SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 5
NOMOR: 2
HALAMAN: 106--208
ISSN:2339 -0042
PENGARUH MOTIVASI, MINAT, KEDISIPLINAN DAN ADAPTASI DIRI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PESERTA PROGRAM AFIRMASI PENDIDIKAN MENENGAH ASAL PAPUA DAN PAPUA BARAT DI KOTA BANDUNG
Oleh: Carlos Kambuaya
Abstract Affirmative Action means the policy taken with the objective so certain groups get equal opportunities with other group in the same field. This affirmative educational program (ADEM) aims to lessen the gap between Java and Papua. This program also aims to prevent the students of affirmative educational program from experiencing cultural shock when they continue their studies in state universities of Java. The objective of this research is to analyze the impact of motivation, interest, discipline and self-adaptation variable of ADEM student from Papua and West Papua toward their academic achievement in Bandung. Besides which factor plays dominant role in their success. The research was held in several senior high schools located in Bandung which run ADEM program. Questioner was used as data collection method which targeted 80 respondents. SPSS 18.0 for windows was used to analyze the collected data. Research result indicates that there is significant impact between motivation and academic achievement. The result came from the (t) examination with 0,003 < 0,05 probability or t (3,201) > table (1,983). Also there is significant impact between interest toward student academic achievement that showed by partial examination and (t) examination with probability result 0,000 < 0,05 or t (6,679) > t table (1,983). There is also significant impact between self-adaptation toward student academic achievement indicated by partial examination (t) with the probability result 0,031 < 0,05 or t (2,189) > t Table (1,983). Key words: motivation, interest, discipline, self-adaptation, academic achievement, ADEM.
Abstrak Affirmative Action adalah kebijakan yang bertujuan agar kelompok/golongan tertentu memperoleh peluang yang setara dengan kelompok/golongan lain dalam bidang yang sama. Program afirmasi pendidikan menengah (ADEM) bagi siswa asal Papua dan Papua Barat bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara Jawa dan Papua. Program ini juga bertujuan untuk mencegah para siswa afirmasi pendidikan mengalami gegar budaya ketika kuliah di perguruan tinggi negeri di Jawa. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh variabel motivasi, minat, kedisiplinan dan adaptasi diri terhadap prestasi belajar siswa peserta program ADEM, serta menganalisis variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap prestasi belajar siswa peserta program ADEM asal Papua dan Papua Barat di Kota Bandung. Penelitian dilakukan di SMA dan SMK kota Bandung yang menerima siswa program ADEM. Responden penelitian sebanyak 80 siswa dengan teknik pengumpulan data kuesioner. Analisis data menggunakan SPSS 18.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan antara motivasi terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dari uji parsial dengan uji (t) yang diperoleh probabilitas 0,003 < 0,05 atau nilai t hitung (3,201) > t tabel (1,983). Ada pengaruh yang signifikan antara minat terhadap prestasi
157
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 5
NOMOR: 2
HALAMAN: 106--208
ISSN:2339 -0042
belajar siswa yang ditunjukkan dari uji parsial dengan uji (t) diperoleh probabilitas 0,042 < 0,05 atau nilai t hitung (2,021) > t tabel (1,983). Ada pengaruh yang signifikan antara kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dari uji parsial dengan uji (t) yang diperoleh probabilitas 0,000 < 0,05 atau nilai t hitung (6,679) > t tabel (1,983). Ada pengaruh yang signifikan antara adaptasi diri terhadap prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dari uji parsial dengan uji (t) yang diperoleh probabilitas 0,031 < 0,05 atau nilai t hitung (2,189) > t tabel (1,983). Key words: motivasi, minat, kedisiplinan, adaptasi diri, prestasi belajar ADEM.
Papua Barat. Berdasarkan definisi yang dibuat
Pendahuluan
oleh
Permasalahan di Papua yang sangat
UP4B,
Affirmative
Action
adalah
mendorong
kebijakan yang diambil dengan tujuan agar
pembuatan Peraturan Presiden Nomor 65
kelompok/golongan tertentu (gender ataupun
Tahun 2011 tentang Percepatan Pembangunan
profesi) memperoleh peluang yang setara
Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat
dengan kelompok/golongan lain dalam bidang
(P4B) dan Peraturan Presiden Nomor 66
yang
Tahun
keberpihakan terhadap Orang Asli Papua.
kompleks
dan
2011
mendasar
tentang
Unit
Percepatan
sama.
Hal
afirmasi
ini
bertujuan
ini
bertujuan
sebagai
Pembangunan Provinsi Papua dan Provinsi
Program
untuk
Papua Barat (UP4B). UP4B memiliki tugas
mengurangi kesenjangan antara Jawa dan
pokok:
"Memberikan
dukungan
kepada
Papua. Program ini juga bertujuan untuk
Republik
Indonesia
dalam
mencegah para siswa afirmasi pendidikan
serta
mengalami gegar budaya ketika kuliah di
Presiden koordinasi,
sinkronisasi,
pengendalian
dan
fasilitasi
evaluasi
perguruan tinggi negeri di Jawa.
pelaksanaan
program percepatan pembangunan di Provinsi
Program ADEM bidang pendidikan
Papua dan Papua Barat".
dilaksanakan
dituangkan
pada
pasal
Direktorat
Pendidikan
Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Ditjen
Dalam program keberpihakan bidang pendidikan,
oleh
Pendidikan
56
Menengah
Kementerian
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001
Pendidikan dan Kebudayaan, UP4B serta
tentang otonomi khusus bagi Provinsi Papua,
dinas pendidikan provinsi dalam bentuk
yang menyatakan bahwa "Setiap penduduk
pemberian kuota dan bantuan pendidikan (biaya hidup dan sekolah) bagi siswa-siswi
berhak memperoleh pendidikan yang bermutu dengan
beban
masyarakat
lulusan
serendah-
SMP/MTs
guna
melanjutkan
rendahnya". Amanat UU 21 Tahun 2001
pendidikan pada jenjang SMA/SMK di luar
diwujudkan
Papua.
dalam
Program
Afirmasi
Pendidikan Menengah (ADEM) Papua dan 158
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 5
NOMOR: 2
HALAMAN: 106--208
ISSN:2339 -0042
Siswa siswi asal Papua dan Papua
Disiplin belajar merupakan salah satu sikap
Barat tersebut tersebar di 179 SMA/SMK
atau perilaku yang harus dimiliki oleh siswa.
unggulan baik negeri maupun swasta di
Siswa mampu mengatur waktu dan kegiatan
sejumlah kota di Pulau Jawa, yakni Provinsi
belajarnya. Motivasi dirumuskan sebagai
Banten, Provinsi Jawa Barat (Bogor dan
suatu proses yang menentukan tingkatan
Bandung), DI Yogyakarta, Jawa Tengah
kegiatan serta arah umum dari tingkah laku
(Semarang, Demak, Magelang, Wonogiri,
manusia, merupakan konsep yang berkaitan
Klaten), Provinsi Jawa Timur (Malang,
dengan konsep-konsep lain seperti minat,
Jember, Lamongan, dan Tuban) serta Provinsi
konsep diri, sikap dan sebagainya sehingga
Bali (Kuta, Buleleng dan Karang Asem).
dapat
memengaruhi
siswa
yang
dapat
Dalam proses pendidikan, hampir
membangkitkan dan mengarahkan tingkah
semua kecakapan, keterampilan, pengetahuan,
laku yang dimungkinkan untuk ditampilkan
kebiasaan, dan sikap berkembang melalui
oleh para siswa.
proses belajar. Pencapaian hasil belajar yang
Didalam
pengelolaan
pengajaran,
baik melibatkan beberapa komponen, seperti
disiplin merupakan suatu hal penting. Tanpa
IQ
adanya
peserta
didik,
minat,
bakat,
faktor
kesadaran
akan
keharusan
psikologis yang baik, kemampuan, motivasi,
melaksanakan aturan yang sudah ditentukan
sikap, kematangan, disiplin, dan lain-lain.
sebelumnya
pengajaran
tidak
mungkin
mencapai target yang maksimal. Seorang
Prestasi belajar siswa yang baik terciptanya
siswa perlu memiliki sikap disiplin dengan
manusia yang berkualitas dan berprestasi
melakukan latihan yang memperkuat dirinya
memiliki
kontribusi
dalam
sendiri untuk selalu terbiasa patuh dan
tinggi. Prestasi belajar merupakan tolak ukur maksimal yang telah dicapai siswa setelah
mempertinggi
daya
melakukan proses belajar selama waktu yang
disiplin yang timbul dari kesadarannya sendiri
ditentukan. Prestasi belajar siswa banyak
akan dapat lebih memacu dan tahan lama
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal
dibandingkan dengan sikap disiplin yang
dari dalam dirinya (internal) maupun dari luar
timbul karena adanya pengawasan dari orang
dirinya (eksternal). Faktor-faktor yang dapat
lain.
memengaruhi prestasi belajar diantaranya motivasi, minat, disiplin dan adaptasi diri.
Kerangka Teori
Disiplin belajar dan motivasi belajar
a. Motivasi Belajar
merupakan faktor yang memengaruhi siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran.
159
kendali
diri.
Sikap
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
Winkel
VOLUME: 5
NOMOR: 2
(1999: 173) menjelaskan bahwa
HALAMAN: 106--208
ISSN:2339 -0042
melakukan kegiatan tersebut dengan kemauan
motivasi belajar di sekolah dibedakan atas
sendiri. Hurlock (1990: 422)
menyatakan
dua macam, yaitu motivasi ekstrinsik dan
bahwa
hasil
motivasi intrinsik. Motivasi ektrinsik adalah
pengalaman
motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
memiliki dua aspek yaitu: (1) Aspek kognitif,
adanya
Motivasi
didasarkan atas konsep yang dikembangkan
intrinsik adalah motif-motif yang menjadi
seseorang mengenai bidang yang berkaitan
aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang
dengan minat. Konsep yang membangun
dari luar, karena dalam diri setiap individu
aspek kognitif didasarkan atas pengalaman
sudah
dan apa yang dipelajari dari lingkungan. (2)
perangsang
ada
dari
dorongan
luar.
untuk
melakukan
minat
merupakan
atau
belajar.
Aspek
Geske & Finney 2005; Chemers, Hu &
membangun konsep kognitif dan dinyatakan
Garcia, 2005; Senko & Harackiewicz, 2005;
dalam sikap terhadap kegiatan atau objek
Wigfield,
1998)
yang menimbulkan minat. Safari (2003:60)
menunjukkan bahwa tujuan prestasi siswa,
beberapa indikator minat belajar yaitu sebagai
minat mereka dalam kursus dan keberhasilan
berikut (1) Perasaan senang, (2) Ketertarikan
mereka harapan yang positif terkait dengan
siswa, (3) Perhatian dan (4) Keterlibatan
kursus nilai akhir mereka. Motivasi adalah
siswa.
al
1997;..
Zohar,
adalah
konsep
Minat
sesuatu. Penelitian sebelumnya (Bandalos,
et
afektif,
proses
dari
yang
multidimensi. Para peneliti di bidang motivasi setuju bahwa siswa terlibat dalam setiap c. Kedisiplinan
situasi pembelajaran harus menjawab tiga pertanyaan
mendasar:
"Dapatkah
Sutisna
saya
menyatakan
bahwa
ada
dua
melakukan kegiatan ini? ',' Apakah saya ingin
pengertian pokok tentang disiplin, yaitu : (1)
melakukan kegiatan ini dan mengapa? ', dan
proses atau hasil pengembangan karakter,
"Apa
pengendalian
yang
harus
saya
lakukan
untuk
diri,
keadaan
teratur
dan
efisiensi. Ini adalah jenis disiplin yang sering
berhasil?"
disebut
“disiplin
positif”
atau
“disiplin
konstruktif”; (2) penggunaan hukuman atau b. Minat Lilawati
ancaman hukuman untuk membuat orangdalam
Zusnani
(2013:79)
orang mematuhi perintah dan mengikuti
mengartikan minat adalah suatu perhatian
peraturan dan hukum. Ahmadi indikator dari
yang kuat dan mendalam disertai dengan
kedisiplinan belajar adalah sebagai berikut:
perasaan senang terhadap suatu kegiatan
(1)
sehingga
keterangan
mengarahkan
seseorang
untuk
160
Memperhatikan guru,
dan (2)
mendengarkan
Rajin
mengikuti
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 5
NOMOR: 2
HALAMAN: 106--208
ISSN:2339 -0042
pelajaran, (3) Menjalankan latihan atau
dari dalam diri (faktor internal) maupun dari
praktek, (4) Membuat ikhtisar atau ringkasan.
luar diri (faktor eksternal) individu.
d. Adaptasi Diri (Penyesuaian Diri)
Metode Penelitian
Menurut Desmita (2009: 191) penyesuaian
a. Rancangan Penelitian
diri merupakan suatu konstruksi/bangunan
Penelitian ini dibangun dengan paradigma
psikologi yang luas dan komplek, serta
positivism yaitu suatu struktur penalaran dari
melibatkan semua reaksi individu terhadap
proses penelitian yang didasarkan pada logika
tuntutan baik dari lingkungan luar maupun
deduktif (hypothetico deductive method).
dari dalam diri individu itu sendiri. Dengan
Penggunaan
perkataan lain, masalah penyesuaian diri
dimaksudkan agar dapat dihasilkan penelitian
menyangkut
individu
yang memiliki relevansi dengan perspektif
dalam interaksinya dengan lingkungan dalam
teoritis yang dibangun dan mampu menjaga
dan luar dirinya. Menurut Fromm dan
obyektivitas pengukuran terhadap obyek yang
Gilmore ada empat aspek kepribadian dalam
diteliti.
aspek
penyesuaian diri
kepribadian
yaitu:
paradigma
positivism
ini
(1) kematangan b. Lokasi Penelitian
emosional, (2) kematangan intelektual, (3)
Penelitian dilaksanakan di SMA dan SMK
kematangan social, (4) tanggung jawab.
kota Bandung sebagai penerima program afirmasi pendidikan menengah dari Provinsi e. Prestasi Belajar
Papua dan Papua Barat.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh
c. Populasi Penelitian
seseorang setelah ia melakukan perubahan Unit sampling (kerangka sampel) penelitian
belajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Webster’s
New
ini adalah siswa peserta program afirmasi
International
yang berasal dari Papua dan Papua Barat di
Dictionary mengungkapkan bahwa prestasi adalah
standart
test
untuk
Kota Bandung dengan unit analisisnya adalah
mengukur
individu siswa sebanyak 80 siswa.
kecakapan atau pengetahuan bagi seseorang
d. Metode Pengumpulan Data
dalam satu atau lebih garis-garis pekerjaan atau belajar. Prestasi belajar yang dicapai
Data dikumpulkan dengan menggunakan
individu merupakan hasil interaksi antara
metode kusioner/angket. Penilaian angket
berbagai faktor yang memengaruhinya baik
menggunakan Skala Likert (1-5). (1) Jawaban Sangat Setuju Sekali (SSS) diberi nilai 5, (2) 161
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 5
NOMOR: 2
HALAMAN: 106--208
ISSN:2339 -0042
Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4, (3)
dan Papua Barat yang mengikuti program
Jawaban Setuju (S) diberi nilai 3, (4) Jawaban
afirmasi di Kota Bandung.
Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2, (5) Jawaban
c. Koefisien variabel minat (X2) sebesar
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1.
0.132
e. Analisis Data
menenjukkan
bahwa
setiap
peningkatan variabel minat, maka akan
Teknik analisis data yang digunakan adalah
meningkatkan
teknik analisis regresi linier berganda, yaitu
sebaliknya apabila minat menurun maka
model
untuk
akan menurunkan prestasi belajar dengan
mengukur pengaruh dua atau lebih variabel
koefisien regresi sebesar 0.132. Variabel
bebas terhadap satu variabel terikat. Analisis
minat ini bertanda positif artinya bahwa
regresi linier berganda dalam penelitian ini
minat
menggunakan taraf signifikansi 0,05. Proses
terhadap prestasi belajar siswa dari Papua
analisis data dengan SPSS 18.0 for Windows.
dan Papua Barat yang mengikuti program
statistik
yang
digunakan
prestasi
mempunyai
belajar,
pengaruh
dan
positif
afirmasi di Kota Bandung. Adapun maksud dari persamaan regresi d. Koefisien
berganda di atas adalah :
variabel
kedisiplinan
(X3)
sebesar 0.474 menunjukkan bahwa setiap a. Variabel
Prestasi
Belajar
(Y)
akan
peningkatan variabel kedisiplinan, maka
memiliki koefisien regresi sebesar 0.008
akan meningkatkan prestasi belajar, dan
jika dianggap variabel bebas (X) yang
sebaliknya apabila kedisiplinan menurun
meliputi Motivasi (X1), variabel Minat
maka akan menurunkan prestasi belajar
(X2), variabel Kedisiplinan (X3) dan
dengan koefisien regresi sebesar 0.474.
variabel Adaptasi Diri (X4) dianggap
Variabel kedisiplinan ini bertanda positif
konstan.
artinya bahwa kedisiplinan mempunyai
b. Koefisien variabel motivasi (X1) sebesar 0.240
menunjukkan
bahwa
pengaruh positif terhadap prestasi belajar
setiap
siswa dari Papua dan Papua Barat yang
peningkatan variabel motivasi, maka akan
mengikuti
meningkatkan
Bandung.
prestasi
belajar,
dan
sebaliknya apabila motivasi menurun maka
afirmasi di
Kota
e. Koefisien variabel adaptasi diri (X4)
akan menurunkan prestasi belajar dengan
sebesar 0.195 menunjukkan bahwa setiap
koefisien regresi sebesar 0.240. Variabel
peningkatan variabel adaptasi diri, maka
motivasi ini bertanda positif artinya bahwa motivasi mempunyai
program
akan meningkatkan prestasi belajar, dan
pengaruh positif
sebaliknya apabila adaptasi diri menurun
terhadap prestasi belajar siswa dari Papua
maka akan menurunkan prestasi belajar
162
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 5
NOMOR: 2
HALAMAN: 106--208
ISSN:2339 -0042
dengan koefisien regresi sebesar 0.195.
hal ini indikator yang digunakan dalam
Variabel adaptasi diri ini bertanda positif
variabel motivasi ini meliputi dorongan siswa
artinya bahwa adaptasi diri mempunyai
untuk mengikuti program afirmasi yang
pengaruh positif terhadap prestasi belajar
diselenggarakan,
siswa dari Papua dan Papua Barat yang
kesulitan, memiliki minat terhadap iptek dan
mengikuti
mau mengembangakan bakatnya, memiliki
program
afirmasi di
Kota
Bandung.
ulet
dalam
menghadapi
kemampuan untuk mandiri dan memiliki kemampuan dalam mencari dan memecahkan masalah. Secara keseluruhan diketahui bahwa
Uji t
variabel motivasi ini bertanda positif yaitu
Semua variabel independen yang terdiri dari
sebesar
variabel Motivasi (X1), variabel Minat (X2),
mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi
variabel Kedisiplinan (X3) dan variabel
belajar siswa dari Papua dan Papua Barat
Adaptasi Diri (X4) menunjukkan bahwa nilai t
yang mengikuti program afirmasi di Kota
hitung nya > dari t tabel nya. Sehingga dapat
Bandung.
0,240,
artinya
bahwa
motivasi
disimpulkan bahwa Ha diterima atau Ho ditolak, artinya variabel motivasi, variabel minat, variabel kedisiplinan dan variabel
Pengaruh Minat Terhadap Prestasi Siswa
adaptasi diri secara parsial ada pengaruh yang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
signifikan terhadap prestasi belajar siswa dari
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
Papua dan Papua Barat yang mengikuti
minat terhadap prestasi belajar siswa dari
program afirmasi di Kota Bandung.
Papua dan Papua Barat yang mengikuti program afirmasi di Kota Bandung yang ditunjukkan dari uji parsial dengan uji (t)
Pengaruh Motivasi Terhadap Prestasi
diperoleh probabilitas 0,042 < 0,05 atau nilai t
Siswa
hitung (2,021) > t tabel (1,983). Dalam hal ini
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
indikator yang digunakan dalam variabel
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
minat ini ialah memiliki perasaam senang
motivasi terhadap prestasi belajar siswa dari
dalam
Papua dan Papua Barat yang mengikuti
ketertarikan yang tinggi, memiliki perhatian
program afirmasi di Kota Bandung yang
terhadap proses yang dilalui dan terlibat aktif
ditunjukkan dari uji parsial dengan uji (t)
dalam kegiatan.
yang diperoleh probabilitas 0,003 < 0,05 atau
setiap
proses,
memiliki
tingkat
Secara keseluruhan diketahui bahwa variabel
nilai t hitung (3,201) > t tabel (1,983). Dalam
minat ini bertanda positif yaitu sebesar 0,132, 163
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 5
NOMOR: 2
HALAMAN: 106--208
ISSN:2339 -0042
artinya bahwa minat mempunyai pengaruh
adaptasi diri terhadap prestasi belajar siswa
positif terhadap prestasi belajar siswa dari
dari Papua dan Papua Barat yang mengikuti
Papua dan Papua Barat yang mengikuti
program afirmasi di Kota Bandung yang
program afirmasi di Kota Bandung.
ditunjukkan dari uji parsial dengan uji (t) yang diperoleh probabilitas 0,031 < 0,05 atau nilai t hitung (2,189) > t tabel (1,983).
Pengaruh Kedisiplinan Terhadap Prestasi Siswa Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
Hasil Penelitian
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
Hasil
kedisiplinan terhadap prestasi belajar siswa
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
dari Papua dan Papua Barat yang mengikuti
signifikan antara variabel bebas secara parsial
program afirmasi di Kota Bandung yang
terhadap variabel terikat, artinya bahwa
ditunjukkan dari uji parsial dengan uji (t)
variabel bebas yang terdiri dari variabel
yang diperoleh probabilitas 0,000 < 0,05 atau
motivasi, minat, kedisiplinan dan adaptasi diri
nilai t hitung (6,679) > t tabel (1,983). Dalam
jika
hal ini indikator yang digunakan dalam
(parsial)
variabel kedisiplinan ini ialah memiliki
signifikan terhadap prestasi belajar siswa
perhatian terhadap penjelasan guru, rajin
Papua dan Papua Barat yang mengikuti
dalam
menjalankan
Program Afirmasi Pendidikan Menengah di
latihan/praktek yang diberikan dan membuat
Kota Bandung. Dengan demikian hipotesis I
ikhtisar/ ringkasan.
terbukti.
Secara keseluruhan diketahui bahwa variabel
Hasil
kedisiplinan ini bertanda positif yaitu sebesar
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
0,474, artinya bahwa kedisiplinan mempunyai
signifikan
pengaruh positif terhadap prestasi belajar
simultan terhadap variabel terikat, artinya
siswa dari Papua dan Papua Barat yang
bahwa variabel bebas yang terdiri dari
mengikuti program afirmasi di Kota Bandung.
variabel motivasi, minat, kedisiplinan dan
mengikuti
pelajaran,
analisis
dihubungkan
analisis
yang
antara
diri
bersama-sama
telah
secara
memberikan
adaptasi Pengaruh Adaptasi diri Terhadap Prestasi
yang
sendiri-sendiri
pengaruh
telah
variabel
jika
dilakukan
dilakukan
bebas
dihubungkan
(silmultan)
yang
secara
secara
memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap prestasi
Siswa
belajar siswa Papua dan Papua Barat yang
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan
mengikuti
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara 164
Program
Afirmasi
Pendidikan
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
Menengah
di
Kota
VOLUME: 5
Bandung.
NOMOR: 2
Dengan
HALAMAN: 106--208
ISSN:2339 -0042
menengah asal Papua dan Papua Barat di
demikian hipotesis II terbukti.
Kota
Hasil analisis menunjukkan koefisien beta
digunakan dalam penelitian ini, baik untuk
dari masing-masing variabel bebas yang
mengungkap peran variabel motivasi, minat,
terdiri
minat,
kedisiplinan dan adaptasi diri serta prestasi
kedisiplinan dan adaptasi diri menunjukkan
belajar dirancang oleh peneliti berdasarkan
bahwa
variabel dan indikator dengan merujuk pada
dari
variabel
variabel
motivasi,
kedisiplinan
yang
Bandung.
Indikator-indikator
memberikan pengaruh dominan terhadap
literatur yang relevan.
prestasi belajar siswa Papua dan Papua Barat
Setelah
mengetahui
hasil
yang
yang
yang mengikuti Program Afirmasi Pendidikan
diperoleh melalui penelitian ini, maka penulis
Menengah
mengajukan saran sebagai berikut :
di
Kota
Bandung.
Dengan
demikian hipotesis III terbukti.
a. Dengan melihat hasil analisis regresi
Sedangkan berdasarkan hasil analisis data
berganda dimana variabel yang dominan
menunjukkan bahwa koefisien R2 secara
berpengaruh
bersama-sama variabel bebas yang terdiri dari
siswa Papua dan Papua Barat yang
motivasi, minat, kedisiplinan dan adaptasi diri
mengikuti Program Afirmasi Pendidikan
memberikan kontribusi sebesar 57% terhadap
Menengah
prestasi belajar siswa Papua dan Papua Barat
variabel kedisiplinan, maka hendaknya
yang mengikuti Program Afirmasi Pendidikan
dapat
Menengah di Kota Bandung, sedangkan
kedisiplinan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang
berjalan
tidak dilakukan penelitian oleh penulis dan
ditingkatkan
karena
tidak dibahas dalam penelitian ini.
berpengaruh
terhadap
terhadap
di
Kota
senantiasa yang
bahkan
prestasi
Bandung
belajar
adalah
menjunjung
tinggi
selama
ini
sudah
bisa
harus
ini
sangat
prestasi
belajar
kalau hal
siswa Papua dan Papua Barat yang mengikuti Program Afirmasi Pendidikan Keterbatasan Penelitian
Menengah di Kota Bandung.
Meskipun masih banyak faktor lain yang
b. Untuk dapat meningkatkan prestasi belajar
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa,
siswa, maka hendaknya memelihara dan
namun dalam penelitian ini hanya dibatasi
meningkatkan
pada variabel motivasi, minat, kedisiplinan
motivasi,
minat,
kedisiplinan dan adaptasi diri yang selama
dan adaptasi diri.
ini sudah berjalan dengan baik. Dengan
Penelitian dilaksanakan terbatas bagi Siswa
demikian diharapkan siswa Papua dan
peserta
Papua Barat yang mengikuti Program
program
afirmasi
pendidikan
165
SHARE: SOCIAL WORK JURNAL
VOLUME: 5
NOMOR: 2
HALAMAN: 106--208
ISSN:2339 -0042
Toward Students’ Discipline in SMA Negeri 1 Jati Agung Lampung Selatan in Academic Year of 2011-2012. Jurnal Pendidikan. Hal 10.
Afirmasi Pendidikan Menengah di Kota Bandung dapat tetap memiliki prestasi yang semakin hari semakin baik. c. Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mengkaji
lebih
dalam
lagi
Afrilia, Nur. (2012). Peningkatan Disiplin Siswa. Diakses dari http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2326107peningkatan-disiplin-siswa/. Pada tanggal 6 Juli 2015, Jam 18.30 WIB.
tentang
kedisiplinan sebagai faktor dominan yang berpengaruh pada prestasi belajar.
Psikologizone. 2009. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak. Diakses dari http://www.psikologizone.com/ faktoryang-mempengaruhi-prestasi-belajaranak/06511161. Pada tanggal 13 Oktober 2015, Jam 15.00 WIB.
----------Daftar Pustaka Ahmadi, Abu dan Supriyono, Widodo. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hurlock, E.B. 1990. Psikologi Perkembangan Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
Nofiana Sari. 2010. Pengaruh rasa percaya diri dan penyesuaian diri terhadap kemampuan berinteraksi social siswa kelas X di SMK Negeri 2 Pacitan. Skripsi tidak diterbitkan. Madiun: BK FIP IKIP PGRI Madiun. 2010: Hal. 17.
Sutisna, Oteng. 1983. Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritis Untuk Praktek Profesional. Bandung : Angkasa.
Wigfield, A., Eccles, J. S. 2000. ExpectancyValue Theory of Achievement Motivation. Contemporary Educational Psychology, 25 (1), 68-81.
Winkel, W.S. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Undang-Undang
Jurnal Penelitian
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasional. Jakarta: Depdiknas.
Mustaqim, Sudjarwo, Irawan Suntoro. 2012. The Influence of Social Environment, Civic Knowledge, and Self Concept
166