SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL Nama
:
Umur
:
Jenis kelamin : Petunjuk mengerjakan : Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian isilah pernyataan-pernyataan dibawah ini dengan menggunakan tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia ! SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
KS
: Kurang Setuju
TS
: Tidak Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pernyataan Saya dapat bergaul dengan banyak orang di lingkungan tempat tinggal saya Rekan karang taruna saya tidak pernah menceritakan masalah yang dihadapi kepada saya Jika ada sesuatu yang mengganjal hati, saya akan membicarakan dengan rekan karang taruna Saya tidak mau minta maaf dan mengakui kesalahan jika berbuat salah Saya enggan membicarakan masalah saya kepada rekan karang taruna Saya merasa senang bila ada rekan karang taruna yang bermain ke rumah Ada beberapa hal yang saya sembunyikan terhadap rekan karang taruna Jika mendapat masalah di lingkup karang taruna, saya menceritakan kepada rekan karang taruna Saya berterima kasih ketika rekan karang taruna memberi kritik kepada saya Saya dapat merasakan kesedihan yang dirasakan oleh rekan karang taruna Saya tidak peduli dengan persoalan yang dihadapi oleh rekan karang taruna saya Saya tidak tega membiarkan rekan karang taruna saya kesulitan
SS
S
KS
TS STS
No 13 14 15 16 17 18 19 20 21
22
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Pernyataan Saya tidak peduli dengan apa yang dirasakan oleh rekan karang taruna ketika ia menghadapi kesulitan Saya turut bahagia jika melihat rekan karang taruna yang mendapat penghargaan Ketika rekan karang taruna saya berkeluh kesah, saya berusaha untuk mengerti perasaannya Meskipun diminta, saya tidak mau membantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh rekan karang taruna Saya tidak suka memberi semangat kepada rekan karang taruna saya Ketika saya menghadapi masalah, rekan karang taruna saya tidak pernah membantu untuk menyelesaikannya Tanpa diminta saya sering membantu rekan karang taruna yang kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya Rekan karang taruna saya tidak pernah mau menerima dukungan dari saya Saya sering diminta memberikan solusi kepada rekan karang taruna yang sedang menghadapi masalah dalam tugas atau pekerjaannya Saya sering memberikan saran atau nasehat kepada rekan karang taruna dalam usahanya menyelesaikan tugas atau pekerjaannya Saya sulit menerima pendapat orang lain yang berbeda dengan saya Meskipun tidak setuju dengan rekan karang taruna tentang suatu hal, saya tetap mendengarkan pendapatnya Saya sering meninggalkan rekan karang taruna sebelum waktunya, ketika pembicaraannya membosankan Jika terjadi salah paham, saya segera meluangkan waktu untuk menjelaskannya Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya lebih dari saya Saya senang dapat berbaur dengan rekan karang taruna dari bagian manapun Saya tidak pernah membedakan status kedudukan atau jabatan saya dengan rekan karang taruna Saya bersikap apa adanya bila bertemu dengan siapapun rekan karang taruna Saya sering tidak menerima solusi yang diberikan oleh rekan karang taruna yang masih yunior dibanding saya Saya suka berdiskusi dengan siapapun rekan karang taruna Saya jarang berbaur dengan rekan karang taruna yang tidak sepaham
SS
S
KS
TS STS
UJI COBA INSTRUMENT A. Uji Validitas Case Processing Summary N Cases
Valid
% 20
100.0
0
.0
20
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Item Statistics Mean
Std. Deviation
N
VAR00001
3.7000
1.12858
20
VAR00002
2.6000
.82078
20
VAR00003
3.0000
1.37649
20
VAR00004
3.1500
1.46089
20
VAR00005
3.0000
1.02598
20
VAR00006
3.6500
1.30888
20
VAR00007
3.2500
.85070
20
VAR00008
3.6000
.99472
20
VAR00009
3.9500
.88704
20
VAR00010
3.3500
.98809
20
VAR00011
3.5500
1.05006
20
VAR00012
3.4500
1.27630
20
VAR00013
3.6500
1.13671
20
VAR00014
3.6500
1.08942
20
VAR00015
3.4000
1.23117
20
VAR00016
3.7000
1.03110
20
VAR00017
3.5000
1.31789
20
VAR00018
3.4500
.88704
20
VAR00019
3.4500
1.14593
20
VAR00020
3.2500
.85070
20
VAR00021
3.2500
1.06992
20
VAR00022
3.4000
.75394
20
VAR00023
3.2000
1.23969
20
VAR00024
3.4500
1.05006
20
VAR00025
3.7500
1.06992
20
VAR00026
3.6500
1.13671
20
VAR00027
3.6500
1.03999
20
VAR00028
3.6500
.98809
20
VAR00029
3.6500
1.08942
20
VAR00030
3.6000
1.18766
20
VAR00031
3.5500
1.27630
20
VAR00032
3.4500
1.09904
20
VAR00033
3.5500
1.09904
20
B. Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .979
33
TABEL INDUK HASIL PRE TEST SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA KARANG TARUNA CITRA SUARA MUDA SOKA SALATIGA No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama SP DW RG AG TQ AT UL OK ST IN DU IH PR RV DL DN AN RQ ND EV
1 2 4 5 5 5 4 5 2 4 4 3 5 2 3 3 4 2 5 3 4
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama SP DW RG AG TQ AT UL OK ST IN DU IH PR RV DL DN AN
20 1 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 2 3 3 4 3
2 1 4 3 3 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 3 2 4 2 2 2 21 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 1 4 4 1
3 1 4 4 5 3 4 3 4 4 3 3 4 3 1 1 3 1 4 1 2
4 2 4 5 5 4 4 4 2 4 2 2 5 2 2 1 4 1 4 1 4 22 2 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 3 4 2 4 3 3
5 2 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 1 1 2 2 3 4 3 3 23 1 4 4 3 5 4 3 3 4 2 2 4 2 1 5 3 3
6 1 4 5 5 5 5 5 4 4 4 2 5 2 1 5 3 3 5 4 3 24 1 4 5 4 4 4 5 4 4 3 2 4 2 2 4 4 3
7 3 4 2 4 3 3 3 3 4 2 2 4 3 2 5 3 3 3 4 4 25 3 4 5 5 4 4 5 3 4 5 3 4 3 1 5 4 2
8 2 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 5 2 4 26 1 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 5 4 1
9 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 5 3 2 5 4 3 5 4 4 27 2 4 4 5 3 5 5 4 4 4 3 5 2 2 5 5 3
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2 1 1 2 2 1 3 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 2 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 2 1 2 4 2 4 3 3 1 3 1 3 2 1 2 1 2 1 4 5 5 5 4 4 3 5 4 5 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 3 4 2 4 1 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 28 3 4 5 4 5 5 5 3 4 3 2 4 3 2 5 3 2
29 2 4 5 5 5 5 5 2 4 5 3 4 2 3 4 4 2
30 2 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 2 2 5 2 1
31 1 4 4 5 4 4 5 4 4 4 2 5 3 1 5 3 2
32 33 2 2 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4 5 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 4 2 1 5 5 2 4 3 2
Jumlah 58 132 141 145 137 137 138 110 132 107 85 143 86 59 136 107 80
18 19 20
RQ ND EV
3 4 3
4 2 4
4 4 4
5 4 3
3 3 4
4 4 3
4 4 4
3 3 3
4 4 4
4 3 3
4 4 4
5 3 3
4 3 4
4 3 3
135 102 112
TABEL INDUK HASIL POST TEST SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama 1 AN 4 RV 3 OK 3 DN 5 IN 4 SP 2 DU 4 ND 3 EV 4 PR 2
2 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3
3 3 3 1 3 3 2 2 1 2 3
4 3 2 1 5 4 2 3 1 4 2
5 3 4 2 2 2 2 2 3 3 1
6 4 4 5 4 4 3 3 4 3 2
7 4 4 5 4 2 3 4 4 4 3
8 3 3 3 4 4 2 4 2 4 2
9 3 4 5 4 5 3 3 4 4 3
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 1 4 1 3 5 1 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 4 5 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 2 2 2 3 2 2 1 3 1 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 4 2 4 1 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 1 2 4 2 4 3 3
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah AN 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 113 RV 4 3 4 5 4 1 3 4 4 4 4 2 4 1 110 OK 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 136 DN 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 132 IN 4 3 3 5 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 125 SP 1 2 2 1 1 3 1 2 3 2 2 1 2 2 65 DU 2 2 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 93 ND 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 102 EV 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 112 PR 2 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 86
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Komunikasi yang Baik
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan cara berkomunikasi yang baik (karakter rasa ingin tahu) 2. Anggota kelompok mampu menerapkan cara berkomunikasi yang baik dalam kehidupan sehari – hari (karakter kreatif) 3. Anggota kelompok dapat menerapkan sikap yang baik dalam berkomunikasi dengan orang lain (karakter bersahabat/komunikatif, toleransi) F. Sasaran Layanan
: AN, RV, OK, DN, IN
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Para anggota kelompok saling memperkenalkan diri melalui permainan “Siapa Dia?” agar tercipta suasana yang akrab f. Selanjutnya pemimpin kelompok menjelaskan arti dan tujuan yang ingin dicapai melalui bimbingan kelompok tugas, serta azas-azas yang digunakan
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik, yaitu komunikasi yang baik b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik yang telah dikemukakan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya. Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai. d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing
pemain
memerankan
perannya
berdasarkan
imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai dengan peranan yang dimainkannya. e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi
pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan
kelompok
penonton.
Diskusi
diarahkan
untuk
membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara
pemecahan
masalah,
dan
kesan-kesan
pemain
dalam
memainkan perannya. f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan)
H. Materi Layanan
: (terlampir)
I. Sumber
:
Hafiz,
Abi.
2009.
Berkomunikasi
yang
Baik.
http://abihafiz.wordpress.com/2009/02/18/12-berkomunikasi-yang-baik/. 3 Maret 2014. J. Metode
: sosiodrama (terlampir)
K. Waktu/Tanggal
: 1 x 60 menit / Rabu, 2 April 2014
L. Tempat Penyelenggaraan
: ruang sekretariat CSM
M. Penyelenggara Layanan
: Shandra Setya Pancawati
N. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
O. Pihak yang Terlibat
:-
P. Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian Proses
Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2. Penilaian Hasil : a. Laiseg : 1) Jelaskan cara berkomunikasi yang baik! 2) Hal – hal apa saja yang perlu diingat saat berkomunikasi? 3) Apa yang Anda peroleh setelah menerima layanan bimbingan dan konseling yang telah Anda ikuti? 4) Bersediakah kalian menerapkan cara berkomunikasi yang baik sesuai dengan materi yang telah dibahas? 5) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang komunikasi, apakah sudah menerapkan cara berkomunikasi yang baik? Panduan Wawancara : 1) Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan lawan bicara Anda sekarang? 2) Masalah apa yang timbul pada saat berkomunikasi? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam berkomunikasi melalui wawancara tentang cara berkomunikasi dan masalah-masalah yang dihadapi. 3. Tindak Lanjut : a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif Salatiga, 9 Maret 2014 Penyelenggara Layanan
Shandra Setya Pancawati
LAMPIRAN I MATERI LAYANAN KOMUNIKASI DENGAN BAIK Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat mengungkapkan maksud mereka terhadap orang lain. Berikut merupakan beberapa cara berkomunikasi dengan baik : 1. Berbicara dengan jelas. 2. Dengarkan apa yang diucapkan lawan bicara dan berikan respon yang baik. 3. Pelihara kontak mata terhadap lawan bicara. 4. Berusaha untuk memahami apa maksud lawan bicara, misal ada sesuatu yang tidak dipahami, coba tanyakan kepada lawan bicara. 5. Berusaha untuk lebih peka terhadap bahasa tubuh dan petunjuk-petunjuk lisan Anda maupun lawan bicara 6. Berikan umpan baik kalau diminta. Minta juga umpan balik. 7. Bergantian berbicara. 8. Sesuaikan tingkat dan bahasa lawan bicara. 9. Dengarkan permintaan lawan bicara. 10. Gunakan intuisi. Terkadang kata-kata tidak perlu dan Anda bisa berkomunikasi dengan perasaan, ekspresi, gerak-gerik. Larangan yang perlu diingat ketika berkomunikasi : 1. Jangan terlalu ingin tahu 2. Jangan menginterupsi 3. Jangan mengganti topiknya 4. Jangan sesumbar 5. Jangan tertidur
LAMPIRAN II SOSIODRAMA DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA Pemain: 1. DN sebagai pembawa acara 2. IN sebagai anggota karang taruna 1 3. RV sebagai anggota karang taruna 2 4. OK sebagai ketua karang taruna 5. AN sebagai anggota karang taruna 3
Berbicara Sendiri Dalam pertemuan rutin karang taruna, DN bertugas sebagai pembawa acara. DN mempersilahkan ketua Karang Taruna untuk memberikan sambutan. Namun, ketika ketua Karang Taruna memberikan sambutan, RV dan AN yang duduk bersebelahan sibuk berbicara sendiri. IN yang duduk di dekat RV dan AN merasa terganggu dengan sikap RV dan AN yang berbicara sendiri. Pada saat acara inti, IN meminta waktu menyampaikan pendapat yakni teguran untuk sikap RV dan AN. Namun terguran tersebut tidak IN tujukan langsung kepada RV dan AN karena takut akan menyinggung atau menyakiti perasaan RV dan AN, teguran tersebut tertuju kepada seluruh anggota karang taruna. Kemudian RV dan AN berdiam diri sejenak dan akhirnya mengakui kesalahan mereka. Mereka meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
SKENARIO SOSIODRAMA Pada malam hari itu, DN bertugas sebagai pembawa acara. DN membacakan susunan acara pada pertemuan rutin karang taruna. DN
: “ Selamat malam teman-teman karang taruna.. Di sini saya akan membacakan susunan acara pada malam hari ini. Acara yang pertama adalah pembukaan, acara kedua sambutan ketua karang taruna, acara yang ketiga sambutan tuan rumah, acara keempat laporan kas dan tabungan CSM, acara kelima pembacaan notulen, acara keenam warna sari, acara yang ketujuh pembukaan arisan, acara kedelapan adalah kesimpulan dan penutup. Marilah kita buka acara kita pada malam hari ini dengan bacaan basmalah bersama-sama..”
Seluruh anggota : “Bismillahirrohman nirrohim” DN
: “Acara selanjutnya adalah sambutan ketua karang taruna.. Kepada Sdr. OK saya persilahkan..”
OK
: “Terima kasih..Assalamu’alaikum Wr.Wb.. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul pada pertemuan rutin karang taruna ini.. Saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah hadir dalam pertemuan rutin karang taruna pada malam hari ini.. Terima kasih kepada tuan rumah yang bersedia menyediakan tempat untuk kami.. Pada pertemuan malam hari ini kita akan membahas notulen bulan lalu ya.. Sepertinya ada yang belum kita selesaikan..”
Di saat yang bersamaan, RV dan AN berbicara sendiri tanpa menghiraukan ketua karang taruna yang sedang memberikan sambutan.. AN
: “Besok minggu renang yuk..”
RV
: “Boleh boleh..jam berapa? Senin kita juga libur kan?”
AN
: “Iya.. jam 9 aja gimana?”
RV
: “Wah udah panas kalau jam segitu..tambah item aku..(sambil tertawa kecil)”
AN
: “(tertawa kecil) hehehe..iya ya..jam 8 aja?”
RV
: “Oke deh..”
IN yang duduk di sebelah RV meras terganggu dengan sikap RV dan AN. Kemudian pada acara selanjutnya, yakni pada acara inti, IN mengutarakan teguran kepada RV dan AN namun dengan seolah-olah teguran kepada seluruh anggota karang taruna.
DN
: “Acara selanjutnya adalah warna sari.. Mungkin ada yang ingin memulai memberikan usulan mengenai notulen bulan lalu?”
IN
: “Saya boleh meminta waktunya sebentar?”
DN
: “Iya IN, bagaimana?”
IN
: “Sebelumnya terima kasih untuk waktunya.. Saya hanya ingin memberikan sedikit apa ya mungkin semacam nasehat atau masukan..hehehe (tertawa kecil). Ini tertuju kepada seluruh anggota karang taruna ya, saya minta toling kepada seluruh anggota karang taruna tolong menghargai jika ada rekan karang taruna yang sedang berbicara dalam karang taruna ini. Entah itu sambutan, pembacaan laporan keuangan, notulen atau apapun yang berhubungan dengan karang taruna. Jika ada yang tidak setuju atau kurang berkenan dalam pembicaraan tersebut, ada waktu tersendiri untuk mengutarakan pendapat kalian. Kan tidak enak kalu kita berbicara tapi tidak didengarkan. Terima kasih, hanya itu saja yang ingin saya sampaikan.”
DN
: “Terima kasih kepada IN untuk masukannya.. Mungkin ada lagi?”
Mendengar masukan dari IN, RV dan AN terdiam sejenak. Mereka malu, merasa takut, dan merasa bersalah. Akhirnya RV dan AN memberanikan diri untuk meminta maaf atas perbuatannya tadi. AN
: “Saya ingin meminta maaf kepada seluruh rekan karang taruna dan terutama kepada OK karena tadi saat sambutan ketua karang taruna, saya dan RV berbicara sendiri..(dengan nada perasaan bersalah)”
RV
: “Saya juga minta maaf kak..”
Permintaan maaf AN dan RV ditanggapi baik oleh seluruh anggota karang taruna. OK
: “Iya..sudah saya maafkan kok..(sambil tersenyum).”
IN
: “Nah ini dia gentleman (sambil tertawa kecil).. Merasa bersalah dan bersedia meminta maaf, berani mengakui kesalahan. 2 jempol buat kalian..”
RV & AN
: (tersenyum kecil)
LAMPIRAN III PERMAINAN SIAPA DIA? Langkah-langkah : 1) Minta semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran 2) Minta seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek (menyebut hobi, tempat tinggal, dll) 3) Mintalah peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama. Baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri. Misal : Teman saya Zahwa, hobi baca buku, saya Khaira hobi menulis. 4) Peserta ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan diri, demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh giliran. 5) Apabila peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan peserta sebelumnya, maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan : “siapa nama Anda?” atau “siapa nama Anda dan hobi Anda?”
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI I
A. Topik Permasalahan : Komunikasi yang Baik B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Rabu, 2 April 2014 (15.30-17.00 WIB) 2) Tempat : Ruang sekretariat CSM E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi yang akan dibahas, yaitu komunikasi yang baik. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi pertama akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi kedua dengan topik yang berbeda. Salatiga, 8 Mei 2014 Penulis
Shandra Setya Pancawati (132010025)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SESI I
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Respon anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi Manfaat layanan Respon anggota kelompok Antusias anggota kelompok Catatan khusus :
Sangat Baik
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Sikap Terbuka dalam Kehidupan Bermasyarakat
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan makna sikap terbuka dalam kehidupan (karakter rasa ingin tahu) 2. Anggota kelompok mampu memberikan contoh sikap saling terbuka dalam kehidupan sehari-hari (karakter komunikatif) F. Sasaran Layanan
: AN, RV, OK, DN, IN
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Melakukan permainan yaitu permainan “Cerita Bakso” agar tercipta suasana yang akrab
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu sikap terbuka dalam kehidupan bermasyarakat b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam
kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan yakni sikap saling terbuka dalam kehidupan bermasyarakat. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya. Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai. d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing
pemain
memerankan
perannya
berdasarkan
imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai dengan peranan yang dimainkannya. e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan
kelompok
penonton.
Diskusi
diarahkan
untuk
membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara
pemecahan
masalah,
dan
kesan-kesan
pemain
dalam
memainkan perannya. f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan)
H. Materi Layanan
: (terlampir)
I. Sumber
: Handika. 2013. Sikap Terbuka dalam Kehidupan
Bermasyarakat http://handikap60.blogspot.com/2013/03/sikap-terbuka-dalam-kehidupan.html?m=1 4 Maret 2014 , 11.25 WIB J. Metode
: sosiodrama (terlampir)
K. Waktu/Tanggal/Semester
: 1 x 60 menit / Jum’at, 4 April 2014
L. Tempat Penyelenggaraan
: ruang sekretariat CSM
M. Penyelenggara Layanan
: Shandra Setya Pancawati
N. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
O. Pihak yang Terlibat
:-
P. Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian Proses
Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2. Penilaian Hasil : a. Laiseg : 1) Jelaskan makna dari sikap terbuka dalam bermasyarakat! 2) Sebutkan contoh bersikap terbuka dalam kehidupan sehari-hari! 3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? 4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang sikap terbuka, apakah sudah mulai mencoba untuk bersikap terbuka. Panduan Wawancara : 1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam pengembangan sikap terbuka Anda? 2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda mencoba untuk bersikap terbuka? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal pengembangan sikap terbuka dan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Tindak Lanjut : a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : jujur, bersahabat atau komunikatif
Salatiga, 9 Maret 2014 Penyelenggara Layanan
Shandra Setya Pancawati
LAMPIRAN I MATERI LAYANAN SIKAP TERBUKA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT Masyarakat terdiri dari kumpulan keluarga yang memiliki tujuan, kebutuhan, dan kepentingan yang bermacam-macam. Dalam masyarakat, kita berinteraksi dengan orang yang berbeda latar belakang dan karakteristik pribadi masing-masing. Sikap terbuka diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat untuk menghindari konflik kepentingan. Keterbukaan dijadikan landasan/dasar untuk melakukan interaksi dan komunikasi dalam pergaulan di masyarakat. Sikap keterbukaan dapat mewujudkan sikap saling memahami, menghormati, menghargai dan bekerja sama antaranggota masyarakat. Keterbukaan dapat dilakukan oleh masyarakat jika: a. masing-masing anggota masyarakat memahami hak dan kewajibannya, b. setiap individu dapat memelihara keinginan dan kebutuhan bersama, c. setiap anggota masyarakat saling menghargai dan menghormati serta menjamin hak-hak orang lain, d. setiap anggota masyarakat mampu hidup menyatu dengan anggota lainnya, e. setiap anggota masyarakat harus mampu bekerja sama dengan orang lain secara terbuka.
Contoh sikap terbuka dalam kehidupan masyarakat antara lain: a. mau menerima kritik dan saran orang lain, b. saling mengingatkan apabila ada yang berbuat salah, c. memberi kesempatan kepada orang lain untuk berpendapat dan menyampaikan aspirasi secara terbuka, d. tidak bergunjing, apabila ada yang salah ditegur secara terbuka, e. mengajukan usulan, pendapat, dan saran dalam rapat desa secara terbuka.
LAMPIRAN II SOSIODRAMA DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA Pemain: 1. 2. 3. 4. 5.
IN sebagai pembawa acara OK sebagai anggota karang taruna baru RV sebagai anggota karang taruna DN sebagai anggota karang taruna baru AN sebagai ketua karang taruna
Ribut di Belakang Saat pertemuan rutin karang taruna, RV memberikan usulan mengenai pembuatan kaos seragam baru untuk anggota karang taruna. Usulan tersebut ditanggapi baik oleh anggota karang taruna, kecuali OK dan DN yang tidak lain adalah anggota baru dalam karang taruna tersebut. OK dan DN terlihat ribut sendiri ketika anggota lain membahas usulan RV. OK dan DN tidak menyetujui usulan tersebut karena dalam pembuatan kaos seragam bagi anggota baru harus membayar 100% sedangkan anggota lama hanya membayar 50%. Perbincangan OK dan DN terdengar oleh IN. Kemudian IN meminta OK dan DN untuk mengutarakan pendapatnya mengenai pembuatan kaos seragam. Baik OK maupun DN hanya terdiam dan tidak berani mengutarakan pendapatnya. Kemudian IN mencoba mendekati OK dan DN untuk membujuk OK dan DN agar bersedia menceritakan perbincangannya mengenai rencana pembuatan kaos seragam. Akhirnya OK dan DNpun menceritakan perbincangannya, awalnya hanya kepada IN. Kemudian IN memberi pandangan mengenai sikap terbuka, akhirnya OK dan DN bersedia menyampaikan ketidak setujuannya dalam hal pembayar kaos seragam dengan bantuan. Hal tersebut ditanggapi oleh ketua Karang Taruna dengan penjelasan bahwa bagi anggota lama hanya membayar 50% karena anggota lama memiliki tabungan yang dibayarkan setiap bulan, sedangkan bagi anggota baru, mereka belum mempunyai tabungan dan pembayaran kaos seragam bagi anggota baru boleh dicicil dalam batas waktu tertentu.
SKENARIO SOSIODRAMA Pada malam hari itu ketika pertemuan rutin karang taruna, anggota Karang Taruna CSM sedang membahas mengenai rencana pembuatan kaos seragama. RV memberikan pendapat mengenai pembayaran kaos. RV
: “Saya memberikan usulan, ini ka nada anggota lama dan anggota baru. Kalau sistem pembayarannya begini bagaimana, jadi untuk anggota lama hanya membayar 50% dari harga kaos, sdeangkan untuk anggota baru wajib membayar 100% harga kaos. Ini kan harga kaosnya Rp.60.000,00. Jadi, anggota lama hanya membayar Rp.30.000,00 dan anggota baru tetap membayar Rp.60.000,00…”
OK dan DN yang merasa keberatan dengan usulan tersebut saling berbisik mengutarakan keberatannya terhadap usulan tersebut. DN
: “Kok kita bayarnya beda jauh gitu ya?”
OK
: “Iya..kok kita bayarnya mahal banget ya.. Males kalau gini, mana aku gak punya uang lagi..”
DN
: “Sama, aku juga..lagi bokek nih..”
IN
: “Mungkin DN atau OK ingin memberikan tanggapan mengenai pembuatan kaos ini?”
DN
: “Gak mbak….”
IN
: “OK mungkin?”
OK
: “Hehehe..hak kok mbak..”
IN
: “(berbicara dengan nada pelan) Ayo DN, OK yang tadi diobrolin diutarakan aja..”
DN
: “hehehe..malu mbak..”
IN
: “Gak papa..daripada nanti ngganjel lho..kali aja bisa dapet solusi.. Nanti tak bantu..”
DN
: “Kamu aja OK..”
OK
: “Masak aku?”
IN
: “Ayo gak papa..nanti tak bantu..”
Karena dorongan IN dan DN, OK bersedia mengutarakan pendapatnya.
OK
: “Saya ingin mengutarakan pendapat saya mengenai pembuatan kaos ini..apa tidak mencari kaos dengan harga yang lebih murah saja..gimana ya..eemmm.. mbak IN…hehehe (tertawa kecil sambil melirik IN)”
IN
: “Jadi begini, DN dan OK merasa keberatan kalau harus membayar kaos sebesar Rp.60.000,00..mereka kan masih sekolah juga..seperti itu..”
AN
: “Saya masuk dalam pembicarannya ya.. Untuk pembayaran kaos itu mungkin terlalu berat ya memang kalau harus membayar cash Rp.60.000,00..karena sebagian dari kita masih bersekolah..mungkin pembayarannya bisa dicicil.. mungkin bisa mencicil setiap hari atau seminggu sekali..Jadi nanti dipinjami dulu pakai uang kas karang taruna kita.. Untuk pembayaran bisa kepad mas RV?”
RV
: “Iya mas bisa..”
AN
: “Nanti diberi waktu 2 bulan..Jadi mungkin sehari bisa menabung seribu.. Ini bagi anggota baru maupun anggota lama.. Kenapa anggota lama hanya diwajibkan membayar sebesar Rp.30.000,00 saja?Karena anggota lama sudah mempunyai tabungan di karang taruna ini.. Untuk anggota baru kan belum ada tabungan jadi diwajibkan membayar penuh.. Dimohon tidak ada salah paham akan hal ini..Bagaimana? Setuju?”
Seluruh anggota : “Setuju..” Akhirnya pertemuan rutin Karang Taruna CSM dengan pembahasan rencana pembuatan kaos diakhiri dengan kesepakatan tersebut.
LAMPIRAN III PERMAINAN CERITA BAKSO Langkah Permainan : 1) Peserta diminta untuk berdiri melingkar dengan posisi tangan kanan menengadah, sedangkan tangan kiri, jari telunjuk pada tangan kiri berada di atas tangan kanan teman di sebelah. 2) Pembimbing mulai bercerita dan ketika pembimbing menyebut satu kata yaitu bakso, tangan siswa menjepit jari telunjuk siswa di sebelahnya dan tangan kiri siswa berusaha menghindar dari jepitan tangan di sebelahnya. 3) Kegiatan tersebut dilakukan selama beberapa kali. Contoh cerita yang digunakan : Pada suatu siang, saya merasa perut saya sangat lapar. Kemudian saya memutuskan untuk membeli bakmi dan bakso. Di warung tersebut menjual bakwan dan bakso dengan ukuran yang besar. Tidak lama kemudian pesanan bakso saya datang. Sebelumnya saya mencuci tangan terlebih dahulu, mengusap tangan dengan tissue dan membuang tissue tersebut ke bak sampah untuk menghilangi bakteri yang ada di tangan saya. Saya mulai menyantap bakmi yang ada dalam semangkok bakso. Lalu menyantap bakso yang ukurannya paling besar dan bakwan yang ada di meja. Perut saya belum terasa kenyang, dan saya memutuskan untuk membeli bakpao yang tak jauh dari warung bakso tersebut. Di sana juga menjual bakpia. Dan akhirna perut saya kenyang setelah memakan bakpao, bakso , dan bakpia.
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI II A. Topik Permasalahan : Sikap Terbuka dalam Kehidupan Bermasyarakat B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN D. Pelaksanaan layanan 1) Waktu : Jum’at, 4 April 2014 (15.30-17.00 WIB) 2) Tempat : Ruang sekretariat CSM E. Deskripsi dan Komentar tentang pelaksanaan kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi yang akan dibahas, yaitu sikap terbuka dalam kehidupan bermasyarakat. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedua akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi ketiga dengan topik yang berbeda. Salatiga, 8 Mei 2014 Penulis
Shandra Setya Pancawati (132010025)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SESI II
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Respon anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi Manfaat layanan Respon anggota kelompok Antusias anggota kelompok Catatan khusus :
Sangat Baik
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Menumbuhkan Rasa Empati
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan cara menumbuhkan rasa empati (karakter rasa ingi tahu) 2. Anggota kelompok mampu melatih diri untuk dapat menumbuhkan rasa empati yang dimiliki (karakter peduli sosial) F. Sasaran Layanan
: AN, RV, OK, DN, IN
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Melakukan permainan yaitu permainan “Bercermin” agar tercipta suasana yang akrab
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu menumbuhkan rasa empati b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam
kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya. Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai. d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing
pemain
memerankan
perannya
berdasarkan
imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai dengan peranan yang dimainkannya. e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan
kelompok
penonton.
Diskusi
diarahkan
untuk
membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan)
H. Materi Layanan
: (terlampir)
I. Sumber
: Purnomo, Tri. 2008. Cara Menumbuhkan Empati
http://tripurnomo010374.blogspot.com/2008/09/cara-menumbuhkan-empati.html?m=1 2 Maret 2014 , 10.45 WIB J. Metode
: sosiodrama (terlampir)
K. Waktu/Tanggal
: 1 x 60 menit / Sabtu, 5 April 2014
L. Tempat Penyelenggaraan
: ruang sekretariat CSM
M. Penyelenggara Layanan
: Shandra Setya Pancawati
N. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop
O. Pihak yang Terlibat
:-
P. Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian Proses
Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2. Penilaian Hasil : a. Laiseg : 1) Jelaskan cara menumbuhkan rasa empati! 2) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk menumbuhkan rasa emapati? 3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? 4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang cara menumbuhkan rasa empati, apakah sudah mulai mencoba untuk menumbuhkan rasa empati yang dimiliki. Panduan Wawancara : 1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam usaha menumbuhkan rasa empati yang Anda miliki? 2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda menumbuhkan rasa empati? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal menumbuhkan rasa empati yang dimiliki dan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Tindak Lanjut : a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : cinta damai, peduli sosial Salatiga, 9 Maret 2014 Penyelenggara Layanan
Shandra Setya Pancawati
LAMPIRAN I MATERI LAYANAN CARA MENUMBUHKAN EMPATI Kita membutuhkan dua kaca sekaligus, yaitu kaca cermin dan kaca jendela. "Kaca Cermin" menggambarkan sikap egosentris, melihat persoalan hanya dari sudut pandang diri sendiri. Sedangkan "Kaca Jendela" merupakan cara mengetahui dan melihat kepentingan orang lain, di samping diri sendiri. Kita harus mengangkat sebagian kaca cermin dan menggantinya dengan kaca jendela. Melalui kaca jendela, seseorang tidak lagi melihat dirinya sendiri, tetapi mereka juga melihat orang lain di sekitarnya dengan berbagai kebutuhannya. Mengubah kaca cermin dengan kaca jendela adalah langkah penting agar perhatian seseorang tidak hanya tertuju ke dalam (self centered), melainkan tertuju ke luar kepada orang lain sehingga ia mudah merasa iba kepada orang lain (extra centered sensitivity). Empati sering juga disebut dengan kepedulian. Yakni kesanggupan untuk peka terhadap kebutuhan orang lain, kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Peduli atau empati tak berhenti sampai di situ, tapi dilanjutkan dalam tahap menanggapi dan melakukan perbuatan yang diperlukan orang lain. Persis sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Jalinan kasih sayang antara kaum muslimin ibarat satu tubuh. Bila ada satu anggota tubuh sakit maka anggota tubuh lainnya akan merasakan hal yang sama." (HR. Bukhari dan Muslim). Untuk dapat bersikap peka dan peduli dibutuhkan tingkat kematangan kepribadian tertentu. Para pakar ilmu komunikasi dan pendidikan menilai bahwa kepedulian atau empati merupakan kata kunci dalam tahap akhir kecerdasan emosional. Sebabnya antara lain, karena untuk berempati kita harus mampu mengobservasi dan melibatkan banyak panca indera. Ada beberapa langkah praktis agar kita bisa belajar menanamkan rasa empati dan peduli: 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Pertama, kenali perasaan sendiri. Kedua, sediakan waktu menyendiri untuk berpikir apa yang telah terjadi. Ketiga, cobalah memandang masalah dari sudut pandang orang lain. Keempat, jadilah pendengar yang baik. Kelima, biasakan menghayati fenomena berbagai hal yang kita jumpai. Keenam, berlatih mengatur dan mengatasi gejolak emosi dalam menghadapi reaksi positif maupun negatif. 7) Ketujuh, latihan berkorban untuk kepentingan orang lain.
LAMPIRAN II SOSIODRAMA DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA Pemain: 1. DN sebagai orang tua IN 2. IN sebagai anggota karang taruna 3. AN sebagai anggota karang taruna 4. OK sebagai ketua karang taruna 5. RV sebagai pembina karang taruna
Bantuan Korban Bencana Suatu hari, diadakan rapat mendadak pada Karang Taruna CSM guna membahas tentang rencana memberikan bantuan kepada korban bencana letusan gunung merapi. Semua mempersiapkan rencana keberangkatan. Seluruh anggota Karang Taruna akan mengikuti acara pemberian bantuan terssebut. Namun, ada salah satu anggota karang taruna yang tidak bisa ikut karena tidak diperbolehkan oleh ibunya, yaitu IN. Ibu DN tidak menyetujui hal tersebut dengan alasan terlalu berbahaya dan sudah ada bantuan pemerintah bagi korban bencana. DN juga melarang anaknya untuk ikut acara tersebut. DN yang ditemui OK dan AN untuk meminjami mobil miliknya, menolak permintaan OK dan AN, dengan sedikit kemarahan. Sama dengan DN, INpun ikut memberikan penolakan dengan alas an yang sama dengan DN. Akhirnya OK dan AN pulang dan menceritakan permasalahan tersebut kepada RV. RV sebagai orang yang bijaksana mencoba mendatangi DN dan IN dan berusaha menjelaskan bahwa tempat yang akan mereka kunjungi nanti adalah tempat yang aman, tidak terlalu dekat dengan lokasi bencana. Untuk hal pemberian bantuan dari pemerintah, melalui siaran televisi didapatkan informasi mengenai bantuan, tetapi belum mencukupi, seperti baju-baju hangat atau baju ganti untuk korban bencana, sehingga bantuan yang akan diberikan antara lain baju-baju bekas anggota Karang Taruna. RV juga memberikan gambaran kepada DN dan IN apabila bencana tersebut menimpa desa mereka. Mendengar cerita RV, DN dan IN tergerak hatinya, merasakan apa yang dirasakan korban bencana. DNpun bersedia meminjami mobil dan mengijinkan IN untuk ikut memberikan bantuan tersebut, dengan catatan tidak boleh terlalu dekat dengan lokasi bencana.
SKENARIO SOSIODRAMA Sore hari itu, di ruang sekretariat CSM diadakan rapat mendadak untuk pembahasan rencana pemberian bantuan kepada korban bencana letusan gunung Merapi. Rapat dipimpin oleh OK. OK
: “Selamat sore rekan-rekan.. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan karena telah sudi hadir pada rapat sore hari ini.. Dan saya juga meminta maaf karena mungkin mengganggu waktu rekan-rekan sekalian.. Rapat sore hari ini akan membahas mengenai rencana memberikan bantuan kepada korban bencana letusan gunung Merapi.. Karena mungkin seluruh anggota karang taruna akan mengikuti acara ini, sudah saya hitung-hitung ternyata kita kekurangan mobil. Ini semua jadi ikut kan?”
IN
: “Maaf mas, saya gak bisa ikut..”
OK
: “Lho kenapa IN?”
IN
: “Saya gak dibolehin ibu saya mas, katanya terlalu berbahaya..”
RV
: “Kan gak dekat-dekat IN..”
IN
: “Tapi ibuku gak ngebolehin aku..”
OK
: “Yasudah kalau tidak bisa ikut tidak apa-apa IN.. Oo ya, nanti malam rencanana saya mau ke rumah IN, mau minta ijin kepada Bu DN untuk meminjam mobil..RV bisa ikut dengan saya?”
RV
: “Iya mas, bisa-bisa..”
Malam harinya, OK dan RV mendatangi kediaman Ibu DN untuk meminjam mobil.. Mereka dipersilahkan masuk dan berbincang di dalam rumah. DN
: “Ini ada apa ya?”
OK
: “Jadi begini Bu, remaja Karang Taruna CSM berencana untuk memberikan bantuan kepada korban bencana letusan gunung Merapi..Kami atas nama remaja Karang Taruna CSM berniat untuk meminjam mobil ibu..apakah diperbolehkan?
DN
: “Maaf ya sebelumnya, bukannya saya tidak mau meminjami mobil saya, tapi saya rasa di sana rawan, berbahaya.. Saya takut jika terjadi apa-apa..”
OK
: “Tapi Bu, kita nanti akan mengunjungi posko pengungsian di GOR saya..tidak akan terlalu dekat dengan gunung Merapinya.. Karena pada radius tertentu, warga tidak boleh mendekat.. Kita di sana hanya akan memberikan bantuan langsung kepada korban..”
DN
: “Bantuan itu kan seharusnya kewajiban pemerintah, yang harus mencukupi kebutuhan korban..Lagian terlalu bahaya, jadi maaf saya tidak bisa meminjami mobil saya..(dengan nada sedikit keras)..”
OK
: “Yasudah Bu kalau begitu, kami permisi pulang..Mari Bu”
DN
: “Iya..”
Keesokan harinya, OK dan RV menceritakan permasalahan yang mereka alami kepada AN..Karena merasa takuta kalau nantinya terjadi salah paham, akhirnya AN berkunjung ke rumah DN. AN
: “Assalamu’alaikum Wr.Wb..”
IN
: “Wa alaikum salam Wr.Wb..”
AN
: “IN.. Ibunya ada?”
IN
: “Ada Pak, mari silahkan masuk..silahkan duduk Pak..”
AN
: “Iya IN..terima kasih..”
Tak lama kemudian, Bu DN datang… DN
: “Pak AN..ada apa ya?”
AN
: “Bu..maaf ini saya mengganggu..”
DN
: “Ah tidak apa-apa kok Pak.. Tidak mengganggu.. Ada apa ya ini Pak?”
AN
: “Ini Bu..mau menindak lanjuti kedatangan rekan karang taruna kemarin.. Sebelumnya saya minta maaf Bu jika ada rekan karang taruna yang mungkin tidak sopan datang ke sini..Korban gunung Merapi itu kan bisa dibilang tetangga kita ya Bu..karena lumayan dekat dari sini.. Dan rekan karang taruna berniat untuk membantu korban bencana tersebut..Ya mungkin hanya sedikit dari kami yang akan dibawa ke sana, tapi semoga saja dapat membantu.. Karena dari siaran televisi yang saya lihat tadi, korban bencana membutuhkan baju hangat dan baju ganti.. Nanti kita fokusnya untuk baju-baju bekas.. Kasihan juga kan Bu melihat anak-anak kecil, kalau tidak ganti baju bisa kena penyakit kulit dan sebagainya.. Kita bisa bayangkan jika hal tersebut terjadi di desa kita, hanya terkena hujan abu saja rasanya sudah sangat mengganggu aktivitas kita..buka begitu Bu?”
DN
: “Iya Pak..(dengan perasaan iba)..”
AN
: “Maka dari itu Bu, saya meminta bantuannya kepada Ibu DN untuk meminjami kami mobil sebagai alat transportasi ke sana.. Karena kalau mau menyewa mobil jujur saja kas
karang taruna kurang mencukupi Bu.. Saya yang akan bertanggung jawab untuk semua ini Bu.. Bertanggung jawab terhadap mobil Ibu..Bagaimana Bu?” DN terdiam. Dan setelah beberapa saat, akhirnya DN mengijinkan AN untuk meminjam mobil DN. DN
: “Baiklah kalau begitu Pak, saya ijinkan Pak AN meminjam mobil saya.. Tapi saya mohon ya Pak tolong dijaga mobil saya..”
AN
: “Terima kasih Bu..saya akan menjaga mobil Ibu, gak akan ada yang lecet..(sambil tersenyum)..Ini IN juga ikut ya?”
IN
: “Hehehe..boleh gak Mah?”
DN
: “Yasudah boleh..saya titip anak saya juga ya Pak..”
AN
: “Iya Bu..pasti akan saya jaga..karena saya juga ikut..Baiklah kalau begitu Bu, karena sudah malam, saya permisi pulang dulu.. Mari Bu.. Mari IN..Assalamu’alaikum..”
DN&IN : “Iya Pak.. Walaikum salam..”
LAMPIRAN III PERMAINAN BERCERMIN Langkah-langkah permainan : 1) Mintalah peserta untuk berpasangan, 1 orang menjadi bayangan di cermin dan 1 orang menjadi seseorang yang sedang berdandan di depan cermin. 2) Bayangan harus mengikuti gerak-gerik orang yang berdandan. 3) Keduanya harus bekerja sama agar bisa bergerak secara kompak dengan kecepatan yang sama. 4) Minta peserta untuk mendiskusikan pesan dalam permainan ini.
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI III
A. Topik Permasalahan : Menumbuhkan Rasa Empati B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN D. Pelaksanaan layanan 1) Waktu : Sabtu, 5 April 2014 (15.30-17.00 WIB) 2) Tempat : Ruang sekretariat CSM E. Deskripsi dan Komentar tentang pelaksanaan kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi yang akan dibahas, yaitu menumbuhkan rasa empati. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi ketiga akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi keempat dengan topik yang berbeda. Salatiga, 8 Mei 2014 Penulis
Shandra Setya Pancawati (132010025)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SESI III
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Respon anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi Manfaat layanan Respon anggota kelompok Antusias anggota kelompok Catatan khusus :
Sangat Baik
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Empati dalam Komunikasi
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan makna empati dalam komunikasi (karakter rasa ingi tahu) 2. Anggota kelompok mampu mengubah sikap menjadi lebih empati ketika berkomunikasi dengan oran lain (karakter peduli sosial) F. Sasaran Layanan
: AN, RV, OK, DN, IN
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Melakukan permainan “Bercermin” agar tercipta suasana yang akrab
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu empati dalam komunikasi b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam
kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan yakni empati dalam komunikasi. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya. Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai. d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing
pemain
memerankan
perannya
berdasarkan
imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai dengan peranan yang dimainkannya. e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapan penonton. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan
mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan)
H. Materi Layanan
: (terlampir)
I. Sumber
: Saladin. 2008. Empati dalam Komunikasi. http://training-
saladin.blogspot.com/2008/08/empati-dalam-komunikasi.html?m=1. 1 Maret 2014 , 13.15 WIB J. Metode
: sosiodrama (terlampir)
K. Waktu/Tanggal
: 1 x 60 menit / Minggu, 6 April 2014
L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati N. Alat dan Perlengkapan O. Pihak yang Terlibat P. Anggaran
: alat tulis, laptop :: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian Proses Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir)
2. Penilaian Hasil : a. Laiseg : 1) Jelaskan makna empati dalam komunikasi! 2) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk lebih bersikap empati dalam berkomunikasi dengan orang lain? 3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? 4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang empati dalam komunikasi, apakah sudah mulai mencoba untuk lebih berempati. Panduan Wawancara : 1) Hal apa yang telah dilakukan dalam usaha untuk berempati kepada orang lain? 2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda mencoba untuk lebih berempati dalam komunikasi dengan orang lain? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal empati dalam komunikasi dan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Tindak Lanjut : a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif, peduli sosial Salatiga, 9 Maret 2014 Penyelenggara Layanan
Shandra Setya Pancawati
LAMPIRAN I MATERI LAYANAN EMPATI DALAM KOMUNIKASI Empati adalah kemampuan untuk memproyeksikan diri pada kondisi dan perasaan orang lain. Dalam komunikasi, empati sangat penting agar pesan dapat diterima secara efektif dan tepat. Karena itu komunikator dan komunikan perlu membangun empati ini untuk dapat ikut merasakan dan terlibat secara psikologis, perasaan dan kondisi dari masing-masing pihak. Sifat hubungan antar komunikator dan komunikan banyak dipengaruhi oleh kondisi homophily dan heterophily. Homophily adalah kondisi interaksi antara dua pihak yang memiliki kesamaan dalam berbagai hal seperti kepercayaan, nilai, pendidikan, status sosial, dan sebagainya. Dalam kondisi yang demikian ini maka komunikasi akan terjadi secara efektif dan pesan atau informasi akan bisa diterima dengan lebih tepat. Heterophily adalah kondisi interaksi antara dua pihak yang memiliki banyak perbedaan, baik dari segi kepercayaan, nilai, pendidikan, maupun status sosial, sehingga komunikasi antar mereka akan terjadi secara tidak efektif dan pesan yang disampaikan tidak bisa diterima dengan tepat. Kondisi heterophily memang seringkali menimbulkan permasalahan dalam komunikasi. Kondisi komunikasi yang heterophily bisa diatasi dengan mengembangkan rasa empati. Untuk dapat merumuskan kebutuhan masyarakat secara tepat dan menyusun kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat seorang agen perubahan harus mempunyai rasa empati yang tinggi tanpa harus terjerumus dalam hal-hal yang bersifat subyektif.
LAMPIRAN II SOSIODRAMA DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA Pemain: 1. IN sebagai anggota karang taruna 2. RV sebagai anggota karang taruna 3. AN sebagai anggota karang taruna 4. DN sebagai ketua karang taruna 5. OK sebagai anggota karang taruna
Empati dalam Perbedaan Pendapat Seluruh anggota karang taruna sedang melakukan rapat yang membahas mengenai anggota karang taruna yang tidak mau mengikuti kegiatan karang taruna atau tidak aktif. DN meminta kepada anggota karang taruna untuk memberikan pendapat bagaimana membuat efek jera bagi anggota karang taruna yang tidak aktif. OK mengusulkan untuk tidak memberikan bantuan apapun ketika anggota karang taruna yang tidak aktif memiliki acara tertentu. AN memberikan pendapat untuk mendatangi satu per satu anggota yang tidak aktif, dan memintanya untuk kembali aktif. IN setuju dengan pendapat AN dengan alasan mungkin ketika ada kegiatan dalam karang taruna, pihak yang bersangkutan memiliki acara sendiri yang lebih penting. Sedangkan RV lebih setuju pada pendapat OK untuk tidak memberikan bantuan kepada anggota karang taruna yang tidak aktif, dan apabila diminta bantuannya, anggota karang taruna yang tidak aktif tersebut wajib mengisi kas karang taruna sesuai ketentuan yang akan ditetapkan. IN dan AN kurang setuju dengan pendapat RV dan OK karena hal tersebut dapat memberatkan anggota yang tidak aktif. Pendapat-pendapat tersebut kemudian ditanggapi oleh DN. DN memberikan pandangan mengenai efek positif dan efek negatif dari dua pendapat tersebut. Akhirnya ditemukan “jalan” untuk mendatangi terlebih dahulu anggota yang tidak aktif, jika tidak ada perubahan dan penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan, akan dikenakan sanksi bagi anggota yang tidak aktif.
SKENARIO SOSIODRAMA Malam hari itu pada saat pertemuan rutin karang taruna CSM, sedang membahas mengenai anggota yang tidak aktif. DN sebagai ketua karang taruna meminta kepada anggota karang taruna yang lain untuk memberikan pendapat maupun usulan bagi anggota karang taruna yang tidak aktif. DN
: “Kepada rekan-rekan karang taruna mungkin ada yang mau memberikan masukan?”
OK
: “Kalau menurut saya, anggota karang taruna yang tidak aktif, tidak mau berangkat itu ya dibiarin aja..kalau ada apa-apa gak usah dibantu..ada apa-apa ini maksudnya acara yang bersenang-senang kayak nikahan atau acara lain.”
DN
: “Terima kasih usulnya Sdr. OK..Jadi kita lepas gitu ya..”
OK
: “Iya kan yang tidak aktif itu juga setiap akan ada pertemuan pasti diberi undangan..”
DN
: “Mungkin ada usulan lain?”
AN
: “Kalau menurut saya jangan langsung lepas seperti itu.. Mungkin saja saat pertemuan karang taruna, mereka punya acara sendiri yang lebih penting.. Jadi menurut saya lebih baik didatangi dulu satu per satu, kita tanya alasan apa yang membuat mereka tidak bisa hadir..”
IN
: “Saya setuju dengan pendapat AN..mungkin mereka sedang sibuk dengan urusan sekolahnya mungkin, jadi idak bisa hadir..”
DN
: “Bagaimana untuk yang lain/apakah setuju dengan usulan AN?”
RV
: “Kalau saya lebih setuju pendapat OK.. Tidak usah dibantu kalau punya hajat.. Mereka yang mungkin sibuk dengan acara sekolah atau acara lain itu sepertinya gimana gitu.. kan undangan disebarkan 2 hari sebelum pertemuan, dan pertemuanpun pasti hari minggu..misal mereka ada PR kan bisa dikerjakan pagi atau siangnya..nah malamnya bisa ikut pertemuan..Cuma kurang lebih 2 jam kita ikut pertemuan..jam 9 paling juga sudah pulang..”
IN
: “Tapi kan bisa saja pagi atau siangnya mereka punya acara..jadi missal ada PR Cuma bisa dikerjakan malam..hal itu sepertinya memberatkan anggota karang taruna..kan kasian..”
OK
: “Kalau masalah memberatkan mungkin gini usul saya..kita bersedia membantu tapi anggota yang tidak aktif wajib memberi uang lelah..uang lelah ini tidak ada maksud remaja mau cari uang.. Cuma agar ada efek jera bagi anggota yang tidak aktif..”
RV
: “Itu juga boleh..”
AN
: “Apa malah tidak memberatkan?”
OK
: “Kan untuk memunculkan efek jera”
DN
: “Baik..di sini mungkin saya akan memberikan pendapat mengenai hal tersebut..karena ada 2 usulan bagaimana kalau begini saja.. sebelum pertemuan bulan depan kita datangi satu per satu anggota yang tidak aktif..apabila ada alasan yang dapat diterima kita maklumi namun anggota tersebut harus berusaha untuk hadir dan aktif kembali dalam karang taruna..apabila pertemuan selanjutnya masih tetap tidak hadir, baru kita buat SK yang akan ditanda tangani oleh ketua RT yang intinya nanti jika anggota yang tidak aktif meminta bantuan remaja karang taruna wajib mengisi kas karang taruna sesuai dengan ketentuan yang akan ditetapkan..bagaimana?”
OK
: “Iya saya setuju pendapat DN..”
DN
: “Yang lain bagaimana?”
RV,AN,IN
: “Iya setuju.”
Akhirnya semua anggota karang taruna setuju dengan pendapat DN dan akan mulai mendatangi satu per satu anggota karang taruna yang tidak aktif.
LAMPIRAN III PERMAINAN LEMPAR SPIDOL Permainan ini bertujuan menghangatkan suasana dan menghilangkan kekakuan antara peserta dan pemandu dan antar peserta sendiri. Pelajaran yang bisa diperik dari permainan ini adalah perlunya sikap hati-hati dan cepat tanggap. Langkah-langkah : 1) Mintalah semua peserta berdiri bebas di depan tempat duduk masing-masing. 2) Minta peserta bertepuk tangan ketika Anda melempar spidol ke udara, dan pada saat spidol Anda tangkap lagi dengan tangan, semua peserta serta merta diminta berhenti bertepuk tangan. Ulangi sampai beberapa kali. 3) Ulangi proses ke-2 dengan tambahan selain bertepuk tangan juga bersenandung (bergumam), misal : “Mmmmmm…!” 4) Ulangi proses ke-3 ini beberapa kali, dan setiap kali semakin cepat gerakannya, kemudian akhiri dengan satu anti klimaks : spidol Anda tidak dilambungkan, tetapi hanya melambungkan tangan seperti akan melambungkannya ke atas (gerak tipu cepat). Amati apakah peserta masih bertepuk tangan atau bergumam atau tidak. 5) Mintalah tanggapan dan kesan dari permainan tersebut.
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI IV A. Topik Permasalahan : Empati dalam Komunikasi B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi dan Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Minggu, 6 April 2014 (15.30-17.00 WIB) 2) Tempat : Ruang sekretariat CSM E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi yang akan dibahas, yaitu empati dalam komunikasi. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keempat akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi kelima dengan topik yang berbeda. Salatiga, 8 Mei 2014 Penulis
Shandra Setya Pancawati (132010025)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SESI IV
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Respon anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi Manfaat layanan Respon anggota kelompok Antusias anggota kelompok Catatan khusus :
Sangat Baik
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Menjalin Kerjasama dengan Orang Lain
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan cara menjalin kerjasama dengan orang lain (karakter rasa ingi tahu) 2. Anggota kelompok mampu melatih diri untuk menjalin kerjasama dengan orang lain (karakter peduli sosial) F. Sasaran Layanan
: AN, RV, OK, DN, IN
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Melakukan permainan yaitu permainan “Kapal Karam” agar tercipta suasana yang akrab
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu menjalin kerjasama dengan orang lain b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam
kelompok c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan yakni menjalin kerjasama dengan orang lain. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya. Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai. d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing
pemain
memerankan
perannya
berdasarkan
imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai dengan peranan yang dimainkannya. e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan
kelompok
penonton.
Diskusi
diarahkan
untuk
membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan)
H. Materi Layanan
: (terlampir)
I. Sumber
: Solichin. 2011. Tips Menjalin Kerjasama dengan Orang
Lain http://iyehsolichin.wordpress.com/2011/04/04/tips-menjalin-kerjasama-dengan-oranglain/. 4 Maret 2014 J. Metode
: sosiodrama (terlampir)
K. Waktu/Tanggal
: 1 x 60 menit / Rabu, 9 April 2014
L. Tempat Penyelenggaraan
: ruang sekretariat CSM
M. Penyelenggara Layanan
: Shandra Setya Pancawati
N. Alat dan Perlengkapan
: alat tulis, laptop, koran
O. Pihak yang Terlibat
:-
P. Anggaran
: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut
1. Penilaian Proses Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar observasi penilaian proses terlampir) 2. Penilaian Hasil : a. Laiseg : a) Jelaskan cara menjalin kerjasama dengan orang lain! b) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk menjalin kerjasama dengan orang lain? c) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? d) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang menjalin kerjasama dengan orang lain, apakah sudah mulai menjalin kerjasama tersebut. Panduan Wawancara : 1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam menjalin kerjasama? 2) Masalah apa yang timbul saat Anda menjalin kerjasama dengan orang lain? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam menjalin kerjasama dengan orang lain dan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Tindak Lanjut : a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif, peduli sosial
Salatiga, 9 Maret 2014 Penyelenggara Layanan
Shandra Setya Pancawati
LAMPIRAN I MATERI LAYANAN TIPS MENJALIN KERJASAMA DENGAN ORANG LAIN Berikut ini beberapa tips yang berpotensi mengembangkan kemampuan Anda untuk menjalin kerjasama dengan orang lain : 1. Mampu membaca, menerjemahkan, dan menggunakan bahasa tubuh orang lain. Contoh : Lawan bicara Anda mendengarkan pembicaraan Anda tanpa badannya menghadap, menandakan ia tidak tertarik dengan pembicaraan maupun kehadiran Anda, dll. 2. Menciptakan penampilan visual yang benar. Contoh: Sekalipun Anda telah berpakaian elegan dalam suatu meeting, namun Anda terlihat kaku dan tidak percaya diri, sehingga visualisasi Anda tidak segagah pakaian yang Anda pakai, maka pandangan orang terhadap Anda tidak sepadan dengan penampilan Anda. 3. Mampu mempengaruhi orang untuk memahami cara berpikir Anda. 4. Memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang untuk bekerja sama dengan Anda. 5. Menghargai dan berhubungan dengan orang yang berbeda kepribadian. 6. Mendengar, menghargai, dan menggunakan gaya berkomunikasi yang berbeda antara pria dan wanita.
LAMPIRAN II SOSIODRAMA DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA Pemain: 1. AN sebagai pembina karang taruna 2. OK sebagai ketua karang taruna yang lama 3. RV sebagai ketua karang taruna yang baru 4. DN sebagai bendahara karang taruna 5. IN sebagai sekretaris karang taruna
Ketua Karang Taruna Baru Anggota Karang Taruna CSM selesai melakukan re-organisasi kepengurusan karang taruna. Seluruh pengurus dikumpulkan guna melaksanakan rapat rutin karang taruna. Dalam kepengurusan tersebut, yang menjabat sebagai ketua Karang Taruna CSM adalah anggota yang masih tergolong cukup baru dalam karang taruna tersebut, yaitu RV. RV merasa masih kaku untuk memimpin dan bekerja sama dengan pengurus lain. Kemudian RV mendatangi OK, RV menceritakan permasalah yang dihadapinya, setelah cukup lama bercerita, OK memberikan pendapat dan tips untuk dapat menjalin kerja sama dengan orang lain. Akhirnya RV mengerti apa saja cara agar bisa menjalin kerja sama dengan orang lain. RV berlatih dengan memulai bekerja sama dengan orang-orang terdekatnya. Dan sekarang RV dapat memimpin rapat dengan baik dan dapat bekerja sama dengan seluruh pengurus karang taruna.
SKENARIO SOSIODRAMA Sore itu di ruang sekretariat CSM, seluruh pengurus inti karang taruna melaksanakan rapat rutin guna pembahasan kemajuan karang taruna. Hari itu RV memimpin rapat karang taruna. RV
: “Se…selamat sore rekan-rekan karang taruna.. Sebelumnya saya mohon maaf karena mengganggu waktu teman-teman.. maafin ya.. (sambil tertawa kecil). Di sini emm saya akan apa itu membahas kedatangan emm caleg yang pada pertemuan lalu apa itu menghadiri pertemuan rutin CSM.. Mungkin ada yang mau memberi apa itu masukan..”
AN
: “Maaf saya mau bertanya terlebih dahulu.. Dan mohon maaf juga karena kemarin saya tidak bisa hadir ya.. Maksudnya caleg itu ngapain..apa mengajak kerja sama atau bagaimana?”
RV
: “Iya Pak.. Caleg tersebut mengajak apa itu emmm melakukan kerja sama..”
N
: “Kerja sama dalam hal apa ya?”
OK
: “Saya coba bantu jelaskan ya mas RV?”
RV
: “Iya mas OK silahkan..”
OK
: “Jadi begini Pak, kemarin itu ada caleg dari salah satu partai yang rumahnya juga tidak jauh dari sini.. Beliau awalnya ingin bersilaturahim kepada anggota karang taruna. Namun beberapa hari yang lalu, saya dihubungi kembali oleh caleg tersebut dan belia mengajak untuk bekerja sama dengan beliau. Beliau mempunyai bisnis dalam hal pembayaran listrik dan kita diminta untuk mencoba mengikuti bisnis beliau tersebut. Dari itu kita bisa mendapatkan sedikit keuntungan yakni 2000 per nomor rekening dari caleg tersebut. Nah, di sini akan membahas apakah hal tersebut disetujui atau tidak melihat keadaan anggota karang taruna itu sendiri.”
AN
: “Oo begitu.. Jadi remaja diajak berlatih untuk berbisnis seperti itu?”
OK & RV
: “Iya Pak..”
AN
: ”Kalau menurut saya pribadi, hal itu boleh saja dilakukan.. Setidaknya remaja dapat belajar dalam hal tersebut.. Maaf, karena ini saya ada acara lain jadi tolong dibicarakan kepada pengurus inti bagaimana baiknya..”
Rapat terus berlanjut sampai waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB. Selesai rapat, RV mendekati OK, menceritakan permasalahan yang ia rasakan. RV
: “Mas OK….”
OK
: “Iya RV.. kenapa?”
RV
: “Mau cerita sedikit boleh gak mas?”
OK
: “Iya boleh, mau cerita apa?”
RV
: “Ini mas, aku mau cerita kok aku jadi susah gini ya mas buat ngomong dan bekerja sama dengan bendahara dan sekretaris.. Saya malu mas..dulu saya pernah suka sama DN..”
OK
: “Hahaha..ternyata itu permasalahannya?”
RV
: “Iya mas..saya juga sungkan kan saya yang paling muda..”
OK
: “Ooo gitu..kamu bisa coba memperhatikan ini RV.. Kamu bisa tau respon mereka dalam hal ini yang kamu ajak komunikasi, misalnya kalau lawan bicara kamu badannya gak hadap ke kamu, biasanya mereka gak tertarik sama pembicaraan maupun kehadiran kamu.. Terus, kamu juga harus percaya diri..gak usah malu, kan mereka teman kamu dari kecil juga kan.. Ooo iya gak usah malu berbicara sama perempuan , mudah kok..kamu cukup menghargai apa yang mereka katakana..jangan samakan bicara ke wanita sama bicara ke laki-laki.. Ke wanita pasti lebih lembut kan?hehehe..
RV
: “Oo gitu ya mas..aku coba deh..bisa gak ya..”
OK
: “Kamu pasti bisa RV..latihan dulu..bisa coba ngomong di depan cermin..atau sama temen deket..sama keluarga kamu..”
RV
: “Iya deh mas..nanti saya coba..sama adek dulu dirumah..”
OK
: “Oke RV..percaya diri itu perlu..tapi jangan over..hehe (sambil tertawa kecil)..”
RV berlatih untuk dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan wanita maupun dengan laki-laki.. Setelah beberapa lama berlatih, akhirnya RV dapat memimpin rapat dengan baik, berkomunikasi dengan baik, dan dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh pengurus karang taruna.
LAMPIRAN III PERMAINAN KAPAL KARAM Langkah permainan : Seluruh peserta atau “penumoang kapal” berdiri berdesakan di atas geladak kapal yang hampir tenggelam (dari potongan-potongan koran). Perlahan - lahan kapal tenggelam sehingga tempat berdiri semakin sempit. Fasilitator atau pembimbing menceritakan proses tenggelamnya kapal supaya peserta dapat sungguh-sungguh membayangkan berada di atas kapal itu dan memperkecil tempat berdiri dengan merobek lembaran-lembaran koran satu persatu. Tempat berdiri terusmenerus dipersempit. Para peserta harus saling menahan dan menolong. Permainan berakhir, jika keadaan tidak memungkinkan lagi bagi kelompok untuk berdiri atau kapal sudah karam.
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI V A. Topik Permasalahan : Menjalin Kerjasama dengan Orang Lain B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Rabu, 9 April 2014 (15.30-17.00 WIB) 2) Tempat : Ruang sekretariat CSM E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi yang akan dibahas, yaitu menjalin kerjasama dengan orang lain. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kelima akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a. F. Evaluasi 1) Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi keenam dengan topik yang berbeda. Salatiga, 8 Mei 2014 Penulis
Shandra Setya Pancawati (132010025)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SESI V
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Respon anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi Manfaat layanan Respon anggota kelompok Antusias anggota kelompok Catatan khusus :
Sangat Baik
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Berbagi Motivasi
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan cara berbagi motivasi kepada orang lain (karakter rasa ingi tahu) 2. Anggota kelompok mampu melatih diri untuk dapat berbagi motivasi (karakter peduli sosial) F. Sasaran Layanan
: AN, RV, OK, DN, IN
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Melakukan permainan yaitu permainan “Badai Berhembus” agar tercipta suasana yang akrab
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu berbagi motivasi b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok
c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan yakni mengenai berbagi motivasi. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya. Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai. d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing
pemain
memerankan
perannya
berdasarkan
imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai dengan peranan yang dimainkannya. e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan
kelompok
penonton.
Diskusi
diarahkan
untuk
membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain
membawakan perannya, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya. f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan)
H. Materi Layanan
: (terlampir)
I. Sumber
: Helianthusonfri, Jefferly. 2012. Cara-Cara Berbagi
Motivasi Kepada Orang lain http://blogmotivasi.com/cara-cara-berbagi-motivasi-kepada-orang-lain/ 4 Maret 2014 , 10.20 WIB J. Metode
: sosiodrama (terlampir)
K. Waktu/Tanggal
: 1 x 60 menit / Jum’at, 11 April 2014
L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati N. Alat dan Perlengkapan O. Pihak yang Terlibat P. Anggaran
: alat tulis, laptop :: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian Proses
Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. 2. Penilaian Hasil : a. Laiseg : 1) Jelaskan cara berbagi motivasi kepada orang lain! 2) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk berbagi motivasi kepada orang lain? 3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? 4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang berbagi motivasi kepada orang lain, apakah sudah mulai mencoba untuk berbagi motivasi tersebut. Panduan Wawancara : 1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam berbagi motivasi kepada orang lain? 2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda berbagi motivasi kepada orang lain? 3) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal berbagi motivasi kepada orang lain dan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Tindak Lanjut : a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif, peduli sosial Salatiga, 9 Maret 2014 Penyelenggara Layanan
Shandra Setya Pancawati
LAMPIRAN I MATERI LAYANAN CARA-CARA BERBAGI MOTIVASI KEPADA ORANG LAIN Berbagi adalah salah satu kebaikan yang sangat baik jika kita lakukan, termasuk berbagi motivasi. Berbagi motivasi memang sangat diperlukan, sebab dengan menginspirasi orang lain atau menjadikan diri orang lain semangat, bukan tidak mungkin rezeki kita akan ditambah oleh Yang Maha Kaya. Untuk itu, jika kita punya motivasi/semangat untuk ditularkan maka jangan ragu untuk membagikan motivasi tersebut kepada orang-orang di sekitar kita. Seiring dengan perkembangan teknologi maka berbagi motivasi tidaklah sulit, selagi semangat dan motivasi itu ada pada kita maka kita dapat dengan mudah membagikannya dengan orang lain. Berikut beberapa cara berbagi motivasi yang mungkin bisa teman-teman sekalian coba. 1. Dengan Tampil Penuh Semangat dan Optimis Kita itu dilihat dan dinilai berdasarkan apa yang kita pendarkan, jadi kalau kita orangnya tampak semangat, optimis, maka mudah-mudahan orang-orang akan menyukai kita. Nah tampil optimis dan penuh semangat juga bisa menjadi salah satu cara berbagi motivasi kepada orang lain. Dengan tampil penuh semangat dan optimis maka kita sudah memendarkan aura positif yang mudah-mudahan bisa menular ke orang lain, sehingga orang itu juga bisa semangat. 2. Berbagi Motivasi Lewat Tulisan di Blog Sekarang membuat blog sudah sangat mudah, siapapun kita asal mau dan terkoneksi ke internet maka kita pasti bisa membuat blog. Lewat sebuah blog kita bisa menulis artikel, nah melalui tulisan-tulisan artikel itulah kita bisa membagikan motivasi/semangat yang kita miliki. 3. Berbagi Motivasi Lewat Jejaring Sosial Keberadaan jejaring sosial yang ada di internet saat ini juga bisa kita manfaatkan untuk berbagi motivasi. 4. Berbagi Motivasi Lewat Seminar. Jika Anda adalah seorang pembicara, maka tidak ada salahnya jika Anda juga mencoba berbagi motivasi melalui media seminar yang Anda laksanakan. Jika motivasi yang Anda berikan menarik, mudah diserap maka jelas para peserta semianr Anda nantinya akan sangat menyukai seminar yang Anda bawakan. 5. Berbagi Motivasi Lewat Tulisan Anda suka menulis? Jika ya maka Anda juga bisa mencoba berbagi motivasi kepada orang-orang lewat tulisan Anda. Nah nanti tulisan Anda silakan dipublikasikan, entah itu melalui dunia nyata ataupun lewat internet.
LAMPIRAN II SOSIODRAMA DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA Pemain: 1. DN sebagai ketua karang taruna 2. RV sebagai senior karang taruna 1 3. OK sebagai anggota baru karang karuna 4. IN sebagai pembawa acara 5. AN sebagai senior karang taruna 2
Motivasi dari Senior Karang Taruna DN dan OK merupakan anggota baru dalam Karang Taruna CSM. Mereka sama-sama orang yang pendiam dan tidak banyak berbicara ketika mengikuti pertemuan rutin karang taruna. Padahal, di luar pertemuan tersebut, DN dan OK tidak terlihat pendiam. Ketika pertemuan rutin karang taruna, 2 senior Karang Taruna RV dan AN, hadir dan berniat memberikan motivasi bagi seluruh anggota Karang Taruna agar tetap berusaha menjaga kekompakkan antar anggota karang taruna. AN melihat DN dan OK yang terlihat paling diam diantara yang lain. Dengan pengalaman yang telah RV dan AN miliki, RV dan AN mulai memberikan motivasi dan menceritakan pengalaman ketika menjadi yunior di karang taruna. Sikap OK hampir sama seperti RV saat AN menjadi yunior. Mendengar cerita dan melihat sosok RV dan AN, OK tergerak hatinya untuk menjadi seperti AN maupun RV, yang sebelumnya pendiam namun sekarang menjadi sosok yang patut untuk dicontoh dalam berorganisasi. Begitupun dengan DN.
SKENARIO SOSIODRAMA Pada suatu malam ketika pertemuan rutin karang taruna dilaksanakan, hadir RV dan AN (senior karang taruna). Pertemuan rutin tersebut dimulai pukul 19.30 WIB dengan IN sebagai pembawa acara pada malam hari itu. IN
: “ Selamat malam teman-teman karang taruna.. Di sini saya akan membacakan susunan acara pada malam hari ini. Acara yang pertama adalah pembukaan, acara kedua sambutan tuan rumah, acara yang ketiga sambutan ketua karang taruna, acara keempat laporan kas dan tabungan CSM, acara kelima pembacaan notulen, acara keenam warna sari, acara yang ketujuh pembukaan arisan, acara kedelapan adalah kesimpulan dan penutup. Marilah kita buka acara kita pada malam hari ini dengan bacaan basmalah bersama-sama..”
Seluruh anggota : “Bismillahirrohman nirrohim” Acara demi acara berlanjut, sampai ke acara yang keenam yaitu warna sari. IN mempersilahkan RV dan AN untuk memberikan masukan demi kemajuan dan kekompakkan anggota karang taruna. IN
: “Acara selanjutnya adalah warna sari.. Saya persilahkan kepada mas AN maupun mas RV untuk memberikan masukannya kepada anggota karang taruna.”
AN
: “Baik, terima kasih atas waktunya yang diberikan kepada saya. Di sini saya hanya ingin berbagi pengalaman dalam berorganisasi. Kita sharing aja ya.. Dulu awal saya ikut karang taruna ini, kebetulan saya masuk karang taruna ini bersama mas RV, saya lebih banyak diam.. Maksudnya di sini tidak aktif dalam kegiatan karang taruna..ya hanya ikut-ikut saja..teman ngapain saya ikut, teman begini saya ikut, ikut arus aja.. Sampai akhirnya waktu itu saat SMA, saya ada tugas sekolah, saya harus mencari data mengenai organisasi di sekitar saya.. Guru saya bilang gak usah jauh-jauh, kalau di daerah tempat tinggalmu ada karang taruna, coba saja di situ.. Nah saya mulai mencari data mengenai karang taruna ini.. Dari sejarah, apa saja yang pernah dilakukan remaja karang taruna sebelumnya, dan saya mulai tertarik untuk aktif dalam karang taruna.. Guru saya juga pernah bilang, teori mengenai karang taruna memang ada tapi tidak bisa dipraktekkan dalam sekolah.. Prakteknya ya di sini, di sini kita belajar menjadi ketua, bendahara, sekretaris ataupun seksi-seksi yang lain, belajar bekerja sama, memecahkan masalah secara musyawarah.. Sering muncul kan di soal-soal tentang musyawarah.. Kalau kita tidak tau prakteknya, tidak akan melekat dipikiran kita..selesai tes atau ulangan, udah hilang..kalau ada prakteknya gini kan kita jadi ingat terus.. Iya tidak?”
Seluruh anggota : “Iya mas”
AN
: “Dan saya juga bersyukur, dari berlatih karang taruna ini, di kampus saya ikut organisasi kampus, saya juga mengikuti organisasi di lingkungan kota Salatiga ini.. Selain menambah pengalaman, kita juga akan punya banyak teman.. Misalnya kita ikut organisasi di tingkat kota, teman-teman kita juga dari berbagai daerah di kota Salatiga.. Itu tadi pengalaman saya berorganisasi..mungkin dari mas RV ada yang perlu ditambahkan?”
RV
: “Terima kasih untuk waktunya.. Cerita saya hamper mirip dengan cerita mas AN ya.. Tapi bedanya kalau mas AN aktif di karang taruna awalnya karena tugas sekolah, kalau saya mulai aktif karena dorongan dari orang tua saya.. Saat itu orang tua saya menjabat sebagai ketua RT di sini dan saya ditunjuk sebagai ketua karang taruna.. Kita ini kan hidup saling membutuhkan orang lain, dengan berkumpul seperti ini selain menjalin silaturahim juga lebih mendekatkan kita satu dengan yang lain.. Ini missal ya, kita ada acara, missal nikahan, kita pasti butuh orang lain untuk membantu kita..ya di sini manfaat kita berkumpul bersama anggota karang taruna, saat kita butuh, teman-teman karang taruna pasti akan membantu jika kita aktif dalam karang taruna, paling tidak ya hadir..dimulai dari kehadiran terlebih dahulu, baru mencoba bicara, mengutarakan pendapat.. sedikit saja dari saya..karena udah hamper jam 9 ya..”
Melihat sosok AN dan RV, dan mendengar cerita AN dan RV, OK tergerak untuk mengikuti apa apa yang diceritakan oleh AN dan RV.. OK ingin mencoba aktif dalam karang taruna dan aktif dalam organisasi di sekolahnya. DN
: “Terima kasih kepada mas AN dan mas RV yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk menghadiri pertemuan ini dan juga bersedia berbagi cerita.. Semoga dari cerita mas AN dan mas RV, anggota karang taruna yang lain dapat mengikuti jejak mas AN dan mas RV..”
AN & RV
: “Iya sama-sama”
DN
: “Acara saya kembalikan kepada pembawa acara.”
IN
: “Baik, acara selanjutnya adalah pembukaan arisan.. Untuk pertemuan bulan depan di rumah Sdr. OK..kita tutup acara pada malam hari dengan bacaan hamdalah bersama..”
Seluruh anggota : “Alhamdulillah hirobbil alamiin..”
LAMPIRAN III PERMAINAN BADAI BERHEMBUS Strategi ini merupakan icebreaker yang dibuat cepat yang membuat para peserta latihan bergerak tertawa. Strategi tersebut merupakan cara membangun team yang baik dan menjadikan para peserta lebih mengenal satu sama lain. Langkah-langkah : 1) Aturlah kursi-kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi yang telah disediakan. 2) Jelaskan kepada peserta aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akan bertindak sebagai angin. 3) Pemandu sebagai angin akan mengatakan “angin berhembus kepada yang memakai, misal : kacamata” 4) Perserta yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemandu sebagai angin ikut berebut kursi. 5) Akan ada satu orang peserta yang tadi berebut kursi tidak kebagian tempat duduk. Orang inilah yang menggantikan pemandu sebagai angin. 6) Lakukan putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin harus mengatakan “angin berhembus kepada yang….” (sesuai karakteristik peserta, misal : baju hitam, dll).
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI VI
A. Topik Permasalahan : Berbagi Motivasi B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Jum’at, 11 April 2014 (15.30-17.00 WIB) 2) Tempat : Ruang sekretariat CSM E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi yang akan dibahas, yaitu berbagi motivasi. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keenam akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a. F. Evaluasi 1. Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi ketujuh dengan topik yang berbeda. Salatiga, 8 Mei 2014 Penulis
Shandra Setya Pancawati (132010025)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SESI VI
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Respon anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi Manfaat layanan Respon anggota kelompok Antusias anggota kelompok Catatan khusus :
Sangat Baik
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Berpikir Positif
B. Bidang Bimbingan
: Pribadi, Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan makna dan manfaat berpikir positif (karakter rasa ingi tahu) 2. Anggota kelompok mampu membiasakan diri untuk berpikir positif (karakter giat bekerja) F. Sasaran Layanan
: AN, RV, OK, DN, IN
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Melakukan permainan yaitu permainan “Imajinasi” agar tercipta suasana yang akrab
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu berpikir positif b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok
c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan yakni mengenai berpikir positif. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan dimainkan. b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan kedua-keduanya. c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya. Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai. d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing
pemain
memerankan
perannya
berdasarkan
imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai dengan peranan yang dimainkannya. e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan
kelompok
penonton.
Diskusi
diarahkan
untuk
membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain
membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara
pemecahan
masalah,
dan
kesan-kesan
pemain
dalam
memainkan perannya. f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan)
H. Materi Layanan
: (terlampir)
I. Sumber
: Hernendi, Beni. 2012. Manfaat Berpikir Positif.
http://benihernedi.blogspot.com/2012/11/manfaat-berfikir-positive-husnu.html?m=1 1 Maret 2014 , 13.50 WIB J. Metode
: sosiodrama (terlampir)
K. Waktu/Tanggal
: 1 x 60 menit / Sabtu, 12 April 2014
L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati N. Alat dan Perlengkapan O. Pihak yang Terlibat P. Anggaran
: alat tulis, laptop :: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian Proses Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.
2. Penilaian Hasil : a. Laiseg : 1) Jelaskan makna dan manfaat berpikir positif! 2) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk membiasakan diri berpikir positif? 3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? 4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang berpikir positif, apakah sudah mulai membiasakan diri berpikir positif dalam berbagai hal. Panduan Wawancara : 1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam usaha untuk membiasakan diri berpikir positif? 2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda mencoba untuk membiasakan diri berpikir positif? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal menghargai perbedaan pendapat dan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Tindak Lanjut : a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : giat bekerja, kreatif Salatiga, 9 Maret 2014 Penyelenggara Layanan
Shandra Setya Pancawati
LAMPIRAN I MATERI LAYANAN MANFAAT BERPIKIR POSITIF Sikap mencerminkan dari kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup kita. Sikap yang baik dimulai dengan berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran penting dalam pembentukkan setiap individu. Kekuatan berpikir positif merupakan unsur yang terpenting dalam menciptakan jenis kehidupan Anda. Sikap positif membantu Anda dalam mengatasi masalah kehidupan sehari-hari. Sebuah pandangan yang positif dapat membantu Anda untuk mengatasi situasi stres dan dapat mengubah hidup Anda jauh lebih baik. Berikut ini beberapa manfaat dari berpikit positif : 1. Mengatasi stress Berpikir positif membantu Anda mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif, mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi stres. Ketika mengembangkan sikap positif, Anda bisa mengontrol hidup Anda dengan baik. 2. Menjadi lebih sehat Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya. Ketika Ada mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian, bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka Anda akan merasakan kesejahteraan. Dan ini berarti Anda tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir negatif lebih muda terkena depresi. 3. Percaya diri Dengan berpikir positif, maka Anda lebih percaya diri dan tidak untuk menciba menjadi orang lain. Jika Anda tidak percaya diri Anda tidak akan pernah mendaptkan kehidupan yang lebih baik. 4. Bisa mengambil keputusan yang benar Berpikir positif mencegah Anda memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang bodoh yang kemudian Anda sesali. Berpikir positif membuat Anda memilih keputusan dengan cepat. 5. Meningkatkan fokus Menggunakan pikiran positif membantu Anda lebih fokus saat menghadapi masalah. Jika Anda berpikir negatif akan membuang-buang waktu, dan energi Anda. 6. Bisa mengatur waktu lebih baik
Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik, Anda akan lebih terorganisir. Ini akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak waktu untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai. Lebih sukses dalam hidup : Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus Anda dan lebih bisa mengatur waktu dengan baik tetapi mengarahkan Anda pada kebahagian dan keberhasilan saat mengubah hidup Anda. 7. Memiliki banyak teman Ketika berpikir positif, Anda akan menarik perhatian orang-orang dan ketika orang-orang tersebut dekat dengan Anda mereka akan merasa nyaman. 8. Menjadi pemberani Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan rasa takut. Keberanian berasal dari kenyataan bahwa Anda tetap positif Anda akan tahu bahwa apapun yang terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat menghadapinya. 9. Hidup lebih bahagia Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa Anda bahagia menjadi diri Anda sendiri dan tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika Anda memiliki semangat berpikir positif, Anda selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan kesuksesan finansial. Tips agar Anda selalu berpikiran positif : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
Jadilah optimis dan mengharapkan hasil yang baik dalam segala situasi. Cari alasan untuk tersenyum lebih sering. Visualisasikan hanya apa yang Anda inginkan terwujud Libatkan diri Anda dalam kegiatan rekreasi menyenangkan. Baca kutipan yang inspirasional. Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga setidaknya tiga kali seminggu. Bergaulah dengan orang yang selau berpikir positif. Seseorang yang berpikir positif tahu bagaimana menangani situasi yang buruk lebih baik daripada siapa pun. Dan ingat, keberhasilan terjadi kepada mereka yang percaya diri! eits..... banyak banyak bersyukur ya.....
LAMPIRAN II SOSIODRAMA DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA Pemain: 1. IN sebagai anggota karang taruna 2. RV sebagai bendahara karang taruna 3. AN sebagai ketua karang taruna 4. OK sebagai anggota karang taruna 5. DN sebagai anggota karang taruna
Kesalah Pahaman Pertemuan rutin karang taruna dilaksanakan di rumah IN dan membahas mengenai usaha karang taruna berjualan stiker kepada warga desa. RV diberikan kepercayaan untuk mengelola keuangan dan penjualan stiker tersebut. Dalam laporannya, semua stiker terjual. Tetapi uang yang terkumpul tidak sesuai dengan jumlah stiker yang terjual. IN dan DN yang duduk bersebelahan mulai membicarakan RV. Mereka mengatakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, mereka berkata bahwa uang penjualan stiker pasti diambil oleh RV. Mendengar pembicaraan IN dan DN, AN meminta RV untuk meneliti kembali laporan penjualan stiker. Setelah beberapa lama meneliti, ternyata permasalah ditemukan. Salah satu anggota Karang Taruna (OK) sudah membawa pulang stiker tetapi lupa belum membayar stiker tersebut karena orangtuanya diluar kota dan dia belum mempunyai uang untuk membayar stiker tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, AN meminta IN dan DN untuk meminta maaf kepada RV karena telah berburuk sangka kepada RV. AN juga memberikan sedikit pandangan mengenai manfaat berpikir positif.
SKENARIO SOSIODRAMA Pertemuan rutin karang taruna dilaksanakan di rumah IN. Pertemuan kali ini membahas mengenai penjualan stiker. AN meminta RV untuk melaporkan hasil penjualan stiker. AN : “Kepada RV saya persilahkan untuk melaporkan hasil penjualan stiker kemarin..” RV : “Iya mas..Semua stiker yang saya bawa kemarin sejumlah 23 stiker telah laku terjual..dan ini uang yang sudah terkumpul.. Ini, bisa dihitung terlebih dahulu..” AN : “Baik, saya hitung ya..” Ketika dihitung, ternyata uang yang terkumpul kurang.. AN : “Maaf RV, ini uangnya hanya sebesar Rp.73.500,00..kamu bawa 23 kan?” RV : “Iya mas..” AN : “Harusnya Rp.80.500,00 ya?” RV : “Iya mas..kemarin saya hitung sudah benar laku semua..” IN dan DN yang duduk bersebelahan mulai membicarakan RV. Mereka berbisik-bisik mengatakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi. IN : “Paling uangnya dibuat jajan..” DN : “Iya itu..paling buat uang lelah karena dia udah jualin stikernya..” Mendengar pembicaraan IN dan DN, AN meminta RV untuk meneliti kembali laporan penjualan stiker tersebut. Setelah beberapa lama, akhirnya ditemukan permasalahannya. RV : “Maaf mas AN, ternyata ini kemarin OK mengambil 2 stiker dan belum dibayar.. Karena waktu saya ke sana orang tuanya sedang pergi dan OK sendiri belum mempunyai uang untuk membayar..benar kan OK?” OK : “Oo iya aku lupa..maaf RV.. aku bener-bener lupa.. tadi pagi sebenarnya aku mau ke rumahmu buat bayar, tapi kelupaan..maaf ya..” Setelah mendengar penjelasan OK, IN dan DN merasa bersalah dan ingin meminta maaf kepada RV karena telah menuduh yang bukan-bukan. IN : “RV maaf ya, tadi aku sama DN sempet mikir yang gak-gak sama kamu..” DN : “Iya RV, maafin kita ya..” RV : “Iya IN, DN gak papa kok..saya maafkan..(sambil tersenyum)..” AN : “Nah jadi jangan berburuk sangka terlebih dahulu ya.. kita lihat dulu bukti-bukti yang ada.. (sambil tersenyum).. Karena kalau terlalu sering berpikiran negatif, apa-apa nanti dipikir jelek terus.. Orang yang mau berbuat baik kepada kita, bisa jadi enggan berbuat baik karena kita selalu berpikir negatif terhadap orang lain.. Iya gak?” Seluruh anggota : “Iya mas..” AN : “Baiklah kalau begitu, mari kita tutup acara pada malam hari ini..Assalamu’alaikum Wr.Wb..” Seluruh anggota : “Wa alaikum salam Wr.Wb..”
LAMPIRAN III PERMAINAN IMAJINASI Langkah - langkah : 1) Pemandu memperkenalkan permainan yang akan dilakukan. 2) Anggota diminta untuk menutup mata. Pemandu memperkenalkan latihan relaksasi yang akan membersihkan pikiran - pikiran yang ada sekarang dari benak anggota 3) Ketika anggota merasa rileks, anggota diberikan sebuah imaji untuk mereka bentuk. Saran sarannya meliputi: pengalaman masa depan, persoalan untuk dipecahkan, sebuah proyek yang menanti untuk dikenakan. 4) Sewaktu menggambarkan imajinya, berikan selang waktu hening secara reguler agar anggota dapat membangun imaji visual mereka sendiri. Buatlah pertanyaan yang mendorong penggunaan semua indera, semisal; seperti apakah rupanya? siapa yang kamu lihat? apa yang mereka lakukan? apa yang kamu rasakan? 5) Akhiri pengarahan imaji dan instruksikan anggota untuk mengingat imaji mereka. 6) Perintahkan anggota untuk menggambarkan hasil imajinya dalam selembar kertas.
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI VII A. Topik Permasalahan : Berpikir Positif B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Sabtu, 12 April 2014 (15.30-17.00 WIB) 2) Tempat : Ruang sekretariat CSM E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi yang akan dibahas, yaitu berpikir positif. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi ketujuh akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a. F. Evaluasi 1. Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi kedelapan dengan topik yang berbeda. Salatiga, 8 Mei 2014 Penulis
Shandra Setya Pancawati (132010025)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SESI VII
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Respon anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi Manfaat layanan Respon anggota kelompok Antusias anggota kelompok Catatan khusus :
Sangat Baik
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING A. Topik Permasalahan
: Menghargai Perbedaan Pendapat
B. Bidang Bimbingan
: Sosial
C. Jenis Layanan
: Bimbingan Kelompok
D. Fungsi Layanan
: Pemahaman, Pemeliharaan
E. Tujuan Layanan
:
1. Anggota kelompok mampu menjelaskan makna menghargai perbedaan pendapat (karakter rasa ingi tahu) 2. Anggota kelompok mampu memperbaiki sikap untuk lebih menghargai perbedaan pendapat (karakter cinta damai) F. Sasaran Layanan
: AN, RV, OK, DN, IN
G. Uraian Kegiatan No 1
Uraian Kegiatan Tahap Pembentukan a. Pembentukan kelompok b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan e. Melakukan permainan “Berdirilah Jika” agar tercipta suasana yang akrab
2
Tahap Peralihan a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang akan ditempuh pada tahap kegiatan b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan
3
Tahap Kegiatan a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu menghargai perbedaan pendapat b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam kelompok
c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut : a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan yakni menghargai perbedaan pendapat. Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan perana yang akan dimainkan. b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing peran, atau usulan dari anggota kelompok yang lain. c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya. Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai. d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan. Masing-masing
pemain
memerankan
perannya
berdasarkan
imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai dengan peranan yang dimainkannya. e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapantanggapan
kelompok
penonton.
Diskusi
diarahkan
untuk
membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara
pemecahan
masalah,
dan
kesan-kesan
pemain
dalam
memainkan perannya. f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan permainan atau tidak. 4
Tahap Pengakhiran a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan beberapa pertanyaan. b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan kelompok akan diakhiri c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada anggota kelompok d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan bimbingan kelompok e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri f. Perpisahan (jabat tangan)
H. Materi Layanan
: (terlampir)
I. Sumber
: Menghargai Perbedaan Pendapat.
http://artikelmotivasi.blogspot.com/2008/04/menghargai-perbedaanpendapat.html?m=1 1 Maret 2014 , 13.40 WIB J. Metode
: sosiodrama (terlampir)
K. Waktu/Tanggal
: 1 x 60 menit / Minggu, 13 April 2014
L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati N. Alat dan Perlengkapan O. Pihak yang Terlibat P. Anggaran
: alat tulis, laptop :: Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)
Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut 1. Penilaian Proses Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. 2. Penilaian Hasil :
a. Laiseg : 1) Jelaskan makna menghargai perbedaan pendapat! 2) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk lebih menghargai perbedaan pendapat? 3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut? 4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut? b. Laijapen : Wawancara kepada anggota kelompok tentang menghargai perbedaan pendapat, apakah sudah mulai mencoba untuk lebih menghargai prbedaan pendapat. Panduan Wawancara : 1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam usaha untuk lebih menghargai perbedaan pendapat? 2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda mencoba untuk lebih menghargai perbedaan pendapat? 3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut? c. Laijapang : Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal menghargai perbedaan pendapat dan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Tindak Lanjut : a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda. b. Memberikan skala komunikasi interpersonal untuk mengetahui perkembangan komunikasi interpersonal anggota kelompok setelah diberikan layanan. R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif, cinta damai Salatiga, 9 Maret 2014 Penyelenggara Layanan
Shandra Setya Pancawati
LAMPIRAN I MATERI LAYANAN MENGHARGAI PERBEDAAN PENDAPAT Suatu kejadian perbedaan pendapat dengan rekan kerja yang terjadi pada saat bekerja telah membuat saya sedikit berfikir untuk dapat berintropeksi diri dari kesalahan, keakuan dan sedikit ego diri. Terkadang kita sebagai manusia merasa kita yang paling benar, dan kita mungkin pernah meremehkan pendapat, atau saran dari orang, terutama dari orang yang kita anggap lebih rendah status sosialnya, atau seorang yang baru kita kenal. Kerap ketika kita menjadi seorang pemimpin sering muncul keangkuhan pribadi dalam menerima pendapat dan kritik, dan kita meremehkan anak buah, padahal seseorang disebut pemimpin jika dia memiliki anak buah. Sering juga kita mengabaikan hati nurani, dalam pengambilan keputusan, sebenarnya perbedaan pendapat adalah suatu anugrah yang patut disyukuri, karena dengan perbedaan pendapat kita bisa memiliki banyak pilihan keputusan, atau alternative penyelesaian masalah. Sering kita sakit hati ketika ide atau gagasan kita tidak diterima oleh sahabat, rekan kerja, rekan bisnis, keluarga, dan suatu hubungan interaksi sosial lainnya. Coba kita berfikir positif jika pendapat kita belum dipakai, mungkin pendapat orang lain lebih tepat untuk meyelesaikan permasalahan. Dengan kita bisa menerima pendapat atau pandangan orang lain, dan tidak memaksakan kehendak, adalah cermin dari kedewasaan, kebijaksanaan dari seseorang. Seseorang yang sudah berpribadi matang, cenderung akan menghargai pendapat orang lain, dan orang yang belum dewasa akan cenderung memaksakan keakuaanya. Saat persaingan dunia kerja, atau sebagai penunjukan keeksistensian seseorang, terkadang sesorang dengan tak mau mengalah ingin pendapatnya dihargai, dan diakui sebagai ide miliknya. Sering saya lihat karena perbedaan pendapat orang berkelahi fisik, atau saling mendendam dan berniat untuk saling menjatuhkan. Hal tersbut kurang lah bermanfaat, yang terjadi adalah suatu kerusakan, dan sikap saling memusuhi. Seperti sifat asli bangsa Indonesia yang suka bermusyawarah untuk mufakat yang saat ini sudah jauh ditinggalkan, dengan banyaknya pendapat berbeda juga bisa menginspirasi munculnya ide baru hasil penggabungan visi beberapa orang yang ada. Jadi kenapa tidak kita bergabung bersama untuk mendapat ide yang lebih baik, atau menghargai ide orang lain saat ide kita tidak diterima. Tetapi kita juga janganlah congkak ketika ide kita diterima. Mari kita saling menghargai perbedaan pendapat diantara kita. Karena manusia terdiri dari banyak pemikiran. Dan mari kita buat perbedaan menjadi hal yang menyatukan. " Bersifat lapang dada saat ide kita tidak diterima adalah sebuah proses kematangan diri " " Menghargai perbedaan pendapat adalah sangat bijaksana"
LAMPIRAN II SOSIODRAMA DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA Pemain: 1. AN sebagai ketua karang taruna 2. DN sebagai anggota baru karang taruna 3. IN sebagai anggota lama karang taruna 4. OK sebagai anggota lama karang taruna 5. RV sebagai anggota baru karang taruna
MENGHARGAI PERBEDAAN PENDAPAT Malam itu ketika pertemuan rutin Karang Taruna dilaksanakan, 2 anggota baru Karang Taruna hadir dalam pertemuan. Mereka adalah DN dan RV. Pertemuan rutin membahas tentang rencana kegiatan untuk merayakan ulang tahun karang taruna yang ke 22. IN memberikan pendapat untuk merayakan ulang tahun karang taruna dengan membuat nasi tumpeng di rumah salah satu anggota karang taruna. Sementara DN memberikan pendapat untuk merayakan ulang tahun karang taruna dengan berekreasi ke luar kota. Sempat terjadi ketegangan ketika hampir setengah dari jumlah anggota karang taruna setuju dengan pendapat DN. Beberapa anggota karang taruna yang tidak setuju mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan pemborosan, baik waktu maupun materi. Sebagai ketua Karang Taruna, AN mencoba menengahi perbedaan pendapat yang terjadi antar anggotanya. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk merayakan ulang tahun karang taruna dengan berekreasi ke luar kota dengan catatan tidak terlalu jauh dan tidak memakan banyak waktu maupun materi, dan juga akan membuat nasi tumpeng untuk dimakan bersama ketika berada pada tempat rekreasi tersebut.
SKENARIO SOSIODRAMA Setiap sebulan sekali diadakan pertemuan rutin karang taruna. Kegiatan malam karang taruna hari ini membahas mengenai rencana ulang tahun karang taruna yang ke 22. Seperti tahun sebelumnya 2 bulan sebelum acara ulang tahun, semua anggota karang taruna dikumpulkan untuk memberikan ide dalam perayaan ulang tahun karang taruna. AN
: “Terima kasih untuk semua yang telah hadir di sini, malam hari ini kita berkumpul di sini dalam rangka membahas perencanaan menyambut ulang tahun karang taruna kita ini yang ke 22. Demi kelancaran, saya membutuhkan ide dari teman-teman semua untuk memberikan pendapat mengenai perayaan ulang tahun nanti.”
IN
: “Saya mempunyai ide, bagaimana jika perayaan ulang tahun karang taruna dengan membuat nasi tumpeng. Itu menandakan syukuran karena sampai sekarang kegiatan karang taruna masih ada dan berjalan lancar.”
OK
: “Kalau syukuran tempatnya dimana?”
IN
: “Mungkin seperti tahun lalu, di depan rumah Bapak Yudi atau di rumah anggota karang taruna yang kebetulan ketempatan arisan..Kita tinggal memberikan sebagian kas, minta tolong untuk dimasakkan sekalian atau mungkin bisa pesan.”
DN
: “Kalau menurut saya bagaimana kalau kita mengadakan rekreasi ke luar kota, sekalian menjalin kekompakan di karang taruna kita. Karena saya merasa kita belum pernah melakukan hal itu.”
IN
: “Jika kita mengadakan rekreasi, apalagi keluar kota hanya pemborosan saja. Tidak hanya materi dan waktu kita juga tersita.”
OK
: “Tapi menurut saya, saya rasa uang kas dalam karang taruna cukup. Apalagi kita juga tidak terlalu jauh rekreasinya. Dan untuk masalah waktu juga dilaksanakan saat hari minggu. Saya rasa tidak masalah karena anak-anak sekolah juga libur.
IN
: “Tetapi, tidak semudah itu, kita harus memikirkan transportasi, menyiapkan makanan”
RV
: “Benar juga kata mbak IN..”
AN
: “Baik kita mendapatkan dua usulan yang pertama dari IN bahwa perayaan karang taruna dengan nasi tumpeng dan DN mempunyai usulan untuk mengadakan rekreasi di luar kota. Mungkin ada usulan lain sebelum kita akan memutuskan?”
RV
: “Kalau saya lebih setuju mengadakan nasi tumpengan saja, karena lebih efisien. Terlebih kita juga tidak dipusingkan dengan urusan transportasi dan konsumsi. Apalagi siapa yang akan mengurusi hal-hal seperti itu.”
AN
: “Baik, itu tadi ada usulan dari RV, mungkin OK bisa memberikan tanggapan atau pendapatnya.”
OK
: “Kalau saya ikut-ikut saja, mana yang paling banyak dipilih.”
IN
: “Kok gitu, gak usah malu jika mau ngasih usulan. Kamu harus latihan memberikan pendapat.”
OK
: “Hehe..iya..”
AN
: “Sepertinya hanya ada 2 masukan, sekarang saya tanya ke teman-teman kita pilih yang mana? Yang setuju untuk rekreasi tunjukan jari!”
Lebih dari setengah anggota karang taruna tunjuk jari.. Mereka setuju untuk berekreasi. AN
: “Ternyata sebagaian besar memilih untuk rekreasi tetapi ada juga yang memilih untuk membuat nasi tumpengan.”
RV
: “Kalau menurut saya harus ada tumpengan sekalian buat keselamatan kita.”
AN
: “Baik..karena saya rasa ini semua mempunyai ide-ide bagus, dan tanggapan juga bermacam-macam. Dan saya rasa uang kas kita sangat cukup untuk melakukan ke dua usulan itu. Bagaimana kalau kita dakan dua-duanya saja?”
OK
: “Setuju..”
RV
: “Setuju”
AN
: “Sebelum kita melakukan rekreasi, bagaimana kalau kita membuat nasi tumpeng.. bagaimana? Karena menurut saya uangnya cukup apalagi kita tidak rekreasi terlalu jauh. Apalagi kalau ada nasi tumpeng, buat syukuran dan keselamatan saja sebelum berpergian. Bagaimana?apa semua setuju?”
Seluruh anggota : “Setuju..”
LAMPIRAN III PERMAINAN BERDIRILAH JIKA…. Langkah-langkah : 1) Minta semua peserta untuk duduk membentuk lingkaran, lalu pemandu berdiri di tengah. 2) Jelaskan kepada peserta bentuk permainannya, yaitu setiap pemandu mengucakan kalimat, peserta mengucapkan kalimat, peserta diminta berdiri apabila kalimat itu sesuai dengan dirinya, misal : “keluarga saya adalah keluarga pedagang”, dll. 3) Ucapkan kalimat-kalimat yang relevan dengan peserta (jangan sampai ada peserta yang tidak berdiri) 4) Setelah selesai, mintalah seluruh peserta untuk memperkenalkan nama, asal, dan hal yang berkenaan dengan dirinya secara singkat.
LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI VIII A. Topik Permasalahan : Menghargai Perbedaan Pendapat B. Spesifikasi Kegiatan 1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial 2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok 3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN D. Pelaksanaan Layanan 1) Waktu : Minggu, 13 April 2014 (15.30-17.00 WIB) 2) Tempat : Ruang sekretariat CSM E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi yang akan dibahas, yaitu menghargai perbedaan pendapat Selanjutnya pelaksanaan kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedelapan akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a. F. Evaluasi 1. Cara penilaian Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir) 2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan. G. Tindak Lanjut : Memberikan skala komunikasi interpersonal untuk mengetahui perkembangan komunikasi interpersonal anggota kelompok setelah diberikan layanan. Salatiga, 8 Mei 2014 Penulis
Shandra Setya Pancawati (132010025)
LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK SOSIODRAMA SESI VIII
Lembar Observasi Penulis Aspek yang diobservasi
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Antusias anggota kelompok Partisipasi anggota kelompok Respon anggota kelompok Kelancaran layanan Suasana layanan Catatan khusus :
Lembar Observasi Kelompok Penonton Aspek yang diobservasi Manfaat layanan Respon anggota kelompok Antusias anggota kelompok Catatan khusus :
Sangat Baik