PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN JAM HITUNG BILANGAN BULAT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS 4 DI SD N 3 BANJAREJO KECAMATAN PURING DAN SD N SUGIHWARAS KECAMATAN ADIMULYO KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Yusup Fitra Adipriyadi NIM 09105244007
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN JURUSAN KURKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2017 i
PERSETUJUAN Skripsi yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas 4 di SD N 3 Banjarejo Kecamatan Puring Dan SD N Sugihwaras Kecamatan Adimulyo Kebumen” yang disusun oleh Yusup Fitra Adipriyadi, NIM 09105244007 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.
Yogyakarta, Desember 2016 Pembimbing I,
Pembimbing II,
Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd. NIP. 196211111988031001
Dr. Ali Muhtadi, M.Pd. NIP. 198208112005012002
ii
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Tanda tangan dosen penguji yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli saya siap menerima sanksi ditunda yudisium pada periode berikutnya.
Yogyakarta,
Januari 2017
Yang menyatakan,
Yusup Fitra Adipriyadi NIM 09105244007
iii
PENGESAHAN Skripsi yang berjudul “PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN JAM HITUNG BILANGAN BULAT TETHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS 4 DI SD N 3 BANJAREJO KECAMATAN PURING DAN SD N SUGIHWARAS KECAMATAN ADIMULYO KABUPATEN KEBUMEN” yang disusun oleh Yusup Fitra Adipriyadi, NIM 09105244007 ini telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal 30 Desember 2016 dan diyatakan lulus
DEWAN PENGUJI Nama
Jabatan
Tanda Tangan
Tanggal
Dr. Ali Muhtadi, M.Pd.
Ketua Penguji
………..
………
Suyantiningsih, M.Ed.
Sekertaris Penguji
………..
………
Dr. Ariyadi Wijaya, M.Sc.
Penguji I (Utama)
………..
………
Yogyakarta, …………………... Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta Dekan
Dr. Haryanto, M.Pd. NIP 19600902 198702 1 001
iv
MOTTO “pengetahuan sejati memberi kedudukan moral dan kekuatan moral” -Mahatma Gandhi“float like a butterfly, sting like a bee” -Muhammad Ali-
v
PERSEMBAHAN Sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dan ucapan terimakasih, skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Ibunda dan Ayahanda yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, nasehat, kasih sayang dan doa dalam setiap langkah dan perjuanganku 2. Almamater KTP FIP UNY 3. Nusa dan Bangsa 4. Serta semua yang telah mendukungku
vi
PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN “JAM HITUNG BILANGAN BULAT” TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS 4 DI SD N 3 BANJAREJO KECAMATAN PURING DAN SD N SUGIHWARAS KECAMATAN ADIMULYO Oleh Yusup Fitra Adipriyadi NIM 09105244007 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa mata pelajaran matematika materi operasi bilangan bulat pada kelas IV SD N Sugihwaras Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen. Subjek dalam penelitian ini adalah hasil belajaran siswa-siswi SD N Sugihwaras, yang beralamatkan di Jalan Kaleng Km 5, Desa Sugihwaras, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen. Objek dalam penelitian ini adalah media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat mata pelajaran matematika subkonsep operasi bilangan bulat untuk kelas IV sekolah dasar. Metode penelitian ini adalah quasi experiment. Desain yang digunakan adalah pretest posttest control group design. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data menggunakan tes dan lembar observasi. Uji validitas dan reliabilitas soal dilaksanakan di kelas IV SD N I Sale, Rembang dengan perhitungan kurikulum yang digunakan sama. Prosedur pelaksaan eksperimen yakni tahap pra eksperimen, tahap eksperimen dan tahap pasca eksperimen. Analisis data hasil penelitian dengan menggunakan analisis deskriptif dengan bantuan SPSS for Windows ver. 16.0.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest sebelum diberi treatment sebesar 6,8 termasuk dalam kategori baik. Setelah diberikan treatment, nilai rata-rata yang di dapat mencapai 8,05 dan masuk kedalam kategori sangat baik. Terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 1,25. Sedangkan untuk persentse ketuntasan hasil belajar sebelum diberi treatment sebesar 27,7%, menjadi 94,4% setelah diberikan treatment. Penggunaan media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat memberikan peningkatan ketuntasan klasikal siswa, hal tersebut terlihat dari meningkatnya persentse ketuntasan siswa sebesar 66,7%. Maka dapat dikatakan bahwa media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Sugihwaras terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata tes siswa dan meningkatnya presentse ketuntasan klasikal siswa. Kata kunci: media pembelajaran, jam hitung, pembelajaran, hasil belajar, matematika.
vii
KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan petunjuknya yang senantiasa tercurah sehingga penulis masih diberi kesempatan, kekuatan, dan kemampuan untuk penulisan skripsi dengan judul “Pengaruh Media Pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IV di SD N 3 Banjarejo Kecamatan Puring dan SD N Sugihwaras Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen”. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Penulisan kripsi ini tidak lepas dari bantuan, dorongan dan dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1.
Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang memberikan kesempatan dan fasilitas dalam perkuliahan.
2.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan fasilitas dan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti perkuliahan serta dalam menempuh studi.
3.
Bapak Prof. Dr. Anik Ghufron, M.Pd. selaku pembimbing I, dan Dr. Ali Muhtadi, M.Pd. selaku pembimbing II yang dengan sabar dan ikhlas meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk yang sangat berharga sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
viii
4.
Semua dosen jurusan Teknologi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan bekal kepada penulis dalam penyusunan skripsi.
5.
Kepala Sekolah SD N 1 Sale Rembang Bapak Zaenuddin, S.Ag. yang telah memberikan ijin dalam proses validasi instrument yang akan digunakan dalam penelitian.
6.
Siswa kelas IV SD N 1 Sale yang telah berkenan menjadi subjek dan membant dalam proses validasi instrument yang akan digunakan dalam penelitian.
7.
Kepala Sekolah SD N 3 Banjarejo Ibu Warasih, S.Pd.SD. beserta seluruh karyawan, pendidik dan peserta didik yang telah memberikan ijin dan membantu dalam proses penelitian.
8.
Siswa kelas IV SD N 3 Banjarejo yang berkenan menjadi subjek dan membantu proses penelitian.
9.
Kepala Sekolah SD N Sugihwaras Bapak Mangil Suswanto, S.Pd. beserta seluruh karyawan, pendidik dan peserta didik yang telah memberikan ijin dan membantu dalam proses penelitian.
10.
Siswa kelas IV SD N Sugihwaras yang berkenan menjadi subjek dan membantu proses penelitian.
11.
Bapak Slamet Supriyadi dan Ibu Siti Asiyah serta adik-adik tercinta Akhmad Ramadlan Priyadi, Carissa Luna dan Carissa Sunny atas doa dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.
12.
Teman-teman Teknologi Pendidikan angkatan 2009 dan KBTB.
ix
13.
Semua pihak yang telah memberikan dukungan besar baik moril maupun materiil demi terlaksanya skripsi ini Semoga budi baik Bapak, Ibu serta teman-teman mendapatkan balasan dari
Allah SWT, Amin. Semoga skripsi ini dapat lebih bermanfaat untuk para pembaca pada umumnya dan juga bagi penulis pada khususnya, Amin.
Yogyakarta, Penulis
Januari 2017
Yusup Fitra Adipriyadi NIM 09105244007
x
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL………………………………………………
i
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………..
ii
HALAMAN PERNYATAAN……………………………………..
iii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………..
iv
MOTTO…………………………………………………………….
v
PERSEMBAHAN………………………………………………….
vi
ABSTRAK………………………………………………………….
vii
KATA PENGANTAR……………………………………………...
viii
DAFTAR ISI……………………………………………………….
xi
DAFTAR TABEL………………………………………………….
xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………
xiv
DAFTAR GRAFIK………………………………………………..
xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………
xvi
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah……………………………………...
1
B.
Identifikasi Masalah…………………………………………..
4
C.
Batasan Masalah………………………………………………
5
D.
Rumusan Masalah…………………………………………….
5
E.
Tujuan Penelitian………………………………………...........
5
F.
Manfaat Penelitian…………………………………………… .
6
G.
Definisi Operasional…………………………………………..
7
BAB II KAJIAN TEORI A.
Deskripsi Teori………………………………………………..
8
1.
Pembelajaran Matematika SD..…………………………
8
2.
Karakteristik Siswa Kelas IV SD.. ……………………..
12
3.
Media Pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat ………
14
xi
B.
4.
Hasil Belajar Matematika SD ………………………….
16
5.
Kedudukan Penelitian Dalam Kawasan KTP ………….
18
Kerangka Berpikir…………………………………………….
20
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis dan Desain Penelitian…………………………………...
23
B.
Tempat dan Waktu Penelitian………………………………...
25
C.
Populasi Penelitian……………………………………………
26
D.
Prosedur Penelitian……………………………………………
26
E.
Instrumen Penelitian……………………………………..........
31
F.
Validitas Instrumen……………………………………………
33
G.
Teknik Analisis Data………………………………………….
34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian………………………………………………..
39
B.
Pembahasan……………………………………………………
50
C.
Keterbatasan Penelitian………………………………………..
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan……………………………………………………
53
B.
Saran…………………………………………………………...
53
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………... .
54
LAMPIRAN…………..…………………………………………….
56
xii
DAFTAR TABEL Hal Tabel 1.
Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget………….
12
Tabel 2.
Pretest-Postest Control Group Design……………………
24
Tabel 3.
Populasi Penelitian……………………………………….
26
Tabel 4.
Jadwal Pelaksanaan………………………………………
29
Tabel 5.
Kisi-Kisi Lembar Observasi……………………………...
32
Tabel 6.
Kisi-Kisi Instrumen Tes Kemampuan Kognitif………….
33
Tabel 7.
Pedoman Kategori Rata-Rata Hasil Belajar……………...
36
Tabel 8.
Pedoman Kategori Alat Kemampuan Mengajar Guru…...
37
Tabel 9.
Pedoman Penilaian Kemampuan Mengajar Guru………..
40
Tabel 10.
Pelaksanaan Kegiatan……………………………………
43
Tabel 11.
Data Hasil Pretast………………………………………..
44
Tabel 12.
Data Hasil Posttest……………………………………….
46
Tabel 13.
Perbandingan Hasil Pretest-Posttest……………………..
47
Tabel 14.
Kategori Rata-Rata Hasil Belajar………………………..
49
xiii
DAFTAR GAMBAR hal Gambar 1.
Garis Bilangan Bulat……………………………………….
12
Gambar 2.
Media Jam Hitung Bilangan Bulat…………………………
16
Gambar 3.
Kawasan Teknologi Pendidikan……………………………
18
Gambar 4.
Kerangka Berfikir………………………………………….. 22
Gambar 5.
Bagan Rencana Penilitian………………………………….
25
Gambar 6.
Rumus Kemampuan Kognitif……………………………...
35
xiv
DAFTAR GRAFIK Hal Grafik 1. Grafik 2. Grafik 3.
Grafik Kemampuan Awal (Pretest) Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen……………………………………... 45 Hasil Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen……….. 46 Perbandingan Pretest-Posstest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen………………………………………….. 48
xv
DAFTAR LAMPIRAN hal Lampiran 1.
Daftar Siswa Kelas IV SD N 1 Sale Rembang..........
57
Lampiran 2.
Daftar Siswa Kelas IV SD N 3 Banjarejo…...............
58
Lampiran 3.
Daftar Siswa Kelas IV SD N Sugihwaras……………
59
Lampiran 4.
Instrumen Ahli Materi……………………………….
60
Lampiran 5.
Instrumen Ahli Media……………………………….
63
Lampiran 6.
Soal Pre-Test………………………………………...
66
Lampiran 7.
Kunci Jawaban Pre-Test………………………….....
71
Lampiran 8.
Soal Post-Test……………………………………….
72
Lampiran 9.
Kunci Jawaban Post-Test…………………………….
77
Lampiran 10. Tabel Validitas dan Realibilitas Soal………………..
78
Lampiran 11. Alat Kemampuan Mengajar Guru SD N 3 Banjarejo
81
Lampiran 12. Alat Kemampuan Mengajar Guru SD N Sugihwaras
87
Lampiran 13. RPP…………………………………………………….
93
Lampiran 14. Surat Izin Penelitian dari FIP UNY…………………….
111
Lampiran 15. Surat Rekomendasi Penelitian KESBANGPOL Yogyakarta 112 Lampiran 16. Surat Rekomendasi Penelitian BPMD Semarang…......
113
Lampiran 17. Surat Rekomendasi Penelitian KESBANGPOL Kebumen 115 Lampiran 18. Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA Kebumen……….
116
Lampiran 19. Surat Keterangan Penelitian dari SD N 3 Banjarejo……
117
xvi
Lampiran 20. Surat Keterangan Penelitian dari SD N Sugihwaras…….
118
Lampiran 21. Surat Keterangan Uji Coba Instrumen SD N 1 Sale……..
119
Lampiran 22. Dokumentasi Foto……………………………………….
120
xvii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah Sekolah Dasar (SD) adalah pendidikan formal dalam unit terendah yang
menjadikan syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. SD adalah satu bentuk pendidikan dasar yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia 612 tahun pada jalur pendidikan dengan lama pendidikan selama 6 tahun. Pada tahap ini siswa masih berpikir pada fase operasional konkret. Kemampuan yang tampak dalam fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika, meskipun masih terikat dengan objek yang bersifat konkret (Heruman, 2008). Siswa SD masih terikat dengan objek yang dapat ditangkap dengan panca indra, sehingga sangat diharapkan dalam pembelajaran matematika yang bersifat abstrak, siswa lebih banyak menggunakan media sebagai alat bantu, dan penggunaan alat peraga. Penggunaan alat peraga dapat memperjelas apa yang disampaikan oleh guru, sehingga siswa lebih cepat memahaminya. Dalam kaitannya dengan pendidikan matematika, Sekolah Dasar merupakan bagian dari pendidikan dasar yang merupakan lembaga pendidikan pertama bagi siswa untuk belajar matematika dasar. Mata pelajaran matematika di tingkat Sekolah Dasar memiliki peran penting sebagai wahana untuk mempelajari bilangan dan proses hitung secara dasar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Guru memiliki peran penting di dalam meningkatkan proses pembelajaran, pemilihan metode dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru
1
mempengaruhi penyampaian informasi terhadap siswa sehingga pembelajaran yang disampaikan dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Penggunaan media dalam pembelajaran sangat dianjurkan, untuk membantu seorang guru dalam menyampaikan materi kepada siswa, terlebih untuk siswa yang belum memiliki kemampuan dalam memahami materi yang bersifat abstrak. Media pembelajaran pada materi ini terbilang penting karena membantu siswa dalam pengenalan bilangan bulat, jam hitung bilang bulat dikembangkan dengan harapan agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang sering dijumpai oleh siswa kelas 4. Media yang digunakan dalam materi ini berupa alat peraga yang diharapkan dapat membantu siswa dalam proses belajar. Sebagaimana kegiatan observasi yang sebelumnya dilakukan oleh peneliti pada bulan Agustus 2015, pemahaman siswa terhadap materi ini masih belum sepenuhnya dikuasai oleh setiap siswa. Selain itu kesalahan lebih berpeluang terjadi apabila tidak menggunakan media pembelajaran. Heruman (2008) menyatakan bahwa dalam pembelajaran matematika SD, diharapkan terjadi reinvention (penemuan kembali). Penemuan kembali adalah menemukan suatu cara penyelesaian secara informal dalam pembelajaran di kelas. Heruman menambahkan bahwa dalam pembelajaran matematika harus terdapat keterkaitan antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan, sehingga diharapkan pembelajaran yang terjadi menjadi lebih bermakna (meaningful), siswa tidak hanya belajar untuk mengetahui sesuatu (learning to know about), tetapi juga belajar melakukan (learning to do), belajar menjiwai
2
(learning to be), dan belajar bagaimana seharusnya belajar (learning to learn), serta bagaimana bersosialisasi dengan sesama teman (learning to live together). Berdasarkan hasil observasi awal pada tanggal 3 Agustus 2015 yang dilakukan pada saat berlangsungnya belajar mengajar mata pelajaran Matematika kelas 4 di SD Negeri 3 Banjarejo Kecamatan Puring dan SD Negeri Sugihwaras Kecamatan Adimulyo pada tanggal 5 Agustus 2015. Ditemukan bahwa pemahaman siswa terhadap materi bilangan bulat masih kurang seperti yang terdapat pada kompetensi dasar materi ini adalah menjumlahkan, mengurangkan dan melakukan operasi hitung bilangan campuran. Contohnya adalah ketika siswa di beri tugas sederhana oleh guru untuk menyelesaikan soal -4 + (-6) = , siswa akan merasa bingung dengan bentuk operasi bilangan tersebut. Selain itu, hasil belajar masih belum mencapai standar minimal yang ditentukan yaitu 7,3 dan nilai rata-rata di setiap kelas adalah 7 sehingga masih sering terjadi remedial pada saat ulangan harian. Salah satu penyebabnya karena guru masih mengajar dengan cara tradisional, yaitu dengan metode ceramah dan melakukan perhitungan dengan menuliskan rumus-rumus di papan tulis serta belum menggunakan media belajar yang lebih inovatif seperti media papan hitung ataupun media pembelajaran lain yang dapat mendukung dalam kegiatan pembelajaran ini. Maka dari itu perlu untuk menggunakan media pembelajaran berupa “jam hitung bilangan bulat” yang diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar, memecahkan masalah pada proses belajar mengajar, dan dapat memaksimalkan hasil belajar pada materi tersebut.
3
Dari segi bentuk dan cara pengoperasiannya, media jam hitung bilangan bulat merupakan gabungan dari media grafik dan papan tulis. Sadiman, dkk. (2009 : 28) menyatakan sebagaimana halnya media yang lain media grafis berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan. Sedangkan dari cara pengoperasiannya, media jam hitung bilangan bulat merupakan media berbentuk papan yang dioperasikan dengan cara di tulis menggunakan spidol non permanen, hal ini tentunya dapat membuat siswa lebih aktif dalam mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Media jam hitung bilangan bulat dibuat praktis dalam penggunaannya untuk kelas 4 SD. Dengan berorientasikan pada fungsi dan peran media pembelajaran maka diharapkan dengan adanya media hitung bilangan bulat ini, siswa tidak cepat bosan dan merasa lebih menyenangkan dalam belajar matematika khususnya untuk materi bilangan bulat. Dengan adanya media pembelajaran ini diharapkan juga dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi operasi bilangan bulat. Sehingga pembelajaran akan berjalan aktif dan variatif karena siswa mudah memahami apa yang disampaikan guru dengan bantuan media pembelajaran berupa jam hitung bilangan bulat. B.
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasi
beberapa masalah yang terjadi dalam siswa kelas 4 sekolah dasar yang diantaranya yaitu sebagai berikut:
4
1.
Hasil belajar pada mata pelajaran matematika khususnya pada materi bilangan bulat belum mencapai hasil standart minimal.
2.
Kegiatan belajar mengajar pada SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras dalam pelajaran Matematika khususnya pada materi bilangan bulat kelas 4 belum menggunakan alat peraga atau media sebagai pendukung, hanya menggunakan media papan tulis.
C.
Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada lingkup bagaimanakah pengaruh penggunaan
media dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelas 4 mata pelajaran matematika materi operasi bilangan bulat di SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras tahun ajaran 2016/2017. D.
Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah, rumusan
masalahnya adalah adakah pengaruh penggunaan media jam hitung bilangan bulat dalam pembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelas 4 mata pelajaran matematika dengan materi operasi bilangan bulat SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras tahun ajaran 2016/2017? E.
Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap hasil belajar siswa kelas 4 mata pelajaran matematika
5
dengan materi operasi bilangan bulat SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras tahun ajaran 2016/2017 F. Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah: 1.
Manfaat Teoritis Penelitian ini sebagai usaha untuk mengetahui manfaat penggunaan media “jam hitung bilangan bulat” dan sumber informasi atau data sekunder bagi penelitian pemanfaatan yang sejenis.
2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memperbaiki hasil belajar dan masalah yang di hadapi pendidik dalam mata pelaran matematika kususnya materi bilangan bulat kelas IV di SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras sehingga pembelajaran bisa bervariatif.
b.
Bagi Siswa 1)
Membantu siswa memperoleh informasi dan pengetahuan baru mengenai pembelajaran yang berbeda, sehingga mendapatkan suasana baru yang lebih menyenangkan.
2)
Memudahkan dan memberi efek positif bagi siswa dalam memahami materi “operasi bilangan bulat”.
3)
Membantu siswa untuk mendapatkan aktivitas belajar yang diinginkan dan menyenangkan. 6
c.
Bagi Kepala Sekolah Dengan penelitian ini diharapkan dapat memberikan terobosan baru untuk lebih mengoptimalkan berbagai fasilitas dan pembelajaran yang ada di sekolah.
G.
Definisi Operasional Untuk menghindari terjadinya kesalahan persepsi terhadap judul penelitian
ini, perlu di identifikasi hal-hal sebagai berikut. 1.
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pada penelitian ini hasil belajar yang dimaksud dibatasi hanya pada ranah kognitif saja. Hasil tersebut berbentuk angka sebagai skor atau nilai, yang diperoleh setelah menempuh tes pada akhir pembelajaran untuk ranah kognitif. Ranah kognitif mengacu pada pencapaian hasil belajar yang didasarkan pada kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mensintesiskan dan mengevaluasi proses pembelajaran matematika sub konsep operasi bilangan bulat.
2.
Media “jam hitung bilangan bulat” merupakan media 2D (dua dimensi) yang terbuat dari bahan akrilik berbentuk lingkaran dengan diameter 30cm dan dioperasikan secara manual menggunakan spidol (non permanen) dan penghapus papan. Dengan struktur angka melingkar menyerupai bentuk jam dinding dengan dibatasi 0 sampai 50 untuk bilangan positif dan 0 sampai -50 untuk bilangan negatif
7
BAB II KAJIAN TEORI A.
Deskripsi Teori
1.
Pembelajaran Matematika SD Proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang kompleks yang saling
berkaitan satu dengan yang lain baik itu dari segi siswa, guru, lingkungan, media, metode dan materi. Oemar Hamalik (2007:106) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses dan bukan merupakan hasil yang hendak dicapai semata. Proses itu sendiri berlangsung melalui rangkaian pengalaman, sehingga terjadi modifikasi pada tingkah laku yang telah dimiliki sebelumnya. Jadi, berdasarkan proses (sebagai alat atau means) akan tercapai tujuan (goals), sesuatu yang dikehendaki oleh pendidikan. Pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, pemahaman terhadap bagaimana siswa belajar sangat menetukan cara mengajar, pendekatan, media pembelajaran, metode dan teknik yang bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar, bagaimana melakukan sesuatu, berinteraksi, mentransfer ilmu pengetahuan, dan memberikan pemahaman kepada siswa. Hamzah dan Muhlisrarini (2014:65) menyatakan bahwa pembelajaran matematika
adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk
menciptakan suasana lingkungan yang memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut berpusat pada guru mengajar matematika dengan melibatkan pertisipasi aktif peserta didik di dalamnya. Dari beberapa pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu proses individu untuk menghasilkan perubahan dalam dirinya,
8
bukan semata untuk mendapatkan hasil yang hendak dicapai. Proses tersebut berlangsung melalui beberapai serangkaian pengalaman, sehingga dapat terjadi perubahan pada tingkah laku yang telah dimiliki sebelumnya. Pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, pemahaman siswa terhadap materi sangat bergantung pada gaya mengajar, pendekatan, media serta metode. Hal ini bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan memilih serta memanfaatkan media pembelajaran yang tepat supaya aktivitas dan tujuan belajar siswa tercapai. a.
Tujuan Pembelajaran Matematika SD Hamzah dan Muhlisrarini (2014 : 68) menyatakan bahwa matematika sekolah
sebagai wahana untuk meningkatkan ketajaman penalaran peserta didik yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan seharihari. Di samping itu, untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol-simbol. Ketika diberikan pelajaran matematika di sekolah ada tujuan yang di rancang yaitu mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan efektif. Tujuan pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (Depdiknas :2006) menyatakan bahwa mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
9
1)
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah 2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan masalah 3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh 4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah 5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, tujuan pembelajaran matematika adalah untuk belajar yang berhubungan dengan cara informasi atau konsep pelajaran yang disajikan pada siswa melalui penerimaan dan penemuan, sedangkan tujuan berikutnya adalah untuk belajar bermakna yaitu belajar memahami apa yang sudah diperolehnya, dan dikaitkan dengan keadaan lain sehingga apa yang ia pelajari akan lebih dimengerti pembelajaran matematika dalam kehidupan seharihari, tujuan pembelajaran matematika adalah supaya siswa mampu bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien, dan efektif. b.
Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika SD Heruman (2007:2-5) menyatakan bahwa pembelajaran yang ditekankan pada
konsep-konsep matematika yaitu penanaman konsep dasar dengan mengenal jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep matematika yang abstrak maka dalam kegiatan kegiatan pembelajaran konsep dasar ini, media atau alat peraga diharapkan dapat digunakan
10
untuk membantu kemampuan pola pikir siswa, pemahaman konsep, dan pembinaan keterampilan. Aspek yang ingin peneliti kembangkan dengan adanya media pembelajaran jam hitung bilangan bulat ini adalah pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar diharapkan dapat memberikan pengalaman secara langsung karena penyajiannya yang konkret, dapat menghindari verbalisme dan dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas. c.
Bilangan Bulat di SD Bilangan Bulat merupakan bilangan yang terdiri dari bilangan cacah dan
negatifnya. Yang termasuk dalam bilangan cacah yaitu 0,1,2,3,4,… sehingga negatif dari bilangan cacah yaitu -1,-2,-3,-4,… dalam hal ini -0 = 0 maka tidak dimasukkan lagi secara terpisah. Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa menggunakan komponen desimal atau pecahan. Himpunan semua bilangan bulat dilambangkan dengan Z atau
yang berasal dari Zahlen (bahasa jerman untuk
bilangan). Himpunan Z tertutup terhadap operasi penjumlahan, operasi pengurangan dan operasi perkalian. Maksudnya jumlah, selisih dan hasil kali dari bilangan bulat juga merupakan bilangan bulat. Tetapi hasil pembagian dua bilangan bulat belum tentu bilangan bulat, oleh karena itu Z tidak tertutup terhadap operasi pembagian. Bilangan bulat banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satu contohnya untuk menetukan kedalaman laut, jika kita mengatakan kedalaman 20 m dibawah permukaan laut maka kita tulis -20m. Pada garis bilangan, letak bilangan bulat dapat dinyatakan sebagai berikut.
11
bilangan bulat negatif
bilangan bulat positif
Gambar 1. Garis Bilangan Bulat Berdasarkan garis bilangan diatas, bilangan bulat positif terletak disebelah kanan nol atau disebut dengan bilangan asli sedangkan bilangan bulat negatif terletak disebelah kiri nol. 2.
Karakteristik Siswa Kelas IV SD Piaget (Sri Estu Wuryani Djiwandono, 2007:72) berpendapat bahwa, manusia
melalui empat tahap perkembangan kognitif dari lahir sampai dewasa. Setiap tahap ditandai dengan munculnya kemampuan intelektual baru di mana manusia mulai mengerti dunia yang bertambah kompleks. Ke-4 tahapan dalam perkembangan intelektual anak yaitu: Tabel 1. Tahap Perkembangan Kognitif Menurut Piaget Tahap-Tahap
Umur
Kemampuan
Sensori-motorik
0-2 tahun
Menunjuk pada konsep permanensi objek, yaitu kecakapan psikis untuk mengerti bahwa suatu objek masih tetap ada. Meskipun pada waktu itu tidak tampak oleh kita dan tidak bersangkutan dengan aktivitas pada waktu itu. Tetapi pada stadium ini permanen objek belum sempurna.
Pra-Operasional
2-7 tahun
Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol yang menggambarkan objek yang ada di sekitarnya. Berfikirnya masih egoisentris dan berpusat.
Operasional Konkret
7-11 tahun
Mampu berfikir logis. Mampu memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan juga dapat menghubungkan dimensi satu dengan yang lain. Kurang egosentris. Belum bisa berfikir abstrak.
Operasional Formal
11 tahundewasa
Mampu berfikir abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan kemudian menyelesaikan masalah.
Berdasarkan pandangan Piaget diatas, siswa kelas IV yang secara umum berusia 10 tahun berada pada tahap operasional konkret. Piaget (Syamsu Yusuf,
12
2007:178) menjelaskan bahwa masa operasional konkret adalah masa berakhirnya berkhayal, dan mulai bisa berfikir konkret (berkaitan dengan dunia nyata). Artinya anak pada tahap operasional konkret sudah bisa berfikir secara konkret namun belum mampu berfikir secara abstrak. Masa intelektual oleh Sumadi (2001:204) diperinci lagi menjadi 2 fase, yaitu (a) Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar (6/7 - 9/10). (b) Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar (9/10 – kira-kira 13). Golongan tersebut diklarifikasikan karena adanya perubahan karakteristik selama masa intelektual yang menimbulkan perbedaan signifikan antara fase pertama dan fase kedua. Menurut Sumadi (2001:204-205) anak-anak pada masa kelas-kelas rendah sekolah dasar mempunyai sifat khas, antara lain: a.
Adanya korelasi yang tinggi antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah. b. Sikap tunduk terhadap peraturan-peraturan permainan yang tradisional. c. Ada kecenderungan memuji diri-sendiri. d. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain, kalua hal itu menguntungkan, dengan hubungan dengan ini juga ada kecenderungan untuk meremehkan anak-anak lain. e. Kalau tidak dapat menyelsaikan suatu soal, maka soal itu dianggapnya tidak penting. f. Pada masa ini (terutama pada masa 6;0 sampai 8;0) anak menghendaki nilai-nilai (angka rapor atau skor) yang baik tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai baik atau tidak. Siswa kelas IV sekolah dasar masuk dalam golongan kelas-kelas tinggi sekolah dasar yang menunjukkan karakteristik yang berbeda. Sumadi (2001:207) memaparkan beberapa karakteristik pada kelas tinggi yaitu sebagai berikut: a. b. c.
Adanya perhatian pada kehidupan praktis sehari-hari yang konkret. Amat realistic, ingin tahu, ingin belajar. Menjelang akhir masa ini ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus.
13
d.
Sampai kira-kira umur 11, anak membutuhkan bantuan guru atau orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya. Setelah kira-kira umur 11, anak menghadapi tugas-tugas dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri. e. Pada masa ini anak memandang nilai (ngka rapor) adalah ukuran yang tepat mengenai prestasi sekolahnya. f. Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok-kelompok sebaya, biasanya untuk dapt bermain bersama-sama. Di dalam permainan ini anak-anak kerap kali tidak terikat kepada peraturanperaturan permainan yang tradisional, mereka membuat peraturan sendiri. Karekteristik anak yang demikian dapat dijadikan patokan bagi pendidik dalam melaksanakan pembelajaran terhadap siswa kelas IV sekolah dasar. Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa siswa kelas IV sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret dan belum mampu berfikir secara abstrak. Siswa kelas IV SD memiliki rasa ingin tahu yang besar. Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran dapat digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan yang bersifat abstrak, sehingga melatih siswa mengembangkan berfikir secara abstrak. 3.
Media Pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat Daryanto (2013:22) menyatakan bahwa media bentuk papan yang diringkas
disini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan flannel, dan papan magnet. Berdasarkan dimensinya maka media “jam hitung bilangan bulat” termasuk media dua dimensi dimana dalam pengertiannya media ini memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media jam hitung bilangan bulat adalah sebuah media pembelajaran yang berbasiskan pada media pembelajaran dan di kemas dengan menyajikan pesan pembelajaran yang berupa serangkaian cara berhitung khususnya adalah untuk
14
berhitung operasi bilangan bulat. Media jam hitung bilangan bulat ini digunakan untuk melengkapi kegiatan pembelajaran di kelas 4 sekolah dasar. Adapun materi bilangan bulat pada mata pelajaran matematika kelas 4 sekolah dasar yaitu yang berkisar pada bilangan -50 sampai dengan bilangan 50 sehingga peneliti membatasi dari penggunaan media ini hanya untuk membagi bilangan yang berkisar antara bilangan -50 sampai dengan 50. Media dinamakan jam hitung bilangan bulat karena bentuknya yang seperti jam berbentuk lingkaran dan digunakan sebagai sarana untuk berhitung dengan ukuran diameter adalah 30cm x 30cm dengan bagian belakangnya merupakan petunjuk penggunaan dari media tersebut. Desain petujuk penggunaan berisikan judul media, dan penjelasan singkat mengenai cara dari menggunakan media jam hitung bilangan bulat ini terdapat pada lampiran. Penggunaan media ini dapat dilakukan dengan bantuan spidol non permanen dan penghapus papan, dengan cara membuat penanda dengan spidol dari arah kanan ke kiri (untuk pengurangan) atau kiri ke kana (untuk penjumlahan). Misalnya untuk operasi bilangan 5 – 8, berati tanda dimulai dari angka 5 (berada di warna merah) kemudian penanda digerakkan ke kiri sesuai dengan bentuk bilangan ke dua yaitu bilangan negatif. Jadi penanda dibuat 8 langkah ke kiri, jika melewati angka 0 berati hasil berlawanan tempat yaitu berada di sisi biru, dan hasilnya adalah -3.
15
4
5 6
9
43
KELAS 4 SD
-
bilangan positif sesuai sifat operasi bilangan bulat) sesuai dengan bilangan untuk mengurangi. Pengurangan bilangan bulat positif dengan negatif
(angka berada di sisi warna biru) dan dijumlahkan dengan
Siswa terlebih dahulu mengetahui sifat operasi bilangan bulat, yaitu
bilangan positif, maka garis/langkah tetap dibuat searah jarum
apa bila bilangan positif (+) dikurangkankan dengan bilangan negatif (-), maka bilangan untuk mengurangkan berubah menjadi bilangan positif (+). Jadi, di mulai dari bilangan positif berada di sisi warna merah kemudian ditarik garis searah jarum jam (menjadi bilangan
Siswa terlebih dahulu mengetahui sifat operasi bilangan bulat,
positif sesuai sifat operasi bilangan bulat) sesuai dengan bilangan
yaitu apa bila bilangan positif (+) dijumlahkan dengan bilangan negatif (-), maka bilangan untuk menjumlah tetap merupakan bilangan
negatif
(-).
Jadi,jika
bilangan
pertama
untuk mengurangi. d.
Pengurangan bilangan bulat negatif dengan positif
positif
Jika bilangan negatif dikurangi dengan bilangan negatif, maka garis
dijumlahkan dengan bilangan kedua negatif, garis/langkah dibuat
dibuat berlawanan jarum jam sesuai dengan jumlah bilangan untuk
berlawanan dengan jarum jam.Jika hasil ditunjukkan dengan
mengurangi.
berseberangan dari garis yang kita buat (sisi warna biru). 4.
Untuk operasi pengurangan
20
33
a.
Pengurangan bilangan bulat positif dengan positif
Selamat Mencoba!
31
30
21
29
26 27 24 25 23 22 27 28
26
25
33
biru kemudian di buat garis/langkah searah jarum jam (menjadi
c.
buat (sisi warna merah).
32
32
positif (+). Jadi, dimulai dari bilangan negatif yang berada di sisi warna
Jika penjumlahan dilakukan dengan bilangan pertama negatif
jam. Jika hasil ditunjukkan dengan melalui angka 0, maka hasil
34
28 29 30
24
23
22
31 20
(-), maka bilangan untuk mengurangkan berubah menjadi bilangan
Penjumlahan bilangan bulat positif dengan negatif
37
35 34
Siswa terlebih dahulu mengetahui sifat operasi bilangan bulat, yaitu apa bila bilangan negatif (-) dikurangkankan dengan bilangan negatif
Penjumlahan bilangan bulat negatif dengan negatif
dari penjumlahan tersebut berseberangan dari garis yang kita
35
19
Pengurangan bilangan bulat negatif dengan negatif
bilangan untuk menjumlah.
38
36 37
berseberangan dengan garis/langkah yang kita buat. Misalnya;
Jika bilangan positif (berada di sisi warna merah) dijumlahkan dengan bilangan positif, maka garis/langkah dibuat searah jarum jam sesuai
negatif, maka garis/langkah dibuat berlawanan dengan jarum jam. c.
36
19
18
b.
dikurangi dengan bilangan positif, maka di buat garis/sisi berlawanan
b.
melalui angka 0, maka hasil dari penjumlahan tersebut
18
TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh : Yusup Fitra Adipriyadi 2015
Jika bilangan yang akan dikurangi merupakan bilangan positif dan dengan jarum jam. Jika hasilnya melewati angka 0 maka berada
Penjumlahan bilangan bulat positif dengan positif
-
17
YUSUP FITRA ADIPRIYADI 09105244007
a.
39
38
13 14 11 12
14
Untuk operasi penjumlahan;
40
15
Media ini dibatasi dengan bilangan 50 dan -50
3.
Jika bilangan pertama negatif dijumlahkan dengan bilangan kedua
15 16
16
Media ini dioperasikan dengan menggunakan alat bantu spidol hitam (non
2.
permanen) dan penghapus
10
17
1.
41
39 40 41 42
Petunjuk Penggunaan
42
10
6
9
11
45
5
8
12
46
7
13
48 47
1 2 3 4
MEDIA PEMBELARAN JAM JAM HITUNGHITUNG BILANGAN BULAT UNTUK SISWA BILANGAN BULAT KELAS 3 SD
44
8
46
50 49
43
45
48 47
49 50
0
44
7
1
2
3
21
Depan
Belakang
Gambar 2. Media Jam Hitung Bilangan Bulat Media Jam Hitung Bilangan Bulat memiliki manfaat untuk membantu guru didalam proses belajar mengajar terutama dalam mengelola materi dan memberikan pemahaman kepada siswa. Sedangkan untuk siswa, media pembelajaran memiliki manfaat dalam menyampaikan informasi. Khususnya untuk materi-materi abstrak seperti bilangan bulat sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi. 4.
Hasil Belajar Matematika Menurut Sardiman (2003:24) bahwa belajar adalah proses interaksi antara diri
manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta konsep maupun teori. Artinya bahwa belajar merupakan proses manusia dalam memperoleh pengalaman melalui interaksi, atau mempelajari sesuatu di sekitarnya dengan cara melihat, mengamati dan memahami sesuatu. Lebuh lanjut Wankel (2005:59) menyatakan bahwa belajar pada manusia adalah aktivitas fisik dan psikis, yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah
16
perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perolehan perubahan itu dapat berupa suatu hasil yang baru atau penyempurnaan terhadap hasil yang telah diperoleh dan disebut dengan hasil belajar. Hasil belajar bisa di dapat melalui proses belajar yang berlangsung secara sadar ataupun tidak sadar. Horward Kangsley (Nana Sudjana, 2005:22) menjelaskan bahwa hasil belajar ada tiga macam, yaitu (a) keterampilan dan kebiasaan, (b) pengetahuan dan pengertian, (c) sikap dan cita-cita. Jadi, hasil belajar matematika meliputi tingkat keberhasilan atau kemampuan siswa terhadap keterampilan, pengetahuan dan pengertian pada bidang studi matematika. Masing-masing dari hasil belajar dapat di isi dengan materi-materi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori, yaitu (a) informasi verbal, (b) keterampilan intelektual, (c) strategi kognitif, (d) sikap, dan (e) keterampilan motoris. Nana Sudjana (2005:22) menjelaskan bahwa di Indonesia, dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klarifikasi hasil belajar dari Benjamin, S. Bloom. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, hasil belajar matematika adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa pada materi matematika melalui suatu tes yang dilakukan untuk mengukur kemampuan dan pemahaman siswa serta penguasaan materi yang dicapai oleh siswa setelah melalui kegiatan pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Secara sederhana, hasil belajar
17
matematika adalah hasil yang telah dicapai oleh siswa dalam mata pelajaran matematika yang dapat diukur dengan menggunakan tes. 5.
Kedudukan Penelitian dalam Kawasan Teknologi Pendidikan Association of Education Communication & Technology (AECT, 1994)
mengemukakan definisi teknologi instruksional sebagai berikut: “instructional technology is the theory and practice of design, development, utilization, management, and evaluation of process and resources for learning”. (Seels dan Richey, 1994:1). “Teknologi Pendidikan adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar”. Teknologi Pendidikan mempunyai lima kawasan yang menjadi bidang garapannya berlandaskan definisi AECT (1994: 28), yaitu desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, dan penilaian tentang proses dan sumber untuk belajar. Kawasan Teknologi Pendidikan menurut Barbara B. Seels dan Rita Richey (1994: 26) secara singkat adalah sebagai berikut:
Gambar 3. Kawasan Teknologi Pendidikan
18
Berdasarkan pendapat dan gambar di atas penelitian ini masuk ke dalam kawasan pemanfaatan dalam domain pemanfaatan media. Barbara B. Seels dan Rita Richey (1994: 26) membagi kawasan pemanfaatan menjadi beberapa domain, yakni domain pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan institusional, kebijakan dan regulasi. Berdasarkan pendapat tersebut, penelitian ini termasuk ke dalam domain pemanfaatan media, dimana pada kawasan ini membahas tentang penggunaaan media dengan teori pengetahuan terhadap dampak konteks yang ditimbulkan. Untuk lebih jelasnya, berikut dijelaskan 5 kawasan Teknologi pendidikan menurut AECT: a.
Kawasan desain, meliputi desain sistem instruksional, desain pesan, strategi
pembelajaran,
karakteristik peserta
didik.
Merupakan
pengklasifikasian kondisi untuk belajar dengan tujuan menciptakan strategi dan pendidikan pada level makro seperti program satuan pelajaran dan modul. b.
Kawasan Pengembangan, meliputi teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berasaskan komputer dan teknologi terpadu. Domain pengembangan merupakan proses penerjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisiknya, mencakup berbagai variasi teknologi yang diterapkan dalam pembelajaran.
c.
Kawasan pemanfaatan, meliputi pemanfaatan media, difusi inovasi, implementasi dan institusional, serta peraturan dan kebijakan, arti dan tujuannya memilih wawasan yang paling utama dari domain-domain Teknologi Pendidikan 19
d.
Domain pengelolaan, meliputi manajemen proyek, manajemen sumber daya, manajemen penyampaian, dan manajemen sistem informasi. Domain manajemen merupakan keterampilan mengorganisasi program, supervisi personel, merencanakan dan mengadministrasikan dana serta fasilitas dan melaksanakan perubahan.
e.
Domain evaluasi, meliputi evaluasi masalah, pengukuran kriteria patokan, evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. Tugas evaluasi adalah sebagai kegiatan manusia yang sudah lazim dilakukan sehari-hari, antara lain kegiatan atau peristiwa menurut sistem itu.
B.
Kerangka Berfikir Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan individu yang untuk
mencapai suatu hasil dan tujuan. Proses tersebut dilakukan melalui serangkaian proses pengalaman, yang berakibat pada perubahan tingkah laku yang telah dimiliki sebelumnya. Pembelajaran tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, pemahan terhadap bagaimana siswa belajar dan karakter siswa sangat menetukan gaya mengajar, pendekatan, media dan metode. Hasil belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satunya adalah media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam mengaajar. Guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bisa memilih serta memanfaatkan media pembelajaran yang tepat agar aktivitas dan tujuan belajar siswa dapat tercapai. Pemilihan media belajar berpengaruh pada hasil belajar peserta didik. Salah satu media yang dapat dimanfatkan dalam proses belajar adalah media dua dimensi bebentuk papan untuk operasi bilangan bulat. 20
Peneliti menggunakan media dua dimensi berbentuk papan yang dapat memfasilitasi belajar secara mandiri. Daryanto (2013:22) menyatakan bahwa media bentuk papan yang diringkas disini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan flannel, dan papan magnet. Media yang peneliti gunakan berbentuk seperti jam dinding lingkaran dan berdiameter 30 cm, berisi bilangan bulat positif dan negatif dengan dibatasi masing-masing sampai angka 50 dan -50 yang dioperasikan secara manual menggunakan spidol (non-permanen) dan penghapus papan. Berdasarkan latar belakang masalah dan kajian teori, proses kegiatan pembelajaran matematika pada materi bilangan bulat belum optimal menyeluruh dipahami oleh setiap siswa. Hal ini disebabkan oleh salah satu faktor kurangnya media pembelajaran yang mendukung. Pada siswa kelas 4 sekolah dasar sendiri, merupakan awal dari siswa mengenal operasi bilangan bulat. Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media di SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras ini guru sangat berperan penting karena guru yang mengarahkan lalu siswa yang aktif mengikuti pembelajaran tersebut. Media Jam Hitung Bilangan Bulat dipilih sebagai solusi untuk mengatasi masalah pada mata pelajaran matematika kelas 4 SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras karena penggunaannya yang relatif cukup mudah sehingga dapat mempermudah dan mempercepat siswa dalam berhitung operasi bilangan bulat.
21
Berikut adalah gambaran dari kerangka berfikir dalam penelitian ini :
Pembelajaran masih bersifat manual berbasis buku cetak
Siswa Kelas IV SD
-
-
Masalah yang timbul dalam pembelajaran : Kurang memudahkan siswa dalam memahami materi Guru hanya mendikte materi dari buku dan siswa hanya duduk mendengarkan sehingga kurang terjadi interaksi Nilai rata-rata yang tidak melebihi KKM yang sudah ditetapkan
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap materi operasi bilangan bulat Pembelajaran menggunakan media jam hitung bilangan bulat
Pengaruh media pembelajaran “Jam Hitung Bilangan Bulat” terhadap hasil belajar siswa
Gambar 4. Kerangka Berfikir
22
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis dan Desain Penelitian
1.
Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan media pembelajaran untuk mencari pengaruh
hasil belajar, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen jenis Quasi Experiment, Quasi Exsperiment adalah eksperimen yang memiliki perlakuan (treatments), pengukuran-pengukuran dampak (outcome measures), dan unit-unit eksperimen namun tidak menggunakan penempatan secara acak. Menurut Sugiyono (2009:114) desain Quasi Experiment mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Tujuan mengapa peneliti menggunakan quasi experiment adalah untuk memperkirakan kondisi eksperimen murni dalam keadaan tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variable yang relevan, karena objek yang digunakan untuk dijadikan eksperimen murni tidak mencukupi, sehingga pengambilan sampelnya tidak dapat dilakukan secara random. Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini menggunkan seluruh siswa-siswi kelas IV dari SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras yang berjumlah 18 siswa per kelasnya. 2.
Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian Pretest-Posttest Control
Group Desain. Dalam desain ini dilakukan dua kali tes untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Tes pertama berupa pretest, yang bertujuan untuk mengetahui 23
kemampuan awal hasil belajar peserta didik sebelum diberi perlakuan. Lalu tes yang kedua berupa posttest yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik setelah dikenai perlakuan. Pretest dan postest, berupa pemberian soal kepada masing-masing siswa untuk dikerjakan secara individu. Dengan demikian hasil dapat diketahui lebih akurat karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Tabel 2. Pretest-Postest Control Group Design Kelompok
Pretest
Perlakuan
Postest
Tindakan
01
X
02
Kontrol
03
04 Sumber (Sugiyono, 2010: 116)
Keterangan : 01
: Nilai pretest sebelum perlakuan
02
: Nilai posttest setelah perlakuan
X
: Perlakuan
03
: Nilai pretest kelas kontrol
04
: Nilai posttest kelas kontrol
24
Materi-materi ini diberikan secara bertahap. Langkah-langkah ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Pretest
Treatment (Penggunaan Media “Jam Hitung Bilangan Bulat”)
Posttest
Analisis hasil Post-test
Gambar 5. Bagan Rencana Penelitian B.
Tempat dan Waktu Penelitian
1.
Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras karena
masing-masing sekolah hanya memiliki satu kelas dengan jumlah siswa hanya 18 siswa, dengan SD N 3 Banjarejo sebagai kelas kontrol dan SD N Sugihwaras sebagai kelas eksperimen yang dipilih secara acak. 2.
Waktu Penelitian Waktu penelitian ini dilaksanan pada Tahun ajaran 2015/2016 semseter genap
kelas IV SD N 3 Banjarejo kecamatan Puring dan SD N Sugihwaras kecamatan Adimulyo, kabupaten Kebumen.
25
C.
Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid kelas IV dari SD N 3
Banjarejo sebagai kelas kontrol dan SD N Sugihwaras sebagai kelas eksperimen yang terdiri dari siswa kelas IV SD N 3 Banjarejo berjumlah 8 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan dan SD N Sugihwaras yang berjumlah 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan, jadi jumlah keseluruhan 36 siswa, yang masingi-masing kelas berjumlah 18 siswa. Tabel 3. Populasi Penelitian Sekolah
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
SD N 3 Banjarejo
8
10
18
SD N Sugihwaras
13
5
18
21
15
36
Total
D.
Prosedur Penelitian Berdasarkan metode Quasi Experimeni dalam penelitian ini maka langkah-
langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1.
Tahap Pra Eksperimen
a.
Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan kunjungan dan pengamatan langsung ke
SD N 3 Banjarejo di kecamatan Puring dan SD N Sugihwaras di kecamatan Adimulyo, kabupaten Kebumen. Kunjungan pertama ini bertujuan untuk mencari
26
informasi-informasi mengenai kondisi sekolah, hasil belajar siswa, model pembelajaran yang digunakan, dan sarana prasaran yang dimiliki sekolah tersebut. Selain itu peneliti juga mengamati aktivitas belajar mengajar berlangsung. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas siswa sebelum dilakukan treatment dan selama proses treatment. b.
Persiapan Eksperimen Pada tahap ini dilakukan persiapan yang berhubungan dengan eksperimen
secara teknis seperti penyusunan RPP, persiapan instrument pengamatan kegiatan pembelajaran dan persiapan instrument tes. Selain itu juga dipersiapkan ruangan, persiapan fasilitas yang digunakan dan media yang akan digunakan untuk kelas eksperimen dan media berbasis buku cetak atau modul untuk kelas kontrol c.
Melakukan matching/penyepadanan tahap kelas kontrol dan kelas eksperimen. Penyepadanan
dilakukan
terhadap
variabel
non
eksperimen
yang
diasumsikan akan mempengaruhi hasil penelitian, yaitu pada usia atau umur siswa, ruangan kelas, kemampuan awal siswa, guru, dan waktu. Sehingga kelas kontrol dan kelas eksperimen berawal dari titik yang sama, jika terjadi perbedaan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika itu dikarenakan pengaruh penerapan variabel bebas. Penyepadanan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1)
Ruangan Kelas Ruang kelas dipandang dapat mempengaruhi hasil penelitian, ruang kelas
yang sempit dan panas dapat menyebabkan kegiatan belajar mengajar kurang 27
kondusif yang berpengaruh terhadap hasil belajar yang kurang optimal. Dilihat dari ruang kelasnya, kedua kelas sama-sama mamiliki ventilasi udara yang cukup. Kedua kelas tersebut memiliki fasilitas yang sama seperti penerangan yang baik. Sehingga ruang kelas pada eksperimen dan kontrol sudah sepadan. 2)
Umur Siswa Tahapan perkembangan intelektual menurut Piaget dalam Sugihartono,
(2007: 109) yang dilakukan anak yaitu: (a) tahap sensorik motor usia 0-2 tahun, (b) tahap operasional usia 2-6 tahun, (c) tahap operasional konkrit usia 7-11 atau 12 tahun, (d) tahap operasional formal usia 11 atau 12 tahun keatas. Data umur siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh dari informasi guru berdasarkan hasil observasi, yaitu semua siswa kelas IV di semua sekolah dasar gugus bangun baik di kelas kontrol maupun kelas eksperimen berada diusia rata-rata 10 tahun. Siswa kelas IV SD termasuk dalam tahap operasional konkret karena secara umum usia rata-rata anak kelas IV SD berusia 10 tahun, artinya pada masa operasioanl konkret anak pada tahap sudah mampu berfikir konkret namun belum memiliki kemampuan untuk berfikif abstrak. Data umur siswa diperoleh dari informasi guru berdasarkan hasil observasi. 3)
Tingkat Kemampuan Awal Siswa Sebelum eksperimen dimulai, kemampuan dasar siswa masing-masing kelas
perlu dilihat keseimbangan atau sepadan. Untuk melihat kesimbangan kemampuan awal siswa, sebelum diberikan perlakuan masing-masing kelompok terlebih dahulu diberikan soal pretest, yaitu 20 di kelas kontrol dan 20 pada kelas eksperimen.
28
4)
Waktu Belajar Waktu pelajaran perlu diperhatikan karena penelitian ini dilakukan sesuai
jadwal masing-masing kelas. Pelaksanaan penelitian ini sesuai jadwal yang telah di buat sebagai berikut. Tabel 4. Jadwal Pelaksanaan No.
Hari/Tanggal
Kelompok
Keterangan
1
Senin, 3 Oktober 2016 SD N Sugihwaras Selasa, 4 Oktober 2016 SD N 3 Banjarejo Senin, 10 Oktober 2016 SD N Sugihwaras Selasa, 11 Oktober 2016 SD N 3 Banjarejo Senin, 17 Oktober 2016 SD N Sugihwaras Selasa, 18 Oktober 2016 SD N 3 Banjarejo Senin, 24 Oktober 2016 SD N Sugihwaras Selasa, 25 Oktober 2016 SD N 3 Banjarejo
Tindakan
Pretest
9.15 – 10.45
Kontrol
Pretest
9.15 – 10.45
Tindakan
Media Jam Hitung Buku Cetak
9.15 – 10.45
9.15 – 10.45
Kontrol
Media Jam Hitung Buku Cetak
Tindakan
Postest
9.15 – 10.45
Kontrol
Postest
9.15 – 10.45
2 3 4
5 6
7 8
5)
Kontrol
Tindakan
Jam
9.15 – 10.45
9.15 – 10.45
Guru/Pengajar Pada dasarnya kemampuan guru pada masing-masing sekolah yang akan
diteliti memiliki kemampuan yang sama, yang kesemuanya memiliki latar belakang pendidikan S1 pendidikan guru sekolah dasar dengan pengalaman mengajar lebih dari 5 tahun.
29
Kelas kontrol dan kelas eksperimen diampu oleh masing-masing guru di SD tersebut karena dianggap memiliki level dan pengalaman mengajar yang seimbang, selain itu latar belakang pendidikan, serta pengalaman mengajar diupayakan mempunyai tingkat, level, atau derajat yang seimbang. Pelaksanaan pretest, dilakukan pada saat jam pelajaran berlangsung, dengan materi operasi hitung bilangan bulat dengan berkoordinasi terlebih dahulu bersama guru. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan. 2.
Tahap Eksperimen Treatment/tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 8 kali, 4 kali
pertemuan di kelas eksperimen dan 4 kali pertemuan di kelas kontrol. Treatment dilakukan sesuai RPP yang sudah dibuat untuk kelas eksperimen. Sementara, peneliti mengamati kegiatan pembelajaran di dalam kelas dari awal sampai akhir pembelajaran untuk mengisi lembar observasi. Lembar observasi yang digunakan merupakan lembar untuk menilai kemampuan mengajar guru. Sebelum pelaksanaan penelitian, pada saat observasi guru diberikan penjelasan mengenai penggunaan media “Jam Hitung Bilangan Bulat” dan keterlaksanaan pembelajaran agar mengikuti rancangan pembelajaran yang sudah dibuat peneliti. Karena media yang baik belum tentu bermanfaat secara optimal apabila tidak diselaraskan dengan dengan kemampuan guru yang baik dalam mengintegrasikan media kedalam pembelajaran.
30
3.
Pasca Eksperimen Selanjutnya setelah dilakukan eksperimen adalah pemberian post-test. Cara
pelaksanaan post-test sama denga pretest. Test ini berupa soal obyektif, sebagai hasil akhir setelah diberikannya perlakuan baik dikelas eksperimen maupun kelas kontrol. Selanjutnya data keseluruhan selama penelitian di analisis. Tahap analisis merupakan tahap akhir menganalisis data keseluruhan yang diperoleh baik sebelum maupun setelah dilakukannya perlakuan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. E.
Instrumen Penelitian Sugiyono (2009: 148) mengatakan instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun untuk mengukur fenomena social yang diamati secara spesifik. Semua fenomena tersebut disebut variabel penelitian. Jadi instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan pada waktu meneliti untuk mengumpulkan data. 1.
Lembar Observasi Lembar observasi bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam
pembelajaran. Lembar observasi digunakan pada saat pemberian treatment. Berikut disajikan kisi-kisi lembar observasi alat kemampuan mengajar guru:
31
Tabel 5. Kisi-kisi lembar observasi No. 1 2
Aspek Penilaian Membuka Pelajaran Melaksanakan Inti
Indikator • Apersepsi
Kegiatan • Penggunaan Metode • Penggunaan Media • Penguasaan Kompetensi • Pembelajaran yang menyenangkan • Keterkaitan metode
3
Refleksi dan Penilaian
• Refleksi • Penilaian
4
Kesan Umum Kinerja Guru
• Penggunaan Bahasa • Rasa Percaya Diri dan Penampilan Jumlah
No. Soal 1, 2, 3, 4 5, 6, 7, 8 9, 10, 11, 12 13, 14, 15, 16 17, 18, 19, 20 21, 22, 23, 24 25, 26, 27, 28 29, 30, 31, 32 33, 34, 35, 36 37, 38, 39, 40
Jumlah 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
(Kemendikbud) 2.
Tes kemampuan kognitif Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah format tes kemampuan
kognitif, format ini digunakan sebagai lembar penelitian hasil kemampuan kognitif anak yang didalamnya berisikan kriteria sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan media pembelajaran. Tes kemampuan kognitif pertama diberikan sebelum menggunakan media pembelajaran, yang kedua diberikan setelah menggunakan media pembelajaran untuk mengetahui sejauh mana perbedaannya.
32
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Kognitif Aspek Sub Variabel Aspek Indikator Kognitif Menjumlahkan Mengurutkan Mengetahui 1. Mengenal bilangan dan bilangan bulat dan bulat mengurangkan Memahamia. Penggunaan bilangan bilangan bulat negative b. Membaca dan menulis lambang bilangan bulat c. Garis bilangan bulat negatif dan positif d. Membandingkan bilangan bulat e. Mengurutkan bilangan bulat f. Lawan suatu bilangan bulat Menjumlahkan Mengetahui 2. Operasi penjumlahan bilangan bulat dan pada bilangan bulat Memahami Mengurangkan Mengetahui 3. Operasi pengurangan bilangan bulat dan bilangan bulat Memahami Melakukan Mengetahui 4. Operasi hitung operasi hitung dan campuran pada campuran Memahami bilangan bulat 5. Soal cerita yang berkaitan dengan bilangan bulat
Nomor Jumlah Soal Soal 1, 2, 3, 9 4, 5, 6, 7, 8, 9
16,
1
10, 11, 13, 19, 20 12, 14, 15, 18, 19
5
5
20
F.
Validitas Instrumen
1.
Validasi Soal Pretest-Postest Soal pretest dan postest akan disajikan dalam bentuk pilihan ganda. Dalam
menguji tingkat validitas dan realibilitas butir soal yang tidak memenuhi validitas akan diganti atau dihilangkan. Uji validitas dan realibilitas soal dilaksanakan di kelas IV SD N 1 Sale, Rembang dengan perhitungan kurikulum yang digunakan sama. Hasil soal yang dikerjakan oleh siswa siswi kelas IV SD 1 N Sale selanjutnya 33
di uji validasi dan realibilitas butir soal untuk mengetahui tingkat validitas butir dan kehandalan butir soal. Analisis butir validitas menggunakan SPSS for Windows ver. 16.0.0. Validitas empirik bertujuan untuk mengetahui sejauh mana tingkat penguasaan materi dalam proses pembelajaran. Syarat minimum butir instrumen dikatakan valid apabila nilai koefisien korelasinya = 0.36. Nilai ini didapatkan berdasarkan taraf signifikasi 5% dari jumlah butir soal yang terdapat di dalam tabel. Jadi jika korelasi butir instrumen dengan skor total kurang dari 0,36 maka butir soal dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Instumen valid berate alat pengukur yang digunakan untuk memperoleh data juga valid, sehingga dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. 2.
Relibilitas Soal Pretest-Postest Relibilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan butir soal pretest
dan postest. Instrumen dikatakan reliabel jika digunakan beberapa kali tes untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama Sugiyono, (2010: 110). Untuk mengukur realibilitas instrumen digunakan koefisien realibilitas, alpha, cronbanch yang perhitungannya menggunakan prosedur realibilitas pada paket program SPSS for Windows ver. 16.0.0. Jika nilai alpha lebih besar dari 0,60 maka kuisioner dapat dikatakan memenuhi realibilitas, sedangkan jika nilai alpha lebih kecil maka kuisioner tidak memenuhi konsep realibilitas dan butir soal tidak dapat dijadikan alat ukur dalam penelitian. G.
Teknik Analisis Data Sugiyono (2009: 335) menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan 34
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri atau orang lain. Arikunto, (2010: 239). Dalam penelitian ini semua data yang telah dikumpulkan disusun, diolah, dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, agar memberikan gambaran yang ringkas dan jelas mengenai suatu keadaan atau peristiwa. Berikut merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap analisis data ini : 1.
Penentuan hasil Pre-test dan Post-test Hasil pre-test dan post-test akan dianalisis dengan skor dan presentase
kemudian dilakukan pengkategorian kemampuan tiap siswa dengan menggunakan pedoman nilai. Berikut ini adalah rumus yang digunakan untuk mendapatkan nilai kemampuan kognitif.
p=
𝒇 𝐍
𝐱 𝟏𝟎𝟎%
Gambar 6. Rumus Kemampuan Kognitif Keterangan : p
: Presentase
f
: Frekwensi jawaban yang diperoleh
N
: Banyaknya individu / soal
35
Dalam menentukan hasil pretest dan postest dilihat dari nilai rata-rata tiap perhitungan, hasilnya yaitu nilai pretest dan postest. Dari hasil ini dilihat perbedaan antara hasil pretest dan postestnya. 2.
Pedoman Kategori Rata-rata Hasil Belajar Setiap butir soal dijawab benar oleh siswa mendapat skor 1 dan soal dengan
jawaban salah akan mendapatkan skor 0. Jumlah keseluruhan butir soal sebanyak 20. Penentuan kategori rata-rata hasil belajar dengan menggunakan pedoman dari Djemari Mardapi (2004: 117), dijelaskan pada tabel berikut : Tabel 7. Pedoman Kategori Rata-rata Hasil Belajar Interval
Skor
Kategori
X ≥ 𝑥̅ +. SBx
X ≥ 15
Sangat baik
𝑥̅ + 1. SBx > X ≥ 𝑥̅
15 > X ≥ 10
Baik
𝑥̅ > X ≥ 𝑥̅ – 1. SBx
10 > X ≥ 5
Cukup baik
X < 𝑥̅ – 1. SBx
X<5
Kurang baik
Keterangan : X = Rata-rata hasil belajar Menentukan 𝑥̅ dan SBx 𝑥̅
1
= 2 (Skor maksimal + Skor minimal) 1
= (20 + 0) = 10 2
SBx
1
= 𝑥̅ 2
1
= (5) = 5 2
36
3.
Ketuntasan Klasikal Untuk menghitung ketuntasan klasikal menggunakan rumus: 𝑥
KK = 𝑥100 𝑍
Keterangan : KK = Ketuntasan Klasikal X = Jumlah siswa yang tuntas secara individu dengan nilai ≥ 7,3 Z = Jumlah seluruh siswa 4.
Analisis Lembar Observasi Setiap indikator yang dilakukan oleh guru, mendapat skor 1 dan bila tidak
dilakukan maka mendapat skor 0. Jumlah keseluruhan indikator terdapat 40 indikator. Penentuan kategori kemampuan guru dengan menggunakan pedoman dari Djemari Merdapi (2004:117), dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 8. Pedoman Kategori Alat Kemampuan Mengajar Guru Interval
Skor
Kategori
X ≥ 𝑥̅ +. SBx
X ≥ 3,75
Sangat baik
𝑥̅ + 1. SBx > X ≥ 𝑥̅
3,75 > X ≥ 2,5
Baik
𝑥̅ □ X ≥ 𝑥̅ – 1. SBx
2,5 > X ≥ 1,25
Cukup baik
X < 𝑥̅ – 1. SBx
X < 1,25
Kurang baik
Keterangan : X = Kemampuan mengajar guru Menentukan 𝑥̅ dan SBx 𝑥̅
1
= (Skor maksimal + Skor minimal) 2
37
1
= (4 + 1) = 2,5 2
SBx
1
1
= 2 𝑥̅ = 2 (2,5) = 1,25
38
BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian
1.
Deskripsi Data Penelitian Dalam penelitian ini, siswa kelas IV SD N 3 Banjarejo berjumlah 8 siswa
laki-laki dan 10 siswa perempuan dan SD N Sugihwaras adalah 13 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Jadi keseluruhan 36 siswa, yang masing-masing kelas berjumlah 18 siswa. a.
Uji Kemampuan Mengajar Guru Pemanfaatan media di dalam pembelajaran juga harus dilengkapi dengan
kemampuan guru yang baik untuk meningkatkan hasil belajar. Karena guru dan media merupakan komponen penting dalam proses pembelajaran. Dalam penelitian ini, instrument lembar observasi digunakan untuk menilai kemampuan mengajar guru. Jumlah deskripsi yang diberikan sejumlah 40, guru diberikan nilai 1 apabila melaksanakan indikator dan diberi nilai 0 apabila tidak melaksanakan indikator. Berikut disajikan analisis lembar observasi penilaian kemampuan mengajar guru di SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑘𝑜𝑟
Guru SD N 3 Banjarejo
X=
Guru SD N Sugihwaras
X = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐼𝑛𝑑𝑖𝑘𝑎𝑡𝑜𝑟 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑘𝑜𝑟
39
X=
35 10 33
= 3,5
X = 10 = 3,3
Tabel 9. Pedoman Penilaian Kemampuan Mengajar Guru Skor
Kategori
X ≥ 3,75
Sangat baik
3,75 > X ≥ 2,5
Baik
2,5 > X ≥ 1,25
Cukup baik
X < 1,25
Kurang baik
Nilai skor yang didapat guru SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras sebesar 3,5 dan 3,3 termasuk dalam kategori baik. Artinya guru sudah mendapat kategori baik dalam mengintegrasikan media ke dalam pembelajaran, namun kesadaran guru dalam menggunakan media pada pembelajaran sebelumnya masih kurang. Inisiatif guru dalam memanfaatkan media di dalam pembelajaran masih rendah, terlihat dari hasil penilaian kemampuan mengajar guru yang apabila di arahkan mendapatkan kategori yang baik. Hal tersebut terlihat dari proses pembelajaran yang berlangsung, dimana siswa turut aktif dalam memberikan feedback terhadap guru dalam proses pembelajaran. b.
Pelaksanaan di SD N Sugihwaras (eksperimen) Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penyepadanan
terhadap variabel non eksperimen yang di asumsikan akan mempengaruhi hasil penelitian, yaitu penyepadanan ruang kelas. Kelas kontrol dan kelas eksperimen sama-sama memiliki ruang kelas yang besar, dengan ventilasi udara dan 40
penerangan yang cukup baik, kedua kelas juga memiliki fasilitas yang sama dengan demikian ruang kelas untuk kelas kontrol dan kelas eksperimen sudah sepadan. Penyepadanan guru kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diampu oleh masingmasing guru SD tersebut dianggap memiliki level mengajar yang seimbang, selain itu mereka juga memiliki latar belakang pendidikan yang sama. Penyepadanan kemampuan awal siswa yaitu dengan melaksanakan pretest pada kelas eksperimen dan kelas control. Sebelum pelaksanaan pretest, soal dibuat dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat kepercayaan butir soal pretest dan posttest. Sugiyono (2010:110) menyatakan bahwa instrumen dikatakan reliable jika digunakan beberapa kali tes untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Untuk mengukur realibilitas instrumen digunakan koefisien reliability, alpha, Cronbach yang perhitungannya menggunakan prosedur reliabilitas pada paket program SPSS for Windows Ver. 16.0.0. Jika nilai alpha lebih besar dari 0,60 maka kuesioner dapat dikatakan memenuhi reliabilitas, sedangkan jika nilai alpha lebih kecil dari 0,60 maka kuesioner tidak memenuhi konsep reliabilitas, dan butir soal tidak dapat dijadikan alat ukur dalam penelitian. Pembelajaran didalam kelas eksperimen berlangsung dalam 4 pertemuan dengan 2 kali tes pada pertemuan pertama dan pertemuan terakhir. Pembelajaran dikelas eksperimen menggunakan media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat. Dalam memulai pembelajaran, siswa diajak berdoa terlebih dahulu dengan didampingi oleh guru, kemudian guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan media Jam Hitung Bilangan Bulat, karena keterbatasan jumlah media 41
yang digunakan, maka siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok diberi 1 buah media Jam Hitung Bilangan Bulat. Treatment dilaksanakan sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Pada awalnya, siswa bingung dengan petunjuk menggunaan media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat, setelah diberi penjelasan tentang cara menggunakannya siswa mulai aktif dalam mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh guru. Masing-masing siswa diberikan contoh soal yang kemudian dikerjakan bergiliran dengan media Jam Hitung Bilangan Bulat. Penggunaan media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat menunjukkan banyak siswa yang aktif merespon pembelajaran dengan positif, hal tersebut ditunjukkan dengan antusias siswa mengerjakan contoh soal yang diberikan oleh guru. c.
Pelaksanaan di SD N 3 Banjarejo (Kontrol) Pembelajaran didalam kelas kontrol menggunakan buku cetak yang
dilakasanakan selama 4 pertemuan dengan materi bilangan bulat. Dari hasil pengamatan selama penelitian pada kelas kontrol hari pertama sampai hari terakhir, hanya beberapa siswa saja yang aktif dan guru terlihat memaksa siswa ikut aktif dalam proses pebelajaran, sehingga pembelajaran terlihat monoton. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa beberapa siswa dikelas ini tidak fokus dalam mengikuti pelajaran, yang kemudin hanya sebagian siswa yang aktif menjawab pertanyaan dari guru, maupun bertanya apabila ada materi yang belum dipahami.
42
Tabel 10. Pelaksanaan Kegiatan No. Hari/Tanggal Kelas 1 2 3
Senin, 3 Oktober 2016 SD N Sugihwaras Selasa, 4 Oktober 2016 SD N 3 Banjarejo Senin, 10 Oktober 2016 SD N Sugihwaras
4
Selasa, 11 Oktober 2016 SD N 3 Banjarejo
5
Senin, 17 Oktober 2016 SD N Sugihwaras
6
Selasa, 18 Oktober 2016 SD N 3 Banjarejo
7
Senin, 24 Oktober 2016 SD N Sugihwaras Selasa, 25 Oktober 2016 SD N 3 Banjarejo
8
Kegiatan Pembelajaran
Tindakan
Pretest
Kontrol
Pretest
Tindakan
Kontrol
Tindakan
Kontrol
Tindakan Kontrol
Mengurutkan bilangan bulat Menjumlahkan Bilangan Bulat Mengurutkan bilangan bulat Menjumlahkan Bilangan Bulat Mengurangkan Bilangan Bulat Melakukan Operasi Hitung Campuran Mengurangkan Bilangan Bulat Melakukan Operasi Hitung Campuran Postest Postest
Jam 9.15 – 10.45 9.15 – 10.45 9.15 – 10.45 9.15 – 10.45 9.15 – 10.45 9.15 – 10.45 9.15 – 10.45 9.15 – 10.45
Berdasarkan perolehan hasil pretest dari SD N Sugihwaras sebagai kelas eksperimen yang menjadi objek pengambilan data, bahwa kemampuan kognitif siswa yaitu pengetahuan dan pemahaman, untuk memperjelas hasil pretest yang diperoleh subjek maka disajikan dalam bentuk tabel. Berdasarkan hasil perolehan nilai rata-rata kelas eksperimen (SD N Sugihwaras) dan kelas kontrol (SD N 3 Banjarejo) yang telah di uraikan, maka diperoleh selisih nilai sebagai berikut;
43
Selisih nilai = Xeksperimen – Xkontrol Selisih nilai = 6,8 – 6,3 Selisih nilai = 0,5 Tabel 11. Data Hasil Pretest Kelas
Nilai Pretest
Selisih
Eksperimen
6,8
0,5
Kontrol
6,3
0,5
Berdasarkan tabel diatas menunujukkan bahwa SD N 3 Banjarejo (kontrol) memperoleh nilai pretest (6,3) dan SD N Sugihwaras (eksperimen) memperoleh nilai pretest (6,8), dengan selisih (0,5). Terlihat bahwa ada perbedaan nilai dari kedua sekolah tersebut, dari jumlah nilai yang didapatkan berkisar antara 4-7, dan ini masih belum menunjukkan hasil standar yang ditentukan oleh kedua sekolah tersebut, untuk melihat perbedaan nilai rerata pada hasil pretest dapat dilihat pada grafik berikut ini.
44
Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol 6.9 6.8 6.7 6.6 6.5 6.4 6.3 6.2 6.1 6 Kontrol
Eksperimen
Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Grafik 1. Grafik Kemampuan Awal (Pretest) Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Setelah diberikan treatment, langkah selanjutnya adalah pemberian soal posttest. Pelaksanaan posttest bertujuan untuk menilai apakah terdapat perbedaan nilai yang dicapai siswa pada saat sebelum diberi treatment dan sesudah diberi treatment. Soal posttest yang diberikan sama dengan soal pretest, hanya pada soal posttest nomor soal dibuat acak agar siswa tidak hafal dalam menjawab soal. Tahap selanjutnya yaitu menganalisis hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk melihat lebih jelas selisih dan hasil posttest pada kelas eksperimen (SD N Sugihwaras) dan kelas kontrol (SD N 3 Banjarejo) dapat dilihat pada tabel berikut. Selisih nilai = Xeksperimen – Xkontrol Selisih nilai = 8,05 – 6,94
Selisih nilai = 1,11 45
Tabel 12. Data Hasil Postest Kelas
Nilai Postest
Selisih
Eksperimen
8,05
1,11
Kontrol
6,94
1,11
Tabel diatas menunujukkan perolehan nilai posttest pada SD N 3 Banjarejo (kontrol) memperoleh nilai rata-rata posttest 6,94 dan SD N Sugihwaras (eksperimen) memperoleh nilai rata-rata 8,05 dengan selisih 1,11. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Hasil postest kelas eksperimen dan kontrol 8.2 8
7.8 7.6 7.4 7.2 7 6.8 6.6 6.4 6.2 Kontrol
Eksperimen
Hasil postest kelas eksperimen dan kontrol
Grafik 2. Hasil Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
46
Nilai rata-rata secara keseluruhan di jelaskan pada tabel berikut ini Tabel 13. Perbandingan Hasil Pretest-Postest Kelas
Pretest
Postest
Selisih
Ekseprimen
6,8
8,05
1,25
Kontrol
6,3
6,94
0,64
Nila rata-rata pretest yang didapatkan siswa pada SD N 3 Banjarejo sebagai kelas kontrol sebesar 6,3 sedangkan SD N Sugihwaras sebagai kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata sebesar 6,8. Berdasarkan nilai rata-rata pretest yang didapatkan pada masing-masing kelasnya hanya selisih 0,5. Hal tersebut menunujukkan bahwa kemampuan awal siswa dapat terbilang sama. Setelah diberikan treatment, siswa juga diberikan soal berupa posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah diberikan treatment media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat. Rata-rata skor postest yang didapatkan SD N 3 Banjarejo sebagai kelas Kontrol sebesar 6,94 dan perolehan nilai rata-rata SD N Sugihwaras sebagai kelas eksperimen sebesar 8,05 dengan selisih 1,11. Hasil rata-rata menunjukkan peningkatan hasil belajar, pada SD N 3 Banjarejo sebagai kelas kontrol siswa mencapai nilai rata-rata posttest sebesar 6,94 lebih besar dari nilai rata-rata pretest yang didapat sebesar 6,3. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai tes kelas kontrol meningkat setelah diberikan treatment berupa buku cetak sebesar 0,64. Sedangkan
47
SD N Sugihwaras sebagai kelas eksperimen, selisih nilai pretest dan posttest mengalami peningkatan sebesar 1,25. Untuk melihat lebih jelas perbedaan nilai rata-rata hasil belajar masingmasing kelas dapat dilihat pada grafik berikut ini.
9 8 7 6 5 4 3 2
1 0 Kontrol
Eksperimen Pretest
Postest
Grafik 3. Perbandingan Pretest-Postest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen Grafik diatas menunjukkan peningkatan hasil rata-rata kemampuan siswa kelas kontrol atau SD N 3 Banjarejo dari hasil pretest 6,3 menjadi 6,94. Sedangkan kenaikan hasil pada kelas eksperimen SD N Sugihwaras dari pretest 6,8 menjadi posttest 8,05. Peningkatan nilai rata-rata tersebut disebabkan oleh adanya pemberian treatment. Treatment yang dimaksud adalah pemberian media Jam Hitung Bilangan Bulat di dalam proses pembelajaran. Ini menunjukkan bahwa media Jam Hitung Bilangan Bulat memberikan pengaruh terhadap perubahan hasil
48
belajar yang dicapai siswa, terlihat dari meningkatnya nilai rata-rata hasil tes yang diberikan kepada siswa. Berdasarkan pedoman kategori hasil belajar, nilai rata-rata pretest kelas eksperimen yang didapat siswa sebesar 6,8 termasuk dalam kategori baik sedangkan nilai rata-rata pada kelas kontrol didapat siswa sebesar 6,3 termasuk dalam kategori baik juga. Setelah diberikan treatment pada kelas eksperimen, siswa diberikan posttest untuk mengetahui hasil belajar siswa. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen pada nilai posttest adalah 8,05 termasuk dalam kategori sangat baik, sedangkan pada kelas control didapatkan nilai rata-rata siswa sebesar 6,94 termasuk dalam kategori baik. Berikut disajikan tabel pedoman kategori rata-rata hasil belajar siswa, sebagai berikut : Tabel 14. Kategori Rata-rata Hasil Belajar Skor
Kategori
X ≥ 7,5
Sangat baik
7,5 > X ≥ 5
Baik
5 >X ≥ 2,5
Cukup baik
X < 2,5
Kurang baik
Ketuntasan minimum yang ditetapkan sebesar 7,3. Ketuntasan klasikal pretest pada SD N 3 Banjarejo sebagai kelas kontrol menunjukkan terdapat 27,7%. 49
Sedangkan pada SD N Sugihwaras sebagai kelas eksperimen sama yaitu 27,7% dan siswa yang sudah tuntas pretest pada kelas kontrol dan eksperimen sebesar 72,3%. Sedangkan persentase ketuntasan klasikal pada tahapan posttest SD N 3 Banjarejo atau kelas kontrol sebesar 55,55% sedangkan posttest pada SD N Sugihwaras atau kelas eksperimen yaitu 94,4%. Persentase ketuntasan klasikal dengan kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan pretest sebagai kemampuan awal dengan tahapan posttest setelah diberikan perlakuan. Hal ini menunjukkan treatment yang diberikan berupa pemberian media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat mempengaruhi hasil belajar yang dicapai siswa, berdasarkan hal tersebut hasil belajar mengalami peningkatan ketuntasan sebesar 94,4%. B.
Pembahasan Berdasarkan hasil analisis hasil nilai pretest dan posttest, Nampak bahwa ada
perbedaan rerata antara nilai pretest dan rerata nilai posttest. Perbandingan hasil belajar sebelum diberi treatment sebesar 27,7% dan sesudah diberi treatment sebesar 94,4% menunjukkan nilai rata-rata. Peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya pemberian treatment berupa media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat di dalam proses pembelajaran. Dari penjelasan tersebut disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Sugihwaras Kebumen, Jawa Tengah. Media Jam Hitung Bilangan Bulat dapat membantu guru dalam penyampaikan materi dan mampu memudahkan pemahaman siswa tentang materi-materi abstrak. Penggunaan media Jam Hitung Bilangan Bulat dalam proses 50
pembelajaran sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, karena media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat memiliki daya tarik tersendiri dan dapat membantu guru di dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajarannya, saat memberikan treatment, guru mampu menyampaikan materi-materi yang bersifat abstrak dengan bantuan media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat. Guru mampu menampung dan memberikan stimulus terhadap siswa. Hal ini terlihat dari antusias siswa dalam proses belajarnya, siswa tidak ragu dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru. Sedangkan proses pembelajaran pada kelas kontrol atau pembelajaran dengan buku paket, proses pembelajaran terlihat lebih monoton, hanya beberapa siswa yang aktif. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada kelas ini banyak yang tidak mempelajari modul. Melihat dari penggunaan media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat dalam proses belajar mengajar sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, karena media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat mamiliki daya tarik terhadap siswa dan dapat membantu guru dalam proses pembelajaran, karena media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat memiliki beberapa kemampuan yang tidak dimiliki media lain. Dari tanggapan respon siswa didalam kelas ketika diberi treatment dengan media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat mendapat tanggapan positif. Hampir seluruh siswa tertarik terhadap media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat. Hal tersebut menunjukkan bahwa media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat sangat menarik bagi siswa terutama karena media Jam Hitung Bilangan Bulat 51
merupakan media pembelajaran yang relative baru dari segi bentuk dan cara menggunakannya dan mempermudah siswa dalam mengenali materi bilangan bulat kelas IV sekolah dasar. C.
Keterbatasan Penelitian
1.
Butir soal tes hasil belajar yang digunakan dalam pretest dan posttest sama, jadi dalam posttest penempatan soalnya dibedakan atau diacak, sehingga memungkinkan siswa mengingat butir soal tersebut
2.
Mata pelajaran yang diteliti hanya matematika pada materi bilangan bulat, kemungkinan untuk materi lain penggunaan media Jam Hitung Bilangan Bulat tidak bisa digunakan karena media tersebut hanya berisi garis bilangan.
3.
Penelitian ini hanya dilakukan di SD N 3 Banjarejo dan SD N Sugihwaras sehingga belum bisa digeneralisasikan.
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang telah dijabarkan
sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh positif terhadap penggunaan media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Sugihwaras pada mata pelajaran matematika pada materi bilangan bulat. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai pretest siswa sebelum diberi treatment sebesar 6,8 dan setelah diberikan treatment belajar mengalami peningkatan sebesar 1,11 yang menunjukkan hasil 8,05 pada posttest, ini menunjukkan bahwa penggunaan media Jam Hitung Bilangan Bulat mampu memberikan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD N Sugihwaras Kebumen. B.
Saran Saran yang dapat diberikan setelah penelitian ini adalah:
1.
Untuk meningkatkan hasil belajar matematika Sekolah Dasar diperlukan penggunaan media pembelajaran, seperti media pembelajaran Jam Hitung Bilangan Bulat yang dapat membantu proses pembelajaran di sekolah
2.
Guru dituntut memiliki inisiatif dan kreatifitas dalam menjelaskan kepada siswa tentang materi-materi yang masih bersifat abstrak atau masih susah dibayangkan oleh siswa
3.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam memilih media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
53
DAFTAR PUSTAKA Arief S. Sadiman, dkk. (2009). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatan. Jakarta: Rajawali Pers. Daryanto. (2003). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Djemari Mardapi. (2004). Penyusunan Tes Hasil Belajar. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Hamzah. H., Ali. M., dan Muhlisrarini. (2014). Perencanaan dan Strategi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rajawali Pers. Heruman. (2007). Model Pembelajarana Matematika Sekolah Dasar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. (2005). Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Oemar Hamalik. (2005). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. Sardiman. (2003). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada. Sri Estu Wuryani Djiwandono (2002). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Grasindo. Sri Subarinah. (2006). Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas. Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers. Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik (Edisi Revisi). Jakarta: Rineka Cipta. Sumadi Suryabrata. (2001). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali. Syamsu Yusuf. (2007). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 54
Winkel, W., S. (2005). Psikolgi Pengajaran. Jakarta: Media Abadi.
55
LAMPIRAN
56
Lampiran 1. DAFTAR SISWA KELAS IV SD N 1 SALE REMBANG No
Nama
1
F.N.A
2
N.A.N
3
B.F.F
4
D.B.S
5
M.O.A
6
M.O.I
7
P.S
8
R.N.L.S
9
S.M
10
S.R.D
11
L.R.R
57
Lampiran 2. DAFTAR SISWA KELAS IV SD N 3 BANJAREJO (KELAS KONTROL) No
Nama
1
G.N.R
2
B.K
3
B.K
4
Y.S
5
A.H
6
M.T
7
S.L
8
A.L
9
A.D.P
10
E.M
11
F.T
12
F.F.R
13
J.T.A
14
L.A
15
L.P.E
16
N.D.S
17
R.N.I
18
Z.L.O
58
Lampiran 3. DAFTAR SISWA KELAS IV SD N SUGIHWARAS (KELAS EKSPERIMEN) No
Nama
1
R.L
2
M.J
3
S.S
4
S.F
5
B.R
6
E.P
7
F.E
8
A.B.P
9
F.R
10
L.A.F
11
M.D.S
12
S.A
13
M.F.W
14
R.M.A
15
G.D.S
16
M.F.M
17
R.K.A.A
18
D.K.K
59
Lampiran 4.
60
61
62
Lampiran 5.
63
64
65
Lampiran 6. Soal Pre-Test Pilihan Ganda Nama Siswa :……………….
Kelas : ……………
Mata Pelajaran
: Matematika
Sub-Konsep
: Bilangan Bulat
Berilah tanda (x) pada jawaban yang dianggap benar!
1. Bilangan bulat -27 dibaca . . . . a. Positif dua puluh tujuh b. Negatif dua puluh tujuh c. Dua puluh tujuh d. Negatif dua tujuh
2. Negatif empat puluh delapan ditulis . . . . a. -84 b. -48 c. 48 d. 84
3. Perhatikan garis bilangan berikut !
-3
P
-1
0
1
2
Q
Bilangan yang tepat untuk mengganti huruf P dan Q pada garis bilangan tersebut adalah . . . a. P = 2 ; Q = -3 b. P = 2 ; Q = 3 c. P = -2 ; Q = -3 d. P = -2 ; Q = 3
66
4. Empat satuan ke kiri dari nol adalah bilangan . . . . a. 5 b. 4 c. -4 d. -5
5. Delapan satuan ke kanan dari nol adalah bilangan . . . . a. 8 b. 7 c. -7 d. -8
6. Lima satuan ke kiri dari bilangan 2 adalah bilangan . . . . a. -5 b. -3 c. 2 d. 3
7. Empat satuan ke kanan dari bilangan -1 adalah bilangan . . . . a. -1 b. 3 c. 4 d. 5
8. Lawan dari -41 adalah . . . . a. 41 b. 14 c.
1 41
d. -14
67
9. Urutan bilangan -3, 4, 5, -2, 1, -7 mulai dari yang terbesar adalah . . . . a. -7, -3, -2, 5, 4, 1 b. -2, -3, -7, 5, 4, 1 c. 5, 4, 1, -2, -3, -7 d. 5, 4, 1, -7, -3, -2 10. Hasil dari 25 – (-25) = . . . . a. -25 b. 0 c. 25 d. 50 11. Nilai dari -21 – (-21) = . . . . a. 42 b. 0 c. -21 d. -42
12. Salsa memiliki pita sepanjang 7 meter. Digunakan untuk membuat hiasan 3 meter. Sisa pita Salsa sekarang ada . . . meter. a. 4 b. 3 c. 7 d. 2 13. Nilai dari (-25) – 40 – (-28) = . . . . d. 9 b. -37 c. 13 d. -13
68
14. Fajar kalah 43 kelereng ketika bermain kelereng dengan temannya. Bilangan bulat dari pernyataan di atas adalah . . . . a. -43 b. 0 c. 43 d. 86
15. Sebuah kapal selam berada 8 meter di bawah permukaan laut. Kemudian kapal tersebut naik 3 meter. Posisi kapal sekarang berada . . . meter di bawah permukaan laut. a. 8 b. 5 c. 3 d. -11
16. Nilai dari 7 + (-24) + (-12) = . . . . a. -29 b. -18 c. -12 d. -4 17. Bela ingin membuat es batu. Mula-mula suhu air adalah 21oC setelah dimasukkan ke dalam lemari es, selama beberapa saat air telah menjadi es dengan suhu -3oC. Berapa selisih suhu air mula-mula dengan es yang telah membeku? a. 24 b. -3 c. -24 d. 21
69
18. Tinggi badan Anggi setahun yang lalu adalah 128 cm. Sekarang tinggi badannya 135cm. Kenaikkan tinggi badan Anggi adalah….cm a. 5 b. 7 c. -7 d. 6
19. Bilangan -9 dikurangi bilangan -6 menghasilkan bilangan . . . . a. 15 b. 3 c. -3 d. -15 20. Nilai dari (-21) – (-44) = . . . . a. -23 b. -22 c. 22 d. 23 Selamat Mengerjakan!
70
Lampiran 7. Kunci Jawaban Pre-Test 1. b
11. b
2. b
12. a
3. d
13. b
4. c
14. a
5. a
15. b
6. b
16. a
7. b
17. c
8. a
18. b
9. c
19. c
10. d
20. d
71
Lampiran 8. Soal Post-Test Pilihan Ganda Nama Siswa :……………….
Kelas : ……………
Mata Pelajaran
: Matematika
Sub-Konsep
: Bilangan Bulat
Berilah tanda (x) pada jawaban yang dianggap benar!
1. Perhatikan garis bilangan berikut !
-3
P
-1
0
1
2
Q
Bilangan yang tepat untuk mengganti huruf P dan Q pada garis bilangan tersebut adalah . . . a. P = 2 ; Q = -3 b. P = 2 ; Q = 3 c. P = -2 ; Q = -3 d. P = -2 ; Q = 3 2. Hasil dari 25 – (-25) = . . . . a. -25 b. 0 c. 25 d. 50
3. Urutan bilangan -3, 4, 5, -2, 1, -7 mulai dari yang terbesar adalah . . . . a. -7, -3, -2, 5, 4, 1 b. -2, -3, -7, 5, 4, 1 c. 5, 4, 1, -2, -3, -7 d. 5, 4, 1, -7, -3, -2
72
4. Nilai dari -21 – (-21) = . . . . a. 42 b. 0 c. -21 d. -42
5. Bilangan bulat -27 dibaca . . . . a. Positif dua puluh tujuh b. Negatif dua puluh tujuh c. Dua puluh tujuh d. Negatif dua tujuh
6. Empat satuan ke kiri dari nol adalah bilangan . . . . a. 5 b. 4 c. -4 d. -5
7. Lawan dari -41 adalah . . . . a. 41 b. 14 c.
1 41
d. -14
8. Negatif empat pulu delapan ditulis . . . . a. -84 b. -48 c. 48 d. 84
73
9. Salsa memiliki pita sepanjang 7 meter. Digunakan untuk membuat hiasan 3 meter. Sisa pita Salsa sekarang ada . . . meter. a. 4 b. 3 c. 7 d. 2
10. Fajar kalah 43 kelereng ketika bermain kelereng dengan temannya. Bilangan bulat dari pernyataan di atas adalah . . . . a. -43 b. 0 c. 43 d. 86
11. Sebuah kapal selam berada 8 meter di bawah permukaan laut. Kemudian kapal tersebut naik 3 meter. Posisi kapal sekarang berada . . . meter di bawah permukaan laut. a. 8 b. 5 c. 3 d. -11
12. Empat satuan ke kanan dari bilangan -1 adalah bilangan . . . . a. -1 b. 3 c. 4 d. 5
74
13. Tinggi badan Anggi setahun yang lalu adalah 128 cm. Sekarang tinggi badannya 135cm. Kenaikkan tinggi badan Anggi adalah….cm a. 5 b. 7 c. -7 d. 6
14. Delapan satuan ke kanan dari nol adalah bilangan . . . . a. 8 b. 7 c. -7 d. -8
15. Bilangan -9 dikurangi bilangan -6 menghasilkan bilangan . . . . a. 15 b. 3 c. -3 d. -15 16. Bela ingin membuat es batu. Mula-mula suhu air adalah 21oC setelah dimasukkan ke dalam lemari es, selama beberapa saat air telah menjadi es dengan suhu -3oC. Berapa selisih suhu air mula-mula dengan es yang telah membeku? a. 24 b. -3 c. -24 d. 21 17. Nilai dari (-21) – (-44) = . . . . a. -23 b. -22 c. 22 d. 23
75
18. Nilai dari 7 + (-24) + (-12) = . . . . a. -29 b. -18 c. -12 d. -4
19. Lima satuan ke kiri dari bilangan 2 adalah bilangan . . . . a. -5 b. -3 c. 2 d. 3 20. Nilai dari (-25) – 40 – (-28) = . . . . a. 9 b. -37 c. 13 d. -13
Selamat Mengerjakan!
76
Lampiran 9. Kunci Jawaban Post-Test 1. d
11. b
2. d
12. b
3. c
13. b
4. b
14. a
5. b
15. c
6. c
16. c
7. a
17. d
8. b
18. a
9. a
19. b
10. a
20.
77
Lampiran 10.
78
79
80
Lampiran 11.
81
82
83
84
85
86
Lampiran 12.
87
88
89
90
91
92
Lampiran 13. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: SD N Sugihwaras
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/semester
: IV (Empat) /2 (dua)
Alokasi waktu
: 4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
B. Kompetensi Dasar
Mengurutkan bilangan bulat
C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menerapkan bilangan bulat negatif dalam kehidupan sehari-hari 2. Siswa dapat membaca dan menuliskan lambang bilangan bulat 3. Siswa dapat menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan 4. Siswa dapat mengenal lawan suatu bilangan 5. Siswa dapat mengurutkan sekelompok bilangan bulat dari terkecil atau terbesar D. Materi Ajar Bilangan Bulat E. Metode 1. Deduktif-Deskriptif (meringkas uraian materi) 2. Ekspositori (menerangkan) 3. Tanya jawab 4. Latihan 93
F. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pembukaan a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan do’a b. Guru mengecek kehadiran siswa dilanjutkan dengan menanyakan kesiapan belajar peserta didik c. Guru memberikan apersepsi untuk mengukur kemampuan awal siswa tentang materi pelajaran mengurutkan bilangan bulat d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai 2. Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) Siswa dapat Menjelaskan cara membaca dan menuliskan lambang bilangan bulat pada garis bilangan dengan menggunakan Jam Hitung Bilangan Bulat b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1) Mencontohkan langkah dan mengerjakan latihan 2) Memeriksa pekerjaan siswa dan menugaskan untuk mengerjakan di depan 3) Tanya jawab c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a. Memberikan latihan soal b. Memberikan soal Pekerjaan Rumah c. Menutup pelajaran 94
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar 1. Media Jam Hitung Bilangan Bulat 2. Matematika SD untuk Kelas IV 4B H. Penilaian Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
1. Menerapkan
Contoh Instrumen
Tugas
Laporan
bilangan bulat
Individu
buku
bulat negatif dalam
negatif dalam
dan
pekerjaan
kehidupan sehari-
kehidupan sehari-
Kelompok
rumah
hari ?
hari
1. Terapkan bilangan
2. Bacakanlah dan Tuliskanlah
2. Membaca dan menuliskan
lambang bilangan
lambang bilangan
bulat ? 3. Tentukan letak
bulat
bilangan bulat
3. Menentukan letak bilangan bulat
pada garis bilangan
pada garis
? 4. Kenalkanlah lawan
bilangan
suatu bilangan ?
4. Mengenal lawan
5. Urutkanlah
suatu bilangan
sekelompok
5. Mengurutkan sekelompok
bilangan bulat dari
bilangan bulat dari
terkecil atau
terkecil atau
terbesar ?
terbesar
95
I.
Format Kriteria Penilaian 1. PRODUK No. 1.
Aspek Konsep
Kriteria
Skor
Semua benar
4
Sebagian besar benar
3
Sebagian kecil benar
2
Semua salah
1
2. PERFORMANSI No. 1.
2.
3.
Aspek Pengetahuan
Praktek
Sikap
Kriteria
Skor
Menguasai Pengetahuan
4
Kurang Menguasai Pengetahuan
2
Tidak Menguasai
1
Terlibat Aktif
4
Kurang Terlibat Aktif
2
Tidak Terlibat Aktif
1
Aktif
4
Kurang Aktif
2
Tidak Aktif
1
* CATATAN : 1. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
Jumlah Skor Siswa x Jumlah Skor Maksimal
10
2. Lembar Penilaian in diberikan kepada guru dan menjadi pegangan untuk menilai kegiatan belajar siswa 3. Untuk siswa yang belum mencapai persyaratan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah di tetapkan diadakan remidial
96
Kebumen, Menyetujui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti/Observer
.................................
Yusup Fitra Adipriyadi
NIP.
NIM. 09105244007 Mengetahui, Kepala Sekolah
................................. NIP.
97
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: SD N Sugihwaras
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/semester
: IV (Empat) /2 (dua)
Pertemuan ke
: 1-4
Alokasi waktu
: 8 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
:
Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
B. Kompetensi Dasar
Menjumlahkan bilangan bulat
C. Tujuan Pembelajaran** Peserta didik dapat : 1. Menjumlahkan dua bilangan positif 2. Menjumlahkan dua bilangan negatif 3. Menjumlahkan bilangan positif dan bilangan negatif D. Materi Ajar OPERASI HITUNGAN BILANGAN
E. Metode 1. deduktif-deskriptif (meringkas uraian materi) 2. ekspositori (menerangkan) 3. tanya jawab 4. latihan F. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal a. Apresepsi dan Motivasi b. Mengingat kembali konsep Penjumlahan Bilangan bulat
98
c. Melakukan game yang berhubungan dengan Penjumlahan Bilangan bulat dari bilangan 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: 1) Siswa dapat Menjelaskan cara menjumlahkan dua bilangan positif, dua bilangan negatif dan bilangan positif dengan bilangan negatif menggunakan garis bilangan dengan media Jam Hitung Bilangan Bulat b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1) Menjelaskan contoh dan menugaskan 2) Tanya jawab c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a. Memberikan latihan soal b. Memberikan soal Pekerjaan Rumah c. Menutup pelajaran
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar 1. Media Jam Hitung Bilangan Bulat 2. Matematika SD untuk Kelas IV 4B,
99
H. Penilaian Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
1.
Contoh Instrumen
Menjumlahkan
Tugas
Laporan
dua bilangan
Individu
buku
cara
positif
dan
pekerjaan
menjumlahkan
Kelompok
rumah
dua bilangan
2. Menjumlahkan
1. Menjelaskan
positif
dua bilangan
2. Menjelaskan
positif
contoh dan
3. Menjumlahkan bilangan positif
menugaskan
dan bilangan
menjumlahkan
negatif
dua bilangan positif 3. Menjelaskan contoh dan menugaskan Menjelaskan cara menjumlahkan dua bilangan positif dan bilangan negatif
100
I.
Format Kriteria Penilaian 1. PRODUK No. 1.
Aspek Konsep
Kriteria
Skor
Semua benar
4
Sebagian besar benar
3
Sebagian kecil benar
2
Semua salah
1
2. PERFORMANSI No. 1.
2.
3.
Aspek Pengetahuan
Praktek
Sikap
Kriteria
Skor
Menguasai Pengetahuan
4
Kurang Menguasai Pengetahuan
2
Tidak Menguasai
1
Terlibat Aktif
4
Kurang Terlibat Aktif
2
Tidak Terlibat Aktif
1
Aktif
4
Kurang Aktif
2
Tidak Aktif
1
* CATATAN : 1. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
Jumlah Skor Siswa x Jumlah Skor Maksimal
10
2. Lembar Penilaian in diberikan kepada guru dan menjadi pegangan untuk menilai kegiatan belajar siswa 3. Untuk siswa yang belum mencapai persyaratan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah di tetapkan diadakan remidial
101
Kebumen, Menyetujui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti/Observer
.................................
Yusup Fitra Adipriyadi
NIP.
NIM. 09105244007 Mengetahui, Kepala Sekolah
................................. NIP.
102
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: SD N Sugihwaras
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/semester
: IV (Empat) /2 (dua)
Pertemuan ke
: 1-2
Alokasi waktu
: 4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
:
Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
B. Kompetensi Dasar
Mengurangkan bilangan bulat
C. Tujuan Pembelajaran** Peserta didik dapat : 1. Menjelaskan cara Mengurangkan dua bilangan positif 2. Menjelaskan cara Mengurangkan bilangan positif dan bilangan negatif 3. Menjelaskan cara Mengurangkan dua bilangan negatif D. Materi Ajar OPERASI HITUNGAN BILANGAN
E. Metoda Pembelajaran 1. deduktif-deskriptif (meringkas uraian materi) 2. ekspositori (menerangkan) 3. tanya jawab 4. latihan F. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal a. Apresepsi dan Motivasi b. Mengingat kembali konsep Pengurangan Bilangan bulat
103
c. Melakukan game yang berhubungan dengan Pengurangan Bilangan bulat dari bilangan 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, siswa dapat Menjelaskan cara mengurangkan:
1) dua bilangan positif, 2) dua bilangan negatif 3) bilangan positif dengan bilangan negatif 4) bilangan negatif dengan bilangan positif Dengan menggunakan Jam Hitung Bilangan Bulat b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1) Menjelaskan contoh dan menugaskan latihan 2) Tanya jawab c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a. Memberikan latihan soal b. Memberikan soal Pekerjaan Rumah c. Menutup pelajaran
G. Alat/Bahan dan Sumber Belajar 1. Media Jam Hitung Bilangan Bulat 2. Matematika SD untuk Kelas IV 4B, 104
H. Penilaian Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
1. Mengurangkan
Tugas
Laporan
dua bilangan
Individu
buku
mengurangkan dua
positif
dan
pekerjaan
bilangan positif ?
Kelompok
rumah
2. Mengurangkan
1. Menjelaskan cara
2. Menjelaskan cara
dua bilangan
mengurangkan dua
positif
bilangan positif ? 3. Menjelaskan cara
3. Mengurangkan bilangan positif
mengurangkan
dan bilangan
bilangan positif dan
negatif
bilangan negative ? 4. Menjelaskan cara
4. Mengurangkan
I.
Instrumen/ Soal
dua bilangan
mengurangkan dua
negatif
bilangan negatif ?
Format Kriteria Penilaian 1. PRODUK No. 1.
Aspek Konsep
Kriteria
Skor
Semua benar
4
Sebagian besar benar
3
Sebagian kecil benar
2
Semua salah
1
105
2. PERFORMANSI No. 1.
2.
3.
Aspek Pengetahuan
Praktek
Sikap
Kriteria
Skor
Menguasai Pengetahuan
4
Kurang Menguasai Pengetahuan
2
Tidak Menguasai
1
Terlibat Aktif
4
Kurang Terlibat Aktif
2
Tidak Terlibat Aktif
1
Aktif
4
Kurang Aktif
2
Tidak Aktif
1
* CATATAN : 1. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
Jumlah Skor Siswa x Jumlah Skor Maksimal
10
2. Lembar Penilaian in diberikan kepada guru dan menjadi pegangan untuk menilai kegiatan belajar siswa 3. Untuk siswa yang belum mencapai persyaratan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah di tetapkan diadakan remidial Kebumen, Menyetujui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti/Observer
.................................
Yusup Fitra Adipriyadi
NIP.
NIM. 09105244007 Mengetahui, Kepala Sekolah
................................. NIP. 106
RNCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Sekolah
: SD N Sugihwaras
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/semester
: IV (Empat) /2 (dua)
Pertemuan ke
: 1-2
Alokasi waktu
: 4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
:
Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat.
B. Kompetensi Dasar
Melakukan operasi hitung campuran
C. Tujuan Pembelajaran** Peserta didik dapat : Menjelaskan cara Menghitung operasi hitung campuran D. Materi Ajar OPERASI HITUNGAN BILANGAN
Pengurangan Bilangan bulat E. Metoda Pembelajaran 1. deduktif-deskriptif (meringkas uraian materi) 2. ekspositori (menerangkan) 3. tanya jawab 4. latihan F. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan awal a. Apresepsi dan Motivasi b. Mengingat kembali konsep Pengurangan Bilangan bulat
107
c. Melakukan game yang berhubungan dengan Pengurangan Bilangan bulat dari bilangan 2. Kegiatan Inti a. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Siswa dapat Menjelaskan cara mengurangkan :
1)dua bilangan positif, 2) dua bilangan negatif 3) bilangan positif dengan bilangan negatif 4) bilangan negatif dengan bilangan positif Dengan menggunakan Jam Hitung Bilangan Bulat b. Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: 1.) Menjelaskan contoh dan menugaskan latihan 2.) Tanya jawab c. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: 1.) Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 2.) Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
G. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: a. Memberikan latihan soal b. Memberikan soal Pekerjaan Rumah c. Menutup pelajaran
H. Alat/Bahan dan Sumber Belajar a. Media Jam Hitung Bilangan Bulat b. Matematika SD untuk Kelas IV 4B, 108
I. Penilaian Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Instrumen
1. Mengurangkan dua bilangan positif 2. Mengurangkan dua bilangan positif
Tugas
Laporan
Individu
buku
dan
pekerjaan
Kelompok
rumah
3. Mengurangkan
a. Gurangkan dua bilangan positif ? 5. Gurangkan dua bilangan positif ? 6. Gurangkan bilangan
bilangan positif dan
positif dan bilangan
bilangan negatif
negative ?
4. Mengurangkan dua
7. Gurangkan dua
bilangan negatif
J.
Instrumen/ Soal
bilangan negatif ?
Format Kriteria Penilaian 1. PRODUK No. 1.
Aspek Konsep
Kriteria
Skor
Semua benar
4
Sebagian besar benar
3
Sebagian kecil benar
2
Semua salah
1
109
2. PERFORMANSI No. 1.
2.
3.
Aspek Pengetahuan
Praktek
Sikap
Kriteria
Skor
Menguasai Pengetahuan
4
Kurang Menguasai Pengetahuan
2
Tidak Menguasai
1
Terlibat Aktif
4
Kurang Terlibat Aktif
2
Tidak Terlibat Aktif
1
Aktif
4
Kurang Aktif
2
Tidak Aktif
1
* CATATAN : 1. 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 =
Jumlah Skor Siswa x Jumlah Skor Maksimal
10
2. Lembar Penilaian in diberikan kepada guru dan menjadi pegangan untuk menilai kegiatan belajar siswa 3. Untuk siswa yang belum mencapai persyaratan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah di tetapkan diadakan remidial Kebumen, Menyetujui, Guru Mata Pelajaran
Peneliti/Observer
.................................
Yusup Fitra Adipriyadi
NIP.
NIM. 09105244007 Mengetahui, Kepala Sekolah
................................. NIP. 110
Lampiran 14.
111
Lampiran 15.
112
Lampiran 16.
113
114
Lampiran 17.
115
Lampiran 18.
116
Lampiran 19.
117
Lampiran 20.
118
Lampiran 21.
119
Lampiran 22. Dokumentasi 1.
SD N 3 Banjarejo a. Pembelajaran di SD N 3 Banjarejo
b.
Test di SD N 3 Banjarejo
120
2.
SD N Sugihwaras a. Pembelajaran di SD N Sugihwaras
b.
Test di SD N Sugihwaras
121