KRIMIINALISASII PROFES SI KEDOKT TERAN DALA AM PERSP PEKTIF FIKIH F JINA AYAH (STUD DI KASUS DR. DEWA A AYU S, SPOG) S
SKRIPSI DIA AJUKAN KEPADA K FA AKULTAS SYARI’AH S DAN HUKU UM UNIVER RSITAS ISL LAM NEGE ERI SUNAN N KALIJAG GA YOGYA AKARTA SEBAGAII SYARAT UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN N SYARAT T-SYARAT UN NTUK MEM MPEROLEH H GELAR SARJANA STRATA S SA ATU DALAM IL LMU HUKU UM ISLAM M OLEH : TR RIAS YUDA ANA 10370012
PE EMBIMBIN NG: D OCKTO Dr. OBERRINSY YAH, M.Agg.
SIYASAH H DAN HUKU FA AKULTAS SYARI’AH S UM UNIVERS SITAS ISLA AM NEGER RI SUNAN KALIJAGA K YO OGYAKAR RTA 2014
ABSTRAK Malpraktik pada dasarnya adalah suatu tindakan tenaga profesional yang bertentangan dengan standar operating procedure (SOP), Kode etik profesi serta undang-undang yang berlaku baik disengaja, maupun akibat kealpaan yang mengakibatkan kerugian dan kematian terhadap orang lain. Karena selama ini belum ada pengertian baku tentang Malpraktik. Masalah dugaan malpraktik medik merupakan topik yang hangat dan banyak dibicarakan barubaru ini. Seiring dengan ribuan dokter yang melakukan demontrasi membela teman sejawatnya, karena diduga melakukan tindakan Malpraktik. Seperti yang terjadi pada dr. Ayu dan dua koleganya yaitu dr. hendry Simanjuntak dan hendy Siagian yang diduga melakukan tindakan Malpraktik terhadap korban Siska Makatey. Peristiwa berawal ketika korban dirujuk ke RS Prof Kandow di Manado, korban dirujuk karena akan melahirkan anak keduanya. Setelah ditangani oleh dr. Ayu dan kedua koleganya akhirnya korban siska meninggal. Pada kasus di atas diduga adanya tindakan Malpraktik yang dilakukan oleh ketiga dokter tersebut. Berangkat dari kasus diatas penyusun akan membahas bagaimana Pemidanaan bagi Profesi Kedokteran dalam persepektif Islam dan bagaimana Malpraktik dalam Islam. Penelitian ini merupakan penelitian (library research) bersifat deskriptif Analitik, penelitian ini menggunakan teori pemidanaan dalam islam. Bagaimana Islam memandang suatu perbuatan dikatakan suatu jarimah. Maraknya pemberitaan tentang dugaan Malpraktik dalam tindakan medis. Ketidak tahuan masyarakat dalam membedakan mana tindakan Malpraktik, kecelakaan dan kelalaian dalam tindakan medis, yang mendasari kesalahan kedokter selalu dianggap sebagai Malpraktik. Profesi dokter merupakan Profesi yang sangat mulia dimata masyarakat, sebab profesi ini berhubungan langsung dengan manusia sebagai objek, serta berkaitan dengan kehidupan dan kematian manusia. Hasil penelitian bahwa ketiga dokter yaitu dr. Dewa Ayu dan dua koleganya dr. Hendry Simanjuntak dan dr.Hendry Siagian telah melakukan tindakan kedokteran dengan baik, dan tidak melakukan tindakan Malpraktik seperti apa yang dituduhkan kepada ketiga dokter tersebut. Terbukti bahwa dokter telah melakukan tindakan kedokteran yang sesuai dengan prosedur kedokteran, tindakan medis yang dilakukan oleh ketiga dokter tersebut adalah benar. Penyebab kematian Nyonya Siska Makatey adalah Emboli udara, yang merupakan suatu gejala yaitu udara yang masuk dari bilik kanan jantung yang menyebabkan kegagalan fungsi jantung dan paru-paru. Emboli tersebut suatu gajala yang tidak bisa diprediksi walaupun oleh dokter sehabat apapun, dan jelas bukan dari suatu tindakan kedokteran yang salah seperti yang di tuduhkan, dan dokter tidak Malpraktik sebab telah melakukan tindakan kedokteran dengan baik.
i.i,.:,
alo
Universitrs Irlam Negeri Sunrn l
JS.UINSX"J$01.03/RO
SURAT PERNYATAAN SKRIPSI
Yang bertanda tangari dibawah ini: Nama
NlM Jurusan
Fakultas
ludul
Trias Yudana 10370038 Jinayah Siyasah Syari'ah dan HuLann LIIN Sunan Kalijaga Yogyakafla
:IGiminalisasi Profesi Kedokteran dalam Perspektif Fikih Jinayah (Study Kasus dr. Dewa A}1l S, SpoG)
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau laporan penelilian yang saya lakukan sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain. Kecuali yang secara tertulismenjadiacuan dalam penelitian
ini dan disebutkan dalam acuan daftar pustaka. Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Yogyakarta 2 MEI 2014
Yang menyatakan
Trias Yudana 10370012
l
IJfl
Un
eisitas lshm Negeri Snn.n
Xtlijagt
Yogy*rrt.
J$UINSKJS-05-I|3/Ro
SI]RAT PERSETUJUA}I SKRIPSI
Hal : Skdpsi Sdr. Trias Yudana Kepada
:
Yth. Bapak Dekrn Fakultas Syari'ah dan Ilukum UIN Sunsn Kalijaga Yo$/akarta di Yo$/akart, Assakmu'alaikam Wr.
W
setelah membaca, meneliti dan mengko.eksi serta menyarankan p€rbaikan sep€rlunya, maka kami berpendapat bahwa skipsi saudara:
Nama
: Tnas Yudana
NIM :10370012 Judul : KRIMINALISASI
PROFESI Kf,DOKTERAN DALAM PERSPEKTIF FIKIH JINAYAH (STUDI KASUS DR. DEWA AYU, SPOG)
Sudah dapat diqiukan kembali kepada Fakultas Syari'ah dan Hukrim Jurusan Jinayah Siyasah UIN Sunan Kaltaga Yogyakarta sebagai salal satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu dalarn Ilmu Hukum Islam.
Dengar
ini kami mengharap
dimunaqasahkan.
Uifuk itu kami
Wassalamu' alaikum lYr.
agar skripsi saudam tersebut dapat
segera
ucapkan terima kasih.
frh
Yogyakana, 3 Mei 2014
n
Pembimbing
Dr. OCKTOBERRINSYAS. M.As. |IIP: 19681020 199803 1 fi)2
7 KEMf,NTERTAN AGAMA
#l
I'NT\,'ERSITAS ISLAM NEGERI SI]NAN (ALIIAGA
lJrO
FAKULTAS SYARI'AII DAN IIUKUM JURUSAN SIYASAII Jl M6da
Adisucipro Telp (0274) 512 340,Fd. (0274)
54 561
4 Yos/akarta 552
3
CERT
I
BENCESH-SIGIESI
Nornor : UIN.02/K.JS-SKR/PP.00.9/2064/ 2014
Skipsi/TugasAkhirdenganjudul: KRIMINALISASI PROFESI KEDOKTTRAN DALAM PERSPEICIIF FTKIH JINAYAH (STT]DI KASUS DR. DEWA AYU S, SPOG) Yang dipersiapkan dan disusun
oleh
.
Nama
Trias Yudana
NIM
10370012 13 Juni 2014 e0 (A-)
Telah dimunaqasahkan pada Dengan nilai
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga
SIDANG DEWAN MI]NAQASAH:
'n
Penguji 1/Kaua Sidang
k1or" # nsvah-r"r.a e. NrP.19681020 199803 1 002
nr. o"
NIP. 19680202 199303 I 003 Yogyakart4
13
Juni2014
UIN Sunan Kaliiaga Syari'ah dan Hukum DEKAN
19111201 199503
I 002
PERSEMBAHAN
Skripsi Ini Saya Persembahkan Untuk:
kedua orang tuaku bpk Syarifuddin dan ibu Rosdiana yang telah melahirkan dan mengasuhku sampai dewasa, terus memberi semangat untuk terus berjuang demi masa depan yang lebih baik
saudaraku, kakak-kakakku Ludiansyah & Dian Safitri yang kusayangi yang selalu memberiku arahan-arahan yang baik untukku dan terus mendukungku tanpa kenal lelah.
Teman-teman baikku, teman-teman js angkatan 2010 dan teman-teman kkn terimah kasih atas segala kepedulian kalian.
MOTTO
“Jadilah Orang-Orang Yang Mengisi Sejarah Dengan Tinta Emas
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
بسم ﷲ الرحمن الرحيم رب العالمين والصالة والسالم على اشرف األنبياء والمرسلين و على
الحمد
:اله وصحبه اجمعين اما بعد Puji syukur yang tidak terkira penulis panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat karunianya yang terhingga, termasuk nikmat kesehatan dan kesempatan. Penulis meyakini bahwa hanya karena nikmat kesehatan dan kesempatan itulah, hingga akhirnya penulis dapat merampungkan tugas akhir Skripsi ini dengan baik. Shalawat beriring salam tidak pernah bosan penulis sampaikan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Penulis juga meyakini bahwa dalam proses pengerjaan Skripsi ini, banyak pihak yang membantu memberikan bimbingan dan pengarahan. Untuk itu dengan penuh ketulusan hati penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Prof. Musa Asy‛ari selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga 2. Bapak Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D. selaku dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang penulis kagumi semangat dan prestasi akademiknya. 3. Bapak Dr. H. M. Nur,S,.Ag.,M.Ag. selaku Ketua Jurusan Siyasah dan Pembimbing akademik.
4. Bapak Dr. Ocktoberrinsyah, M.Ag. selaku pembimbing yang memberikan banyak arahan demi kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Para dosen dan Karyawan Jurusan Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberi bantuan selama penulis belajar di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 6. Kedua orang tuaku tercinta, Bapak dan Ibu serta semua keluarga atas dukungan moril dan materil kepada penulis selama menuntut ilmu di perguruan tinggi. 7. Seluruh teman-temanku yang setia menemani hari-hariku dalam menuntut ilmu, Imron, Aziz al-Habsyi, selamet Hariyadi, Alfi Lutfan, Junaidi Alwi, Syafril Manurung, dan semua angkatan tidak hanya dalam keadaan suka melainkan juga pada masa-masa susah sekalipun. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak lansung dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari dalam proses penelitian untuk skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan. Penulis sangat berterima kasih bila ada yang berkenan memberikan kritik dan saran yang bersifat konstruktif untuk perbaikan penelitian ini. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Yogyakarta, 4 MEI 2014 Penyusun
Trias Yudana NIM.10370012
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 05936/U/1987. I.
Konsonan Tunggal
Huruf Arab
ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف
Nama Alif Ba’
Huruf Latin tidak dilambangkan B
Nama tidak dilambangkan Be
Ta’
T
Te
Sa’
Ś
es (dengan titik diatas)
Jim
J
Je
Ha’
Ḥ
ha (dengan titik di bawah)
Kha’
Kh
ka dan ha
Dal
D
De
Żal
Ż
zet (dengan titik di atas)
Ra’
R
Er
Za’
Z
Zet
Sin
S
Es
Syin
Sy
es dan ye
Sad
Ş
es (dengan titik di bawah)
Dad
Ḍ
de (dengan titik di bawah)
Ta’
ṭ
te (dengan titik di bawah)
Za’
Ẓ
zet (dengan titik di bawah)
‘Ain
‘
koma terbalik di atas
Gain
G
Ge
Fa’
F
Ef
ق ك ل م ن و ه ء ي II.
Qaf
Q
Qi
Kaf
K
Ka
Lam
L
El
Mim
M
Em
Nun
N
En
Waw
W
W
Ha’
H
Ha
Hamzah
‘
Apostrof
Ya’
Y
Ye
Konsonan Rangkap karena Syaddah Ditulis Rangkap
متعددة
Ditulis
ع ّدة
Ditulis
III.
muta’addidah ‘iddah
Ta’ Marbutah di Akhir Kata
a. Bila dimatikan/sukunkan ditulis “h” Ditulis حكمة
جزية
Hikmah
Ditulis
Jizyah
b. Bila diikuti dengan kata sandang ‘al’ serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis h Ditulis Karãmah al-auliyã كرامة الولياء c. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t Ditulis Zãkah al-fiţri زكاةالفطر IV.
Vokal Pendek
--- َ◌-----◌ِ -----◌ُ --V. 1
Fathah
Ditulis
A
Kasrah
Ditulis
I
Dammah
Ditulis
U
Vokal Panjang Fathah diikuti Alif Tak
جاھلية
ditulis
Jãhiliyyah
berharkat Fathah diikuti Ya’ Sukun (Alif layyinah) Kasrah diikuti Ya’ Sukun Dammah diikuti Wawu Sukun
2 3 4 VI. 1
تنسى
ditulis
Tansã
كريم
ditulis
Karǐm
فروض
ditulis
Furūd
Vokal Rangkap Fathah diikuti Ya’ Mati
بينكم 2
Fathah diikuti Wawu Mati
قول VII.
Ditulis Ditulis Ditulis Ditulis
Ai Bainakum Au Qaul
Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan Apostrof
اانتم أع ّدت لئن شكرتم
Ditulis
a’antum
Ditulis
‘u’iddat
Ditulis
la’in syakartum
VIII. Kata Sandang Alif + Lam a. Bila diikuti huruf Qomariyah القران Ditulis
القياش
al-Qur’ãn
Ditulis
al-Qiyãs
b. Bila diikuti huruf Syamsiyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf ‘l’ (el) nya. Ditulis as-Samã’ السماء
الشمس IX.
Ditulis
asy-Syams
Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat
ذوي الفروض اھل السنة
Ditulis
zawil furūd atau al-furūd
Ditulis
ahlussunnah atau ahl as-sunnah
DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN ........................................................................................... i ABSTRAK .......................................................................................................... ii SURAT PERNYATAAN SKRIPSI.................................................................. iii SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................ iv SURAT PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................
v
PERSEMBAHAN.............................................................................................. vi MOTTO .............................................................................................................. vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii PEDOMAN TRANSLITERASI ......................................................................
x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
BAB I :
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Pokok Masalah ................................................................................5 C. Tujuan dan Kegunaan .................................................................... 5 D. Telaah Pustaka ................................................................................ 6 E. Kerangka Teoretik .......................................................................... 9 F. Metode Penelitian ......................................................................... 13 G. Sistematika Pembahasan............................................................... 15
BAB II :
TINJAUAN UMUM TENTANG PIDANA ISLAM (JINAYAH) BERKAITAN DENGAN PROFESI (PROFESI KEDOKTERAN), SERTA PERTANGGUNG JAWABAN PIDANANYA DALAM ISLAM. A. Pengertian Umum Tentang Jarimah .............................................18 B. Unsur-unsur Jarimah .....................................................................19 C. Pertanggung Jawaban Pidana ........................................................20 D. Hal-Hal yang Dapat Mempengaruhi Hukum.................................22 E. Tindakan Malpraktik dalam Islam ................................................26
BAB III: DESKRIPSI KASUS DR. DEWA AYU, TINJAUAN HUKUM ISLAM
TENTANG
PROFESI
SERTA
KODE
ETIK
KEDOKTERAN A. Deskripsi Kasus .............................................................................37 B. Pengertian Profesi Kedokteran dalam Islam .................................39 C. Kode Etik Kedokteran dalam Islam ..............................................43
BAB IV: ANALISA TINDAKAN MALPRAKTIK PERSPEKTIF FIKIH JINAYAH (TELAAH KASUS DUGAAN MALPRAKTIK DR. DEWA AYU SpOG PERSPEKTIF FIKIH JINAYAH) A. Analisa tindakan Malpraktik Kedokteran Perspektif Fikih Jinayah ........................................................................................................55
B. Analisa
Dugaan
Tindakan
Malpraktik
Kedokteran
Medis
perspektif fikih Fikih Jinayah (telaah kasus dr.Dewa Ayu, SpOG) ........................................................................................................59
BAB V:
KESIMPULAN A. Kesimpulan ....................................................................................73 B. Saran...............................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................75
LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR TARJAMAH.........................................................................................I CURRICULLUM VITAE ..................................................................................IV
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Cita-cita bangsa indonesia yang tercantum dalam pembukaan Undangundang dasar 1945. yaitu melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam rangka mencapai citacita bangsa tersebut diselenggarakan pembangunan nasional di semua bidang kehidupan
yang
berkesinambungan,
yang
merupakan
suatu
rangkaian
pembangunan yang menyeluruh, terpadu dan terarah. Pelayanan medis merupakan salah satu sektor kehidupan yang juga penting untuk diperhatikan, dalam rangka menyelenggarakan pembangunan nasional di bidang kesehatan. Dalam hal tersebut dokter merupakan ilmuan yang telah dididik secara profesional untuk memberikan pelayanan dalam bidang kesehatan. Pendidikan kedokteran telah memberikan bekal pengetahuan (knowledge), keterampilan(skill) dan prilaku profesional (professional attitude) bagi peserta didiknya untuk dibentuk sebagai dokter yang berkompeten dengan didasari perilaku profesi yang selalu siap memberikan pertolongan kepada sesamanya.1
1 Nonny yogha puspita, Tanggung Jawab Hukum dan Sangsi bagi Dokter, jilid 1, (Jakarta : prestasi pustaka, cet 2, 2006), hlm 5
1
2
Belakangan ini profesi kedokteran mendapat banyak sorotan oleh media dan masyarakat, karena diduga telah melakukan tindakan malpraktik. Seperti kasus dr Dewa Ayu misalnya, dr Dewa Ayu Sasiary dan dua temannya yakni dr hendy Simanjuntak dan Hendy Siagian divonis oleh MA (Mahkamah Agung) 10 bulan penjara melalui putusan no. 365/ K/Pid/ 2012 mengabulkan permohonan kasasi JPU.2 Dokter Dewa Ayu dan kedua koleganya itu dinilai melakukan malpraktek terhadap seorang pasien bernama Julia Fransiska Maketey.3 Kronologi kasus ini bermula bahwa pada tanggal 10 April 2010, seorang ibu yang bernama Julia hendak melahirkan, ia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Prof Kandou, Manado. Di rumah sakit itu ia ditangani oleh Dokter Ayu, yang saat itu dibantu oleh dua rekannya yaknidr Hendry Simanjuntak dan dr Hendi Siagian.4Terhadap pasien yang bernama Julia Fransiska Maketey tersebut, ketiganya melakukan operasi caesar. Yang pada akhirnya pasien tersebut meninggal dunia oleh sebab tindakan operasi caesar tersebut. Kasus yang diduga sebagai tindakan malapraktik ini kemudian dibawa ke Pengadilan Negeri Manado. Pengadilan negeri Manado akhirnya memvonis ketiga dokter tersebut tidak bersalah dan membebaskan ketiganya dari dakwaan. Tapisaat kasus tersebut sampai di tingkat kasasi, ketiga dokter tersebut dijatuhi pidana kurungan sepuluh bulan penjara, karena dianggap melakukan kealpaan yang menyebabkan pasien meninggal. 2
http://www.analisadaily.com/news/66337/fenomena-menarik-kasus-dokter-ayu tanggal 2 februari, pukul 19:30 3
4
Berkas perkara Mahkamah Agung Nomer Reg.365K/Pid/2012
Ibid.
Akses
3
Terlepas dari bebas atau tidak dan berat atau ringannya hukuman yang dibebankan pada ketiga dokter tersebut, kasus dugaan malapraktik di atas sangat menarik untuk dikaji lebih dalam, baik ditinjau dari hukum positif di Indonesia maupun
melalui perspektif Islam.Dalam hukum positif di Indonesia sendiri
sebenarnya telah diberlakukan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992, yang mengatur hubungan antara memberi jasa pelayanan kesehatan yaitu dokter dengan penerima jasa pelayanan kesehatan yaitu pasien atau penderita. Kemudian dipertegas dengan lahirnyaUndang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 yang mengatur kewajiban dokter dan juga hak-hak yang dimiliki pasien. Contoh pasal 51 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004, pasal ini mengatur tentang kewajiban dokter termasuk memberikan pelayanan medis sesuai standar prosedur operasional serta kebutuhan medis. Undang-undang di atas secara rinci mengatur tentang hubungan antara dokter dengan pasien (transaksi terapeutik) dalam pelayanan medis secara profesional, dengan lebih spesifik mengatur hak-hak pasien dan kewajiban para dokter. Sedangkan dalam Islam, diterangkan adanya tuntutan agar dokter yang kurang berpengetahuan bertanggung jawab atas kesalahan-kesalahannya.5 Hal tersebut dapat dipahami bahwa Islam mengatur pertanggung jawaban profesi termasuk profesi kedokteran. Hal ini mengingat, bahwa profesi kedokteran merupakan suatu profesi yang penuh dengan resiko, dan tidak jarang dalam melakukan pengobatan terhadap pasien seringkali terjadi pasien menderita luka berat, cacat tubuh bahkan kematian. Ibnu Qayyim al-Jauziah, Praktek Kedokteran Nabi, (yogyakarta:Hikam pustaka,2010), hlm 179 5
Ali bahasa, Abu firly, S.Ag
4
Kasus dugaan malpraktik yang dilakukan dr. Ayu dan kedua koleganya di atas, dapat menjadi dasar kasus yang menarik bila ditelaah dalam konteks keislaman (fikih jinayah). Berlatar belakang dugaan malpraktik di atas, fikih jinayah dapat menelaah lebih jauh tentang permasalahan malpraktik dan masalah yang terkait kode etik kedokteran serta permasalahan lainnya.
B. Pokok masalah Dari paparan latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok masalah adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap pidana Malpraktik kedokteran (telaah kasus dr. Dewa Ayu)?
C. Tujuan dan Kegunaan Berdasarkan latar belakang dan pokok masalah diatas, maka penelitian ini memiliki tujuan: 1. Untuk memberikan gambaran tentang Malpraktik Medis dalam dunia kedokteran 2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan hukum islam (Fikih Jinayah) terhadap pidana malpraktek kedokteran berdasarkan latar belakang dan pokok masalah diatas, maka penelitian ini memiliki kegunaan:
5
1. Berguna bagi kepentingan ilmiah sebagai sumbangan pemikiran dan menambah khazanah keilmuan islam terutama dalam bidang hukum pidana islam. 2. Dapat memperluas wawasan ilmu pengetahuan agama khususnya tentang pemidanaan Malpraktik kedokteran dalam pandangan islam (Fikih Jinayah) dan pertanggung jawabanya.
D.Telaah pustaka Sejauh pengetahuaan penyusun setelah mengadakan penelusuran berbagai macam referensi terhadap beberapa karangan maupun penelitian yang membahas pemidanaan malpraktek dalam profesi kedokteran antara lain. Sedangkan jika melacak dari literatur dengan tema yang sama tapi dengan tujuan yang berbeda, penulis hanya mendapatkan dua karya Ilmiah berupa skripsi. Skripsi pertama dari saudari Ibet Nurbaeti yang berjudul “Pertanggung Jawaban Pidana Malpraktek dalam Perspektif Hukum Pidana Islam”.6alumni Universitas Islam Negeri sunan kalijaga. skripsi ini mengkaji tentang bagaimana islam memandang malpraktek dalam dunia kedokteran dan bagaimana pertanggung jawaban seorang dokter bila terbukti melakukan malpraktek dalam islam. Yang membedakan karya ilmiah ini dengan penulis, penulis menitik beratkan pada pada kasus yang ada.
6 ibet nurbaeti ”Pertanggung Jawaban Pidana Malpraktek dalam Perspektif Hukum Pidana Islam”Skripsi” tidak diterbitkan ,(yogyakarta:syariah UIN Sunan kalijaga)
6
Lalu skripsi saudara Aris widada yang berjudul “Euthanasia dalam Perspektif Hukum Islam dan Etika Kedokteran (study kompratif).7Alumni Universitas Islam Negeri sunan kalijaga. Skripsi ini membahas tindakan medis ethanasia dalam islam bagaimana pandangan Hukum Islam dan juga ditinjau dari Etika kedokteran itu sendiri. Dalam bukunya Y.A. Triana ohoiwutun, S.H yang berjudul “Bunga rampai hukum kedokteran”8 dalam buku ini dipaparkan bagaimana tinjauan dari berbagai peraturan Perundangan dan UU Praktek Kedokteran, serta mengatur hak-hak dan kewajiban antara dokter dan pasien begitu sebaliknya. Dalam bukunya DR. Wila chandrawila supriadi, S.H. yang berjudul “Hukum Kedokteran” 9dalam buku ini memaparkan hubungan,
hak-hak dan
kewajiban yang harus ditaati oleh dokter dan juga pasien, buku ini lebih kepada memposisikan keduanya yang telah diatur dalam Undang-undang.
E. Kerangka teoritik Pada hakikatnya islam sebagai agama wahyu menyampaikan pesan-pesan Allah SWT melalui tulisan Al-qur’an. sebagai kitab yang berisi kalamullah yang sakral dengan kebenaran yang universal dan tidak termakan oleh arus perkembangan zaman. Didalam Al-qur’an sendiri terdapat ayat-ayat yg membahas 7 Aris widada, “ Euthanasia dalam Perspektif Hukum dan Etika Kedokteran” skripsi tidak diterbitkan, (yogyakarta:syariah UIN Sunan kalijaga )
8 Y.A. Triana ohoiwutun, Bunga Rampai Hukum Kedokteran (Malang: Bayumedia publishing,2007)
9
DR. wila Chandrawila, Hukum Kedokteran (Bandung:Mandar maju,2001)
7
hubungan manusia dengan Allah (Hablunminallah) dan hubungan manusia dengan manusia (Hablunminan-nas). bila dilihat dari perbuatannya profesi kedokteran adalah termasuk hubungan manusia dengan manusia (Hablunminannas).10Kebutuhan manusia terhadap pertolongan pengobatan dari segala macam penyakit yang di turunkan Allah merupakan hal yang mendasar yang diperlukan oleh setiap makhluk hidup didunia. tidak jarang apabila pasien berada dalam kondisi yang lemah, meminta pertolongan kepada dokter untuk mengobati penyakitnya danmenggantungkan hidup dan matinya dengan percaya sepenuhnya kepada dokter. Padahal sebenarnya seorang Dokter hanyalah sebagai prantara, sembuh tidaknya suatu pengobatan semua atas kuasa Allah yang telah menurunkan segala macam penyakit. Oleh karena dokter adalah profesi yang mulia di masyarakat, karena kewajiabannya sebagai seseorang yang di beri kemampuan lebih oleh Allah SWT untuk mengobati penyakit.11 Sadar atau tidaknnya, Profesi kedokteran adalah profesi yang memiliki ketelitian tinggi dalam pelayanannya terhadap masyarakat. ketelitian yang tinggi dalam profesi kedokteran ini di indikasikan bahwa Profesi Kedokteran penuh dengan resiko. Maka tidak jarang seorang dokter sering dianggap melakukan kejahatan atau kelalaian dalam tindakannya yang sering disebut Malpraktik medis. ketidak
tahuan
masyarakat
dalam
membedakan
mana
tindakan
10
Beni ahmad saebani, Filsafat Hukum Islam, (bandung : pustaka setia, cet 2007), hlm
318 11 Ahmadi sofyan, Malpraktek dan Resiko Medic dalam Kajian Hukum Pidana, (Jakarta: prestasi pustaka, cet 1,2005), hlm 1
8
malpraktik,kecelakaan, dan kelalaian dalam tindakan medis.(Malpraktik) suatu tindakan yang salah dalam dunia kedokteran dan kesehatan sering dikaitkan dengan Perbuatan kealpaan yang mengakibatkan kematian atau kelukaan, dan digolongkan sebagai malpraktik dibidang hukum pidana yang terutama diatur dalam pasal-pasal 359, 360 dan 361 KUH pidana.12Hal ini seolah-olah membuat kesalahan dokter menjadi suatu kejahatan dan harus dipidana, padahal profesi kedokteran merupakan profesi yang mulia dimata masyarakat, dalam Undangundang yang berkaitan dengan kesehatan, UU No.29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran, UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, UU No.44 Tahun 2009 tentang rumah sakit maupun UU No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsument tidak ada satupun yang mengatur tentang pasal-pasal pengertian malpraktek13.Profesi kedokteran ini mempunyai tujuan/niatan yang baik,sebab berhubungan langsung dengan manusia sebagai objek serta berkaitan dengan kehidupan dan kematian manusia. Para Fuqaha bersepakat apabila seorang tabib atau dokter lalai (culpa) dalam tindakannya, maka dia harus membayar diyat.14dalam surat An-nisa, Allah menetapkan bahwa pembunuhan itu ada dua macam yaitu pembunuhan sengaja dan pembunuhan tidak disengaja.15 Pembunuhan disengaja dikenakan sanksi Moeljatno, Kitab Undan-Undang Hukum Pidana,(jakarta: bumi aksara, cet ke- 18, 1994)
12
hlm. 153 13
Rinanto suryadhimirtha, Hukum Malpraktik Kedokteran,(yogyakarta:Total media cetakan ,2011), hlm. 19 14
Ibnu rusyd, Bidayatu’l –Mujtahid, Abdurrahman, ed al ‘’ terjemahan bidayatul mujtahid ‘’, (semarang ‘’ Asy-syifa, cet ke 1, 1990), hlm. 580 15
Hasby ash shiddieqy, Tafsir Al-qur’an, (Jakarta: Bulan bintang, juz ke 2, 1966), hlm. 81
9
hukuman pidana, sedangkan pembunuhan tidak disengaja bisa ditebus dengan cara memberikan diyat sebagai hukuman pokok dan kafarat kepada keluarga si terbunuh yang beragama Islam dan memerdekan seorang budak yang beriman apa bila keluarga si terbunuh adalah muslim. Tetapi apabila tidak sanggup, handak berpuasa dua bulan berturut-turut. Jika keluarga si pembunuh kafir maka tidak diberikan apa-apa.16 Dari penjelasan di atas, penyusun akan membahas pertanggung jawaban pidana Malpraktik medis dalam islam. Suatu perbuatan kejahatan (jarimah) bila terbukti maka harus bertanggung jawab. Pertanggung jawaban pidana dalam islam bisa ditegakkan atas tiga hal yaitu: 1. Pelaku melakukan perbuatan yang dilarang. 2. Pelaku mengerjakan dengan kemauan sendiri (mukhtar). 3. Pelaku mengetahui akibat perbuatanya (mudrik). Bila dari suatu perbuatan terpenuhi tiga faktor diatas maka bisa dimintai pertanggung jawaban atas perbuatan tersebut.17 Maka sebaliknya jika ketiga faktor tersebut tidak terpenuhi maka tidak bisa dimintai pertanggung jawabannya. Tidak bisa dikatakan suatu pelanggaran bila suatu perbuatan tidak ada larangan untuk dilakukan. Gambaran hal-hal di atas, berkaitan dengan pertanggung jawaban pidana dalam Islam. Bila dilihat profesi kedokteran adalah profesi yang mulia. Tujuan tindakan kedokteran adalah mengobati, dengan dasar-dasar ke ilmuan yang di 16
Ibid
17
Audah, Abdul Qadir,“At-Tasyī’ al-Jinā’i al-Islāmiy Muqāranan bil QānūnilWad̩ ’iy, ali bahasa Hasan Basri, (Bogor:PT Kharisma Ilmu,2009), jus II : 135
10
dapatnya dari pendidikan berjenjangnya. para dokter terikat sumbah yaitu sumpah kedokteran, untuk mengabdikan dirinya terhadap masyarakat dan sesama makhluk Tuhan. Hal inilah yang mendasari bahwa seorang dokter tidak bisa mengelak dari kewajibannya sebagai dokter, untuk menyelamatkan hidup dan matinya makhluk insani didunia. Tindakan Malpraktik yang melekat pada profesi kedokteran yang selalu di identikkan dengan perbuatan kesalahan pada tindakan medis. Seorang dokter tidak bisa dikatakan Malpraktik dan tidak bisa dimintai pertanggung jawabannya bila memenuhi beberapa unsur dibawah ini:18 1. Seseorang yang melakukan pengobatan adalah dokter. 2. Perbuatannya dimaksudkan untuk mengobati dan di dasarkan atas niat yang baik. 3. Perbuatan di lakukan menurut aturan-aturan ilmu kedokteran. 4. Perbuatan tersebut di setujui oleh pasien atau orang yang menjadi wakilnya, seperti walinya. Dari pemaparan diatas, seorang yang melakukan pengobatan atau tindakan medis dan terjadi kesalahan yang menyebabkan kelukaan bahkan kematian, dapat dimintai pertanggung jawabannya bila ke empat faktor diatas tidak terpenuhi.
F. Metode Penelitian Penelitian
tentang
pemidanaan
profesi
kedokteran
dalam
kasus
pembahasan diatas, maka penyusun menggunakan metode penelitian sebagai berikut : 18
Ibid...hlm 187
11
1. jenis penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penilitian (library research), yaitu penelitian yang opjeknya merupakan pemikiran yang terdapat dalam buku-buku, dan jurnal-jurnal yang mempunyai relevansi dengan kajian ini. 2. Sifat penelitian Pemaparan penelitian ini bersifat deskriptik analitik.19 yaitu penelitian yang berusaha memberikan gambaran tentang pemidanaan malpraktek profesi kedokteran pada kasus dr ayu sasiary dan kawan-kawan dan kemudian ditinjau dan dianalisis darisudut pandang hukum islam (fikih jinayat). 3. Pendekatan Pendekatan yang penyusun gunakan dalam penelitian ini adalah : a. Pendekatan yuridis, yaitu cara pendekatan masalah yang diteliti dengan mendasarkan pada semua tata aturan perundang-undangan yang berlaku di indonesia yang mengatur masalah malpraktek pada profesi kedokteran. b. Pendekatan normatif, yaitu cara mengkaji objek penelitian dengan mencari serta menemukan aturan-aturan, norma-norma dan prinsipprinsip yang menjadi dasar hukum adanya malpraktek dalamp profesi kedokteran. 4. Teknik pengumpulan data Untuk menemukan data yang dapat mendukung pembahasan judul penelitian ini, maka penulis menggunakan metode dokumentasi, yaitu mencari 19
Deskriptik Analitik Adalah Penelitian Yang Bertujuan Untuk Menggambarkan Keadaan Fenomena Sosial, Praktek Dan ‘Urf (Kebiasaan) Yang Terdapat Dalam Masyarakat. Lihat Kontjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat, Cet. Ke-7 (Jakarta:Gramedia, 1995), Hlm,19.
12
data yang dapat berupa buku, surat kabar, majalah, transkrip, catatan, prasasti, notulen rapat, dan media online, serta varibel-variebel lain. Al-qur’an dan hadist yang merupakan sumber hukum islam, menjadi rujukan data primer dalam penelitian ini. Sedang data-data sekundernya, buku atau bahan-bahan pustaka lainnya yang ada relevansi sebagai penunjang pembahasan penelitian ini. 5. Analisis data Setelah semua data-data penujang telah ditemukan, selanjutnya maka penulis akan menganalisa data-data dengan menggunakan metode Induktif dan deduktif. a. Induktif, yaitu suatu metode yang dipakai untuk menganalisa, mempelajari data serta mengelolah kelompok data tertentu yang bersifat khusus, sehingga dapat diambil kesamaan untuk diambil kesimpulan umum. b. Deduktif, yakni pola pikir yang berangkat dari penalaran yang bersifat umum, kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
G. Sistematika pembahasan Untuk memudahkan dalam memaparkan keseluruhan pembahasan skripsi ini secara umum, maka penulis membagi keseluruhannya menjadi 5 (lima) bab, yaitu : Bab satu, adalah pendahuluan yang membuat latar belakang masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, kerangkat teoritik, metode penelitian serta sistematika pembahasan. Bagian ini merupakan bahasan awal
13
sebelum melangkah lebih jauh ke esensi objek penelitian, yang akan menjelaskan gambaran umum dari pembahasan Skripsi kedepannya. Bab dua, membahas teori umum tentang pidana islam (fikih jinayah) berkaitan profesi, terutama profesi kedokteran. Dengan sub-bab bahasan tentang pemidanaan suatu profesi, terutama profesi kedokteran. Bab tiga, menjelaskan tentangprofesi kedokteran, dengan sub-bab bahasan kode etik profesi kedokteran, kronologi kasus serta sub-bab bahasan tentang malapraktik. Bab empat,analisaperbuatan malapraktikditinjau melalui perspektif fikih jinayah (Studi kasus dugaan malapraktik dr. Dewa Ayu). Bab kelima. Pembahasan diakhiri dengan penutupyang berisi kesimpulan dan saran-saran, yang diharapkan dapat memberikan kesipulan yang jelas dari beberapa bagian sebelumnya.
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Setelah
melakukan
pembahasan
dan
analisa
pada
bab-bab
sebelumnya yang diangkat dalam skripsi ini. tibalah penyusun pada titik simpulan, adapun poin-poin kesimpulan tersebut ialah: 1. Setelah menganalisa fakta persidangan. tentang dugaan Malpraktik yang dilakukan oleh dr. Dewa Ayu dan dua koleganya pada persidangan PN Manado dan juga fakta persidangan MA. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa ketiga dokter tersebut tidak
melakukan tindakan Malpraktik. Ketiga dokter telah melakukan kewajibannya sebagai dokter dengan baik. Malpraktik kedokteran dititik beratkan sebagai pelanggaran SOP, yaitu menyalahi aturan ke ilmuan kedokteran bukan pada kesalahan administrasi. Perlu dipahami dokter berniat membantu bukan menyakiti apalagi membunuh. Bukan berarti seorang dokter tidak bisa dipidana, tentu bisa. Misalnya tindakan dokter mengobati penyakit yang bukan berdasarkan kompetensinya, bila terjadi kesalahan maka ia harus bertanggung jawab. Dapat di simpulkan seorang dokter melakukan kewajibannya sebagai ahli pengobatan, lalu terjadi hal-hal yang tidak diduga atau tidak diinginkan oleh dokter dan juga pasien. Maka dokter tidak bisa diminta pertanggung jawabanya bila syarat-syarat dibawah ini terpenuhi yaitu.
73
74
a. Orang yang melakukan pengobatan adalah dokter b. Perbuatan dimaksudkan untuk mengobati dan didasarkan atas niat yang baik c. Pekerjaan
yang
dilakukan
menurut
aturan-aturan
ilmu
Kedokteran. d. Disetujui oleh si pasien atau orang yang menjadi wakilnya, seperti wali (keluarga)
B. Saran Saran untuk menghadapi kemajuan zaman, dalam ilmu pengetahuan khususnya keilmuan kedokteran 1. Seorang dokter harus terus belajar untuk meningkatkan standar kesehatan di indonesia, dokter indonesia harus terus mengikuti perkembangan atau kemajuan dalam ilmu kedokteran dunia. Jangan sampai tertinggal oleh dokter-dokter diluar negri. Tidak sedikit orangorang memilih berobat diluar negri dari pada di dalam dalam negri, karena mereka menganggap standar mutu pelayanan medis di indonesia kurang bagus. Inilah yang menjadi tugas para dokter. 2. Dokter harus lebih ikhlas lagi dalam melakukan pengobatan, jangan hanya perdasarkan ke inginan materi saja. Dokter adalah pekerjaan yang mulia bila dilakukan dengan setulus hati, ramah, dan bersungguhsungguh dalam mengobati. Di indonesia sendiri belum ditentukan standar pelayanan medis baik sah di patuhi oleh para dokter. Inilah
75
yang menjadi alasan banyaknya dugaan-dugaan Malpraktik yang timbul. Ke depannya semoga ada standar yang baik untuk tindakan medis di indonesia.
Daftar Pustaka
A. Al-Qur’an Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta : Bumi Restu, 1974. Asshiddieqy,Hasby ,Tafsir Al-qur’an, Jakarta: Bulanbintang, juz II, 1966 B. Hadits Bukhari, Imam “Sahih Al-Bukhari, jus IV ali bahasa Ahmad Junaidi, Jakarta:Pustaka As-Sunnah,2010 cet-1 hlm, 1051 Daud, Abu, Sunah Abu Daud, Beirut: Dar al-Fikr, II, 1963 Majah, Ibnu, Sunah Ibnu Majah, Riyad: Maktabah al Ma’arif.
C. Fikih/Usul fikih Saebani, Beni ahmad, Filsafat Hukum Islam, bandung : pustakasetia, cet2007 Rusyd, Ibnu, Bidayatu’l –Mujtahid, Abdurrahman, ed al “terjemahan bidayatul mujtahid”, semarang Asy-syifa, cet ke 1, 1990. Munajat, Makhrus, Fikih Jinayah Hukum Pidana Islam, Pesantren Nawesea Press, 2010. Abu Zahrah, Muhammad, Usul al-Figh, Bairut:Darl fikr, 1337 D. Hukum Audah, Abdul Qadir, “At-Tasyī’ al-Jinā’i al-Islāmiy Muqāranan bil QānūnilWad̩ ’iy,”ali bahasa Hasan Basri, Bogor:PT Kharisma Ilmu, jus II, III, IV Ali, Zainuddin, “Hukum Pidana Islam”, Jakarta:Sinar Grafika, cet- 1, 2007 Chandrawila, DR. wila, Hukum Kedokteran, Bandung:Mandar maju,2001 Djazuli, Ahmad, “ Fikih Jinayah”, Jakarta: Raja Grafindo Persada,1997,
76
77
cet ke-2 Ghofur, Abdul, “Hukum Islam Dinamika Dan Perkembangannya Di Indonesia”Yogjakarta :Kreasi Total Media, 2008. Guwandi, J, “Hukum Dan Dokter”Jakarta:Sagung Seto,2008, cet-1 Moeljatno, Kitab Undan-Undang Hukum Pidana,jakarta: bumi aksara, cet ke- 18 1994. Ohoiwutun, Y.A. Triana, Bunga Rampai Hukum Kedokteran (Malang: Bayumedia publishing,2007) Puspita, Nonnyyogha, TanggungJawabHukumdanSangsibagiDokter, jilid 1, Jakarta :prestasipustaka, cet ke-2 Sofyan, Ahmadi, MalpraktekdanResikoMedicdalamKajianHukumPidana, Jakarta: prestasipustaka, cet 1,2005. Suryadhimirtha, Rinanto, Hukum Malpraktik Kedokteran,yogyakarta:Total media cetakan 1,2011 hlm. 19 Sumaryono, E,”Etika Profesi Hukum”Yogjakarta:kanisius, 1995
E. Lain-lain Al-Jauziah, Ibnu Qayim, “Praktek Kedokteran Nabi” ali bahaya Abu Firly , Yogjakarta:Hikam pustaka, 2010. Al-Jauziah, Ibnu Qayim, Sistem Kedoteran Nabi, alih bahasa Agil Husein, Semarang:Dina Utama Semarang, 2004,cet-1 AnasBurhanuddin, “Malpraktek Menurut Islam,” http://almanhaj.or.iddi akses 5 mei 2014 pukul 21:00 Bertens, K, “Etika Biomedis”, Yogyakarta:Kanisius 2011. Berkas Putusan Pengadilan Negeri Manado, (No. 90/Pid.B/2011/PN.Mdo). Berkas Putusan Mahkamah Agung ,(Nomor 365 K/ Pid/ 2012).
Kode Etik Kedokteran Indonesia,Yogyakarta:Rona Pancaran Ilmu, 2013, cet- 1
78
Kamus Kedokteran, Webster’s New World, ed 3, Jakarta : PT. Indeks 2010 ”Kamus Besar Bahasa Indonesia”,Jakarta:Balai Pustaka,2005, ed 3 cet ke Ma’luf, Luwis, Al-Munjid Fi al-Lughah wa al-A’lam, beirut, Dar el Masyriq, 1975
LAMPIRAN-LAMPIRAN TERJEMAHAN Hlm
F.N
23
13
24
25
26
29
30
31
15
16
18
24
26
28
34
32
35
34
TERJEMAHAN BAB II Wahai orang-orang yang beriman ! taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil amri (Pemeganf kekuasaan) diantara kamu. Sesungguhnya Allah telah menanggalkan dari umatku orang yang keliru, orang yang lupa dan apa yang dipaksakan padanya. Barang siapa yang terbunuh karena hartanya maka ia adalah sahid Tetapi barang siapa memperoleh maaf dari saudaranya, hendaklah diah mengikuti dengan baik, dan membayar diat (tebusan) kepadanya dengan baik pula. Barang siapa yang melakukan pengobatan dan sebelumnya tidak memiliki keahlian dokter maka ia harus bertanggung jawab Dan tidak patut bagi seorang yang beriman membunuh seorang yang beriman (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya), apa yang disengaja oleh hatimu. Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (AtTaurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak qisas) nya, Maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barang siapa yang melakukan pengobatan dan sebelumnya tidak memiliki keahlian dokter maka ia harus bertanggung I
jawab.
HLM
47
F.N
19
48
20
49
21
51
22
TERJEMAH BAB III Dari Anas, bahwa ia pernah ditanya perihal upah membekam. Maka ia menjawab, “Rasulullah Saw pernah dibekam oleh Abu Thaibah dan Beliau memberinya dua sha’ makanan Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri. Dan orang-orang yang memelihara amanat dan janjinya. Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kamu. Membunuh mereka itu sungguh suatu dosa yang besar. Dansembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukanNya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hambah sahaya yang kamu miliki. Sungguh, allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri.
52
23
Hlm
F.N
TERJEMAH BAB IV
56
1
Barang siapa yang melakukan pengobatan dan sebelumnya tidak memiliki keahlian dokter maka ia harus bertanggung jawab.
II
57
3
57
5
60
7
69
24
72
27
Dan tidak patut bagi seorang yang beriman membunuh seorang yang beriman (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya), apa yang disengaja oleh hatimu. Barang siapa yang melakukan pengobatan dan sebelumnya tidak memiliki keahlian dokter maka ia harus bertanggung jawab. Dan tidak patut bagi seorang yang beriman membunuh seorang yang beriman (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja). Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya), apa yang disengaja oleh hatimu.
III
CURRICULUM VITAE
Nama
: Trias Yudana
Tempat/ Tanggal Lahir
: Palembang, 17 Oktober 1990
Alamat
: Jln Rawas II No 594 Rt/Rw 09/02 Kec. Sako Kenten Kel. smatang borang Palembang (SUMSEL)
No Hp
: 081234077723
Nama Orang Tua Ayah
: Syarifuddin
Ibu
: Rosdiana
Alamat
: Palembang (SUMSEL)
Riwayat Catatan Pendidikan Formal - Sekolah Dasar Negeri 404
: Tahun 1996-2002
- Pondok Modern Darussalam Gontor
: Tahun 2002-2005
- Pondok Modern Darussalam Gontor
: Tahun 2005-2009
IV
ep u
b
hk am
1 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Manado yang memeriksa dan mengadili perkara pidana pada
tingkat pertama dengan acara pemeriksaan biasa telah menjatuhkan putusan sebagai
gu
berikut dalam perkara Terdakwa-Terdakwa : 1
Nama lengkap
Umur/tanggal lahir
: 35 tahun/23 April 1975 ;
Jenis kelamin
: Perempuan ;
Kebangsaan
: Indonesia ;
Tempat tinggal
: Jalan Parigi VII No.10 Kecamatan Malalayang Kota Manado ;
Agama
: Hindu ;
Pekerjaan
: dokter ;
Pendidikan
: dokter spesialis kebidanan dan kandungan ;
ep
Nama lengkap : dr.HENDRY SIMANJUNTAK ; :RIau ;
Umur/tanggal lahir
: 35 tahun/14 Juli 1975 ;
Jenis kelamin
: laki-laki;
Kebangsaan
: Indonesia ;
A gu ng
R
Tempat lahir
: Kelurahan Malalayang Satu Barat lingkungan I Kecamatan Malalayang Kota Manado ;
Agama
: Kristen Protestan ;
Pekerjaan
: dokter
Pendidikan
: dokter spesialis kebidanan dan kandungan ;
Nama lengkap
Tempat lahir
: Sorong ;
Umur tanggal lahir
: 28 tahun/14 Januari 1983 ;
Jenis kelamin
: laki-laki ;
ah
: Indonesia ;
Tempat tinggal
: Kelurahan Bahu lingkungan I Kec. Malalayang Kota Manado ;
Agama
: Kristen Protestan ;
Pekerjaan
: dokter ;
Pendidikan
: dokter spesialis kebidanan dan kandungan ;
ep
es
Para Terdakwa tidak ditahan ;
ub
Kebangsaan
R
m ka
: dr. HENDY SIAGIAN ;
lik
3
In do ne si
2
ub lik
: Denpasar ;
A ah am
ah k
: dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI ;
Tempat lahir
Tempat tinggal
Para Terdakw dalam persidangan perkara ini didampingi Penasehat Hukum : WEMPIE POTALE, SH.MH ;
2
ROMMY POLI, SH ;
on In d
A
gu
ng
1
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
P U T U S A N NO.90/PID.B/2011/PN.MDO
Halaman 1
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id Keduanya Advokat/Pengacara berkantor di Facific law Office beralamat di Jalan
R
Bumi Nyiur No.101 Kelurahan Bumi Nyiur Manado Sulawesi Utara, berdasarkan Surat Kuasa No.07/SK-PLO/III/2011 tanggal 28 Maret 2011 dan surat kuasa
ng
tersebut telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Manado pada tanggal 29 Maret 2011 No.122/SK/2011 ; Pengadilan Ngeri tersebut ;
•
Telah membaca penetapan Ketua Pengadilan Negeri Manado tanggal 10 Maret
gu
•
A
2011 No.90/Pid.B/2011/PN.Mdo, tentang penunjukan Majelis Hakim yang
•
Telah membaca penetapan Ketua Majelis Hakim tanggal 10 Maret 2011 tentang
ub lik
ah
penetapan hari sidang yang pertama ; •
Telah membaca berkas perkara yang bersangkutan ;
•
Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan para Terdakwa dipersidangan ;
•
Telah melihat alat bukti lainnya dipersidangan ;
•
Telah
mendengar
pula
pembacaan
tuntutan
Jaksa
Penuntut
Umum
ep
am
ah k
memeriksa dan mengadili perkara ini ;
No.reg.Perk :PDM-43/M.Ndo/Ep.1/09/2010 tanggal 8 Agustus 2011 yang pada pokoknya memintakan supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
In do ne si
1
R
perkara ini dapat memutuskan sebagai berikut :
Menyatakan para Terdakwa masing-masing dr.DEWA AYU SASIARY PRAWANI
A gu ng
(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III), terbukti secara sah dan meyakinkan, telah bersalah
melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam pasal 359 KUHP jo pasal
55 ayat (1) ke-1 KUHP ;
2
Menjatuhkan hukuman terhadap para Terdakwa, masing-masing dr.DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II)
dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III), dengan pidana penjara selama 10
lik
Menyatakan barang bukti berupa :
Berkas catatan medis No.cm.041969 atas nama SISKA MAKATEY terdiri dari : •
PT. Asuransi Kesehatan Indonesia ;
•
Results Siska Yulin Makatey ;
•
Surat pernyataan telah dirawat ;
•
Rekam jantung Siska Makatey 2004 ;
•
Surat konsul 10 April 2010 ;
•
RSU Prof Kandou Manado (poliklinik
es on
obstetri status obstetrikus ;
In d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
m
3
ub
ah
(sepuluh) bulan
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
ep u
b
hk am
3 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Catatan pemasukan dan pengeluaran
gu
ng
R
cairan form 0014 ;
•
Instruksi post operasi ;
•
Surat konsul ke bagian anastesiologi ;
•
Rekam jantung ;
•
Laporan operasi ;
•
Kurva suhu dan nadi, serta catatan khusus ;
A
In do ne si a
•
•
Dinas
kesehatan
Kota
Manado
ub lik
ah
Puskesmas Bahu/surat rujukan ibu hamil atas nama Siska Makatey ;
•
Ringkasan masuk dan keluar Siska
am
Makatey ;
•
Lembaran masuk dan keluar Siska Klinical Patway Siska Makatey ;
•
Surat persetujuan tindakan khusus dan persetujuan
dan
anastesi tanggal 10 April 2010 ; •
Diaknosa akhir Siska Makatey ;
•
Resume keluar Siska Makatey ;
•
Surat
pengantar
pulang
catatan) ;
(tidak
ada
•
Iktisar waktu pulang (tidak ada catatan ) ;
•
Anamnesis utama Siska Makatey ;
•
Anamnesis kebidanan Siska makatey ;
•
Pemeriksaan
•
I
Siska
kebidanan
II
Siska
kebidanan
ub
Makatey ;
m
pembedahan
lik
A gu ng ah
surat
In do ne si
•
R
ah k
ep
Makatey ;
Pemeriksaan
•
Resume masuk Siska Makatey ;
•
Portograf Siska Makatey ; Lembaran observasi persalinan Siska Makatey ;
on In d
A
gu
ng
M
•
es
R
ah
ep
ka
Makatey ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 3
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Lembaran observasi persalinan Siska
In do ne si a
•
R
Makatey ;
•
Lembaran observasi persalinan Siska
gu
ng
Makatey ; •
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
•
Laporan persalinan IIa Siska Makatey ;
•
Lembaran catatan harian dokter (tidak ada catatan) ;
A
•
Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak
•
Catatan pemasukan dan pengeluaran
ub lik
ah
ada catatan) ;
cairan (tidak ada catatan) ;
am
•
Hasil pemeriksaan radiologi kedokteran nuklir, dan lain-lain(tidak ada catatan) Nifas (tidak ada catatan) ;
ah k
ep
• •
Catatan perawat intensif (tidak ada
Catatan dan instruksi dokter (tidak ada catatan) ;
•
In do ne si
•
Pelaksanaan
proses
keperawatan
pengkajian data (tidak ada catatan) ; •
Lembaran untuk penempelan surat (tidak ada catatan) ;
•
Catatan obat oral dan per –enteral (tidak ada catatan) ;
•
Catatan perawat bidan (Siska Makatey ) ;
•
1(satu)
lik
ah
A gu ng
R
catatan) ;
lembar
foto
copy
sertifikat
ub
m
kompetensi dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI yang telah dilegalisir oleh 1(satu)
ep
lembar
A
gu
•
copy
dr.
sertifikat HENDRY
SIMANJUNTAK yang telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri Manado ; 1(satu)
lembar
foto
copy
es
ng
M
R
ah
kompetensi
foto
sertifikat
kompetensi dr. HENDY SIAGIAN yang
on
•
In d
ka
Pengadilan Negeri Manado ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
ep u
b
hk am
5 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri
R
Manado ;
Tetap dilampirkan dalam berkas perkara ;
Menetapkan agar kepada para Terdakwa dibebani membayar biaya perkara masing-
ng
4
masing sebesar Rp.3.000.-(tiga ribu rupiah) ; •
Telah mendengar pembelaan penasehat
gu
hukum tertanggal 15 Agustus 2011 No.012/PLO/VIII/2011
pada
pokoknya menyatakan :
A 1
yang
Menyatakan Terdakwa I dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II dr.
didakwakan
dalam
pasal
359
ub lik
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana yang KUHP jo
pasal
55
ayat
(1) ke-1
;
……………………………………………….... 2
Membebaskan Terdakwa I dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II dr. HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDY SIAGIAN, dari segala
ep
ah k
am
ah
HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDY SIAGIAN, tidak
tuntutan
hukum
(vrijspraak)
;
……………………………………………………………………………….
In do ne si
Menyatakan terhadap barang bukti yang diajukan dalam persidangan berupa :
R
3
•
PT ASURANSI Kesehatan Indonesia ;
•
Results Siska Julin Makatey ;
•
Rekam jantung Siska Makatey 2004 ;
•
Surat konsul 10 April 2010 ;
•
RSU. Prof. Kandou Manado (poliklinik obstetri) obstetrikus ;
•
Catatan pemasukan dan pengeluaran
lik
ah
A gu ng
Berkas catatan medis No.CM.041969 atas nama Siska Makatey terdiri dari :
Instruksi Pos operasi ;
•
Surat konsul ke bagian anastesiologi ;
•
Rekam jantung ;
•
Laporan operasi ;
•
Kurva suhu dan nadi, serta catatan
ub
•
A
kesehatan
Kota
Manado
es
Dinas
Puskesmas Bahu/surat rujukan ibu hamil atas nama Siska Makatey ;
on
gu
ng
M
•
khusus ;
In d
R
ah
ep
ka
m
cairan form : 0014 ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 5
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Ringkasan masuk dan keluar Siska
R
Makatey ;
•
Lembaran masuk dan keluar Siska
ng
Makatey ;
gu
In do ne si a
•
•
Clinical patway Siska Makatey ;
•
Surat persetujuan tindakan khusus dan surat
persetujuan
pembedahan
dan
•
Diaknosa akhir Siska Makatey ;
•
Resume keluar Siska Makatey ;
•
Surat
pengantar
pulang
(tidak
ub lik
ah
A
anastesi tanggal 10 April 2010 ;
ada
catatan) ;
•
Anamnesis utama Siska Makatey ; Anamnesis kebidanan Siska Makatey ;
ep
kebidanan
•
kebidanan
ah
A gu ng
R
•
Pemeriksaan
I
Siska
Makatey ;
In do ne si
ah k
•
Iktisar waktu pulang ;
Pemeriksaan Makatey ;
II
Siska
•
Resume masuk Siska Makatey ;
•
Partograf Siska Makatey ;
•
Lembaran obseravasi persalinan Siska Makatey ;
•
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
•
Lapoan persalinan II Siska Makatey ;
•
Lembarana catatan harian dokter (tidak
lik
am
•
ada catatan) ;
Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak
ub
m
•
ka
ada catatan) ;
Catatan pemasukan dan pengeluaran
ep
•
cairan (tidak ada catatan) ; nuklir dll (tidak ada catatan) ; Nifas (tidak ada catatan) ;
on In d
A
gu
ng
M
•
Hasil pemeriksaan radiologi kedokteran
es
R
ah
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 6
ep u
b
hk am
7 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
•
In do ne si a
R
catatan) ;
•
Catatan dan instruksi dokter (tidak ada
ng
catatan) ; •
Pelaksanaan
proses
keperawatan
gu
pengkajian data (tidak ada catatan); •
Lembaran untuk penempelan surat (tidak ada catatan) ;
A
•
Catatan obat oral dan per-enternal (tidak ada catatan) ;
•
Catatan perawat bidan (Siska Makatey) ;
ub lik
ah
•
1(satu) lembar foto copy Sertifikat
am
kompetensi dr. Hendry Simanjuntak yang telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri
ep
Manado ;
ah k
•
1(satu) lembar foto copy Sertifikat kompetensi dr. Hendy Siagian yang telah oleh
Pengadilan
A gu ng 4
Negeri
In do ne si
R
dilegalisir Manado ;
Dikembalikan kepada yang berhak ;
Memulihkan hak Terdakwa I dr.DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II
dr. HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDY SIAGIAN dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya dalam keadaan semula ;
Membebankan biaya perkara kepada Negara ; •
Jaksa
dan Duplik Penasehat Hukum Terdakwa
lik
secara lisan dipersidangan pada tanggal 25 Agustus 2011 yang menyatakan
ub
m
masing-masing tetap pada tuntutannya dan pembelaannya ; Menimbang, bahwa para Terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa dengan bentuk dakwaan sebagai berikut : Kesatu
ep
R
Primair
es
ka
Telah mendengar pula Replik
Penuntut Umum tertanggal 25 Agustus
ah
5
----- Bahwa para terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
In d
A
gu
(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada hari
on
ng
(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Catatan perawat intensif (tidak ada
Halaman 7
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2010, bertempat di Ruangan Operasi Rumah Sakit
Umum Prof. Dr. R. D. Kandouw Malalayang Kota Manado atau setidak-tidaknya pada
ng
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Manado, telah melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan perbuatan yang karena
kealpaannya menyebabkan matinya orang lain yaitu korban SISKA MAKATEY,
gu
perbuatan tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai berikut :--------------------
A
----- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, dr. DEWA AYU
SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr.
ub lik
ah
HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter pada Rumah Sakit Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado melakukan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA operasi kemudian dilakukan tindakan Asepsi anti septis pada dinding perut dan sekitarnya, selanjutnya korban ditutup dengan kain operasi kecuali pada lapangan operasi dan saat itu korban
telah
dilakukan
pembiusan
ep
ah k
am
MAKATEY yaitu pada saat korban SISKA MAKATEY sudah tidur terlentang di atas meja
total.----------------------------------------------------------------------------
In do ne si
R
----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) mengiris dinding perut lapis demi lapis sampai pada rahim milik korban kemudian bayi yang berada di dalam
A gu ng
rahim korban diangkat dan setelah bayi diangkat dari dalam rahim korban, rahim korban dijahit sampai tidak terdapat pedarahan lagi dan dibersihkan dari bekuan darah, selanjutnya
dinding
perut
milik
dijahit.--------------------------------------------------------------------------
korban
----- Bahwa saat operasi dilakukan, dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) sebagai
asisten operator I (satu) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai asisten operator
II (dua) membantu untuk memperjelas lapangan operasi yang dilakukan oleh dr. DEWA
lik
ah
AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) sebagai pelaksana operasi/ operator yang
memotong, menggunting dan menjahit agar lapangan operasi bisa terlihat agar
ub
melakukan operasi.--
----- Bahwa pada saat sebelum operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban dilakukan para terdakwa tidak pernah menyampaikan kepada pihak keluarga korban
ep
ka
m
mempermudah operator yaitu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) dalam
tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi
R
terhadap diri korban jika operasi CITO SECSIO SESARIA tersebut dilakukan terhadap diri
es
korban dan para terdakwa sebagai dokter yang melaksanakan operasi CITO SECSIO
ng
SESARIA terhadap diri korban tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti
on In d
A
gu
pemeriksaan jantung, foto rontgen dada dan pemeriksaan penunjang lainnya sedangkan
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id Sabtu tanggal 10 April 2010, pada waktu kurang lebih pukul 22.00 Wita atau setidak-
Halaman 8
ep u
b
hk am
9 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
yaitu menunjukkan angka 160/70 (seratus enam puluh per tujuh puluh) dan pada waktu
kurang lebih pukul 20.10 Wita, hal tersebut telah disampaikan oleh saksi dr. HERMANUS
ng
J. LALENOH, Sp. An pada bagian Anestesi melalui jawaban konsul kepada bagian
kebidanan bahwa pada prinsipnya disetujui untuk dilaksanakan pembedahan dengan anestesi resiko tinggi, oleh karena itu mohon dijelaskan kepada keluarga segala
gu
kemungkinan yang bisa terjadi, tetapi pemeriksaan jantung terhadap korban dilaksanakan setelah pelaksanaan operasi selesai dilakukan kemudian pemeriksaan jantung tersebut
A
dilakukan setelah dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) melaporkan kepada
saksi NAJOAN NAN WARAOUW sebagai Konsultan Jaga Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan bahwa nadi korban 180 (seratus delapan puluh) x permenit dan saat
ub lik
ah
itu saksi NAJOAN NAN WARAOUW menanyakan kepada dr. DEWA AYU SASIARY
Graf atau Rekam Jantung) terhadap diri korban, selanjutnya dijawab oleh dr. DEWA AYU
SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) tentang hasil pemeriksaan adalah Ventrikel Tachy Kardi (denyut jantung sangat cepat) dan saksi NAJOAN NAN WARAOUW mengatakan bahwa denyut nadi 180 (seratus delapan puluh) x permenit bukan Ventrikel Tachy Kardi (denyut
jantung
sangat
ep
ah k
am
PRAWANI (Terdakwa I) jika telah dilakukan pemeriksaan jantung/ EKG (Elektri Kardio
cepat)
tetapi
Fibrilasi
(kelainan
irama
In do ne si
R
jantung).------------------------------------------------------------------------------------------ Bahwa berdasarkan hasil rekam medis No. 041969 (nol empat satu sembilan enam
A gu ng
sembilan) yang telah dibaca oleh saksi ahli dr. ERWIN GIDION KRISTANTO, SH. Sp F
bahwa pada saat korban masuk RSU (Rumah Sakit Umum) Prof. R. D. Kandou Manado, keadaan
umum
korban
adalah
lemah
dan
status
penyakit
berat.---------------------------
korban
adalah
----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter
dalam melaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA
lik
ah
MAKATEY, lalai dalam menangani korban pada saat masih hidup dan saat pelaksaanaan
fungsi
paru
dan
selanjutnya
ub
kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan mengakibatkan
kegagalan
fungsi
jantung.----------------------------------------------------------------
ep
ka
m
operasi sehingga terhadap diri korban terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik
----- Bahwa akibat perbuatan dari para terdakwa, korban SISKA MAKATEY meninggal dunia berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou
es
R
Manado No. 61 / VER / IKF / FK / K / VI / 2010, tanggal 26 April 2010 dan
In d
A
on
Korban telah diawetkan dengan larutan formalin, melalui nadi besar paha kanan;
gu
•
ng
ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH, SpF, DFM yang menyatakan bahwa :
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id tekanan darah pada saat sebelum korban dianestesi/ dilakukan pembiusan, sedikit tinggi
Halaman 9
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
pada tubuh korban setelah kematian (Thanatologi) sebagai dasar penilaian,
terhambat dengan adanya pengawetan jenazah. Sesuai dengan besarnya rahim
ng
dapat menyatakan korban meninggal dalam hari pertama setelah melahirkan; •
Tanda kekerasan yang ditemukan pada pemeriksaan tubuh korban :
gu
a
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (a) adalah kekerasan tumpul sesuai dengan tanda jejas sungkup alat bantu pernapasan.
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (b) dan pasal dua angka romawi ayat tiga
A
b
ub lik
c
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (c) adalah kekerasan tajam sesuai dengan tanda perawatan medis sewaktu korban hidup.
d
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (d) adalah kekerasan tajam sesuai tanda perawatan pengawetan jenazah. •
ep
ah k
am
ah
adalah kekerasan tajam sesuai tindakan medik dalam operasi persalinan.
Udara yang ditemukan pada bilik kanan jantung korban, masuk melalui pembuluh darah balik yang terbuka pada saat korban masih hidup. Pembuluh darah balik
A gu ng
dan dapat terjadi akibat komplikasi dari persalinan itu sendiri.
In do ne si
R
yang terbuka pada korban terjadi pada pemberian cairan obat-obatan atau infus,
•
Sebab kematian si korban adalah akibat masuknya udara ke dalam bilik kanan
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan
fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung (VER
terlampir
dalam
berkas
perkara).-----------------------------------------------------------------------------------------
--------------
KUHP
Jis.
Pasal
361
KUHP,
Pasal
(1)
ke-
1
ub
ayat
Subsidair
ep
----- Bahwa para terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada hari
R
ka
m
KUHP.----------------------------------------------
55
lik
ah
-------Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 359
es
Sabtu tanggal 10 April 2010, pada waktu kurang lebih pukul 22.00 Wita atau setidaktidaknya pada waktu lain dalam tahun 2010, bertempat di Ruangan Operasi rumah Sakit
on In d
A
gu
ng
Umum Prof. Dr. R. D. Kandouw Malalayang Kota Manado atau setidak-tidaknya pada
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id • Lama kematian si korban tidak dapat ditentukan, oleh karena proses perubahan
Halaman 10
ep u
b
hk am
11 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
telah melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan perbuatan yang karena
kealpaannya menyebabkan matinya orang lain yaitu korban SISKA MAKATEY,
ng
perbuatan tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai berikut :--------------------
gu
----- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr.
HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter pada Rumah Sakit Prof. Dr. R. D.
A
Kandou Manado melakukan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA MAKATEY yaitu pada saat korban SISKA MAKATEY sudah tidur terlentang di atas meja
ub lik
ah
operasi kemudian dilakukan tindakan Asepsi anti septis pada dinding perut dan sekitarnya,
selanjutnya korban ditutup dengan kain operasi kecuali pada lapangan operasi dan saat itu telah
dilakukan
pembiusan
total.----------------------------------------------------------------------------
----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) mengiris dinding perut lapis demi lapis sampai pada rahim milik korban kemudian bayi yang berada di dalam
ep
ah k
am
korban
rahim korban diangkat dan setelah bayi diangkat dari dalam rahim korban, rahim korban dinding
perut
milik
A gu ng
dijahit.--------------------------------------------------------------------------
In do ne si
selanjutnya
R
dijahit sampai tidak terdapat pedarahan lagi dan dibersihkan dari bekuan darah, korban
----- Bahwa saat operasi dilakukan, dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) sebagai
asisten operator I (satu) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai asisten operator
II (dua) membantu untuk memperjelas lapangan operasi yang dilakukan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) sebagai pelaksana operasi/ operator yang memotong, menggunting dan menjahit agar lapangan operasi bisa terlihat agar
mempermudah operator yaitu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) dalam
lik
ah
melakukan operasi.--
ub
dilakukan para terdakwa tidak pernah menyampaikan kepada pihak keluarga korban tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi terhadap diri korban jika operasi CITO SECSIO SESARIA tersebut dilakukan terhadap diri
korban dan para terdakwa sebagai dokter yang melaksanakan operasi CITO SECSIO
ep
ka
m
----- Bahwa pada saat sebelum operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban
SESARIA terhadap diri korban tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti
R
pemeriksaan jantung, foto rontgen dada dan pemeriksaan penunjang lainnya sedangkan
es
tekanan darah pada saat sebelum korban dianestesi/ dilakukan pembiusan, sedikit tinggi
ng
yaitu menunjukkan angka 160/70 (seratus enam puluh per tujuh puluh) dan pada waktu
on In d
A
gu
kurang lebih pukul 20.10 Wita, hal tersebut telah disampaikan oleh saksi dr. HERMANUS
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id suatu tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Manado,
Halaman 11
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id J. LALENOH, Sp. An pada bagian Anestesi melalui jawaban konsul kepada bagian
R
kebidanan bahwa pada prinsipnya disetujui untuk dilaksanakan pembedahan dengan anestesi resiko tinggi, oleh karena itu mohon dijelaskan kepada keluarga segala
ng
kemungkinan yang bisa terjadi, tetapi pemeriksaan jantung terhadap korban dilaksanakan setelah pelaksanaan operasi selesai dilakukan kemudian pemeriksaan jantung tersebut dilakukan setelah dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) melaporkan kepada
gu
saksi NAJOAN NAN WARAOUW sebagai Konsultan Jaga Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan bahwa nadi korban 180 (seratus delapan puluh) x permenit dan saat
A
itu saksi NAJOAN NAN WARAOUW menanyakan kepada dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) jika telah dilakukan pemeriksaan jantung/ EKG (Elektri Kardio
Graf atau Rekam Jantung) terhadap diri korban, selanjutnya dijawab oleh dr. DEWA AYU
ub lik
ah
SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) tentang hasil pemeriksaan adalah Ventrikel Tachy bahwa denyut nadi 180 (seratus delapan puluh) x permenit bukan Ventrikel Tachy Kardi (denyut jantung sangat cepat) tetapi Fibrilasi (kelainan irama jantung) dan saksi NAJOAN NAN WARAOUW mengatakan bahwa kondisi pasien (korban SISKA MAKATEY) jelek dan pasti akan meninggal.----------------------------------
ep
ah k
am
Kardi (denyut jantung sangat cepat) dan saksi NAJOAN NAN WARAOUW mengatakan
----- Bahwa berdasarkan hasil rekam medis No. 041969 (nol empat satu sembilan enam
In do ne si
R
sembilan) yang telah dibaca oleh saksi ahli dr. ERWIN GIDION KRISTANTO, SH. Sp F
bahwa pada saat korban masuk RSU (Rumah Sakit Umum) Prof. R. D. Kandou Manado, umum
korban
adalah
A gu ng
keadaan
lemah
dan
status
penyakit
berat.---------------------------
korban
adalah
----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter
dalam melaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA MAKATEY, lalai dalam menangani korban pada saat masih hidup dan saat pelaksaanaan
operasi sehingga terhadap diri korban terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik paru
dan
selanjutnya
mengakibatkan
kegagalan
fungsi
ub
jantung.----------------------------------------------------------------
----- Bahwa akibat perbuatan dari para terdakwa, korban SISKA MAKATEY meninggal
ep
dunia berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou Manado No. 61 / VER / IKF / FK / K / VI / 2010, tanggal 26 April 2010 dan
Korban telah diawetkan dengan larutan formalin, melalui nadi besar paha kanan;
In d
on
ng gu A
es
•
R
ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH, SpF, DFM yang menyatakan bahwa :
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
fungsi
lik
ah
kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan
Halaman 12
ep u
b
hk am
13 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
pada tubuh korban setelah kematian (Thanatologi) sebagai dasar penilaian,
terhambat dengan adanya pengawetan jenazah. Sesuai dengan besarnya rahim
ng
dapat menyatakan korban meninggal dalam hari pertama setelah melahirkan; •
Tanda kekerasan yang ditemukan pada pemeriksaan tubuh korban :
gu
e
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (a) adalah kekerasan tumpul sesuai dengan tanda jejas sungkup alat bantu pernapasan.
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (b) dan pasal dua angka romawi ayat tiga
A
f
ub lik
g
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (c) adalah kekerasan tajam sesuai dengan tanda perawatan medis sewaktu korban hidup.
h
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (d) adalah kekerasan tajam sesuai tanda perawatan pengawetan jenazah. •
ep
ah k
am
ah
adalah kekerasan tajam sesuai tindakan medik dalam operasi persalinan.
Udara yang ditemukan pada bilik kanan jantung korban, masuk melalui pembuluh darah balik yang terbuka pada saat korban masih hidup. Pembuluh darah balik
A gu ng
dan dapat terjadi akibat komplikasi dari persalinan itu sendiri.
In do ne si
R
yang terbuka pada korban terjadi pada pemberian cairan obat-obatan atau infus,
•
Sebab kematian si korban adalah akibat masuknya udara ke dalam bilik kanan
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan
fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung (VER
terlampir
dalam
berkas
perkara).-----------------------------------------------------------------------------------------
--------------
KUHP
Jo.
Pasal
55
ayat
lik
ah
-------Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 359 (1)
ke-
1
ub
Atau Kedua
ep
ka
m
KUHP.--------------------------------------------------------------------
----- Bahwa para terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
R
(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada waktu
es
dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Kesatu di atas, dengan sengaja telah
on In d
A
gu
ng
melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan praktik kedokteran tanpa
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id • Lama kematian si korban tidak dapat ditentukan, oleh karena proses perubahan
Halaman 13
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
dan uraian kejadian sebagai berikut :
----- Bahwa pada saat korban SISKA MAKATEY sudah tidur terlentang di atas meja
ng
operasi kemudian dilakukan Asepsi anti septis pada dinding perut dan sekitarnya,
selanjutnya korban ditutup dengan kain operasi kecuali pada lapangan operasi dan saat itu korban
telah
dilakukan
pembiusan
gu
total.----------------------------------------------------------------------------
----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) mengiris dinding perut
A
lapis demi lapis sampai pada rahim milik korban kemudian bayi yang berada di dalam
rahim korban diangkat dan setelah bayi diangkat dari dalam rahim korban, rahim korban selanjutnya
ub lik
ah
dijahit sampai tidak terdapat pedarahan lagi dan dibersihkan dari bekuan darah, dinding
perut
milik
korban
----- Bahwa saat operasi dilakukan, dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) sebagai asisten I (satu) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai asisten II (dua) membantu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) sebagai pelaksana operasi
ep
ah k
am
dijahit.--------------------------------------------------------------------------
yang memotong, menggunting dan menjahit agar lapangan operasi bisa terlihat untuk melakukan
In do ne si
R
mempermudah operator yaitu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) dalam
A gu ng
operasi.---------------------------------------------------------------------------------------------
----- Bahwa pada saat sebelum operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban dilakukan, para terdakwa tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan jantung, foto rontgen dada dan lain-lain sedangkan tekanan darah pada saat sebelum
korban dianestesi/ dilakukan pembiusan, sedikit tinggi yaitu menunjukkan angka 160/70 (seratus enam puluh per tujuh puluh) dan pemeriksaan jantung terhadap korban dilaksanakan setelah pelaksanaan operasi selesai dilakukan kemudian pemeriksaan jantung
lik
ah
tersebut dilakukan setelah dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) melaporkan
kepada saksi NAJOAN NAN WARAOUW sebagai Konsultan Jaga Bagian Kebidanan dan
ub
itu saksi NAJOAN NAN WARAOUW menanyakan kepada dr. DEWA AYU SASIARY
PRAWANI (Terdakwa I) jika telah dilakukan pemeriksaan jantung/ EKG (Elektri Kardio Graf atau Rekam Jantung) terhadap diri korban, selanjutnya dijawab oleh dr. DEWA AYU
ep
ka
m
Penyakit Kandungan bahwa nadi korban 180 (seratus delapan puluh) x permenit dan saat
SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) tentang hasil pemeriksaan adalah Ventrikel Tachy Kardi (denyut jantung sangat cepat) dan saksi NAJOAN NAN WARAOUW mengatakan jantung
sangat
cepat)
tetapi
Fibrilasi
(kelainan
es
(denyut
R
bahwa denyut nadi 180 (seratus delapan puluh) x permenit bukan Ventrikel Tachy Kardi irama
on In d
A
gu
ng
jantung).-----------------------------------------------
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id memiliki surat izin praktik (SIP), perbuatan tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara
Halaman 14
ep u
b
hk am
15 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id ----- Bahwa berdasarkan hasil rekam medis No. 041969 (nol empat satu sembilan enam
R
sembilan) yang telah dibaca oleh saksi ahli dr. ERWIN GIDION KRISTANTO, SH. Sp F
bahwa pada saat korban masuk RSU (Rumah Sakit Umum) Prof. R. D. Kandou Manado, umum
korban
adalah
lemah
dan
status
penyakit
ng
keadaan
berat.---------------------------
korban
adalah
gu
----- Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) dalam
melaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA MAKATEY, para
A
terdakwa hanya memiliki sertipikat kompetensi tetapi para terdakwa tidak mempunyai Surat Ijin Praktik (SIP) kedokteran dan tidak terdapat pelimpahan/ persetujuan untuk
ub lik
ah
melakukan suatu tindakan kedokteran secara tertulis dari dokter spesialis yang memiliki
Surat Ijin Praktik (SIP) kedokteran/ yang berhak memberikan persetujuan sedangkan untuk terdakwa terhadap diri korban, para terdakwa harus memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) kedokteran.------------------
----- Bahwa akibat perbuatan dari para terdakwa, korban SISKA MAKATEY meninggal
ep
ah k
am
melakukan tindakan praktik kedokteran termasuk operasi CITO yang dilakukan oleh para
dunia berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou
In do ne si
R
Manado No. 61 / VER / IKF / FK / K / VI / 2010, tanggal 26 April 2010 dan ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH, SpF, DFM yang menyatakan bahwa : Korban telah diawetkan dengan larutan formalin, melalui nadi besar paha kanan;
•
Lama kematian si korban tidak dapat ditentukan, oleh karena proses perubahan
A gu ng
•
pada tubuh korban
setelah
kematian (Thanatologi) sebagai dasar penilaian,
terhambat dengan adanya pengawetan jenazah. Sesuai dengan besarnya rahim
dapat menyatakan korban meninggal dalam hari pertama setelah melahirkan;
a
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (a) adalah kekerasan tumpul sesuai
ub
dengan tanda jejas sungkup alat bantu pernapasan. b
lik
Tanda kekerasan yang ditemukan pada pemeriksaan tubuh korban :
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (b) dan pasal dua angka romawi ayat
c
ep
tiga adalah kekerasan tajam sesuai tindakan medik dalam operasi persalinan. Pada pasal satu angka romawi ayat empat (c) adalah kekerasan tajam sesuai
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (d) adalah kekerasan tajam sesuai
es
d
R
dengan tanda perawatan medis sewaktu korban hidup.
tanda perawatan pengawetan jenazah.
on In d
A
gu
ng
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
•
Halaman 15
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
darah balik yang terbuka pada saat korban masih hidup. Pembuluh darah balik
yang terbuka pada korban terjadi pada pemberian cairan obat-obatan atau infus,
•
ng
dan dapat terjadi akibat komplikasi dari persalinan itu sendiri.
Sebab kematian si korban adalah akibat masuknya udara ke dalam bilik kanan
gu
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan
fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung (VER
terlampir
dalam
berkas
A
perkara).-----------------------------------------------------------------------------------------
ub lik
ah
--------------
-------Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 76 Kedokteran
Jo.
Nomor
Pasal
29
Tahun
55
2004 tentang
ayat
(1)
ke-
Praktik 1
KUHP .----------------------------------------------------------Atau
ep
ah k
am
Undang-undang Republik Indonesia
Ketiga
In do ne si
R
Primair
----- Bahwa para terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
A gu ng
(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Kesatu dan Kedua di atas, telah
melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan perbuatan membuat secara palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau
pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal,
dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut
seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu dan jika pemakaian tersebut dapat
lik
ah
menimbulkan kerugian, perbuatan tersebut dilakukan para terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai berikut :
ub
SESARIA pada waktu kurang lebih pukul 18.30 Wita terhadap korban SISKA MAKATEY, dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) menyerahkan surat persetujuan tindakan khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi kepada korban SISKA MAKATEY untuk
ep
ka
m
----- Bahwa berawal setelah terdapat indikasi untuk dilakukan operasi CITO SECSIO
ditandatangani oleh korban yang disaksikan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
R
(Terdakwa I) dari jarak kurang lebih 7 (tujuh) meter, dr. HENDRY SIMANJUNTAK
es
(Terdakwa II) dan saksi dr. HELMI kemudian berdasarkan surat persetujuan tindakan
ng
khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi tersebut, dr. DEWA AYU SASIARY
on In d
A
gu
PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id • Udara yang ditemukan pada bilik kanan jantung korban, masuk melalui pembuluh
Halaman 16
R
korban.-----------------
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id SIAGIAN (Terdakwa III) melakukan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri
----- Bahwa setelah dilaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri korban
ng
yang dilakukan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) mengakibatkan
gu
korban meninggal dunia karena terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik kanan
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan fungsi
paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung pada diri korban,
A
berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou Manado No. 61 / VER / IKF / FK / K / VI / 2010, tanggal 26 April 2010 dan ditandatangani oleh dr. F.
MALLO,
SH,
SpF,
DFM
(VER
terlampir
ub lik
ah
JOHANNIS
dalam
berkas
----- Bahwa ternyata tanda tangan korban yang berada di dalam surat persetujuan tindakan
khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi yang diserahkan oleh dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) untuk ditandatangani oleh korban tersebut berbeda dengan tanda tangan korban yang berada di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Askes
ep
ah k
am
perkara).--------------------------------------------------
kemudian setelah dilakukan pemeriksaan oleh Laboratorium Forensik Cabang Makassar
In do ne si
R
dan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik pada tanggal 09 Juni 2010 NO.LAB. : 509/DTF/2011, yang dilakukan oleh masing-masing lelaki Drs. SAMIR, SSt
A gu ng
Mk, lelaki ARDANI ADHIS, S. Amd dan lelaki MARENDRA YUDI L, SE, menyatakan
bahwa tanda tangan atas nama SISKA MAKATEY alias JULIA FRANSISKA MAKATEY pada dokumen bukti adalah tanda tangan karangan/ “ Spurious Signature “ (Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti Dokumen terlampir dalam berkas
perkara).----------------------------------------------------------------------------------------------------------
ayat
(1)
KUHP
Jo.
Pasal
55
(1)
ke-
1
ub
ayat
Subsidair
----- Bahwa para terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
ep
ka
m
KUHP.----------------------------------------------------------
lik
ah
-------Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 263
(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada waktu
es
R
dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Kesatu, Kedua dan Ketiga Primair di atas, dengan sengaja telah melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan
In d
A
gu
dan tidak dipalsu dan jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan kerugian, perbuatan
on
ng
perbuatan memakai surat yang isinya tidak benar atau yang dipalsu, seolah-olah benar
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
17 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 17
cara
dan
uraian
R
berikut :--------------------
dengan
kejadian
sebagai
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id tersebut dilakukan para terdakwa
----- Bahwa berawal setelah terdapat indikasi untuk dilakukan operasi CITO SECSIO
ng
SESARIA pada waktu kurang lebih pukul 18.30 Wita terhadap korban SISKA MAKATEY, dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) menyerahkan surat persetujuan tindakan khusus dan
gu
persetujuan pembedahan dan anestesi kepada korban SISKA MAKATEY untuk ditandatangani oleh korban yang disaksikan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
(Terdakwa I) dari jarak kurang lebih 7 (tujuh) meter, dr. HENDRY SIMANJUNTAK
A
(Terdakwa II) dan saksi dr. HELMI kemudian berdasarkan surat persetujuan tindakan
khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi tersebut, dr. DEWA AYU SASIARY
ub lik
ah
PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) melakukan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri
----- Bahwa setelah dilaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri korban yang dilakukan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) mengakibatkan
ep
ah k
am
korban.-----------------
korban meninggal dunia karena terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik kanan
In do ne si
R
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung pada diri korban,
A gu ng
berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou Manado No. 61 / VER / IKF / FK / K / VI / 2010, tanggal 26 April 2010 dan ditandatangani oleh dr. JOHANNIS
F.
MALLO,
SH,
SpF,
DFM
(VER
terlampir
perkara).--------------------------------------------------
dalam
berkas
----- Bahwa ternyata tanda tangan korban yang berada di dalam surat persetujuan tindakan
khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi yang diserahkan oleh dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) untuk ditandatangani oleh korban tersebut berbeda dengan tanda
lik
ah
tangan korban yang berada di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Askes
kemudian setelah dilakukan pemeriksaan oleh Laboratorium Forensik Cabang Makassar
ub
NO.LAB. : 509/DTF/2011, yang dilakukan oleh masing-masing lelaki Drs. SAMIR, SSt
Mk, lelaki ARDANI ADHIS, S. Amd dan lelaki MARENDRA YUDI L, SE, menyatakan bahwa tanda tangan atas nama SISKA MAKATEY alias JULIA FRANSISKA MAKATEY
ep
pada dokumen bukti adalah tanda tangan karangan/ “ Spurious Signature “ (Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti Dokumen terlampir dalam
R
berkas
es
ka
m
dan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik pada tanggal 09 Juni 2010
perkara).---------------------------------------------------------------------------------------------------
on In d
A
gu
ng
--------
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 18
ep u
b
hk am
19 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
(2)
KUHP
Jo.
R
ayat
Pasal
55
ayat
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id -------Perbuatan para terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 263
(1)
KUHP.----------------------------------------------------------
ke-
1
ng
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil dakwaannya Jaksa Penuntut Umum dipersidangan telah mengajukan alat-alat bukti berupa keterangan saksi yaitu :
gu
1.YULIN MAHENGKENG, umur 52 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, alamat Desa Tateli Weru jaga I Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa, agama Kristen
A
Prostestan, telah berjanji menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut : •
Bahwa saksi tahu
para Terdakwa
ub lik
ah
diajukan dipersidangan ini sehubungan dengan adanya kematian yang tidak
am
wajar terhadap anak saksi yang bernama JULIA
FRANSISCA
MAKATEY
(korban) ;
Bahwa korban meninggal dunia di rumah
ah k
ep
•
sakit Prof. Kandou pada tanggal 10 April Bahwa korban berada di rumah sakit karena akan melahirkan ;
•
In do ne si
•
Bahwa awalnya korban dibawah ke Puskesmas Bahu
pada hari Jumat
tanggal 9 April 2010 kemudian keesokan harinya
dirujuk
ke
rumah
sakit
Malalayang karena tidak bisa melahirkan secara normanl dengan harapan di rumah sakit Malalayang untuk dioperasi ; •
lik
ah
A gu ng
R
2010 ;
Bahwa yang mengantar korban ke rumah sakit Malalayang adalah saksi ; Bahwa sewaktu korban dibawah ke
ub
m
•
ka
rumah sakit Malalayang pembukaan
ep
rahimnya sudah 8 sampai 9 cm ;
•
Bahwa setelah tiba di rumah sakit
obat
dengan
harga
es
IRDO kemudian saksi diberikan resep Rp.100.000.-,
on
kemudian saksi diberikan resep lagi dan
In d
A
gu
ng
M
R
ah
Malalayang korban dimasukkan ke ruang
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 19
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
R
resep, korban
In do ne si a
pada saat saksi membeli obat sesuai sudah dipindahkan ke
ruang lain ;
ng
•
Bahwa kemudian saksi dimintakan 1
(satu) orang untuk donor darah dan donor darah tersebut sudah ada paling lambat
gu
jam 1(satu) siang ; •
Bahwa pada jam 3(tiga) sore saksi minta
A
ijin kepada dokter muda (koas) untuk memberikan makan kepada korban tetapi •
ub lik
ah
tidak diijinkan;
Bahwa kemudian dokter meminta baju
am
karena bayi sudah mau lahir ;
•
Bahwa pada jam 4(empat) sore saksi menerima resep lagi dan pada saat saksi
ah k
ep
membelinya apoteker mengatakan obat ini sudah dua kali dibeli kemudian saksi tersebut
•
ke
kamar
In do ne si
obat
operasi ;
Bahwa pada jam 7.30 malam saksi disuruh
beli
obat
lagi
seharga
Rp.1.000.000.-lebih tetapi saat itu saksi mengatakan
uang
Rp.250.000.- ; •
saksi
hanya
Bahwa saksi tidak tahu nama dokter yang
menyuruh saksi untuk membeli obat tetapi kepada dokter tersebut saksi
ah
A gu ng
R
membawa
lik
mengatakan tolonglah uang itu gampang, operasi saja anak saksi kemudian korban “operasi
ub
m
berteriak
jo”
(maksudnya
operasi saja) ;
Bahwa keinginan untuk operasi tersebut
ep
ka
• •
Bahwa pada waktu saksi membeli obat
R
seharga Rp.1.000.000.- lebih tersebut
es
uang saksi hanya Rp.100.000.- kemudian kalau boleh saksi menjaminkan kalung
on
saksi minta tolong kepada Ses (perawat)
In d
A
gu
ng
M
ah
mulanya berasal dari korban dan saksi ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 20
ep u
b
hk am
21 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
emas supaya mendapatkan obat tersebut
R
tetapi ses (perawat) tersebut mengatakan tidak boleh, tetapi akhirnya keluarga
ng
sudah
datang
dan
saksi
langsung
membayar obat tersebut ; •
Bahwa pada saat itu saksi sempat
gu
menangis dan berkata “rumah saksit lebih mementingkan uang dari pada
A
nyawa ; •
Bahwa saksi pernah dipanggil oleh
ub lik
ah
seorang dokter laki-laki sekarang saksi tahu dokter tersebut Terdakwa III dan
mengatakan kepada saksi bahwa korban
am
ada penyakit lainya itu jantung, dan dokter mengatakan korban sudah lemah,
ep
kemudian saksi memanggil suami saksi
ah k
dan meminta kepada dokter untuk dapat bertemu dengan korban lalu dokter saksi
dan
menunjukkan
In do ne si
A gu ng
R
memanggil
korban sudah meninggal ; •
Bahwa saksi tidak yakin kalau korban
sakit jantung karena korban adalah seorang perawat di Papua ; •
Bahwa saksi tidak diberitahu kalau korban sudah dioperasi ;
•
Bahwa sebelum korban meninggal saksi
pernah disodori kertas oleh Terdakwa III
lik
ah
untuk ditanda tangani dan setengah jam kemudian datang kabar buruk korban
ub
•
Bahwa bayi dari korban selamat ;
•
Bahwa
saksi
tetap
keberatan
atas
ep
ka
m
sudah meninggal dunia;
kematian korban sebab pada waktu hidung korban sepanjang kurang lebih 2 dan
hal
itu
saksi
sudah
es
cm
on
melaporkannya ke Polisi;
In d
A
gu
ng
M
R
ah
pemakaman ada benang keluar dari
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa saksi mengetahui bahwa yang
In do ne si a
•
R
mengoperasi korban adalah Terdakwa I ;
•
Bahwa di Puskesmas Bahu korban
ng
diperiksa oleh dokter tetapi saksi tidak tahu dokter siapa ;
gu
•
Bahwa sebelum dioperasi tidak ada
penjelasan dari dokter kepada saksi tentang resiko operasi ;
A
•
Bahwa sebelum dioperasi saksi ada
menanda tangani surat persetujuan dan •
ub lik
ah
saksi meminta untuk korban dioperasi ; Bahwa saksi telah menerima bantuan dari
am
kebidanan
sebesar
Rp.50.000.000.-
sebagai rasa sempati/turut berduka cita dan uang tersebut telah dipakai untuk
A gu ng
R
•
Bahwa saksi membenarkan surat rujukan dari Puskesmas Bahu ke Rumah Sakit Kandou Malalayang ;
•
In do ne si
ah k
ep
membuat kuburannya korban ;
Bahwa saksi menanda tangani surat
persetujuan operasi pada hari Sabtu 2010 sekitar jam 9.00 malam ; •
Bahwa
saksi
membenarkan
surat
persetujuan operasi yang dimaksud ; •
Bahwa saksi mengatakan tanda tangan
korban pada surat persetujuan operasi
lik
ah
berbeda dengan tanda tangan korban pada KTP, Askes, dan slip setoran Bank ; Bahwa
anak
pertama
dari
korban
ub
m
•
sekarang berumur 5 tahun pada saat lahir
ka
tidak lahir secara normal tetapi dengan
ep
bantuan alat Vacum ; Bahwa
Terdakwa saksi
membenarkan
tersebut
terkecuali
menurut saksi tidak dijelaskan kepadanya kalau korban sakit jantung tetapi yang
on In d
A
gu
ng
M
R
keterangan
I
es
ah
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 22
ep u
b
hk am
23 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
saksi ;
•
Terdakwa
ng
keterangan
saksi
II
membenarkan
tersebut
terkecuali
menurut saksi tidak dijelaskan kepadanya
tentang resiko operasi, tetapi yang benar
gu
hal tersebut dijelaskan kepada saksi ; •
Bahwa
Terdakwa
A
keterangan
saksi
III
membenarkan
tersebut
terkecuali
menurut saksi tidak dijelaskan korban dalam keadaan lemah tetapi yang benar
ub lik
ah
Terdakwa III ada menyampaikan bahwa korban dalam keadaan lemah, sudah dijelaskan pula tentang resiko operasi, dan disampaikan pula bahwa korban menderita penyakit jantung ;
ep
am
ah k
Bahwa
In do ne si a
benar hal tersebut dijelaskan kepda
2. ANSELUMUS MAKATEY, umur 53 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, alamat Desa Tateli Weru jaga I Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa, agam
•
Bahwa
para
Terdakwa
diajukan
kepersidangan ini sehubungan dengan adanya
kematian
yang
tidak
wajar
terhadap anak saksi (korban) di ruang
operasi Rumah Sakit Prof. Kandou pada tanggal 10 April 2010 jam 22.00 Wita ; •
Bahwa saksi mengetahui korban sudah
ah
meninggal
dari
penyampaian
lik
A gu ng
persidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
In do ne si
R
Kristen Protestan, saksi telah berjanji menurut cara agamanya dan dalam
dokter
(Terdakwa I) pada jam 22.00 tanggal 10 •
ub
m
April 2010 ;
Bahwa korban dibawa ke Rumah Sakit
ka
karena mau melahirkan, sebelumnya
ep
dibawah ke Puskesmas Bahutanggal 9 bahwa saksi tidak mengantar korban ke Puskemas
bahu
dan
saksi
on In d
gu A
nanti
mengetahui korban sudah dibawah ke
ng
M
R
•
es
ah
April 2010 ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 23
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Sakit
Prof.Kandou
dari
In do ne si a
Rumah
R
penyampaian istri saksi ;
•
Bahwa saksi nanti ke Rumah Sakit
ng
Prof.kandou pada jam 7 malam dan langsung ke IRDO dan bertanya apakah
ada pasien yang bernama Siska Maatey ,
gu
dan pada jam 19 30 wita saksi melihat
ada pasien yang didorong oleh perawat
A
dan saksi berteriak “Siska” dan saat itu
saksi melihat korban sudah lemah, mata
ah
putih dibawah ke ruang bersalin, 15
ub lik
menit kemudian dokter datang dan meminta baju bayi,
dan saksi sempat
am
melihat bayi tersebut dan bertanya itu bayi siapa dan dijawab “itu bayi Siska
ep
Makatey (korban)” dan pada jam 20.00
ah k
saksi bertanya keadaan ibu bayi tersebut
•
Bahwa saksi melihat bayinya korban di
irina D dalam incubator tiba-tiba istri saksi datang dan mengatakan kita harus
banyak berdoa, korban dalam keadaan lemah, kemudian ada orang mengatakan
dokter mencari keluarga korban dan dokter
mengatakan
meninggal dunia ; •
sudah
Prof Kandou karena sulit
ub
melahirkan; •
korban
Bahwa saksi tahu korban dirujuk ke rumah sakit
m
In do ne si
saja ;
lik
ah
A gu ng
R
dan dijawab ibu bayi tersebut baik-baik
Bahwa saksi tidak diberi penjelasan
ka
mengenai dilakukannya operasi tersebut ; Bahwa korban melahirkan dan anak
ep
•
ah
pertama di Rumah Sakit Prof kandou
A
es
Bahwa korban dibawah ke ruang operasi sekitar jam 19.00 wita dan saksi tidak tahu saat operasi dilakukan ;
on
gu
ng
M
•
In d
R
Malalayang dengan bantuan alat Vacum ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 24
ep u
b
hk am
25 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
untuk
ditanda
tangani
19.00wita ;
ng
•
sekitar
jam
Bahwa tanda tangan korban dalam surat
persetujuan operasi tidak sama dengan
gu
tanda tangan korban yang ada pada Kartu
Tanda Penduduk (KTP), Askes dan Slip Setoran Bank ;
A
•
Bahwa pada surat persetujuan operasi saksi melihat tanda tangan istri saksi ;
Bahwa para Terdakwa ada memberikan
ub lik
ah
•
kepada keluarga sebagai rasa sempati/ turut berduka cita yang berada dalam tas
am
plastik dan setelah tas plastik dibuka ternyata berisi uang
Rp.50.000.000.- ;
(lima puluh juta rupiah) ;
ep
ah k
bahwa saksi disodorkan surat persetujuan
In do ne si a
•
•
Bahwa
keterangan
saksi
tersebut
In do ne si
R
dibenarkan oleh paraTerdakwa ;
3. G U N I A R T I, Umur 33 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, (bidan pada Puskesma
A gu ng
Bahu Manado), alamat asrama Polisi Wanea, lingkungan V Kecamatan
Wanea Kota Manado, agama Islam, saksi telah disumpah menurut cara
agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai •
Bahwa pada waktu saksi melaksanakan tugas dinas malam pasien bernama YULIA
FRANSISCA
MAKATEY
(korban) sudah ada di Puskesmas Bahu ; •
Bahwa saksi ada melakukan pemeriksaan
lik
ah
berikut :
terhadap korban pukul 24.00 dan hasil
ub
m
pembukaan 3 sampai 4 cm kepala bayi masih normal 10 cm, pada jam 04.00 dilakukan
ep
ka
pagi
pembukaan
7
pemeriksaan
sampai
8
cm
lagi ada
A
es
Bahwa melihat keadaan tersebut saksi melakukan pemecahan ketuban dengan harapan kepala bayi cepat turun dan
on
gu
ng
M
•
tinggi ;
In d
R
ah
perkembangan tetapi kepala bayi masih
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 25
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
R
04.00 pagi ;
•
In do ne si a
pemecahan ketuban dilakukan pada jam Bahwa apabila ketuban dipecahkan bayi
ng
bisa lahir normal dan bisa juga tidak normal ;
gu
•
Bahwa pada jam 07.00 pagi harinya saksi melakukan pemeriksaan lagi dan kepala bayi masih stagnan ;
A
•
Bahwa melihat hal tersebut maka saksi
langsung merujuk korban untuk dibawah Rumah
Sakit
Prof.
Kandou
ub lik
ah
ke
Malalayang Manado dan hal tersebut
am
dilakukan saksi karena saksi sebagai bidan dapat merujuk ke rumah sakit, selain itu pula di Puskesmas Bahu belum
ep
ada alat bantu yang dapat digunakan
ah
A gu ng
R
juga
riwayat
persalinan
buruk/jelek ;
•
sebelumnya
In do ne si
ah k
untuk memudahkan proses kelahiran dan
Bahwa Bahwa yang mengantar korban ke
rumah sakit adalah keluarga korban dan saksi ikut mengantarnya tetapi hanya sampai di depan rumah sakit ; •
Bahwa surat rujukan dibawah oleh keluarga pasien ;
•
Bahwa
pada
waktu
dilakukan
pemeriksaan pada jam 24.00 wita korban berjalan ;
Bahwa saksi tidak mengetaui kalau
ub
m
•
lik
baik-baik saja, korban masih dapat
korban ada mengidap sakit jantung atau
ep
ka
sesak nafas ; •
Bahwa yang menanda tangani surat saksi membenarkan surat rujukan yang
es
ditunjukkan kepadanya ;
on In d
A
gu
ng
M
R
ah
rujukan dari korban adalah saksi dan
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 26
ep u
b
hk am
27 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dalam surat rujukan diagnosa
In do ne si a
•
R
tidak dicantumkan karena di rumah sakit akan dilakukan pemeriksaan ;
ng
•
Bahwa atas keterangan saksi tersebut para Terdakwa menyatakan tidak tahu ;
gu
4. DEMETRIUS GOMER TINDI, umur 36 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, alamat Kelurahan Bahu lingkungan VI Jalan Molter Monginsidi No.6 Kecamatan menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa Terdakwa I, II dan III diajukan
ub lik
•
ah
A
Malalayang Kota Manado, agama Kristen Protestan, saksi telah berjanji
kepersidangan ini karena meninggalnya
am
korban Siska Makatey, tetapi saksi tidak tahu penyebabnya korban meninggal dunia ;
Bahwa yang menangani korban
ah k
ep
•
waktu
dioperasi adalah Terdakwa I, II dan III ;
In do ne si
Bahwa yang menerima pasien di Rumah Sakit Prof Kandou adalah saksi karena saksi
saat itu bertugas di Unit Gawat
Darurat (UGD) ; •
Bahwa pada saat korban masuk Unit
Gawat Darurat saksi memeriksanya dan hasil pemeriksaan secara umum baik ; •
Bahwa dari hasil pemeriksaan tersebut
disimpulan korban hamil, keadaan baik dan bisa saja bersalin secara Vagina ; •
lik
ah
A gu ng
R
•
Bahwa setelah dilakukan pemeriksaan saksi melaporkannya kepada Terdakwa I
ka
•
ub
m
lalu korban dibawah ke ruang bersalin ; Bahwa sewaktu saksi memeriksa korban
ep
pembukaan 2 sampai 3 cm kepala bayi dibawah tetapi masih tinggi ;
A
es
bersalin saksi tidak tahu lagi ; Bahwa saksi tidak memasang infus kepada pasien ;
on
gu
ng
M
•
Bahwa setelah pasien dibawah ke ruang
In d
R
ah
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 27
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa saksi sebagai peserta program
In do ne si a
•
R
dokter spesialis tahun 2009 dan sudah mempunyai
Surat
Tanda
Registrasi
ng
(STR) yang merupakan syarat untuk mencari dokter spesialis dengan Ijasah dokter ;
gu
•
Bahwa saksi,
setelah pasien diterima oleh saksi
A
memeriksa
melakukan pasien,
wawancara,
dan
pada
saat
diperiksa korban mengatakan ketuban •
ub lik
ah
sudah pecah dari Puskesmas Bahu ;
Bahwa ketuban pecah biasanya pada
am
pembukaan 3 sampai 4 cm ;
•
Bahwa yang saksi lakukan terhadap korban sudah sesuai dengan prosedur dan
ah k
ep
keilmuan saksi ;
•
Bahwa sewaktu saksi menerima pasien tetapi
sekarang
mempunyai ijin praktek ; •
In do ne si
praktek
sudah
Bahwa saat saksi menerima korban di Rumah
Sakit
Kandou
saksi
juga
menerima surat rujukan dari Puskesmas Bahu ; •
Bahwa saksi melakukan pemeriksaan
kepada korban sekitar jam 09.00 sampai 10.00 pagi ; •
lik
ah
A gu ng
R
saat itu saksi belum mempunyai ijin
Bahwa pada waktu saksi melakukan pemeriksaan dalam air ketuban berwarna
ub
m
putih keruh, korban tidak menderita
ka
penyakit jantung ; Bahwa
ep
•
pada
saat
itu
saksi
tidak
memasang infuse kepada korban karena Bahwa saksi juga
membuat rekam
medis ;
on In d
A
gu
ng
M
R
•
es
ah
tidak ada instruksi ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 28
ep u
b
hk am
29 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa Terdakwa I, II dan Terdakwa III
R
tidak
menanggapi
tersebut
In do ne si a
•
keterangan
saksi
ng
5. dr. H E L M I, umur 28 tahun, pekerjaan dokter, alamat Jalan Kampus Timur No.8
Kecamatan Malalayang Kota Manado, agama Budha, saksi telah
disumpah menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan
gu
pada pokoknya sebagai berikut : •
Bahwa saksi sebagai dokter residen
A
peserta
pendidikan
dokter
spesialis
(PPDS) sejak tahun 2009;
Bahwa pada waktu kejadian saksi berada
ub lik
ah
•
di ruang bersalin dan sebagai chif residen
am
adalah Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III adalah asisten ;
•
Bahwa korban masuk ke ruang bersalin
ah k
ep
pada jam 10 pagi tanggal 10 April 2010 dalam keadaan baik ;
In do ne si
Bahwa saksi melakukan pemeriksaan hasilnya status rahim tinggi dan saksi melaporkannya kepada Terdakwa I ;
•
Bahwa
Terdakwa
pemeriksaan
hasilnya
I
melakukan
korban
dapat
melahirkan secara normal tetapi sampai
jam 17.30 wita belum juga melahirkan dan diputuskan untuk dilakukan operasi ; •
Bahwa saat diputuskan dilakukan operasi belum langsung dilakukan operasi masih
lik
ah
A gu ng
R
•
menunggu setengah jam lagi tetapi tidak ada perkembangan, kemudian Terdakwa
ub
m
I melaporkan kepada dr. NAJOAN NAN WAROUW dan setelah Terdakwa I
ep
ka
melaporkan diputuskan untuk dioperasi ; •
Bahwa yang melakukan operasi adalah
A
es
Bahwa korban sampai di kamar bersalin sudah dalam keadaan terinfus ;
on
gu
ng
M
•
Terdakwa III ;
In d
R
ah
Terdakwa I dibantu oleh Terdakwa II dan
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 29
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa
sebelum
R
dilakukan
dilakukan
operasi
In do ne si a
•
konsultasi
tertulis
dengan
bagian anastesi dan dibalas oleh bagian
ng
anastesi dengan tertulis ; •
Bahwa isi jawaban dari anastesi saksi
gu
sudah lupa ; •
Bahwa
pelaksanaan
operasi
atas
persetujuan korban dan keluarga ;
A
•
Bahwa operasi yang dilakukan terhadap korban adalah jenis operasi Cito atau
•
ub lik
ah
operasi cesar ;
Bahwa kalau pasien dalam keadaan sadar
am
maka persetujuan harus diminta, kalau pasien dalam keadaan tidak sadar persetujuan tidak diperlukan ; Bahwa sebelum dioperasi korban ada
ah k
ep
•
meninggalnya korban ; •
Bahwa
yang
berhak
melakukan
konsultasi ke bagian anastesi adalah
semua dokter yang bertugas di kamar bersalin ; •
Bahwa resiko operasi selalu dijelaskan kepada pasien atau keluarga jika terjadi sesuatu ;
•
ah
Bahwa saksi tidak mengetahui penyebab
In do ne si
•
Bahwa setelah resiko operasi dijelaskan kepada
lik
A gu ng
R
membuat surat persetujuan ;
korban,
korban
menyatakan
•
ub
m
bersedia karena sudah kesakitan ; Bahwa
tindakan
yang
dilakukan
ka
Terdakwa I, II dan III sudah sesuai
ep
prosedur ;
A
dioperasi pada pukul 16.30 Wita ; Terdakwa
I,
II
dan
III
es
Bahwa
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
on
gu
ng
M
•
Bahwa korban memutuskan dan minta
In d
R
ah
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 30
ep u
b
hk am
31 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id 6. KARTINI RUNTULALO, umur 52 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (bidan) pada
R
Rumah Sakit Prof. Kandou Malalayang, alamat Desa Koha jaga I
Kecamatan Pineleng Kabupaten Minahasa, agama Kristen Protestan,
ng
saksi telah berjanji menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut : •
Bahwa saksi yang menerima korban di
gu
ruang IRDO pada waktu pasien dirujuk
dari Puskesmas Bahu karena Puskesmas
A
Bahu belum mampu menangai korban
untuk melahirkan dan saksi menerima •
ub lik
ah
pasien dengan surat rujukan ;
Bahwa saat itu saksi sebagai bidan jaga mengambil data dan memasang infus
am
sebagai persiapan untuk pemberian obat ;
•
Bahwa infus yang saksi berikan 20 tetes
ep
per menit dengan ukuran 500 cc untuk 7
ah
Bahwa sesudah dipasang infus pasien dibawah ke ruang bersalin ;
•
Bahwa sampai di ruang bersain saksi tidak mengetahui lagi ;
•
In do ne si
A gu ng
R
•
Bahwa saksi tahu korban meninggal dunia pada tanggal 10 April 2010 ;
•
Bahwa korban dari Puskesmas Bahu ke
Rumah Sakit Kandou dibawah oleh ibu korban sendiri dengan surat rujukan sekitar jam 09.00 pagi ; •
lik
ah k
sampai 8 jam ;
Bahwa pada saat itu korban dalam keadaan baik dan bisa berjalan dan saksi
ka
•
ub
m
juga ada membuat rekam medis ; Bahwa dalam surat rujukan tersebut
ep
tertulis
abortus,
nama,
pernah
umur
belum
pernah
melahirkan
dengan
es
dengan bantuan alat vacum ;
on In d
A
gu
ng
M
R
ah
riwayat persalinan anak pertama jelek
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 31
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa saksi sudah bertugas sebagai
In do ne si a
•
R
bidan di Rumah Sakit Kandou sudah 30 tahun
ng
•
Bahwa
Terdakwa
I,
II
dan
III
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
gu
7. ANITA LENGKONG, Umur 44 tahun , pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada bagian
anastesi Rumah Sakit Prof Kandou, alamat Kelurahan Malalayang I Barat
Protestan, saksi telah berjanji menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
Bahwa saksi bertugas di bagian anastesi
ub lik
•
ah
A
lingungan VII Kecamatan Malalayang Kota Manado, agama Kristen
yang
tugasnya
adalah
melakukan
am
pembiusan untuk persiapan operasi ;
•
Bahwa pada hari Sabtu tanggal 10 April 2010 sekitar pukul 20.00 wita saksi telah
ah k
ep
melakukan pembiusan terhadap korban, saat
itu korban sudah ada di meja
obat bius pelemas otot tramus, dan anti
In do ne si
A gu ng
R
operasi sedang duduk mau dibius dengan sakit kemudian saksi meminta korban
untuk tidur, setelah tidur diberi obat tidur dengan disuntik,
kemudian dipasang
oksigen dan hal tersebut atas seijin dr. HERMANUS LALENOH ; •
Bahwa obat yang diberikan kepada
korban 50 miligram untuk waktu selama 1(satu) jam dan 10(sepuluh) menit dan •
lik
ah
bisa ditambah ;
Bahwa saksi tetap berada di ruang
•
ub
m
operasi selama operasi dilakukan ; Bahwa
sebelum
operasi
dilakukan
ep
ka
konsultasi secara tertulis dengan anastesi dan yang melakukan konsultasi tersebut
A
Bahwa yang melakukan pemeriksaan
es
kepada korban adalah dr. Charles dan yang diperiksa adalah nafas, nady darah dan
hasil
pemeriksaan
tersebut
on
gu
ng
M
R
•
In d
ah
adalah Terdakwa III ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 32
ep u
b
hk am
33 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
dokter
In do ne si a
dilaporkan kepada dokter anastesi dan anastesi
dijelaskan
menyampaikan
kepada
pasien
agar atau
ng
keluarganya tentang resiko operasi dan dibuatkan persetujuan ; •
Bahwa tekanan darah korban saat itu
gu
160/70 termasuk tinggi ; •
Bahwa saksi tetap berada di ruangan
A
operasi selama operasi dilakukan adalah memang harus demikian karena untuk •
ub lik
ah
memonitor tekanan darah korban ;
Bahwa yang melakukn operasi saat itu
am
adalah
Terdakwa
I
dibantu
oleh
Terdakwa II dan Terdakwa III dan operasi dimulai pada pukul 20.50 dan
ep
selesai pukul 22.00 wita ;
ah k
•
Bahwa obat 50 milligram cukup dan pas Bahwa setelah operasi selesai saksi
In do ne si
•
memberikan obat untuk mengembalikan nafas korban seperti semula ; •
Bahwa waktu itu tidak ada dokter anastesi
hanya
dimungkinkan wewenang
saksi
adanya
karena
pelimpahan
berdasarkan
Peraturan
Menteri Kesehatan No.512 tahun 2007 pasal 15 ; •
Bahwa saksi menerima wewenang
lik
ah
A gu ng
R
dengan waktu selama operasi ;
pelimpahan
tersebut karena ada dasar
ub
m
hukumnya dan didukung oleh ilmu saksi ;
Bahwa operasi ada 2(dua) jenis yaitu
ep
ka
•
Cito Sectio Caesaria dan operasi yang
A
es
Bahwa operasi cito bisa tidak ada persetujuan dari pasien atau keluarga sedangkan operasi terencana harus ada persetujuan dari pasien dan keluarganya ;
on
gu
ng
M
R
•
In d
ah
direncanakan ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 33
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa kepada korban dan keluargnya
In do ne si a
•
R
ada diberikan penjelasan tentang resiko operasi ;
ng
•
Bahwa tujuan pembiusan adalah untuk
gu
menghilangkan rasa sakit, dan pernafasan •
Bahwa obat untuk pembiusan tergantung lamanya operasi dan disesuaikan dengan
A
berat badan pasien ; •
Bahwa setelah selesai operasi saksi pengobatan
ub lik
ah
melakukan
untuk
menormalkan kembali pernafasan korban
am
dan juga korban diberikan oksigen murni ;
•
Bahwa hasil akhir operasi adalah anak
ah k
ep
selamat
dan
ibu/korban
meninggal
Bahwa korban saat itu ada dipasang alat pendeteksi
jantung
In do ne si
•
dan
yang
memasangnya adalah teman saksi yang namanya sudah tidak diingat lagi oleh saksi ; •
Bahwa setelah korban selesai dioperasi
denyut jantungnya adalah 160/menit dan keadaan demikian merupakan pertanda jelek ; •
Bahwa alat deteksi nafas korban ada
lik
ah
A gu ng
R
dunia ;
dipasang di mulut korban ;
Bahwa operasi dapat diakukan walaupun
ub
m
•
tekanan
darah
korban160/70
karena
ka
operasi cito sectio caesaria atau segera /
ep
darurat ;
ah
•
Bahwa berat badan korban pada saat melalui berkas
es
tersebut saksi ketahui korban ;
on In d
A
gu
ng
M
R
masuk rumah sakit 60 kilo gram hal
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 34
ep u
b
hk am
35 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa seharusnya semua pasien yang
In do ne si a
•
R
akan dioperasi masuk ke bagian anastesi,
tetapi korban langsung ke ruang operasi
ng
karena menurut dokter cepat dan nanti di
ruang operasi dilakukan anastesi dan
semuanya dapat dilihat dalam rekam
gu
medik ; •
Bahwa saat saksi melakukan anastesi
A
Terdakwa I, II dan III siap melakukan operasi
Bahwa saksi membaca rekam medis dan
ub lik
ah
•
disposisi dari
am
LALENO dan saksi membenarkan rekam medis
pada
diperlihatkan
Bahwa saksi pernah bertemu dengan korban
R A gu ng ah
(ibu
JULIN
•
yang
MAHENGKENG)
didepan ruang operasi mengenai obat ;
korban
dan berbicra
In do ne si
ah k
ep
•
bernama
Bahwa saat dikonfirmasi dengan Julin
Mahengkeng (ibu korban) ibu koban mengatakan
saksi
inilah
yang
mengatakan operasi bisa dilakukan kalau
ada uang dan saat itu ibu korban siap menjaminkan kalung emasnya ; •
Bahwa saksi membantah keterangan ibu
lik
korban tersebut, karena saat itu saksi hanya berbicara mengenai obat ; Bahwa Terdakwa I, II dan III tidak
ub
•
menanggapi keterangan saksi tersebut ; 8. dr. HERMANUS J. LALENOH, Sp.An, umur 64 tahun, pekerjaan dosen Fakutas
ep
m
saat
dipersidangan ;
keluarga
kedokteran Unsrat Manado dan sebagai staf bagian anastesi pada Rumah Sakit Prof Kandou, agama Kristen Protestan, saksi telah
ah
ka
dr. HERMANUS J.
R
berjanji menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada
es
Bahwa saksi berprofesi sebagai dokter sudah 29 tahun ;
on
•
In d
A
gu
ng
M
pokoknya sebagai berikut :
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 35
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa sebagai kepala bagian anastesi di
In do ne si a
•
R
Rumah Sakit Prof Kandou adalah dr. Wuwungan ;
ng
•
Bahwa korban pernah dikonsultasikan
kepada saksi pada tanggal 10 April 2010
gu
pukul 20.00 Wita sehubungan dengan akan dilakukan operasi cito terhadap korban ;
A
•
Bahwa sewaktu dikonsultasikan korban tekanan darahnya 160/70 termasuk tinggi
ub lik
ah
berarti korban dalam keadaan kesakitan dan korban berisiko ;
am
•
Bahwa
saksi
menyetujui
korban
dioperasi dan tentang resiko operasi supaya
dijelaskan
kepada
keluarga
ah k
ep
korban ;
•
Bahwa kalau operasi Cito tidak perlu ada
In do ne si
•
Bahwa instruksi yang saksi sampaikan kepada
penata
anastesi
sudah
dilaksanakan sesuai prosedurnya ; •
Bahwa
dikarenakan
masih
kurang
dokter
maka
anastesi
berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan
No.512
tahun 2007 pasal 15 maka tugas dokter anastesi
bisa
dilimpahkan
perawat anastesi ; •
lik
ah
A gu ng
R
persetujua korban dan keluarga ;
Bahwa
saksi
kepada
melimpahkan
kewenangannya
kepada
ANITA
ka
•
ub
m
LENGKONG ;
Bahwa operasi korban yang dilaksanakan
ep
saat itu tidak bisa ditunda, kalau ditunda kemungkinan
ibu
dan
anaknya
A
operasi
yang
dilaksanakan
es
Bahwa
terhadap korban adalah operasi Cito dan hal tersebut dilakukan terhadap korban
on
gu
ng
M
R
•
In d
ah
meninggal ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 36
ep u
b
hk am
37 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
secara normal ;
•
Bahwa operasi tidak dapat dilakukan
ng
tanpa melibatkan petugas anastesi ; •
Bahwa para Terdakwa sebenarnya adalah
gu
peserta didik tetapi bertindak sebagai
tenaga medis karena sudah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) ;
A
•
Bahwa
korban
yang
sudah
dalam
keadaan darurat harus ditolong, kalau •
ub lik
ah
tidak ditolong dokter salah ;
Bahwa Terdakwa I, II dan III tidak keberatan atas keterangan saksi tersebut ;
9. PROF. dr. NAJOAN NAN WAROUW, umur 66 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (dosen Fakultas Kedokteran Unsrat dan sebagai konsultan jaga pada
ep
kebidanan Rumah Sakit Prof. Kandou, alamat Kelurahan Dendengan
ah k
am
In do ne si a
karena bayi korban tidak bisa dilahirkan
Luar lingkungan IV Kecamatan Tikala Kota Manado, agama Kristen
R
Protestan, saksi telah berjanji menurut cara agamanya dan
In do ne si
•
Bahwa saksi mempunyai Surat Tanda
Registrasi tahun 2007 dan ijin praktek kedokteran yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan ; •
Bahwa di fakultas Kedokteran Unsrat
saksi bertugas sebagai Ketua Program Study Kebidanan dan Kandungan ; •
Bahwa saat kejadian perkara ini saksi
lik
ah
A gu ng
dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
bertugas sebagai konsultan jaga di bagian kebidanan dan kandungan ;
Bahwa tugas konsultan jaga adalah
ub
m
•
ka
menerima laporan konsultasi dari tim
ep
dokter jaga ; •
Bahwa
pada
waktu
itu
saksi
ada
es
Puskesmas Bahu bernama Siska Makatey (korban) yang akan melahirkan tetapi
on
kepala bayi sulit keluar ;
In d
A
gu
ng
M
R
ah
menerima laporan ada pasien rujukan
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 37
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa
operasi
dilakukan
terhadap
In do ne si a
•
R
korban adalah Cito Sectio Caesaria ;
•
Bahwa operasi Cito harus dilakukan
ng
terhadap korban kalau tidak ibu dan anak meninggal ;
gu
•
Bahwa
peserta
pendidikan
program
dokter spesialis para Terdakwa tidak
wajib memiliki surat ijin praktek karena
A
sudah memiliki Surat Tanda Registrasi
(STR) dokter dan sudah bisa melakukan •
ub lik
ah
tindakan kedokteran ;
Bahwa prosedur usulan ijin praktek
am
diusulkan
oleh
Dekan
Fakultas
Kedokteran kepada Dinas Kesehatan ;
•
Bahwa selesai operasi ada konsultasi
ah k
ep
dengan saksi yang menyatakan anak dari Bahwa operasi Cito Sectio Caesaria tidak
In do ne si
•
perlu pemeriksaan pendukung, tetapi pemeriksaan darah tetap dilakukan ; •
Bhawa
penyebab
korban
meninggal
dunia karena gagal jantung dan yang
berhak menjelaskan hal tersebut bukan kewenangan kewenangan
saksi
tetapi
bagian
forensik ; •
Bahwa
sesuai
merupakan
jantung
Peraturan
dan
Menteri
lik
ah
A gu ng
R
korban selamat ;
Kesehatan tahun 2007 Surat Ijin Praktek Dokter adalah perseorangan sedangkan
ub
m
ijin Program Pendidikan Dokter Spesialis
ka
(PPDS) adalah kolektif ; Bahwa yang bertanggung jawab dalam
ep
•
kelalaian
melakukan
operasi
adalah
es
sendiri, dan apabila pasien di bagian pemulihan adalah tanggung jawab bagian
on
anastesi ;
In d
A
gu
ng
M
R
ah
dokter yang melakukan operasi itu
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 38
ep u
b
hk am
39 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
•
R
pukul
18.00
In do ne si a
Bahwa saksi menerima konsultasi pada sore
dan
yang
dikonsultasikan adalah pembukaan sudah
ng
maksimal, kepala bayi sulit keluar dan ketuban sudah pecah dari Puskesmas Bahu,
sehingga
diputuskan
gu
dilakukan operasi ; •
untuk
Bahw setelah konsultasi dalam jangka
A
waktu 1(satu) sampai 2(dua) jam operasi sudah bisa dilakukan ; Bahwa
tindakan
penyelamatan
ub lik
ah
•
melahirkan tindakan operasi dilakukan
am
dalam waktu selama 1(satu) jam ;
•
Bahwa tindakan operasi yang dilakukan para Terdakwa sudah sesuai prosedur dan
ah k
ep
ternyata anak dari korban selamat dan kematian korban diluar jangkauan ; Bahwa para Terdakwa dinilai sudah
In do ne si
A gu ng
R
•
profesional melakukan tindakan yang lasimnya dilakukan dalam praktek ; •
Bahwa
dalam
dipersidangan
pemeriksaan telah
saksi
dikonfirmasikan
tentang beberapa hal yaitu :
- Julin Mahengkeng (ibu korban) menyatakan persetujuan ada tetapi penjelasan resiko operasi tidak ada dari dokter ;
- Julin Mahengkeng (ibu korban), Anselmus Makatey (ayah korban), dr.Helmi,
lik
- Julin Mahengkeng (ibu korban) mengatakan hanya satu kali tanda tangan, tanda tangan korban pada Kartu Tanda Penduduk (KTP), Askes, dan slip setoran Bank tidak sama dengan tanda tangan yang ada pada surat persetujuan
ka
operasi ;
Bahwa
ep
•
Terdakwa
I,
II
dan
III
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
R
10. dr. IVONE M. KAUNANG, MA, Umur 52 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil
es
(PNS) /Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, alamat Jalan Toar No.8
M
on In d
A
gu
ng
Manado, agama Kristen Protestan, saksi telah berjanji menurut cara
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
korban dalam surat persetujuan operasi ;
ub
m
ah
Anita Lengkong menyatakan tidak melihat orang yang membuat tanda tangan
Halaman 39
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
•
Bahwa saksi sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado sejak Januari
ng
berikut :
R
putusan.mahkamahagung.go.id agamanya dan dipersidangan menerangkan ada pokoknya sebagai
2009 sampai dengan sekarang ;
gu
•
Bahwa sebagai Kepala Dinas Kesehatan
Kota Manado saksi bertugas memonitor, mengawasi dan bertanggung jawab atas
A
kesehatan di Kota Manado, mengawasi semua dokter praktek di Kota Manado,
ub lik
ah
menerbitkan surat ijin praktek dokter umum, dokter spesialis dan dokter gigi ;
am
•
Bahwa proses perijinan dokter umum adalah mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado kelengkapan
ep
dengan
Surat
Tanda
ah k
Registrasi, Rekomendasi Ikatan Dokter
•
In do ne si
dan Tempat Praktek ;
Bahwa proses perijinan dokter PPDS
adalah Surat Tanda Registrasi (STR) diajukan
oleh
Dekan
Kedokteran
kepada
Kesehatan
Kota
Fakultas
Kepala
Dinas
Manado
untuk
diterbikan ijin praktek secara kolektif ; •
Bahwa dasar Dekan Fakultas Kedokteran mengajukan permohonan ijin kolektif untuk
dokter Program Pendidikan
Dokter
Spesialis
lik
ah
A gu ng
R
Indonesia (IDI) Kota Manado, Pas Foto
adalah
Peraturan
•
ub
m
Menteri Kesehatan No.512 tahun 2007 ; Bahw Terdakwa I sudah mengurus Surat
ka
Ijin Praktek pada tahun 2010 sebagai
ep
dokter umum ; Bahwa
dokter
Program
Pendidikan
Dokter Spesialis (PPDS) tidak bisa
es
mendapat ijin sebagai dokter umum, dokter yang melakukan praktek ;
on
hanya melaksanakan tugas delegasi dari
In d
A
gu
ng
M
R
ah
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 40
ep u
b
hk am
41 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Dokter Spesialis (PPDS) berlaku sampai tama
sedangkan
ijin
ng
berlaku 5 tahun ; •
dokter
umum
Bahwa para Terdakwa sebelum ada
gu
pengajuan permohonan ijin dari Dekan Fakultas
Kedokteran
Samratulangi
dan
Universitas
tidak
dibenarkan
A
melakukan tindakan kedokteran ; •
Bahwa di Kantor Dinas Kesehatan Kota
ub lik
ah
Manado tidak ada rekapan pengajuan ijin para
Terdakwa
sebagai
Program
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) ;
am
•
Bahwa atas keterangan saksi tersebut Terdakwa I menyatakan dirinya pernah mengajukan permohonan ijin sebagai
ep
ah k
Bahwa ijin dokter Program Pendidikan
In do ne si a
•
PPDS ; Bahwa Terdakwa II dan III tidak
In do ne si
R
•
menanggapi keterangan saksi tersebut ;
A gu ng
11. Prof. Dr.dr. SARAH WAROUW, Sp.Ak, Umur 62 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil, dokter Konsultan Spesialis Anak, Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Samratulangi Manado, agama Kristen Protestan, saksi telah •
Bahwa saksi adalah Dekan Fakultas Kedokteran Manado
Universitas
sejak
tahun
sekarang ; •
Bahwa
ketiga
Samratulangi
2006
Terdakwa
lik
ah
berjanji, dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
sampai adalah
Mahasiswa pada Fakultas Kedokteran
ub
m
Universitas Samratulangi Manado untuk mencari dokter Spesialis sejak tahun
ep
ka
2007 ; •
Bahwa para Terdakwa masuk rumah
A
es
Bahwa yang ditutut bagi seorang dokter yang
akan
mengikuti
Program
on
gu
ng
M
•
Dokter Spesialis (PPDS) ;
In d
R
ah
sakit sebagai peserta Program Pendidikan
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 41
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)
R
adalah Surat Tanda Registrasi (STR) ;
•
Bahwa untuk pengurusan Surat Ijin
ng
Praktek adalah diatur dalam pasal 7 ayat
(3) Peraturan Menteri Kesehatan No.512 tahun 2007 ;
gu
•
Bahwa
Ketua
Program
Study
para
Terdakwa adalah Prof.dr.NAJOAN NAN
A
WAROUW ; •
Bahwa para Terdakwa belum diusulkan
ub lik
ah
untuk mendapatkan Surat Ijin Praktek
(SIP) oleh Dekan kepada Kepala Dinas
am
Kesehatan Kota Manado ;
•
Bahwa surat pengusulan dari Ketua Program Study kepada Dekan Fakultas
ah k
ep
Kedokteran
dan
Dekan
Fakultas
Kedokteran mengajukan kepada Kepala
ah
Kota
Manado
dan
Kepala Dinas Kesehatan mengeluaran
In do ne si
A gu ng
R
Dinas Ksehatan
surat ijin prakatek secara kolektif bagi dokter
Program
Pendidikan
Spesialis (PPDS) ; •
Dokter
Bahwa seorang dokter boleh melakukan tindakan kedokteran setelah memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) ;
•
Bahwa walaupun telah memiliki Surat
Tanda Registrasi (STR) seorang dokter •
lik
wajib memiliki surat ijin praktek (SIP) ; Bahwa setelah dikonfirmasikan kepada
ub
m
saksi Najoan Nan Warouw selaku ketua program
study
kebidanan
dan
ep
ka
kandungan, saksi yang bersangkutan menyatakan selaku ketua program study kandungan
belum
mengajukan surat kepada dekan fakultas Bahwa
Terdakwa
I,
II
dan
es
kedokteran ; III
membenarkan keterangan saksi tersebut ;
on
•
dan
In d
A
gu
ng
M
R
ah
kebidanan
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 42
ep u
b
hk am
43 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang, bahwa dipersidangan atas persetujuan para Terdakwa dan Penasehat
R
Hukumnya, Jaksa Penuntut Umum membacakan keterangan saksi BUCE NOTANUBUN sebagaimana nyata dalam berita acara pemeriksaan tanggal penyidik 23 April 2010 ;
ng
Menimbang, bahwa atas dibacakannya keterangan saksi dalam berita acara
pemeriksaan penyidik tertanggal 23 April 2010 tersebut, para Terdakwa menanggapinya dan menyatakan keterangan saksi tersebut tidak benar karena :
gu
•
para
Terdakwa
tidak
korban ;
A
•
membiarkan
dan para Terdakwa tidak melakukan kesalahan operasi ;
ub lik
ah
Menimbang, bahwa dipersidangan atas persetujuan para Terdakwa dan penasehat
hukumnya, Jaksa Penuntut Umum telah membacakan keterangan saksi FIONE A. M.
tanggal 8 Desember 2010 ;
Menimbang, bahwa atas dibacakannya keterangan saksi dalam berita acara pemeriksaan penyidik tertanggal 8 Desember 2010 tersebut, para Terdakwa tidak
ep
ah k
am
PANGEMANAN, M.Si sebagaimana nyata dalam Berita acara pemeriksaan penyidik
menanggapinya ;
Menimbang, bahwa selain dibacakannya keterangan saksi-saksi sebagaimana
In do ne si
R
tersebut diatas, dipersidangan Jaksa Penuntut Umum telah mengajukan 2(dua) orang saksi ahli yang telah memberikan keterangannya dipersidangan yaitu :
A gu ng
1.dr. ERWIN GIDION KRISTANTO, SH. SpF, Umur 35 tahun, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil sebagai staf Medikolegal
Fakultas Kedokteran Universitas
Samratulangi (UNSRAT) , alamat Jalan Tompakowa No.88 Manado,
agama Kristen Protestan, ahli telah berjanji dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut : •
Manado selama 7(tujuh) tahun ;
Bahwa ahli sudah pernah mengikuti
lik
•
ah
Bahwa ahli sudah bertugas di UNSRAT
pendidikan Forensik dan pelatihan di
ub
m
Cempaka Jakarta pada tahun 2007 dan bersertifikat ;
ka
•
Bahwa
landasan
dokter
melakukan
ep
tindakan kedoteran adalah Peraturan
A
Bahwa syarat dokter melakukan tindakan
es
kedokteran harus memiliki surat tanda registrasi (STR), ijasah sebagai dokter, ijin praktek, kompetensi, untuk dokter
on
gu
ng
M
R
•
In d
ah
Menetri Kesehatan No.512 tahun 2007 ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 43
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
praktek secara pribadi memiliki surat
R
tanda registrasi, ijin praktek, dan tempat praktek ;
ng
•
Bahwa dalam berita acara pemeriksaan
penyidik ahli mengatakan para Terdakwa
mandiri, pengertian mandiri diartikan
gu
para
Terdakwa
mampu
melakukan
praktek kedoteran dengan pengawasan ;
A
•
Bahwa yang berhak menanda tangani reka
medik
adalah
•
yang
ub lik
ah
mengisinya ;
dokter
Bahwa Surat Ijin Praktek dari Dinas
am
Kesehatan Kota Manado untuk para peserta PPDS dibawah ke Fakultas Kedokteran dan diteruskan ke rumah
ep
sakit dimana peserta didik bertugas ; Bahwa ahli tidak berhak mengomentari
A gu ng
R
hasil
sidang
Majelis
Kedokteran ; •
Kehormatan
In do ne si
ah k
•
Bahwa Terdakwa I, II dan III
tidak
menaggapi keterangan ahli tersebut ;
2.dr. JOHANIS F. MALLO, SH.SpT.DFM, umur 54 tahun, alamat Wale Nusantara Blok A No.77 Kelurahan Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado,
agama Kristen Protestan, ahli telah berjanji menurut cara agamanya, dan
ah
dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut : •
Bahwa ahli sebagai dokter ahli Forensik dan
telah
mengeluarkan
Visum
Et
Bahwa proses penerbitan Visum Et Repertum
(VER)
diajukan
oleh
terhadap
korban
adalah permintaan
penyidik baik
kepolisian
masih
hidup
ep
ka
ub
m
•
lik
Repertum (VER) sejak tahun 1986 ;
•
Bahwa Visum Et Repertum dapat selesai
R
dalam waktu 3(tiga) hari kalau tidak ada
•
Bahwa benar ahli pernah memeriksa
on
mayat dari orang yang bernama SISKA
es
pemeriksaan penunjang ;
In d
A
gu
ng
M
ah
maupun sudah meninggal (Jenasah) ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 44
ep u
b
hk am
45 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
MAKATEY pada tanggal 13 April 2010
R
dan Visum Et Repertum dikeluarkan pada tanggal 26 April 2010 ;
ng
•
Bahwa bahwa setelah dibacakan dan
diperlihatkan Visum Et Repertum korban kepada ahli, ahli berksimpulan penyebab
gu
kematian korban karena di dalam bilik
jantung ada udara masuk dan kasus ini
A
jarang
terjadi,
kemungkinan
terjadi
pelebaran pembuluh darah karena adanya
ah
reaksi tubuh pasien dan adanya reaksi
ub lik
tersebut bisa menyebabkan terjadinya gangguan, udara bukan masuk dari alat
am
infus ;
•
Bahwa kejadian yang jarang terjadi
ep
dalam kondisi pasien secara umum tidak diantisipasi,
dilakukan
terencana,
In do ne si
R A gu ng
operasi
bisa
masuknya udara dalam bilik jantung korban dalam perkara ini diluar dugaan ;
•
Bahwa ahli kenal dengan para Terdakwa
karena peserta didik pendidikan program dokter spesialis (PPDS) ; •
Bahwa para Terdakwa sebagai peserta didik
dokter
melakukan
spesialis
operasi
dibolehkan
dengan
dasar
Peraturan Menteri Kesehatan No.512 tahun 2007 ;
ah
dalam
antisipasi
•
Bahwa yang dimaksud dengan persiapan, adalah
ub
siap
m
lik
ah k
bisa
persetujuan
adanya
operasi
konsultasi,
pasien
atau
ka
keluarganya ;
Bahwa yang dimaksud dengan indikasi
ep
•
A
Bahwa reaksi bisa terjadi pada tubuh
es
korban sesuai keadaan korban tersebut, pembuluh balik yang terpotong udara tidak bisa jalan secara otomatis ;
on
gu
ng
M
R
•
In d
ah
adalah sesuai dengan kondisi pasien ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 45
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa udara bisa masuk ke tubuh
In do ne si a
•
R
korban disebaban adanya reaksi dari dalam tubuh ;
ng
•
Bahwa
pemecahan
ketuban
tidak
menyebabkan masuknya udara di paru-
gu
paru ; •
Bahwa infus sangat kecil kemungkinan menjadi penyebab masuknya udara ke
A
tubuh korban ; •
Bahwa
dalam
melakukan
ub lik
ah
kewenangannya yang dapat dilakukan oleh dokter terhadap pasien adalah
am
memeriksa,
mengobati
pasien,
dan
melakukan pemeriksan penunjang dan analisis, serta berhak menerbitkan surat
•
Bahwa untuk dokter PPDS Surat Ijin
ah
A gu ng
R
Prakteknya
dilakukan
oleh
Dekan
In do ne si
ah k
ep
keterangan ;
Fakultas Kedokteran dengan membuat
usulan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Dinas Kesehatan menerbitkan Surat Ijin Praktek secara kolektif ; •
Bahwa jika Dekan Fakultas Kedokteran
tidak mengusulkan Ijin Praktek dokter PPDS
kepada
Dinas
Kesehatan
Kabupaten atau Kota itu merupakan •
lik
suatu kelalaian
Bahwa jika ada 10(sepuluh) dokter PPDS
ub
m
oleh Dekan Fakultas Kedokteran tidak melaporkan
kepada
Kepala
Dinas
ep
ka
Kesehatan Kabupaten/Kota para dokter PPDS
tersebut
tidak
berkewajiban
A
Bahwa bagi dokter praktek Surat Ijin
es
Prakteknya diurus sendiri dan bersifat pribadi sedangkan dokter PPDS Surat Ijinnya kolektif yang diusulkan oleh
on
gu
ng
M
R
•
In d
ah
mengurusnya ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 46
ep u
b
hk am
47 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Fakultas
Kedokteran
kepada
In do ne si a
Dekan
R
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota;
ng
•
Bahwa operasi ada 2(dua) jenis yaitu operasi terencana dan operasi segera atau Cito ;
gu
•
Bahwa bedanya antara operasi terencana
dan operasi segera adalah dari sisi
A
kepentingan,
operasi
terencana
itu
apakah benar harus dilakukan, haus ada pasien
atau
keluarganya
ub lik
ah
persetujuan sedangkan
Cito
segera
untuk
menyelamatkan jiwa dan tidak harus ada
am
persetujuan ;
•
Bahwa
dokter
PPDS
dibenarkan
ep
melakukan tindakan kedokteran, cukup Undang-undang
Kedokteran ;
•
A gu ng
R
menurut Bahwa
dari
terhadap
hasil
jenasah
Praktek
In do ne si
ah k
memiliki Surat tanda Registrasi (STR)
pemeriksan Siska
ahli
Makatey
ditemukan hal-hal sebagai berikut :
- pada pangkal hidung terdapat bekas alat (sungkap oksigen), pada perut terdapat luka memanjang, pada tangan terdapat luka infuse dan pada paha kanan ada memar ;
- pada bagian dalam otak pucat, kedua paru pucat karena kekurangan oksigen,
lik
rongga perut ada cairan tetapi bisa hilang sendiri, rahim besar dan kosong, tidak ada tanda kekerasan, tidak ada paksin malaria ; •
Bahwa dari hasil pemeriksaan terhadap
ub
m
ah
jantung sebesar kepalan tangan, tidak ditemukan serangan jantung, dalam
jenasah korban ahli berkesimpulan luka
ka
pada perut karena tindakan operasi, pada
ep
tangan luka bekas infus, pada paha
ah
memar karena perawatan jenasah, pada
A
sebagai
meninggal
dunia
penyebab
korban
adalah
karena
es
Bahwa
masuknya udara dalam bilik kanan
on
gu
ng
M
•
In d
R
bilik kanan jantung ada udara masuk ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 47
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
jantung yang menghambat udara masuk
R
paru dan terjadi kegagalan fungsi paru dan
selanjutnya
mengakibatkan
ng
kegagalan fungsi jantung ; •
Bahwa korban meninggal dunia tanggal 10 April 2010 pada pukul 22.20 wita ;
gu
•
Bahwa kalau tidak dilakukan operasi bayi pasti meninggal ;
A
•
Bahwa tekanan darah korban saat itu menurut yang ahli baca dalam reka
•
ub lik
ah
medic adalah 160/70 termasuk tinggi ;
Bahwa yang menentukan dilakukannya
am
operasi
adalah
tanda-tanda
anastesi
yang
berdasarkan
ada
pada
pasien
(korban) ;
Bahwa pada operasi Cito (darurat) tidak
ah k
ep
•
harus
dilakukan
pemeriksaan
In do ne si
•
Bahwa udara masuk kedalam bilik kanan
jantung korban masuk sebelum operasi
dilakukan karena terjadinya pelebaran pembuluh darah yang disebabkan oleh reaksi tubuh ; •
Bahwa
kematian
hubungannya
korban
tindakan
tidak
operasi
ada
yang
dilakukan oleh para Terdakwa ; •
Bahwa operasi Cito (darurat) tidak perlu
lik
ah
A gu ng
R
pendukung ;
persetujuan pasien atau keluarga, kecuali operasi
terencana
wajib
persetujuan
ub
m
pasien dan keluarga dengan penjelasan
ka
resiko operasi ;
Bahwa pengertian kata segera tidak ada
ep
•
batasannya ; Bahwa
pemecahan
ketuban
es
dan jantung ;
on In d
gu A
tidak
menyebabkan emboli udara masuk paru
ng
M
R
ah
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 48
ep u
b
hk am
49 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa pemeriksaan terhadap korban
R
untuk
In do ne si a
•
dikeluarkannya
Visum
Et
Repertum (VER) tidak dilakukan tergesa-
ng
gesa ; •
Bahwa pada Visum Et Repertum atas
gu
nama
Siska
Makatey
perobahan ; •
tidak
ada
Bahwa para Terdakwa ada konsultasi
A
dengan ahli jantung, tetapi ahli jantung tidak bisa mengangkat emboli dan
ub lik
ah
emboli nanti ditemukan dalam kamar mayat ;
am
•
Bahwa sewaktu ahli diperlihatkan foto korban ahli mengatakan tidak ada luka pada muka, pangkal hidung, tidak ada
ah k
ep
jaitan, tidak ada benang pada hidung korban ; Bahwa
ahli
juga
mengatakan
ada
In do ne si
A gu ng
R
•
keterangan ahli yang tidak dimuat dalam Berita acara pemeriksaan penyidik ; •
Bahwa
ahli
menyerahkan
ringkasan
keterangan tertanggal 25 April 2011 ; •
Bahwa
Terdakwa
I,
II
dan
III
membenarkan keterangan ahli tersebut ;
Menimbang, bahwa pada saat dokter Johanis F. Mallo, SH.SpF, didengar
keterangannya sebagai ahli pada persidangan tanggal 25 April 2011 ada mengatakan
lik
ah
bahwa ada keterangan ahli yang tidak dimuat dalam berita acara pemeriksaan penyidik, maka untuk melihat apakah keterangan ahli tersebut benar atau tidak Majelis Hakim perlu
ub
diambil keterangannya dihadapan penyidik (Verbalisan) yaitu :
HANY LUKAS, Pekerjaan Anggota Polisi Republik Indonesia (penyidik) pada Polisi Kota
ep
besar Manado, agama Kristen Protestan, saksi telah berjanji menurut cara
ka
agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai
A
gu
Bahwa saksi memeriksa ahli dr.Johanis F.Mallo untuk didengar keterangannya di
es
ng
M
R
•
hadapan penyidik hanya satu kali yaitu pada tanggal 25 Mei 2010 ;
on
ah
berikut :
In d
m
mendengarkan keterangan dari penyidik yang melakukan pemeriksaan pada ahli sewaktu
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 49
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa semua yang ahli terangkan telah
In do ne si a
•
R
termuat dalam berita acara pemeriksaan yang dibuat oleh saksi ;
ng
•
Bahwa memang benar ahli datang di Polisi Kota Besar Manado dua kali
gu
bersama dr. Lefran Reggy, dr.Erwin Kristanto, dan dr. Jery dan kedatangan
dari 4(empat) orang tersebut adalah
A
sebagai anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI),
dan dari anggota IDI yang
ub lik
ah
memberikan keterangan pada saat itu dan dibuat berita acara pemeriksaan adalah dr. ERWIN KRISTANTO ;
am
•
Bahwa atas keterangan saksi tersebut ahli dr.
Johanis
F.Mallo,
SH.SpF,
ep
membenarkannya dan atau keterangan persidangan
yang
mengatakan keterangan ahli ada yang
R A gu ng
sebelumnya
tidak
dimuat
dalam
In do ne si
ah k
ahli dr. Johanis F.Mallo, SH.SpF dalam
berita
acara
pemeriksaan dinyatakan dicabut oleh ahli ; •
Bahwa Terdakwa I, II dan III tidak menanggapi keterangan saksi verbalisan tersebut
Menimbang, bahwa dipersidangan Jakska Penuntut Umum telah membacakan
lik
No.lab.509/DTF/VI/2010 tanggal 9 Juni 2010 yang dilakukan oleh : Drs. Samir SST.MK ;
•
Ardani Adhis ;
•
Marendra Judy L, SE ;
ub
•
ep
Menimbang, bahwa atas hasil pemeriksaan laboratorium yang dibacakan tersebut diatas para Terdakwa menyatakan tidak tahu menahu ;
Menimbang, bahwa dipersidangan Majelis Hakim telah mendengar keterangan ahli
R
yang diajukan oleh para Terdakwa/penasehat hukumnya yaitu :
es
1.dr. MURHADY SALEH, SpOG, Umur 60 tahun, pekerjaan Pensiunan TNI, sebagai
M
In d
A
gu
Subroto juga sebagai president Elect. PB.POGI, alamat Jalan Cikini
on
ng
dokter spesialis Obsgin Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
berita acara pemeriksaan laboratories Kriminalistik barang bukti dokumen
Halaman 50
ep u
b
hk am
51 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id III.No. 6 Menteng Jakarta pusat, agama Islam, ahli telah disumpah
R
menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut ;
ng
•
Bahwa yang dimaksud dengan kelalaian
adalah apabila dalam praktek menyalahi standar operasional prosedur (SOP);
gu
•
Bahwa
ahli
mengetahui
secara
kronologis tentang kejadian perkara ini ;
A
•
Bahwa dari kronologis kejadian perkara ini ahli berpendapat udara yang masuk ke
ub lik
ah
jantung korban adalah terjadi diluar dugaan
dan
tidak
dapat
diprediksi
am
sebelumnya ;
•
Bahwa melihat dari kronologis kejadian perkara ini menurut ahli para Terdakwa
ah k
ep
sudah bekerja maksimal, baik dan sudah
sesuai
dengan
standar
operasional
Bahwa emboli adalah komplikasi yang
In do ne si
•
terjadinya tidak dapat diprediksi dan diduga sebeumnya ; •
Bahwa pemasangan infus adalah sebuah
prosedur yang harus dilakukan dan baku serta diyakini tidak tercabut ; •
Bahwa
dilihat
dari
kronologisnya
kejadian perkara ini para Terdakwa melakukan
operasi
terhadap
lik
dalam
ah
A gu ng
R
prosedur ;
korban sudah sesuai dengan standar operasional
ka
•
keilmuan
dan
ub
m
kompetensi ;
prosedur,
Bahwa ahli sependapat dengan hasil
ep
sidang Majelis Kehormatan dan Etika Profesi Kedokteran, dan mengatakan
A
es
Bahwa ahli belum pernah mendengar kata Batista Ventura, yang ahli tahu adalah Ventura efek ;
on
gu
ng
M
R
•
In d
ah
para terdakwa tidak ada kelalaian ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 51
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa ahli ada membaca Visum Et
In do ne si a
•
R
Repertum atas nama korban tetapi reka medik ahli tidak membacanya ;
ng
•
Bahwa
kalau
Visum
Et
Repertum
berbeda dengan rekam medik maka yang
gu
dipakai adalah rekam medik ; •
Bahwa Visum Et Repertum dibuat atas permintaan Polisi/Penyidik ;
A
•
Bahwa yang ahli tahu emboli atau masuknya udara dalam jantung korban
ub lik
ah
bisa karena melalui infus dan juga bisa melelui plasenta, tetapi kalau udara
am
masuk jantung karena pembuluh balik yang terpotong saat operasi hal itu ahli baru mendengarnya ;
Bahwa masuknya udara dalam jantung/
ah k
ep
•
tubuh
korban
bukan
kelalaian
dari
•
In do ne si
A gu ng
R
operator ; Bahwa dalam melakukan sayatan pasti ada pembuluh darah yang terpotong ;
•
Bahwa emboli sangat jarang terjadi oleh karena itu sulit diprediksi/diantisipasi;
•
Bahwa
medical
maalpraktek
pernah
terjadi contohnya kaki kanan yang sakit tetapi kaki kiri yang dioperasi ; •
Bahwa operasi Cito adalah operasi
lik
ah
darurat/Emergency sedangkan operasi Elektif adalah operasi yang terencana ;
Bahwa menurut undang-undang praktek
ub
m
•
kedokteran operasi Cito tidak mutlak ada
ka
penjelasan kepada pasien karena sifatnya
ep
segera ;
ah
•
Bahwa untuk operasi Cito tidak perlu
es
Bhawa dokter praktek harus memiliki Surat
Tanda
Registrasi,
Surat
Ijin
on
•
segera dioperasi ;
In d
A
gu
ng
M
R
pemeriksaan penunjang karena sifatnya
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 52
ep u
b
hk am
53 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
Praktek, tempat praktek, dan alamat
R
praktek, Surat Ijin Praktek adalah suatu keharusan, untuk dokter PPDS memiliki
ng
Surat Tanda Registrasi, ijin prakteknya
diusulkan secara kolektif oleh Dekan Fakultas Kedokteran ;
gu
•
Bahwa khusus dalam perkara ini pada
saat irisan pertama keluar darah agak
A
kehitam-hitaman dari
korban berarti
korban kekurangan oksigen pada paru•
ub lik
ah
paru atau jantung ;
Bahwa untuk melakukan operasi sampai bayi dikeluarkan dari rahim sejak irisan
am
pertama tidak boleh lebih dari 5(lima) menit ;
Bahwa emboli juga bisa terjadi karena
ep
•
ah k
pelebaran
pembuluh
darah
yang
•
Bahwa untuk dikatakan seorang dokter
In do ne si
A gu ng
R
disebabkan oleh reaksi tubuh ;
yang professional harus memiliki 3(tiga) hal yaitu :
-Ilmu;
- keterampilan ;
- mental/moral ;
sudah professional karena telah memiliki
keilmuan, keterampilan dan moral dan selamat ; Bahwa
Terdakwa
ub
•
lik
ah
I,
II
dan
III
membenarkan keterangan ahli tersebut ; 2. Prof.Dr. REGGY LEFRAN, Sp.JP-k, umur 66 tahun, pekerjaan dokter(kepala bagian Jantung) pada Rumah Sakit Prof.Kandou Manado, alamat Jalan
ep
m
Bahwa menurut ahli ketiga Terdakwa
buktinya adalah karena anak korban
Wakeke No.23 Manado, agama Kristen Katolik, berjanji menurut cara
ah
ka
•
es
Bahwa operasi ada 2(dua) jenis yaitu Cito dan Elektif ;
on
•
In d
A
gu
ng
M
berikut :
R
agamanya, dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 53
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dalam operasi Cito tidak mungkin
In do ne si a
•
R
dilakukan pemeriksaan penunjang karena sifatnya darurat/cepat/segera ;
ng
•
Bahwa kronologis kejadian perkara ini
ahli mengetahuinya pada sidang Majelis
gu
Kehormatan Etika Profesi ; •
Bahwa ahli menjabat sebagai Ketua Majelis
Kehormatan
A
Kedokteran; •
Bahwa
ahli
sebagai
Etika
Profesi
ketua
Majelis
ub lik
ah
Kehormatan Etika Profesi Kedokteran pernah memeriksa para Terdakwa ;
am
•
Bahwa
sebagai
kesimpulan
dari
pemeriksaan Majelis Kehormatan Etika Profesi Kedokteran dinyatakan tidak adanya
kelalaian
para
ah k
ep
ditemukan
kesalahan
atau
Terdakwa
dalam
•
In do ne si
A gu ng
R
melakukan operasi kepada korban ; Bahwa yang ditanyakan kepada para Terdakwa
pada
sidang
Majelis
Kehormatan Etika Profesi Kedokteran adalah bagimana cara melakukan operasi kepada korban •
Bahwa masuknya udara dalam jantung korban ada 2(dua) kemungkinan yaitu :
- Hubungan langsung udara dengan pembuluh darah ; •
lik
ah
- perbedaan tekanan udara dalam tubuh dan diluar tubuh korban ;
Bahwa masuknya udara dalam tubuh korban tidak bisa diprediksi sebelumnya ; Bahwa terjadinya pelebaran pembuluh
ub
m
•
ka
darah pada korban disebabkan pengaruh
ep
obat dan reaksi tubuh dari korban ;
ah
•
Bahwa dalam operasi jantung dokter
es
juga petugas anastesi berperan sesudah operasi ;
on In d
A
gu
ng
M
R
tetap didampingi petugas bagian anastesi
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 54
ep u
b
hk am
55 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
bahwa Visum Et Repertum (VER) atas
In do ne si a
•
R
nama korban dalam perkara ini diterima oleh Majelis Kehormatan dan
Etika
ng
Profesi Kedokteran karena VER tersebut sudah
melalui
pengujian
Forensik :
gu
•
Bahwa
dari
oleh
kesimpulan
ahli
Majelis
kehormatan Etika Profesi Kedokteran
A
penyebab
kematian
korban
adalah
masuknya udara dalam jantung, dan
ub lik
ah
masuknya udara dalam jantung tidak dapat diprediksi sebelumnya sehingga dikategorikan bukan kelalaian ;
am
•
Bahwa
untuk
Repertum
ep
Majelis
menguji
(VER)
dan
Kehormatan
Visum hasil
Et
sidang
Etika
Profesi
ah k
Kedokteran Sulawesi Utara tidak perlu mendatangkan ahli dari pusat sebab
In do ne si
A gu ng
R
keahlian di Sulawesi Utara sama dengan keahlian di pusat ;
•
Bahwa
Terdakkwa
I,
II
dan
III
membenarkan keterangan ahli tersebut ;
3. JERRY G. TAMBUN, SH.LLM, umur 53 tahun, pekerjaan dosen, alamat Jalan Tololiu Supit 2 No.12 Manado, agama Kristen Protestan, ahli telah berjanji menurut cara agamanya dan dipersidangan menerangkan pada
pokoknya sebagai berikut ; •
Bahwa kelalaian lebih banyak diartikan
lik
ah
kepada akibat tindakan yang tidak sesuai Standar Operasional Prsedur (SOP) ; Bahwa
tujuan
ub
m
•
Operasional
adanya
Prosedur
(SOP)
Standar adalah
ka
sebagai pengukur tindakan profesi, untuk
ep
profesi kedokteran adalah kode etik
A
Bahwa Sipil maalprkatek dapat diartikan
es
dokter melaksanakan tugasnya tidak sesuai dengan SOP, sedangkan Kriminal
on
gu
ng
M
R
•
In d
ah
Kedokteran
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 55
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
R
secara berulang kali ;
•
Bahwa
In do ne si a
praktek adalah kelalaian yang terjadi kasus maalpraktek itu terjadi
ng
dalam praktek yang tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) ;
gu
•
Bahwa antara dokter dan pasien tidak ada
perjanjian, yang ada hanyalah dokter harus melaksanakan tugasnya dengan
A
sebaik-baiknya ; •
Bahwa yang harus dimiliki oleh seorang
ub lik
ah
dokter dalam menjalankan profesinya adalah
pengetahuan/ilmu kedokteran,
am
keterampilan/keahlian,
moral/
kepribadian
•
Bahwa prinsip seorang dokter dalam
ah k
ep
menjalankan propesinya yaitu dokter harus menghargai propesinya setinggi-
ah
dan
menjalankan berdasarkan
semua
tindakan
propesinya
harus
standar
prosedur (SOP) ; •
In do ne si
A gu ng
R
tingginya
operasional
Bawa sebagai contoh dokter melakukan propesinya
berdasarkan
SOP adalah
dokter dalam melakukan operasi tidak boleh meyentuh barang sesuatu ; •
Bahwa yang menjadi sandar operasional
medis seorang dokter adalah teliti, •
Bahwa yang berhak menilai standar propesi
medis
ub
m
lik
seksama, hati-hati dan maksimal ;
Kehormatan
adalah
Etika
Majelis Kedokteran
ep
ka
(MKEK) ; •
Bahwa standar operasional prosedur itu
R
dokter
•
Bahwa
untuk
menyelesaikan operasionalprosedur
untuk bidang kedokteran berada pada
on
standar
es
pekerjaannya ;
In d
A
gu
ng
M
ah
adalah sebagai pedoman bagi seorang
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 56
ep u
b
hk am
57 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
Majelis Kehormatan Etika Kedokteran
R
(MKEK) ;
•
Bahwa resiko medis selalu ada dalam
ng
tindakan medis ; •
Bahwa
dalam
standar
operasional
gu
prsedur tidak menyebutkan kelalaian ringan, sedang dan berat ; •
Bahwa dalam keadaan gawat darurat
A
seorang
dokter
tindakan
segera
(operasi)
melakukan
tidak
perlu
ub lik
ah
pemeriksaan penunjang, dalam operasi terencana sejak awal diberitahukan dan
am
penjelasan kepada pasien tentang resiko medis ;
•
Bahwa
semua
ah k
ep
kedokteran
perkara
harus
tindakan
melalui
Majelis
Kehormatan Etika Kedokteran (MKEK) ; Bahwa
Terdakwa
I,
II
dan
III
In do ne si
R
•
membenarkan keterangan ahli tersebut ;
A gu ng
Menimbang, bahwa dalam persidangan perkara ini Majelis Hakim telah memintakan keterangan ahli (pasal 180 ayat (1) KUHAP yaitu :
RECKY WILAR, SpA, umur 40 tahun, pekerjaan dokter dalam jabatan kepala bagian Meonatologi/Perawatan Bayi yang baru lahir pada Rumah Sakit
Prof.Kandou Manado, alamat Kelurahan Bahu lingkungan IV Jalan
Unsrat I No. 12 Kecamatan Malalayang Kota Manado, agama Kristen, ahli telah berjanji dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai
berikut
Bahwa ahli sudah 6 tahun sebagai ahli
lik
ah
•
perawatan bayi yang baru lahir ; Bahwa ahli pernah menerima laporan
ub
m
•
bayi
yang
baru
lahir
dari
bagian
ep
ka
kebidanan dan kandungan tanggal 10 April 2010 anak dari korban Siska
A
Bahwa yang menerima bayi tersebut
es
adalah petugas jaga malam dan bayi tersebut lahir dengan dioperasi ;
on
gu
ng
M
R
•
In d
ah
Makatey ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 57
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa berat badan bayi korban saat
In do ne si a
•
R
dilahirkan 4,1 kg dan tinggi badan 51 cm, danpada saat bayi diterima di bagian
ng
perawatan apgan score 11247 berarti bayi orban terebut menderita asfiksia (tidak bisa bernafas secara spontan) ;
gu
•
Bahwa angka 11247 menandakan bayi
sakit kritis, menit pertama hanya jantung
A
yang aktif, 5(lima) menit ke-2 baru mulai
tanda bernafas, nanti menit ke 35 baru •
ub lik
ah
bayi korban bernafas normal ;
Bahwa yang menjadi penyebab bayi
am
korban menderita asfiksia (tidak bisa bernafas secara spontan) adalah O2 tidak masuk CO2 tidak keluar dan hal tersebut
ep
terjadi karena korban sudah kekurangan
ah k
oksigen, bayi tersebut mendapatkan O2
ah
•
Bahwa udara bisa masuk dalam tubuh
In do ne si
A gu ng
R
dan CO2 dari korban ;
atau jantung melalui plasenta, kalau hal ini
terjadi
tidak
ada
pengaruh
terhadapbayi, karena bayi sudah terlepas dari ibuna bisa bernafas sendiri ; •
Bahwa asfiksia bisa terjadi pada anak
dan orang dewasa, untuk anak adalah asfiksia khusus ; •
Bahwa pada bayi korban tidak ditemukan
•
lik
tanda-tanda penyakit bawaan ; Bahwa secara umum anak asfiksia
ka
•
ub
m
ibunya selamat ; Bahwa
anak
yang
masih
dalam
ep
kandungan adalah tanggung jawab dokter kandungan,
dan
setelah
lahir
baru
Bahwa seluruh bayi yang lahir harus dipotong tali pusarnya ;
on In d
A
gu
ng
M
R
•
es
ah
tanggung jawab dokter anak ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 58
ep u
b
hk am
59 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
keluar
dari
pasien
pada
umumnya
berwarna merah, kalau darah yang keluar
ng
berwarna kehitam-hitaman itu berarti
dalam tubuh pasien terdapat kekurangan oksigen ;
gu
•
Bahwa kekuarangan osigen bisa terjadi
karena disebabkan oleh syok, pendarahan
A
dan asmah ; •
Bahwa anak yang normal agan scorenya
•
ub lik
ah
8-10 ;
Bahwa kalau para Terdakwa terlambat melakukan operasi terhadap korban,
am
maka anak korban pasti mati ;
•
Bahwa
Terdakwa
I,
II
dan
III
membenarkan keterangan ahli tersebut ;
ep •
dilegalisir
oleh
Pengadilan
Negeri
R
Manado ;
In do ne si
ah k
Bahwa pada setiap operasi darah yang
In do ne si a
•
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim melakukan pemeriksaan •
Bahwa
Terdakwa
I
adalah
peserta
program pendidikan dokter spesialis sejak tahun 2007 sampai sekarang •
Bahwa tanggal 10 April 2010 jam09.00 wita korban dibawah ke rumah sakit
prof.Kandou Malalayang dengan surat rujukan dari Puskesmas Bahu untuk
lik
ah
A gu ng
terhadapTerdakwa I dan dipersidangan menerangkan pada pokokya sebagai berikut :
melahirkan anak kedua lalu dibawah ke kamar bersalin dan diperiksa USG dan
ub
m
hasil dalam keadaan baik dan dilaporkan
ka
kepada
konsuler
dan
diusahakan
ep
melahirkan normal ; Bahwa
korban
rumah
tanda-tanda untuk dioperasi tetapi posisi bayi tinggi ;
on In d
gu A
sakit
Malalayang belum ada
ng
M
R
ah
Prof.Kandou
masuk
es
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 59
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa biasanya pada pembukaan 7 cm
In do ne si a
•
R
bayi bisa lahir ;
•
Bahwa pada jam 18.00 sore pembukaan
ng
lengkap tetapi posisi bayi tetap tinggi dan
hal tersebut dilaporkan kepada dokter
gu
konsuler
dan
dokter
konsuler
menyarankan supaya melahirkan secara normal
dengan
cara
posisi
korban
A
dimiringkan dan ditunggu sampai 30 menit tidak ada kemajuan dan pada jam
ub lik
ah
18.30 dikonsultasikan dengan bagian anastesi dan bagian anastesi memberikan persetujuan operasi dan pada jam 20.55
am
operasi dimulai ;
•
Bahwa Terdakwa I sudah lebih dari 100
ep
(seratu) kali melakukan operasi Cito ;
ah k
•
Bahwa
pada
saat
korban
dioperasi
dan
Terdakwa
III
sebagai
operasi ; •
asisten
In do ne si
A gu ng
R
Terdakwa I sebagai operator, Terdakwa II
Bahwa pada saat sayatan pertama keluar darah
berwarna
hitam,
Terdakwa
menghentikan sebentar dan mengatakan kepada korban
suster
ANITA
kekurangan
selanjutnya
Suster
LENGKENG
oksigen
dan
ANITANG
LENGKONG mengatakan cepat-cepat
lik
ah
saja operasi karena oksigen dan alat pernafasan sudah terpasang dengan baik ; Bahwa pada saat korban masuk kamar
ub
m
•
bersalin posisi bayi tinggi ; Bahwa bayi ahir pada jam 21.00 5(lima)
ep
ka
•
menit setelah sayatan
pertama dan
A
es
Bahwa sayatan pertama adalah kulit, kemudian pembungkus /lemak dan otot kemudian rahim ;
on
gu
ng
M
•
kesehatannya ;
In d
R
ah
kondisi bayi saat itu sangat buruk
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 60
ep u
b
hk am
61 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa setiap melakukan operasi pasti
In do ne si a
•
R
ada pembuluh darah yang terpotong karena pembuluh darah ada pada setiap
ng
lapisan pada tubuh manusia ; •
Bahwa setelah bayi lahir dilakukan
gu
penutupan ; •
Bahwa kematian korban(Siska makatey) bukanlah
efek
dari
A
Terdakwa dilakukan ; •
operasi
yang
Bahwa selama Terdakwa I melakukan
ub lik
ah
operasi tidak pernah menemui kejadian seperti
yang
dialami
korban
Siska
am
Makatey ;
•
Bahwa untuk menangapi Visum Et Repertum
atas
nama
korban
Siska
A gu ng
R
•
Bahwa emboli ketuban terjadi pada persalinan dan komplikasi dari persalinan adalah robekan rahim ;
•
In do ne si
ah k
ep
Makatey bukan kewenangan Terdakwa ;
Bahwa Terdakwa I sudah memiliki Surat Tanda Registrasi sejak tahun 2002 ;
•
Bahwa dasar Terdakwa dapat melakukan operasi
adalah
kompetensi
dari
Universitas Samratulangi ; •
Bahwa pada saat Terdakwa I melakukan
tindakan operasi belum memiliki Surat
lik
ah
Ijin Praktek (SIP), Surat Ijin Praktek untuk PPDS diurus oleh Dekan Fakultas •
ub
m
Kedokteran
Bahwa Surat Ijin Praktek Terdakwa baru
ka
diurus oleh Dekan Fakultas Kedokteran
ep
setelah kasus ini terjadi ;
ah
•
Bahwa sebelum melakukan operasi pada korban(Siska
Makatey)
persalinan macet kepala bayi tinggi ;
on In d
gu A
es
kepada
ng
M
R
jam 18.30 Terdakwa I ada menjelaskan
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 61
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa yang berada dalam kamar operasi
In do ne si a
•
R
saat operasi dilakukan terhadap korban Siska Makatey
adalah Terdakwa I,
ng
Terdakwa II dan Terdakwa III dan ANITA
LENGKEONG
anastesi ;
gu
•
Bahwa
surat
dari
bagian
persetujuan
operasi
diserahkan di Irina D sebelumoperasi
A
dilakukan oleh dr.HENDY SIAGIAN (terdakwa III) ;
Bahwa Korban (Siska Makatey) dalam
ub lik
ah
•
kamar operasi dalam keadaa sadar ;
am
•
Bahwa pada saat sayatan pertama keluar darah dan warnanya hitam berarti korban (Siska Makatey ) kekurangan oksigen
ah k
ep
dan Terdakwa menyampaikan kepada Anita Lengkong dari bagian anastesi dan
•
In do ne si
supaya dilanjutkan ;
A gu ng
R
oleh Anita Lengkong mengatakan operasi Bahwa Terdakwa I memilih operasi dilanjutkan karena saat itu dalam rahim
ada bayi yang harus diselamatkan, kalau operasi dihentikan persalinan tidak dapat dilakukan
pasien
dan
bayi
pasti
meninggal, kalau pada saat operasi tidak dilakukan
maka
Terdakwa
I
dpat
dikenakan sangsi sesuai Undang-udang •
lik
ah
kesehatan No.36 tahun 2009 ; Bahwa setelah kejadian Terdakwa I
ub
m
melaporkan kepada pihak rumah sakit dan dilakukan mediasi dan akhirnya dari
ka
bagian kebidanan telah memberikan uang
ep
sebesar Rp. 50.000.000.-(lima puluh juta
A
es
Bahwa Cito artinya melahirkan dengan irisan dinding perut ;
on
gu
ng
M
•
rasa turut berduka cita ;
In d
R
ah
rupiah) kepada keluarga korban sebagai
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 62
ep u
b
hk am
63 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa operasi Cito tidak memerlukan
In do ne si a
•
R
pemeriksaan penunjang ;
•
Bahwa yang memerlukan pemeriksaan
ng
penunjang
adalah
operasi
elektif
(terencana), pemeriksaan penunjang itu
gu
seperti jantung, dan darah ; •
Bahwa kasus yang menimpa korban Siska Makatey jarang terjadi dan selama
A
Terdakwa sudah dari 100(seratus) kali melakukan
operasi
•
pernah
ub lik
ah
Terdakwa temui ;
belum
Bahwa pada operasi Cito tidak boleh
am
lebih dari 8(delapan) menit sejak sayatan pertama ;
•
Bahwa korban Siska Makatey ada surat
ah k
ep
rujukan
tetapi
keterangannya
tidak
sehingga
lengkap
Terdakwa
I
dimana
In do ne si
Makatey)
kelahiran
anak
pertamanya jelek, divacum ; •
Bahwa pada saat korban(Siska Makatey) dirujuk ke Rumah Sakit
Prof Kandou
keadaan baik dan bisa berkomunikasi
dengan baik, tetapi ketuban sudah pecah
sejak jam 07.00 pagi dan dibawah ke rumah sakit jam 09.00 pagi dan menurut
korban (Siska Makatey) ketuban pecah sendiri ; •
lik
ah
A gu ng
R
hanya menanyakan kepada korban (Siska
Bahwa yang membawa korban(Siska
ub
m
Makatey) ke rumah sakit dalah bidan dari Puskesmas Bahu tetapi tidak sampai di
ep
ka
Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Prof Kandou Malalayang ; Bahwa
sebelum
operasi
dilakukan
Terdakwa I ada menyampaikan kepada
es
korban Siska Makatey bahwa anak sudah tidak bisa lahir secara normal dan akan
on
dilakukan operasi ;
In d
A
gu
ng
M
R
ah
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 63
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
R
operasi setelah ada ijin dari bagian anastesi ;
ng
•
Bahwa Terdakwa I ada membaca reka
medik tentang keadaan pasien (Siska
gu
Makatey) ; •
Bahwa operasi dilakukan pada bagian
perut korban (Siska Makatey) pada saat
A
operasi dilakukan menurut Terdakwa I korban (Siska Makatey) sudah terbius ; Bahwa
setelah
operasi
dilakukan
ub lik
ah
•
penutupan, penjahitan bekas operasi
am
sampai darah tidak keluar lagi ;
•
Bahwa operasi berjalan baik dan pada saat Terdakwa I melakukan operasi prosedur
yang
Terdakwa
I
lakukan pada 100(seratus) kali lebih
R A gu ng
sama dengan yang Terdakwa I dilakukan pada operasi korban Siska Makatey ; •
Bahwa infuse dipasang sejak dari Unit Gawat Darurat (UGD) ;
•
Bahwa korban (Siska Makatey) ada menanda tangani surat persetujuan ;
•
Bahwa pelebaran pembuluh darah yang terjadi
pada
korban(Siska
Makatey)
lik
karena adanya reaksi tubuh ;
Menimbang, bahwa keterangan Terdakwa I telah dikonfirmasi dengan saksi-saksi maupun dengan ahli yang hadir dalam persidangan yaitu :
ub
ah 1
Bahwa
In do ne si
ah k
ep
dalam keadaan sehat/fit ;
•
Saksi JULIN MAHENGKENG, dipersidangan mengatakan : •
ka
Tidak ada pemberitahuan dari Terdakwa
ep
I tentang operasi terhadap korban (Siska
•
Tanda tangan dalam surat persetujuan
R
tindakan khusus adalah benar tanda tangan saksi Julin Mahengkeng ;
on In d
A
gu
ng
M
ah
Makatey ) ;
es
m
Bahwa Terdakwa I melakukan tugas
In do ne si a
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 64
ep u
b
hk am
65 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Kartu Tanda Penduduk, dan slip setoran bank menurut Julin Mahengkeng tidak
ng
sama dengan tanda tangan yang ada pada surat persetujuan ;
Saksi ANITA LENGKONG, dipersidangan mengatakan : •
gu
Bahwa benar pada sayatan pertama
keluar darah hitam, benar Terdakwa I
A
menghentikan
operasi
dan
saksi
mengatakan teruskan karena oksigen dan
ah
alat pernafasan sudah terpasang dengan
ub lik
2
Tanda tangan Siska Makatey pada Askes,
In do ne si a
•
baik dan telah dikonsultasikan dengan dr. LALENOH (ahli) sebagai konsuler dan
am
dr.Lalenoh mengatakan teruskan operasi terhadap Terdakwa I ;
Bahwa benar obat diberikan
5(lima)
ep
•
ah k
menit sebelum operasi untuk menidurkan kata
terusakan
saksi
kepada Terdakwa I, tetapi
terserah apakah Terdakwa I meneruskan
operasi atau tidak terserah Terdakwa I karena Terdakwa I yang memegang pisau ; •
Bahwa benar selesai operasi korban (Siska Makatey) masih hidup ;
lik
Bahwa benar Terdakwa I melaporkan pada sayatan pertama darah warna hitam
ub
penyebabnya oksigen kurang hanya 85 sampai 87, denyut nadi cepat ;
4
Dengan ahli dokter LALENOH, dipersidangan mengatakan : •
Bahwa benar Anita Lengkong menerima
ep
pelimpahan wewenang dari Ahli ;
A
bayi meninggal dunia ; Bahwa
benar
Anita
es
•
Bawah jika operasi dihentikan ibu dan
Lengkong
mengatakan operasi diteruskan karena
on
gu
ng
M
R
•
In d
m
benar
sampaikan
•
ah
ka
Bahwa
Dengan Ahli dokter NAJOAN NAN WAROUW, dipersidangan mengatakan :
ah
3
•
In do ne si
A gu ng
R
korban (Siska Makatey) ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 65
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
oksigen sudah diberikan 100(seratus) %
R
(persen) dan alat pernafasan sudah terpasang dengan baik ;
ng
•
Bahwa benar 5(lima) menit sebelum
operasi korban (Siska Makatey) sudah diberikan obat ;
gu
•
Bahwa
yang
dilakukan
oleh Anita
Lengkong sudah sesuai prosedur ;
A
•
Bahwa
oksigen
cukup
tetapi
yang
memutuskan tentang operasi diteruskan •
ub lik
ah
adalah operator ; Bahwa
tugas
am
anastesi
dan
adalah
membangunkan
tanggung
jawab
menidurkan
dan
pasien/korban
(Siska
Makatey) ; Bahwa
ah k
ep
•
tidak
ada
peraturan
yang
mengatakan yang bertanggung jawab
•
In do ne si
A gu ng
R
adalah operator ; Bahwa setelah operasi korban (Siska Makatey) masih bernafas ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim melakukan pemeriksaan •
Bahwa
Terdakwa
kepersidangan
ini
II
diajukan
bersama
dengan
Terdakwa I dan Terdakwa III dengan tuduhan
melakukan
malpraktek
atas
meninggalnya korban (Siska Makatey)
lik
ah
terhadap Terdakwa II dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut :
pada tanggal 10 April 2010 ; •
Bahwa Terdakwa I dalam pelaksanaan
ub
m
operasi terhadap korban (Siska Makatey)
ka
adalah sebagai asisten I, Terdakwa II
ep
sebagai chif residen dan Terdakwa III Bahwa Terdakwa II bertugas membantu
R
jalannya operasi memberisihkan darah
es
•
yang keluar saat sayatan ;
on In d
A
gu
ng
M
ah
sebagai asisten II ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 66
ep u
b
hk am
67 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa operasi dilakukan pada jam 20.55
R
wita ;
•
In do ne si a
•
Bahwa korban (Siska Makatey) adalah
ng
pasien rujukan dari Puskesmas Bahu ; •
Bahwa Terdakwa I ada membaca surat
gu
rujukan korban (Siska Makatey) riwayat persalinannya buruk ; •
Bahwa yang menentukan operasi adalah
A
Terdakwa I sebagai chif residen ; •
Bahwa korban Siska Mkatey masuk
ub lik
ah
rumah sakit Kandou dalam keadaan baik dan sadar ;
am
•
Bahwa
Terdakwa
II
masuk
ruang
kebidanan jam 11.00 siang ; Bahwa korban Siska Makatey dioperasi
ep
• •
setiap
operasi
Cito
harus
dikonsultasikan ke bagian anastesi untuk
R A gu ng
Bahwa
In do ne si
ah k
karena persalinannya tidak maju ;
mendapat jawaban bisa dioperasi atau tidak ; •
Bahwa
untuk
kasus
ini
telah
dikonsultasikan kepada bagian anastesi
dan setelah ada persetujuan baru pasien (Siska
Makatey)
dibawa
bersalin ; •
ke
ruang
Bahwa pasien/korban(Siska Makatey)
lik
ah
masuk ruang bersalin jam 20.15 wita dan sudah terinfus sejak dari Unit Gawat •
ub
m
Darurat (UGD);
Bahwa infuse dipasang pada tangan dan
ka
dibalut dengan kain kasa yang steril ; Bahwa yang ada dalam kamar operasi
ep
•
A
es
Bahwa bagian anastesi yang melakukan pembiusan 5 sampai 10 menit sebelum
on
gu
ng
M
•
Terdakwa III, dan Anita Lengkong ;
In d
R
ah
adalah Terdakwa I, Terdakwa II dan
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 67
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
operasi dan dibius dengan disuntikan
R
pada slang infus ;
•
Bahwa Terdakwa I melakukan sayatan
ng
pertama pada kulit dan dimulai pada jam 20.55 wita ;
gu
•
Bahwa
peran
Terdakwa
II
dalam
melakukan operasi terhadap korban Siska
Makatey adalah memegang kapas untuk
A
menghentikan
darah
benang ;
menarik
Bahwa korban Siska Makatey dioperasi
ub lik
ah
•
dan
dalam keadaan terlentang ;
am
•
Bahwa operasi sempat dihentikan oleh Terdakwa I karena keluar darah hitam karena oksigen kurang dan Terdakwa I
ah k
ep
memberitahukan kepada bagian anastesi ;
•
Bahwa oksigen yang baik dan cukup itu
In do ne si
•
Bahwa Terdakwa II tidak mengetahui
secara pasti apa penyebab oksigen kurang ; •
Bahwa operasi sempat dihentikan selama
1(satu) menit dan Anita Lengkong bilang lanjutkan ; •
Bahwa
sebagai
pertimbangan
untuk
melanjutkan operasi terhadap korban Siska
Makatey
adalah
untuk
lik
ah
A gu ng
R
diatas 96 persen ;
menyelamatkan bayi dalam kandungan korban (siska Makatey) ;
Bahwa lamanya operasi kurang lebih 5
ub
m
•
ka
(lima) menit dan kemudian dilakukan
ep
penutupan dan menjahit dan pada saat operasi selesai dilaporkan oleh Terdakwa Bahwa korban meninggal di ruang perawatan ;
on In d
A
gu
ng
M
R
•
es
ah
I selaku Chif Residen ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 68
ep u
b
hk am
69 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Terdakwa III bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) ;
ng
•
Bahwa Terdakwa II tidak melakukan
konsultasi dengan keluarga korban tetapi
gu
yang
melakukan
konsultasi
adalah Terdakwa III ; •
tersebut
Bahwa yang mengurus Surat Ijin Praktek
A
bagi dokter PPDS adalah wewenang Dekan Fakultas kedokteran ;
Bahwa pada saat sayatan pertama yang
ub lik
ah
•
dilakukan oleh Terdakwa I keluar darah
am
hitam dan hal tersebut dikonsultasikan dengan Anita Lengkong dari bagian anastesi dan Anita Lengkong menyatakan
ep
teruskan saja ;
ah k
•
Bahwa Terdakwa I, Terdakwa II dan
In do ne si
kalau gagal hal tersebut merupakan kegagalan Tim ; •
Bahwa
yang
berwenang
untuk
melakukan pembiusan dan pemasangan oksigen adalah bagian anastesi ; •
Bahwa saat akan dilakukan operasi Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa
III menanyakan kepada bagian anastesi apakah operasi sudah dapat dimulai dan
lik
ah
A gu ng
R
Terdakwa III bekerja dalam bentuk Tim,
oleh bagian anastesi menjawab operasi sudah dapat dimulai ; Bahwa
pada
saat
ub
•
m
operasi
selesai
dilakukan, Terdakwa II ada melihat
ep
Terdakwa I melakukan pembicaraan dengan keluarga korban ;
Bahwa pada saat melakukan operasi Terdakwa II dalam keadaan sehat ; Bahwa Terdakwa II ada melihat korban (SISKA M) melakukan tanda tangan (didalam
es
-
R
ka
In d
A
on
Bahwa selesai operasi denyut jantung korban (SISKA M) ada tapi kurang baik ;
gu
-
ng
kamar surat persetujuan operasi) dalam keadaan berbaring ;
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Bahwa Terdakwa I, Terdakwa II dan
In do ne si a
•
Halaman 69
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa tensi korban (SISKA M) saat itu 160 dan keadaan tersebut dilaporkan kepada
R
bagian anastesi ;
In do ne si a
-
-
Bahwa selesai operasi korban (SISKA MMAKATEY) masih hidup tapi kondisinya
ng
jelek ;
Bahwa keadaan bayi pada saat lahir dalam keadaan asfiksia (kekurangan oksigen) ;
-
Bahwa Terdakwa II sudah kurang lebih 100 kali sebagai asisten dan juga sudah pernah
gu
-
bertindak sebagai chief residen ;
A
-
Bahwa Terdakwa II pada saat melakukan operasi sudah beberapa kali menemui darah hitam ;
ub lik
ah
Menimbang, bahwa keterangan Terdakwa II sebagaimana tersebut diatas, telah dikonfrontir
Dengan ahli dr. LALENOH dipersidangan menyatakan : -
Bahwa benar persiapan dan pemasangan oksigen adalah tanggung jawab bagian
Bahwa obat yang diberikan kepada korban (SISKA MAKATEY) tidak mengakibatkan
R
kurangnya oksigen ; -
Bahwa tidak ada mafilati atau efek obat ;
In do ne si
-
ep
anastesi ;
ah k
am
dengan ahli yang hadir dipersidangan yaitu :
A gu ng
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim melakukan pemeriksaan terhadap
Terdakwa III dan dipersidangan menerangkan pada pokoknya sebagai berikut : -
Bahwa pada tanggal 10 April 2010 Terdakwa III bertugas di Rumah Sakit Prof. Kandou Malalayang Manado dari jam 08.00 s/d jam 00.00;
-
Bahwa keadaan korban (SISKA MAKATEY) pada jam 13.00 siang dalam keadaan
Bahwa sebelum operasi terlebih dahulu dilakukan observasi oleh dr. HELMY ;
-
Bahwa yang menjadi pimpinan operasi adalah Terdakwa I ;
-
Bahwa keadaan bayi yang tidak bisa lahir normal ada dilaporkan oleh Terdakwa I
ub
lik
-
kepada Dokter NAN WAROUW tapi Terdakwa III tidak tahu isi konsultasi antara
ep
Terdakwa I dengan dr. NAN WAROUW ;
Bahwa sebelumnya Terdakwa III sudah pernah sebagai tim operasi ;
-
Bahwa yang ada dalam kamar operasi saat itu adalah Terdakwa III, Terdakwa II,
R
-
es
Terdakwa I sebagai chif resident yang memutuskan dilakukan operasi setelah konsultasi dengan bagian anastesi yaitu ANITA LENGKONG yang pada saat operasi berada
ng
M
on In d
A
gu
diruang operasi ;
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
bagus, sampai jam 18.30 bayi tidak bisa lahir ;
Halaman 70
ep u
b
hk am
71 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa tugas Terdakwa III dalam operasi tersebut sebagai asisten II, menyedot/
In do ne si a
-
R
membersihkan darah yang keluar dari luka operasi ;
Bahwa tugas Terdakwa I sebagai operator, melakukan sayatan, menjahit ;
-
Bahwa tugas Terdakwa II adalah membantu operator ;
-
Bahwa operasi dimulai pada pukul 20.55 wita ;
gu
ng
-
Bahwa operasi selesai pukul 22.55 wita dan selesai pada pukul 22.00 wita ;
-
Bahwa sebelum dan sesudah operasi Terdakwa I ada melapor kepada bagian
ah
-
kebidanan ;
Bahwa Terdakwa III melihat Terdakwa I konsultasi dengan dr. NAN WAROUW dari
ub lik
A
-
monitor ;
am
-
Bahwa Terdakwa III 2 (dua) kali bertemu dengan keluarga korban, pertama pada jam 6.00 dan kedua pada jam 6.30 wita dan memberitahukan kepala bayi tinggi, tidak bisa lahir normal, kemungkinan akan dioperasi, dan saat itu ibu korban (SISKA MAKATEY)
ep
mengatakan kasihan, dan Terdakwa III katakana siapkan darah dan menyodorkan
ah k
kepada ibu korban (SISKA MAKATEY) surat persetujuan operasi ; Bahwa yang lebih dahulu menanda tangani surat persetujuan iperasi adalah korban
R
-
Bahwa korban (SISKA M) pada saat menanda tangani surat persetujuan operasi dalam
A gu ng
-
In do ne si
(SISKA M) kemudian ibu korban ;
posisi miring dan bisa menulis ;
-
Bahwa Terdakwa III pada saat bertemu ibu korban (SISKA M) ada menjelaskan resiko operasi, tunggu setengah jam lagi ada resep dan siapkan darah ;
-
Bahwa Terdakwa III bertemu orang tua korban (SISKA M) di Irina D ;
-
Bahwa tugas Tim Dokter operasi selesai setelah penjahitan dan diserahkan kepada
lik
Bahwa korban (SISKA MAKATEY) meninggal dunia diruang pemulihan ;
-
Bahwa setelah selesai operasi korban (SISKA MAKATEY) masih hidup ;
-
Bahwa tugas Terdakwa III selain menyedot/membersihkan darah yang keluar dari luka
-
ep
operasi adalah memperjelas daerah operasi ;
ub
-
Bahwa korban (SISKA M) pada saat dilakukan operasi keluar darah warna hitam dan
Bahwa darah hitam bisa normal setelah oksigen ditambah ;
on In d
A
gu
ng
es
-
R
itu disebabkan oleh kekurangan oksigen dan Co2 tinggi ;
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
bagian pemulihan ;
Halaman 71
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa darah hitam diberitahukan kepada bagian anastesi dan jawabannya oksigen
In do ne si a
-
R
sudah diberikan dan lanjutkan operasi ; -
Bahwa Terdakwa III sudah sering kali sebagai asisten operasi sejak Terdakwa III
ng
sebagao dokter PPDS dan baru saat operasi korban (SISKA M) Terdakwa III menemui darah hitam ;
Bahwa Terdakwa III selama melakukan operasi baru dalam kasus ini menemui darah
gu
-
hitam ;
Bahwa keadaan physic bayi normal tinggi badan 51 cm dan berat badan 4,1 kg
ah
-
Bahwa kesehatan bayi korban (SISKA M) saat lahir, tidak menangis spontan, tidak
bergerak aktif, warna kulit biru, karena kekurangan oksigen, dan hal tersebut terjadi
ub lik
A
-
karena bayi masih satu kesatuan dengan ibu (korban SISKA MAKATEY) setelah tali pusat dipotong baru bernafas sendiri dan setelah bayi lahir diserahkan kepada bagian
-
Bahwa menurut Terdakwa III cara kerja Terdakwa I baik ;
-
Bahwa pada saat melakukan operasi Terdakwa III dalam keadaan sehat ;
-
Bahwa sebogai melikasi sehingga korban (SISKA M) dioperasi karena panggul korban
-
In do ne si
R
(SISKA M) tidak maksimal ;
ep
ah k
am
anak;
Bahwa kalau operasi terhadap korban (SISKA M) tidak dilakukan, ibu dan bayi pasti
A gu ng
meninggal ;
-
Bahwa keinginan untuk dioperasi awalnya dari keinginan korban (SISKA MAKATEY) dan ibunya (JULIEN MAHENGKENG) ;
Menimbang, bahwa keterangan dari Terdakwa III sebagaimana tersebut diatas, telah
dikonfrontir dengan saksi-saksi yang hadir dipersidangan yaitu :
pukul 19.00 diloket dan ada menandatangani surat persetujuan operasi dibagian tengah ; Bahwa saksi mengakui tandatangan saksi dalam lembar persetujuan operasi adalah
ub
-
benar dan surat tersebut dibuat pada jam 18.30 wita tapi tandatangan korban (SISKA MAKATEY) dikatakan tidak benar oleh saksi JULIEN MAHENGKENG sebab tanda
ep
tangan korban (SISKA MAKATEY) yang ada dalam surat persetujuan tidak sama dengan tandatangan korban (SISKA MAKATEY) yang ada dalam Askes, KTP dan slip
es
-
R
setoran Bank milik korban (SISKA MAKATEY) ;
M
Bahwa yang menyebut harga obat Rp.1 juta lebih saksi tidak tahu namanya dan bukan
on In d
A
gu
ng
para Terdakwa ;
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
Bahwa benar saksi ketemu dengan Terdakwa 2 (dua) kali pertama pukul 17.00 dean
lik
-
ka
m
ah
Dengan JULIEN MAHENGKENG dipersidangan mengatakan :
Halaman 72
ep u
b
hk am
73 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
Menimbang, bahwa selanjutnya Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III mengatakan : Semua dokter berusaha agar pasien sehat dan selamat ;
-
Merasa sedih dan simpati kepada Keluarga korban ;
-
Merasa tak bersalah karena telah melakukan operasi dengan baik dan benar ;
ng
R
-
gu
Menimbang, bahwa Jaksa Penuntut Umum dipersidangan telah mengajukan barang bukti
•
PT. Asuransi Kesehatan Indonesia ;
•
Results Siska Yulin Makatey ;
•
Surat pernyataan telah dirawat ;
•
am
• •
ub lik
ah
A
yaitu berkas catatan medis No.Cm.041969 an. SISKA MAHATEY terdiri dari :
Rekam jantung Siska Makatey 2004 ; Surat konsul 10 April 2010 ; RSU Prof Kandou Manado (poliklinik obstetri status obstetrikus ;
ah k
ep
•
Catatan pemasukan dan pengeluaran
Instruksi post operasi ;
•
Surat konsul ke bagian anastesiologi ;
•
Rekam jantung ;
•
Laporan operasi ;
•
Kurva suhu dan nadi, serta catatan khusus ;
•
Dinas
kesehatan
Kota
Manado
Puskesmas Bahu/surat rujukan ibu hamil atas nama Siska Makatey ; •
Ringkasan masuk dan keluar Siska
•
ub
Makatey ;
m
In do ne si
•
lik
ah
A gu ng
R
cairan form 0014 ;
Lembaran masuk dan keluar Siska
•
Klinical Patway Siska Makatey ;
•
Surat persetujuan tindakan khusus dan surat
persetujuan
pembedahan
dan
Diaknosa akhir Siska Makatey ;
•
Resume keluar Siska Makatey ;
on
•
es
anastesi tanggal 10 April 2010 ;
In d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
Makatey ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 73
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
Surat
pengantar
pulang
gu
ng
R
catatan) ;
Iktisar waktu pulang (tidak ada catatan ) ;
•
Anamnesis utama Siska Makatey ;
•
Anamnesis kebidanan Siska makatey ;
•
Pemeriksaan
A
•
kebidanan
I
Siska
Pemeriksaan
kebidanan
II
Siska
Makatey ; • •
Resume masuk Siska Makatey ;
ub lik
•
ah
ada
•
Makatey ;
am
(tidak
In do ne si a
•
Portograf Siska Makatey ; Lembaran observasi persalinan Siska Makatey ;
•
Lembaran observasi persalinan Siska
Makatey ;
•
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
•
Laporan persalinan IIa Siska Makatey ;
•
Lembaran catatan harian dokter (tidak ada catatan) ;
•
Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak ada catatan) ;
•
Catatan pemasukan dan pengeluaran cairan (tidak ada catatan) ;
•
ah
Lembaran observasi persalinan Siska
In do ne si
A gu ng
R
•
Hasil pemeriksaan radiologi kedokteran
lik
ah k
ep
Makatey ;
•
Nifas (tidak ada catatan) ;
•
Catatan perawat intensif (tidak ada
ub
m
nuklir, dan lain-lain(tidak ada catatan)
ep
ka
catatan) ; •
Catatan dan instruksi dokter (tidak ada Pelaksanaan
proses
keperawatan
pengkajian data (tidak ada catatan) ;
on In d
A
gu
ng
M
R
•
es
ah
catatan) ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 74
ep u
b
hk am
75 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
ada catatan) ;
•
gu
ng
ada catatan) ; •
Catatan perawat bidan (Siska Makatey ) ;
•
1(satu)
lembar
foto
copy
sertifikat
kompetensi dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI yang telah dilegalisir oleh
A
Pengadilan Negeri Manado ; •
1(satu)
lembar
foto
copy
dr.
sertifikat
HENDRY
ub lik
ah
kompetensi
SIMANJUNTAK yang telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri Manado ;
am
•
1(satu)
lembar
foto
copy
sertifikat
kompetensi dr. HENDY SIAGIAN yang telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri
ep
ah k
Catatan obat oral dan per –enteral (tidak
Manado ;
A gu ng
In do ne si
bahwa Penasehat Hukum para Terdakwa pada saat mengajukan
R
Menimbang,
pembelaannya telah melampirkan :
• Putusan Majelis Kehormatan Etika Kedokteran, tanggal 24 Pebruari 2011;
• Putusan Mahkamah Konstitusi No.4/PPU-V/2007, tentang Judicial Review Undang-undang No. 29 tahun 2004 Prkatik Kedokteran ;
• Surat pernyataan dari Buce Notanubun selaku suami dari korban Siska Makatey ;
• Keterangan Ahli Johanes F.Mallo ; • Surat Tanda Registrasi Dokter ; • Sertifikasi Kompetensi ;
Rumah Sakit Umum Prof. DR. R.D.Kandou Manado ;
ub
• Surat Persetujuan Tindakan Anastesi ;
lik
& Genekologi Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi-saksi, keterangan ahli dan keterangan Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III dan dihubungkan dengan barang bukti surat yang
ep
diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum maupun bukti-bukti surat yang diajukan oleh Penasihat Hukum para Terdakwa oleh Majelis Hakim dijadikan fakta hukum dipersidangan sepanjang hal tersebut mempunyai hubungannya satu dengan yang lainnya ;
R
ka
m
ah
• Sertifikt Bagian Obstetri
es
Menimbang, bahwa Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III oleh Jaksa Penuntut Umum
ng
berdasarkan surat dakwaan No.Reg.Perk:PDM-12/M.Ndo/Ep.2/01/2011 tertanggal 9 Maret 2011
on In d
A
gu
dengan susunan dakwaan sebagai berikut :
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Lembaran untuk penempelan surat (tidak
In do ne si a
•
Halaman 75
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Kesatu :
: Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 359
R
Primer
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
KUHP Jis pasal 361 KUHP, pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;
: Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 76 UU R.I No.29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;
gu
Atau : Kedua
: Perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 359 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;
ng
Subsidair
ayat (2) KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis Hakim mempertimbangkan apakah segala sesuatu
yang terungkap dalam persidangan perkara ini, baik dari keterangan saksi-saksi, keterangan ahli baik yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum maupun yang diajukan para Terdakwa/Penasehat Hukumnya, surat-surat, keterangan para Terdakwa, setelah menghubungkannya satu sama lain
ep
ah k
am
ah
Subsidair
: Perbuatan para Terdakwa sebagaiman diatur dan diancam pidana dalam pasal 263 ayat (1) KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ; : Perbuatan para Terdakwa sebagaiman diatur dan diancam pidana dalam pasal 263
ub lik
A
Atau : Ketiga : Primer
sejauh manakah fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan dapat menjadi penilaian hukum dari Majelis Hakim dalam menentukan apakah perbuatan para Terdakwa telah memenuhi
In do ne si
R
unsur-unsur sebagaimana yang terdapat dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, maka Majelis Hakim akan mengemukakan hal-hal yang dijadikan dasar bagi Majelis Hakim dalam pemeriksaan
A gu ng
perkara ini ;
Menimbang, bahwa pasal 140 ayat (1) KUHAP Undang-Undangf No. 8 tahun 1981
berbunyi sebagai berikut : “Dalam hal Penuntut Umum berpendapat bahwa dari hasil penyidikan dapat dilakukan penuntutan, ia dalam waktu secepatnya membuat surat dakwaan ;
Menimbang, bahwa pasal 143 KUHAP Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 berbunyi
sebagai berikut :
lik
m
Ayat (2)
: “Penuntut Umum melimpahkan perkara ke Pengadilan Negeri dengan permintaan agar segera mengadili perkara tersebut disertai dengan surat dakwaan”;
: “Penuntut Umum membuat surat dakwaannya yang diberi tanggal dan
ub
ah
Ayat (1)
ditandatangani serta berisi :
ka
a. nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan,
ep
tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka ;
ah
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang
es on In d
A
gu
ng
M
dilakukan ;
R
didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 76
putusan.mahkamahagung.go.id
: Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat
In do ne si a
Ayat (3)
R
(2) huruf b batal demi hukum ;
Menimbang, bahwa memperhatikan ketentuan pasal 143 KUHAP tersebut diatas,
ng
memberikan petunjuk mengenai pembuatannya dan isi dari surat dakwaan, jika surat dakwaan
tidak memenuhi ketentuan dalam pasal 143 ayat (2) KUHAP diatas, surat dakwaan demikian menjadi batal demi hukum yang berarti bahwa dari semula tidak ada surat dakwaan dan tidak ada
gu
pula suatu tindak pidana yang dilukiskan dalam surat dakwaan itu ;
Menimbang, bahwa dari uraian tersebut diatas menurut Majelis Hakim surat dakwaan
A
adalah merupakan dasar dari pemeriksaan dipersidangan jika apa yang diuraikan dalam surat
dakwaan tidak terbukti atau tidak merupakan kejahatan atau pelanggaran maka Terdakwa harus
ah
dibebaskan (Vrijspraak) atau dilepaskan dari segala tuntutan hukum (ontslag van alle
ub lik
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah segala
sesuatu yang terungkap dalam persidangan perkara ini baik dari keterangan saksi-saksi, keterangan ahli baik yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum maupun diajukan oleh para Terdakwa/ Penasihat Hukumnya maupun ahli yang dimintakan oleh Majelis Hakim, surat-surat keterangan
ep
ah k
am
rechtsvervalging) ;
para Terdakwa, setelah menghubungkannya satu sama lain, sejauh manakah fakta-fakta hukum yang terungkap dalam persidangan dapat menjadi penilaian hukum dari Majelis Hakim dalam
In do ne si
R
menentukan apakah perbuatan para Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur sebagaimana yang terdapat dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut dan untuk itu Majelis Hakim akan
A gu ng
mempertimbangkan lebih dahulu dakwaan Kesatu Primair yaitu : pasal 359 KUHP Jis Pasal 361 KUHP, pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;
Menimbang, bahwa pasal 359 KUHP berbunyi sebagai berikut :
“Barang siapa karena kesalahannya (kealpaannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana kurungan paling lama 1 tahun” ; Menimbang, bahwa pasal 361 KUHP berbunyi sebagai berikut :
lik
ah
“Jika kejahatan yang diterangkan dalam bab ini dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau
pencarian, maka pidana ditambah dengan sepertiga dan yang bersalah dapat dicabut haknya untuk
ub
putusannya diumumkan ;
Menimbang, bahwa pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP berbunyi sebagai berikut : Dpidana sebagai pelaku tindak pidana : mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut
ep
ka
m
menjalankan pencarian dalam mana dilakukan kejahatan, dan Hakim dapat memerintahkan supaya
serta melakukan perbuatan ;
R
Menimbang, bahwa pasal 359 KUHP Jis pasal 361 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP
Barang siapa ;
.
Karena kesalahannya menyebabkan matinya orang lain ;
on In d
A
gu
ng
1.
es
unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
77 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 77
putusan.mahkamahagung.go.id
Ad. 1. Unsur Barang siapa :
In do ne si a
Dilakukan dalam menjalankan suatu jabatan atau pencarian ; Mereka yang melakukan, yang menyuruh lakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan;
R
3. 4.
ng
Menimbang, bahwa pengertian barang siapa adalah kata ganti orang, yang lasimnya dipergunakan dalam setiap perumusan pasal-pasal tindak pidana dari peraturan perundang-
undangan yang bersangkutan atau dengan kata lain dapat diartikan pula sebagai subjek pelaku
gu
delict ;
Menimbang, bahwa dalam perkara ini tidak ada orang lain yang dijadikan sebagai
A
Terdakwa (subjek pelaku delict) selain Terdakwa I dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI,
Terdakwa II dr. HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDRY SIAGIAN di mana
identitas Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III sebagaimana identitas mereka yang diuraikan
ub lik
ah
dalam surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum telah diakui dan dibenarkan pula oleh Terdakwa I dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II dr. HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III
Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim unsur barang siapa dalam perkara ini telah terpenuhi menurut hukum ;
Ad. 2. Unsur karena kesalahannya menyebabkan matinya orang lain :
ep
ah k
am
dr. HENDY SIAGIAN ;
Menimbang, bahwa sebagaimana yang telah dikemukakan diatas, bahwa yang dijadikan
In do ne si
R
dasar oleh Majelis Hakim dalam pemeriksaan perkara ini untuk menentukan apakah perbuatan para Terdakwa bersalah atau tidak adalah perbuatan para Terdakwa yang dirumuskan oleh Jaksa
A gu ng
Penuntut Umum dalam surat dakwaannya tersebut ;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim membaca dan mempelajari rumusan dakwaan
Jaksa Penuntut Umum terhadap para Terdakwa, yang merupakan kelalaian dari para Terdakwa
dalam menangani operasi terhadap korban (SISKA MAHATEY) dapat terbaca dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum halaman 2 alinea 5 yang berbunyi sebagai berikut :
“Bahwa pada saat sebelum operasi Cito secsio sesaria terhadap korban dilakukan para Terdakwa tidak pernah menyampaikan kepada pihak keluarga tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk
lik
ah
termasuk kematian yang dapat terjadi terhadap diri korban jika operasi Cito secsio sesaria tersebut
dilakukan terhadap diri korban dan para Terdakwa sebagai dokter yang melaksanakan operasi Cito
ub
jantung fotorontgen dada dan pemeriksaan penunjang lainnya ………dst;
Menimbang, bahwa kelalaian para Terdakwa dalam menangani operasi terhadap korban (SISKA MAHATEY) dapat terbaca juga dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum halaman 3 alinea 3
ep
ka
m
secsio sesaria terhadap diri korban tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
yang berbunyi sebagai berikut :
R
“Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK
es
(Terdakwa II) dan dr. HENDRY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter dalam melaksanakan
ng
Operasi Cito Secsio Sesaria terhadap korban SISKA MAHATEY, lalai dalam menangani korban
on In d
A
gu
pada saat masih hidup dan saat pelaksanaan operasi sehingga terhadap diri korban terjadi emboli
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 78
ep u
b
hk am
79 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
In do ne si a
udara yang masuk kedalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru
R
sehingga terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah benar
ng
pada saat sebelum operasi Cito Secsio Sesaria terhadap korban (SISKA MAKATEY) yang dilakukan para Terdakwa, tidak menyampaikan kepada pihak keluarga tentang kemungkinan-
kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi terhadap diri korban (SISKA
gu
MAKATEY) jika operasi Cito Secsio Sesaria tersebut dilakukan terhadap diri korban? ;
Menimbang, bahwa untuk menjawab persoalan tersebut diatas Majelis Hakim akan
A
mempertimbangkannya sebagaimana yang akan diuraikan dibawah ini ;
Menimbang, bahwa saksi JULIEN MAHENGKENG telah memberikan keterangannya
Bahwa awalnya korban (SISKA MAKATEY) dibawa ke Puskesmas Bahu pada hari Jumat tanggal 9 April 2010 kemudian keesokan harinya dirujuk ke Rumah Sakit Malalayang karena tidak bisa melahirkan secara normal dengan harapan di Rumah Sakit Malalayang untuk dioperasi ;
Bahwa saksi dimintakan 1 orang untuk donor darah dan donor darah tersebut sudah ada paling
-
R
lambat jam 1 siang ;
Bahwa pada jam 7.30 malam saksi disuruh beli obat lagi seharga Rp.1.000.000,- lebih tapi saat
In do ne si
-
ep
ah k
am
-
ub lik
ah
dibawah sumpah dalam persidangan perkara ini yang antara lain mengatakan sebagai berikut :
-
A gu ng
itu saksi mengatakan uang saksi hanya Rp.250.000,- ;
Bahwa saksi tidak tahu nama dokter yang menyuruh saksi untuk membeli obat tapi kepada
dokter tersebut saksi mengatakan tolonglah saksi, uang itu gampang, operasi saja anak saksi, kemudian korban berteriak “operasi jo” (maksudnya operasi saja) ;
-
Bahwa keinginan untuk operasi tersebut mulanya berasal dari korban dan saksi ;
Bahwa sebelum korban meninggal, saksi pernah disodori kertas oleh Terdakwa III untuk
ditanda tangani dan setengah jam kemudian datang kabar buruk korban sudah meninggal
-
lik
ah
dunia ;
Bahwa sebelum dioperasi tidak ada penjelasan dari dokter kepada saksi tentang resiko
ub
-
Bahwa sebelum dioperasi saksi ada menandatangani surat persetujuan dan saksi meminta
Bahwa saksi menandatangani surat persetujuan operasi pada hari Sabtu 2010 sekira jam 9.00
-
R
malam ;
Bahwa saksi membenarkan surat persetujuan operasi yang dimaksud ;
on In d
A
gu
ng
es
-
ep
untuk korban (SISKA MAKATEY) supaya dioperasi ;
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
operasi ;
Halaman 79
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa saksi mengatakan tandatangan korban pada surat persetujuan operasi berbeda dengan
In do ne si a
-
R
tandatangan korban pada KTP, Askes dan slip setoran Bank ;
Menimbang, bahwa saksi ANSELMUS MAKATEY telah memberikan keterangannya
ng
dibawah sumpah dalam persidangan perkara ini yang antara lain mengatakan sebagai berikut : Bahwa saksi tidak diberikan penjelasan mengenai dilakukannya operasi tersebut ;
-
Bahwa saksi disodorkan surat persetujuan untuk ditandatangani sekitar jam 19.00 ;
gu
-
-
Bahwa tandatangan korban dalam surat persetujuan operasi tidak sama dengan tanda tangan
A
korban (SISKA MAKATEY) yang ada dalam KTP, Askes dan slip setoran bank ;
ub lik
Bahwa pada surat persetujuan operasi saksi melihat tandatangan istri saksi;
ah
-
Menimbang, bahwa saksi dr. HELMY telah memberikan keterangannya dibawah sumpah
-
Bahwa pelaksanaan operasi atas persetujuan korban dan keluarga ;
-
Bahwa sebelum dioperasi korban ada membuat surat persetujuan ;
-
Bahwa resiko operasi selalu dijelaskan kepada pasien/korban atau keluarga jika terjadi
ep
-
R
sesuatu ;
Bahwa setelah resiko operasi dijelaskan kepada korban (SISKA MAKATEY), korban (SISKA
-
A gu ng
MAKATEY) mengatakan bersedia dioperasi karena sudah kesakitan ; Bahwa korban memutuskan dan minta dioperasi pada pukul 16.30 wita ;
In do ne si
ah k
am
dalam persidangan perkara ini yang antara lain mengatakan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa saksi ANITA LENGKONG telah memberikan keterangannya dibawah
sumpah dalam persidangan ini yang antara lain mengatakan sebagai berikut : -
Bahwa kepada korban (SISKA M) dan keluarganya ada diberikan penjelasan tentang resiko operasi ;
Menimbang, bahwa saksi dr. HERMANUS J. LALENOH,Sp.An telah memberikan
Bahwa sewaktu dikonsultasikan, korban (SISKA M) tekanan darahnya 160/70 termasuk tinggi
-
ub
berarti korban (SISKA M) dalam keadaan kesakitan dan korban beresiko ;
Bahwa saksi menyetujui korban dioperasi dan tentang resiko operasi supaya dijelaskan kepada
ep
keluarga korban ;
Menimbang, bahwa Terdakwa I telah memberikan keterangannya dalam persidangan ini antara lain mengatakan sebagai berikut :
Bahwa surat persetujuan operasi diserahkan di Irina D sebelum operasi dilakukan oleh dr.
es
-
R
ka
m
-
lik
ah
keterangannya dibawah sumpah dalam persidangan ini antara lain mengatakan sebagai berikut :
In d
A
on
Bahwa korban (SISKA M) ada menandatangani surat persetujuan untuk operasi ;
gu
-
ng
HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) ;
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 80
ep u
b
hk am
81 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
antara lain mengatakan sebagai berikut : -
Bahwa Terdakwa II ada melihat korban (SISKA M) melakukan tandatangan surat persetujuan
ng
operasi didalam kamar dalam keadaan berbaring ;
Menimbang, bahwa Terdakwa III telah memberikan keterangannya dalam persidangan ini
gu
antara lain mengatakan sebagai berikut : -
Bahwa Terdakwa III 2 (dua) kali bertemu dengan keluarga korban (SISKA M) pertama pada
jam 6.00 dan kedua pada jam 6.30 dan memberitahukan kepala bayi tinggi, tidak bisa lahir
A
normal, kemungkinan akan dioperasi, dan saat itu ibu korban (SISKA M) menyatakan kasihan dan Terdakwa III katakana siapkan darah dan menyodorkan kepada ibu korban (SISKA M)
kemudian ibu korban ;
Bahwa korban (SISKA M) pada saat menandatangani surat persetujuan operasi dalam posisi miring dan bisa menulis ;
-
Bahwa Terdakwa III pada saat bertemu ibu korban (SISKA M) ada menjelaskan tentang resiko
-
R
operasi ;
Bahwa Terdakwa III bertemu orang tua korban (SISKA M) di Irina D ; bahwa
berdasarkan
A gu ng
Menimbang,
keterangan
saksi-saksi
dr.
In do ne si
-
Bahwa yang lebih dahulu menandatangani surat persetujuan operasi adalah korban (SISKA M)
ep
ah k
am
-
ub lik
ah
surat persetujuan operasi ;
HELMY,
ANITA
LENGKONG, dr. HERMANUS J. LALENAH,Sp.An dan dihubungkan dengan keterangan
Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III sebagaimana yang telah diuraikan diatas, menurut
Majelis Hakim adalah bersesuaian satu dengan yang lainnya tentang hal bahwa para Terdakwa
sebelum melakukan operasi Cito Secsio Sesaria terhadap korban (SISKA M) ada menyampaikan kepada pihak keluarga tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi terhadap diri korban jika operasi Cito Secsio Sesaria tersebut dilakukan terhadap diri korban
walaupun hal tersebut dibantah oleh ibu korban JULIEN MAHENGKENG dan ayah korban
lik
ah
ANSELMUS MAKATEY ;
Menimbang, bahwa menjadi pertanyaan selanjutnya bagi Majelis Hakim apakah
ub
(ayah korban) yang dipersidangan telah menyatakan para Terdakwa dalam melaksanakan operasi Cito Secsio Sesaria terhadap korban (SISKA M) tidak menjelaskan kepada keluarga korban (SISKA M) tentang resiko operasi dapat dijadikan ukuran untuk dikatakan sebagai suatu kelalaian dari para Terdakwa ; Menimbang,
bahwa
untuk
hal
tersebut
Majelis
Hakim
akan
es
-
menjawab
R
mempertimbangkannya sebagai berikut :
ep
ka
m
keterangan saksi JULIEN MAHENGKENG (ibu korban) dan saksi ANSELMUS MAKATEY
Bahwa keinginan untuk operasi tersebut mulanya berasal dari korban (SISKA MAKATEY)
on In d
A
gu
ng
dan JULIEN MAHENGKENG ;
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
Menimbang, bahwa Terdakwa II telah memberikan keterangannya dalam persidangan ini
Halaman 81
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa sebelum dioperasi saksi JULIEN MAHENGKENG ada menandatangani surat
In do ne si a
-
R
persetujuan dan saksi meminta untuk korban (SISKA MAKATEY) supaya dioperasi ; -
Bahwa saksi JULIEN MAHENGKENG membenarkan surat persetujuan operasi yang
ng
dimaksud (surat persetujuan tindakan khusus dan surat persetujuan pembedahan dan ansetesi tertanggal 10 April 2010) ; -
Bahwa saksi ANSELMUS MAKATEY (ayah korban) membenarkan dan melihat tandatangan
gu
JULIEN MAHENGKENG ada dalam surat persetujuan operasi ;
Menimbang, bahwa oleh karena JULIEN MAHENGKENG (ibu korban) dan ANSELMUS
A
MAKATEY (ayah korban) telah menyatakan surat persetujuan operasi tertanggal 10 April 2010
tersebut adalah benar, berarti pula menurut Majelis Hakim pernyataan JULIEN MAHENGKENG
ah
(ibu korban) dan ANSELMUS MAKATEY (ayah korban) yang mengatakan para Terdakwa dalam
Menimbang, bahwa menurut Majelis Hakim untuk dikatakan demikian oleh karena
menurut Majelis Hakim adanya penjelasan sangat erat kaitannya dengan persetujuan untuk dilaksanakannya operasi ;
ep
ah k
am
tentang resiko operasi tidak cukup beralasan ;
ub lik
melaksanakan operasi Cito Secsio Sesaria terhadap korban (SISKA MAKATEY) tidak menjelaskan
Menimbang, bahwa hal tersebut dapat dilihat dalam ketentuan pasal 45 ayat (1), (2), (3), (4) Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran : Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau
In do ne si
R
1
dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan ;
Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah pasien mendapat
A gu ng
2
penjelasan secara lengkap ;
Diagnosis dan tata cara tindakan medis ;
b
Tujuan tindakan medis yang dilakukan ;
c
Alternatif tindakan lain dan risikonya ;
d
Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan
e
Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan ;
lik
a
Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan baik secara tertulis
ub
4
Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kuranganya mencakup
maupun lisan ;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas menurut Majelis Hakim, Jaksa Penuntut Umum tidak dapat membuktikan kebenaran dalil dakwaannya
ep
ka
m
ah
3
tentang hal para Terdakwa tidak pernah menyampaikan kepada pihak keluarga tentang
R
kemungkinan-kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi terhadap diri korban
es
jika operasi Cito Secsio Sesaria dilakukan terhadap diri korban (SISKA MAKATEY) ;
ng
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah para
on In d
A
gu
Terdakwa sebagai dokter yang dalam melaksanakan operasi Cito Secsio Sesaria terhadap diri
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 82
ep u
b
hk am
83 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
dan pemeriksaan penunjang lainnya adalah merupakan kelalaian dari para Terdakwa ? ;
Menimbang, bahwa untuk menjawab persoalan tersebut diatas Majelis Hakim akan
ng
mempertimbangkannya sebagaimana yang akan diuraikan dibawah ini ;
Menimbang, bahwa saksi Prof.dr.NAYOAN NAN WAROUW telah memberikan
gu
keterangannya dibawah janji telah menerangkan dalam persidangan ini antara lain mengatakan : -
Bahwa operasi Cito Secsio Sesaria tidak perlu pemeriksaan pendukung, tapi pemeriksaan darah tetap dilakukan ;
A
Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dr. ERWIN GIDION
KRISTANTO,SH,SpF telah memberikan keterangannya dibawah janji dalam persidangan ini
-
Bahwa operasi ada 2 (dua) jenis yaitu operasi terencana dan operasi segera (Cito) ;
-
Bahwa bedanya antara operasi terencana dan operasi segera (Cito) adalah dari sisi kepentingan
am
operasi terencana itu apakah benar harus dilakukan, dan harus ada persetujuan pasien atau keluarganya sedangkan operasi cito sifatnya segera untuk menyelamatkan jiwa dan tidak harus ada persetujuan;
ep
ah k
ub lik
ah
antara lain mengatakan :
Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dr. JOHANIS F.
Bahwa pada operasi Cito (Darurat) tidak harus dilakukan pemeriksaan pendukung ;
A gu ng
-
In do ne si
antara lain mengatakan :
R
MALLO,SH,Spt,DFM telah memberikan keterangannya dibawah janji dalam persidangan ini
-
Bahwa operasi cito (Darurat) tidak perlu persetujuan pasien atau keluarga, kecuali operasi terencana wajib persetujuan pasien dan keluarga dan penjelasan resiko operasi ;
-
Bahwa pengertian kata segera tidak ada batasan;
Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh para Terdakwa dan Penasihat Hukumnya dr.
NURHADI SALEH, Sp.OG telah memberikan keterangannya dibawah sumpah dalam
persidangan ini antara lain mengatakan :
Bahwa operasi cito adalah operasi darurat/emergency sedangkan operasi elektif adalah operasi
lik
ah
-
yang terencana ;
ub
Bahwa menurut ini praktek kedokteran operasi cito tidak multak ada penjelasan kepada pasien karena sifatnya segera ;
-
Bahwa untuk operasi cito tidak perlu pemeriksaan penunjang karena sifatnya segera dioperasi ;
ep
ka
m
-
Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh para Terdakwa dan Penasehat Hukumnya Prof.
Bahwa operasi ada 2 jenis yaitu Cito (darurat) dan elektif (terencana);
on In d
A
gu
ng
-
es
ini antara lain mengatakan :
R
Dr. REGGY LEFRANT,SpJP-K telah memberikan keterangannya dibawah janji dalam persidangan
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
korban tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan jantung, foto rontgen, dada
Halaman 83
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa dalam operasi cito tidak mungkin dilakukan pemeriksaan penunjang karena sifatnya
R
darurat/cepat/segera ;
In do ne si a
-
Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh para Terdakwa dan Penasihat Hukumnya
ng
JERRY G. TAMBUN,SH,LLM telah memberikan keterangannya dibawah janji dalam persidangan ini antara lain mengatakan : -
Bahwa dalam keadaan gawat darurat seorang dokter segera melakukan tindakan (operasi),
gu
tidak perlu pemeriksaan penunjang, dalam operasi terencana sejak awal diberitahukan dan
penjelasan kepada pasien tentang resiko medis ;
A
Menimbang, bahwa Terdakwa I pada saat melakukan operasi cito kepada korban (SISKA
MAKATEY) membenarkan tidak dilakukan pemeriksaan penunjang dan dipersidangan
ub lik
-
Bahwa operasi cito tidak memerlukan pemeriksaan penunjang ;
-
Bahwa yang memerlukan pemeriksaan penunjang adalah operasi elektif (terencana), pemeriksaan penunjang itu seperti jantung dan darah ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum yaitu saksi Prof.dr. NAJOAN NAN WAROUW, keterangan ahli yang diajukan oleh Jaksa Penuntut
Umum
dr.
ep
ah k
am
ah
mengatakan
ERWIN
GIDION
KRISTANTO,SH,SPF,
dr.
JOHANIS
F.
MALLO,SH,Spt,DFM dan dihubungkan oleh keterangan ahli yang diajukan oleh Terdakwa/
In do ne si
R
Penasihat Hukumnya dr. NURHADI SALEH, Sp.OG, Prof. Dr.REGGY LEFRANT dan JERRY G.
TAMBUN,SH,MH sebagaimana keterangannya tersebut diatas Majelis Hakim dapat mengambil
A gu ng
kesimpulan bahwa dalam operasi cito secsio sesaria (darurat) tidak diperlukan pemeriksaan
penunjang terhadap pasien in casu korban (SISKA MAKATEY) sehingga dengan demikian pula menurut Majelis Hakim perbuatan para Terdakwa sebagai dokter yang dalam melaksanakan operasi
cito secsio sesaria terhadap diri korban (SISKA MMAKATEY) yang tidak melakukan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan jantung, foto rontgen, dada dan pemeriksaan penunjang lainnya bukanlah merupakan suatu kelalaian ;
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan apakah benar
para Terdakwa telah lalai dalam menangani operasi terhadap korban (SISKA MAKATEY)
lik
ah
sebagaimana uraian dakwaan Jaksa Penuntut Umum sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum
ub
“Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter dalam melaksanakan operasi cito secsio sesaria terhadap korban (SISKA MAKATEY), lalai dalam menangani korban
ep
pada saat masih hidup dan saat pelaksanaan operasi sehingga terhadap diri korban terjadi kembali udara yang masuk kedalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk keparu-paru sehingga terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung ; bahwa
untuk
menjawab
persoalan
tersebut
diatas
Majelis
akan
es
Menimbang,
R
ka
m
halaman 3 alinea 3 yang berbunyi sebagai berikut :
on In d
A
gu
ng
mempertimbangkannya sebagaimana yang akan diuraikan dibawah ini;
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 84
ep u
b
hk am
85 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
-
Bahwa yang dimaksud dengan kelalaian (in cassu) apabila dalam praktek menyalahi standar
ng
operasional prosedur ;
Menimbang, bahwa menurut keterangan ahli yang diajukan oleh para Terdakwa/Penasehat
gu
Hukumnya yaitu JERRY G. TAMBUN,SH,LLM dipersidangan mengatakan : -
Bahwa kelalaian lebih banyak diartikan kepada akibat tindakan yang tidak sesuai dengan standard operasional prosedur (SOP);
Bahwa tujuan adanya standard operasional prosedur (SOP) adalah sebagai pengukur tindakan
A
-
profesi, untuk profesi kedokteran adalah kode etik kedokteran;
standard operasional prosedur (SOP) ;
Bahwa kasus maalpraktek itu terjadi dalam praktek yang tidak sesuai dengan standard operasional prosedur (SOP) ;
Menimbang, bahwa berdasarkan bunyi pasal 1 angka 10 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.512/MenKes/PER/IV/2007 tentang izin praktek dalam melaksanakan
ep
ah k
am
-
Bahwa sipil maalpraktek dapat diartikan dokter melaksanakan tugasnya tidak sesuai dengan
ub lik
ah
-
praktek kedokteran berbunyi sebagai berikut :
In do ne si
R
Standard prosedur operasional adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu proses kerja rutin tertentu, dimana standard prosedur operasional
A gu ng
memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan consensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh sarana pelayanan kesehatan berdasarkan standard profesi ;
Menimbang, bahwa pasal 1 angka 14 Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang praktek
kedokteran, dan pasal 1 angka 13 Peraturan Menteri Kesehatan No.512/MENKES/PER/IV/2007 tentang isin praktek dan pelaksanaan praktek kedokteran berbunyi sebagai berikut :
Majelis kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia adalah Lembaga yang berwenang untuk menentukan ada tidaknya kesalahan yang dilakukan dokter dan dokter gigi dalam penerapan
lik
Menimbang, bahwa dari uraian-uraian tersebut diatas menurut Majelis Hakim untuk
ub
dijadikan sebagai ukuran bahwa para Terdakwa telah melakukan kelalaian didalam melakukan operasi cito secsio seaseria terhadap korban (SISKA M) sehingga terhadap diri korban (SISKA M) terjadi emboli udara yang masuk dalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk kedalam paru-paru sehingga terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan
ep
ka
m
ah
disiplin ilmu kedokteran dan kedokteran gigi, dan menetapkan sangsi ;
kegagalan fungsi jantung adalah apabila dalam penanganan operasi tersebut tidak sesuai dengan SOP (Standard Operasional Prosedur) dan yang menilai telah terjadi kesalahan dalam penanganan
es
R
operasi tersebut adalah Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKEK) ; Menimbang, bahwa saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum Prof.dr.NAYOAN
on In d
A
gu
ng
NAN WAROUW dalam perkara ini dipersidangan mengatakan:
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
R
hukumnya yaitu dr. NURHADI SALEH, Sp.OG dipersidangan mengatakan :
In do ne si a
Menimbang, bahwa menurut keterangan ahli yang diajukan oleh para Terdakwa/Penasehat
Halaman 85
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa tindakan operasi yang dilakukan para Terdakwa sudah sesuai prosedur dan ternyata
In do ne si a
-
bahwa
R
anak dari korban selamat dan kematian korban (SISKA MAKATEY) diluar jangkauan ; Menimbang,
ahli
yang
diajukan
oleh
Terdakwa/Penasehat
ng
dr.MURHADI SALEH,Sp.OG dipersidangan mengatakan : -
Hukumnya
Bahwa melihat dari kronologis kejadian perkara ini menurut ahli para Terdakwa sudah bekerja maksimal, baik dan sudah sesuai dengan standard operasional prosedur, keilmuan dan
gu
kompetensi ;
-
Bahwa dari kronologis kejadian perkara ini ahli berpendapat udara yang masuk kejantung
A
korban (SISKA MAKATEY) adalah terjadi diluar dugaan tidak dapat diprediksi sebelumnya ;
-
Bahwa kembali udara sangat jarang terjadi oleh karena itu sulit diprediksi/ diantisipasi ;
-
Bahwa menurut ahli ketiga Terdakwa sudah professional, karena telah memiliki keilmuan, ketrampilan dan moral dan buktinya adalah anak korban selamat ;
Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh Terdakwa/Penasehat Hukumnya Prof.Dr. REGGY LEFRANDT,SpJP-K dipersidangan mengatakan : -
ep
am
ah k
ub lik
Bahwa masuknya udara dalam jantung/tubuh korban bukan kelalaian dari operator ;
ah
-
Bahwa ahli menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan Etika Profesi Kedokteran dan sebagai Ketua Majelis Kehormatan Etika Profesi Kedokteran pernah memeriksa para
In do ne si
-
R
Terdakwa ;
Bahwa sebagai kesimpulan dari pemeriksaan Majelis Kehormatan Etika Profesi Kedokteran
A gu ng
dinyatakan tidak ditemukan adanya kesalahan atau kelalaian para Terdakwa dalam melakukan
operasi kepada korban ;
-
Bahwa dari kesimpulan Majelis Kehormatan Etika Profesi Kedokteran penyebab kematian
korban adalah masuknya udara dalam jantung tidak dapat diprediksi sebelumnya sehingga dikategorikan bukan kelalaian ;
Menimbang, bahwa ahli yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum dr.JOHANIS F.
MALLO,SH,Spt.DFM dipersidangan mengatakan :
Bahwa sebagai penyebab korban (SISKA MAKATEY) meninggal dunia adalah Karena
lik
ah
-
masuknya udara dalam bilik kanan jantung yang menghambat udara masuk paru-paru dan
ub
-
Bahwa udara masuk kedalam bilik kanan jantung korban, masuk sebelum operasi dilakukan karena terjadi pelebaran pembuluh darah yang disebabkan oleh reaksi tubuh ;
-
Bahwa kematian korban tidak ada hubungannya dengan tindakan operasi yang dilakukan oleh
ep
ka
m
terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung ;
para Terdakwa ;
R
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah membaca dan mempelajari VER atas nama
on In d
A
gu
ng
MALLO,SH,Spt.DFM
es
JULIA F. MAKATEY tertanggal 26 April 2010 yang ditanda tangani oleh dr.JOHANIS F.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 86
ep u
b
hk am
87 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Kehormatan Etika Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sulawesi Utara No.006/IDIWIL/SULUT/MKEK/II/2011 tanggal 24 Pebruari 2011 yang ditanda tangani oleh Prof.Dr.R.L.
ng
LEFRANDT,SpJP-(K) sebagai ketua, Prof.Dr.MAX MANTIK,SpA(K) sebagai sekertaris ;
Menimbang, bahwa dari uraian-uraian keterangan saksi, keterangan ahli sebagaimana
dikemukakan diatas Majelis Hakim tidak melihat adanya bukti-bukti yang diajukan oleh Jaksa
gu
Penuntut Umum maupun oleh para Terdakwa/ Penasehat Hukumnya, untuk dapat dijadikan ukuran
bahwa para Terdakwa didalam menangani operasi cito section caeseria tidak sesuai dengan SOP sehingga menyebabkan kematian korban (SISKA MAKATEY) dan hal tersebut dikuatkan pula oleh
A
hasil sidang Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI Wilayah Sulawesi Utara No.006/IDI-WIL/
SULUT/MKEK/II/2011 tanggal 24 Februari 2011 ;
ub lik
ah
Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas
menurut Majelis Hakim oleh karena Jaksa Penuntut Umum tidak dapat membuktikan akan adanya
(SISKA M) sehingga mengakibatkan adanya kematian terhadap korban (SISKA M), menurut Majelis Hakim unsur selanjutnya dari dakwaan kesatu primer tidak perlu dipertimbangkan lagi ; Menimbang, bahwa oleh karena salah satu unsur dari dakwaan kesatu primer tidak terbukti
ep
ah k
am
kelalaian dari para Terdakwa didalam menangani operasi cito section caesaria kepada korban
menurut hukum maka dengan sendirinya pula para Terdakwa haruslah dinyatakan dibebaskan dari dakwaan kesatu primer tersebut yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jis pasal 361 KUHP, Jo pasal 55
In do ne si
R
ayat (1) ke 1 KUHP ;
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan kesatu primer yang didakwakan kepada para
A gu ng
Terdakwa yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jis pasal 361 KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP yang adalah merupakan pasal pemberatan dari pasal yang didakwakan dalam dakwaan kesatu
subsider yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, maka dengan dibebaskannya para Terdakwa dari dakwaan kesatu primer yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jis Pasal 361 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, maka kepada para Terdakwa haruslah
dibebaskan pula dari dakwaan kesatu subsider yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;
lik
ah
Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa oleh Majelis Hakim telah dinyatakan tidak
terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut Umum dalam dakwaan
ub
(1) ke 1 KUHP, dan dakwaan kesatu subsider yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jo Pasal 55 ayat (1)
ke 1 KUHP dan dibebaskan dari dakwaan kesatu primer dan subsider tersebut, maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan alternative kedua sebagaimana dakwaan Jaksa Penuntut
ep
Umum yaitu perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 76 Undang-Undang R.I No. 29 Tahun 2004 tentang Prakter Kedokteran Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP;
R
ka
m
alternative kesatu primer yaitu melanggar pasal 359 KUHP Jis pasal 361 KUHP Jo pasal 55 ayat
In d
on
ng gu A
es
Menimbang, bahwa pasal 76 Undang-Undang R.I No. 29 Tahun 2004 tentang Prakter Kedokteran berbunyi sebagai berikut :
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah membaca dan mempelajari Hasil Sidang Majelis
Halaman 87
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
R
surat izin praktek sebagaimana dimaksud dalam pasal 36 dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp.100.000.000,- (seratus juta rupiah) ;
ng
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan alternative kedua pada dakwaan Jaksa Penuntut
Umum tersebut yaitu perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pasal 76 UndangUndang R.I No. 29
Tahun 2004
tentang Praktek kedokteran Majelis Hakim akan
gu
mempertimbangkannya sebagaimana yang akan diuraikan dibawah ini
Menimbang, bahwa terhadap ketentuan yang diatur dalam pasal 76 Undang-Undang R.I
PVV-V/2007
tanggal
19
SARWONO,Sp.An,SH,
ah
dr.BAMBANG
dr.
Juni
2007
atas
PRANOMO
TUTUKO,
permohonan
SP.PD,
dr.ANNY
Prof.Dr.R.M.
dr.CHARINA,
J.S.
TANDYARIL
PADMO
dr.RAMA
SARTJOJO,
TJANDRA,SPOG,
ub lik
A
No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek kedokteran sudah ada putusan Mahkamah Konstitusi No.4/
-
Menyatakan permohonan para Pemohon dikabulkan untuk sebagian ;
-
Menyatakan pasal 75 ayat (1) dan pasal 76 sepanjang mengenai kata-kata “penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau” dan pasal 79 sepanjang mengenai kata-kata “kurungan paling lama 1 (satu) tahun atau “serta pasal 79 huruf c sepanjang mengenai kata “atau huruf e “Undang-
ep
ah k
am
H.CHANADA,SCHSANI,SH yang amarnya berbunyi sebagai berikut :
Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran (Lembaran Negara Republik
R
Indonesia Tahun 2004 No. 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4431
Menyatakan pasal 75 ayat (1) dan pasal 76 sepanjang mengenai kata-kata “penjara paling lama
A gu ng
-
In do ne si
bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;
3 (Tiga) tahun atau dan pasal 79 sepanjang mengenai kata-kata “kurungan paling lama 1 (satu)
tahun atau “serta pasal 79 huruf c sepanjang mengenai kata-kata atau huruf e ” Undang-
Undang No. 29 tahun 2004 Tentang prektek Kedokteran (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 No.116 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNo.4431 tidak
mempunyai kekuatan hukum mengikat ;
-
Menolak permohonan para pemohon untuk selebihnya ;
Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia sebagaimana
lik
Menimbang, bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi No.4/P.VV-V/2007 tanggal
ub
19 Juni 2007 sebagai mana amar putusannya tersebut diatas menurut Majelis Hakim dakwaan yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum kepada para Terdakwa sebagaimana dakwaan alternative kedua melanggar pasal 76 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran, sudah
ep
bukan merupakan tindak pidana sehingga dengan demikian kepada para Terdakwa harus dibebaskan pula dari dakwaan alternative kedua yaitu pasal 76 Undang-Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran tersebut ;
R
ka
m
ah
mestinya ;
es
Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa dibebaskan dari dakwaan alternative kedua
on In d
A
gu
ng
maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan alternative ketiga primer perbuatan para
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
“Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktek kedokteran tanpa memiliki
Halaman 88
putusan.mahkamahagung.go.id
R
(1) ke 1 KUHP ;
In do ne si a
Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 263 ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 ayat
Menimbang, bahwa pasal 263 ayat (1) KUHP berbunyi sebagai berikut :
ng
“Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan suatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari pada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah
gu
isinya benar dan tidak palsu, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara selama 6 tahun” ;
A
Menimbang, bahwa pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP berbunyi sebagai berikut :
“Dipidana sebagai pelaku tindak pidana : mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan
ub lik
ah
yang turut serta melakukan perbuatan ;
Menimbang, bahwa unsur-unsur pasal 263 ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP
1.
Barang siapa;
.
Membuat surat palsu atau memalsukan surat ;
.
Yang dapat menimbulkan suatu hak, perikatan atau pembebasan utang, atau yang
ep
ah k
am
Unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
In do ne si
R
diperuntukkan sebagai bukti dalam suatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan ;
Mereka yang melakukan, yang menyuruh lakukan dan yang turut serta melakukan perbuatan;
A gu ng
.
Ad. 1. Unsur Barang siapa :
Menimbang, bahwa didalam mempertimbangkan unsur barang siapa Majelis Hakim
menunjuk pada apa yang telah diuraikan dalam mempertimbangkan unsur barang siapa pada dakwaan kesatu primair sebagaimana tersebut diatas ;
Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim unsur barang siapa dalam
Menimbang, bahwa yang dipersoalkan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam hal ini adalah
ub
tanda tangan korban yang berada didalam surat persetujuan tindakan khusus dan persetujuan pembedahan dan anastesi yang diserahkan oleh dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) untuk ditanda tangani oleh korban tersebut berbeda dengan tanda tangan korban yang berada didalam
ep
ka
m
Ad. 2. Unsur membuat surat palsu atau memalsukan surat :
lik
ah
dakwaan alternatif ketiga primair ini telah terpenuhi menurut hukum ;
Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan kartu Askes kemudian setelah dilakukan pemeriksaan oleh laboratorium Forensik Cabang Makasar dan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratoris
R
Kriminalistik pada tanggal 9 Juni 2010 No.Lab:509/DTF/2011, yang dilakukan oleh masing-
es
masing lelaki Drs.SAMIR.Sst mk, lelaki ARDANI ADHIS,S.Amd dan lelaki MARENDRA YUDI
on In d
A
gu
ng
L,SE menyatakan tanda tangan atas nama SISKA MAKATEY Alias JULIA FRANSISKA
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
89 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 89
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
R
Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik) ;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim sudah melihat surat persetujuan tindakan khusus, surat
ng
persetujuan pembedahan dan anastesi tertanggal 10 April 2010 yang dimaksud dipersidangan dan
setelah membandingkan tanda tangan korban (SISKA MAKATEY) yang ada dalam surat persetujuan tindakan khusus, surat persetujuan pembedahan dan anastesi dengan tanda tangan
gu
korban (SISKA MAKATEY) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Askes, Majelis Hakim sependapat dengan kesimpulan didasarkan pada pemeriksaan oleh Laboratorium Forensik Cabang
A
Makasar tersebut ;
Menimbang, bahwa menjadi pertanyaan selanjutnya bagi Majelis Hakim apakah surat
persetujuan tindakan khusus, surat persetujuan pembedahan dan anastesi tertanggal 10 April 2010
ub lik
ah
sudah dapat dikatakan surat tersebut adalah palsu setelah terlihat tanda tangan korban (SISKA M)
yang ada dalam surat yang dimaksud berbeda dengan tanda tangan korban (SISKA M) yang ada
Menimbang, bahwa surat persetujuan tindakan khusus, surat persetujuan pembedahan dan anastesi tertanggal 10 April 2010, menurut Majelis Hakim surat tersebut nanti dapat dikatakan palsu apabila setelah dapat diketahui/dibuktikan siapa yang menandatangani diatas nama SISKA
ep
ah k
am
dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Askes? ;
MAHATEY didalam surat yang dimaksud ;
R
Menimbang, bahwa dalam pemeriksaan perkara ini Majelis tidak menemukan adanya alat-
In do ne si
alat bukti terutama alat bukti berupa keterangan saksi yang melihat ataupun menyatakan yang
menandatangani diatas nama korban (SISKA M) didalam surat persetujuan tindakan khusus, surat
A gu ng
persetujuan pembedahan dan anastesi tertanggal 10 April 2010, adalah salah satu dari para Terdakwa ;
Menimbang, bahwa dengan demikian menurut Majelis Hakim Surat Persetujuan Tindakan
Khusus, Surat Persetujuan Pembedahan dan Anastesi tertanggal 10 April 2010 tersebut belum dapat dikatakan surat tersebut adalah palsu ;
Menimbang, bahwa dari uraian-uraian tersebut diatas menurut Majelis Hakim unsur
Menimbang, bahwa oleh karena unsur membuat surat palsu atau memalsukan surat tidak
lik
ah
membuat surat palsu atau memalsukan surat tidak terpenuhi menurut hukum ;
ub
Menimbang, bahwa oleh karena unsur membuat surat palsu atau memalsukan surat tidak
terpenuhi menurut hukum maka para Terdakwa haruslah dibebaskan dari dakwaan alternative ketiga primair yaitu melanggar pasal 263 ayat (1) Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ; Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan dakwaan
ep
ka
m
terpenuhi menurut hukum maka unsur lainnya tidak perlu dibuktikan lagi ;
alternative ketiga subsidair perbuatan para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana
R
dalam Pasal 263 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP ;
es
Menimbang, bahwa pasal 263 ayat (2) KUHP berbunyi sebagai berikut : Diancam dengan
ng
pidana yang sama, barang siapa degan sengaja memakai surat palsu atau yang dipalsukan seolah-
on In d
A
gu
olah sejati, jika pemakaian surat itu seolah-olah sejati ;
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
MAKATEY pada dokumen bukti adalah tanda tangan karangan /spurious signature (Berita Acara
Halaman 90
ep u
b
hk am
91 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
R
sebagai pelaku tindak pidana : mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan ;
ng
Menimbang, bahwa sebagaimana telah dipertimbangkan diatas dalam dakwaan
alternatifketiga primer menurut Majelis Hakim surat persetujuan tindakan khusus, surat persetujuan pembedahan dan anastesi tertanggal 10 April 2010 tersebut tidak dapat dikatakan surat tersebut
gu
adalah palsu menurut Majelis Hakim para Terdakwa haruslah dinyatakan tidak terbuti telah
melakukan tindak pidana sebagaimana dakwaan alternative ketiga subsidair yaitu melanggar Pasal
263 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dan kepada para Terdakwa haruslah dibebaskan dari
A
dakwaan alternative ketiga subsidair tersebut ;
Menimbang, bahwa berdasarkan keseluruhan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas
ub lik
ah
maka menurut Majelis Hakim kepada para Terdakwa haruslah dibebaskan dari semua dakwaan Jaksa Penuntut Umum yaitu : Dakwaan kesatu Primair melanggar pasal 359 KUHP Jis Pasal 361 ke 1 KUHP, Dakwaan Kedua pasal 76 Undang-Undang R.I No. 29 Tahun 2004 tentang praktek Kedokteran Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, Dakwaan Ketiga Primair melanggar pasal 263 ayat (1) KUHP Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, subsidair melanggar pasal 263 ayat (2) KUHP Jo pasal 55
ep
ah k
am
KUHP, Jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP, subsidair melanggar pasal 359 KUHP Jo pasal 55 ayat (1)
ayat (1) ke 1 KUHP tersebut ;
Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa dinyatakan dibebaskan dari semua dipulihkan dalam kedudukan, kemampuan, harkat serta martabatnya ;
In do ne si
R
dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut diatas, maka nama baik para Terdakwa haruslah
A gu ng
Menimbang, bahwa oleh karena para Terdakwa dinyatakan dibebaskan dari semua
dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut diatas maka semua biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Negara ;
Memperhatikan, pasal-pasal dari Undang-Undang No. 36 tahun 2009, tentang Kesehatan,
Undang-Undang No. 29 tahun 2004 Tentang praktek Kedokteran, Undang-undang No. 8 tahun 1981, Pasal 359, KUHP, Pasal 55 ayat (1) KUHP, pasal 263 ayat (1) dan ayat (2) KUHP, Peraturan Menteri Kesehatan No.512/MenKes/ PER/IV/2007 tentang isin praktek dan pelaksanaan
lik
M E N G A D I L I:
ub
1. Menyatakan Terdakwa I dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II dr. HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDY SIAGIAN, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan Kesatu Primer dan subsidair, dakwaan kedua dan dakwaan ketiga primer dan subsidair ;
ep
2. Membebaskan Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III oleh karena itu dari semua dakwaan
Memulihkan hak para Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya ;
.
Menetapkan barang bukti berupa :
A
on
gu
ng
.
es
R
(Vrijspraak) ;
In d
ka
m
ah
kedokteran, serta pasal-pasal lain dari perundang-undangan yang bersangkutan;
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
Menimbang, bahwa pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP berbunyi sebagai berikut : Dipidana
Halaman 91
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
gu
ng
R
putusan.mahkamahagung.go.id Berkas catatan medis No.cm.041969 atas nama SISKA MAKATEY terdiri dari :
•
PT. Asuransi Kesehatan Indonesia ;
•
Results Siska Yulin Makatey ;
•
Surat pernyataan telah dirawat ;
•
Rekam jantung Siska Makatey 2004 ;
•
Surat konsul 10 April 2010 ;
•
RSU Prof Kandou Manado (poliklinik
A
obstetri status obstetrikus ; •
Catatan pemasukan dan pengeluaran
•
am
• • •
Instruksi post operasi ;
Surat konsul ke bagian anastesiologi ; Rekam jantung ;
Laporan operasi ;
Kurva suhu dan nadi, serta catatan
ah k
ep
•
ub lik
ah
cairan form 0014 ;
Dinas
Kota
Manado
Puskesmas Bahu/surat rujukan ibu hamil atas nama Siska Makatey ; •
Ringkasan masuk dan keluar Siska Makatey ;
•
Lembaran masuk dan keluar Siska Makatey ;
•
Klinical Patway Siska Makatey ;
•
Surat persetujuan tindakan khusus dan surat
ah
kesehatan
In do ne si
•
persetujuan
pembedahan
lik
A gu ng
R
khusus ;
dan
Diaknosa akhir Siska Makatey ;
•
Resume keluar Siska Makatey ;
•
Surat
ub
•
pengantar
ep
ka
m
anastesi tanggal 10 April 2010 ;
pulang
(tidak
ada
catatan) ;
•
Anamnesis utama Siska Makatey ;
•
Anamnesis kebidanan Siska makatey ;
on In d
gu A
es
Iktisar waktu pulang (tidak ada catatan ) ;
ng
M
R
ah
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 92
ep u
b
hk am
93 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Pemeriksaan
kebidanan
I
Siska
kebidanan
II
Siska
In do ne si a
•
R
Makatey ;
•
Pemeriksaan
gu
ng
Makatey ; •
Resume masuk Siska Makatey ;
•
Portograf Siska Makatey ;
•
Lembaran observasi persalinan Siska Makatey ;
A
•
Lembaran observasi persalinan Siska
•
Lembaran observasi persalinan Siska
ub lik
ah
Makatey ;
Makatey ;
am
• •
Laporan persalinan IIa Siska Makatey ; Lembaran catatan harian dokter (tidak
ah k
ep
•
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
ada catatan) ;
•
Catatan pemasukan dan pengeluaran cairan (tidak ada catatan) ;
•
Hasil pemeriksaan radiologi kedokteran nuklir, dan lain-lain(tidak ada catatan)
•
Nifas (tidak ada catatan) ;
•
Catatan perawat intensif (tidak ada catatan) ;
Catatan dan instruksi dokter (tidak ada catatan) ; Pelaksanaan
proses
ub
•
m
In do ne si
ada catatan) ;
•
ah
Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak
lik
A gu ng
R
•
keperawatan
pengkajian data (tidak ada catatan) ; Lembaran untuk penempelan surat (tidak
ep
ka
•
ada catatan) ; ada catatan) ; Catatan perawat bidan (Siska Makatey ) ;
on In d
A
gu
ng
M
•
Catatan obat oral dan per –enteral (tidak
es
R
ah
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 93
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia putusan.mahkamahagung.go.id
lembar
foto
copy
sertifikat
R
kompetensi dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI yang telah dilegalisir oleh
ng
Pengadilan Negeri Manado ; •
1(satu)
lembar
foto
gu
kompetensi
copy
dr.
sertifikat
HENDRY
SIMANJUNTAK yang telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri Manado ; •
A
1(satu)
lembar
foto
copy
sertifikat
kompetensi dr. HENDY SIAGIAN yang telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri
ub lik
ah
Manado ;
Tetap terlampir dalam berkas perkara ;
5. Membebakan biaya perkara ini kepada Negara ;
Demikianlah diputuskan dalam Rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari KAMIS tanggal 15 SEPTEMBER 2011 oleh kami : JOHNY M. TELEW, SH, selaku Ketua Majelis,
ep
am
ah k
1(satu)
In do ne si a
•
NOVRRY T. OROH, SH, dan PARLINDUNGAN SINAGA, SH, masing-masing sebagai Hakim
R
Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum pada hari : KAMIS,
In do ne si
tanggal 22 SEPTEMBER 2011 oleh Ketua Majelis Hakim tersebut, didampingi Hakim-Hakim
Anggota, dibantu MARTHEN MENDILA, SH, Panitera Pengganti pada Pengadilan Negeri Mando
A gu ng
dan dihadiri oleh THEODORUS RUMAMPUK, SH, selaku Penuntut Umum, serta para Terdakwa dan Penasihat Hukumnya ;
HAKIM-HAKIM ANGGOTA
HAKIM KETUA MAJELIS
NOVRRY T. OROH, SH
JOHNY MARTHEN TELEW, SH
PANITERA PENGGANTI
lik
ah
PARLINDUNGAN SINAGA, SH
es on In d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
ub
m
MARTHEN MENDILA, SH
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 94
ep u
b
hk am
95 Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
es on In d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
ub
m
lik
ah
A gu ng
In do ne si
R
ah k
ep
am
ub lik
ah
A
gu
ng
R
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 95
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
PUTUSAN
Nomor 365 K / Pid / 2012
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA MAHKAMAH AGUNG
perkara Para Terdakwa : Nama lengkap
:
Tempat lahir
:
Umur/tanggal lahir
:
Jenis kelamin Kebangsaan Tempat tinggal
: : :
dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI; Denpasar;
35 tahun/ 23 April 1975; Perempuan; Indonesia; Jalan Parigi VII No.10, Kecamatan Malalayang, Kota Manado; Hindu; Dokter;
ep
: :
Nama lengkap
:
Tempat lahir Umur/tanggal lahir
: :
Jenis kelamin Kebangsaan Tempat tinggal
: : :
A gu ng
In do ne si
Agama Pekerjaan
R
ah k
am
ub lik
ah
A
I.
lik
Nama lengkap
:
Tempat lahir
:
dr. HENDY SIAGIAN; Sorong;
Hal. 1 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
M
III.
: :
dr. HENDRY SIMANJUNTAK; Riau; 35 tahun/ 14 Juli 1975; Laki-laki; Indonesia; Kelurahan Malalayang Satu Barat, Lingkungan I, Kecamatan Malalayang Kota Manado; Kristen Protestan; Dokter;
on
R
ah
ep
ka
Agama Pekerjaan
ub
m
ah
II.
es
gu
memeriksa perkara pidana dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai berikut dalam
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Jenis kelamin Kebangsaan Tempat tinggal
: : :
Agama Pekerjaan
: :
In do ne si a
:
28 tahun/14 Januari 1983; Laki-laki; Indonesia; Kelurahan Bahu, Lingkungan I Kecamatan Malalayang, Kota Manado; Kristen Protestan; Dokter;
Para Terdakwa berada di luar tahanan ;
Yang diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Manado karena didakwa:
am
KESATU : PRIMAIR :
ah k
ep
Bahwa Para Terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
In do ne si
R
(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada hari Sabtu tanggal 10 April 2010, pada waktu kurang lebih pukul 22.00 WITA atau setidak-
A gu ng
tidaknya pada waktu lain dalam tahun 2010, bertempat di Ruangan Operasi Rumah Sakit
Umum Prof. Dr. R. D. Kandouw Malalayang Kota Manado atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri
Manado, telah melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan perbuatan yang karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain yaitu korban SISKA MAKATEY, perbuatan tersebut dilakukan Para Terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai
lik
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan
ub
dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter pada Rumah Sakit Prof. Dr. R. D. Kandou Manado melakukan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA MAKATEY yaitu pada saat korban SISKA MAKATEY sudah tidur terlentang di atas
ep
ka
m
ah
berikut :
meja operasi kemudian dilakukan tindakan asepsi anti septis pada dinding perut dan sekitarnya, selanjutnya korban ditutup dengan kain operasi kecuali pada lapangan Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) mengiris dinding
on In d
A
gu
ng
perut lapis demi lapis sampai pada rahim milik korban kemudian bayi yang berada di
es
R
operasi dan saat itu korban telah dilakukan pembiusan total.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Umur/tanggal lahir
ub lik
ah
A
gu
ng
R
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 2
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
dalam rahim korban diangkat dan setelah bayi diangkat dari dalam rahim korban, rahim
korban dijahit sampai tidak terdapat pendarahan lagi dan dibersihkan dari bekuan darah,
ng
selanjutnya dinding perut milik korban dijahit.
Bahwa saat operasi dilakukan, dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II)
sebagai asisten operator I (satu) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai
gu
asisten operator II (dua) membantu untuk memperjelas lapangan operasi yang dilakukan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) sebagai pelaksana operasi/
A
operator yang memotong, menggunting dan menjahit agar lapangan operasi bisa terlihat agar mempermudah operator yaitu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa
ub lik
ah
I) dalam melakukan operasi.
Bahwa pada saat sebelum operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban
am
dilakukan, Para Terdakwa tidak pernah menyampaikan kepada pihak keluarga korban tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi terhadap diri korban jika operasi CITO SECSIO SESARIA tersebut dilakukan terhadap
ah k
ep
diri korban dan Para Terdakwa sebagai dokter yang melaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri korban tidak melakukan pemeriksaan penunjang
In do ne si
R
seperti pemeriksaan jantung, foto rontgen dada dan pemeriksaan penunjang lainnya sedangkan tekanan darah pada saat sebelum korban dianestesi/ dilakukan pembiusan,
A gu ng
sedikit tinggi yaitu menunjukkan angka 160/70 (seratus enam puluh per tujuh puluh) dan
pada waktu kurang lebih pukul 20.10 WITA, hal tersebut telah disampaikan oleh saksi
dr. HERMANUS J. LALENOH, Sp. An. pada bagian Anestesi melalui jawaban konsul kepada bagian kebidanan bahwa pada prinsipnya disetujui untuk dilaksanakan
pembedahan dengan anestesi resiko tinggi, oleh karena itu mohon dijelaskan kepada keluarga segala kemungkinan yang bisa terjadi, tetapi pemeriksaan jantung terhadap
lik
pemeriksaan jantung tersebut dilakukan setelah dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) melaporkan kepada saksi NAJOAN NAN WARAOUW sebagai Konsultan
ub
Jaga Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan bahwa nadi korban 180 (seratus delapan puluh) x per menit dan saat itu saksi NAJOAN NAN WARAOUW menanyakan kepada dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) jika telah dilakukan
ep
ka
m
ah
korban dilaksanakan setelah pelaksanaan operasi selesai dilakukan kemudian
pemeriksaan jantung/ EKG (Elektri Kardio Graf atau Rekam Jantung) terhadap diri korban, selanjutnya dijawab oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I)
on
Hal. 3 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
dan saksi NAJOAN NAN WARAOUW mengatakan bahwa denyut nadi 180 (seratus
es
R
tentang hasil pemeriksaan adalah Ventrikel Tachy Kardi (denyut jantung sangat cepat)
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 3
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
delapan puluh) x per menit bukan Ventrikel Tachy Kardi (denyut jantung sangat cepat) tetapi Fibrilasi (kelainan irama jantung).
ng
Bahwa berdasarkan hasil rekam medis No. 041969 (nol empat satu sembilan enam sembilan) yang telah dibaca oleh saksi ahli dr. ERWIN GIDION KRISTANTO,
SH. Sp. F. bahwa pada saat korban masuk RSU (Rumah Sakit Umum) Prof. R. D.
gu
Kandou Manado, keadaan umum korban adalah lemah dan status penyakit korban adalah berat.
A
Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY
SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai
ub lik
ah
dokter dalam melaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA
MAKATEY, lalai dalam menangani korban pada saat masih hidup dan saat
am
pelaksaanaan operasi sehingga terhadap diri korban terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung.
ah k
ep
Bahwa akibat perbuatan dari Para Terdakwa, korban SISKA MAKATEY meninggal dunia berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D.
In do ne si
R
Kandou Manado No. 61/VER/IKF/FK/K/VI/2010, tanggal 26 April 2010 dan ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH. SpF. DFM. yang menyatakan
A gu ng
bahwa : •
Korban telah diawetkan dengan larutan formalin, melalui nadi besar paha kanan;
•
Lama kematian si korban tidak dapat ditentukan, oleh karena proses perubahan
pada tubuh korban setelah kematian (Thanatologi) sebagai dasar penilaian, terhambat dengan adanya pengawetan jenazah. Sesuai dengan besarnya rahim
a
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (a) adalah kekerasan tumpul sesuai dengan tanda jejas sungkup alat bantu pernapasan.
b
ka
Tanda kekerasan yang ditemukan pada pemeriksaan tubuh korban :
lik
•
ub
m
ah
dapat menyatakan korban meninggal dalam hari pertama setelah melahirkan;
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (b) dan pasal dua angka romawi ayat
c
ep
tiga adalah kekerasan tajam sesuai tindakan medik dalam operasi persalinan. Pada pasal satu angka romawi ayat empat (c) adalah kekerasan tajam sesuai Pada pasal satu angka romawi ayat empat (d) adalah kekerasan tajam sesuai tanda
on In d
A
gu
ng
M
perawatan pengawetan jenazah.
es
d
R
ah
dengan tanda perawatan medis sewaktu korban hidup.
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 4
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Udara yang ditemukan pada bilik kanan jantung korban, masuk melalui
R
•
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
pembuluh darah balik yang terbuka pada saat korban masih hidup. Pembuluh
ng
darah balik yang terbuka pada korban terjadi pada pemberian cairan obat-obatan atau infus, dan dapat terjadi akibat komplikasi dari persalinan itu sendiri.
Sebab kematian si korban adalah akibat masuknya udara ke dalam bilik kanan
gu
•
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan
A
fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung (VER terlampir dalam berkas perkara).
Perbuatan Para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
ub lik
ah
359 KUHP Jis. Pasal 361 KUHP, Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP. SUBSIDAIR :
am
Bahwa Para Terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
ep
(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada hari
ah k
Sabtu tanggal 10 April 2010, pada waktu kurang lebih pukul 22.00 WITA atau setidaktidaknya pada waktu lain dalam tahun 2010, bertempat di Ruangan Operasi Rumah Sakit
In do ne si
R
Umum Prof. Dr. R. D. Kandouw Malalayang Kota Manado atau setidak-tidaknya pada
suatu tempat lain yang masih termasuk dalam Daerah Hukum Pengadilan Negeri
A gu ng
Manado, telah melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan perbuatan yang karena kealpaannya menyebabkan matinya orang lain yaitu korban SISKA MAKATEY, perbuatan tersebut dilakukan Para Terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai berikut :
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut di atas, dr. DEWA AYU
SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan
lik
Kandou Manado melakukan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA MAKATEY yaitu pada saat korban SISKA MAKATEY sudah tidur terlentang di atas
ub
meja operasi kemudian dilakukan tindakan asepsi anti septis pada dinding perut dan sekitarnya, selanjutnya korban ditutup dengan kain operasi kecuali pada lapangan
ep
operasi dan saat itu korban telah dilakukan pembiusan total.
Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) mengiris dinding
Hal. 5 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
ng gu A
on
dalam rahim korban diangkat dan setelah bayi diangkat dari dalam rahim korban, rahim
es
R
perut lapis demi lapis sampai pada rahim milik korban kemudian bayi yang berada di
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai dokter pada Rumah Sakit Prof. Dr. R. D.
Halaman 5
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
korban dijahit sampai tidak terdapat pendarahan lagi dan dibersihkan dari bekuan darah, selanjutnya dinding perut milik korban dijahit.
ng
Bahwa saat operasi dilakukan, dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II)
sebagai asisten operator I (satu) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai
asisten operator II (dua) membantu untuk memperjelas lapangan operasi yang dilakukan
gu
oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) sebagai pelaksana operasi/
operator yang memotong, menggunting dan menjahit agar lapangan operasi bisa terlihat
A
agar mempermudah operator yaitu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) dalam melakukan operasi.
ub lik
ah
Bahwa pada saat sebelum operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban
dilakukan, Para Terdakwa tidak pernah menyampaikan kepada pihak keluarga korban
am
tentang kemungkinan-kemungkinan terburuk termasuk kematian yang dapat terjadi terhadap diri korban jika operasi CITO SECSIO SESARIA tersebut dilakukan terhadap diri korban dan Para Terdakwa sebagai dokter yang melaksanakan operasi CITO
ah k
ep
SECSIO SESARIA terhadap diri korban tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan jantung, foto rontgen dada dan pemeriksaan penunjang lainnya
In do ne si
R
sedangkan tekanan darah pada saat sebelum korban dianestesi/ dilakukan pembiusan, sedikit tinggi yaitu menunjukkan angka 160/70 (seratus enam puluh per tujuh puluh) dan
A gu ng
pada waktu kurang lebih pukul 20.10 WITA, hal tersebut telah disampaikan oleh saksi
dr. HERMANUS J. LALENOH, Sp. An. pada bagian Anestesi melalui jawaban konsul kepada bagian kebidanan bahwa pada prinsipnya disetujui untuk dilaksanakan
pembedahan dengan anestesi resiko tinggi, oleh karena itu mohon dijelaskan kepada keluarga segala kemungkinan yang bisa terjadi, tetapi pemeriksaan jantung terhadap korban dilaksanakan setelah pelaksanaan operasi selesai dilakukan kemudian
lik
(Terdakwa I) melaporkan kepada saksi NAJOAN NAN WARAOUW sebagai Konsultan Jaga Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan bahwa nadi korban 180 (seratus
ub
delapan puluh) x per menit dan saat itu saksi NAJOAN NAN WARAOUW menanyakan kepada dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) jika telah dilakukan pemeriksaan jantung/ EKG (Elektri Kardio Graf atau Rekam Jantung) terhadap diri
ep
ka
m
ah
pemeriksaan jantung tersebut dilakukan setelah dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
korban, selanjutnya dijawab oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) tentang hasil pemeriksaan adalah Ventrikel Tachy Kardi (denyut jantung sangat cepat) delapan puluh) x per menit bukan Ventrikel Tachy Kardi (denyut jantung sangat cepat)
on In d
A
gu
ng
tetapi Fibrilasi (kelainan irama jantung) dan saksi NAJOAN NAN WARAOUW
es
R
dan saksi NAJOAN NAN WARAOUW mengatakan bahwa denyut nadi 180 (seratus
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 6
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
mengatakan bahwa kondisi pasien (korban SISKA MAKATEY) jelek dan pasti akan meninggal.
ng
Bahwa berdasarkan hasil rekam medis No. 041969 (nol empat satu sembilan enam sembilan) yang telah dibaca oleh saksi ahli dr. ERWIN GIDION KRISTANTO,
SH. Sp. F. bahwa pada saat korban masuk RSU (Rumah Sakit Umum) Prof. R. D.
gu
Kandou Manado, keadaan umum korban adalah lemah dan status penyakit korban adalah berat.
A
Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY
SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai
ub lik
ah
dokter dalam melaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA
MAKATEY, lalai dalam menangani korban pada saat masih hidup dan saat
am
pelaksaanaan operasi sehingga terhadap diri korban terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung.
ah k
ep
Bahwa akibat perbuatan dari Para Terdakwa, korban SISKA MAKATEY meninggal dunia berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D.
In do ne si
R
Kandou Manado No. 61/VER/IKF/FK/K/VI/2010, tanggal 26 April 2010 dan ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH. SpF. DFM. yang menyatakan
A gu ng
bahwa : •
Korban telah diawetkan dengan larutan formalin, melalui nadi besar paha kanan;
•
Lama kematian si korban tidak dapat ditentukan, oleh karena proses perubahan
pada tubuh korban setelah kematian (Thanatologi) sebagai dasar penilaian, terhambat dengan adanya pengawetan jenazah. Sesuai dengan besarnya rahim
a
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (a) adalah kekerasan tumpul sesuai dengan tanda jejas sungkup alat bantu pernapasan.
b
ka
Tanda kekerasan yang ditemukan pada pemeriksaan tubuh korban :
lik
•
ub
m
ah
dapat menyatakan korban meninggal dalam hari pertama setelah melahirkan;
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (b) dan pasal dua angka romawi ayat
c
ep
tiga adalah kekerasan tajam sesuai tindakan medik dalam operasi persalinan. Pada pasal satu angka romawi ayat empat (c) adalah kekerasan tajam sesuai Pada pasal satu angka romawi ayat empat (d) adalah kekerasan tajam sesuai tanda
on
Hal. 7 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
M
perawatan pengawetan jenazah.
es
d
R
ah
dengan tanda perawatan medis sewaktu korban hidup.
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 7
Udara yang ditemukan pada bilik kanan jantung korban, masuk melalui
R
•
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
pembuluh darah balik yang terbuka pada saat korban masih hidup. Pembuluh
ng
darah balik yang terbuka pada korban terjadi pada pemberian cairan obat-obatan atau infus, dan dapat terjadi akibat komplikasi dari persalinan itu sendiri.
Sebab kematian si korban adalah akibat masuknya udara ke dalam bilik kanan
gu
•
jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan
A
fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung (VER terlampir dalam berkas perkara).
Perbuatan Para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
ub lik
ah
359 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. ATAU :
am
KEDUA :
Bahwa Para Terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
ep
(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
ah k
(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada hari Sabtu tanggal 10 April 2010, pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut dalam
In do ne si
R
dakwaan Kesatu di atas, dengan sengaja telah melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat izin praktik (SIP), perbuatan
A gu ng
tersebut dilakukan Para Terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai berikut :
Bahwa pada saat korban SISKA MAKATEY sudah tidur terlentang di atas meja
operasi kemudian dilakukan tindakan asepsi anti septis pada dinding perut dan
sekitarnya, selanjutnya korban ditutup dengan kain operasi kecuali pada lapangan operasi dan saat itu korban telah dilakukan pembiusan total.
Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) mengiris dinding
lik
dalam rahim korban diangkat dan setelah bayi diangkat dari dalam rahim korban, rahim korban dijahit sampai tidak terdapat pendarahan lagi dan dibersihkan dari bekuan darah,
ub
selanjutnya dinding perut milik korban dijahit.
Bahwa saat operasi dilakukan, dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) sebagai asisten operator I (satu) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai
ep
ka
m
ah
perut lapis demi lapis sampai pada rahim milik korban kemudian bayi yang berada di
asisten operator II (dua) membantu dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa operasi bisa terlihat agar mempermudah operator yaitu dr. DEWA AYU SASIARY
on In d
A
gu
ng
PRAWANI (Terdakwa I) dalam melakukan operasi.
es
R
I) sebagai pelaksana operasi yang memotong, menggunting dan menjahit agar lapangan
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 8
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Bahwa pada saat sebelum operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban dilakukan, Para Terdakwa tidak melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
ng
jantung, foto rontgen dada dan lain-lain sedangkan tekanan darah pada saat sebelum
korban dianestesi/ dilakukan pembiusan, sedikit tinggi yaitu menunjukkan angka 160/70
(seratus enam puluh per tujuh puluh) dan pemeriksaan jantung terhadap korban
gu
dilaksanakan setelah pelaksanaan operasi selesai dilakukan kemudian pemeriksaan
jantung tersebut dilakukan setelah dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I)
A
melaporkan kepada saksi NAJOAN NAN WARAOUW sebagai Konsultan Jaga Bagian Kebidanan dan Penyakit Kandungan bahwa nadi korban 180 (seratus delapan puluh) x
ub lik
ah
per menit dan saat itu saksi NAJOAN NAN WARAOUW menanyakan kepada dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) jika telah dilakukan pemeriksaan
am
jantung/ EKG (Elektri Kardio Graf atau Rekam Jantung) terhadap diri korban, selanjutnya dijawab oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) tentang hasil pemeriksaan adalah Ventrikel Tachy Kardi (denyut jantung sangat cepat) dan saksi
ah k
ep
NAJOAN NAN WARAOUW mengatakan bahwa denyut nadi 180 (seratus delapan puluh) x per menit bukan Ventrikel Tachy Kardi (denyut jantung sangat cepat) tetapi
In do ne si
R
Fibrilasi (kelainan irama jantung).
Bahwa berdasarkan hasil rekam medis No. 041969 (nol empat satu sembilan
A gu ng
enam sembilan) yang telah dibaca oleh saksi ahli dr. ERWIN GIDION KRISTANTO,
SH. Sp. F. bahwa pada saat korban masuk RSU (Rumah Sakit Umum) Prof. R. D.
Kandou Manado, keadaan umum korban adalah lemah dan status penyakit korban adalah berat.
Bahwa dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY
SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai
lik
MAKATEY, Para Terdakwa hanya memiliki sertifikat kompetensi tetapi Para Terdakwa tidak mempunyai Surat Ijin Praktik (SIP) kedokteran dan tidak terdapat pelimpahan/
ub
persetujuan untuk melakukan suatu tindakan kedokteran secara tertulis dari dokter spesialis yang memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) kedokteran/ yang berhak memberikan persetujuan sedangkan untuk melakukan tindakan praktik kedokteran termasuk operasi
ep
ka
m
ah
dokter dalam melaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap korban SISKA
CITO yang dilakukan oleh Para Terdakwa terhadap diri korban, Para Terdakwa harus memiliki Surat Ijin Praktik (SIP) kedokteran.
meninggal dunia berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D.
on
Hal. 9 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
Kandou Manado No. 61/VER/IKF/FK/K/VI/2010, tanggal 26 April 2010 dan
es
R
Bahwa akibat perbuatan dari Para Terdakwa, korban SISKA MAKATEY
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 9
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH. SpF. DFM. yang menyatakan bahwa :
Korban telah diawetkan dengan larutan formalin, melalui nadi besar paha kanan;
•
Lama kematian si korban tidak dapat ditentukan, oleh karena proses perubahan
gu
ng
•
pada tubuh korban setelah kematian (Thanatologi) sebagai dasar penilaian,
A
terhambat dengan adanya pengawetan jenazah. Sesuai dengan besarnya rahim dapat menyatakan korban meninggal dalam hari pertama setelah melahirkan;
•
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (a) adalah kekerasan tumpul sesuai
ub lik
ah
a
Tanda kekerasan yang ditemukan pada pemeriksaan tubuh korban :
dengan tanda jejas sungkup alat bantu pernapasan.
am
b
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (b) dan pasal dua angka romawi ayat tiga adalah kekerasan tajam sesuai tindakan medik dalam operasi persalinan. Pada pasal satu angka romawi ayat empat (c) adalah kekerasan tajam sesuai
ep
c
ah k
dengan tanda perawatan medis sewaktu korban hidup. d
Pada pasal satu angka romawi ayat empat (d) adalah kekerasan tajam sesuai tanda
In do ne si
•
R
perawatan pengawetan jenazah.
Udara yang ditemukan pada bilik kanan jantung korban, masuk melalui
A gu ng
pembuluh darah balik yang terbuka pada saat korban masih hidup. Pembuluh darah balik yang terbuka pada korban terjadi pada pemberian cairan obat-obatan atau infus, dan dapat terjadi akibat komplikasi dari persalinan itu sendiri.
•
Sebab kematian si korban adalah akibat masuknya udara ke dalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung (VER
lik
Perbuatan Para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 76 Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Jo. Pasal 55
ub
ayat (1) ke-1 KUHP. ATAU : KETIGA :
ep
ka
m
ah
terlampir dalam berkas perkara).
PRIMAIR :
(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
on In d
A
gu
ng
(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada hari
es
R
Bahwa Para Terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 10
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Sabtu tanggal 10 April 2010, pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Kesatu dan Kedua di atas, telah melakukan, menyuruh lakukan dan turut serta
ng
melakukan perbuatan membuat secara palsu atau memalsukan surat yang dapat
menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan
sebagai bukti daripada sesuatu hal, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang
gu
lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu dan jika
pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, perbuatan tersebut dilakukan Para
A
Terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai berikut :
Bahwa berawal setelah terdapat indikasi untuk dilakukan operasi CITO SECSIO
ub lik
ah
SESARIA pada waktu kurang lebih pukul 18.30 WITA terhadap korban SISKA MAKATEY, dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) menyerahkan surat persetujuan
am
tindakan khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi kepada korban SISKA MAKATEY untuk ditandatangani oleh korban yang disaksikan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) dari jarak kurang lebih 7 (tujuh) meter, dr.
ah k
ep
HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan saksi dr. HELMI kemudian berdasarkan surat persetujuan tindakan khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi tersebut, dr.
In do ne si
R
DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) melakukan operasi CITO
A gu ng
SECSIO SESARIA terhadap diri korban.
Bahwa setelah dilaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri
korban yang dilakukan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr.
HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) mengakibatkan korban meninggal dunia karena terjadi emboli udara yang masuk ke
dalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi
lik
diri korban, berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou Manado No. 61/VER/IKF/FK/K/VI/2010, tanggal 26 April 2010 dan
ub
ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH, Sp.F., DFM. (VER terlampir dalam berkas perkara).
Bahwa ternyata tanda tangan korban yang berada di dalam surat persetujuan
ep
ka
m
ah
kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung pada
tindakan khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi yang diserahkan oleh dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) untuk ditandatangani oleh korban tersebut berbeda Kartu Askes kemudian setelah dilakukan pemeriksaan oleh Laboratorium Forensik
on
Hal. 11 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
Cabang Makassar dan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik pada
es
R
dengan tanda tangan korban yang berada di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 11
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
tanggal 09 Juni 2010 NO.LAB. : 509/DTF/2011, yang dilakukan oleh masing-masing lelaki Drs. SAMIR, S.St. Mk., lelaki ARDANI ADHIS, S. Amd dan lelaki
ng
MARENDRA YUDI L., SE., menyatakan bahwa tanda tangan atas nama SISKA MAKATEY alias JULIA FRANSISKA MAKATEY pada dokumen bukti adalah tanda
tangan karangan/ “Spurious Signature“ (Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris
gu
Kriminalistik Barang Bukti Dokumen terlampir dalam berkas perkara).
Perbuatan Para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal
A
263 ayat (1) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. SUBSIDAIR :
ub lik
ah
Bahwa Para Terdakwa, masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN
am
(Terdakwa III) baik secara bersama-sama maupun bertindak sendiri-sendiri, pada hari Sabtu tanggal 10 April 2010, pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan Kesatu, Kedua dan Ketiga Primair di atas, dengan sengaja telah melakukan,
ah k
ep
menyuruh lakukan dan turut serta melakukan perbuatan memakai surat yang isinya tidak benar atau yang dipalsu, seolah-olah benar dan tidak dipalsu dan jika pemakaian surat
In do ne si
R
itu dapat menimbulkan kerugian, perbuatan tersebut dilakukan Para Terdakwa dengan cara dan uraian kejadian sebagai berikut :
A gu ng
Bahwa berawal setelah terdapat indikasi untuk dilakukan operasi CITO SECSIO
SESARIA pada waktu kurang lebih pukul 18.30 WITA terhadap korban SISKA MAKATEY, dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) menyerahkan surat persetujuan tindakan khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi kepada korban SISKA
MAKATEY untuk ditandatangani oleh korban yang disaksikan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) dari jarak kurang lebih 7 (tujuh) meter, dr.
lik
surat persetujuan tindakan khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi tersebut, dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK SECSIO SESARIA terhadap diri korban.
ub
(Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) melakukan operasi CITO Bahwa setelah dilaksanakan operasi CITO SECSIO SESARIA terhadap diri
ep
ka
m
ah
HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan saksi dr. HELMI kemudian berdasarkan
korban yang dilakukan oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III)
ng
dalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi
on In d
A
gu
kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung pada
es
R
mengakibatkan korban meninggal dunia karena terjadi emboli udara yang masuk ke
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 12
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
diri korban, berdasarkan Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof. Dr. R. D. Kandou Manado No. 61/VER/IKF/FK/K/VI/2010, tanggal 26 April 2010 dan
ng
ditandatangani oleh dr. JOHANNIS F. MALLO, SH, Sp.F., DFM. (VER terlampir dalam berkas perkara).
Bahwa ternyata tanda tangan korban yang berada di dalam surat persetujuan
gu
tindakan khusus dan persetujuan pembedahan dan anestesi yang diserahkan oleh dr.
HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) untuk ditandatangani oleh korban tersebut berbeda
A
dengan tanda tangan korban yang berada di dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Askes kemudian setelah dilakukan pemeriksaan oleh Laboratorium Forensik
ub lik
ah
Cabang Makassar dan berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik pada
tanggal 09 Juni 2010 NO.LAB. : 509/DTF/2011, yang dilakukan oleh masing-masing
am
lelaki Drs. SAMIR, S.St. Mk., lelaki ARDANI ADHIS, S. Amd dan lelaki MARENDRA YUDI L., SE., menyatakan bahwa tanda tangan atas nama SISKA MAKATEY alias JULIA FRANSISKA MAKATEY pada dokumen bukti adalah tanda
ah k
ep
tangan karangan/ “Spurious Signature“ (Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik Barang Bukti Dokumen terlampir dalam berkas perkara).
In do ne si
R
Perbuatan Para Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 263 ayat (2) KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
A gu ng
Mahkamah Agung tersebut ;
Membaca tuntutan pidana Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Manado tanggal 08 Agustus 2011 sebagai berikut : 1
Menyatakan Para Terdakwa masing-masing dr. DEWA AYU SASIARY
PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III), terbukti secara sah dan meyakinkan, telah
2
lik
KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP ;
Menjatuhkan hukuman terhadap Para Terdakwa, masing-masing dr. DEWA
ub
AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK
m
ah
bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 359
(Terdakwa II) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III), dengan pidana penjara 3
ep
ka
selama 10 (sepuluh) bulan. Menyatakan barang bukti berupa :
PT. Asuransi Kesehatan Indonesia ;
•
Results Siska Yulin Makatey ;
on
Hal. 13 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
M
es
•
R
ah
Berkas catatan medis No.CM.041969 atas nama SISKA MAKATEY terdiri dari :
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
ng
R
putusan.mahkamahagung.go.id
•
Surat pernyataan telah dirawat ;
•
Rekam jantung Siska Makatey 2004 ;
•
Surat konsul 10 April 2010 ;
•
RSU
Prof.
Kandou
Manado
(poliklinik
gu
obstetri status obstetrikus) ; •
Catatan pemasukan dan pengeluaran cairan
•
Instruksi post operasi ;
•
Surat konsul ke bagian anastesiologi ;
•
Rekam jantung ;
•
Laporan operasi ;
•
Kurva suhu dan nadi, serta catatan khusus ;
•
Dinas kesehatan Kota Manado Puskesmas
ub lik
am
ah
A
form 0014 ;
ah k
ep
Bahu/ surat rujukan ibu hamil atas nama Siska
Ringkasan masuk dan keluar Siska Makatey ;
•
Lembaran masuk dan keluar Siska Makatey ;
•
Klinical Patway Siska Makatey ;
•
Surat persetujuan tindakan khusus dan surat
In do ne si
•
persetujuan pembedahan dan anastesi tanggal 10 April 2010 ;
Diagnosa akhir Siska Makatey ;
•
Resume keluar Siska Makatey ;
•
Surat pengantar pulang (tidak ada catatan) ;
•
Iktisar waktu pulang (tidak ada catatan ) ;
•
Anamnesis utama Siska Makatey ;
•
Anamnesis kebidanan Siska makatey ;
•
Pemeriksaan kebidanan I Siska Makatey ;
•
Pemeriksaan kebidanan II Siska Makatey ;
•
Resume masuk Siska Makatey ;
•
Portograf Siska Makatey ;
•
Lembaran
ub
lik
•
persalinan
Siska
on
Makatey ;
es
observasi
In d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
m
ah
A gu ng
R
Makatey ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 14
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
•
Lembaran
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
observasi
persalinan
Siska
observasi
persalinan
Siska
Makatey ;
ng
•
Lembaran
gu
Makatey ; •
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
•
Laporan persalinan IIa Siska Makatey ;
•
Lembaran catatan harian dokter (tidak ada
A
catatan) ;
ah
•
Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak ada
•
ub lik
catatan) ;
Catatan pemasukan dan pengeluaran cairan
am
(tidak ada catatan) ; •
Hasil
pemeriksaan
radiologi
kedokteran
Nifas (tidak ada catatan) ;
•
Catatan perawat intensif (tidak ada catatan) ;
•
Catatan dan instruksi dokter (tidak ada catatan) ;
•
Pelaksanaan proses keperawatan pengkajian data (tidak ada catatan) ;
•
Lembaran untuk penempelan surat (tidak ada catatan) ;
•
In do ne si
•
Catatan obat oral dan per –enteral (tidak ada catatan) ;
•
Catatan perawat bidan (Siska Makatey) ;
•
1 (satu) lembar foto copy sertifikat kompetensi
lik
ah
A gu ng
R
ah k
ep
nuklir, dan lain-lain (tidak ada catatan)
ub
m
dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI yang
ka
telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri
ep
Manado ;
ah
•
1 (satu) lembar foto copy sertifikat kompetensi
es
on
dilegalisir oleh Pengadilan Negeri Manado ;
Hal. 15 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
M
R
dr. HENDRY SIMANJUNTAK yang telah
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 15
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
•
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
1 (satu) lembar foto copy sertifikat kompetensi
dr. HENDY SIAGIAN yang telah dilegalisir
ng
oleh Pengadilan Negeri Manado ;
Tetap dilampirkan dalam berkas perkara ; 4
Menetapkan agar kepada Para Terdakwa dibebani membayar biaya perkara
gu
masing-masing sebesar Rp.3.000,- (tiga ribu rupiah) ;
Membaca putusan Pengadilan Negeri Manado Nomor 90/PID.B/2011/ PN.MDO
A
tanggal 22 September 2011 yang amar lengkapnya sebagai berikut :
1. Menyatakan Terdakwa I dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI, Terdakwa II dr.
ub lik
ah
HENDRY SIMANJUNTAK dan Terdakwa III dr. HENDY SIAGIAN, tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana dalam dakwaan
am
Kesatu Primair dan Subsidair, dakwaan Kedua dan dakwaan Ketiga Primair dan Subsidair ;
2. Membebaskan Terdakwa I, Terdakwa II dan Terdakwa III oleh karena itu dari semua
ep
ah k
dakwaan (Vrijspraak) ;
4. Menetapkan barang bukti berupa :
In do ne si
martabatnya ;
R
3. Memulihkan hak Para Terdakwa dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
•
PT. Asuransi Kesehatan Indonesia ;
•
Results Siska Yulin Makatey ;
•
Surat pernyataan telah dirawat ;
•
Rekam jantung Siska Makatey 2004 ;
•
Surat konsul 10 April 2010 ;
•
RSU
Prof.
Kandou
Manado
(poliklinik
lik
ah
A gu ng
Berkas catatan medis No.cm.041969 atas nama SISKA MAKATEY terdiri dari :
obstetri status obstetrikus) ;
Catatan pemasukan dan pengeluaran cairan
ub
m
• •
Instruksi post operasi ;
•
Surat konsul ke bagian anastesiologi ;
•
Rekam jantung ;
•
Laporan operasi ;
•
Kurva suhu dan nadi, serta catatan khusus ;
es on
In d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
form 0014 ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 16
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
•
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Dinas kesehatan Kota Manado Puskesmas Bahu/ surat rujukan ibu hamil atas nama Siska
gu
ng
Makatey ; •
Ringkasan masuk dan keluar Siska Makatey ;
•
Lembaran masuk dan keluar Siska Makatey ;
•
Klinical Patway Siska Makatey ;
•
Surat persetujuan tindakan khusus dan surat
A
persetujuan pembedahan dan anastesi tanggal
Diagnosa akhir Siska Makatey ;
•
Resume keluar Siska Makatey ;
•
Surat pengantar pulang (tidak ada catatan) ;
•
Iktisar waktu pulang (tidak ada catatan ) ;
•
Anamnesis utama Siska Makatey ;
•
Anamnesis kebidanan Siska makatey ;
•
Pemeriksaan kebidanan I Siska Makatey ;
•
Pemeriksaan kebidanan II Siska Makatey ;
•
Resume masuk Siska Makatey ;
•
Portograf Siska Makatey ;
•
Lembaran
ub lik
•
Makatey ; •
Lembaran
observasi
•
persalinan
Siska
persalinan
Siska
persalinan
Siska
Lembaran
observasi
Makatey ;
lik
Makatey ;
In do ne si
observasi
•
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
•
Laporan persalinan IIa Siska Makatey ;
•
Lembaran catatan harian dokter (tidak ada
ub
ka
m
ah
A gu ng
R
ah k
ep
am
ah
10 April 2010 ;
ep
catatan) ;
A
Catatan pemasukan dan pengeluaran cairan (tidak ada catatan) ;
es
catatan) ;
on
gu
ng
M
•
Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak ada
Hal. 17 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
R
ah
•
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 17
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
•
pemeriksaan
radiologi
kedokteran
gu
ng
nuklir, dan lain-lain (tidak ada catatan) •
Nifas (tidak ada catatan) ;
•
Catatan perawat intensif (tidak ada catatan) ;
•
Catatan dan instruksi dokter (tidak ada catatan) ;
•
Pelaksanaan proses keperawatan pengkajian
A
data (tidak ada catatan) ;
ah
•
Lembaran untuk penempelan surat (tidak ada
•
ub lik
catatan) ;
Catatan obat oral dan per –enteral (tidak ada
•
Catatan perawat bidan (Siska Makatey) ;
•
1 (satu) lembar foto copy sertifikat kompetensi
ah k
ep
am
catatan) ;
dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI yang
In do ne si
A gu ng
R
telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri Manado ;
•
1 (satu) lembar foto copy sertifikat kompetensi dr. HENDRY SIMANJUNTAK yang telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri Manado ;
•
1 (satu) lembar foto copy sertifikat kompetensi
dr. HENDY SIAGIAN yang telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri Manado ;
lik
5. Membebakan biaya perkara ini kepada Negara ;
Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi Nomor 37/Akta Pid/2011/
ub
PN.MDO jo. Nomor 90/Pid.B/2011/PN.Mdo yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Manado yang menerangkan, bahwa pada tanggal 27 September 2011 Jaksa Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Negeri
ep
ka
m
ah
Tetap dilampirkan dalam berkas perkara ;
tersebut;
Memperhatikan memori kasasi tanggal 23 Agustus 2011 dari Jaksa Penuntut
es
R
Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Manado pada tanggal 10 Oktober 2011;
on In d
A
gu
ng
Membaca surat-surat yang bersangkutan ;
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
Hasil
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 18
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Negeri tersebut telah dijatuhkan dengan
hadirnya Pemohon Kasasi / Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Manado pada
ng
tanggal 22 September 2011 dan Pemohon Kasasi / Jaksa Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 27 September 2011 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Manado pada tanggal 10 Oktober 2011
gu
dengan demikian permohonan kasasi beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan
A
dalam tenggang waktu dan dengan cara menurut Undang-Undang ;
Menimbang, bahwa Pasal 244 KUHAP (Kitab Undang-Undang Hukum Acara
Pidana) menentukan bahwa terhadap putusan perkara pidana yang diberikan pada
ub lik
ah
tingkat terakhir oleh Pengadilan lain selain daripada Mahkamah Agung, Terdakwa atau Penuntut Umum dapat mengajukan permintaan kasasi kepada Mahkamah Agung kecuali
am
terhadap putusan bebas ;
Menimbang, bahwa akan tetapi Mahkamah Agung berpendapat bahwa selaku badan peradilan tertinggi yang mempunyai tugas untuk membina dan menjaga agar
ah k
ep
semua hukum dan Undang-Undang di seluruh wilayah Negara diterapkan secara tepat dan adil, Mahkamah Agung wajib memeriksa apabila ada pihak yang mengajukan
In do ne si
R
permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan bawahannya yang membebaskan Terdakwa, yaitu guna menentukan sudah tepat dan adilkah putusan Pengadilan
A gu ng
bawahannya itu ;
Menimbang, bahwa namun demikian sesuai yurisprudensi yang sudah ada
apabila ternyata putusan Pengadilan yang membebaskan Terdakwa itu merupakan pembebasan murni sifatnya, maka sesuai ketentuan Pasal 244 KUHAP (Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana) tersebut, permohonan kasasi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima ;
lik
penafsiran yang keliru terhadap sebutan tindak pidana yang dimuat dalam surat dakwaan dan bukan didasarkan pada tidak terbuktinya suatu unsur perbuatan yang didakwakan,
ub
atau apabila pembebasan itu sebenarnya adalah merupakan putusan lepas dari segala tuntutan hukum, atau apabila dalam menjatuhkan putusan itu Pengadilan telah melampaui batas kewenangannya (meskipun hal ini tidak diajukan sebagai alasan
ep
ka
m
ah
Menimbang, bahwa sebaliknya apabila pembebasan itu didasarkan pada
kasasi), Mahkamah Agung atas dasar pendapatnya bahwa pembebasan itu bukan merupakan pembebasan yang murni harus menerima permohonan kasasi tersebut ;
es
R
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi / Jaksa
on
Hal. 19 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
Penuntut Umum pada pokoknya adalah sebagai berikut :
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 19
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
Bahwa Judex Facti telah salah menerapkan hukum karena seharusnya Majelis Hakim dapat mempertimbangkan unsur subyektif maupun unsur obyektif berdasarkan alat-alat
ng
bukti yang sah daIam perkara ini yaitu keterangan saksi-saksi, bukti surat, petunjuk serta keterangan Terdakwa, diperoleh fakta bahwa : 1.
Berdasarkan keterangan dari saksi dr. HERMANUS JAKOBUS LALENOH, Sp.
gu
An. bahwa jawaban konsul terhadap surat konsul yang dikirim oleh bagian
A
kebidanan kepada bagian anestesi tersebut yang menyatakan : pada prinsipnya kami
setuju untuk dilaksanakan pembedahan dengan anestesi resiko tinggi, oleh karena
ini adalah operasi darurat maka mohon dijelaskan kepada keluarga resiko yang bisa
ub lik
ah
terjadi "darut"/ sebelum operasi atau "post"/ usai operasi. Bahwa penyebab udara
masuk dari setiap pembuluh darah balik yang terbuka yaitu dari infus atau dari
am
suntikan obat tetapi dalam kepustakaan dikatakan udara yang masuk dari pembuluh darah balik ini hanya bisa menyebabkan kecelakaan penting yang kalau dia di atas 25 mg dan kalau di bawah tidak akan menyebabkan apa-apa, kemudian dalam
ah k
ep
kenyataan pemberian obat dari infus tidak pernah masuk udara karena dari suntik disposible untuk masuk udara, selanjutnya dari kepustakaan yang saksi baca dan
In do ne si
R
saksi dapat dalam pendidikan saksi yaitu kemungkinan yang bisa juga adalah terutama dalam operasi persalinan bahkan di dalam aturan dikatakan bahwa udara
A gu ng
bisa masuk sering terjadi pada operasi bedah saraf dengan posisi pasien setengah
duduk bisa terjadi pada saat dia terkemuka itu udara bisa masuk, pada bagian kebidanan yang bisa sering terjadi bukan saja pada SECTIO CESARIA tetapi juga pada kuretase bahkan dalam laporan kasus yaitu untuk hubungan intim dimana suami memakai oral itu bisa terjadi masuk udara, kasus ini memang jarang tetapi bisa saja terjadi, jadi pada waktu bayi lahir plasenta terangkat pembuluh darah itu terbuka yaitu pembuluh darah arteri/ pembuluh darah yang pergi yang warna merah
lik
ah
dan pembuluh darah balik/ arteri yang warna hitam, jadi kemungkinan udara yang masuk berdasarkan hasil visum bisa saja terjadi dari beberapa hal tadi, selanjutnya
ub
mata dan bernapas spontan kecuali jika saat pasien sebelum dirapihkan semua
ep
kemudian meninggal maka masih merupakan tugas dan tanggung jawab dari anestesi dan kebidanan. 2.
Berdasarkan keterangan dari saksi Prof. Dr. NAJOAN NAN WAROUW, Sp.OG. dilaksanakan dan pada saat operasi dilakukan yaitu sejak sayatan dinding perut
on In d
A
gu
ng
pertama sudah mengeluarkan darah hitam, selama operasi dilaksanakan kecepatan
es
R
bahwa Terdakwa I (satu) mengatakan : operasi terhadap pasien/ korban telah selesai
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
tugas anestesi dalam hal ini telah selesai karena pasien/ korban sudah membuka
Halaman 20
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
nadi tinggi yaitu 160 (seratus enam puluh) x per menit , saturasi oksigen hanya
berkisar 85 % (delapan puluh lima persen) sampai dengan 87 % (delapan puluh
ng
tujuh persen), setelah operasi selesai dilakukan kecepatan nadi pasien/ korban
adalah 180 (seratus delapan puluh) x per menit dan setelah selesai operasi baru dilakukan pemeriksaan EKG/ periksa jantung yang dilakukan oleh bagian penyakit
gu
dalam dan saksi menanyakan apakah sudah dilakukan pemeriksaan jantung karena
A
saksi berpikir keadaan ini penyebabnya dari jantung serta dijawab oleh Terdakwa I (satu) sementara dilakukan pemeriksaan dan hasilnya sudah ada yaitu bahwa pada
penderita terjadi "Ventrikel Tachy Kardi" (denyut nadi yang cepat) tetapi saksi
ub lik
ah
mengatakan bahwa itu bukan "Ventrikel Tachy Kardi" (denyut nadi yang cepat) jika
denyut nadi sudah di atas 160 x per menit tetapi "Fibrilasi" yaitu pertanda bahwa
am
pada jantung terjadi kegagalan yang akut dan pasti pasien akan meninggal karena biasanya kegagalan akut itu karena "emboli" (penyumbatan pembuluh darah oleh suatu bahan seperti darah, air ketuban, udara, lemak, trombus dan komponen-
ah k
ep
komponen lain) serta pasien/ korban pasti meninggal, selanjutnya dikabarkan bahwa pada waktu kurang lebih pukul 22.20 WITA, pasien/ korban dinyatakan meninggal
In do ne si
3.
R
dunia oleh bagian penyakit dalam.
Berdasarkan keterangan dari Ahli dr. ROBBY WILLAR, Sp.A. bahwa pada saat
A gu ng
plasenta keluar, pembuluh darah yang berhubungan dengan plasenta terbuka dan
udara bisa masuk dari plasenta tetapi tidak berpengaruh terhadap bayi karena sebelum plasenta dikeluarkan bayi sudah dipotong/ bayi lebih dulu keluar kemudian tali pusat/ plasenta dipotong.
4.
Berdasarkan keterangan dari Ahli JOHANNIS F. MALLO, SH. Sp.F. DFM. bahwa
infus dapat menyebabkan emboli udara tetapi kecil kemungkinan dan hal tersebut dapat terjadi karena efek venturi, kemudian kapan efek venturi terjadi yaitu korban
lik
ah
meninggal dunia pukul 22.20 WITA, infus 20 tetes = 100 cc/ menit, operasi dilakukan pukul 20.55 WITA, anak lahir pukul 21.00 WITA dalam hal ini udara sudah masuk terlebih dulu kemudian dilaksanakan operasi, maka 30 menit sebelum
ub
m
pelaksanaan operasi sudah terdapat 35 cc udara.
Bahwa berdasarkan keterangan para saksi dan para ahli tersebut di atas maka
ep
ka
Para Terdakwa telah melakukan tindakan kedokteran dan telah menimbulkan kerugian terhadap korban yaitu korban meninggal dunia, sehingga dengan demikian maka unsur-
es
R
unsur sebagaimana yang telah didakwakan oleh kami Jaksa/ Penuntut Umum dalam
on
Hal. 21 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
Surat Dakwaan tersebut telah terpenuhi menurut hukum.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 21
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
Bahwa unsur "kelalaian" yaitu : Bahwa keterangan dari saksi Prof. Dr. NAJOAN NAN WAROUW, Sp.OG., Terdakwa I (satu) melaporkan ketuban pasien/ korban sudah
ng
dipecahkan di Puskesmas dan jika ketuban sudah pecah berarti air ketuban sudah keluar
semua, selanjutnya sejak Terdakwa I (satu) mengawasi korban pada pukul 09.00 WITA sampai dengan pukul 18.00 WITA tindakan yang dilakukan oleh Terdakwa I (satu)
gu
hanya pemeriksaan tambahan dengan "USG (Ultrasonografi)" dan sebagian tindakan medis yang telah dilakukan tidak dimasukkan ke dalam rekam medis dan Terdakwa I
A
(satu) sebagai ketua residen yang bertanggung jawab saat itu tidak mengikuti seluruh tindakan medis beserta rekam medis termasuk Terdakwa I (satu) tidak mengetahui
ub lik
ah
tentang pemasangan infus yang telah dilakukan terhadap korban, Bahwa ternyata pada pukul 18.30 WITA tidak terdapat kemajuan persalinan pada korban, Terdakwa I (satu)
am
melakukan konsul dengan konsulen jaga dan setelah mendapat anjuran, Terdakwa I (satu) mengambil tindakan untuk dilakukan CITO SECSIO SESARIA, kemudian Terdakwa I (satu) menginstruksikan kepada saksi dr. HELMI untuk membuat surat
ah k
ep
konsul ke bagian anestesi dan pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap dan setelah mendapat jawaban konsul dari saksi dr.
In do ne si
R
HERMANUS JAKOBUS LALENOH, Sp.An. yang menyatakan bahwa pada prinsipnya setuju untuk dilaksanakan pembedahan dengan anestesi resiko tinggi, oleh karena ini
A gu ng
adalah operasi darurat maka mohon dijelaskan kepada keluarga resiko yang bisa terjadi
sebelum operasi atau usai operasi, Terdakwa I (satu) menugaskan kepada dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa Ill) untuk memberitahukan kepada keluarga pasien/ korban tetapi ternyata hal tersebut tidak dilakukan oleh Terdakwa III (tiga) melainkan Terdakwa III (tiga) menyerahkan "informed consent"/ lembar persetujuan tindakan kedokteran tersebut kepada korban yang sedang dalam posisi tidur miring ke kiri dan dalam keadaan
lik
jarak kurang lebih 7 (tujuh) meter, dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dari jarak kurang lebih 3 (tiga) meter sampai dengan 4 (empat) meter juga turut diketahui dan
ub
dilihat oleh saksi dr. HELMI tetapi temyata tanda tangan yang tertera di dalam lembar persetujuan tersebut adalah tanda tangan karangan sesuai dengan hasil pemeriksaan Laboratoris Kriminalistik pada tanggal 09 Juni 2010 NO.LAB. : 509/DTF/2011, yang
ep
ka
m
ah
kesakitan dengan dilihat oleh dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) dari
dilakukan oleh masing-masing lelaki Drs. SAMIR, S.St. Mk., lelaki ARDANI ADHIS, S. A.Md. dan lelaki MARENDRA YUDI L. SE., menyatakan bahwa tanda tangan atas adalah tanda tangan karangan/ "Spurious Signature", selanjutnya korban dibawa ke
on In d
A
gu
ng
kamar operasi pada waktu kurang lebih pukul 20.15 WITA dalam keadaan sudah
es
R
nama SISKA MAKATEY alias JULIA FRANSISKA MAKATEY pada dokumen bukti
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 22
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
terpasang infus dan pada pukul 20.55 WITA dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI (Terdakwa I) sebagai operator mulai melaksanakan operasi terhadap korban dengan
ng
dibantu oleh dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) sebagai asisten operator I (satu) dan dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) sebagai asisten operator II (dua).
Bahwa selama pelaksanaan operasi kondisi nadi korban 160 (seratus enam puluh) x per
gu
menit dan saat sayatan pertama mengeluarkan darah hitam sampai dengan selesai
pelaksanaan operasi, kemudian pada pukul 22.00 WITA setelah operasi selesai
A
dilaksanakan kondisi nadi korban 180 (seratus delapan puluh) x per menit dan setelah selesai operasi baru dilakukan pemeriksaan EKG/ periksa jantung oleh bagian penyakit
ub lik
ah
dalam, selanjutnya berdasarkan keterangan Ahli JOHANNIS F. MALLO, SH. Sp.F. DFM. bahwa 30 menit sebelum pelaksanaan operasi sudah terdapat 35 cc udara di dalam
am
tubuh korban. Bahwa pada saat pelaksanaan operasi, Terdakwa I (satu) melakukan sayatan sejak dari kulit, otot, uterus serta rahim dan pada bagian-bagian tersebut terdapat pembuluh darah yang sudah pasti ikut terpotong dan saat bayi lahir, plasenta keluar/
ah k
ep
terangkat sehingga pembuluh darah yang berhubungan dengan plasenta yaitu pembuluh darah arteri dan pembuluh darah balik terbuka dan udara bisa masuk dari plasenta,
In do ne si
R
kemudian berdasarkan hasil Visum et Repertum disebutkan bahwa udara yang ditemukan pada bilik kanan jantung korban, masuk melalui pembuluh darah balik yang
A gu ng
terbuka pada saat korban masih hidup. Pembuluh darah balik yang terbuka pada korban terjadi pada pemberian cairan obat-obatan atau infus, dan dapat terjadi akibat komplikasi
dari persalinan itu sendiri. Sebab kematian si korban adalah akibat masuknya udara ke dalam bilik kanan jantung yang menghambat darah masuk ke paru-paru sehingga terjadi
kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung, dengan demikian Para Terdakwa lalai untuk melakukan sesuatu tindakan atau untuk tidak
lik
yang tertentu, Para Terdakwa telah melakukan penyimpangan kewajiban, Para Terdakwa telah menimbulkan kerugian dengan tindakan kedokteran yang telah
ub
dilakukan oleh Para Terdakwa terhadap korban, Para Terdakwa telah menimbulkan suatu hubungan sebab akibat yang nyata yaitu terdapatnya tindakan kedokteran dari Para Terdakwa dengan suatu keadaan korban yang dikatakan darurat sejak tidak terdapat
ep
ka
m
ah
melakukan sesuatu tindakan tertentu terhadap pasien tertentu pada situasi dan kondisi
kemajuan persalinan pada pukul 18.30 WITA tetapi yang seharusnya sejak korban datang dengan surat rujukan dari Puskesmas dan masuk ke ruang Instalasi Rawat diketahuinya ketuban dari korban yang telah pecah sejak di Puskesmas, rekam medis
on
Hal. 23 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
yang tidak dibuat sepenuhnya dalam setiap tindakan medis yang dilakukan, pemasangan
es
R
Darurat Obstetrik keadaan korban sudah dapat dikatakan darurat, kemudian sejak
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 23
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
infus dengan jenis obat yang tidak diketahui oleh Para Terdakwa sampai dengan dikeluarkannya resep obat secara berulang kali hingga ditolak oleh pihak apotik, tidak
ng
terdapatnya koordinasi yang baik di dalam tim melakukan tindakan medis, terdapatnya
"25 informed consent"/ lembar persetujuan tindakan kedokteran sedangkan Para Terdakwa berpendapat bahwa tindakan kedokteran yang dilakukan adalah tindakan
gu
CITO/ darurat, tidak adanya tindakan persiapan jika korban secara tiba-tiba mengalami keadaan darurat seperti EKG/ pemeriksaan jantung baru dilakukan setelah korban selesai
A
dioperasi dengan kondisi gawat, yang seharusnya seluruh tindakan medis dan tindakan kedokteran yang dilakukan oleh Para Terdakwa tersebut sebelumnya telah dapat
ub lik
ah
dibayangkan dengan cara berpikir, pengetahuan atau kebijaksanaan sesuai pengetahuan, keahlian dan moral yang dimiliki oleh Para Terdakwa berdasarkan Standar Operasional
am
Prosedur (SOP) sehingga seluruh tindakan kedokteran yang dilakukan oleh Para Terdakwa tersebut telah menimbulkan kerugian terhadap korban yaitu korban meninggal dunia.
ah k
ep
Bahwa dengan didasarkan hal-hal tersebut di atas, sehingga kami Jaksa/ Penuntut dalam perkara ini berpendapat bahwa Para Terdakwa turut terbukti sebagaimana
In do ne si
R
dimaksud dalam dakwaan dari kami Jaksa Penuntut Umum, dan karena itu, Para Terdakwa harus dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana sesuai dengan perbuatan yang
A gu ng
telah dilakukan.
Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung
berpendapat :
Bahwa alasan-alasan kasasi Jaksa/ Penuntut Umum dapat dibenarkan karena
dengan pertimbangan sebagai berikut : 1
Judex Facti salah menerapkan hukum, karena tidak mempertimbangkan dengan
benar hal-hal yang relevan secara yuridis, yaitu berdasarkan hasil rekam medis
lik
KRISTANTO, SH. Sp.F. bahwa pada saat korban masuk RSU (Rumah Sakit Umum) Prof. R. D. Kandou Manado, keadaan umum korban adalah lemah dan status penyakit korban adalah berat;
Para Terdakwa sebelum melakukan operasi cito secsio sesaria terhadap korban
ep
ka
2
ub
m
ah
No. No. 041969 yang telah dibaca oleh saksi ahli dr. ERWIN GIDION
dilakukan, Para Terdakwa tanpa menyampaikan kepada pihak keluarga korban Perbuatan Para Terdakwa melakukan operasi terhadap korban Siska Makatey
on In d
A
gu
ng
M
yang kemudian terjadi emboli udara yang masuk ke dalam bilik kanan jantung
es
3
R
ah
tentang kemungkinan yang dapat terjadi terhadap diri korban;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 24
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
yang menghambat darah masuk ke paru-paru kemudian terjadi kegagalan fungsi paru dan selanjutnya mengakibatkan kegagalan fungsi jantung;
Perbuatan Para Terdakwa mempunyai hubungan kausal dengan meninggalnya
ng
4
korban Siska Makatey sesuai Surat Keterangan dari Rumah Sakit Umum Prof.
Dr. R. D. Kandou Manado No. 61/VER/IKF/FK/K/VI/2010, tanggal 26 April
gu
2010;
Menimbang, bahwa sebelum menjatuhkan pidana Mahkamah Agung akan
A
mempertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan ; Hal-hal yang memberatkan :
Sifat dari perbuatan Para Terdakwa itu sendiri yang mengakibatkan korban
ub lik
ah
1
meninggal dunia;
am
Hal-hal yang meringankan : 1
Para Terdakwa sedang menempuh pendidikan pada Program Pendidikan Dokter Spesialis Universitas Sam Ratulangi Manado; Para Terdakwa belum pernah dihukum;
ep
ah k
2
Menimbang, bahwa berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di atas Mahkamah
In do ne si
R
Agung berpendapat, bahwa putusan Pengadilan Negeri Manado Nomor 90/PID.B/2011/ PN.MDO tanggal 22 September 2011 tidak dapat dipertahankan lagi, oleh karena itu
A gu ng
harus dibatalkan dan Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara tersebut, seperti tertera di bawah ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena permohonan kasasi Jaksa Penuntut Umum
dikabulkan dan Para Terdakwa dinyatakan bersalah serta dijatuhi pidana, maka biaya perkara pada semua tingkat peradilan dibebankan kepada Para Terdakwa ;
Memperhatikan Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009, Pasal 359 KUHP jo
lik
Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun
ub
2009 serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ; MENGADILI
ep
Mengabulkan permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi : Jaksa/ Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Manado tersebut ;
R
Membatalkan putusan Pengadilan Negeri Manado Nomor 90/PID.B/2011/
es
PN.MDO tanggal 22 September 2011 ;
Hal. 25 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
ng gu A
on
MENGADILI SENDIRI
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
ik
ah
ka
m
ah
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP , Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 dan Undang-
Halaman 25
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Menyatakan Para Terdakwa : dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI
R
•
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
(Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan dr. HENDY
ng
SIAGIAN (Terdakwa III) telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana “perbuatan yang karena kealpaannya menyebabkan
gu
matinya orang lain”; •
Menjatuhkan pidana terhadap Para Terdakwa : dr. DEWA AYU SASIARY
PRAWANI (Terdakwa I), dr. HENDRY SIMANJUNTAK (Terdakwa II) dan
selama 10 (sepuluh) bulan; •
Menetapkan barang bukti berupa :
ub lik
ah
A
dr. HENDY SIAGIAN (Terdakwa III) dengan pidana penjara masing-masing
•
PT. Asuransi Kesehatan Indonesia ;
•
Results Siska Yulin Makatey ;
•
Surat pernyataan telah dirawat ;
•
Rekam jantung Siska Makatey 2004 ;
•
Surat konsul 10 April 2010 ;
•
RSU
Kandou
In do ne si
Prof.
Manado
(poliklinik
obstetri status obstetrikus) ; •
Catatan pemasukan dan pengeluaran cairan form 0014 ; Instruksi post operasi ;
•
Surat konsul ke bagian anastesiologi ;
•
Rekam jantung ;
•
Laporan operasi ;
•
Kurva suhu dan nadi, serta catatan khusus ;
•
Dinas kesehatan Kota Manado Puskesmas
ub
lik
•
m
ah
A gu ng
R
ah k
ep
am
Berkas catatan medis No.CM.041969 atas nama SISKA MAKATEY terdiri dari :
Bahu/ surat rujukan ibu hamil atas nama Siska •
Ringkasan masuk dan keluar Siska Makatey ;
•
Lembaran masuk dan keluar Siska Makatey ;
•
Klinical Patway Siska Makatey ;
es on In d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
Makatey ;
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 26
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
•
Surat persetujuan tindakan khusus dan surat
persetujuan pembedahan dan anastesi tanggal •
Diagnosa akhir Siska Makatey ;
•
Resume keluar Siska Makatey ;
•
Surat pengantar pulang (tidak ada catatan) ;
•
Iktisar waktu pulang (tidak ada catatan ) ;
•
Anamnesis utama Siska Makatey ;
•
Anamnesis kebidanan Siska makatey ;
•
Pemeriksaan kebidanan I Siska Makatey ;
•
Pemeriksaan kebidanan II Siska Makatey ;
•
Resume masuk Siska Makatey ;
•
Portograf Siska Makatey ;
•
Lembaran
ep
ub lik
A
gu
ng
10 April 2010 ;
ah am
ah k
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
observasi
persalinan
Siska
observasi
persalinan
Siska
persalinan
Siska
Lembaran Makatey ;
•
Lembaran
observasi
Makatey ; •
Laporan persalinan I Siska Makatey ;
•
Laporan persalinan IIa Siska Makatey ;
•
Lembaran catatan harian dokter (tidak ada catatan) ;
•
Hasil pemeriksaan laboratorium (tidak ada catatan) ;
Catatan pemasukan dan pengeluaran cairan
ub
•
m
In do ne si
•
lik
ah
A gu ng
R
Makatey ;
(tidak ada catatan) ;
ka
•
Hasil
pemeriksaan
radiologi
kedokteran
Nifas (tidak ada catatan) ;
•
Catatan perawat intensif (tidak ada catatan) ;
•
Catatan dan instruksi dokter (tidak ada
on
Hal. 27 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
M
catatan) ;
es
•
R
ah
ep
nuklir, dan lain-lain (tidak ada catatan)
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 27
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
R
•
Pelaksanaan proses keperawatan pengkajian data (tidak ada catatan) ;
ng
•
Lembaran untuk penempelan surat (tidak ada catatan) ;
gu
•
Catatan obat oral dan per –enteral (tidak ada
A
catatan) ; •
Catatan perawat bidan (Siska Makatey) ;
•
1 (satu) lembar foto copy sertifikat kompetensi
dr. DEWA AYU SASIARY PRAWANI yang
ub lik
ah
telah dilegalisir oleh Pengadilan Negeri Manado ;
am
•
1 (satu) lembar foto copy sertifikat kompetensi dr. HENDRY SIMANJUNTAK yang telah
ep
dilegalisir oleh Pengadilan Negeri Manado ;
ah k
•
1 (satu) lembar foto copy sertifikat kompetensi oleh Pengadilan Negeri Manado ;
A gu ng
Tetap dilampirkan dalam berkas perkara ;
In do ne si
R
dr. HENDY SIAGIAN yang telah dilegalisir
Membebankan Para Termohon Kasasi/ Para Terdakwa tersebut untuk membayar
biaya perkara dalam semua tingkat peradilan dan dalam tingkat kasasi ini ditetapkan masing-masing sebesar Rp.2.500,- (dua ribu lima ratus rupiah) ;
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada
hari Selasa, tanggal 18 September 2012 oleh Dr. ARTIDJO ALKOSTAR, SH.LL.M.,
lik
SOFYAN SITOMPUL. SH. MH. dan Dr. Drs. H. DUDU D. MACHMUDIN, SH. M.Hum., Hakim-Hakim Agung sebagai anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka
ub
untuk umum pada hari itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh TETY SITI ROCHMAT SETYAWATI, SH. Panitera
A
Ketua, ttd
Dr. ARTIDJO ALKOSTAR, SH.LL.M.
on
gu
ng
Hakim-Hakim Anggota, ttd Dr. SOFYAN SITOMPUL. SH.MH.
In d
Para Terdakwa.
es
ep
Pengganti dengan tidak dihadiri oleh Pemohon Kasasi : Jaksa/ Penuntut Umum dan
R
ka
m
ah
Ketua Muda yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr.
ik
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
h
ah
M
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Halaman 28
ep u
b
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia ttd
In do ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
Panitera Pengganti,
R
Dr.Drs.H. DUDU D. MACHMUDIN, SH.M.Hum.
Untuk salinan Mahkamah Agung R.I a.n Panitera Panitera Muda Perkara Pidana,
ub lik
ah
A
gu
ng
ttd TETY SITI ROCHMAT SETYAWATI, SH.
es on
Hal. 29 dari 29 hal. Put. Nomor 365 K/Pid/2012
In d
A
gu
ng
M
R
ah
ep
ka
ub
m
lik
ah
A gu ng
In do ne si
R
ah k
ep
am
MACHMUD RACHIMI, S.H. M.H. NIP. 040 018 310
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 29