SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN METODE FUZZY MADM TOPSIS PADA SMP NEGERI 6 SUKOHARJO
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Noor Arifah Hidayati 14.21.0797
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN BEASISWA DENGAN METODE FUZZY MADM TOPSIS PADA SMP NEGERI 6 SUKOHARJO Noor Arifah Hidayati1), Sudarmawan2), 1,2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :
[email protected]),
[email protected]) terbaik. Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) mampu memperhitungkan segala kriteria yang mendukung pengambilan keputusan guna membantu, mempercepat dan mempermudah proses pengambilan keputusan. Pada SMP Negeri 6 Sukoharjo Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Beasiswa sangat diperlukan guna membantu panitia seleksi penerimaaan beasiswa dalam menyeleksi siswa-siswi yang memenuhi syarat masuk dalam daftar penerima beasiswa. 1.2 Rumusan Masalah Penulis mempermudah penyusunan ini dengan merumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana cara membangun aplikasi Sistem Pendukung Keputusan dalam seleksi penerimaan beasiswa dengan menggunakan fuzzy MADM Topsis di SMP Negeri 6 Sukoharjo? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penulisan skripsi ini Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Beasiswa dengan Metode Fuzzy Madm Topsis di SMP Negeri 6 Sukoharjo yang mampu : 1. Mengolah data siswa 2. Mengolah data kriteria 3. Mengolah data bobot 4. Menentukan siswa yang lolos seleksi penerimaan beasiswa berdasarkan perankingan 5. Mencetak laporan hasil seleksi penerimaan beasiswa 1.4 Metode Pengumpulan Data Dalam rangka untuk mengumpulkan data yang diperlukan, penulis menggunakan beberapa metode yaitu: 1.4.1 Metode Observasi Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan observasi pada instansi sekolah yang terkait yaitu SMP Negeri 6 Sukoharjo dengan cara melakukan pengamatan langsung tentang cara seleksi penerimaan beasiswa pada SMP Negeri 6 Sukoharjo. 1.4.2 Metode Wawancara Penulis mengumpulkan data dengan cara mewawancarai atau menanyakan langsung kepada pihak panitia seleksi penerimaan beasiswa mengenai informasi yang menyangkut penelitian yang sedang dilakukan. 1.4.3 Metode Studi Pustaka Penulis memperoleh data-data dari beberapa hasil penelitian orang lain dengan cara mempelajari dan membaca yang berhubungan dengan ruang lingkup permasalahan guna menunjang keberhasilan Skripsi ini. Selain itu penulis juga menggunakan beberapa sarana
Abstract - The selection process in determining scholarship recipients at Junior High School 6 Sukoharjo still having problems. In the field is still found to be less precise distribution of scholarships by comparing conventional systems still or manually. In addition, decision makers can not see the criteria for the scholarship together. In computer science there is a system that can help decision makers to address the issues that are semi-structured or unstructured namely decision support system. In a Decision Support System There are various methods one of which MADM method TOPSIS. MADM TOPSIS is one method of fuzzy multi-attribute decision-making. This method has a concept which was chosen the best alternative not only has the shortest distance from the positive ideal solution, but it also has the longest distance from the negative ideal solution. By looking at the problems that exist in decision making grantee election, a decision support system using MADM TOPSIS method is appropriate for use in aiding decision-making to determine the scholarship recipients. Expected results of this study can assist decision makers in determining the recipients. Keywords: Selection, Scholarship, Decision Support Systems, MADM TOPSIS method. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang SMP Negeri 6 Sukoharjo telah memiliki program pemberian beasiswa yang diperuntukkan bagi siswa yang kurang mampu secara ekonomi, yang mana beasiswa tersebut hanya terbatas untuk kalangan siswa tertentu yang memenuhi kriteria yang layak untuk mendapatkannya. Akan tetapi, dalam melakukan seleksi penerimaan beasiswa tersebut tentu akan mengalami kesulitan karena banyaknya pelamar beasiswa dan banyaknya kriteria yang digunakan untuk menentukan keputusan yaitu penghasilan orang tua, nilai raport, jumlah tanggungan dan jumlah saudara kandung. Panitia harus memilih satu persatu berkas yang ada sehingga hal ini sangatlah tidak efektif. Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Penerima Beasiswa di SMA Negeri 6 Pandegelang oleh Heri Sulistiyo (2011)[1]. Pada penelitian tersebut, sistem yang dibangun untuk membantu kerja tim penyeleksi beasiswa melakukan penyeleksian beasiswa dengan metode Fuzzy Multiple Attribute Decision Making dan metode Simple Additive Weighting(SAW) untuk menentukan perhitungan sehingga akan didapat alternatif
1
untuk mengumpulkan data yaitu dari berbagai artikel offline maupun online (Internet).
2.4 UML (Unified Modeling Language) The Unifed Modeling Language adalah seperangkat aturan dan notasi untuk spesifikasi sistem perangkat lunak, dikelola dan dibuat oleh Object Management Group. Notasi ini menyediakan satu set elemen grafis untuk pemodelan sistem.
2. Landasan Teori 2.1 Sistem Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orangorang yang betul-betul ada dan terjadi. 2.2 Komponen-Komponen Sistem Pendukung Keputusan Secara umum Sistem Pendukung Keputusan dibangun oleh tiga komponen yaitu database management, model base dan software system atau user interface. 1. Database Management Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS). 2. Model Base Merupakan suatu model yang merepresentasikan permasalahan kedalam format kuantitatif sebagai dasar simulasi atau pengambilan keputusan, termasuk didalamnya tuuan dari permasalahan, komponen-komponen terkait dan hal terkait lainnya. 3. User Interface atau Pengelolaan Dialog Merupakan penggabungan antara dua komponen sebelumnya yaitu Database Management dan Model Base yang disatukan dalam komponen ketiga (user interface), setelah sebelumnya dipresentasikan dalam bentuk model yang dimengerti komputer. User Interface menampilkan keluaran sistem bagi pemakai dan menerima masukan dari pemakai kedalam Sistem Pendukung Keputusan. 2.3 Logika Fuzzy Menurut Djunaidi dkk (2005) pada prinsipnya himpunan fuzzy adalah perluasan himpunan crisp, yaitu himpuna yang membagi sekelompok individu kedalam dua kategori yaitu anggota dan bukan anggota. Menurut Kusuma Dewi dkk (2006) pada dasarnya ada tiga pendekatan untuk mencari nilai bobot atribut, yaitu pendekatan subjektif, pendekatan objektif, dan pendekatan integrasi berdasarkan subjektifitas dari para pengambil keputusan, sehingga beberapa faktor dalam proses perangkingan alternatif bisa ditentukan secara bebas. Sedangkan pada pendekatan objektif, nilai bobot dihitung secara matematis sehingga mengabaikan subyektifitas dari pengambil keputusan. Salah satu metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah Fuzzy Multiple Atribute Decision Making adalah TOPSIS( Technique for Orders Perference by Similarity to ideal Solution).
2.4.1 Use Case Diagram Use case adalah metode berbasis teks untuk menggambarkan proses yang kompleks. Use case menambah detail kebutuhan yang telah dituliskan pada definisi system kebutuhan. 2.4.2 Class Diagram Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. 2.4.3 Sequence Diagram Sequence diagram digunakan untuk mendeskripsikan pola komunikasi antar objek dan mengambarkan urutan waktu dari aliran pemanggilan pada suatu method. Sequence diagram juga merupakan interaksi antara objek-objek dalam suatu sistem dan terjadi komunikasi yang berupa pesan (message) 2.4.4 Activity Diagram Menggambarkan proses yang terjadi dari awal aktivitas sampai aktivitas berhenti. Activity diagram digunakan untuk memodelkan aspek dinamis dari sistem tetapi tidak hanya penting untuk pemodelan aspek dinamis sistem saja, namun juga penting untuk mengkonstruksi sistem-sistem yang dapat dieksekusi 2.5 Software yang digunakan 2.5.1 Adobe dreamweaver Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe System yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaanya. Sebagai editor web yang handal, Adobe Dreamweaver tentunya dilengkapi dengan kemampuan manajemen situs, yang memudahkan kita mengelola keseluruhan elemen yang ada dalam sebuah situs. 2.5.2 MySQL MySQL adalah satu jenis database server yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan database sebagai sumber dan pengelolaan datanya. Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL sebagai bahasa dasar untuki mengakses databasenya sehingga mudah untuk digunakan,kinerja query cepat dan mencukupi untuk kebutuhan database perusahaanperusahaan skala menengah sampai kecil.
2
Perangkat lunak yang dimaksud adalah program yang digunakan untuk mengendalikan kegiatan dari aplikasi ini. Perangkat lunak yang digunakan untuk aplikasi ini yaitu system operasi windos XP, database MySQL, aplikasi adobe dreamweaver CS3 (PHP). 3. Teknologi Teknisi (Brainware) Dalam pengembangan aplikasi ini dibutuhkan orang-orang yang mengerti cara kerja pengoperasian system dan pemeliharaan sistem. 3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Use Case Diagram
3. Analisis dan Perancangan 3.1 Analis kebutuhan Sistem 3.1.1 Kebutuhan Sistem Dalam perancangan sistem ditentukan dua jenis system requirement utama dari sistem pendukung keputusan untuk system pendukung keputusan ini. Sistem requirement pertama adalah functional requirement. Pada fungsional ditentukan informasi apa saja yang akan disajikan oleh DSS dan proses apa saja yang bisa dilakukan oleh DSS yang akan dibangun. Berikut ini adalah data menentukan siswa mana yang lolos seleksi penerimaan beasiswa. Sistem requirement kedua adalah Non functional requirement. 3.1.1.1 Kebutuhan Fungsional Kebutuhan fungsional adalah jenis kebutuhan yang berisi proses-proses yang harus dilakukan oleh sistem. Kebutuhan fungsional dari sistem pendukung keputusan seleksi penerimaan beasiswa sebagai berikut : a. Sistem dapat melakukan olah data siswa yang terdiri data baru dan ubah data untuk mengolah data sesuai dengan data yang sesungguhnya. b. Sistem dapat melakukan proses perhitungan perangkingan berdasarkan tabel yang telah diinputkan untuk kemudian diproses dengan menggunakan metode Fuzzy MADM Topsis serta menampilkan hasil perhitungan c. Sistem dilengkapi dengan login berdasarkan username dan password masing-masing petugas d. User dapat melakukan ubah password jika sekiranya password lama sudah tidak valid e. User dapat melakukan pengaturan seperti edit kriteria f. User dapat melakukan pencetakan hasil seleksi sesuai dengan hasil perangkingan 3.1.1.2 Kebutuhan Non Fungsional a. Sistem dijalankan dengan menggunakan database mysql. b. Sistem dijalankan pada lingkungan pemrograman berbasis web sehingga bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP. c. Sistem ini dapat berjalan pada system operasi Microsoft Windows XP, Microsoft Windows Vista dan Microsoft Windows 7. d. RAM dibutuhkan minimal 256 MB. 3.1.2 Kebutuhan Teknologi Perancangan dan pengembangan sistem memiliki tujuan agar dapat melakukan penyeleksian dengan cepat dan meningkatkan kualitas kerja. Peralatan-peralatan tersebut antara lain : 1. Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang dimaksud adalah alat yang digunakan untuk mengolah data dan penyajian laporan. Perangkat keras yang dibutuhkan adalah monitor, CPU, keyboard, mouse, printer dan alat pendukung lainnya. 2. Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)
Gambar 1 Use Case Diagram 3.2.2 Activity Digram 3.2.2.1 Activity Diagram Menampilkan Hasil Seleksi
Gambar 2 Activity Diagram Menampilkan Hasil Seleksi
3
3.2.2.2 Activity Diagram Cetak Laporan
3.4.4.2
Sequence Diagram Cetak laporan
Gambar 6 Sequence Diagram Cetak Laporan Gambar 3 Activity Diagram Cetak Laporan 3.2.3 Class Diagram
4.
Implementasi Sistem 4.1 Halaman Data Siswa
Gambar 4 Class Diagram 3.2.4 Sequeence Diagram 3.2.4.1 Sequence Diagram Menampilkan Hasil Seleksi
Gambar 7 Form Data Siswa 4.2 Form Kriteria
3.2.4.2 S 3.2.4.3 3.2.4.4 3.2.4.5 Gambar 5 Sequence Diagram menampilkan Hasil seleksi
Gambar 8 Form Kriteria
4
ditentukan,dimana kriteria tersebut diterjemahkan dari bilangan fuzzy kedalam bilangan crisp dan metode TOPSIS digunakan untuk menentukan hasil perangkingan siswa dari perhitungan yang dilakukan sebelumnya menurut bilangan fuzzy. 6. Implementasi metode TOPSIS memiliki kelemahan yaitu tidak bisa digunakan untuk melakukan penilaian jika yang mendaftar beasiswa hanya satu siswa saja. 5.2 Saran
4.3 Form Pembobotan
Mengingat keterbatasan yang dimiliki penulis,baik pengetahuan, waktu dan pemikiran,maka penulis dapat memberikan gambaran sebagai saran yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pengembangan aplikasi ini,antara lain:
Gambar 9 Form Pembobotan 4.4 Form Hasil Perankingan
1. Diperlukan pengembangan lebih lanjut untuk tambah kriteria otomatis dengan perhitungan otomatis mengikuti. 2. Sistem yang dibuat dapat digunakan untuk kasus lain, tetapi hal ini memerlukan evaluasi lebih lanjut pada kriteria penilaian yang akan dipakai. DAFTAR PUSTAKA [1][ Erik Tri Yunianto. 2011. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Seleksi Penerimaan Siswa Baru (Studi kasus : SMA Negeri 1 Ngawi). Surakarta: Jurnal Universitas Muhammadiyah Surakarta [2] Eko Dian.H.P.2012.Perancangan Sistem Pendukung Keputusan untuk Penentuan Pemasok Nata De Coco.Yogyakarta:Jurnal Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. [3] Muammar Fauzul Ahzim. 2014. Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Siswa Baru di MAN 1 Kudus Dengan Menggunakan Metode Simple Additive Weighting (SAW) Berbasis Web. Kudus : Jurnal Universitas Muria Kudus [4] Jogianto, HM.,2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, ANDI, Yogyakarta [5] Al Fatta, Hanif.,2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Andi Offset,Yogyakarta hal 91 [6] Kustiawan, Ratno.,Modul Rekaya Perangkat Lunak Materi 1 hal 1 [7] Nugroho, Adi.,2005, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, Informatika Bandung, Bandung, hal.94 [8] Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Kepautusan. Yogayakarta: Andi
Gambar 10 Form Hasil Perankingan 4.5 Form Laporan Hasil Seleksi
Gambar 11 Laporan Hasil Seleksi Penutup Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan : 1. Program ini telah menggunakan fasilitas login saat akan memasuki program aplikasi sehingga keamanan program terjamin. 2. Program ini mempunyai fasilitas pendataan siswa dan beberapa variabel yang diinputkan di data siswa tersebut akan digunakan dalam proses seleksi. 3. Sistem mampu menampilkan hasil seleksi sesuai dengan perangkingan. 4. Sistem mampu melakukan cetak laporan sesuai dengan data siswa atau data hasil seleksi. 5. Penentuan siswa yang berhak lolos seleksi berdasarkan kriteria-kriteria yang telah 5. 5.1
5
Biodata Penulis Noor Arifah Hidayati, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Sudarmawan, Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta, memperoleh gelar sarjana Teknik Elektro(ST) di UGM lulus tahun 1998, memperoleh gelar Magister Teknik Elektro(MT) di UGM lulus tahun 2006.
6