SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MENU MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE BERBASIS WEB Studi Kasus: Puskesmas Tegal Rejo
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Prihatin Indahsari 12.11.6434
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2016
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MENU MAKANAN DAN STATUS GIZI PADA BALITA MENGGUNAKAN METODE ELECTRE BERBASIS WEB Studi Kasus: Puskesmas tegal Rejo Prihatin Indahsari1), Kusrini 2), 1)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)
Ilmu Komputer Universitas Gajah Mada
Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected]),
[email protected])
Berdasarkan permasalahan dan uraian tersebut, diperlukan sebuah sistem yang dapat membantu ahli gizi dalam mengambil keputusan untuk memilih menu makanan yang tepat berdasarkan gizi yang dibutuhkan balita. Untuk itu dalam menyelesaikan permasalahan tersebut dibuatlah aplikasi “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan dan Status Gizi Menggunakan Metode ELECTRE”. Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan pemilihan menu makanan akan menjadi lebih efektif dan efisien dalam pengolahan data melalui sistem yang secara otomatis terkomputerisasi dan tersimpan ke database.
Abstract - Nutrition plays an important role in the life cycle of a toddler. Conditions toddler nutrition is the basis for growth and development. Therefore, the health of infants should be maintained in a stable condition to keep them from malnutrition, growth and development are not good. Feeding with a balanced nutrition is the right way to maintain the health and growth toddler. To determine the appropriate type of food intake and nutrient content required must know in advance the nutritional status and the number of calories toddlers.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil suatu rumusan masalah, yaitu: bagaimana membangun sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan menu makanan dan status gizi pada balita menggunakan metode ELECTRE berbasis web.
Therefore, we need a system that can help in the decision to choose a proper diet based on the amount of calories and nutrients needed toddlers. The method used is the method of Elimination et Choix Traduisant La réalité (ELECTRE) which handles the selection (choice problematic). The technology used is PHP as the programming language, XAMPP as a web server, and MySQL as the database.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yaitu membangun sebuah sistem pendukung keputusan pemilihan menu makanan dan status gizi pada balita berbasis web, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi ahli gizi untuk mengetahui status gizi dan jumlah kalori ideal yang dibutuhkan sesuai pasien balitanya dan memberikan sebuah rekomendasi pemilihan menu makanan terbaik untuk balita.
Keywords: Decision Support System, Nutrient Status Toddler, Calories, ELECTRE Method. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan adalah kebutuhan pokok manusia, yang mana setiap hari manusia sangat membutuhkannya. Agar tubuh tetap sehat, manusia harus memperhatikan pemilihan menu makanan yang akan dikonsumsi. Kebutuhan gizi untuk setiap orangpun berbeda-beda tergantung faktor usia, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, dan aktivitas. Begitu juga kebutuhana gizi pada balita. Pada masa balita membutuhkan lebih banyak gizi karena kondisi gizi balita adalah dasar untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Pemberian makanan dengan pemenuhan gizi yang seimbang adalah cara yang tepat untuk menjaga kesehatan serta tumbuh kembang balita Pengambilan keputusan untuk pemilihan menu makanan dan status gizi pada pasien balita di Puskesmas Tegal Rejo hingga saat ini masih menggunakan perhitungan manual. Perhitungan yang masih menggunakan manual membutuhkan waktu yang lama dan menuntut ketelitian yang ekstra, selain itu hasil yang terkadang tidak akurat.
2.
Landasan Teori
2.1 Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan,dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semitersetruktur dan situasi yang tidak tersetruktur, dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002).[1]
1
2.2 Metode ELECTRE ELECTRE (Elimination Et Choix Traduisant la Realite) didasarkan pada konsep perankingan melalui perbandingan berpasangan antara alternatif pada kriteria yang sesuai. Suatu alternatif dikatakan mendominasi alternatif lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi (dibandingkan dengan kriteria alternatif yang lain) dan sama dengan kriteria lain yang tersisa. Hubungan perankingan antara 2 alternatif dan dinotasikan sebagai ® jika alternatif ke-k tidak mendominasi alternatif ke-1 secara kuantitatif, sehingga pengambilan keputusan lebih baik mengambil resiko daripada (Roy, 1973).[2] Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyelesaian masalah menggunakan metode electre adalah sebagai berikut: 1. Normalisasi matrik keputusan. Dalam prosedur ini, setiap atribut diubah menjadi nilai yang comparable. Setiap normalisasi dari nilai rij dapat dilakukan dengan Rumus : , untuk i = 1,2,3,...,m dan j =
= Sehingga matrik concordance yang dihasilkan adalah : C= b.
= Sehingga diperoleh matrik discordance : D= 5. Hitung matriks concordance dan discordance. a. Concordance Matrik dominan concordance dapat dibangun dengan bantuan nilai threshold, yaitu dengan membandingkan setiap nilai elemen matriks concordance dengan nilai threshold. >c dengan nilai threshold (c), adalah :
1,2,3,...,n. Sehingga didapat matriks R hasil normalisasi,
2.
Pembobotan pada matrik yang terlah dinormalisasi. Setelah dinormalisasi, setiap kolom dari matrik R dikalikan dengan bobot-bobot ( ) yang ditentukan oleh pembuat keputusan. Sehingga, weighted normalizaed matrix adalah V=RW yang ditulis dalam Rumus ini :
b.
Dimana W adalah W= 3.
4.
, dan
Discordance Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matrik discordance adalah dengan membagi maksimum selisih nilai kriteria yang termasuk dalam subset discordance dengan mksimum selesih nilai seluruh kriteria yang ada, secara matematisnya adalah :
=1
dan nilai setiap elemen matriks F sebagai matriks dominan concordance ditentukan sbb : = 1, jika > c dan = 0, jika < c Discordance Untuk membangun matriks dominan discordance juga menggunakan bantuan nilai threshold, yaitu:
dan nilai setiap elemen untuk matriks G sebagai matriks dominan discordance ditentukan sebagai berikut: = 0, jika > d dan = 1, jika < d 6. Menetukan aggregate dominance matrix. Langkah selanjutnya adalah menentukan aggregate dominance matrix sebagai matriks E, yang setiap elemennya merupakan perkalian antara elemen matriks F dengan elemen matriks G, sebagai berikut : = x 7. Eliminasi alternatif yang less favourable Matriks E memberikan untan pilihan dari setiap alternatif, yaitu bila = 1 maka alternatif merupakan pilihan yang lebih baik daripada . Sehingga baris dalam matriks E yang memiliki jumlah = 1 paling sedikit dapat dieliminasi. Dengan demikian alternatif terbaik adalah yang mendominasi alternatif lainnya. [3]
Menentukan concordance dan discordance set Untuk setiap pasang dari alternatif k dan l (k,l = 1,2,3,...,m dan k ) kumpulan kriteria J dibagi menjadi dua subsets, yaitu concordance dan discordance. Bilamana sebuah kriteria dalam suatu alternatif termasuk concordance adalah: = { j, > }, untuk j = 1,2,3,...,n Sebaiknya, komplementer dari subset ini adalah discordance, yaitu bila : = { j, }, untuk j = 1,2,3,...,n Hitung matriks concordance dan discordance. a. Concordance Untuk menentukan nilai dari elemen-elemen pada matriks concordance adalah dengan menjumlahkan bobot-bobot yang termasuk dalam subset concordance, secara matematisnya adalah pada Rumus : 2
2.3 Penilaian Status Gizi Banyak metode yang dapat dilakukan untuk menentukan status gizi, metode tersebut dapat dikelompokkan yaitu penilaian secara langsung dan tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu: antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik. Melalui pengukuran antropometri, status gizi anak dapat ditentukan apakah anak tersebut tergolong status gizi baik, kurang atau buruk. Untuk hal tersebut maka berat badan dan tinggi badan hasil pengukuran dibandingkan dengan suatu standar internasional yang dikeluarkan oleh WHO. Status gizi tidak hanya diketahui dengan mengukur BB atau TB sesuai dengan umur secara sendiri-sendiri, tetapi juga merupakan kombinasi antara ketiganya. Beberapa indeks antropometri yang sering digunakan yaitu Berat Badan Menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan menurut Umur (TB/U), dan Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB).[4] 3. Analisi dan Perancangan 3.1 Analisis SWOT Dalam pembuatan sistem ini, akan terdapat kelemahan dan kelebihan dibandingkan dengan sistem yang lama. Peneliti menganalisis kelemahan dan kelebihan tersebut dengan analisi SWOT. 3.1.1 Analisi Kelebihan (Strength) Streang adalah situasi atau kondisi yang merupakan kkuatan dari program pada saat ini yang dilihat dari teknologi, human dan capital. Beberapa kekuatan atau kelebihan diantara sebagai berikut: 1. Semua pegawai ahli gizi sudah mampu mengoperasikan komuter dengan baik sehingga memudahkan dalam penggunaan sistem yang baru. 2. Adanya fasilitas komputer yang memadai 3.1.2 Analisis Kelemahan (Weakness) Kelemahan dari sistem yang sedang berjalan yaitu sebagai berikut: 1. Sistem penilaian status gizi balita dan pemilihan menu makanan di Puskesmas Tegal Rejo masih dilakukan secara manual. Perhitungan manual yang memakan waktu yang lama dan sering terjadinya kesalaha perhitungan menyebabkan beberapa masalah yang berdampak pada pemilihan menu makanan yang tidak sesuai dengan hasil dan takaran yang dibutuhkan. 2. Data yang dibiarkan begitu sakja sehingga setiap tahun bertambah banyak tanpa pernah dimanfaatkan. 3.1.3 Analisis Peluang (Opportunites) Analisi ini bertujuan untuk mengetahui peluang dari sistem yang baru dimasa yang akan datang, berikut hasilnya: 1. Tingginya kebutuhan akan sistem informasi yang slalu berkembang seiring bertambahnya ilmu pengetahuan dan informasi setiap saat. 2. Belum adanya sistem yang terkomputerisasi yang digunakan untuk mengambil keputusan
3.1.4 Analisis Ancaman (Threats) Hasil analisis ancaman yang akan terjadi yaitu: 1. Kemungkinan adanya salah input data sehingga data yang diinputkan mempengaruhi hasil pemilihan menu makanan yang disediakan. 2. Penyimpanan laporan yang terkomputerisasi terancam terkena virus 3.2 Perancangan Sistem 3.2.1 Flowchart Sistem Data Admin
Data Balita
Data Antropometri
Data Makanan
Data Menu
Data Bobot
Input Admin
Input Balita
Input Antropometri
Input Makanan
Input Menu
Input Bobot
Olah Data Admin
Olah Data Balita
Olah Data Antropometri
Olah Data Makanan
Olah Data Menu
Olah Data Bobot
Proses Pemeriksaan
Admin
Balita
Antropometri
Makanan
Menu
Bobot
Data Gizi
Tampil Rekomendasi Menu Makanan
Pembuatan Laporan Data Gizi
Laporan Data Gizi
Gambar 1 Flowchart Sistem 3.2.2 Diagram Konteks Data Bobot Data Menu Data Makanan Data Antropometri Data Balita Data Admin
Admin Informasi Data Admin Informasi Data Balita Informasi Data Antropometri Informasi Data Makanan Informasi Data Menu Informasi Data Bobot Info Rekomendasi Menu Makanan Informasi Data Gizi Laporan Data Gizi
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan dan Status Gizi pada Balita
Gambar 2 Context Diagram 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Implementasi Database pemilihan_menu
Gambar 3 Database pemilihan_menu 4.2 Halaman Login Admin Halaman login digunakan untuk masuk ke aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan menu makanan dan status gizi balita. Pada sistem pendukung keputusan ini hak akses diberikan kepada Admin.
3
Gambar 7 Halaman Data Balita 4.6 Halaman Data Antropometri Form data antropometri digunakan untuk menyimpan data antropometri. Data antropometri ini merupakan data yang akan diolah sebagai standar antropometri penilaian status gizi. Berikut tampilan halaman data antropometri:
Gambar 4 Halaman Login Admin 4.3 Halaman Utama Admin Halaman utama merupakan halaman beranda pada saat program dijalankan. Halaman utama akan muncul apabila proses login berhasil.
Gambar 5 Halaman Utama Admin 4.4 Halaman Data Admin Form data admin digunakan untuk menyimpan data admin. Gambar 8 Halaman Data Antropometri 4.7 Halaman Data Makanan Halaman data makanan akan menampilkan data makanan yang terdiri dari nama makanan beserta kandung gizi yang terdapat di makanan tersebut seperti: energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Berikut tampilan data makanan.
Gambar 6 Halaman Data Admin 4.5 Halaman Data Balita Form data balita digunakan untuk menyimpan data balita. Data balita ini merupakan data yang akan diolah untuk penilaian status gizi dan penghitungan kalori ideal balita. Berikut tampilan halaman data balita.
4
menentukan rekomendasi menu makanan yang tepat dengan menginputkan data bobot yang diinginkan.
Gambar 9 Halaman Data Makanan 4.8 Halaman Data Menu Halaman data menu menampilkan daftar menumenu makanan dalam sehari dari makan pagi sampai menjelang tidur. Balita untuk umur 0-6 bulan, 7-12 bulan, 13-36 bulan, dan 37-60 bulan memiliki alternatif menu yg berbeda-beda berdasarkan menu makanan yang diinginkan. Berikut tampilan halaman data menu.
Gambar 12 Halaman Pemeriksaan 4.11 Halaman Data Gizi Halaman data gizi digunakan untuk menampilkan data hasil pemeriksaan yang disimpan. Berikut tampilan halaman data gizi.
Gambar 10 Halaman Data Menu 4.9 Halaman Data Bobot Kriteria Halaman data bobot akan menampilkan data bobot kriteia pada tiap alternatif menu makanan berdasar kriteria energi, protein, lemak, dan karbohidrat.
Gambar 13 Halaman Data Gizi 4.12 Halaman Laporan Gizi
Gambar 11 Halaman Data Bobot kriteria 4.10 Halaman Pemeriksaan Halamanpemeriksaan gizi balita akan menampilkan form pemeriksaan dengan cara menginputkan nama balita yang akan dilakukan pemeriksaan untuk mengecek keadaan status gizi balita dan kebutuhan kalori yang dibutuhkan, kemudian dilanjutkan untuk
Gambar 14 Halaman Opsi Laporan Gizi 5
[3] Setiyawati, Anita Devi. dkk. Sistem Pendukung Keputusan Pembelian Barang Menggunakan Metode Electre. Surabaya: STIKOM Surabaya. 2012. [4] Supariasa, I Dewa Nyoman. dkk. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC. 2001.
Gambar 15 Halaman Laporan Data Gizi 5.
Kesimpulan dan Saran
Biodata Penulis
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian yang penulis lakukan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sistem yang dibangun sudah mampu menangani proses pengambilan keputusan untuk pemilihan menu makanan. 2. Metode Elimination et Choix Traduisant La Realite (ELECTRE) dapat memberikan sebuah rekomendasi pemilihan menu makanan terbaik untuk balita sesuai keadaan status gizi dan jumlah kalori yang dibutuhkan. 3. Sistem dapat memberikan kemudahan bagi tenaga kesehatan seperti bidan dan ahli gizi dalam menghitung status gizi balita,dan menghitung jumlah kalori ideal balita. 4. Sistem dapat dimanfaatkan untuk memantau tumbuh kembang balita dengan mengetahui status gizi balita tersebut.
Prihatin Indahsari, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016. Kusrini, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Ilmu Komputer UGM, lulus tahun 2002. Memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer (M.Kom), Program Pasca Sarjana Magister Komputer UGM, lulus tahun 2006. Memproleh gelar Doctor Ilmu Komputer (Dr), Program S3 Ilmu Komputer UGM, lulus tahun 2010. Saat ini menjadi Dosen tetap di STMIK AMIKOM Yogyakarta.
5.2 Saran Mengingat keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, baik pengetahuan, waktu maupun pemikiran, maka penulis dapat memberikan beberapa gambaran sebagai saran yang dapat dipakai sebagai acuan dalam pengembangan aplikasi ini di masa yang akan datang, antara lain sebagai berikut. 1. Sistem yang dibuat perlu dikembangkan tidak hanya untuk menghitung status gizi dan kebutuhan energi balita saja, namun sebaiknya bisa menangani lebih banyak kasus, misalnya: untuk ibu hamil, untuk atlet, bahkan untuk mayarakat yang memiliki gangguan kesehatan tertentu. 2. Dalam mengimplementasikan aplikasi sistem pendukung keputusan pemilihan menu makanan dan status gizi dibutuhkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga pola makan dan menerapkan gizi seimbang. 3. Dalam pengembangan aplikasi perlu ditingkatkan masalah keamanan data. 4. Saran penulis untuk penelitian selanjutnya agar menggunakan metode sistem pendukung keputusan yang lain agar bisa menjadi pembanding. Daftar Pustaka [1] Kusrini. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi. 2007. [2] Kusumadewi, Sri. dkk. Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu. 2006. 6