SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PEMBELIAN MOTOR JENIS YAMAHA Wira Guna Wulan Rindryani Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak PT Thamrin Brothers adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan, motor, sparepart motor dan jasa servis sepeda motor Yamaha. Terdapat banyak model sepeda motor Yamaha yang dijual oleh PT Thamrin Brothers, seperti Mio, Mio sporty CW, Mio Soul, Mio soul GT, Xeon, Mio Fino, Mio J, Vega ZR, Jupiter Z, Jupiter MX AT, Jupiter MX, New Jupiter MX, New Vega ZR, Jupiter Z1 , Scorpio Z, Vixion, Byson. PT. Thamrin Brother melakukan penjualan sepeda motor kepada konsumen mereka yang datang langsung ke showroom, yang kemudian dibantu oleh counter penjualan untuk memilih produk yang ditawarkan. Counter penjualan akan menawarkan jenis sepeda motor dan menjelaskan kepada konsumen tentang detail dari produk sehingga konsumen dapat memilih sepeda yang mereka inginkan atau butuhkan. Kendala yang sering terjadi pada saat konsumen mengalami kebingungan dalam menentukan sepeda motor mana yang mereka butuhkan. Oleh karena hal tersebut, dalam rangka untuk membuat konsumen jauh lebih mudah dalam menentukan sepeda motor yang mereka butuhkan. PT Thamrin Brothers memerlukan sebuah sistem aplikasi pendukung yang berguna bagi konsumen dalam menentukan pilihan mereka untuk memilih motor mana yang dibutuhkan. Sistem aplikasi pendukung ini diharapkan akan dapat membantu konsumen dalam memilih motor yang berada pada kriteria formulir aplikasi. Kriteria yang dibentuk berasal dari berbagai faktor-faktor dan kriteria kebutuhan konsumen dalam memilih sepeda motor yang mereka butuhkan. Aplikasi kemudian akan menyajikan kriteria AHP, yang dibentuk berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tentang motor yang diinginkan konsumen. Aplikasi ini menggunakan metode Analytical Hierarchy Process ( AHP ) dan konsep sistem pendukung keputusan ( DSS ) . Kata kunci : Sistem Pendukung Keputusan, AHP, DSS, Seleksi, Purchase, Motorcycles.
PENDAHULUAN Saat ini, penjualan motor terus meningkat dari waktu ke waktu, semua itu terdorong karena mudahnya sekarang ini banyak sekali pabrikan motor yang mengeluarkan motor dengan jenis yang bermacam-macam sehingga kadang membuat pengguna menjadi kesulitan dalam menentukan pilihan yang sesuai dengan kebutuhannya. Begitu pula dengan PT. Thamrin Brothers. PT. Thamrin Brothers adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan motor merk Yamaha. Adapun jenis-jenis motor tersebut terdiri dari Mio, Mio Sporty CW, Mio Soul, Mio Soul GT, Xeon, Mio Fino, Mio J, Vega ZR, Jupiter Z, Jupiter MX AT, Jupiter MX, New Jupiter, MX, Vega ZR New, Jupiter Z1, Scorpio Z, V-ixion, Byson. PT. Thamrin Brothers melakukan transaksi penjualan motor mereka kepada konsumen dengan cara konsumen datang ke showroom PT. Thamrin Brothers, lalu sales counter akan menawarkan jenis-jenis motor yang ada, sehingga konsumen dapat memilih motor mana yang konsumen inginkan. Kendala yang terjadi adalah terkadang konsumen mengalami kebingungan dalam menentukan motor mana yang mereka inginkan. Sedangkan motor yang ditawarkan sales counter banyak jenisnya dan membuat konsumen datang berulang kali ke showroom untuk melihat-lihat jenis motor kembali. Hal tersebut dirasakan kurang efisien, sehingga PT. Thamrin Brothers memerlukan suatu aplikasi sistem pendukung keputusan untuk membantu konsumen dalam menentukan pilihan mereka memilih motor.
1
Pemanfaatan komputer tidak hanya sebatas pengolahan data saja, tetapi juga dimanfaatkan sebagai pemberi solusi terhadap masalah yang diberikan seperti halnya sistem pendukung keputusan. Sistem pendukung keputusan adalah sebagai sistem yang digunakan untuk mendukung dan membantu pihak manajemen melakukan pengambilan keputusan pada kondisi semi terstruktur dan tidak terstruktur. Pada dasarnya konsep DSS (Decision Support System) hanyalah sebatas pada kegiatan membantu para manajer melakukan penilaian serta pengantian posisi dan peranan manajer. Selain itu sistem pendukung keputusan juga dapat berfungsi untuk mengklasifikasikan masalah yang ada melalui pendekatan yang sistematis sehingga tercapai pemecahan masalah yang efektif. Pada dasarnya pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis pada hakekat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi, dan tindakan yang paling tepat. Pembuat keputusan kerap kali dihadapkan pada kerumitan dan lingkup pengambilan keputusan dengan data yang begitu banyak. Untuk kepentingan itu, sebagian besar pembuat keputusan dengan mempertimbangkan masalah secara efisien dan efektif, yang kemudian disebut sistem pendukung keputusan (SPK). Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Peralatan utama AHP adalah suatu hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki. AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan. Salah satunya adalah dapat digunakan secara grafis sehingga mudah dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan (Kusrini, M.Kom, 2007:133). LANDASAN TEORI Sistem Pendukung Keputusan Menurut Kusrini, (2007:15), DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, permodelan, dan pemanipulasian data. Delphi Menurut Martina (2001:3), delphi merupakan program aplikasi database yang berbasis object pascal dari borland. Menurut Abdul Kadir (2004:68), delphi merupakan perangkat lunak pengembangan aplikasi yang sangat populer di lingkungan Windows. Metode Analytical Hierarkhi Process (AHP) Menurut Kusrini (2007:133), pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Peralatan utama AHP adalah sebuah hierarki fungsional dengan input utamanya persepsi manusia. Keberadaan hierarki memungkinkan dipecahnya masalah kompleks atau tidak terstruktur dalam sub-sub masalah, lalu menyusunnya menjadi suatu bentuk hierarki. SQL Server Menurut Ema Sutami dan Sukrisno (2005:43), SQL merupakan bahasa komputer standar yang ditetapkan oleh ANSI (American National Standard Institute) untuk mengakses dan memaipulasi sistem database.
2
HASIL DAN PEMBAHASAN Model Proses Pengertian Data Flow Diagram (DFD) Data Flow Diagram merupakan alat bantu yang dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan terstruktur dengan jelas. Berdasarkan hasil analisa penelitian, peneliti memberikan gambaran arus data terhadap sistem yang akan direncanakan sebagai berikut : Diagram Konteks Diagram konteks menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Diagram Konteks untuk informasi alat musik tradisional indonesia dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1. Diagram Konteks Data Flow Diagram Level 0 Diagram level nol adalah diagram yang menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan aplikasi, diagram ini dapat dilihat pada gambar 2 di bawah ini :
3
KONSUMEN
KRITERIA KONSUMEN
1.O Data Kriteria Konsumen
REKAM
KRITERIA_ KONSUMEN
DATA MOTOR
SALES COUNTER DATA MOTOR
2.O Data Motor
REKAM
MOTOR
REKAM
KRITERIA_SPK
HASIL
3.O Data Kriteria SPK
KRITERIA_SPK 4.O Hasil
Kriteria konsumen
Gambar 2. Diagram Level 0
Entity Relationalship Diagram (ERD) Entity Relationalship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Entity Relationalship Diagram (ERD) diperlukan dalam perancangan file yang akan digunakan dalam sistem, diagram ini apat dilihat pada gambar dibawah ini:
4
Nilai
Sistem_bahan_bakar
Kapasitas_ oli
Volume_ silinder
Tipe_mesin
Harga
Type_motor
Kapasitas_ tangki
Id_motor
Jenis_motor
Jenis_motor ID_ konsumen
Nama
KRITERIA_ KONSUMEN
MEMILIKI
MOTOR
MEMILIKI
KRITERIA_SPK
MEMILIKI
Id_kriteria_ spk
Jns_motor
Type_motor
Hrg_motor
Volume_silinder
Kapasitas_ tangki
Kapasitas_oli
Sistem_bahan bakar
Nilai
Gambar 3. ERD Hasil Rancangan Implementasi Database Implementasi database adalah proses pembuatan database beserta table-tabel yang berfungsi untuk menyimpan record-record informasi. Proses ini merupakan penerapan dari tahapan perancangan database dengan menggunakan SQL Server yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Implementasi Database Nama Tabel Kegunaan Tabel Login Menyimpan data login Menyimpan data kriteria dari Tabel Kriteria Konsumen konsumen Tabel Kriteria AHP Menyimpan data kriteria AHP Tabel Motor Menyimpan data motor Implementasi Interface Implementasi interface adalah proses implementasi interface database beserta formform yang berfungsi untuk menampilkan informasi. Proses ini merupakan penerapan dari tahapan perancangan database dapat dilihat pada table 2
5
Tabel 2. Implementasi Interface Nama Tabel Kegunaan Form Login Mengolah data login Mengolah data kriteria dari Form Kriteria Konsumen konsumen Form Kriteria AHP Mengolah data kriteria AHP Form Motor Mengolah data motor Pengujian Pengujian adalah proses hasil pengujian yang dilakukan dari implementasi interface oleh implementasi database. Tabel 3. Pengujian Hasil yang Pengujian Hasil Pengujian Keterangan diharapkan Sistem akan menolak Sesuai Harapan Valid akses login dan Form Login menampilkan pesan “Maaf Username dan Password Salah” Sistem akan menolak Sesuai Harapan Valid akses penginputan kriteria konsumen apabila ada salah satu Form Kriteria data yang belum terisi Konsumen dan akan menampilkan pesan “Maaf data yang Anda input belum lengkap” Sistem akan Sesuai Harapan Valid menampilkan Form Kriteria pertanyaanAHP pertanyaan dari kriteria AHP. Akses akan menolak Sesuai Harapan Valid akses penginputan data yang belum terisi Data Motor dan memunculkan pesan “Maaf data yang diinput belum lengkap”
6
Menentukan Kriteria Motor Pada tahap ini akan ditentukan kriteria-kriteria motor, dimana kriteria-kriteria tersebut didapatkan dari kuisioner. Berikut merupakan kriteria-kriteria motor tersebut : a. Jenis Motor b. Type Motor c. Kapasitas Tangki Bensin d. Volume Slinder e. Sistem Bahan Bakar f. Kapasitas Oli g. Harga Motor Menentukan Bobot Nilai Pada tahap ini, akan ditentukan bobot nilai pada masing-masing kriteria motor, dapat dilihat pada table di bawah ini : Tabel 4. Bobot Nilai N Kriteria Motor Bobot Keterangan O Nilai 1 Jenis Motor 1 Kedua elemen sama pentingnya 2 Type Motor 3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya 3 Harga Motor 5 Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lainnya 4 Kapasitas Tangki 2 Nilai-nilai antara dua Bensin nilai pertimbangan yang berdekatan 5 Volume Silinder 2 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan 6 Sistem Bahan Bakar 2 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan 7 Kapasitas Oli 2 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan Membuat Matriks Perbandingan Berpasangan Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain. Hasil penilaian bisa dilihat dalam tabel 5.
7
Tabel 5. Matriks Perbandingan Berpasangan Kapas Sistem Jenis Volume Kapasita itas bahan motor silinder s oli tangki bakar Jenis motor Kapasitas tangki bensin Volume silinder Sistem bahan bakar Kapasitas oli Type motor Harga motor JUMLAH
Type motor
Harga motor
1
2
2
2
2
3
5
0.5
1
2
2
2
3
5
0.5
0.5
1
2
2
3
5
0.5
0.5
0.5
1
2
3
5
0.5
0.5
0.5
0.5
1
3
5
0.33
0.33
0.33
0.33
0.33
1
5
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
0.2
1
3.86
3.03.
6.53
8.03
9.53
16.2
31
Menghitung Consistency Ratio (CR) Langkah selanjutnya adalah menghitung maks, yang akan digunakan untuk memperoleh nilai dari Consistency Index dan Consistency Ratio. Pertama, akan dikalikan nilai dari matrik perbandingan berpasangan per baris dengan nilai vektor eigen (nilai prioritas). Yang kemudian akan dilanjutkan dengan baris berikutnya. Untuk perhitungannya adalah sebagai berikut : Tabel 6. Consistency Ratio (CR) Perhitungan rasio konsistensi kriteria
jumlah
prioritas
hasil
11,315 11,092 10,889 11,166 10,841 10,523 10,405 10,504 10,177 9,116 9,067 9,017 9,485 9,875 10,095 7,525 8,304 9,620 8,280 6,945 9,131 8,425 3,645 5,403 7,476
0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04 0,02 0,02 0,03 0,04 0,04 0,06 0,02 0,04 0,07 0,05 0,04 0,07 0,08 0,02 0,05 0,09
11,340 11,119 10,914 11,193 10,872 10,551 10,434 10,539 10,218 9,140 9,091 9,042 9,521 9,919 10,152 7,549 8,341 9,685 8,332 6,983 9,205 8,501 3,668 5,448 7,564
8
Jumlah = n (jumlah kriteria) = maks (jumlah / n ) = 1.343 CI = ( maks – n ) = - 0.80 -----------------n CR = CI = -0.80 = -0.60 __ ____ IR
1.32
CR < 0.1 Karena nilai CR adalah -0,60 , sehingga matrik perbandingan berpasangan tidak perlu diperbaiki karena konsisten yaitu CR < 0,1. Pembahasan Sistem Dari hasil permasalahan yang ada maka penulis melakukan uji coba kelayakan perbandingan terhadap sistem yang secara manual di PT. Thamrin Brothers dengan sistem informasi yang telah dibangun oleh penulis. Adapun uji coba dalam kelayakan perbandingan sistem dapat dilihat pada table 7. Tabel 7. Tabel Uji Coba Kelayakan Perbandingan Sistem Sistem yang Berjalan Kebutuhan Sistem Lama Sistem Baru Waktu pengerjaan Lama Lebih Cepat Informasi yang Tidak terintegritas Terintegritas dihasilkan Laporan yang Tidak terstruktur Terstruktur dan dihasilkan dan akurat akurat Sumber : Hasil Pengamatan Penulis Berdasarkan dari hasil yang telah didapat menulis, maka ada beberapa hal yang diperlukan untuk pengoperasian sistem yang telah dibuat yaitu : Rencana Implementasi Rencana implementasi dilakukan atas dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam implementasi kegiatan ini dilakukan terhadap dari hasil identifikasi, analisis, desain, dan perancangan sistem yang dilakukan. Pengenalan Terhadap Sistem Yang Diusulkan Pengenalan sistem yang direncanakan tersebut dilakukan berupa dalam pelatihan terhadap karyawan atau divisi yang bersangkutan untuk menjalankan sistem pengoperasian serta melakukan pemrosesan data atau perawatan terhadap sistem yang telah direncanakan dan dapat berjalan dengan baik. Dimana pengenalan terhadap sistem ini dapat dilakukan dengan cara pelatihan (training).
9
Proses Instalasi Proses pertama dilakukan dengan persiapan perangkat komputer yang akan membantu dalam proses pengerjaan sistem. Data akan tersimpan dalam komputer sehingga proses pelaksanaan akan lebih mudah untuk diselesaikan. Proses Uji Coba Sebelum sistem uji coba ini diterapkan maka, sistem ini harus terlebih dahulu terhindar dari kesalahan, karena sistem yang dirancang harus dilakukan uji coba untuk menemukan kesalahan yang mungkin terjadi. Konversi Terhadap Sistem Yang Dirancang Proses konversi sistem yang dirancang yaitu suatu proses peralihan dalam penggunaan sistem yang lama dengan sistem yang baru yang telah dirancang. Yang dimulai dari pengenalan terhadap sistem yang dibangun sampai sistem yang akan diterapkan. Proses Perawatan dan Pemeliharaan Proses perawatan dan pemeliharaan merupakan kegiatan penting yang sangat diperlukan. Kegiatan ini dilakukan agar sistem yang telah dibangun dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya. Proses pemeliharaan juga dapat dilakukan terhadap pengembangan sistem yang sesuai dengan kebutuhan agar sistem tersebut dapat digunakan secara berkala. Evaluasi Terhadap Sistem Yang Dihasilkan Evaluasi yang dilakukan bertujuan untuk melihat apakah sistem yang dihasilkan dapat berjalan dengan baik. Kegiatan ini juga dapat memperhatikan kinerja sistem yang digunakan sehingga dapat dijadikan dasar dalam memperbaiki kekurangan yang ada. Pembahasan Program Login Pada tampilan program tersebut terdapat username dan password yang digunakan untuk awal mulanya berjalanya sebuah program. Kriteria Konsumen Pada form kriteria konsumen terdapat tampilan pengisian data konsumen. Dimana data konsumen tersebut tersimpan pada data kriteria konsumen. Lalu tampilan berikutnya akan tampilan pertanyaan – pertanyaan kriteria SPK yang akan tersimpan ke dalam tabel kriteria SPK diakhir pertanyaan tersebut akan tampilan hasil SPK mengenai pemilihan motor yang diinginkan konsumen. Data Motor Pada tampilan tersebut ini berisikan data – data motor sesuai dengan jenis motor yang sudah tersedia. Report Untuk mencetak hasil SPK tersebut.
10
PENUTUP Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan ini dapat membantu konsumen dalam memilih motor yang diinginkan sesuai dengan kriteria konsumen. Aplikasi ini merupakan aplikasi desktop menggunakan Borland Delphi 7 yang dapat digunakan di showroom yang tersedia pada PT. Thamrin Brothers. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan konsumen tidak mengalami kebingungan dalam menentukan pilihan mereka. DAFTAR PUSTAKA Kadir, Abdul. 2004. Dasar Aplikasi Database MySQL Delphi. Yogyakarta:Penerbit Andi. Kusrini,
M.Kom.
2007.
Konsep
dan
Aplikasi
Sistem
Pendukung
Keputusan.
Yogyakarta:Penerbit Andi. Martina, Ir. Inge. 2001. 36 Jam Belajar Komputer Delphi 5.0. Jakarta:PT Elexmedia Komputindo. Utami, Ema dan Sukrisno. 2005. Konsep Dasar Pengolahan dan Pemograman Database dengan SQL Server, Ms. Access, dan Ms. Visual Basic. Yogyakarta:Penerbit Andi.
11