ISBN :978-602-73159-0-7 SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA VII “Penguatan Profesi Bidang Kimia dan Pendidikan Kimia Melalui Riset dan Evaluasi” Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan P.MIPA FKIP UNS Surakarta, 18 April 2015 MAKALAH PENDAMPING
BIOKIMIA
ISBN : 978-602-73159-0-7
SENYAWA TURUNAN OLEANAN DARI KULIT BATANG Melochia umbellata (Houtt) Stapf var. DEGRABRATA K DAN BIOAKTIVITASNYA Usman1,*, Nunuk Hariani Soekamto2, Hanapi Usman2 Dan Ahyar Ahmad2 1Program
Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia Kimia, FMIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar, Indonesia
2Jurusan
email:
[email protected]
ABSTRAK Senyawa turunan oleanan 3-asetil-12-oleanen-28-oat diisolasi dari fraksi n-heksan kulit batang M. umbellata (Houtt) Stapf var. degrabrata K. Struktur molekul ditentukan melalui analisis data spektroskopi IR, NMR 1D dan NMR 2D (1H, 13C, DEPT, COSY, HMQC dan HMBC). Hasil uji bioaktivitas menunjukkan bahwa senyawa tersebut bersifat toksik terhadap A. salina dengan nilai LC50361,93 µg/mL. Pada konsentrasi 1000 µg/mL senyawa oleanan 3asetil-12-oleanen-28-oat memberikan hambatan tertinggi terhadap bakteri B. subtilis dan jamur C. albicans, dengan diameter zona hambat 15,8 mm dan 15,2 mm.
Kata Kunci:Senyawa Oleanan, M. umbellate, dan Bioaktivitas Ekstrak
A. PENDAHULUAN
metanol
dari
daun
Melochia umbellata (Houtt) Stapf
tumbuhan M. umbellata var. degrabrata,
Degrabrata
jenis
diketahui dapat memperbaiki fungsi hati
tumbuhan yang termasuk dalam famili
mencit yang telah diinduksi dengan karbon
Sterculiaceae. Jenis tumbuhan ini dikenal
tetraklorida[3].
dengan nama paliasa dan sejak lama
tumbuhan M. umbellata (Houtt) Stapf var.
digunakan oleh masyarakat di daerah
degrabrata memiliki aktivitas antioksidan
Sulawesi Selatan sebagai obat tradisional
dan bersifat toksik terhadap benur udang
yang berkhasiat untuk mengobati penyakit
Artemia
liver,
ekstrak metanol pada bagian jaringan kulit
var.
hipertensi,
hepatitis[1,2].
merupakan
kolesterol
dan
Ekstrak
salina[4].
Hasil
metanol
uji
daun
toksisitas
akar, kayu akar, kulit batang, kayu batang dan daun dari M. umbellata (Houtt) stapf
ISBN :978-602-73159-0-7 var. degrabrata terhadap benur udang
toksik terhadap A. salina maupun sel
Artemia salina memperlihatkan nilai LC50
murin leukimia P-388[8].
masing-masing sebagai berikut; 66,22;
Pada bagian jaringan kayu batang
37,343; 30,27;1,80 dan 84,26 µg/mL. Hasil
M. umbellata (Houtt) Stapf var. degrabrata
ini menunjukkan ekstrak kayu batang dan
telah berhasil diisolasi dua senyawa baru,
kulit batang M. umbellata (Houtt) Stapf
pertama senyawa golongan alkaloid yaitu
var.
bagian
waltherion C yang bersifat sangat toksik
jaringan yang paling aktif dibandingkan
terhadap A. salina dan sel murin leukimia
degrabrata
merupakan [5]
bagian jaringan lainnya . Kandungan
P-388 dan kedua senyawa golongan
kimia
dari
daun
flavonoid yaitu cleomiscosin yang tidak
M. umbellata (Houtt) stapf var. Degrabrata
bersifat toksik baik terhadap A. salina[9].
adalah minyak atsiri, terpenoid, alkaloid
Serta
[1]
β-sitosterol
dan flavonoid . Dari daun tumbuhan
ekstrak
tersebut
M.
juga
ditemukan
senyawa
golongan; saponin, cardenolin, bufadienol, antrakinon,
scopoletin,
yang
n-heksan
umbellata
diisolasi kayu
(Houtt)
dari
batang
Stapf
var.
[5]
Degrabrata .
keampferol,
Berdasarkan
uraian
tersebut
quercetin, serta senyawa sianogenik[2].
diatas
Kemudian
M. umbellata (Houtt) Stapf var. Degrabrata
daun
tumbuhan
tersebut [6]
bagian
jaringan
kulit
batang
sikloartan .
berpotensi untuk dikembangkan sebagai
Selanjutnya dari ekstrak metanol kulit
sumber bahan bioaktif alam karena sifat
batang
umbellata
toksisitasnya terhadap larva A. salina dan
mengandung senyawa golongan; alkaloid,
sifat bioaktif lainnya serta pemanfaatan
flavonoid,
tumbuhan
mengandung
triterpenoid
tumbuhan
M.
terpenoid,
fenolik
dan
saponin[7].
tradisional
tersebut oleh
sebagai
masyarakat.
obat Secara
Senyawa metabolit sekunder yang
kemotaksonomi tumbuhan dari famili yang
ditemukan pada bagian jaringan kayu akar
sama akan menghasilkan senyawa yang
M. umbellata (Houtt) Stapf var. Degrabrata
identik.
yaitu
M. umbellata (Houtt) Stapf var. Degrabrata
dari
senyawa
ekstrak
n-heksan
stigmasterol
stadien-3β-ol)
berpotensi
antibakteri,
senyawa
dan
adalah
(5,22-stigma sebagai stigmasterol
Hal
memungkinkan
ini
berarti
kulit
ditemukan
batang
senyawa
metabolit sekunder yang memiliki aktivitas biologis yang bermanfaat.
terglikosidasi (stigmast-5,22-diena-3-O-βD-glukopiranosida)
bersifat
sebagai
antijamur[8]. Kemudian dari ekstrak klorom
B. METODE PENELITIAN 1. Alat dan Bahan
kayu akar telah diisolasi dua senyawa
Peralatan yang digunakan dalam
yaitu 9,10-epoksi melochinon yang bersifat
penelitian ini adalah alat-alat gelas yang
toksik terhadap A. salina dan sel murin
lazim digunakan di laboratorium, peralatan
leukemia P-388 dan senyawa golongan
kromatografi
vakum
cair
(KVC),
flavonoid
(6,6’-dimetoksi-4,4’-dihidroksi-
kromatografi
kolom
tekan
(KKT),
3’,2’-furano-isoflavan) namun tidak bersifat
kromatografi
kolom
gravitasi
(KKG),
ISBN :978-602-73159-0-7 kromatografi lapis tipis (KLT), chamber,
Ekstrak
heksan
(15,0
gram)
mikropipet, mikroplate, alat uji antimikroba,
difraksinasi dengan kromatografi vakum
lampu ultraviolet (λ, 254 dan 360 nm), alat
cair (KVC) dan dielusi dengan eluen
evaporator BUCHI, alat pengukur titik leleh
n-heksan yang ditingkatkan kepolarannya
Fisher Johns, FTIR 8501 Shimadzu dan
dengan etilasetat sehingga dihasilkan 16
NMR JEOL JMN A 5000.
fraksi utama. Padatan yang terbentuk
Bahan-bahan
yang
digunakan
pada fraksi D (1,2205 g) dikristalisasi dan
dalam penelitian ini adalah sampel kulit
rekristalisasi
batang
metanol diperoleh isolat senyawa berupa
M.
umbellata
dengan
nomor
spesimen: BO-1912171. Pelarut organik
menggunakan
pelarut
serbuk berwarna putih sebanyak 70,6 mg.
berkualitas p.a dan teknis; n-heksan, kloroforom,
etil
asetat,
aseton
dan
3. Uji Toksisitas Uji
metanol, silika gel Merk (7730, 7733 dan
toksisitas
isolat
senyawa
7734). Larutan serium sulfat 2 %, DMSO,
dilakukan dengan metode Brine Shirmp
benur udang A. salina, biakan murni
Lethality Test (BSLT) menggunakan benur
bakteri B. subtilis, S. aureus, E. coli,P.
udang A. salina sesuai dengan metode
aeruginosa, S. thypi, dan biakan murni
Meyer.
jamur C. albicans, M. furfur dan A. niger.medium Mueller Hinton Agar (MHA),
4. Uji Antibakteri Bakteri uji yang digunakan dalam
kertas cakram (paper disc).
penelitian ini berasal dari biakan murni. Bakteri uji tersebut terdiri dari bakteri gram
2. Ekstraksi dan Isolasi Serbuk
halus
kulit
batang
positif (B. subtilis dan S. aureus)
dan
Kg)
bakteri gram negatif (P. aeruginosa, E. coli
maserasi
dan S. thypi). Uji aktivitas antibakteri
menggunakanpelarut metanol 1 X 24 jam
dilakukan dengan metode difusi agar
(sebanyak
3
menggunakan kertas cakram (paper disc)
dipekatkan
dengan
tumbuhan diekstraksi
M.
umbellata
dengan
(5,25
cara
kali).
Ekstrakmetanol
rotary
evaporator
bertekanan rendah dan diperoleh ekstrak metanol (393,58 gr). Ekstrak metanol sebanyak (300 g), dipartisi dengan cara ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut dengan kepolaran yang meningkat; nheksan, kloroform dan etil asetat.
berdiameter 6 mm.
5. Uji Antijamur Biakan jamur uji yang digunakan adalah C. albicans, M. furfur dan A. niger Uji antijamur dilakukan dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram (paper disc) steril berdiameter 6 mm.
ISBN :978-602-73159-0-7 C. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Data Spektroskopi NMR isolat senyawa dari ekstrak n-heksan kulit batang M. umbellat (Houtt) Stapf var. Degrabrata. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
H-NMR, δH ppm (multiplisitas, J dlm Hz) 1,76 (t, J = 3,25; 7,8; 13,6) 1,23 (1H, m) 1,80 (1H, m) 4,50 (t, J = 9,1)
C – NMR δC ppm 38,24
δC (lit) 38,0
COSY H H 2
HMQC H C C-1
HMBC H C
23,70 81,10
23,5 80,9
1, 3 2
C-2 C-3
1,30 (1H, m) 152 (1H, m) 128 (1H, m) 1,56 (1H, m) 1,31 (1H, m) 1,43 (1H, dd, J = 3,2 & 9,75) -1,97 (1H, ddd, J = 4,5; 9,1; 13,6) 5,25 (1H, t, J = 3,9) 1,38 (1H, m) 1,13 (1H, m) 1,61 (1H,m) 1,36 (1H, m) 2,86 (1H, dd, J = 4,55; 13,65) 1,24 (1H, m) 1,31 (1H, m) 2,02 (1H,m) 1,77 (1H, m) 0,85 (3H, s) 0,86 (3H, s) 0,93 (3 H, s) 074 (3 H, s) 1,12 (3 H, s) 0,90 (3 H, s) 0,94 (3 H, s) 2,04 (3 H, s)
37,87 55,46 18,35
37,6 55,2 18,1
6 5, 7
C-6
32,69
32,4
6
C-7
39,45 47,73
39,2 47,5
11
C-9
37,17 23,10
36,9 22,8
9, 12
C-11
C12, C13
122,74 143,78 41,73 27,84
122,5 143,6 41,5 27,6
11
C-12
C9, C14
16
C-15
23,57
23,3
15
C-16
C28
46,72 41,10
46,5 40,8
19
C-18
C12, C13, C14
46,0 30,85 32,62 33,96
45,8 30,6 33,7 32,4
18
C-19
22 21
C-21 C-22
C28
28,22 16,84 15,57 17,35 26,08 183,96 32,84 23,51 171,25 22,06
28,0 16,6 15,3 17,1 25,8 184,3 33,0 23,5 171,1 21,3
C-23 C-24 C-25 C-26 C-27
C3, C5 C6; C3 C1; C5; C9; C10 C8, C14 C8, C13, C14
C-29 C-30
C19, C20 C19, C20
C-32
C31
C2
C1, C2, C23, C24, C31
C23; C24
kristal
gelombang (λ) 200 – 400 nm dalam
putih (70,6 mg) dengan titik leleh 284-
pelarut kloroform. Dari data ini serapan
285 0C dan
maksimum
Isolat
Senyawa
berupa
positif triterpenoid dengan
pada
panjang
gelombang
pereaksi L-B. Data spektroskopi sinar UV
(λmax) = 276 nm diperkirakan adanya
isolat
gugus kromofor C=O dengan jenis transisi
senyawa
diukur
pada
panjang
ISBN :978-602-73159-0-7 elektron dari orbital
π*. Sedangkan
n
pada
atom
C-28
(-COOH).
Hal
ini
serapan pada panjang gelombang (λmax)
didukung dengan adanya pita serapan IR
= 240 nm diperkirakan berasal dari gugus
pada bilangan gelombang 1633 cm-1. Spektrum 1H-NMR isolat senyawa
kromofor ikatan rangkap C=C terisolasi π*. Hasil analisis
dengan jenis transisi π
tersebut
menunjukkan
adanya
gugus
spektrum IR menunjukkan pada daerah
ikatan rangkap yang terlihat pada δH 5,27
cm-1
ppm (H, t, J = 3,9 Hz) dan metinoksi
merupakan vibrasi ulur dari gugus hidroksi
(H-C-O-) yang muncul cukup downfield
(OH). Hal ini didukung dengan adanya
pada δH 4,50 ppm (H, t, J = 9,1 Hz). Hal ini
vibrasi tekuk pada daerah 1099 cm-1 untuk
Karena adanya gugus asetil (CH3-C=O)
gugus (OH), pita serapan pada daerah
muncul pada δH 2,04 ppm (3H, s).
bilangan
gelombang
2958, 2918, dan 2848
3448
cm-1
merupakan
Disamping itu ada 7 gugus metil singlet (s)
vibrasi ulur asimetrik C-H alifatik yang
muncul pada δH 0,74; 0,84; 0,85; 0,90;
didukung oleh adanya serapan pada 1465
0,93; 0,95 dan 1,12 ppm. Sinyal-sinyal
dan 1377
cm-1
yang merupakan vibrasi
tersebut diindikasikan sebagai senyawa
tekuk dari gugus CH2 dan gugus CH3. Pita
dengan kerangka olean yang tersubstitusi
serapan pada 1737
cm-1 menunjukkan
gugus asetil pada C-3.
vibrasi ulur asimetrik gugus ester, pita
Untuk memperkuat posisi gugus
cm-1
fungsi dapat dilihat dari nilai geseran
merupakan vibrasi tekuk gugus (C=O) dari
kimianya dan adanya korelasi jarak jauh
asetat, dan pita serapan pada 1633 cm-1
(long range coupling) HMBC. Korelasi
adalah vibrasi ulur untuk gugus (C=C)
jarak jauh antara sinyal proton pada δH 4,5
yang didukung oleh adanya pita serapan
ppm (H-3) dengan gugus asetil pada
pada 802 cm-1,khas untuk ikatan rangkap
δC 171,25 ppm, menunjukkan bahwa
pada posisi C-12 dan C-13 dalam suatu
gugus asetil terletak pada C-3. Disamping
triterpen penta siklik.
itu posisi ikatan rangkap terletak pada
serapan
pada
Spektrum
daerah
1261
13C-NMR
isolat
C-12 ditunjukkan dengan adanya korelasi
senyawa menunjukkan adanya 32 sinyal
antara δH 5,25 ppm (H-12) dengan karbon
karbon yang terdiri atas 8 karbon metil,
metin pada δC 37,17 ppm (C-9) dan
10 karbon metilen, 5 karbon metin dan
karbon kuarterner pada δC 41,73 ppm
9 karbon kuaterner.Pada δC81,10 ppm
(C-14). Posisi beberapa gugus metil juga
teridentifikasi adanya oksi karbon (C-3),
dapat ditentukan dengan adanya korelasi
Geseran kimia pada δC 122,74 ppm
seperti pada Gambar 1.
menunjukkan karbon tersier rangkap dua
Spektrum COSY isolat senyawa
(C-12), dan δC143,78 ppm teridentifikasi
ini
memperlihatkan
adanya
korelasi
sebagai karbon kuarterner rangkap dua
proton-proton tetangga yaitu sinyal proton
(C-13), pada δC171,25 ppm dan δC 183,9
pada δH 1,76 ppm (H-1) dengan sinyal
ppm menunjukkan adanya gugus karbonil
proton pada δH 1,80 ppm (H-2). Sinyal
masing-masing sebagai ester pada atom
proton pada δH 1,30 ppm (H-5) berkorelasi
C-31 (CH3-CO) dan asam karboksilat
dengan sinyal proton pada δH 1,52 ppm
ISBN :978-602-73159-0-7 (H-6). Hubungan korelasi proton-proton
dan analisis COSY dapat dilihat pada
tetangga
Gambar1.
(COSY)
isolat
senyawa
ini
secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2, 30
29 20
19
17
25 1 9
32
31
2
A
3
4
O
10
B
26 13 14 C
D
8
15 7
6
5
22
18
11
O
21
E
12
O
C
16
28
OH
27
23
24
HMBC
COSY
Gambar 1. senyawa 3-asetil-12-oleanen-28-oat (3-acetyl-12-oleanen-28-oic acid). Berdasarkan
data
spektrum
dengan
H-NMR, C-NMR, COSY, HMQC dan
data
senyawa
yang
sebelumnya
1,
memastikan
senyawa
disimpulkan tersebut
bahwa
adalah
isolat
3-asetil-12-
tersebut
oleanen-28-oat. Data spektroskopi C-NMR senyawa
tersebut
memiliki
telah
[10,11]
HMBC seperti yang disajikan pada Tabel dapat
spektroskopi
dilaporkan
sehingga
bahwa
adalah
C-NMR
isolat
lebih senyawa
3-asetil-12-oleanen-28-
oat.
kemiripan
Tabel 2. Hasil uji toksisitas isolat senyawa dengan metode BSLT menggunakan benur udang (A. Salina).
No. 1
Ekstrak Sampel
Berat Ekstrak (gr)
LC50 µg/ml
70,6 mg
361,93
Isolat Senyawa
Table 3. Hasil uji aktivitas antibakteri dan antijamur terhadap isolat senyawa dari ekstrak n-heksan kulit batang M. umbellata.
Sampel
Zona Hambat (diameter dalam mm) [X] µg/mL
Seny. 1
100 200 400 600 800 1000
B.
S.
subtilis
aureus
t.m 8,5 10,3 12,1 13,2 15,8
t.m t.m t.m t.m 8,3 9,0
E. coli t.m t.m t.m 8,8 10,5 12,0
S.
P.
C.
M.
A.
thypi
aeruginosa
albicans
furfur
niger
t.m t.m t.m t.m t.m t.m
t.m t.m t.m t.m t.m t.m
t.m 8,4 10,1 12,6 13,9 15,2
t.m t.m t.m t.m t.m t.m
t.m t.m t.m 7,3 8,0 8,3
ISBN :978-602-73159-0-7 Hasil
uji
bioaktivitas
senyawa
3-asetil-12-oleanen-28-oat dengan metode BSLT
menggunakan
benur
udang
D. KESIMPULAN 1. Senyawa turunan oleanan 3β-asetil12-oleanen-28-oat
A. salina (Tabel 2) memperlihatkan bahwa
ekstrak
senyawa tersebut bersifat kurang toksik
M.
dengan nilai LC50 361,93. Senyawa murni
Degrabrata
dengan nilai LC50 lebih besar dari 100 µg/ml
dikategorikan [12]
rendah
bersifat
toksisitas
. Berdasarkan hasil uji aktivitas
diisolasi
n-heksan
umbellata
kulit
(Houtt)
BSLT
menggunakan
menunjukkan
A.
bahwa
kurang
Tabel 3, memperlihatkan bahwa pada
369,93 µg/mL.
senyawa
toksik
dengan
salina senyawa
28-oat sebagaimana yang disajikan pada
µg/mL
var.
2. Hasil uji toksisitas dengan metode
3β-asetil-12-oleanen-28-oat
1.000
batang
Stapf
antimikroba senyawa 3-asetil-12-oleanen-
konsentrasi
dari
bersifat
nilai
LC50
3. Senyawa 3β-asetil-12-oleanen-28-oat
tersebut memiliki daya hambat tertinggi
memiliki
terhadap pertumbuhan B. subtilis dan
pertumbuhan bakteri B. subtilis dan
jamur C. albicans dengan diameter zona
jamur C. Albicans dengan diameter
hambat masing-masing adalah 15,8 mm,
zona hambat masin-masing15,8 dan
dan 15,2 mm. Pada konsentrasi dibawah
15,2 mm.
daya
hambat
terhadap
1000 ppm daya hambat yang ditunjukkan senyawa
3-asetil-12-oleanen-28-oat
terhadap pertumbuhan bakteri dan jamur semakin
lemah
bahkan
tidak
memperlihatkan daya hambat atau tidak aktif sama sekali.
sebagai antimikroba jika senyawa tersebut
hambat
lebih
rata-rata besar
Ucapan terima kasih, kami sampaikan kepada: 1. Kepala Laboratorium Kimia Organik Jurusan
Suatu senyawa dikatakan bersifat
memberikan
UCAPAN TERIMA KASIH
diameter dari
14
zona mm[13].
Berdasarkan hasil uji aktivitas antimikroba maka senyawa 3-asetil-12-oleanen-28-oat dari kulit batang tumbuhan M. umbellata berpotensi sebagai antimikroba karena senyawa tersebut mampu menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur dengan diameter zona hambat rata-rata lebih besar dari 14 mm, terutama terhadap bakteri B. subtilis danjamur C.albicans.
Kimia
FMIPA
Universitas
Hasanuddin yang telah memberikan fasilitas untuk melakukan penelitian ini. 2. Kepala Balai dan Staf Herbarium Bogoriense,
Balai
Pengembangan
Penelitian Botani,
dan Pusat
Penelitian dan Pengembangan Biologi (LIPI)
Bogor,
yang
telah
mengidentifikasi spesimen tumbuhan ini. 3. Kepala Puslit Kimia LIPI Serpong dan Staf
yang
telah
membantu
mendapatkan data spektroskopi NMR.
ISBN :978-602-73159-0-7 DAFTAR RUJUKAN
sequence
[1] Anderson, J.E., Goetz, C.M., and Mc. Laughlin, J.L 1990. A Blind Comparison of Simple Bench-top Bioassay and
repeats
J.
analysis.
Biochemical Systematics and Ecology. No 37 P:260–265, April 2009. [7] Naved T., Ansari S.H., Mukhtar H.M.,
Human Tumor Cell Cytotoxicities as
and Ali M., 2005. New
Antitumor
Esters of Oleanene-Series from The
Prescreen.
Phytochemical
analysis. 6. 107 – 111. [2] Erwin,
Noor,
Altena,
A.,
van
Flowers
Soekamto,
I.,
Syah,
Melochia
umbellata
Calendula
officinalis
N.H.,
Linn.Indian Journal of Chemistry. Vol
Y.M.
44B, May 2005, pp 1088 – 1091.
2014,Waltherione C and cleomiscosin from
of
Triterpenic
[8] Ogihara K., Iraha R., Higa M., and Yogi
var.
S.., 1997. Studies on Constituents from
Degrabrata K. (Malvaceae), biosynthetic
The Twigs of Messerschmidia argentea
and chemotaxonomic significance. J.
II, Bull Coll Sci., Univ. Ryukyus, No. 64
Biochemical Systematics and Ecology,
: 53 -59. [9] Raflizar., Adimunca., dan Tuminah, S.
55 (2014) 358-361.
[3] Erwin, Noor, A., Soekamto, N.H., Harlim
T.
Bioaktivitas Jaringan
2009,
Skrining
Beberapa
Bagian
Tumbuhan
2006. Dekok Daun Paliasa (Kleinhovia hospital Linn) Sebagai Obat Radang Hati Akut. Cermin Dunia Kedokteran. 50, 10-14.
Paliasa,
[10] Ridhay, A., Noor, A., Soekamto, N.H.,
Melochia umbellata (Houtt). Stapf
dan Harlim, T., 2012. Isolasi dan Uji
var. Degrabrata K. J. Indonesian
Antibakteri Senyawa Steroid dari Kayu
Chemica Acta, Vol. 2, No. 1, Juni
Akar M. umbellate (Houtt)
degrabrata K. JurnalKesehatan Bung,
2009.
1(4): 43 – 46, Desesmber 2011.
[4] Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia, Jilid II, Yayasan sarana Warna Jaya, Jakarta.
Ekstrak Metanol Berbagai Jenis Daun Paliasa Terhadap Fyngsi Hati Mencit Jantan, Skripsi, Jurusan Farmasi FMIPA Unhas Makassar. G., 2009. Genetic
within
mangrove paracaseolaris
2006. Toksisitas Ekstrak Daun Paliasa Kleinhovia
umbellata
var.
hospita,
Degrabrata
Melochia dan
M.
umbellata var. Visenia Terhadap Larva A.
salina
Leach.
Majalah
Obat
Tradsional. [12] Usman, Soekamto N.H., Usman H.,
[6] Li, H., Chen, variation
[11] Tayeb, R., Alam, G., Wahyudin, E.,
Jenis
[5] Lalo, A., 2003. Perbandingan Efek
China
Stapf var.
the
species
endangered Sonneratia
(Sonneratiaceae)
detected
by
in
inter-simple
Ahmad A. 1012. Uji Fitokimia dan Antibakteri dari Ekstrak Metanol Kulit Batang
Melochia
Stapf
var
umbellata
Degrabrata
(Houtt) (Paliasa)
ISBN :978-602-73159-0-7 Terhadap Bakteri Patogen. Jurnal Kimia
PENANYA : Sri Mulyani
Sains, Vol. 6(1) : Maret 2012 H. 30-33.
Pertanyaan :
[13] Wattimena, J.R. 1991. Farmakodinami dan Terapi
Antibiotik. Gajah Mada
University Press, Yogyakarta. Hal: 36
a) Apa fungsi dari oleana? b) Mengapa turunan oleana hanya punya aktivitas terhadap bakteri gram + ? c) Bagaimana mekanismenya? Jawaban :
TANYA JAWAB PENANYA : Putri Kharisma Novita S.
a) Senyawa yang memiliki turunan oleana ini
Pertanyaan :
belum diuji lebih lanjut, sehingga belum
a) Apakah mungkin untuk menggunakan senyawa hasil isolasi padahal LC50
Jawaban :
+.
a) Sepertinya tidak memungkinkan, pada percobaan yang digunakan sebesar 1000 ppm dan menunjukkan bahwa senyawa tersebut memiliki sifat toksik daya
menghambat
pertumbuhan jamur yang lemah. Pada konsentrasi dibawah 1000 ppm daya hambat yang ditunjukkan senyawa 3asetil-12-oleanen-28-oat
terhadap
pertumbuhan bakteri dan jamur semakin lemah bahkan tidak memperlihatkan daya hambat atau tidak aktif sama sekali.
b) Karena senyawa tersebut setelah diuji memiliki aktivitas + terhadap bakteri gram
sebesar 300 µM/ml ?
maupun
diketahui fungsi utama dari oleana.
c) Untuk mekanismenya belum diketahui dan akan diteliti lebih lanjut