PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 1V SDN TUGU UTARA 11 PAGI JAKARTA UTARA SKRIPSI
Oleh SRI MULYANI 0701045290
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
8
PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 1V SDN TUGU UTARA 11 PAGI JAKARTA UTARA
SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh SRI MULYANI 0701045290
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA JAKARTA 2011
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Mahasiswa : SRI MULYANI NIM
: 0701045290
Fakultas
: FKIP
Program Studi
: S1-PGSD
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila terbukti secara meyakinkan saya melakukan plagiat, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku di FKIP UHAMKA.
Jakarta, Juli 2011 Yang membuat pernyataan,
Sri mulyani
i
ii
LEMBAR PERSEMBAHAN
Skripsi ini aku persembahkan kepada kedua orang tuaku yang sudah merawat dan membesarkan aku dengan penuh kasih sayang yang tulus dan doa yang selalu engkau panjatkan untuk setiap langkahku, serta kepada Adik-adikku tercinta yang selalu memotivasi aku dalam menjalani segala masalah di dalam hidup ini.
iii
MOTTO
"Kerjakanlah Pekerjaan Yang Membawa Berkah Bagimu Dan Orang Yang Kamu Cintai"
iv
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya dan sesuai dengan rencana. Shalawat serta salam semoga tercurah pada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan pengikutNya yang sholeh dan sholehah. Skripsi
ini
yang
berjudul
“Perbedaan
Penggunaan
Strategi
Pembelajaran Kontekstual Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa kelas IV SDN Tugu Utara11 Pagi Jakarta Utara” .Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA (UHAMKA). Skripsi ini disusun sebagai langkah awal untuk penulisan skripsi.Dalam penyusunan skripsi ini tentu penulis, mengalami berbagai hambatan. Namun, berkat petunjuk, bimbingan, dan dorongan dari semua pihak, maka skripsi ini dapat diselesaikan tepat waktu. Melalui Penulisan ini penulis dengan tulus ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Dr. H. Sukardi, M.Pd, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
v
2.
Drs. H. Kusmajid Abdullah, M.Pd, sebagai Ketua Program Studi Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
3.
Dra. Rahmiati, M.Psi, sebagai sekretaris Program Studi Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA.
4.
Drs. Chairil Iba, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah memberikan arahan dan bimbingan pada penulis dalam menyusun skripsi ini.
5.
Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6.
Seganap Dosen serta Staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis selama ini.
7.
Kedua Orang Tuaku Bapak Idi Sardi dan Ibu Hartini tersayang yang telah memberikan dukungan moril dan doa tanpa henti. Terimakasih untuk kesabaran dan keikhlasannya selama ini dalam merawat dan membesarkan aku. Maaf atas segala ucapan maupun perbuatan yang tergores.
8.
Adik- Adikku : Hardiansyah, Firmansyah, Indri Hardian Tika, Dita Amelia tersayang yang telah memberikan motivasi yang tiada henti dan kebahagiaan di dalam hidup ini.
9.
Mahfud Sidiq, M.Pd, sebagai Kepala Sekolah SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian.
vi
10. Rekan-rekan guru dan staf SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 11.
Kepada rekan-rekan seperjuangan PGSD-S1 khususnya (Titi, Bena, Nita, Titin, Indah, Lia, Ida, Susi, Leo, Tari, Anien, Linda) Temen-teman BMG dan RECOK terimakasih atas doa, bantuaanya dan kebersamaannya selama ini dan terima kasih sudah menjadi sahabatku.
12.
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Semoga apa yang telah mereka lakukan mendapatkan balasan dan menjadi
amal sholeh (amin) dan mudah-mudahan adanya skripsi ini dapat memperkaya strategi pembelajaran dan dapat digunakan sebagai referensi atau alternatif lain bagi pengajar dalam memberikan pengalaman belajar yang berbeda agar siswa dapat mengembangkan berbagai kompetensi yang dibutuhkam sesuai dengan tahap perkembangannya. Penulis amat sangat menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan.Oleh karena itu saran dan kritik yang dapat membangun sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan skripsi ini.
Jakarta, September 2011
Sri Mulyani
vii
DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN .....................................................................
ii
LEMBAR PERSEMBAHAN ...................................................................
iii
MOTTO .....................................................................................................
iv
ABSTRAK .................................................................................................
v
PRAKATA .................................................................................................
vi
DAFTAR ISI..............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xv
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Identifikasi Masalah ............................................................
5
C. Pembatasan Masalah ...........................................................
5
D. Rumusan Masalah ...............................................................
6
E. Tujuan Penelitian.................................................................
6
F. Manfaat Penelitian...............................................................
6
KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori.........................................................................
8
1. Belajar dan Pembelajaran ...............................................
8
viii
BAB III
BAB IV
2. Hasil Belajar ...................................................................
12
3. Hakikat IPA ....................................................................
14
4. Pengertian Strategi Pembelajaran .....................................
16
5. Strategi Kontekstual .......................................................
18
6. Strategi Project Based Learning ......................................
21
B. Kerangka Berpikir ...............................................................
24
C. Pengajuan Hipotesis ............................................................
24
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ..............................................................
25
B. Metode Penelitian................................................................
25
C. Populasi dan Sampel Penelitian...........................................
26
D. Definisi Operasional............................................................
27
E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................
28
F. Uji Coba Instrumen .............................................................
29
1. Validitas Instrumen.........................................................
29
2. Reliabilitas Instrumen .....................................................
31
G. Uji Prasyarat ........................................................................
32
1. Normalitas.......................................................................
32
2. Uji Homogenitas.............................................................
33
H. Teknik Analisis Data ...........................................................
34
I. Hipotesis Statistik .................................................................
35
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .....................................................................
ix
37
1. Data Hasil Belajar IPA Kelas IVA (Kelas Eksperimen) ......................................
38
2. Data Hasil Belajar IPA
BAB V
kelas IB (Kelas Kontrol)......................................................
39
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data...................................
40
1. Uji Normalitas ................................................................
40
2. Uji Homogenitas.............................................................
40
C. Pengujian Hipotesis .............................................................
41
D. Pembahasan Hasil Penelitian...............................................
42
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan..............................................................................
44
B. Saran ....................................................................................
45
DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV A (Kelas Eksperimen) ................................................. 37
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV B (Kelas Kontrol)......................................................... 39
Tabel 3
Kisi-Kisi Penulisan Naskah Soal ................................................ 59
Tabel 4
Analisis Validitas Uji Coba Instrumen ....................................... 72
Tabel 5
Analisis Validitas Uji Coba Instrumen ....................................... 78
Tabel 6
Analisis Realibilitas Uji Coba Instrumen ................................... 73
Tabel 7
Skor Hasil Belajar IPA (Kelas Eksperimen) ............................... 81
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen......... 82
Tabel 9
Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA (Kelas Eksperimen ...................................................................... 86
Tabel 10
Skor Hasil Belajar IPA (Kelas Kontrol)...................................... 87
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Kontrol..... 88
Tabel 12
Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA............ 92
Tabel 13
Nilai-Nilai r Product Moment ..................................................... 100
Tabel 14
Nilai Kritis Untuk Uji lillifors..................................................... 102
Tabel 15
Nilai Persentil untuk Distribusi F................................................ 103
Tabel 16
Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t..................................................... 106
xi
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 4.1Grafik Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen .........................................................
38
Gambar 4.2Grafik Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol................................................................
xii
39
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen.........
47
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Kontrol ...............
54
Lampiran 3
Kisi-Kisi Penulisan Naskah Soal............................................
59
Lampiran 4
Soal Uji Coba .........................................................................
60
Lampiran 5
Kunci Jawaban Uji Soal Instrumen Validitas.........................
64
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa 1 ............................................................
65
Lampiran 7
Analisis Validitas Uji Coba Instrumen...................................
72
Lampiran 8
Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Instrumen Butir Soal ......
73
Lampiran 9.
Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen Hasil Belajar IPA .........................................................................................
74
Lampiran 10 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Hasil Belajar IPA Siswa ...............................................................................
78
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Butir Soal.........................
79
Lampiran 12 Skor Hasil Belajar IPA Siswa Kelas (Kelas Eksperimen)......
81
Lampiran 13 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen....
82
Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen ...........................................................
86
Lampiran 15 Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVB (Kelas Kontrol) .......
87
Lampiran 16 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Ekspositori ......................................................
xiii
88
Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol ........................................................................
92
Lampiran 18 Uji Homogenitas Di Kelas IV A dan Kelas IV B ....................
94
Lampiran 19 Analisis Data Dengan Uji t .....................................................
96
Lampiran 20 Nilai-Nilai R Product Moment .............................................
100
Lampiran 21 Luas Di Bawah Lengkungan Normal Standar Dari O Ke Z...
101
Lampiran 22 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors .............................................
102
Lampiran 23 nilai Presentil Distribusi F .....................................................
103
Lampiran 24 Nilai-Nilai Distribsi t ..............................................................
106
Lampiran 25 Izin Surat Riset .........................................................................
107
Lampiran 26 Surat Keterangan Telah Mengadakan riset...............................
108
Lampiran 27 Riwayat Hidup .........................................................................
109
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan bagian yang paling penting strategis dalam membentuk kepribadian suatu bangsa. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,dan pelatihan agar mereka sebagai penerus memiliki pengetahuan serta keterampilan sehingga dimasa yang akan datang mampu berperan secara aktif dalam melanjutkan pembangunan bangsa dan negara. “Pendidikan menurut kamus besar bahasa Indonesia ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan”. 1 Dalam kamus besar bahasa indonesia bahwa dijelaskan pendidikan bertujuan untuk mendewasakan manusia melalui sebuah pengalaman-pengalamannya, melalui pengajaran dan pelatihan, itulah pentingnya sebuah pendidikan, terutama di zaman sekarang ini yang terus berkembang, yang memerlukan kualitas sumber daya manusia yang handal. Kualitas sumber daya manusia, jelas di tentukan oleh sejauh mana memberikan
kejelasan
bagi
penyelenggara
pendidikan
untuk
dapat
semaksimal mungkin mewujudkan arah dan tujuan dalam proses pembelajaran yang tepat guna sehingga peserta didik diharapkan tidak hanya dapat menguasai ilmu pengetahuan yang dipelajarinya saja, namun mereka juga 1
Muhibbin Syah 2010 Psikologi Pendidikan Bandung : Radika.hlm.10.
1
2
mampu bersinergi dengan tuntutan perkembangan peradaban. Terutama dilihat dari aspek pendidikan yaitu semua berawal dari tenaga pendidik yang dituntut untuk menjadi tenaga profesional. “Menurut Degeng, guru sebagai komponen penting dari tenaga kependidikan, memiliki tugas untuk
melaksanakan proses pembelajaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran berarti upaya membelajarkan siswa”. 2 Guru harus mampu menterjemahkan tujuan pembelajaran yang tertulis menjadi situasi pembelajaran yang efektif dan menarik dengan memperhatikan tahaptahap perkembangan peserta didik. Sehingga proses keegiatan beelajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru dan siswa menjadi pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh siswa, bukan di buat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Tujuan pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang sangat penting, SAINS merupakan proses pembelajaran dengan pemberian pengalaman langsung untuk memahami alam sekitar. "IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu sistem, tidak berdiri sendiri, satu dengan lainnya saling 2
Made Wena.2009.Strategi Pembelajaran Inovatif Aksara.Hlm 2
Kontemporer.Jakarta: Bumi
3
berkaitan, saling menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu keasatuan yang utuh, sedang berlakunya umum artinya pengetahuan itu tidak hanya berlaku atau seseorang atau beberapa orang dengan cara eksperimen yang sama akan memperoleh hasil yang sama atau konsisten." 3 Pembelajaran IPA bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, IPAjuga mampu mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan. Kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata. Pembelajaran berbasis proyek merupakan strategi pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain. Dalam kenyataan sehari-hari sering kita jumpai sejumlah guru yang belum memiliki kemampuan untuk melakukan sebuah inovasi dan strategi pembelajaran dengan baik. Hal tersebut mengakibatkan siswa kurang termotivasi dalam proses pembelajaran. Tidak jarang pula guru hanya melakukan komunikasi satu arah yang membuat kadar belajar aktif siswa rendah.
3
Usman Samatowa 2006. Bagaimana Membelajarkan IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: Depdikbud. Hlm. 3.
4
Pada pelaksanaan proses pendidikan, memiliki banyak permasalahan yang perlu diperhatikan. Salah satu permasalahan pembelajaran di sekolah adalah lemahnya proses belajar mengajar di sekolah, guru dihadapkan pada masalah pemilihan strategi pembelajaran. Oleh karena itu tidak semua strategi pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran, hal tersebut disebabkan kemampuan siswa yang berbeda-beda dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru di kelas. Banyak guru IPA dalam pembelajarannya masih
kurang
bervariasi
dalam
menggunakan
metode
dan
strategi
pembelajaran sehingga menyebabkan anak tidak mengerti akan materi yang disampaikan oleh guru. Hal inilah yang menyebabkan mata pelajaran IPA kurang diminati oleh peserta didik, sehingga hasil belajar IPA siswa kurang baik. Maka dari itu, untuk menanggulangi hal tersebut dan membuat proses pembelajaran IPA menjadi menarik, menyenangkan dan mendapat perhatian dari peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, guru dapat menerapakan dan mengembangkan strategi pembelajaran konstektual dan strategi pembelajaran berbasis proyek/tugas untuk pembelajaran IPA di sekolah. Oleh karena itu, dari permasalahan-permasalahan tersebut di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian di sekolah tersebut dengan judul penelitian “Perbedaan Penggunaan Strategi Pembelajaran konstektual dengan Strategi Pembelajaran berbasis proyek Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa SDN Tugu Utara 11 Pagi”.
5
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut 1.
Apakah strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran IPA di Sekolah Dasar sudah tepat?
2.
Mengapa hasil belajar IPA siswa rendah ?
3.
Apakah strategi pembelajaran kontekstual dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa?
4.
Apakah strategi pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa?
5.
Apakah terdapat perbedaan antara strategi pembelajaran konstektual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA siswa?
C. Pembatasan Masalah Setelah memperhatikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, juga karena keterbatasan penulis dalam waktu, sarana dan prasarana, serta pengetahuan menulis, maka untuk penelitian ini di batasi pada perbedaan antara strategi pembelajaran konstektual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Tugu Utara 11 Pagi
6
D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka diperlukannya rumusan masalah sehingga akan mempermudah dalam pembahasan. Oleh karena itu rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut “Apakah terdapat perbedaan penggunaan strategi pembelajran konstektual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara?” E. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang ada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran konstektual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, oleh karena itu hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut: 1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti serta melatih keterampilan menulis dan kemampuan menganalisis suatu masalah pendidikan sebagai wujud untuk mengimplementasi ilmu yang telah didapat selama kuliah. 2. Sebagai informasi dan masukan bagi guru dalam pemilihan strategi pembelajaran yang tepat guna, efektif dan menarik sehingga dalam proses
7
penyampaian materi pelajaran dikelas akan lebih inovatif dan terciptanya komunikasi multi arah. 3. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk memilih strategi dalam pembelajaran IPA di SD. 4. Sebagai salah satu rujukan bagi kepala sekolah, guru dan siswa dalam implementasi menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran berbasis proyek 5. Sebagai referensi atau bahan acuan bagi pembaca yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut. 6. Terakhir untuk memperkaya khasanah pengetahuan/pendidikan khususnya di Sekolah Dasar
8
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Belajar dan Pembelajaran Belajar diambil dari kata ajar yang artinya petunjuk yang diberikan agar dipahami. Belajar sendiri dalam kamus bahasa Indonesia adalah usaha untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membentuk peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat Learnimg is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior. Artinya, “belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut “ 4 Jadi dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme Sebagai suatu proses, belajar hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya kependidikan. Menurut Gage dalam Sumantri belajar adalah sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari
4
Muhibbin Syah. 2010.Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda. hlm. 88.
8
9
pengalaman. 5 Henry E. Garret dalam Sumantri berpendapat bahwa belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu lama melalui latihan maupun pengalaman yang membawa kepada perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu.6 “Wittig dalam bukunya Psychologi of Learning mendefinisikan ”belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan
tingkah laku
suatu organism sebagai hasil
pengalaman”. 7 Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku. Selain itu dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur, yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan itu bukan perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa dengan sebab masuknya kesan-kesan baru. Oleh karena itu, perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku seseorang. “Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid.”8
5
13.
6
Saiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. hlm.
Saiful sagala.ibid. Hlm 13 Muhibbin Syah. Op.Cit. hlm. 89. 8 Syaiful Sagala. Op.Cit. hlm. 61. 7
10
Menurut Corey yang dikutip oleh Sagala menjelaskan bahwa pembelajaran adalah “suatu proses dimana lingkungan seseorang sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respons terhadap situasi tertentu.”9 Sedangkan menurut Mulyasa “Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan”10. Berdasarkan difinisi diatas saya menyimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu proses dimana lingnkungan seseoranng yang berisi suatu aturanaturan didalamnya dan adanya interaksi maka terjadilah tujuan yang ingin dicapai serta menghasilkan sebuah perubahan ( sifat, tingkah laku, cara berfikir). Menurut Hamalik, pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran.11 Manusia yang terlibat dalam sistem pembelajaran terdiri dari siswa, guru dan tenaga lainnya. Material meliputi buku-buku, papan tulis, kapur, spidol, fotografi, slide dan film, audio dan video tape. Fasilitas dan perlengkapan terdiri dari ruang kelas, perlengkapan terdiri dari ruangan kelas, perlengkapan audio visual. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, ujian, dan sebagainya. Dari beberapa teori di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah proses komunikasi dua arah, interaksi belajar-mengajar yang pada 9
Syaiful Sagala. Ibid., hlm. 62. Enco Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. hlm. 69. 11 http://id.wikipedia.org.wiki/pembelajaran-hakikat-belajar.html,.Diakses tanggal 25 Maret 2010. 10
11
dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar. Yang meliputi unsur manusiawi, material, fasilitas, prosedur yang saling mempengaruhi antara siswa sebagai pihak yang belajar dan guru sebagai pihak yang mengajar, dengan siswa sebagai subjek pokoknya. Dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru. Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari siswa berupa keadaan alam, bendabenda, makhluk hidup, atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Kegiatan balajar mengajar melibatkan beberapa komponen, yaitu peserta didik, guru (pendidik), tujuan pembelajaran, isi pembelajaran, metode mengajar, dan evaluasi. Tujuan belajar penting bagi guru dan siswa. Sebelum proses belajar mengajar, guru harus merumuskan tujuan intruksional khusus atau sasaran belajar siswa. Rumusan tersebut disesuaikan dengan perilaku yang hendaknya dapat dilakukan siswa.
12
Tujuan belajar yang sewajarnya dapat diwujudkan guru dalam kegiatan belajar anak didiknya di sekolah dasar, yakni : a.
Menjadikan anak-anak senang, bergembira dan riang dalam belajar. b. Memperbaiki berpikir kreatif anak-anak, sifat keingintahuan, kerjasama, harga diri dan rasa percaya diri sendiri, khususnya dalam menghadapi kehidupan akademik. c. Mengembangkan sikap positif anak-anak dalam belajar. d. Mengembangkan afeksi dan kepekaan terhadap peristiwaperistiwa yang terjadi dilingkungannya, khususnya perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial dan teknologi. 12 Tujuan belajar merupakan komponen sistem pengajaran yang sangat penting. Semua komponen pengajaran lainnya seperti pemilihan materi atau bahan pengajaran, kegiatan guru dan peserta didik, pemilihan sumber belajar yang akan dipakai, serta penyusunan tes, akan bertolak dari tujuan belajar yang hendak dicapai peserta didik dalam proses pengajaran. Karena itu kesadaran tentang tujuan-tujuan belajar di atas, semestinya direfleksikan guruguru sekolah dasar dalam kerangka membantu peserta didik meletakan dasardasar kehidupan kearah perkembangan sikap, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan serta perkembangan mereka selanjutnya. Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti : perubahan yang secara psikologi akan tampil dalam tingkah laku yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya. 12
Mulyani Sumantri dan Johar Permana. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Hlm. 21.
13
2. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar merupakan ukuran untuk mengetahui seberapa jauh pelajaran dapat diserap oleh siswa. Menurut Degeng yang dikutip oleh Wena “Hasil belajar adalah semua efek yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan strategi pembelajaran dibawah kondisi yang berbeda.” 13 “Menurut Bloom dalam Suprijono, hasil belajar mencangkup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai).” 14 “Menurut Juliah dalam Jihad, hasil belajar adalah segala sesuatu yang menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang dilakukannya.” 15 Sedangkan “menurut Hamalik dalam Jihad, hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.” 16 “Menurut pandangan Biggs dan Telfer mengungkapkan hasil belajar adalah berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi 13
Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. hlm 6 14 Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. hlm 6-7 15 Asep Jihad dan Abdul Haris. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo. hlm.15. 16 Asep Jihad dan Abdul Haris. Ibid.
14
tindakan belajar dan tindakan mengajar dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.” 17 Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan perilaku siswa secara nyata atau pencapaian bentuk tingkah laku yang cenderung menetap pada ranah kognitif, afektif dan psikomotorik setelah dilakukannya proses belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan pengajaran. 3. Hakikat IPA Pembelajaran Sains membahas tentang gejala – gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Pembelajaran Sains berupaya membangkitkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis – habisnya. IPA adalah salah satu subyek yang harus dipelajari dengan melakukan dan berbuat. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia. Pembelajaran IPA merupakan proses belajar yang dibangun guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir siswa melalui percobaan-percobaan berdasarkan kejadian atau peristiwa dan urutan melakukan suatu kegiatan yang sering kali menggunakan alat peraga, media pembelajaran, serta dapat meningkatkan penguasaaan yang baik terhadap materi pelajaran. 17
hlm 3.
Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.
15
“Purnell’s dalam Srini M. Iskandar mengemukakan pendapatnya tentang IPA, yaitu IPA adalah pengetahuan manusia yang luas didapatkan dengan bantuan aturan-aturan, prinsip-prinsip, teori-teori dan hipotesahipotesa.” 18 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga perkembangan teknologi, karena IPA memiliki upaya untuk
membangkitkan
minat
manusia
serta
kemampuan
dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemahaman tentang alam semesta yang mempunyai banyak fakta yang belum terungkap dan masih bersifat rahasia sehingga hasil penemuannya dapat dikembangkan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan alam sudah jelas artinya adalah pengetahuan tentang alam semesta dengan segala isinya. Adapun pengetahuan itu sendiri artinya segala sesuatu yang diketahui oleh manusia. Jadi secara singkat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dengan segala isinya. “Menurut Webster dalam Srini M. Iskandar IPA adalah pengetahuan tentang alam dan gejalanya-gejalanya.” 19 Hal senada diungkapkan Carin dan Sun bahwa “Sains (IPA) adalah suatu sistem untuk memahami alam semesta melalui observasi dan eksperimen terkontrol”. 20 “Dalam Kamus
18
hlm. 2.
19
Srini M. Iskandar. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Depdikbud.
Srini M. Iskandar. Ibid. Muslichach Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan Sains Teknologi masyarakat dalam pembelajaran sains di SD. Jakarta: Depdiknas. hlm 7. 20
16
Besar Bahasa Indonesia sains (IPA) diartikan sebagai ilmu yang dapat diuji atau dibuktikan kebenaranya atau berdasarkan kenyataan.” 21 Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa IPA adalah pengetahuan yang dimiliki manusia tentang alam dan gejala-gejala yang terjadi di dalamnya yang didapatkan lewat serangkaian proses yang sistematik melalui observasi dan eksperimen yang dapat diuji dan dibuktikan kebenarannya. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu penemuan. Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di kehidupan sehari-hari. 4. Pengertian Strategi Pembelajaran Strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai suatu garis haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang ditetapkan. 22 Sementara itu “Menurut Wina Senjaya, mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.” 23
21
Alwi Hasan dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III. Jakarta: Balai Pustaka. hlm. 978. 22 Taufik. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Inti Prima. Hlm 1 23 Taufik. Ibid. Hlm 13
17
Strategi pembelajaran merupakan pendekatan dalam kegiatan dengan mengintregrasikan
urutan
kegiatan,
cara
mengorganisasikan
materi
pelajaran, peralatan dan bahan serta waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif dan efisien. 24 Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Menurut J. R. David yang dikutip oleh Sanjaya “Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particulareducational goal.” 25 Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Menurut Relgeluth,1983: Degeng, 1989, Strategi pembelajaran diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu ; 1) Strategi pengorganisasian merupakan cara untuk menata isi suatu bidang study dan kegiatan ini berhubungan dengan tindakan pemiliha isi / materi, penataan isi, pembuatan diagram format dan sejenisnya. 2) Strategi penyampaian adalah cara untuk menyampaikan pembelajaran pada siswa dan / atau untuk menerima serta merespon masukan dari siswa. 3) Strategi pengelolaan adalah cara untuk menata interaksi antara siswa dan variable strategi pembelajaran lainnya, dan berhubungan dengan penjadwalan pembuatan catatan, kemajuan belajar dan motivasi.” 26
24
Asep Jihad dan Abdul Haris.Op. Cit. hlm 24. Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan . Jakarta: Kencana. Hlm 126 26 Made Wena,Op.Cit, hlm. 5-6 25
18
Strategi pembelajaran adalah sutu rencana yang harus dipersiapkan semaksimal mungkin oleh guru sebelum memulai proses belajar mengajar, strategi yang baik hendaknya harus di organisasikan, di perhatikan cara penyampaiannya
dan
pengelolaannya
sebaik-baiknya
agar
proses
pembelajaran menjadi menyenangkan dan lebih bermakna sehingga materi yang diajarkan dapat diserap dengan baik. Menurut Kemp “Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Dilain pihak Dick & Carey menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.” 27 Dalam pendidikan sangat diperlukan dalam pemilihan strategi yang tepat, karena strategi tersebut salah satu faktor dalam keberhasilan kegiatan belajar mengajar, apabila strategi itu tepat maka belajar siswa akan lebih kreatif, dan meningkatkan daya nalar siswa. Dari berbagai pengertian para ahli mengenai strategi pembelajaran, maka dapat disimpulkan, bahwa strategi pembelajaran adalah suatu perencanaan yang harus dibuat dan direncanakan semenarik mungkin agar peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai dengan hasil yang baik. 5. Strategi Kontekstual Di sekolah SDN Tugu Utara 11 pagi, dalam pembelajaran IPA kurang meningkatkan kemandirian serta daya nalar siswa kurang dimanfaatkan, karena pemilihan strategi yang kurang tepat, maka akan di 27
Made Wena, Op.Cit
19
teliti dengan strategi kontekstual yaitu “strategi yang memerlukan konsep belajar serta mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Berarti dalam strategi ini siswa sangat berperan penting dalam pembelajaran, serta pembelajaran tersebut bias diterapakan di kehidupan sehari-hari”. 28 CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga dalam kehidupan mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. “ 29 Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus kita pahami. Pertama, CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam CTL tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. Kedua, CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antar materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antar pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini samgat penting, sebab dengan dapat mengorelasikan materi yang ditemulan dengan kehidupan nyata, bukan hanya bagi siswa materi itu akan bermakna secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memotivasi siswa, sehingga tidak akan mudah dilupakan. Ketiga, CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memehami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai prilakunya dalam kehidupan seharihari. Materi pelajaran dalam kontek CTL bukan untuk ditumpuk 28 29
Nurhadi. Kurikulum 2004. Pertanyaan dan jawaban. Jakarta: Grasindo. Hlm 103
Wina sanjaya 2009.Strategi pembelajaran Berorientasi standar proses pendidikan . jakarta : kencana . Hlm 235
20
diotak dan kemudian dilupakan, akan tetapi sebagai bekal mereka dalam mengarungi kehidupan nyata. 30 Sehubungan dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL. 1) Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activating knowledge), artinya apa yang akan dipelajari tidak terlapas dari pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. 2) Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh pengetahuan baru (acquiring knowledge). Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajaran dimulai dengan mempelajari secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya. 3) Pemahaman pengetahuan (understanding knowledge) artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. 4) Memperaktikan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge), artinya pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan prilaku siswa. 5) Melakukan refleksi (reflacting knowledge) terhadap strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan dan penyempurna strategi. 31 CTL sebagai suatu pendekatan pembelajaran memiliki 7 asas, asasasas ini yang melandasi plaksanaan Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL, ketujuh asas CTL adalah: (1) konstruktivisme, (2) bertanya, (3) menemukan, (4) masyarakat belajar,(5) permodelan, (6) Refleksi (7) penilaian Nyata. 32 Menurut
Johnson
(2002)
ada
7
komponen
pembelajaran kontekstual: a. Melakukan hubungan yang bermakna. b. Melakukan kegiatan-kegiatan yang signifikan. Wina sanjaya. Hlm 255 Taufik. Op.Cit. Hlm 39 32 Taufik. Op.Cit. Hlm 38 30
31
utama
system
21
c. Belajar yang diatur sendiri. d. Bekerja sama. e. Berfikir kritis dan kreatif. f. Mencapai standar yang tinggi. g. Menggunakan penilaian otentik. 33 Berdasarkan pendapat dari para ahli maka dapat disimpulkan strategi pembelajaran kontekstual adalah strategi pembelajaran yang mengkaikan suatu materi pembelajaran dengan kehidupan nyata dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 6. Staregi Project Based Learning Guru harus berubah untuk menjadikan mengajar IPA sebagai seni, pembelajaran harus didesain sedemikian sehingga siswa dapat belajar secara menyenangkan. Pada prinsipnya semua pendekatan ini membantu guru mengaitkan antara materi yag diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong mereka membuat keterkaitan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Belajar harus dialami, baru dapat diperoleh maknanya, bermain menjadi inspirasi untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan. Kedekatan siswa belajar dengan alam akan melahirkan manusia-manusia pembelajar yang memiliki kearifan lokal. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa, strategi pembelajaran lebih dipentingkan dari pada hasil, di mana siswa belajar mengkonstruksi,
33
Nurhadi Op.Cit. Hlm104
22
menemukan, bereksperimen sendiri terhadap desain pembelajaran yang diberikan guru. Project Based Learning bermakna sebagai pembelajaran berbasis proyek. Definisi secara lebih komperehensif tentang Project Based Learning menurut The George Lucas Educational Foundation (2005) adalah sebagai berikut : a. Project-based learning is curriculum fueled and standards based. Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menghendaki adanya standar isi dalam kurikulumnya. Melalui Project Based Learning, dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (aguiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum. Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung peserta didik dapat melihat berbagai elemen mayor sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah displin yang sedang dikajinya (The George Lucas Educational Foundation: 2005). b. Project-based learning asks a question or poses a problem that each student can answer. Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar dan atau peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun (a guiding question). Mengingat bahwa masingmasing peserta didik memiliki gaya belajar yang berbeda, maka Project Based Learning memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab pertanyaan penuntun (The George Lucas Educational Foundation: 2005). c. Project-based learning asks students to investigate issues and topics addressing real-world problems while integrating subjects across the curriculum. Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menuntut peserta didik membuat “jembatan” yang menghubungkan antar berbagai subjek materi. Melalui jalan ini, peserta didik dapat melihat pengetahuan secara holistik. Lebih daripada itu,Project Based Learning merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik (The George Lucas Educational Foundation: 2005).
23
d. Project-based learning is a method that fosters abstract, intellectual tasks to explore complex issues. Project Based Learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan pemahaman. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang bermakna. (The George Lucas Educational Foundation: 2005).Global SchoolNet (2000) melaporkan hasil penelitian the AutoDesk Foundation tentang karakteristik Project Based Learning. 34 Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa Project Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja, b. adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik, c. peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan, d. peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses danmengelola informasi untuk memecahkan permasalahan, e. proses evaluasi dijalankan secara kontinyu, f. peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah g. produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif, h. situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan (Global SchoolNet, 2000). 35 Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat dikatakan bahwa pendekatan Project Based Learning dikembangkan berdasarkan faham filsafat konstruktivisme dalam pembelajaran. Konstruktivisme mengembangkan atmosfer pembelajaran yang menuntut peserta didik untuk menyusun sendiri pengetahuannya, dan memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek 34 35
Http//www.jurnal project based learning/diakses pada tanggal 30 januari 2011.php jurnal project based learning Ibid
24
secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain. B. Kerangka Berfikir Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan di atas, terdapat kaitan erat antara penggunaan strategi pembelajaran dengan hasil belajar yang dicapai siswa. Dalam pembelajaran IPA di SD kelas V pendidik harus bisa memilih strategi pembelajaran, metode atau teori belajar yang tepat agar siswa tidak jenuh dalam belajarnya dan dapat meningkatkan hasil belajar IPA mereka yang sebelumnya rendah pada mata pelajaran ini. Maka dari itu dalam pengajaran IPA akan digunakan strategi pembelajaran kontekstual dan strategi pembelajaran project based learning, untuk membedakan strategi mana yang lebih memaksimalkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di Sekolah Dasar. C. Hipotesis Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: H0 : Tidak terdapat perbedaan antara strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV H1 : Ada perbedaan. antara strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA siswa kelas IV
25
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan SDN Tugu Utara 11 Pagi.Jl.Komplek UKA Rt008 Rw08 Tugu Utara Tanjung Priuk Jakarta Utara 14320 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei – Juni, pada siswa kelas IV.SDN Tugu Utara11 Pagi. Tanjung Priuk Jakarta Utara 14320 B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah ”Quasi Eksperimen yakni desain yang mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen”. 36 Pada penelitian ini ingin melihat ada tidaknya pengaruh startegi kontekstual dan strategi project based learning terhadap hasil belajar IPA. Pada penelitian ini subjek peneliti dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen yaitu kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan
36
Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:Alfabeta.Hlm 114.
25
26
kontekstual, dan kelompok kontrol adalah kelompok siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan project based learning. Kelas IVA sebagai kelompok eksperimen, yaitu kelas siswa yang menerima pelajaran dengan menggunakan kontekstual, sedangkan kelas IVB sebagai kelompok kontrol yaitu menerima pelajaran dengan menggunakan project based learning. Pengumpulan data menggunakan metode tes tertulis dengan instrumen soal tes, yaitu untuk mengukur hasil belajar siswa. Karena pada penelitian ini diberikan perlakuan yang berbeda terhadap ke dua kelompok, yaitu perlakuan pembelajaran dengan Strategi pembelajaran kontektual pada kelas eksperimen dan pembelajaran dengan strategi pembelajaran project based learning pada kontrol. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi
adalah
wilayah
generalisasi
yang
terdiri
atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh
peneliti
untuk
dipelajari
dan
kemudian
ditarik
kesimpulannya 37. Populasi menunjuk pada keseluruhan jumlah orang yang di observasi. Populasi yang menjadi target dalam penelitian ini seluruh siswa di SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara, dan yang menjadi populasi terjangkau adalah siswa kelas IV yang terdiri dari kelas IV-A sebanyak 30
37
Sugiyono Ibid. hlm.117
27
orang siswa dan kelas IV-B sebanyak 30 orang siswa. Total populasi terjangkau sebanyak 60 orang. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi.38 Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sempel jenuh, di mana semua anggota populasi akan dipilih sebagai anggota sampel. Dalam penelitian ini populasi terjangkau berjumlah 60 orang, Kelas IV-A 30 siswa dipilih sebagai kelas eksperimen, yaitu kelas siswa yang diberikan pembelajaran dengan strategi pembelajaran kontekstual, sedangkan kelas IV-B 30 siswa sebagai kelas kontrol, yaitu kelas yang diberikan pembelajaran dengan strategi pembelajaran project based learning. D. Definisi Operasional Strategi
pembelajaran
kontekstual
strategi
pembelajaran
yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga dalam kehidupan mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka, strategi yang memerlukan konsep belajar serta mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa. Berarti dalam strategi ini siswa sangat berperan
penting dalam pembelajaran, serta pembelajaran tersebut bias
diterapakan di kehidupan sehari-hari 38
Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. hlm. 6.
28
Strategi pembelajaran bebasis proyek adalah merupakan model pembellajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran dikelas dengan melibatkan kerja proyek. Project based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain. Hasil belajar adalah pengukuran untuk mengetahui peningkatan dan penguasaan serta memberikan gambaran pencapaian program pengajaran secara menyeluruh yang dapat dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari penggunaan strategi pembelajaran. Hasil belajar adalah berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar dari sisi guru tindakan mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. E. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui tes obyektif yang berbentuk pilihan ganda yang terdiri kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dan kelas kontrol menggunakan strategi project based learning . Tes ini disusun dalam bentuk pilihan ganda yang berjumlah 30 soal dengan 4 pilihan jawaban.
29
F. Uji Coba Instrumen Sebelum instrumen digunakan untuk mengambil data, maka perlu diuji cobakan terlebih dahulu. Adapun tujuan dari uji coba instrumen yaitu untuk mengetahui apakah instrumen layak digunakan sebagai alat untuk mengambil data atau tidak. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Instrumen penelitian yang akan digunakan adalah tes, tes untuk mengetahui hasil belajar yang diperoleh siswa setelah siswa memperoleh pengajaran. Sebelum pengambilan data terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen tes untuk mengetahui validitas dan reliabilitas butir soal. 1. Validitas Instrumen Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Validitas instrumen didefinisikan sejauh mana instrumen itu merekam atau mengukur apa yang dimaksud untuk direkam atau diukur. 39 Agar penelitian ini dapat menghasilkan data yang valid, maka instrumen penelitiannya pun harus valid. Untuk mengetahui valid tidaknya instrumen suatu penelitian yang digunakan pada penelitian ini, penulis akan melakukan uji validitas isi dari soal yang dibuat, yaitu validitas yang menunjukan bahwa soal tes tersebut dapat mengukur tujuan pembelajaran khusus tertentu sesuai dengan materi isi pelajaran yang diberikan. Validitas instrumen dilakukan dengan rumus korelasi biserial. 39
Sumadi Suryabrata. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. hlm. 60
30
Korelasi Biserial;
rbis =
Mp − Mt St
p q
40
Keterangan : rbis
: Koefisien Korelasi Biserial
Mp
: Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi item yang dicari validitasnya.
Mt
: Rerata skor total.
St
: Standar Deviasi dari skor total
p
: Proporsi siswa yang menjawab benar item tersebut
Banyaknya Siswa yang menjawab Benar ⎞ ⎛ ⎜p= ⎟ Jumlah Seluruh Siswa ⎝ ⎠ q
: Proporsi siswa yang menjawab salah (q = 1 - p)
Kriteria pengujian validitas. γpbi hitung > γpbi tabel = valid. γpbi hitung < γpbi tabel = tidak valid.
Untuk meyakinkan bahwa alat tes hasil belajar yang digunakan layak untuk digunakan dalam kegiatan penelitian maka instrument tersebut terlebih dahulu diuji cobakan kepada 30 orang siswa yang bukan terpilih sebagai sampel penelitian. Setelah dilakukan uji coba validitas, ternyata dari 30 soal tes obyektif dihasilkan 7 soal drop dan 23 soal valid adalah (1,
40
Suharsimi Arikunto. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. hlm.79.
31
2, 3, 4, 6, 7, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 30) 2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas merupakan perhitungan yang dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan. Reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus K-R 20 (Kuder dan Richardson). r11
=
.
Keterangan : r11
: Reliabilitas tes secara keseluruhan.
p
: Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar.
q
: Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p).
Σpq : Jumlah hasil perkalian antara p dan q. n
: Banyaknya item.
s
: Standar deviasi dari tes. Setelah dilakukan uji coba reliabilitas ternyata instrument tersebut
reliable dengan rhitung 0.86; sehingga dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran tes. n Jumlah Sampel = 30 rhitung > rtabel rtabel = 0,361. Karena rhitung > rtabel, maka butir-butir soal yang valid di atas dinyatakan reliabel.
32
G. Uji Prasyarat 1. Normalitas
Untuk mengetahui apakah hasil belajar IPA siswa yang menggunakan strategi kontekstual dan strategi pembelajaran berbasis proyek berdistribusi normal atau tidak, dilakukan perhitungan uji normalitas dengan menggunakan uji lilliefors. Hipotesis yang diajukan adalah:
1)
: Data berasal dari populasi berdistribusi normal : Data berasal dari populasi berdistribusi tidak normal Menentukan harga
2) a)
Hitung rata-rata nilai skor sempel.
b)
Hitung standar deviasi nilai skor sempel.
c)
Urutkan data sempel dari terkecil sampai terbesar ,…
untuk dijadikan bilangan baku
menggunakan rumus :
=
,
,…
,
dengan
.
Keterangan: : Bilangan baku
S : Simpangan baku
: Rata-rata
: Data ke - i
d). Tentukan besar peluang masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z (luas lengkungan dibawah kurva normal standar dari 0 ke z, dan disebut dengan F(
).
33
e). Hitung frekuensi kumulatif atas dari masing-masing nilai z, dan disebut dengan S ( ) kemudian dibagi dengan jumlah sempel (n). f). Hitung selisih F ( )- S ( ) dan kemudian tentukan harga mutlaknya. Ambil harga yang paling besar dari nilai itu dinyatakan sebagai
kemudian dibandingkan dengan
Kriteria pengujian Terima Tolak
jika jika
< ≥
, maka data berdistribusi normal , maka data tidak berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji kesamaan variansi (uji F). F= Keterangan: : Variansi terbesar dari kedua kelompok data : Variansi terkecil dari kedua kelompok data Langkah-langkah perhitungan adalah sebagai berikut: 1) Hipotesis :
=
:
≠
Keterangan:
34
: Variansi kelas eksperimen. : Variansi kelas kontrol. : Data homogen. : Data tidak homogen. 2) Menentukan nilai
dengan rumus fisher, dengan mengetahui
terlebih dahulu variansi kedua kelompok penelitian tersebut. 3) Mencari Untuk dk pembilang = dk penyebut dan α = 0, 05 maka dapat dilihat pada tabel F. H. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dengan lengkap, maka tahap berikutnya adalah tahap analisis data untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar IPA siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kontekstual dengan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis proyek dengan taraf kesukaran α = 0, 05 dan α 0,01. Rumus yang digunakan adalah t-test : ttest =
Keterangan : X1
: Skor prestasi belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.
35
X2
: Skor prestasi belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran project based learning.
SD1 : Simpangan baku siswa yang menggunakan strategi pembelajaran kontekstual. SD2 : Simpangan baku siswa yang menggunakan strategi pembelajaran project based learning. n1
: Jumlah sampel siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran kontekstual.
n2
: Jumlah sampel siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran project based learning.
I. Hipotesis Statistik
Perumusan hipoteis statistik dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara variabel bebas dan variabel terikat. H0 : μ1 = μ2 H1 : μ1 > μ2 Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah: H0 :
Tidak ada perbedaan antara penggunaan strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA siswa.
H1 : Ada perbedaan antara penggunaan strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek terhadap hasil belajar IPA siswa.
36
Keterangan :
μ1 : rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diajarkan menggunakan strategi kontekstual.
μ2 : rata-rata hasil belajar IPA siswa yang diajarkan menggunakan strategi perbasis protek.
37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data
1. Data Hasil Belajar IPA kleas IVA (kelas eksperimen) Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang hasil belajar IPA siswa kelas IVA dengan skor tertinggi 20 dan skor terendah 10. Skor ratarata 15,5, simpangan baku 2,4, median 15,84 dan modus 16 (lampiran 12, halaman 81). Untuk lebih jelasnya data disajikan dalam bentuk distribusi berkelompok sebagai berikut : Syarat K. P ≥ R = 6 x 7 ≥ 11 + 1 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IVA (Kelas Eksperimen) SDN Tugu Utara 11Pagi Jakarta Utara KelasInterval
NilaiTengah (Xi)
Batas Nyata
10 – 11
10,5
12 - 13
Absolut
Frekuensi Kumulatif
Relatif
9,5-11,5
3
3
10%
12,5
11,5-13,5
4
7
13,3%
14 – 15
14,5
13,5-15,5
7
14
23,3%
16 – 17
16,5
15,5-17,5
6
20
20%
18 – 19
18,5
17,5-19,5
8
28
26,7%
20 – 21
20,5
19,5-21,5
2
30
6,7%
30
-
100%
Jumlah
Selain bentuk tabel data hasil belajar IPA, juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon frekuensi sebagai berikut :
38
f 9 8 7 6
Histogram
5 4
Poligon
3 2 1
X1
0
Batas Nyata
Nilai Tengah Gambar 4.1. Grafik Histogram dan PoligonFrekuensiHasilBelajar IPA KelasEksperimen
2. Data Hasil Belajar IPA kelas IVB (Kelas Kontrol)
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data tentang hasil belajar IPA siswa kelas IVB (kelas kontrol) dengan skor tertinggi 18 dan skor terendah 8. Skor rata-rata 12,3, simpangan baku 3,01, median 35,9 dan modus 14,3 (lampiran 15, halaman 87). Untuk lebih jelasnya data disajikan dalam bentuk distribusi berkelompok sebagai berikut :Syarat K. P ≥ R = 6 x 7 ≥ 11 + 1.
39
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IVB (Kelas Kontrol) SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara KelasInterval
NilaiTengah (Xi)
Batas Nyata
Absolut
Frekuensi Kumulatif
Relatif
20%
8–9
21,5
7,5-9,5
6
6
10 – 11
23,5
9,5-11,5
8
14
26,6%
12 – 13
25,5
11,5-13,5
5
19
16,7%
14 – 15
27,5
13,5-15,5
5
24
16,7%
16 – 17
39,5
15,5-17,5
5
29
16,7%
18 – 19
31,5
17,5-19,5
1
30
3,3%
30
-
100%
Jumlah
Selain bentuk tabel data hasil belajar IPA, juga digambarkan dalam bentuk grafik histogram dan poligon frekuensi sebagai berikut :
f 9 8 7 6 5
Histogram
4 3 2
Poligon
1
X1
0
Batas Nyata
Nilai Tengah
40
Gambar 4.2. Grafik Histogram dan PoligonFrekuensiHasilBelajar IPA Kelas Kontrol B. PengujianPersyaratan Analisis Data
Sebelum menguji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Lilliefors pada taraf signifikansi 5%. : Data berdistribusi normal : Data tidak berdistribusi normal Terima Tolak
jika jika
< >
: Data berdistribusi normal : Data tidak berdistribusi normal
Hasil penelitian uji normalitas hasil belajar IPA kelas IVA (kelas <
eksperimen) diperoleh
yakni 0,1382<0,161 pada taraf
nyata α=0,05 dengan n = 30, maka dapat diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi normal (lampiran 14, halaman 86). Sedangakan hasil uji normalitas hasil belajar IPA kelas IVB (kelas kontrol) diperoleh
<
yakni 0,1364<0,161 pada taraf nyata
α=0,05 dengan n = 30. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. (lampiran 17, halaman 92). 2.
Uji Homogenitas
41
Uji homogenitas atau uji kesamaan dua varians populasi dua kelompok dilakukan dengan uji fisher. Dari hasil pengujian diperoleh Fhitung = 1,07, Ftabel= 1,85 dan taraf signifikan α = 0,05 dengan dk pembilang = 29 dan dk penyebut = 29. Karena Fhitung
Dari data penelitian didapat rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas IVA (kelas eksperimen) di SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara adalah 15,5 dengan standar deviasi 2,4 (lampiran 13, halaman 85). Untuk rata-rata hasil belajar IPA siswa kelas IVB (kelas kontrol) di SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara adalah 12,3 dengan standar deviasi 3,01 (lampiran 16, halaman 91). Untuk mengetahui apakah ada perbedaan harga rata-rata hasil belajar IPA kedua kelompok tersebut bermakna, maka perlu analisis lebih lanjut. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan, maka dilakukan perhitungan dengan uji-t. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 4,51 sedangkan ttabel = 2,002 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan = 58. Pada taraf signifikan perhitungan diperoleh thitung = 4,51 sedangkan ttabel = 2,7436 pada taraf signifikan α = 0,01 dengan derajat kebebasan = 58. (lampiran 19 halaman 96) Berarti thitung > ttabel yang menyatakan H0 ditolak dan H1 diterima. Ini menunjukkan bahwa Terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual
42
dan strategi pembelajaran Berbasis Proyek. SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bab II telah diuraikan bahwa penerapan strategi kontekstual merupakan pengajaran yang mengharuskan siswa mengolah pesan sehingga memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai. Kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehinggadalam kehidupan mendorong siswauntukdapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Hal ini terbukti saat pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Berbeda dengan strategi pembelajaran berbasis proyek, Project Based Learning dikembangkan berdasarkan faham filsafat konstruktivisme dalam pembelajaran. Konstruktivis mengembangkan atmosfer pembelajaran yang menuntut
peserta
didik
untuk
menyusun
sendiri
pengetahuannya,
pembelajaran yang memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan produk kerja yang dapat dipresentasikan kepada orang lain. Hal ini terbukti saat pelaksanaan pembelajaran di lapangan. Kedua model pembelajaran ini pada pelaksanaan pembelajarannya sudah optimal, karena
43
disesuaikan dengan
materi pelajaran dan kedua strategi tersebut dapat
meningkatkan minat belajar anak.
Hal tersebut sesuai dengan perolehan hasil belajar siswa yang dilakukan setelah seluruh proses pembelajaran berlangsung. Siswa memperoleh hasil yang kurang memuaskan dan berselisih jauh antara strategi kontekstual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek. Maka hal tersebut menyatakan bahwa kedua metode pembelajaran tersebut kurang seimbang.
44
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: Hasil perhitungan hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen diperoleh rata-rata sebesar 15,5, median sebesar 15,84, modus sebesar 16 dan simpangan baku sebesar 2,4. Sedangkan hasil perhitungan hasil belajar IPA siswa kelas kontrol siswa diperoleh rata-rata sebesar 12,3, median sebesar 34,5 modus sebesar14,3 dan simpangan baku sebesar 3,01. Perhitungan uji normalitas hasil belajar IPA siswa kelas eksperimen diperoleh
= 0,1382<0,161 =
. Hal ini berarti data hasil belajar IPA
siswa kelas eksperimen berdistribusi normal. Sedangkan perhitungan uji normalitas hasil belajar IPA siswa kelas kontrol diperoleh 0,1364<0,161 =
=
. Hal ini berarti data hasil belajar IPA siswa kelas
kontrol berdistribusi normal. Perhitungan uji homogenitas hasil belajar IPA kelas ekperimen dan kontrol diperoleh Fhitung = 1,07<1,85 = Ftabel. Hal ini berarti kedua data tersebut homogen. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dan telah teruji secara statistik didapat bahwa thitung = 4,51 sedangkan ttabel = 2,002 pada taraf signifikan α = 0,05 dengan derajat kebebasan = 58. Pada taraf signifikan perhitungan diperoleh thitung = 4,51 sedangkan ttabel = 2,7436
44
pada taraf
45
signifikan α = 0,01 dengan derajat kebebasan = 58. thitung (4,51> ttabel = 2,002) dan thitung (4,51> ttabel = 2,7436)
yang menyebabkan H1 diterima. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa yang sangat signifikan dengan menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual dan strategi pembelajaran Berbasis Proyek. SDN Tugu Utara 11 Pagi Jakarta Utara. B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagaiberikut : 1.
Diharapkan kepada guru IPA membuat dan mengembangkan rencana pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik minatsiswa dalam belajar IPA.
2.
Diharapkan
kepada
guru
IPA
meningkatkan
kemampuan
dan
keterampilan dalam bentuk penguasaan raga strategi pembelajaran dan ragam media guna membangkitkan minat dan motivasi, serta perhatian siswa dalam pelajaran IPA, sehingga belajar IPA menjadi lebih menarik dan menyenangkan. 3. Mengingat hasil penelitian ini masih sangat sederhana, apa yang didapat dari
hasil penelitian ini bukan merupakan hasila khir, tentu segala
keterbatasan yang ada dalam penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian lebih lanjut, dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel-variabel lain yang turut mempengaruhi pembelajaran dengan menggunakan strategi kontekstual dan strategi pembelajaran berbasis proyek.
46
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2009. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Alwi Hasan dkk. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke III. Jakarta: Balai Pustaka. Asep Jihad dan Abdul Haris.2008.Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Enco Mulyasa. 2005. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT Remaja Rosda Karya. Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara. Muhibbin syah. 2010.Psikologi Pendidikan. Bandung : Rosda Nurhadi. Kurikulum 2004. Pertanyaan dan jawaban. Jakarta: Grasindo. S. Nasution, Metode Reseach (Penelitian Ilmiah), (Jakarta, Bumi Aksara, 1995) Saiful Sagala. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sanjaya Wina. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan . Jakarta: Kencana. Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Taufik. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Inti Prima. Wina sanjaya 2009.strategi pembelajaran Berorientasi standar proses pendidikan . jakarta : kencana http://id.wikipedia.org.wiki/pembelajaran-hakikat-belajar.html,. Diakses tanggal 25 Maret 2010
46
47
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : IVA/II Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami gaya dapat mengubah gerak dan atau bentuk suatu benda. II. Kompetensi Dasar
Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak dan bentuk benda. III. Indikator
1. Mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah arah gerak sebuah benda dan dapat menyebabkan perubahan kecepatan suatu benda. 2. Mengidentifikasibahwa gaya dapat mengubah bentuk suatu benda. 3. Mengidentifikasi peristiwa teraapung, melayang dan tenggelam. IV. Tujuan pembelajaran
1. Siswa mampu mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah arah gerak sebuah benda dan dapat menyebabkan perubahan kecepatan suatu benda. 2. Siswa mampu mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah bentuk suatu benda. 3. Siswa mampu mengidentifikasi peristiwa teraapung, melayang dan tenggelam
48
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline),Tekun (diligence), Tanggung jawab (responsibility),
kerja sama ( cooperatioion), Ketelitian (carefulness), Percaya diri (confidence), Keberanian (bravery) V. Materi Pokok
Dorongan dan tarikan dapat menyebabkan benda bergerak. Ada gerak yang semakin cepat, semakin lambat, berganti arah, dan berhenti. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai perubahan bentuk karena diberi gaya. Misalnya, pada saat kita melihat pengrajin yang sedang membentuk tanah liat menjadi sebuah guci dan genting. Gaya yang terdapat di dalam air ada 3, yaitu terapung, melayang dan tenggelam. Benda terapung berada pada permukaan air, benda melayang berada diantara permukaan air dan dasar air dan benda tenggelam berada pada dasar air. Faktor-faktor yang mempengaruhi gaya terapung dan tenggelamnya suatu benda bila dimasukkan ke dalam air adalah jenis benda dan kepadatan suatu benda. Benda yang tenggelam menjadi melayang atau benda terapung menjadi melayang. Hal ini terjadi apabila benda sama dengan berat air. VI. Langkah- langkah pembelajaran a. Kegiatan awal
1) Mengkondisikan kelas ( membersihkan sampah, merapihkan bangku dan meja belajar). 2) Mengkondisikan siswa (berdoa &presensi). 3) Apersepsi 4) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
49
b. Kegiatan inti Eksplorasi
a.
Guru memberikan pertanyaaan kepada siswa mengapa gerobak bisa bergerak? Dan mengapa tanah liat bisa dibentuk menjadi Guci?
b. Siswa mengungkapkan informasi (pengetahuan) yang dimilikinya melalui jawaban dari pertanyaan yang diajukan guru mengenai gaya. c. Siswa menyebutkan macam-macam gaya. Elaborasi
d. Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan diujicobakan ( Bangku/meja, bola, magnat, penggaris, kertas, kain wol, plastisin, karet gelang, botol plastik, gambus, gelas bening, telur ayam, garam, paku, dan kelereng). 1. Angkatlah meja belajarmu dengan teman sebangkumudalam waktu 10 detik. Catat pada tabel pengamatan. 2. Lemparkan bola ke atas, amatilah bola sampai jatuh. Catatlah pada tabel pengamatan. 3. Letakan peniti/klip di atas meja, dekatkan magnet ke peniti /klip tersebut, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan. 4. Sobeklah 1 lembar kertas menjadi bagian-bagian kecil, gosokkan penggaris pada kain woll selama 20 detik, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tebel pengamatan. 5. Rentangkan karet gelang sebanyak 5 kali, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan. 6. Gosokan amplas pada kayu. Amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan.
50
TABEL PENGAMATAN I Berilah tanda ( V ) pada kolom di bawah ini!
No.
Kegiatan
Gaya Otot
1.
Gaya yang digunakan pada saat mengangkat meja.
2.
Gaya yang menyebabkan bola yang dilempar ke atas kemudian jatuh.
3.
Gaya yang menyebabkan peniti/klip menempel pada magnet.
4.
Gaya yang menyebabkan kertaskertas kecil menempel pada penggaris.
5.
Gaya yang bekerja pada karet gelang yang direntangkan.
6.
Gaya yang bekerja pada amplas yang digosokan pada kayu
Pegas
Gravitasi
Magnet Listrik Gesek
Kesimpulan :
I.
Judul Percobaan : Gaya mengubah bentuk suatu benda. Alat dan Bahan :
a. plastisin
51
b. karet gelang c. botol plastik kosong Cara Kerja :
1. Buatlah plastisin sesuai keinginanmu, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan. 2. Mainkanlah karet gelang pada jari-jari tanganmu, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan. 3. Tekanlah badan botol plastik kosong sekuat tenagamu, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan. 4. Masukkan paku ke dalam gelas berisi air tersebut, amatilah yang terjadi.Catatlah pada tabel pengamatan TABEL PENGAMATAN II Berilah tanda ( V ) pada kolom di bawah ini!
No. 1.
Kegiatan Keadaan gabus di dalam gelas bening
2.
Keadaan kayu di dalam gelas bening
3.
Keadaan kelereng di dalam gelas bening
4.
Keadaan paku di dalam gelas bening
Kesimpulan
Terapung Melayang Tenggelam
52
Konfirmasi
e. Siswa membacakan hasil pengamatannya. f. Siswa diberikan penguatan secara lisan oleh guru dari hasil yang telah mereka kerjakan dengan menggunakan alat peraga sederhana. g. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi. c. Kegiatan Akhir
1) Dibawah bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran. 2) Evaluasi. 3) Menberikan pujian sebagai motifasi bagi siswa yang telah aktif dalam kegiatan belajar. 4) Berdoa. VII. Strategi Pembelajaran
Kontekstual VIII.
Metode Pembelajaran
Demonstrasi, Tanya jawab, Penemuan IX.
Alat dan Sumber Belajar a. Alat
Bangku, bola, plastisin, karet gelang, botol plastik, gabus, gelas bening, telur ayam, garam, paku dan kelereng. b. Sumber
1. Buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV. Halaman 89-97. Arya Duta. 2. Buku Sains untuk kelas IV Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Halaman 96-97. Arya Duta. 3. Buku Jelajah Kecerdasan Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas IV Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Halaman 109-118. Qnia Multiple Intelligences Approach.
53
X. Penilaian
a. Bentuk Penilaian : Tertulis b. Jenis Penilaian
: Tes (Essay)
c. Soal 1. Gaya adalah . . . . 2. Bola dilemparkan ke atas kemudian jatuh ke bawah. Hal ini menunjukkan adanya gaya . . . . 3. Gaya yang digunakan pada saat menimba air adalah . . . . 4. Gaya dapat mengakibatkan benda diam menjadi . . . . 5. Kelereng yang disentilkan ke depan akan . . . . Kriteria penilaian : Jumlah benarx 2 = 10
`
Jakarta, 21 juni2011
Guru Kelas IV,
Peneliti,
(Basuki S,Pd)
(Sri Mulyani)
Mengetahui, Kepala Sekolah
(Mahfud sidik M.Pd)
54
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : IVA/II Alokasi Waktu
I.
: 2 x 35 menit
Standar Kompetensi
Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/atau bentuk suatu benda. II. Kompetensi Dasar
Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak dan bentuk benda. III. Indikator
1. Mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah arah gerak sebuahbenda dan dapat menyebabkan perubahan kecepatan suatu benda. 2. Mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah bentuk suatu benda. 3. Mengidentifikasi peristiwa teraapung, melayang dan tenggelam. IV.
Tujuan pembelajaran
1.
Siswa mampu mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah arah gerak sebuah benda dan dapat menyebabkan perubahan kecepatan suatu benda.
2.
Siswa mampu mengidentifikasi bahwa gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.
3.
Siswa mampu mengidentifikasi peristiwa teraapung, melayang dan tenggelam
55
Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline), Tekun (diligence), Tanggung jawab (responsibility), kerja sama ( cooperatioion), Ketelitian (carefulness), Percaya diri (confidence), Keberanian (bravery) V.
Materi Pokok
Dorongan dan tarikan dapat menyebabkan benda bergerak.Ada gerak yang semakin cepat, semakin lambat, berganti arah, dan berhenti. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai perubahan bentuk karena diberi gaya. Misalnya, pada saat kita melihat pengrajin yang sedang membentuk tanah liat menjadi sebuah guci dan genting. Gaya yang terdapat di dalam air ada 3, yaitu terapung, melayang dan tenggelam.Benda terapung berada pada permukaan air, benda melayang berada diantara permukaan air dan dasar air dan benda tenggelam berada pada dasar air. Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
gaya
terapung
dan
tenggelamnya suatu benda bila dimasukkan ke dalam air adalah jenis benda dan kepadatan suatu benda. Benda yang tenggelam menjadi melayang atau benda terapung menjadi melayang. Hal ini terjadi apabila benda sama dengan berat air. VI.
Langkah- langkah pembelajaran a.
Kegiatan awal
1) Mengkondisikan kelas ( membersihkan sampah, merapihkan bangku dan meja belajar). 2) Mengkondisikan siswa (berdoa & presensi). 3) Apersepsi b. Kegiatan Inti Eksplorasi a) Guru memberikan pertanyaan kepaada siswa mengapa gerobak
bias bergerak? Dan mengapa jarum tenggelam didalam air?.
56
b) Siswa
mengungkapkan
informasi
(pengetahuan)
yang
dimilikinya melalui jawaban dari pertanyaan guru. c) Siswa menyebutkan macam-macam gaya. Elaborasi
d) Guru membagi siswa kedalam kelompok, 1 kelompok terdiri dari 5 orang. e) Setiap kelompok menyiapkan alat–alat percoobaan (Bangku, bola, plastisin, karet gelang, botol plastik, gabus, gelas bening, telur ayam, garam, paku dan kelereng). f) Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok g) Kelompok merancang proses percobaan untuk mencapai hasil. h) Kelompok menuliskan hasil percobaan dan mengisi LKS. i) Setiap kelompok bertanggung jawab untuk mendapatkan dan mengelolah informasi yang dikumpulkan. j) Dibawah bimbingan guru, setiap kelompok melakukan evaluasi secara kantinu. Dievaluasi ualitasnya. k) Hasil akhir berupa produk dan Atas bimbingan guru, setiap kelompok melakukan percobaan untuk menguji kebenaran jawaban. l) Setiap kelompok membuat kesimpulan dari hasil percobaan, kemudian hasilnya diserahkan kepada guru. Konfirmasi
m) Setiap kelompok membacakan hasil percobaannya. n) Siswa diberikan penguatan secara lisan oleh guru dari hasil yang telah mereka kerjakan. o) Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya mengenai materi pelajaran. Kegiatan Akhir
57
1) Dibawah bimbingan guru siswa menyimpulkan materi pelajaran. 2) Menberikan pujian sebagai motifasi bagi siswa yang telah aktif dalam kegiatan belajar. 3) Evaluasi 4) Berdoa. VII. Strategi Pembelajaran
Pembelajaran berbasis proyek VIII. Metode Pembelajaran
Dikusi, Tanya jawab, Penemuan IX.
Alat dan Sumber Belajar •
Alat
Bangku, bola, plastisin, karet gelang, botol plastik, gabus, gelas bening, telur ayam, garam, paku dan kelereng. •
Sumber
4. Buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV. Halaman 89-97. Arya Duta. 5. Buku Sains untuk kelas IV Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Halaman 96-97. Arya Duta. 6. Buku Jelajah Kecerdasan Ilmu Pengetahuan Alam untuk kelas IV Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah. Halaman 109-118. Qnia Multiple Intelligences Approach. X. Penilaian
a. Bentuk Penilaian : Tertulis b. Jenis Penilaian
: Tes (Essay)
58
c. Soal 1. Gaya adalah . . . . 2. Bola dilemparkan ke atas kemudian jatuh ke bawah. Hal ini menunjukkan adanya gaya . . . . 3. Gaya yang digunakan pada saat menimba air adalah . . . . 4. Gaya dapat mengakibatkan benda diam menjadi . . . . 5. Kelereng yang disentilkan ke depan akan . . . . Kriteria penilaian : Jumlah benarx 2 = 10
Jakarta, 21 Juni 2011 Guru Kelas V,
Peneliti,
(Nanang Sigit S.Pd)
(Sri Mulyani)
Mengetahui, Kepala Sekolah
(Mahfud Sidik M.Pd)
59
Lampiran 3 KISI-KISI PENULISAN NASKAH SOAL Jenis Sekolah
: Sekolah Dasar
Alokasi Waktu
: 90 menit.
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Penulis
: Sri mulyani
No Indikator . 1. 2. 1. Menyebutkan berbagai gerak benda akibat gaya dorongan dan tarikan 2. Menujukan gaya dapat mempengaruhi gerak benda
3.
4.
5.
Mendemonstrasika n cara menggunakan gaya. Menyebutkan contoh-contoh perubahan bentuk benda akibat gaya. Menunjukan gaya dapat mempengaruhi bentuk benda. Jumlah
Materi Pokok 3.
GAYA
Nomor Soal 4.
Jumlah Soal 5.
Keterangan 6.
1,3,6,11,12,17, 23
7
PG
4,7,8,16,21,22, 24
7
PG
9,13,14,18,20,25 ,30
7
5,10,28,27
4
PG PG
2,15,19,26,29 5 30
PG
60
Lampiran 4
SOAL INSTRUMEN UJI VALIDITAS Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : IV/2 (Dua) Alokasi waktu
: 90 Menit
Tahun Pelajaran : 2010/2011
Berilah tanda (x) pada huruf a, b, c atau d di jawaban yang benar!
1. Tarikan pada dorongan merupakan macam dari ….… a. Daya c. Energi b. Gaya d. Kerja 2. Membuat mainan dari plastisin (lilin) gaya yang diberikan mengubah …….. plastisin a. Ukuran c. Berat b. Warna d. Bentuk 3. Alat ukur gaya dinamakan ……….. a. Dinomometer c. Kilometer b. Termometer d. Amperemeter 4. Perubahan dibawah ini disebabkan karena gaya, kecuali . . . . a.warna benda c. kecepatan benda b. bentuk benda d. kedudukan benda 5. Setiap benda yang ada dipermukaan bumi akan ditarik oleh bumi, gaya tarik bumi disebut juga dengan gaya ………… a. Listrik c. Apung b. Gravitasi d. Magnet 6. Benda dapat bergerak karena mendapat … a. Tenaga c. Gaya b. Daya d. Energi 7. Di dalam air, batu akan terasa lebih ringan karena adanya gaya ………. a. Gaya apung c. Gaya tarik b. Gaya dorong d. Gaya gravitasi
61
8. Salah satu contoh gaya yang dapat menggerakan benda diam adalah ……. a. Mengerem roda sepada b. Mengkap bola yang melambung c. Mendorong meja d. Menekan plastisin 9. Balon yang berbentuk bulat kemudian ditiup berubah menjadi panjang. Hal ini disebabkan karena adanya gaya … a. Gravitasi c. Dorong b. Gesek d. Pegas 10. Di bawah ini yang merupakan contoh benda yang dapat berubah bentuk karena adanya gaya adalah . . . . a. Bola yang dilempar c. mobil mogok yang didorong b. kereta kuda yang ditarik d. plastisin 11. Gaya dapat mengubah …….. benda dan ……. Benda a. Bentuk dan gerak c. Jarak dan gerak b. Waktu dan jarak d. Waktu dan gerak 12. Benda dibawah ini bergerak, karena … oleh kuda
a. didorong b. diangkat c. ditarik d. dipukul 13. Gaya yang ditimbulkan oleh karet gelang yang direntangkan adalah . . . a. gaya pegas c. gaya magnet b. gaya gesek d. gaya mesin 14. Salah satu contoh gaya dapat membuat benda menjadi diam adalah … a. mendorong meja b. menangkap bola yang melambung c. mendorong mobil yang mogok d. menekan plastisin 15. Sepeda yang berjalan, bila ditambah gaya dari belakang akan … a. melambat c. berhenti b. lebih cepat d. berbelok
62
16. Kegiatan di rumah yang melakukan dorongan dan tarikan adalah … a. menyapu lantai b. mengangkat barang c. mencuci piring d. membuka dan menutup jendela 17. Becak bergerak dengan cara …
a. didorong b. ditarik c. dikayuh d. dipukul 18. Yang termasuk dorongan pada kegiatan berikut adalah … a. Membuka laci c. meniup balon b. Menggendong tas d. membuka jaket 19. Gaya yang ditimbulkan akibat dua buah permukaan yang saling bersentuhan adalah … a. gaya gesekkan c. gaya magnet b. gaya berat d. gaya dorong 20. Gaya berikut yang berkaitan dengan gaya mesin adalah . . . . a. kereta api c. becak b. gerobak d. sepeda 21. Ayah mengerem mobil, mobilpun berhenti karena adanya gaya… a. gesek c. tarik b. gravitasi d. dorong 22. Tanah liat dapat dibuat guci atau genting, karena gaya dapat mengubah . ... a. bentuk benda c. warna tanah b. jenis tanah d. fungsi tanah 23. Ketika bermain layang-layang dapat terbang karena adanya gaya … a. gravitasi c. magnet b. dorongan angin d. apung 24. Kelereng lebih cepat bergerak di atas lantai daripada di atas … a. kaca c. marmer b. tanah d. cermin
63
25. Gaya gesek ditentukan oleh … a. halus kasarnya permukaan benda b. berat ringannya benda c. besar kecilnya benda d. jauh dekatnya gesekan 26. Berikut contoh benda yang tenggelam di dalam air adalah … a. daun, gambus, bambu b. kayu, pelampung, bamboo c. rakit, gabus, perahu d. batu, paku, jarum 27. Para pemain ski salju dapat meluncur karena adanya gaya … a.gravitasi c.dorong b.gesek d.magnet 28. Mengangkat beban di dalam air … dibanding di luar air. a. lebih berat c. seimbang b. lebih ringan d. sama 29. Buah kelapa jatuh kebawah dari pohonnya akibat pengaruh … a. gaya gesekan c. gaya gravitasi b. gaya magnet d. gravitasi dorong 30. Kelereng disentilkan ke depan dan ditangkap oleh tangan temanmu, gerakkan yang terjadi pada kelereng adalah . . . . a. kelereng bergerak ke depan semakin cepat b. kelereng bergerak ke depan semakin lambat c. kelereng bergerak ke depan semakin cepat dan memantul d. kelereng bergerak ke depan dengan cepat, lalu langsung berhenti
64
Lampiran 5 KUNCI JAWABAN UJI SOAL INSTRUMEN VALIDITAS No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
Kunci Jawaban B d a c b c a c c a a c b b b d c c a d a b b b a d b b c c
65
Lampiran 6 LEMBAR KERJA SISWA Nama : 1. 2. 3. 4. 5. Kelas : II.
Judul Percobaan : Macam-macam gaya Alat dan Bahan :
a. meja
d. penggaris
g. amplas
b. bola
e. kain woll
h. kayu
c. magnet
f. kertas
i. paku
j. karet gelang
Cara Kerja :
1. Angkatlah meja belajarmu dengan seorang teman dalam waktu 10 detik. Catatlah pada tabel pengamatan. 2. Lemparlah bola ke atas, amatilah bola sampai jatuh. Catatlah pada tabel pengamatan. 3. Letakkan peniti/klip di atas meja, dekatkan magnet ke peniti/klip tersebut, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan. 4. Sobeklah 1 lembar kertas menjadi bagian-bagian kecil, gosokkan penggaris pada kain woll selama 20 detik., amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan. 5. Rentangkan karet gelang sebanyak 5 kali, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan. 6. Gosokkan amplas pada kayu. Amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan.
66
TABEL PENGAMATAN I
No.
Kegiatan
Gaya Otot
1.
Pegas
Gravitasi
Magnet Listrik Gesek
Gaya yang digunakan pada saat mengangkat meja.
2.
Gaya yang menyebabkan bola yang dilempar ke atas kemudian jatuh.
3.
Gaya yang menyebabkan peniti/klip menempel pada magnet.
4.
Gaya yang menyebabkan kertaskertas kecil menempel pada penggaris.
5.
Gaya yang bekerja pada karet gelang yang direntangkan.
6.
Gaya yang bekerja pada amplas yang digosokan pada kayu Berilah tanda ( V ) pada kolom di bawah ini! Kesimpulan :
67
III.
Judul Percobaan : Gaya mengubah bentuk suatu benda. Alat dan Bahan :
a. plastisin b. karet gelang c. botol plastik kosong Cara Kerja :
1. Buatlah plastisin sesuai keinginanmu, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan. 2. Mainkanlah karet gelang pada jari-jari tanganmu, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan. 3. Tekanlah badan botol plastik kosong sekuat tenagamu, amatilah yang terjadi. Catatlah pada tabel pengamatan.
68
TABEL PENGAMATAN V Berilah tanda ( V ) pada kolom di bawah ini!
No. 1.
Kegiatan Bentuk plastisin sebelum dibuat mainan
2.
Bentuk plastisin setelah dibuat mainan
3.
Karet gelang sebelum dimainkan
4.
Karet gelang setelah dimainkan
5.
Botol plastik kosong sebelum ditekan
6.
Botol plastik kosong setelah ditekan
Kesimpulan :
Berubah
Tidak berubah
69
IV.
Judul Percobaan : Gaya yang terjadi dalam air (terapung, melayang dan tenggelam) Alat dan Bahan :
a. gelas bening
c. kelereng
b. gabus
d. paku
e. kayu
Cara Kerja :
1. Siapkangelas bening dan isilah dengan air secukupnya. 2. Masukkan gabus ke dalam gelas berisi air tersebut, amatilah yang terjadi.Catatlah pada tabel pengamatan. 3. Masukkan kayu ke dalam gelas berisi air tersebut, amatilah yang terjadi.Catatlah pada tabel pengamatan 4. Masukkan kelereng ke dalam gelas berisi air tersebut, amatilah yang terjadi.Catatlah pada tabel pengamatan 5. Masukkan paku ke dalam gelas berisi air tersebut, amatilah yang terjadi.Catatlah pada tabel pengamatan TABEL PENGAMATAN VI Berilah tanda ( V ) pada kolom di bawah ini!
No. 1.
Kegiatan Keadaan gabus di dalam gelas bening
2.
Keadaan kayu di dalam gelas bening
3.
Keadaan kelereng di dalam gelas bening
4.
Keadaan paku di dalam gelas bening
Kesimpulan
Terapung Melayang Tenggelam
70
V.
Judul Percobaan : Membandingkan gerakan benda pada berbagai jenis
permukaan
Alat dan Bahan 1. Balok kayu ( kereta dari balok kayu) 2. Papan luncur 3. Pasir 4. Karton 5. Kain 6. Ampelas 7. Batu bata
Langkah kerja 1. Siapkanlah papan luncur yang salah satu ujungnya diganjal dengan tiga buah batu bata 2. Luncurkan balok kayu di atas papan luncur tersebut. Amatilah gerakan balok yang sedang meluncur! 3. Lapisi papan luncur dengan pasir, kemudian luncurkan langkah (2). 4. Ganti lapisan papan luncur dengan karton, kain, dan ampelas, dan lakukan langkah (2). 5. Catatlah hasil pengamatanmu pada table berikut ini.
71
TABEL PENGAMATAN Berilah tanda ”V” pada tabel sesuai hasil pengamatanmu. No.
Perlakuan
1.
Tidak dilapisi
2.
Dilapisi pasir
3.
Dilapisi karton
4.
Dilapisi kain
5.
Dilapisi ampelas
Bergerak cepat
Bergerak
Tidak
lambat
bergerak
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 ∑ 22 p 0,733 q 0,267 Mp 25,82 Mt 23,67 St 5,49 Mp-Mt 2,15 p/q 2,75 (Mp-Mt)/St 0,392 √p/q 1,658 rhitung 0,65 rtabel 0,361 Keterangan Valid
Nama Siswa aji saputra akbar aliya putri amrin ari widoyo bagas wijaya budi suprianto dede wahyudi dita amelia fadilah fadlan hardiansyah indah. L Indra juwita putri kamal linda maulida mifta huljanah m.rizki m.yamin nurlela nurfadilah nitha aulia panji.n raditiya riyan ade putra sri wahyuni taufik ramadhan tiana putri ulfa mayasari
Lampiran 7
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
4
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 22
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 23
0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 22
7
1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 20
8
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26
9
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 22
10
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 27
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 25
12
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 27
13
Nomor Soal 11
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 21
14
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
15
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 24
16
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 21
17
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24
18
0,733 0,733 0,667 0,867 0,733 0,9 0,833 0,9 0,7 0,9 0,8 0,7 0,8 0,267 0,267 0,333 0,133 0,267 0,1 0,167 0,1 0,3 0,1 0,2 0,3 0,2 25,14 25 24,1 24,04 25,18 24,67 25,08 24,67 24,67 24,37 25,08 24,9 25,42 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67
6
5
0,767 0,9 0,767 0,233 0,1 0,233 24,87 24,44 23,96 23,67 23,67 23,67
0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 23
3
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 24
20
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 22
21
0,867 0,8 0,733 0,133 0,2 0,267 24,27 25,75 25,82 23,67 23,67 23,67
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 26
19
0,633 0,367 25,53 23,67
1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 19
22
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
24
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 26
25
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 24
26
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 25
27
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 25
28
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 26
29
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 21
30
0,767 0,9 0,867 0,8 0,833 0,833 0,867 0,7 0,233 0,1 0,133 0,2 0,167 0,167 0,133 0,3 24,87 24,44 24,92 25,33 25,12 25 24,04 25,24 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67
0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 23
23
0,11 0,379 0,392 0,339 0,219 0,142 0,229 0,304 0,265 0,243 0,068 0,286 2,55 2 1,658 1,314 1,813 3 2,55 2 2,236 2,236 2,55 1,528 0,28 0,759 0,65 0,445 0,397 0,425 0,583 0,607 0,592 0,543 0,173 0,437
Valid Valid Valid
Drop Valid Valid
Drop Drop Valid
Valid Valid
Valid Drop Valid Valid Drop Valid
Drop Valid
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Valid Valid
Drop Valid
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
0,339 0,219 0,142 0,053 0,268 0,243 0,079 0,068 0,276 0,182 0,257 0,182 0,182 0,128 0,258 0,225 0,319 1,314 1,813 3 1,813 1,658 1,658 1,414 2,55 1,658 3 2,236 3 1,528 3 2 1,528 2 0,445 0,397 0,425 0,096 0,444 0,403 0,112 0,173 0,458 0,546 0,576 0,546 0,278 0,384 0,516 0,344 0,637
5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 1,86 1,2 0,78 0,29 1,47 1,33 0,43 0,37 1,52 1 1,41 1 1 0,7 1,42 1,24 1,75 0,6 2,08 2,15 1,86 1,2 0,78 1,26 1,67 1,45 1,33 0,37 1,57 1,73 3,29 9 3,29 2,75 2,75 2 6,5 2,75 9 5 9 2,33 9 4 2,33 4 6,5 4 2,75 1,73 3,29 9 6,5 4 5 5 6,5 2,33
0,633 0,367 25,53 23,67
1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 19
2
TABEL PERHITUNGAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS BUTIR SOAL X
X^2
26 676 28 784 30 900 28 784 18 324 18 324 30 900 23 529 21 441 26 676 16 256 26 676 16 256 27 729 23 529 27 729 20 400 24 576 27 729 27 729 24 576 28 784 14 196 30 900 18 324 14 196 29 841 30 900 12 144 30 900 710 17708
72
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
K S^2 r hitung r htabel Status
pq Spq
Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z AA AB AC AD
2
1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 19
1
1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 22
0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 23
3
0,19555556 0,232 0,179 3,63222222 30 22,6455556 0,86855743 0,361 RELIBEL
∑ p 0,73333333 0,633 0,767 q 0,26666667 0,367 0,233
Lampiran 8
7
0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 22
6
0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 22
10
0,9 0,733 0,733 0,733 0,1 0,267 0,267 0,267 0,09 0,196 0,196 0,196
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 25
12
0,9 0,833 0,1 0,167 0,09 0,139
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 27
11
0,9 0,1 0,09
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 27
13
0,9 0,1 0,09
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27
15
0,8 0,2 0,16
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 24
16
0,8 0,2 0,16
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24
18
Nomor Soal 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 22
21
1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 19
22
0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 23
23
0,8 0,733 0,633 0,767 0,2 0,267 0,367 0,233 0,16 0,196 0,232 0,179
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 24
20
Instrumen Uji Realibilitas Butir Soal
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 26
25
0,9 0,867 0,1 0,133 0,09 0,116
1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 27
24
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 25
27
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 25
28
0,8 0,833 0,833 0,2 0,167 0,167 0,16 0,139 0,139
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 24
26
0,7 0,3 0,21
1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 21
30
X
X^2
19 361 21 441 23 529 21 441 13 169 13 169 23 529 18 324 18 324 21 441 12 144 20 400 10 100 23 529 17 289 23 529 16 256 19 361 21 441 21 441 19 361 23 529 10 100 23 529 15 225 10 100 22 484 23 529 7 49 23 529 547 10653
73
74
Lampiran 9
75
76
77
78
Lampiran 10 Data Hasil Uji Coba Validitas Instrumen Hasil Belajar IPA Siswa
No
∑x
Mp
Mt
p
Q
St
Γbis
Γtabel
Ket.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
22 19 23 27 23 22 22 20 26 22 27 25 27 21 27 24 21 24 26 24 22 19 23 27 26 24 25 25 26 21
25,82 25,53 24,87 24,44 23,96 25,14 25 24,1 24,04 25,18 24,67 25,08 24,67 24,67 24,37 25,08 24,9 25,42 24,27 25,75 25,82 25,53 24,87 24,44 24,92 25,33 25,12 25 24,04 25,24
23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67 23,67
0,73 0,63 0,76 0,9 0,76 0,73 0,73 0,66 0,86 0,73 0,9 0,83 0,9 0,7 0,9 0,8 0,7 0,8 0,86 0,8 0,73 0,63 0,76 0,9 0,86 0,8 0,83 0,83 0,86 0,7
0,26 0,36 0,23 0,1 0,23 0,26 0,26 0,33 0,13 0,26 0,1 0,16 0,1 0,3 0,1 0,2 0,3 0,02 0,13 0,2 0,26 0,36 0,23 0,1 0,13 0,2 0,16 0,16 0,13 0,3
5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49 5,49
0,65 0,44 0,39 0,42 0,9 0,44 0,40 0,11 0,17 0,45 0,54 0,57 0,54 0,27 0,38 0,51 0,34 063 0,28 0,75 0,65 0,44 0,39 0,42 0,58 0,60 0,59 0,54 0,17 0,43
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Drop Drop Valid Valid Valid Valid Drop Valid Valid Drop Valid Drop Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Drop Valid
79
Lampiran 11 PERHITUNGAN RELIABILITAS UJI COBA BUTIR SOAL
∑x
∑x2 :10653
: 547
∑pq : 3,63
n
: 30
1. Mencari standar deviasi
St 2
⎛∑ x⎞ ∑ x2 −⎜ ⎟ ⎝ n ⎠ = n
2
2
St 2
St 2 St 2 St 2
⎛ 547 ⎞ 10653 ⎜ ⎟ ⎝ 30 ⎠ = 30 ⎛ 299209 ⎞ 10653 − ⎜ ⎟ ⎝ 30 ⎠ = 30 10653 − 9973 ,6 = 30 679 , 4 = = 22 ,64 30
2. Mencari Realibilitas yang dihitung menggunakan rumus K-R 20, maka
⎡ n ⎤ ⎡ St 2 − ∑ pq ⎤ r11 = ⎢ ⎥ ⎥⎢ St 2 ⎣ (n − 1) ⎦ ⎣ ⎦ ⎡ 30 ⎤ ⎡ 22 ,64 − 3,63 ⎤ r11 = ⎢ ⎥⎢ ⎥ 22 ,64 ⎦ ⎣ (30 − 1) ⎦ ⎣ ⎡ 30 ⎤ ⎡ 19 ,01 ⎤ r11 = ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ 29 ⎦ ⎣ 22 ,64 ⎦ r11 = (1,03 )(0 ,839 ) r11 = 0 ,868 3. Kriteria Reliabilitas Tes
Tes reliabilitas jika rhitung > rtabel
80
Tes tidak reliabilitas jika rhitung < rtabel 4. Menghitung rtabel
Dari tabel r product moment, diketahui bahwa dengan n = 30, harga r tabel (0,05) = 0,361. 5. Kesimpulan
Karena rhitung > rtabel
(0,868 > 0,361)
untuk α = 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa instrumen tersebut reliabel dan dapat dipergunakan sebagai alat pengukuran tes hasil belajar.
81
Lampiran 12
Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVA SDN Tugu Utara 11 Pagi (Kelas Eksperimen)
No
Skor (x)
(x2)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
10 10 11 12 12 12 13 14 14 14 14 15 15 15 16 16 17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 18 19 20 20 = 466
100 100 121 144 144 144 169 196 196 196 196 225 225 225 256 256 289 289 289 289 324 324 324 324 324 324 324 361 400 400 = 7478
82
Lampiran 13 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Eksperimen
Rentangan (R )
= Data Tertinggi – Data Terendah = 20 – 10 = 10
Banyak kelas (K)
= 1 + 3,3 . log n = 1 + 3,3 .log (30) = 1 + 3,3 (1,477) = 1 + 4,874 = 5,874 di bulatkan menjadi 6
Panjang kelas Interval (P)
=
R 10 = = 1,6 6 K
dibulatkan menjadi 2
10 – 11
Nilai tengah (Xi) 10,5
12 - 13
12,5
4
50
7
13,3%
15,5
-3,2
10,24
40,96
14 – 15
14,5
7
101,5
14
23,3%
15,5
-1,2
1,44
10,44
16 – 17
16,5
6
99
20
20%
15,5
0,2
0,04
0,24
18 – 19
18,5
8
148
28
26,7%
15,5
2,8
7,84
22,4
20 – 21
20,5
2
41
30
6,7%
15,5
4,8
23,04
9,6
Jumlah
93
30
471
69,64
164,76
Kelas Interval
Frekue nsi (fi)
Xi. Fi
Fkb
Frekuensi Relatif
X
(Xi − X )
(Xi − X )
Fi Xi − X
3
31,5
3
10%
15,5
-5,2
27,04
81,12
100%
2
(
)
2
83
1. Rata-rata (X) sebagai berikut : = =
= 15,5 2. Median ( Me)
⎞ ⎛1 ⎜ n−F ⎟ ⎟ Me = b + p⎜ 2 ⎜ f ⎟ ⎟ ⎜ ⎠ ⎝ Keterangan : Me
: Median
b
: batas bawah kelas median
p
: panjang kelas median
n
: banyaknya sampel
Fkb
: jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
Fd
: frekuensi kelas median
Diketahui : b = 15,5 , p = 2, n = 30 , F = 14 ƒ= 6
⎞ ⎛1 ⎜ n−F ⎟ ⎟ Me = b + p⎜ 2 ⎜ f ⎟ ⎟ ⎜ ⎠ ⎝ ⎛1 ⎞ ⎜ 30 − 14 ⎟ ⎟ = 15,5 + 2⎜ 2 6 ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠
⎛ 15 − 14 ⎞ = 15,5 + 2⎜ ⎟ ⎝ 6 ⎠ = 15,5 + 2(0,17) = 15,5 + 0,34 = 15 ,84
84
3. Modus (Mo)
⎛ b ⎞ Mo = b + p⎜⎜ 1 ⎟⎟ ⎝ b1 + b2 ⎠ Keterangan : Mo : Modus b
: batas bawah
p
: panjang kelas interval
b1
: frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus
b2
: frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus
diketahui : b = 15, 5 , p = 2 , b1 = 2 , b2 = 6
⎛ b ⎞ Mo = b + p⎜⎜ 1 ⎟⎟ ⎝ b1 + b2 ⎠ ⎛ 2 ⎞ = 15,5 + 2⎜ ⎟ ⎝2+ 6⎠ = 15,5 + 2(0,25) = 15 ,5 + 0,5
= 16
85
4. Simpangan Baku ( S)
S=
=
∑ Fi( Xi − X ) (n − 1)
164,76 29
= 5,68 S = 2,4
5. Varians Skor Nilai
St =
=
=
= = 7,983
2
86
Lampiran 14 Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Eksperimen SDN Tugu Utara 11 Pagi
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 X S
Xi
10 10 11 12 12 12 13 14 14 14 14 15 15 15 16 16 17 17 17 17 18 18 18 18 18 18 18 19 20 20 15,7 2,4
Xi − X
-5,7 -5,7 -4,7 -3,7 -3,7 -3,7 -2,7 -1,7 -1,7 -1,7 -1,7 -0,7 -0,7 -0,7 0,3 0,3 1,3 1,3 1,3 1,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 3,3 4,3 4,3
Zi
-2,37 -2,37 -1,96 -1,54 -1,54 -1,54 -1,12 -0,06 -0,06 -0,06 -0,06 -029 -0,29 -0,29 0,12 0,12 0,54 0,54 0,54 0,54 0,96 0,96 0,96 0,96 1,96 1,96 1,96 1,37 1,79 1,79
F (Zi )
0,0089 0,0089 0,025 0,0618 0,0618 0,0618 0,1314 0,4761 0,4761 0,4761 0,4761 0,3859 0,3859 0,3859 0,5478 0,5478 0,7054 0,7054 0,7054 0,7054 0,8315 0,8315 0,8315 0,8315 0,8315 0,8315 0,8315 0,9147 0,9638 0,9638
S (Zi )
0,0666 0,0666 0,1 0,2 0,2 0,2 0,2333 0,3666 0,3666 0,3666 0,3666 0,4666 0,4666 0,4666 0,5333 0,5333 0,6666 0,6666 0,6666 0,6666 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0.9333 1 1
F (Zi) − S (Zi) 0,0577 0,0577 0,075 0,1382 0,1382 0,1382 0,1019 0,1095 0,1095 0,1095 0,1095 0,0807 0,0807 0,0807 0,0145 0,0145 0,0388 0,0388 0,0388 0,0388 0,0685 0,0685 0,0685 0,0685 0,0685 0,0685 0,0685 0,0186 0,0362 0,0362
87
Dari perhitungan di atas didapat nilai Lhitung = 0,1382 , Ltabel untuk n = 30 dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,161. Lhitung < Ltabel, sehingga disimpulkan bahwa data variabel X berdistribusi normal. Lampiran 15
Skor hasil belajar IPA siswa kelas IVB SDN Tugu Utara 11 Pagi (Kelas Kontrol) No
Skor (x)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
8 8 8 9 9 9 10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 13 13 14 14 14 15 15 16 16 16 17 17 18 ∑x = 369
(x2) 64 64 64 81 81 81 100 100 100 100 121 121 121 121 144 144 144 169 169 196 196 196 225 225 256 256 256 289 289 324 = 4761
88
Lampiran 16 Distribusi Frekuensi Hasil Belajar IPA Siswa Kelas Ekspositori
Rentangan (R )
= Data Tertinggi – Data Terendah = 18 – 8 = 10
Banyak kelas (K)
= 1 + 3,3 . log n = 1 + 3,3 .log (30) = 1 + 3,3 (1,477) = 1 + 4,875 = 5,9 di bulatkan menjadi 6
Panjang kelas Interval (P)
=
R 10 = = 1,6 dibulatkan menjadi 2 K 6
Kelas Interval
Nilai tengah (Xi)
Frekue nsi (fi)
Xi. fi
Fkb
Frekuensi Relatif
8–9
8,5
6
51
6
10 – 11
10,5
8
84
12 – 13
12,5
5
14 – 15
14,5
16 – 17
`
X
(Xi − X )
(Xi − X )
Fi Xi − X
20%
12,3
-3,8
14,44
86,64
14
26,6%
12,3
-1,8
3,24
25,92
62,5
19
16,7%
12,3
0,2
0,04
0,2
5
72,5
24
16,7%
12,3
2,2
4,84
24,2
16,5
5
82,5
29
16,7%
12,3
4,2
17,64
88,2
18 – 19
18,5
1
18,5
30
3,3%
12,3
6,2
38,44
38,44
Jumlah
81
30
371
78,64
263,6
100%
2
(
)
2
89
1. Rata-rata (X) sebagai berikut : = = = 12,3
2. Median ( Me)
⎛1 ⎞ ⎜ n−F⎟ ⎟ Me = b + p⎜ 2 f ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎝ ⎠ Keterangan : Me
: Median
b
: batas bawah kelas median
p
: panjang kelas median
n
: banyaknya sampel
Fkb
: jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
Fd
: frekuensi kelas median
Diketahui : b = 13,5 , p = 2, n = 30 , F = 19, ƒ = 5
⎞ ⎛1 ⎜ n−F⎟ ⎟ Me = b + p⎜ 2 f ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎠ ⎝ ⎞ ⎛1 ⎜ 30 − 19 ⎟ ⎟ = 13,5 + 2⎜ 2 5 ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎠ ⎝ = 13,5 + 2
= 13,5 + 22,4
90
= 35,9 3. Modus (Mo)
⎛ b ⎞ Mo = b + p⎜⎜ 1 ⎟⎟ ⎝ b1 + b2 ⎠ Keterangan : Mo : Modus b
: batas bawah
p
: panjang kelas interval
b1
: frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sebelum kelas modus
b2
: frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi sesudah kelas modus
diketahui : b = 13, 5 , p = 2 , b1 =2, b2 = 3
⎛ b ⎞ Mo = b + p⎜⎜ 1 ⎟⎟ ⎝ b1 + b2 ⎠
⎛ 2 ⎞ = 13,5 + 2⎜ ⎟ ⎝ 2 + 3⎠ = 13,5 + 2(0,4 ) = 13,5 + 0,8
= 14,3
91
4. Simpangan Baku ( S)
∑ Fi( Xi − X )
S=
(n − 1)
=
263,6 29
= 9,08 S = 3,01
5. Varians Skor Nilai St = 2 ( 369 ) 4797 −
30
=
30
=
4797 − 4538,7 30
=
258,3 30
=8,61
2
92
Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas Skor Tes Hasil Belajar IPA Kelas Kontrol SDN Tugu Utara 11 Pagi
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Xi
8 8 8 9 9 9 10 10 10 10 11 11 11 11 12 12 12 13 13
Xi − X
Zi
F (Zi )
S (Zi )
F (Zi) − S (Zi)
-4,3
-1,42
0,0778
0,1
0,0222
-4,3
-1,42
0,0778
0,1
0,0222
-4,3
-1,42
0,0778
0,1
0,0222
-3,3
-1,09
0,1379
0,2
0,0621
-3,3
-1,09
0,1379
0,2
0,0621
-3,3
-1,09
0,1379
0,2
0,0621
-2,3
-0,76
0,2236
0,33
0,1064
-2,3
-0,76
0,2236
0,33
0,1064
-2,3
-0,76
0,2236
0,33
0,1064
-2,3
-0,76
0,2236
0,33
0,1064
-1,3
-0,43
0,3336
0,47
0,1364
-1,3
-0,43
0,3336
0,47
0,1364
-1,3
-0,43
0,3336
0,47
0,1364
-1,3
-0,43
0,3336
0,47
0,1364
-0,3
-0,09
0,4641
0,57
0,1059
-0,3
-0,09
0,4641
0,57
0,1059
-0,3
-0,09
0,4641
0,57
0,1059
0,7
0,23
0,591
0,63
0,039
0,7
0,23
0,591
0,63
0,039
93
20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 X S
14 14 14 15 15 16 16 16 17 17 18
1,7
0,56
0,7123
0,73
0,0177
1,7
0,56
0,7123
0,73
0,0177
1,7
0,56
0,7123
0,73
0,0177
2,7
0,89
0,8133
0,8
0,0133
2,7
0,89
0,8133
0,8
0,0133
3,7
1,22
0,8888
0,9
0,0112
3,7
1,22
0,8888
0,9
0,0112
3,7
1,22
0,8888
0,9
0,0112
4,7
1,56
0,9406
0.97
0,0294
4,7
1,56
0,9406
0,97
0,0294
5,7
1,89
0,9798
1
0,0202
12,3 3,01 Dari perhitungan di atas didapat nilai Lhitung = 0,1364 , Ltabel untuk n = 30 dengan taraf signifikan 0,05 adalah 0,161. Lhitung < Ltabel, sehingga disimpulkan bahwa data variabel X berdistribusi normal.
94
Lampiran 18
UJI HOMOGENITAS DI KELAS IVA DAN KELAS IVB SDN TUGU UTARA 11 PAGI Langkah-langkah pengujian dan perhitungannya adalah sebagai berikut : Nilai Varians Sampel St N 1.
Jenis variabel : Perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas IVA dan kelas IVB di SDN Tugu Utara 11 Pagi 7,983 30
Mencari Nilai Fhitung
F
= = 8,61 7,983
= 1,07
2.
Menentukan Derajat Kebebasan dk1 = n1 – 1 = 30 – 1 = 29 dk2 = n2 – 1 = 30 – 1 = 29
8,61 30
95
3.
Menentukan Nilai Ftabel dari Tabel F
Taraf signifikan (α) = 0,05, maka dicari pada tabel F didapat Ftabel = 1,85 Akan dicari F0,05 (29/29) F0,05 (29/30) = 1,85 F0,05 (29/30)
F0,05 (29/29) = 1,85 + x 0
= 1,85
= 1,85
4.
Penentuan Homogenitas
Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : Jika Fhitung ≥ Ftabel, berarti tidak homogen dan Jika Fhitung ≤ Ftabel, berarti homogen Ternyata Fhitung < Ftabel , atau 1,07 < 1,85, maka kedua variansi tersebut homogen.
96
Lampiran 19
ANALISIS DATA DENGAN UJI-t Pengujian hipotesis menggunakan uji ttest dengan taraf signifikan α = 0,05 dan α = 0,01 1.
Hipotesis :
Ho
: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa kelas IV dengan menggunakan strategi kontekstual dan strategi berbasis proyek.
Ha
: Terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar IPA siswa kelas IV dengan menggunakan strategi kontekstual dan strategi berbasis proyek.
2.
Pengujian Hipotesis :
Tolak Ho jika thitung > ttabel Terima Ho jika thitung < ttabel 3.
Menghitung harga statistik dengan rumus : ttest
=
dimana nilai : = 15,5 SD12 = 2,4
= 12,3 SD22
= 3,01
97
n1
= 30
ttest
n2
= 30
=
=
=
= = = = 4,51 dk
= n1 + n2 – 2 = 30 + 30 – 2 = 58
Mencari interpolasi pada tabel t, dengan taraf signifikan α 0,05 C = C0 –
(B – B0)
B = nilai dk yang dicari B0 = nilai dk pada awal nilai yang sudah ada B1 = nilai dk pada akhir nilai yang sudah ada C = nilai ttabel yang dicari
98
C0 = nilai ttabel pada awal nilai yang sudah ada C1 = nilai ttabel pada akhir nilai yang sudah ada
Dimana nilai : B = 58
C0 = 2,021
B0 = 40
C1 = 2,000
B1 = 60 C = C0 –
(B – B0)
C = 2,021 –
= 2,021 –
(58 – 40)
(18)
= 2,021 – 0,019 = 2,002
Mencari interpolasi pada tabel t, dengan taraf signifikan α 0,01 Dari tabel t diperoleh :
B = 58
C0 = 2,704
B0 = 40
C1 = 2,660
B1 = 60 C = C0 –
C = 2,704 –
(B – B0)
(58 – 40)
99
= 2,704 –
(18)
= 2,704 – (-0,0022) (18) = 2,704 – (-0,0396) ttabel = 2,7436
Pengujian Hipotesis
Perbedaan hasil belajar IPA siswa yang menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dengan strategi pembelajaran berbasis proyek dapat diketahui berdasarkan uji t. Berdasarkan hasil uji t dapat diketahui bahwa thitung = 4,51 ttabel (α = 0,05 ; n = 58) = 2,002. Serta jika pada taraf signifikan ttabel (α = 0,01 ; n = 58) = 2,7436 diketahui t hitung 4,51. Oleh karena thitung > ttabel, maka H0 ditolak, serta karena thitung = 4,51 > α = 0,05 ttabel (α = 0,05) = 2,002 thitung = 4,51 > α = 0,01 ttabel (α = 0,01) = 2,7436 maka Ho ditolak, berarti terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan dengan menggunakan strategi pembelajaran Kontekstual dan strategi pembelajaran Berbasis Proyek.
100
Lampiran 20
NILAI-NILAI r PRODUCT MOMENT
3 4 5
Taraf Signifikan 5% 1% 0,997 0,999 0,95 0,99 0,878 0,959
27 28 29
6 7 8 9 10
0,811 0,754 0,707 0,666 0,632
0,917 0,874 0,874 0,798 0,765
30 31 32 33 34
0,361 0,355 0,349 0,344 0,339
0,463 0,456 0,449 0,442 0,436
70 75 80 85 90
0,235 0,227 0,220 0,213 0,207
0,306 0,296 0,286 0,278 0,27
11 12 13 14 15
0,602 0,576 0,553 0,532 0,514
0,735 0,708 0,684 0,661 0,641
35 36 37 38 39
0,334 0,329 0,325 0,320 0,316
0,430 0,424 0,418 0,413 0,408
95 100 125 150 175
0,202 0,195 0,176 0,159 0,148
0,263 0,256 0,23 0,21 0,194
16 17 18 19 20
0,497 0,482 0,468 0,456 0,444
0,623 0,606 0,59 0,575 0,561
40 41 42 43 44
0,312 0,308 0,304 0,301 0,297
0,403 0,396 0,393 0,389 0,384
200 300 400 500 600
0,138 0,113 0,098 0,088 0,080
0,181 0,148 0,128 0,115 0,105
21 22 23 24 25 26
0,433 0,423 0,413 0,404 0,396 0,388
0,549 0,537 0,526 0,515 0,505 0,4906
45 46 47 48 49 50
0,294 0,291 0,288 0,284 0,281 0,297
0,380 0,276 0,372 0,368 0,364 0,361
700 800 900 1000
0,074 0,070 0,065 0,062
0,097 0,091 0,086 0,081
N
N
Taraf Signifikan 5% 1% 0,381 0,487 0,374 0,478 0,367 0,470
N
55 60 65
n = Jumlah pasangan yang digunakan untuk menghitung r
Taraf Signifikan 5% 1% 0,266 0,345 0,254 0,33 0,244 0,317
101
Lampiran 21
LUAS DI BAWAH LENGKUNGAN NORMAL STANDAR DARI O KE Z (Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Desimal) Z
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0,0 0,1 0,2 0,3 0,4
0000 0398 0793 1179 1554
0040 0438 0832 1217 1591
0080 0478 0871 1255 1628
0120 0517 0910 1293 1664
0160 0557 0948 1331 1700
0199 0596 0987 1368 1736
0239 0636 1026 1406 1772
0279 0675 1064 1443 1808
0319 0714 1103 1480 1844
0359 0754 1141 1517 1879
0,5 0,6 0,7 0,8 0,9
1915 2258 2580 2881 3159
1950 2291 2619 2910 3186
1985 2324 2642 2939 3212
2019 2357 2673 2967 3238
2054 2389 2704 2996 3264
2088 2422 2734 3023 3289
2123 2454 2764 3051 3315
2157 2486 2794 3078 3340
2190 2518 2823 3106 3365
2224 2549 2852 3133 3389
1,0 1,1 1,2 1,3 1,4
3413 3643 3849 4032 4192
3438 3665 3869 4049 4207
3461 3686 3888 4066 4222
3485 3708 3907 4082 4236
3508 3729 3925 4099 4251
3531 3749 3944 4115 4265
3554 3770 3962 4131 4279
3577 3790 3980 4147 4292
3599 3810 3997 4162 4306
3621 3830 4015 4177 4319
1,5 1,6 1,7 1,8 1,9
4332 4452 4554 4641 4713
4345 4463 4564 4649 4719
4357 4474 4573 4656 4726
4370 4484 4582 4664 4732
4382 4495 5491 4671 4738
4394 4505 4599 4678 4744
4406 4515 4608 4686 4750
4418 4525 4616 4693 4756
4429 4535 4625 4699 4761
4441 4545 4633 4706 4767
2,0 2,1 2,2 2,3 2,4
4772 4821 4861 4893 4918
4778 4826 4864 4896 4920
4783 4830 4868 4898 4922
4788 4834 4871 4901 4925
4793 4838 4875 4904 4927
4798 4842 4878 4906 4929
4803 4846 4881 4909 4931
4808 4850 4884 4911 4932
4812 4854 4887 4913 4934
4817 4857 4899 4916 4936
2,5 2,6 2,7 2,8 2,9
4938 4953 4965 4974 4981
4940 4955 4966 4975 4982
4941 4956 4967 4976 4982
4943 4957 4968 4977 4983
4945 4959 4969 4977 4984
4946 4960 4970 4978 4984
4948 4961 4971 4979 4985
4949 4962 4972 4979 4985
4951 4963 4973 4980 4986
4952 4964 4974 4981 4986
3,0 3,1 3,2 3,3 3,4
4987 4990 4993 4995 4997
4987 4991 4993 4995 4997
4987 4991 4994 4995 4997
4988 4991 4994 4996 4997
4988 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4994 4996 4997
4989 4992 4995 4996 4997
4990 4993 4995 4996 4997
4990 4993 4995 4997 4998
4998 4998 4998 4998 4998 3,5 4998 4998 4998 4998 4998 4999 4999 4998 4999 4999 3,6 4999 4999 4999 4999 4998 4999 4999 4999 4999 4999 3,7 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 4999 3,8 4999 4999 4999 4999 4999 5000 5000 5000 5000 5000 3,9 5000 5000 5000 5000 5000 Sumber: Riduwan, M.B.A.2004. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung.
102
Lampiran 22 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors
Taraf Signifikansi (α) Ukuran Sampel
0,01
0,05
0,10
0,15
0,20
n=4
0,417
0,381
0,352
0,319
0,300
5
0,405
0,337
0,315
0,299
0,285
6
0,364
0,319
0,294
0,277
0,265
7
0,348
0,300
0,276
0,258
0,247
8
0,331
0,285
0,261
0,244
0,233
9
0,311
0,271
0,249
0,233
0,223
10
0,394
0,258
0,239
0,224
0,215
11
0,284
0,249
0,230
0,217
0,206
12
0,275
0,242
0,223
0,212
0,199
13
0,268
0,234
0,214
0,202
0,190
14
0,261
0,227
0,207
0,194
0,183
15
0,257
0,220
0,201
0,187
0,177
16
0,250
0,213
0,195
0,182
0,173
17
0,245
0,206
0,289
0,177
0,169
18
0,239
0,200
0,184
0,173
0,166
19
0,235
0,195
0,179
0,169
0,163
20
0,231
0,190
0,174
0,166
0,160
25
0,200
0,173
0,158
0,147
0,142
30
0,187
0,161
0,144
0,136
0,131
1,031
0,886
0,805
0,768
0,736
1,031
0,886
0,805
0,768
0,736
n
30
√n √n √n √n √n Sumber : Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
5403
5625
5764
5859
7 5828
237
8 5981
239
9 6022
241
10 6056
242
11 6082
243
12 6106
244
14 6142
245
16 6169
246
20 6208
248
24 6234
249
30 6258
250
40 6286
251
50 6323
252
75 6323
253
6334
253
100
6352
254
200
6361
254
500
254 6366
9,55
9,28
9,12
9,01
8,94
8,88
8,48
8,81
8,78
8,76
8,74
8,71
8,69
8,66
9,64
8,62
8,60
8,58
8,57
8,57
8,54
8,54
8,53
6,94
5,41
6,39
6,26
6,16
6,09
6,04
6,00
5,96
5,93
5,91
5,87
5,84
5,80
5,77
5,74
5,71
5,70
5,68
5,66
5,65
6,64
5,63
5,05
4,95
4,88
4,82
4,78
4,74
9,55
4,46
8,65
4,25
8,02
4,10
7,56
3,98
7,20
7 5,59
12,25
8 5,32
11,26
9 5,12
10,56
10 4,96
10,04
11 8,84
9,65
6,22
3,59
6,55
3,71
6,99
3,86
7,59
4,07
8,45
4,35
4,76
9,78
5,14
13,74 10,92
6 5,99
5,67
3,36
5,99
3,48
6,42
3,63
7,01
3,84
7,85
4,12
9,15
4,53
5,32
3,20
5,64
3,33
6,06
3,48
6,63
3,69
7,46
3,97
8,75
4,39
5,07
3,09
5,07
3,09
5,39
3,22
5,80
3,37
6,37
3,87
8,47
4,28
4,88
3,01
5,21
3,14
5,62
3,29
6,19
3,50
7,00
3,79
8,26
4,21
4,74
2,95
5,06
3,07
5,47
3,23
6,03
3,44
6,84
3,73
8,10
4,15
4,63
2,90
4,95
3,02
5,35
3,18
5,91
3,39
6,71
3,68
7,98
4,10
4,54
2,86
4,85
2,97
5,26
3,13
5,82
3,34
6,62
3,63
7,87
4,06
4,46
2,82
4,78
2,94
5,18
3,10
5,74
3,31
6,54
3,60
7,79
4,03
9,96
5,19
4,70
5,41
4,74
5,79
16,26 13,27 12,06 11,39 10,97 10,67 10,45 10,27 10,15 10,05
5 6,61
4,40
2,79
4,71
2,91
5,11
3,07
5,67
3,28
6,47
3,57
7,72
4,00
9,89
4,68
4,29
2,74
4,60
2,86
5,00
3,02
5,56
3.23
6,35
3.52
7,60
3,96
9,77
4,64
4,21
2,70
5,52
2,82
5,92
2,98
5,48
3,20
6,27
3,49
7,52
3,92
9,68
4,60
4,10
2,65
4,41
2,77
4,80
2,93
5,36
3,15
6,15
3,44
7,39
3,87
9,55
4,56
4,02
2,61
4,33
2,74
4,73
2,90
5,28
3,12
6,07
3,41
7,31
3,84
9,47
4,53
3,94
2,57
4,25
2,70
4,64
2,86
5,20
3,08
5,98
3,38
7,23
3,81
9,38
4,50
3,86
2,53
41,7
2,67
4,56
2,82
5,11
3,05
5,90
3,34
7,14
2,77
9,29
4,46
3,80
2,50
4,12
2,64
4,51
2,80
5,06
3,03
5,85
3,32
7,09
3,75
9,24
4,44
3,74
2,47
4,05
2,61
4,45
2,77
5,00
3,00
5,78
3,29
7,02
3,72
9,17
4,42
3,70
2,45
4,01
2,59
4,41
2,76
4,94
2,98
5,75
3,28
6,99
3,71
9,13
4,40
3,66
2,42
3,96
2,56
4,36
2,73
4,91
2,96
5,70
3,25
6,94
3,69
9,07
4,38
3,62
2,41
3,93
2,55
4,33
2,72
4,88
2,94
5,67
3,24
6,90
3,68
9,04
4,37
3,60
2,40
3,91
2,54
4,31
2,71
4,86
2,93
5,65
3,23
6,88
3,67
9,02
4,36
21,20 18,00 12,06 15,98 15,52 15,21 14,98 14,80 14,66 14,54 14,45 14,37 14,24 14,15 14,02 13,93 13,83 13,74 13,69 13,61 13,57 13,52 13,48 13,46
4 7,71
34,12 30,81 29,46 28,71 28,24 27,91 27,67 27,49 27,34 27,23 27,13 27,05 26,92 26,83 26,69 26,60 26,50 26,41 26,30 26,27 26,23 26,18 26,14 26,12
3 10,13
98,49 99,01 99,17 99,25 99,30 99,33 99,34 99,36 99,38 99,40 99,41 99,42 99,43 99,44 99,45 99,46 99,47 99,48 99,48 99,49 99,49 99,49 99,50 99,50
2 18,51 19,00 19,16 19,25 19,30 19,33 19,36 19,37 19,38 19,39 19,40 19,41 19,42 19,43 19,44 19,45 19,46 19,47 19,47 19,48 19,49 19,49 19,50 19,50
4999
6 234
5
230
Nilai Persentil untuk Distribusi F
§
4052
V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 200 216 225 1 161
Bilangan Dalam Daftar Menyatakan Fp;
Lampiran 23
103
3,80 6,70
3,74 6,51
3,68 6,36
3,63 6,23
3,59 6,11
3,55 6,01
3.52 5,93
3,49 5,85
3,47 5,78
3,44 5,72
3,42 5,66
3.4 5,61
3,38 5,57
13 4,67
14 4,60
15 4,54
16 4,49
17 4,45
18 4,41
19 4,38
20 4,35
21 4.32
22 4,30
23 4,28
24 4,26
25 4,24
7,77
7,77
7,88
7,49
8,02
8,10
8,18
8,28
8,40
8,53
8,68
8,86
9,07
6,93
2,99 4,68
3,01 4,72
3,03 4,76
3,05 4,82
3,07 4,87
3,10 4,94
3,13 5,01
3,16 5,09
3,20 5,18
3,24 5,29
3,29 5,42
3,34 5,56
3,41 5,74
5,95
2,76 4,18
2,78 4,22
2,80 4,26
2,82 4,31
2,84 4,37
2,87 4,43
2,90 4,50
2,93 4,58
2,96 4,67
3,01 4,77
3,06 4,89
3,11 5,03
3,18 5,20
5,41
2,60 3,86
2,62 3,90
2,64 3,94
2,66 3,99
2,68 4,04
2,71 4,10
2,74 4,17
2,77 4,25
2,81 4,34
2,85 4,44
2,90 4,56
2,96 4,69
3,02 4,86
2,49 3,63
2,51 3,67
2,53 3,71
2,55 3,76
2,57 3,81
2,60 3,87
2,63 3,94
2,66 4,01
2,70 4,10
2,74 4,20
2,79 4,32
2,85 4,46
2,92 4,62
6 3,00 4,82
5
3,11 5,06
7
2,41 3,46
2,43 3,50
2,45 3,54
2,47 3,59
2,49 3,65
2,52 3,71
2,55 3,77
2,58 3,85
2,62 3,93
2,66 4,03
2,70 4,14
2,77 4,28
2,84 4,14
2,92 4,65
8
2,34 3,32
2,36 3,56
2.38 3,41
2,40 3,45
2,42 3.51
2,45 3,56
2,48 6,63
2,51 3,71
2,55 3,79
2,59 3,89
2,64 4,00
2,70 4,14
2,77 4,30
2,85 4,50
9
2,28 3,21
2,30 3,25
2,32 3,30
2,35 3,35
2,37 3,40
2,40 3,45
2,43 3,52
2,46 3,60
2,50 3,68
2,54 3,78
2,59 3,89
2,65 4,03
2,72 4,49
2,80 4,39
10
2,24 3,13
2,26 3,17
2,28 3,21
2,30 3,26
2,32 3,31
2,35 3,37
2,38 3,43
2,41 3,51
2,45 3,59
2,45 3,59
2,49 3,69
2,55 3,80
2,60 3,94
2,76 4,30
11
2,20 3,05
2,22 3,09
2,22 3,09
2,24 3.14
2,28 3,18
2,31 3,30
2,34 3,30
2,37 3,44
2,41 3.52
2,45 3,61
2,51 3,73
2,56 3,86
2,63 4,02
2,72 4,22
12
2,16 2,99
2,18 3,03
2,20 3,07
2,23 3,12
2,25 3,17
2,28 3,23
2,31 3,30
2,34 3,37
2,38 3,45
2,42 3,55
2,48 3,67
2,53 3,80
2,60 3,96
2,69 4,16
14
2,11 2,89
2,13 2,93
2,14 2,97
2,18 3,02
2,20 3,07
2,23 3,13
2,26 3,19
2,29 3,19
2,33 3,35
2,37 3,45
2,43 3,56
2,48 3,70
2,55 3,85
2,64 4,05
16
2,05 2,81
2,09 2,85
2,10 2,89
2,13 2,94
2,15 2,99
2,18 3,05
2,21 3,12
2,25 3,19
2,29 3,27
2,33 3,37
2,39 3,48
2,44 3,62
2,51 3,78
2,60 3,98
20
2,00 2,70
2,02 2,74
2,04 2,78
2,07 2,83
2,09 2,88
2,12 2,94
2,15 3,00
2,19 3,07
2,23 3,16
2,28 3,25
2,33 3,36
2,39 3,51
2,46 3,67
2,54 3,86
24
2,96 2,62
1,98 2,66
2,00 2,70
2,03 2,75
2,05 2,80
2,08 2,86
2,11 2,92
2,15 3,00
2,19 3,08
2,24 3,18
2,29 3,29
2,35 3,43
2,42 3,59
2,50 3,78
30
1,92 2,54
1,94 2,58
1,96 2,62
1,98 2,67
2,00 2,72
2,04 2,77
2,07 2,84
2,11 2,91
2,15 3,00
2,20 3,10
2,25 3,20
2,31 3,34
2,38 3,51
2,46 3,70
40
1,87 2,45
1,89 ]2,49
1,91 2,53
1,93 2,58
1,96 2,63
1,99 2,69
2,02 2,76
2,07 2,83
2,11 2,92
2,16 3,01
2,21 3,12
2,77 3,26
2,34 3,42
2,42 3,61
50
1,84 2,40
1,86 2,44
1,88 2,48
1,91 2,53
1,93 2,58
1.06 2,63
2,00 2,70
2,04 2,78
2,08 2,86
2,13 2,96
2,18 3,07
2,24 3,21
2,32 3,37
2,40 3,56
75
1,80 2,32
1,82 2,36
1,84 2,41
1,87 2,46
1,89 2,51
1,92 2,56
1,96 2,63
2,00 2,79
2,04 2,79
2,09 2,89
2,15 3,00
2,21 3,14
2,28 3,30
2,36 3,49
1,77 2,29
1,80 2,33
1,82 2,37
1,84 2,42
1,87 2,47
1,90 2,53
1,94 2,60
1,98 2,68
2,02 2,76
2,07 2,86
2,12 2,97
2,19 3,11
2,26 3,27
2,35 3,46
100
1,74 2,23
1,76 2,27
1,79 1,32
1,81 2,37
1,84 2,42
1,87 2,47
1,91 2,54
1,95 2,62
1,99 2,70
2,04 2,80
2,10 2,92
2,16 3,06
2,24 3,21
2,32 3,41
200
1,72 2,19
1,74 2,23
1,77 2,28
1,80 2,33
1,82 2,38
1,85 2,44
1,90 2,51
1,93 2,59
1,97 2,67
2,02 2,77
2,08 2,89
2,14 3,02
2,22 3,18
2,31 3,38
500
1,71 2,17
1,73 2,21
1,76 2,26
1,78 2,31
1,81 2,36
1,84 2,42
1,88 2,49
1,92 2,57
1,96 2,65
2,01 2,75
2,07 2,87
2,13 3,00
2,21 3,16
2,30 3,36
§
9,33
V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 12 4,75 3,88 3,49 3,26
104
3,35 5,49
3,34 5,45
5,33 5,52
3,32 5,39
3,30 5,34
3,28 5,29
3,26 5,25
3,25 5,21
3,23 5,18
3,22 5,15
3,21 5,12
3,20 5,10
3,19 5,08
27 4,21
28 4,20
29 4,18
30 4,17
32 4,15
34 4,13
36 4,11
38 4,10
40 4,08
42 4,07
44 4,06
46 4,05
48 4,04
7,19
7,21
7,24
7,27
7,31
7,35
7,39
7,44
7,50
7,56
7,60
7,64
7,68
5,53
2,80 4,22
2,81 4,24
2,82 4,29
2,83 4,29
2,84 4,31
2,85 3,34
2,86 4,38
2,88 4,42
2,90 4,46
2,92 4,51
2,93 4,54
2,95 4,57
2,96 4,60
4,64
2,56 3,74
2,57 3,76
2,58 3,78
2,59 3,80
2,61 3,83
2,62 3,86
2,63 3,89
2,65 3,93
2,67 3,97
2,69 4,02
2,70 4,04
2,71 4,07
2,73 4,11
4,14
2,41 3,42
2,42 3,44
2,43 3,46
2,44 3,49
2,45 3,51
2,46 3,54
2,48 3,58
2,49 3,61
2,51 3,66
2,53 3,70
2,54 3,73
2,56 3,76
2,57 3,79
2,30 3,20
2,30 3,22
2,31 3,24
2,32 3,26
2,34 3,29
2,35 3,32
2,36 3,35
2,38 3,38
2,40 3,42
2,42 3,47
2,43 3,50
2,44 3,33
2,46 3,56
6
2,47 3,59
5
2,59 3,82
7
2,21 3,04
2,22 3,65
2,23 3,07
2,24 3,10
2,25 3,12
3,26 3,15
2,28 3,18
2,30 3,21
2,32 3,25
2,34 3,30
2,35 3,33
2,36 3,36
2,37 3,39
2,39 3,42
8
2,14 2,90
2,14 2,92
2,16 2,94
2,17 2,95
2,18 2,99
2,19 3,02
2,21 3,04
2,23 3,08
2,25 3,12
2,27 3,17
2,28 3,20
2,29 3,23
2,30 3,26
2,32 3,29
9
2,08 2,80
2,09 2,82
2,10 2,84
2,11 2,86
2,12 2,88
2,14 2,91
2,15 2,94
2,17 2,97
2,19 3,01
2,21 3,06
2,22 3,06
2,24 3,11
2,25 3,14
2,27 3,17
10
2,03 2,71
2,04 2,73
2,05 2,75
2,06 2,77
2,07 2,80
2,09 2,82
2,10 2,86
2,12 2,89
2,14 2,94
2,16 2,98
2,18 3,00
2,19 2,03
2,20 3,06
2,22 3,09
11
1,99 2,64
2,00 2,66
2,01 2,68
2,02 2,70
2,05 2,73
2,06 2,78
2,08 2,82
2,10 2,86
2,12 2,90
2,14 2,92
2,15 2,95
2,16 2,98
2,18 3,02
12
1,96 2,58
1,97 2,60
1,98 2,62
1,99 2,64
2,00 2,66
2,02 2,69
2,03 2,72
2,05 2,76
2,07 2,80
2,09 2,84
2,10 2,87
2,12 2,90
2,13 2,93
2,15 3,96
14
1,90 2,48
1,91 2,50
1,92 2,52
1,94 2,54
1,95 2,56
1,96 2,59
1,98 2,62
2,00 2,66
2,02 2,70
2,04 2,74
2,05 2,77
2,06 2,80
2,08 2,83
2,10 2,86
16
1,86 2,40
1,87 2,42
1,88 2,44
1,89 2,46
1,90 2,49
1,92 2,51
1,93 2,54
1,95 2,58
1,97 2,62
1,99 2,66
2,00 2,68
2,02 2,71
2,03 2,74
2,05 2,77
20
1,79 2,28
1,80 2,30
1,81 2,32
1,82 2,35
1,84 2,37
1,85 2,40
1,87 2,43
1,89 2,47
1,91 2,51
1,93 2,55
1,94 2,57
1,96 2,60
1,97 2,63
1,99 2,66
24
1,74 2,20
1,75 2,22
2,76 2,24
1,78 2,26
1,79 2,29
1,80 2,32
2,82 2,35
1,84 2,38
1,86 2,42
1,89 2,47
1,90 2,49
1,91 2,52
1,93 2,55
1,95 2,58
30
1,70 2,11
1,71 2,13
1,72 2,15
1,73 2,17
1,74 2,20
1,76 2,22
1,78 2,26
1,80 2,30
1,82 2,34
1,84 2,38
1,85 2,41
1,87 2,44
1,88 2,47
1,90 2,50
40
1,64 2,02
1,65 2,04
1,88 2,06
1,68 2,08
169 2,11
1,71 2,14
1,72 2,17
1,74 2,21
1,76 2,25
1,79 2,29
1,80 2,32
1,81 2,35
1,84 2,38
1,85 2,41
50
1,61 1,96
1,62 1,98
1,63 2,00
1,64 2,02
1,66 2,05
1,67 2,08
1,69 2,12
1,71 2,15
1,74 2,20
1,76 2,24
1,77 2,77
1,78 2,30
1,80 2,33
1,82 2,36
75
1,56 1,88
1,57 1,90
1,58 1,92
1,60 1,94
1,61 1,97
1,63 2,00
1,65 2,04
1,67 2,08
1,69 2,12
1,72 2,16
1,73 2,19
1,75 2,22
1,76 2,25
1,78 2,28
1,53 1,84
1,54 1,86
1,56 1,88
1,57 1,91
1,59 1,94
1,60 1,97
1,62 2,00
1,64 2,04
1,67 2,08
1,69 2,13
1,71 2,15
1,72 2,18
1,74 2,21
1,76 2,25
100
1,50 1,78
1,50 1,78
1,51 1,80
1,52 1,82
1,54 1,85
1,55 1,88
1,59 1,90
1,61 1,98
1,64 2.02
1,66 2,07
1,68 2,10
1,69 2,13
1,71 2,16
1,72 2,19
200
1,47 1,73
1,48 1,76
1,50 1,70
1,50 1,78
1,51 1,80
1,53 1,84
1,56 1,86
1,59 1,94
1,61 1,98
1,64 2,03
1,65 2,06
1,67 2,09
1,68 2,12
1,70 2,15
500
1,45 1,70
1,46 1,72
1,48 1,75
1,49 1,78
1,51 1,81
1,53 1,84
1,55 1,87
1,57 1,91
1,59 1,96
1,62 2,01
1,64 2,03
1,65 2,06
1,67 2,10
1,69 2,13
§
7,73
V2 = dk V1 = dk pembilang penyebut 1 2 3 4 26 4,22 3,37 2,89 2,74
105
106
Lampiran 24
NILAI-NILAI DALAM DISTRIBUSI-t
dk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 40 60 120 to
α untuk uji dua fihak (two tail test) 0.50 0,20 0,10 0,05 α untuk uji satu fihak {one tail test) 0.25 0.10 1,05 0.025 1,000 3.078 6.314 12,706 0.816 1,886 2,920 4.303 0.765 1.638 2.353 3.182 0,741 1.533 2,132 2,776 0,727 1.476 2,015 2,571 0.718 1.440 1.943 2.447 0.711 1,415 1.895 2.365 0,706 1,397 1.860 2,306 0.703 1,383 1.833 2,262 0.700 1,372 1,812 2.228 0.697 1.363 1.796 2,201 0,695 1,356 1,782 2.179 0.692 1,350 1.771 2.160 0.691 1.345 1,761 2.145 0.690 1.341 1.753 2.131 0,689 1,337 1,746 2.120 0.688 1,333 1.740 2,110 0,688 1,330 1.734 2.101 0,687 1,328 1.729 2,093 0.687 1,325 1.725 2.086 0.686 1,323 1.721 2,080 0,686 1,321 1,717 2.074 0.685 1,319 1,714 2.069 0.685 1.318 1,711 2.064 0.684 1.316 1.708 2.060 0.684 1.315 1.706 2,056 0,684 1,314 1.703 2,052 0,683 1,313 1.701 2.048 0,683 1.311 1.699 2.045 0,683 1.310 1.697 2.042 0.681 1,303 1.684 2.021 0,679 1.296 1,671 2.000 0,677 1,289 1.658 1.980 0,674 1,282 1.645 1,960
0,02
0,01
0.01 31.821 6,965 4.541 3.747 3.365 3,143 2,998 2.896 2,821 2,764 2,718 2,681 2,650 2,624 2,602 2,563 2.567 2.552 2,539 2,528 2,518 2,508 2.500 2.492 2,485 2,479 2,473 2,467 2,462 2.457 2.423 2.390 2.358 2.326
0.005 63.657 9,925 5,841 4,604 4.032 3,707 3,499 3,355 3,250 3.169 3,106 3,055 3,012 2,977 2.947 2,921 2.898 2,878 2,861 2,845 2,831 2,819 2,807 2,797 2.787 2,779 2,771 2.763 2,756 2,750 2,704 2,660 2,617 2.576
107
108
Lampiran 26 ket sekolah
109
Lampiran 27 RIWAYAT HIDUP
Penulis yang bernama lengkap Sri Mulyani dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 20 Desember 1988 adalah anak kesatu dari pasangan Bapak Idi Sardi dan Ibu Hartini. Penulis menyelesaikan sekolah dasar di SDN 07 Pagi Jakarta Utara dan lulus pada tahun 2000. Kemudian melanjutkan kependidikan menengah pertama di SLTP 113 Kepulauan Seribu lulus tahun 2003. Jenjang SMA penulis selesaikan di SMA 69 Kepulauan Seribu dan lulus tahun 2006. Selesai SMA, penulis melanjutkan perkuliahan di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA) jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan lulus pada bulan juli 2011. Dalam menyelesaikan program sarjana pada tahun 2011 di Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka penulis membuat skripsi yang berjudul “ Perbedaan Penggunaan Strategi Pembelajaran Konstektual Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SDN Tugu Utara II Pagi Jakarta Utara” di bawah bimbingan Bapak Drs.
Chairil Iba, M.Pd dan Bapak Drs. Engkus Kusnadi, M.Pd.