Sekilas tentang filsafat Hendri Koeswara
Pengertian ilmu filsafat
1. Etimologi Falsafah (arab),Philosophy (inggris), berasal dari bahasa yunani philo-sophia, philein:cinta(love) dan sophia: kebijaksanaan(wisdom) sehingga secara etimologi filsafat berarti cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti yang sedalam-dalamnya. Pythagoras (582496SM) yang menggunakan pertama kali, kemudian disempurnakan oleh kaum sophist dan socrates (470-399SM)
2.Terminologi 2. Terminologi,, arti yang dikandung oleh istilah
Plato, pengetahuan yg berminat utk mencapai pengetahuan kebenaran yg asli Aristoteles, ilmu pengetahuan yg meliputi kebenaran yg terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat keindahan) Al-farabi, ilmu pengetahuan tentang alam maujud bagaimana hakikat yg sebenarnya Rene descartes, kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam, dan manusia menjadi pokok penyelidikan Immanuel Kant, ilmu pengetahuan yg menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan, yg didalamnya tercakup masalah epistimologi (filsafat pengetahuan) yg menjawab persoalan apa yg dapat diketahui. Notonagoro, menelaah hal-hal yg menjadi objek dari sudut intinya yg mutlak dan yg terdalam, yg tetap dan tidak berubah yg disebut hakikat.
Pandangan Ali Mudhofir Mudhofir:: Sebagai suatu sikap: suatu sikap terhadap kehidupan dan alam semesta, sikap secara filsafat adalah sikap menyelidiki secara kritis, terbuka, toleran, dan selalu bersedia meninjau suatu problem dari semua sudut pandang Sebagai suatu metode: artinya cara berpikir reflektif (mendalam), penyelidikan yg menggunakan alasan, berpikir secara hati-hati dan teliti. Filsafat berusaha untuk memikirkan seluruh pengalaman manusia secara mendalam dan jelas. Sebagai sekelompok persoalan: banyak persoalan abadi yg dihadapi manusia dan para filsuf yg berusaha memikirkan dan menjawabnya. Sebagai sekelompok teori atau sistem pemikiran: sejarah filsafat ditandai dengan pemunculan teori atau sistem pemikiran yg terlekat pada nama-nama filsuf besar: socrates, plato, aristoteles, thomas aquinas, spinoza, hegel, karl marx, august comte, dll
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yg menyelidiki segala sesuatu yg ada secara mendalam dg mempergunakan akal sampai pada hakikatnya. Hakikat adalah suatu prinsip yg menyatakan sesuatu adalah sesuatu itu. Filsafat adalah usaha untuk mengetahui segala sesuatu.Ada/being merupakan implikasi dasar, filsafat punya tujuan untuk membicarakan keberadaan, jadi filsafat membahas lapisan yg terakhir dari segala sesuatu/membahas masalah yg paling dasar. Tujuan filsafat adalah mencari hakikat dari suatu objek/gejala secara mendalam, adapun pada ilmu pengetahuan empiris hanya membicarakan gejala-gejala. Membicarakan gejala untuk masuk ke hakikat itulah dalam filsafat. Untuk sampai ke hakikat harus melalui suatu metode yg khas dari filsafat. Jadi dalam filsafat itu harus refleksi, radikal dan integral.
subjek
Gejala Hakikat (filsafat)
Ilmu pengetahuan
Objek material filsafat :Yaitu suatu bahan yg menjadi tinjauan penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, hal yg diselidiki, dipandang atau disorot oleh suatu disiplin ilmu. Objek material mencakup apa saja, baik hal yg konkret ataupun abstrak Objek formal filsafat: yaitu sudut pandangan yg ditujukan pada bahan dari penelitian atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut darimana objek material itu disorot, tidak hanya memberi keutuhan suatu ilmu tapi pada saat yg sama membedakannya dari bidang lain. Satu objek material dapat ditinjau dari pelbagai sudut padang sehingga menimbulkan ilmu yg berbeda-beda.
Metode filsafat Metode kritis, socrates, plato Metode intuitif, plotinus, bergson Metode skolastik, aristoteles, thomas aquinas (filsafat abad pertengahan) Metode geometris, rene descartes&pengikutnya Metode empiris, hobbes, locke, berkeley, david hume Metode transedental, immanuel kant, neo skolastik Metode fenomenologis, husserl, eksistensialisme Metode dialektis, hegel, marx Metode neo-positivistis Metode analitika bahasa, wittgenstein
Metode kritis kritis:: socrates socrates,, plato Bersifat analisis istilah atau pendapat Merupakan hermeneutika yang menjelaskan keyakinan dan memperlihatkan pertentangan Dengan jalan bertanya atau berdialog, membedakan, membersihkan, menyisihkan dan menolak akhirnya ditemukan hakikat.
Metode intuitif intuitif:: plotinus plotinus,, bergson Dengan jalan instrospeksi intuitif, dan dengan pemakaian simbol-simbol diusakakan pembersihan intelektual (bersama dengan persucian moral), sehingga tercapai suatu penerangan pikiran. Bergson:dengan jalan pembauran kesadaran dan proses perubahan, tercapai pemahaman mengenai kenyataan
Metode skolastik skolastik:: aristoteles aristoteles,, thomas aquinas,, filsafat abad pertengahan aquinas Bersifat sintetis-deduktif Dengan titik tolak dari definisi-definisi atau prinsip-prinsip yang jelas dengan sendirinya, ditarik kesimpulan-kesimpulan
Metode geometris geometris:: rene descartes descartes,, dkk Melalui analisis mengenai hal-hal kompleks, dicapai intuisi akan hakikathakikat sederhana (ide terang dan berbeda dari yang lain) dari hakikat-hakikat itu dideduksikan secara matematis segala pengertian yang lainnya.
Metode empiris empiris:: hobbes hobbes,, locke locke,, barkeley,, david hume barkeley
Hanya pengalamanlah menyajikan pengertian benar, maka semua pengertian (ide-ide) dalam introspeksi dibandingkan dengan cerapan-cerapan (impresi) dan kemudian disusun bersama secara geometris
Metode transedental transedental:: Immanuel Kant, neo skolastik
Bertitik tolak tepatnya pengertian tertentu, dengan jalan analisis diselidiki syarat-syarat apriori bagi pengertian sedemikian
Metode fenomenologis fenomenologis:: Husserl, eksistensialisme
Dengan jalan beberapa pemotongan sistematis (reduction), refleksi atau fenomin dalam kesadaran mencapai penglihatan hakikat-hakikat murni.
Metode dialektis dialektis:: hegel hegel,, marx
Dengan jalan mengikuti dinamika pikiran atau alam sendiri, menurut triade tesis, antitesis, sintesis dicapai hakikat kenyataan
Metode neo neo--positivistik
Kenyataan dipahami menurut hakikat dengan jalan mempergunakan aturanaturan seperti berlaku pada ilmu pengetahuan positif (eksakta)
Metode analitika bahasa bahasa:: wittgenstein
Dengan jalan analisa pemakaian bahasa sehari-hari ditentukan sah atau tidaknya ucapan-ucapan filosofis (anton bakker (1984:21-22)
Guna filsafat Plato, merasakan berpikiri dan memikirkan itu sebagai nikmat yg luar biasa sehingga filsafat diberi predikat sbg keinginan yg luar biasa Rene descartes, menyangsikan segala sesuatu berarti mengalami proses berpikir Alfred north whitehead, memberi semangat bagi peradaban Maurice marleau ponty, sumber penyelidikan itu adalah eksistensi, dan dengan sumber itu kita bisa berpikir tentang manusia.
Cabang ilmu filsafat