SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN TEMA TUGAS AKHIR MAHASISWA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE PADA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA UNG Sri Wahyuni S. Nahu1), Agus Lahinta2), Dian Novian3) 1Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Gorontalo email :
[email protected] 2 Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo email :
[email protected] 3Fakultas Teknik, Universitas Negeri Gorontalo email :
[email protected]
Abstrak Proses penentuan tema tugas akhir yang dilakukan mahasiswa sering mengalami kesulitan, banyak mahasiswa yang mengangkat tema tugas akhir tidak sesuai dengan kemampuan dan minat mahasiswa, dan dari pihak jurusan juga tidak dapat merekomendasikan tema kepada mahasiswa karena belum adanya sistem dapat membantu mahasiswa dan jurusan untuk merekomendasikan tema. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan metode Electre pada sistem pendukung keputusan untuk menentukan tema tugas akhir mahasiswa. Proses penentuan dengan metode Electre, dimulai dengan normalisasi matriks, pembobotan pada matriks, penentuan himpunan concordance dan discordance, perhitungan matriks concordance dan discordance, menentukan matriks dominan, menghitung aggregate dominan matriks, dan mengeliminasi matriks. Proses penentuan dengan metode Electre menggunakan 2 kriteria yaiu nilai dan minat mahasiswa. Hasil dari penelitian ini, menunjukkan bahwa metode Electre dapat menentukan dan merekomendasikan tema tugas akhir mahasiswa. Sehingga dapat membantu mahasiswa dan jurusan dalam menentukan dan merekomendasikan tema. Kata Kunci : Tema Tugas Akhir, Metode Electre, Sistem Pendukung Keputusan
Abstract Students frequently experience difficulty during the process of determining the theme for the final project. Most of them choose the theme which does not fit with their ability and interest while department office is less able to recommend theme to students due to the lack of system which can provide assistance to students and department office. The research aimed at applying Electre method in system of decision support to determine student’s final project theme. Determining process by Electre is started by normalizing matrix, weighting matrix, determining the set of concordance and discordance, calculation of concordance and discordance matrices, determining dominant matrix, calculating the aggregate dominance matrix, elimination matrix. Determination process through Electre method uses 2 criterias such as value and interest of student. The result showed that Electre method can determine and recommend final project theme for students, therefore it is strongly considered to have capacity in providing assistance for students and office department of engineering. Keyword : Theme of Final Project, Electre Method, System of Decision Support. 1.
PENDAHULUAN Setiap mahasiswa yang akan menyelesaikan pendidikan, tentunya harus melakukan penelitian terlebih dahulu. Untuk melakukan penelitian, tentunya harus memerlukan sebuah tema yang tepat agar bisa
mengurangi atau mencegah kesulitan dalam proses pengerjaan tugas akhir. Banyak mahasiswa yang mengalami perpanjang masa studi karena mengalami kesulitan dalam proses pengerjaan tugas akhir.
Banyak mahasiswa yang mengangkat tema tidak sesuai dengan kemampuan maupun minat yang dimiliki oleh mahasiswa. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dibuatkan sebuah sistem pendukung keputusan penentuan tema tugas akhir mahasiswa dengan menerapkan metode Electre. Sistem tersebut diharapkan dapat mengatasi permasalahan dalam proses penentuan tema tugas akhir mahasiswa teknik informatika UNG.
Untuk setiap pasang dari alternatif k dan l ( k,l = 1,2,3,…,m dan k ≠ l ) kumpulan kriteria J dibagi menjadi dua subsets, yaitu concordance dan discordance. Bilamana sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance adalah : Ckl = {j, Vkj ≥ Vlj }, untuk j=1,2,3,…..n Sebaliknya, komplementer dari subset ini adalah discordance, yaitu bila : Dkl = {j, Vkj < Vlj }, untuk j=1,2,3,…..n
2.
4. Menghitung matriks concordance dan discordance a. Concordance Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks concordance adalah dengan menjumlahkan bobot-bobot yang termasuk dalam subset concordance, secara matematisnya adalah :
KAJIAN LITERATUR Menurut Alter, dalam (Kusrini, 2007) Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Beberapa metode yang sering digunakan dalam pengambilan keputusan yaitu seperti Fuzzy Multiple Attribute Decision Making. Fuzzy Multiple Attribute Decision Making adalah suatu metode yang digunakan untuk mencari alternatif optimal dari sejumlah alternatif dengan kriteria tertentu. Salah metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah MADM adalah metode Electre. Metode electre digunakan pada kondisi dimana alternatif yang kurang sesuai dengan kriteria dieliminasi, dan alternatif yang sesuai dapat dihasilkan. Dengan kata lain, electre digunakan untuk kasus-kasus dengan banyak alternatif namun hanya sedikit kriteria yang dilibatkan, (Setiyawati, dalam Akshareari dkk, 2013). Adapun Tahapan dari metode electre yaitu sebagai berikut : 1. Normalisasi matriks keputusan Dalam prosedur ini, setiap atribut diubah menjadi nilai yang comparable. Setiap normalisasi
Sehingga matrik concordance yang dihasilkan adalah :
[
− C= c 21 . .. c m1
2. Pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi Setelah di normalisasi, setiap kolom dari matrik R dikalikan dengan bobot-bobot (wj) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga, weighted normalized matrix adalah V=RW yang ditulis sebagai :
. .. . ..
c1n c2n
c m2
c m3
. ..
−
[
− D= d 21 . .. d m1
d 12 −
d 13 d 23
.. . .. .
d 1m c 2m
d m2
d m3
.. .
−
]
5.
Menentukan matriks dominan concordance dan discordance a. Concordance Matrik dominan concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold, yaitu dengan membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance dengan nilai threshold. dengan nilai threshold ( c ), adalah : n
V = R.W 3. Menentukan himpunan concordance dan discordance index.
]
Sehingga diperoleh matrik discordance :
untuk i=1,2,3,….m dan j=1,2,3,….n. ∑
c 13 c 23
b. Discordance Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks discordance adalah dengan membagi maksimum selisih nilai kriteria yang termasuk dalam subset discordance dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada, secara matematisnya adalah : max − ∈ = −
dari nilai rij dapat dilakukan dengan rumus: rij =
c 12 −
n
∑ ∑ ckl c=
k=1 l=1
m (m− 1 )
dan nilai setiap elemen matriks F sebagai matriks dominan concordance ditentukan sebagai berikut : fkl = 1, jika ckl ≥ c dan fkl = 0, jika ckl < c b. Discordance Untuk membangun matriks dominan discordance juga menggunakan bantuan nilai threshold, yaitu : n
n
∑ ∑ d kl d=
k=1 l= 1
m (m− 1 )
dan nilai setiap elemen untuk matriks G sebagai matriks dominan discordance ditentukan sebagai berikut : gkl = 0, jika dkl ≥ d dan gkl = 1, jika dkl < d 6. Menentukan aggregate dominance matrix. Langkah selanjutnya adalah menentukan aggregate dominance matrix sebagai matriks E, yang setiap elemennya merupakan perkalian antara elemen matriks F dengan elemen matriks G, sebagai berikut : ekl = fkl x gkl
7. Eliminasi elternatif yang less favourable. Matriks E memberikan urutan pilihan dari setiap alternatif, yaitu bila ekl = 1 maka alternatif Ak merupakan pilihan yang lebih baik daripada Al. Sehingga baris dalam matriks E yang memiliki jumlah ekl = 1 paling sedikit dapat dieliminasi. Dengan demikian alternatif terbaik adalah yang mendominasi alternatif lainnya. 3.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research And Development. Menurut Putra (2011) R&D didefinisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistematis bertujuan/diarahkan untuk mencari temukan, merumuskan, memperbaiki, mengembangkan, menghasilkan, menguji keektifan produk, model, metode/strategi/cara, jasa, prosedur tertentu yang lebih unggul, baru, efektif, efisien, produktif, dan bermakna. Adapun Tahapan Penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Pembuatan Konsep a. Pengamatan b. Studi Kepustakaan 2. Analisis dan Arsitektur
Ditahapan ini, terdapat beberapa proses yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Analisis Kebutuhan Sistem b. Pengumpulan Data c. Penerapan metode Electre d. Pembuatan Diagram Konteks e. Pembuatan Diagram Alir Data f. Pembuatan Entity Relationship Diagram g. Desain Aplikasi 3. Pengembangan Pada tahap ini, rancangan sistem yang telah dibuat pada tahap analisis dan arsitektur akan di buat dalam bentuk aplikasi berbasis Web. 4. Verifikasi dan Validasi Pada penelitian ini tahapan verifikasi dan validasi adalah melakukan pengujian pada produk/aplikasi yang akan dibuat nantinya. Tahapan ini diperlukan untuk melihat apakah sistem yang dihasilkan sudah layak digunakan atau belum. Pada penelitian ini proses pengujian dilakukan dengan metode BlackBox. 5. Melakukan Transisi Tahapan transisi merupakan tahapan akhir dari penelitian yang akan dilakukan. Pada tahapan ini sistem akan diperkenalkan kepada mahasiswa untuk digunakan dalam penentuan tema tugas akhir. 4. A.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Adapun hasil penelitian adalah sebagai berikut (Nahu, 2015) : a) Pembuatan Konsep Hasil dari tahapan ini adalah analisis permasalahan, dimana masalah dalam proses penyusunan tugas akhir adalah mahasiswa sering mengalami kesulitan dalam pengerjaan tugas akhir. Hal tersebut disebabkan oleh belum adanya alat bantu yang dapat membantu mahasiswa dalam memilih tema yang sesuai dengan kemampuan dan minat mahasiswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka perlu dibuat sebuah sistem pendukung keputusan penentuan tema tugas akhir mahasiswa. Dalam penentuan tema tugas akhir tersebut akan menggunakan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (Electre). b) Analisis dan Arsitektur 1. Analisis Kebutuhan dan Pengumpulan Data Data yang telah dikumpulkan dijurusan teknik informatika UNG berupa daftar matakuliah, daftar Tema dan daftar matakuliah
prasyarat yang tekait dengan tema. Adapun data-data tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Data Matakuliah Yang Terkait Dengan Tema
mendapatkan nilai dari kedua kriteria tersebut, harus melakukan pengelompokkan terlebih dahulu. Rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria dinilai 1 sampai 5 dengan ketentuan : 1 = Sangat Kurang 2 = Kurang 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat baik Sedangkan tingkat kepentingan yang nantinya akan dijadikan bobot preferensi setiap kriteria juga dinilai dengan 1 sampai 5, dengan ketentuan : 1 = Sangat rendah 2 = Rendah 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Tinggi Tabel 2. Nilai alternatif pada setiap kriteria No 1
2.667
0.333
3.000
0.286
3.333
1.000
4
3.373
0.231
5
E-GOVERNMENT
3.050
0.235
6 7
E-LEARNING
3.100
0.091
ENTERPRISE RESOURCE PLAN
2.892
0.167
8
JARINGAN
2.750
0.250
9
KEAMANAN DATA
2.957
0.143
10
MOBILE APPLICATION
2.778
0.300
11
MULTIMEDIA
3.350
0.500
12
PENGOLAHAN CITRA
2.500
0.000
13 14
SERVER VIRTUALISATION
2.925
0.500
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
2.94
0.364
15
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
3.000
0.000
16
SISTEM PAKAR
2.870
17
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
2.953
0.083 0.292
18
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
3.100
0.400
19 20
TEMU KEMBALI INFORMASI
2.500
0.000
WEB SERVICE
3.080
0.167
3
Diagram Konteks
Gambar 1. Diagram Konteks Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tema 3. Penerapan Metode Electre Berikut adalah implementasi metode electre secara manual yaitu : Jurusan Teknik Informatika UNG mempunyai 20 tema tugas akhir mahasiswa yang akan menjadi alternatif, dan pada sistem ini, alternatif tersebut diproses menggunakan 2 kriteria yaitu nilai dan minat mahasiswa. Untuk
Kriteria Nilai Minat
CLOUD COMPUTING COSTUMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DATA MINING DAN DATAWAREHOUSE E-BUSSINESS
2
2.
Alternatif
Setelah nilai dari setiap alternatif didapat, selanjutnya dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode Electre. Adapun proses electre yang akan dilakukan sesuai dengan tahapan-tahapan Electre yang telah dijelaskan sebelumnya.
Langkah 1. Normalisasi Matriks
2
Tabel 3. Hasil Normalisasi Matriks 3 N o 1 2 3
Alternatif CLOUD COMPUTING COSTUMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DATA MINING DAN DATAWAREHOUSE
4
E-BUSSINESS
5
E-GOVERNMENT
6
E-LEARNING
7
ENTERPRISE RESOURCE PLAN
8
JARINGAN
9
KEAMANAN DATA
10
MOBILE APPLICATION
11
MULTIMEDIA
12 13
14
15 16
PENGOLAHAN CITRA SERVER VIRTUALISATION SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM PAKAR
19
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TEMU KEMBALI INFORMASI
20
WEB SERVICE
17 18
Kriteria Nilai Minat 0.2141714 0.201082955 8 0.226218324 7 0.251353694 1 0.254324237 7 0.229988630 1 0.233758935 5 0.218049329 6 0.207366797 6 0.222986634 3 0.209461411 7 0.252610462 53 0.188515270 55 0.220562866 54 0.221693958 16 0.226218324 66 0.216415530 59 0.222646456 37 0.233758935 48 0.188515270 55 0.232250813 31
0.1835755 5 0.6425144 4 0.1482725 6 0.1511798 7 0.0584104 0 0.1070857 4 0.1606286 1 0.0917877 7 0.1927543 3 0.3212572 2 0.0000000 0 0.3212572 2
0.0000000 0 0.0535428 7 0.1874000 4 0.2570057 7 0.0000000 0 0.1070857 4
Langkah 2. Pembobotan pada matriks yang ternormalisasi. V = R.W Dimana R adalah matriks ternormalisasi dan W adalah bobot preferensi dari kriteria yang bersangkutan. Pada sistem ini, bobot preferensi adalah : W = (5,5) Sehingga didapat tabel 4. Yaitu tabel hasil matriks yang telah dirmonalisasi. Tabel 4. Hasil pembobotan pada matriks yang telah dinormalisasi N o
Alternatif
1
CLOUD COMPUTING
Kriteria Nilai 1.0054147 76
4
E-BUSSINESS
5
E-GOVERNMENT
6
Minat 1.0708574 13
E-LEARNING
7
ENTERPRISE RESOURCE PLAN
8
JARINGAN
9
KEAMANAN DATA
10
MOBILE APPLICATION
11
MULTIMEDIA
12 13 14 15 16
PENGOLAHAN CITRA SERVER VIRTUALISATION SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM PAKAR
19
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TEMU KEMBALI INFORMASI
20
WEB SERVICE
17 18
0.2336416 1
COSTUMER RELATIONSHIP MANAGEMENT DATA MINING DAN DATAWAREHOUSE
1.1310916 23 1.2567684 7 1.2716211 89 1.1499431 5 1.1687946 77 1.0902466 48 1.0368339 88 1.1149331 72 1.0473070 59 1.2630523 13 0.9425763 53 1.1028143 33 1.1084697 91 1.1310916 23 1.0820776 53 1.1132322 82 1.1687946 77 0.9425763 53 1.1612540 67
0.9178777 83 3.2125722 4 0.7413628 25 0.7558993 51 0.2920520 22 0.5354287 07 0.8031430 6 0.4589388 91 0.9637716 72 1.6062861 2 0 1.6062861 2 1.1682080 87 0 0.2677143 53 0.9370002 37 1.2850288 96 0 0.5354287 07
Langkah 3. Menentukan himpunan concordance dan discordance Untuk menentukan matriks concordance dan discordance terlebih dahulu diawali dengan penentuan matriks concordance. Untuk menentukan matriks concordance dapat dilihat pada perhitungan berikut ini : 1. Concordance Bilamana sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance adalah : Ckl = {j, Vkj ≥ Vlj }, untuk j=1,2,3,…..n C1-2= {j, V1j ≥ V2j }, untuk j=1,2 = {1,2} C1-3= {j, V1j ≥ V3j }, untuk j=1,2 = {} C1-4= {j, V1j ≥ V4j }, untuk j=1,2 = {2} C1-5= {j, V1j ≥ V5j }, untuk j=1,2 = {2} C1-6= {j, V1j ≥ V6j }, untuk j=1,2 = {2} C1-7= {j, V1j ≥ V7j }, untuk j=1,2 = {2} C1-8= {j, V1j ≥ V8j }, untuk j=1,2 = {2} C1-9= {j, V1j ≥ V9j }, untuk j=1,2 = {2} C1-10= {j, V1j ≥ V10j }, untuk j=1,2 = {2} C1-11= {j, V1j ≥ V11j }, untuk j=1,2 = {} C1-12= {j, V1j ≥ V12j }, untuk j=1,2 = {1,2}
C1-13= {j, V1j ≥ V13j }, untuk j=1,2 = {} C1-14= {j, V1j ≥ V14j }, untuk j=1,2 = {}
Sampai seterusnya hingga matriks C20-19. Setelah melakukan perhitungan concordance, selanjutnya melakukan perhitungan untuk menentukan matriks discordance. Berikut adalah perhitungan matriks discordance : 2. Discordance Bilamana sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk discordance adalah : Dkl = {j, Vkj < Vlj }, untuk j=1,2,3,…..n D1-2 D1-3 D1-4 D1-5 D1-6 D1-7 D1-8
= {j, V1j < V2j }, untuk j=1,2 = {1,2} = {j, V1j < V3j }, untuk j=1,2 = {1,2} = {j, V1j < V4j }, untuk j=1,2 = {1,2} = {j, V1j < V5j }, untuk j=1,2 = {1,2} = {j, V1j < V6j }, untuk j=1,2 = {1,2} = {j, V1j < V7j }, untuk j=1,2 = {1} = {j, V1j < V8j }, untuk j=1,2 = {1}
Langkah 4. Menghitung matriks concordance dan discordance Proses perhitungan matriks concordance dan discordance dapat dilihat pada perhitungan berikut. 1. Concordance C1-2 C1-3 C1-4
= W1 + W2 = 10 =0 = W2 = 5
C1-5 C1-6
= W2 = 5 = W2 = 5
Sehingga didapat tabel 4, yaitu tabel matriks concordance Tabel 4. Matriks Concordance 2. Discordance Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks discordance adalah dengan membagi maksimum selisih nilai kriteria yang termasuk dalam subset discordance dengan maksimum selisih nilai seluruh kriteria yang ada. Sehingga didapat tabel 5. Tabel matriks discordance. Tabel 5. Matriks Discordance
Langkah 5. Menentukan matriks dominan concordance dan discordance 1. Menghitung matriks dominan concordance Matrik dominan concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold, yaitu dengan membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance dengan nilai threshold. Dengan perhitungan nilai threshold ( c ). Jumlah nilai tabel concordance = 2025 Alternatif = 20 C = = 5.1053 (
)
dan nilai setiap elemen matriks F sebagai matriks dominan concordance ditentukan sebagai berikut : fkl = 1, jika ckl ≥ c dan fkl = 0, jika ckl < c sehingga matriks dominan concordance adalah sebagai berikut :
2. Menghitung matriks dominan discordance Untuk membangun matriks dominan discordance juga menggunakan bantuan nilai threshold. Dengan nilai threshold ( d ). Alternatif = 20 . D = = 0.53692 ( ) dan nilai setiap elemen matriks g sebagai matriks dominan discordance ditentukan sebagai berikut : gkl = 0, jika dkl ≥ d dan gkl = 1, jika dkl < d
Setelah melakukan diperoleh matriks dominan concordance dan discordance, langkah selanjutnya dalah menentukan aggregate dominance matrix. Langkah 6. Menentukan aggregate dominance matrix. Untuk menentukan aggregate dominance matrix maka setiap elemen matriks F dikalikan dengan elemen matriks G. Proses perhitungannya adalah sebagai berikut : E1-2
= f1-2 x g1-2 = 0 x 0 = 0
E1-3
= f1-3 x g1-3 = 0 x 0 = 0
Sampai seterusnya hingga element matriks E2019. Sehingga diperoleh tabel matriks dominan sebagai berikut : Tabel 6. Hasil aggregate Dominance Matriks
Setelah didapat hasil dari tahap ke 6, maka selanjutnya akan dilakukan penarikan kesimpulan terhadap alternatif yang terpilih pada tahap ke 7. Langkah 7. Eliminasi elternatif yang less favourable. Langkah ke 7 merupakan langkah akhir dari metode electre. Pada tahap ini dengan melihat tabel 4.9 maka akan diketahui mana alternatif yang akan tereliminasi. Alternatif yang memiliki nilai 1 paling sedikit itu dapat dieliminasi. Dengan demikian alternatif terbaik adalah yang mendominasi alternatif lainnya atau yang memiliki jumlah nilai 1 yang paling banyak. c) Pengembangan Berikut ini adalah implementasi dari form pilih matakuliah. Form ini digunakan oleh mahasiswa untuk memilih matakuliah yang diminati
Gambar 2. Form Pilih Matakuliah Setelah memilih matakuliah yang diminati, mahasiswa dapat melihat hasil pengelompokkan kriteria minat dan nilai berdasarkan matakuliah yang diminati mahasiswa. Hasil pengelompokkan dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 3. Nilai setiap kriteria
Gambar 4. Tampilan Informasi Alternatif yang terpilih d) Verifikasi dan Validasi Pada tahap ini, proses pengujian adalah dengan menggunakan metode blackbox testing. Berikut beberapa contoh pengujian yang telah dilakukan pada sistem pendukung keputusan penentuan tema. Tabel 7. Pengujian Form Login
Tabel 8. Pengujian Form Pilih Matakuliah
e)
Melakukan Transisi Berdasarkan hasil dalam proses pengujian aplikasi diperoleh bahwa penentuan tema tugas akhir sesuai dengan kemampuan dan minat mahasiswa. Pada tahapan transisi ini, penulis telah memsasukkan sampul 7 data mahasiswa untuk melakukan proses penentuan tema tugas akhir, sehingga penulis berharap bisa segera dilakukan proses penentuan tersebut dari pihak jurusan Teknik Informatika UNG. Pembahasan Sistem pendukung keputusan penentuan tema tugas akhir mahasiswa, terbagi menjadi
dua akses yaitu admin dan mahasiswa. Dimana admin adalah operator jurusan teknik informatika yang melakukan proses pemasukkan data tema tugas akhir mahasiswa, data matakuliah, data prasyarat maupun data mahasiswa. Sedangkan untuk mahasiswa, adalah dengan memasukkan data minat kesistem dengan cara memilih matakuliah yang diminati. Berdasarkan matakuliah itulah, sehingga tema yang akan tampil hanya tema yang mempunyai prasyarat matakuliah yang diminati tersebut. Misalnya, satu tema memiliki jumlah matakuliah prasyarat 5, dan matakuliah yang diminati 2, maka untuk mendapatkan nilai dari tema tersebut, maka perhitungannya adalah dengan membagi jumlah matakuliah yang diminati dengan jumlah matakuliah prasyarat dari tema tersebut. Sedangkan untuk bisa mendapatkan nilai kriteria dari kriteria nilai, maka proses perhitungannya adalah dengan mencari nilai rata-rata nilai dari semua prasyarat yang terkait dengan tema tertentu. Kedua nilai kriteria tersebut yang akan diproses dengan metode Electre sehingga sistem dapat mengeluarkan informasi alternatif yang terpilih kepada mahasiswa sesuai dengan nilai dan minat mahasiswa. (Nahu, 2015) 5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis dan implementasi dapat disimpulkan bahwa metode Electre dapat merekomendasikan tema kepada mahasiswa sesuai dengan nilai yang tertinggi dari semua alternatif. Dengan adanya sistem pendukung keputusan penentuan tema maka masalah dalam proses penentuan tema tugas akhir dan perekomendasian tema dapat teratasi. 6. DAFTAR PUSTAKA Akshareari,Syeril, Marwati,Rini, & Wijayanti,Utari. 2013. Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Produksi Sepatu Dan Sandal Dengan Metode Elimination Et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE). Jurnal Online Matematika S1, (online), Vol.1, No.1, (http://journal.fpmipa.upi.edu/index.p hp/eurekamatika/article/view/29/25 . Di akses tanggal 15 Maret 2014) Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi Putra,Nusa. 2011. Research & Development. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Nahu,Sriwahyuni. 2015. Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Tema Tugas Akhir Mahasiswa Menggunakan Metode Electre Pada Jurusan Teknik Informatika UNG. [Skripsi] tidak diterbitkan. Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo.