122 Gambar V 53. Sistem Jaringan Telekomunikasi. ................................................ 122 Gambar V 54. Prinsip Kerja Penangkal Petir Sistem Faradday .......................... 123 Gambar V 55. Sistem Pencahayaan Bangunan. .................................................. 125 commit to user
TUGAS AKHIR xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar V 56. Analisa Metode Pencahayaan Lama. .......................................... 126 Gambar V 57. Analisa Metode Pencahayaan Baru. ............................................ 127 Gambar V 58. Pencahayaan Pada Stadion. ......................................................... 127
Gambar VI 1. Site terpilih. .................................................................................. 133 Gambar VI 2. Letak ME dan SE untuk Konsep Pencapaian Menuju Stadion. ... 133 Gambar VI 3. Orientasi Lapangan Terhadap Site. .............................................. 134 Gambar VI 4. Zonifikasi Peruangan Di Dalam Stadion. .................................... 134 Gambar VI 5. Pembagian Area Pedestrian di Sekeliling Stadion ....................... 135 Gambar VI 6. Detail Plaza yang Mengelilingi Sculpture di Tengahnya............. 136 Gambar VI 7. Bentuk Dasar Stadion Elips. ........................................................ 137 Gambar VI 8. Bentuk Atap Lengkung Stadion Pada Tribun Penonton. ............. 137 Gambar VI 9. Struktur Pendukung Pada Struktur Membran. ............................. 138 Gambar VI 10 Rencana Tampilan Luar Stadion. ................................................ 138 Gambar VI 11 Pondasi Footplat.......................................................................... 139 Gambar VI 12 Pondasi Tiang Pancang. .............................................................. 139 Gambar VI 13 Material Finishing Pada Stadion ................................................. 140 Gambar VI 14 Contoh Ekspose Struktur Pada Stadion. ..................................... 140 Gambar VI 15 Contoh Penggunaan Struktur Sebagai Ornament Pada Stadion.. 141 Gambar VI 16 Transformasi penggunaan upper struktur ................................... 141 Gambar VI 17 Detail Panel EFTE Pada Struktur Atap ....................................... 142 Gambar VI 18 Detail Material Pada Struktur Atap ............................................. 142 Gambar VI 19 Pembagian Struktur Pada Stadion ............................................... 143 Gambar VI 20 Rencana Jaringan Air Bersih Pada Stadion ................................ 144 Gambar VI 21 Rencana Potongan Utilitas Air Bersih Pada Stadion. ................. 144 Gambar VI 22 Rencana Jaringan Air Kotor Pada Stadion. ................................. 145 Gambar VI 23Rencana Potongan Utilitas Air Kotor Pada Stadion .................... 145 Gambar VI 24Rencana Potongan Utilitas Air Hujan Pada Stadion. ................... 146 Gambar VI 25 Rencana Jaringan Air Hujan Pada Stadion. ................................ 146 Gambar VI 26Rencana Jaringan Pembuangan Sampah Pada Stadion. ............... 147 Gambar VI 27Potongan Vertikal Pengolahan Sampah ....................................... 147 Gambar VI 28Sistem Penyediaan commit Listrik. ........................................................... 148 to user
TUGAS AKHIR xix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar VI 29Sistem Penyediaan Listrik. ........................................................... 149 Gambar VI 30Prinsip Kerja Penangkal Petir Sistem Faradday. ......................... 149 Gambar VI 31Sistem Pencahayaan Bangunan. ................................................... 150 Gambar VI 32Pencahayaan Pada Stadion ........................................................... 150
commit to user
TUGAS AKHIR xx
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Judul Stadion Sepak Bola di Solo dengan Aspek Struktur sebagai Pembentuk Estetika Bangunan.
I.2. Satuan Pengertian Judul I.2.1. Stadion Sepak bola Stadion sepak bola adalah suatu lapangan olah raga yang dikelilingi tribun penonton untuk mewadahi seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pertandingan sepak bola. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990)
I.2.2. Aspek Struktur Struktur pada bangunan dapat diartikan sebagai tulang-tulang rangka pada badan manusia. Dengan adanya rangka tersebut, maka badan manusia dapat tegak berdiri dan berfungsi menjalankan pekerjaan dengan sempurna. Pada bangunan, struktur merupakan kerangka sosok bangunan keseluruhan yang memungkinkan bangunan berdiri sempurna. Struktur adalah metoda untuk mewujudkan gaya ekstern menjadi mekanisme pemikulan beban internal sehingga dapat mendukung konsep arsitektural. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia)
commit to user
TUGAS AKHIR 1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Aspek struktur yang digunakan adalah pengembangan dari struktur dasar tersebut. Beberapa contoh dari pengembangan struktur dasar adalah sebagai berikut. 1. Struktur Cangkang (shell) 2. Struktur Membran 3. Struktur Kabel 4. Struktur Lipat 5. Space Frame 6. Struktur Trust Pada aspek struktur ini dimaksudkan untuk memperlihatkan atau mengekspose struktur untuk alasan visual. Aspek-aspek struktur ini meliputi manipulasi pada elemen struktur dengan kriteria visual sebagai pertimbangan utama. Penggunaan struktur lebih ditekankan pada pertimbangan visual dibandingkan pertimbangan teknis. Dari dua satuan pengertian di atas maka aspek struktur dapat diartikan sebagai bangunan yang memiliki perlindungan struktur yang terlihat dengan beberapa penyesuaian untuk alasan visual serta tetap memperhatikan aspek kekokohan bangunan agar dapat berdiri sempurna.
I.2.3. Estetika Bangunan Estetika adalah cabang filsafat yang berhubungan dengan sifat keindahan, seni, dan rasa, dan dengan penciptaan dan apresiasi terhadap keindahan. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia) commit to user
TUGAS AKHIR 2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Bangunan adalah sebuah struktur yang memiliki atap dan dinding dan berdiri kurang lebih permanen di satu tempat (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia) Dengan adanya penjelasan dari dua kata satuan judul di atas, maka dapat disimpulkan bahwa estetika bangunan adalah suatu hal yang berhubungan dengan sifat keindahan yang terdapat pada bangunan arsitektural.
I.2.4. Pemahaman Judul Pengertian dari “Stadion Sepak Bola di Solo dengan Aspek Struktur sebagai Pembentuk Estetika Bangunan” adalah suatu tempat kegiatan sepak bola yang dikelilingi oleh tribun-tribun penonton, dimana aspek struktur bangunan diekspose agar menghasilkan sebuah stadion yang memiliki nilai estetis yang sesuai dengan karakteristik bangunan stadion, selain tetap memperhatikan faktor stabilitas bangunan itu sendiri.
I.3. Latar belakang Saat ini sepak bola telah berkembang menjadi olahraga yang populer serta menjadi sebuah hiburan/entertainment yang bisa dinikmati oleh siapa saja di dunia. Perkembangan sepak bola di dunia tak lepas dari dukungan klub–klub yang ada, melalui kompetisi yang selalu diselenggarakan tiap tahunnya. Melalui kompetisi inilah klub–klub tersebut terus mengasah kemampuan timnya agar dapat terus berprestasi. Indonesia sebagai salah satu negara yang berkembang, terutama mengenai sepak bolanya mencoba berusaha terus meningkatkan mutu persepak bolaan yang ada. Keterlibatan pemerintah dan masyarakat yang peduli commit to user
TUGAS AKHIR 3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
terhadap kemajuan persepakbolaan tanah air, menjadikan sepak bola terus berkembang hingga sekarang. Tidak hanya melalui pertandingan kompetisi saja yang diperlukan dalam peningkatan mutu tim, namun juga keberadaan sebuah fasilitas sepak bola dalam hal ini adalah stadion menjadi mutlak diperlukan. Keberadaan sebuah stadion sebagai wadah berkegiatan sepak bola semestinya didukung dengan fasilitas yang layak sesuai standar yang disyaratkan sebuah bangunan stadion baik nasional bahkan internasional. Berdasarkan standar yang telah ditetapkan oleh FIFA tentang stadion sepak bola, di Indonesia baru tercatat tiga stadion sepakbola yang bisa dikatakan layak secara nasional dan internasional sebagai tempat penyelenggaraan kompetisi sepakbola. Stadion Gelora Bung Karno yang ada di Jakarta, Stadion Jalak Harupat di Bandung, serta Stadion Jaka Baring di Palembang merupakan stadion yang telah memenuhi standar dan layak secara nasional dan internasional. Stadion lain hanya layak untuk kompetisi lokal, regional dan nasional saja dengan jumlah yang masih dikatakan kurang dalam memenuhi animo yang besar. Tidak salah jika pada akhirnya pencalonan Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 atau 2022 gagal. Kegagalan tersebut karena syarat utamanya belum terpenuhi, yaitu tersedianya minimal 10 stadion yang berstandar internasional. Di Kota Solo sudah mempunyai sebuah stadion yaitu Stadion Manahan Solo, namun apabila melihat animo yang besar baik pada wilayah Solo sendiri juga wilayah lain dalam lingkup Solo Raya, maka perlu adanya sebuah stadion baru yang mampu memenuhi kebutuhan terhadap amino yang besar dan persyaratan sebagai stadion yang memiliki skala pelayanan baik nasional commit to user
TUGAS AKHIR 4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
maupun internasional. Mengingat Stadion Manahan sendiri bukanlah stadion yang khusus untuk mewadahi pertandingan sepak bola, namun juga mewadahi olah raga atletik lainnya, hal ini hampir tidak memungkinkan untuk mengubah kondisi Stadion Manahan hanya untuk olah raga sepak bola saja. Oleh sebab itulah pembangunan stadion baru adalah alternatif untuk menjawab masalah tersebut. Stadion sepakbola di Solo ini nantinya merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan akan sepak bola pada wilayah Solo khususnya dan juga dapat menunjang wilayah lain baik Solo Raya maupun Provinsi Jawa Tengah. Stadion ini nantinya juga dapat memenuhi tuntutan sepak bola modern yang memerlukan fasilitas penunjang yang sesuai standar kelayakan dan keberadaan fasilitas pelengkap, juga sebagai daya tarik lain bagi stadion nantinya. Desain arsitektur terhadap perencanaan dan perancangan stadion sepak bola yang menarik didasari pada penekanan aspek struktur yang digunakan. Dalam perancangan stadion sepakbola yang terpenting adalah aspek struktur yang digunakan, struktur ini harus dapat menunjang atap yang berfungsi sebagai pelindung penonton pada bagian tribunnya bebas kolom sehingga memberikan kenyamanan pandang ke arah lapangan pertandingan. Perkembangan sistem struktur terutama dalam perancangan stadion di dunia telah mengalami kemajuan dari segi teknologi bahan, kini telah berkembang sistem seperti kabel, membran, busur lengkung ataupun space frame. Stadion ini diharapkan mampu memunculkan unsur keindahan bangunan melalui ekspose aspek struktur yang ada, sehingga stadion ini memiliki tampilan bangunan yang estetis selain tetap memiliki konstruksi yang kokoh. commit to user
TUGAS AKHIR 5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
I.4. Permasalahan dan Persoalan I.4.1. Permasalahan Bagaimanakah konsep desain stadion sepak bola berstandar internasional yang diselesaikan dengan aspek struktur yang diekspose sehingga memiliki nilai estetis namun tetap memperhatikan unsur kestabilitasan bangunan stadion tersebut.
I.4.2. Persoalan Bagaimanakah konsep struktur stadion yang dapat mewadahi kegiatan sepak bola tingkat regional hingga tingkat internasional. Bagaimanakah konsep estetika bangunan stadion yang berbasis pada penerapan aspek struktur.
I.5. Tujuan dan Sasaran I.5.1. Tujuan Merencanakan
dan
merancang
desain
stadion
sebagai
wadah
pengembangan kualitas sepak bola berstandar internasional yang menggunakan aspek
struktur
untuk
menciptakan
estetika
bangunan
selain
memiliki
kestabilitasan konstruksi pada bangunan stadion.
I.5.2. Sasaran Konsep perencanaan dan perancangan “Stadion Sepak Bola di Solo dengan Aspek Struktur sebagai Pembentuk sasaran sebagai berikut:
Estetika Bangunan”, mempunyai
commit to user
TUGAS AKHIR 6
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menyusun konsep desain sistem struktur yang terkait dengan program ruang secara keseluruhan berdasarkan kebutuhan sebuah stadion di tingkat regional dan internasional. Menyusun konsep tampilan estetika bangunan stadion sepak bola yang berdasarkan aspek struktur.
I.6. Lingkup Bahasan dan Batasan Masalah I.6.1. Lingkup Bahasan: Pembahasan mencakup hal – hal yang berkaitan dengan perencanaan dan perancangan stadion sepakbola yang berfungsi sebagai sarana berkegiatan olahraga sepak bola yang layak dan berstandar internasional, namun juga sebagai fasilitas rekreasi dan edukasi di Kota Solo.
I.6.2. Batasan Masalah: 1) Pembahasan ditekankan pada permasalahan dan persoalan yang ada, sebagai dasar perencanaan dan perancangan fisik bangunan stadion sepak bola di Solo yang diselesaikan berdasarkan penerapan struktur yang diekspose. 2) Pembahasan mengacu pada sasaran yang berupa tinjauan serta analisis yang akhirnya akan menghasilkan konsep yang berupa penyelesaian masalah (desain). 3) Status stadion sepak bolaini dikelola oleh swasta. 4) Sumber dana diasumsikan dapat memenuhi semua kebutuhan pembangunan stadion sepak bola. commit to user
TUGAS AKHIR 7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
I.7. Metoda Perancangan I.7.1.Macam dan Teknik Pengumpulan Data Tabel 1 1. Macam dan Teknik Pengumpulan Data
No.
Macam Data
Teknik Pengumpulan Data Data Primer
1.
Peta Topografi
Observasi
Keterangan
Data Sekunder -
dan
Instansional: Data
1.
Internet:
Literatur: artikel
kebutuhan stadion. 2.
terkait -
Kependudukan -
-
-
data tentang pelaku
Pemkot
kegiatan,
jenis
kegiatan,
sifat
Internet:
kegiatan,
fasilitas
Wikipedia.com
stadion.
Literatur: artikel
Observasi
Manahan
dan
Pemkot, Dokumen
dokumentasi
PERSIS Solo
3.
Wawancara dengan
-
sumber yang
Instansional: Data
Standar Stadion
3+4
mendapatkan
data
tentang
standar
stadion internasional, ruang,
Internet:
besaran
ruang,
pasoepati.com
program ruang.
Literatur: artikel terkait
-
no.
kebutuhan
terpercaya. 4.
Data berfungsi
Stadion -
mendapatkan
Instansional: Data
Kondisi Stadion
Manahan.
Data no. 3 berfungsi untuk
terkait 3.
site
yang sesuai dengan
wikimapia.com -
Peta
untuk
mendapatkan -
tanah.
2.
no.1+2
berfungsi
Pemkot
dokumentasi rupa muka
Data
Internet: FIFA.com
FIFA wikimapia.com Worldstadium.com
4.
Data
no.
4+5
mendapatkan
data
berfungsi
tentang
struktur
bangunan
bentang
lebar,
permasalahan
massa
bangunan,
tampilan bangunan. -
Literatur: Neufert, Time Saver, Hand
commit to user
Book, Building
TUGAS AKHIR 8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Planing. 5.
Data Stadion
-
Internet: wikimapia.com Worldstadium.com Worldstadia.com Sportstechnology.com
-
Literatur: artikel terkait
Sumber : Analisa Pribadi
I.7.2. Analisa Perencanaan dan Perancangan Analisa perencanaan (building concept) mengidentifikasi masalah yang ada berdasarkan konsep desain stadion sepak bola berstandar internasional yang diselesaikan dengan aspek struktur sebagai pembentuk estetika bangunan namun tetap memperhatikan unsur kestabilitasan bangunan stadion tersebut. Analisa perancangan (building criteria) dilakukan dengan mengolah datadata yang telah terkumpul dan dikelompokkan berdasarkan pemrograman fungsional, performasi, dan arsitektural.
Pemrograman
fungsional
bertujuan
untuk
mengidentifikasi
penggunaan stadion sepak bola, diantaranya pelaku kegiatan, jenis kegiatan, pola kegiatan, sifat kegiatan, sifat organisasi.
Pemrograman
performasi
menerjemahkan
secara
sistematik
kebutuhan para pengguna stadion berserta fasilitasnya kedalam persyaratan pemilihan site, persyaratan kebutuhan ruang, persyaratan commit to user
TUGAS AKHIR 9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
besaran ruang dan program ruang, serta penggunaan selubung bangunan untuk mendapatkan bangunan yang direncanakan.
Analisa arsitektural merupakan tahap penggabungan dari hasil identifikasi kedua analisa sebelumnya (fungsional dan performasi). Dalam proses ini akan menganalisa masalah massa, ruang, tampilan, pengolahan site, utilititas, dan struktur bangunan yang menyatukan akan tuntutan kebutuhan pengguna dengan persyaratan yang ada.
I.8. Sistematika Pembahasan TAHAP I
Pendahuluan Pembahasan
mengenai
pendahuluan
meliputi
judul,
pengertian judul, latar belakang, perumusan permasalahan dan persoalan, tujuan dan sasaran, lingkup pembahasan, metode pembahasan, dan sistematika pembahasan. TAHAP II
Tinjauan Stadion Sepak Bola Pembahasan tinjauan stadion sepak bola yang meliputi pengertian stadion sepak bola, perkembangan sepak bola, peran sebuah stadion, syarat stadion sepak bola bertaraf internasional, klasifikasi stadion sepak bola, pelaku di dalam stadion sepak bola, dijelaskan juga tentang teori– teori yang mendukung perencanaannya, serta preseden stadion sepak bola yang menggunakan aspek struktur sebagai pembentuk estetikanya.
TAHAP III
Tinjauan Struktur commit to user
TUGAS AKHIR 10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tinjauan struktur ini mencakup data tentang teori-teori yang mendukung berdirinya sebuah stadion, pengembangan penjelasan
tentang
aspek-aspek
pembentuk
estetika
bangunan, penjelasan tentang pengembangan struktur dasar yang digunakan. TAHAP IV
Proyek yang Direncanakan Dalam tahap ini memaparkan tentang proyek yang direncanakan serta mengulas hal-hal yang nantinya menjadi acuan untuk proses analisa, berisi antara lain pengertian, tujuan dan fungsi, keorganisasian, kegiatan, performansi bangunan,
serta
elemen-elemen
arsitektural
dalam
bangunan. TAHAP V
Analisa Pendekatan Desain Dalam tahap ini dibahas mengenai analisa konsep perencanaan dan perancangan, pendekatan pelaku kegiatan dan
penentuan
pengelompokan
kebutuhan kegiatan,
ruang,
pendekatan
pendekatan
pola
kegiatan,
pendekatan konsep peruangan, dan pendekatan besaran ruang, pendekatan fasilitas bangunan, pendekatan sistem modul, pendekatan sirkulasi bangunan, pendekatan bentuk dan penampilan bangunan, pendekatan environmental dan aplikasi konsep ornamentasi struktur pada bangunan, pendekatan utilitas dan perlengkapan bangunan. Analisa pendekatan konsep perencanaan commit to user
dan
perancangan
TUGAS AKHIR 11
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penentuan lokasi, pendekatan pemilihan tapak, pendekatan tata ruang luar, pendekatan pencapaian, pendekatan orientasi, pendekatan landscape dan tata lingkungan. Analisa bangunan yang meliputi sirkulasi dalam bangunan, gubahan bentuk dan massa bangunan, tampilan dan pemilihan bahan bangunan, sistem struktur dan utilitas bangunan. perencanaan dan perancangan yang meliputi pengolahan site, program ruang, arsitektur dan system bangunan berdasarkan tinjauan dan kesimpulan pada bagian sebelumnya. . TAHAP VI Simpulan Tahap ini merupakan bagian tranformasi dari semua pembahasan yang telah dilakukan ke dalam rancangan stadion sepak bola. Konsep dasar perencanaan dan perancangan ini berisi antara lain: besaran ruang, bangunan dan tapak, lokasi dan tapak terpilih, sistem struktur, modul dan utilitas, bentuk bangunan, dan persyaratan ruang.
commit to user
TUGAS AKHIR 12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kerangka Pola Pikir ARSITEKTURAL
NON ARSITEKTURAL
Stadion sebagai sarana olah raga, sarana industry, dll
Pentingnya konstruksi bangunan yang kokoh
STADION SEPAK BOLA DENGAN ASPEK STRUKTUR SEBAGAI PEMBENTUK ESTETIKA BANGUNAN
Potensi sepak bola di Solo
Stadion yang mengekspose sturuktur
Perlunya wadah kegiatan persepak bolaan sesuai standar internasional
Struktur yang digunakan adalah pengembangan dari struktur dasar
BATASAN
Tinjauan kegiatan sepak bola : Eksistensi Urgensi Lingkup Jenis,tipe,bentuk Kebijakan pemerintah
Permasalahan Bagaimanakah konsep stadion sepak bola berstandar internasional,
dengan
aspek
struktur
sebagai
pembentuk estetika bangunannya.
Bahasan teori dan standar stadion bertaraf internasional
Bahasan teori struktur bentang lebar
Tinjauan stadion sepak bola : Pengertian Fungsi Persyaratan Karakter Lokasi
Bahasan teori hubungan struktur dengan arsitektural
Kesimpulan
Pendekatan konsep dasar perencanaan
Analisa konsep Konsep dasar perancangan
Transformasi desain
DESAIN
Skema 1 1 Kerangka pola pikir.Sumber : Analisa pribadi
commit to user
TUGAS AKHIR 13
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II TINJAUAN STADION SEPAK BOLA
Bab II ini berisi tinjauan-tinjauan umum yang menjadi dasar acuan stadion sepak bola di Solo. Tinjauan-tinjauan umum yang dimaksud meliputi tinjauan objek, dan studi banding terhadap stadion sepak bola yang sudah ada sebagai pengayaan referensi perencanaan dan perancangan. Tinjauan stadion sepak bola meliputi pengertian stadion sepak bola, sejarah perkembangan sepak bola, perkembangan stadion sepak bola, syarat stadion sepak bola bertaraf internasional, klasifikasi stadion sepak bola, pelaku di dalam stadion sepak bola, serta contoh-contoh preseden stadion sepak bola.
II.1. Tinjauan Stadion Sepak Bola Stadion merupakan suatu tempat diselenggarakannya suatu kegiatan pertandingan yang dikelilingi oleh tribun-tribun penonton. Oleh karena itu fisik stadion memiliki ukuran yang besar. Dengan bentuk yang besar tersebut, secara tidak langsung sistem struktur memegang peranan besar dalam pembentukan wujud sebuah stadion. (Sumber : KBBI, 1990) Saat ini hampir semua
stadion bola di Indonesia belum memiliki
sertifikat untuk standar kelayakan internasional tentang sebuah stadion bola. Bentuk stadion sedikit banyak bergantung pada struktur apa yang digunakan namun desain sebuah stadion tetap tidak meninggalkan nilai estetis bangunan.
commit to user
TUGAS AKHIR 14
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II.1.1. Stadion Bola Stadion adalah lapangan olahraga yang dikelilingi tempat duduk.Tempat duduk tersebut berupa tribun-tribun. (Sumber : KBBI, 1990) Sepak bola adalah kegiatan beregu yang menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing tim terdiri dari 11 pemain. Stadion sepak bola memiliki arti suatu lapangan olahraga yang dikelilingi tribun penonton untuk mewadahi seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pertandingan sepak bola. II.1.1.a.
Pelaku kegiatan
A. Pemain Pemain terdiri dari 2 tim yang akan melakukan pertandingan. Masingmasing tim terdiri dari 25 pemain, 1 pelatih, dan beberapa staff. (Sumber :FIFA.COM) B. Pengunjung Penonton juga terbagi menjadi 2 kubu, satu supporter tim tuan rumah dan yang satunya adalah suporter lawan. Selain itu, juga terdapat orang-orang yang ingin melakukan tur kunjungan di stadion tersebut. C. Official Official pertandingan dapat dibagi lagi menjadi beberapa : 1) Tim wasit 2) Timpenyelenggara 3) Tim pers D. Pengelola commit to user
TUGAS AKHIR 15
perpustakaan.uns.ac.id
II.1.1.b.
digilib.uns.ac.id
Aktivitas yang diwadahi
A. Kelompok pelaku : Pemain Datangabsenkoordinasipemanasanbertandingevaluasi pendinginanpulang Pengguna umum Datangtur kunjunganistirahatpulang Suporter pertandingan Datang membeli tiketmenonton pulang
B. Kelompok manajemen klub Datang absen bekerja administrasipulang
C. Kelompok bisnis Bisnis langsung Datang persiapan bisnis rekap hasil bisnis pulang Bisnis tak langsung Datang kantor meninjau stadion pulang Wartawan Datang koordinasi peliputan konverensi pulang
D. Kelompok pengelola stadion Petugas administratif Datang kantor meninjau stadion laporan pulang commit to user
TUGAS AKHIR 16
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Petugas lapangan Datang absensi kerja lapangan laporan pulang Kelompok panitia Datang persiapan mengawasi pertandingan membuat laporan koordinasi pulang
E. Kelompok panitia Datang persiapan mengawasi pertandingan membuat laporan koordinasi pulang
II.2.Standar Stadion Menurut FIFA Untuk dapat digunakan dalam laga berskala internasional, sebuah stadion sepak bola haruslah memiliki lisensi dari asosiasi sepak bola dunia terlebih dahulu. Lisensi stadion inilah yang nantinya dapat digunakan oleh pemerintah apabila Negara Indonesia ingin melakukan pertandingan berskala internasional, salah satunya yaitu menjadi tuan rumah piala dunia.
II.2.1. Syarat Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia A. Mempunyai min 8 stadion utama dan 2
stadion cadangan yang
berstandar internasional B. Mempunyai penginapan yang dekat dengan stadion C. Memiliki Sarana dan Prasarana yang memadai D. Transportasi mudah E. Tidak sedang terjadi perang di negaranya commit to user
TUGAS AKHIR 17
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II.2.2. Syarat Stadion Berstandar Internasional A. Tanpa sekat pembatas penonton B. Penonton Harus Duduk C. Ruang ganti pemain D. Ukuran lapangan 105m x 68m atau 120m x 80m E. Jarak sintelban 1.5m F. 2 meja message G. Lampu penerangan stadion 1400 Lux (eV) H. Ruang ganti wasit I. Ruang ganti pengawas pertandingan J. Tribun khusus media K. 150 tribun vip L. Royal box M. Min 40.000 bangku penonton N. Security aspek O. Rumput halus berkualitas, lapangan rata P. Drainase bagus Q. Ruang untuk papan iklan R. Sisi luar dapat menampung 18 kamera tv S. Area belakang gawang dapat menampung 150 fotografer T. Ruang tes obat/ kesehatan
commit to user
TUGAS AKHIR 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II.2.3. Klasifikasi Stadion Klasifikasi stadion menurut buku Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Stadion, tahun 1991 adalah : A. Stadion terbuka, stadion olahraga dengan arena permainannya terbuka atau tanpa atap B. Stadion tertutup, stadion olahraga yang semua ruangan dan arena olahraganya berada di dalam gedung. C. Stadion bergerak, kombinasi dari stadion terbuka dan tertutup yang merupakan perpaduan teknologi tinggi, atap stadion ini dapat membuka dan menutup sesuai kebutuhan. Adapun tipe stadion menurut buku Tata Cara Perencanaan Teknik Bangunan Stadion, tahun 1991 adalah : A. Stadion tipe A, kapasitas penonton 30.000 – 50.000 B. Stadion tipe B, kapasitas penonton 10.000 – 30.000 C. Stadion tipe C, kapasitas penonton 5.000 – 10.000
II.2.4. Jenis Stadion A. Stadion sepak bola, stadion yang fungsinya dikhususkan untuk olah raga sepak bola saja. B. Stadion Olimpik, stadion yang berfungsi tidak hanya untuk sepak bola saja, namun juga terdapat fasilitas untuk olah raga atletik juga.
commit to user
TUGAS AKHIR 19
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II.3.Prinsip-Prinsip Desain Stadion Proses merancang sebuah stadion melibatkan proses pemikiran yang lebih jauh dari sekedar arena sepak bola. Di dalam stadion terdapat banyak sekali hal-hal yang mampu merangsang atau memotivasi imajinasi arsitektural. Untuk lebih mendalami desain stadion secara lebih mendalam, terdapat prinsip-prinsip yang dapat menjadi acuan dalam proses mendesain. Prinsip ini terdiri dari 7 poin yang dapat membantu memahami stadion dari kaca mata arsitektur. 1. Fungsi Hal terpenting dalam mendesain stadion adalah menciptakan keterkaitan yang kuat antara olah raga, stadion itu sendiri, dan persepsi dari masyarakat.Untuk mencapai hal ini ada beberapa aspek-aspek penting yang harus dipahami dengan baik dan diintegrasikan secara benar dalam fase perencanaan.Dalam hal ini termasuk material, tangga, atap, loker, press service (audio video), press conference, dan lain sebagainya. 2. Simetri dan Perbedaan Umumnya stadion memiliki bentuk yang simetris dengan tujuan untuk mendapatkan representasi yang sama antara view horizontal dan vertikal. Pada dasarnya arsitek harus berani mengambil resiko untuk menciptakan harmonisasi dengan menampilkan ketidakseimbangan seperti kolom-kolom pendukung, selasar, atau bahkan perbedaan warna kursi yang memberikan ilusi pada mata penonton.
commit to user
TUGAS AKHIR 20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Perspektif Tiga Dimensional Stadion merupakan sebuah rangkaian struktur yang sangat besar. Terkadang sulit untuk menentukan di mana awal dan di mana akhirnya, dikarenakan sisi pada eksterior bangunan merupakan cerminan dari sisi yang lain. Hal ini menjadi suatu tantangan bagi arsitek untuk memecah kesamaan itu untuk menghilangkan view yang kurang enak dipandang. 4. Syntax Of The Stadium Filosofi penampilan dan gaya sebuah stadion penting untuk dipertimbangkan. Beberapa aspek penting seperti budaya lokal, representasi pemilik klub tertentu dan lain-lain perlu untuk digali dan memberi makna sebuah stadion. Hal ini akan memudahkan bagi masyarakat untuk mengenang dan mengenali stadion tertentu. Keseluruhan penampilan dan gaya stadion merupakan hal yang penting untuk dicermati. Memahami berbagai aspek-aspek yang saling terpisah satu sama lain dan memutuskan bagaimana aspek-aspek tersebut akan diintregasikan menjadi satu kesatuan yang utuh dari penampilan stadion adalah faktor yang menentukan keseluruhan penampilan dari stadion. 5. Ekspresi Struktural Sangat banyak eleman-elemen struktural yang terdapat pada sebuah stadion. Balok, kolom kisi-kisi, rangka-rangka baja, permukaan lengkung, dan lain sebagainya apabila diolah secara benar akan menghasilkan ekspresi bangunan yang sangat kuat.
commit to user
TUGAS AKHIR 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Kreativitas Pemanfaatan Ruang Arena pertandingan merupakan poin utama dari sebuah stadion.Semua perhatian tertuju kepadanya, sehingga perlu dipertimbangan agar arena ini diolah lebih lanjut sehingga menjadi lebih hidup. 7. Integritas Antara Stadion, Kota, dan Lansekap Seorang arsitek harus memperhatikan hubungan antara stadion dengan lingkungan sekitarnya. Sangat banyak aspek atau konsep dalam sebuah kota dimana sebuah stadion harus dapat menyatu, sehingga tercipta keharmonisan diantara stadion dan lingkungannya.
II.4. Studi Kasus Tentang Stadion Manahan II.4.1. Aspek Teknis Standar kebutuhan fasilitas olahraga untuk kegiatan khusus sesuai RUTRK tahun 1993-2013 adalah sebagai berikut : Tabel II 1. Kebutuhan Fasilitas Olahraga
Sifat Kegiatan
Sarana
Syarat/Standar
OUT DOOR
1. Stadion
Kelompok
Standar Lain penduduk
Min. Type B
480.000 jiwa, luas lahan
Kapasitas
124.000 m2, 0,2 m2/ pdd
penonton
2. Velodroome
min.
30.000
Minimal satu tempat - Luas 80 acre untuk 9
3. Golf
hole - 160 acre untuk 18 hole Luas 70.000 kaki persegi Luas 62.500 kaki persegi
4. Hockey
Satu lokasi 4-5 tempat
5. Softball
commit to user
TUGAS AKHIR 22
perpustakaan.uns.ac.id
INDOOR
digilib.uns.ac.id
1. Gelanggang
Minimal
OR
1
lokasi
+
penambahan swasta
2. Sport Centre
Minimal
1
lokasi
+
penambahan swasta 3. Kolam
Minimal
Renang
1
lokasi
+
penambahan swasta Minimal
4. Bowling
1
lokasi
+
penambahan swasta
Sumber : RUTRK Karanganyar, 1993-2013
Tabel II 2. Perbandingan Antara Stadion Manahan dengan Stadion Standar FIFA
NO
PERBANDINGAN
STADION
STADIONSTANDAR
MANAHAN
INTERNASIONAL
1
Lapangan sepakbola
75 x 110 m
70-75 x 100-110m
2
Lintasan atletik
400m, 8 lane
400m, 8 lane
3
Kapasitas stadion
20.000
40.000
4
Tribun
Tertutup dan terbuka
Tertutup
5
Toilet
0,00019/orang
Rata-rata 0,01/orang
6
Ruang pers : R. Konferensi pers
Ada
Ada
Media center
Tidak ada
Ada
7
R. Panitia pertandingan
Tidak ada
Ada
8
Restauran, cafetaria
Tidak ada
Ada
9
Kios-kios souvenir
Tidak ada
Ada
10
Wartel, Warnet
Tidak ada
Ada
11
Gym/fitness
Tidak ada
Ada
12
Lampu lapangan
1000LUX
1400LUX
Sumber : Analisa Pribadi
Dengan melihat kondisi Stadion Manahan sekarang baik fisik maupun non fisik, maka rencana pembuatan stadion baru yang direncanakan adalah berupa penambahan ruang, kapasitas stadion, dan kapasitas area parkir dalam rangka mencapai standar suatu stadion bertaraf commitinternasional. to user
TUGAS AKHIR 23
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II.4.2. Aspek Fungsional Tabel II 3. Aspek Fungsional Stadion Manahan Solo
Keterangan Lokasi
Solo, Jawa Tengah
Dibangun
1998
Kandang (home base)
Persis Solo (Divisi Utama)
Kapasitas
20.000
Tipe Stadion
Stadion Madya (Olimpik)
Kategori
B+ Sumber : Analisa Pribadi
II.4.3. Aspek Perilaku - Kota Surakarta adalah kota budaya yang masih kental dengan arsitektur jawanya. - Anggapan bahwa Stadion manahan adalah stadion keramat bagi kesebelasan Persis. - Berdasarkan wawancara dengan warga dan para supporter Persis Solo, bahwa warna merah adalah warna kebanggaan masyarakat Solo. - Adanya oknum seporter yang tidak bertanggung jawab, dengan melemparkan benda-benda ke dalam lapangan. - Daerah Manahan dijadikan area bazar pada hari minggu pagi. II.4.4. Aspek Historis Stadion Manahan persembahan dari yayasan Ibu Tien Soeharto,dan diresmikan pada tahun 1998 oleh Presiden Suharto, sekitar tahun 1984-1990an area GOR Manahan adalah sebuah arena pacuan kuda. Namun setelah dipugar arena kuda tersebut kini menjadi area velodrome. commit to user
TUGAS AKHIR 24
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Stadion Manahan pernah jadi kandang klub-klub ternama tanah air antara lain: Pelita Solo (sekarang Pelita Jaya), dan Persijatim Solo FC (sekarang Sriwijaya FC). Sekarang stadion ini menjadi markas dari klub Divisi Utama, Persis Solo serta klub LIGA PREMIER INDONESIA, SOLO FC. (Sumber: www.pasoepati.net)
II.5. Tinjauan Stadion Manahan Solo (sumber :www.pasoepati.net) II.5.1. Stadion Manahan Menjadi Pusat Olah Raga Terlengkap di Kota Solo Stadion Manahan Surakarta adalah persembahan dari yayasan Ibu Tien Soeharto. Pembangunannya dimulai sejak tahun 1989 dengan menggunakan luas areal lahan sebesar 170.000 m2 dan luas bangunan 33.300 m2. Butuh waktu 9 tahun lamanya untuk mengubah sebuah lahan kosong menjadi bangunan kokoh Stadion Manahan dan tepat pada hari Sabtu tanggal 21 Februari 1998, akhirnya Stadion Manahan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto. Dalam pengelolaan Stadion Manahan, pemerintah kota Surakarta menyerahkannya kepada Yayasan Gelora Surakarta. Selain memiliki fasilitas tribun terbuka di sisi timur, selatan dan utara, Stadion Manahan juga dilengkapi dengan tribun tertutup (VIP) di sisi tribun bagian barat, lengkap dengan kursi penonton. Kapasitas di tribun Stadion Manahan mampu menampung jumlah penonton hingga mencapai 25.000 orang. Fasilitas lain yang menjadi satu dengan bangunan Stadion Manahan diantaranya track lintasan lari/atletik, lompat jauh, tenis meja, latihan yudo, latihan tarung drajat, ruang kesehatan, ruang sekretariat, ruang wartawan dan ruang konferensi pers. Sedangkan di komplek Gelora Manahan sendiri, fasilitas commit to user olah raga yang tersedia malah terbilang lebih lengkap dan beragam karena tersedia
TUGAS AKHIR 25
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
lapangan tenis, balap sepeda, bola voli, basket, bulu tangkis, ruang tenis meja, ruang bilyard, 3 buah lapangan sepak bola dan gedung olahraga (GOR).
Gambar II 1.Patung Ksatria Panahan Menjadi Simbol Kekokohan Stadion Manahan di kota Solo.Sumber :www.pasoepati.net
Gambar II 2.Kompleks Gelora Manahan MerupakanKompleks Fasilitas Olah Raga Yang Cukup Besar Dan Terlengkap Di Kota Solo.Sumber :www.pasoepati.net
Gambar II 3.Tribun Barat VIP Stadion Manahandilengkapi dengan kursi duduk yang memberikan kenyamanan tersendiri bagi paracommit penikmat to olah raga sepak bola di kota Solo..Sumber user :www.pasoepati.net
TUGAS AKHIR 26
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dilihat dari letak geografisnya, keberadaan Stadion Manahan di kota Solo terbilang sangat strategis. Berdiri megah di tengah-tengah pusat kota, berdekatan dengan bandar udara, perhotelan, jalan raya dan pusat perbelanjaan menjadikan Stadion Manahan sebagai salah satu tempat yang sangat representatif dalam menggelar pertandingan olah raga berskala nasional maupun internasional.
II.5.2. Stadion Manahan Menjadi Tempat Penyelenggara Event Olah Raga Berskala Nasional dan Internasional Sejak diresmikan 12 tahun yang lalu, stadion Manahan telah banyak dijadikan sebagai tempat penyelenggaraan event olah raga, baik di tingkat nasional maupun internasional. Sembilan September 1999 diselenggarakan event nasional berupa puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (HAORNAS) ke XVI yang kegiatan tersebut dilaksanakan di stadion Manahan dan merupakan kali pertama stadion Manahan digunakan sejak selesai dibangun dan diresmikan.
Gambar II 4.Stadion Manahan Solo.Sumber :www.pasoepati.net
Tahun 2000, stadion Manahan kemudian dipakai menjadi homebasetim sepak bola elite Pelita Jaya yang hijrah ke kota Surakarta. Atmosfer pertandingan commit to user Liga Indonesia pun kemudian menyeruak dan terasa di kota Surakarta. Kehadiran
TUGAS AKHIR 27
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tim Pelita Jaya ke kota Surakarta, pada akhirnya yang menjadi cikal bakal terbentuknya kelompok suporter Pasoepati Surakarta yang hingga kini telah berusia 10 tahun. Beberapa tahun kemudian, stadion Manahan juga pernah dijadikan homebase tim sepak bola Persijatim selama 3 tahun. Mulai tahun 2006, Stadion Manahan berganti menjadi kandang tim sepak bola lokal yakni Persis Solo dalam menghadapi lawan-lawannya di kompetisi Liga Indonesia. Masih di tahun 2006, stadion Manahan dipilih oleh PSSI untuk menjadi tuan rumah babak delapan besar Liga Indonesia 2005/2006 grup A yang terdiri dari tim Arema Malang, Persik Kediri, PSIS Semarang dan Persiba Balikpapan. Final Liga Indonesia 2005/2006 itu sendiri juga dilangsungkan di stadion kebanggaan wong Surakarta dengan mempertemukan Persik Kediri dan PSIS Semarang.Di tempat itu, Persik Kediri berhasil mengalahkan PSIS Semarang dengan skor 1-0 dan berhak menjuarai Liga Indonesia untuk yang kedua kalinya.
Gambar II 5.Sebelum menjuarai Liga Champions Asia 2007, tim Urawa Reds Diamond dari Jepang terlebih dahulu harus menantang wakil dari Indonesia, Persik Kediri, di stadion Manahan Solo. Sumber :www.pasoepati.net
Tahun 2007, kota Surakarta patut berbangga menyusul dipakainya Stadion Manahan Surakarta sebagai venue Liga Champions Asia 2007. Dengan event skala Internasional tersebut, paling tidak bisa membawa nama Surakarta commit to user
TUGAS AKHIR 28
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kekancah dunia meski tim Indonesia yang bertanding di ajang tersebut adalah tim yang berasal dari Jawa Timur, Persik Kediri. Namun bukan sebuah kebanggaan yang didapatkan, melainkan rasa malu yang malah tersemat bagi stadion Manahan Surakarta. Akibat hujan deras yang mengguyur di kota Surakarta, kondisi drainase lapangan yang buruk memaksa lapangan stadion Manahan kebanjiran. Laga Liga Champions Asia yang seharusnya dimainkan dengan mempertemukan tuan rumah Persik Kediri melawan Sydney FC Australia, terpaksa ditunda karena lapangan stadion Manahan tidak layak pakai. Ironis, karena direncanakan perhelatan laga Liga Champions Asia tersebut ditayangkan secara langsung oleh stasiun televisi lokal dan luar negeri. Meski sempat membuat malu, namun stadion Manahan juga memberikan tuah tersendiri bagi tim Persik Kediri di ajang Liga Champions Asia 2007. Tiga kali bertanding di stadion Manahan, Persik Kediri tampil tak terkalahkan. Menjamu tim Shanghai China, Persik Kediri berhasil menang dengan skor 1-0. Kemudian menjamu Sydney FC Australia, Persik Kediri menang dengan skor 2-1. Terakhir, menjamu tim Urawa Red Diamonds Jepang yang didukung sekitar 500 suporter yang sengaja datang dari Jepang, Persik Kediri berhasil mengakhiri pertandingan dengan hasil seri 3-3.
to user Gambar II 6.Stadion Manahan Solo, dua commit kali menggelar babak 8 besar kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia, termasuk kesiapannya menggelar pertandingan di malam hari. Sumber :www.pasoepati.net
TUGAS AKHIR 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada tahun 2008, lagi-lagi kota Surakarta ditunjuk oleh PSSI untuk menjadi tuan rumah babak 8 besar kompetisi Liga Indonesia 2007/2008. Stadion Manahan pun kembali didaulat menjadi venue berlangsungnya event tersebut sekaligus menjadikan pengalaman kedua bagi stadion Manahan menggelar event babak 8 besar.Tim yang bertanding di stadion Manahan diantaranya adalah Persipura Jayapura, Persija Jakarta, Deltras Sidoarjo dan Persik Kediri. Sedangkan keempat tim kontestan lainnya menggelar pertandingannya di stadion Brawijaya, Kediri.
II.5.3. Event Olahraga Di Solo
Kota Solo masih menjadi pillihan utama untuk menggelar pertandinganpertandingan bergengsi, berikut ini adalah tabel event yang digelar di Solo. Tabel II 4.Event yang Pernah Digelar di Stadion Manahan Solo
Tahun
Event yang Digelar
1923
Terbentuknya tim sepak bola Persis Solo
1948
Tempat diselenggarakannya PON pertama
1999
Peringatan HAORNAS ke-XVI
2000
Home base Pelita Jaya
2001
Home base Persijatim
2005
Final Liga Indonesia
2006
Tuan rumah babak delapan besar Liga Indonesia
2007
Arena pertandingan Liga Campion Asia
2008
Tuan rumah babak delapan besar Liga Indonesia
2009
PORPROV Jateng
2010
Final PialaIndonesia, home base Persibo Bojonegoro, final Liga Joss Indonesia
2011
Laga perdana Liga Premier Indonesia, SEA GAMES XXVI, ASEAN Para Games, tuan rumah babak delapan besar Liga Indonesia Sumber: Analisa Pribadi
commit to user
TUGAS AKHIR 30
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II.5.4. Tim-tim yang Pernah Ber-home Base di Stadion Manahan Meskipun Stadion Manahan belum memiliki kualitas stadion berstandar internasional, namun untuk liga domestik Stadion Manahan masih menjadi salah satu stadion favourit di Indonesia. Bukti tersebut dapat dilihat dari banyaknya timtim ibu kota yang pernah menjadikan Stadion Manahan menjadi home base mereka, tim tersebut antara lain: Persis Solo, Arseto Solo, Pelita Jaya, Persijatim, Solo FC, Persibo Bojonegoro, Persija Jakarta.
II.6. Preseden Stadion Bola yang Telah Memiliki Sertifikat Berstandar Internasional Jumlah stadion yang telah memenuhi standar FIFA hingga saat ini telah berjumlah ratusan (sumber: www.FIFA.com), namun terdapat dua buah stadion yang nantinya dapat menjadi acuan dalam proses perencanaan dan perancangan stadion yang akan dibangun. Stadion tersebut adalah:
1. Bird Nest Stadium, Cina Stadion ini digunakan dalam Olimpiade 2008. Penggagas stadion ini adalah arsitek Jacques Herzog, Pierre de Meuron, Stefan Marbach, Li Xinggang, dan artis Ai Wei Wei.Sedangkan konsep untuk stadion ini menganmbil analogi sebuah sarang burung. A. Desain Stadion Desain awal stadion ini bukanlah murni mengambil analogi bentuk sarang burung, melainkan analogi sebuah mangkuk khas Cina. Namun seiring berkembangnya ide dasar tersebut, lama kelamaan desain commit to user
TUGAS AKHIR 31
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ini malah mendekati bentuk sebuah sarang burung, dan akhirnya ide sarang burung inilah yang tetap digunakan dalam konsep stadion. Pada skema sarang burung ini menggunakan dua buah struktur utama yaitu baja dan struktur beton.
Gambar II 7.Stadion Bird Nest. Sumber: www.wikipedia.com
B. Detail Arsitektur dari stadion Pada awalnya desain stadion ini menggunakan penutup pada atap stadion, namun karena ada kasus runtuhnya atap dari Charles de Gaulle
International
Airport
akhirnya
tim
memutuskan
untuk
menghilangkan atap tersebut dan menggantinya dengan menambahkan baja acak untuk mendukung kekokohan bangunan ke seluruh stadion. Dua puluh empat kolom terikat menyelimuti stadion sehingga berbentuk seperti mangkuk, masing-masing seberat 1.000 ton.Meskipun penampilan kolom-kolom ini terlihat acak, namun setengah dari stadion hampir identik. Penghapusan elemen ini juga membantu untuk meringankan dana proyek hingga di bawah anggaran pembangunan, alhasil dana proyekpun berkurang 290commit juta, dari dana utama sebesar US$ 500 juta. to user
TUGAS AKHIR 32
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar II 8.Interior Stadion Bird Nest. Sumber: www.wikipedia.com
Gambar II 9.Pra Konstruksi Pembangunan Stadion Bird Nest. Sumber: www.wikipedia.com
2. Wembley Stadiun, Inggris
Gambar II 10.Stadion Wembley. Sumber: www.wikipedia.com
Wembley Stadium ini dirancang oleh arsitek Foster & patners. Stadion ini dibangun oleh perusahaan Australia Brookfield Multiplex dan didanai oleh sport Inggris. Analogi stadion diambil dari sebuah desain keranjang yang sanggup commit to user menampung kapasitas hingga 90.000 penonton, stadion ini juga memiliki atap
TUGAS AKHIR 33
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
geser namun tidak sepenuhnya menutupi lapangan. Fitur stadion yang sangat mencolok adalah adanyalengkungan yang memiliki diameter internal sebesar 315m, dan didirikan dengan kemiringan 220, lengkungan ini mendukung semua beban atap utara dan 60 % dari berat atap ditarik di sisi selatan. Dan menjadikan lengkungan ini sebuah struktur atap dengan bentang terpanjang di dunia. Atap stadion memiliki luas wilayah 40.000m2, dan 13.722 m2 atap ini mampu bergerak.Alasan utama pada bagian atap yang dapat bergeser adalah sebagai naungan lapangan dari sinar matahari langsung agar rumput stadion dapat tumbuh secara efektif. Selain itu atap yang dapat bergerak ini menjadi payung bagi para penonton dari salju, hujan, angin, badai, serta teriknya sinar matahari. Berdasarkan tinjauan struktur pada stadion ini, dapat diperoleh keterangan sebagai berikut: A. Stadion ini berisi 2.618 toilet. B. Stadion ini memiliki lingkar 1 km (0.6 mil). C. Volume mangkuk tercatat 1.139.100 , 3m agak lebih kecil dari Stadion Millenium di Cardiff, tapi dengan kapasitas tempat duduk yang lebih besar. D. 4.000 tumpukan terpisah membentuk pondasi stadion baru, yang terdalam adalah 35 m (115 kaki). E. Ada 56 km (35 mil) kabel listrik yang terdapat di seluruh penjuru stadion. F. 90.000 m³ (120.000 yd³) dari beton dan 23.000 ton (25.000 ton singkat) dari baja yang digunakan dalam pembangunan stadion baru. G. Panjang total eskalator adalah 400 m (¼ mil). commit to user
TUGAS AKHIR 34
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
H. Arsitektural Wembley memiliki cross-sectional diameter lebih besar dari sebuah saluran-lintas kereta Eurostar
Gambar II 11.Pra Konstruksi Pembangunan Stadion Wembley. Sumber: www.wikipedia.com
commit to user
TUGAS AKHIR 35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III TINJAUAN STRUKTUR Dari sekian banyak aspek struktur yang terpenting adalah struktur tersebut berfungsi dengan baik sesuai dengan kebutuhan terhadap perancangan stadion sepak bola, karena stadion ini akan memiliki nilai estetika dengan sendirinya apabila struktur tersebut benar. Dalam bab ini akan dijelaskan tentang tinjauan-tinjauan teori yang berkaitan dengan stadion yang direncanakan, mulai dari pengertian struktur, contoh pengembangan struktur dasar, jenis beban struktur, kriteria sistem struktur, serta hubungan antara struktur dengan estetika arsitektural.
III.1. Tinjauan Struktur III.1.1. Pengertian Struktur Struktur pada bangunan dapat diartikan sebagai tulang-tulang rangka pada badan manusia. Dengan adanya rangka tersebut, maka badan manusia dapat tegak berdiri dan berfungsi menjalankan pekerjaan dengan sempurna. Pada bangunan, struktur merupakan kerangka sosok bangunan keseluruhan yang memungkinkan bangunan berdiri sempurna.(Sumber: Scodek,1998) Definisi struktur berdasarkan konteks hubungannya dengan bangunan adalah sebagai sarana untuk menyalurkan beban dan akibat penggunaannya dan atau kehadiran bangunan ke dalam tanah. (Sumber: Scodek,1998)
commit to user
TUGAS AKHIR 36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
III.1.2. Penggolongan Struktur Berdasarkan penggolongannya, struktur terbagi menjadi dua golongan besar yaitu: 1. Struktur pemikul beban bangunan adalah struktur yang terdiri atas pondasi dengan segala perlengkapannya. 2. Rangka bangunan adalah struktur yang meliputi penyangga, lantai, atap, dan bagian-bagian bangunan lainnya.
III.1.3. Contoh Pengembangan Struktur Dasar Di dalam perkuliahan struktur lanjut, terdapat penjelasan tentang struktur dasar yang saat ini telah mengalami pengembangan. Berikut ini adalah beberapa contoh dari pengembangan struktur dasar yang nantinya dapat diaplikasikan ke dalam dasain stadion yang akan dibuat, pengembangan struktur dasar tersebut antara lain: A. Struktur Membran
Gambar III 1Contoh Aplikasi Struktur Membran Pada Bangunan.Sumber : www.wikipedia.com
Membran adalah suatu lembaran bahan tipis sekali dan hanya dapat menahan gaya tarik murni. Soap film adalah membran yang paling tipis, kira-kira 0,25 mm yang dapat membentang lebar. Suatu struktur membran dapat bertahan daalm dua dimensi, tidak dapat menerima tekan commit to user dan geser karena tipisnya terhadap bentangan yang besar.
TUGAS AKHIR 37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Beban-beban yang dipikul mengakibatkan lendutan, karena membran adalah bidang dua dimensi dan karena merupakan jala-jala yang saling membantu, maka bertambahlah kapasitasnya. Ada dua karakter dasar dari kemampuan membran. Tegangan membran terdiri atas tarik dan geser, yang selalu ada dalam permukaan bidang membran dan tidak tegak lurus di atas bidang itu. Aksi membran pada dasarnya tergantung dari karakteristik bentuk geometrinya, yaitu dari lengkungan dan miringnya bidang membran. Walaupun membran tidak begitu stabil, dapat dicarikan jalan untuk dimanfaatkan sebagai struktur. Keuntungan struktur ini ialah ringan, ekonomis dan dapat membentang luas. Aksi struktur membran dapat ditingkatkan daya tariknya dengan tarikan sebelum pembebanan. Sebagai contoh payung dari kain.Dengan mengadakan pratarik pada kain yang kemudian dikuncinya dengan alat apitan, rusuk-rusuk baja membuka dan mendukungnya dengan dibantu oleh batang-batang tekan yang duduk pada tangkai payung. Kain tertarik dan memberi bentuk lengkungan yang cocok untuk menahan beban. Membran kain payung dapat menerima tekanan dari luar dan dalam. Skelet dari rusuk-rusuk baja menerima tarikan dari kain dan memperkuat seluruh permukaan bidang terhadap tekanan angin. Struktur membran Pneumatik adalah membran yang dapat diberi pra tegang dengan tekanan dari sebelah dalam apabila menutup suatu volume atau sejumlah volume yang terpecah-pecah. Dengan cara ini tersusunlah struktur pneumatik. Membran mudah menjadi bengkok dan commit to user
TUGAS AKHIR 38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dapat mudah ditekan oleh gas atau udara. Dalam teori, membran tanpa prategang dapat membentangi ruangan yang besar sekali dengan tekanan udara
yang mengimbangi
beratnya
sendiri
dari membran
yang
mengambang. Dalam praktek, membran perlu diberi prategang supaya menjadi stabil terhadap pembebanan yang tak simetris dan yang dinamis. Stabilitas bentuk konstruksi ini dikendalikan oleh 2 faktor. Pertama, tekanan pada tiap titik dari membran yang menyebabkan tegangan tarik harus cukup untuk menahan semua kondisi pembebanan dan untuk menjaga agar tidak terdapat tegangan tekan pada membaran. Kedua, tegangan membran pada setiap titik dengan kondisi pembebanan harus lebih kecil daripada tegangan yang diperkenankan pada bahan. Bentuk struktur pneumatik adalah karakteristik merupakan lengkungan dua arah dari lengkungan sinplastik. Bentuk dengan lengkungan searah dan lingkungan anti klasik tidak mungkin digunakan. Lengkungan kubah adalah bentuk yang cocok untuk struktur membran pneumatik, karena dapat menutup ruangan dan dapat ditekan oleh udara yang besarnya atau kecepatannya sama kesemua arah.Tegangan membran dalam bola atau dalam kubah tergantung pada tekanan udara dari dalam dan garis radius, yakni o = ½ . p .r (p = tekanan udara, r = radius kubah ).
commit to user
TUGAS AKHIR 39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Struktur Kabel
Gambar III 2.Contoh Aplikasi Struktur Kabel Pada Jembatan.Sumber : www.wikipedia.com
Ada jenis-jenis struktur yang telah banyak digunakan oleh perencana gedung, yaitu struktur pelengkung dan struktur kabel. Kedua jenis struktur yang berbeda ini mempunyai karakteristik dasar struktural yang sama, khususnya dalam hal perilaku strukturnya. Kabel yang mengalami beban eksternal tentu akan mengalami deformasi yang bergantung pada besar dan lokasi beban eksternal. Bentuk yang didapat khusus untuk beban itu ialah bentuk funicular (sebutan funicular berasal dari bahasa Latin yang berarti “tali”). Hanya gaya tarik yang dapat timbul pada kabel. Dengan membalik bentuk struktur yang diperoleh tadi, kita akan mendapat struktur baru yang benar-benar analog dengan struktur kabel, hanya sekarang gaya yang dialami adalah gaya tekan. Secara teoritis, bentuk yang terakhir ini dapat diperoleh dengan menumpuk elemen-elemen yang dihubungkan secara tidak kaku (rantai tekan) dan struktur yang diperoleh akan stabil. Tetapi, sedikit variasi pada beban akan berarti bahwa strukturnya tidak lagi merupakan bentuk funicular sehingga akan timbul momen lentur dan gaya geser akibat beban commit to user yang baru ini. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya keruntuhan pada
TUGAS AKHIR 40
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
struktur tersebut sebagai akibat dari hubungan antara elemen-elemen yang tidak kaku, tidak dapat memikul momen lentur. Karena bentuk struktur tarik dan tekan yang disebutkan di atas mempunyai hubungan dengan tali tergantung yang dibebani, maka kedua jenis struktur disebut sebagai struktur funicular.
C. Struktur Lipat Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula. Hal ini dapat dijelaskan, karena momen energia yang didapat dari bidang datar. Dari hasil perhitungan untuk bentuk lipatan harga momen energia:I= 1/12bh3, sedangkan untuk bidang datar: I= 1/12hb3. dengan terbentuknya lipatan ini, gaya-gaya akibat berat sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri.
Gambar III 3.Contoh Aplikasi Struktur Lipat Pada Bangunan.Sumber : www.wikipedia.com
Maka disini dapat kita ambil suatu pengertian, yaitu bentuk yang terjadi dari lipatan bidang-bidang dimana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri. commit to user
TUGAS AKHIR 41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Konstruksi lipatan Berdasarkan bentuk-bentuk pada alam, manusia mencoba untuk mempergunakan bentuk itu sebagai kebutuhan. Dengan bekal yang dimiliki manusia, maka konstruksi lipatan dikembangkan pula, baik dalam bentuknya maupun bahan yang dipergunakan. Bentuk lipatan ini sekarang banyak dipergunakan untuk dinding, atap, lantai, bangunan dengan berbagai bentuk dan bahan. Penyaluran gaya Sebelum kita meninjau penyaluran gaya pada konstruksi lipatan, terlebih dahulu kita meninjau gaya pada bentuk datar. Dalam satu bidang datar semua gaya yang bekerja dapat diuraikan menjadi gaya sejajar bidang dan gaya tegak lurus bidang. Gaya sejajar bidang dan gaya tegak lurus bidang. Gaya sejajar bidang akan lebih kuat dipikul bidang daripada jika gaya dengan besar yang sama tersebut bekerja tegak lurus.Selain itu bidang datar lebih mudah jatuh dibanding bentuk lipatan. Hal ini disebutkan tidak adanya titik kumpul penahan gaya dan setiap titik menjadi penahan gaya dan momen. Jika gaya tersebut bekerja pada lipatan, maka akan terjadi gaya arah memanjang dan gaya arah melintang. Gaya dengan arah memanjang akan dipikul oleh bidang datar dari lipatan. Gaya dengan arah melintang, yang diuraikan menjadi 2 gaya yang masing-masing besarnya lebih kecil daripada gaya arah melintang tersebut. Gaya P yang bekerja pada tengah-tengah bidang, gaya diuraikan menjadi gaya sejajar bidang dan gatya tegak lurus. Sedangkan untuk gaya commit to user
TUGAS AKHIR 42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
P yang bekerja pada rusuk-rusuk lipatan (garis lipatan) akan diuraikan sejajar pada masing-masing bidang datar yang bersisian itu. Besarnya kemiringan bidang datar dari lipatan ini menentukan pula besarnya uraian dari gaya yang bekerja. Dari uraian gaya tersebut ternyata bidang lipatan akan lebih kuat memikul gaya-gaya, baik yang arah melintang maupun memanjang dari pada bidang datar. Karena gaya P yang diuraikan dengan arah sejajar bidang akan dipikul bidang itu sendiri, maka beban P yang harus dipikul oleh konstruksi jadi kecil. Dalam upaya untuk menjaga perubahan bentuk lipatan, maka perlu untuk mempertahankan jarak h dan b serta tebal d. gaya P yang bekerja pada rusuk (B) dan (C) dan gaya H yang bekerja pada rusuk (A) akan mengakibatkan perubahan besar pada jarak b dan h. karena itu rusukrusuk (A), (B), (C), harus dipegang dan ditahan dengan jalan: tumpuan dipegang teguh, atau rusuk merupakan sesuatu yang kaku. Jadi disini dapat diterangkan bahwa sebenarnya menahan gaya-gaya adalah tiap-tiap bidang, sedangkan rusuk-rusuk berfungsi sebagai pemegang dan pengaku bidang. Bidang lipatan ini ada kemungkinan akan dapat melentur, tergantung panjang L, untuk harga h dan b panjang L harus ditentukan supaya tidak terjadi lenturan tersebut. Pada tempat-tempat mencapai penjang L tersebut, diadakan bidang pengaku yang menahan terjadinya lenturan. Momen lentur yang terjadi ini adalah akibat beban merata pada lipatan atau akibat berat sendiri. Besarnya momen yang terjadi tergantung dari besarnya sudut. commit to user
TUGAS AKHIR 43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Makin besar sudutnya makin besar momen yang terjadi. Menurut pengalaman, sudut yang paling efektif adalah 450. Dari uraian gaya yang telah diterangkan, dapat disimpulkan bahwa pada konstruksi lipatan yang sangat perlu diperhatikan ialah: pencegahan adanya deformasi dan kekakuan harus dicapai. Untuk dapat mencapai maksud di atas, harus diperhatikan : sudut lipatan, tinggi lipatan, tebal bidang datar lipatan, bidang pengaku, rusuk lipatan harus kaku dan tumpuan harus kokoh. Dapat ditambahkan pula bahwa untuk bentuk lipatan terbuka, sudut lipatan harus lebih kecil dari 40o untuk mendapatkan deformasi yang kecil. Sedangkan untuk bentuk lipatan yang tertutup sudutnya agak bebas dan terikat.
D. Space Frame
Gambar III 4.Detail Penyambung Pada Space Frame. Sumber: www.wikipedia.com Gambar III 5Contoh Aplikasi Struktur Space Frame Pada Bangunan.Sumber: www.wikipedia.com
Struktur yang berupa komponen 2D maupun 3D ini mampu menopang beban hingga bentang yang cukup lebar.Beban yang dapat ditampung adalah beban merata. Sebuah bingkai atau ruang tata ruang adalah rangka, ringan seperti struktur kaku yang dibangun dari saling struts dalam geometris commit to user pola. Space frame biasanya memanfaatkan span multi arah, dan sering
TUGAS AKHIR 44
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
digunakan untuk menyelesaikan bentang panjang dengan mendukung sedikit. Struktur ini memperoleh kekuatan dari kekakuan yang melekat pada bingkai segitiga, meregangkan beban (lentur momen) ditularkan sebagai ketegangan dan kompresi beban sepanjang strut masing-masing. Space frame dikembangkan sendiri oleh Alexander Graham Bell sekitar
tahun
1900
dan
Buckminster
Fuller
pada
tahun
1950.Pengembangan dalam menggunakan struktur ini untuk membuat frame yang kaku untuk rekayasa bahari dan penerbangan meskipun hanya sedikit jika direalisasikan.Fokus Buckminster Fuller adalah arsitektur struktur dan memiliki pengaruh yang lebih abadi.Space frame merupakan teknik umum,saat ini penggunaan struktur space frame ini banyak digunakan untuk atap besar di era modernis dan industri bangunan komersial.
Gambar III 6.Contoh Aplikasi Space Frame Sederhana Segi Delapan Pada Rangka Atap. Sumber: www.wikipedia.com
III.1.4. Jenis beban struktur Berdasarkan jenis beban pada struktur dapat dibedakan menjadi tujuh jenis, beban-beban tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. commit to user
TUGAS AKHIR 45
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel III 1.Jenis Beban Struktur.
No.
Jenis Beban
Deskripsi
1
Beban Statis
Beban yang tidak bergerak
(Stasioner)
- beban bangunan - beban penghuni - beban perabot - beban mesin
2
Beban Dinamis
Bisa dihitung dalam batas-batas tertentu
(Bergerak)
- beban angin - beban gempa - beban kendaraan, lokomotif
3
Beban Hidup
Beban rancana yang menyatakan anggapan statistik berdasarkan pengalaman mengenai penggunaannya dimasa depan yang dapat diperkirakan. Yang harus dipertimbangkan dalam keadaan terburuk adalah : penghuni, perabot, salju, hujan, angin, gempa, tekanan air.
4
Beban Mati
Berat bahan struktural dan penopang yang tanggap gaya. Rasio beban mati beban hidup dalam sistem struktur, menurut presentase beban mati yang rendah untuk beban hidup yang diperkirakan
5
Beban Angin
Beban dinamis tetapi dalam analisis diperlukan beban statis ekuivalen melalui asumsi rata-rata statistik cuaca
6
Beban Gempa
Beban akibat gerakan kulit bumi
7
Beban Thermal
Beban akibat perubahan suhu
Sumber: Perkuliahan SKBG dan Struktur Lanjut 2007.
III.1.5. Kriteria sistem struktur Di dalam penerapannya, pengerjaan sistem struktur pada bangunan harus memperhatikan beberapa kriteria standaryang harus dipenuhi agar bangunan tersebut dapat berdiri secara kokoh, aman dan dapat tahan lama, kriteria pada struktur tersebut antara lain: commit to user
TUGAS AKHIR 46
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel III 2Kriteria Sistem Struktur
No. 1
2
3
4
Kriteria Struktur
Deskripsi
Keamanan
Kriteria seluruh sistem struktur dan bagian-bagiannya
Struktural
memiliki ukuran yang tepat untuk mendukung beban rencana
Keamanan
Kemudahanpenanganan serta ketahanan pada struktur ketika
Terhadap Api
terjadi kebakaran
Kemudahan
Penjelasan serta pemahaman tentang metode sistem struktur
Konstruksi
yang digunakan
Daya Tahan
Ketahanan sistem dapat mencegah kerusakan akibat waktu dan cuaca, serta tetap menarik dimasa depan
5
6
Ketersediaan
Bahan baku struktur mudah diperoleh di sekitar tempat
Bahan
proyek
Skala
Sistem dan komponennya memiliki sifat dan ukuran yang sesuai dengan rancangan bangunan
7
Integrasi
Kecocokannya dengan sistem jaringan dan sirkulasi
8
Ketegaran
Keseluruhan struktur kaku terhadap angin/gempa
9
Ekonomi
Biaya seimbang terhadap biaya keseluruhan
10
Visual
Struktur dan komponennya secara bersama mampu meningkatkan konsep rancangan bentuk arsitekturnya secara keseluruhan Sumber: Perkuliahan SKBG dan Struktur Lanjut 2007.
III.2.Hubungan Antaran Struktur dengan Estetika Arsitektural
Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa struktur digunakan sebagai paenahan beban-beban dan memperkuat bangunan saja, namun bila kita pelajari dan eksplor lebih mendalam tentang struktur maka kita akan mengetahui bahwa struktur arsitektur dapat beragam mulai dari dominasi struktur secara penuh pada arsitektur yang ekstrim hingga pengabaian sepenuhnya pada persyaratan struktural dalam penentuan bentuk bangunan dan pengolahan estetikanya serta juga dapat to user menjadi elemen yang mampu commit menambah nilai estetika dari bangunan itu.
TUGAS AKHIR 47
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hubungan antara struktur dengan estetika dalam arsitektural dapat dikelompokkan menjadi: 1. Ornamentasi struktur Ornamentasi struktur merupakan salah satu versi bangunan yang memiliki perlindungan struktur yang terlihat dengan beberapa penyesuaian untuk alasan visual.Contoh bangunan yang menggunakan teori ini adalah Kuil Parthenon di Athena.
Gambar III 7.Kuil Parthenon di Athena Sadium.
Penampilan keseluruhan bangunan ini, adalah ornamentasi
yang
dikembangkan dari penggunaan post and beam.Selain itu arsitektur kuil Yunani lebih dari sekedar ornamentasi pada sistem konstruksinya.Bentuk bangunan dan perbendaharaan dari susunan ornamentasinya mempunyai arti lambang yang luas.Pada bangunan ini struktur dan arsitekturnya diekspresikan dalam keselarasan yang sempurna.
Gambar III 8.Pilar Dan Kolom Bangunan Palladio's Palazzo Valmarana.Sumber: www.wikipedia.com
commit to user
TUGAS AKHIR 48
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Ornamentasi struktur yang banyak di gunakan di Yunani kuno dan zaman Gothic, hilang dari arsitektur barat pada zaman Renaissance Italia.Salah satu hal yang menyebabkan terjadinya hal ini adalah perlindungan struktur oleh ornamen yang tidak secara langsung berhubungan dengan fungsi strukturnya.Sebagai contoh adalah pilar-pilar dan kolom dari bangunan Palladio‟s Palazzo Valmarana. Hilangnya ornamentasi struktur ini terjadi sampai abad kedua puluh, ketika kemudian para arsitek kembali tertarik dalam bidang tektonik (pembuatan arsitektur dari bagian-bagian utama bangunan yang memungkinkan bangunan tetap berdiri) dan pada kemungkinan estetik teknologi struktur baru yang menggunakan baja atau beton bertulang, sehingga ornamen pada struktur muncul kembali pada arsitektur barat. Karya-karya modernis seperti pada bangunan Ludwig Mies Van er Rohe (Fransworth House) merupakan contoh struktur yang mempelihatkan bentuk elemen visual yang penting. Struktur ini sedikit disesuaikan untuk alasan visual dan merupakan contoh dari ornamentasi struktur.
2. Struktur sebagai ornamen Meliputi manipulasi pada elemen struktur dengan kriteria visual sebagai pertimbangan
utama.Lebih
ditekankan
pada
pertimbangan
visual
dibandingkan pertimbangan teknis.Untuk menyampaikan ide teknis yang hebat. Struktur sebagai ornamen dibedakan menjadi 3: commit to user
TUGAS AKHIR 49
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar III 9.Kanopi Llyods Headquarters.Sumber: www.wikipedia.com
A. Struktur digunakan secara simbolik. Struktur ini ditujukan untuk menyampaikan ide tentang kemajuan teknologi dimasa depan
B. Struktur diekspos direncanakan sebagai respon terhadap keadaan buatan yang diciptakan. Struktur sebagai solusi permasalahan teknis yang tidak perlu, sedangkan contoh bangunan stadion yang menerapkan teori ini adalah Bird Nest Stadium .
Gambar III 10.Ekspose struktur pada Wembley stadium, Inggris, serta Bird Nest Stadium.Sumber: www.wikipedia.com
C. Struktur diekspresikan untuk menghasilkan bangunan yang menarik tetapi tidak cocok dengan logika struktural commit to user
TUGAS AKHIR 50
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar III 11.'Floating castle', Ukraina.Sumber: www.wikipedia.com
3. Struktur sebagai arsitektur Bangunan dikerjakan secara teknis tanpa kompromi dengan persyaratan struktur. Bangunan yang terdiri dari struktur saja, pertimbangan teknis menjadi prioritas utama
Gambar III 12.Atap Bandar Udara Orly, Paris. Sumber: www.wikipedia.com
Gambar III 13.Atap Stadion Mosses Mabhida, Afrika Sumber: commit to userwww.wikipedia.com
TUGAS AKHIR 51
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Struktur sebagai penghasil bentuk Persyaratan struktural sangat mempengaruhi bentuk bangunan. Bentuk bangunan berdasarkan pada pola dan bentuk struktur dasar. Struktur bukan menjadi elemen yang diekspose.
Gambar III 14.Unite d'habitation, Perancis. Sumber: www.wikipedia.com
5. Struktur yang diabaikan dalam proses pembuatan bentuk Merancang bangunan tanpa mempertimbangkan daya dukung dari struktur. Bentuk bangunan geometri yang sangat kompleks.Menyembunyikan struktur yang kompleks secara visual.Lebih mendekati karya seni pahat murni.
Gambar III 15.Gereja / Kapel Notre Dame, Paris. Sumber: www.wikipedia.com Gambar III 16Museum Guggenheim, Spanyol. Sumber: www.wikipedia.com
commit to user
TUGAS AKHIR 52
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
III.3. Kesimpulan Berdasarkan tinjauan struktur di atas, baik yang berupa contoh pengembangan struktur, kaidah dan kriteria struktur, maupun teori yang berkaitan dengan struktur, tinjauan tersebut akan dijadikan dasar guna menentukan penekanan pada desain stadion yang akan dibuat. Dengan berdasar juga pada prinsip-prinsip stadion yang telah dijelaskan pada bab III, pada teori struktur yang dipilih haruslah memiliki keterkaitan antara keduanya. Prinsip stadion yang menjadi pondasi pembangunan stadion, ditambah dengan teori struktur yang menjadi inti penekanan yang digunakan menjadi batasan serta acuan pada bab berikutnya. Keterkaitan antara prinsip stadion serta teori struktur ini menjadi dasar proses analisis yang nantinya mendapatkan gambaran stadion yang sesuai dengan prinsip-prinsip pembangunan stadion, namun juga masih dalam satu jalur untuk mengekspose struktur berdasarkan teori struktur yang diterapkan. Pada elemen-elemen struktur yang direncanakan adalah struktur tipe bentang lebar yang potensial untuk dikembangkan dan diterapkan pada stadion sepak bola ini, contoh struktur bentang lebar tersebut adalah struktur space frame, kabel, dan membran. Rencana pengaplikasian struktur tersebut sebagai berikut: A. Upper Struktur Stadion Penggunaan struktur pada rangka atap dapat dijadikan ekspose dengan memperhatikan area mana yang dapat terlihat oleh para penonton terutama di area tribun. Rencana struktur yang digunakan adalah struktur space frame pada rangkanya, sedangkan untuk penutupnya adalah struktur membrane. Penambahan ekpose struktur dapat juga commit to user
TUGAS AKHIR 53
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dengan menambahkan struktur kabel, selain menambah estetika bangunan struktur kabel juga berfungsi meringankan beban atap yang diterima oleh kolom-kolom penyangga. Kedua struktur ini dapat saling melengkapi bila digunakan dalam satu kesatuan. B. Super Struktur Kelebihan space frame yang dapat digunakan pada bentang lebar dimanfaatkan sebagai struktur utama bentang stadion. Sehingga tidak perlu ada kolom-kolom yang berada ditengah-tengah area tribun yang dapat mengganggu pandangan dan aktivitas, struktur inilah yang nantinya juga menjadi penopang utama beban dari atap. Penerapan ekspose struktur direncanakan sebagai penegas kesan pertandingan yang jujur adalah dengan membiarkan struktur tersebut terbuka tanpa ditutupi dengan finishing bangunan. C. Sub Struktur Penggunaan pondasi ini disesuaikan dengan kebutuhan ataupun berdasarkan beban yang ditopang. Untuk area yang tidak menerima beban dari bangunan utama (stadion) dapat hanya menggunakan strukutr footplat saja, namun bila area tersebut adalah area yang juga menopang beban dari bangunan utam, maka pondasi tersebut haruslah menggunakan pondasi tian pancang agar stridon tersebut dapat ditopang secara stabil. Untuk lebih jelasnya, pembahasan secara garis besar tentang penggunaan prinsip stadion dan teori yang digunakan akan di bahas pada bab IV, dan untuk pembahasan lebih lanjutnya akan diuraikan pada bab V. commit to user
TUGAS AKHIR 54
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV PROYEK YANG DIRENCANAKAN Bab ini memberikan gambaran stadion sepak bola di Solo yang direncanakan. Tinjauan ini didapat berdasar dari tinjauan stadion sepak bola yang menerapkan struktur sehingga menjadi batasan penekanan pada proses perancangan. Bab ini difungsikan sebagai subtansi, fokus pembahasan, serta disesuaikan dengan pendukung yang relevan. Bab ini mengulas tentang hal–hal yang nantinya menjadi acuan untuk proses analisa, berisi antara lain pengertian, tujuan dan fungsi, keorganisasaian, kegiatan, performansi atau tampilan bangunan, serta elemen-elemen arsitektur dalam bangunan. Pembahasan secara detail akan dilanjutkan dalam penulisan bab V yang berisi analisa.
IV.1.Pengertian Stadion Sepak Bola Stadion sepak bola adalah lapangan olahraga yang dikelilingi tempat duduk tempat duduk tersebut berupa tribun-tribun, yang mewadahi olahraga beregu yang menggunakan bola sepak dari dua kelompok yang berlawanan yang masing-masing tim terdiri dari 11 pemain. (KBBI, 1990) Stadion sepak bola juga memiliki arti suatu lapangan olahraga yang dikelilingi tribun penonton untuk mewadahi seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pertandingan sepak bola. IV.2. Tujuan danManfaat IV.2.1. Tujuan Tujuan dari perencanaan pembangunan Stadion Sepak Bola ini adalah commit to user pertandingan sepak bola dimana merancang sebuah bangunan untuk mewadahi
TUGAS AKHIR 55
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
stadion tersebut telah memenuhi syarat serta standar-standar yang telah dipatenkan oleh frederasi sepak bola dunia FIFA agar stadion tersebut mendapat izin resmi untuk melangsungkan pertandingan sepak bola dalam skala nasional maupun internasional.
IV.2.2. Manfaat Secara umum stadion dapat bermanfaat sebagai sarana olah raga, sarana hiburan, sarana pendidikan, area terbuka hijau, serta sebagai sarana industri (ekonomi, politik, sosial-budaya). A. Bagi Pemerintah
Memajukan dunia persepakbolaan khususnya daerah Solo Raya
Memajukan pariwisata serta menciptakan landmark baru di Solo agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
Menambah pendapatan daerah baik dari pajak, retribusi dll.
Menunjang program pemerintah dalam hal penyediaan fasilitas olah raga, dalam hal ini mempersiapkan sebuah stadion yang berstandar internasional.
Menarik wisatawan domestik maupun mancanegara agar berkunjung ke stadion berskala internasional yang baru.
B. Bagi Masyarakat
Sebagai sarana hiburan dengan menyaksikan pertandingan sepak bola yang digelar.
Sebagai stadion sepak bola yang dilengkapi dengan fasilitas berstandar internasional. commit to user
TUGAS AKHIR 56
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
C.Bagi Lingkungan sekitar
Mempopulerkan Kota Solo beserta daerah sekitarnya.
Memberikan penampilan arsitektur yang estetis melalui pemanfaatan aspek struktur yang terpadu.
Menyelenggarakan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang baik dan berkesinambungan yang pada akhirnya mensejahterakan masyarakatnya
dengan
terbukanya
lapangan
kerja
baru
dan
meningkatnya taraf perekonomian rakyat Solo.
Mengembangkan fasilitas dan sarana yang sudah dimiliki para penduduk sekitar (transportasi, penginapan, pariwisata).
IV.3. Sasaran dan Lingkup Pelayanan IV.3.1. Sasaran Stadion sepak bola sebagai sebuah sarana hiburan berstandar internasional, harus mampu memenuhi sasaran berikut ini: A. Wadah untuk menyelenggarakan pertandingan sepak bola berskala nasional maupun internasional. B. Bentuk pengadaan sarana olah raga yang khusus memfasilitasi sepak bola. C. Salah satu kunjungan wisata yaitu wisatawan domestik maupun mancanegara yang berkunjung ke Solo. IV.3.2. Linkup Pelayanan Skala pelayanan stadion sepak bola ini ditujukan kepada masyarakat luas, dalam lingkup Solo Raya dan Indonesia pada khususnya, dan Internasional pada umumnya. Pelayanan dari stadion sepak bola ini terutama ditujukan kepada commit to user
TUGAS AKHIR 57
perpustakaan.uns.ac.id
beberapa
kalangan
digilib.uns.ac.id
dari
masyarakat
yaitu
kalangan
pelajar/mahasiswa,
profesional/praktisi. IV.4. Status Bangunan Status stadion sepak bola ini adalah sebagai kepemilikan lembaga swasta, namun tidak menutup kemungkinan adanya kerjasama antara swasta-pemerintah yang bergerak di bidang sepak bola. IV.5. Struktur Organisasi Stadion sepak bola Solo yang direncanakan ini dibawah pengawasan PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), sebuah organisasi yang menjadi induk bagi persepakbolaan di seluruh Indonesia. Dalam struktur organisasi pada pengelola stadion sepak bola ini, koordinasi kerja dipimpin oleh seorang direktur yang didampingi oleh seorang wakil direktur dalam menangani masalah pengelolaan. Direktur tersebut menjalankan tugasnya dengan bantuan manajer yang menangani bidangnya masing-masing, seperti manajer pengembangan bangunan, operasi gedung, dan manajer personalia, sedangkan untuk menangani masalah keuangan, dipusatkan pada seorang manajer keuangan yang membawahi para staff pada masing-masing bidang. Berdasarkan skema di bawah, pembagian untuk ruang pengelola diusahakan masih dalam satu zona pengelola, hal ini dimaksudkan untuk mempermudah dalam pencapaian masing-masing ruang.
commit to user
TUGAS AKHIR 58
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Manager
Sie Sekretariat
Sie Operasional
Sie Maintenance (teknik)
Administrasi
Personalia
Kebersihan
Keuangan
Venue
Non Venue
Rumah tangga
Skema IV 1.Struktur Organisasi Pengelola Stadion Di Solo. Sumber: Analisis Pribadi
IV.6. Lingkup Kegiatan IV.6.1. Pengguna Stadion Sepak Bola A. Pengelola (manager dan staff/karyawan) B. Pengunjung yang terdiri dari masyarakat umum yang ingin melihat pertandingan yang diadakan. Target utama adalah warga Solo dan wilayah di sekitarnya C. Official (orang atau badan yang bertugas untuk memantau jalannya pertandingan) commit to user
TUGAS AKHIR 59
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IV.6.2. Macam Kegiatan yang Diwadahi A. Pertandingan sepak bola; mulai dari sebelum masuk lapangan hingga keluar lapangan baik dari pemain, pengunjung ataupun official (wasit, official penyelenggara, kameramen) pertandingan. B. Kelompok kegiatan publik dan semi publik; berupa kegiatan tour berkeliling Stadion, kegiatan promosi dan hiburan (pameran, penjualan merchandise bertema sepak bola). C. Kelompok kegiatan penunjang; berupa kegiatan operasional dan servis.
IV.6.3. Penyediaan ruang Berdasarkan kegiatan para pengguna, penyediaan ruang di Stadion Sepak bola adalah: A. Kegiatan pertandingan; stadion sepak bola, ruang untuk masing-masing tim, tribun penonton untuk para pengunjung, serta area dan ruang khusus untuk para official. B. Kegiatan promosi; secara umum meliputi seluruh area stadion. C. Kegiatan hiburan; terdiri dari ruang pameran, dan area merchandise, D. Kegiatan pengelolaan; secara umum terdiri dari ruang direktur dan sekretaris, ruang wakil direktur, ruang kabag administrasi dan staff. E. Kegiatan penunjang; berupa ruang-ruang servis.
IV.7. Pertimbangan Lokasi Lokasi stadion ini nantinya direncanakan berada di Kabupaten Karanganyar, namun dengan penggunaan nama area „Solo‟ (stadion sepak bola di commit to user
TUGAS AKHIR 60
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Solo) dimaksudkan agar orang awam akan mudah mengerti akan maksud daerah yang dituju karena dalam hal ini nama „Solo‟ lebih menjual dibandingkan nama Karanganyar. Pemilihan lokasi stadion ini juga mengacu pada beberapa pertimbangan yaitu: A. Sesuai dengan RUTRK tahun 1993-2013 tentang pengadaan fasilitas olahraga dengan jumlah penduduk 480.000 jiwa, luas lahan 124.000 m2, dapat didirikan sebuah stadion minimal tipe B dengan kapasitas penonton minimal 30.000 jiwa. B. Site terletak di Karanganyar barat karena tidak memiliki kemiringan tanah yang ekstrim namun memiliki lahan kosong yang cukup luas. C. Bangunan mampu memaksimalkan potensi yang ada di sekitar site.
IV.8. Performansi Bangunan IV.8.1. Tata Massa Tata massa pada bangunan stadion sepak bola di Solo direncanakan mengedepankan dalam segi estetika, dikarenakan stadion ini menggunakan aspekstruktur sebagai faktor utama, sehingga faktor visual sangatlah perlu diperhatikan. Selain itu, kemudahan pelayanan terhadap user dimana sirkulasi gerak mudah dan tidak rumit meskipun nantinya akan ada struktur bangunan yang mungkin akan terdapat di jalur-jalur utama. Hal ini didasarkan pada harapan user untuk mendapatkan hiburan ketika mendatangi pertandingan tersebut, sehingga penataan massa pada stadion sepak bola ini direncanakan sesuai dengan zoning kegiatan dan pengelompokan ruang dalam stadion itu sendiri tanpa mengabaikan commit to user
TUGAS AKHIR 61
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
persyaratan ruang yang ada, serta memiliki kemudahan sirkulasi baik bagi user yang datang maupun bagi pelayanan yang ada. Dalam penataan massa juga didasarkan pada bentuk penerapan aspekaspek struktur yang secara garis besar penataan massa diarahkan menuju penciptaan keindahan visual, kenyamanan (terutama kenyamanan thermal) bagi pengguna, diantaranya kenyamanan berdasar iklim Kota Solo (tropis) yang mengacu pada penyesuaian penataan massa terhadap arah pergerakan angin yang membawa udara dan penyesuaian terhadap arah datang sinar matahari.
IV.8.2. Tata Ruang Tata ruang pada stadion sepak bola di Solo ini direncanakan mengutamakan keteraturan zoning ruang sesuai dengan fungsi ruang dan kemudahan pencapaian ruang yang didasarkan pada pembentukan ruang akibat pola struktur stadion tersebut. Kemudahan sirkulasi gerak, baik antara pengelola, staff, sirkulasi service, dan pengunjung merupakan salah satu titik berat dalam perencanaan tata stadion sepak bola. Sehingga nantinya menghasilkan sebuah bangunan yang memiliki sirkulasi simpel, mudah, teratur, tidak rumit ataupun berputar-putar
atau
sering
terjadi
keruwetan
sirkulasi/traffic.
Tentu
perencanaannya juga tidak mengesampingkan permasalahan penataan dan pengaturan utilitas bangunan, mekanikal dan elektrikal bangunan tersebut yang merupakan sebuah elemen penting yang perlu di pertimbangkan dalam perencanaan sebuah stadion sepak bola. Secara umum perencanaan tata ruang stadion sepak bola dibagi menjadi 5 poin penting, poin tersebut yaitu : commit to user
TUGAS AKHIR 62
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a) Penataan ruang dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pengguna didalamnya. Maka tuntutan kenyamanan keselamatan merupakan elemen terpenting bagi sebuah bangunan stadion sepak bola. Dalam konteks ini kelancaran sirkulasi udara, kebersihan udara, dan orientasi ruang terhadap matahari merupakan elemen yang sangat diperhatikan dalam perencanaan stadion sepak bola. Sehingga nantinya didapatkan ruangan yang sehat, higienis, dan nyaman terutama bagi pemain dan pengujung. b) Penataan modul ruang yang maksimal untuk menghasilkan ruang yang efisien dan se-fleksibel mungkin dalam penggunaannya c) Pengembangan pola sirkulasi dan utilitas dengan sistem arteri/peredaran darah. Pola sirkulasi dan utilitas diawali dengan sirkulasi utama kemudian dicabangkan secara teratur ke cabang-cabang sesuai fungsinya. Sirkulasi ini bertujuan meperoleh pola sirkulasi, baik pengguna ataupun utilitas yang mudah, efisien, fleksibel dan aman. Hal tersebut merupakan tuntutan penting sebuah bangunan stadion sepak bola yang didalamnya didapati pergerakan user yang sangat kompleks baik pengguna didalamnya maupun aliran utilitas. d) Pemisahan sebaik mungkin sirkulasi antara kendaraan umum, pergerakan pengelola, staff kantor, dan pengunjung serta service. e) Memikirkan tentang konservasi penggunaan energi dalam ruang. Dengan tujuan utama yaitu keamanan, efisiensi energi, sehingga mampu menekan biaya operasional stadion sepak bola. commit to user
TUGAS AKHIR 63
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
IV.8.3. Tampilan Bangunan Tampilan bangunan pada stadion sepak bola sangat diperhatikan, karena akan menampilkan estetika dengan penerapan aspekstruktur. Karena mewadahi kegiatan yang sportif, jujur, serta bersemangat, maka analogi yang mungkin dapat diterapkan dalam fasade stadion adalah adanya aspek struktur yang telanjang (jujur, apa adanya), dengan pola struktur yang tegas namun tidak kaku, namun tetap memperhatikan fungsi ruang yang ada di dalamnya. Ekspose struktur ‟telanjang‟ tersebut akan diaplikasikan pada area supper struktur, namun ekspose struktur tersebut tidak akan diterapkan sepenuhnya melainkan hanya separuh dari stadion saja. Mengacu pada konsep yang ingin menampilkan kesan jujur, tampilan dari bangunan ini dibuat dengan atap dome atau lengkung secara teratur dengan struktur penopang atap yang terlihat jelas dari tribun penontonnya, sehingga terbentuk bangunan yang melambangkan bangunan yang jujur. Guna menambah nilai estetika bangunan ini juga membuat struktur yang ekstrim yang nantinya dijadikan ekspose bangunan.
IV.9. Penerapan Struktur pada Stadion Peran konsep struktur ini sebagai solusi estetika dengan mengedepankan struktur-struktur yang diekspose. Untuk menampilkankan struktur yang diekspose perlu memperhatikan hal sebagai berikut : A. Konsep struktur yang kuat dan mampu menopang seluruh beban bangunan Dengan kuatnya sistem struktur yaang ada maka keselamatan bangunan akan didapatkan dengan sendirinya. commit to user
TUGAS AKHIR 64
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Menciptakan estetika dari penggunaan struktur itu sendiri Penggunaan strutur yang cukup ekstrim akan memberikan kesan estetika tersendiri yang mampu menarik pandangan orang yang melintasinya. C. Penghematan energi Dengan menerapkan struktur sebagai elemen estetika, maka secara tidak langsung stadion ini telah menghemat biaya untuk finising bangunan yang menggunakan material-material mahal lainnya. Pada elemen-elemen struktur yang direncanakan adalah struktur tipe bentang lebar yang potensial untuk dikembangkan dan diterapkan pada stadion sepak bola ini, contoh struktur bentang lebar tersebut adalah struktur space frame, kabel, dan membran. D. Upper Structure Penggunaan struktur pada rangka atap dapat dijadikan ekspose dengan memperhatikan area mana yang dapat terlihat oleh para penonton terutama di area tribun. Rencana struktur yang digunakan adalah struktur space frame pada rangkanya, sedangkan untuk penutupnya adalah struktur membran. Penambahan ekpose struktur dapat juga dengan menambahkan struktur kabel, selain menambah estetika bangunan struktur kabel juga berfungsi meringankan beban atap yang diterima oleh kolom-kolom penyangga. Kedua struktur ini dapat saling melengkapi bila digunakan dalam satu kesatuan.
commit to user
TUGAS AKHIR 65
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Super Structure Kelebihan space frame yang dapat digunakan pada bentang lebar dimanfaatkan sebagai struktur utama bentang stadion. Sehingga tidak perlu ada kolom-kolom yang berada ditengah-tengah area tribun yang dapat mengganggu pandangan dan aktivitas, struktur inilah yang nantinya juga menjadi penopang utama beban dari atap. Penerapan ekspose struktur direncanakan sebagai penegas kesan pertandingan yang jujur adalah dengan membiarkan struktur tersebut terbuka tanpa ditutupi dengan finishing bangunan. F. Sub Structure Penggunaan pondasi ini disesuaikan dengan kebutuhan ataupun berdasarkan beban yang ditopang. Untuk area yang tidak menerima beban dari bangunan utama (stadion) dapat hanya menggunakan strukutr footplat saja, namun bila area tersebut adalah area yang juga menopang beban dari bangunan utama, maka pondasi tersebut haruslah menggunakan pondasi tian pancang agar stridon tersebut dapat ditopang secara stabil.
commit to user
TUGAS AKHIR 66
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V ANALISA DAN PENDEKATAN
Bab ini berisikan tentang analisa konsep perencanaan dan perancangan stadion sepak bola di Solo. Analisa pendekatan yang dimaksud adalah tentang analisa pendekatan peruangan, analisa pemilihan dan pengolahan site lokasi dari stadion sepak bola di Solo, analisa tentang tampilan dan sistem bangunan stadion sepak bola.
V.1. Analisa Konsep Peruangan V.1.1. Proses penentuan pola kegiatan Penentuan pola kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang alur sirkulasi kegiatan pelaku kegiatan dan mempermudah dalam menentukan kebutuhan ruang.
Dasar pertimbangan: 1. Pelaku kegiatan Dari pelaku kegiatan (pengunjung dan pengelola) akan diketahui aktifitas apa saja yang dilakukan oleh kegiatan. 2. Urutan kegiatan Dan urutan kegiatan akan dihasilkan suatu pola kegiatan dari pelaku kegiatan. Pola kegiatan masing-masing pelaku kegiatan dapat digambarkan dalam skema sebagai berikut: commit to user
TUGAS AKHIR 67
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Pelaku dan Kegiatan a. Pelaku kegiatan yang berlangsung di dalam stadion dapat dikelompokkan sebagai berikut : ● Penonton ● Atlit/pemain ● Pelatih ● Official ● Panitia pertandingan (koordinator pertandingan, wasit, juri) ● Pers ● Pengelola ● Bagian Servis
b. Bentuk kegiatan dari masing-masing pelaku pada pelatda adalah sebagai berikut : ● Kegiatan penonton Kegiatan utama yang dilakukan adalah menonton. Pola kegiatan penonton :
Gambar V 1.Pola Kegiatan Penonton. Sumber: Analisa Pribadi
commit to user
TUGAS AKHIR 68
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
● Kegiatan atlit/pemain -
Kegiatan utama yang dilakukan: Berlatih - ganti seragam - menyimpan barang - pemanasan – bertanding - check up - jumpa pers
-
Pola kegiatan atlit/pemain:
Gambar V 2.Pola Kegiatan Pemain.Sumber: Analisa Pribadi
● Kegiatan pelatih -
Kegiatan utama yang dilakukan: Melatih - Ganti seragam - Menyimpan barang – Pemanasan Jumpa pers
-
Pola kegiatan pelatih:
Gambar V 3.Pola Kegiatan Pelatih. Sumber: Analisa Pribadi
commit to user
TUGAS AKHIR 69
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
● Kegiatan official -
Kegiatan utama yang dilakukan: Melaksanakan kegiatan administrasi tim/pemain - Mengawasi tim/pemain dalam berlatih dan bertanding - Menyimpan barang
-
Pola kegiatan official:
Gambar V 4. Pola Kegiatan Official. Sumber: Analisa Pribadi
● Kegiatan panitia pertandingan -
Kegiatan utama yang dilakukan: Mempersiapkan
pertandingan
-
Mengawasi
jalannya
pertandingan -
Pola kegiatan panitia pertandingan:
commit to user
Gambar V 5.Pola Kegiatan Panitia Lapangan. Sumber: Analisa Pribadi
TUGAS AKHIR 70
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
● Kegiatan pers -
Kegiatan utama yang dilakukan: Meliput pertandingan – Wawancara - Mengolah berita
-
Pola kegiatan pers:
Gambar V 6.Pola Kegiatan Pers. Sumber: Analisa Pribadi
● Kegiatan pengelola -
Kegiatan utama yang dilakukan: Mengelola stadion
-
Pola kegiatan pengelola:
Gambar V 7. Pola Kegiatan Pengelola. Sumber: Analisa Pribadi
commit ● Kegiatan bagian servisto user
TUGAS AKHIR 71
perpustakaan.uns.ac.id
-
digilib.uns.ac.id
Kegiatan utama yang dilakukan: Merawat dan memelihara stadion
-
Pola kegiatan bagian servis:
Gambar V 8. Pola Kegiatan Servis. Sumber: Analisa Pribadi
V.1.2 Pengelompokan Kegiatan dan Kebutuhan Ruang a. Pengelompokkan Kegiatan Pengelompokkan kegiatan berdasarkan jenis kegiatannya dapat dikelompokkan sebagai berikut : ● Kelompok kegiatan pelayanan ● Kelompok kegiatan pengelolaan ● Kelompok kegiatan penunjang ● Kelompok kegiatan servis
commit to user
TUGAS AKHIR 72
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Kebutuhan Ruang ● Kelompok kegiatan pelayanan Tabel V 1.Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pelayanan.
PELAKU Penonton
Atlet
KEGIATAN
KEBUTUHAN RUANG
Datang
Hall penerima
Membeli karcis
R. Loket pembelian
Memeriksa karcis
R. Cek karcis
Menonton
Tribun
Menunggu
R. Tunggu
Datang
Hall penerima
Persiapan
sebelum
R. Ganti/loker
bertanding
Official
Pelatih
Wasit
Pemanasan
R. Pemanasan
Briefing
R. Briefing
Berlatih/bertanding
Lapangan sepak bola dan atletik
istirahat
Penginapan
Datang
Hall penerima
Persiapan sblm bertanding
R.Ganti/loker
Briefing
R. Briefing
Mengawasi tim/pemain
Lapangan sepak bola dan atletik
Datang
Hall penerima
Persiapan sblm bertanding
R. Ganti/loker
Briefing
R. Briefing
Melatih atlet
Lapangan sepak bola dan atletik
Datang
Hall penerima
Persiapan
sblm
R. Ganti/loker
commit to user
TUGAS AKHIR 73
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pertandingan
Pers
Briefing
R. Briefing
Memimpin pertandingan
Lapangan sepak bola dan atletik
Datang
Hall penerima
Meliput pertandingan
Lapangan sepak bola dan atletik Tribun khusus pers
Wawancara
R. Konferensi pers
Mengolah berita
Media center
Panitia
Datang
Hall penerima
pertandingan
Rapat
R. Rapat
Sosialisasi pertandingan
R. Konferensi pers
Persiapan
sblm
R. Ganti/loker
jalannya
R. Komentator
pertandingan Mengomentari pertandingan Sumber: Analisa Pribadi
● Kelompok kegiatan pengelolaan Tabel V 2.Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pengelolaan.
PELAKU Manajer
Sekretaris
KEGIATAN
KEBUTUHAN RUANG
Memimpin stadion
R. Manajer
Memimpin rapat
R. Rapat
Menerima tamu
R. Tamu
Bagian administrasi
R. Sekretaris R. Arsip
Bendahara
Bagian keuangan
R. Bendahara
Sie. personalia
Bagian personalia
R. Personalia
commit to user Sumber: Analisa Pribadi
TUGAS AKHIR 74
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
● Kelompok kegiatan penunjang Tabel V 3.Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Pengelolaan.
PELAKU
KEGIATAN
KEBUTUHAN RUANG
Penonton,
Makan, minum
Kafetaria, kantin
atlit/pemain,
Rekreasi
Kios-kios cinderamata
Ibadah
Musholla
Mencari info
R. Informasi
official,
pelatih,
pengelola, bagian
pers, servis,
panitia pertandingan
Warnet Telpon
Wartel
Berobat
R. Kesehatan
Parkir
Area parkir Sumber: Analisa Pribadi
● Kelompok kegiatan servis Tabel V 4.Kebutuhan Ruang Kelompok Kegiatan Servis.
PELAKU
KEGIATAN
KEBUTUHAN RUANG
Kebersihan
R. Penyimpanan/gudang
Konsumsi
Dapur
Sie. Maintenance
Perawatan
R. MEE
Sie. Keamanan
Keamanan
R. Kemananan
Penonton, atlit/pemain, official,
MCK
Toilet
Sie. Operasional
pelatih, pengelola, pers, bagian servis panitia pertandingan Sumber: Analisa Pribadi
commit to user
TUGAS AKHIR 75
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Besaran Ruang Perhitungan besaran ruang berdasarkan : ● Kapasitas ruang ● Luasan unit fungsi/standar yang berasal dari : a) Ernst Neufert, Arsitek Data (NAD) b) Josept de Chiara and John Calender, Time Saver for Building Type (JCTS) c) AJ. Metric, Hand Book (AHB) d) www.worldstadiums.com e) Asumsi ● Kenyamanan pengguna Berdasarkan kriteria di atas maka perhitungan besaran ruang adalah sebagai berikut :
Perhitungan jumlah penonton Penambahan jumlah penonton didasarkan pada : ● Batas minimum standar kapasitas stadion internasional ● Persentase kenaikan jumlah penonton tiap tahun yang diperoleh dari data penambahan pengunjung
Kapasitas penonton minimal yang harus dapat ditampung oleh stadion ini adalah 40.000 penonton, sehingga jumlah inilah yang nantinya akan dijadikan acuan guna menentukan peruangan yang dibutuhkan. commit to user
TUGAS AKHIR 76
perpustakaan.uns.ac.id
a.
digilib.uns.ac.id
Jumlah penonton VIP
Penonton Gelora Bung Karno 110.000 dengan 25% penonton VIP (www.ktb.co.id/olahraga/frame%20gelora.htm). Penonton VIP = 25% x 40.000 = 10.000 penonton
Perhitungan kapasitas hall penerima
Kapasitas hal penerima adalah 10% dari jumlah penonton tribun VIP.Jumlah tribun VIP adalah 25% dari jumlah kapasitas seluruh stadion. Kapasitas hall
= jumlah penonton x 10% x 25%
= 40.000 x 25% x 10% = 1000 orang
Jumlah loket VIP
Jumlah penonton yang membeli tiket = 10.000 Penjualan tiket dibuka mulai 2 jam sebelum pertandingan, dengan ratarata kecepatan melayani penjualan tiket masing-masing loket adalah 4 tiket selama 5 detik (1 tiket – 1,25 detik). Jumlah loket =penonton yang membeli tiket x waktu pelayanan waktu pembelian tiket = 10000 x 1,25 7200 = 1,73 2 loket
Jumlah loket reguler
Jumlah loket =penonton yang membeli tiket x waktu pelayanan commit to user
TUGAS AKHIR 77
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
waktu pembelian tiket = 30.000 x 1,25 7200 = 5,2 = 5 loket
Jumlah pintu masuk VIP
Setiap detik masing-masing pintu mampu memasukkan 2 penonton (satu penonton = 1,5 detik). Waktu masuk stadion 90 menit. Jumlah pintu =jumlah penonton x waktu yang dibutuhkan waktu pintu dibuka = 10000 x 1,5 5400 = 2,773 pintu
Jumlah pintu masuk reguler
Jumlah pintu =jumlah penonton x waktu yang dibutuhkan waktu pintu dibuka = 30.000 x 1,5 5400 = 8.338 pintu
Luas tribun VIP dan reguler
Tribun VIP
= 10.000 x 0,46 m²
= 4600 m²
Tribun regular
= 30.000 x 0,46 m²
= 13.800 m²
commit to user
TUGAS AKHIR 78
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kelompok ruang pelayanan Tabel V 5.Besaran Ruang Pelayanan.
RUANG
PERHITUNGAN LUAS IDEAL Kapasitas
VOLUME (m3)
LUAS IDEAL (m²)
Hall penerima
800
Standar (m²/orang) 1,26
R. Loket pembelian
2
5,062
DA
10,124
30
R. Cek karcis
1
0,92
DA
0,92
-
R. Tunggu
50
1,3
DA
65
260
Tribun
40.000
0,46
DA
14.720
-
R. Ganti/loker atlit
40
0,43
DA
17.2
68
R.
10
0,8
DA
8
24
R. Ganti/loker wasit
10
0,8
DA
8
24
R.
40
0,8
DA
32
128
R. Briefing atlit
40
0,92
DA
36,8
144
R. Briefing wasit
5
0,92
DA
4,6
18
R. Pemanasan
40
0,92
DA
36,8
144
R. Konferensi pers
200
2,3
DA
460
1840
Media center
200
2,3
DA
460
1860
R. Rapat
40
2,5
DA
100
400
R. Komentator
2
2,3
DA
4,6
18
Penginapan atlet
4
7,5
Asumsi
30
120
Ganti/loker
Sumber DA
1008
7000
pelatih,official
Ganti/loker
panitia pertandingan
Sumber: Analisa Pribadi
commit to user
TUGAS AKHIR 79