SISTEM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI PATTANI THAILAND STUDI KASUS PADA SEKOLAH SASNASUKSA (SAYAP) TAHUN 2013-2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Islam (Tarbiyah) Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun oleh : MR.MAYOOSAN KALING NIM: G000100201 NIRM: 10/X/02.2.1/T/5082
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015
1
Sistem pendidikan Agama Islam di Pattani Thailand Studi Kasus pada Sekolah Sasnasuksa (Sayap) Mr. Mayoosan Kaling.Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah
[email protected] ABSTRAK. Sistem pendidikan di Thailand terbagi menjadi 3, yaitu : pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal. Untuk sistem pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar dan pendidikan tinggi. sedangkan sistem pendidikan non-formal terdiri dari : program sertifikat kejuruan, program short course sekolah kejuruan dan interest group program. Perumusan masalah adalah sebagai berkut :bagai sistem pendidikan agama islam di Pattani Thailand, bagaimana sistem pendidikan di Sekolah Sasnasuksa (Sayap). Penelitian ini mengunakan metode penelitian kualitatif, dengan mengambil latarbelakang di Pattani.Penentuan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling.Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi.Analisis data menggunakan model Miles and Huberman yakni reduksi data, display data, kesimpulan atauverifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa.,Sistem pendidikan agma islam di Sekolah Sasnasuksa (sayap):yaitu pelaksanaan pendidikan agama Islam di Sekolah Sasnasuksa (Sayap) berlandaskan Al-qur’an dan Hadist disertai dengan kecintaan terhadap tanah air dan Sang Raja. Pengaplikasian model pendidikan di sekolah tersebut bercoraksemi-sekuler, Yakni proses pembelajar di sekolah dilaksanakan dua bagian bidang pendidikan secara terpisah, yaitu pendidikan agama dan umum. Dalam bidang pendidikan agama, pihak sekolah menyelengara aktivitas belajar-mengajar menjadi 3 tingkat: pendidikan Islam tingkat pertama (Ibtidaiyah), pendidikan agama Islam tingkat menengah (Mutawassitah), pendidikan agama Islam tingkatatas (Aliyah). Pada bidang umum diselenggarakan tingkat M1-M3 (SMP) dan M4-M6 (SMA). Kata kunci :sistem, (Sayap) Pattani.
pendidikaagam islam, Sekolah Sasnasuksa
PENDAHULUAN
berbentuk kerajaan yang terdiri 76
Thailand (Muangthai) adalah
propinsi dengan jumlah penduduk 57
satu negara yang terletak di Asia
juta jiwa. Waliyah Thailand bagian
Tenggara
selatan banyak
dan
Association Nations
termasuk
South
(ASEAN).
East
anggota Asian
Pemerintahnya
dihuni oleh
umat
Islam. Jumlah mereka adalah 2,3 juta atau
sekitar
4%
dari
seluruh
2
penduduk
Thailand.
banyak
Wilayah
yang
dihuni
umat
Isalam
meliputi Patani,
Yala,
Narathiwat,
dinyatakan
Mereka
mempunyai
sekelompok
dan
Satun.
budaya
sendiri
dengan
jika
dibandingkan
penduduk
wilayah
lain
Dasar
Thailand
yang
beragama Budha.
yang
Ahmad
D.
di
moyoritas
1
Dictionary of
bekerja
American
bahwa
English
sistem
adalah
bagian-bagian
yang
sama
secara
keseluruhan
berdasarkan suatu tujuan bersama. Menurut
Churchman
sistem
merupakan seperangkat bagian yang
pendidikan
seperti
ini
Dalam The Holt Intermediate
Islam
dikemukakan Marimba,
olah
adalah
al-
terkoordinasi
untuk
menyelesaikan
seperangkat tujuan. Sedangkan Hicks menyatakan
bahwa
sistem
adalah
Qur’an dan hadits-hadits Nabi SAW
seperangkat unsur-unsur yang saling
yang
berkaitan,
merupakan
ajaran
sumber
Islam.
memperluas
lagi
mencakup
pokok
al-Syaibani dasar
ijtihad,
tersebut pendapat,
saling
saling
bergantung,
berinteraksi
kesatuan usaha
atau
yang
dan suatu
terdiri atas
bagian-bagian yang berkaitan
satu
peninggalan, keputusan-keputsan dan
dengan yang lainnya, dalam usaha
amalan-amalan
untuk mencapai satu tujuan dalam
terdahulu
para
ulama
(al-shalaf
yang
al-shalih)
suatu
lingkungan
yang
kompleks.
dikalangan umat Islam .Ini berarti,
Tiga pakar teori manajemen, yaitu
semua perangkat pendidikan Islam
Johnson,
haruslah ditegakkan di atas ajaran
menyatakan
Islam. Ini berarti semua perangkat
suatu tatanan yang kompleks
pendidikan
haruslah
menyeluruh. Dengan kata lain, suatu
ditegakkan di atas ajaran Islam, baik
kesatuan dari sesuatu atau bagian
filsafat
dari
Islam
pendidikan,
teori
maupun
praktek.2
Kast,
sesuatu
dan
bahwa
Rosenzweig
sistem
sehingga
adalah dan
merupakan
kesatuan yang menyeluruh.3
1
Faculty of Law, Thailand and the Islam World (Bangkok: Chulalongkorn University, tt.). hlm. 7. 2 H. Ramaylis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008). hlm. 28.
3
Endang Soenarya, Pengantar Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem (Yogyakarta: Adicita Karya Nusa, 2000). hlm. 11
3
Sistem
pendidikan
di
Thailand sekarang ini telah mencapai
Thailand terbagi menjadi 3, yaitu :
jumlah sekitar 10% orang.4 Mereka
pendidikan formal, pendidikan non-
terutama terkonsentrasi di wilayah
formal
dan
informal.
Selatan, di empat propinsi yaitu ;
Untuk
sistem
formal
Yala, Natarhiwats, Pattani dan Setun.
terdiri dari pendidikan dasar dan
Di empat propinsi ini adalah kaum
pendidikan tinggi, sedangkan sistem
Muslimin
pendidikan non-formal terdiri dari :
mutlak, rata-rata 80%.
program sertifikat kejuruan, program
Sekolah
pendidikan pendidikan
merupakan
mayoritas
Sasnasuksa
short course sekolah kejuruan dan
(SAYAP) adalah salah satu lembaga
interest group program.
pendidikan yang sudah diakui oleh
Pendidikan Islam merupakan suatu
totalitas
yang
mengantarkan
anak
tumbuh
berkembang
dan
didik
Negara.
Sekolah Sasnasuk
Sayap
dapat
terletak di wilayah Pattani Thailand
untuk
Selatan. Pada asalnya sekolah
sebagai
atau sekolah Sasnasuksa
manusia yang Islam dalam keluarga,
sayap
bermasyarakat,
terkenal di atas nama “
berbangsa
dan
Pondok Sayap” yang telah didirikan
dalam
sistem
oleh To’guru Kyai H. Muhammad
pendidikan Islam tidak dapat terlepas
shaleh. Sistem mengajar di pondok
dari refleksi kehidupan bangsa dan
pada masa
Negara itu sendiri. Proses pendidikan
shaleh mengajar kitab tua dan Al-
Islam sebenarnya telah berlangsung
Qur’an di atas masjid
sepanjang sejarah dan berkembang
yang sederhana. Dalam pelaksanaan
sejalan dengan perkembangan agama
sistem
Islam
dipermukaan
Sasnasuksa (Sayap) pada masa kini
bumi. Begitu pula dengan timbulnya
terdiri dari pendidikan agama dan
proses pendidikan Islam di Thailand
umum yang dijalankan di bawah satu
yang terdapat sekitar 4 persen dari
atap, namun pengelolaannya berjalan
bernegara.
dan
Maka
budaya
itu
KH.
pendidikan
Muhammad dengan cara
di
Sekolah
seluruh penduduk Thailand (sekitar 70 juta) yang mayoritas beragama Budha, kaum Muslimin di seluruh
4 Pri jono AE, Kaum Muslimin di Muang Thai Selatan Minoritas Agama, Minoritas Politik, Minoritas E konomi, Republika. hlm. 10.
4
secara
dualism yaitu
sekolah
dalam
mempunyai
satu
Islam di Pattani Thailand studi kasus
dua
pada Sekolah Sasnasuksa (Sayap).
administratif, dua kelompok tenaga
Hasil
dari
penelitian
edukatif, dua jenis kurikulum dan
daharapkan
dua tujuan bagi siswa yang sama.
gambaran tentang sistem pendidikan
Dengan keinginan pemerintah untuk
merubah
status
pondok
menjadi sekolah pendidikan agama Islam
dengan
berbagai
dapat
ini
memberikan
Agama Islam di Pattani Thailand studi kasus pada Sekolah Sasnasuksa (Sayap).
ketentuan
Keranga
teori
yang telah ditetapkan, berangkat dari
penelitian
suatu pertimbangan bahwa memang
pembahasan, yaitu pertama sistem
keberadaan pondok sebagai institusi
pendidikan
pengajaran pengetahuan keagamaan,
mencakup pengertian , tujuan dan
namun
kurikulum pendidikan agama Islam .
kalau
dilihat
dari
segi
ini akan
dalam
di bagi dua
agama
pengembangan sumberdaya manusia
Kedua,
secara umum masih kurang dalam
Islam di Pattani Thailand.
tahapan realisasinya.5
gejala-gejala
penulis
tertarik
penelitian pendidikan
di
atas,
untuk
dengan
yang
pendidikan
agama
Dalam TheHolt Intermediate
Dari lantar belakang masalah dan
sistem
Islam
melakukan
judul
Agama
maka
“Sistem
Islam
di
Dictionary of dinyatakan
bahwa
sekelompok bekerja
American
English
sistem
adalah
bagian-bagian
yang
sama
secara
keseluruhan
berdasarkan suatu tujuan bersama.
Pattani Thailand Studi Kasus pada
Menurut
Sekolah Sasnasuksa (Sayap)”
merupakan seperangkat bagian yang
Adapun tujuan dari penelitian ini
untuk
memberikan
mendeskripsikan informasi
dan
mengenai
bagaimana sistem pendidikan Agama
terkoordinasi
Chantakiri Ruangyood, Gejolak di selatan (Yala: terjemah Jirrachakra Pim, 1999). hlm. 61.
untuk
sistem
menyelesaikan
seperangkat tujuan.
Sedang Hicks
menyatakan
sistem
bahwa
adalah
seperangkat unsur-unsur yang saling berkaitan,
5
Churchman
saling
saling
bergantung,
berinteraksi
kesatuan usaha
yang
atau
dan suatu
terdiri atas
5
bagian-bagian yang berkaitan
satu
memahami
ajaran
Islam
secara
dengan yang lainnya, dalam usaha
menyeluruh dan menghayati tujuan
untuk mencapai satu tujuan dalam
yang
suatu
mengamalkan
lingkungan
yang
kompleks.
pada
akhirnya serta
dapat
menjadikan
Tiga pakar teori manajemen, yaitu
Islam
Johnson,
hidup.7 Sedangkan menurut Zarkowi
Kast,
menyatakan
dan
bahwa
Rosenzweig
sistem
adalah
sebagai
Soejoeti,
pandangan
sabagaimana
yang
suatu tatanan yang kompleks dan
dituturkan oleh M.Ali Hasan dan
menyeluruh. Dengan kata lain, suatu
Mukti Ali, Pendidikan Islam terbagi
kesatuan dari sesuatu atau bagian
dalam
dari
“Pendidikan
sesuatu
sehingga
merupakan
kesatuan yang menyeluruh.6 Pendidikan
tiga
Islam
Islam”
Pertama
adalah
jenis
yang
pendirian
dan
penyelenggaraannya
didorong
oleh
pendidikan
agama
pengertian.
adalah upaya sadar dan terencana
hasrat dan semangat cita-cita untuk
dalam
mengajarkan nilai-nilai Islam,
menyiapkan
untuk
peserta
mengenal,
menghayati, ajaran
hingga
agama
didik
memahami,
yang
mengimani,
lembaganya,
Islam,
dibarengi
tercermin
dalam maupun
baik nama dalam
kegiatan-kegiatan
yang
dengan tuntunan untuk menghormati
diselenggarakan. Di sini kata Islam
penganut
ditempat sebagai sumbur nilai yang
agama
hubungannya antar
umat
terwujud
lain
dengan beragama
kesatuan
dan
dalam kerukunan hingga persatuan
bangsa.
akan
diwujudkan
kegiatan pendidikan. pendidikan perhatian
Menurut
Zakiyah
Daradjat
dalam Kedua,
seluruh jenis
yang
memberikan
sekaligus
menjadikan
ajaran Isalam sebagai pengetahuan
pendidikan agama Islam adalah suatu
untuk
program
studi
yang
usaha untuk membina dan mengasah
diselenggarakan. Di sini kata Islam
peserta didik agar senantiasa dapat 7
6
EndangSoenarya, PengantarTeoriPerencanaanPendidikanBer dasarkanPendekatanSistem (Yogyakarta: AdicitaKarya Nusa, 2000). hlm. 11
Majid Abdul danAndayani Dian, Pendidikan Agama Islam BerbasisKompetensiKonsepdanImplementas iKurikulum 2004(Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2004). hlm. 130.
6
ditempatkan sebagai bidang
studi,
sebagai ilmu, dan diperlukan sebagai ilmu
yang
lain.
penulis
sendiri
yang
melakkan
interaksi di sekitar sekolah.
Ketiga,
jenis
Untuk memperoleh data-data
pendidikan yang mencakup
kedua
yang valid dalam penelitian, maka di
pengertian di atas. Di sini kata Islam
perlukan teknik yang tepat dalam
ditempatkan
pengumpulan
sebagai
sumber
nilai
data.
Metode
sekaligus sebagai bidang studi yang
pengumpulan data dalam penelitian
ditawarkan
ini adalah sebagai berikut:
melalui
program
studi
yang diselenggarakan.8
Observasi adalah pengamatan
METODE PENELITIAN
terhadap suatu objek yang diteliti
Jenis penelitian ini termasuk
baik secara langsung maupun tidak
penelitian lapangan (field research),
langsung
yakni penelitian
yang langsung di
yang
lapangan
kehidupan
penelitian
atau
yang
untuk
harus
memperolah dikumpulkan
.10
Untuk
data dalam
memperkaya
sebenarnya secara spesifik apa yang
data interpretasi, penelitian ini juga
sedang terjadi.9
menggunakan
ini
Adapun penelitian
dilakukan
di
lingkungan
masyarakat Sayap pattani thailand. Penelitian lokasi
di
sekunder
memmperhatikan
dan
aktivitas
masyarakat.
mengambil
Wawancara
suatu
data
untuk
Pattani
adalah
lokasi
mendapatkan informasi yang digali
yang relatif mudah dijangkau dari
dari sumber data langsung melalui
tempat
perbincangan atau Tanya jawab.11
Alasanya
penelitian
berada
serta
teknik
adalah
Saiburi
Thailand.
Sayap
ini
data
pengumpulan
Sekolah ini di mana
penulis belajar.
Untuk
Sedangkan
penelitian
diperlukan
subjek
ini
memperolah
wawancara pihak,yaitu
data
penulis dengan orang
yang
yang
melakukan beberapa dianggap
8
M.Ali Hasan, Mukti Ali, kapitaselektapendidikanislam(Jakarta :CV.pedomanilmu jaya,2003).hlm 45. 9 Toto SyatoriNasehudindanNanangGozali, MetodePenelitianKuantitatif,(Bandung: pustakasetia, 2012).hlm.55
10
Djam,an Satori danAanKomariah,MetodePenelitianKualitati fI(Bandung:Alfabeta,2013). hlm.105 11 Ibid.,hlm. 130.
7
mengetahui
masalah
yang
sedang
atau
lisan
dari
orang-orang
dan
perilaku yang dapat diamati.12 Untuk
diteliti. Metode dokumentasi adalah
menggambarkan
secara tepat sifat
mencari data mengenai hal-hal atau
atau keadaan, gejala individu atau
variable
kelompok
yang
berupa
catatan,
tertentu.
transkrip, buku, surat kabar, majalah,
menganalisis
prasasti, notulen rapat, agenda dan
analisis
sebagainya.
yaitu
Metode
pelengkap
dan
mertode
ini
sebagai
pununjung
interview
berkaitan
dangen
dan
diinterpretasikan dalam bentuk kata-
pada hasil
PEMBAHSAN
data
yang
Menurut
sejarah,visi misi
sabagaimana M.Ali
demikian,
metode-
dan
PENELITIAN
untuk
sekolah, dan sebagainya. Dengan
berhasil
dideskripsikan,
berguna
sumber
yang
dikumpulkan,
HASIL
mendapat
kualitatif,
dari
memberikan
yang
untuk
dipergunakan
deskriptif
data-data
kata.
penelitian
data
data
observasi.Metode ini penting untuk panguatan
Jadi
Zarkowi
yang
Hasan
DAN
Soejoeti,
dituturkan
dan
Mukti
oleh Ali,
Pendidikan Islam terbagi dalam tiga
metode di atas secara keseluruhan
pengertian.Pertama
digunakan untuk menggali data-data
Islam” adalah jenis pendidikan yang
inti
pendirian
dalam
observasi,
penelitian.
Metode
Metode wawancara, dan
Metode
dokumentasi
fungsi
masiang-masiang
mengumpulkan
data
memiliki dalam
inti yang
di
butuhkan.
penelitian analisis deskriptif penelitian
ini
kualitatif, yang
cita-cita
untuk
mengejawantahkan
nilai-nilai Islam, baik yang tercermin dalam nama
lembaganya,
maupun
kegiatan-kegiatan
yang
diselenggarakan. Di sini kata Islam
maka
teknik
ditempat sebagai sumbur nilai yang
digunakan
adalah
akan
kualitatif, yang
merupakan
penyelenggaraannya
didorong oleh hasrat dan semangat
dalam
Penelitian
dan
“Pendidikan
yaitu
menghasilkan
suatu data
deskriptif berupa kata-kata tertulis
diwujudkan
kegiatan 12
pendidikan.
dalam Kedua,
seluruh jenis
Lexi J. Moleong, Penelitiankualitatif(Bandung : PT. Remaja Rosydakarya,2004). hlm.3.
8
pendidikan
yang
memberikan
sekaligus
menjadikan
pendidikan Agama Islam di Thailand
ajaran Isalam sebagai pengetahuan
hapir sama yang di jalas di atas tadi.
untauk
Yakni
perhatian
program
studi
yang
Dimikian
Juga
pendidikan
Sistem
islam
dasarnya
diselenggarakan. Di sini kata Islam
adalah Al-Quran dan Al-sunah nabi
ditempatkan
Muhammad saw . disertai dengan
sebagai bidang studi,
sebagai ilmu, dan diperlukan sebagai
kecintaan terhadap
ilmu
Sang
yang
lain.
tanah air dan
Ketiga,
jenis
pendidikan yang mencakup
kedua
menjadi seorang hamba Allah yang
pengertian di atas. Di sini kata Islam
diridhai oleh Allah dan hidup sehari-
ditempatkan
hari dengan mengikuti contoh nabi
sebagai
sumber
nilai
sekaligus sebagai bidang studi yang ditawarkan
melalui
program
itu ada dua macam: :
Membentuk
individu menjadi bercorak diri
tertinggi
menurut
2. Isi pendidikanya : ajaran yang
tercantum
dengan lengkap di dalam Al-Qu’an yang pelasanaan dalam sehari-hari
Negara Thailand Merupakan
kawasan
Asia
praktek
hidup
dicontohkan
oleh Muhammad SAW.14
tenggara,
tentunya
akan terimbas dari berbagai efekefek kemodernan yang semakin deras lajunya. Ditambah pula dengan suatu kenyataan berposisi
ukuran Allah.
Allah
kita
salah satu negara berkembang di
Ciri khas pendidikan Islam
1. Tujuannya
untuk
Muhammad SAW.
studi
yang diselenggarakan.13
Raja.Tujuannya
yang
bahawa sebagai
diselimuti
umat
Islam
umat
monoritas
oleh
beragam
kenyataan sejarah yang cukup rumit, dan
berhadapan
dengan
mayoritas
komunitas
beragama
Budha.
tersebuat
umat
sosial
yang
Kesenjangan
mengimplimentasikan
benturan-benturan antar kebudayaan dan tradisi keagamaan yang semakin menyudutkan
eksistensi
umat
13
M.Ali Hasan, Mukti Ali, kapitaselektapendidikanislam(Jakarta :CV.pedomanilmu jaya,2003).hlm 45. 14 ibid
Melayu persoalan
muslim tersebut,
Dari umat
berbagai Islam
9
mempunyai
harapan
tertumpu
Lembaga
kepada lembaga system pendidikan
sudah
agama
department
Islam
untuk
pengtahuan
menanamkan
keagamaan
dan
pesantren
mendapatkan
yang
izin
dari
pendidikan
menyelenggarakan
harus
aktivitas
belajar
pengtahuan umum kepada anak didik
mengajar menjadi dua bidang, yakni
mereka,
pendidikan agama dan umum
agar
filterisasi negatif
dari
dapat
dijadikan
berbagai
efek-efek
yang
akan
merongrong
identitas keislaman mereka. Lembaga
Demikian
pula
dengan
Sekolah Sasnasuksa (Sayap), yang keberdaanya dirubah dari lembaga
pendidika
agama
pondok
menjadi
institusi
sekolah
Islam Formal yang tetap eksis di
agama Islam,dan mendapat subsidi
Thailand
selatan
pendidikan
adalah
sekolah
dari
Islam
swasta.
tersebut
agama
Sebagaimana
telah
sebelumnya,
dijelaskan
pada
awal
pihak
berupa
tradisional (pesantren), yang proses
pihak
pembelajarnya
intervensi
yang
bersifat
keagamaan
berorientasikan semata-mata. 1961
ke
Namun
M.
mengeluarkan
aspek pada
dan
ukhrawi tahun
edukatif
masih
dikoordinir
sekolah,
dan
termasuk
sentralisasi kurikulum
oleh
berbagai
mengenai
sekolah,
yang
kebijakan
juga
kebijakan
mengenai
muatan
pendidikan
Islam
merupakan
program
pembaruan
untuk mendapatkan pengakuan dan
pendidkan
berstatus
pondok
yang
persyaratan
yang
pemerintah
intitusi
pesantren harus
Dalam
aktivitas
mengajar,
agama
sistem
menyelenggarakan
secara
pembelajaran
Islam,yang
pendidikannya
berlangsung
klasikal dengan berkala
diberikan bantuan oleh
pihak
penting
subsidi dari pihak pemerintah.
berubah menjadi sekolah pendidikan
pemerintah.
financial
pihak
tentang
secara
bantuan
tenaga-tenaga semulanya
mata-ajar
Bantuan
dalam pembangunan gedung sekolah,
perkembangannya sistem pendidikan
menekan
pemerintah.
secara tersebut terpisah
pihak
sekolah
harus kegiatan
agama
bersama,
belajar
dan
namun
direalisasikan dan
pada
waktu
umum proses secara yang
10
berbeda pula. Walaupun komposisi
memposisikan
kurikulum yang
umum secara harmonis dan dapat
dikeluarkan
department
pihak
pendidikan
mengidentifikasikan
adanya
membuat
materi
antara
agama
satu
dan
sama
lain.
Pihak pemerintah hanya mensiasati
keterpadaduan antara bidang agama
keinginan
politik
dan umum, dengan mengetengahkan
pendidikan,
keseimbangan mata-ajar agama dan
harapan bahwa peserta didik melayu
umum pada porsi yang sama, namun
muslim
pada tahapan realisasinya, aktivitas
agama dan umum ( dengan disisipi
tersebt dilakukan secara terpisah.
budaya buddhis ) akan melahirkan “
dengan
melalui
jalur
terselip
suatu
mempelajari
pengtahuan
Sistem pendidikan Islam di
out put “ yang dapat mengapresiasi
sekolah Sanasuksa (Sayap) berawal
ideologi dan falsafah bangsa thai,
dari suatu konsepsi dasar tentang
sehingga
pendidikan Islam yang mengarahkan
ektrimitas nasionalisme Melayu yang
kepada
masih
pendekatan
yang
bersifat
teosentris,
sehingga
mengeliminasikan pragmatis ditempatkan intergratif
seharusnya
secara diantara
perlu
Dari yang
seimbang dan
institusi
dua
perlu
konsepsi
menjadi
mungurangi
momok
pemicu
disintergrasi teritorial negara thai.
peran pendekatan
yang
dapat
berbagai
problematika
menghinggapai
keberadaan
pendidikan direnungkan
Islam,
kiranya
kembali
oleh
tersebut. Di samping itu, masih ada
berbagai pihak yang berkompeten,
faktor
ikut
termasuk dari pengelola sekolah serta
memperparah kenyataan yang ada,
peran aktif dari pemerintahan untuk
yakni
kebijakan
bersama-sama mencari format dan
pusat
untuk
melakukan
intervensi
dalam
hal
kebijakan
sekolah.
eksternal
Penerapan sekuler
yang
dari
program tanpa
pemerintah
pendidikan
dibarengi
format
alternatif system
yang
terbaik
pendidikan
mengenai
yang
mengkombinasikan
dapat
pengtahuan
agama dan umum serta berbagai
pengaplikasian yang jelas mengenai
komponen
proses pelaksanaan kegiatan belajar
Mengingat orientasi pendidikan yang
mengajar
kurang
yang
seharusnya
pendidikan
yang
lain.
memperhatikan
11
keseimbangan antara aspek ukharawi
aktivitas pembelajaran dari dua
dan
akan
bagian
yang
secara
split
agama itdak membuar dan tidak
duniawi
menghasilkan
hanya
lulusan-lulusan
memiliki
kepribadian
tersebut
direalisasikan
terpisah.
Mata-ajara
personality, serta selalu tidak siap
saling
menunjang
dalam menghadapi tantangan zaman.
pelajaran
umum,
para
KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengumpulan data, analisis data dan pembahasan tentang sistem pendidikan Islam di sekolah Sasnasuksa
(Sayap)
maka
dapat
penulis membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Islam
di
(Sayap) dan
pendidikan Sekolah
Sasnasuksa
berladaskan
Hadist
agama
Al-qur’an
disertai
dengan
kecintaan terhadap tanah air dan Sang Raja. Pengaplikasian model pendidikan bercorak proses
di
sekolah
tersebt
semi-sekuler,
Yakni
pembelajar
di sekolah
dilaksanakan dua bagian bidang pendidikan secara terpisah, yaitu pendidikan agama dan umum. 2. Pelaksanaan
kegitan
belajar
mengajar yang direalisasikan di sekolah dua
tersebut,dibagi
bagian
yaitu
menjadi
pendidikan
agama dan umum.keberlangsung
siswa
kegiatan
dengan
dalam artian harusmengikuti
pembelajaran
secara
terpisah pula, misalnya pelajaran agama dilaksanakan pada waktu pagi hari,
sedangkan pelajaran
umum dilaksanakan pada sore hari.
Demikian
juga
dalam
kegiatan evaluasi, proses penilain terhadap
keberhasilan
dilakukan
secara
siswa
terpisah
dan
sesuai dengan bidang masi mngmasing. 3. Adapun faktor pendukung dalam merealisasikan
aktivitas
belajar
mengajar di Sekolah Sasnasuksa (Sayap), diantaranya adalah para orang tua murid sangat concern terhadap Islam, institusi penting
pendidikan sehingga tersebut sebagai
agama
keberadaan dipandang tempat
untuk
mendidik dan membimbing anak didik mereka sesuai dengan nilainilai keislaman. Di samping itu, pihak
pemerintah
memandang
12
positif
terhadap
sekolah
tersebut
menjalankan
keberdaan yang
kebijakan
ditetapkan
pihak
pendidikan,
sehingga
bentuk
mengadakan
yang
permusyawaratan
forum yang
diselengarakan
secara
berbagai
periodic, agar dapat menjalan
disalurkan
kerjasama serta menukarkan
kepada pihak sekolahn Dari
seharusnya
telah
department
bantuan
sekolah
informasi
kesimpulan
kondisi
masing-masing,
sehingga
kenyataan hasi penelitian maka di
akan
suasana
bawah ini dikemukakan hal-hal yang
yang saling pengertian antara
dapat dijadikan saran, semoga saran-
pihak pemerintah dan pihak
saran
sekolah.
tersebut
dan
tentang
membawa
manfaat
bagi semua pihak. 1. Pihak
menciptakan
3. Pihak
pengelola
Sekolah
sekolah
mempelajari
perlu
format-format
Sasnasuksa
(Sayap)
perlu
kurikulum pendidikan agama
mengadakan
training
guru
pada negeri-negeri tetangga,
dalam
hal
memberi
seperti
Indonesia,
Malysia
pembekalan
dalam kegiatan
dan sebagainya. Oleh karena
pengajar.
Agar
negara-negara
mendapat
dapat menambah
aktivitas
tersebut,
pendidikan
Islam
wawasan dan meningkatkan
dikelolai oleh para ekskutif
pengatahuan
Islam dan kegiatan pelajaran
tentang
pendidikan.
agama dianggap sebagai sub
2. Perlu adanya suatu koordinasi dan
kerjasama
berkesinambungan pihak
sekolah
yang antara dan
sistem
dari
nasional,
sehingga
dapat
pendidikan mereka
menentukan formulasi
kurikulum
yang
disesuaikan
pemerintah. Mengingat peran
dengan jiwa dan esensi dari
dan keikutsertaan pemerintah
pendidikan
dalam menentukan kebijikan
sebenarnya.
sekolah sangat tinggi. Pihak
Islam
yang
13
Saran
pelajaran
Pihak sekolah perlu mempelajari format-format
kurikulum
pendidikan agama pada negerinegeri
tetangga,
Indonesia,
Malysia
seperti dan
sebagainya. Oleh karena negaranegara
tersebut,
aktivitas
agama
sebagai
sub
pendidikan mereka
dianggap
sistem
nasional, dapat
sehingga menentukan
formulasi
kurikulum
disesuaikan
dengan
esensi
dari
dari
yang
jiwa
pendidikan
dan Islam
yang sebenarnya.
pendidikan Islam dikelolai oleh para ekskutif Islam dan kegiatan DAFTAR PUSTAKA Chantakiri Ruangyood.1999. Gejolak di selatan .Yala. terjemah Jirrachakra Pim. Djam,an Satori dan Aan Komariah.2013. Metode Penelitian KualitatifI . Bandung. Alfabeta. Endang Soenarya. 2000. Pengantar Teori Perencanaan Pendidikan Berdasarkan Pendekatan Sistem . Yogyakarta. Adicita Karya Nusa. Faculty of Law. tt. Thailand and the Islam World. Bangkok. Chulalongkorn University. Hasan Langgulung.1992.
Asas-asas pendidikan Islam.
Jakarta.
Mutiara
Sumberdaya Ofset. H. Ramaylis. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta. Kalam Mulia. Lexi J. Moleong. 2004. Penelitian kualitatif . Bandung . PT. Remaja Rosydakarya. Majid Abdul dan Andayani Dian. 2004. Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi Konsep dan Implementasi Kurikulum. Bandung.
PT Remaja
Rosdakarya. M.Ali Hasan, Mukti Ali.2003. kapita selekta pendidikan islam .Jakarta .CV.pedoman ilmu jaya Mangun Budiyanto.2011. Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta. Griya Santri.
14
Moh. Yamin.2009. Menejemen Mutu Kurikulum Pendidikan .Yogyakarta. DIVA Press Pri jono AE. tt.
Kaum Muslimin di Muang Thai Selatan Minoritas Agama,
Minoritas Politik, Minoritas E konomi. Republika. Syah Darwyn.2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta. Gaung Persada Press. Tillar, H. A. R.2000. Pendidika, kebudayaan dan masyarakat madani Indonesia .Bandung.PT. Remaja Rosda Karya Toto Syatori Nasehudin dan Nanang Gozali.2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung. Pustaka setia.